BAB II PROSES DAN KETENTUAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG
|
|
- Farida Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 43 BAB II PROSES DAN KETENTUAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DELI SERDANG A. Aturan Hukum Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Keragaman disiplin ilmu serta latar belakang pengalaman seseorang menyebabkan beragam pula dalam memberikan arti tentang hukum, maka akan ditemukan jawaban yang sangat variatif yang memiliki titik tekan berbeda satu sama lain. 74 Definisi tentang hukum menurut Van Apeldoorn adalah sangat sulit untuk dibuat, karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan. Salah satu defenisi hukum ialah yang dikatakan oleh Immanuel Kant Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan. 75 Menurut Mochtar Kusumaatmadja, pengertian hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. 76 Hukum juga mempunyai sifat yang mengatur dan memaksa, hukum merupakan peraturan-peratuan yang hidup di masyarakat yang dapat memaksa 74 Wasis Sp, Pengantar Ilmu hukum, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2002), Hal C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Hal Seputarpengertian.blogspot.com/2014/seputar-pemgertian-perlindungan-hukum-html, diakses pada tanggal 11 mei 2015.
2 44 orang supaya menaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh menaatinya. 77 Peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima oleh seluruh anggota masyarakat maka peraturan-peraturan hukum yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat tersebut. Dengan demikian hukum itu bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan dalam hukum itu pula harus ada keadilan yaitu asas-asas keadilan dari masyarakat. 78 Negara kita adalah negara hukum perkembangan konsep negara hukum dimasa sekarang telah membawa kepada konsep Negara kesejahteraan yang erat kaitannya dengan peranan hukum administrasi Negara. Hal ini dikarenakan dalam konsep Negara kesejahteraan peran Negara dan pemerintah semakin dominan. 79 Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana memberikan kesejahteraan bagi warganya agar tujuan ini bias dicapai maka dalam menggerakkan roda penyelenggaraan pemerintah diperlukan perangkat yang sesuai dengan tujuan dan wewenang masin-masing. Pemberian wewenang itu termasuk dalam ruang lingkup hukum administrasi negara Ibid, Hal Ibid. 79 Ibid, Hal Ibid.
3 45 Bagi para pemikir hukum hal terpenting adalah perhatian terhadap penerapan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bagaimana hukum itu diterapkan dalam kenyataan dan bahwa hukum yang sebenarnya adalah hukum yang dijalankan itu, sehingga hukum bukan apa yang tertulis dalam undang-undang melainkan apa yang dilakukan oleh aparatur hukum. 81 Hukum dalam menjalankan fungsinya memerlukan berbagai perangkat dengan tujuan agar hukum memiliki kinerja yang baik. Salah satu kinerja yang membedakan adalah bahwa hukum memiliki kaidah yang bersifat memaksa, artinya apabila kaidah hukum dituangkan kedalam sebuah perundang-undangan maka setiap orang harus melaksanakannya. 82 Selain itu untuk mengendalikan setiap kegiatan atau perilaku individu atau kolektivitas yang sifatnya preventif adalah melalui izin, izin adalah suatu keputusan administrasi negara yang memperkenankan suatu perbuatan yang pada umumnya dilarang tetapi diperkenankan dan bersifat konkrit. 83 Izin itu sendiri mempunyai aturan hukum atau mempunyai dasar hukum, aturan hukum tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, akan tetapi harus berdasarkan kepentingan jangka panjang, salah satunya adalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Yang menjadi dasar hukum Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam peraturan dan perundang-undangan adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Peratran Menteri Dalam Negeri RI Nomor Ibid. 82 Ibid, Hal Ibid.
4 46 Tahun 2010 tentang pemberian Izin Mendirikan Bangunan. 84 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, PP Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. 85 Yang mana di dalam peraturan-peraturan tersebut memuat tentang pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, undang-undang ini mengatur ketentuan tentang bangunan gedung yang meliputi fungsi, persyaratan, penyelenggaraan, peran masyarakat, dan pembinaan. Pada Pasal 2 mengatakan bangunan gedung diselenggarakan berdasarakan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya. 86 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 menjelaskan tentang tujuan dari pengaturan bangunan gedung adalah: 1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan yang serasi, selaras dengan lingkungannya. 2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dan dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. 3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung. 87 Pasal 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung memuat tentang persyaratan bangunan gedung dan pada Pasal 8 84 Bandingkan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tentang Izin Mendirikan Bangunan, diakses pada tanggal 5 mei Lihat Pasal 2, Undang-Undang nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung. 87 Lihat Pasal 3, Undang-Undang nomor 28 tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung.
5 47 Undang-Undang ini memuat tentang persyaratan Administratif Bangunan Gedung. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif yang meliputi: a. Status hak atas tanah dan atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah. b. Status kepemilikan bangunan gedung, dan c. Izin mendirikan bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 88 Pasal 8 ayat (4) ketentuan mengenai Izin Medirikan Bangunan Gedung, Kepemilikan dan Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Pasal 1 PP Nomor 36 Tahun 2005 dalam peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan Izin Mendirikan Bangunan Gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi dan atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung adalah permohonan yang dilakukan pemilikbangunan gedung kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan gedung Lihat pasal 8, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung. 89 Lihat pasal 1 (6),(7), Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
6 48 PP Nomor 36 Tahun 2005 sudah meliputi fungsi bangunan gedung, persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, pembinaan, sanksi administratif dan ketentuan peralihan sudah lengkap tertulis didalamnya. 90 Sanksi administratif yang tertulis pada PP Nomor 36 Tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, tertulis pada Pasal 113 ayat (1) Pemilik dan atau pengguna yang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah dikenakan sanksi administratif berupa: a. Peringatan tertulis. b. Pembantasan kegiatan pembangunan. c. Penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan. d. Penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan. e. Pembekuan izin mendirikan bangunan gedung. f. Pencabutan izin mendirikan bangunan gedung. g. Pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan gedung. h. Pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung. i. Perintah pembongkaran bangunan. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang tertulis pada Pasal 7 ayat (1) Negara menyelenggarakan penataan ruang untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Negara memberikan kewenangan penyelengaraan penataan ruang kepada pemerintah dan pemerintah daerah, ayat (3), Penyelengaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan 90 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
7 49 dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 91 Inti sari dari pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang ialah Peraturan tentang sturktur ruang dan prasarana wilayah kabupaten yang untuk melayani dalam skala wilayah kabupaten, pemerintahan kabupaten memiliki wewenang dalam pengembangan dan pengelolaan kabupaten dan telah di sah kan oleh undang-undang. 92 Rencana Tata Ruang Kabupaten memuat rencana pola ruang yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah nasional dan rencana tata ruang provinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Rencana Tata Ruang Kabupaten merupakan pedoman dasar bagi Pemda dalam pengembangan lokasi untuk kegiatan pembangunan daerahnya terutama pada daerah pedesaan. 93 Pasal 60 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang berisi Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk, mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rancana tata ruang kepada pejabat berwenang dan, mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah dan atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan 91 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang diakses pada tanggal 6 Mei diakses pada tanggal 6 Mei 2015.
8 50 yang tidak sesuai dengan rencana Tata Ruang menimbulkan kerugian. 94 Pada Pasal 63 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 menuliskan sanksi administratif dalam undang-undang ini yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dapat berupa, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunan. 95 B. Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Daerah Kab. Deli Serdang 1. Prosedur Perolehan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Suatu keputusan badan atau pejabat Tata Usaha Negara merupakan penerapan terhadap peraturan perundang-undangan. Dalam penerapannya harus memenuhi prosedur yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan tersebut. Dengan mengikuti aturan-aturan tentang prosedur, dapat memberikan kemungkinan bagi warga masyarakat untuk memasukkan pengaruh yang dikehendaki, dalam arti bias ikut dalam proses pengambilan keputusan. 96 Proses dan prosedur perizinan dapat meliputi prosedur pelayanan perizinan. Proses ini merupakan proses internal yang dilakukan oleh petugas/aparat. Dalam setiap tahapan pekerjaan tersebut masing-masing pegawai dapat mengetahui peran masing-masing dalam proses penyelesaian perizinan. 97 Petugas/aparat dalam setiap tahapan dari proses perizinan dituntut untuk menerapkan prinsip good governance didalamnya. 94 Lihat Pasal 60 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang. 95 Lihat Pasal 62 dan Pasal 63 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang. 96 Abdul Latief, Hukum dan Pengaturan Kebijaksanaan (Beleidsregel)pada Pemerintah Daerah, (Yogyakarta: UII Press, 2005), Hal Adrian Sutedi, Op.Cit,. Hal. 185.
9 51 Permohonan izin mendirikan bangunan harus memenuhi prosedur tertentu ditentukan oleh pemerintah selaku pemberi izin. Disamping harus menempuh prosedur tertentu, pemohon izin juga harus memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu, yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau pemberi izin. 98 Persyaratan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh pemohon untuk memperoleh izin yang dimohonkan. Persyaratan perizinan tersebut berupa dokumen kelengkapan atau surat-surat. Menurut Soehino syarat-syarat dalam izin itu bersifat konstitutif dan kondisional. Bersifat konstutif karena ditentukan suatu perbuatan atau tingkah laku tertentu yang harus terlebih dahulu dipenuhi artinya dalam hal pemberian izin itu ditentukan suatu perbuatan yang konkret dan bila tidak dipenuhi dapat dikenakan sanksi. Bersifat kondisional karena penilaian tersebut baru ada dan dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah laku yang disyaratkan itu terjadi. 99 Pemberian IMB dimaksudkan untuk : 100 a. Pembinaan Pembangunan sebuah bangunan memerlukan pembinaan. IMB dimaksudkan agar lembaga yang berwenang dapat membina orang atau badan yang bermaksud membangun dengan benar dan menghasilkan bangunan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. b. Pengaturan Bangunan-bangunan perlu diatur. Pengaturan bertujuan agar menghasilkan sesuatu yang tertatur. Pembangunan perlu memperhatikan 98 Ibid. 99 Ibid. 100 Teguh Sutanto, Panduan Praktis Mengurus Sertifikat Tanah dan Perizinannya, (Jakarta : Buku Pintar, 2014), hal
10 52 peraturan-peraturan yang berlaku. Jarak dari jalan ke bangunan, luas ruang terbuka, dan lain-lain perlu diatur. Tanpa pengaturan, bangunanbangunan akan semakin semerawut dan tidak memperhatikan kaidahkaidah yang berlaku. c. Pengendalian Pembangunan Perlu dikendalikan. Tanpa pengendalian, bangunan bisa muncul dimana-mana seperti jamur, tanpa memperhatikan peraturan yang berlaku. Lahan yang dimaksudkan menjadi taman bisa saja diubah menjadi rumah, jika tanpa pengendalian. Selain itu, laju pembangunan perlu diperhatikan. Pembangunan yang begitu pesat juga bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan. Pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung terdapat beberapa pasal yang mendudukkan IMB sebagai sarana pengendalian yaitu dalam pasal 6, 7, 35, 39, 40 dan 41, yang dikatakan bahwa dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung berkewajiban memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini bermanfaat untuk upaya penegakan prosedur perizinan dalam mendirikan bangunan untuk menjamin bangunan tersebut telah sesuai dengan peruntukan ruang dan kegiatan yang direncanakan. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara Indonesia, ibu kota Kabupaten ini terletak di lubuk pakam. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan, Selai memiliki sumber daya alam yang besar Kabupaten juga memiliki keanekaragaman budaya. 101 Pengaturan mengenai IMB di Kabupaten Deli Serdang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 tentang izin mendirikan bangunan di Kabupaten Deli serdang merupakan salah satu bentuk diakses pada tanggal 10 Mei
11 53 pelayanan publik. Disamping itu IMB merupakan salah satu retribusi Kabupaten Deli Serdang yang berarti sumber pendapatan daerah. Kantor pelayanan administrasi perizinan dan Dinas Tata Ruang dan Bangunan yang merupakan penyelenggara pelayanan IMB harus memiliki kapabilitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 102 Kabupaten Deli Serdang pada Perdanya Nomor 14 Tahun 2006 Bab IV Pasal 13 berisi tentang tata cara memperoleh Izin Mendirikan Bangunan di daerah Kabupaten Deli Serdang. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan diajukan sendiri secara tertulis kepada Bupati Deli Serdang d/p Dinas Pemukiman, pengembangan wilayah dan pertambangan dengan mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut: a. Persyaratan Administrasi 1. Mengisi dan mengajukan surat permohonan IMB. 2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku. 3. Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir. 4. Surat-surat Tanah: - Fotocopy sertifikat kepemilikan atau surat penguasaan alas hak atas tanah (Akte Jual Beli/Akte Ganti Rugi), rangkap 2 (dua) yang dilegalisir oleh Notaris/Camat setempat ataupun Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). 102 Respository.usu.ac.id/handle/ /44342, diakse pada tanggal 7 Mei 2015.
12 54 - Asli Surat tidak saling Sengketa yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa. - Asli Rekomendasi dari Bank bagi tanah yang sedang diagunkan. 5. Rekomendasi dari Instansi terkait untuk pembangunan tempat ibadah, tempat persemayaman mayat, galon (SPBU) dan pendidikan. 6. Asli Surat Kuasa, Akte Perusahaan, Surat Keputusan Instansi bagi pemohon yang bukan pemilik tanah (atas nama pemilik tanah). 7. Bangunan Gedung yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan harus dilengkapi dengan persyaratan pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 103 b. Persyaratan Teknis 1. Gambar rencana Bangunan Rangkap 4 (empat) - Denah/Site Plan - Tampak (depan dan samping) - Potongan (memanjang dan melintang) - Gambar Konstruksi (pondasi, sloop, kolom, lantai, tangga, rencana atap/kap, kecuali untuk bangunan rumah tempat tinggal 1 (satu) lantai. - Sumur perserapan, septic tank dan bak control. - Untuk bangunan pagar (denah, tampak potongan dan situasi). 103 Peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
13 55 2. Perhitungan konstruksi yang dibuat oleh konsultan dan ditanda tangani oleh perencana, bagi bangunan dengan: - Bantangan balok lebih dari 6 (enam) meter. - Ketinggian 2 (dua) lantai atau lebih untuk bangunan yang digunakan kepentingan umum. - Ketinggian bangunan dari 4 (empat) lantai. - Konstruksi baja atau kayu yang ketinggian tiangnya lebih dari 6 (enam) meter per lantai. 3. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk bangunan tower/menara, tanki. Gapura/tugu dan cerobong asap Penolakan, Penundaan Dan Pembatalan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang nomor 14 Tahun 2006 tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang menyatakan: a. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan ditolak apabila: Tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. - Bertentangan dengan rencana tata ruang. - Menggangu/merusak keseimbangan lingkungan. - Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 104 Lihat Pasal 13, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 105 Lihat Pasal 7, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli serdang.
14 56 b. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan dapat di tunda apabila: Adanya surat permohonan penundaan akibat keberatan dari pihak lain atas kegiatan mendirikan bangunan tersebut berkaitan dengan sengketa tanah dengan dilampiri bukti-bukti awal yang dapat dipertanggungjawabkan. - Sedang dilakukan proses perrubahan rencana tata ruang pada lokasi yang dimohonkan. c. Izin mendirikan bangunan dapat dicabut apabila, melanggar ketentuan izin yang diberikan atau dikemudian hari diketahui bahwa salah satu atau beberapa syarat untuk memperoleh Izin Mendirikan Bangunan dimaksud tidak benar keabsahannya dan atau hal-hal lain menurut Kepala Daerah patut untuk dipertimbangkan. 107 d. Izin Mendirikan Bangunan dibatalkan apabila wajib retribusi setelah diberi peringatan secara tertulis 3(tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 1 (satu) bulan tidak mengambil izin yang telah diberikan Akibat Hukum Diperolehnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Menurut Indroharto menimbulkan akibat hukum berarti menimbulkan suatu perubahan dalam suasana hubungan hukum yang telah ada. Sebagaimana 106 Lihat Pasal 8, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan. 107 Lihat Pasal 9, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang. 108 Lihat Pasal 10, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 14 Tahun 2006, Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Deli Serdang.
15 57 penetapan tertulis adalah merupakan suatu tindakan hukum, suatu tindakan hukum inilah selalu dimaksudkan untuk menimbulkan suatu akibat hukum. 109 Keputusan yang menimbulkan suatu akibat hukum adalah apabila Keputusan sebuah penetapan tertulis sebagaimana ada dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Sebagai suatu tindakan hukum, penetapan harus mampu menimbulkan suatu perubahan dalam hubungan-hubungan yang telah ada. Yaitu melahirkan hubungan hukum baru, menghapuskan hubungan hukum yang telah ada, menetapkan sesuatu dan sebagainya. Suatu penetapan tertulis melahirkan suatu wewenang bagi suatu Badan atau Jabatan TUN yang lain untuk berbuat sesuatu, atau menyebabkan diubahnya atau dicabutnya wewenang yang pernah dimiliki, dikatakan penetapan tertulis menimbulkan suatu akibat hukum. 110 Izin Mendirikan Bangunan merupakan sebuah keputusan (beschikking) berwujud konkrit dari tindakan hukum pemerintah. Tindakan-tindakan yang berdasarkan peraturan tertentu dapat menimbulkan akibat hukum tertentu yaitu tindakan hukum untuk menciptakan hak dan kewajiban tertentu. 111 Izin bersifat individual tidak bersifat umum baik alamat tempat dimana bangunan dimaksud didirikan maupun hal yang dituju, surat keputusan telah bersifat final karena sudah tidak memerlukan persetujuan dari instansi lainnya 109 Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang, tentang Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta: Sinar Harapan, 1994), Hal Indroharto, Op Cit., Hal Ridwan HR, Op. Cit., Hal. 160.
16 58 dalam arti telah definitif. Ketika terpenuhinya unsur-unsur keputusan maka keputusan tersubut akan menimbulkan akibat hukum. Karena apabila keputusan masih memerlukan persetujuan instansi lain, belum bersifat final, definitif maka keputusan ini belum dapat menimbulkan akibat hukum. Karena bila keputusan belum dapat menimbulkan hukum yaitu hak dan kewajiban pada pihak yang bersangkutan karena belum ada hubungan hukum. 112 Berdasarkan keterangan diatas Izin Mendirikan Bangunan menimbulkan akibat hukum adalah bersumber dari perbuatan hukum Tata Usaha Negara oleh Pejabat Tata Usaha Negara. Dijelaskan dalam Pasal 1 angka 9 Undang-undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan tata usaha Negara 113 bahwa Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah Badan atau Pejabat di pusat dan daerah yang melakukan kegiatan bersifat eksekutif. Tindakan Hukum Tata Usaha Negara adalah perbuatan hukum Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan hukum Tata Usaha Negara yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban terhadap seseorang atau badan hukum Lihat penjelasan pasal 1 angka 3, Undang-Undang nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 113 Republik Indonesia, Undang-Undang RI nomor 51 Tahun 2009, Tentang Perubahan UU No 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 114 Viktor Situmorong,Soedibyo, Pokok-pokok Peradilan Tata Usaha Negara, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), Hal. 131.
17 59 4. Perda Nomor 14 Tahun 2006 Kabupaten Deli Serdang Tentang IMB Dan Lahirnya IMB Nomor /3790/Bg Beschikking adalah salah satu bentuk kegiatan pemerintah dalam menajalankan peranannya dalam perbuatan hukum pemerintah (Rechtshandelingen). Istilah beschikking berasal dari bahasa belanda. Pengertiannya adalah suatu perbuatan hukum publik yang bersegi satu yang dilakukan oleh alat-alat pemerintahan berdasarkan suatu kekuasaan istimewa. 115 Sumber lain beschikking diartikan sebagai suatu keputusan yang diterbitkan oleh pejabat Administrasi Negara yang bersifat konkret dan khusus, atau keputusan dalam bidang Administrasi Negara dilakukan oleh Pejabat atau Badan Pemerintah yang berwenang dan berwajib khusus untuk itu. 116 Menurut Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada, Muchsanpengertian Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking) adalah penetapan tertulis yang diproduksi oleh Pejabat Tata Usaha Negara, mendasarkan diri pada Peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final. 117 Peranan Pemerintah sangat penting dalam pembangunan tempat tinggal masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12, Pemerintah Daerah wajib mengatur perumahan dan pemukiman 115 E, Utrecht, Op, Cit., Hal http;//www. Kamus hukum.com, diakses pada tanggal 10 Mei tentang Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking), diakses pada tanggal 17 Mei 2015.
18 60 masyarakat. Jika pemerintah tidak memiliki peran dalam pembangunan tersebut, akan mengakibatkan kewalahan bagi Pemerintah Daerah dalam penataan Tata Ruang Kota yang baik. Melalui kebijakan pemerintah dalam menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemerintah menginstrumenkan program ketataruangan yang baik, tertib dan teratur juga melalui IMB pemerintah memberikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan bangunan. Maka sebaiknya sebelum mendirikan bangunan terlebih dahulu mengurus izin mendirikan bangunannya. Guna untuk memiliki kepastian hukum atau kelayakan, kenyamanan, keamanan sesuai dengan fungsinya yang telah ditentukan. 118 Nilai lebih kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bangunan yang telah ber-imb memiliki kelebihan dibandingkan dengan bangunan yang tidak ber-imb kelibihannya yakni: a. Bangunan memiliki nilai jual yang tinggi. b. Jaminan Kredit Bank. c. Peningkatan Status Tanah. d. Informasi Peruntukan dan Rencana Jalan. 119 Setiap orang, badan hukum atau usaha, kelompok orang dan lembaga atau organisasi yang mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 118 Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Pelayanan Terpadu Perizinan go.id/berita-pelayanan-terpadu, diakses pada tanggal 8 Mei Tentang Izin Mendirikan Bangunan, diakses pada Tanggal 8 Mei 2015.
19 61 kepada Pemerintah Daerah adalah disebut sebagai Pemohon dan untuk bangunan gedung fungsi khusus kepada Pemerintah Daerah. 120 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dapat diproses dan diterbitkan apabila persyaratannya sudah dipenuhi oleh pemohon IMB yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Persyaratan dan ketentuan yang ada pada Perda di Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006Nomor IMB /3790/Bg atas nama Nurbaya Sianipar pada Tanggal 06 Juni Nurbaya Sianipar memasukkan permohonan IMB pada Tanggal 05 April 2011 kepada Bupati Deli Serdang dengan melampirkan formulir yang telah diisi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. Nurbaya Sianipar sebagai pemohon telah melengkapi segala persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang sehingga pada Tanggal 06 Juni 2011 Izin Mendirikan Bangunan ditelah diberikan kepada pemohon. Tetapi dalam pemeriksaan lapangan pada Tanggal 05 Agustus 2011 saat pelaksanaan pembangunan adanya pelanggaran atau penyimpangan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang tidak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan disah kan pada IMB Nomor /3790/Bg. Terkait dengan pelanggaran yang dilakukan si pemilik bangunan tersebut maka pemilik bangunan mengakui kesalahannya dan pada tanggal 06 Agustus 2011 membongkar sendiri bangunannya yang tidak sesuai dengan ketentuan izin 120 Lihat Pasal 1 ayat (5), Menteri Dalam Negeri RI, Peraturan Nomor 32 Tahun 2010, Tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan.
20 62 mendirikan bangunan Nomor /3790/Bg. Terkait dengan pemeriksaan dalam sengketa Putusan No. 30/B/2012/PT.TUN.Mdn Majelis tidak menemukan adanya penyimpang dalam pelaksaanan persyaratan proses untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemohon telah melengkapi segala persyaratan yang telah ditentukan yang sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) di Kabupaten Deli Serdang. 121 Majelis Hakim berpendapat bahwa pemohon yang telah bermohon untuk diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan dan kemudian memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, dan pemohon telah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang warga negara yang baik sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perda Nomor 14 Tahun 2006 di Kabupaten Deli Serdang pada Bab VI Larangan Pasal 15 Setiap orang pribadi atau badan dilarang: a. Mendirikan bangunan tanpa izin. b. Mendirikan bangunan yang tidak sesuai dengan izin mendirikan bangunan yang telah diberikan. Bab VII Pasal 16 Pelaksanaan Pekerjaan Mendirikan Bangunan Pekerjaan mendirikan bangunan dapat dimulai setelah Izin Mendirikan Bangunan diberikan oleh Kepala Daerah. Keberadaan Izin Mendirikan Bangunan Nomor /3790/Bg telah sesuai dengan peraturan perundang- 121 Lihat Putusan nomor 30/B/2012/PT.TUN.Mdn, Tentang Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan Yang Telah Diterbitkan, Hal. 59.
21 63 undangan dan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006 dan sudah berupa keputusan (beschkking). Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Izin Mendirikan Bangunan setiap warga masyarakat yang berada di Kabupaten Deli Serdang yang ingin mendirikan suatu bangunan harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan(IMB) yang diberikan oleh Bupati Kabupaten Deli Serdang, proses dan syarat dalam mengurus IMB terdapat dalam peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang. Perda Nomor 14 Tahun 2006 pada Pasal 9 yang berisi Izin Mendirikan Bangunan dapat dicabut oleh Kepala Daerah apabila melanggar ketentuan izin yang diberikan atau kemudian hari diketahui bahwa salah satu atau beberapa syarat untuk memperoleh izin mendirikan bangunan dimaksud tidak benar keabsahannya dan atau hal-hal lain menurut Kepala Daerah patut untuk dipertimbangankan, 122 dalam Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 tersebut tentang Pencabutan izin mendirikan bangunan tidak dijelaskan adanya batasan tentang pencabutan IMB tersebut sampai dimana dikatakan melanggar ketentuan izin mendirikan bangunan tersebut, sehingga pasal tersebut tidak banyak merugikan banyak pihak. Izin Mendirikan Bangunan yang telah diberikan oleh kepala daerah atau oleh Bupati seperti yang ada pada Kabupaten Deli Serdang yang melalui proses 122 Lihat Pasal 9,Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
22 64 dan ketentuan pada Perda Kabupaten Deli Serdang tentang IMB sudah memiliki kepastian hukum, tetapi dalam Perda Nomor 14 Tahun 2006 Pasal 9 tentang pencabutan IMB kurang adanya kejelasan atas batas pelanggaran izin mendirikan bangunan sehingga dapat dicabut oleh Bupati, seperti contoh pada izin mendirikan bangunan Nomor /3790/Bg yang telah dikeluarkan oleh Bupati namun dicabut kembali dikarenakan ukuran bangunan tidak sesuai dengan ketentuan izin mendirikan bangunan yang telah diberikan, tetapi si pemilik bangunan telah mengakui kesalahan dan segera merubah bangunan nya sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh pemerintah tersebut tetapi izin mendirikan bangunannya tetap dicabut, pemilik bangunan sangat merasa dirugikan dan tidak adanya kepastian hukum di dalam izin mendirikan bangunan tersebut. Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Izin Mendirikan Bangunan seharusnya lebih memperjelas atas batasan-batasan melanggar ketentuan izin mendirikan bangunan sehingga izin yang telah diberikan oleh Bupati dapat dicabut dan memiliki kepastian hukum didalamnya sehingga tidak membuat banyak pihak dirugikan atas pencabutan izin mendirikan bangunan yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan daerah dan peraturan yang terkait didalamnya mengenai izin mendirikan bangunan. Perda Kabupaten Deli Serdang Nomor 14 Tahun 2006 Pasal 9 tersebut seharusnya memiliki batasan-batasan seperti apabila seseorang hanya melanggar salah satu dari ketentuan yang ada pada Pasal 9 tersebut apakah izin mendirikan bangunan miliknya dapat langsung
23 65 dicabut atau tidak dan dalam Pasal 9 tersebut tidak dijelaskan adanya hal-hal lain yang menurut Kepala Daerah patut dipertimbangkan isi dari Pasal 9 memungkinkan masyarakat awam tidak mengerti atas hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam pasal tersebut sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian hukum didalamnya, maka dari itu harus adanya kejelasan atas isi dari Pasal 9 Perda Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Izin mendirikan bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Izin Mendirikan BanguiIan (IMB). 1. Pengertian IMB. Izin mendirikan bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada pemilik gedung untuk membangun
Lebih terperinciIzin Mendirikan Bangunan
Izin Mendirikan Bangunan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Izin Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan
Lebih terperinciKetetapan Tata Usaha Negara (beschikking) mempunyai banyak pengertian, antara. atas suatu kekuasaan yang istimewa 43
BAB II Pengaturan Mengenai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kota Medan Serta Peraturan Yang Berkaitan Dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kota Medan A. Pengertian Izin Mendirikan Bangunan Keputusan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 525 TAHUN : 2001 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG,
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG BANGUNAN PANGGUNG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG BANGUNAN PANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa agar pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat 2 Undang Undang Nomor 32 tahun 2004
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah pusat telah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri melalui otonomi daerah, sebagaimana diatur dalam
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan
Lebih terperinciKANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Jalan Mulawarman Gedung Graha II Lt.1-2 Telp. (0551) Fax (0551) T A R A K A N ( )
T A R A K A N ( 77111 ) TANDA TERIMA BERKAS (IMB PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET) Telah diterima berkas permohonan dari Nama Alamat No. Telp / Hp... Persyaratan Terdiri BARU PERUBAHAN SEMUA BERKAS 2 RANGKAP
Lebih terperinciUSU Law Journal, Vol.4.No.1(Januari 2016)
ANALISIS YURIDIS TERDAHAP PEMBATALAN PENCABUTAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (STUDI KASUS PUTUSAN NO. 30/B/2012/PT.TUN.MDN) Misalina Br. Bukit Pendastaren Tarigan, Jusmadi Sikumbang, Edy Ikhsan bukitmizaee@yahoo.com
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN ============================================================== PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN
WALIKOTA BANJARMASIN ============================================================== PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BANGUNAN PANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR, TATA CARA, DAN PERSYARATAN PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN
Lebih terperinciIMB - BG Sederhana Yang Menggunakan Desain Prototipe (1 Lantai atau 2 Lantai)
IMB - BG Sederhana Yang Menggunakan Desain Prototipe (1 Lantai atau 2 Lantai) A. Persyaratan Administrasi 1. Formulir Permohonan IMB 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon (WNI) 3. Fotokopi KITAS
Lebih terperinciNama :... Pekerjaan :... Alamat :... Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak untuk mendapatkan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yaitu :
Form IMB-01 Tanjung Balai Karimun,... 2017 Perihal : Permohonan KepadaYth. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Kepala Dinas Penanaman Modal dan. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun di- Tanjung Balai
Lebih terperinciFormulir PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) e. Tempat / tanggal lahir :. f. Nomor KTP :. g. Pekerjaan pemohon :.
No : PEMERINTAH KABUPATEN MAROS DPMPTSP Formulir PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) Kepada Yth. : Bupati Maros Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Maros di.- Maros
Lebih terperinciIMB BG Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum
IMB BG Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum A. Persyaratan Administrasi 1. Formulir Permohonan IMB 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon (WNI) 3. Fotokopi KITAS pemohon (WNA) 4. Fotokopi
Lebih terperinci: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
NAMA IZIN : IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) N o DasarHukum Persyaratan Biaya (Rp.) MasaBerlaku 1 1. Peraturan Daerah Nomor : 4 1. Mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Baru/Perpanjang = Terlampir
Lebih terperinciBAB III. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCABUTAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NOMOR /3790/Bg OLEH PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
66 BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCABUTAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NOMOR 503.648/3790/Bg OLEH PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG A. Perlindungan Hukum 1. Pengertian Perlindungan Hukum Istilah perlindungan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BESAR Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk menciptakan
Lebih terperinciTATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Dasar Hukum : Perda No. 7 Tahun 2002)
TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Dasar Hukum : Perda No. 7 Tahun 2002) I. Permohonan IMB diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas PU Kab. Bantul melalui UPTSA dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa demi terpeliharanya
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciKELENGKAPAN PENYELENGGARAAN SLF
- 1 - LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG KABUPATEN MURUNG RAYA. KELENGKAPAN PENYELENGGARAAN SLF Bagian - A Bagian - B Bagian - C Bagian
Lebih terperinciJURNAL LOGIKA, Volume XII, No 3 Tahun 2014 ISSN : ASPEK HUKUM PERIZINAN DI BIDANG BANGUNAN
ASPEK HUKUM PERIZINAN DI BIDANG BANGUNAN Nining Suningrat (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Aspek hukum perizinan dibidang bangunan sangatlah penting, karena sebelum melakukan proyek pembangunan
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BAGI RUMAH TINGGAL DALAM GANG DI KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berita AIPI (1997) mengatakan bahwa pelaksanaan berasal dari kata
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelaksanaan Pengertian pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal pembuatan atau usaha dan sebagainya (Poerwodarminto, 1986). Soemardjan dalam
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMANFAATAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dinamika perkembangan
Lebih terperinciDasar Hukum Pengurusan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
13 Januari 2016 Dasar Hukum Pengurusan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia I. Latar Belakang Surat Keterangan Domisili Perusahaan atau biasa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembangunan Kabupaten
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BANGUNAN PADA JALUR HIJAU
TINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BANGUNAN PADA JALUR HIJAU 1. PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi masyarakat dewasa ini berbanding lurus dengan pembangunan properti. Tumbuhnya masyarakat dengan kemampuan ekonomi
Lebih terperinciC. Bagan Alir Penyelenggaraan IMB Bangunan Gedung Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum
C. Bagan Alir Penyelenggaraan IMB Bangunan Gedung Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum perbaikan dan/atau pengubahsuaian bangunan gedung Dikembalikan Tidak Lengkap rekomendasi perbaikan dan/atau
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 43 TAHUN 20142013 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lebih terperinci2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PADA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KEPADA PEMERINTAH
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RUMAH SUSUN
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa setiap
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.292, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Pemerintahan. Penyelengaraan. Kewenangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) UNDANG UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKonsepsi Review Permen 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
Konsepsi Review Permen 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG Maret 2016 Subdit Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian Pekerjaan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa pembangunan nasional
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUDUS NOMOR 6
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN GUDANG
BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN ASET BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN ASET BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPage 1 of 14 Penjelasan >> PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan ruang wilayah nasional
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2008 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN GANGGUAN DI KABUPATEN PIDIE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 132, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444).
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 132, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH
WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
Lebih terperinciPERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN/MERUBAH/MEROBOHKAN BANGUNAN (PIMB)
Siak Sri Indrapura,. Nomor: Kepada Yth, Bupati Siak Cq. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak di Siak Sri Indrapura Yang bertanda tangan dibawah ini : DATA PEMOHON
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18
Lebih terperinciBAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN
BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN A. Hak Guna Bangunan Ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Pokok Agraria Nomor
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI
1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi
Lebih terperinciAbstrak tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU PWP -PPK)
HAK PENGELOLAAN PERAIRAN PESISIR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Indra Lorenly
Lebih terperinciNCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUMEDANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT
Lebih terperinciBUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN
BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PEMERINTAH KABUPATEN SIGI TAHUN 2013 0 BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2010
d. BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2005 NOMOR KEPUTUSAN BUPATI KERINCI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2005 NOMOR KEPUTUSAN BUPATI KERINCI NOMOR 471 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN
Lebih terperinci: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA
Perihal : Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan Pangkajene Sidenreng,.................... Kepada Yth. Bupati Sidenreng Rappang Cq, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertandatangan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,
LEMBARAN DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 NOMOR 4 SERI E NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DARI
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN
44 BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN 1. Tugas dan Wewenang Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sebagai badan hukum, pengurus perhimpunan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN No. 11 Tahun 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinciWALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG
SALINAN WALI KOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR I TAHUN 2004 TENTANG IZIN GANGGUAN WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL
BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa jasa
Lebih terperinciSURAT IZIN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SUKABUMI. Nomor : 503.1/757- DPMPTSP/2017 TENTANG IZIN LOKASI
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU JI. Raya Cibolang Km 7 Cisaat, Sukabumi 43152. Telp/Fax :(0266) 237527 e-mail : dpmptsp.kabsmi@gmail.com, dpmptsp@sukabumikab.go.id
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU,
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa pengendalian diperlukan terhadap
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya pengendalian pemanfaatan ruang sehingga
Lebih terperinciTENTANG WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN MENARA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 7 ayat
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT
~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.276, 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Izin Mendirikan Bangunan. Prinsip.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.276, 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Izin Mendirikan Bangunan. Prinsip. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
Lebih terperinciDengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Bentuk Usaha : Perseorangan/Badan Usaha/Badan Hukum 2. Nama :. 3. Alamat :.
Nomor :.. Perihal : Permohonan IMB Kepada Yth. Walikota Denpasar Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Denpasar di- D e n p a s a r Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Bentuk
Lebih terperinciAKIBAT HUKUM BANGUNAN GEDUNG YANG TIDAK SESUAI DENGAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KABUPATEN PAMEKASAN
AKIBAT HUKUM BANGUNAN GEDUNG YANG TIDAK SESUAI DENGAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KABUPATEN PAMEKASAN Anni Puji Astutik Fakultas Hukum Universitas Madura Pamekasan Email: Abstrak
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa rumah merupakan
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG
RANCANGAN BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI
Draf tanggal 25-26 Agustus 2014 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinci- i - DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I KETENTUAN UMUM... 3 BAB II PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA BANGUNAN GEDUNG.. 8
- i - DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I KETENTUAN UMUM... 3 BAB II PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA BANGUNAN GEDUNG.. 8 BagianKesatu Umum... 8 Bagian Kedua DPMPTSP... 10 Paragraf 1 Tugas dan Kewenangan...
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR Menimbang : a.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 12 TAHUN 2009 SERI E NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 88 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH DISPENSASI MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan
No.179, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ORGANISASI. Arsitek. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6108) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
Lebih terperinci