BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Serial Upin Ipin Awalnya Upin Ipin ditayangkan khusus untuk menyambut Ramadhan pada tahun 2007 untuk mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan suci Ramadhan. Sambutan meriah pada kartun pendek ini mendorong Les Copaque sebagai rumah produksi Upin Ipin untuk membuat satu musim lagi menyambut bulan Ramadhan. Selanjutnya Upin Ipin terus diproduksi dengan tema-tema lain diluar Ramadhan dan tayang hingga saat ini. Film kartun Upin Ipin adalah salah satu film yang memiliki cerita kehidupan dua anak kecil masyarakat melayu. Upin ipin bercerita tentang masalah-masalah kehidupan sehari-hari anak-anak. Upin dan Ipin adalah dua orang saudara kembar asal melayu yang tinggal bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah di Kampung Durian Runtuh. Mereka berdua kehilangan ibu bapak mereka sewaktu mereka masih bayi. Upin lahir 3 menit lebih awal dari Ipin dan oleh karena itu memandang serius peranannya sebagai kakaknya Ipin. Upin lebih pandai dalam bidang komputer dan menjadi ilmuwan cilik di rumahnya. Ipin lebih

2 lucu dan imut dalam penampilan dibandingkan dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat, khususnya "Betul betul betul" yang menjadi ciri khas dari tayangan anak ini Penokohan Dalam Film Upin Ipin Upin dan Ipin Upin Ipin adalah dua orang saudara kembar asal Melayu yang tinggal bersama kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah di Kampung Durian Runtuh. Mereka berdua kehilangan kedua ibu dan bapak sewaktu mereka masih bayi. Untuk membedakan saudara kembar yang berkepala botak ini, Upin memiliki sehelai rambut di kepalanya dan selalu memakai baju kuning yang tertulis huruf U. sementara Ipin tidak memiliki rambut, memakai baju tertulis huruf I dan selalu memakai kain merah pada lehernya. Ipin juga cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam satu kalimat, khususnya Betul betul betul.

3 Kak Ros Kak Ros merupakan kakak sulungnya Upin dan Ipin yang bernama lengkap Jeanne Roselia Fadhullah. Dari luar dia nampak galak tetapi sebenarnya ia adalah seorang kakak yang penuh kasih sayang. Dia suka mengambil kesempatan untuk mempermainkan adik-adiknya. Opah Mak Uda merupakan neneknya Upin, Ipin dan Ros. Beliau berhati murni dan sering memanjakan Upin dan Ipin. Ia mengetahui banyak hal duniawi dan keagamaan. Ia lebih sering dipanggil Opah. Cikgu Jasmin Cikgu Jasmin ialah guru kelas Upin dan Ipin dan kawan-kawan di Tadika. Cikgu Jasmin memainkan peranan sebagai seorang tenaga pengajar yang luas pengetahuan, berdedikasi dan dekat dengan muridmuridnya. Jarjit Singh Jarjit adalah seorang anak-anak laki-laki berketurunan India Punjabi. Meskipun sebaya usianya dengan teman-teman sekelasnya yang lain tetapi suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenali karena kepandaian berjenaka dan berpantunnya, khususnya pantun dua baris yang bermula dengan "Dua tiga". Sebelum

4 Mengatakan "Dua Tiga" Jarjit Selalu Mengatakan Hebat! Hebat!. Ketika diperkenalkan dulu, Jarjit seolah-olah disisihkan ketika mencoba untuk ikut bermain dengan yang lainnya, tetapi lamakelamaan teman-temannya membiasakan diri dengan sifatnya Jarjit ketika bermain. Mohammad Al Hafezzy (Fizi) Fizi adalah salah satu temannya Upin dan Ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan oleh orangtuanya. Kadang-kadang dia lebih kelihatan suka menyombongkan diri dan mengejek, terutamanya memanggil Ehsan dengan julukan "Intan Payung" (anak manja). Sesekali Ehsan didapati menunjukkan sikap mengecut, tetapi sebenarnya baik hati dan dekat orangnya. Ehsan bin Azaruddin Ehsan ialah sepupunya Fizi yang tinggal di sebelah rumahnya. Dia juga menyandang jabatan sebagai "ketua kelas" dalam ruang kelas Upin dan Ipin di Tadika, dengan beralaskan bowtie pada pakaian sekolahnya sebagai bukti. Meskipun suka makan, menyendiri dan cerewet, dia tetaplah seorang kawan setia. Fizi suka memanggilnya "Intan Payung".

5 Mei Mei Mei Mei merupakan yang seorang keturunan Cina yang pandai,terampil, dan tekun sekali pemikirannya di kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin.Mei-Mei adalah anak terpintar di kelasnya, meskipun berketurunan Cina dan bukan beragama Islam, melainkan Agama Khonghucu, Mei Mei sempat menyuruh Upin dan Ipin agar ' tidak membangkitkan kemurkaan Tuhan mereka' dengan tidak berpuasa. Ismail bin Mail Mail merupakan yang paling rajin di kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin, bukan saja di sekolah, bahkan juga gigih mencari rezeki dengan membantu ibunya menjual ayam goring. Kadangkala dia juga melibatkan diri dalam perbuatan nakal saudara kembar ini tetapi gegabah dan sulit memberi tumpuan. Susanti Susanti merupakan anak perempuan yang berasal dari sebuah keluarga yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Baru tinggal di Malaysia ini, dan belum terbiasa dengan obrolan anak-anak lainnya.

6 Dzul & Ijat Dzul & Ijat merupakan dua orang teman sekelas Upin dan Ipin yang sering dilihat berdampingan. Ijat tidak pandai berbicara sehingga memerlukan bantuan Dzul untuk "menterjemahkan" kata-katanya. Kakek Dalang Tok Dalang merupakan ketua penghulu Kampung Durian Runtuh. Seperti nenek, Kakek Dalang banyak diminta pertolongannya oleh Upin Ipin dan kawan-kawan. Kakek Dalang juga suka member nasihat kepada mereka. 4.3 Semiotika Dalam Serial Upin Ipin Serial Upin Ipin merupakan serial dari negara Malaysia yang juga tayang di Indonesia. Serial ini bertema tentang kehidupan sehari-hari masyarakat melayu. Serial ini banyak disukai berbagai kalangan dari anakanak hingga dewasa baik di negeri asalnya maupun di Indonesia. Setting cerita dalam serial ini dibuat seperti kesederhanaan lingkungan masyarakat melayu. Serial ini menceritakan kehidupan seharihari masyarakat melayu dan masalah-masalah kehidupan anak-anak. Upin Ipin tinggal di kampung Durian Runtuh yang memiliki kehidupan bermasyarakat yang sangat sederhana dan memiliki nilai-nilai kebudayaan

7 melayu yang sangat kentara seperti ramah tamah, hormat pada orang tua, menyayangi yang lebih muda, setia kawan, gotong royong, sopan, menghormati adat kebiasaan, suka menolong, dan lain sebagainya. Tanda dan makna merupakan kata kunci yang menghubungkan antara semiotika dan komunikasi. Di dalam komunikasi terdapat unsur pesan yang berbentuk tanda-tanda. Dan tanda-tanda ini mempunyai struktur tertentu yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosiologi ataupun budaya di tempat komunikasi itu hidup sehingga untuk mempelajari bagaimana struktur pesan atau konteks di balik pesan-pesan komunikasi diperlukan studi semiotika. 4.4 Analisa Data Gambar-gambar yang terekam di dalam serial Upin Ipin memiliki tanda-tanda yang merupakan simbolisasi dari wajah budaya Melayu. Untuk memperoleh gambaran mengenai wajah budaya Melayu dalam serial ini, penulis melakukan analisis terhadap 3 episode/bagian yang menggambarkan wajah budaya melayu dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum masuk ke dalam analisi, penulis juga mengamati adeganadegan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di Kampung Durian Runtuh pada serial Upin Ipin.

8 Gambar 1 Gambar Suasana Kampung Durian Runtuh Kampung Durian Runtuh merupakan sebuah perkampungan masyarakat Melayu yang tenang, hijau dan memiliki tanah yang cukup lapang untuk tempat bermain anak-anak disekitar kampung durian runtuh. Halaman yang luas disekitar kampung durian runtuh ini adalah tempat berkumpul Upin Ipin dan kawan-kawan untuk bermain bersama. Gambar 2 - Kegiatan kehidupan sehari-hari Upin Ipin

9 Kehidupan sehari-hari yang terjadi di Kampung durian runtuh menggambarkan kesederhanaan dari kampung tersebut dan kesederhanaan dari masyarakatnya. Kehidupan sehari-hari masyarakat kampung durian runtuh meliputi kegiatan berkebun sebagai mata pencaharian masyarakat melayu kampung durian runtuh, berkumpul bersama keluarga untuk saling bercengkrama, dan kegiatan bermain yang menjadi ciri khas kegiatan anak sehari-hari. 4.5 Pembahasan Hasil Analisa Analisa Bagian 1 Sinopsis: Dalam bagian 1 episode Mainan Baru diceritakan bahwa Upin Ipin menginginkan mainan baru berupa mobil mainan yang dimainkan dengan remote control seperti apa yang dimiliki oleh teman mereka. Sebelum Upin Ipin menginginkan mainan baru ini, mereka bermain dengan mobil mainan yang mereka buat dari botol bekas dan tali penarik untuk menjalankannya. Ketika bermain bersama teman-teman, mereka setuju untuk bermain balap mobil mainan dan Upin Ipin menggunakan mobil mainan sederhana yang mereka buat untuk ikut bermain balap mobil. Dalam perlombaan tersebut mobil mainan mereka kalah karena mengandalkan kecepatan lari mereka, tidak seperti mobil mainan yang lain

10 yang dijalankan dengan remote control yang membuat mobil main bisa melesat cepat. Melihat keadaan tersebut Upin Ipin mencoba meminta Opah sebagai nenek yang menyayangi mereka untuk membelikan mobil main dengan remote control. Gambar 3 Penggalan bagian 1

11 Visualisasi Pesan Nonverbal Tanah lapang tempat berkumpul Upin Ipin dan kawan-kawan untuk bermain bersama merupakan tanah yang luas dan hijau yang berada diantara rumahrumah penduduk. Rumah-rumah penduduk terlihat berjajar memanjang dan berseberangan dengan jarak rumah yang tidak terlalu berdekatan satu dengan lainnya dengan pohonpohon yang berada di sekitar rumah PENANDA Visualisasi Pesan Verbal Upin: Huuuhhh. Mane lah semua orang Ipin: Kite main saje lah Upin Ehsan: Lomba dulu lah.. baru tau lagi siapa hebat.. Jarjit: Dua, tiga kereta domba Mari kita lomba PETANDA Kampung durian runtuh adalah kampung yang asri dengan pola perkampungan memanjang yang menjadi ciri khas pola perkampungan melayu. Pantun merupakan salah satu bentuk seni sastra yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melayu. Analisa: Suasana yang terlihat di Kampung durian runtuh menggambarkan ketenangan yang ada di lingkungan sekitar Kampung durian runtuh. Tanah lapang yang luas dengan dikelilingi pohon pohonan rimbun dan hijau dan rumah rumah penduduk Melayu yang berpola memanjang mengikuti jalan adalah gambaran khas pola perkampungan melayu.

12 Upin Ipin dan kawan kawan yang bermain disekitar Kampung durian runtuh terlihat sangat menikmati waktu bermain mereka di area bermain yang luas. Ini menandakan bahwa pola perkampungan yang ada pada masyarakat Melayu memberikan ruang bermain untuk anak-anak. Rumah-rumah yang tersusun memanjang mengikuti tepi jalan dan tidak saling berdekatkan memberikan ruang sebagai tanah lapang untuk area bermain anak-anak. Saat Upin Ipin dan kawan-kawan bermain, Jarjit mengucapkan pantun anak-anak sederhana. Jarjit memang pandai membuat pantun dengan spontan dan lucu yang membuat kawan-kawannya tertawa. Pada bagian 1 ini Jarjit mengunakan pantun untuk mengajak kawan-kawannya berlomba balap mobil mainan. Penggunaan pantun ini menandakan mengenai seni sastra Melayu yang menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi diantara masyarakat Melayu Analisa Bagian 2 Sinopsis: Bagian 2 menceritakan dimana Opah bekerja diperkebunan getah karet dan uang yang didapatkan oleh Opah akan diberikan kepada kedua cucunya yaitu Upin dan Ipin untuk membeli mainan mobil balap dengan remote control. Upin Ipin membantu Opah bekerja di kebun getah karet

13 karena tidak ingin melihat Opah yang mereka cintai terlalu lelah dan ternyata karena membantu Opah, mereka juga mendapatkan uang dari Ko Ah Tong si pemilik perkebunan karet tersebut. Gambar 4 Penggalan bagian 2 PENANDA PETANDA Visualisasi Pesan Nonverbal Visualisasi Pesan Verbal Suasana perkebunan Upin: Salah satu mata karet yang luas dan pencaharian

14 ramai dengan masyarakat Melayu yang sedang sibuk bekerja mengumpulkan getah karet. Mane Opah? Kak Ros: Pergi menoreh ke ladang Ah tong masyarakat melayu adalah menoreh atau bekerja mengumpulkan getah karet. Wajah Opah terlihat sangat lelah dan Opah membasuh keringat nya. Upin Ipin mendekati Opah untuk membantu. Opah: Haaaaahhhhh,,,,, (menghela nafas) Upin: Opah,,,, Nak buat juga,, boleh tak,, Opah: Tau keh Upin: Tau. Saling membantu adalah salah satu nilainilai budaya Melayu yang selalu ada dalam kegiatan sehari-hari. Begitu juga dengan nilai-nilai seperti hormat orang tua, menyayangi yang lebih muda, ramah tama dan setia kawan. Tolong menolong dan berbagi antara sesama juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Kampung durian runtuh. Ipin: Hhhhmmmm

15 Opah: Haah Kumpul getahgetah ni dalam bak dekat sano tuh Upin Ipin: Upin dan Ipin pergi untuk membantu Opah mengumpulkan Getah karet. Mereka mengambil getah dari mangkuk-mangkuk ke dalam ember. Kemudian mereka menemukan mangkuk yang cukup tinggi untuk mereka raih. Saat Upin mencoba meraihnya selalu gagal karena posisi mangkuk yang tinggi. Tiba-tiba ada seorang wanita yang membantu mereka untuk meraih mangkuk tersebut. Siap Boss.. Upin: Huuuuhhhh. Heeeee tingginye Upin dan Ipin: Terima Kasih Nyonya.. Upin, Ipin, Opah, dan pekerja perkebunan getah karet lainnya bersama sama makan makanan yang Upin Ipin bawa dari rumah. Opah: Upin Ipin ayo lah lekas makan

16 Analisa: Gambaran suasana perkebunan karet yang ramai dengan kesibukan masyarakat Melayu yang sedang melakukan kegiatan keseharian mereka yang bekerja di perkebunan tersebut menjadi suatu penanda yang menandakan bahwa bekerja di perkebunan merupakan mata pencaharian masyarakat Melayu. Alat yang digunakan masyarakat Melayu untuk berkebun adalah alat alat sederhana seperti sabit untuk menyisir getah karet, mangkuk kecil kecil untuk menampung getah karet yang mengalir dari pohonnya dan ember ember untuk mengumpulkan getah getah karet yang tertampung dalam mangkuk-mangkuk kecil tersebut. Penandaan terhadap nilai-nilai budaya Melayu lainnya juga terlihat pada saat Upin Ipin melihat Opah lelah saat bekerja dengan rasa kasih dan sayang mereka menawarkan bantuan untuk membantu Opah bekerja. Opah pun menerima tawaran Upin Ipin untuk membantunya. Opah meminta mereka untuk mengumpulkan getah getah karet yang tertampung dalam mangkuk mangkuk kecil kedalam ember. Saat mereka mengumpulkan getah - getah karet, mereka menemukan getah karet yang cukup tinggi sehingga sulit untuk mereka meraihnya. Ketika Upin berusaha meraihnya ada seorang wanita yang membantu meraihnya dan tidak lupa Upin Ipin mengucapkan terima kasih atas bantuan wanita tersebut.

17 Hal diatas menandakan bahwa dalam kehidupan sehari hari masyarakat Melayu terdapat nilai nilai budaya seperti hormat kepada orang tua, saling membantu, menyayangi, suka menolong, gotong royong, ramah tamah, sopan santun, dan sebagainya Analisa bagian 3 Sinopsis: Bagian 3 adalah bagian akhir dari serial Upin Ipin episode Mainan Baru. Pada bagian ini Opah sedang duduk di atas kasurnya sambil memijat kakinya yang merasa lelah setelah bekerja di kebun karet Ko Ah Tong. Melihat hal itu Upin Ipn langsung datang untuk memijat kaki Opah sebagai tanda kasih sayang mereka kepada Opah. Saat itu Opah memberikan uang hasil berkebunnya kepada Upin Ipin untuk membeli mobil balap agar mereka bisa bermain balap mobil bersama kawan-kawan mereka. Namun, Upin Ipin menolak uang pemberian Opah karena merasa menyusahkan Opah untuk mencari uang dengan lelah. Dengan penjelasan Opah mengenai alasannya bekerja di kebun karet bukan hanya untuk membelikan mobil balap untuk mereka kemudian Upin Ipin menerima uang pemberian Opah. Dengan uang pemberian Opah ditambah dengan uang mereka dari Ko Ah Tong akhirnya mereka membeli mobil balap mainan yang mereka inginkan.

18 Gambar 5 Penggalan bagian 3 Visualisasi Pesan Nonverbal Upin Ipin dan Opah pulang dari perkebunan karet. Upin Ipin bersemangat untuk masuk rumah dengan menaiki anak tangga yang ada dibagian depan rumah. Upin Ipin menuju ruang dapur untuk bertemu Kak Ros dan Opah membersihkan alat alat yang digunakannya setelah bekerja diperkebunan karet dengan air yang tersedia dalam guci di depan rumah. PENANDA Visualisasi Pesan Verbal Upin Ipin: Assalamualaikum. Aka. Ipin: Kite orang dapat duit banyak. Kak Ros: Mane Opah? PETANDA Bentuk rumah tinggal masyarakat Melayu yang memilki ciri khas sendiri dan mengandung nilai - nilai budaya dari setiap yang ada pada bagian rumah tradisional Melayu.

19 Ipin: Ka Luar cuci barang menoreh.. Analisa: Dalam kebudayaan masyarakat Melayu, mengucapkan salam sebelum masuk rumah adalah adat kebiasaan yang harus selalu dilakukan. Mengucapkan salam dalam kebudayaan Melayu merupakan nilai sopan yang menunjukkan bahwa si pemilik rumah mengetahui ada orang yang datang tidak mengendap-endap. Rumah Upin Ipin yang banyak ditampilkan dalam bagian 3 ini menandakan rumah tinggal masyarakat Melayu yang memiliki ciri khas sendiri. Tipologi rumah tradisional Melayu adalah jenis rumah panggung atau berkolong. Tinggi tiang penyangga rumah sekitar dua sampai dua setengah meter. Tinggi rumah bagian atas sekitar tiga atau tiga setengah meter. Dibagian depan rumah terdapat tangga naik ke rumah yang mengarah ke jalan umum dan terletak pada pintu serambi depan. Anak tangga kebanyakan ganjil sebab menurut kepercayaan, bilangan genap kurang baik artinya. Sebelum menaiki tangga yang terletak pada serambi depan, di dekat kaki tangga ditemukan sebuah guci yang biasanya berisi

20 air untuk mencuci kaki dan peralatan yang digunakan setelah bekerja. Guci berisi air menandakan bagaimana masyarakt Melayu memiliki budaya bersih. Selain tangga yang mengarah ke jalan umum, pintu pada rumah masyarakat Melayu pun harus mengarah ke jalan umum. Dinding rumah dibuat dari papan yang dipasang tegak lurus ataupun melintang. Pada umumnya dibuat dari sirap (lempengan kayu/papan). Sedangkan lantai rumah Melayu tidak sama tingginya. Pada rumah bagian dalam lantainya lebih tinggi dibandingkan dengan lantai serambi depan dan lantai dapur. Lantai dapur lebih rendah dan untuk sampai ke dapur harus menuruni beberapa anak tangga yang ganjil. Ruang dapur berfungsi untuk tempat memasak, makan bersama dan menyimpan barang-barang keperluan dapur.

21