KORELASI KARAKTER BIOMARKA BATUBARA MEDIUM RANK KALIMANTAN TIMUR DENGAN PRODUK PENCAIRANNYA
|
|
- Yenny Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KORELASI KARAKTER BIOMARKA BATUBARA MEDIUM RANK KALIMANTAN TIMUR DENGAN PRODUK PENCAIRANNYA
2 Latar Belakang SUMBER ENERGI 1. Pendahuluan Kompatibel Kurang Kompatibel Minyak Bumi Gas Alam Batubara Bahan Bakar Cair , produksi batubara Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14,8 % per tahun, dengan produksi batubara sekitar 200 juta ton/tahun (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011)
3 (Sumber: Direktorat Jenderal Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi, Buku Batubara 2008/2009) Batubara Medium Rank Kalimantan Timur Kajian Geokimia Organik Komponen Bahan Bakar Cair
4 Batubara Medium Rank Kalimantan Timur Karakter Biomarka (Siswoyo, 2009) : -Dominasi n-alkana panjang (C>20) - Alkana bercabang (iso-c 25 H 52, anteiso-c 26 H 54, iso-c 16, pristan dan fitan) -Triterpen (Lupan dan olean-13(18)ena, hopan-c 30, homohopan-c 31, bishomohopan-c 32 ) -Steran (14β(H)-kolest-24-ena dan 14β(H)-sterana-C 27 ) -(5,6,7,8-tetrahidrokadalena dan kadalena) -keton (n-etil keton jenuh C 20, C 26, C 28, dan C 38 ) - Batubara kematangan termal (zaman plestosein) dan kalori rendah - Berasal dari masukkan tumbuhan tingkat tinggi daratan - Lingkungan pengendapan anoksik INDIKATOR KELAYAKAN UNTUK DICAIRKAN
5 Rumusan Masalah Jenis Batubara Berdasarkan Kandungan Energi Komponen Batubara Pencairan Komponen Senyawa Hidrokarbon Produk Pencairan Biomarka Karakter Geokimia Organik KORELASI Tipe Batubara Yang Layak Dicairkan
6 Tujuan Penelitian Mempelajari hubungan senyawa hidrokarbon batubara cair medium rank Kalimantan timur dengan karakter biomarka batubara yang menggambarkan kandungan energinya, sehingga dapat diketahui apakah batubara tipe ini dapat dipertimbangkan kelayakannya untuk dikonversi sebagai bahan bakar cair
7 Batubara Medium Rank Kalimantan Timur Pencairan Batubara - Ditambahkan Pelarut Heavy Oil - Ditambahkan Katalis Limonit SH - Ditambahkan Belerang - Ditambahkan Gas H 2 Batch Reactor - Dicairkan pada temperatur 450⁰C, tekanan 7MPa selama 60 menit Slurry Gas Analisa KG Hasil -Distilasi vakum -Set Heater ⁰C Fraksi light naphtha (30-180⁰C) Fraksi H 2 O (100⁰C) Fraksi Heavy naphtha ( ⁰C) Fraksi Campuran (>220⁰C) Kromatogram - Analisa KG-SM Set Heater ⁰C Fraksi Campuran (>350⁰C) -Set Heater ⁰C Fraksi Middle Oil ( ⁰C) Fraksi Heavy Oil ( ⁰C) Fraksi CLB (>538⁰C) Fraksinasi Lebih Lanjut
8 Fraksi Middle Oil Fraksinasi Middle Oil Diekstraksi dengan n-heksana Fraksi n-heksana Ditambahkan 10% H 2 SO 4 hingga ph 2 Diekstraksi Fraksi n-heksana Asphalten Fraksi Air F. Alifatik n-heksana Monitoring KLT Dievaporasi Dikeringkan dengan N 2 Ditimbang Analisa KG-SM Kromatogram Fraksi Minyak Netral Ditambahkan 10% NaOH hingga ph 12 Diekstraksi Kromatografi kolom, silika gel n-heksana : DCM (90:10 v/v) Monitoring KLT F. Aromatik Kromatogram Dievaporasi Desulfurisasi dengan serbuk Cu Dikeringkan dengan N 2 Ditimbang Analisa KG-SM Fraksi Air Hasil Metanol Monitoring KLT F. Polar Dievaporasi Dikeringkan dengan N 2 Ditimbang
9 Pencairan Batubara Komposisi feed pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur Feed Jumlah (gram) Komposisi (gram) H 2 O LO MO HO CLB Abu dafc Batubara 75,8 15, ,28 55,60 Pelarut Heavy oil Katalis Limonit SH 110,2 1,05 0,42 43,82 59,67 5, , Belerang 0, Gas H 2 3, Total Feed 191,17 Jumlah produk pencairan total batubara medium rank Kalimantan Timur pada suhu 450⁰C dan tekanan 7 Mpa selama 60 menit Jumlah Produk Pencairan Total gram % wt Produk pencairan total terukur: Slurry Gas (H 2,CO,CO 2,C 1 -C 4 dan H 2 S) 165,90 17,92 86,79 9,37 Sub-total 183,82 96,15 Produk pencairan total tidak terukur 7,35 3,84 Total 191,17 100,00
10 Fraksinasi Slurry Batubara Produk distilasi slurry total pencairan batubara. Slurry terdistilasi (gram) 163,00 Produk Fraksinasi Slurry Warna Gram Jumlah % wt H 2 O Bening 20,80 12,76 Light naphtha Kuning kehijauan 12,90 7,91 Heavy naphtha Kuning kemerahan 6,40 3,93 Middle Oil Coklat kehitaman 45,40 27,85 Heavy Oil Hitam pekat 49,10 30,12 Coal Liquid Bottom Hitam pekat 28,40 17,42 Total 163,00 100,00 Produk Pencairan Batubara Produk distilasi slurry batubara: H 2 O Light Oil (light dan heavy naphtha) Middle Oil Heavy Oil Coal Liquid Bottom (CLB) Jumlah gram %wt 5,14 20,10 4,44 4,47 18,63 6,78 26,52 5,86 5,90 24,58 Sub-total 52,78 69,63 Produk gas batubara (CO,CO 2,C 1 -C 4 ) 15,65 20,64 Produk tidak terukur 7,37 9,72 Total 75,80 100,00 24,54 gram (32,38 %wt) Produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur
11 Kromatogram Total Fraksi Hidrokarbon Naphtha Kromatogram total fraksi hidrokarbon naphtha dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 40⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 300⁰C (30 menit).
12 Kromatogram Total Fraksi Hidrokarbon Alifatik Middle Oil Kromatogram total fraksi hidrokarbon alifatik middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit).
13 Kromatogram Total Fraksi Hidrokarbon Aromatik Middle Oil Kromatogram total fraksi hidrokarbon aromatik middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit).
14 Senyawa n-alkana dan alkana bercabang Fragmentogram m/z 57 fraksi hidrokarbon naphtha dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 40⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 300⁰C (30 menit).
15 Fragmentogram m/z 57 fraksi hidrokarbon alifatik middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). (a) (b) n-dekana 2-metil heptana Spektrum massa puncak ke-15 (a) dan ke-9 (b) fraksi fragmentogram m/z 57 fraksi hidrokarbon naphtha
16 Senyawa Turunan Sikloalkana Fragmentogram m/z 83 fraksi hidrokarbon naphtha dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 40⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 300⁰C (30 menit). Fragmentogram m/z 83 fraksi hidrokarbon Alifatik middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit).
17 Senyawa Bisiklik Seskiterpen Fragmentogram m/z 109 fraksi hidrokarbon Alifatik middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). Trans-kadinan
18 Senyawa Turunan Alkil Benzena (1) (2) Fragmentogram m/z 91 (1) dan m/z 119 (2) fraksi hidrokarbon naphtha dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 40⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 300⁰C (30 menit). (3) (4) propil benzena 1,3-dimetil- 2- propil benzena Spektrum massa puncak ke-3 fragmentogram m/z 91 (3) dan m/z 119 (4) fraksi hidrokarbon naphtha
19 Senyawa Turunan Naftalena (1) (2) Fragmentogram m/z 128 fraksi hidrokarbon alifatik (1) dan aromatik (2) middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). naftalena
20 (1) (2) Fragmentogram m/z 141 fraksi hidrokarbon alifatik (1) dan aromatik (2) middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). Metil naftalena Spektrum massa puncak ke-1 fragmentogram m/z 141 fraksi hidrokarbon alifatik middle oil
21 Senyawa Turunan Bifenil (1) (2) Fragmentogram m/z 182 fraksi hidrokarbon alifatik (1) dan aromatik (2) middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). 3,3 -dimetil bifenil Spektrum massa puncak ke-1 fragmentogram m/z 182 fraksi hidrokarbon alifatik middle oil
22 Senyawa Turunan Fenantrena (1) (2) Fragmentogram m/z 178 fraksi hidrokarbon alifatik (1) dan aromatik (2) middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). fenantrena
23 (1) (2) Fragmentogram m/z 192 fraksi hidrokarbon alifatik (1) dan aromatik (2) middle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). Metil fenantrena Spektrum massa puncak ke-1 fragmentogram m/z 192 fraksi hidrokarbon alifatik middle oil
24 Senyawa Kadalena Fragmentogram m/z 183 fraksi hidrokarbon aromatikmiddle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). kadalena
25 Senyawa Turunan Fluorena Fragmentogram m/z 166 fraksi hidrokarbon aromatikmiddle oil dari produk pencairan batubara medium rank Kalimantan Timur. Program temperatur oven 60⁰C (selama 5 menit), ⁰C (10⁰C/menit), isotermal 290⁰C (25 menit). Fluorena Spektrum massa puncak ke-1 fragmentogram m/z 166 fraksi hidrokarbon alifatik middle oil
26 Kesimpulan Kesimpulan: 1. Pencairan 75,8 g batubara medium rank Kalimantan Timur menghasilkan 40,19 g (53,02 %wt) fraksi-fraksi yang berpotensial sebagai bahan bakar, terdiri dari gas, fraksi light oil dan fraksi middle oil. Sedangkan fraksi lainnya, terdiri dari 4,47 g (5,90 %wt) fraksi heavy oil dan 18,63 g (24,58 %wt) CLB. 2. Batubara medium rank yang berasal-usul dari bahan organik tumbuhan tinggi daratan yang terpendam pada lingkungan anoksik, apabila dicairkan akan menghasilkan dominasi kelompok senyawa fraksi naphtha yang sesuai diformulasikan untuk bahan bakar bensin (C 4 -C 11 ) dan jet (C 9 -C 14 ). Sedangkan rentang C 12 -C 24 dari fraksi middle oil sesuai digunakan untuk formulasi solar (C 13 -C 20 ) dan bahan bakar minyak (>C 20 ).
KAJIAN GEOKIMIA ORGANIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA LOW RANK KALIMANTAN TIMUR
KAJIAN GEOKIMIA ORGANIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA LOW RANK KALIMANTAN TIMUR Oleh: ELIS DIANA ULFA 1409201720 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. R.Y. PERRY BURHAN, M. Sc ALUR BAHASAN: 1. Pendahuluan Latar belakang
Lebih terperinciOLEH : Ayu Puji Budiarti ( ) Pembimbing : Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan
OLEH : Ayu Puji Budiarti (1405 100 050) Pembimbing : Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan Kelangkaan minyak bumi batubara cukup banyak bentuk batubara kurang efektif analisa senyawa biomarka pencairan batubara
Lebih terperinciGEOKIMIA ORGANIK FRAKSI AROMATIK LIGHT OIL PRODUK PENCAIRAN BATUBARA AREA (PIT) BINTANG SANGATTA KALIMANTAN TIMUR
GEOKIMIA ORGANIK FRAKSI AROMATIK LIGHT OIL PRODUK PENCAIRAN BATUBARA AREA (PIT) BINTANG SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Lukman Sugiharto Wijaya 1 *dan R. Y. Perry Burhan 2 Kimia, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinci4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol
4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol C 12 H 26 O (186.3) OH H 2 SO 4 konz. (98.1) + HBr (80.9) C 12 H 25 Br (249.2) Br + H 2 O (18.0) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN PURBA SEDIMEN LAUT ARAFURA (CORE MD , KEDALAMAN
KAJIAN LINGKUNGAN PURBA SEDIMEN LAUT ARAFURA (CORE MD.05-2967, KEDALAMAN 900 cm dan 2100 cm) TESIS Oleh NURHAYATI NRP. 1404 201 011 PROGRAM STUDI MAGISTER KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciKIMIA ORGANIK (Kode : E-06) KAJIAN FRAKSI ALIFATIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA LOW RANK KALIMANTAN TIMUR
MAKALAH PENDAMPING KIMIA ORGANIK (Kode : E-06) ISBN : 978-979-1533-85-0 KAJIAN FRAKSI ALIFATIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA LOW RANK KALIMANTAN TIMUR Elis Diana Ulfa, Yulfi Zetra, Agus Wahyudi dan R. Y. Perry
Lebih terperinciGeokimia Organik Fraksi Nafta dan Light Oil Produk Pencairan Batubara Kalimantan Timur
Geokimia Organik Fraksi Nafta dan Light Oil Produk Pencairan Batubara Kalimantan Timur Nur Ita Ulfaniyah dan Prof.Dr. R.Y. Perry Burhan. MSc Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciA. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi
A. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi Istilah minyak bumi diterjemahkan dari bahasa latin (petroleum), artinya petrol (batuan) dan oleum (minyak). Nama petroleum diberikan kepada fosil hewan dan tumbuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinci4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat
NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciAddres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1
ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).
Lebih terperinci4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat
NP 4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat fermenting yeast sucrose H C 6 H 10 3 C 12 H 22 11 C 6 H 12 3 (130.1) (342.3) (132.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reduksi stereoselektif
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Katalis CaO Terhadap Kuantitas Bio Oil
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Katalis CaO Terhadap Kuantitas Bio Oil Kuantitas bio oil ini menunjukkan bahwa banyaknya dari massa bio oil, massa arang dan massa gas yang dihasilkan dari proses pirolisis
Lebih terperinciKEMATANGAN MOLEKULER FRAKSI HIDROKARBON AROMATIK CORE BADAK 1/208 MUARA BADAK, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR: SUATU TINJAUAN KUALITATIF
KEMATANGAN MOLEKULER FRAKSI HIDROKARBON AROMATIK CORE BADAK 1/208 MUARA BADAK, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR: SUATU TINJAUAN KUALITATIF R. Arizal Firmansyah 1 dan R.Y. Perry Burhan 2 ABSTRAK Kajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batubara merupakan endapan sedimen yang terdiri dari komponen organik dan anorganik, bagian organik disebut maseral sedangkan bagian anorganik disebut mineral. Karakteristik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinci3 Percobaan dan Hasil
3 Percobaan dan Hasil 3.1 Pengumpulan dan Persiapan sampel Sampel daun Desmodium triquetrum diperoleh dari Solo, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2008 (sampel D. triquetrum (I)) dan Januari 2009 (sampel
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)
23 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Penyiapan Sampel Kualitas minyak kastor yang digunakan sangat mempengaruhi pelaksanaan reaksi transesterifikasi. Parameter kualitas minyak kastor yang dapat menjadi
Lebih terperinciAPAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON?
APAKAH LUMPUR DI SIDOARJO MENGANDUNG SENYAWA HIDROKARBON? Oleh: Didi S. Agustawijaya dan Feny Andriani Bapel BPLS I. Umum Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen
Lebih terperinci4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana
4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana karboksilat H yeast C 8 H 12 3 C 8 H 14 3 (156.2) (158.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reduksi, reduksi stereoselektif
Lebih terperinci4 Pembahasan Degumming
4 Pembahasan Proses pengolahan biodiesel dari biji nyamplung hampir sama dengan pengolahan biodiesel dari minyak sawit, jarak pagar, dan jarak kepyar. Tetapi karena biji nyamplung mengandung zat ekstraktif
Lebih terperinciGeokimia Organik 5. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi - Pembentukan Minyak Bumi - Pentingnya Waktu dan Suhu dalam Pembentukan Minyak Bumi
Geokimia Organik 5. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi - Pembentukan Minyak Bumi - Pentingnya Waktu dan Suhu dalam Pembentukan Minyak Bumi - Migrasi Hidrokarbon - Komposisi Minyak Bumi - Terbentuknya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus champeden Spreng yang diperoleh dari Kp.Sawah, Depok, Jawa Barat,
Lebih terperinci4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol
4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol C 3 + 3 C C 3 Zeolith C 3 + C 3 C C 3 C 7 8 (108.1) C 4 6 3 (102.1) C 9 10 2 (150.2) C 2 4 2 (60.1) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Tumbuhan labu dideterminasi untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tumbuhan yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman yang diteliti adalah Cucubita
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Awal dan Karakteristik Abu Batubara Abu batubara yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu abu batubara hasil pembakaran di boiler tungku
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pelajaran : SMA Kelas/Semester : X/2 Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : Hidrokarbon : Minyak Bumi : 2 x 45 menit Standar Kompetensi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinci4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat
4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat castor oil + MeH Na-methylate H Me CH 4 (32.0) C 19 H 36 3 (312.5) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus karbonil
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinci4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol
4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol OH SOCl 2 Cl + HCl + SO 2 C 11 H 22 O C 11 H 21 Cl (170.3) (119.0) (188.7) (36.5) (64.1) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciKAJIAN GEOKIMIA ORGANIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA MEDIUM RANK KALIMANTAN TIMUR. Abstrak
KAJIAN GEOKIMIA ORGANIK PRODUK PENCAIRAN BATUBARA MEDIUM RANK KALIMANTAN TIMUR M. Najamuddin, Agus Wahyudi, Yulfi Zetra, and R. Y. Perry Burhan *) Organic Chemistry Laboratory, Department of Chemistry,
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Analisa 4.1 Ekstraksi likopen dari wortel dan pengukurannya dengan spektrometer NIR
Bab IV Hasil dan Analisa 4.1 Ekstraksi likopen dari wortel dan pengukurannya dengan spektrometer NIR Ekstraksi likopen dari tomat dilakukan dengan menggunakan pelarut aseton : metanol dengan perbandingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciRESIDU DAN FRAKSI-FRAKSI PETROLEUM CAIR
RESIDU DAN FRAKSI-FRAKSI PETROLEUM CAIR Fraksi-fraksi cair dari petroleum adalah nafta ringan, nafta berat, minyak-tanah, dan solar. Produk bawah dari unit distilasi adalah residu. Campuran-campuran ini
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
24 BAB III METODA PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat gelas yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK Disusun Oleh : Nama : Veryna Septiany NPM : E1G014054 Kelompok : 3 Hari, Jam : Kamis, 14.00 15.40 WIB Ko-Ass : Jhon Fernanta Sipayung Lestari Nike Situngkir Tanggal Praktikum
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.
Tegangan Permukaan (dyne/cm) Tegangan permukaan (dyne/cm) 6 dihilangkan airnya dengan Na 2 SO 4 anhidrat lalu disaring. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan radas uap putar hingga kering.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia mineral Puslit Geoteknologi LIPI Bandung. Analisis proksimat dan bilangan organik dilaksanakan di laboratorium
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Persiapan sampel Sampel kulit kayu Intsia bijuga Kuntze diperoleh dari desa Maribu, Irian Jaya. Sampel kulit kayu tersedia dalam bentuk potongan-potongan kasar. Selanjutnya,
Lebih terperinci4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat
NP 4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat H 3 C (CH 2 ) 8 + I CH 2 CH 3 H 3 C (CH 2 ) 8 + CH 3 CH 2 I C 12 H 22 2 C 4 H 7 I 2 C 14 H 24 4 C 2 H 5 I (198.3) (214.0) (63.6) (256.3) (156.0)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2012 -April 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciKimia Organik Pertemuan 1
Kimia Organik Pertemuan 1 Hidrokarbon Isomer struktur Alkana Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Contoh senyawa HC: minyak tanah,
Lebih terperinciPengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis
EBT 03 Pengolahan Kantong Plastik Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Proses Pirolisis Nasrun, Eddy Kurniawan, Inggit Sari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA FISIK DAN KIMIA BBM PERTAMINA Data Fisik dan Kimia tiga jenis BBM Pertamina diperolah langsung dari PT. Pertamina (Persero), dengan hasil uji terakhir pada tahun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB),
Lebih terperinci4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat
NP 4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat NaEt C 10 H 18 4 Na C 2 H 6 C 8 H 12 3 (202.2) (23.0) (46.1) (156.2) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI EKTRAKSI Ekstraksi tanaman obat merupakan suatu proses pemisahan bahan obat dari campurannya dengan menggunakan pelarut. Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung. 3.2 Alat
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS
PENGOLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK JENIS KRESEK MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS Nasrun, Eddy Kurniawan, Inggit Sari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus
Lebih terperinciSenyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti
Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen
Lebih terperinci4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat
NP 4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat C 19 H 36 2 (296.5) 10 9 SnCl 4 H 2 Me (260.5) + H 3 C C N C 2 H 3 N (41.1) NH + 10 10 9 9 Me Me C 21 H 41 N 3 (355.6) NH Klasifikasi Tipe reaksi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak
Lebih terperinciREAKSI KURKUMIN DAN METIL AKRILAT DENGAN ADANYA ION ETOKSI
REAKSI KURKUMIN DAN METIL AKRILAT DENGAN ADANYA IN ETKSI leh : Rahma Rahayu Dinarlita NRP. 1406 100 026 Dosen Pembimbing Drs. Agus Wahyudi, MS. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dewasa ini permasalahan krisis energi cukup menjadi perhatian utama dunia, hal ini disebabkan menipisnya sumber daya persediaan energi tak terbarukan seperti minyak bumi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) Gloria Sindora 1*, Andi Hairil Allimudin 1, Harlia 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan
Lebih terperinci5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan
5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan H O O O NO 2 + HO HO 4-toluenesulfonic acid + NO 2 O H 2 C 7 H 5 NO 3 C 2 H 6 O 2 C 7 H 8 O 3 S. H 2 O C 9
Lebih terperinciPengolahan Minyak Bumi
Primary Process Oleh: Syaiful R. K.(2011430080) Achmad Affandi (2011430096) Allief Damar GE (2011430100) Ari Fitriyadi (2011430101) Arthur Setiawan F Pengolahan Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak bumi adalah
Lebih terperinci4002 Sintesis benzil dari benzoin
4002 Sintesis benzil dari benzoin H VCl 3 + 1 / 2 2 + 1 / 2 H 2 C 14 H 12 2 C 14 H 10 2 (212.3) 173.3 (210.2) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan ksidasi alkohol, keton, katalis logam transisi
Lebih terperinciBAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September
BAB III BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September tahun 2011 di Laboratorium Riset kimia makanan dan material, untuk
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN
Tugas Akhir / 28 Januari 2014 PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN IBNU MUHARIAWAN R. / 1409100046
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON OLEH NAMA : HABRIN KIFLI HS. STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK ASISTEN : VI (ENAM) : HERIKISWANTO LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan nasional dewasa ini dan semakin dirasakan pada masa mendatang adalah masalah energi. Perkembangan teknologi, industri dan transportasi yang
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)
Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.) Gambar 1. Tumbuhan gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Gambar 2. Biji Tumbuhan Gambas (Luffa acutangula L. Roxb.) Lampiran 2. Gambar Mikroskopik
Lebih terperinciKARAKTERISASI GEOKIMIA ORGANIK KHUSUS FRAKSI HC-AROMATIK BATUBARA MEDIUM RANK SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR
KARAKTERISASI GEOKIMIA ORGANIK KHUSUS FRAKSI HC-AROMATIK BATUBARA MEDIUM RANK SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Amien Siswoyo STEM Akamigas, Jl. Gajah Mada No. 38, Cepu E-mail: asiswoyo@akamigas-stem.esdm.go.id
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Tahap Sintesis Biodiesel Pada tahap sintesis biodiesel, telah dibuat biodiesel dari minyak sawit, melalui reaksi transesterifikasi. Jenis alkohol yang digunakan adalah metanol,
Lebih terperinciMKA PROSES KIMIA. Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta
MKA PROSES KIMIA Oleh Sri Wahyu Murni Prodi Teknik Kimia FTI UPN Veteran Yogyakarta Alkilasi didefinikan sebagai proses memasukkan gugus alkil atau aril ke dalam suatu senyawa. Gugus alkil : -C n H 2n+1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian konversi lignoselulosa jerami jagung (corn stover) menjadi 5- hidroksimetil-2-furfural (HMF) dalam media ZnCl 2 dengan co-catalyst zeolit,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.1.1. Isolasi kulit batang tumbuhan Polyalthia sp (Annonaceae) Sebanyak 2 Kg kulit batang tuinbulian Polyalthia sp (Annonaceae) kering yang telah dihaluskan dimaserasi
Lebih terperinciALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran
ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan kekayaan alamnya. Tanahnya yang subur dan iklimnya yang tropis memungkinkan berbagai jenis tumbuhan dapat dibudidayakan
Lebih terperinciKeunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener
Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana
Lebih terperinciGambar 4.1. Perbandingan Kuantitas Produk Bio-oil, Gas dan Arang
Persentase hasil BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Persentase Plastik dan Cangkang Sawit Terhadap Kuantitas Produk Pirolisis Kuantitas bio-oil ini menunjukkan seberapa banyak massa arang, massa biooil, dan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK
BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengujian dan analisa limbah plastik HDPE ( High Density Polyethylene ). Gambar 4.1 Reaktor Pengolahan Limbah Plastik 42 Alat ini melebur plastik dengan suhu 50 300
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman dengan kode AGF yang diperoleh dari daerah Cihideng-Bandung. Penelitian berlangsung
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik
Paraf Asisten Judul JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari teknik pengukuran fisik untuk mengidentifikasi suatu senyawa organik
Lebih terperinci4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)
4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol) FeCl 3. 6 H 2 O C 10 H 7 C 20 H 14 O 2 (144.2) (270.3) (286.3) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Penggabungan oksidatif naftol,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.L1. Ujifitokimiadaun Quercus gemelilflorg Bi Pada uji fitokimia terhadap daun Quercus gemelilflora Bi memberikan hasil yang positif terhadap steroid, fenolik dan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji
Lebih terperinci: 1. Mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon
Judul TujuanPercobaan LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Reaksi Kimia Beberapa Hidrokarbon : 1. Mempelajari reaksi beberapa hidrokarbon 2. Memperkirakan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak tanah dan premium
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) Pada uji fitokimia terhadap kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) memberikan hasil positif terhadap alkaloid,
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses 1-Butena atau butilen dengan rumus molekul C 4 H 8 merupakan senyawa berbentuk gas yang larut dalam senyawa hidrokarbon, alkohol, eter tetapi tidak larut dalam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung. 3.2. Alat dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan
Lebih terperinci