PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN Siti Esah, Sugiyono, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak sitiesahpgsd@yahoo.com Abstrak: Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Penerapan Pendekatan Tematik dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat?. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan tematik dalam meningkatkan aktivitas peserta didik murid kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan 2 siklus hasil penelitian yang diperoleh yaitu aktivitas fisik 92%, aktivitas mental 88%, aktivitas emosional 85%, sedangkan persentase peningkatan atau selisih dari base line ke siklus 2 ialah aktivitas fisik 56%, aktivitas mental 56%, aktivitas emosional 51%. Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan terjadi peningkatan yang signifikan pada setiap siklus. Kata Kunci: Pendekatan tematik, Aktivitas belajar Abstract: A common problem in this research is how is the application of the Thematic Approach in improving learning activities Learners in elementary school class I Land 03 Siantan Jungkat?. The purpose of the research was to describe the application of the thematic approach in improving the activity of learners pupils of elementary school class I Land 03 Siantan Jungkat. Research methods used in this research is descriptive method. This form of research is research action class. This research was done 2 cycles with the final results of the research are obtained, namely physical activity 92%, mental activity of 88%, emotional activity, 85%, while the percentage of improvement or difference from the base line to cycle 2 is a physical activity 56%, mental activity 56%,emotional activity 51%. From the data that has been retrieved can be inferred to occur a significant increase in each cycle. Keywords: Thematic approach, learning activities 1

2 P endidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, serta keterampilan diri, pendidikan juga merupakan usaha untuk menyiapkan murid melalui bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan harus menekankan pada upaya pembentukan kompetensi para murid serta harus diikuti dengan perubahan budaya mengajar. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar, ditegaskan bahwa Standar Kompetensi Semua Mata Pelajaran pada KTSP diperuntukkan bagi murid SD sejak kelas I hingga kelas III,dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya terutama Bahasa Indonesia. Dengan pembelajaran tematik murid akan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan pada keterlibatan keaktifan murid dalam belajar, sehingga murid aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Pada kenyataannya yang peneliti temukan selaku guru kelas I di sekolah dasar negeri 3 Siantan Jungkat yang jumlah peserta didik 25 orang, masih banyak murid yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa murid dalam pembelajaran di kelas I masih rendah, untuk mengatasi kelemahan tersebut diperlukan suatu pendekatan pembelajaran tematik yang dipandang mampu meningkatkan minat dan belajar murid agar mendapatkan nilai yang baik. Untuk itu peneliti perlu meningkatkan minat belajar murid dan memberikan teknik belajar yang dapat memacu murid untuk aktif dalam belajar tanpa tekanan atau paksaan. Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada murid untuk berinteraksi dan pembelajaran di kelas I menjadi menarik, menyenangkan, bermakna bagi murid. Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan pendekatan tematik dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? Dari masalah umum tersebut kemudian dijabarkan menjadi sub masalah penelitian, sebagai berikut: (1) Bagaimanakah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran Penerapan Pendekatan Tematik dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (2) Bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Penerapan Pendekatan Tematik dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (3) Bagaimanakah Peningkatan Aktivitas Fisik dalam Penerapan Pendekatan Tematik Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (4) Bagaimanakah Peningkatan Aktivitas mental dalam Penerapan Pendekatan Tematik Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar 2

3 Negeri 03 Siantan Jungkat?(5) Bagaimanakah Peningkatan Aktivitas Emosional dalam Penerapan Pendekatan Tematik Belajar Peserta Didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat?. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan tematik dalam meningkatkan aktivitas peserta didik kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat. Tujuan secara khusus penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang: (1)Perencanaan pembelajaran penerapan pendekatan tematik dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (2)Pelaksanaan pembelajaran penerapan Pendekatan tematik dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (3)Peningkatan aktivitas fisik dalam penerapan pendekatan tematik belajar peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? (4) Peningkatan Aktivitas mental dalam penerapan pendekatan tematik belajar murid di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat?(5)Peningkatan aktivitas emosional dalam penerapan pendekatan tematik belajar peserta didik di kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Siantan Jungkat? Menurut Anton M. Moeliono, dkk (1990:17) Aktivitas adalah kegiatan atau kesibukan. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2001:170), Merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan peserta didik). kemudian belajar menurut Sardiman (2012:64) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Sedangkan Belajar menurut Slavin (dalam Trianto 2010:21), yang mendefinisikan belajar sebagai: Belajar biasanya diartikan sebagai sebuah perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman. Namun perubahan-perubann yang disebebkan oleh perkembangan fisik (seperti tumbuh semakin tinggi) bukanlah contoh dari belajar. Begitupun karakteristikkarakteristik seseorang yang diperoleh sejak lahir. Menurut Sardiman (2012:100) aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Sehubungan dengan hal ini, Piaget (dalam Sardiman 2012:100) menerangkan bahwa seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan. Menurut Paul B. Diedrich ( dalam Sardiman, 2010:101), membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: (1) Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, pekerjaan orang lain. (2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. (4) 3

4 Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,percakapan, diskusi,musik dan pidato. (5)Writing activities, seperti misanya menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin.(6) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. (7) Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak. (8) Mental activities, sebagai contoh misanya; menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. (9) Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, maupun gugup. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD/MI sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik. Menurut Depdiknas (dalam Trianto 2010:79), Pembelajaan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Menurut Kunandar (2007:331) Model Pembelajaran Tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada murid. Menurut Hernawan,dkk (2008:126), model pembelajaran jaring laba-laba atau tematik adalah model pembelajaran terpadu yang mneggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menggunakan tema yang kemudian dikembangkan menjadi sub tema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Trianto, 2010:105), dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan( BSNP,2006), di antaranya: (1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu. (2) murid mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama. (3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. (4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi murid. (5) Murid mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. (6) Murid lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain. (7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. 4

5 Menurut Trianto (2010:89), apabila di tinjau dari aspek guru dan peserta didik, pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut: (1) Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran. (2) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami. (3) Dapat ditunjukan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. (4) Guru bebas membantu siswa melihat masalah,situasi atau topik dari berbagai sudut pandang. (5) Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerjasama dan kolaborasi. Sedangkan keuntungan pembelajaran tematik bagi peserta didik antara lain adalah sebagai berikut bila lebih memfokuskan diri pada proses belajar, dari pada hasil belajar (1) Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif. (2) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar. (3) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri didalam dan di luar kelas. (4) Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman. Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik (BSNP, 2006) antara lain: (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar. (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama. (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa. (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya. (6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Dari penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa kelebihan pendekatan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: (1) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan murid. (2) Memotivasi belajar murid karena sesuai dengan minat murid. (3) Pembelajaran lebih berkesan,bermakna dan tahan lama. (4) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata atau sesuai denga persoalan yang dihadapi dalam lingkungan siswa. Kekurangan Pendekatan Pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: (1) 5

6 Susahnya menyeleksi tema. (2) Lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep. (3) Belum ada kurikulum terpadu yang baku. Adapun karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut: (1) Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. (2) Memberikan pengalaman langsungpembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada murid (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. (3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid. (3) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, murid mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu murid dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. (4) Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. (5) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Murid diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. (6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangka. ( Kunandar,2007:335). Tujuan Pembelajaran Tematik sebagai berikut: (1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna. (2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi. (3) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik,dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan. (4) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain. (5) Meningkatkan gairah dalam belajar Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. METODE Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang diteliti agar penelitian menjadi terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang 6

7 berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat sekarang berdasarkan fakta yang nampak dan sebagaimana adanyan pada saat sekarang. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan salah satu bentuk penelitian dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat kolaboratif. Sifat kolaboratif ini peneliti bekerja sama dengan teman sejawat sebagai kolaborator. Pendekatan Penelitian yang di gunakan pendekatan kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Subyek penelitian ini adalah guru sekaligus sebagai peneliti dan murid kelas I yang terdiri dari 25 orang, 14 orang murid laki-laki dan 11 orang murid perempuan. Prosedur penelitian disusun dengan tujuan agar langkah-langkah penelitian terarah pada masalah yang dikemukakan. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (dalam Trianto, 2010:206) yaitu sebagai berikut: (1) Perencanaan tindakan (2)Pelaksanaan (3) Pengamatan/pengumpulan data. (4) Refleksi. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung. Menurut Hadari Nawawi (2007: ) Teknik Observasi Langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat di mana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi, adalah alat pengumpul data yang sebelumnya sudah dibuat dan disusun secara sistematis sesuai dengan masalah yang diteliti. Analisis data dilakukan oleh peneliti pada setiap aspek kegiatan penelitian. Sesuai dengan jenis data yang diamati pada penelitian ini berdasarkan sub masalah, yaitu jenis data tentang kemampuan untuk menyusun RPP, melaksanakan proses pembelajaran peserta didik dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung berapa banyak siswa yang memperoleh atau melakukan aktivitas tertentu. Menurut Anas Sudijono (2008:81) untuk menentukan rata-rata skor digunakan rumus berikut ini: = Keterangan: Mx = Mean/rata-rata yang dicari x = Jumlah dari skor-skor yang ada N = Number of case ( Banyaknya skor-skor itu sendiri) 7

8 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data yang dikumpulkan dalam PTK ini terdiri dari data kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran juga aktivitas belajar peserta didik yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional yang diperoleh baik dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, Maka terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan awal untuk menentukan base line guna mempermudah melihat hasil penelitian yang tertuju pada pelaksanaan pembelajaran di kelas dan aktivitas belajar sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Adapun tindakan awal yang dilakukan pada tanggal 3 September 2013 mengenai pembelajaran yang dilaksanakan guru dan aktivitas belajar murid kelas I SD Negeri 3 Siantan Jungkat yang berjumlah 25 orang murid sebagai berikut kemampuan peneliti dalam merencanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik belum maksimal sehingga perlu adanya perbaikan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,10. Hasil observasi kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik belum maksimal sehingga perlu adanya perbaikan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,09. Dari hasil observasi aktivitas peserta didik sebelum menggunakan pendekatan tematik ternyata masih tergolong rendah, aktivitas fisik menghasilkan skor ratarata 36%, aktivitas mental memperoleh skor rata-rata 32% dan aktivitas emosional memperoleh skor rata-rata 34%.. Hasil dari base line di gunakan untuk melakukan evaluasi pembelajaran serta untuk perencanaan pada siklus I yaitu (1) Peneliti dan guru kolaborator melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran yang dapat dipadukan, dilanjutkan dengan menentukan tema. (2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, membuat media pembelajaran dan membuat lembar kerja siswa. (3) Membuat lembar observasi yang digunakan dalam siklus PTK. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan siklus I dilakukan pada tanggal 17 September 2013 di kelas I, di bantu oleh Bapak M. Jafar, S.Pd sebagai observer. Tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan RPP pembelajaran tematik. Dimana pelaksanaan tindakan awal ini dilakukan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran baik dalam penerapan pendekatan tematik maupun aktivitas belajar peserta didik. Pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran tematik yang mengacu pada tindakan, guru kolaborator mengobservasi aktivitas belajar murid dan menilai kemampuan peneliti mengajar. Pada akhir pembelajaran 8

9 peneliti melaksanakan penilaian dengan memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan. Hasil observasi siklus I kemampuan peneliti dalam merencanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik sudah ada peningkatan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,10 dan siklus 1 memperoleh skor 3,43 atau ada kenaikan skor 0,33. hasil observasi kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik sudah ada peningkatan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,09 dan skor yang diperoleh pada saat siklus I 3,48 sehingga ada peningkatan skor 0,39. hasil observasi aktivitas peserta didik menggunakan pendekatan tematik suda ada peningkatan, pada base line aktivitas fisik menghasilkan skor rata-rata 36%, Siklus I skor rata-rata 62,6% atau ada peningkatan26,6%, pada base line aktivitas mental memperoleh skor rata-rata 32%, siklus I memperoleh skor rata-rata 58,6% atau ada peningkatan 26,6% dan aktivitas emosional base line memperoleh skor rata-rata 34%, siklus I memperoleh skor rata-rata 61% atau ada peningkatan 27%. Refleksi siklus I diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan siklus I belum terlaksana dengan baik. Adapun kelemahan dan keunggulan pelaksanaan siklus I dari refleksi yang dilakukan sebagai berikut: Kelemahan siklus I yaitu (1) berdasarkan dari lembar observasi untuk murid masih terdapat beberapa aktivitas belajar murid yang masih belum cukup baik seperti aktivitas fisik rata-rata hanya memperoleh 62,6%, aktivitas mental rata-ratanya memperoleh 58,6% dan aktivitas emosional rata-ratanya memperoleh 61%. (2)Untuk lembar observasi guru atau peneliti dalam merencanakan pembelajaran hampir semuanya sudah muncul hanya saja untuk kemampuan curah pendapat menentukan tema,mendemonstrasikan cara mencuci tangan dan menyanyikan lagu secara ekspresif masih belum maksimal. (3) Begitu juga dalam menyampaikan kesimpulan masih belum maksimal. Keunggulan siklus I yaitu (1) hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar baik aktivitas fisik, mental dan emosional secara umum sudah baik hanya saja belum maksimal. (2) Peneliti sudah melaksanakan pembelajaran tematik sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. (3) Murid bersemangat dalam belajar karena berbagai aktivitas belajar yang ditawarkan oleh peneliti seperti mempraktekan cara mencuci tangan, mendeskripsikan keuntungan mencuci, menyanyi lagu cuci tangan dan maju kedepan untuk menyelesaikan operasi hitungan penjumlahan dan pengurangan. Untuk memperbaiki segala kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka peneliti bersama guru kolaborator mengambil kesimpulan dan kesepakatan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II untuk siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober direncanakan dengan langkah-langkah pembelajaran tematik yang sudah di susun dan pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan soal evaluasi. 9

10 Pada kegiatan awal meliputi Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran, Memeriksa kesiapan siswa, Melakukan kegiatan apersepsi, dan Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan tercapai dan rencana kegiatan. Pada kegiatan inti meliputi Penguasaan Materi Pembelajaran, Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujua Melibatkan siswa dalam pemanfaat media n) yang akan dicapai, Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, Menggunakan media secara efektif dan efisien, Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar dan Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) dan pada kegiatan penutup meliputi Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa dan Melaksanakan tindak lanjut. Hasil observasi kemampuan peneliti dalam merencanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik sudah ada peningkatan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,10 dan siklus II memperoleh skor 3,74 atau ada kenaikan skor 0,74. Hasil observasi kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik sangat peningkatan. Skor yang diperoleh pada pelaksanaan base line adalah 3,09 dan skor yang diperoleh pada saat siklus II 3,78 sehingga ada peningkatan skor 0,69. hasil observasi aktivitas peserta didik menggunakan pendekatan tematik sudah ada peningkatan, pada base line aktivitas fisik menghasilkan skor rata-rata 36%, Siklus II skor rata-rata 92% atau ada peningkatan 56%, pada base line aktivitas mental memperoleh skor rata-rata 32%, siklus II memperoleh skor rata-rata 88% atau ada peningkatan 56% dan aktivitas emosional base line memperoleh skor rata-rata 34%, siklus II memperoleh skor rata-rata 85% atau ada peningkatan 61%. Refleksi siklus II diperoleh kesepakatan antara peneliti dan guru kolaborator (1) Hasil pengamatan pada lembar observasi untuk indikator kinerja mengenai aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional sudah sangat memuaskan. (2) Penerapan pendekatan pembelajaran tematik yang dilakukan oleh peneliti sudah cukup memuaskan. (3) Penerapan pendekatan pembelajaran tematik yang dilakukan oleh peneliti sudah cukup memuaskan. Pembahasan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator (observer). Adapun rekapitulasi hasil penelitian dan pembahasan terhadap hasil observasi untuk murid dan peneliti dapat disajikan pada tabel-tabel berikut ini. 10

11 Tabel 1 Rekapitulasi Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik No Kemampuan Guru Skor 1 Base Line 3,1 2 Siklus I 3,43 3 Siklus II 3,74 Dari rekapitulasi hasil observasi terhadap guru atau peneliti yang merencanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan tematik pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa peneliti sudah mampu memunculkan semua aspek. Pada base line peneliti memperoleh skor rata-rata 3,10 kemudian peneliti meneruskan ke pada siklus I peneliti memperoleh skor rata-rata 3,43, hal ini menunjukan adanya peningkatan skor 0,33. Yang kemudian dilanjutkan pada siklus II dengan memperoleh skor rata-rata 3,74. Hal ini menunjukan adanya peningkatan skor 0,31. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan sehingga berada dalam kriteria sangat baik, yang artinya peneliti sudah merencanakan pendekatan tematik sangat baik. Tabel 2 Rekapitulasi Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik No Kemampuan Guru Skor 1 Base Line 3,09 2 Siklus I 3,48 3 Siklus II 3,78 Dari rekapitulasi hasil observasi terhadap guru atau peneliti yang melaksanakan siklus dengan menerapkan pendekatan tematik pada tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa peneliti sudah mampu memunculkan semua aspek baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Fase base line peneliti memperoleh skor rata-rata 3,09 kemudian peneliti meneruskan ke siklus I peneliti memperoleh skor rata-rata 3,48, hal ini menunjukan adanya peningkatan skor 0,39. Yang kemudian dilanjutkan pada siklus II dengan memperoleh skor rata-rata 3,78. Hal ini menunjukan adanya peningkatan skor 0,30. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan sehingga berada dalam kriteria sangat baik, yang artinya peneliti sudah melaksanakan pendekatan tematik sangat baik. 11

12 Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Peserta Didik dengan Menggunakan Pendekatan Tematik No Aktivitas Yang Diamati Base Line Siklus I Siklus II 1 Aktivitas Fisik 36% 62,60% 92% 2 Aktivitas Mental 32% 58,60% 88% 3 Aktivitas Emosional 34% 61% 85% Total Rata-rata 34% 60,73% 88% Berdasarkan dari data yang diperoleh mengenai aktivitas belajar yang dijabarkan menjadi aktivitas fisik, aktivitas mental dan aktivitas emosional yang dijadikan indikator kinerja pada setiap aspek yang diamati dapat dilihat pada tabel Berikut ini akan dipaparkan hasil pengamatan per indikator kinerjanya, yaitu: (1) Dalam aktivitas fisik ada beberapa kegiatan yang dilakukan murid yaitu menulis, memperhatikan guru, dan menyiapkan peralatan belajar (buku, pulpen, pensil). Skor rata-rata aktivitas fisik pada tahap base line 36%, siklus I dengan skor ratarata 62,6 % hal ini menunjukan adanya peningkatan skor sebesar 26,6% kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga hasil skor rata-rata yang diperoleh 92%, jika dibandingkan antara siklus I hasil skor perolehan atau persentase siklus II meningkat 29,4%. Hal ini membuktikan bahwa murid yang aktif dalam aktivitas fisik mengalami peningkatan pada siklus I sampai siklus II.(2) Dalam aktivitas fisik ada beberapa kegiatan yang dilakukan murid yaitu mengajukan pertanyaan, dapat menjawab pertanyaan dan murid mengerjakan tugas. Skor ratarata aktivitas mental pada tahap base line 32%, siklus I dengan skor rata-rata 58 % hal ini menunjukan adanya peningkatan skor sebesar 26% kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga hasil skor rata-rata yang diperoleh 88%, jika dibandingkan antara siklus I hasil skor perolehan atau persentase siklus II meningkat 30%. Hal ini membuktikan bahwa murid yang aktif dalam aktivitas mental mengalami peningkatan pada siklus I sampai siklus II. (3) Dalam aktivitas fisik ada beberapa kegiatan yang dilakukan murid yaitu berani mengemukakan pendapat, antusias dalam belajar, senang dalam mengikuti pelajaran dan murid berani kedepan kelas. Skor rata-rata aktivitas emosional pada tahap base line 34%, siklus I dengan skor rata-rata 61 % hal ini menunjukan adanya peningkatan skor sebesar 27% kemudian dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga hasil skor rata-rata yang diperoleh 85%, jika dibandingkan antara siklus I hasil skor perolehan atau persentase siklus II meningkat 24%. Hal ini membuktikan bahwa murid yang aktif dalam aktivitas emosional mengalami peningkatan pada siklus I sampai siklus II. 12

13 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan, hasil serta pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran menerapkan pendekatan tematik pada peserta didik kelas I SDN 03 Siantan Jungkat, peneliti mampu merancang pembelajaran sangat baik. Berdasarkan lampiran, skor rata-rata untuk merancang pembelajaran pada base line memperoleh skor 3,10, siklus I memperoleh skor 3,43 dan siklus II memperoleh 3,74 atau mengalami peningkatan dari base line ke siklus sebesar 0,64. (2) Kemampuan guru dalam melaksanakan menerapkan pendekatan tematik pada peserta didik kelas I SDN 03 Siantan Jungkat, peneliti mampu melaksanakan pembelajaran sangat baik. Berdasarkan lampiran, skor rata-rata untuk melaksanakan pembelajaran pada base line memperoleh skor 3,09, siklus I memperoleh skor 3,48 dan siklus II memperoleh 3,78 atau mengalami peningkatan dari base line ke siklus II sebesar 0,69. (3) Penerapan pendekatan tematik pada murid kelas I SDN 3 Siantan Jungkat dapat meningkatan aktivitas fisik, hal ini tampak pada aktivitas fisik peserta didik pada setiap siklus selalu mengalami peningkatan yaitu pada base line tingkat keberhasilan perolehan skor rata-rata 36%. Pada siklus I tingkat keberhasilan perolehan skor 62,6%. Pada siklus II tingkat keberhasilan perolehan skornya 92%. Peningkatan dari base line sampai siklus II sebesar 56%. (4) Penerapan pendekatan tematik pada murid kelas I SDN 3 Siantan Jungkat dapat meningkatan aktivitas mental, hal ini tampak pada aktivitas mental peserta didik pada setiap siklus selalu mengalami peningkatan. Pada base line tingkat keberhasilan perolehan skor rata-rata 32%. Pada siklus I tingkat keberhasilan perolehan skor 58%. Pada siklus II tingkat keberhasilan perolehan skornya 88%. Peningkatan base line sampai siklus II sebesar 56%. (5) Penerapan pendekatan tematik pada murid kelas I SDN 3 Siantan Jungkat dapat meningkatan aktivitas emosional, hal ini tampak pada aktivitas emosional peserta didik pada setiap siklus selalu mengalami peningkatan. Pada base line tingkat keberhasilan perolehan skor rata-rata 34%. Pada siklus I tingkat keberhasilan perolehan skor 61%. Pada siklus II tingkat keberhasilan perolehan skornya 85%. Peningkatan base line sampai siklus II sebesar 51%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut: (1) Hendaknya hasil pembelajaran tindakan yang telah dilakukan ternyata dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, pemahaman murid dan menyenangkan karena pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik. (2) Hendaknya bagi guru yang menerapkan 13

14 pembelajaran ini harus benar-benar mengerti dan paham tentang pembelajaran tematik, memahami cara menerapkan model pembelajaran tematik, mengerti konsep dari tematik, agar dalam aplikasinya tidak terjadi kekeliruan sehingga berpengaruh pada keberhasilan peserta didik. DAFTAR RUJUKAN Anas Sudijono Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada Anton M. Moeliono, dkk Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: BP.Cipta Jaya. Hadari Nawawi, Martini. (2006). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hernawan,dkk Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: universitas Terbuka. Kunandar.(2010).Guru Profesional. Jakarta:rajawali Press. Oemar Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Oemar Hamalik.(2013).Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka 14

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F34211049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN Oleh SATINI NIM F33209079 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH : PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ALMAN NIM F34211484 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA PESERTA DIDIK KELAS VI ARTIKEL PENELITIAN Oleh DESI PUJI LESTARI NIM F34210463 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Rosiana, K.Y. Margiati, Siti Halidjah PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak email: Rosiana.pgsd@gmail.com.

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT Efa Susanti 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F34211056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SRI WAHYU NIM F33209067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI Sulastri, Maridjo A.H., Christanto Syam PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Desi Susanti 1, Pebriyenni 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN OLEH ANASTASIA NORHAYATI NIM F 34212095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. II. KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Belajar 1. Hasil Belajar Hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran. Dimyati (1994:3) menyatakan bahwa Hasil belajar merupakan hasil dan suatu interaksi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh J A M A W I N NIM: F34211105 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II ARTIKEL OLEH: ANASTASIA NIM: F 34210652 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL Oleh SYARIFAH PAUJIAH F211062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta PENINGKATAN AKTIVITAS BELAAR SISWA KELAS IV-A PADA TEMA VI INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI SDN 03 SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1 1 Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH EKA MARYAM NIM F 34212162 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I ARTIKEL PENELITIAN OLEH : PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I ARTIKEL PENELITIAN OLEH : DAHLIANA NIM F34211747 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: JUSRIATI NIM. F34212111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ERNI NIM. F34211754 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh: JULI MAYA SARI F701001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh ROMIDA NIM F34211373 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD

PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUHAILI NIM. F34212113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F 34209609 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH: KANISIUS TORO NIM. F34212120 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA Ratih Febriani, Kaswari, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: ratihfebriani@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori. 2.1.1. Prestasi Belajar Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:2) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR M PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Usun Usin, Syamsiati, Hery Kresnadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PELAJARAN IPS ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PELAJARAN IPS ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PELAJARAN IPS ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MARIANA NINENG NIM F 34211557 PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD 1 PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD Rusdiana, Hery Kresnadi, K. Y. Margiati Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar FKIP Untan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh DABIK NIM F34211746 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL Oleh SRI ASTUTI F34211058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH : PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SALAWATI NIM F34211608 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA Nur Kholillah, Siti Halidjah, Hery Kresnadi Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: nurkholillah_brega13@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Parongpong yang lokasinya terletak di Jl. Cihanjuang Rahayu No.39, Bandung

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Oleh SEKIUS NIM: F34210582 ARTIKEL JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR Yulita Ernawati, Hj. Syamsiati, Hery Kresnadi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak Email:

Lebih terperinci

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan proses interaksi kegiatan jasmani dan rohani, dibantu oleh faktor-faktor lain untuk mencapai tujuan belajar yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD 1 PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD Herminus Suki, Sugiyono, Marzuki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: herminussuki@mail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa

Lebih terperinci

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Haslinda, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : spd_haslinda@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya, BAB.II. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep belajar Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehinga

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH: TIARMIN MARPAUNG NIM. F34210547 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh: SITI AISYAH F37010040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA Lina Wahyuningrum, Pujayanto, Dewanto Harjunowibowo 1) Karangtalun Rt 04 RW

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH P A U L I N A NIM: F 34210259 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F. PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F. 34211037 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nuraini. AR, Sugiyono, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar

Lebih terperinci

Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa ul Gummah, Samsun Hidayat. Pendidikan Fisika ABSTRAK

Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa ul Gummah, Samsun Hidayat. Pendidikan Fisika ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWAKELAS VIII SMPN 1 PRAYA TAHUN PELAJARA 2013/2014 Muhammad Abdul Kadir Jaelani, Syifa

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD Lusiana Asona, Hery Kresnadi, K. Y. Margiati Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NURHAYATI USMAN NIM. F34212003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Eryuni, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : eryunisingkawang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI 13 NANGA TAYAP KABUPATEN KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN Oleh SISKA DAMAYANTI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MAINIS NIM F 34211555 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH DAENG LITISIA NIM F32112027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH : PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AHMADI NIM F34211479 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh : DINA MARIANA NIM F3700009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh BARTOLONIUS NIM. F34211093 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR Hendrik, Suryani, Syamsiati PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email:hendrik1964@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Banyak pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, salah satunya pengertian belajar menurut Syah (2007: 92). Belajar adalah tahapan perubahan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh RAMADHANI NIM F37007026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan, dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Pernyataan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Keterampilan Proses Sains Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada peran seorang guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETEPATAN MEMBACA NOTASI ANGKA MELALUI METODE DRILL PADA LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL

PENINGKATAN KETEPATAN MEMBACA NOTASI ANGKA MELALUI METODE DRILL PADA LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL PENINGKATAN KETEPATAN MEMBACA NOTASI ANGKA MELALUI METODE DRILL PADA LAGU-LAGU WAJIB NASIONAL Eka Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP Untan Email: ekawahyuningsih@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN Evalina Siahaan, Suryani, Zainuddin Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE DISKUSI DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE DISKUSI DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH D PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE DISKUSI DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH Lailiyatul, Kartono, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : lailiyatul@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak didukung dengan aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

Nuraeni, Kartono, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan

Nuraeni, Kartono, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI KELAS 1 Nuraeni, Kartono, Sri Utami Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : nuraenigunawan@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Fokus penelitian ini adalah peningkatan aktivitas bermain melalui belajar kelompok pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Abadi Penawar Jaya Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MAKSIMUS F 34211556 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 08 PADANG PIO ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 08 PADANG PIO ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 08 PADANG PIO ARTIKEL PENELITIAN Oleh SUMBERTO NIM. F342 11 122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR Horasma Sinamo, Siti Halidjah, K.Y. Margiati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 3, Oktober 2014, hlm 230-239 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Ngesti

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: YOHANA SOWET NIM. F34212107 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci