BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Pengertian Data Menurut Turban et al. (2007, p5), data adalah suatu deskripsi dasar dari benda benda, kejadian kejadian, aktivitas aktivitas, dan transaksi transaksi yang dicatat, dikelompokkan, dan disimpan tetapi tidak ditujukan untuk penyampaian arti yang spesifik. Data dapat berupa angka, surat, orang, gambar, dan suara. McLeod (2007, p10) berpendapat bahwa data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang belum diolah. Menurut Oz (2009, p10), data berasal dari bahasa Latin datum, yang merupakan suatu fakta yang mungkin berasal dari angka, pernyataan, atau gambar. Data merupakan material utama untuk menghasilkan informasi. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau angka yang diambil dari hasil kejadian yang terjadi yang dikelompokan lalu disimpan tetapi belum diolah sehingga tidak mempunyai arti yang spesifik. 8

2 Pengertian Informasi Menurut Turban et al.(2007, p5), informasi adalah data yang telah diolah supaya memiliki arti dan nilai bagi penerimanya.penerima menginterpretasi arti tersebut dan menarik kesimpulan dan implikasi dari informasi tersebut. Menurut Oz (2009, p10), informasi adalah fakta atau kesimpulan yang mempunyai makna dalam konteks tertentu. Data mentah jarang sekali bermakna atau berguna seperti informasi. Untuk menjadi informasi, data harus diolah melalui tabulasi, analisis statistik, atau kegiatan lain yang dapat mengarah ke pemahaman yang lebih baik. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data mentah atau kesimpulan yang telah diolah yang akan menghasilkan suatu arti dan nilai bagi penerimanya. Penerima menginterpretasi arti tersebutdapat menarik kesimpulan dan implikasi dari informasi tersebut Pengertian Sistem Menurut Oz (2009, p11), sistem adalah susunan dari beberapa komponen yang bekerja bersama sama untuk mencapai suatu tujuan utama atau beberapa tujuan tertentu, dengan menerima input, memprosesnya, dan menghasilkan output Pengertian Sistem Informasi Menurut M.Stair et al.(2010, p10), sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari elemen elemen atau komponen komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyebarkan (output) data dan

3 10 informasi, serta menyediakan mekanisme umpan balik (feedback mechanism) untuk memenuhi suatu tujuan Pengertian ERP Menurut Dhewanto (2007, p2), ERP merupakan singkatan dari tiga elemen kata, yaitu Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Tiga kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu Planning, yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perencanaan. ERP merupakan sebuah aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi atau perusahaan yang bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar dapat merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien dan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung oleh seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputer baik software dan hardware sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terintegrasi. Integrasi dalam konsep sistem ERP berhubungan dengan interpretasi sebagai berikut : 1. Menghubungkan berbagai aliran proses bisnis 2. Metode dan teknik berkomunikasi 3. Keselarasan dan sinkronisasi proses bisnis 4. Koordinasi operasi bisnis. Kata Enterprise (2007, p4-5) sendiri digunakan untuk menggambarkan situasi bisnis secara umum dalam suatu entitas korporat, dalam berbagai ukuran, mulai dari bisnis ukuran kecil hingga bisnis ukuran besar. Secara konseptual, enterprise dapat

4 11 digambarkan sebagai sebuah kelompok orang dengan tujuan tertentu, yang memiliki sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Kata Resource (2007, p5) secara singkat dapat diterjemahkan sebagai sumber daya. Dalam kaitannya dengan enterprise, resource dapat berupa asset perusahaan yang meliputi asset keuangan, sumber daya manusia, konsumen, supplier, order, teknologi, dan strategi. Istilah sumber daya ini melebar meliputi semua hal yang menjadi tanggung jawab dan tantangan manajemen untuk dikelola agar dapat menghasilkan keuangan. Jadi, ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi. Pendapat Santo dan Suparto (2009, p27), ERP merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan. Menurut McLeod (2007, p10), ERP merupakan sistem berbasis komputer yang memungkinkan manajemen seluruh sumber daya perusahaan dalam basis keseluruhan organisasi. Menurut Leon (2008, p14), ERP merupakan teknik dan konsep untuk manajemen bisnis yang terintegrasi secara keseluruhan dari sudut pandang penggunaan sumber daya

5 12 secara efektif untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Paket ERP merupakan software packages yang terintegrasi (mencakup seluruh fungsi bisnis) yang dapat mendukung konsep ERP. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ERP merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan secara efektif, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen Sejarah Perkembangan ERP Menurut Leon (2008, p18-20), sejarah perkembangan ERP dibagi menjadi 4 tahap, yakni sebagai berikut : 1. Material Requirement Planning (MRP) Dalam industri manufaktur, MRP menjadi konsep dasar dari manajemen produksi dan kontrol pada pertengahan tahun 1970-an. MRP merupakan hasil dari pemrosesan bill of material (BOM), yang merupakan daftar berbagai bahan baku atau komponen yang diperlukan dalam industri. MRP muncul pada tahun 1960-an dan mulai dikenal pada tahun 1970-an. Bagian manufaktur dan perencanaan produksi mencari metode yang lebih baik dan efisien untuk pemesanan material dan komponen. Mereka melihat bahwa MRP merupakan solusi sempurna untuk kebutuhan mereka. MRP mampu memecahkan masalah masalah utama dalam bidang manufaktur dan perencanaan produksi.

6 13 2. Closed-loop MRP MRP berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekedar mencari cara terbaik untuk memesan material. Evolusi MRP sangat cepat sama halnya dengan bertambahnya jumlah pengguna MRP, dan mereka menginginkan hal lebih. Mereka menyadari bahwa MRP mempunyai kemampuan lebih dari sekedar menghasilkan jadwal pemesanan material. Sistem MRP dapat mengelola tanggal jatuh tempo dari pemesanan dan dapat digunakan untuk mendeteksi dan memberi peringatan ketika suatu barang tidak diterima pada saat tanggal jatuh tempo. Kemampuan baru ini dapat membantu mengurangi ketidakpastian dalam proses produksi. Dengan segera, beberapa teknik perencanaan kapasitas kebutuhan akan digabungkan dengan MRP. Beberapa tool dikembangkan untuk mendukung perencanaan penjualan dan level produksi, pengembangan jadwal produksi, peramalan, perencanaan kapasitas dan pemrosesan pemesanan. Teknik teknik penjadwalan berbagai pabrik, produksi, dan supplier untuk mengotomatisasi proses di luar dan di dalam organisasi akan dibangun di dalam sistem MRP. Pengembangan ini menciptakan closed-loop MRP. Closed-loop MRP tidak hanya sekedar perencanaan kebutuhan material namun berupa kumpulan fungsi untuk mengotomatisasi proses produksi. Closed-loop MRP terdiri dari tools dan teknik - teknik untuk mengatasi prioritas dan kapasitas serta mendukung perencanaan dan pelaksanaan.

7 14 3. Manufacturing Resource Planning (MRP II) MRP II merupakan sebuah metode untuk perencanaan yang efektif dari semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. MRP II dapat mengatasi perencanaan operasional di unit unit, perencanaan finansial, dan lain sebagainya. MRP II terbentuk dari kumpulan fungsi yang saling terhubung : perencanaan bisnis, perencanaan operasional dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan produksi, master scheduling, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas, dan pelaksanaan sistem pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari sistem tersebut akan terintegrasi dengan laporan finansial seperti perencanaan bisnis, laporan komitmen pembelian, biaya pengiriman, proyeksi inventory dan sebagainya. 4. Enterprise Resource Planning (ERP) Konsep dasar dari ERP sama dengan konsep MRP II. Namun perusahaan software menciptakan ERP dengan sekumpulan proses bisnis yang lebih luas dalam hal ruang lingkup, mempunyai kemampuan untuk menangani beberapa fungsi bisnis tambahan serta memiliki integrasi yang lebih baik dan erat dengan fungsi finansial dan akuntansi. Sistem ERP juga mampu mengintegrasikan tools lain seperti Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), dan lain sebagainya. Sistem ERP juga mampu mendukung aktivitas bisnis yang melibatkan pihak eksternal perusahaan.

8 15 Tabel 2.1 Evolusi ERP Timeline Sistem Deskripsi 1960s Inventory Management & Inventory Management & Control merupakan kombinasi dari teknologi Control informasi dan proses bisnis dari 1970s Material Requirement Planning (MRP) pengelolaan level yang sesuai untuk sebuah barang di gudang.aktivitas dalam inventory management mencakup mengidentifikasi kebutuhan inventory, menetapkan target, menyediakan tambahan teknik dan opsi, memantau penggunaan barang, merekonsiliasi saldo inventory, dan melaporkan status inventory. Material Requirement Planning (MRP) memanfaatkan aplikasi perangkat lunak untuk penjadwalan proses produksi. MRP menghasilkan jadwal untuk kegiatan dan pembelian bahan baku yang didasarkan pada kebutuhan produksi suatu barang jadi, struktur dari sistem produksi, level inventory saat ini dan prosedur lot

9 s Manufacturing sizing untuk setiap kegiatan. Manufacturing Resource Planning Resource (MRP II) Planning (MRP II) memanfaatkan aplikasi perangkat lunak untuk mengkoordinasi proses manufaktur, mulai dari perencanaan produk, pembelian bahan baku, pengawasan inventory sampai distribusi barang. 1990s Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) menggunakan aplikasi perangkat lunak multi modul untuk meningkatkan performa proses bisnis internal. Sistem ERP mengintegrasikan aktivitas aktivitas bisnis lintas fungsi departemen, mulai dari perencanaan produk, pembelian bahan baku, pengawasan inventory, distribusi barang, sampai order tracking. Sistem perangkat lunak ERP juga mencakup modul aplikasi untuk mendukung pemasaran, keuangan, accounting, dan sumber daya manusia (human resources).

10 Pengertian Proses Bisnis Menurut Leon (2008, p5), proses bisnis merupakan kumpulan dari beberapa aktivitas yang melibatkan satu atau beberapa jenis input dan menciptakan suatu output yang mempunyai nilai bagi konsumen. Pemahaman proses bisnis dapat membantu seorang manajer untuk melihat perusahaannya dari perspektif konsumen Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2007, p129), ada empat teknik pengumpulan data, dua di antaranya adalah wawancara (interview) dan pengamatan atau observasi Wawancara (Interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Wawancara terdiri dari dua macam, yaitu : 5. Wawancara terstruktur : Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

11 18 6. Wawancara tidak terstruktur : Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Pengamatan atau Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Menurut instrumen yang digunakan, observasi terbagi menjadi dua yaitu : 1. Observasi terstruktur : Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana tempatnya. Observasi terstruktur dilakukan jika peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. 2. Observasi tidak terstruktur : Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti apa yang akan diamati. Menurut proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi : 1. Observasi berperan serta (participant observation). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

12 19 2. Observasi nonpartisipan. Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi independen tidak akan mendapatkan data yang mendalam Penjualan (Sales) Dalam buku SAP Business Process in Sales Order Management, proses yang terjadi dalam penjualan dibagi dalam 6 tahap yaitu : 1. Presales Activities Tahap ini dapat digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi strategi pemasaran dan penjualan suatu perusahaan serta sebagai dasar untuk menentukan hubungan bisnis jangka panjang dengan pelanggan, misalnya : 1. Mencatat data pra jual untuk membantu negosiasi kontrak skala besar. 2. Penjualan barang dan jasa ke organisasi besar yang membutuhkan dokumentasi untuk keseluruhan proses. Beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam presales activities antara lain : 1. Mengentry dan melacak data kontak pelanggan. 2. Membuat inquiry atau quotation. 2. Sales Order Processing Sales Order Processing merupakan aktivitas dimana pelanggan ingin memesan barang dan jasa ke suatu perusahaan. Perusahaan akan mencatat pesanan tersebut ke dalam dokumen yang disebut sales order. Suatu sales order umumnya memiliki informasi mengenai data barang dan pelanggan, harga barang pesanan,

13 20 tanggal pengiriman barang dan jumlah barang yang dikirim, serta data pengiriman dan penagihan. 3. Procurement Pada tahap ini, perusahaan memastikan bahwa barang yang dipesan oleh pelanggan tersedia di gudang. Hal ini berlaku untuk barang yang sifatnya stock. Jika stock barang yang dipesan pelanggan tidak mencukupi, aktivitas ini akan memicu pengiriman dari supplier eksternal (pihak ketiga dalam transaksi bisnis) atau pengiriman barang dari gudang lain. Jika barang pesanan merupakan barang non stock, maka aktivitas ini akan memicu production order. 4. Shipping Tahap ini dimulai ketika perusahaan sudah membuat dokumen pengiriman barang. Dokumen pengiriman akan mengontrol, mendukung, dan mengawasi beberapa sub proses berikut : 1. Memilih dan konfirmasi barang ( picking and confirming ) Dokumen yang dihasilkan pada sub proses ini adalah transfer order. Transfer order digunakan untuk mengontrol perpindahan barang dalam gudang. Data yang tercantum dalam transfer order berasal dari dokumen pengiriman. 2. Pengepakan barang ( packing ) 3. Perencanaan dan pengawasan pengiriman barang 4. Memposting good issue, yang akan mengubah jumlah stock barang.

14 21 5. Billing Tahap ini dimulai ketika perusahaan membuat dokumen penagihan. Informasi dari dokumen penagihan diambil dari sales order dan dokumen pengiriman. Dokumen penagihan mempunyai fungsi berikut : 1. Sebagai sarana untuk membuat invoice. 2. Sebagai sumber data bagi Financial Accounting perusahaan dalam mengawasi dan memproses pembayaran dari pelanggan. Saat dokumen penagihan dibuat, perusahaan akan memposting debit pada akun piutang pelanggan dan memposting kredit pada akun pendapatan. 6. Payment Tahap ini terjadi saat perusahaan sudah menerima pembayaran atas pesanan pelanggan. Saat pembayaran diposting, akun kas perusahaan akan didebit dan akun piutang pelanggan akan dikredit. 2.2 Teori Teori Khusus Testing Menurut McGregor dan Sykes (2001, p13), software testing (atau hanya disebut testing ) adalah proses menemukan bukti dari kesalahan kesalahan yang terdapat di dalam software. McGregor dan Sykes mengatakan bahwa beberapa orang yang mengetes software juga bertanggung jawab untuk melakukan debug terhadap software tersebut. Hal ini khususnya benar selama dilakukannya unit testing dan integration testing. Namun, mereka membedakan antara dua aktivitas ini. Testing merupakan proses

15 22 menemukan kegagalan kegagalan. Debugging adalah proses menelusuri atau melacak sumber dari terjadinya kegagalan kegagalan atau bug tersebut dan melakukan perbaikan. Menurut Black (2007, p21), ada 4 fase pengujian yang umum beserta tujuan dari masing masing fase. Dua di antara fase fase tersebut yakni : Fase pertama, seringkali disebut unit, component atau subsystem test. Pada fase ini, tester menguji bagian bagian dari sistem, mencari bug pada setiap bagian tersendiri dari sistem yang diuji sebelum bagian bagian tersebut diintegrasi. Fase ke dua, seringkali disebut integration test. Pada fase ini, tester menguji sekumpulan unit atau subsistem atau komponen yang saling berhubungan, mencari bug dalam hubungan hubungan dan interface interface antara sekumpulan bagian bagian sistem ketika bagian bagian tersebut disatukan Grey Box Testing Grey box testing mengacu pada teknik pengujian sistem dengan pengetahuan yang terbatas (limited knowledge) dari internal sistem. Grey box testing memiliki akses ke dokumen desain rinci dengan informasi di luar dokumen persyaratan. Grey box testing yang dihasilkan berdasarkan informasi tersebut sebagai state-based models atau architecture diagrams of the target system (Sumber :

16 23 Gambar 2.1 Grey Box Testing Menurut Saleh (2009, p225) grey box mengasumsikan bahwa arsitektur software dan dokumentasi desain tersedia untuk penguji. Grey box juga berdasarkan design document dan functional specifications. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa grey box testing adalah teknik pengujian sistem dengan pengetahuan yang terbatas (limited knowledge) dari internal sistem yang memiliki akses ke dokumen desain rinci. Pengujian grey box juga berdasarkan design document dan functional specifications dari suatu sistem Component atau Subsystem Test Menurut Black (2009, p5), component testing berlaku untuk beberapa kumpulan dari unit - unit yang menyediakan kemampuan yang terdapat di dalam sistem. Pelaksanaan compoment test biasanya dimulai ketika komponen pertama dari produk menjadi fungsional yang dibutuhkan untuk menjalankan komponen tersebut tanpa melibatkan seluruh sistem.

17 Integration atau Product Test Menurut Black (2009, p6), integration atau product testing berfokus pada hubungan dan interface antara pasangan komponen dan kelompok komponen dalam sistem yang diuji. Integration test harus terjadi di dalam koordinasi dengan aktivitas per tingkat level dengan mengintegrasikan seluruh sistem. Integration test harus menempatkan semua komponen secara menyatu dan bersama-sama dalam waktu yang bersamaan Report Testing Menurut Protiviti, report testing adalah proses menelaah keakuratan dan kelengkapan laporan laporan utama. Akurasi itu sendiri merupakan ketepatan atau kebenaran dari dokumen dokumen sumber yang ada pada laporan misalnya item item yang muncul dalam laporan dapat ditelusuri ke dokumen dokumen sumbernya dan dikonfirmasikan. Kelengkapan memiliki arti dapat dimengertinya dan tersedianya data data yang diinginkan dalam laporan. Report testing dapat dibagi ke dalam tiga fase berbeda yaitu : 1. Fase 1 : recalculation. Jika sistem bisa menghasilkan laporan versi elektronik misalnya ouput data dari query yang menghasilkan laporan, automated tools seperti Ms.Access, Excel atau ACL dapat digunakan untuk menghitung ulang keseluruhan laporan. 2. Fase 2 : accuracy testing. Pengujian ini berfokus pada pengujian apakah query telah menarik data yang sesuai dari database. Accuracy testing melibatkan

18 25 penelusuran ke belakang (back tracing) dari transaksi transaksi contoh melalui pengujian kinerja ulang dari laporan ke data sumber. 3. Fase 3 : completeness testing. Completeness testing melibatkan penelusuran ke depan (forward tracing) dari transaksi transaksi.contoh, melalui pengujian kinerja ulang dari data sumber ke laporan. Berdasarkan teori teori di atas mengenai fase fase pengujian secara umum, pengertian grey box testing, pengertian component atau subsystem test, pengertian integration test, dan pengertian report testing maka dapat disimpulkan bahwa pengujian Tira S&D ini dilakukan dengan menggunakan metode grey box testing di mana selama pengujian, tahap tahap yang dijalankan mencakup : 1. Functionality testing yang dalam hal ini bisa juga disebut component atau subsystem test karena pada praktek di lapangan, yang diuji pada tahap ini adalah komponen komponen atau submodul submodul dalam sistem secara terpisah pisah. 2. Integration testing di mana pada praktek di lapangan, yang diuji pada tahap ini adalah hubungan antara submodul submodul yang telah diintegrasikan membentuk suatu kesatuan yang utuh. 3. Report testing di mana pada praktek di lapangan, yang diuji pada tahap ini adalah laporan laporan yang dihasilkan dari data data yang dimasukkan pada tahap integration testing. Oleh sebab itu, report testing bisa dikatakan sebagai bagian dari integration testing.

19 Component Test Plan McGregor dan Sykes (2001, p111) mengatakan bahwa tujuan dari component test plan adalah untuk menentukan keseluruhan strategi dan test case test case spesifik yang akan digunakan untuk menguji suatu komponen tertentu. Dua tipe informasi pemandu dimasukkan ke dalam kerangka component test plan : kriteria proyek dan prosedur proyek. Kriteria proyek merupakan standar standar yang telah disetujui sebelumnya tentang bagaimana setiap komponen akan diuji secara menyeluruh. Prosedur proyek mengidentifikasikan teknik teknik yang telah disetujui sebelumnya sebagai cara terbaik untuk menangani tugas tertentu Test Case Menurut Black (2009, p477) test casesebuah urutan langkah langkah, bagian tes, dan tindakan lainnya dilakukan secara serial, paralel, atau kombinasi antar keduanya yang menciptakan kondisi tes yang diinginkan dimana kasus tersebut dirancang untuk dievaluasi. Dalam beberapa format dokumentasi, khususnya untuk IEEE 829, test case disebut juga sebagai test specificationdantest procedures Pengertian Kualitas Schulmeyer dan Gordon (2008, p6) mengatakan bahwa kualitas adalah sejauh mana suatu objek (proses, produk, atau jasa) memenuhi suatu atribut atau persyaratan tertentu. Namun, penting untuk menunjukkan bahwa suatu produk tersebut memiliki atribut - atribut dari kualitas yang penting untuk produk tersebut dan dari apa yang diinginkan, ditentukan, atau diukur, dan bergantung pada sifat produk. Dengan demikian, definisi kualitas mencakup dua aspek :

20 27 1. Konsep dari atribut. 2. Kepuasan atau tingkat pencapaian atribut tersebut Pengertian Bug Black (2007, p10) berpendapat bahwa para penguji dapat menganggap suatu kelakuan dari sistem adalah bug jika kelakuan sistem tersebut dapat membuat pelanggan, sponsor, atau pengguna menjadi tidak puas terhadap sistem tersebut Pengertian Product Specification Menurut McArthur dan Shepard (2000, p108) product specification meyediakan semua rincian teknis tentang suatu produk yang dihasilkan. Hal ini diberikan kepada orang-orang yang akan memproduksi produk. Ini membantu memastikan bahwa produk tersebut identik dan memiliki kualitas yang diperlukan. Product specification merupakan suatu pernyataan tertulis berisi karakteristik karakteristik yang dibutuhkan dari suatu item yang didokumentasikan sedemikian rupa sehingga bisa memfasilitasi pembelian, pembuatan dan penerimaan item tersebut (Sumber : Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa product specification adalah meyediakan semua rincian teknis tentang suatu produk yang dihasilkansecara tertulis.berisi karakteristik karakteristik yang dibutuhkan dari suatu item yang didokumentasikan sedemikian rupa sehingga bisa memfasilitasi pembelian, pembuatan dan penerimaan item tersebut.

21 Pengertian Technical Specification Berkun (2008, p139) mengatakan bahwa technical specification menjelaskan detil gambaran dari komponen yang paling rumit atau komponen yang digunakan kembali oleh programmer lain dan untuk menyediakan petunjuk untuk pekerjaan yang membutuhkan spesifikasi fitur. Terkadang, kedalaman atau sifat teknikal dari suatu spesifikasi fitur dapat menghilangkan kebutuhan untuk technical specification yang terpisiah. Menurut sumber qmsystem.hu, technical specification merupakan suatu dokumentasi teknis yang disetujui dan dipublikasikan oleh organisasi terotorisasi. Dokumentasi ini harus berisi kebutuhan - kebutuhan teknis, tujuan dari suatu produk, kondisi kondisi terkait penggunaannya dan kekonsistenan dari hasil yang dihasilkan oleh produk tersebut. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa technical specification merupakan dokumen yang menjelaskan detil gambaran dari komponen yang pailng rumit atau komponen yang digunakan kembali oleh programmer lain dan untuk menyediakan petunjuk untuk pekerjaan yang membutuhkan spesifikasi fitur. Dokumentasi ini harus berisi kebutuhan -kebutuhan teknis, tujuan dari suatu produk, kondisi kondisi terkait penggunaannya dan kekonsistenan dari hasil yang dihasilkan oleh produk tersebut.

22 Pengertian Quality Control (QC) Schulmeyer dan Gordon (2008, p263) mengatakan bahwa quality controlmengevaluasi atau mengecek kualitas dari suatu produk dan siklus hidup dari suatu produk. Quality control dapat membantu untuk menentukan kualitas dari suatu produk atau jasa yang ditentukan dalam toleransi dan kualitas yang dapat diterima. Quality control bisa didefinisikan secara sederhana sebagai suatu pemeliharaan kualitas pada tingkat yang memuaskan pelanggan dan yang ekonomis bagi produsen atau penjual. Namun demikian, QC biasanya memiliki arti yang lebih formal, berdasarkan pada prosedur prosedur atau spesifikasi spesifikasi tertulis yang telah disetujui yang dirancang untuk mengurangi kesalahan ( Sumber : Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa quality control adalah kegiatan mengevaluasi atau mengecek kualitas dari suatu produk dan siklus hidup dari suatu produk, berdasarkan pada prosedur prosedur atau spesifikasi spesifikasi tertulis yang telah disetujui yang dirancang untuk mengurangi kesalahan Tira S&D Tira S&D adalah suatu sistem ERP yang terintegrasi mulai dari penjualan, permintaan atau pembelian, persediaan,sistem bank dan cash, serta akunting yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem untuk kantor cabang atau Direct Cover dari PT. Tigaraksa Satria Tbk yang terdapat diseluruh Indonesia. Desain dari Tira S&D dirancang dan dibuat oleh team IT Development dari PT. Tigaraksa Satria Tbk sendiri.

23 Modul Sales and Distribution Tira S &D Gambar 2.2 Modul Sales and Distribution untuk TO Sales pada Tira S&D Gambar 2.3 Modul Sales and Distribution untuk Canvas Sales pada Tira S&D

24 31 Keterangan : : Proses SO dalam kondisi normal. : Proses Cancel (bersifat conditional). : Proses SO setelah proses Cancel. : Proses Sales Return Modul Sales and Distribution pada Tira S&D terdiri dari : a. Sales Order Manual Entry berisikan daftar produk-produk yang dipesan oleh customer (taking order) atau berisi produk-produk yang telah di booking sebelumnya oleh salesman Canvasser (canvas sales) untuk dibawa ke outlet. b. Process Order berisikan real order yang telah dibuat sebelumnya di sales order manual entry yang akan di proses menjadi Order. c. Summary Order Process berisikan rekapan order yang akan diprint menjadi dasar untuk proses picking. Khusus untuk tipe Canvas sales, tidak melewati transaksi ini. d. Summary Prosess Canceled merupakan pembatalan rekapan order (Summary Order) yang telah dibuat. e. Shipment Process and Print berisikan sales order yang sudah siap untuk dikirim ke outlet. Proses ini menghasilkan Surat jalan dan Faktur Delivery Note. f. Shipment Prosess Canceled untuk pembatalan shipment yang memiliki kesalahan dalam pemrosesan. g. POD (Proof of Delivery)/Shipment Validation adalah Shipment process yang berisikan produk-produk beserta jumlah yang diterima oleh customer sebagai

25 32 dasar untuk invoice. Khusus untuk tipe Canvas sales, tidak melewati transaksi ini. h. POD Prosess Canceled untuk pembatalan POD yang telah diproses. i. Invoice Process berisikan jumlah produk dan jumlah harga yang didapat dari POD yang telah diproses sebagai bukti tagih kepada customer. Selain itu, Invoice Process juga digunakan untuk membuat Invoice Retur yang menandakan bahwa proses retur telah selesai. j. Invoice Prosess Canceled untuk proses pembatalan invoice yang telah diproses. k. Inovoice Print / Reprint untuk pencetakan invoice yang telah dibuat. l. Sales Return Manual Entry berisikan produk-produk yang akan diretur oleh customer.

26 Kerangka Pikir Berikut adalah kerangka pikir dari Pengujian TIRA S&D modul Sales and Distribution pada PT. Tigaraksa Satria Tbk. : Gambar 2.4 Kerangka Pikir

27 34 Penjelasan kerangka pikir : 1. Black Box merupakan metode testing dimana testing dilakukan oleh atau dari sisi user. 2. White Box merupakan metode testing dimana testing dilakukan oleh atau dari sisi developer / programmer. 3. Grey Box merupakan metode testing dimana testing dilakukan dengan menggabungkan dua metode yang telah dijelaskan, yaitu Black Box dan White Box. 4. Product Specification menjelaskan karakteristik dari submodul submodul yang dibahas, seperti overview ( data mutlak, data tambahan, price determination, tax determination ), validasi validasi, serta dokumen apa saja yang dapat diakses pada submodul submodul tersebut. 5. Technical Specification menjelaskan konsep dari submodul yang dibahas, fungsi dari button pada user interface, penjelasan fields, serta usecase scenario. 6. Usecase Scenario / Test Item menjelaskan fungsi fungsi utama yang ada di tiap submodul. 7. Sub Test Item menjelaskan kondisi khusus yang mungkin terjadi pada saat user menggunakan suatu submodul. 8. Test Case menjelaskan kemungkinan kemungkinan, berdasar kan subtest item untuk menemukan bugs 9. Functionality Testing merupakan pengujian terhadap suatu submodul, berdasarkan sub test item yang telah ditentukan.

28 Integration Testing merupakan pengujian terhadap submodul submodul secara terintegrasi dan pada waktu yang berurutan. 11. Report Testing merupakan pengujian terhadap laporan penting dimana test case dari report testing diambil dari integration testing. 12. Bugs Report berisi dokumentasi bugs yang didapat dari functionality testing, integration testing, dan report testing.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB 3 DEVELOPMENT. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kode TGKA)

BAB 3 DEVELOPMENT. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kode TGKA) BAB 3 DEVELOPMENT 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan Perusahaan yang bergerak dalam jual beli yang didirikan pada tanggal 1919 sebagai perusahaan keluarga. Pada tahun 1960 perusahaan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS

MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS Materi #4 Pertanyaan Strategi Marketing 2 Produk apa yang harus dibuat? Berapa banyak yang harus dibuat dibuat untuk setiap produk? Bagaimana cara terbaik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENERIMAAN TUNAI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENERIMAAN TUNAI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENERIMAAN TUNAI KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Ikhtisar Bab ini menyajikan manajemen proses bisnis pesanan pelanggan dan manajemen pelanggan. Sasaran Belajar

Lebih terperinci

TRANSACTION PROCESSING

TRANSACTION PROCESSING TRANSACTION PROCESSING Enterprise System : ENTERPRISE SYSTEM Pusat sistem suatu perusahaan yang menjamin informasi dapat disebarkan keseluruh fungsi bisnis dan semua level manajemen untuk mendukung berjalannya

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si.

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si. Chapter 4 Siklus Pendapatan By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si. Bahan yang akan dipelajari. Tinjauan Umum Kegiatan Arus Pendapatan Prosedur Manual Rangkaian Akitivitas Retur Penjualan Sistem Penerimaan Tunai/Kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT. JAR) Angeline Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Richard Nawijaya

Lebih terperinci

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur :

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : Keterangan : - Pemilik perusahaan dagang a. Menyediakan modal,sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan SIKLUS PENDAPATAN Siklus Pendapatan Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik,

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori Teori Teori Umum Sistem Informasi Enterprise Resource Planning

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori Teori Teori Umum Sistem Informasi Enterprise Resource Planning BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Teori Teori Umum 2.1.1.1. Sistem Informasi Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan aturan

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

1 BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 8 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) E-BUSSINES Enterprise Resource Planning (ERP) Disusun oleh : Mohammad Nidhom 08.11.2180 S1 TI 6E SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa untuk mengharapkan memperoleh laba dari dari transaksi-transaksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB VitriTundjungsari FakultasTeknologiInformasi (FTI) UniversitasYarsi Jl. LetjenSuprapto, JakartaPusat e-mail

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjualan Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam perusahaan. Peran teknologi informasi saat ini tidak hanya dalam kegiatan operasional tetapi juga

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI Oleh Mardi Waluyo Software Engineer Proposal Penawaran Pembuatan Software / Program Aplikasi Kebutuhan INDUSTRI / MANUFACTURE Seiring dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA TUGAS TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI MODUL FINANSIAL SISTEM ERP PADA PT. IEV PABUARAN KSO NAMA : RESTU TRIANGGA NIM : 41813110107 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1. Penelitian Sebelumnya Penelitian berjudul Implementasi Aplikasi ADempiere Pada Proses Bisnis Jasa Angkutan Barang Pada PT Sinar Aji Cepat Bhayangkara Pekalongan menjelaskan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

ERP ENTREPRISE RESOURCE PLANNING

ERP ENTREPRISE RESOURCE PLANNING 2017 TAYLOR MADE ERP ACCOUNTING PT. CEAS MITRA ANALITIKA PROPOSAL Dilengkapi fungsi perpajakan terbaru: o PPN Masukan & Keluaran o PPh 23 o PPh Final o SSP o Export & Import e-faktur o E-SPT o Rekonsiliasi

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih-validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.army.mil/armybtkc/focus/sa/erp_intro.htm

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini :

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : No.1 No.2 1. Gambar diatas menggambarkan konsep dasar ERP, mulai dari front office disisi customer dan backoffice disisi supplier. Database pada ERP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam melakukan penelitian ini, komponen sistem informasi yang digunakan adalah proses SDLC (System Development Life Cycle). Pengertian dari System Development

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan

LANDASAN TEORI. perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Perusahaan Dagang Menurut Marwan dan Suprihanto (2008), perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli obat untuk dijual kembali dengan mengharapkan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 Outline ERP dan Enterprise Perkembangan ERP Manfaat dan Alasan Implementasi ERP Membandingkan Nilai Manfaat dengan Investasi Skema Pembahasan ERP dan Enterprise

Lebih terperinci

RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO *

RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2016 RANCANGAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DI JEGUDMILK DENGAN MENGGUNAKAN OPENBRAVO

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan pada zaman sekarang tidak terlepas dari aktivitas bisnis sebagai modal utama dalam menangani setiap proses bisnis yang terkait dengan suatu produk

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai

Lebih terperinci

Almond Accounting Software

Almond Accounting Software Almond Accounting Software ABOUT THIS PRODUCT Sebuah Software Akuntansi yang mengakomodasi proses transaksi retail / distribusi barang dagangan perusahaan yang saling terintegrasi antar modul. Sehingga

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning PERKEMBANGAN ERP Materi #3 Evolusi SI 2 Pada awalnya Sistem Informasi (SI) hanya mendukung aktivitas pada satu area fungsional pada bisnis (marketing information system, production information system).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelian Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk

Lebih terperinci

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/** Pertemuan 1 Pendahuluan Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran dan Perumusan Pengorganisasian Kantor Otomasi Perkantoran dan Aplikasi Otomasi Kantor Konsep Dasar Lotus

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang semakin berkembang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua bidang dalam kehidupan sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1. Perhitungan Harga Pokok Produksi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Objek dan Lokasi Penelitian 19 Objek dari penelitian ini adalah PT. Prokon Jaya Bangun Persada yang berada di Jalan Plamongan

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Accounting and Finance in System Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 07 Abstract

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 2, DESEMBER 2001: 80-86 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Bernardo Nugroho Yahya Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci