BAB III INTI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III INTI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Profil TPI ke MNCTV TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam. Salah satunya dengan bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir 1991 sudah 8 jam. Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga menyiarkan acara-acara lain, termasuk kuis-kuis dan sinetron sebagai selingan. TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Kini, program edukasi tersebut sudah tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi. Dalam website resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah mendapat penghargaan karena telah

2 bertahun-tahun menayangkan acara kuis dangdut pertama diindonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh H. Jaja Miharja dan Dorce Gamalama. Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial "Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan, ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak lupa juga acara terfavorit diindonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari kontes "American Idol" dan "Indonesian Idol" adalah merupakan program unggulan TPI sampai saat ini. Sejak Juli 2006, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV. Direktur utama TPI saat ini adalah Mayjen. TNI. (purn.) Sang Nyoman Suwisma dan Komisaris Utama TPI saat ini adalah Dandy Nugroho Rukmana, yang merupakan putra sulung dari Mbak Tutut. Sementara itu,director and Programming MNCTV Nana Putera mengatakan, perubahan nama dan logo tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan di antaranya dengan menayangkan tayangan berkualitas. Kalau diperhatikan sebenarnya sejak beberapa bulan terakhir, TPI sudah mulai menayangkan tayangan berkualitas misalkan secara rutin menayangkan pertandingan sepak bola Liga Inggris, ujarnya. Kendati begitu, dia mengaku MNCTV tidak akan mengubah semua jenis tayangan yang telah ada.

3 Selama ini cukup banyak program yang ditayangkan di TPI mendapatkan perhatian dari masyarakat antara lain program sinetron yang mengangkat budaya nasional. Karena ingin memperluas target audiens, MNCTV juga akan terus meningkatkan beberapa tayangan seperti olahraga dan anak-anak. salah satunya tayangan kartun upin dan ipin yang tadinya ditayangkan di tpi setelah berubah naman menjadi mnc tv kartun upin dan ipin masih di tayangkan dengan baik. Mnct tv merupakan salah satu pioneer stasiun televisi swasta yang mulai mengudara sejak tanggal 20 oktober 2010 dengan tag line atau selogan selalu dihati logo dan merek perseroan mnctv ini di harapkan depat memperluas pasar-pasar dan pemirsa dari stasiun ini bersamaan dengan kehadiran mnctv.publik dapat menyaksikan peningkatan kualitas dan keragaman tayangan sebagai hasil dari komitmen untuk memperbaiki kerja dan budaya perseroan. Mnctv sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai televisi yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia, stasiun televisi yang benar-benar menampilkan citra Indonesia, dan mengedepankan tayangan-tayangan sopan dan bias dinikmati seluruhkeluarga.program-program yang sangat Indonesia inilah yang mampu mengantarkan. Mnctv sebagai salah satu televisi papan atas Indonesia. Mnctv sendiri senantiasa mengasah sebagai partner yang memberikan layanan terbaik bagi seluruh mitra usaha dengan dukungan SDM professional, mnctv siap menjadi televisi terdepan yang dapat diandalkan.

4 MNCTV INSIGHT MNCTV.merupakan salah satu pioneer stasiun televisi swasta di Indonesia yang mulai menggudara sejak 20 oktober 2010 dengan ijin mentri penerangan No.127/E/RTF/K/VIII/1990 dengan jangkauan 158 juta pemirsa diseluruh Indonesia. Berdasarkan survey AC Nielson, ditengah persaingan industry pertelevisian yang semakin ketat, MNCTV berhasil mencapai posisi 1 dengan audience 16,6% audience shere pada april SLOGAN Visi Misi : pilihan utama pemirsa Indonesia : menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang Menghibur Slogan : selalu di hati Logo pertama tpi sebelum menjadi mnc

5 Logo kedua tpi sebelum menjadi mnc Logo ketiga tpi sebelum menjadi mnc Logo mnc sekarang Alamat mnc tv Jl.pintu 2 taman mini Indonesia (TMII) Jakarta timur Indonesia.

6 Tabel 3.1. Susunan Director Mnc Tv NO Nama Jabatan 1 Hary tanoesoedibjo Group president & CEO 2 Agus mulyanto Director 3 Oeriyanto guyandi Director 4 Nana puspa dewi Director Tabel 3.2. Sususnan Commissioner Mnc tv No Nama Jabatan 1 Rosana barrack President commissioner 2 Bambang rudijanto Commissioner 3 Lucas chaw Commissioner 4 Djoko leksono sugiarto Independent commissioner 5 Irman gusman Independent commissioner

7 Program MNCTV Mnctv berkomitmen menyajikan tayangan bercita rasa indonesia yang menghibur bagi pemirsanya dengan menyajikan program acara-acara musik seperti tarung dangdut,panggung bintang spotlight,dan konser spoter yang dikemas secaralucu dan humoris. Mnctv juga menghadirkan program variaty show seperti tv.champion battle of kid cheef dan tv.champion tuna fishing disajikan secara ringan sehingga banyak penonton yang menyukainya. Program boliwod di mnctv juga selalu dinantikan oleh

8 para pecinta film india. Film-film boliwod yang ditampilkan di mnctv antara lain veerzara,ishq dan yes boss yang ditampilkan berbeda untuk setiap harinya. Takalah dengan yang lainnya program andalan mnctv untuk sekarang ini adalah kartun. Kartun-kartun yang disajikan mnctv antara lain adalah bernard,poporoyo dan yang tak kalah fenommenal adalah upin dan ipin. kartun yang dibuat oleh nizam abdul razak asal malaysia ini sangat menyedot penonton indonesia khususnya anakanak usia 3 sampai 5 tahun kartun yang beranggotakan kakan beradik ini mempunyai daya tarik buat ditonton karena kartun ini membawa misinya tersendiri upin dan ipin selalu mencontohkan prilaku yang baik antara sesama,sopan santun yang baik terhadap orang tua. Yang menjadikan keunikannya tersendiri dibandingkan kartun lainya Gambaran Umun Objek Penelitian Mnc tv merupakan televisi swasta yang disiarkan diindonesia mempunyai visi untuk menjadikan media terintegerasi yang terkemuka dan kelompok multimedia dengan fokus pada siaran dan isinya yang berkualitas melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Mnctv memberikan program tayangan khusus anak-anak yaitu kartun. Salah satunya adalah kartun upin dan ipin Upin dan ipin merupakan program tayangan kartun animasi yang dibuat oleh nizam abdul rajak. Upin dan ipin adalah seorang anak kembar identik. upin yang lahir terlebih dahulu mempunyai ciri khas sehelai rambut dikepalanya sedangkan ipin sang adik mempunyai ciri khas botak. Sang kakak upin yang terlahir lebih dulu ketimbang ipin mempunyai karakter yang mengayomi sang adik ipin. Upin yang pandai dalam

9 bidang komputer dan menjadi ilmuan cilik di rumahnya sedangkan ipin lebih lucu dan imut dalam penampilan dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga cendrung suka menggulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat khususnya betul-betul-betul Warna kesukaan upin adalah biru dan ipin kuning kedua warna itulah yang membedakan mereka berdua. Dengan tulisan U pada baju upin dan tulisan I pada baju ipin. Upin dan ipin tinggal bersama opah dan kak ros kedua orang tua upin dan ipin telah meninggal dunia oleh karena itu upin dan kakak nya kak ros tinggal bersama neneknya mak uda upin dan ipin biasa memanggil nenenya dengan sebutan opah mereka bersekolah di taman bermain tadika.cikgu jasmin adalah guru upin di taman bermain tadika pada sebuah episode adat. Dia ketahuan tidak berpuasa ketika bulan ramadan dengan sebab yang tidak jelas. Mungkin karena sedang datang bulan. Walaupun begitu cikgu jasmin tetap memainkan peranya sebagai tenaga penggajar yang luas penggetahuan. Berdedikasi dan dekat dengan murit-murutnya. upin dan ipin mempunya teman-teman yang baik antara lain jarjit singh adalah seorang anak laki-laki berketurunan india. Meskipun sebaya usianya dengan temanteman sekelasnya yang lain.tetapi suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenal karena kepandaian berjenaka dan berpantun, khususnya pantun dua baris yang bermula dengan dua tiga sebelum mengatakan dua tiga jarjit selalu menggatakan Hebat! Hebat! Hebat! ketika diperkenalkan dulu, jarjit seolah-olah disisihkan ketika mencoba untuk bermain dengan yang lainnya, tetapi lama-kelaam teman-temannya membiasakan diri dengan sifatnya jarjit ketika bermain. Mohamad al hafezzy biasa di panggil fizi, merupakan salah satu temanya upin dan ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan oleh orang tuanya. Kadang-

10 kadang dia lebih kelihatan suka menyombongkan diri dan mengejek. Terutama memanggil ehsan dengan julukan intan payung (anak manja). Sesekali ehsan didapati menunjukan sikap mengecut, tetapi sebenarnya baik hari dan dekat orangnya. Ehsan bin azarudin ialah sepupunya fiza yang tinggal disebelah rumahnya. Dia juga menyandang jabatan sebagai ketua kelas meskipun suka makan,menyendiri dan cerewet dia tetaplah seorang kawan setia. Fizi suka memanggilnya intan payung Mei mei merupakan seorang keturunan cina yang pandai,terampil,dan tekun sekali pemikiranya dikalangan kawan-kawan upin dan ipin. Mei-mei adalah anak terpintar dikelasnya. Dalam musim pertama upin&ipin, meskipun berketurunan cina dan bukan beragama islam,melainkan agama khonghucu mei mei sempet menyuruh upin dan ipin agar membangkitkan kemurkaan tuhan mereka dengan tidak berpuasa. Mei mei lahir pada tanggal 28 mei Dia memakai kacamata raksasa. Ismail bin mail merupakan yang paling rajin dikalangan kawan-kawannya upin dan ipin, bukan saja disekolah bahkan juga gigih mencari rezeki dengan membantu ibunya menjual ayam goreng. Mail sangat suka pada susanti, pada waktu susanti bersekolah di tadika, mail sempat menyuruh mei-mei berdiri untuk mempersilakan susanti duduk denganya. Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah keluarga dari jakarta,indonesia. Baru tinggal di M alaysia ini. Dan belum terbiasa dengan obrolan anak-anak lainya. Pertama kali muncul pada episode berpuasa bersama kawan baru nampaknya diam-diam mail tertarik dengan susanti, susanti ini suka bermain badminton.

11 Format program 1. nama stasiun tv : MNCTV 2. nama acara : upin dan ipin 3. waktu pengudara : setiap hari, pukul 19:30 4. target audience sex usia : laki-laki dan perempuan : 3 sampai 5 tahun 5. format acara : kartun 3.3. Pendekatan Penelitian Dalam penulisan skrispsi ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer

12 menggunakan pradigma postposivist dalam menggembangkan ilmu penggetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat,reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta penggujian teori). dengan menggunakan metode statistik dengan rumus: 3.4. Teknik Analisis 1. Regresi Di gunakan untuk mengukur kuat atau tidaknya pengaruh variabel X (Tayangan) dengan Variabel Y (pengaruh perilaku anak ) a. Yang mana variabel X adalah jumlah skor dari pernyataan responden tentang tayangan kartun UPIN dan IPIN b. Yang mana variabel Y adalah jumlah skor dari pernyataan responden tentang Y perilaku anak Rumus statistik Y =a + bx 2. Uji Statistik Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Perumusan hipotesis H0: p =0 Ha:p # 0

13 Jika p = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel (Y), sedangkan jika p # 0 berarti ada hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y) a. Menentukan nilai kritis pengujian dengan perhatikan derajat kebebasan dan tingkat significant yang digunakan dengan t-tabel. b. Menentukan nilai t- hitung dengan formula: r. n-2 to = (1-r 2 ) Dimana : to = uji t r = korelasi n = sample 2 = variabel yang digunakan c. Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, Jika nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel atau t hitung kecil dari pada t tabel, maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan sebaliknya, jika nilai t hitung berada diantara - t tabel sampai t tabel keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) c. Pembuatan kesimpulan berdasarkan keputusan yang diambil pada keputusan (langkah keempat) dinyatakan menolak Ho dan dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Artinya, secara statistik terdapat hubungan antara variabel independent (X) terdapat variabel dependent (Y)

14 3.5 Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif, yang bermaksud untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian hipotesa. Sedang menurut Rakhmat, metode korelasional bertujuan meneliti hubungan hubungan diantara variabel variabel dengan menguji hipotesis. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. (Singarimbun, 1989: 8) Dengan menggunakan penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara tayangan kartun upin dan ipin (sebagai variabel X) dengan perubahan perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun (sebagai variabel Y). 3.6 Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi secara garis besar merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan. Populasi menurut Sugiono (2004; 57) adalah Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test/peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

15 Didalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu rumah tangga yang mempunyai anak dibawah 5 tahun dan yang suka menonton tayangan kartun animasi UPIN dan IPIN di Jakarta Selatan, Dengan menggambil populasi dari kelurahan RW 08 yang memiliki 10 RT jumlah dari keseluruhan RT sebanyak 1164 Kepala keluarga dari 10 RT diambil populasi RT 004 yang memiliki 170 kepala keluarga. dibilangan kelurahan pesangrahan. 2. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di anggap dapat menggambarkan populasi. Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti menggunakan 2 pengambilan wilayah dan penarikan sampel responden. Untuk penarikan sampel responden. Untuk penarikan sample wilayah penelitian menggunakan multi stage rendom sampling yaitu penarikan Sampel bertahap secara rendom. Tahap pertama peneliti menggambil wilayah DKI jakarta, di mana DKI jakarta terdiri dari lima kotamadya dan satu kabupaten secara rendom penelitian memilih 10% dari wilayah yaitu satu wilayah, dan terpilih Kotmadya Jakara Selatan. Kotamadya jakarta selatan terdiri dari delapan kecamatan, diambil 10% secara rendom dan didapat satu kecamatan yaitu kecamatan pesanggrahan. Tahap ketiga, kecamatan pesanggrahan yang terdiri dari 10 kelurahan, diambil 10% secara random, dan terpilih satu kelurahan yaitu Kelurahan Pesanggrahan. Tahap keempat Kelurahan pesanggrahan yang terdiri dari delapan RW, diambil 10% secara random, dan terpilih RW 01. Di RT 004 Kelurahan Pesanggrahan. Di RT 004

16 terdapat 170 kepala keluarga, dimana dari 170 kepala keluarga yang memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun berjumlah 83 kepala keluarga dan pernah menonton tayangan kartun Upin-Ipin. 83 kepala keluarga Inilah yang peneliti gunakan sebagai responden. Dalam teknik penarikan sampel, peneliti menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampling dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan dari penelitian (krisyantono,2007: 154 ). Adapun kriteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah : *Ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun. *Anak yang menonton tayangan kartun upin ipin Tehnik Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan data-data yang di butuhkan agar pembahasan penulisan ini tidak mengalami kesulitan dan hambatan di lapangan kelak nantinya, maka dalam pengumpulan data di gunakan beberapa cara antara lain: a Penelitian Kepustakaan Dalam penelitian kepustakaan penulis mempelajari buku-buku, bahanbahan literatur yang ada kaitannya dengan penelitian dengan tayangan karrun UPIN dan IPIN b. Penelitian Lapangan

17 Dalam penelitian lapangan penulis mengumpulkan bahan-bahan dilapangan dengan mendata jumlah masyarakat yang ada, baik jumlah dan yang mempunyai anak dibawah 5 tahun Disamping itu untuk melengkapi data dan informasi mewawancara orang tua anak 3. Sumber Data Dalam penyusunan skripsi ini agar tidak mengalami kesulitan, maka dalam pengumpulan data digunakan beberapa cara antara lain: a. Data primer Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lapangan ke kecamatan dan kelurahan serta orang tua yang mempenyai anak dibawah 5 tahun Untuk melakukan penelitian lapangan dan cara sebagai berikut: 1). Wawancara yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada staf yang dapat memberi informasi. 2). Kuisioner dengan menyebarkan kepada mendatangi orang tua yang mempunyai anak dibawah 5 tahun b. Data sekunder Data yang telah tersedia seperti; gambaran umum obyek penelitian, jumlah warga dan warga yang mempunyai anak dibawah 5 tahun 3.8. Analisis Univariat Data univariat disampaikan melalui table distribusi frekuensi yang memperlihatkan sebaran jawaban dari tiap-tiap indicator.

18 3.9. Analisis Bivariat a. korelasi Penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antara variabel. Dua atau lebih variabel diteliti untuk melihat hubungan yang terjadi diantara mereka tanpa coba untuk merubah atau mengadakan perlakuan variabel-variabel tersebut. Teknik yang digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel atau lebih,menggunakan teknik person product momenent correlation atau disisngkat person r. teknik tersebut digunakan untuk variabel-variabel yang dianalisis terukur skala interval likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur sebagai titik tolak untuk menyusun instrument yang dapa berupa pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden. Untuk mengukur kuat atau tidaknya sebuah hubungan dua variabel yang dinyatakan dalam fungsi linear (paling tidak mendekati) diperlukan suatu nilai koefisien yang disebut koefisien korelasi. Dimana besar nilai koefisien korelasi itu adalah antara -1 sampai dengan 1. Jadi jika r= koefisien korelaasi maka r dapat dinyatakan sebagai berikut : -1 r 1 Pada hakikatnya koefisien korelasi r dapat bernilai dari nol (0=menunjukan tidak ada korelasi ) sampai satu (1 = menunjukkan adanya korelsi ), dengan ketentuan : Bila r = 0, maka tidak ada korelasi variabel independen terhadapa variabel dependen Bila r > 0, maka variiabel independen terhadap variabel dependen berkorelasi positif. Bila r < 0, maka variabel independen terhadap variabel independen berkorelasi ingat untuk mendapat member interprestasi seberapa kuat hubungan antara variabel independen.

19 Untuk dapat member interprestasi seberapa kuat hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), dengan mempergunakan hasil perhitungan korelasi antara variabel itu digambarkan dengan table dibawah ini: Table 3.3 Pedoman interprestasi koefisien korelasi sederhana Interval koefisien Tingkat 0,00 0,199 Sangat lemah 0,20 0,399 Lemah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat

20 3.10 Definisi dan Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini,terdapat dua konsep yang dipergunakan merupakan dua variabel yang berbaeda dan saling berhubungan sehingga dapat memperlihatkan analisis dari penelitian ini, kedua variabel ini adalah: 1. Variabel independen Didalam penelitian ini merupakan variabel tayangan kartun upin dan ipin yang terdiri dari 3 dimensi, yaitu karakter, isi cerita dan lagu. 2. Variabel dependennya Didalam penelitian ini merupakan perubahan perilaku. Didalam konsep perubahan perilaku terdapat 2 dimensi, yaitu biologis dan sosiopsikologis.

21 Variable Dimensi Indikator Skala Tayangan kartun Karakter Kognitif Skala liekert upin dan ipin 1. Anak Saya mengetahui kartun upin dan ipin 2. Anak saya menggetahui jarjit suka berpantun 3. Anak Saya mnegetahui mei-mei bedarah keturunan cina 4. Anak Saya menggetahui jarjit berdarah keturunan india 5. Anak Saya menggetahui ismail merupakan yang paling rajin di kalangan temanya Afektif 6. Anak Bahasa yang digunakan upin dan ipin yaitu melayu membuat saya senang 7. Anak Saya selalu suka kata betulbetul-betul dari mulut ipin 8. Anak Saya selalu suka jarjit saat berpantun 9. Anak Saya selalu menunggu upin dan ipin menyebutkan kata aku sayang opah Dengan skor 5= sangat setuju 4= setuju 3=ragu-ragu 2=tidak setuju 1= sangat tidak setuju

22 Konatif 10. Anak Saya selalu terbiasa mengucapkan kata betul-betulbetul 11. Anak Saya selalu terbiasa berpantun seperti jarjit 12. Anak Saya terkadang mengucapkan kata ayam goring pada saat makan. 13. Anak Saya terkadang mengucapkan aku sayang mama seperti upin dan ipin. Isi cerita Konigtif 14. Anak Saya menggetahui bahwa jalan cerita kartun upin dan ipin selalu meng antarkan pesan yang baik 15. Anak Saya mengetahui bahwa isi cerita film kartun Upin dan Ipin sebagian diangkat dari Cerita Dongeng 16. Anak Saya mengetahui bahwa Film Kartun Upin dan Ipin

23 memiliki berbagai Epidode dan ada The Movienya. 17. Anak Saya mengetahui isi ceritanya ada disekolah, dirumah, dihalaman bermain dan dirumah atuk. Afektif 18. Anak Saya suka topik-topik yang diangkat dalam film kartun Upin dan Ipin karena unik dan menarik 19. Anak Saya suka isi ceritanya karena memberikan Pesan-pesan yang baik. 20. Anak Saya suka dengan isi ceritanya yang sederhana tentang keseharian manusia. Konatif 21. Anak Saya selalu mengikuti setiap paginya berolah raga badminton yang menjadi kegemaran upin dan ipin 22. Anak Saya menyukai ayam goreng seperti ipin

24 23. Anak Saya suka memerankan detective saat bermain seperti dalam film. Lagu Kognitif 24. Anak Saya menggetahui pengisi soundtrack film kartun upin dan ipin adalah band Padi 25. Anak Saya mengetahui judul lagu sound tracknya adalah Sahabat Selamanya. Afektif 26. Lagu yang dinyanyikan oleh band padi membuat anak saya tertarik 27. Anak Saya suka suara vocal band Padi. 28. Anak Saya suka pada aransemen Musiknya. Konatif 29. Anak Saya selalu menyanyikan soundtrack upin dan ipin. 30. Anak saya selalu memperdengarkan lagu upin dan

25 Perubahan perilaku Biologis ipin kepada teman teman saya 31. Anak saya mengetahui upin ada rambut di kepalanya dan ipin tidak 32. Anak saya mengeahui ipin selalu memakai baju berwarna biru 33. Anak saya mengetahui Eshan dan mei-mei memakai kacamata 34. Anak saya mengetahui bahwa jarjit selalu memakai ikat kepala 35. Anak saya mengetahui mei-mei dengan baju cinanya Afektif 36. Anak saya suka dengan potongan rambut upin dan ipin 37. Anak saya suka membeli pernak pernik yang berhubungan dengan upin dan ipin seperti : baju,tas dll 38. Anak saya suka dengan gaya rambut jarjit

26 Konatif 39. Anak saya memotong rambutnya seperti rambut upin 40. Anak saya selalu memakai bajunya upin 41. Anak saya selalu menirukan gaya upin dan ipin Sosiopsik ologis konatif 42. Anak saya mengetahui bahwa dalam film upin dan ipin tidak membedakan suku,agama dan RAS 43. Anak saya mengetahui bahwa dalam filmnya menyampaikan pesan tentang tengga rasa salang hormat dan menghargai 44. Anak saya mengetahui bahwa dalam film kartun upin dan ipin selalu menggajarkan sopan terhadap teman. Afektif 45. Anak saya menyukai kebersamaan yang disampaikan dalam film upin dan ipin

27 46. Anak saya menyukai pesan moral yang ada di film tersebut 47. Anak saya suka keseharian yang sederhana dalam film kartun upin dan ipin Konatif 48. Dalam bergaul anak saya tidak membedakan agama,suku dan ras 49. Anak saya selalu bersikap sederhana apa adanya 50. Anak saya bersikap sopan dan santun menghormat dan menghargai orang lain. Tabel 3.4 Variabel operasional

28 3.11 Keterbatasan Kelemahan Penelitian 1. Kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara responden dan peneliti pada saat pengisian kuesioner. 2. Adanya kemungkinan interpretasi yang kurang tepat oleh responden karena pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti pada saat menyusun instrumen penelitian. 3. Ketidak jujuran responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan peneliti 4. Teknik pengambilan sample yang accidental karena peneliti menginginkan mendapatkan responden yang benar-benar menonton tayangan kartun upin dan ipin sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku untuk anak-anak usia 3 sampai 5 tahun yang gemar menonton tayangan kartun upin dan ipin.

PENGARUH TAYANGAN KARTUN UPIN IPIN DI MNC TV TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANAK USIA 3 HINGGA 5 TAHUN. (studi terhadap ibu rumah tangga di jakarta)

PENGARUH TAYANGAN KARTUN UPIN IPIN DI MNC TV TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANAK USIA 3 HINGGA 5 TAHUN. (studi terhadap ibu rumah tangga di jakarta) PENGARUH TAYANGAN KARTUN UPIN IPIN DI MNC TV TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANAK USIA 3 HINGGA 5 TAHUN (studi terhadap ibu rumah tangga di jakarta) SKRIPSI Oleh YULFA FITRIA KHOIRIA 1100056672 Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dikemukakan uraian yang meliputi gambaran umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dikemukakan uraian yang meliputi gambaran umum BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan uraian yang meliputi gambaran umum sinetron Tendangan Si Madun dan Hasil Utama Penelitian. 4.1 Gambaran Umum MNC TV MNCTV dahulu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Serial Upin Ipin Awalnya Upin Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadhan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasarnya komunikasi adalah sebuah alat penyampaian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dasarnya komunikasi adalah sebuah alat penyampaian yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dasarnya komunikasi adalah sebuah alat penyampaian yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih untuk suatu tujuan tertentu, tetapi dewasa ini komunikasi bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informatika yang berkembang dikalangan masyarakat pada saat ini, dunia hiburan untuk masyarakat luas dan khususnya untuk anak-anak dapat dikatakan mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Stasiun Globaltv BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1 Sejarah Singkat Stasiun Globaltv PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sebuah proses yang dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangannya, media telah menjadi sumber utama bagi sebagian besar masyarakat dalam memperoleh informasi tentang dunia di sekitarnya. Media menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dalam Perspektif Islam adalah amanah dari Allah SWT. Semua orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh, berilmu dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan. data yang diperoleh melalui kuesioner. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi data hasil pengamatan Berikut adalah deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah dari data yang diperoleh melalui kuesioner. Pada Tabel 4.1 menunjukkan komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi antar manusia sama dengan umur kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi antar manusia sama dengan umur kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi antar manusia sama dengan umur kehidupan manusia itu sendiri. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis, yang berarti membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang

Lebih terperinci

KISI-KISI KUESIONER PENGARUH SERIAL KARTUN UPIN,IPIN DAN KAWAN-KAWAN TEMA RAMADHAN TERHADAP SIKAP ANAK. DATA SOAL Interval 1.

KISI-KISI KUESIONER PENGARUH SERIAL KARTUN UPIN,IPIN DAN KAWAN-KAWAN TEMA RAMADHAN TERHADAP SIKAP ANAK. DATA SOAL Interval 1. KISI-KISI KUESIONER PENGARUH SERIAL KARTUN UPIN,IPIN DAN KAWAN-KAWAN TEMA RAMADHAN TERHADAP SIKAP ANAK NO. DEFINISI KONSEP 1. Variabel X : Serial kartun Upin, Ipin dan Kawan-kawan adalah sebuah serial

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pluit village adalah pusat perbelanjaan dan deretan toko - rumah yang dibangun diatas tanah 21 Ha, dengan fitur danau didepan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1.Industri pertelevisian nasional adalah industri yang semakin dan akan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari dari beberapa data, antara lain a. Belanja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia penyiaran khususnya televisi, telah menyebabkan perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat, khususnya anak-anak di perkotaan. Meningkatnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel variabel melalui pengajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

BAB I PENDAHULUAN. 30 ayat 4 UUD Disana dinyatakan bahwa Kepolisian Negara. ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Utomo (2005:6) Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia, keberadaan kepolisian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan BAB VI PENUTUP Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan yang diperoleh setelah melakukan analisis dan interpretasi terhadap hasil penelitian, serta berisi pula saran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media TV, tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia. Pengertian komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua kegiatan manusia pada umumnya berpengaruh kepada media massa. Dengan adanya media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat.

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini (AUD) menurut Association for The Education of Young Children (NAEYC) adalah anak-anak yang berusia 0-8 tahun. Dimana pada usia ini anak sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Film Upin dan Ipin pertama kali dibuat oleh Mohd Nizam Bin Abdul Razak,

IV. GAMBARAN UMUM. Film Upin dan Ipin pertama kali dibuat oleh Mohd Nizam Bin Abdul Razak, 34 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Film Upin dan Ipin Film Upin dan Ipin pertama kali dibuat oleh Mohd Nizam Bin Abdul Razak, Muhd Safwan Abdul Karim, dan Usamah Zaid Bin Yasin pemilik Les Copaque pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran penting pada khalayak untuk membentuk persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang sebelumnya dikenal dengan TPI, merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang sebelumnya dikenal dengan TPI, merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. MNC TV MNCTV (dahulu bernama TPI) adalah stasiun televisi swasta Indonesia yang mengudara secara terestrial dari Jakarta. Namanya yang sekarang dipergunakan sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya wawasan manusia yang didukung oleh perkembangan jaman dan tekhnologi, maka berkembang pula program-program di dalam penyiaran. Sejumlah besar

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut bisa dilakukan secara tatap muka, maupun menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL. i ii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah. 5 1.3 Tujuan Penelitian. 6 1.4 Kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Televisi di Indonesia untuk pertama kalinya dimulai pada tahun 1962, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penyiaran di Indonesia melalui televisi dimulai sejak lama lebih kurangnya 51 tahun. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sudah pasti melakukan kegiatan komunikasi, karena manusia adalah mahluk sosial, dimana artinya manusia tidak bisa hidup sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON. Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung

FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON. Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Film Animasi Upin & Ipin di TPI Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung Morawa Km 12,5 Desa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi atau yang sering disebut TV merupakan media elektronik yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri menimbulkan persaingan bagi industri televisi. Melihat akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Zaman ke zaman komunikasi adalah hal yang sangat penting dikehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Zaman ke zaman komunikasi adalah hal yang sangat penting dikehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman ke zaman komunikasi adalah hal yang sangat penting dikehidupan manusia. Karena tidak dapat dipungkiri manusia adalah makhluk sosial, sejak dari lahir sampai akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka penyebarluasan informasi, pendidikan dan hiburan. Hampir setiap rumah tangga saat ini memiliki sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, dimana penelitian ini akan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci