BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Pengelompokan Perusahaan Menurut Sektor Industri Berdasarkan identifikasi gambaran obyek penelitian terdapat 43 emitmen yang melakukan stock split selama periode penelitian Januari 2010 sampai dengan Desember 2014, Namun karena berbagai hal hanya terdapat 31 emitmen yang memenuhi persyaratan sebagai bahan penelitian. Proses indentifikasi dalam penelitian ini mencakup beberapa kriteria (akan dikemukakan pada Bab IV). Deskripsi obyek penelitian tersaji secara spesifik pada Tabel 2.1 bawah ini adalah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dikelompokan menurut sektor industri serta dilengkapi dengan persentase dari total sampel. Berdasarkan data dari Panduan IDX Taxonomy tahun 2014, yakni 9 sektor dengan 56 sub-sektor. Tabel 2.1 Keterwakilan Sektor Industri Pada Sampel Penelitian SEKTOR PRESENTASE Aneka industri 16,13 % Perdagangan, jasa, investasi 16,13 % Property & real eastate 16,13 % Keuangan 12,90 % Pertanian 9,68 % Pertambangan 9,68 % Industri dasar & kimia 9,68 % Infrastruktur, jasa dan transportasi 9,68 % Industri Barang Konsumsi 0 * Jumlah 100 % Sumber : Data diolah * Tidak terwakili 10

2 Dari Tabel 2.1 perusahaan yang melakukan pemecahan saham di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan, yaitu tahun 2010 sampai dengan 2014, dapat dikelompokan menjadi 8 sektor industri dan 1 sektor tidak terwakili. Dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis perusahaaan yang paling banyak melakukan Stock split selama periode pengamatan tahun 2010 sampai dengan 2014 secara berturut turut antara lain adalah Aneka industri, yang terdiri dari 5 perusahaan sampel atau sebesar 16,18 % dari seluruh sampel. Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdiri dari 5 perusahaan sampel atau sebesar 16,18 % dari seluruh sampel, Property & real eastate, yang terdiri dari 5 perusahaan sampel atau sebesar 16,18 % dari seluruh sampel. Sektor Keuangan yang terdiri dari 4 perusahaan sampel atau sebesar 12,90 % dari seluruh sampel. Sektor pertambangan yang terdiri dari 3 perusahaan sampel atau sebesar 9,68 % dari seluruh sampel. Sektor Pertanian yang terdiri dari 3 perusahaan sampel atau sebesar 9,68 % dari seluruh sampel. Sektor Infrastruktur, jasa dan transportasi yang terdiri dari 3 perusahaan sampel atau sebesar 9,68 % dari seluruh sampel. Sektor Industri dasar & kimia yang terdiri dari 3 perusahaan sampel atau sebesar 9,68 % dari seluruh sampel, sedangkan untuk sektor Industri konsumsi tidak terwakili. Pada Tabel 2.2 terdapat 31 perusahaan yang menjadi sampel menurut tanggal stock split, kode saham dan rasio pemecahan, data tersebut di peroleh melalui selama periode tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan

3 Tabel 2.2 Gambaran Perusahaan No Perusahaan Kode Tanggal Rasio split 1 PT. Charoen Pokhpand Indonesia CPIN 08/12/2010 1:5 2 PT. Source Alam Indonesia KKGI 18/03/2010 1:4 3 PT. Ciputra Development CTRA 15/06/2010 1:2 4 PT. Tunas Ridean TURI 17/06/2010 1:4 5 PT. Intiland Development DILD 26/07/2010 1:2 6 PT. Bank Rakyat Indonesia BBRI 11/01/2011 1:2 7 PT. London Sumatra Indonesia LSIP 25/02/2011 1:5 8 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional BTPN 28/03/2011 1:5 9 PT.Intraco Penta INTA 06/06/2011 1:5 10 PT. Pan Brothers PBRX 15/06/2011 1:4 11 PT. Malindo Feedmill MAIN 15/06/2011 1:5 12 PT. Astra Otopart AUTO 24/06/2011 1:5 13 PT. Surya Semesta Internusa SSIA 07/07/2011 1:4 14 PT. Capitalinc Invesment MTFN 11/07/2011 1:5 15 PT. Jasuindo Tiga Perkasa JTPE 26/07/2011 1:5 16 PT. Metro Reality MTSM 18/10/2011 1:4 17 PT. Petrosea PTRO 06/03/2012 1:10 18 PT. Astra International ASII 05/06/2012 1:10 19 PT. Indomobil Sukses International IMAS 07/06/2012 1:2 20 PT. Modern International MDRN 03/07/2012 1:5 21 PT. Central Omega Resources DKFT 03/08/2012 1:5 22 PT. Kresna Graha Sekurindo KREN 07/08/2012 1:4 23 PT. Kalbe Farma KLBF 08/10/2012 1:5 24 PT. Arwana Citramulia ARNA 08/07/2013 1:4 25 PT. Sarana Menara Nusantara TOWR 22/07/2013 1:10 26 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) TLKM 28/08/2013 1:5 27 PT. Sepatu Bata BATA 04/09/2013 1: PT. Jaya Konstruksi Manggala Prata JKON 26/09/2013 1:5 29 PT. Modernland Realty Ltd. MDLN 13/11/2013 1:2 30 PT. Indal Aluminium Industry. INAI 12/02/2014 1:2 31 PT. Centris Multipersada Pratama CMPP 03/09/2014 1:4 Sumber : Yahoofinance.co.id 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 Pada Tabel 2.2 nomor 1 PT Charoen Pokphand Indonesia dengan kode saham CPIN masuk pada sektor pertanian, dalam perkembangannya saham CPIN melakukan stock split tanggal 8 Desember 2010 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5) dan pernah melakukan stock split pertama tanggal 25 Mei 1997, stock split kedua tanggal 15 Januari

4 Pada nomor 2 adalah PT. Source Alam Indonesia masuk dalam sektor industri Pertambangan dengan kode saham KKGI melakukan stock split pada tanggal 18 Maret 2010 dengan rasio pemecahan Satu lembar saham menjadi Empat lembar saham (1:4), sebelumnya juga pernah melakukan aksi stock pada tanggal 2 Juni 1997, stock split kedua pada tanggal 29 September Pada nomor 3 adalah PT. Ciputra Development kode saham CTRA masuk dalam sektor property dan Real estate melakukan stock pada tanggal 15 Juni 2010 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2), Saham CTRA pernah melakukan stock split pertama pada tanggal 5 Agustus Pada nomor 4 adalah PT. Tunas Ridean kode saham TURI masuk dalam sektor perdagangan, jasa dan investasi melakukan stock split pada tanggal 17 Juni 2010 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi empat lembar saham (1:4), Saham TURI pernah melakukan stock split pertama pada tanggal 12 Oktober 1995, dan kedua pada tanggal 6 Juli Pada nomor 5 adalah PT. Intiland Development kode saham DILD masuk dalam sektor property dan real eastate, melakukan stock pada tanggal 26 Juli 2010 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2), sebelumnya saham DILD juga pernah melakukan stock split pertama pada tanggal 26 Januari Pada nomor 6 adalah PT. Bank Rakyat Indonesia. (BBRI) masuk kedalam sektor keuangan, melakukan stock split pada tanggal 11 Januari 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2). 13

5 Pada nomor 7 adalah PT. London Sumatra Indonesia kode saham LSIP, masuk kedalam sektor pertanian, melakukan stock split pada tanggal 25 Pebruari 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 8 adalah PT Bank Tabungan Pensiun Nasional kode saham BTPN masuk dalam sektor keuangan, melakukan stock split pada tanggal 28 Maret 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 9 adalah PT. Intraco penta dengan kode saham INTA masuk kedalam sektor perdagangan, jasa dan investasi, melakukan stock split pada tanggal 6 Juni 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 10 adalah PT. Pan Brothers kode saham PBRX masuk kedalam sektor aneka industri, melakukan stock split pada tanggal 15 Juni 2010 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi empat lembar saham (1:4). Sebelumnya PBRX pernah melakukan stock split pada tanggal 9 Juni 1997 dan tanggal 10 Januari Pada nomor 11 adalah PT. Malindo Feedmill dengan kode saham MAIN masuk kedalam sektor pertanian, melakukan stock pada tanggal 15 Juni 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 12 adalah PT. Astra Otopart kode saham AUTO masuk kedalam sektor Aneka Industri, telah melakukan stock split pada tanggal 24 Juni 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 13 adalah PT. Surya Semesta Internusa kode saham SSIA 14

6 masuk kedalam sektor property and real eastate melakukan stock split pada tanggal 7 Juli 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi empat lembar saham (1:4). Pada nomor 14 adalah PT. Capitalinc Invesment kode saham MTFN masuk kedalam sektor keuangan melakukan stock split pada tanggal 11 Juli 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5) dan juga pernah melakukan stock split pada tanggal 27 Oktober Pada nomor 15 adalah PT Jasuindo Tiga Perkasa kode saham JTPE masuk kedalam sektor perdagangan, jasa dan investasi, melakukan stock split pada tanggal 26 Juli 2011 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 16 adalah PT. Petrosea kode saham PTRO masuk kedalam sektor pertambangan melakukan stock pada tanggal 6 Maret 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi sepuluh lembar saham (1:10), sebelumnya pernah melakukan stock split pada tanggal 4 Mei Pada nomor 17 adalah PT. Metro Reality dengan kode saham MTSM masuk ke dalam sektor property & real esatate melakukan stock split pada tanggal 18 Oktober 2011, melakukan stock split dengan rasio pemecahan sebesar satu banding 4 (1:4). Pada nomor 18 adalah PT. Astra International kode saham ASII masuk kedalam sektor Aneka Industri adalah sebagai saham unggulan yang masuk kategori saham blue chip, melakukan stock split pada tanggal 5 Juni 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi sepuluh lembar saham (1:10) dan juga sebelunya pernah melakukan stock pada tanggal 1 15

7 September Pada nomor 19 adalah PT. Indomobil Sukses International, kode saham IMAS masuk kedalam sektor aneka industri melakukan stock split pada tanggal 7 Juni 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2), PT. Indomobil Sukses International sebelumnya juga pernah melakukan stock split pada tanggal 14 Juli Pada nomor 20 adalah PT. Modern International kode saham MDRN, masuk kedalam sektor perdagangan, jasa dan investasi, melakukan stock split pada tanggal 3 Juli 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5) sebelum nya juga telah melakukan stock split pada tanggal 22 September 1997 dan tanggal 3 Juli Pada nomor 21 adalah PT. Central Omega Resources kode saham DKFT, masuk kedalam sektor pertambangan, melakukan stock split pada tanggal 3 Agustus 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 22 adalah PT. Kresna Graha Sekurindo kode saham KREN, masuk kedalam sektor keuangan melakukan stock split pada tanggal 7 Agustus 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi empat lembar saham (1:4). Berikutnya pada nomor 23 adalah PT. Kalbe Farma kode saham KLBF masuk kedalam sektor Industri dan dasar kimia, melakukan stock split pada tanggal 8 Oktober 2012 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5) dan sebelumnya PT. Kresna Graha Sekurindo juga pernah melakukan stock split pertama pada tanggal 7 Oktober 1996, 16

8 stock split kedua tanggal 7 September 1999 dan stock split berikutnya tanggal 2 Januari Pada nomor 24 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) kode saham TLKM masuk kedalam sektor infrastruktur, jasa dan transportasi adalah termasuk saham berkategori blue chip saham kapitalisasi besar melakukan stock split pada tanggal 28 Agustus 2013 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5), PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)sebelumnya pernah melakukan stock split pada tanggal 28 September Pada nomor 25 adalah PT. Sepatu Bata kode saham BATA masuk Aneka Industri, melakukan aksi pemecahan saham ( stock split) pada tanggal 4 September 2013 dengan rasio pemecahan satu lembar saham menjadi seratus lembar saham (1:100). Pada nomor 26 adalah PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama kode saham JKON masuk kedalam sektor Perdagangan, jasa dan investasi melakukan stock split pada tanggal 26 September 2013 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi lima lembar saham (1:5). Pada nomor 27 adalah PT. Arwana Citramulia kode saham ARNA masuk ke dalam sektor industri dasar dan kimia melakukan stock split pada tanggal 8 Juli 2013 dengan rasio pemecahan saham satu banding empat (1:4), PT. Arwana Citramulia sebelumnya pernah juga melakukan aksi stock split pada tanggal 11 September Pada nomor 28 adalah PT. Sarana Menara Nusantara kode saham TOWR masuk ke dalam sektor industri infrastruktur, jasa dan transportasi, 17

9 melakukan stock split pada tanggal 22 Juli 2013 dengan rasio pemecahan sebesar satu banding sepuluh (1:10) Berikutnya pada nomor 29 adalah PT. Modernland Realty Ltd. kode saham MDLN masuk kedalam sektor property and real eastate, melakukan stock split pada tanggal 13 Nopember 2013 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2) PT. Modernland Realty Ltd. sebelumnya juga pernah melakukan stock split pada tanggal 22 September Berikutnya adalah nomor 30 PT. Indal Aluminium Industry dengan kode saham INAI, masuk kedalam sektor Industri dasar dan kimia, melakukan stock pada tanggal 12 Pebruari 2014 dengan rasio pemecahan saham satu lembar saham menjadi dua lembar saham (1:2), PT. Indal Aluminium Industry sebelumnya juga pernah melakukan stock split pada tanggal 29 Januari Pada nomor 31 adalah PT. Centris Multipersada Pratama kode saham CMPP masuk kedalam sektor Infrastruktur, jasa dan transportasi, melakukan stock split pada tanggal 3 September 2014 dengan rasio pemecahan saham satu lembar menjadi empat lembar saham (1:4). 2.2 Pengelompokan Kapitilisasi Pasar Kapitalisasi pasar adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Jadi, semakin mahal harga saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak jumlah sahamnya yang beredar dipasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar. 18

10 Saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang paling besar sangat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika saham tersebut diatas terkoreksi apalagi dengan volume yang besar, maka biasanya IHSG juga akan ikut terkoreksi. Sebaliknya, jika saham tersebut menguat, maka IHSG juga biasanya akan ikut menguat. Kapitalisasi pasar suatu saham dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Ang, 1997): Dimana : V s = Market Value (Nilai Pasar) P s S s = Market Price (harga pasar) = Outstandig share (jumlah saham yang diterbitkan) Tabel 2.3 Keterwakilan Sampel Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar KELOMPOK NILAI KAPITALISASI PASAR Kapitalisasi Besar (Big Cap) Rp. 5 Triliun Kapitalisasi Sedang (Mid Cap) Antara Rp 1 Triliun sampai Rp. 5 Triliun Kapitalisasi Kecil (Small Cap) < Rp. 1 Triliun Sumber : Buku pintar pasar modal Indonesia Pada Tabel 2.3 Kapitalisasi pasar atau market capitalization atau market cap adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah sahamnya yang beredar. Kapitalisasi pasar atau market capitalization atau market cap adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah sahamnya yang beredar. Selain berdasarkan sektor dan sifatnya, investor saham juga sering 19

11 membedakan saham-saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya (market capitalization). Ada saham berkapitalisasi pasar besar, menengah dan saham berkapitalisasi kecil. Masing-masing tentu punya karakter serta kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dalam investasi portofolio, nilai kapitalisasi pasar memiliki makna yang penting bagi investor. Ia juga memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi minat investor untuk menjadikannya sebagai instrumen portofolio atau tidak. Pada umumnya, semakin besar nilai kapitalisasi pasar suatu saham, maka semakin besar juga daya pikat saham tersebut bagi investor. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai kapitalisasi semakin kurang menarik bagi investor. Kapitalisasi pasar besar (big cap) umumnya didominasi oleh saham-saham perusahaan besar yang telah mapan yang memiliki kapitalisasi pasar diatas 5 triliun. Saham-saham yang masuk kelompok kapitalisasi pasar menengah (mid cap) adalah saham-saham perusahaan kelas menengah berkapitalisasi satu sampai lima triliun.sementara yang berkapitalisasi pasar kecil (small cap) adalah sahamsaham perusahaan kecil yang berkapitalisasi dibawah 5 triliun. Emitmen-emitmen yang masuk sebagai sampel penelitian merupakan emitmen dari berbagai kelompok kapitalisasi pasar dan dari berbagai macam industri. Kapitalisasi pasar pada obyek penelitian ini terdapat 12 perusahaan berkapitalisasi besar, 13 perusahaan berkapitalisi menengah dan 6 perusahaan berkapitalisasi kecil. Kapitalisasi pasar (market market capitalization) dari obyek penelitian yang dibedakan menjadi tiga kelompok seperti pada lampiran 5. 20

12 Dari seluruh Emitmen, yang masuk dalam kelompok perusahaan berkapitalisasi besar (big ca p) terdapat 12 emitmen, diantaranya PT. Charoen Pokhpand Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar Rp PT. Ciputra Development dengan nilai kapitalisasi pasar Rp PT. Bank Rakyat Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. London Sumatra Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional dengan nilai kapitalisasi spasar sebesar Rp , PT. Astra Otopart dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Astra International dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp PT. Indomobil Sukses International dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Kalbe Farma dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp dan PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp ,- PT. Sarana Menara Nusantara dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp ,- Pada kelompok perusahaan berkapitalisasi sedang (mid cap) ada 13 emitmen, yaitu PT. Tunas Ridean dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Intiland Development dengan kapitalisasi pasar Rp , PT. Intraco Penta dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp. 21

13 PT. Pan Brothers dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Malindo Feedmill dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Surya Semesta Internusa dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Capitalinc Invesment dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp PT. Petrosea dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Modern international TBK dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Central Omega Resources dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Sepatu Bata dengan nilai kapitalisasi pasar Rp , PT. Modernland Realty Ltd. dengan nilai kapitalisasi Pasar sebesar Rp , PT. Arwana Citramulia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp ,- Sedangkan sisanya yaitu kelompok perusahaan kapitalisasi kecil (small cap) terdapat 8 emitmen yaitu, PT. Jasuindo Tiga Perkasa dengan nilai kapitalisasi Rp ,- PT. Kresna Graha Sekurindo dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Indal Aluminium Industry dengan nilai kapitalisasi pasar Rp PT. Source Alam Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp , PT. Centris Multipersada Pratama dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp ,-, PT. Metro reality dengan kapitalisasi pasar Rp ,-. 22

14 2.3 Gambaran Perdagangan Saham Pada lampiran 6 dijelaskan jumlah volume perdagangan cenderung semakin tinggi menjelang stock split. Rata-rata aktifitas volume perdagangan mengalami peningkatan yang tajam pada t-5 sebesar lembar saham, rata-rata volume perdagangan pada t-4 mengalami penurun tajam sampai dengan t-3 menjadi lembar saham. Pada t-2 sedikit mengalami kenaikan aktifitas volume perdagangan dan turun kembali aktifitas volume perdagangan menjadi lembar saham. Pada hari stock split dimana hari pertama kali diperdagangankan, rata-rata volume perdagangan turun kembali pada t-1 menjadi lembar saham, sampai dengan t+1 turun menjadi lembar saham. Pada t+2 rata-rata volume perdagangan saham melonjak tajam menjadi lembar saham, kemudian rata-rata volume perdagangan saham turun tajam kembali pada t+3 sebesar Pada hari berikutnya rata-rata volume perdagangan yaitu t+4 sampai dengan t+5 mengalami kenaikan kembali mencapai jumlah rata-rata volume perdagangan sebesar lembar saham. 23

15 No NAMA EMITMEN PT. Charoen Pokhpand Indonesia PT. Source Alam Indonesia PT. Ciputra Development Tabel Kapitalisasi pasar pada sampel penelitian SAHAM YANG BEREDAR HARGA SAHAM KAPITALISASI PASAR KELOMPOK Big Cap Small Cap Big Cap 4 PT. Tunas Ridean Mid Cap PT. Intiland Development PT. Bank Rakyat Indonesia PT. London Sumatra Indonesia PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Mid Cap Big Cap Big Cap Big Cap 9 PT. Intraco Penta Mid Cap 10 PT. Pan Brothers Mid Cap 24

16 11 PT. Malindo Feedmill Mid Cap 12 PT. Astra Otopart Big Cap PT. Surya Semesta Internusa PT. Capitalinc Invesment PT. Jasuindo Tiga Perkasa Mid Cap Mid Cap Small Cap 16 PT. Petrosea Mid Cap 17 PT. Astra International Big Cap 18 PT. Indomobil Sukses International Big Cap 19 PT. Modern international Mid Cap PT. Central Omega Resources PT. Kresna Graha Sekurindo Mid Cap Small Cap 22 PT. Kalbe Farma Big Cap 23 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Big Cap 24 PT. Sepatu Bata Mid Cap PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama PT. Modernland Realty Ltd. PT. Indal Aluminium Industry. PT. Centris Multipersada Pratama Sumber : Big Cap Mid Cap Small Cap Small Cap Tabel Gambaran perdagangan saham terhadap 28 emitmen yang melakukan stock split periode Tahun No KODE t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t-0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 1 CPIN KKGI CTRA TURI DILD BBRI LSIP BTPN INTA PBRX MAIN

17 12 AUTO SSIA MTFN JTPE PTRO ASII IMAS MDRN DKFT KREN KLBF TLKM BATA JKON MDLN INAI CMPP Sumber : Yahoofinance 26

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 37 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010 :8) Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id),

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Galery Investasi Universitas Mercu Buana yang berlokasi di Gedung A Fakultas Ekonomi dan Bisnis ruang A-204 lantai 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang dilakukan ketika harga saham dinilai terlalu tinggi. Menurut Fatmawati dan Asri (1999)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi peristiwa. Studi peristiwa menurut Jogiyanto (2010) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT

PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT Stock split is a corporate action by

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama berasal

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. di Indeks Saham Syariah Indonesia dalam kurun waktu adalah 1387

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. di Indeks Saham Syariah Indonesia dalam kurun waktu adalah 1387 71 BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia, adapun jumlah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS DAMPAK STOCK SPLIT TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI (Sektor manufaktur, pertambangan, finansial dan agrikulturdari tahun 2010-2013) Togi Lumban

Lebih terperinci

Reynold Soebijono Tjipto Yoyo Cahyadi, SE., MM.,

Reynold Soebijono Tjipto Yoyo Cahyadi, SE., MM., ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STOCK SPLIT DAN PENGARUH HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012 Reynold Soebijono Tjipto Yoyo Cahyadi, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi ekonomi yang telah menyebabkan perubahan pesat terhadap perekonomian tidak hanya pada tingkat dunia tetapi juga berpengaruh terhadap Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan analisis dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan analisis dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Erlina dalam Zurman (2014) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan

Lebih terperinci

Repositori STIE Ekuitas

Repositori STIE Ekuitas Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-02-13 Pengaruh Kebijakan Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini diperoleh kesimpulan yang mengacu pembahasan bab sebelumnya. Berdasarkan hasil pengujian terhadap abnormal return, risiko sistematis, dan volume perdagangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2013 Indra Saputra Indra.dsnstienas@yahoo.com STIE NASASIONAL BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 60 A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian hlm 410 BAB III METODE PENELITIAN Setiap langkah-langkah penelitian harus menggunakan metode atau teknik yang benar. Penggunaan metode atau teknik penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Hal ini disebabkan karena laba perusahaan selain merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat diikutsertakan langsung didalamnya. Pasar modal memiliki dua fungsi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat diikutsertakan langsung didalamnya. Pasar modal memiliki dua fungsi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan, dimana masyarakat diikutsertakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor mempunyai peran yang sangat penting di pasar modal karena mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran pasar modal menjadi tidak

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti 71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Definisi objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:38) adalah objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT

ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT ANALISIS HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Terdaftar Yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014) Fifi Lailatul Mahala Zahroh Z.A Dwiatmanto

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 1.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang meusatkan perhatiannya

Lebih terperinci

Kristianiarso Jurnal OE, Volume VI, November No. 3, 2014

Kristianiarso Jurnal OE, Volume VI, November No. 3, 2014 ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM, HARGA SAHAM, DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi pada Perusahaan Go Public yang Melakukan Stock Split Periode 2011-2014) Aloysius Adimas Kristianiarso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2011, minat investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada tahun 2011 tumbuh hingga 20%. Hal ini membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar dan berpartisipasi dalam Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PRESS RELEASE. Proses Seleksi Saham PEFINDO25

PRESS RELEASE. Proses Seleksi Saham PEFINDO25 PRESS RELEASE PEFINDO25 adalah indeks harga saham dengan anggota terdiri atas perusahaan kecil dan menengah (SME) yang diseleksi dengan kriteria tertentu. PEFINDO25 telah diperkenalkan pada tanggal 18

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN No. 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan sampel untuk menghindari counfounding factors. Perusahaan sampel

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan perekonomian pada sektor riil di Indonesia. Perkembangan lain ditunjukkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan Indonesia Yang Melakukan Stock Split NAMA EMITEN

Lampiran 1 Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan Indonesia Yang Melakukan Stock Split NAMA EMITEN Lampiran 1 Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan Indonesia Yang Melakukan Stock Split NO NAMA EMITEN KRITERIA 1 2 3 SAMPEL 1 Multipolar Tbk X 2 Ciputra Development Tbk 1 3 Tunas Radean Tbk 2 4 Intiland

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik investasi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa. surplus tabungan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. menarik investasi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa. surplus tabungan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berhasil atau tidaknya pembangunan di bidang ekonomi antara lain dapat dilihat dari jumlah investasi yang masuk. Pasar modal merupakan salah satu sarana

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. metodologi penelitiannya, kini saatnya mengolah data yang tersedia serta

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. metodologi penelitiannya, kini saatnya mengolah data yang tersedia serta BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab ini membahas proses pengolahan dan analisis data. Pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel yang disiapkan untuk pengolahan lanjutan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Mengetahui sejarah umum dan profil perusahaan atau emiten penting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Mengetahui sejarah umum dan profil perusahaan atau emiten penting BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Mengetahui sejarah umum dan profil perusahaan atau emiten penting dilakukan bertujuan menjadi acuan peneliti, selain itu mengetahui besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV Hasil dan Pembahasan BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang sahamnya tidur atau dengan kata lain tidak aktif diperdagangkan di BEI selama tahun 2010. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal Indonesia tercermin melalui peningkatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), yang merupakan indeks yang menggambarkan perkembangan nilai pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hutang perusahaan sangat berkaitan erat dengan struktur modal suatu perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pendanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berturut-turut mulai periode 2009 sampai dengan tahun 2011.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berturut-turut mulai periode 2009 sampai dengan tahun 2011. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

kolonial Belanda. Perdagangan efek dimulai pada tanggal 14 Desember obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,

kolonial Belanda. Perdagangan efek dimulai pada tanggal 14 Desember obligasi perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, BAB ffl METODOLOGIPENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Pasar Modal Indonesia Pasar modal Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Perdagangan efek dimulai pada tanggal 14 Desember

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan:

Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan: 56 Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan: NO KODE NAMA PERUSAHAAN 2010 1 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. 15April 2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk. [S] 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu terdapat 21 perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima tahun berturut-turut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain. Analisis regresi merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan Real Estate yang membagikan dividen kepada para pemegang saham secara tunai dan rutin selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada perekonomian dalam negeri. Penurunan kondisi ekonomi ini ditandai oleh kebangkrutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi ekonomi yakni sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB II DESKRIPSI IHSG BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari

Lebih terperinci

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

: Annisa Rachmah Syawiyanti NPM : Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA ANALISIS PERBANDINGAN TRADING VOLUME ACTIVITY, NILAI PERUSAHAAN, PER SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (PERIODE PENELITIAN 2011-2014) Nama : Annisa Rachmah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative. Adapun kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative. Adapun kriteria 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data dan Praproses Data yang digunakan berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2009. Sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa tahun terakhir ini tentu sangat membuat khawatir para investor yang ingin dan sedang berinvestasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di PT. Bursa Efek Indonesia, tepatnya pada Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara terutama negara-negara maju yang menganut sistem ekonomi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. negara terutama negara-negara maju yang menganut sistem ekonomi pasar 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mencari sumber dana sekaligus sebagai sarana bagi investor untuk menanamkan modalnya. Pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perusahaan, manusia dan lainya.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perusahaan, manusia dan lainya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Jogiyanto (2003), yang menyatakan bahwa bahwa objek penelitian adalah suatu entitas yang akan diteliti. Objeknya sendiri dapat berupa perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan Bursa Efek dilakukan atas izin usaha dari Bapepam dan di awasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penyelenggaraan Bursa Efek dilakukan atas izin usaha dari Bapepam dan di awasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Bursa Efek didirikan oleh perseroan yang telah mendapatkan izin dari Bapepam. Bursa Efek adalah tempat bertemunya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2003) secara umum jumlah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2003) secara umum jumlah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Sampel Menurut Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2003) secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai situs, seperti situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai situs, seperti situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari berbagai situs, seperti situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co.id,

Lebih terperinci

STATISTIK PASAR MODAL

STATISTIK PASAR MODAL Minggu II, Februari 2014 STATISTIK PASAR MODAL 10 14 Februari 2014 Minggu II, Februari 2014 Grafik Nilai Emisi Efek s.d. 14 Februari 2014 obligasi 37.50% saham 62.50% Grafik Perkembangan IHSG 2 Januari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data LQ45 merupakan salah satu indeks saham pada Bursa Efek Indonesia, dipilihnya LQ45 sebagai sample pada penelitian ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan perusahaan

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci