PEMBERIAN ASAM ORGANIK DAN INOKULASI EKTOMIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SEMAI Shorea Mecistopteryx
|
|
- Yuliana Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBERIAN ASAM ORGANIK DAN INOKULASI EKTOMIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SEMAI Shorea Mecistopteryx Melya Riniarti Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian asam organik dan cendawan ektomikoriza terhadap kolonisasi cendawan dan pertumbuhan bibit Shorea mecistopteryx. Asam organik yang diberikan adalah asam oksalat dan asam humat, yang dikombinasikan dengan dua macam inokulum ektomikoriza, yaitu inokulum tanah dan inokulum tablet spora (yang mengandung spora Scleroderma columnare). Perlakuan diberikan selama 8 bulan, di mana pemberian asam organik dilakukan dua kali, yaitu pada saat pemindahan bibit ke polybag dan ketika bibit berumur 3 bulan, sedangkan inokulum ektomikoriza diberikan pada saat pemindahan bibit ke polybag. Hasil percobaan menunjukkan bahwa interaksi antara asam oksalat dengan inokulum tablet spora dan interaksi antara asam humat dengan inokulum tanah meningkatkan sejumlah parameter pertumbuhan pada bibit S. mecistopteryx dan membantu meningkatkan penyerapan unsur hara. Namun demikian, interaksi tersebut tidak mempengaruhi kolonisasi cendawan ektomikoriza. Kata kunci: asam oksalat, asam humat, ektomikoriza, Shorea mecistopteryx, Scleroderma columnare PENDAHULUAN Penanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) diutamakan dibangun di atas lahan kritis, padang alang-alang, semak belukar, dan hutan tidak produktif. Kesemua lahan tersebut memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah. Oleh karenanya semai berkualitas baik sangatlah diperlukan agar mampu tumbuh dalam kondisi lahan tersebut. Setelah ditanam di lapangan, tanaman harus memiliki kemampuan memanfaatkan unsur hara dalam tanah untuk mendukung pertumbuhannya. Disinilah letak pentingnya peranan ektomikoriza, karena peran ektomikoriza tidak akan terhenti hingga pembentukkan semai yang baik kualitasnya, tetapi peran tersebut akan terus berlanjut hingga tanaman tersebut mati. Semai berektomikoriza pertumbuhannya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak bermikoriza (Supriyanto, 1999). Hal tersebut karena ektomikoriza membantu menyerap unsur hara, meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan, menghasilkan zat yang dapat dimanfaatkan tanaman, bahkan dapat melindungi perakaran dari serangan pathogen. 111
2 Melya Riniarti: Asam organik dan inokulasi ektomikoriza pada semai Shorea mecistopteryx Seperti pada tanaman kehutanan lainnya, jenis dipterocarpacea memiliki hubungan yang erat dengan mikoriza. Informasi tentang asosiasi dipterocarpaceae dengan cendawan pembentuk ektomikoriza masih terbatas. Namun demikian secara mikroskopis pada akar pendek dipterocarpaceae diketahui berasosiasi dengan ektomikoriza (Omon, 1994). Di Filipina ditemukan sekitar 10 jenis cendawan yang berasosiasi dengan dipterocarpaceae (De La Cruz, 1981). Salah satu jenis dipterocarpaceae yang menghasilkan buah tengkawang adalah S. pinanga. Seperti umumnya jenis dipterocarpaceae lainnya, salah satu kesulitan pembudidayaan tanaman ini adalah kesulitan dalam pengadaan bibit dikarenakan jenis bijinya yang rekalsitran dan musim berbuahnya yang tidak teratur. Tanaman ini juga merupakan jenis tanaman yang lambat tumbuh dan ketahanan hidupnya rendah, sehingga asosiasi dengan mikoriza adalah solusi yang baik untuk meningkatkan daya tumbuh dan ketahanan hidupnya. Penggunaan bahan organik saat ini banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan, sebagai sebuah alternatif teknologi yang aman bagi lingkungan. Menurut Hakim et al. (1986), bahan organik dapat meningkatkan kapasitas tukar kation, kemampuan menahan unsur hara dan air, aktivitas mikroorganisme, serta berbagai sifat-sifat tanah lainnya. Berbagai jenis asam organik sederhana diproduksi oleh mikroorganisme, eksudat akar, dan dekomposisi bahan organik di daerah rizosfir (Bhatti et al., 1998). Salah satu jenis asam organik yang memainkan peranan penting dalam berbagai ekosistem adalah asam oksalat. Menurut Fox dan Comerford (1990) sebagaimana dikutip oleh Bhatti et al. (1998), asam oksalat merupakan anion organik dengan berat molekul rendah yang paling banyak ditemukan di berbagai tipe lantai hutan. Asam oksalat secara effektif dapat menurunkan toksisitas Al dengan membentuk kompleks dengan Al, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan P yang merupakan salah satu unsur hara penting dalam pertumbuhan tanaman (Singh dan Ruhal, 1993; Cannon et al., 1995; Bhatti et al., 1998). Asam organik lainnya yang umum digunakan adalah asam humat. Bahan ini telah digunakan secara luas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman pertanian, perkebunan, hortikultura, pakan ternak, dan kehutanan. Di bidang kehutanan, pupuk yang mengandung asam humat dapat digunakan untuk 112
3 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Mikoriza, 9 10 Mei 2005 di Universitas Jambi. meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kualitas tanah pada kegiatan pembangunan hutan di lahan marjinal, reklamasi lahan pasca kebakaran, dan sistem pembibitan tanaman kehutanan. Pemberian asam-asam organik diharapkan selain dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman juga akan mempengaruhi percepatan kolonisasi ektomikoriza. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian dua jenis asam organik (asam oksalat dan asam humat) dan dua bentuk inokulasi ektomikoriza (inokulum tanah dan inokulum tablet) terhadap pertumbuhan semai S. mecistopteryx dan kolonisasi ektomikoriza. BAHAN DAN METODE Percobaan dilakukan di rumah kaca selama sembilan bulan. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3 x 3 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah asam organik yang terdiri dari kontrol, asam oksalat dan asam humat. Sedangkan faktor kedua adalah inokulasi ektomikoriza yang terdiri dari kontrol, inokulasi tanah, dan inokulasi tablet spora Scleroderma columnare. Tanah yang digunakan adalah PMK Jasinga, benih S. mecistopteryx yang diperoleh dari Kebun Bibit Balitbang Dephut di Haurbentes, Bogor, tablet spora S. columnare, asam oksalat 1800 ppm dan asam humat 2000 ppm. Aplikasi ektomikoriza dilakukan bersamaan dengan saat tanaman dipindahkan dari media semai ke media sapih, yaitu setelah tanaman memiliki 3-4 helai daun. Inokulasi dilakukan dengan 2 cara. Yang pertama menggunakan tablet yang mengandung spora Scleroderma columnare, diberikan sebanyak dua butir pada setiap pot perlakuan. Dan yang kedua menggunakan teknik inokulasi tanah, tanah yang mengandung ektomikoriza diambil dari lantai hutan, lalu dicampurkan ke dalam polybag dengan perbandingan 10% dari media tanam. Setelah semai berumur satu minggu dilakukan aplikasi asam oksalat 1800 ppm dan asam humat 2000 ppm, masing-masing 100 ml per polybag yang disemprotkan menggunakan sprayer ke tanah. Aplikasi ini diulangi setelah tanaman berumur 3 bulan. 113
4 Melya Riniarti: Asam organik dan inokulasi ektomikoriza pada semai Shorea mecistopteryx Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi, pertambahan diameter, jumlah daun, berat kering total, nisbah pucuk akar, persentase akar bermikoriza, analisi histologi, dan analisis unsur hara pada jaringan tanaman dan tanah. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap perkembangan kolonisasi dan parameter pertumbuhan, dilakukan analisis sidik ragam yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasilnya (Tabel 1) menunjukkan bahwa interaksi antara pemberian asam organik dan inokulasi ektomikoriza memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan seperti pertambahan tinggi, berat kering total dan nisbah pucuk akar. Pemberian asam organik berpengaruh nyata pada pertambahan diameter tanaman, sedangkan inokulasi ektomikoriza berpengaruh nyata terhadap persen kolonisasi ektomikoriza. Tabel 1. Rekapitulasi analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap parameter pertumbuhan dan persen kolonisasi semai S. mecistopteryx Perlakuan T D Dn BKT NPA % kolonisasi Asam tn * tn tn tn tn Mikoriza tn tn tn tn tn ** Asam Mikoriza * tn tn ** ** tn T : pertambahan tinggi ** : sangat nyata (P < 0.01) D : pertambahan diameter * : nyata (P < 0.05) Dn : jumlah daun tn : tidak nyata (P > 0.05) BKT : berat kering total NPA : nisbah pucuk/akar Pertumbuhan tanaman Pemberian dua jenis asam organik dan inokulum ektomikoriza menunjukkan hasil yang sama baiknya dalam meningkatkan pertumbuhan seperti pertambahan tinggi, berat kering total dan nisbah pucuk:akar. Ada kecenderungan bahwa interaksi antara asam organik dengan ektomikoriza memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tunggal. Bahkan pemberian asam oksalat saja mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding perlakuan kontrol. 114
5 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Mikoriza, 9 10 Mei 2005 di Universitas Jambi. Asam oksalat merupakan salah satu senyawa organik yang paling banyak ditemukan di lantai hutan (Bhatti et al., 1998). Asam organik ini terdapat di dalam eksudat akar beberapa spesises tanaman, dan dihasilkan oleh beberapa spesies cendawan mikoriza (Cannon et al., 1995), sehingga diduga keberadaan asam oksalat memegang peranan penting dalam perkembangan mikoriza, namun kurang berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan tanaman itu sendiri. Tabel 2. Pengaruh pemberian asam organik dan inokulum ektomikoriza terhadap kandungan unsur hara tanah dan jaringan tanaman Perlakuan Analisis tanah Analisis jaringan tanaman N (%) P (ppm P 2 O 5 ) K (ppm K 2 O) N P K A1M1 0,15 d 3,30 b 121 f 1,09 b 0,173 a 0,49 bc A1M2 0,21 a 3,32 b 122 f 1,27 a 0,167 a 0,46 cd A1M3 0,16 cd 3,33 b 148 a 0,93 c 0,170 a 0,47 bc A2M1 0,16 cd 4,99 a 129 e 0,95 c 0,160 a 0,55 a A2M2 0,22 a 3,01 c 144 bc 0,62 f 0,143 a 0,37 f A2M3 0,16 cd 2,90 d 134 d 0,87 d 0,150 a 0,48 bc A3M1 0,15 cd 3,31 b 123 f 0,78 e 0,190 a 0,49 b A3M2 0,19 b 3,00 c 141 c 0,92 c 0,150 a 0,43 de A3M3 0,17 bc 3,31 b 147 ab 0,80 e 0,153 a 0,42 e Diameter tanaman hanya dipengaruhi oleh pemberian asam organik. Asam humat memberikan hasil yang terbaik, sementara asam oksalat dan kontrol tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa asam humat mampu meningkatkan massa tanaman (Lulakis dan Petsas, 1995; Ayuso et al., 1996). Kolonisasi ektomikoriza Persentase kolonisasi ektomikoriza pada akar tanaman S. mecistopteryx dengan dua jenis inokulum menunjukkan hasil yang sama baiknya. Hal ini menunjukkan kemampuan inokulum tablet dalam menginfeksi akar sama baiknya dengan inokulum tanah. Penggunaan tablet spora jauh lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan inokulum tanah, dengan cara ini kita dapat menyesuaikan antara inang dan jenis cendawan ektomikoriza sehingga diperoleh persentase kolonisasi yang paling baik (Turjaman, 2000). 115
6 Melya Riniarti: Asam organik dan inokulasi ektomikoriza pada semai Shorea mecistopteryx 30 Pertam bahan tinggi(c m ) a ab bc c ab ab ab ab ab A1M 1 A1M 2 A1M 3 A2M 1 A2M 2 A2M 3 A3M 1 A3M 2 A3M 3 Gambar 1. Pengaruh pemberian asam organik dan inokulum ektomikoriza terhadap pertambahan tinggi S. mecistopteryx (Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%). P ertam bahan diam eter (c m ) 0,35 0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0, b 0.28b A1 A2 A3 0.31a Gambar 2. Pengaruh Pemberian asam organik terhadap pertambahan diameter pada S. mecistopteryx. (Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%). Dari analisis histologi terlihat bahwa simbiosis fungi telah membentuk struktur yang menyerupai jaringan (mantel) yang menyelimuti permukaan akar, 116
7 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Mikoriza, 9 10 Mei 2005 di Universitas Jambi. dan munculnya jaringan akar antara epidermis dan sel korteks (hartig net). Hal ini menunjukkan infeksi yang terbentuk cukup baik. B e ra t k e rin g to ta l (g ) ab 7.16 ab 6.38 bc 4.67 c 8.58 ab 8.85 a 8.71 ab 8.46 ab 7.8 ab 0 A1M 1 A1M 2 A1M 3 A2M 1 A2M 2 A2M 3 A3M 1 A3M 2 A3M 3 Gambar 3. Pengaruh interaksi asam organik dan inokulum ektomikoriza terhadap berat kering total pada S. mecistopteryx. (Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%). Nisbah pucuk/akar a 6.64 ab 6.71 a 7.16 a 7.51 a 6.68 a 6.45 ab 7.65 a 5.43b A1M1 A1M2 A1M3 A2M1 A2M2 A2M3 A3M1 A3M2 A3M3 Gambar 4. Pengaruh interaksi asam organik dan inokulum ektomikoriza terhadap berat kering total pada S. mecistopteryx. (Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%). 117
8 Melya Riniarti: Asam organik dan inokulasi ektomikoriza pada semai Shorea mecistopteryx ,39a 23,12a Kolonisasi(% ) ,66b K ontrol Inokulum Tanah Inokulum Tablet Gambar 5. Pengaruh pemberian inokulum ektomikoriza terhadap persentase kolonisasi ektomikoriza pada S. mecistopteryx. (Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%). Gambar 6. Penampang melintang akar (A) dan infeksi ektomikoriza pada akar tanaman S. mecistopteryx (B). KESIMPULAN 1. Pemberian asam organik dan inokulasi ektomikoriza meningkatkan pertumbuhan tanaman S. mecistopteryx. 2. kedua jenis inokulum dapat bersimbiosis dengan akar tanaman S. mectopteryx dan membentuk infeksi sama baiknya. 118
9 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Mikoriza, 9 10 Mei 2005 di Universitas Jambi. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis tujukan kepada Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr., yang telah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan studi dan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ayuso, M., T. Hernandez, C. Garcia dan J. A. Pascual Stimulation of barley growth and nutrient absorption by humic substances originating from various organic materials. Bioresources Technology 57: Bhatti, J. S., N. B. Comerford dan C. T. Johnston Influence of oxalate and soil organic matter on sorption and desorption of phosphate onto a Spodic horizon. Soil Science Society of America 62: Cannon, J. P., E. B. Allen, M. F. Allen, L. M. Dudley dan J. J. Jurinak The effect of oxalate produced by Salsola tragus on the phosphorus nutrition of Stipa pulchra. Ecologia 102: De La Cruz, R. E Mycorrhiza - An Alternative to Energy Based Inorganic Fertilizers. Paper presented in The Workshop on the Re-Direction of Fertilizer ResearchParanaque, Metro Manila. Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Diha, G. B. Hong dan H. H. Bailey Dasar-dasar Ilmu Tanah. BKS PTN Wilayah Barat, Bandar Lampung. Lulakis, M. D. dan S. I. Petsas Effect of humic substance from fine-canes mature compost on tomato seedling growth. Bioresources Technology 54: Omon, R. M Pengaruh Jenis Cendawan Mikoriza dan Media Tumbuh terhadap Perkembangan Stek Shorea leprosula Miq. Tesis Magister Sains, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Singh, C. P. dan D. S. Ruhal Chemistry and availability of phosphate from rock phosphate treated with oxalic acid in calcareous soil. Journal of The Indian Society of Soil Science 41: Supriyanto The effectiveness of some ectomycorrhizal fungi in alginate beads in promoting the growth of several Dipterocarp seedlings. Biotropika 12: Turjaman, M Prospek dan Permasalahan Penggunaan Tablet Spora Ektomikoriza sebagai Pupuk Hayati untuk Tanaman Kehutanan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza I, November 1999 di Bogor, pp
UJI TEKNOLOGI INOKULUM FUNGI EKTOMIKORIZA DAN PENAMBAHAN ASAM OKSALAT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN Hopea mengarawan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Desember 29, hlm. 17-176 ISSN 853 4217 Vol. 14 No.3 UJI TEKNOLOGI INOKULUM FUNGI EKTOMIKORIZA DAN PENAMBAHAN ASAM OKSALAT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN Hopea mengarawan
Lebih terperinciJenis Shorea Jenis Ektomikoriza Infeksi Akar (%) Sumber. Shorea selanica Scleroderma columnare + Riyanto (2003)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Status Hasil analisis data mengenai status ektomikoriza terhadap respon pertumbuhan spp. dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Status ektomikoriza pada spp. Infeksi
Lebih terperinciJurnal Sylva Lestari ISSN (print) Vol. 6 No.1, Januari 2018 (9 15) ISSN (online)
PENGARUH DOSIS INOKULUM SPORA Scleroderma columnare TERHADAP KOLONISASI EKTOMIKORIZA DAN PERTUMBUHAN SEMAI DAMAR MATA KUCING THE EFFECT OF Scleroderma columnare INOCULUM DOSES TO ENHANCE ECTOMYCORRHIZAL
Lebih terperinciJurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm. 14-19 ISSN 0853 4217 Vol. 15 No.1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JABON (Anthocephalus cadamba Roxb Miq) PADA MEDIA
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)
PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengaruh Mikoriza, Bakteri dan Kombinasinya terhadap parameter pertumbuhan semai jabon Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter pertumbuhan semai jabon
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. endomikoriza atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman. (Harley and Smith, 1983 dalam Dewi, 2007).
TINJAUAN PUSTAKA Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman (Brundrett, 1991). Hampir pada semua jenis tanaman terdapat bentuk simbiosis ini. Umumya mikoriza dibedakan
Lebih terperinciAulia. S. (Potential Time Applications Mycorrhizal and Trichoderma spp. in Peat Medium to Boost Growth Shorea leprosula Miq.
Aulia. S WAKTU POTENSIAL APLIKASI MIKORIZA DAN Trichoderma spp. PADA MEDIUM GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SEMAI MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula Miq.) (Potential Time Applications Mycorrhizal
Lebih terperinciInokulasi cendawan ektomikoriza pada bibit tanaman kehutanan
Standar Nasional Indonesia Inokulasi cendawan ektomikoriza pada bibit tanaman kehutanan ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG Nerty Soverda, Rinaldy, Irmia Susanti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang juga meningkat. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciHASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yakni perbanyakan inokulum cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1. Perbanyakan inokulum
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 PENGARUH JENIS DAN DOSIS BAHAN ORGANIK PADA ENTISOL TERHADAP ph TANAH DAN P-TERSEDIA TANAH Karnilawati 1), Yusnizar 2) dan Zuraida 3) 1) Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembibitan Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit, yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanaman. Melalui tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi, diameter, berat kering total (BKT) dan nisbah pucuk akar (NPA). Hasil penelitian menunjukkan
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA DAN TEMPAT TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN Eucalyptus urophylla. (The effect of media and growth location on Eucalyptus urophylla
PENGRUH MEDI DN TEMPT TUMUH TERHDP PERTUMUHN NKN Eucalyptus urophylla dan Eucalyptus pellita (The effect of media and growth location on Eucalyptus urophylla and Eucalyptus pellita seedlings) 1) Oleh/
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA SKRIPSI Oleh : ROMMEL PARDOSI 041202018/BUDIDAYA HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA DAN TEMPAT TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN Eucalyptus urophylla dan Eucalyptus pellita
PENGRUH MEDI DN TEMPT TUMUH TERHDP PERTUMUHN NKN Eucalyptus urophylla dan Eucalyptus pellita (The effect of media and growth location on Eucalyptus urophylla and Eucalyptus pellita seedlings) Oleh/y :
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN ANAKAN Shorea mesisopterik
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA PERTUMBUHAN ANAKAN Shorea mesisopterik The Influence of Organic Fertilizer from Pulp and Paper Mill on The Seedlings of Shorea
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan
BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 sampai Januari 2012. Lokasi pengambilan tailing dilakukan di PT. Antam UPBE Pongkor dan penelitian
Lebih terperinciS. leprosula, S. selanica dan S. mecistopteryx menunjukkan
Latar Belakang Pembangunan pertanian berwawasan lingkungan dan gerakan untuk kembali menggunakan bahan alam hayati telah mengangkat kembali penelitian dan penggunaan bahan alam hayati sebagai masukan (input)
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA PENAMBANGAN TIMAH
EFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA PENAMBANGAN TIMAH SKRIPSI NOVRIDA MAULIDESTA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir) Gubali, H., M.I.Bahua, N.Musa Jurusan Agroteknologi Fakultas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data penelitian yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari beberapa parameter pertumbuhan anakan meranti merah yang diukur selama 3 bulan. Parameter yang diukur
Lebih terperinciPEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
Agrium ISSN 082-1077(Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2017 Volume 20 No. 3 PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Erlita 1 dan Farida Hariani
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Tahap trapping mikoriza. jagung pada tiga media tanam yaitu indigenous tanah Mediteran
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahap trapping mikoriza Tahap trapping atau perbanyakan mikoriza dilakukan dengan menanam jagung pada tiga media tanam yaitu indigenous tanah Mediteran Gunungkidul, rhizosfer
Lebih terperinciP.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti, dan G.J., Kusumawati R.
Penggunaan Zeolit, Pasir dan Tanah sebagai Media Tumbuh dan Rumput serta Legum Pakan Sebagai Tanaman Inang untuk Produksi Massal Inokulum Cendawan Mikoriza arbuskula P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti,
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk akar NPK dan pupuk daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL
PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL Nurhadiah Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang Email: diah.nurhadiah@yahoo.co.id Abstrak:
Lebih terperinciPENGARUH MACAM PUPUK KANDANG DAN INOKULASI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine Max L.) VARIETAS DETAM-1 DI TANAH REGOSOL
PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG DAN INOKULASI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine Max L.) VARIETAS DETAM-1 DI TANAH REGOSOL Oleh :,, Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Paremeter pertumbuhan tanaman yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan tinggi dinyatakan dalam satuan cm dan pertambahan diameter tanaman dinyatakan dalam satuan
Lebih terperinciProduksi inokulan cendawan ektomikoriza untuk bibit tanaman kehutanan
Standar Nasional Indonesia Produksi inokulan cendawan ektomikoriza untuk bibit tanaman kehutanan ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan selama 6 bulan pada bulan Februari Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungi Mikoriza Arbuskular Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk kelangsungan hidupnya fungi berasosiasi dengan akar tanaman. Spora berkecambah dengan
Lebih terperinciSTUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu semai bibit tomat sampai tanaman dipindahkan di polybag adalah 3 minggu. Pengukuran tinggi tanaman tomat dimulai sejak 1 minggu setelah tanaman dipindahkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Jumlah Spora Sebelum Trapping Hasil pengamatan jumlah spora pada kedua jenis lahan sayur dan semak sebelum trapping disajikan pada Tabel 3. Lahan sayuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan kertas dunia, yaitu rata-rata sebesar 2,17% per tahun (Junaedi dkk., 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan bahan baku kertas dunia semakin meningkat seiring meningkatnya permintaan kertas dunia, yaitu rata-rata sebesar 2,17% per tahun (Junaedi dkk., 2011). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS DAN UKURAN BUTIR PUPUK FOSFAT SUPER YANG DIASIDULASI LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Sari et al.: Pengaruh Dosis dan Ukuran Pupuk Fosfat Super yang Diasidilasi 81 Vol. 4, No. 1: 81 85, Januari 2016 PENGARUH DOSIS DAN UKURAN BUTIR PUPUK FOSFAT SUPER YANG
Lebih terperinciBAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Hasil análisis data penelitian dari masing-masing parameter adalah sebagai berikut: a. Hasil Analisis Kandungan Tabel 1. Tandan Kosong Kelapa Sawit *) Parameter
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 9 a)
16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (lampiran 9 a) menunjukkan bahwa pengaruh utama mikoriza maupun interaksi antara mikoriza dan jenis
Lebih terperinciPENGGUNAAN ASAM HUMIK DALAM KULTUR TRAPPING CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DARI EKOSISTEM DENGAN SALINITAS TINGGI
ISSN 1411 0067 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 9, No. 2, 2007, Hlm. 124-129 124 PENGGUNAAN ASAM HUMIK DALAM KULTUR TRAPPING CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DARI EKOSISTEM DENGAN SALINITAS TINGGI
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi Alat dan Bahan Rancangan percobaan Perlakuan Model
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Maret sampai Juni
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011.
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011. Bahan dan Alat
Lebih terperinciRespon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Berbagai Media Tanam di Pembibitan. Oleh: Susantidiana. Abstract
Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Berbagai Media Tanam di Pembibitan Oleh: Susantidiana Abstract The objective of this research is to evaluate effect from planting medium to growth of
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juli 2011 di lahan Pembibitan Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian diawali dengan pemilihan pohon
Lebih terperinci~. ~ ~ ~, ~~~~ ~~ ~~ ~ ~,~-.
~~ ~ ~,~-. ~.~~.~~~~. ~.~.~ ~.. ARIF BUDIMAN (E.01496103). Pengaruh Hormon IBA Terhadap Pertumbuhan Stek Slrorea baiangeran Korth. Pada Medium Air (Water Rooting System). Dibawah bimbingan Dr. Ir. Supriyanto.
Lebih terperinciEFEKTIFITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DENGAN PROVENAN JARAK PAGAR PADA CEKAMAN KEKERINGAN
EFEKTIFITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DENGAN PROVENAN JARAK PAGAR PADA CEKAMAN KEKERINGAN The Effectiveness of Arbuscular Mycorrhizae Fungi with Physic Nut Provenances under Drought Stress ABSTRAK Percobaan
Lebih terperincipenghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih
4.1 Keadaan Umum Lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Kondisi ril di Lapangan menunjukkan bahwa saat awal penanaman telah memasuki musim penghujan sehingga
Lebih terperinciHASIL. E0N1P2: tanpa endofit + kompos + penyiraman dua minggu sekali E0N2P1: tanpa endofit + NPK + penyiraman
3 Kandungan klorofil total (C) dalam g/l : C = Ca + Cb C =.22 A 64 +.82 A 663 Kandungan klorofil total (C) dalam mg/l : C = 2.2 A 64 + 8.2 A 663 Keterangan : Ca = kandungan klorofil a (g/l) Cb = kandungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah hutan di Indonesia pada umumnya berjenis ultisol. Menurut Buckman dan Brady (1982), di ultisol kesuburan tanah rendah, pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor-faktor yang
Lebih terperinciKajian Pemberian Lumpur Sawit dan BFA Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Mains Nursery
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 24 Mei 2014 ISBN 978-602-70530-0-7 halaman 172-178 Kajian Pemberian Lumpur Sawit dan BFA Terhadap Pertumbuhan Bibit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bahan
Lebih terperinciPENGARUH FOSFAT ALAM TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FULVIC ACID PADA PERTUMBUHAN Mucuna pruriens (L.) DC. SEPTIAN FARIS AL AMIN
PENGARUH FOSFAT ALAM TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FULVIC ACID PADA PERTUMBUHAN Mucuna pruriens (L.) DC. SEPTIAN FARIS AL AMIN DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi tanaman sangat mungkin dilakukan mengingat luasnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan produksi dan produktivitas dalam bidang pertanian dapat dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. Ekstensifikasi tidak selalu melakukan pembukaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, jumlah daun, berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan suatu bentuk asoasiasi mutualisme antara cendawan (myces)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan suatu bentuk asoasiasi mutualisme antara cendawan (myces) dan perakaran (rhiza) tumbuhan tingkat tinggi. Simbiosis mikoriza melibatkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dalam produksi semai di daerah-daerah tropis telah banyak diketahui dan diuji. Diantara jenis pohon yang diuji, sebagian besar adalah
Lebih terperinciMIKORIZA MATERI KULIAH BIOLOGI TANAH UPNVY. Mikoriza (Mycorrhizae): Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP.
MATERI KULIAH BIOLOGI TANAH UPNVY MIKORIZA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta e-mail: Sumarsih_03@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH ASAL BAHAN DAN MEDIA STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TEMBESU
PENGARUH ASAL BAHAN DAN MEDIA STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TEMBESU (Fragraea fragarans ROXB) 1) Oleh : Agus Sofyan 2) dan Imam Muslimin 2) ABSTRAK Tembesu (Fragraea fragrans ROXB) merupakan jenis
Lebih terperinciKAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI
1 KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI (Tectona grandis) Ferdi Asdriawan A.P (20110210016) Prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Penelitian
Lebih terperinciAplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 6, Nomor 1, Januari 2014 Hal. 26-37 Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Benih Indigofera yang digunakan dalam penelitian ini cenderung berjamur ketika dikecambahkan. Hal ini disebabkan karena tanaman indukan sudah diserang cendawan sehingga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
16 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, diameter, berat kering dan NPA dari semai jabon pada media tailing dengan penambahan arang
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 3 : 38-42 TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu sistem produksi pertanaman yang dilakukan berasaskan daur ulang hara secara hayati. Daur ulang hara dapat melalui sarana limbah tanaman
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung pada bulan Juni November 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciPemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq) pada Media Subsoil
24 JURNAL Supriyanto SILVIKULTUR dan Fidryaningsih TROPIKA Fiona Vol. 01 No. 01 Desember 2010, Hal. 24 28 ISSN: 2086-8227 Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 Maret 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, yang mencerminkan adanya interaksi
TINJAUAN PUSTAKA A. Fungi Mikoriza Arbuskula Fungi mikoriza arbuskula merupakan suatu bentuk asosiasi antara fungi dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, yang mencerminkan adanya interaksi fungsional yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Botanis Tanaman Pinus (Pinus merkusii) P. merkusii Jungh et De Vriese pertama kali ditemukan dengan nama
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Botanis Tanaman Pinus (Pinus merkusii) P. merkusii Jungh et De Vriese pertama kali ditemukan dengan nama tusam di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh ahli botani dari Jerman
Lebih terperinciPEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) Karterine Dewiˡ* ), Meihanaˡ, Nasrullahˡ Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Sriwigama Palembang *) Corresponding
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kedelai Varietas Detam-1 Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku industri kecap. Keuntungannya selain meningkatkan kualitas kecap, juga berpotensi meningkatkan
Lebih terperinciKata kunci : Umur pertumbuhan, Dipterocarpaceae, mersawa, Anisoptera costata Korth
PERTUMBUHAN BIBIT MERSAWA PADA BERBAGAI TINGKAT UMUR SEMAI 1) Oleh : Agus Sofyan 2) dan Syaiful Islam 2) ABSTRAK Degradasi hutan Indonesia meningkat dari tahun ke tahun dalam dekade terakhir. Degradasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Untuk mengetahui pengaruh penggunaan FMA bagi pertumbuhan jati di persemaian, dilakukan perhitungan prosentase peningkatan parameter pertumbuhan terhadap kontrol
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
Lebih terperinciMIKORIZA & POHON JATI
MIKORIZA & POHON JATI Kelompok 6 Faisal Aziz Prihantoro Aiditya Pamungkas Rischa Jayanty Amelia Islamiati Faifta Nandika Maya Ahmad Rizqi Kurniawan Septa Tri Farisna 1511100001 1511100011 1511100025 1511100027
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Peubah yang diamati dalam penelitian ini ialah: tinggi bibit, diameter batang, berat basah pucuk, berat basah akar, berat kering pucuk, berak kering akar, nisbah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.)
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.) Effect of Compost and Urea on Seedling Growth of Betel Palm (Areca catechu L.) Iwan Wahyudi dan Muhammad Hatta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan laboratorium silvikultur Institut Pertanian Bogor serta laboratorium Balai Penelitian Teknologi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciPeran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana
Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag Oleh: Susantidiana Abstract The objective of this research is to evaluate
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan simbiosis yang saling menguntungkan antara akar tanaman dengan fungi tertentu. Melalui
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciPengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik
TUGAS AKHIR - SB09 1358 Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik Oleh : Shinta Wardhani 1509 100 008 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Gedung Hortikultura, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat lebih kurang 25 meter di atas permukaan laut.
Lebih terperincihasil pengamatan terhadap persentase infeksi mikoriza, setelah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Persentase Infeksi Mikoriza (%) Data hasil pengamatan terhadap persentase infeksi mikoriza, setelah dilakukan analisis sidik ragam menunjukkan bahwa residu dari pemberian
Lebih terperinciPEMBERIAN KOMBINASI PUPUK LIMBAH CAIR BIOGAS DENGAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BIBIT KELAPA SAWIT
PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK LIMBAH CAIR BIOGAS DENGAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PEMBIBITAN UTAMA GIVING OF BIOSLURRY FERTILIZER COMBINATION WITH CHICKEN MANURE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelapa sawit termasuk tanaman tahunan yang mulai menghasilkan pada umur 3
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit termasuk tanaman tahunan yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan usia produktif mencapai 25 30 tahun. Tinggi tanaman monokotil ini dapat mencapai
Lebih terperinciPENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU
PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU Oleh : Sri Utami Lestari dan Azwin ABSTRAK Pemilihan
Lebih terperinciAPLIKASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA TANAMAN SELADA PADA KEADAAN AIR TANAH BERBEDA ABSTRAK
1 APLIKASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA TANAMAN SELADA PADA KEADAAN AIR TANAH BERBEDA Nerty Soverda Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jln Raya Mendalo Darat. E-mail:
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter batang, panjang buku, jumlah buku, jumlah daun,
Lebih terperinci