PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia e-filing diluncurkan sejak 2004, akan tetapi baru benar-benar diberlakukan pada November 2013 dengan dikeluarkannya Media Release oleh Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan yang ditandatangani langsung oleh Kismantoro Petrus (Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas) di Jakarta, 6 November 2013 [1]. Isi dari Media Release tersebut memberitahukan bahwa penyampaian laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) dapat dilakukan secara online. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut, Wajib Pajak terlebih dahulu harus mempunyai electronic filing identification number (e-fin). E-Fin adalah nomor identitas yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam rangka penyampaian laporan SPT Tahunan PPh secara elektronik dan dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak terdekat. Layanan E-filing dapat dilakukan melalui diperuntukkan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) untuk penggunaan formulir 1770 S dan 1770 SS. Layanan E-filing juga melibatkan pihak ketiga untuk membantu dalam pelaporan SPT Tahunan PPh sebagai perusahaan penyedia jasa aplikasi (Application Service Provider), website yang ditunjuk antara lain dan [1]. Website resmi untuk pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi adalah Menurut APBN tahun 2016, paling besar pendapatan negara adalah dari sektor pajak sebesar 74.6%, dari sektor PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) sebesar 15%, dari sektor kepabeanan dan cukai sebesar 10.2%, sedangkan sisanya 0.1% dari hibah[2]. Pendapatan dari setor pajak, APBN sebesar 1.546,7 triliun rupiah yang tidak sanggup mencapai target pada RAPBN sebesar 1.565,8 triliun rupiah sehingga ada selisih sebesar 19,1 triliun rupiah[2]. Data uraian Pendapatan Belanja Negara tahun 2016 dapat dilihat pada Gambar

2 Gambar 1.1 Uraian Pendapatan Belanja Negara 2016 [2] Data yang diambil pada Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 hingga 31 Maret 2015 menyebutkan bahwa per 31 Maret 2014, Wajib Pajak yang melaporkan SPT Tahunan PPh secara manual sebesar SPT dan melalui e-filing sebesar SPT maka total laporan SPT yang diterima Direktorat Jenderal Pajak sebesar SPT. Sedangkan per 31 Maret 2015, Wajib Pajak yang melaporkan SPT Tahunan PPh secara manual sebesar SPT dan melalui e-filing sebesar SPT maka total laporan SPT yang diterima Direktorat Jenderal Pajak sebesar SPT. Jadi persentase pertumbuhan dari tahun 2014 hingga 31 Maret 2015 secara manual jumlahnya berkurang sebesar -1.24%, sedangkan melalui e-filing mengalami peningkatan yang sangat besar yaitu % [3], dapat dilihat pada Gambar 1.2. Hasil tersebut menunjukan bahwa dengan adanya e-filing mampu mengubah proses yang dilakukan secara manual menjadi proses yang dilakukan secara online dibuktikan dengan penurunan pertumbuhan pelapor yang melakukan secara manual dan meningkatnya pelapor 15

3 secara online. Pelaporan SPT Tahunan secara online dimungkinkan akan bertambah pada tahun-tahun berikutnya. Gambar 1.2 Data Penerimaan SPT Tahunan WPOP per 31 Maret [3] E-Filing bersifat mandatory dan voluntary. Surat Edaran dari MenPAN RB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) Nomor 8 Tahun 2015 yang diterbitkan tanggal 31 Desember 2015 menyatakan bahwa setiap PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang sekarang telah berganti nama menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), POLRI (Polisi Republik Indonesia), dan TNI (Tentara Republik Indonesia), wajib dalam melaporkan SPT Tahunan PPh melalui e-filing (mandatory), sedangkan untuk wajib pajak diluar yang disebutkan diatas dianjurkan (voluntary). Kata dianjurkan merujuk kepada suatu keharusan walaupun masih diperbolehkan dilakukan secara manual (menggunakan kertas). Ada beberapa model penilaian keberhasilan atau kesusksesan sistem informasi dengan menggunakan kepuasan atau penerimaan sebagai tolok ukur, diantaranya adalah TAM (Technology Acceptance Model), TTF (Task Technology Fit), UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology), model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, model kesuksesan sistem informasi EUCS (End User Computing Satisfaction). Model TAM (Technology Acceptance Model), dan UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology) banyak digunakan pada penelitian untuk melihat keberhasilan sistem dari sisi penerimaan user terhadap sistem. TTF (Task Technology Fit) digunakan untuk melihat kesesuaian antara 16

4 karakteristik tugas dengan teknologi yang ada. Sedangkan Model DeLone dan McLean [4] dan Model EUCS Doll dan Torkzadeh [5] untuk melihat keberhasilan sistem dari sisi kepuasan pengguna (user satisfaction). Dalam penelitian ini model Doll dan Torkzadeh [5] dipilih untuk menganalisis sistem e-filing Pelaporan SPT Tahunan PPh karena dianggap mampu untuk menjelaskan evaluasi sistem dari sisi pengguna yaitu kepuasan pengguna terkait dengan penggunaan sistem e-filing dilihat dari isi (content), keakuratan (accuracy), format (format), kemudahan penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness) dari sistem e-filing. Model Doll dan Torkzadeh ini dimodifikasi dengan menambahkan variabel interaction design (desain interaksi) dan kepatuhan. Sistem e-filing Pelaporan SPT Tahunan PPh merupakan sistem informasi dan aplikasi berbasis web dimana melalui sistem tersebut diharapkan kepatuhan wajib pajak semakin meningkat dengan berkurangnya wajib pajak yang terkena sanksi akibat melebihi jatuh tempo Pelaporan SPT Tahunan PPh. Interaction Design (desain interaksi) adalah merancang produk-produk yang interaktif untuk mendukung manusia dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan kerja mereka [6], bisa juga tentang menciptakan intervensi dalam situasi yang kompleks sering menggunakan berbagai jenis teknologi termasuk perangkat lunak PC, website dan perangkat fisik [7]. Masa sekarang ini, sistem berbasis web keberadaannya tidak asing lagi dan sudah diimplementasikan di berbagai bidang dan tujuan. Interaksi antara pengguna dengan sistem informasi sangat dibutuhkan agar pengguna semakin senang dan puas terhadap sistem informasi dan pemilik website tahu yang diinginkan pengguna website. Desain interaksi yang tidak bagus membuat pengguna tidak senang dan tidak puas terhadap sistem informasi. Kepatuhan dari kata dasar patuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suka menurut perintah dan sebagainya; taat pada perintah, aturan, dan sebagainya; berdisiplin. Sedangkan kepatuhan dalam penelitian ini maksudnya adalah kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPh atas dasar sukarela. Keengganan/ketidakpatuhan bukan suatu hal yang baru dalam 17

5 kasus perpajakan, salah satu contoh nyata ketidakpatuhan dan sudah menjadi berita nasional di media manapun di Indonesia adalah kasus pembunuhan di Sibolga, Gunung Sitoli, Sumatera Utara pada tanggal 12 April 2016 yang dilakukan oleh seorang pengusaha kopi (wajib pajak) telah membunuh dua pegawai pajak dikarenakan wajib pajak melakukan tunggakan pajak senilai 14 miliar rupiah. Pelaporan SPT Tahunan untuk tahun 2016 yang melaporkan SPT melalui sistem e-filing (WPOP), batas waktu (deadline) pelaporannya diundur 1 bulan yaitu sampai 30 April 2016 padahal seharusnya batas akhir pelaporan SPT adalah 31 Maret 2016, dapat dilihat pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-49/PJ/2016. Penyebabnya adalah sistem e-filing yang overload (kelebihan beban) sehingga sistem e-filing error, kelebihan beban tersebut dikarenakan kebanyakan wajib pajak melaporkan SPT-nya mendekati tenggat yang ditentukan, padahal waktu pelaporan SPT WPOP antara bulan 1 Januari - 31 Maret, padahal bisa dilakukan di bulan Januari atau Februari, itu dikarenakan kurang patuhnya wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPh. Berdasarkan pengertian desain interaksi dan kepatuhan, maka dimasukkanlah variabel interaction design (desain interaksi) dan kepatuhan ke dalam penelitian ini sebagai variabel tambahan untuk menganalisis sistem e-filing Pelaporan SPT Tahunan PPh di Indonesia. Sehingga penelitian ini menggunakan tujuh variabel untuk menganalisis sistem e-filing yaitu isi (content), keakuratan (accuracy), format, kemudahan penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness), desain interaksi (interaction design) dan kepatuhan. Berdasarkan dari pemahaman sebagaimana dipaparkan di atas, maka penelitian ini akan mengevaluasi Sistem Informasi e-filing pelaporan SPT Tahunan PPh dengan menggunakan metode EUCS. Adapun judul dari penelitian ini adalah Evaluasi Sistem E-Filing Sebagai Sistem Pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan di Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu keengganan wajib pajak dalam melakukan pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan. 18

6 1.3 Keaslian Penelitian Penulis telah melakukan studi literatur dari peneliti-peneliti terdahulu terkait e-filing dan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Fishbone diagram dari penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada Gambar 1.3. Gambar 1.3 Fishbone Diagram Penelitian Terdahulu Fishbone diagram atau dapat disebut juga Clause-Effect Diagram merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menjelaskan secara user friendly (mudah dipahami) tentang suatu permasalahan dengan sebab-sebab yang melekat pada permasalahan tersebut, bentuknya mirip tulang ikan. Garis tengah yang mengarah arah panah ke kanan adalah permasalahan yang harus diselesaikan (effect), sedangkan duri-duri tulang ikan adalah sebab-sebab munculnya permasalahan tersebut (clause). Penelitian ini untuk menunjukkan penelitianpenelitian terdahulu menggunakan fishbone diagram tetapi dengan konsep yang sedikit berbeda dengan fishbone diagram pada umumnya. Penelitian ini mendefinisikan keengganan/ketidakpatuhan sebagai effect, sedangkan sebagai clause adalah e-filing dan metode EUCS. Penelitian ini, clause didefinisikan 19

7 sebagai penelitian-penelitian terdahulu yang membicarakan topik tentang EUCS dan e-filing, sedangkan effect pada penelitian ini didefinisikan sebagai topik permasalahan yang ingin diselesaikan. Penelitian-penelitian terdahulu yang membicarakan topik tentang EUCS, tidak ada yang pernah menyinggung atau membicarakan topik permasalahan keengganan/ketidakpatuhan. Penelitianpenelitian terdaluhu yang membicarakan topik tentang sistem e-filing, tidak ada yang pernah menyinggung atau membicarakan topik permasalahan keengganan/ketidakpatuhan Penelitian Terdahulu yang Membicarakan EUCS Model End User Computing Satisfaction (EUCS) pertama kali dikemukakan oleh W. J. Doll dan G. Torkzadeh [5] mengembangkan dan memvalidasi instrumen pengukuran EUCS dengan menekankan kepuasan pengguna software aplikasi komputer di perusahaan, terdapat 5 komponen pengukuran dalam menilai kepuasan pengguna akhir komputer yaitu isi (content), akurasi (accuracy), bentuk (format), kemudahan penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness). Rusman dan Indra [8] mengimplementasikan unsur end user computing satisfaction terhadap kepuasan pengguna pada sistem informasi rumah sakit menggunakan metode cross sectional yang menunjukkan seluruh variabel independen yaitu Content, Format, Accurancy, Timeliness, dan Ease of Use memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan pengguna. Tahun yang sama, Agustyan dan Meiranto [9] mencoba untuk menggunakan dan menguji dua model penerimaan teknologi, TAM dan model EUCS dengan memeriksa pengaruh mereka pada penggunaan dan pemanfaatan sistem yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna sebagai indikator keberhasilan sistem. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria (purposive sampling) dari sebuah perusahaan perdagangan di Semarang, Jawa Tengah pada sektor sub-(sesuai dengan perusahaan perdagangan incorporated direktori-bps). Uji hipotesis yang dirumuskan dengan menggunakan model regresi. Tiga dari tujuh hipotesis 20

8 dinyatakan ditolak, sedangkan berdasarkan hasil analisis tidak langsung dapat disimpulkan bahwa variabel utilitas (kegunaan), kemudahan penggunaan, ketepatan dan jadwal dalam penggunaan sistem juga mempengaruhi kepuasan pengguna. Camilla [10] menerapan model EUCS pada aplikasi TiCARES (Telkom Integrated Customer Care System) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang menunjukkan variabel content, accuracy berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem, sedangkan variabel format, easy of use, dan timeliness tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem dan rata-rata kepuasan pelanggan berdasarkan analisis gap di atas 80% yang menunjukkan pelanggan sangat puas terhadap kinerja sistem. Rahim dan Alharbi [11] memodifikasi model EUCS milik Doll & Torkzadeh [5], mengevaluasi secara empiris kesuksesan website e-government dalam konteks penduduk Australia dengan mengembangkan sebuah model konseptual terkait user satisfaction pada website e-government dan melaporkan dan mengevaluasi secara empiris model pada website e-government yang dikembangkan oleh The Australian Department of Immigration and Citizenship, terdapat 9 faktor yang diidentifikasi dari analisis literatur yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap user satisfaction pada website e-government antara lain accuracy of information, ease of use, customization, interactivity, security and policy, sufficiency of content, timeliness, transparency, dan utility [11]. Rahim dan Alharbi [11] melakukan survey menggunakan metode EUCS dengan membagikan kuisioner kepada 400 mahasiswa dan staf di universitasuniversitas Australia, total hanya 190 kuisioner yang lengkap dan diterima oleh peneliti kemudian data survey di analisis menggunakan software SPSS, hasilnya hanya 4 faktor yang mendukung user satisfaction yaitu utility, ease of use, customization, dan website understandability. User satisfaction secara positif memiliki hubungan terhadap trust di dalam pemerintahan sedangkan user satisfaction tidak memiliki hubungan terhadap anxiety dalam menggunakan website e-government. Weli [12] menggunakan model EUCS untuk mengukur tingkat kepuasan manajer dalam menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) System, 21

9 populasi dari penelitian ini adalah manajer-manajer dari semua perusahaan yang ada di Jakarta yang telah menggunakan ERP system. Weli [12] mengirimkan kuisioner via post disebarkan sebanyak 162 kuisioner kemudian diterima kembali cuma 9 kuisioner, secara kunjungan langsung disebarkan sebanyak 54 kuisioner kemudian diterima kembali sebanak 53 kuisioner, via disebarkan sebanyak 268 kuisioner kemudian diterima kembali cuma 9 kuisioner sehingga terdapat 71 responden, kemudian hasilnya menunjukkan bahwa content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan manajer dalam menggunakan ERP system. Penelitian Meyliana et al [13] menggunakan model EUCS yang telah dimodifikasi dengan menambahkan variabel loyalty melakukan pengukuran user satisfaction pada LMS (Learning Management System) Binusmaya (binusmaya.binus.ac.id), jumlah sampelnya adalah 323 mahasiswa yang diperoleh dari mahasiswa dari angkatan , 390 kuisioner disebar kemudian yang terkumpul hanya 326 kuisioner, hasilnya adalah variabel content, format, accuracy, ease of use, dan timeliness ada hubungan dan berpengaruh terhadap user satisfaction dan loyalty. Penelitian Dahliana et al [14] melakukan pengukuran menggunakan model EUCS (End User Computing Satisfaction) pada portal akademik sistem smart campus Universitas Negeri Padang, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 4 variabel yang memiliki pengaruh dan kontribusi terhadap kepuasan pengguna website tersebut yaitu content, accuracy, format, dan timeliness, sedangkan ease of use tidak memiliki kontribusi terhadap kepuasan pengguna website portal akademik Universitas Negeri Padang. Marlindawati [15] mengimplementasikan model EUCS milik Doll dan Torkzadeh [5] mengukur tingkat kepuasan pengguna digital library di Universitas Bina Dharma Palembang dengan mengambil data kuisioner yang dibagikan kepada 100 orang mahasiswa yang akan mengambil tugas akhir/skripsi, terdiri dari 57 mahasiswa laki-laki dan 43 mahasiswa perempuan, hasilnya menyatakan bahwa variabel content, accuracy, dan format yang dihasilkan oleh digital library tidak berpengaruh terhadap kepuasan penggunanya, sedangkan variabel ease of use dan timeliness yang dihasilkan oleh digital library berpengaruh terhadap 22

10 kepuasan penggunanya. Model EUCS yang dimodifikasi telah dilakukan oleh Yunita [16] dengan menambahkan variabel user performance dan organizational impact, meneliti pengaruh kepuasan pengguna terhadap kinerja pengguna dan pengaruh kinerja pengguna terhadap dampak organisasi pada website pariwisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Ponorogo. Penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas tidak ada yang membicarakan topik tentang keengganan/ketidakpatuhan sebagai sesuatu yang diteliti pada penelitian mereka Penelitian Terdahulu yang Membicarakan Sistem e-filing. Penelitian sistem e-filing, Wu dan Chen [17] melakukan studi empiris mengenai penerapan pajak online yang dilakukan di negara Taiwan dengan mengembangkan model kepercayaan dan Technology Acceptance Model (TAM) dengan menambahkan Theory of Planned Behavior (TPB), Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa isu teknologi yang berbasis kepercayaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan niat perilaku warga negara untuk menggunakan layanan pajak online. Lim [18] melakukan penelitian mengenai proses membangun kepercayaan pada techno-structure dalam rangka peningkatan penerimaan pengguna e-filing (keberhasilan sistem e-filing), pengumpulan data dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari anggota organisasi terkait yaitu anggota Chief Information Officer (CIO), tim desain sistem e-filing, tim implementasi sistem e-filing serta kelompok administratif e- Filing di Singapura. Hasil yang diperoleh menjadi implikasi untuk pengembangan e-government dalam rangka mengembalikan kepercayaan publik pada pemerintah. Hussein et al [19] melakukan penelitian yang sama seperti yang dilakukan oleh Wu dan Chen [17] dengan mengadopsi teori Technology Acceptance Model (TAM) sebagai kerangka kerja, hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan wajib pajak memiliki hubungan positif dengan niat pengguna e-filing, faktor internal dan eksternal politik juga memiliki hubungan positif terhadap kepercayaan wajib pajak atas pemerintah. Hussein et al 23

11 [20] melakukan penelitian lanjutan melalui pendekatan kuantitatif melalui kuesioner menggunakan 500 orang responden yang berprofesi sebagai dosen dan staf administrasi 5 universitas yang ada di Malaysia, responden tersebut ada yang merupakan pengguna pertama sistem e-filing dan ada juga yang sudah berpengalaman menggunakan sistem e-filing, namun tidak ada pemisahan dalam hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemerintah dan kualitas layanan berbasis web merupakan faktor yang signifikan untuk mempengaruhi minat wajib pajak menggunakan sistem e-filing [20]. Schaupp, Carter, dan McBride [21] melakukan penelitian yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Chen [17] dan Hussein et al [20], namun penelitian ini menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi minat wajib pajak untuk menggunakan sistem online secara lebih spesifik dibandingkan dua peneliti sebelumnya. Hasil dari penelitian tersebut dari 260 responden menunjukkan bahwa performance expectancy, social influence, computer anxiety, optimism bias, dan trust of the government memiliki dampak yang signifikan terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan sistem e-filing dalam pelaporan pajaknya. Goswami [22] melakukan penelitian dengan topik yang sama, menambahkan perceived risk sebagai variabel yang mempengaruhi peneimaan teknologi model Technology Acceptance Model (TAM) dalam konteks pajak e- Filing. Penelitian Goswami [22] juga merekomendasikan cara-cara yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada layanan pemerintah. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa efek positif dari kepercayaan, persepsi, serta persepsi risiko memberikan pengaruh pada sikap pembelian online. Pada situs web pemerintah, orang biasanya memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap informasi dan pelayanan online. Penelitian yang dilakukan oleh Islam et al [23] menginvestigasi dampak faktor demografi dari kepuasan pengguna e-filing di Malaysia. Data-data dikumpulkan dari responden yang dipilih secara acak menggunakan metode survey dari seluruh daerah di Malaysia. User satisfaction digunakan sebagai dependent variable, sedangkan untuk independent variable antara lain jenis kelamin, umur, ras, dan pekerjaan. Hasilnya mengindikasikan bahwa umur dan 24

12 pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna e-filing pembayar pajak di Malaysia, sedangkan ras dan jenis kelamin tidak mempengaruhi terhadap kepuasan pengguna e-filing. Temuannya juga menunjukkan bahwa semua responden berkomitmen untuk mengisi pajak penghasilannya melalui e-filing tahun depan dengan mean sebesar 3.62 dari skala 5. Temuannya juga dapat membantu Malaysian Inland Revenue Board (MIRB) dalam memformulasikan strategi baru untuk meningkatkan kepuasan pengguna e-filing pajak demi tercapainya target 80% warga Malaysia dalam menggunakan e-filing kedepannya. Suci [24] melakukan penelitian menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) yang dimodifikasi untuk mengetahui pengaruh kepercayaan wajib pajak pada e-government terhadap minat menggunakan e- Filing. Penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas tidak ada yang membicarakan topik tentang keengganan/ketidakpatuhan sebagai sesuatu yang diteliti pada penelitian mereka, sedangkan penelitian yang dibuat penulis ini untuk menemukan solusi atas permasalahan keengganan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPh-nya dengan cara mengevaluasi sistem e-filing menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). 1.4 Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan solusi atas permasalahan yang muncul tentang keengganan atau ketidakpatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPhnya. 2. Mengevaluasi sistem e-filing Pelaporan SPT Tahunan PPh menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). 1.5 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan kontribusi dalam menentukan kebijakan, 25

13 perbaikan, peningkatan pelayanan, dan administrasi perpajakan terkait permasalahan keengganan/ketidakpatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPh sehingga berguna bagi pengembangan dan mendorong pertumbuhan pengguna e-filing di Indonesia agar semakin patuh. 2. Bagi wajib pajak dan masyarakat dapat memberikan masukan tentang pentingnya pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan mendorong mereka memanfaatkan teknologi informasi secara lebih optimal. 3. Bagi peneliti lain, hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai bahan informasi guna melihat, mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masalah sejenis, melakukan pengujian dengan menambahkan variabel lainnya sebagai bahan pertimbangan peneliti yang sejenis atau penelitian pada masa yang akan datang dan memperkaya serta memperbaharui kepustakaan dalam bidang penelitian e-filing di Indonesia. 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Direktorat Jenderal Pajak terus berusaha untuk meningkatkan penerimaan Indonesia dari sektor pajak. Pada tahun 2015, wajib pajak yang terdaftar di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Penerimaan Perpajakan 2012-2013 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, realisasi sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur memiliki daya tarik wisata yang luar biasa tersebar di 38 Kabupaten/Kota yang ada. Berbagai daya tarik wisata itu tidak lepas dari banyaknya pengunjung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini terlihat pajak sebagai sumber penerimaan kas negara paling besar dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat dapat dicapai melalui pembangunan nasional dalam berbagai aspek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil Surabaya adalah dinas yang menangani tentang pencatatan kependudukan, diantaranya menangani hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia termasuk Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar yaitu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat berdasarkan undang-undang dan ketentuan pelaksanaannya. Pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan Negara terbesar, dimana pajak berkontribusi lebih dari 78% total penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sistem Teknologi Informasi Semula sistem teknologi informasi dikenal dengan istilah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah berjalan selama lebih dari tiga dekade ini telah berhasil menggerakkan tanggung jawab dari wajib pajak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh yang sangat terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak didefinisikan sebagai kewajiban wajib oleh WP (Wajib Pajak) baik orang pribadi atau badan kepada kas negara, yang bersifat memaksa dan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendukung dari penelitian ini: 2.1.1 Taufik Saleh, Darwanis, Usman Bakar (2012) Penelitian dengan topik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem pemerintahan negara pada era persaingan global dan teknologi ini akhir-akhir ini menjadi sangat kompleks serta rumit. Setiap institusi negara dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi dalam mengelola informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi dalam mengelola informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan komputer telah membawa dunia ke era baru yaitu abad informasi, penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini, dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar, penerimaan pajak ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penerimaan negara tersbesar

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penghitungan jumlah pajak yang terutang (Mardiasmo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penghitungan jumlah pajak yang terutang (Mardiasmo, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayarkan oleh masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Menurut UU No.28

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penerimaan dari sektor perpajakan memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara, karena penerimaan terbesar suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi ditandai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh yang terlihat nyata saat ini adalah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi komputer khususnya jaringan komputer sebagai media komunikasi data dan informasi hingga saat ini terus meningkat. Sejak saat itu teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan anggap sebagai salah satu ukuran paling penting dari keberhasilan sebuah sistem.pengguna anggap sebagai invidu yang mengetahui apakah sistem telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (PUSINTEK ) adalah Unit Organisasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bertugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Salah satu faktor pendukung perekonomian negara ialah rakyat. Rakyat berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian, pembangunan yang dilakukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, tetapi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, jaman berkembang dengan sangat pesat. Salah satu yang mengalami perkembangan tersebut adalah teknologi informasi. Hampir seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2014 TANGGAL 7 MARET 2014 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga penerimaan pajak sangat berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2014) jumlah penerimaan negara yang berasal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 39 /PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 39 /PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 39 /PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang penuh dengan persaingan teknologi seperti sekarang ini, teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi dimanfaatkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efisiensi dan efektivitas menjadi salah satu pendorong yang sering diangkat organisasi dalam pengimplementasian teknologi informasi dan sistem informasi (SI/TI). Biaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang pemungutannya dapat dipaksakan yang didasarkan pada undang-undang. Penerimaan Negara yang bersumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi saat ini mendorong masyarakat dunia memasuki era teknologi yang serba cepat sekaligus menjadikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System dan Self assessment

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System dan Self assessment BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah Negara dimana pun juga, pajak merupakan penerimaan negara yang cukup besar. Pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi ditandai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh yang terlihat nyata saat ini adalah perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN penelitian. Bab ini menjabarkan mengenai landasan teori dan rumusan hipotesis 2.1 Landasan Teori Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM),

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN PENDAHULUAN BAB I H. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang mencapai 85,6%, sehingga pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pemenuhan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk memperbaharui undang-undang perpajakan salah satunya dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015 meningkatkan pendapatan negara sebesar 7,8% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Lebih terperinci

KOMPARASI EVALUASI SISTEM PEMBAYARAN ONLINE E-TICKET PADA GARUDA INDONESIA DAN LION AIR MENGGUNAKAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS)

KOMPARASI EVALUASI SISTEM PEMBAYARAN ONLINE E-TICKET PADA GARUDA INDONESIA DAN LION AIR MENGGUNAKAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS) KOMPARASI EVALUASI SISTEM PEMBAYARAN ONLINE E-TICKET PADA GARUDA INDONESIA DAN LION AIR MENGGUNAKAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION (EUCS) Puteri Suwantini, Leon Andretti Abdillah, Evi Yulianingsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak menyumbangkan dana cukup besar bagi pendapatan suatu negara. Pendapatan ini nantinya akan digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Pajak ditempatkan pada posisi teratas sebagai sumber penerimaan yang pertama dan utama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Social Cognitive Theory (SCT) Social Cognitive Theory sebagai teori yang membahas tentang perilaku manusia. Feist et al (2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menilai keberhasilan penerimaan pajak, perlu diingat beberapa sasaran administrasi perpajakan, seperti : (1) meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkesinambungan selama 4 tahun terakhir dalam APBN.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkesinambungan selama 4 tahun terakhir dalam APBN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan yang sangat vital bagi negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa pajak memiliki peranan penting dalam menunjang penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara yang paling dominan berasal dari penerimaan pajak. Sumber penerimaan negara terbagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari dalam negeri

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 32 /PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-41/PJ/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini demikian pesat, yang diikuti dengan perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Sistem informasi merupakan serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah mengandalkan sumber-sumber penerimaan negara. Nota Keuangan dan APBN Indonesia tahun 2015 yang diunduh dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah mengandalkan sumber-sumber penerimaan negara. Nota Keuangan dan APBN Indonesia tahun 2015 yang diunduh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia terus melaksanakan pembangunan di segala bidang demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpajakan, disebutkan bahwa: WajibPajak adalah orang pribadi atau

BAB I PENDAHULUAN. Perpajakan, disebutkan bahwa: WajibPajak adalah orang pribadi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membayar pajak merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh warga negara yang telah berstatus menjadi Wajib Pajak. Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No.16 Tahun 2000

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi BLP yaitu keakuratan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin kuatnya kedudukan dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) sebagai lembaga tinggi negara diikuti dengan semakin meningkatnya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman saat ini mengakibatkan adanya pertumbuhan yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan masyarakat yang melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-1/PJ/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena teknologi informasi memiliki peran yang penting bagi setiap organisasi yaitu sebagai fasilitas yang

Lebih terperinci

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK Judul : Pengaruh Tanggung Jawab Moral, Sanksi Perpajakan dan Penerapan Sistem E-Filing pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur Nama : A.A Inten

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat BAB IV PEMBAHASAN Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat membantu pembangunan nasional, besar dan kecilnya pajak suatu negara ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap warga negaranya. Sebagai tanda bukti dari kecintaan warga negara kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya evolusi sistem informasi membuat laju perkembangan sistem informasi tidak dapat dibendung lagi. Organisasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan berbagai upaya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan kepatuhan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 14/PJ/2013 TENTANG BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran pajak adalah wujud dari kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional diperoleh dari pendapatan sektor pajak. Oleh karena itu peningkatan kemampuan fiskus juga harus ditingkatkan guna menunjang pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan terbesar bagi negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Teori Keperilakuan dalam Pengembangan dan Implementasi Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci