TINJAUAN KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH MERITA NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH MERITA NIM."

Transkripsi

1 TINJAUAN KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH MERITA NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2 2

3 TINJAUAN KETERLAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN Merita, Nurhadi dan Ade Dewi Maharani³ meritameri007@gmail.com Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat Jln. Gunung Panggilun Padang Abstract The purpose of this is to evaluate Biology practical work class XI Semester I in SMA Solok Selatan regency. This research is descriptive by using total sampling method. The data in this research is qualitative and quantitative where gotten from questioner analysis, observation and interview with biology teacher. The sample in this research are all biology teachers class XI who are active in SMA Solok Selatan Regency year 2015/2016. The data analysis technique in this research is descriptive statistic analysis technique that by describe data and serve data in distribution frequency with percentage. The result is gotten that, the highest percentage of practical work was cell structure plant and animal with 87,01%, as Very done criteria. Meanwhile in not done criteria is blood structure material system of animal 0%. The highest school percentage is SMAN 3 Solok Selatan with 82,16% as done criteria meanwhile the lowest done criteria is SMAN 2 Solok with 0% as not done criteria. The percentage of practical work overall in SMAN Solok Selatan regency is 55,45% with not too done criteria. It can be concluded biology practical work in class XI Semester 1 in SMAN Solok Selatan regency year 2015/2016 is not too done. Keyword: Done, Practical Work and Biology PENDAHULUAN Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau keterampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial atau aktual telah dimiliki peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan dan memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan,pengetahuan,kemampuan,ketera mpilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Untuk membantu mengembangkan pontensi siswa, diharapkan dalam proses pembelajaran diselengarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan untuk tercapainya pembelajaran yang baik maka guru diharapkan untuk tidak hanya memberi materi saja di dalam kelas, namun guru juga harus dapat membangun minat siswa melalui kegiatan-kegiatan secara langsung di lapangan agar siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya, terutama pada pelajaran biologi yang membutuhkan pemahaman yang lebih. Mempelajari biologi orang akan mengetahui sejarah kehidupan, baik kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu siswa disekolah terutama di SMA perlu mempelajari biologi. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan IPA, jadi harus diperlakukan dan diberikan kepada siswa sebagai IPA atau Sains yang lahir dan berkembang melalui observasi dan eksperimen. Karena itu, dalam pembelajaran biologi siswa harus aktif melakukan kegiatan pengamatan atau eksperimen, 1

4 2 mendiskusikan hasilnya dan menarik kesimpulan. Siswa bukan hanya mendengar dan menerima informasi, membuat catatan, menghafal kemudian menyelesaikan tugas yang sifatnya mengingat apa yang dihafalnya. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau keterampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara pontensial atau aktual telah dimiliki peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan dan memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Menurut Wildan (dalam Prasaditarini 2012:2), biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Dengan mempelajari biologi, orang akan mengetahui sejarah kehidupan, manusia, hewan dan tumbuhan. Menurut Kertiasa (dalam Awwaluddin 2012:1), pembelajaran biologi harus ditekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mamapu menjelajahi alam sekitar secara alamiah. Pembelajaran biologi ini di tuntut untuk melaksanakan praktikum dimana praktikum ini di laksanakan dilaboratorium baik yang alamiah maupun buatan. Menurut Tarmizi (2009:5) bahwa laboratorium merupakan ruangan baik tertutup maupun terbuka yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Aktivitas yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang saling terintegrasi serta ditunjang oleh adanya suatu infrastruktur yang dibutuhkan demi terwujudnya hasil optimal, sedangkan menurut Rustaman dalam Yulianingsi (2007:9), laboratorium biologi merupakan suatu tempat percobaan atau penelitian biologi dilakukan. Menurut Nasution (2010:185), laboratorium adalah suatu bentuk mengajar yang menghadapkan murid dengan bendabenda dan peristiwa-peristiwa. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia (2007:621), laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan. Menurut Permenpan No. 03 Tahun 2010, laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Di Kabupaten Solok Selatan ada sembilan SMA Negeri yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8 dan SMAN 9. Berdasarkan hasil observasi berupa wawancara yang penulis lakukan pada bulan November Terdapat kendala yang dialami guru saat melakukan praktikum yaitu kesedian alat dan bahan yang tidak cukup, banyaknya materi yang dipraktikumkan, waktu yang disediakan sekolah tidak cukup, laboratorium yang masih dipakai untuk PBM, tidak adanya tenaga laboran, laboratorium biologi masih disatukan dengan laoratorium kimia atau fisika. Sehingga kegiatan praktikum tidak berjalan dengan optimal sedangkan pembelajaran biologi dituntut untuk melaksanakan praktikum. Kalau praktikum tidak dilaksanakan maka salah satu tujuan pembelajaran tidak tercapai. Kelancaran praktikum ditentukan oleh kesediaan alat dan bahan, jadwal pemakaian laboratorium pemakaiannya diatur bergantian, tata tertib dilaboratorium, manajemen dan pengelolaan laboratorium. Menurut Tarmizi (2009:6-7) suatu laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan yaitu berupa peralatan laboratorium dan sumber daya manusia. Sejalan dengan itu maka laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan yaitu berupa peralatan laboratorium perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana laboratorium IPA biologi untuk SMA adalah sebagai berikut : a. Ruang laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

5 3 b. Ruang laboratorium biologi dapat menampung minimum satu rombongan belajar. c. Rasio minimum ruang laboratorium biologi 2,4 m 2 /peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum ruang laboratorium biologi 5 m. d. Ruang laboratorium biologi memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan. Ruang laboratorium biologi dilengkapi oleh sarana dan prasarana. Selain itu, menurut Wirjosoemarto dkk, (2004:44) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan untuk pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium, contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus merupakan peralatan seperti meja siswa, meja guru, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan dan ruang timbang, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K dan pemadam kebakaran. Penelitian tentang laboratorium telah diteliti oleh Mastika (2014) dengan judul Analisis Standarisasi Laboratorium Biologi dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Kota Denpasar. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bawah kondisi daya dukung fasilitas alat-alat laboratorium IPA/Biologi yang ada di kota Denpasar sangat baik yakni berada pada interval 90 % artinya daya dukung alatnya sangat baik, segi managemen pengelolaan laboratorium SMA Negeri kota Denpasar smuanya tergolong sangat baik berada pada interval %, sedangkan untuk efektivitas dalam pemanfaatan ruang laboratorium yang ada di kota denpasar menunjukkan sangat baik berada pada interval %. Penelitian tentang laboratorium juga dilakukan oleh Mahiruddin (2008) dengan judul Pengaruh Fasilitas dan Kompetensi Pengelola Terhadap Efektivitas Manajemen Laboratorium IPA SMA di Kabupaten Konawe. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kondisi fasilitas laboratorium IPA SMA di kabupaten Konawe tergolong baik (60,34%), kompetensi pengelola laboratorium IPA tergolong baik (60,35%), dan efektivitas manajemen laboratorium IPA tergolong tinggi (63,79%). Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas manajemen laboratorium IPA (Fhitung = 3,505 dan p = 0,066) dengan kontribusi sebesar 5,9%. Kompetensi pengelola berpengaruh signifikan terhadap efektivitas manajemen laboratorium IPA (Fhitung = 10,922 dan p = 0,002) dengan kontribusi sebesar 16,3%. Hasil uji regresi ganda menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari fasilitas dan kompetensi pengelola terhadap efektivitas manajemen laboratorium IPA (Fhitung = 6,516 dan p = 0,003) dengan kontribusi sebesar 19,2%. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Tinjauan Keterlaksanaan Praktikum Biologi Kelas XI Semester I di SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan. Dengan tujuan untuk meninjau keterlaksanaan praktikum biologi kelas XI semester I di SMAN se-kabupaten Solok Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Jenis penelitia yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dilihat gambaran atau informasi tentang keterlaksanaan praktikum biologi kelas XI semester I di SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan pada 31Maret 30 April Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah seluruh anggota populasi (Total Sampling) yakni guru bidang studi biologi yang aktif mengajar di kelas XI di SMA Negeri se- Kabupaten Solok Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang diadopsi dari angket Faradila (2015:54) menggunakan skala Guttman. Alternatif jawaban pada jenis skala ini hanya terdiri dari dua alternatif yaitu Ya dan Tidak. Masingmasing akan diberi skor 1 dan 0. Teknik

6 4 analis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan data dan penyajikan data dalam bentuk distribusi frekwensi dengan presentase. Menurut Purwanto (2010:102) adapun teknik analisis data yang menggunakan persen dapat dicari dengan mengunakan rumus sebagai berikut: R NP X100% SM Keterangan : NP:Nilai prosentase yang dicari atau diharapkan R :Skor mentah yang diperoleh siswa SM:Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100:Bilangan tetap Setelah data diperoleh maka dilakukan pengelompokan data dengan kriteria variabel menurut Purwanto (2010:103) yaitu : 86% - 100% :Sangat Terlaksana 76% - 85% :Terlaksana 60% - 75% :Cukup Terlaksana 55% - 59% :Kurang Terlaksana 54 :SangatKurang Terlaksana HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang keterlaksanaan praktikum biologi kelas XI semester I, maka diperoleh persentase keterlaksanaan praktikum pada setiap materi biologi kelas XI semester 1 SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan, dapat dilihat pada tabel. Tabel. Persentase Keterlaksanaan Praktikum Biologi Kelas XI Semester 1 di SMA Negeri se- Kabupaten Solok Selatan M SMAN % M K ,07 96,22 98,03 98,03 98, ,06 ST , ,78 T 3 66, , , , ,71 CT 4 75, ,76 95,76 63 CT 5 98, , ,81 93,59 93, ,05 T 6 33, ,43 94,16 35,48 SKT 7 66, , ,08 CT 8 66, , , ,1 0 36,22 SKT 9 33, , ,69 49, ,81 83,33 37,49 SKT 10 92, ,29 50, , , ,89 KT SKT JP 730,2 903,7 419,9 860,9 762,5 191,6 846,9 773, % P 66, ,16 38,09 78,26 69,32 17,42 76,99 70,29 55,43 KT K CT SKT T SKT T CT SKT T CT Keterangan: K : Kreteria M : Materi 1. Struktur Sel Tumbuhan & Hewan 2. Organel-Organel Sel Tumbuhan & Hewan 3. Transfor pada Membran (Difusi, Osmosis) 4. Jaringan Tumbuhan (Jaringan Epidermis dan Derivatnya) 5. Struktur Aanatomi Daun, Akar dan Batang Monokotil dan Dikotil 6. Struktur Jaringan Epitel dan Sistem Organ pada Hewan 7. Struktur Jaringan Pengikat pada Hewan 8. Sistem Gerak pada Manusia (Zat Penyusun Tulang Keras dan Klasifikasi Tulang Rangka Manusia) 9. Otot sebagai Alat Gerak Aktif 10. Sistem Peredaran Darah Manusia 11. Sistem Peredaran Darah Hewan P : Permateri JP : Jumlah Persekolah % M : Persentase Materi % P : Persentase Persekolah ST : Sangat Terlaksana T : Terlaksana CT : Cukup Terlaksanana KT : Kurang Terlaksana SKT : Sangat Kurang Terlaksana

7 5 Berdasarkan Tabel diatas bahwa persentase keterlaksanaan praktikum permateri tertingi yaitu materi struktur sel tumbuhan dan hewan sebanyak 87,06 % (sangat terlaksana) dan kreteria sangat kurang terlaksana yaitu pada materi struktur sistem peredaran darah hewan, struktur jaringan epitel dan sistem organ pada hewan,otot sebagai alat gerak aktif dan sistem peredaran darah manusia. Sedangkan persentase keterlaksanaan praktikum persekolah tertinggi yaitu SMA Negeri 3 Solok Selatan sebanyak 82,16 % (terlaksana) dan kreteria sangat kurang terlaksana pada SMA Negeri 2 Solok Selatan 0 %. Persentase keterlaksanaan praktikum secara keseluruhan di SMA Negeri Sekabupaten Solok Selatan 55,43 % (kurang terlaksana). Jumlah SMA Negeri di Kabupaten Solok Selatan terdapat 9 sekolah. Sekolah merupakan tempat proses belajar mengajar. Dimana lembaga ini memberikan pengajaran secara formal. Menurut Hamalik (2008:5) sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan pengajaran kepada muridmuridnya. Berdasarkan analisis data deskriptif penelitian diatas, yang diberikan kepada responden dapat dilihat bahwa keterlaksanaan praktikum biologi kelas XI semester I di SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan dengan kriteria kurang terlaksana. Hal ini terjadi karena ada beberapa kendala yang di alami oleh responden. Seperti kekurangan alat bahan, waktu yang tidak cukup serta tenaga pengajar yang kurang, tenaga laboran yang tidak ada dengan demikian praktikum tidak akan berjalan dengan lancar. Menurut Tarmizi (2009:143) kelancaran praktikum ditentukan oleh ketersediaan alat dan bahan, jadwal pemakaian laboratorium yang diatur bergantian, disiplin, peraturan tata tertib dilaboratorium dan manajemen pengelolaan laboratorium. Praktikum di SMA Negeri 1 Solok Selatan cukup terlaksana. Berdsarkan hasil wawancara dan pemberian angket kepada guru SMA Negeri 1 Solok Selatan ada satu materi yang tidak di praktikumkan oleh semua guru biologi yang mengajar di kelas XI. Di SMA Negeri 1 Solok Selatan ini memiliki alat dan bahan yang memadai, memiliki tenaga laboran untuk mengelola labor dengan baik sehingga proses pelaksanaan praktikum terorganisir dengan baik serta pengelolaan laboratorium juga berjalan dengan baik. Sesuai dengan pendapat Sugiharto dalam Awwaluddin (2012:9), pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium menyangkut beberapa aspek yaitu: perencanaan, pengamanan, perawatan dan pengawasan. Praktikum sangat tidak terlaksana di SMA Negeri 2 Solok Selatan baik secara permateri maupun persekolah karena tidak ada satupun materi yang dipraktikumkan. Berdasarkan hasil wawancara dan pemberian angket kepada guru biologi hal ini terjadi karena alat dan bahan yang tidak lengkap serta guru yang kurang karena hanya dua orang guru yang mengajar biologi, tidak adanya guru honor biologi dan tenaga laboran. Disaat guru biologi yang satu cuti maka hanya ada satu guru yang mengajar biologi dari kelas X sampai kelas XII sehingga jam mengajar guru tersebut menjadi padat. Dengan padatnya jam mengajar sehingga waktu untuk melaksanakan praktikum tidak ada dengan keadaan demikian tidak ada satupun materi yang di praktikumkan. Sehingga salah satu tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan untuk tercapainya pembelajaran yang baik maka guru diharapkan untuk tidak hanya memberi materi saja di dalam kelas, namun guru juga harus dapat membangun minat siswa melalui kegiatan-kegiatan secara langsung di lapangan agar siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya, terutama pada pelajaran biologi yang membutuhkan pemahaman yang lebih. Praktikum di SMA Negeri 3 Solok Selatan terlaksana baik persekolah maupun permateri karena di SMA Negeri 3 Solok Selatan alat dan bahan yang memadai, memiliki tenaga laboran untuk mengelola labor dengan baik sehingga proses pelaksanaan praktikum terorganisir dengan baik. Sesuai dengan pendapat Wirjosoemarto dkk, (2004:46) agar

8 6 kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan, laboratorium perlu dikelola dengan baik. Salah satu bagian dari pengelola laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium yang mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat, dan bahan-bahan praktikum. Kegiatan praktikum di SMA Negeri 4 Solok Selatan sangat kurang terlaksana persekolah. Di SMA Negeri 4 ini ada tujuh materi yang tidak di praktikumkan karena mengalami beberapa kendala yaitu alat dan bahan yang tidak lengkap, tenaga laboran yang tidak ada dan waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan praktikum. Sedangkan, materi yang dipraktikumkan sangat padat sesuai yang dikatakan oleh Mulyasa (2010: 60) isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukan banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. SMA Negeri 5 Solok Selatan kegiatan praktikumnya sudah terlaksana persekolah dan permateri, walaupun masih ada dua materi yang tidak dipraktikumkan. Kendala yang dialami oleh guru SMA Negeri 5 Solok Selatan ini adalah waktu yang tidak cukup dan laboratorium yang digunakan untuk PBM dan praktikum dilaksanakan diluar jam pelajaran serta bahan yang tidak lengkap. Namun di SMA Negeri 5 Solok Selatan ini sudah memilik tenaga laboran sehingga kegiatan labor terorganisir dengan baik dan kegiatan praktikum berjalan dengan baik juga. SMA Negeri 6 Solok Selatan kegiatan praktikum cukup terlaksana persekolah dan permateri. Di SMA Negeri 6 ini ada hanya satu materi yang tidak di praktikumkan. Namun, materi yang dipraktikumkan juga tidak berjalan sebagai mana mestinya karena, kendala yang dialami SMA Negeri 6 ini adalah alat dan bahan yang tidak sarana dan prasarana yang kurang lengkap. Menurut Wirjosoemarto dkk, (2004:44) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan untuk pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium, contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus merupakan peralatan seperti meja siswa, meja guru, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan dan ruang timbang, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K dan pemadam kebakaran. Kegiatan praktikum di SMA Negeri 7 Solok Selatan sangat tidak terlaksana dan hanya dua materi yang di praktikumkan dan sembilan materi yang tidak di praktikumkan. Kendala yang dialami SMA Negeri 7 Solok Selatan sama dengan sekolah yang lainnya, yaitu kekurangan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan tenaga laboran yang tidak ada. Menurut Tarmizi (2009:143) kelancaran praktikum ditentukan oleh ketersedian alat dan bahan, jadwal pemakaian laboratorium yang diatur bergantian, disiplin, peraturan tata tertib dilaboratorium dan manajemen pengelolaan laboratorium. Kegiatan Praktikum di SMA Negeri 8 Solok Selatan cukup terlaksana. SMA Negeri 8 ini hanya satu materi yang tidak di praktikumkan dan ada beberapa materi yang dipraktikumkan tapi tidak berjalan semana mestinya. Karena alat dan bahan yang masih kurang serta tenaga laboran yang tidak ada sehigga kegiatan laboran tidak dikelola dengan baik. Menurut Wirjosoemarto dkk, (2004:46) juga mengemukakan agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan, laboratorium perlu dikelola dengan baik. Salah satu bagian dari pengelola laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium yang mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat, dan bahan-bahan praktikum. SMA Negeri 9 Solok Selatan kegiatan praktikum cukup terlaksana dan ada tiga materi yang tidak dipraktikumkan. Kendala yang dialami dalam melaksanakan praktikum karena kekurangan alat dan bahan serta tenaga laboran yang tidak ada. Menurut Tarmizi (2009:6-7) suatu laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan yaitu berupa peralatan laboratoriuum dan sumber daya manusia. Sejalan dengan itu maka laboratorium terdiri dari sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan yaitu berupa peralatan laboratorium perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku

9 7 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan praktikum biologi kelas XI semester I di SMA Negeri se-kabupaten Solok Selatan tahun Pelajaran 2015/2016 kurang terlaksana. DAFTAR KEPUSTAKAAN Awwaluddin, A Analisis Kesipan Laboratorium dalam Mendukung Pembelajaran Biologi SMA Negeri di Kabupaten Demak. Jurnal MIPA Universitas Negeri Semarang. Hlm Faradila, S. S Tinjauan Keterlaksanaan Praktikum pada SMP Negeri dan SMP Swasta Piloting se-kota Padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang. Hamalik Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Mastika, N Analisis Standarisasi Laboratorium Biologi dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Kota Denpasar. Jurnal MIPA Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA.Vol. 4. Hlm Mahiruddin Pengaruh Fasilitas dan Kompetensi Pengelola terhadap Efektivitas Manajemen Laboratorium IPA SMA di Kabupaten Konawe. Hlm 1-7. Prasaditarini, E Pengelolaan Laboratorium Biologi Di SMA Negeri 1 Pacitan. Jurnal MIPA Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hlm Permendiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), (Online). Diakses pada tanggal 19 November Permendiknas Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya, (Online). Diakses pada tanggal 19 November Purwanto, N Prinsip - Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya. Riandi Pengelolaan Laboratorium. (online). PA/JUR_PEND_BIOLOGI/ RIANDI/Bahan_kuliah/pengelola an_laboratorium.pdf. Diakses Tanggal 20 November Tarmizi Manajemen Laboratorium. UNP Press : Padang. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Undang-undang Republik Indonesia Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 (PP.19/2005) Tentang Standar Nasional Pendidikan. (Online). Diakses pada tanggal 19 November Yulianingsih Kesiapan Laboratorium Biologi di SMA Negeri se- Kabupaten Pati dalam Mendukung Pembelajaran Biologi. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Semarang. Hlm Tarmizi Manajemen Laboratorium. UNP Press : Padang Wirjosoemarto, Yusuf, Bambang dan Riandi Teknik Laboratorium. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN Sovia Angginta, Ardi, RRP.Megahati e-mail:soviaangginta@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI SE- KABUPATEN PASAMAN BARAT

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA DI SMP NEGERI SE- KABUPATEN PASAMAN BARAT TINJAUAN STANDARISASI LAORATORIUM IPA DI SMP NEGERI SE- KAUPATEN PASAMAN ARAT Artikel RIZKY MAULIDIYAH NIM. 10010225 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI

Lebih terperinci

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh Rahayu Septinurmita, Sudirman, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah

Lebih terperinci

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN PASAMAN BARAT

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN PASAMAN BARAT TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN PASAMAN BARAT Artikel ENJANG APRILIANI NIM. 10010211 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam ikut serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang-undang

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) YANMILA

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO Salwa Rezeqi Jurusan Biologi, Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan 20221. Email:salwarez@gmail.com

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3)

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3) 1 dari 9 PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER (Managing Biology Laboratory in Public And Private High School at ex Jember Administrative Cities) Rachma Murtisari

Lebih terperinci

Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018) VOL 2 NO 1 (2018) E-ISSN : P E D A G O N A L. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Munarti, Sutjihati / PEDAGONAL Vol 2 No 1 (2018) VOL 2 NO 1 (2018) E-ISSN : P E D A G O N A L. Jurnal Ilmiah Pendidikan VOL 2 NO 1 (2018) 56-62 E-ISSN : 2550-0406 P E D A G O N A L Jurnal Ilmiah Pendidikan http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal STANDAR SARANA PRASARANA LABORATORIUM IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI WILAYAH

Lebih terperinci

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH SEFTI MURNI NIM.06010034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 2 KECAMATAN TAMBUSAI Muliadong 1), Nurul Afifah 2) dan Ria Karno 3) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian

Lebih terperinci

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL NUR AFIPAH NIM. 08010293 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015

KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 KELAYAKAN LABORATORIUM BIOLOGI SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PRAKTIKUM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 SURAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA SMPN SE-KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ABSTRACT

TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA SMPN SE-KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ABSTRACT TINJAUAN STANDARISASI LABORATORIUM IPA SMPN SE-KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ¹Rino Hidayat, ²Ardi dan ³Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Lebih terperinci

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki arti penting bagi pendidikan di sekolah. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Oleh: Elda Riza 1), Ramadhan Sumarmin 2), Liza Yulia Sari 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara)

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara) PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara) Freddy P. Limbong Tenaga Laboran SMA Unggul DEL; e-mail: limbongfreddy@gmail.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai

Lebih terperinci

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA PROFIL LABORATORIUM KIMIA SMA/MA DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 THE PROFILE OF SMA/MA CHEMICAL LABORATORY AT THE SLEMAN IN 2011/2012 ACADEMIC YEAR Oleh : Muhammad Rheza Arsyida Fajri, Regina

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Manajemen Laboratorium yang dibina oleh Bapak Drs. Derrmawan Afandy, M.Pd, Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya

Lebih terperinci

ANALISIS SARANA DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA (BIOLOGI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMA SWASTA NUSANTARA LUBUK PAKAM

ANALISIS SARANA DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA (BIOLOGI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMA SWASTA NUSANTARA LUBUK PAKAM ANALISIS SARANA DAN PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA (BIOLOGI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMA SWASTA NUSANTARA LUBUK PAKAM Nurhamidah Nasution, Ashar Hasairin Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran)

BAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan sekolah berbasis umum yang berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran) dari SMA mampu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini mengumpulkan data dengan beragam teknik, diantaranya yaitu teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERDASARKAN PENGAKTIFAN SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/ 2017

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERDASARKAN PENGAKTIFAN SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/ 2017 PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERDASARKAN PENGAKTIFAN SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL OLEH: IKHSAN RESTU FAUZI NIM. 08010154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP Fitri Arsih 1), Yuni Ahda 2) Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO Skripsi Oleh: ARINI ANGGARINI K4305005 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PROFIL LABORATORIUM DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016

PROFIL LABORATORIUM DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 PROFIL LABORATORIUM DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Mulyasa,

Lebih terperinci

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK Syofianti 1, Helendra 2, Liza Yulia Sari 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran biologi, karena melalui praktikum siswa akan memperoleh pengalaman belajar

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I KOTO XI TARUSAN ARTIKEL QHARIN SYAFITRI ALVIN NIM.11010133 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274) Mengenal Lab. Kimia, Yuk! --Yogyakarta: LeutikaPrio, 2017 vi + 104 hlm. ; 13 19 cm Cetakan Pertama, Desember 2017 Penulis Pemerhati Aksara Desain Sampul Tata Letak : Uji Saputro, S.Si. : LeutikaPrio :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI Afreni Hamidah, Eka Novita Sari, Retni S. Budianingsih Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lebih terperinci

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH Disampaikan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Komputer Bagi guru-guru SMP/MTS/SMA/MA dan SMK se Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SMPN SE-KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KELENGKAPAN PENUNJANG PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELENGKAPAN PENUNJANG PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KELENGKAPAN PENUNJANG PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. nantinya dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di sekolah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktikum biologi merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran biologi terutama dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran. Tercapainya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA Yurike Andamosty 1, Rina Widiana 2, Siska Nerita 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

Lebih terperinci

PROFIL LABORATORIUM BIOLOGI DAN TINGKAT KESIAPAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PROFIL LABORATORIUM BIOLOGI DAN TINGKAT KESIAPAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PROFIL LABORATORIUM BIOLOGI DAN TINGKAT KESIAPAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA MUHAMMADIYAH SE-SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang

Lebih terperinci

PROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL (SMA) PEKANBARU STATE

PROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL (SMA) PEKANBARU STATE 1 PROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL () PEKANBARU STATE Rosaulidia.S*, Yuslim Fauziah dan Arnentis *e-mail: Rosaulidia_simanjuntak@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

KAJIAN MUATAN KPS PADA LKS BIOLOGI SMA ABSTRAK

KAJIAN MUATAN KPS PADA LKS BIOLOGI SMA ABSTRAK KAJIAN MUATAN KPS PADA LKS BIOLOGI SMA ABSTRAK The purpose of this study to determined the matter suitability with Basic Competence (BC) and contents of Science Process Skill (SPS) that implemented in

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL Oleh IKE LESTARI NPM. 10010215 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK Leni Gusdenti, Mulyati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA Oleh : Ridhatul Rahayu Lova ¹, Mades Fifendy ², Sudirman ² 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN Oleh : Irawati, Nurhadi, dan Renny Risdawati Program

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang

Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMA Negeri di Kabupaten Malang WANDA INDRIANA PUSPITA, KADIM MASJKUR, MUHARDJITO Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang, E-mail:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Abdan SMP Negeri 2 Poso Pesisir, Kab. Poso ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO Oleh: Liza Ovtri Nanda, Renny Risdawati, Siska Nerita Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan fasilitas laboratorium sekolah merupakan hal yang menarik untuk dibahas, mengingat kegiatan praktikum dipercaya sebagai salah satu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan proses sains, yang didalamnya meliputi beberapa indikator kemampuan yang harus dimiliki

Lebih terperinci

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa, Hubungan Tingkat Intensitas dan Kualitas Kegiatan Praktikum di Laboratorium Biologi dengan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kabupaten Situbondo (Correlation Between The Intensity and Quality of Practical

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Oleh: Puty Lenggo Geni 1, Sudirman 2 dan Siska Nerita 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Liza Yulia Sari Program Studi

Lebih terperinci

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS GURU, IKLIM SEKOLAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA N 1 PARIANGAN E-JURNAL Oleh : AFIFATUL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur

Lebih terperinci

Edu Geography

Edu Geography Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI (EEK) SERTA KEBENCANAAN SEBAGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2010),

BAB I PENDAHULUAN. hlm E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2010), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 AMPEK ANGKEK JURNAL LIA RAHMADINA NIM. 09010353

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncakan dalam bentuk program pengajaran. Segala sesuatu

Lebih terperinci

Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Jurusan Bisnis Dan Manajemen SMK Negeri 2 Dan SMK Negeri 3 Kota Padang

Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Jurusan Bisnis Dan Manajemen SMK Negeri 2 Dan SMK Negeri 3 Kota Padang Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPA Pada Jurusan Bisnis Dan Manajemen SMK Negeri 2 Dan SMK Negeri 3 Kota Padang Rita Fitrianti 1, Renny Risdawati 1, Ruth Rize Paas Megahati 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI COMPLETENESS AND UTILIZATION OF EUIPMENT AND MATERIALS PRACTICUM IN BIOLOGI SMA STATE PEKANBARU ACADEMIC YEAR 2014/2015

STUDI COMPLETENESS AND UTILIZATION OF EUIPMENT AND MATERIALS PRACTICUM IN BIOLOGI SMA STATE PEKANBARU ACADEMIC YEAR 2014/2015 1 STUDI COMPLETENESS AND UTILIZATION OF EUIPMENT AND MATERIALS PRACTICUM IN BIOLOGI SMA STATE PEKANBARU ACADEMIC YEAR 2014/2015 Melda*, Yuslim Fauziah, Arnentis *e-mail: Meldaimelbio@gmail.com, yuslimfauziah@gmail.com,

Lebih terperinci

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung 1 2 Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung By: *Student ** lecturers Fita Nurwahyuni * Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd ** Yasrial

Lebih terperinci

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Oleh: Haftika Fitri, Mulyati, RRP Megahati S Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA PADA SMK NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL USMAN NIM.

PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA PADA SMK NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL USMAN NIM. PSPSI SISWA THADAP MATA PLAJAAN IPA PADA SMK NGI DAN SWASTA DI KCAMATAN IV JUAI KABUPATN PSISI SLATAN JUNAL USMAN NIM. 09010314 POGAM STUDI PNDIDIKAN BIOLOGI SKOLAH TINGGI KGUUAN DAN ILMU PNDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. model dalam pembelajaran pun dikembangkan agar dapat lebih menarik minat,

BAB I PENDAHULUAN. model dalam pembelajaran pun dikembangkan agar dapat lebih menarik minat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai metode maupun model dalam pembelajaran pun dikembangkan agar dapat lebih menarik minat, meningkatkan kreativitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL FITRI MAYA SARI NIM. 10010132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA Oleh: Yesi Rispianti, Mulyati, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK In

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM: LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMINIMALISIR PESERTA DIDIK YANG KURANG BERMINAT DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh : SOTRIADI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 34 SIJUNJUNG ARTIKEL AKRI YEGI NIM. 10010220 PROGRAM

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM

EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM. 11010151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA Queen Erlia Utomo, Titin Sunarti Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan ANALISA KETERKAITAN ANTARA INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, MATERI, DAN EVALUASI DALAM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN BIOLOGI GURU SMA NEGERI DAN SWASTA DI KOTA PADANG Oleh: Egi Afshillah,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA NEGERI KABUPATEN MUARO JAMBI OLEH MERY FITRIA EFRIYANI RRA1C413016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.41 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.41 Tahun 2007 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yang membahas tentang mahluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro, pembelajaran masih berpusat pada guru. Jadi guru lebih aktif selama proses belajar mengajar,

Lebih terperinci

BAB II PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I di MAN KENDAL

BAB II PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I di MAN KENDAL BAB II PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I di MAN KENDAL A. Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdiri dari penelitian yang terdahulu.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 JUKNIS ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66 G. URAIAN

Lebih terperinci

Dian Eka Budi Yanti, 2) Subiki, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Dian Eka Budi Yanti, 2) Subiki, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) ANALISIS SARANA PRASARANA LABORATORIUM FISIKA DAN INTENSITAS KEGIATAN PRAKTIKUM FISIKA DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA NEGERI DI KABUPATEN JEMBER 1) Dian Eka Budi Yanti, 2) Subiki,

Lebih terperinci

Mariani Natalina, Yustini Yusuf dan Desy Rahmayani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ABSTRACT

Mariani Natalina, Yustini Yusuf dan Desy Rahmayani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 UKUI TAHUN AJARAN 2009/2010 Mariani Natalina, Yustini Yusuf

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG Yoricha Juniza 1, Maryati Jabar 2, Revian Body 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA Melda Yulia 1, Siska Nerita 2, Lince Meriko 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian

Lebih terperinci

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Lebih terperinci

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh : Suci Fiantika, Renny Risdawati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program pengajaran. Segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran biologi (Rustaman, 1996), karena biologi membahas tentang makhluk

Lebih terperinci