ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMUM SAHAM INDEKS LQ45 DAN DEPOSITO DI INSTRUMEN INVESTASI INDONESIA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMUM SAHAM INDEKS LQ45 DAN DEPOSITO DI INSTRUMEN INVESTASI INDONESIA TAHUN"

Transkripsi

1 ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMUM SAHAM INDEKS LQ45 DAN DEPOSITO DI INSTRUMEN INVESTASI INDONESIA TAHUN AGUNG PRAYITNO Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro, Semarang URL : @mhs.dinus.ac.id ABSTRACT Investment become a thing that need to be considered for investors to keep their funds and get the return from an investment, when doing investment an investor should be pay attention into two things, risk and return, and also have enough knowledge about investment. By doing investment between two instrument, the investors are expected to get the minimum risk and maximize the return. The aim of this research is to analyze the investment portfolio that could give the optimum result between LQ 45 investment instrument and deposit, which is strarted from January 1 st 2013 until December 31 st The result of this research shows that there are no optimum portfolio, it is because both of the investment instrument that are LQ-45 and deposit had a correlation, as much as 5,275155%, so the optimum portfolio can not be formed. Investor whom invest their funds into the stock of LQ-45 investment instrument and deposit can not form the optimum combination of portfolio, so the investor only choose one of the investment instrument for placing their fund. Keywords : Investment; Optimal Portfolio; Risk and Return ABSTRAK Investasi menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi para investor untuk menyimpan dananya dan dapat memperoleh tingkat keuntungan dari suatu investasi tersebut, dalam melakukan investasi seorang investor harus memperhatikan dua hal yaitu risk dan return serta mempunyai ilmu yang cukup tentang instrumen investasi. Dengan melakukan investasi antara instrumen diharapkan investor dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis portofolio investasi yang dapat memberikan hasil optimal antara instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito, yang dimulai 1 januari 2013 sampai dengan 31 desember Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terlihatnya portofolio yang optimal, hal ini dikarenakan oleh korelasi antara 1

2 kedua instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito sebesar 5,275155%, sehingga mengakibatkan tidak terbentuknya titik-titik portofolio yang optimal. Investor yang memportofoliokan dananya antara instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito tidak membentuk kombinasi portofolio yang optimal, sehingga investor hanya memilih salah satu instrumen investasi untuk menempatkan dana investasi. Kata kunci : Investasi; Portofolio Optimal; Risk dan Return PENDAHULUAN Hal penting dalam investasi yang perlu dijadikan pedoman seorang investor yaitu risiko yang rendah akan mendapatkan imbal hasil yang rendah akan tetapi jika risiko yang tinggi menghasilkan imbal hasil yang tinggi pula. Investasi di era sekarang ini menuju ke arah perubahan yang positif dengan banyaknya masyarakat dan investor yang menanamkan modalnya untuk berinvestasi. Dikarenakan hal-hal yang sangat mendukung dari segi teknologi serta informasi membuat arus investasi di indonesia menjadi menarik, di lain pihak kondisi politik sekarang yang kondusif dan menumbuhkan rasa kepercayaan tinggi terhadap para investor. Untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi tentu memiliki perhitungan yang mendalam serta analisis yang tepat, jika melakukan investasi dengan tergesa-gesa tanpa mempertimbangkan sifat kehati-hatian bisa jadi risiko yang ditanggung akan tinggi. Risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil yang diharapkan expected return dan realisasinya. Return dan risiko investasi merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan, risiko investasi dapat diperkecil melalui pembentukan portofolio yang efisien sehingga risikonya lebih rendah dari pada risiko masing-masing instrumen investasi yang membentuk portofolio tersebut. Implementasi teori portofolio untuk menurunkan risiko adalah melalui diversifikasi investasi dalam portofolio tersebut, melalui saham-saham dan proporsinya yang tepat risiko portofolio dapat diturunkan sampai tingkat minimun. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rivaldi dan Sedana (2016) saham-saham yang layak masuk ke dalam portofolio optimal dengan pendekatan Model Markowitz adalah sebanyak 5 saham dari 27 saham Indeks Bisnis 27 periode Mei 2015-Oktober 2015 yaitu AKR Corporindo (AKRA), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Lippo Karawaci (LPKR), Surya Citra Media (SCMA) dan Media Nusantara Citra (MNCN). Sedangkan proporsi masing-masing saham pada portofolio optimal yaitu, AKRA dengan proporsi sebesar %, ICBP dengan proporsi sebesar 2.444%, LPKR dengan proporsi sebesar %, SCMA dengan proporsi sebesar % dan MNCN dengan proporsi sebesar 5.057%. Jangan tempatkan semua telur dalam satu keranjang! Demikian ungkapan yang sering kita dengar dalam bidang investasi. Karena jika keranjangnya jatuh maka semua telur yang ada di dalamnya akan pecah. Untuk menghindari kerugian tersebut, sebaiknya telur-telur tersebut ditempatkan pada beberapa wadah yang berbeda. Demikian pula dengan investasi, tempatkan uang anda pada berbagai instrumen investasi. Pada saat terlibat dalam permainan saham maka seorang investor diminta untuk menerapkan berbagai kebijakan antisipasi sebagai bentuk strategi mempertahankan posisinya di pasar saham. Ini disebabkan saat investor yang melihat saham di bursa mengalami fluktuasi yang tajam ia akan merasa gugup dan cenderung memiliki gelisah yang tinggi, padahal dalam kondisi tersebut investor harus selalu berpikir dengan kepala dingin(fahmi, 2012:106). Banyaknya saham yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat para investor bingung dalam berinvestasi diantara sekian banyaknya saham-saham yang ada. 2

3 Dengan banyaknya saham yang telah terdaftar tersebut, Bursa Efek Indonesia menerbitkan sebuah indeks saham berisi perusahaan yang mempunyai kriteria tertentu misal, Indeks JII, Indeks Bisnis 27, Indeks Kompas 100, Indeks LQ45 dan berbagai indeks lainnya. Dan disisi lain jadi alternatif bagi masyarakat selain menempatkan uang mereka di saham, properti dan investasi lain yang mempunyai tingkat risiko lebih tinggi, banyak masyarakat yang menanamkan dananya ke deposito. Dengan potensi pengembalian rutin serta memberikan bunga secara rutin pada interval tertentu, selain itu deposito di lindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan syarat tertentu merupakan investasi yang relatif aman. Pemahaman portofolio konvensional dan modern memberikan arti bahwa penelitian investasi adalah begitu mengemuka untuk dikaji dan didiskusikan secara intensif dan dinamis. Portofolio merupakan sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin(fahmi, 2012:18). William Sharpe (1964) juga mengembangkan 3 parameter pengukuran kinerja portofolio. Ketiga pengukuran ini dinamakan dengan ukuran model Sharpe, model Treynor dan model Jensen. Ketiga model tersebut mengasumsikan bahwa ada hubungan linear antara tingkat pengembalian portofolio dengan tingkat pengembalian oleh beberapa indeks pasar. Analisis dengan ketiga model ini didasarkan pada pengembalian (return) di masa lalu untuk memprediksi tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) di masa yang akan datang. Model Sharpe menekankan pada risiko total (standard deviasi), model Treynor berasumsi fluktuasi pasar memiliki peran dalam mempengaruhi pengembalian (beta), sedangkan model Jensen menekankan pada alpha. Di Indonesia banyak telah banyak yang melakukan penelitian tentang portofolio optimal. Penelitian yang dilakukan Panjaya (2014) tentang optimalisasi portofolio dengan kombinasi indeks kompas 100 menggunakan analisis single index model menghasilkan kesimpulan sebanyak tujuh saham yang memenuhi kriteria pembentukan portofolio yang optimal, yaitu KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.) sebesar 39,97%, TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.) sebesar 16,65%, ELSA (PT Elnusa Tbk.) sebesar 15,40%, PGAS (PT Perusahaan Gas Negara persero Tbk.) sebesar 13,21%, BBCA (PT Bank Central Asia Tbk.) sebesar 11,91%, CTRA (PT Ciputra Development Tbk.) sebesar 1,94%, dan BMTR (PT Global Media com Tbk.) sebesar 0,93%. Tabel 1.1 Research Gap NO PENELITI JUDUL AKTIVA PORTOFOLIO PROPORSI OPTIMAL 1. P. Andriani dan H. Suprihhadi (2015) Optimalisasi Portofolio Optimal Model Indeks Tunggal pada Perusahaan Property dan Real Estate Saham PT. Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Saham PT. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT. Lippo 50% : 50% 50% : 50% 3

4 2. Y. Priyatna dan F. Sukono (2003) 3. S. Yuniarti (2010) 4. F.N. Choiriyah dan M. Lestariningsih (2016) Optimasi Portofolio Investasi dengan Menggunakan Model Markowitz Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Perbankan dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Portofolio Optimal Efisiensi Risk dan Return Model Indeks Tunggal pada Perusahaan Building Contruction Karawaci Tbk (LPKR) Saham HM. Sampurna Saham Telkom Saham BBRI Saham BBCA Saham BBNI Saham PT. Wijaya Karya Tbk (WIKA) Saham PT Total Bagun Persada Tbk (TOTL) 51% 49% 58,15% 23,72% 18,13% 60% 40% Maka dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, peneliti belum pernah melihat penelitian yang membandingkan saham indeks LQ45 dan deposito. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Portofolio Optimum Saham Indeks LQ45 dan Deposito di Instrumen Investasi Indonesia Tahun Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada investor yaitu untuk mengetahui tingkat pendapatan dan risiko investasi saham yang ditunjukkan oleh indeks LQ45 di pasar saham Indonesia dalam kurun waktu , untuk mengetahui tingkat pendapatan dan resiko investasi deposito di Indonesia kurun waktu , bagaimana korelasi antara investasi saham berbasis LQ45 dan deposito di indonesia dalam kurun waktu , serta memperlihatkan pada proporsi berapa investasi portofolio antara investasi saham berbasis LQ45 dengan deposito memberikan imbal hasil pendapatan tertinggi dengan risiko terendah. Sedangkan manfaat penelitian ini bagi pihak masyarakat adalah untuk memberikan gambaran mengenai investasi dengan berbagai instrumen dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah, Bagi investor dan calon investor adalah dapat memberikan pemahaman dalam menetukan keputusan untuk pengelolaan investasi dengan portofolio optimal dan bagi akademisi dan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta informasi mengenai ilmu manajemen portofolio dan investasi dan dapat menjadi acuan ataupun referensi penelitian. 4

5 TINJAUAN PUSTAKA Indeks Liquid-45 (LQ45) Indeks ILQ-45 dimulai pada tanggal 13 Juli 1994 dan tanggal ini merupakan hari dasar indeks dengan nilai awal 100. Indeks ini dibentuk hanya dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yang masuk di ILQ-45 adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dengankriteria sebagai berikut: 1. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan 60 terbesar dipasar reguler. 2. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar dipasar reguler. 3. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. ILQ-45 diperbarui tiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Deposito Simpanan deposito dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dinyatakan sebagai simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank (Martono, 2003: 40). METODE PENELITIAN Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah saham dan deposito, saham saham perusahaan yang aktif diperdagangkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan tahun 2013 sampai Pemilihan sampel data dilakukan secara purposive sampling, yaitu saham yang konsisten masih dalam LQ 45 yang secara berurut urut selama 36 periode pengamatan. Kriteria tersebut adalah saham perusahaan terdaftar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama tahun Terdapat tiga kriteria saham aktif yang diperdagangkan oleh BEI, yaitu aktif berdasarkan frekuensi transaksi, aktif berdasarkan volume perdagangan dan aktif berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Penelitian ini menggunakan kriteria aktif berdasarkan frekuensi transaksi dengan pertimbangan bahwa saham tersebut diminati banyak investor Sedangkan untuk deposito populasi dalam penelitian ini adalah deposito yang ada di Bank Indonesia, sedangkan sampel dalam penelitian ini merupakan sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi dari tahun Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data instrumen investasi yang digunakan adalah data-data sekunder. Data tersebut meliputi instrumen saham dan deposito, dalam penelitian yang digunakan merupakan data historis yang diambil dari closing price untuk saham LQ45 selama periode 2013 hingga 2015 yang bersumber dari IDX cabang Semarang. Sedangkan, untuk 5

6 deposito data tingkat suku bunga yang di pergunakan untuk melakukan pencatatan berupa data time series selama periode 2013 sampai 2015 yang bersumber dari situs Metode Analisis Ukuran statistic deskriptif antara lain berupa frekuensi, tendensi sentral (rata-rata, median, modus), disperse (standar deviasi dan varian) dan koefisien relasi antar variabel yang diteliti (Indriantoro dan Supomo, 2014). Dalam penelitian ini, ukuran statistik deskriptif yang digunakan ialah sebagai berikut : a). Return (tingkat keuntungan). Menurut Hartono (2010: 207) Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: R it = (P t P t 1 )D t P t 1 Rit = Return pada waktu yang diharapkan Pt-1 = Harga saham pada awal periode Pt = Harga saham pada akhir periode Dt = Dividen yang dibagikan pada saham i b). Rata-rata Imbal Hasil Instrumen Investasi Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:158) imbal hasil bulanan yang diharapkan dapat dihitung dengan persamaan : E(r) = 1 n r(s) n s=1 Keterangan: E(r) = Imbal hasil yang diharapkan r(s) = Imbal hasil pada periode ke-s n = Jumlah bulan penelitian c). Standar Deviasi Instrumen Investasi Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:241) rumus standar deviasi sebagai berikut : Keterangan : n n σ²p = i=1 j=1 WiWjCov(ri, rj) σ²p = Varian portofolio WiWj = Bobot instrumen Cov(ri, rj) = Kovarians antar instrumen 6

7 d). Korelasi Instrumen Investasi. Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:271), koefisien korelasi dapat dinyatakan pada persamaan : Corr(r L,r D ) = Cov(rL,rD) σl.σd Keterangan : Corr(r L,r D ) = Koefisien korelasi antara imbal hasil instrumen L (LQ 45) dengan instrumen D (Deposito) Cov(r L,r D ) = Kovarians antara imbal hasil instrumen L (LQ 45) dengan instrumen D (Deposito) σl, σd = Standar deviasi instrumen L (LQ 45) dan instrumen D (Deposito) e). Kovarian Instrumen Investasi Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:271), kovarians dapat dinyatakan dalam persamaan: Cov(wLrL,wDrD) = E{[wLrL wle(rl)][wdrd wde(rd)]} Keterangan: Cov(ri,rj) = Kovarians antara imbal hasil instrumen L (LQ 45) Dengan instrumen D (Deposito) wl,wd = Bobot dari instrumen L (LQ45) dan instrumen D (Deposito) rl,rd = Imbal hasil dari instrumen L (LQ 45) dan Instrumen D (Deposito) E(rL), E(rD) = Imbal hasil yang diharapkan dari instrumen L (LQ45) dan instrumen D (Deposito) f). Varian Portofolio Dalam melakukan perhitungan varian portofolio, dihitung terlebih dahulu standar deviasi portofolionya. Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:227), varian dapat dinyatakan dalam persamaan : 7

8 σp² = w² L σ² L + w² D σ² D + 2wLwD Cov(rL,rD) Keterangan : σ p² wl,wd = Varian portofolio = Bobot dari instrumen L (LQ 45) dan instrumen D (Deposito) Cov(ri,rj) = Kovarians antara imbal hasil instrumen L (LQ 45) Dengan instrumen D (Deposito) g). Imbal Hasil dan Standar Deviasi Portofolio Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan imbal hasil portofolio. Sebelum melakukan perhitungan imbalihasil portofolio, terlebih dahulu menghitung rata-rata imbal hasil per instrumen sebanyak periode penelitian. Ratarata imbal hasil menurut Manarung (1997:4) dapat dinyatakan dalam persamaan : R i = ( 1 n ) n t=1 Ri, t Keterangan : R i = Rata-rata imbal hasil instrumen i selama periode penelitian Ri, t = Imbal hasil instrumen i pada bulan ke t n = Jumlah bulan penelitian Selanjutnya return portofolio dihitung dengan mengakumulasi rata-rata return per instrumen tersebut sebanyak instrumen penelitian. Menurut Bodie, Kane dan Marcus (2011:227), varian dapat dinyatakan dalam persamaan : Rp i = wi rl + wj rd keterangan : Rp i wi,wj rl, rd = Imbal hasil portofolio = Bobot ( i ) 0 sampai 100 dan ( j ) i = Imbal hasil dari instrumen L (LQ 45) dan instrumen D (Deposito) Selanjutnya adalah melakukan perhitungan standar deviasi portofolio, yang merupakan akar kuadrat dari varian portofolio. Dihitung dengan persamaan: σp = σp² Keterangan : σp = Standar deviasi portofolio σp² = Varian portofolio HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8

9 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel dengan tujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal. Analisis Data Return Instrumen Analisis return instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dimulai dengan menghitung return setiap instrumen. Sehingga untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan per bulan, rata-rata return per bulan dikalikan jumlah hari selama sebulan yang aktif diperdagangkan untuk saham LQ 45, sedangkan deposito rata-rata dari berbagai bank untuk mendapatkan return per bulan selama periode penelitian. Di penelitian ini adalah tiga puluh enam periode penelitian dari januari 2013 sampai dengan desember Rata rata Return dan Risiko Dalam melakukan perhitungan rata-rata return, dari historis return seluruh instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito yang diperoleh, dapat dilakukan perhitungan rata-rata pengembalian (expected return) pada seluruh periode penelitian untuk setiap instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Pada program microsoft excel dapat digunakan bantuan fungsi average dengan membagi seluruh jumlah return instrumen pada periode penelitian dengan jumlah periode bulan penelitian, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan (expected return) per instrumen. Langkah pengolahan data selanjutnya adalah melakukan perhitungan risiko (standard deviation) pada seluruh periode penelitian untuk setiap instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Pada program microsoft excel dapat digunakan bantuan fungsi stdevp, dengan argumen tiap-tiap return seluruh periode penelitian maka diperoleh risiko instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Tabel 4.1 Standard Deviasi dan Rata-rata Return (dalam %) No Instrumen investasi Standard deviasi Rata-rata return 1. Saham LQ 45 3,404% 1,829% 2. Deposito 0,047% 0,693% Sumber : hasil pengolahan data penulis Dengan diperoleh perhitungan rata-rata return selama periode penelitian, dari perhitungan tersebut instrumen deposito memberikan rata-rata return 0,693%, sedangkan saham LQ 45 rata-rata return adalah 1,829%. Dengan hasilnrata-ratanreturnnsaham LQ 45 lebih besar hal ini disebabkan karena transaksi harga indeks saham LQ 45 yang selalu ramai diperdagangkan oleh investor sehingga return yang di peroleh berubah-ubah (fluktuasi) belum 9

10 RATA-RATA RETURN bisa diprediksi sebelumnya. Sedangkan suku bunga deposito yang cenderung stabil setiap bulannya, adapun kenaikan atau penurunan tidak terlalu banyak. Selanjutnya risiko saham LQ 45 yaitu 3,404% dan deposito 0,047%. Risiko deposito lebih kecil di banding dengan saham LQ 45 disebabkan karena deposito dengan tingkat return yang diperoleh sangat sedikit risikonya juga kecil. Sedangkan saham LQ 45 tergantung dari kenaikan maupun penurunan retrun yang di dapat secara signifikan setiap melakukan transaksi jual beli saham yang dilakukan investor. Untuk memudahkan pemahaman, instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito di atas di-plotting pada grafik Gambar 4.1 sebagai berikut : 2.000% LQ % 1.000% 0.500% DEPOSITO 0.000% 0.000% 1.000% 2.000% 3.000% 4.000% STANDARD DEVIASI Gambar 4.1 Standard Deviasi dan Rata-rata Return (dalam %) Sumber : hasil pengolahan data penulis Korelasi Instrumen Investasi Tahap pengolahan selanjutnya adalah melakukan perhitungan korelasi (correlation) pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Korelasi return kedua instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito di hitung dengan pada program microsoft excel dengan bantuan fungsi statistik correl dengan asumsi seluruh return kedua instrumen. Hasil perhitungan korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Korelasi Instrumen Investasi Saham LQ 45 dan Deposito (dalam%) Tahun Instrumen Korelasi Saham LQ 45 dan 5,275155% Deposito 10

11 Sumber : hasil pengolahan data penulis Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari satu instrumen investasi dengan instrumen investasi yang lainnya. Pada konsep diversifikasi, penggabungan dua instrumen yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan memberikan manfaat pengurangan risiko. Penggabungan dua instrumen yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan. Penggabungan dua instrumen yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua instrumen tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip strategi lindung nilai (hedging) terhadap risiko (Tandelilin 2001). Dengan hasil diatas korelasi instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito sebesar 5,275155% yang berarti positif sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak dapat menghilangkan risiko portofolio, namun yang dapat dilakukannya adalah mengurangi portofolio risiko. Kovarian Instrumen Investasi Tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan kovarian (covariance) instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Dengan bantuan program microsoft excel pada fungsi statistik covar untuk menghitung kovarian instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dengan asumsi seluruh return kedua instrumen tersebut. Hasil perhitungan kovarian dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Kovarian Instrumen Investasi Saham LQ 45 dan Deposito (dalam%) Tahun Instrumen Kovarian Saham LQ 45 dan 0,000085% Deposito Sumber : hasil pengolahan data penulis Hasil dari Tabel 4.3 menunjukkan menunjukkan nilai kovarian adalah 0,000085%. Ini mengindikasikan bahwa nilai kovarian nol menunjukkan nilai dari dua instrumen independen yaitu pergerakan satu instrumen tidak ada hubungannya dengan pergerakan instrumen lainnya. Varian Selanjutnya adalah melakukan perhitungan varian instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Dengan bantuan fungsi statistik varp pada program microsoft excel untuk menghitung varian instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito. Hasil perhitungan varian dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Varian Instrumen Investasi Saham LQ 45 dan Deposito (dalam%) 11

12 TINGKAT PENDAPATAN No Instrumen Investasi Varian 1. Saham LQ 45 0,116% 2. Deposito 0,000% Sumber : hasil pengolahan data penulis Portofolio Optimal Dari kombinasi instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dengan proporsi yang dihasilkan dalam suatu portofolio, dengan program microsoft excel pada bantuan fungsi solver diperoleh data risiko dan tingkat pendapata portofolio yang di plotting dalam grafik untuk membentuk sebuah kurva pada Gambar 4.2 sebagai berikut : 2.00% 1.80% 1.60% 1.68% 1.83% 1.76% 1.40% 1.20% 1.26% 1.40% 1.54% 1.00% 1.12% 0.80% 0.60% 0.70% 0.83% 0.97% 0.40% 0.20% 0.00% 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% RISIKO Gambar 4.2 Portofolio Optimal (dalam%) Sumber : hasil pengolahan data penulis Sesuai dengan teori portofolio efisien bahwa portofolio yang menyediakan tingkat pendapatan atau tingkat pengembalian tertentu, bagi investor dengan risiko yang minimal atau menawarkan kondisi risiko yang sama dengan tingkat pendapatan maksimal. Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Pada Gambar 4.2 tidak terlihat portofolio yang optimal dikarenakan korelasi kedua instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito sebesar 5,275155% sehingga tidak membentuk titik-titik portofolio yang optimal. Dengan grafik yang terbentuk diatas jika 12

13 investor ingin memportofoliokan dananya antara instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito tidak akan bisa membentuk portofolio yang optimal, sehingga investor hanya bisa memilih salah satu instrumen investasi saja untuk menempatkan dananya. Pengukuran Kinerja Sharpe Setelah portofolio diperoleh, kinerja portofolio diukur dengan metode sharpe, hasil pengukuran digunakan untuk menilai kinerja portofolio yang telah dibentuk. Portofolio optimal yang telah dihasilkan dengan rata-rata imbal hasil portofolio instrumen saham LQ 45 dan deposito sebesar 2,522%, rata-rata tingkat bebas resiko (risk free) sebesar 0,60% dan standard deviasi portofolio sebesar 3,451% adalah : Sharpe = 2,522 0,60 3,451 = 0,558 Apabila nilai kinerja sharpe positif dan semakin besar, maka kinerja portofolio akan semakin baik. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai pengukuran kinerja portofolio sharpe adalah sebesar 0,558%. Maka dapat diketahui bahwa selama tahun 2013 sampai 2015 instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito memiliki kinerja sharpe yang tergolong dalam kondisi kinerja yang baik. Kinerja sharpe yang semakin baik dan positif terjadi karena rata-rata pergerakan imbal hasil (return) LQ 45 dan deposito lebih besar dari rata-rata imbal hasil bebas risiko (risk free return). Uji Normalitas Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test DEPOSITO LQ45 N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan output diatas menggunakan software spss 16.0, diketahui bahwa uji normalitas Kolmogorov-Smirnov test (K-S) dengan nilai signifikansi sebesar 0,930 untuk 13

14 saham LQ45 dan Deposito sebesar 0,330 lebih besar dari 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. KESIMPULAN Investor yang selalu ramai memperdagangkan saham-saham indeks LQ 45 Selama kurun waktuntahunn2013nsampain2015 yaitu dengan tingkat pendapatan dari instrumen investasi saham LQ45 sebesar 1,829%, sedangkan dari segi risiko sebesar 3,404%. Tingkat pendapatan yang diperoleh pada instrumen investasi deposito yaitu sebesar 0,693%, dan risiko sebesar 0,047%. Dengan hasil yang diperoleh tingkat pendapatan dan risiko deposito tidak sebesar dengan tingkat pendapatan dan risiko saham LQ 45 hal ini karena besaran suku bunga disesuaikan, ditetapkan dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan hasil korelasi instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito sebesar 5,275155% yang berarti positif. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak dapat menghilangkan risiko portofolio, namun yang dapat dilakukannya adalah mengurangi portofolio risiko. Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Dengan tidak terlihatnya portofolio yang optimal dikarenakan korelasi kedua instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito sebesar 5,275155% sehingga tidak membentuk titik-titik portofolio yang optimal. Dengan grafik yang terbentuk jika investor ingin memportofoliokan dananya antara instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito tidak membentuk portofolio yang optimal, sehingga investor hanya bisa memilih salah satu instrumen investasi saja untuk menempatkan dananya. Hal serupa juga terjadi pada penelitian Febriyanti (2008) dalam penelitiannya melakukan perhitungan optimalisasi dengan menggunakan perusahaan asuransi sebagai objek penelitian. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan asuransi ABC belum memiliki alokasi investasi yang dapat memberikan tingkat imbal hasil yang optimal. Lubis dkk (2010) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa pasar modal indonesia belum efisien dalam arti kinerja reksadana indeks LQ 45 lebih kecil dari pada kinerja reksadana saham (individual). Hal ini sesuai dengan kondisi pasar modal Indonesia yang masih berada pada kelompok emerging market. 14

15 DAFTAR PUSTAKA Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2011). Investments. Singapore: Irwin/McGrawn-Hill. Febriyanti, T Optimasi Portofolio Investasi Dana Syariah, Studi Kasus Pada PT Asuransi Kerugian ABC Tahun [Tesis]. Jakarta (ID): Universitas Indonesia. Harianto, F., & Sudomo, S. (1998). Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT BEJ. Hartono, J. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Indriantoro, & Supomo. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen (I ed.). Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, H. (2014). Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta: Salemba Empat. Larasati, D., Irwanto, A. K., & Permanasari, Y. (2013). Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (Pada BEI Tahun ). Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol IV, No 2. Lubis, T. A., Moeljadi, & Ismail, M. (2010). Analisis Kinerja Reksadana Saham dan Reksadana Dalam Penilaian Tingkat Efisiensi Pasar Modal Indonesia. Jurnal Wacana, Vol 13, No 2. Markowitz, H. (1952). Portofolio Selection. Journal of Finance, 7, Markowitz, H. M. (1952). Portofolio Selection. Journal of Finance, 7, Natalia, E., Darminto, & NP, M. W. (2014). Penentuan Portofolio Saham Yang Optimal Dengan Model Markowitz Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 9, No. 1. Panjaya, Y. (2014). Optimalisasi Portofolio Dengan Kombinasi Indeks Kompas 100 Menggunakan Analisis Single Index Model. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 3, No. 1. Rifaldy, A., & Sedana, I. B. (2016). Optimasi Portofolio Saham Indeks Bisnis 27 di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, hlm Setiawan, H., Siregar, H., & Anggraeni, L. (2015). Optimalisasi Kinerja Portofolio Investasi. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 13 No. 4. Sharpe, F. W. (1989). Mean Variance Analisis di Portofolio Penghargaan dan Pasar Modal Oleh Harry M Markowitz. The Journal of Finance, Vol. 44, No. 2, pp Sharpe, W. F. (1964). Capital Assets Price : A Theory of Market Equilibirium Under Conditions of Risk. Journal of Finance, Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE. 15

16 Data harga saham LQ 45 bersumber dari : Data Deposito bersumber dari : Data BI Rate bersumber dari : 16

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji prasyarat awal terhadap suatu perangkat atau instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2011 2013 Sofyarosa Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

49 Universitas Indonesia

49 Universitas Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Asuransi Kerugian ABC, yang akan membatasi penelitian pada hasil investasi dana yang dikelola dengan

Lebih terperinci

Perhitungan Value at Risk Pada Portfolio Optimal: Studi Perbandingan Saham Syariah dan Saham Konvensional

Perhitungan Value at Risk Pada Portfolio Optimal: Studi Perbandingan Saham Syariah dan Saham Konvensional IKONOMIKA: Journal of Islamic Economics and Business Volume 2, No1 (2017) ISSN: 2527-3434 (PRINT) - ISSN: 2527-5143 (ONLINE) Page : 75-84 Perhitungan Value at Risk Pada Portfolio Optimal: Sri Astuti Heryanti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share dan Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate Periode 2010-2012 4.1.1 Hasil Perhitungan Debt to

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan Nama : Bayu Mayura Pridatama NPM : 10208239 Fak/Jur : Ekonomi - Manajemen / S1 Pembimbing :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran modal saat ini, untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Pasar Modal merupakan sebuah organisasi

Lebih terperinci

Zul Firda Adha

Zul Firda Adha ANALISIS PERKEMBANGAN PORTOFOLIO OPTIMAL TAHUNAN DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL PADA SEKTOR PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA SELAMA PERIODE 2012-2015 Zul Firda Adha 18212029 80,00% LATAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Definisi Indeks LQ45 Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL

ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN MODEL BLACK LITTERMAN (Studi Kasus: Saham-Saham yang Tergabung dalam Indeks BISNIS-27 Periode 2010-2014) SKRIPSI Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Hartono (2014) individu-individu yang berpengalaman di dalam dunia ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Th 1995 Pasar Modal adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Single Index Model, Sharpe Measure, Treynor Measure, Jensen Measure,

Abstract. Keywords: Single Index Model, Sharpe Measure, Treynor Measure, Jensen Measure, Abstract Indonesian capital market is one of promising investment destination in the economic deceleration and global market weaking. The stock price in the capital market always fluctuate and only the

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi 1.1.1 Gambaran Umum LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquidity) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan dan perekonomian suatu negara. Di dalam pasar modal, kita dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keakuratan antara metode CAPM dan APT. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Investasi Teori investasi menjelaskan bahwa keputusan investasi selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya

Lebih terperinci

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun ) Larasati, Irwanto, Permanasari Analisis Strategi Optimalisasi 163 Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011) Dwi Larasati Departemen Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi Juwita (Juwitakosim92@gmail.com) Trisnadi Wijaya (trisnadi@stie-mdp.ac.id) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sebelum penggabungan PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 November

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal berperan besar di dalam perekonomian suatu negara dimana mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana. Peluang

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 4 (1) (2013) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN RISIKO SAHAM PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN BUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Oleh: Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati 1) E-mail: dihin.septyanto@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara tetangga, perekonomian Indonesia di tahun 2012 telah tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara tetangga, perekonomian Indonesia di tahun 2012 telah tumbuh sebesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan kekuatan ekonomi global di Asia. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang telah menembus angka US$ 1 trilyun

Lebih terperinci

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN METODE MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016) Retno Dwi Sulistiani

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL YANG DIBENTUK OLEH SINGLE INDEX MODEL DAN ROYS CRITERION (STUDI KASUS SAHAM- SAHAM LQ45 PERIODE FEBRUARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan optimisasi multi-objektif merupakan permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan optimisasi multi-objektif merupakan permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan optimisasi multi-objektif merupakan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terkait dengan semakin kompleksnya permasalahan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

Investasi adalah suatu bentuk penanaman ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM YANG MASUK DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Dihin Septyanto 1), Bob Kertopati

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan bentuk penanaman modal atau suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan keuntungan kelak. Investasi pada saham

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin pesat. Semakin banyak masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi. Hal ini membuktikan

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45 Veranita Novita E-mail : veranitanovita@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekenomian yang tidak stabil dan sulit diprediksi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis dewasa ini. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Anton (anton_lee90@yahoo.com) Ervita Safitri (ervitasafitri@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembentukan portofolio optimum menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD)

Lebih terperinci