CITRA TUBUH PADA REMAJA YANG MENGIDOLAKAN TOKOH IDOLA DI SMAN 1 DEPOK
|
|
- Yandi Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 1 CITRA TUBUH PADA REMAJA YANG MENGIDOLAKAN TOKOH IDOLA DI SMAN 1 DEPOK Desty Hersiana Mustikaningrum 1, Efy Afifah 1. Desty Hersiana Mustikaningrum, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat dezz11@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran citra tubuh remaja yang mengidolakan tokoh idola. Citra tubuh merupakan persepsi individu dan orang lain tentang bentuk dan ukuran tubuh individu. Remaja biasanya mengharapkan ukuran dan bentuk tubuhnya menjadi ideal seperti apa yang sering dilihatnya, salah satunya tokoh idola. Metode penelitian deskriptif sederhana dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana pada remaja dan menggunakan Contour Drawing Rating Scale sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan % remaja yang mengidolakan tokoh idola di SMAN 1 Depok memiliki citra tubuh positif. Pemahaman tentang citra tubuh perlu diberikan kepada remaja seperti di lingkungan sekolah agar remaja mengerti perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh beserta dampaknya. Kata kunci: citra tubuh, Contour Drawing Rating Scale, idola, remaja Abstract This study aimed to identify the overview of body image in adolescents who idolize idols. Body image is the perception of the individual and others about individual s body shape and size. Teens usually expect their body shape and size to be ideal as what they used to watched, like idols. Simple descriptive study with simple random sampling technique to students and used the Contour Drawing Rating Scale as an instrument of research. The result showed % of teens who idolize idols in SMAN 1 Depok tended to have a positive body image. Understanding of body image needs to be given to adolescents in the school environment in order to understand the changes that occur in the body and the impacts. Keywords: adolescents, body image, idols, Contour Drawing Rating Scale Pendahuluan Remaja memiliki perhatian yang besar pada penampilan, salah satunya adalah pada bentuk tubuh yang disebabkan perubahan fisik dan psikis yang dialami remaja, sehingga menimbulkan respon berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya (Hurlock, 1999; Briawan et al., 8). Sebagian remaja saat ini menghubungkan persepsi tubuh yang diharapkannya dengan figur atau seseorang yang diidolakannya (Cheng, 1997; Raviv, 1996). Remaja biasanya mengidolakan selebriti tertentu agar tidak dianggap kuper oleh teman-temannya (Mukadis dalam Harian Kompas, Maret 1 dalam Biran & Prawasti, 4). Individu akan mengikuti gaya, penampilan, maupun perilaku seperti yang dilakukan oleh idolanya. Individu juga akan mengumpulkan benda-benda yang menjadi ikon dari idola yang disukainya. Neumark- Sztainer, Goeden, dan Story (4)
2 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola mengungkapkan bahwa 46% perempuan dan 6% laki-laki mengalami ketidakpuasan akan bagian tubuhnya. Hal senada diungkapkan Marasabessy (6) dan Briawan et al (8) bahwa sebagian besar remaja putri menunjukkan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya karena merasa bentuk tubuhnya belum ideal. Penelitian oleh Agliata dan Dunn (4) menemukan bahwa terdapat dampak negatif bagi citra tubuh individu khususnya perempuan yang disebabkan oleh adanya media massa. Selain itu, ditunjukkan juga pada penelitian Hargreaves dan Tiggemann (4) yang menunjukkan bahwa iklan komersial mampu meningkatkan rasa ketidakpuasan akan tubuh pada beberapa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran secara keseluruhan tentang citra tubuh pada remaja yang mengidolakan tokoh idola di SMAN 1 Depok. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif sederhana. Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana, sehingga ditentukan sampel yang terlibat sebesar remaja dari kelas X dan XI yang mengidolakan tokoh idola. Peneliti menggunakan Contour Drawing Rating Scale (CDRS) yang dikembangkan oleh Thompson dan Gray (1995) dalam bentuk kuesioner yang berisi sembilan gambar dengan rentang penilaian dari sangat kurus hingga obesitas, kemudian remaja diberikan delapan buah pertanyaan yang dijawab menurut pemikiran masing-masing remaja. Selain itu, pada kuesioner penelitian berisi tentang pemahaman remaja tentang citra tubuh dan pendapat remaja menganai tubuhnya saat ini. Penilaian citra tubuh remaja diukur dari sebeapa besar remaja mengetahui tentang citra tubuh, kepuasan remaja terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya saat ini, dan kesesuaian remaja dalam memilih gambar yang menunjukkan dirinya pada CDRS dengan kategori status gizi remaja. Remaja juga mengisi beberapa pertanyaan terkait data demografi dan perilaku mengidolakan tokoh idola. Pengolahan data yang dilakukan meliputi penyuntingan data, pengkodean data, pemasukan data, dan pengkoreksian data. Peneliti menggunakan analisis univariat yang hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel. Hasil Tabel 1. Distribusi Citra Tubuh dan Perilaku Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola pada Remaja di SMAN 1 Depok (n=) Kategori Jumlah Persentase (%) Citra Tubuh Remaja Positif Negatif 4 Perilaku Mengidolakan Tokoh Idola Perilaku Modeling 3 Perilaku Worshipping 115 Perilaku Modeling & 86 Worshipping 1,7 1,3 51,3 38,1
3 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 3 Tabel. Distribusi Citra Tubuh Remaja Berdasarkan Karakteristik Remaja dan Media Massa yang Digunakan di SMAN 1 Depok (n=) Kategori Umur 14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Status Gizi Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas Media Massa Televisi Internet Buku Majalah Lain-lain > 1 media Citra Tubuh Positif Negatif n % n % n % Pembahasan ,5 87,7 9 93, , 84,6 8 5, 6,4 58, ,7 8,5 1,3 1,7 1 1,7 6,9 5 1,7 1,8 1,7 15,4 1 47,8 39,6 41, Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar remaja memiliki citra tubuh positif. Namun, dalam penelitian ini, mayoritas remaja masih belum memahami definisi dari citra tubuh dan sebagian besar remaja masih merasa tidak puas akan tubuhnya saat ini. Hal ini sejalan dengan penelitian Lemberg (1999) yang mengungkapkan bahwa 34% laki-laki dan 38% perempuan merasa tidak puas akan penampilan mereka. Suatu penelitian oleh Centre for Appearance Research & Central YMCA (11) dalam Swinson (11) menyatakan bahwa 34% remaja laki-laki dan 49% remaja perempuan melakukan diet untuk menurunkan berat badan mereka dan untuk mengubah bentuk tubuh mereka. Selain itu, diungkapkan juga sebesar 4% remaja perempuan merasa bahwa bagian paling negatif tentang menjadi seorang wanita adalah tekanan untuk terlihat menarik. Hal lain yang diungkapkan yaitu sepertiga dari populasi laki-laki akan mengorbankan satu tahun kehidupan mereka untuk mencapai tubuh yang ideal. Sebagian besar remaja memiliki perilaku worshipping dalam mengidolakan tokoh idola. Baran dan Davis () mengungkapkan bahwa perilaku worshipping mengacu pada rasa kagum yang sangat atau luar biasa terhadap seseorang atau idola yang dikagumi seorang individu. Hal ini dapat dinyatakan dalam perilaku seperti aktif mengumpulkan informasi dan hal-hal terkait dengan idolanya, dan mencoba untuk bertemu dengan sang idola secara pribadi. Lain halnya dengan modeling yang mengacu pada keinginan untuk menjadi seperti sang idola, dengan cara meniru apa yang terdapat pada idolanya, misalnya meniru gaya pakaian, rambut, gaya bicara, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan sang idola. Usia remaja yang terlibat dalam penelitian ini sesuai dengan tahap perkembangan remaja
4 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 4 menurut Monks (1) dan Wong et al (9), yaitu usia remaja pada tahap awal dan pertengahan. Lebih dari setengah jumlah remaja berjenis kelamin perempuan karena jumlah populasi total siswa perempuan kelas X dan XI di SMAN 1 Depok lebih banyak daripada jumlah siswa laki-lakinya. Gambaran status gizi berdasarkan citra tubuh menunjukkan sebagian besar remaja dengan kategori status gizi menunjukkan citra tubuh positif. Hasil penelitian berbeda dengan penelitian Andersen et al (1) yang menyebutkan bahwa remaja laki-laki maupun perempuan dengan tubuh yang normal atau ideal masih merasa tubuhnya belum ideal. Berdasarkan data Riskesdas (1), prevalensi status gizi remaja pada umur tahun di provinsi Jawa Barat berdasarkan IMT menurut umur didapatkan sebesar,8% remaja sangat kurus, 6% kurus, 88,7% normal, dan,5% gemuk. Sedangkan prevalensi status gizi remaja pada umur tahun di provinsi Jawa Barat didapatkan sebesar % remaja sangat kurus, 8% kurus, 88% normal, dan,1% gemuk. Hal ini menunjukkan sebagian besar remaja SMAN 1 Depok termasuk dalam status gizi yang normal pula. Televisi dan internet dipilih sebagai media massa yang sering digunakan remaja untuk mengetahui tentang idolanya. Selain itu, media massa yang digunakan remaja memberikan gambaran citra tubuh menjadi positif. Hal ini sesuai dengan pendapat Levine dan Smolak (1996) dalam Cash dan Pruzinsky () yang mengatakan bahwa remaja perempuan biasanya banyak menghabiskan waktu mereka untuk menonton televisi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pandangan akan gambaran penampilan yang ideal. Croll (5) mengatakan bahwa 75% remaja menghabiskan waktu sedikitnya 6 jam dalam seminggu untuk menonton video musik. Penelitian lain menyebutkan bahwa menonton televisi secara berkepanjangan atau terus menerus mampu menentukan figur seseorang sebagai panutan bagi remaja (Andersen, Huston, Schmitt, Linebarger, & Wright, 1). Namun, dalam penelitian lain menyebutkan bahwa media merupakan salah satu faktor yang berperan sebagai pendukung dalam mempengaruhi citra tubuh pada remaja (Altabe, 1998; Strasburger & Wilson, ). Hal senada dikemukakan oleh Oliver dan Thelen (1996) dalam Cash dan Pruzinsky () yaitu persepsi akan bentuk tubuh yang kurus berhubungan dengan popularitas antara teman sebaya yang menjadi tolok ukur akan adanya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. Hal ini berarti remaja akan menjadi dikenali banyak orang dengan kriteria dirinya bertubuh kurus dan mendekati bentuk tubuh yang ideal. Adapun penelitian yang menyebutkan bahwa 9% remaja perempuan dan perempuan usia dewasa mempercayai bahwa televisi dan majalah sering menunjukkan suatu figur atau
5 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 5 model dengan tubuh yang ideal. Namun, mereka berpendapat bahwa mereka tidak mampu mencapai ukuran tubuh seperti apa yang mereka harapkan setelah melihat tayangan yang berkaitan dengan bentuk atau ukuran tubuh yang ideal tersebut (Swinson, 11). Hal ini diperkuat oleh Strasburger & Wilson () yang mengatakan bahwa media mempengaruhi seseorang khususnya remaja, dan terkadang sering menurunkan rasa percaya diri dengan menunjukkan figur atau model yang paling diharapkan remaja. Sebagai contoh, penampilan yang dianggap ideal diperlihatkan melalui media tertentu dimana remaja tidak mampu mencapai seperti apa yang terlihat di media (televisi, internet, buku, majalah, dan lain-lain). Dengan kata lain, media massa juga dapat menurunkan konsep diri suatu individu karena sering menunjukkan figur tertentu dengan bentuk dan ukuran tubuh ideal yang sulit dicapai oleh individu. Kesimpulan Mayoritas remaja di SMAN 1 Depok memiliki citra tubuh yang positif, tetapi sebagian besar remaja masih mengalami ketidakpuasan akan tubuhnya. Hal ini ditunjukkan dengan lebih dari setengah remaja merasa tidak puas terhadap tubuhnya saat ini dengan menyatakan bahwa ada bagian dari tubuh yang tidak disukai, dan ada pula remaja yang menyatakan bahwa mereka tidak menyukai semua bagian tubuhnya. Umur rata-rata remaja SMAN 1 Depok adalah 15,44 tahun dan mayoritas umur terbesar adalah pada umur 15 tahun. Lebih dari setengah jumlah remaja berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan penilaian status gizi, lebih dari setengah remaja SMAN 1 Depok memiliki ukuran tubuh yang normal atau berada pada ukuran tubuh yang ideal. Televisi dan internet merupakan media massa yang paling banyak digunakan remaja SMAN 1 Depok untuk mengetahui tentang idolanya dan mempengaruhi citra tubuh. Lebih dari setengah remaja mengidolakan tokoh idolanya yang berlatar belakang seorang entertainer. Mayoritas remaja memiliki perilaku worshipping dalam mengidolakan tokoh idolanya daripada perilaku modeling. Mayoritas umur remaja laki-laki maupun perempuan di SMAN 1 Depok memiliki citra tubuh positif. Selain itu, mayoritas remaja memiliki status gizi dalam ukuran normal dan remaja juga memiliki citra tubuh yang positif. Media massa yang digunakan remaja di SMAN 1 Depok juga membangun citra tubuh remaja menjadi positif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran citra tubuh pada individu yang mengidolakan tokoh idola, terutama pada remaja. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan khususnya area keperawatan jiwa ataupun keperawatan anak untuk dapat
6 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 6 membantu memfasilitasi adanya program konseling bagi individu terkait citra tubuhnya. Implikasi lain yang dapat diberikan terhadap pendidikan keperawatan terkait hasil penelitian ini adalah pendidikan keperawatan dapat memberikan informasi atau pengetahuan tentang citra tubuh pada individu yang mengidolakan tokoh idola beserta dampaknya. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan seminar tentang citra tubuh. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian lain yang ingin meneliti tentang citra tubuh pada remaja, serta meneliti aspek-aspek lain yang mempengaruhi citra tubuh seseorang. Selain itu, hasil penelitian dapat digunakan sebagai rujukan untuk peneliti lain yang akan menggunakan metode dan teknik lain dalam meneliti variabel yang sama, misalnya dengan menggunakan metode kualitatif. Usia remaja merupakan usia dimana sedang terjadi perubahan dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa dan terjadi perubahan dari segi fisik, psikologis, sosial, maupun spiritualnya. Adanya hal yang demikian, perlu diberikan informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya, salah satunya mengenai citra tubuh. Informasi tentang pengertian citra tubuh, faktor-faktor yang mempengaruhi, beserta dampaknya dapat diterapkan pada remaja di sekolah. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama penelitian berlangsung. Kepada Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Ibu Efy Afifah, S. Kp., M. Kes. dan SMAN 1 Depok yang telah membantu dalam proses penelitian. Referensi Agliata, D., & Tantleff-Dunn, S. (4). The impact of media exposure on males' body image. Journal of Social and Clinical Psychology, 3, 7- Altabe M. (1998). Ethnicity and body image: Quantitative and qualitative analysis. International Journal of Eating Disorders, 3, Andersen, D. R., Huston, A. C., Schmitt, K. L., Linebarger, D. L., & Wright, J.C. (1). Early childhood television viewing and adolescent behavior. In W. F. Overton (Ser. Ed.), Monographs of the Society for Research in Child Development, Vol. 66. Boston: Blackwell Baran, S.J., & Davis, D. K. (). Mass communication theory: Foundations, ferment, and future ( nd ed.). Belmon, CA: Wadsworth Biran, R. L., & Prawasti, C. Y. (4). Hubungan romantic attachment dan perilaku parasosial pada wanita dewasa muda. Jurnal Psikologi Sosial, 11(1), 15-3 Cash, T.F, & Pruzinsky, T. (). Body image: A handbook of theory, research,
7 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 7 and clinical practice. New York: The Guilford Press Cheng, Sheung-Tak. (1997). Psychological determinants of idolatry in adolescents. Journal of Youth and Adolescence, 3(17), Diunduh dari ?accountid=174 Croll, J (5). Body image and adolescents. In J. Stang & M. Story (Eds.), Guidelines for Adolescent Nutrition Services (pp ). Minneapolis, MN Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1). Riset Kesehatan Dasar 1. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Hargreaves, D., & Tiggemann, M. (4). Idealized media images and adolescent body image: "Comparing" boys and girls. Body Image, 1, Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga Lemberg, R. (1999). Eating disorders: A reference sourcebook. Phoenix, AZ: Oryx Press Marasabessy, N. (6). Hubungan ukuran tubuh aktual dan ekspose media massa terhadap body image mahasiswa putra dan putri IPB. Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian IPB Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditomo, S. R. (1). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Mukadis. (1, Maret ). Untuk idola, apapun dilakukan. Kompas. Diunduh dari k/13//metro/untu17.htm Neumark-Sztainer, D., Goeden, C., Story, M., & Wall, M. (4). Associations between body satisfaction and physical activity in adolescents: Implications for programs aimed at preventing broad spectrum of weight-related disorders. Eating Disorders, 1, Raviv, A., Bar-Tal, D., Raviv, M., Ben-Horin, A. (1996). Adolescent idolization of pop singers: Causes, Expressions, and Reliance. Journal of Youth and Adolescence, 5(5), Diunduh dari 888?accountid=174 Roe, K. (1985). Swedish youth and music: Listening patterns and motivations. Communication Research, 1, doi: / Strasburger, V. C., & Wilson, B. J. (). Children, adolescents, and the media. Thousand Oaks, CA: Sage
8 Citra Tubuh Remaja yang Mengidolakan Tokoh Idola 8 Swinson, Jo. (11). Reflections on body image all party parliamentary group on body image. London: Central YMCA. Diunduh dari Thompson, M. A., & Gray, J. J. (1995). Development and validation of a new body image assessment scale. Journal of Personality Assessment, 64, Juniarti, & H. Y. Kuncara, Penerjemah). Jakarta: EGC Widiasari, M. (). Gambaran harga diri remaja anggota fans club dengan remaja yang bukan anggota fans club musik. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi UI Wong, D. L., Hockenberyy, M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., Schwartz, P. (9). Buku ajar keperawatan pediatrik Wong, Vol. 1. (edisi 6), (Agus Sutarna, Neti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa yang ditandai oleh perubahan mendasar yaitu perubahan secara biologis, psikologis, dan juga
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa adalah sumber informasi yang sulit untuk dilepaskan dalam keseharian individu. Douglas Kellner (1995) mengemukakan bahwa media massa memang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan yang dialami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi. persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra tubuh adalah suatu pemahaman yang meliputi persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang mengenai ukuran, bentuk, dan struktur tubuhnya sendiri, dan pada umumnya dikonseptualisasi
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN STATUS GIZI MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI Rianto S. Dame*, Maureen I. Punuh *, Nova H. Kapantow* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Body Dissatisfaction
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Dissatisfaction 1. Pengertian Body Dissatisfaction Body image pada awalnya diteliti oleh Paul Schilder (1950) yang menggabungkan teori psikologi dan sosiologi. Schilder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra tubuh (body image) merupakan persepsi dinamis dari tubuh seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra tubuh (body image) merupakan persepsi dinamis dari tubuh seseorang yang dibentuk secara emosional dan bisa berubah seiring perubahan suasana hati, pengalaman,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Diet 2.1.1 Pengertian Perilaku Diet Perilaku adalah suatu respon atau reaksi organisme terhadap stimulus dari lingkungan sekitar. Lewin (dalam Azwar, 1995) menyatakan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Admin. (2006). Impact of Body Image. [Online]. Diakses dari
87 DAFTAR PUSTAKA Admin. (2006). Impact of Body Image. [Online]. Diakses dari http://ehlt.flinders.edu.au Ahmadi, A. (1991). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Ahmadi, A. (1991).
Lebih terperinciHUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET BERLEBIHAN PADA REMAJA WANITA YANG BERPROFESI SEBAGAI PEMAIN SINETRON ANJANA DEMIRA Program Studi Psikologi, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah masa terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang cepat selain 1000 hari pertama kehidupan. Hampir separuh dari total pertumbuhan dan perkembangan seseorang
Lebih terperinciBODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK
BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI USIA 19-22 TAHUN PENGGUNA INSTAGRAM IKA PUJAWATI ABSTRAK Remaja merupakan transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Remaja sendiri terbagi kedalam tiga tahapan menurut Steinberg
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Gita Handayani Ermanza, F.PSI UI, 20081
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja mengalami masa puber yang dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup masa akhir kanak-kanak dan masa awal remaja. Masa puber ditandai dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya berdasarkan cara berpakaian, cara berjalan, cara duduk, cara bicara, dan tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain di sekelilingnya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia membutuhkan kehadiran manusia lain di sekelilingnya untuk menunjukkan pertumbuhan, perkembangan, dan eksistensi kepribadiannya. Obyek sosial ataupun persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bentuk tubuh dan berat badan merupakan persoalan perempuan yang paling sering disorot oleh masyarakat. Peran masyarakat dan media membawa pengaruh besar dalam mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight/obesitas merupakan akar dari berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler yang saat ini masih menjadi masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANTROPOMETRI DENGAN KETIDAKPUASAN TERHADAP BODY IMAGE MAHASISWA AKBID GEMILANG HUSADA KOTABUMI LAMPUNG UTARA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANTROPOMETRI DENGAN KETIDAKPUASAN TERHADAP BODY IMAGE MAHASISWA AKBID GEMILANG HUSADA KOTABUMI LAMPUNG UTARA 1) Antun Rahmadi 1) Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Lebih terperinciHubungan Aantara Self-esteem dengan Body Image pada Remaja Awal yang Mengalami Obesitas
Hubungan Aantara Self-esteem dengan Body Image pada Remaja Awal yang Mengalami Obesitas Victoria Nurvita Muryantinah Mulyo Handayani Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Abstract. This research
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body image adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. survei RISKESDAS pada tahun Obesitas disebabkan oleh faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut RISKESDAS (2010), persentase kejadian kegemukan pada level nasional mengalami peningkatan sebesar 2,8% dibandingkan hasil survei RISKESDAS pada tahun 2007. Obesitas
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Davison & McCabe (2005) istilah body image mempunyai
BAB II LANDASAN TEORI II.A. Body Image II.A.1. Definisi Body Image Menurut Davison & McCabe (2005) istilah body image mempunyai pengertian yaitu persepsi dan sikap seseorang terhadap tubuhnya sendiri.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015 Irmayanti STIKes Prima Program Studi Kesehatan Masyarakat Korespondesi penulis: irmayanti.harahap@stikesprima-jambi.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang remaja mengalami perubahan baik secara fisik, psikis maupun sosialnya. Perubahan fisik remaja merupakan perubahan
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI
ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI Primadhina NPH, Wahyu Selfiana Harta, Leni Nurul Azizah, Fadhilla Dwi Utami Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang berada diantara masa anak dan dewasa. Masa ini dianggap sebagai suatu bentuk transisi yang cukup penting bagi pembentukan pribadi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI CITRA TUBUH PADA REMAJA PRIA DI SMA NEGERI 11 KOTA BANDUNG
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI CITRA TUBUH PADA REMAJA PRIA DI SMA NEGERI 11 KOTA BANDUNG LUCKY PRAMARTA AHMAD GIMMY PRATHAMA SISWADI ABSTRAK Periode remaja merupakan masa dimana paling banyak terjadi perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciCITRA DIRI REMAJA YANG MENGALAMI OVERWEIGHT Lina Mahayati STIKes William Booth (031)
CITRA DIRI REMAJA YANG MENGALAMI OVERWEIGHT Lina Mahayati STIKes William Booth (031) 5633365 ABSTRACT Bentuk tubuh yang overweight sangat mengganggu remaja dan menimbulkan respon tersendiri bagi remaja
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegemukan atau obesitas telah menjadi masalah kesehatan global di dunia. Masalah kesehatan ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju tetapi juga di negara berkembang.
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR
ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP BODY IMAGE ANTARA SISWI YANG MENGGUNAKAN JILBAB DENGAN SISWI YANG TIDAK MENGGUNAKAN JILBAB
104 Persepsi Terhadap Body Image Antara Siswi Yang Menggunakan Jilbab... Yang Tidak Menggunakan Jilbab PERSEPSI TERHADAP BODY IMAGE ANTARA SISWI YANG MENGGUNAKAN JILBAB DENGAN SISWI YANG TIDAK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan yang terjadi pada remaja melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana remaja menjadi labil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa saat seseorang mengalami perubahan secara psikis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa saat seseorang mengalami perubahan secara psikis dan fisik. Pada saat memasuki masa remaja, individu dihadapkan dengan keadaan baru seperti
Lebih terperinciStudi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Korban Pelecehan Seksual yang Berusia 8-12 Tahun di Sukabumi 1 Farah Fauziah Ismail, dan 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas
Lebih terperinciABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK
ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK Nurlaili 1) Trisnaningsih 2) Edy Haryono 3) This research aimed to find out correlation between university
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa pertumbuhan, baik secara fisik, yang ditandai dengan berkembangnya jaringan jaringan dan organ tubuh yang membuatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada remaja khususnya remaja putri kerap kali melakukan perilaku diet untuk menurunkan berat badannya, hal ini dikarenakan remaja putri lebih memperhatikan bentuk tubuhnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah
60 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendal Tau diperoleh sebuah kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara harga diri dengan body image pada wanita akseptor KB.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PUTRI DI FITNESS CENTER SEMARANG JURNAL SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PUTRI DI FITNESS CENTER SEMARANG Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang dengan mudah mengakses segala media elektronik. Hal itu juga menjadikan seseorang tidak asing lagi dengan
Lebih terperinci9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Body Image (Citra Tubuh) 2.1.1 Definisi Body Image (Citra Tubuh) Body Image (Citra Tubuh) merupakan evaluasi dari pengalaman subjektif individu tentang persepsi, pikiran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk tubuhnya jauh dari ideal.masyarakat berpikir orang yang cantik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dapat kita lihat adanya kecenderungan masyarakat yang ingin memiliki tubuh ideal.banyak orang yang selalu merasa bahwa bentuk tubuhnya jauh dari ideal.masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA AWAL KELAS VII
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA AWAL KELAS VII Devi Triana Putri Samosir 1, Dian Ratna Sawitri 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau juga dikenal dengan Hallyu atau Korean wave adalah istilah yang diberikan untuk
Lebih terperinciGAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.
GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian
Lebih terperinciPengaruh Komparasi Sosial pada Model dalam Iklan Kecantikan di Televisi terhadap Body Image Remaja Putri yang Obesitas
Pengaruh Komparasi Sosial pada Model dalam Iklan Kecantikan di Televisi terhadap Body Image Remaja Putri yang Obesitas 1 Hanna Karima Husni 2 Herdina Indrijati Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja masa yang sangat penting dalam membangun perkembangan mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL
1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH KELOMPOK PSIKOEDUKASI DENGAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP BODY IMAGE SISWI KELAS X SMAN 32 JAKARTA
Pengaruh Kelompok Psikoedukasi Dengan Cognitive Behavioral Therapy Terhadap Body Image... 55 PENGARUH KELOMPOK PSIKOEDUKASI DENGAN COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP BODY IMAGE SISWI KELAS X SMAN 32
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir, prevalensi obesitas di seluruh dunia meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah gizi ini menjadi salah satu masalah yang perlu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG Farah Nugrahaini 1, Dian Ratna Sawitri 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maju dan negara berkembang. Setiap tahun prevalensi obesitas selalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di negara maju dan negara berkembang. Setiap tahun prevalensi obesitas selalu mengalami peningkatan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA
4 HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HERLINA DWI CAHYANINGRUM J300 101 018 PROGRAM STUDI DIII GIZI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, makanan yang memenuhi syarat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial harus didahului oleh kontak dan komunikasi. Komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan mengunakan bahasa atau
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori
Lebih terperinciStudi Deskriptif Children Well-Being pada Anak yang Bekerja sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong Indramayu
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Children Well-Being pada Anak yang Bekerja sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong Indramayu ¹Hemas Farah Khairunnisa, ²Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dan membangun citra tubuh atau body image). Pada umumnya remaja putri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja disebut juga masa puberitas dimana perkembangan fisik berlangsung cepat yang menyebabkan remaja menjadi sangat memperhatikan tubuh mereka dan membangun
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWI-SISWI OQ MODELLING SCHOOL
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWI-SISWI OQ MODELLING SCHOOL DAN MALIK MOESTARAM MODELLING SCHOOL BANDUNG PERIODE JULI SEPTEMBER 2010 TERHADAP POLA DIET Nyssa Jualim, 2010. Pembimbing:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode tradisional yang data penelitiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO Mercy M. H. Momongan 1), Maureen I. Punuh 1), Paul A. T. Kawatu 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.
PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG Oleh Yulinar* Fitria Kasih** Nofrita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciStudi Deskriptif mengenai Interaksi Parasosial pada Perempuan Dewasa Awal di Komunitas Fans Exo Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif mengenai Interaksi Parasosial pada Perempuan Dewasa Awal di Komunitas Fans Exo Bandung 1) Priscalina Dea Sukmana, 2) Oki Mardiawan 1,2) Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa. Transisi yang dialami remaja ini merupakan sumber resiko bagi kesejahteraan fisik dan
Lebih terperinciUniversitas Indonesia
1 1. Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Kebanyakan individu tentunya ingin tampil sempurna dan menarik dihadapan individu lainnya. Untuk tampil baik, kebanyakan dari mereka menganggap citra tubuh (body image)
Lebih terperinciKONSEP DIRI ANAK JALANAN USIA REMAJA DI WILAYAH SEMARANG TENGAH
KONSEP DIRI ANAK JALANAN USIA REMAJA DI WILAYAH SEMARANG TENGAH Pangestika Putri Wahyu Kumalasari 1), Diyan Yuli Wijayanti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lebih terperinciABSTRACT. Pengaruh Komparasi Sosial pada Public Figure... (Tri Na imah dan Pambudi R. )
PENGARUH KOMPARASI SOSIAL PADA PUBLIC FIGURE DI MEDIA MASSA TERHADAP BODY IMAGE REMAJA DI KECAMATAN PATIKRAJA, KABUPATEN BANYUMAS THE INFLUENCE OF SOCIAL COMPARISON TO PUBLIC FIGURES IN MASS MEDIA ON THE
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN PERILAKU KONSUMTIF PRODUK BERMEREK PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN PERILAKU KONSUMTIF PRODUK BERMEREK PADA REMAJA PUTRI Roro Silvia Yolanda Universitas Gunadarma, rorosilviayolanda@gmail.com Abstrak Remaja putri mempertahankan kecantikan
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH
PERSEPSI REMAJA TENTANG POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DI BANDA ACEH PERCEPTION OF ADOLESCENTS ON FAMILY COMMUNICATION PATTERNS AND EMOTIONAL INTELLIGENCE IN BANDA ACEH Meilisa Andriani¹;
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wanita dan pria pada umumnya memiliki minat yang beragam ketika memasuki masa dewasa awal, seperti minat mengenai fisik, pakaian, perhiasan, harta dan belief
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
Lebih terperinciGAMBARAN CITRA TUBUH PADA MAHASISWA OBESITAS DI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
GAMBARAN CITRA TUBUH PADA MAHASISWA OBESITAS DI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) menyatakan bahwa kepercayaan
Lebih terperinciTINGKAT KESEPIAN REMAJA DI PANTI ASUHAN X KOTA PADANG
TINGKAT KESEPIAN REMAJA DI PANTI ASUHAN X KOTA PADANG Dessy Rahmi Utami Riska Ahmad Ifdil Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Padang e-mail: dessyutami85@yahoo.com Info Artikel Sejarah
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Fera Praciliani NIM
PROFIL PENERIMAAN DIRI (SELF ACCEPTANCE) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departmen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Oleh Fera Praciliani NIM 1104559
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN PERILAKU DIET DENGAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMA KATOLIK MAKASSAR
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN PERILAKU DIET DENGAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMA KATOLIK MAKASSAR The Relation Between Body Image and Diet Behavior with Overweight Among Adolescents in SMA Katolik Makassar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikemas sedemikan rupa, merupakan rancangan pemerintah Korea untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Korean wave adalah bentuk kebudayaan Korea Selatan yang dikemas sedemikan rupa, merupakan rancangan pemerintah Korea untuk memperbaiki citra Korea di mata negara lain,
Lebih terperinciFitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275
KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh. SAHBAN NIM: a112
HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SAHBAN NIM: 010109a112 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2014 1
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO Fonda Desiana Pertiwi, Achmad Mujab Masykur* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keseluruhan, termasuk karakteristik fisik dan fungsional dan sikap. terhadap karakteristik tersebut.
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Body Image 1. Pengertian Body Image Menurut Schilder (dalam Carsini, 2002), body image adalah gambaran mental yang terbentuk tentang tubuh seseorang secara keseluruhan, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang
Lebih terperinciHALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA
HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi antara anak dan dewasa yang terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan
Lebih terperinciSOCIAL COMPARISON DAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL. Abstract
SOCIAL COMPARISON DAN BODY DISSATISFACTION PADA WANITA DEWASA AWAL Livian Sunartio, Monique Elizabeth Sukamto, Ktut Dianovinina Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya livian_cutebear@yahoo.ca;
Lebih terperinciPENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID
ABSTRAK PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID Ekowati Retnaningsih dan Rini Oktariza Angka kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 15,9%. Prevalensi
Lebih terperinciKEBIASAAN MAKAN, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN STATUS GIZI PEKERJA WANITA PT HANOL INDONESIA
1 KEBIASAAN MAKAN, TINGKAT PENGETAHUAN, DAN STATUS GIZI PEKERJA WANITA PT HANOL INDONESIA Marina Nur Fitria, Astuti Yuni Nursasi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,
Lebih terperinciPENELITIAN PERILAKU REMAJA OBESITAS DALAM UPAYA PENURUNAN BERAT BADAN DI SMAN 3 PONOROGO
PENELITIAN PERILAKU REMAJA OBESITAS DALAM UPAYA PENURUNAN BERAT BADAN DI SMAN 3 PONOROGO Oleh : RIRIS ERMAWATI NIM: 10611815 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Lebih terperinciHubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.
Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.id SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fase remaja merupakan segmen kembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu periode dalam kehidupan manusia, remaja sering dianggap memiliki karakter yang unik karena pada masa itulah terjadi perubahan baik fisik maupun psikologi.
Lebih terperinciTuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik
Lebih terperinci