THE EXPERIMENT TEST OF IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL GUIDED TEACHING

Transkripsi

1 THE EXPERIMENT TEST OF IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL GUIDED TEACHING SUPPORTED BY POWER POINT MEDIA IN THE CONCEPT OF EXCRETION IN CLASS XI FARMASI SMK BINA PUTERA NUSANTARA TASIKMALAYA CITY ACADEMIC YEAR 2012/2013 Jonari, Hernawan Abstract Study is the improvement of someone attitude to be better by the process from the experience such as observe, reading, imitate, try something, listening, follow certain direction and practice. In the fact, the learning process in the school is not optimal. The lack of students participation in learning process and the teacher who seldom to use learning model and the lack of the tools in using the learning model in class are some of the causal factors. One of the compatible solution in the using of cooperative learning model. In this model it is hoped the students are being active and cooperative in Biologi learning process. Therefore, the learning will be interesting and not cause boring because there is the social interaction and acceptance. One of the types or cooperative learning model that compatible is the cooperative leraning model type guided teaching. Power point media also enable to become one of the solutions that compatible to solve the problem, because power point media operated by the computer and it may enable to make it practical and modern. Keywords : Cooperative learning model guided teaching, power point, achievement. UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUIDED TEACHING YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI FARMASI SMK BINA PUTERA NUSANTARA KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 Jonari, Hernawan Abstrak Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku seseorang untuk menuju kearah yang lebih baik dengan proses yang dihasilkan dari pengalaman seperti mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, mengikuti arah tertentu dan latihan. Pada faktanya proses pembelajaran di sekolah tidak berjalan secara optimal. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran dan jarangnya guru dalam menggunakan model pembelajaran serta kurangnya sarana dan prasarana dalam menggunakan media pembelajaran di dalam kelas merupakan beberapa faktor penyebabnya. Salah satu solusi yang dirasa tepat adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif. Dengan model pembelajaran kooperatif siswa diharapkan aktif, bekerja sama dalam proses pembelajaran Biologi sehingga pembelajaran menjadi menarik dan sedikit mengurangi 1

2 kebosanan karena adanya interaksi sosial dan pengakuan. Salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang cocok diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching. Selain penggunaan model pembelajaran kooperatif, media power point juga dimungkinkan menjadi salah satu solusi yang diduga tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Karena media power point diolah oleh komputer jadi dimungkinkan penggunanya bisa menggunakan media power point ini lebih praktis dan modern. Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif guided teaching, power point, hasil belajar. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun suatu pemikiran yang akan membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan dengan dunia pendidikan yang berkembang secara pesat cara mengajar juga berkembang secara pesat, mulai dari model-model pembelajaran yang semakin inovatif dan diikuti dengan media pembelajaran yang semakin bervariatif. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi yang mengajar di SMK Bina Putera Nusantara Kota Tasikmalaya, bahwa siswa di sana kurang optimal dalam pelajaran Biologi dan tidak semua siswa mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75, sedangkan ratarata kelas hanya mencapai 70. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran dan jarangnya guru dalam menggunakan model pembelajaran serta kurangnya sarana dan prasarana dalam menggunakan media pembelajaran di dalam kelas merupakan beberapa faktor penyebabnya. Salah satu solusi yang dirasa tepat adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif. Dengan model pembelajaran kooperatif siswa diharapkan aktif, bekerja sama dalam proses pembelajaran Biologi sehingga pembelajaran menjadi menarik dan sedikit mengurangi kebosanan karena adanya interaksi sosial dan pengakuan. Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe, di antaranya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching di mana guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan disampaikan, siswa disuruh berkelompok kecil untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, guru menyampaikan poin-poin utama dari materi yang disampaikan, siswa membandingkan hasil jawabannya dengan materi yang disampaikan guru. Selain penggunaan model pembelajaran kooperatif, media pembelajaran juga menjadi salah satu solusi yang diduga tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Media pembelajaran mempunyai beberapa macam, di antaranya yaitu media pembelajaran power point. Dalam media pembelajaran power point guru bisa menampilkan pengolahan teks, warna, gambar dan animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai dengan kreativitas dan materi yang akan disampaikan. Karena media power point 2

3 diolah oleh komputer jadi dimungkinkan penggunanya bisa menggunakan media power point ini lebih praktis dan modern. Dari uraian tersebut media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggabungkan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching dengan media pembelajaran power point. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Ekskresi di kelas Farmasi XI SMK Bina Putera Nusantara Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013?. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Ekskresi di kelas XI Farmasi SMK Bina Putera Nusantara Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis a. Dapat menciptakan proses belajar yang kreatif dan terampil bagi perkembangan dalam dunia pendidikan. b. Dapat dijadikan masukan positif dan bahan informasi dalam masalah pendidikan khususnya tentang penerapan model-model pembelajaran dan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Kegunaan praktis a. Memberi pengalaman dalam cara mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan bervariatif terutama dalam model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching dan media pembelajaran yang semakin modern salah satunya media power point. b. Memberi informasi dan pengetahuan juga menambah wawasan tentang model pembelajaran dan media pembelajaran yang inovatif dan bervariatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama dalam pelajaran Biologi, serta memberikan gambaran tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching dan media pembelajaran power point. c. Menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran Biologi, membuat siswa untuk lebih kreatif dan terampil dalam belajar serta membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Biologi khususnya pada konsep Sistem Ekskresi. d. Membantu sekolah dalam menentukan model pembelajaran dan media pembelajaran yang dianggap bisa meningkatkan hasil belajar siswa, 3

4 serta memberi masukan untuk dapat meneningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang inovatif dan bervariatif. PEMBAHASAN 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Isjoni (2012:16) Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (studend oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, dengan tidak dapat bekerja sama dengan orng lain, siswa agresif dan tidak peduli sama orang lain. Menurut Slavin (Isjoni, 2012:17) Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, di mana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Menurut Lie, Anita (Isjoni, 2012:16) Pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugastugas yang terstruktur Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya diam menerima materi dari guru tetapi siswa dituntut untuk berinteraksi, bekerja sama, bertanggung jawab dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Guided Teaching Menurut Silberman, Melvin L (2009:116) Dalam tehnik ini, guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk membuka pengetahuan siswa atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilahmilahnya menjadi sejumlah kategori. Metode pembelajaran terbimbing merupakan suatu perubahan cantik dari ceramah secara langsung dan memungkinkan anda apa yang telah diketahui dan dipahami para siswa sebelum membuat poin-poin pengajaran. Metode ini sangat berguna dalam mengajarkan konsep konsep abstrak. langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching: a. guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang konsep Sistem Ekskresi yang akan disampaikan; b. guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang beranggotakan empat orang; c. guru memberikan pertanyaan yang berbeda kepada tiap kelompok; d. guru memberikan waktu kepada tiap kelompok untuk menjelaskan pertanyaan yang diberikan; e. guru mencatat respon atau jawaban dari tiap kelompok; 4

5 f. guru menjelaskan kembali poin-poin penting dalam materi Sistem Ekskresi yang sedang dipelajari; dan g. siswa mencocokan hasil jawabannya dengan yang diterangkan oleh guru. 3. Penerapan Media Pembelajaran Power Point Menurut Azhar Arsyad (2007:3) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau penghantar. Menurut Criticos (Daryanto, 2011:4) Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Menurut Daryanto (2011:145) Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multimedia. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran powert point merupakan media yang praktis dan menarik karena memiliki fitur yang lengkap untuk membuat pserta didik tidak bosan dalam proses pembelajaran. Merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh materi yang sedang disampaikan, pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa. 4. Kecocokan Model Pembelajaran kooperatif tipe Guided Teaching yang dibantu media Power point Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu power point cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Sistem Ekskresi di kelas XI Farmasi SMK Bina Putera Nusantara Kota Tasikmalaya. Hal itu ditunjukkan dengan hasil belajar siswa setelah melaksanakan proses pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point dengan nilai rata-rata sebesar 33 lebih besar dari hasil belajar siswa sebelum melaksanakn proses pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point sebesar 21,9. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang memfokuskan pembelajaran pada kelompok kecil, siswa bisa lebih aktif dan saling bekerja sama satu sama lain dengan optimal dalam proses pembelajaran. Kelompok yang diberi pertanyaan diharuskan membimbing kelompok lainnya. Selain model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching media power point merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan media pembelajaran power point siswa bisa melihat gambar dengan jelas khususnya pada materi Sistem Ekskresi. Jadi model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching akan lebih optimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa apabila dibantu dengan media power point. Berdasarkan pengamatan dilapangan awalnya siswa belum siap dengan model pembelajaran kooperati tipe guided teaching dikarenakan sebelumnya 5

6 siswa jarang menerima model pemberajaran kooperatif dalam proses pembelajarannya, selama ini siswa hanya mendapatkan metode ceramah dari guru. Setelah model pembelajarn kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point mulai diterapkan para siswa mulai tertarik dengan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point, dan pembelajaran dikelaspun mulai berjalan kondusif. Dari hasil pengamatan dilapangan peneliti juga menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point di antaranya adalah sebagai berikut: 1. kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point. a. Siswa mampu menggali pengetahuannya sendiri bersama teman dalam satu kelompoknya, sehingga siswa mampu belajar untuk menjelaskan materi yang dipahaminya kepada teman lainnya. b. Meningkatkan keberanian dan kemampuan siswa untuk menjelaskan tentang materi yang sedang dipelajarinya yang di bantu media power point. c. Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berfikir kritis siswa secara optimal. d. Menumbuhkan sikap saling menghargai antar teman sebayanya ketika melaksanakn persentasi. 2. kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point. a. Tidak semua siswa dapat mendalami semua materi, karena tiap kelompok diberi pertanyaan yang berbeda, kelompok yang lainnya hanya bisa mendengarkan dari kelompok lain yang persentasi. b. Penilaian individu sulit karena proses pembelajarannya dalam kelompok. c. Proses pembelajaran di kelas terkadang menjadi gaduh. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Sistem Ekskresi di kelas XI Farmasi SMK Bina Putera Nusantara Kota Tasikmalaya. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian sebagaimana disebutkan di atas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. proses belajar mengajar di kelas hendaknya lebih bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh ketika sedang berada di kelas, misalnya dengan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini; 2. diperlukan persiapan yang matang dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, sehingga 6

7 dalam pelaksanaannya guru dan siswa dapat mengoptimalkan langkahlangkah pembelajaran untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan; 3. setelah bisa melihat model pembelajaran yang cocok, guru juga harus terampil dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan model yang digunakan seperti yang dilakukan dalam penelitian ini; 4. guru harus pintar mengefektifkan waktu dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran dalam model pembelajaran yang digunakan; dan 5. pada penelitian ini, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe guided teaching yang dibantu media power point hanya dilaksanakn pada materi sistem ekskresi, untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencoba materi lain. Daftar Pustaka Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Hernawan, Edi.(2012). Pengantar Satistika Parametrik untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: FKIP Universitas Siliwangi. Isjoni. (2012). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Silberman, Melvin L. (2009). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sloane, Enthel. (2003). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC. Riwayat Penulis Jonari Hanafi adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2013). 7