PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PART OF BODY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PART OF BODY"

Transkripsi

1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PART OF BODY MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 JLUMPANG KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Dwi Vitrotul Islami JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 i

2 ii

3 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PART OF BODY MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 JLUMPANG KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Dwi Vitrotul Islami JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Intelligence is not the determinant of success, but hard work is the real determinant of your success, Working without praying will be nothing, praying without working are empty dreams, believing God will always open the blessing door PERSEMBAHAN Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Ibuku tercinta Sumarni yang senantiasa mendukung dan mendoakanku. 2. Bapak tercinta Sutrisno yang tak henti-hentinya membantu dan memberiku semangat. 3. Kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberikan dukungan dan doa. 4. Riza Amirudin yang senantiasa memberikan bantuan, doa, dan motivasi. 5. Teman-teman PGMI 2010 seperjuangan yang memberikan motivasi dan doa. 6. Ibu Miftachur Rif ah, M.Ag yang senantiasa memberikan motivasi dan bantuan. vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: viii

9 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 3. Miftachur Rif ah, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 5. Hadihi Tamam, S.Pd, M.Pd, selaku kepala SD Negeri 01 Jlumpang, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. 6. Bapak/Ibu Guru dan karyawan SD Negeri 01 Jlumpang yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut. 7. Murid-murid kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa, dan dukungan demi keberhasilan penulis. 9. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat. ix

10 x

11 ABSTRAK Islami, Dwi Vitrotul Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Part of Body Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Miftachur Rif ah, M.Ag Kata kunci: Prestasi Belajar Bahasa Inggris dan Media Gambar Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Jlumpang pada mata pelajaran bahasa Inggris materi Part of Body melalui media gambar. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Inggris pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jlumpang tahun ajaran 2014/2015? Prestasi disini dilihat dari perhatian, keaktifan, dan nilai siswa. Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dalam tiga kali siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris pokok bahasan Part of Body. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. 4) Reflecting, umpan balik sebagai hasil analisis data yang didapat. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Negeri 1 Jlumpang yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, a) Media gambar dapat meningkatkan perhatian, yaitu terjadi peningkatan pada setiap siklus, siklus I ada 8 siswa (44.4%) tergolong kurang, 8 siswa (44.4%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Pada siklus II ada 3 siswa (16.7%) tergolong kurang, 11 siswa (61.1%) tergolong cukup, dan 4 siswa (22.2%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada yang tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup, dan 13 siswa (72.2%) tergolong baik. b) Media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, yaitu terjadi peningkatan pada setiap siklus, siklus I ada 12 siswa (66.7%) tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup, dan 1 siswa (5.5%) tergolong baik. Pada siklus II ada 9 siswa (50%) tergolong kurang, 7 siswa (38.8%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Pada siklus III sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang, 11 siswa (61.2%) tergolong cukup, dan 7 siswa (38.8%) tergolong baik. c) Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu terjadi peningkatan nilai pada setiap siklus, siklus I ada 5 siswa (27.8%) tuntas dari 18 siswa, pada siklus II ada 12 siswa (66.7%) tuntas dari 18 siswa, dan siklus III ada 18 siswa (100%) tuntas. xi

12 DAFTAR ISI SAMPUL i LEMBAR BERLOGO ii JUDUL iii PERSETUJUAN PEMBIMBING iv PENGESAHAN KELULUSAN v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii KATA PENGANTAR viii ABSTRAK xi DAFTAR ISI xii DAFTAR TABEL xvi DAFTAR GAMBAR xvii DAFTAR LAMPIRAN xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 6 E. Kegunaan Penelitian... 7 F. Definisi Operasional... 9 G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan xii

13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Ciri-ciri Belajar Prinsip-prinsip Belajar Tujuan Belajar Fungsi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. 31 B. Media Pembelajaran Fungsi Media Prinsip-prinsip Pemilihan Media Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media Kriteria Pemilihan Media Langkah-langkah Menggunakan Media Media Gambar Jenis-jenis Media Gambar Memilih Gambar yang Baik Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar 43 C. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris xiii

14 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Situasi Umum SD Negeri 1 Jlumpang Lokasi Penelitian Keadaan Guru SD Negeri 1 Jlumpang Subyek Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian. 49 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi. 55 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi 58 xiv

15 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pendahuluan Siklus I Siklus II Siklus III 73 B. Pembahasan Perhatian Keaktifan Hasil Prestasi Belajar Siswa Hasil Pengamatan Kegiatan Guru BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 83 B. Saran 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP xv

16 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Keadaan Guru SDN 1 Jlumpang.. 46 Tabel 3.2 Keadaan Siswa Kelas IV SDN 1 Jlumpang. 47 Tabel 4.1 Kriteria Lembar Pengamatan Siswa. 61 Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I. 62 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I. 64 Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I.. 66 Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 68 Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II 70 Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II. 72 Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III.. 73 Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III.. 75 Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Guru Siklus III 77 Tabel 4.11 Data Hasil Perhatian Siswa Tabel 4.12 Data Hasil Keaktifan Siswa.. 80 Tabel 4.13 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa. 81 xvi

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian. 15 xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Materi Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus I Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus II Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus III Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 10 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 11 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 12 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 13 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 14 Lampiran Dokumentasi Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 16 Surat Permohonan Ijin Peneltian Lampiran 17 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 18 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup xviii

19 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting bagi kehidupan manusia dan terjadi selama proses kehidupan manusia berlangsung. Menurut Jumali (2008:19) menyatakan bahwa pendidikan merupakan kegiatan formal yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih bertambah pengetahuan, skill dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik. Tujuan pendidikan menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 dalam M. Surya (2010:27) yaitu menyiapkan warga negara yang baik, menjadi tenaga kerja yang terampil, dan menjadi warga negara yang produktif, serta memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia. Untuk mencapai tujuan pendidikan tentunya harus ada hal yang menjadi bahan atau materi untuk disampaikan kepada peserta didik agar dapat dikuasai dan dipahami. Salah satu materi yang diajarkan yaitu bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Ini berarti bahwa bahasa Inggris digunakan sebagai alat komunikasi secara internasional. Segala kegiatan secara internasional seperti seminar, kongres, konferensi, 1

20 dan perdagangan dunia diselenggarakan dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Inggris. Kenyataan lain yang tidak kalah penting yaitu bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari barat juga disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya tidak semua pelajar di Indonesia dapat menguasai bahasa Inggris, padahal mereka adalah calon penerus bangsa yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal inilah yang menyebabkan mengapa bangsa Indonesia masih kesulitan dalam menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari barat. Oleh karena itu bahasa Inggris juga berperan penting dalam mengembangkan kehidupan manusia sehingga pengajaran bahasa Inggris dapat diajarkan kepada anak sejak usia dini, agar mereka lebih mudah dalam mempelajari bahasa Inggris ketika mereka belajar pada tingkat sekolah yang lebih tinggi. Sementara di Indonesia, bahasa Inggris termasuk bahasa asing yang mulai dikenalkan pada anak usia sekolah dasar. Hal ini ditujukan sebagai pengantar pengetahuan bagi anak dalam melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya. Dalam mengajarkan bahasa Inggris seorang guru harus mampu menyampaikan pembelajaran secara kreatif dan menyenangkan, hal ini bertujuan agar siswa mudah memahami pembelajaran tanpa merasa bosan atau sulit untuk mempelajarinya, sehingga dapat menyebabkan kurangnya minat siswa untuk mempelajari bahasa Inggris. Oleh sebab itu kesan sulit 2

21 dalam mempelajari bahasa Inggris akan timbul serta akan berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa. Guru merupakan salah satu narasumber bagi siswanya yakni tempat bertanya serta berkonsultasi bagi siswa. Peran guru yang lain adalah ia diharap mampu memotivasi belajar siswa, mampu mengorganisasi isi serta kegiatan belajar siswa, mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan siswa, mampu berperan sebagai fasilitator yang memudahkan proses serta pencapaian hasil belajar siswa, dan berperan sebagai evaluator proses serta hasil belajar siswa demi kepentingan bimbingan belajar siswa (Samana, 1994:38). Dalam upaya menciptakan situasi belajar siswa yang menyenangkan, efektif, dan efisien, guru diharap mampu menyusun tujuan pengajaran yang operasional (TIK), menjabarkan dan mengatur bahan ajar secara sistematis serta relevan, menentukan dan melaksanakan langkah kerja pembelajaran secara efektif serta efisien, mendayagunakan sarana pengajaran (alat pengajaran, alat peraga, media, dan multi sumber) secara tepat serta optimal (Samana, 1994:39). Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu mendayagunakan sarana pengajaran yang dapat berupa alat peraga maupun media. Usman (2002:11) menyatakan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 3

22 Pada masa lalu guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik, tetapi pada masa sekarang media sudah digunakan terutama di kota-kota besar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan di daerah perdesaan masih banyak guru-guru yang belum menggunakan media pembelajaran. Sehingga pembelajaran cenderung monoton dan kurang bervariasi. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, hal tersebut juga terjadi pada pembelajaran bahasa Inggris, sehingga muncul pendapat pada pola pokir anak bahwa bahasa Inggris merupakan mata pelajaran bahasa asing yang sukar untuk dipelajari. Berdasarkan survei sementara yang dilakukan peneliti pada bulan September 2014 di SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, ditemukan gejala masalah rendahnya prestasi belajar bahasa Inggris. Data yang diperoleh dari sekolah menunjukkan 13 dari 18 siswa belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran tersebut adalah 60. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanpa menggunakan alat peraga atau media yang dapat mendukung materi pelajaran tersebut maka siswa cenderung pasif dan monoton mendengarkan ceramah dari guru sehingga siswa mudah bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian dan aktivitas siswa berkurang sehingga menyebabkan prestasi belajar menurun. 4

23 Penyajian materi dengan menggunakan metode dan media yang tepat dan menyenangkan dapat menarik minat siswa serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam mata pelajaran bahasa Inggris yaitu media gambar. Media ini dianggap sebagai media yang tepat untuk meningkatkan daya ingat siswa. Dengan gambar-gambar yang disajikan, maka akan mempermudah siswa dalam belajar materi bahasa Inggris yang sifatnya menghafal. Beranjak dari latar belakang masalah di atas, untuk dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi bahasa Inggris pada siswa serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media yang tepat bagi siswa dan mendukung isi mata pelajaran yang diajarkan, sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa dalam belajar, maka penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas yang mengupayakan terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa materi bahasa Inggris, dengan mengambil judul penelitian: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PART OF BODY MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 JLUMPANG KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut : 5

24 1. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang? 2. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang? 3. Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang pada materi part of body? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui media gambar 2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui media gambar 3. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui media gambar D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2009:63). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah : 6

25 Media Gambar dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Part of Body Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut : Indikator Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Part of Body Melalui Media Gambar Sub Indikator Keberhasilan a. Siswa mampu memahami materi part of body melalui media gambar b. Siswa mampu menyelesaikan soal-soal materi part of body melalui media gambar E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan khususnya pada kegiatan belajar mengajar yang inovatif, selain itu memberikan manfaat praktis : 1. Bagi Siswa a. Menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Inggris, sehingga bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa b. Meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran 7

26 c. Meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran d. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa Inggris 2. Bagi Guru a. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung b. Mengembangkan kurikulum ditingkat kelas, serta untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran c. Membantu guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran d. Membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran 3. Bagi Sekolah a. Digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media gambar b. Menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah 8

27 F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran (Arifin, 1990:2-3). 2. Perhatian Perhatian merupakan pemusatan seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek atau perangsang. Perhatian adalah pemilihan terhadap rangsang yang datang dari lingkungan (Lilik Sriyanti, 2003:22). 3. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif, yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi, sedangkan keaktifan memiliki arti yaitu kesibukan atau kegiatan (Fajri, 2004:36). Keaktifan juga termasuk dalam sumber pembelajaran yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain (Mulyasa, 2008: 158). 4. Bahasa Inggris Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal sekolah (mulok sekolah) yang ada di sekolah dasar. Bahasa Inggris di sekolah dasar diajarkan mulai dari kelas III, IV, V, dan VI. Pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan selama 2 x jam pelajaran 9

28 dalam satu minggu. Materi bahasa Inggris yang diajarkan berupa pengenalan kosakata dan pengetahuan dasar yang masih mudah dipahami serta dapat dikuasai anak. 5. Media Gambar Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Usman (2002:11) menyatakan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Gambar atau foto merupakan bahasa bentuk rupa yang umum. Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja dan oleh siapa saja (Rasimin, 2012:120). Media gambar merupakan sebuah alat yang dilengkapi dengan berbagai macam gambar-gambar yang terkait dengan materi. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah pemahaman dan juga dapat meningkatkan daya ingat anak. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Beberapa 10

29 pendapat tentang penelitian tindakan kelas menurut para ahli yaitu sebagai berikut : a. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional (Basrowi, 2008:26). b. Kemmis dan Carr (1986): PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini, serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan (Basrowi, 2008:26). c. Ebbut (1985): PTK merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Basrowi, 2008:26). d. Mc Niff (1992): PTK merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri, yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya (Basrowi, 2008:27). Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh beberapa pakar di atas, dapat dirumuskan bahwa pengertian PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan 11

30 dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara singkat, PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008:28). Pemilihan jenis penelitian ini karena untuk memecahkan permasalahan dan memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan media gambar. 2. Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang b. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang yang berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. c. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester awal pada tahun ajaran 2014/

31 3. Langkah-langkah Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan (Planning) Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: 1) Menelaah materi pembelajaran bahasa Inggris kelas IV semester 1 yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator pelajaran. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan. 3) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian. 4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa pre test dan post test, serta lembar kerja siswa. b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan tindakan menurut Suyadi (2010:62) pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yakni melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 13

32 c. Pengamatan (Observing) Menurut Suyadi (2010:63) observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran bahasa Inggris yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. d. Refleksi (Reflecting) Menurut Suyadi (2010:64) refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Setelah mengkaji hasil belajar bahasa Inggris, siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta melihat ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif. Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja. Untuk lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk desainnya Suyadi: 14

33 Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Suyadi Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan? Pengamatan 4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a. Pedoman observasi digunakan untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris melalui media gambar. b. Tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa dalam memahami materi part of body melalui media gambar. c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui media gambar. 15

34 d. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung. 5. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010:84). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, 2013:143). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar. b. Tes Menurut Kunandar (2013:186) tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sekaligus 16

35 mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar. d. Wawancara Menurut Hopkins dalam (Kunandar, 2008:157) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau wawasan. Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008: 157). 17

36 6. Analisis Data Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010:85). Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis jumlah siswa yang mengalami perubahan pemahaman atau penguasaan materi dan peningkatan prestasi belajar siswa yang diperoleh dari tindakan siklus I, II, dan III. Dari data tersebut dapat diolah dengan mencari prosentase menggunakan rumus: F N x 100 % = P F = Frekuensi siswa yang mengalami perubahan penguasaan materi dan peningkatan prestasi belajar N = Jumlah keseluruhan siswa P = Jumlah nilai dalam persen Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui prosentase peningkatan prestasi belajar. Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari : 1) Nilai rata-rata kelas minimal 60 2) Prosentase siswa yang memperoleh skor nilai lebih dari 60 adalah 80% dari siswa yang ada 3) Perhatian dan keaktifan belajar siswa meningkat 18

37 H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bagian muka skripsi yang memuat judul, surat pernyataan, halaman pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Membahas tentang prestasi belajar, media pembelajaran, materi pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Bab III Pelaksanaan Penelitian Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, siklus II, dan siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi analisis hasil penelitian, analisis per siklus pembelajaran, dan analisis peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris melalui media gambar. Bab V Penutup Meliputi kesimpulan dari seluruh pembahasan skripsi dan saransaran. 19

38 Bagian akhir skripsi yang berisi daftar pustaka sebagai rujukan penulis dalam membuat landasan teori pada penelitian ini dan lampiranlampiran yang berkaitan dengan penelitian. 20

39 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PRESTASI BELAJAR Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran (Arifin, 1990:2-3). Sedangkan belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti, 2009:18). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2007:895). Sedangkan menurut Arifin (1990:3) prestasi belajar juga merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. 21

40 Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang dicapai seseorang dalam bidang kemampuan dan keterampilan yang ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam diri seseorang baik tingkah laku, kepribadian, ataupun keterampilan. 1. Ciri-ciri Belajar Menurut Baharuddin (2007:15) ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut: a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung. Perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. 22

41 2. Prinsip-prinsip Belajar a. Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Menurut Gage dan Berliner dalam Dimyati (2002:42) menyatakan bahwa dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Menurut Gage dan Berliner dalam Dimyati (2002:42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil. Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar. Guru berharap bahwa siswa tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir. 23

42 Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Oleh karena itu bahanbahan yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat (Dimyati, 2002:43). b. Keaktifan Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey dalam Dimyati (2002:44) mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif 24

43 harus datang dari siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah. Sedangkan menurut Mc Keachie dalam Dimyati (2002:45) berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, sosial. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain. c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Edgar Dale dalam Dimyati (2002:45) dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggunng jawab terhadap hasilnya. 25

44 Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dalam Dimyati (2002:46) dengan learning by doing. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan (Dimyati, 2002:46). d. Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan 26

45 pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna (Dimyati, 2002:46). e. Tantangan Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin dalam Dimyati (2002:47) mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsipprinsip, dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan hal tersebut. f. Balikan dan Penguatan 27

46 Menurut Gage dan Berliner dalam Dimyati (2002:48) menyatakan bahwa prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F Skinner. Kalau pada teori conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang diperkuat adalah responsnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect-nya Thorndike. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F Skinner tidak saja oleh penguatan yang mnyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Nilai jelek dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif. 28

47 g. Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan ratarata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya. Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode dan strategi belajar mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. Dan penggunaan media intruksional akan membantu melayani perbedaan-perbedaan kemampuan siswa (Dimyati, 2002:49). 3. Tujuan Belajar Menurut Hamalik (2011:73) tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan 29

48 perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran. 4. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Arifin (1990:3) prestasi belajar memiliki beberapa fungsi utama, yaitu: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi 30

49 belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar-mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ketercapaian prestasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Sriyanti (2009:24-25) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut adalah: a. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1) Faktor Nonsosial 31

50 Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2) Faktor Sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya. b. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi prestasi belajar. 32

51 Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung prestasi belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. c) Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. B. MEDIA PEMBELAJARAN Media memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Karena media merupakan alat yang dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian informasi kepada siswa. Melalui media proses pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan. Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Atau dengan kata lain media 33

52 adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Sedangkan menurut Gearlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (Fathurrohman, 2007:65). Sedangkan menurut Atwi Suparman (1997) mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik (Fathurrohman, 2007:65). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah alat yang digunakan dalam berbagai aktivitas dan berfungsi untuk menyampaikan pesan secara lebih jelas dan konkrit. 1. Fungsi Media Media memliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menggunakan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Adapun fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Fathurrohman (2007:67) yakni: a. Menarik perhatian siswa. 34

53 b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran. c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan). d. Mengatasi keterbatasan ruang. e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif. f. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan. g. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar. h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar. i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam. j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Hamalik (1986) dalam Azhar Arsyad (1997:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Kemp dan Dayton dalam Depdiknas (2003:15) mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif 35

54 d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif 2. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Dalam menggunakan media pengajaran, hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsi-prinsip tertentu agar penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksud dikemukakan Nana Sudjana dalam (Fathurrohman, 2007:68-69) sebagai berikut: a. Menentukan jenis media dengan tepat. Artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. b. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat. Artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik. c. Menyajikan media dengan tepat. Artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana. 36

55 d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat menggunakan media pengajaran, tanpa kepentingan yang jelas. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan, perlu juga memperhatikan faktor-faktor lain. Berikut dikemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media menurut Fathurrohman (2007: 69): a. Objektivitas. Media dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan system belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa. b. Program pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya. c. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaannya. d. Situasi dan kondisi.yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempatdan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun ventilasinya, situasi serta kondisi anak didik 37

56 yang akan mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi dan semangatnya. e. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambargambar dan alat-alat lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Misalnya suara atau gambar yang kurang jelas, keadaannya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya. 4. Kriteria Pemilihan Media Menurut Azhar Arsyad (1997:73) mengemukakan bahwa ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, diantaranya yaitu: a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. c. Praktis, luwes, dan bertahan. d. Guru terampilmenggunakannya. e. Pengelompokan sasaran. f. Mutu teknis. 5. Langkah-langkah Menggunakan Media Ada beberapa langkah-langkah yang dapat ditempuh guru dalam mengajar yang menggunakan media. Adapun langkah-langkah tersebut menurut Fathurrohman (2007:72) yakni sebagai berikut: a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media. 38

57 b. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. c. Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran dengan bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran. d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas. f. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. 6. Media Gambar Gambar atau foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Gambar ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat 39

58 dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui gambar yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama (Usman, 2002:47). Menurut Rasimin (2012:120) menyatakan bahwa gambar atau foto merupakan bahasa bentuk rupa yang umum. Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja dan oleh siapa saja. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar merupakan sebuah alat yang dilengkapi dengan berbagai macam gambar-gambar yang terkait dengan materi. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah pemahaman dan juga dapat meningkatkan daya ingat anak. 7. Jenis-jenis Media Gambar Menurut Usman (2002:51) ada beberapa jenis media gambar atau foto yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yakni: a. Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu maupun masyarakat. b. Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan sebagainya. 40

59 c. Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan sesuatu daerah atau lokasi. d. Foto iklan atau reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen. e. Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau tanda yang mengungkapkan kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik. 8. Memilih Gambar yang Baik Menurut Hamalik (1977:85) dalam memilih gambar-gambar yang baik, pada lazimnya kriteria-kriteria di bawah ini dapat digunakan: a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan, misalnya gambar yang palsu dikatakan asli. b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai aesthetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai anak-anak menjadi bingung dan tak tertarik pada gambar tadi. c. Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang obyek-obyek dalam gambar, misalnya gambar 41

60 pada majalah, surat kabar, dan sebagainya. Bentuknya telah dikenal oleh anak. d. Perbuatan. Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan. Anak-anak lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang kelihatannya sedang bergerak. e. Fotografi. Anak-anak dapat lebih tertarik pada gambar-gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesionil, misalnya terlalu terang atau terlalu gelap. Kekurangan dalam hal pengalaman photografis tak akan mengurangi nilai kegunaannya. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran. f. Artistik. Segi artistic pada umumnya turut mempengaruhi nilainilai gambar itu. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Gambar yang bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih senang pada gambargambar yang kelihatannya tak bagus, seperti lapangan luas, batubatu / karang dan sebagainya dan ini berarti menjadi efektif. Kriteria-kriteria dalam memilih gambar yang baik tersebut juga dapat digunakan untuk menilai apakah sesuatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan sebagai media pembelajaran kelas. Suatu gambar yang tidak memenuhi kriteria tersebut maka tidak dapat digunakan sebagai media pembelajaran kelas. 42

61 9. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Menurut Usman (2002:50) media gambar mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan media gambar tersebut adalah: a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal b. Dapat mengatasi ruang dan waktu c. Dapat mengatasi keterbatasan mata d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur Disamping media gambar dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran, namun banyak juga kelemahannya, antara lain: a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masingmasing anak terhadap hal yang dijelaskan b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna c. Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling 43

62 depan yang lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin kabur. C. BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal sekolah (mulok sekolah) yang ada di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar bertujuan untuk membekali peserta didik dalam menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Materi bahasa Inggris yang diajarkan berupa pengenalan kosakata dan pengetahuan dasar yang masih mudah dipahami serta dapat dikuasai anak. Hal ini dikarenakan bahasa Inggris di sekolah dasar merupakan mata pelajaran pengantar bagi peserta didik di sekolah lanjutan. 1. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah. b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global. 2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris 44

63 Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Inggris di SD/MI kelas IV mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a) Mendengarkan (listening) b) Berbicara (speaking) c) Membaca (reading) d) Menulis (writing) 45

64 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Situasi Umum SD Negeri 01 Jlumpang 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian : SD Negeri 1 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Mata pelajaran Materi pokok Kelas/Semester : Bahasa Inggris : Part of Body : IV/I 2. Keadaan Guru SD Negeri 01 Jlumpang Tabel 3.1 Keadaan Guru SD Negeri 01 Jlumpang No Nama L/P Ijazah Jabatan 1 Hadihi Tamam, S.Pd, L S2 Kepala Sekolah M.Pd 2 Diyoko, S.Pd.SD L S1 Guru Kelas 3 Jeminah P KPG Guru Kelas 4 Sri Wahyuni, S.Pd.SD P S1 Guru Kelas 5 Harti Setyaningsih, S.Pd P S1 Guru Kelas 46

65 6 Cipto Utomo, S.Pd L S1 Guru OR 7 Sri Nuryanti, S.Pd.SD P S1 Guru Kelas 8 Pur Wiranti, A.Ma P D2 Guru Kelas 9 Sutrisno L SMP Penjaga 10 Siti Kumaidatul, SH P S1 Wiyata Bhakti 11 Rudi Pujiyanto L D2 Wiyata Perpus 12 Khoirul Bariyyah, S.Pdi P S1 Wiyata Pendais 3. Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang. Jumlah siswa yang menjadi subyek pada penelitian ini berjumlah 18 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Keadaan Siswa Kelas IV SDN 1 Jlumpang No Nama Laki-laki Perempuan 1 Agus Irawan 2 Agus Putra 47

66 3 Angger Dwi Fadholi 4 Ahmad Faisal Nugroho 5 Agil Kusuma Permana 6 Ahmad Dani Anggi S 7 Diah Rahmawati Meilya 8 Fauzi Ikhsan 9 Dafa Kusuma Atmaja 10 Farida Nurul Hidayah 11 M. Refa Ardiyan 12 Nafis Shohibuddin 13 Rohmi Asyana Putri 14 Satria Bagaskara Bambang P 15 Silvia Mufidatul Zahra 16 Sukma Ramadhani Najib 17 Nurmala Eksa Yufida 18 Wulandari 48

67 Jumlah 11 7 B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang yang berjumlah 18 siswa pada semester I tahun ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran bahasa Inggris. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga kali siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran bahasa Inggris sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Inggris kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1. Kegiatan siklus I : Selasa, 21 Oktober Kegiatan siklus II : Selasa, 28 Oktober Kegiatan siklus III : Selasa, 4 November 2014 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus I ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 21 Oktober 2014 pada jam pertama ( ). Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Mempersiapkan materi pelajaran bahasa Inggris dengan sub materi part of body 49

68 b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Mempersiapkan gambar part of body d. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa e. Membuat lembar soal ulangan pre tes dan post tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa 2. Pelaksanaan Penerapan pelaksanaan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis di dalam RPP. Peneliti bertindak sebagai observer. Target yang ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai materi secara maksimal dibuktikan dengan perolehan nilai minimal sesuai dengan KKM yaitu 60. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pelaksanaan siklus I, meliputi: a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa belajar 3) Memberi motivasi kepada siswa 4) Apersepsi b. Kegiatan Inti 1) Sebelum mempelajari materi part of body siswa terlebih dahulu memahami nama-nama bagian tubuh manusia 2) Guru menyampaikan materi part of body 50

69 3) Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa sebelum menggunakan media pembelajaran 4) Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body kepada siswa 5) Guru dan siswa terlibat tanya jawab mengenai gambar part of body 6) Guru menjelaskan materi part of body berdasarkan gambar 7) Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak 8) Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang telah tersedia di papan tulis 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 10) Siswa mengerjakan post tes c. Kegiatan Akhir 1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran 3) Guru mengucapkan salam 3. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Aspek kegiatan siswa 51

70 yang diamati oleh peneliti adalah perhatian dan keaktifan selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan aspek kegiatan guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan media gambar yang tepat, cara menyampaikan materi, dan pengkondisian siswa. 4. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan diantaranya: a. Sebagian siswa sudah banyak yang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru b. Sudah ada beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar c. Sudah ada beberapa siswa yang sudah tuntas belajar Meskipun sudah ada keberhasilan dalam pembelajaran, namun masih banyak kekurangannya yaitu: a. Masih ada beberapa siswa yang kurang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru b. Masih banyak siswa yang belum memahami materi part of body c. Keberanian siswa dalam bertanya atau menjawab pertanyaan masih kurang 52

71 d. Masih banyak siswa yang nilai pre tes dan post tes di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus II ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 Oktober 2014 pada jam pertama ( ). Pada pelaksanaan siklus II ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Mempersiapkan materi pelajaran bahasa Inggris dengan sub materi part of body b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Mempersiapkan gambar part of body d. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa e. Membuat lembar soal pre tes dan post tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II meliputi: a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa belajar 53

72 3) Memberi motivasi kepada siswa 4) Apersepsi b. Kegiatan Inti 1) Guru menyampaikan materi part of body 2) Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa sebelum menggunakan media pembelajaran 3) Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body kepada siswa 4) Guru dan siswa terlibat tanya jawab mengenai gambar part of body 5) Guru menjelaskan materi part of body berdasarkan gambar 6) Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak 7) Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang telah tersedia di papan tulis 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 9) Siswa mengerjakan post tes c. Kegiatan Akhir 1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran 3) Guru mengucapkan salam 54

73 3. Pengamatan Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian dan keaktifan siswa serta proses pembelajaran yang berlangsung. Sedangkan guru adalah interaksi dengan siswa, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media gambar, kemampuan guru dalam memperjelas materi, dan kemampuan guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi. 4. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III. Berdasarkan analisa data pada siklus II ini sudah banyak terjadi peningkatan dalam pembelajaran, yaitu: a. Sebagian siswa sudah memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru b. Sebagian siswa sudah lebih fokus pada materi pelajaran c. Siswa lebih berani dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan d. Sudah ada beberapa siswa yang belum tuntas pada siklus I namun pada siklus II ini menyusul tuntas Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai namun masih ada kekurangan dalam siklus II ini, yaitu: a. Masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam mengikuti pembelajaran 55

74 b. Dari hasil nilai pre tes dan post tes masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Siklus III ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 4 November 2014 pada jam pertama ( ). Pada pelaksanaan siklus III ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Mempersiapkan materi pelajaran bahasa Inggris dengan sub materi part of body b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Mempersiapkan gambar part of body d. Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa e. Membuat lembar soal pre tes dan post tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II meliputi: a. Kegiatan Awal 1) Salam 2) Doa belajar 3) Memberi motivasi kepada siswa 56

75 4) Apersepsi b. Kegiatan Inti 1) Guru menyampaikan materi part of body 2) Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa sebelum menggunakan media pembelajaran 3) Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body kepada siswa 4) Guru dan siswa terlibat tanya jawab mengenai gambar part of body 5) Guru menjelaskan materi part of body berdasarkan gambar 6) Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak 7) Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang telah tersedia di papan tulis 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 9) Siswa mengerjakan post tes c. Kegiatan Akhir 1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran 2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran 3) Guru mengucapkan salam 3. Pengamatan 57

76 Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian dan keaktifan siswa serta proses pembelajaran yang berlangsung. Sedangkan guru adalah interaksi dengan siswa, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media gambar, kemampuan guru dalam memperjelas materi, dan kemampuan guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi. 4. Refleksi Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III banyak terjadi peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Siswa senang belajar dengan menggunakan media gambar b. Siswa lebih fokus terhadap materi yang disampaikan c. Siswa lebih aktif untuk mengajukan pertanyaan maupun dalam menjawab pertanyaan d. Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan e. Seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran Hasil yang diperoleh dalam tahapan observasi akan dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar observasi guru dan siswa serta hasil prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui evaluasi akhir. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah 58

77 media gambar dapat atau tidak untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris materi Part of Body siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. 59

78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari kegiatan penelitian sesuai dengan tujuan, yaitu: perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. A. Hasil Penelitian 1. Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal siswa dapat dilihat dari kebiasaan belajar bahasa Inggris di kelas, yang menunjukkan masih rendahnya kemampuan dalam mempelajari bahasa Inggris. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap mata pelajaran bahasa Inggris terutama pada materi part of body pada semester I. 2. Siklus I Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada siswa kelas IV hari selasa tanggal 21 Oktober 2014 dengan jumlah 18 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan 60

79 guru dan siswa. Berikut tabel mengenai hasil dari pengamatan peneliti dalam kegiatan belajar mengajar: a. Hasil pengamatan kegiatan siswa Pada lembar pengamatan siswa terdapat dua aspek yang diamati, yaitu perhatian dan keaktifan. Dalam setiap aspek terdapat 3 nilai ukur dalam mengetahui sikap siswa. Nilai ukur yang digunakan yaitu: Tabel 4.1 Kriteria Penilaian Lembar Pengamatan Siswa Aspek yang Poin Keterangan Contoh sikap yang diamati diamati Perhatian 1 Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru Siswa asik bermain sendiri atau mengganggu teman disaat guru menjelaskan 2 Siswa memperhatikan Siswa mulai memperhatikan penjelasan guru namun belum penjelasan guru sepenuhnya memperhatikan secara seksama 3 Siswa sangat Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan guru penjelasan guru dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran 61

80 Keaktifan 1 Siswa kurang Siswa tidak aktif bertanya aktif dalam maupun menjawab pertanyaan pembelajaran 2 Siswa aktif dalam pembelajaran Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru namun belum aktif bertanya 3 Siswa sangat Siswa aktif dalam bertanya aktif dalam dan menjawab pertanyaan pembelajaran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Nama Sekolah : SDN 1 Jlumpang Hari/Tanggal : Selasa/21 Oktober 2014 Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan Agus Irawan 3 Cukup 2 Agus Putra Setya 2 Kurang 62

81 3 Angger Dwi Fadholi 4 Cukup 4 Ahmad Faisal N 2 Kurang 5 Agil Kusuma P 3 Cukup 6 Ahmad Dani Anggi S 2 Kurang 7 Diah Rahmawati M 5 Baik 8 Fauzi Ikhsan 2 Kurang 9 Daffa Kusuma A 4 Cukup 10 Farida Nurul Hidayah 2 Kurang 11 Muhammad Reva A 2 Kurang 12 Nafis Shohibuddin 5 Baik 13 Rohmi Asyana Putri 4 Cukup 14 Satria Bagaskara B P 3 Cukup 15 Silvia Mufidatul Z 3 Cukup 16 Sukma Ramadani N 3 Cukup 17 Nurmala Eksa Yufida 4 Cukup 18 Wulandari 2 Kurang 63

82 Keterangan: Jumlah skor 1-2: kurang Jumlah skor 3-4: cukup Jumlah skor 5-6: baik Berdasarkan analisis data tentang pengamatan kegiatan siswa yang diperoleh dari siklus I saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 7 siswa (38.8%) tergolong kurang, 9 siswa (50%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) yang tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris belum sesuai dengan target yang diharapkan. b. Hasil belajar siswa Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV pada mata pelajaran bahasa Inggris yaitu 60. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Keterangan 1 Agus Irawan Belum Tuntas No. Nama Pre tes Post tes Ratarata 2 Agus Putra Setya Belum Tuntas 3 Angger Dwi Fadholi Tuntas 64

83 4 Ahmad Faisal Nugroho Belum Tuntas 5 Agil Kusuma Permana Belum Tuntas 6 Ahmad Dani Anggi S Belum Tuntas 7 Diah Rahmawati M Tuntas 8 Fauzi Ikhsan Belum Tuntas 9 Daffa Kusuma Atmaja Belum Tuntas 10 Farida Nurul Hidayah Belum Tuntas 11 M. Reva Ardiyan Belum Tuntas 12 Nafis Shohibuddin Tuntas 13 Rohmi Asyana Putri Tuntas 14 Satria Bagaskara B P Belum Tuntas 15 Silvia Mufidatul Zahra Belum Tuntas 16 Sukma Ramadani Najib Belum Tuntas 17 Nurmala Eksa Yufida Tuntas 18 Wulandari Belum Tuntas Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam siklus I menunjukkan 5 siswa (27.8%) sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal 65

84 (KKM). Sedangkan 13 siswa (72.2%) belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siklus I belum memenuhi standar ideal ketuntasan dalam belajar. Karena standar ideal ketuntasan dalam belajar adalah 80% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai sesuai atau di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk standar KKM pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah 60. Dari data tersebut di atas jika dipresentase hanya 27.8% dari jumlah siswa yang nilainya sesuai dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Hasil pengamatan guru Lembar pengamatan guru siklus I Nama Sekolah: SD Negeri 1 Jlumpang Hari/Tanggal : Selasa/21 Oktober 2014 Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 66

85 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi K e 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu t e rangan: A : Sangat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang E : Gagal 3. Siklus II 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 3 butir mendapat tanggapan cukup, 5 butir mendapat tanggapan baik dan 2 butir mendapat tanggapan sangat baik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada siswa kelas IV hari selasa tanggal 28 Oktober 2014 dengan jumlah 18 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan guru 67

86 dan siswa. Berikut tabel mengenai hasil dari pengamatan peneliti dalam kegiatan belajar mengajar: a. Hasil pengamatan kegiatan siswa Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Nama Sekolah : SD Negeri 1 Jlumpang Hari/Tanggal : Selasa/28 Oktober 2014 Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan Agus Irawan 3 Cukup 2 Agus Putra Setya 4 Cukup 3 Angger Dwi Fadholi 5 Baik 4 Ahmad Faisal Nugroho 2 Kurang 5 Agil Kusuma Permana 4 Cukup 6 Ahmad Dani Anggi S 3 Cukup 7 Diah Rahmawati M 6 Baik 8 Fauzi Ikhsan 2 Kurang 68

87 9 Daffa Kusuma Atmaja 4 Cukup 10 Farida Nurul Hidayah 3 Cukup 11 Muhammad Reva A 3 Cukup 12 Nafis Shohibuddin 5 Baik 13 Rohmi Asyana Putri 5 Baik 14 Satria Bagaskara B P 2 Kurang 15 Silvia Mufidatul Zahra 3 Cukup 16 Sukma Ramadani Najib 4 Cukup 17 Nurmala Eksa Yufida 5 Baik 18 Wulandari 3 Cukup Keterangan: Jumlah skor 1-2: kurang Jumlah skor 3-4: cukup Jumlah skor 5-6: baik Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 3 (16.7%) siswa tergolong kurang, 10 (55.5%) siswa tergolong cukup, dan 5 (27.8%) siswa tergolong baik. Dari pembelajaran bahasa Inggris pada siklus II ini sudah terjadi kenaikan yang cukup baik meskipun masih ada beberapa siswa yang tergolong kurang. Hal ini 69

88 menunjukkan bahwa minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris sudah mulai meningkat. b. Hasil belajar siswa Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV pada mata pelajaran bahasa Inggris yaitu 60. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasi Belajar Siswa Siklus II No. Nama Pre tes Post tes Rata-rata Keterangan 1 Agus Irawan Belum Tuntas 2 Agus Putra Setya Tuntas 3 Angger Dwi F Tuntas 4 Ahmad Faisal N Belum Tuntas 5 Agil Kusuma P Tuntas 6 Ahmad Dani A S Tuntas 7 Diah Rahmawati Tuntas 70

89 8 Fauzi Ikhsan Belum Tuntas 9 Daffa Kusuma A Tuntas 10 Farida Nurul H Tuntas 11 M. Reva Ardiyan Belum Tuntas 12 Nafis Shohibuddin Tuntas 13 Rohmi Asyana P Tuntas 14 Satria Bagaskara B Belum Tuntas 15 Silvia Mufidatul Z Belum Tuntas 16 Sukma Ramadani Tuntas 17 Nurmala Eksa Y Tuntas 18 Wulandari Tuntas Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran siklus II menunjukkan 12 (66.7%) siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 6 (33.3%) siswa belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa sudah terjadi peningkatan disbanding siklus I. Namun peningkatan tersebut belum memenuhi standar ideal ketuntasan belajar, yaitu 80% dari 71

90 jumlah siswa yang mendapatkan nilai sesuai atau di atas Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM). c. Hasil pengamatan kegiatan guru Lembar pengamatan guru siklus II Nama Sekolah: SD Negeri 1 Jlumpang Hari/Tanggal : Selasa/28 Oktober 2014 Mata Pelajaran: Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu 72

91 Keterangan: A : Amat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang E : Gagal Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 7 butir mendapat nilai baik dan 3 butir mendapat nilai sangat baik. 4. Siklus III Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanakan pada siswa kelas IV hari selasa tanggal 4 November 2014 dengan jumlah 18 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut tabel mengenai hasil dari pengamatan peneliti dalam kegiatan belajar mengajar: a. Hasil pengamatan kegiatan siswa Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Nama Sekolah: SDN 1 Jlumpang Hari/Tanggal: Selasa/4 November 2014 Mata Pelajaran: Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan 73

92 Agus Irawan 5 Baik 2 Agus Putra Setya 5 Baik 3 Angger Dwi Fadholi 6 Baik 4 Ahmad Faisal Nugroho 4 Cukup 5 Agil Kusuma Permana 5 Baik 6 Ahmad Dani Anggi S 5 Baik 7 Diah Rahmawati Meilya 6 Baik 8 Fauzi Ikhsan 4 Cukup 9 Daffa Kusuma Atmaja 5 Baik 10 Farida Nurul Hidayah 5 Baik 11 Muhammad Reva A 5 Baik 12 Nafis Shohibuddin 6 Baik 13 Rohmi Asyana Putri 6 Baik 14 Satria Bagaskara B P 4 Cukup 15 Silvia Mufidatul Zahra 5 Baik 16 Sukma Ramadani Najib 5 Baik 74

93 17 Nurmala Eksa Yufida 6 Baik 18 Wulandari 5 Baik Keterangan: Jumlah skor 1-2: kurang Jumlah skor 3-4: cukup Jumlah skor 5-6: baik Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 3 siswa (16.7%) masih tergolong cukup meskipun sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang. Sedangkan 15 siswa (83.3%) sudah tergolong baik. Pembelajaran pada siklus III ini sudah terjadi peningkatan yang baik, sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas dan perhatian siswa sudah meningkat dengan baik saat pembelajaran bahasa Inggris berlangsung. b. Hasil belajar siswa Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV pada mata pelajaran bahasa Inggris yaitu 60. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III No. Nama Pre tes Post tes Rata-rata Keterangan 1 Agus Irawan Tuntas 2 Agus Putra Setya Tuntas 75

94 3 Angger Dwi Fadholi Tuntas 4 Ahmad Faisal Nugroho Tuntas 5 Agil Kusuma Permana Tuntas 6 Ahmad Dani Anggi S Tuntas 7 Diah Rahmawati M Tuntas 8 Fauzi Ikhsan Tuntas 9 Daffa Kusuma Atmaja Tuntas 10 Farida Nurul Hidayah Tuntas 11 M. Reva Ardiyan Tuntas 12 Nafis Shohibuddin Tuntas 13 Rohmi Asyana Putri Tuntas 14 Satria Bagaskara B P Tuntas 15 Silvia Mufidatul Zahra Tuntas 16 Sukma Ramadani N Tuntas 17 Nurmala Eksa Yufida Tuntas 18 Wulandari Tuntas 76

95 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus III menunjukkan 15 siswa (83.3%) mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 3 siswa (16.7%) mendapatkan nilai sama dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian hasil prestasi belajar siswa kelas IV semester satu pada materi Part of Body, jika diprosentase adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siklus III ini sudah memenuhi ideal ketuntasan belajar, yaitu di atas 80% dari jumlah siswa yang mendapat nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Hasil pengamatan kegiatan guru Lembar pengamatan guru siklus III Nama Sekolah : SD Negeri 1 Jlumpang Hari/Tanggal: Selasa/4 November 2014 Mata Pelajaran: Bahasa Inggris Pukul : Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Guru Siklus III No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 77

96 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu Keterangan: A : Amat baik B : Baik C : Cukup D : Kurang E : Gagal Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa 5 butir mendapat nilai sangat baik dan 5 butir mendapat nilai baik. B. Pembahasan 1. Perhatian 78

97 Tabel 4.11 Data Hasil Perhatian Siswa No. Kriteria Siklus I II III 1. Kurang Cukup Baik Jumlah Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa, pada siklus I ada 8 siswa (44.4%) tergolong kurang, 8 siswa (44.4%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Pada siklus II ada 3 siswa (16.7%) tergolong kurang, 11 siswa (61.1%) tergolong cukup, dan 4 siswa (22.2%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada siswa yang tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup, dan 13 siswa (72.2%) tergolong baik. Dalam pembelajaran siklus III semua siswa sudah terfokus dalam mengikuti pembelajaran. 79

98 2. Keaktifan Tabel 4.12 Data Hasil Keaktifan Siswa No Kriteria Siklus I II III 1 Kurang Cukup Baik Jumlah Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I ada 12 siswa (66.7%) masih tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup dan 1 siswa (5.5%) tergolong baik. Pada siklus II ada 9 siswa (50%) tergolong masih kurang, 7 siswa (38.8%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Sedangkan pada siklus III sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang, 11 siswa (61.2%) tergolong cukup, dan 7 siswa (38.8%) tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah ikut aktif dalam pembelajaran setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 80

99 3. Hasil prestasi belajar siswa Tabel 4.13 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa No Kriteria Siklus I II III 1 Tuntas Belum Tuntas Jumlah Dari hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa pada siklus I ada 5 siswa (27.8%) tuntas, pada siklus II ada 12 siswa (66.7%) tuntas, artinya dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai yang baik yaitu ada 7 siswa (38.9%) yang menyusul nilai tuntas pada siklus II. Kemudian pada siklus III menunjukkan hasil yang bagus yaitu 18 siswa (100%) sudah tuntas dalam pembelajaran bahasa Inggris. Berarti tujuan pembelajaran bahasa Inggris dapat dikatakan tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang diterapkan pada mata pelajaran bahasa Inggris siswa kelas IV dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 81

100 4. Hasil pengamatan kegiatan guru Hasil pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran berlangsung, dari 10 item yang diamati menunjukkan dari siklus I, 3 butir mendapat tanggapan cukup, 5 butir mendapat tanggapan baik, dan 2 butir mendapat tanggapan sangat baik. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu 7 butir mendapat tanggapan baik, dan 3 butir mendapat tanggapan sangat baik. Pada siklus III menunjukkan adanya peningkatan yaitu 5 butir mendapat tanggapan baik, dan 5 butir mendapat tanggapan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah baik dalam menyampaikan pelajaran bahasa Inggris terutama dalam menggunakan media gambar. 82

101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media gambar yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Media gambar dapat meningkatkan perhatian pada materi bahasa Inggris siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan perhatian materi bahasa Inggris pada setiap siklus yaitu siklus I ada 8 siswa (44.4%) tergolong kurang, 8 siswa (44.4%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Pada siklus II ada 3 siswa (16.7%) tergolong kurang, 11 siswa (61.1%) tergolong cukup, dan 4 siswa (22.2%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada yang tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup, dan 13 siswa (72.2%) tergolong baik. 2. Media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar pada materi bahasa Inggris siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan aktivitas belajar materi bahasa Inggris pada setiap siklus yaitu siklus I ada 12 siswa (66.7%) tergolong kurang, 5 siswa (27.8%) tergolong cukup, dan 1 siswa (5.5%) tergolong baik. Pada siklus 83

102 II ada 9 siswa (50%) tergolong kurang, 7 siswa (38.8%) tergolong cukup, dan 2 siswa (11.2%) tergolong baik. Pada siklus III sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang, 11 siswa (61.2%) tergolong cukup, dan 7 siswa (38.8%) tergolong baik. 3. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar materi bahasa Inggris pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan nilai materi bahasa Inggris pada setiap siklus yaitu siklus I ada 5 siswa (27.8%) tuntas dari 18 siswa, pada siklus II ada 12 siswa (66.7%) tuntas dari 18 siswa, dan siklus III ada 18 siswa (100%) tuntas. B. Saran Berdasarkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran bahasa Inggris materi Part of Body siswa kelas IV SD Negeri 01 Jlumpang Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015 maka terdapat beberapa saran berikut ini: 1. Bagi Guru: a. Guru dapat menggunakan berbagai macam media, seperti media gambar karena akan lebih menarik siswa sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan b. Guru harus dapat memilih media yang tepat untuk mengajarkan materi yang akan disampaikan 84

103 c. Guru mampu menguasai media yang dipilih dan dapat menerapkan dengan baik d. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara aktif e. Guru sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa 2. Bagi siswa: a. Siswa bisa lebih aktif dan memperhatikan pelajaran dengan baik dalam pembelajaran bahasa Inggris b. Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam melafalkan bahasa Inggris dengan tepat 3. Bagi Sekolah: a. Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat menwujudkan hasil belajar yang maksimal b. Sekolah bisa meningkatkan keprofesionalan guru dalam pembelajaran 85

104 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal Evaluasi Intruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arsyad, Azhar Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Baharuddin, dan EsaNur Wahyuni Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruz Media Basrowi, dan Suwandi Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Departemen Pendidikan Nasional Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati, dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Fathurrohman, Pupuh dan M Sobry Sutikno Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama Hamalik, Oemar Media Pendidikan. Bandung: Alumni Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Jumali, dkk Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press

105 Kunandar Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Mulyasa Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rasimin, dkk Media Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Trust Media Publishing Samana Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Sriyanti, Lilik Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press Sriyanti, Lilik, dkk Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press STAIN Salatiga Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Salatiga: STAIN Salatiga Press Surya, dkk Landasan Pendidikan: Menjadi Guru yang Baik. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Suyadi Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press Tim Surya Badra Bahasa Inggris untuk SD/MI Kelas IV Semester Gasal. Surakarta: CV Surya Badra Usman, Basyiruddin M dan Asnawir Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers diakses 25 Februari 2015

106 Lampiran 1 Materi Pelajaran PART OF BODY

107 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Jlumpang Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas / Semester : IV (empat) / I (satu) Alokasi Waktu : 2 x pertemuan Hari / Tanggal : Selasa, 21 Oktober 2014 A. Standar Kompetensi 5. Kemampuan untuk menyebutkan nama-nama bagian tubuh manusia dan mengucapkannya dengan lafal yang benar B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengenal nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris C. Indikator 1. Mengidentifikasi nama-nama bagian tubuh manusia (part of body) 2. Memahami nama-nama bagian tubuh manusia (part of body) dalam bahasa Inggris

108 D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi namanama bagian tubuh manusia secara benar 2. Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat memahami nama-nama bagian tubuh manusia secara tepat 3. Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat memahami nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris secara benar E. Karakter siswa yang diharapkan - Disiplin (discipline) - Tekun (diligence) - Ketelitian (carefulness) - Kerja sama (cooperation) - Keberanian (bravery) - Tanggung jawab (responsibility) F. Materi Pembelajaran Part of Body G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Card Sort 4. Penugasan

109 H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) - Guru mengucapkan salam - Guru menyiapkan materi ajar dan alat peraga yang akan digunakan - Guru memberikan semangat dan motivasi pada siswa - Apersepsi (tanya jawab): Dengan menunjukkan salah satu bagian tubuh manusia, guru bertanya: Apa yang sedang ibu tunjuk ini? 2. Kegiatan Inti (50 menit) - Guru menjelaskan nama-nama bagian tubuh manusia (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi part of body (eksplorasi) - Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi part of body sebelum menggunakan media pembelajaran (elaborasi) - Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body (eksplorasi) - Guru dan siswa terlibat tanya jawab tentang gambar part of body (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi mengenai part of body berdasarkan gambar (eksplorasi) - Guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang permainan yang akan dilakukan (elaborasi)

110 - Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak (elaborasi) - Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang tersedia (elaborasi) - Guru bersama siswa mengkoreksi jawaban siswa dan memberikan applause jika jawaban tersebut benar (konfirmasi) - Guru bersama siswa membahas hasil pelajaran yang diperoleh dan memberikan penguatan materi yang diajarkan hari ini (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir (5 menit) - Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti - Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi - Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan salam I. Alat dan Sumber Pembelajaran Alat: - Gambar - Kartu Gambar Sumber Pembelajaran: - LKS Bahasa Inggris untuk SD/MI Semester I Kelas IV J. Penilaian Jenis Penilaian: - Bentuk Tes : Tertulis dan Lisan - Bentuk Soal : Menjodohkan dan Tanya jawab

111

112 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Jlumpang Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas / Semester : IV (empat) / I (satu) Alokasi Waktu : 2 x pertemuan Hari / Tanggal : Selasa, 28 Oktober 2014 A. Standar Kompetensi 5. Kemampuan untuk menyebutkan nama-nama bagian tubuh manusia dan mengucapkannya dengan lafal yang benar B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengenal nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris C. Indikator

113 1. Memperhatikan penjelasan guru tentang nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris 2. Menyebutkan nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melalui pengamatan siswa dapat memperhatikan penjelasan guru tentang nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris secara tepat 2. Dengan melalui penjelasan guru dan pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris secara benar E. Karakter siswa yang diharapkan - Disiplin (discipline) - Tekun (diligence) - Ketelitian (carefulness) - Kerja sama (cooperation) - Keberanian (bravery) - Tanggung jawab (responsibility) F. Materi Pembelajaran Part of Body G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

114 3. Card Sort 4. Penugasan H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) - Guru mengucapkan salam - Guru menyiapkan materi ajar dan alat peraga yang akan digunakan - Guru memberikan semangat dan motivasi pada siswa - Apersepsi (tanya jawab): Dengan menunjukkan salah satu bagian tubuh manusia, guru bertanya: Apa yang sedang ibu tunjuk ini? 2. Kegiatan Inti (50 menit) - Guru menjelaskan nama-nama bagian tubuh manusia (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi part of body (eksplorasi) - Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi part of body sebelum menggunakan media pembelajaran (elaborasi) - Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body (eksplorasi) - Guru dan siswa terlibat tanya jawab tentang gambar part of body (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi mengenai part of body berdasarkan gambar (eksplorasi) - Guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang permainan yang akan dilakukan (elaborasi)

115 - Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak (elaborasi) - Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang tersedia (elaborasi) - Guru bersama siswa mengkoreksi jawaban siswa dan memberikan applause jika jawaban tersebut benar (konfirmasi) - Guru bersama siswa membahas hasil pelajaran yang diperoleh dan memberikan penguatan materi yang diajarkan hari ini (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir (5 menit) - Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti - Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi - Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan salam I. Alat dan Sumber Pembelajaran Alat: - Gambar - Kartu Gambar Sumber Pembelajaran: - LKS Bahasa Inggris untuk SD/MI Semester I Kelas IV J. Penilaian Jenis Penilaian: - Bentuk Tes : Tertulis dan Lisan - Bentuk Soal : Essay dan Tanya jawab

116

117 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Jlumpang Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas / Semester : IV (empat) / I (satu) Alokasi Waktu : 2 x pertemuan Hari / Tanggal : Selasa, 4 November 2014 A. Standar Kompetensi 5. Kemampuan untuk menyebutkan nama-nama bagian tubuh manusia dan mengucapkannya dengan lafal yang benar B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengenal nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris C. Indikator 1. Menunjukkan nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris pada gambar

118 2. Menjawab pertanyaan guru tentang nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melalui pengamatan gambar siswa dapat menunjukkan namanama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris secara benar 2. Dengan melalui penjelasan guru siswa dapat menjawab pertanyaan guru tentang nama-nama bagian tubuh manusia dalam bahasa Inggris secara tepat E. Karakter siswa yang diharapkan - Disiplin (discipline) - Tekun (diligence) - Ketelitian (carefulness) - Kerja sama (cooperation) - Keberanian (bravery) - Tanggung jawab (responsibility) F. Materi Pembelajaran Part of Body G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Card Sort 4. Penugasan H. Langkah-langkah Pembelajaran

119 1. Kegiatan Awal (15 menit) - Guru mengucapkan salam - Guru menyiapkan materi ajar dan alat peraga yang akan digunakan - Guru memberikan semangat dan motivasi pada siswa - Apersepsi (tanya jawab): Dengan menunjukkan salah satu bagian tubuh manusia, guru bertanya: Apa yang sedang ibu tunjuk ini? 2. Kegiatan Inti (50 menit) - Guru menjelaskan nama-nama bagian tubuh manusia (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi part of body (eksplorasi) - Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi part of body sebelum menggunakan media pembelajaran (elaborasi) - Guru memperlihatkan gambar mengenai part of body (eksplorasi) - Guru dan siswa terlibat tanya jawab tentang gambar part of body (eksplorasi) - Guru menjelaskan materi mengenai part of body berdasarkan gambar (eksplorasi) - Guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang permainan yang akan dilakukan (elaborasi) - Guru meminta siswa untuk mengambil kartu soal yang disediakan di dalam kotak (elaborasi)

120 - Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dan menempelkan kartu soal sesuai jawaban yang tersedia (elaborasi) - Guru bersama siswa mengkoreksi jawaban siswa dan memberikan applause jika jawaban tersebut benar (konfirmasi) - Guru bersama siswa membahas hasil pelajaran yang diperoleh dan memberikan penguatan materi yang diajarkan hari ini (konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir (5 menit) - Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti - Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi - Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan salam I. Alat dan Sumber Pembelajaran Alat: - Gambar - Kartu Gambar Sumber Pembelajaran: - LKS Bahasa Inggris untuk SD/MI Semester I Kelas IV J. Penilaian Jenis Penilaian: - Bentuk Tes : Tertulis dan Lisan - Bentuk Soal : Essay dan Tanya jawab

121

122 Lampiran 5 Lembar Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus I Lembar Soal Pre Tes Siklus I 1. Kepala = 2. Wajah = 3. Bibir = 4. Telinga = 5. Hidung = 6. Mata = 7. Gigi = 8. Pipi = 9. Dagu = 10. Leher =

123 Kunci Jawaban: 1. Head 2. Face 3. Lip 4. Ear 5. Nose 6. Eye 7. Teeth 8. Cheek 9. Chin 10. Neck

124 Lembar Soal Post Tes Siklus I 1. a. Ear 2. b. Nose 3. c. Eyes 4. d. Teeth 5. e. Chin

125 6. f. Neck 7. g. Cheek 8. h. Hair 9. i. Lips 10. j. Eyebrow Kunci Jawaban: 1. 1-b (eyes) 2. 2-d (teeth)

126 3. 3-a (ear) 4. 4-e (chin) 5. 5-b (nose) 6. 6-h (hair) 7. 7-f (neck) 8. 8-g (cheek) 9. 9-j (eyebrow) I (lips)

127 Lampiran 6 Lembar Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus II Lembar Soal Pre Tes Siklus II 1. Perut = S 2. Punggung = C _ 3. Jari tangan = _ R 4. Bahu = O _ 5. Kaki = L 6. Siku-siku = B 7. Tangan = H _ 8. Ibu jari = _ M _ 9. Lutut = _ N 10. Jari kaki = _ S

128 Kunci Jawaban: 1. Stomach 2. Back 3. Finger 4. Shoulder 5. Leg 6. Elbow 7. Hand 8. Thumb 9. Knee 10. Toes

129 Lembar Soal Post Tes Siklus II 1. The picture is. 2. The picture is. 3. The picture is. 4. The picture is. The picture is. 5.

130 6. The picture is. The picture is The picture is. 9. The picture is. 10. The picture is.

131 Kunci Jawaban: 1. Finger 2. Knee 3. Hand 4. Foot 5. Stomach 6. Back 7. Toes 8. Thumb 9. Shoulder 10. Elbow

132 Lampiran 7 Lembar Soal Pre Tes dan Post Tes Siklus III Lembar Soal Pre Tes Siklus III

133

134 Kunci jawaban: 1. Chin 2. Finger 3. Mouth 4. Cheek 5. Teeth 6. Knee 7. Ear 8. Eye 9. Nose 10. Stomach

135 Lembar Soal Post Tes Siklus III

136 Kunci jawaban: 1. Head 11. Nose 2. Hair 12. Cheek 3. Eyebrow 13. Shoulder 4. Eye 14. Hand 5. Mouth 15. Finger 6. Chin 16. Leg 7. Stomach 17. Neck 8. Knee 18. Back 9. Toes 19. Elbow 10. Ear 20. Thumb

137 Lampiran 8 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu

138 Lampiran 9 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu

139 Lampiran 10 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III No Aspek yang diamati Keterangan A B C D E 1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 2. Mampu menguasai materi 3. Keterampilan menjelaskan 4. Penggunaan bahasa 5. Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran 6. Ketepatan menggunakan media dalam pembelajaran 7. Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 8. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa 9. Kemampuan menyimpulkan dan mengevaluasi 10. Kemampuan mengorganisasikan waktu

140 Lampiran 11 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan Agus Irawan 3 Cukup 2 Agus Putra Setya 2 Kurang 3 Angger Dwi Fadholi 4 Cukup 4 Ahmad Faisal Nugroho 2 Kurang 5 Agil Kusuma Permana 3 Cukup 6 Ahmad Dani Anggi S 2 Kurang 7 Diah Rahmawati Meilya 5 Baik 8 Fauzi Ikhsan 2 Kurang 9 Daffa Kusuma Atmaja 4 Cukup 10 Farida Nurul Hidayah 2 Kurang 11 Muhammad Reva Ardiyan 2 Kurang 12 Nafis Shohibuddin 5 Baik

141 13 Rohmi Asyana Putri 4 Cukup 14 Satria Bagaskara B P 3 Cukup 15 Silvia Mufidatul Zahra 3 Cukup 16 Sukma Ramadani Najib 3 Cukup 17 Nurmala Eksa Yufida 4 Cukup 18 Wulandari 2 Kurang

142 Lampiran 12 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan Agus Irawan 3 Cukup 2 Agus Putra Setya 4 Cukup 3 Angger Dwi Fadholi 5 Baik 4 Ahmad Faisal Nugroho 2 Kurang 5 Agil Kusuma Permana 4 Cukup 6 Ahmad Dani Anggi S 3 Cukup 7 Diah Rahmawati Meilya 6 Baik 8 Fauzi Ikhsan 2 Kurang 9 Daffa Kusuma Atmaja 4 Cukup 10 Farida Nurul Hidayah 3 Cukup 11 Muhammad Reva Ardiyan 3 Cukup 12 Nafis Shohibuddin 5 Baik

143 13 Rohmi Asyana Putri 5 Baik 14 Satria Bagaskara B P 2 Kurang 15 Silvia Mufidatul Zahra 3 Cukup 16 Sukma Ramadani Najib 4 Cukup 17 Nurmala Eksa Yufida 5 Baik 18 Wulandari 3 Cukup

144 Lampiran 13 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III No Nama Perhatian Keaktifan Skor Keterangan Agus Irawan 5 Baik 2 Agus Putra Setya 5 Baik 3 Angger Dwi Fadholi 6 Baik 4 Ahmad Faisal Nugroho 4 Cukup 5 Agil Kusuma Permana 5 Baik 6 Ahmad Dani Anggi S 5 Baik 7 Diah Rahmawati Meilya 6 Baik 8 Fauzi Ikhsan 4 Cukup 9 Daffa Kusuma Atmaja 5 Baik 10 Farida Nurul Hidayah 5 Baik 11 Muhammad Reva Ardiyan 5 Baik 12 Nafis Shohibuddin 6 Baik

145 13 Rohmi Asyana Putri 6 Baik 14 Satria Bagaskara B P 4 Cukup 15 Silvia Mufidatul Zahra 5 Baik 16 Sukma Ramadani Najib 5 Baik 17 Nurmala Eksa Yufida 6 Baik 18 Wulandari 5 Baik

146 Lampiran 14 Lampiran Dokumentasi Dokumentasi Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru

147 Siswa sedang mengerjakan soal

148 Guru menunjuk siswa melafalkan materi sesuai gambar

149 Siswa sedang mengerjakan soal

150 Siswa memperhatikan gambar Part of Body yang sedang dijelaskan guru Siswa sedang mengerjakan soal

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM 11507020. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE BERMAIN KARTU PADA SISWA KELAS III MI DADAPAYAM II KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia PRINSIP PEMBELAJARAN Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia A. Kompetensi yang diharapkan: Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang keberhasilan siswa di kelas maupun di sekolah. Ini bertujuan agar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI Oleh Sartinem NPM 11266100002 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam PENERAPAN METODE GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI KETENTUAN IBADAH HAJI PADA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA GEBUGAN KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Beralamatkan di jalan Nyi Mas Rarakerta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA SDN 1 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA SDN 1 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA SDN 1 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh VERA ADI PRASETYANA NIM 200831207 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas IV SDK Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh ERAWATI NIM : PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMPN 4 LANGSA TP. 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar S1 Pada Jurusan Pendidikan Madrasah. Oleh: UTAMI ANGGUN PERTIWI 1 PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING MELALUI PERMAINAN MENCARI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V DI SDN TABANGGELE KECAMATAN ANGGALOMOARE KABUPATEN KONAWE Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar i PENINGKATAN CINTA TANAH AIR DAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI KEKAYAAN ALAM DAN KEKHASAN BANGSA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DI KELAS III SD NEGERI 1 PENAMBONGAN SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII G Semester 2 SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013 ) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim :

SKRIPSI. Oleh. Miswatun Khasanah Nim : PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER (LT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI) SISWA KELAS IV SDN PAKUNIRAN 02 PROBOLINGGO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya sekedar menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan berbagai

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan dan menggali potensi yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI i PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM

SKRIPSI. Oleh: Manan Andrianto NIM PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DUA DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN PKN POKOK BAHASAN SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SDN KEBONSARI 04 JEMBER SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KELAS X-2 SMA NEGERI GRUJUGAN SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh RIANA NUGRAENI

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh RIANA NUGRAENI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS 5 SDN PLUMUTAN KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X.3 SMA PGRI 1 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 S K R I P S I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai penting pada jenjang pendidikan dengan pengajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan terarah.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

A ABSTRAK

A ABSTRAK A005 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN Talking Stick DISERTAI DENGAN Concept Map UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN SISWA KELAS XI IPA I SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS Cholifatut Diniyah (11130036 ST) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar belakang pelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut dapat mengelola sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara manusia untuk menggunakan akal /rasional mereka untuk jawaban dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dimasa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 777 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Aktif Peran aktif merupakan partisipasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai obyek dan subyek, maksudnya yaitu selain siswa mendengarkan

Lebih terperinci

RIAN YOKI HERMAWAN NIM

RIAN YOKI HERMAWAN NIM PENERAPAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI SDN KEBONSARI 04 JEMBER

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU Rosi Meri Irawati Abstrak Kemampuan berhitung anak di Taman kanak-kanak Sangrina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatkan kualitas pendidikan harus selalu diusahakan dari waktu ke waktu baik dari segi sarana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati

SKRIPSI. Oleh: Wardah Rahmawati PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SPICS (STUDENT CENTERED, PROBLEM BASED, INTEREST, CONFIDENT AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA (KELAS X D SMA NEGERI 2 TANGGUL JEMBER) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan kunci yang nantinya akan membuka pintu ke arah modernisasi dan kemajuan suatu bangsa. Tujuan pendidikan nasional Indonesia terdapat pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN SUMBERSARI 03 JEMBER SKRIPSI Oleh : SILVIA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan penelitian

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Yolanda Ariska Puspitasari 1, Triyono 2, Joharman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM PENERAPAN TEORI GAGNE DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT PADA KELAS VII SMP NEGERI 3 BALUNG JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: M FUADI FARHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: RULI TRINA APRILIA A54D090016

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: RULI TRINA APRILIA A54D090016 PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JAGOAN SAMBI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh SRIYANI A 54B UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MEMAHAMI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PELAJARANMATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDN 2 LEMAHIRENG, PEDAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (penelitian tindakan kelas), yaitu penelitian yang bertujuan memberikan

Lebih terperinci

Skripsi. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Linggar Wijayati NIM:

Skripsi. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Linggar Wijayati NIM: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN BERBASIS KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 2 PANGGANG KECAMATAN JEPARA KABUPATEN JEPARA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan dan masa depan suatu negara, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu negara akan maju. Berhasil atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM

SKRIPSI. Oleh Rustiamah NIM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IIIA SD N BACIRO GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan proses pendidikan di Indonesia didasarkan pada landasan formal berupa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DRILL

PENERAPAN METODE DRILL PENERAPAN METODE DRILL DAN RESITASI PADA OPERASI BENTUK ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi pendidikan formal. Di dalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi pendidikan formal. Di dalamnya terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi pendidikan formal. Di dalamnya terdapat kerjasama antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh MISBAHUL JANNAH NIM

SKRIPSI. Oleh MISBAHUL JANNAH NIM PENERAPAN TEORI BRUNER PADA PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SULISTYANINGSIH A54D090017

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SULISTYANINGSIH A54D090017 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI AJAR MENENTUKAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA MELALUI STRATEGI GUIDE NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BAWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia harus menapaki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Tantangan masa depan yang selalu berubah sekaligus persaingan yang semakin ketat memerlukan keluaran pendidikan yang tidak hanya terampil dalam suatu bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan di jaman sekarang semakin berkembang karena dengan adanya perubahan kurikulum yang semakin pesat. Model pembelajaran yang dipakai pun bermacam-macam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI

UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI 1 UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI 1 Edy Suprapto, 2 Reza Kusuma Setyansah 1 Dosen Prodi Matematika IKIP PGRI Madiun 2 Dosen Prodi Matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci