BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif
|
|
- Shinta Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif Perkembangan teknologi, baik disadari maupun tidak, telah merubah hidup manusia. Selama lebih dari 300 tahun, kehidupan manusia dibantu oleh perkembangan teknologi dalam berbegai bidang. Mulai dari teknologi dalam bangunan, teknologi pakaian, teknologi kuliner, listrik, teknologi komunikasi, dan tidak lupa teknologi otomotif membuat kehidupan sehari-hari manusia menjadi lebih nyaman dan mudah. Tidak dapat dipungkiri, seiring berkembangnya teknologi terjadi kenaikan dalam tingkat kenyamanan hidup manusia. Mengambil contoh pada bidang teknologi otomotif, perubahan yang jelas dapat terlihat pada bidang transportasi. Sebelum dikenalkan otomotif dalam kehidupan manusia, manusia berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan berjalan kaki. Penemuan roda pada teknologi otomotif lebih membantu manusia dalam bepergian sehingga pada akhirnya ditemukan mesin sehingga proses transportasi manusia maupun barang menjadi lebih singkat dan mudah. Industri otomotif berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan alur globalisasi. Adaptasi-adaptasi produsen otomotif diakukan sebagai jawaban atas keberanekaragaman kebutuhan setiap individu manusia. Pada tahun 1769, penemuan mesin bertenaga uap mengubah dunia otomotif dan dunia transportasi. Bermula dari mesin uap, adaptasi dilakukan sehingga muncul berbagai macam jenis kendaraan dengan tujuan menarik konsumen yang beragam. Mobil, kereta api, serta kapal bertenaga uap mulai dipasarkan, memberikan alternatif berkendara sesuai dengan kebutuhan pribadi. Setelah ditemukan bahan bakar bensin dan diesel pada era 1800, mesin bertenaga bensin dan diesel mulai dikembangkan. Dari mesin berbahan bakar bensin dan diesel, produsen otomotif di dunia berlomba-lomba menghasilkan alternatif berkendara yang akrab digunakan saat ini. Jenis otomotif seperti pesawat terbang, jet, kereta api, truk, bis, mobil, sepeda motor, serta kapal merupakan bukti nyata inovasi yang dilakukan di dunia otomotif sebagai jawaban kebutuhan manusia yang beragam. 1
2 Inovasi yang dilakukan telah membantu otomotif merubah dunia sejak era Perubahan transportasi tidak hanya terlihat pada negara maju, namun juga terlihat pada negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Sebagai negara yang menyimpan banyak potensi besar, dengan wilayah yang lebar serta populasi yang besar, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi produsen otomotif di Indonesia Perkembangan Otomotif di Indonesia Perkembangan ekonomi di Indonesia yang pesat menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan hidup semakin bertambah. Kebutuhan primer, yaitu sandang, pangan, dan papan dirasa tidak lagi mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. Karena kebutuhan hidup masyarakat, dengan situasi kerja yang jauh dari rumah tinggal, maka masyarakat membutuhkan alat transportasi baik pribadi maupun umum untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Menanggapi kebutuhan masyarakat Indonesia, perkembangan transportasi di Indonesia tidak dapat terelakkan, baik transportasi umum maupun transportasi pribadi. Pernyataan ini didukung oleh Data Kendaraan Bermotor di Indonesia oleh Badan Penyelenggara Survey Indonesia. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis, Jenis Kendaraan Bermotor Mobil 8,891,041 9,548,866 10,432,259 11,484,514 12,599,138 Penumpang Mobil Bis 2,250,109 2,254,406 2,273,821 2,286,309 2,398,846 Mobil 4,687,789 4,958,738 5,286,061 5,615,494 6,235,136 Barang Sepeda 61,078,188 68,839,341 76,381,183 84,732,652 92,976,240 motor Jumlah 76,907,127 85,601,351 94,373, ,118, ,209,266 Pasar otomotif di Indonesia terbuka lebar dengan berbagai macam komoditi, sehingga pada pasar Indonesia dapat ditemukan berbagai macam jenis otomotif. Dengan segmentasi yang bertambah luas, masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Jenis brand dan tipe kendaraan menjamur memenuhi kebutuhan individu yang beragam. Produsen otomotif berlomba-lomba mendapatkan pasar yang stabil dalam wilayah Indonesia, sesuai dengan target pasarnya. Sumber: bps.go.id
3 Banyaknya jenis otomotif yang dipasarkan menjadikan masyarakat memerlukan berbagai pertimbangan dalam menentukan kendaraan yang tepat. Kualitas barang, efisiensi, serta pelayanan yang baik oleh pemegang merek tertentu adalah beberapa faktor penentu konsumen untuk memilih kendaraan dari berbagai macam jenis produsen otomotif Sejarah Perkembangan Mercedes-Benz Mercedes-Benz merupakan salah satu produsen mobil pertama di dunia. Sebagai salah satu divisi dari DMG (Daimler Motoren Gesselschaft), Mercedes-Benz merupakan sebuah perusahaan otomotif asal Jerman yang memproduksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk, dan bis. Awal mula produsen otomotif ini berasal dari penemuan Carl Benz atas mobil berbahan bakar bensin pertama di dunia yang dipantenkan pada tahun 1886, dengan nama Benz Patent Motorwagen. Sejarah Mercedes-Benz bermula dari Wilhelm Maybach, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desain DMG, membuat mobil yang cepat, ringan, dan aman untuk Emil Jellinek, salah satu distributor DMG. Berawal dari hasil patent Carl Benz dan usaha untuk memenuhi permintaan Emil Jellinek, Maybach mendesain mobil yang diberi nama Mercedes. Mobil Mercedes pertama ini selesai pada 2 April Mobil ini merupakan cikal bakal mobil Mercedes-Benz. Nama Mercedes sendiri diambil dari nama anak perempuan Emil Jellinek, yang saat itu berusia 10 tahun. Penggunaan nama Mercedes oleh Emil Jellinek selain merupakan personafikasi kasih sayang orangtua kepada putrinya, juga menunjukkan naluri bisnis Emil Jellinek yang sangat tinggi. Jellinek menilai pentingnya membangun image komersial, dengan memilih nama merek dagang. Mercedes dalam bahasa Spanyol atau Merci dalam bahasa Perancis yang mempunyai arti positif yaitu penuh rasa terima kasih, atau dalam bahasa Latin yang berarti anugerah yang menyenangkan. Mobil pertama DMG dengan nama Mercedes diluncirkan pada 22 Desember 1900, dan dipatenkan sebagai merek dagang pada tahun Pada tahun 1906, Daimler Motor Gesellschaft dan Benz & Cie (perusahaan yang didirikan oleh Karl Benz) melakukan merger, sehingga nama perusahaan dirubah menjadi Mercedes-Benz. Dari kesepakatan merger tersebut berdirilah Daimler Benz Aktiengesellschaft (Daimler-Benz AG). Produk pertamanya adalah truk diesel enam silinder yang pertama di dunia yang dinamakan Mercedes Benz L-5. 3
4 Tahun 1998 merupakan tahun yang bersejarah karena ditahun inilah perusahaan Mercedes-Benz kembali merlakukan merger dengan Chrysler Corporation, raksasa industry otomotif di Mereka Serikat. Merger ini membentuk perusahaan baru yang diregistrasi di Jerman dengan nama DaimlerChrysler, berpusat di Stuttgart dan Michigan, Amerika Serikat. Nama Chrysler juga mengambil nama sang penemu dari Amerika Serikat, Walter P Chrysler. Kegiatan penyatuan dua perusahaan besar yang disebut merger ini dilakukan agar Mercedes-Benz dapat melebarkan sayapnya ke rancah internasional dan membantu inovasi otomotif Mercedes-Benz. Di Indonesia, Mercedes-Benz menembus pasar secara resmi pada tahun 1970 dengan berdirinya PT. German Motor Manufacturing yang merupakan pabrik perakit unit Daimler-Benz dan PT. Star Motors Indonesia yang merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) satu-satunya produk Daimler-Benz yang melayani pembelian dan pelayanan purna jual unit Mercedes-Benz. Pada bulan Juni 2000, PT Star Motors Indonesia berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia, dan PT German Motor Indonesia menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia Pentingnya Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Dunia Otomotif Keberadaan Agen Tunggal Pemegang Merek, atau yang biasa disebut ATPM, berpengaruh besar terhadap keberhasilan pemasaran merek otomotif. Hubungan produsen otomotif dengan konsumen tidak hanya terpaku pada penjualan unit otomotif. Pelayanan purna jual yang baik juga merupakan poin penting untuk menjaga dan meningkatkan nama produsen otomotif diantara pesaing otomotif lainnya. Ini berlaku kepada seluruh jenis segmen otomotif. Disinilah peran ATPM dalam dunia otomotif. ATPM merupakan badan usaha yang bertanggung jawab pada aspek penjualan, perawatan, pemberian informasi otomotif, serta menjaga hubungan baik antara konsumen dengan merek dagang terkait. ATPM memiliki dua fungsi utama dalam rantai otomotif dunia, yaitu memasarkan produk otomotif yang telah di produksi oleh pemilik merek, serta melakukan perawatan purna jual terhadap unit otomotif yang telah dimiliki oleh konsumen. Pada umumnya, ATPM terdiri dari area ekshibisi, yang berguna sebagai sarana memasarkan produk otomotif, serta area bengkel/servis, yang berguna sebagai sarana perawatan purna jual. Keberadaan ATPM tidak dapat dipisahkan dengan komunitas otomotif, dimana pemasaran otomotif dan pelayanan purna jual pada ATPM akan menjadi suatu jaminan 4
5 terhadap suatu merek tertentu supaya tetap diminati oleh konsumen, sehingga setiap produsen otomotif dituntut untuk meningkatkan citra merek ATPM yang ditangani untuk menjadi lebih baik agar dapat bersaing secara sehat. Mercedes-Benz adalah salah satu brand mobil dengan target pasar tinggi. Ditilik dari perkembangan otomotif di Indonesia, kebutuhan akan pasar eksklusif akan semakin diminati oleh orang dari kalangan tertentu. Kebutuhan ini semakin menjamur di Indonesia. Kebutuhan ekslusif ini menyebar dan ikut bekembang paralel dengan kebutuhan akan otomotif di wilayah-wilayah Indonesia. Tidak terkecuali bagi pasar Mercedes-Benz, pengadaan ATPM menjadi penting karena pembelian unit mobil high-class biasanya dibanderol dengan ekspektasi yang tinggi, selain dalam produk otomotif juga dalam pelayanan purna jual. Kemudahan akses konsumen dengan ATPM tidak dapat dipungkiri merupakan poin pertimbangan dalam pemilihan jenis mobil dari pasar bebas otomotif di Indonesia. Dengan inovasi otomotif dan unit baru yang terus bermunculan, maka pasar Mercedes-Benz di Indonesia bersifat positif. ATPM Mercedes-Benz yang mengikuti, bahkan melebihi, stadarisasi Mercedes-Benz dapat meningkatkan tingkat konsumerisasi otomotif Mercedes-Benz baik dalam penjualan unit maupun dalam pelayanan purna jual di wilayah Semarang. 1.2 Permasalahan Permasalahan Utama Indonesia merupakan salah satu negara potensial untuk menjadi tempat ATPM Mercedes-Benz. Ditilik dari kenaikan jumlah kendaraan di Indonesia, masuknya Mercedes- Benz sebagai salah satu produsen otomotif akan menaikkan potensi pasar otomotif dengan kelas menengah keatas pada wilayah Indonesia. Pada segmen pasar otomotif menengah keatas, Mercedes-Benz bukanlah satusatunya produsen yang bermain di dalam pasar bebas. Terdapat kurang lebih dua produsen otomotif lain yang menawarkan unit otomotif dengan tingkat setara dengan Mercedes-Benz. Merupakan tantangan, menciptakan wadah fisik yang dapat menampung segala aktivitas yang berhubungan dengan otomotif seperti proses penjualan, promosi, pengadaan suku cadang, serta proses purna jual yang dapat bersaing dengan produsen otomotif yang lain. 5
6 1.2.2 Permasalahan Khusus Bangunan dengan fungsi ATPM dapat dibilang telah merajalela di wilayah Indonesia. Namun sebagian besar ATPM di Indonesia memiliki citra yang sama karena mengacu pada standart pemilik merek. Citra yang setara ini menimbulkan sifat yang monoton sehingga satu ATPM sulit untuk dapat menonjol pada ATPM dengan merek yang sama. Merupakan tantangan untuk menciptakan wadah fisik yang unik dengan perencanaan sirkulasi yang efisien, dengan estetika yang baik sebagai ATPM Mercedes-Benz. Bukan hanya sebagai tempat untuk memperbaiki unit otomotif, namun sebagai tempat yang nyaman baik bagi konsumen maupun bagi pekerja di dalamnya. Dengan mempertimbangkan standart Mercedes-Benz yang sama di seluruh dunia, menjadi tantangan untuk mendesain bangunan sesuai dengan standart korporasi yang ada tetapi tetap unik dan nyaman digunakan di wilayah Indonesia yang beriklim tropis. 1.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan Pembahasan Menelaah dan mengkaji regulasi serta kriteria, untuk menjadi bahan acuan konseptual dalam merancang bangunan dengan fungsi ATPM Mercedes-Benz, serts dapat mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan yang tepat bagi sebuah ATPM Mercedes- Benz Sasaran Pembahasan Dengan mengkaji regulasi serta kriteria fasilitas yang ada dalam ATPM, dan melakukan kajian terhadap standart Mercedes-Benz, diharapkan perancangan dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: Dengan pengkajian yang menyeluruh mengenai standart yang ada, diharapkan ATPM dapat menjadi bangunan yang efisien untuk seluruh kegiatan otomotif, baik penjualan mapun aktivitas purna jual. Menjadi salah satu aspek promosi yang tepat guna bagi konsumen atau calon konsumen. 6
7 Tidak sekedar menjadi tempat untuk memperbaiki unit otomotif, namun sebagai tempat yang nyaman baik bagi konsumen maupun bagi pekerja di dalamnya. 1.4 Lingkup dan Metoda Pembahasan Lingkup Pembahasan 1. Aspek Non-Arsitektural Pengkajian regulasi, kriteria dan aspek aspek pendukung dalam perancangan sebuah ATPM. Dampak pembangunan ATPM terhadap ekosistem di sekitarnya. 2. Aspek Arsitektural Pembahasan akan dititik beratkan terhadap aspek arsitektural berupa pengohalan tapak, tata ruang, fasad, sikulasi, serta peletakan massa bangunan tehadap lahan Metoda Pembahasan Dalam penelitian ini, tedapat beberapa perangkat-perangkat metoda yang digunakan guna mendapatkan infomasi yang berkaitan tentang penelitian, yakni: 1. Pengamatan Tehadap Objek/Obserrvasi Obsevasi dilakkan tehadap bangunan dengan fungsi sejenis, dengan mengamati tata ruang, kebutuhan ruang, dan pelaku kegiatan yang terkait. 2. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mencari sumber informasi yang berkaitan dengan masalah perancangan bangunan ATPM. Hal ini meliputi klasifikasi dan pengertian dua fungsi utama ATPM, showroom dan bengkel otomotif, serta standart-standart bangunan dengan fungsi serupa. 3. Empiris Metode empiris dilakukan dengan mencari contoh bangunan yang memiliki fungsi sejenis, baik yang berada di wilayah Indonesia maupun luar negeri. 4. Analisis 7
8 Analisis merupakan metode penguraian dan pengkajian dari data/informasi yang diperoleh, kemudian digunakan sebagai data relevan bagi perancangan bangunan ATPM dalam suatu kerangka acuan yang mendasar. 5. Sintesis Sintesis merupakan metode penggabungan data hasil studi literatur dengan data pengamatan dan analisis yang telah dilakukan untuk diolah menjadi sebuah konsep perancangan. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dikelompokkan menjadi lima bagian pokok yang saling berkesinambungan satu sama lain dan mengarah kepada kesimpulan akhir. BAB I Pendahuluan Memuat garis besar tentang latar belakang, sejarah, dan paparan awal yang menggambarkan isi penulisan secara keseluruhan. Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, sistematika pembahasan, dan kerangka berpikir. BAB II Tinjauan Literatur Bangunan Merupakan tinjauan mengenai ATPM serta ruang fungsional di dalamnya. Pengertian atau definisi ATPM, klasifikasi mobil, juga mengenai aspek-aspek arsitektural terhadap bangunan ATPM, seperti regulasi dan standart bangunan. Pada bab ini juga ditampilkan standart ATPM Mercedes-Benz, juga dilampirkan studi kasus terhadap beberapa bangunan dengan fasilitas yang sama, baik di dalam maupun di luar negeri. BAB III Tinjauan Potensi dan Analisa Lokasi Merupakan analisa dan tinjauan lokasi potensial ATPM Mercedes-Benz, meliputi tinjauan potensi kota, tinjauan peraturan lokal yang ada, serta analisa lahan potensial lokasi bangunan ATPM. BAB IV Pendekatan Konsep Perancangan Merupakan pembahasan mengenai isu utama pada perencanaan bangunan serta penyelesaian isu dengan cara membahas pendekatan konsep perancangan yang merespon isu utama. BAB V Konsep Dasar Perancangan Pengembangan dari pendekatan konsep perancangan berupa konsep-konsep dasar perancangan bangunan, meliputi konsep tata letak massa, tata ruang, citra, hingga konsep tata lansekap bangunan. 8
9 1.6 Keaslian Penulisan Dari Judul-judul sebelumnya, memang ditemukan untuk perancangan fungsi yang sama, namun tidak ditemukan untuk judul dan penekanan yang sama. Beberapa judul yang ditemukan antara lain: A., G. Erlan Kusuma Yogyakarta Oto Center. Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada. Mardiansyah, Aan Yogyakarta International Circuit. Tugas Akhir. Universitas Gadjah Mada. 1.7 Kerangka Berpikir Perkembangan Teknologi Otomotif Peningkatan Kebutuhan Fasilitas dalam Hidup Kemajuan Ekonomi Indonesia Kebutuhan akan Otomotif Produsen Otomotif masuk wilayah Tanah Air ATPM untuk mewadahi aktivitas otomotif di Indonesia Showroom Mobil Tinjauan Pustaka Studi Kasus Bengkel Mobil Standart Khusus ATPM Pendekatan Konsep Lahan Bangunan Konsep Desain Desain Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penulis Sumber: Analisa Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PNDAHULUAN 1.1 LATAR BLAKANG Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia berjuang keluar dari krisis ekonomi. Di era globalisasi ini
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Asal perusahaanini di awal 1880-an, ketika Gottlie Daimler dan Carl Benz menemukan mobil secara terpisah di selatan jerman. Daimler dan Wilhelm Maybach,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Mercedes-Benz Ketika Gottlieb Daimler dan Karl Benz menemukan mesin berkecepatan tinggi dan mobil secara independen satu sama lain di tahun 1880-an,
Lebih terperinciREDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPT Mercedes-Benz Distribution Indonesia
BAB II TIJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH PERUSAHAAN 2.1.1 DAIMLER COMPANY Ketika Gottlieb Daimler dan Karl Benz menemukan mesin berkecepatan tinggi dan mobil secara independen satu sama lain di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif berkembang pesat di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pelatihan sumber
Lebih terperinciONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh :
Lebih terperinciPENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Otomotif, sarana bidang transportasi yang berfungsi dalam upaya memenuhi tuntutan ekonomi di jaman teknologi sekarang ini yang mana tingkat dari kebutuhan dan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil-mobil di Indonesia terbanyak saat ini adalah buatan Jepang. Saat ini pasar otomotif di Indonesia masih didominasi mobil-mobil seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan penjualan otomotif di Indonesia sendiri berjalan pesat. Pada Indonesia International Motor Show yang diadakan bulan Juli 2006, tercatat jumlah pengunjung
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Konsep perancangan bangunan didapatkan dari hasil studi literatur dan lapangan berdasarkan topik terkait. Penjelasan pemikiran penulis pada pendekatan konsep yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi telah membuat perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product centric atau corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.
Lebih terperinciSEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA
SEJARAH PENEMUAN MOBIL DAN PERKEMBANGANNYA MOBIL (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani autos (sendiri) dan Latin movére (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa
Lebih terperinciGEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vespa adalah sebuah kendaraan yang memiliki daya tarik tersendiri dari bentuknya yang khas. Vespa juga memiliki salah satu inspirasi bagi perkembangan teknologi transportasi
Lebih terperinci2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era millenium saat ini, perindustrian telah bertransformasi dengan sangat pesat. Diantaranya adalah industri otomotif terutama kendaraan bermotor. Kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kepadatan penduduknya dengan berada ditingkat keempat. Angka kepadatan penduduk yang terus
Lebih terperinciSHOWROOM HINO DI SEMARANG
TUGAS AKHIR 111 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SHOWROOM HINO DI SEMARANG Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : TAVIANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan
Lebih terperinciAUTOMOTIVE MALL DI SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Sejakditemukannyaalat transportasi beroda yang memiliki sistim pembakaran internal atau mesin ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885, kemajuannya semakin pesat yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus
Lebih terperinciSTASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian di Indonesia sudah seharusnya sejajar dengan kota-kota di dunia. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. dari sekedar usaha untuk dapat menciptakanright experience pada suatu merek.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha saat ini telah semakin ketat dan menuntut perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG
I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia otomotif khususnya mobil di indonesia saat ini menunjukan grafik peningkatan (BPS Kota Semarang, 2007), peningkatan yang terrjadi tidak hanya dari segi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan keadaan ekonomi yang secara langsung mempengaruhi permintaan yang begitu cepat harus diantisipasi pihak perusahaan dengan menyusun strategi yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan sarana pendukung, seperti transportasi. Transportasi adalah sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Saat ini perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sehari-hari masyarakat perkotaan pada umumnya. Kendaraan bermotor pun sudah dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG. I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Indonesia merupakan negara yang menyimpan banyak potensi yang begitu besar. Dengan wilayah yang begitu luas dan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang asing lagi di dalam dunia bisnis, dimana pihak yang satu selalu berusaha memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia modifikasi sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan grafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas
Lebih terperinciSEMARANG CONVENTION CENTER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG CONVENTION CENTER Disusun oleh: GANDA PERMANA L2B 606 027 Periode 33 April September 2010 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis transportasi yang ada sekarang sering dimanfaatkan untuk mengangkut barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Produsen mobil asal Jerman, yang dikenal dengan merk dagang BMW (Bayerische
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produsen mobil asal Jerman, yang dikenal dengan merk dagang BMW (Bayerische Motoren Werke) diketahui oleh masyarakat dunia sebagai penghasil mobil yang: (i) sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan
Lebih terperinciGEREJA HKBP DI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA HKBP DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : JOSUA B. SIHOTANG L2B 005
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan terletak pada seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah bagaimana mengelola pasar. Sebagaimana diketahui bahwa kelangsungan hidup suatu perusahaan terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan. Krisis Eropa yang terjadi pada akhir tahun 2008 ini berakibat pada penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Yamaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas serta semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, menimbulkan persaingan yang ketat pula. Dimana
Lebih terperinciatau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang
Lebih terperinciCity Bike Center Velodrome & Area Komersial T.A.37 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersepeda sekarang tidak hanya menjadi hobi, tapi sudah merupakan gaya hidup bagi sebagian masyarakat kota. Tingkat polusi, pemanasan global dan kemacetan yang semakin
Lebih terperinciPengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan waktu dan makin meningkatnya kebutuhan alat transportasi untuk membantu seseorang apabila akan melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era globalisasi saat ini dapat memicu timbulnya perdagangan bebas yang membuat dunia
Lebih terperinciPUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT RUMAH MODE (FASHION HOUSE CENTER) DI BANDUNG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang saat ini membuat para produsen mobil untuk membuat tampilan, kenyamanan dan keamanan terhadap mobil yang akan di produksi agar menjadi semakin
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia Karakteristik transportasi Indonesia dihadapkan pada kualitas pelayanan yang rendah, dan kuantitas atau cakupan
Lebih terperinciTOYOTA AND AUTOMOTIVE CENTER, JAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR AR 40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER I 2007/2008
TOYOTA AND AUTOMOTIVE CENTER, JAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR AR 40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER I 2007/2008 Oleh: Martha Marisca Kuntadi 152 03 048 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR PERANCANGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia akan mobilitas dari tempat satu ketempat yang lain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan mobilitas dari tempat satu ketempat yang lain semakin hari akan semakin meningkat, sehingga secara otomatis akan meningkatkan kebutuhan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta mengingat jumlah penduduk Jakarta yang terus bertambah, sehingga saat ini di Jakarta banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia ada beberapa komunitas Harley Davidson yang terdaftar resmi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan seperti Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Berdasarkan perkembangan yang semakin pesat di bidang teknologi yang penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara langsung
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Rumah Warna
BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah
Lebih terperinciFORD SEMARANG SUPERSTORE
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR FORD SEMARANG SUPERSTORE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : SURYO DWI MARWOTO L2B
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi di masa kini, Nissan ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap kendaraan sehingga Nissan telah mengubah slogannya menjadi Innovation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Ilmu ekonomi permintaan adalah bagaimana konsumen sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia pemasaran global, teknologi transportasi yang ada saat ini sudah sangat canggih. Beraneka ragam model, bentuk dan jenisnya diproduksi oleh perusahaan. Untuk
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat, manusia senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Semakin meningkatnya laju perekonomian negara berkembang, seperti Indonesia, maka semakin tinggi pula mobilitas masyarakatnya.
Lebih terperinciSHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn oleh : ENCIK HARDIANSYAH
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk terus menciptakan produk baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era globalisasi ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi ditandai dengan dimulainya era perdagangan yang tidak mengenal batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin mencapai suatu keberhasilan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan memerlukan strategi untuk menghadapi persaingan yang saat ini semakin
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara
Lebih terperinci2015 PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring terus berkembangnya zaman diikuti dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, salah satunya yakni mengenai sarana transportasi yakni fasilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu dari 10 negara dengan peringkat ekonomi tertinggi di dunia (sumber: Bank Dunia, tahun 2010) menjadikan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pabrik sepeda motor Yamaha mulai beroperasi sekitar tahun 1969, sebagai suatu usaha perakitan sepeda motor saja. Semua komponen di import dari jepang
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan
13 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat seperti ini, kemajuan jaman dan adanya era globalisasi dunia usaha membuat persaingan semakin kompetitif sehingga setiap perusahaan berusaha berjuang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandara Kuala Namu ini dimaksudkan untuk mengganti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota purwodadi dalam beberapa tahun ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, begitu pula dengan tingkat perekonomian penduduknya, dalam beberapa tahun ini
Lebih terperinciLatar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju seiring dengan berjalannya waktu, merupakan tuntutan perkembangan zaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sering berfluktuasi tidak jarang menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Manusia adalah makhluk yang dinamis, selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pada mulanya manusia berpindah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Peran pemasaran semakin penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan kota-kota besar ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh urbanisasi yang tinggi. Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah merupakan
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PERBELANJAAN BAHAN BANGUNAN DAN PERLENGKAPAN TEKNIK DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha, perkembangan pesat industri otomotif di Indonesia membuat tingkat persaingannya
Lebih terperinci