Ragam Faktor Penentu Metode Keandalan Waktu Perjalanan (Travel Time Reliability)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ragam Faktor Penentu Metode Keandalan Waktu Perjalanan (Travel Time Reliability)"

Transkripsi

1 Ragam Faktor Penentu Metode Keandalan Waktu Perjalanan (Travel Time Reliability) Noni Paisah Fakultas Teknik, Universitas Graha Nusantara Jalan Dr. Sutomo Padang Sidimpuan Telp. (0634) Fax (0634) Kode Pos ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor penentu metode keandalan waktu perjalanan (travel time reliability). Lokasi penelitian di lingkungan Kantor Bina Marga Pemerintah Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Metode penelitian yakni studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat sepuluh variabel yang menentukan keandalan waktu perjalanan (travel time reliability). Kesepuluh variabel tersebut adalah jam tiba di lokasi (X 1 ), jam keberangkatan (X 2 ), frekwensi keterlambatan (X 3 ), kategori alamat (X 4 ), pendidikan terakhir (X 5 ), usia (X 6 ), golongan (X 7 ), pengalaman selama di perjalanan (X 8 ), kondisi jalur utama (X 9 ) dan kondisi jalur alternatif (X 10 ). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat tujuh variabel bebas yang mempengaruhi variabel tidak bebas yaitu (X 2 ), X 4, X 5, X 7, X 8, X 9 dan X 10. Dari ketujuh variabel tersebut hanya dua yang mempunyai pengaruh signifikan yaitu variabel X 4 (kategori alamat) dan X 7 (golongan). Kata Kunci: faktor penentu, metode, keandalan waktu perjalanan PENDAHULUAN Setiap individu selalu memiliki keterikatan dengan permasalahan waktu tempuh dalam melakukan perjalanan yang bersifat produktif atau tidak. Gangguan pada waktu tempuh akan menimbulkan persoalan bagi setiap orang dalam mencapai tujuan. Untuk itu, setiap pelaku perjalanan membutuhkan metode yang dapat digunakan agar mampu mengelola waktu tempuh perjalanan seefisien mungkin. Salah satu metode tersebuat ialah keandalan waktu perjalanan (travel time reliability). Sesuatu yang telah dipahami bersama bahwa ketepatan waktu perjalanan mempunyai keterkaitan yang erat dengan berbagai faktor penentu. Masalah tingkat keramaian dalam berlalu lintas termasuk salah satu faktor yang turut menentukan kepastian seseorang dalam mencapai ketepatan waktu selam melakukan perjalanan. Kondisi sarana dan pra sarana lalu lintas juga termasuk penentu yang penting dalam mencapai ketepatan waktu tempuh perjalanan. Di samping itu, lokasi tempak pemberangkatan dan tempat tujuan merupakan bagian dari berbagai penentu yang perlu dipertimbangkan ketika ingin mencapai ketepatan waktu tiba. Beberpa faktor penentu lain diyakini masih ada yang turut mempengaruhi ketepatan waktu tempuh. Kesemua faktor penentu tersebut mempunyai signifikansi dengan pengelolaan keandalan waktu perjalanan (travel time reliability). Menurut Lomax, et all., (2003) dan Ryu (2011) bahwasanya beberapa faktor penetu tersebut menjadi pertimbangan dalam menetapkan ukuran kehandalan waktu perjalanan yang penting diperhatikan oleh berbagai pihak pengguna jasa jalan. Metode keandalan waktu perjalanan (travel time reliability) bermanfaat penting bagi para pengguna jasa jalan. Dengan mengelola metode ini setiap orang akan lebih siap memperkirakan waktu tempuh yang dilalui dalam setiap perjalanan. Metode keandalan waktu perjalanan (travel time reliability) didasari pertimbangan hasil perhitungan realiabilitas ataupun variabilitas yang kemudian mendorong para pengguna jasa jalan berusaha agar lebih peduli terhadap serangkaian masalah. Salah satu kalangan masyarakat yang rentan terkena permasalahan tersebut mencakup para pegawai negeri yang setiap hari harus berangkat kerja sesuai aturan jadwal yang berlaku. Dengan demikian, pada penelitian sasaran kajian ialah para pegawai Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan, yang berlokasi di Jalan Pinang BarisNomor 114-C Medan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini disesuaikan dengan latar belakang permasalahan. Tujuan tersebut yakni menganalisis beberapa faktor penentu keandalan waktu tempuh (travel time reliability) yang potensial dilakukan pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan. 319

2 METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ditetapkan sengaja di lingkungan Kantor Bina Marga Pemerintah Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung selama lima bulan yakni dimulai sejak bulan Mei 2013 sampai Maret Dengan mempertimbangkan rumusan masalah penelitian menyebabkan desain penelitian memanfaatkan pendekatan riset kuantitatif dan kualitatif. Jenis data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ialah semua pegawai negeri sipil pada Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan. Jumlah populasi penelitian 171 orang. Dari populasi penelitian ditetapkan responden penelitian sebagai sumber data primer dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menjaga validitas dan reliabilitas data primer maka perlu ditetapkan jumlah responden yang diwawancarai. Penetapan jumlah responden minimal 15 persen dari total populasi penelitian. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara kepada responden. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan penelusuran dan analisis data sekunder. Pengolahan dan analisis yang dilakukan terhadap kesemua jenis data yang terkumpul dilaksanakan dengan menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan terdapat sepuluh variabel yang menentukan metode keandalan waktu perjalanan (travel time reliability). Kesepuluh variabel tersebut adalah jam tiba di lokasi (X 1 ), jam keberangkatan (X 2 ), frekwensi keterlambatan (X 3 ), kategori alamat (X 4 ), pendidikan terakhir (X 5 ), usia (X 6 ), golongan (X 7 ), pengalaman selama di perjalanan (X 8 ), kondisi jalur utama (X 9 ) dan kondisi jalur alternatif (X 10 ). Permasalahan over dispersi dalam regresi logistik terjadi disebabkan ada hubungan yang erat antara variabel bebas, sehingga perlu dirubah. Pada pengujian dengan menggunakan kesepuluh variabel bebas didapati tidak ada variabel yang signifikan. Hasil regresi logistik menunjukan terjadinya over dispersi atau pembengkakan nilai variansi. Dimana over dispensi maka akan berdampak kepada probabilitasnya menjadi tidak signifikan dan nilai S.E. yang sangat besar. Hasil analisa regresi logistik membuktikan bahwa tingkat signifikansi setiap faktor penentu berbeda seperti terlihat pada Tabel

3 Table 1. Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1 a x x x x x x x x x8(1) x8(2) x8(3) x8(4) x x Constant E25 9 Variable(s) entered on step 1: x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, x10. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat tujuh variabel bebas yang mempengaruhi variabel tidak bebas yaitu (X 2 ), X 4, X 5, X 7, X 8, X 9 dan X 10. Dari ketujuh variabel tersebut hanya dua yang mempunyai pengaruh signifikan yaitu variabel X 4 (kategori alamat) dan X 7 (golongan). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian ulang dengan tidak mengikutsertakan variabel X1, X3 dan X8. Estimasi Maximum Likehood parameter model dapat dilihat dari output pada Tabel 2. Table 2. Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) p 1 a x x x x x x x Constant Variable(s) entered on step 1: x2, x4, x5, x6, x7, x9, x10. Berdasar hasil uji Variables in the Equation yang tertera pada Tabel 4 perlu disusun persamaan yang berkenaan dengan pengelolaan metode keandalan waktu tempuh (travel time reliability). Persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Ln(p/1-p) = β 0 + β 2 X 2 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 9 X 9 + β 10 X 10 + u i Ln(p/1-p) = X X X X X X X 10 P/1-P = e X X X X X X X

4 Dari ketujuh variabel bebas yang mempengaruhi variabel tidak bebas dapat dilihat bahwa hanya terdapat dua variabel yang secara signifikan mempengaruhi keterlambatan yaitu variabel X 4 (kategori alamat) dan X 7 (golongan).dengan memperhatikan persamaan ini maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Setiap terjadi peningkatan variabel X 2 (jam keberangkatan) maka akan menurunkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan tidak signifikan (>0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika jam keberangkatan pegawai pergi dari rumah semakin lama kemungkinan tidak terlambatnya akan turun sebesar untuk setiap jamnya. Sehingga jika semakin lama jam keberangkatan pegawai dari rumah maka akan semakin memperbesar kemungkinan keterlambatan pegawai tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini meskipun variabel jam keberangkatan pegawai tidak terlalu signifikan dalam menunjukkan kemungkinan tidak terlambat pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan tetapi dapat menunjukkan semakin lama waktu pegawai untuk berangkat dari rumah (jam waktu keberangkatan) maka kemungkinan untuk sampai di kantor tepat pada waktunya akan semakin berkurang. Oleh karena itu jika pegawai ingin meningkatkan kemungkinan untuk sampai di kantor tepat pada waktunya diharapkan untuk dapat berangkat lebih cepat karena jam berangkat yang lebih awal akan mengurangi potensi untuk telambat sebesar untuk setiap satuan mempercepat waktu keberangkatan. 2. Setiap terjadi peningkatan variabel X 4 (kategori jarak alamat) maka akan menurunkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan signidikan (<0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin jauh jarak alamat si pegawai ke kantor maka kemungkinan tidak terlambatnya akan turun sebesar untuk setiap kilometernya. Sehingga jika alamat rumah pegawai yang semakin jauh akanberdampak kepada semakin besarnya kemungkinan si pegawai untuk sampai di kantor tidak terlambat. Berdasarkan penelitian ini menyatakan bahwa variabel kategori jarak alamat yang dibedakan menjadi 5 kategori yaitu sangat dekat untuk lebih kecil 3 km, dekat untuk lebih kecil 7 km, sedang untuk lebih kecil 15 km, jauh untuk lebih kecil 25 km dan sangat jauh untuk lebih besar 30 km merupakan variabel yang signifikan dalam mempengaruhi kemungkinan terlambatnya pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan. Oleh karena itu berdasarkan penelitian ini menunjukkan pegawai yang rumahnya semakin dekat dengan Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan akan semakin naik kemungkinannya untuk tidak terlambat sampai di kantor. 3. Setiap terjadi peningkatan variabel X 5 (pendidikan terakhir) maka akan menaikkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan tidak signifikan (>0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin tinggi pendidikan pegawai maka kemungkinan untuk tidak terlambatnya akan semakin naik sebesar untuk setiap peningkatan kategori pendidikan terakhirnya. Sehingga jika semakin tinggi pendidikan terakhir pegawai maka akan berdampak pada naiknya kemungkinan si pegawai tersebut untuk tidak terlambat sampai di kantor. Berdasarkan penelitian ini menyatakan bawah variabel pendidikan terakhir dari pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan tidak signifikan dalam mempengaruhi kemungkina pegawai untuk tidak terlambat sampai di kantor. Tetapi perlu diketahui meskipun tidak signifikan variabel ini juga turut memberikan kemungkinan bahwa jika semakin tinggi pendidikan terakhir pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan maka akan turut meningkatkan kemungkinan si pegawai untuk tidak terlambat. Sehingga meskipun tidak signifikan tingkat pendidikan pegawai juga merupakan hal yang perlu untuk diperhatikan karena peningkatan tingkat pendidikannya akan berdampak positif bagi Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan. 4. Setiap terjadi peningkatan variabel X 6 (usia) maka akan meningkatkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan tidak signifikan (>0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin tua usia si pegawai maka kemungkinan untuk tidak terlambatnya akan semakin naik sebesar untuk setiap 1 tahun peningkatan usia si pegawai. Sehingga jika semakin tua usia dari pegawai maka akan berdampak kepada naiknya kemungkin si pegawai untuk tidak tersebut untuk tidak terlambat sampai di kantor. Berdasarkan penelitian ini variabel usia si pegawai tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kemungkinan pegawai tidak terlambat. Meskipun tidak berdampak signifikan tetapi usia menunjukkan hal yang berdampak positif bagi potensi keterlambatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai senior yang cenderung lebih berumur yang memiliki kemungkinan terlambat yang lebih kecil daripada pegawai yang 322

5 berumur lebih muda.hal ini tentu tidak terlepas dari kematangan secara emosional yang menyebabkan pegawai senior lebih taat terhadap peraturan yang ada. 5. Setiap terjadi peningkatan variabel X 7 (golongan) maka akan menurunkan odds ratio tidak terlambat sebesar 0.363dan signifikan (<0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin tinggi golongan si pegawai maka kemungkinan untuk tidak terlambatnya akan semakin turun sebesar untuk setiap peningkatan golongan si pegawai. Sehingga jika semakin tinggi golongan dari si pegawai tersebut maka akan berdampak kepada turunya kemungkinan si pegawai untuk tidak terlambat sampai di kantor. Berdasarkan penelitian ini bahwa variabel golongan memberikan dampak yang signifikan bagi kemungkinan untuk tidak terlambat pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan. Golongan yang dibagi atas 12 kategori mulai dari golongan I/b sampai dengan IV/b pada penelitian ini memberikan dampak yang signifikan untuk kemungkinan si pegawai tersebut untuk sampai tepat waktu.hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki golongan yang tinggi kecenderungan terlambatnya lebih tinggi daripada pegawai yang memiliki golongan rendah. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya hal ini seperti sanksi yang mungkin tidak berlaku untuk pegawai golongan tinggi ataupun sanksi dirasakan berat bagi pegawai golongan tinggi tetapi dirasa ringan jika dikenakan ke pegawai golongan rendah. Hal ini mengindikasinya perlunya evaluasi sanksi keterlambatan agar juga memberikan efek bagi pegawai golongan tinggi 6. Setiap terjadi peningkatan variabel X 9 (kondisi jalur utama) maka akan menaikkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan tidak signifikan (>0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin tidak macet kondisi jalur utama yang harus dilalui untuk sampai di kantor maka kemungkinan untuk tidak terlambat akan naik sebesar 1,170 untuk setiap peningkatan kategori kondisi kemacetan jalur utama. Sehingga jika semakin tidak macet jalanan yang harus dilalui si pegawai untuk sampai di kantor maka akan berdampak pada naiknya kemungkinan si pegawai untuk tidak terlambat sampai di kantor. Berdasarkan penelitian ini menyatakan bahwa variabel kondisi jalur utama yang dilewati oleh pegawai untuk sampai di kantor tidak memberikan dampak yang signifikan dalam mempengaruhi kemungkinan pegawai untuk tidak terlambat. Kondisi jalur utama yang dibagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu selalu macet, sering macet, jarang macet dan tidak pernah macet menunjukkan bahwa bukanlah menjadi penyebab yang paling signifikan keterlambatan pegawai.meskipun tidak berdampak signifikan tetapi kondisi jalan yang semakin tidak macet turut menurunkan kemungkinan pegawai tiba di kantor terlambat. 7. Setiap terjadi peningkatan variabel X 10 (kondisi jalur alternative) maka akan menaikkan odds ratio tidak terlambat sebesar dan tidak signifikan (>0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa jika semakin tidak macet kondisi jalur alternatif yang digunakan jika jalur utama tidak digunakan agar dapat sampai di kantor maka kemungkinan tidak terlambat akan naik sebesar untuk setiap peningkatan kategori kondisi kemacetan jalur utama. Sehingga jika semakin tidak macet kondisi jalur alternative yang digunakan jika tidak menggunakan jalur utama maka akan berdampak pada naiknya kemungkinan si pegawai untuk tidak terlambat sampai di kantor. Berdasarkan penelitian ini menyatakan bahwa kondisi jalur alternatif yang digunakan pegawai tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kemungkinan pegawai Kantor Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan untuk tidak terlambat.kondisi jalur alternatif yang dibagi menjadi empat kategori yaitu selalu macet, sering macet, jarang macet dan tidak pernah macet menunjukkan bahwa bukanlah menjadi penyebab yang paling signifikan agar pegawai dapat tiba lebih awal di kantor. Meskipun tidak berdampak signifikan tetapi kondisi jalanalternatifyang semakin tidak macet turut menurunkan kemungkinan pegawai tiba di kantor terlambat. Metode keandalan waktu tempuh dibutuhkan untuk mendukung pencapaian tujuan yang ditargetkan para responden penelitian. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Small, et al., (1999) yang membuktikan bahwa setiap orang yang tengah menempuh perjalanan termasuk pihak yang bertugas mengangkut ragam jenis ragam paling tidak menyukai penjadwalan yang tidak tepat sampai tujuan. Laporan Federal Highway Administration (2006) menegaskan bahwasanya para pengguna jasa jalan kurang mentolerir terhadap masalah ketertundaan atau keterlambatan yang tidak terduga (unexpected delays) disebabkan konsekuensi yang lebih besar dibandingkan dengan kemacetan tiap hari yang dialami. 323

6 KESIMPULAN Metode keandalan waktu tempuh (travel time reliability) penting bagi setiap orang khususnya responden dalam mencapai ketepatan waktu tempuh di tempat tujuan. Dengan mengelola metode ini berbagai permasalahan yang kemungkinan dihadapi selama perjalanan dapat diantisipasi sedini mungkin. Walaupun demikian, beberapa faktor penentu pengelolaan metode keandalan waktu tempuh (travel time reliability) perlu dipertimbangkan secara seksama. Hal ini erat kaitannya dengan pemanfaatan waktu tempuh yang lebih efisien dalam mencapai ketepatan tiba di tempat tujuan. DAFTAR PUSTAKA Federal Highway Administration Travel Time Reliability: Making It There on Time: All The Time. gov/publication/tt_reliability/ttr_report/htm. Lomax, T., Turner, S., and Margiotta, R., Monitoring Urban Roadways in 2000: Using Archived Operations Data for Reliability and Mobility Measurement. Federal Highway Administration Operations Core Business Unit, FHWA OP Ryu, Seungkyu, Anthony Chen and Yong Seog Kim Investigating Travel Time Reliability Measures in Toll Design Problem. Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol.8, Small, K. A., Noland, R., Chu, X., Lewis, D., Valuation of Travel Time Savings and Predictability in Congested Conditions for Highway User Cost Estimation. NCHRP Report Nomor 431, TRB, National Research Council. Washington, D.C. 324

KARAKTERISTIK PENGGUNA JASA JALAN DALAM PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN

KARAKTERISTIK PENGGUNA JASA JALAN DALAM PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN KARAKTERISTIK PENGGUNA JASA JALAN DALAM PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN CHARACTERISTICS OF USER SERVICE ROAD IN MANAGEMENT OF TRAVEL TIME RELIABILITY Noni Paisah Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

INOVASI PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN (TRAVEL TIME RELIABILITY)

INOVASI PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN (TRAVEL TIME RELIABILITY) Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September 2014 Halaman 220-226 INOVASI PENGELOLAAN KEHANDALAN WAKTU PERJALANAN (TRAVEL TIME RELIABILITY) Noni Paisah 1) Staf Pengajar pada Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ditetapkan di lingkungan Kantor Bina Marga Pemerintah Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Pertimbangan penetapan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 ANALISIS KARAKTERISTIK PERJALANAN UNTUK PEGAWAI DI KOTA MEDAN BERDASARKAN JARAK DAN LOKASI TEMPAT TINGGAL (STUDI KASUS PEGAWAI KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN) TESIS Oleh NONI PAISAH 10 7016 004 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

PROBABILITAS PERPINDAHAN MODA DARI BUS KE KERETA API DALAM RENCANA RE-AKTIVASI JALUR KERETA API JEMBER-PANARUKAN

PROBABILITAS PERPINDAHAN MODA DARI BUS KE KERETA API DALAM RENCANA RE-AKTIVASI JALUR KERETA API JEMBER-PANARUKAN PROBABILITAS PERPINDAHAN MODA DARI BUS KE KERETA API DALAM RENCANA RE-AKTIVASI JALUR KERETA API JEMBER-PANARUKAN Willy Kriswardhana 1 dan Hera Widyastuti 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Teknik Sipil

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 51 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian 4.1.1 Profil Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Pasar Sleman. Pasar Sleman merupakan pasar terbesar di Kecamatan Sleman.

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik USU Abstrak: Analisis waktu tempuh angkutan perkotaan pada rule

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kemacetan 2.1.1 Pengertian Kemacetan Kemacetan adalah keadaan di mana kendaraan mengalami berbagai jenis kendala yang mengakibatkan turunnya kecepatan kendaraan di bawah keadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian

Kuisioner Penelitian Lampiran -1 Kuisioner Penelitian STRATEGI PENINGKATAN OUTSTANDING PENGHIMPUNAN DANA WAKAF TUNAI BERDASARKAN PEMAHAMAN NAZHIR Penelitian ini diajukan dalam rangka pembuatan tesis Oleh : SULIYANTO email:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 3 (2014), pp. 201 211. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Mimmy Sari Syahputri, Suwarno Ariswoyo, Ujian Sinulingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim :

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim : 1 Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Nama : Zikri Nim : 140823033 Universitas : Sehubungan akan adanya penelitian yang dilakukan untuk tugas akhir program strata satu (S1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS a) Variabel Individu ( X 1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation

Lebih terperinci

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 435 444. ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROSES PELAYANAN PEMBUATAN SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) DI SATLANTAS POLRES TAPANULI SELATAN Lisna Astria,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Usia JAK Edu Income Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel Usia JAK Edu Income Pearson Correlation 1 0.202* -0.365** 0.56 Sig. (2-tailed)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Non Financial yang listing di BEI pada tahun 2013-2015. Berdasarkan metode purposive

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI GANDA LOGISTIK. Multiple Regression Logistic

ANALISIS REGRESI GANDA LOGISTIK. Multiple Regression Logistic ANALISIS REGRESI GANDA LOGISTIK Multiple Regression Logistic Pengertian Regresi Logistik: Suatu model matematik yang digunakan untuk mempelajari hubungan satu atau beberapa variabel independen dengan satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan

HASIL REKAP DATA. Kategori Usaha. Tingkat Pendidikan LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA No Tingkat Literasi Usia Usia Usaha Jenis Usaha Kategori Usaha Tingkat Pendidikan Akun Rekening 1 1 41 15 1 0 15 1 2 1 55 30 1 0 16 1 3 0 32 5 1 0 12 0 4 1 36 12 1 0 12 1 5

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Lokasi Penelitian Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk

Lebih terperinci

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-116 Keterkaitan Karakteristik di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang Dian Nur afalia, Ketut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

I. Identitas Responden

I. Identitas Responden 81 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK, AKTIFITAS FISIK DAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMSIA DI RSUD RANTAU PRAPAT Kasus Kontrol I. Identitas Responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional dalam penelitian ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Konsumen Penelitian NO KEPUTUSAN UMUR PENDIDIKAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENGALAMAN JENIS (TAHUN) (TAHUN) (Rp) (Rp) MEMBELI (TAHUN) KENDARAAN 1 1 34 12 3.000.000 2.500.000 6 1

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI Nursaimatussaddiya Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X Erna Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Kepuasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara sedang berkembang, maka perencanaan transportasi sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. negara sedang berkembang, maka perencanaan transportasi sangat erat BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Sistem Transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari infrastruktur setiap daerah, baik daerah perkotaan maupun pedesaan, negara maju ataupun negara sedang berkembang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil. Timur, dengan sampel bidan honorer sejumlah 32 orang. Teknik pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil. Timur, dengan sampel bidan honorer sejumlah 32 orang. Teknik pengambilan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur, dengan sampel bidan honorer sejumlah 32 orang. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnnya Nilai ERP Dilihat Dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :...

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :... 85 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) PADA PASANGAN SUAMI ISTRI DI DESA DURIN JANGAK KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini didasarkan pada data tentang variabel kinerja guru ( X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini didasarkan pada data tentang variabel kinerja guru ( X 1 ), 107 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, deskripsi hasil penelitian, tehnik analisa data penelitian. Hasil penelitian ini

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Sugiyono (007:06) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu tanggal 25 Juli 2013 yang lalu sebagai pengganti Bandara Polonia, menyebabkan semakin meningkatnya mobilitas (pergerakan)

Lebih terperinci

PEMODELAN BIAYA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

PEMODELAN BIAYA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG PEMODELAN BIAYA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Richard NRP : 9721032 NIRM : 41077011970268 Pembimbing : Santoso Urip Gunawan, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat terbang merupakan moda transportasi tercepat yang ada saat ini. Dengan kecepatan berkisar 500-900 km/jam, transportasi udara menggunakan pesawat terbang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : SRI MAYA SARI DAMANIK 24010210120002 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL J. Dwijoko Ansusanto

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan yang rendah, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi perkotaan di banyak negara berkembang menghadapi permasalahan dan beberapa diantaranya sudah berada dalam tahap kritis. Permasalahan yang terjadi bukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu,secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnnya Nilai ERP Dilihat Dari Willingness to Pay (WTP) Pengguna Jalan Unsur-unsur yang mempengaruhi besarnya nilai WTP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai sekarang tingkat kesadaran masyarakat wajib pajak terhadap wajib pajaknya masih dianggap sangat rendah dan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN Novia Endhianata, Retno Indriyani Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014. digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini mengambil tempat di Posyandu Tawangsari, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN RASIO LANCAR DALAM PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nancy

Lebih terperinci

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN VI. KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN Kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi pengguna kendaraan bermotor.

Lebih terperinci