KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan-nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 adalah salah satu media penyampaian pertanggungjawaban kepada publik yang memuat pencapaain Dinas Kesehatan Provinsi NTB selama 1 (satu) tahun sekaligus bentuk evaluasi kinerjanya termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Data yang disajikan bersumber dari data internal Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, didukung dengan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-ntb dan instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik Provinsi dan Kabupaten/Kota serta BKKBN Kabupaten/Kota. Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan profil ini. Semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan dibidang kesehatan, sehingga pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang tertuang dalam Nawacita dan pembangunan Generasi Emas NTB dapat terwujud. Profil ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu masukan, saran dan koreksi dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan profil di tahun mendatang. Mataram, September 2017 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A Pembina Utama Madya, IV/d NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Sistematika Penyajian 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KeadaanGeografis 3 B. Kependudukan 4 C. Ekonomi 7 D. Pendidikan 8 E. Kesejahteraan Sosial 9 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12 A. Angka Harapan Hidup (AHH) 12 B. Angka Kematian 13 C. Angka Kesakitan (Morbiditas) 17 D. Status Gizi Masyarakat 42 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 46 A. Pelayanan Kesehatan Dasar 46 B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 66 C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 69 D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 70 E. Pelayanan Kefarmasian 75 BAB V Situasi Sumber Daya kesehatan 76 A. Sarana Kesehatan 76 B. Tenaga Kesehatan 83 C. Pembiayaan Kesehatan 85 BAB VI KESIMPULAN 87 DAFTAR PUSTAKA 88 Lampiran Lampiran Tabel Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ii

4 DAFTAR TABEL Nomor Nama Tabel Halaman Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi NTB Tahun Tabel V.2 Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun Tabel V.3 Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iii

5 DAFTAR GAMBAR Nomor Nama Gambar Halaman Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat 3 Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun Gambar II.3 Angka Melek Huruf di Provinsi NTB & Nasional Th Gambar II.4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke atas menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan di Provinsi NTB Tahun Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun Gambar II.6 Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan di NTB Tahun 2015 dan Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun Gambar III.6 Tren Keberhasilan Pengobatan (succes rate) TB Paru, Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru di Provinsi 21 NTB Tahun Gambar III.7 Perkiraan Kasus dan Tren Penemuan dan Penanganan Pnemonia di Provinsi NTB Tahun Gambar III.8 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun Gambar III.9 Tren Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 iv

6 Gambar III.10 Cakupan Penderita Diare Ditangani di Provinsi NTB Tahun Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun Gambar III.12 Pravalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun Gambar III.14 Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun Gambar III.18 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun Gambar III.19 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun Gambar III.20 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun Gambar III.21 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.2 Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.3 Cakupan Pemberian Tablet Fe 1 dan Fe 3 untuk Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.5 Capaian Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 v

7 Gambar IV.6 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.7 Cakupan UCI Desa /Kelurahan di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.9 Cakupan ASI Eksklusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100 ribu IU di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.11 Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2015 dan Gambar IV.12 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.13 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.15 Cakupan SD/MI Untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun Gambar IV.18 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun Gambar V.1 Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun Gambar V.2 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun Gambar V.3 Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun Gambar V.4 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun Gambar V.5 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vi

8 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Nama Tabel Halaman Resume Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun Luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 kepadatan penduduk menurut kecamatan di Provinsi NTB tahun Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di 96 Provinsi NTB Tahun 2016 Peduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dan ijazah tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin di Provinsi NTB 97 tahun 2016 Jumah Kelahiran menurut kabupaten dan jenis kelamin di Provinsi 98 NTB Tahun 2016 Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin 99 dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur dan 100 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Kasus baru TB BTA+, seluruh kasus TB, kasus pada TB pada anak, dan case notification rate (CNR) per penduduk 101 menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB paru BTA+ menurut 102 jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB paru BTA+ serta keberhasilan pengobatan menurut jenis kelamin dan 103 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 vii

9 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Jumlah kasus HIV, AIDS, dan syphilis menurut kelompok umur 105 dan jenis kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis 106 kelamin di Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin dan 107 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus baru kusta menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 108 Provinsi NTB Tahun 2016 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis 109 kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut tipe/jenis, jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 110 Tahun 2016 Persentase penderita kusta selesai berobat (Release From Treatment/RFT) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di 111 Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah kasus AFP (non polio) menurut kabupaten/kota di Provinsi 112 NTB Tahun 2016 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 113 Tahun 2016 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB 114 Tahun (lanjutan) Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) menurut jenis 115 kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin dan 116 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 viii

10 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Pengukuran tekanan darah penduduk 18 tahun menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Pemeriksaan obesitas menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode iva dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (cbe) menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah penderita dan kematian pada klb menurut jenis kejadian luar biasa (KLB) di Provinsi NTB tahun 2016 Kejadian luar biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani < 24 jam di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Persentase cakupan imunisasi TT pada wanita usia subur menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 dan Fe3 menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah dan persentase penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Bayi berat badan lahir rendah (bblr) menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di provinsi NTB tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 ix

11 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin dan 134 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif menurut jenis kelamin dan 135 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin dan 136 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota di provinsi 137 NTB tahun 2016 Cakupan imunisasi hepatitis B < 7 hari dan BCG pada bayi menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun Cakupan imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, polio, campak dan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurut jenis kelamin dan 139 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita menurut 140 jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin dan 141 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin dan 142 kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin dan 143 kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi 145 NTB Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 x

12 Tabel 51 Tabel 52 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin dan kabupaten/kota di Provinsi NTB Tahun Tabel 53 Cakupan jaminan kesehatan menurut jenis jaminan danjenis kelamin di Provinsi NTB Tahun Tabel 54 Jumlah kunjungan rawat jalan,rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Provinsi NTB 150 Tahun 2016 Tabel 55 Angka kematian pasien di rumah sakit Provinsi NTB Tahun Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Provinsi NTB Tahun Persentase rumah tangga berprilaku Hidup bersih dan sehat (ber- 153 PHBS) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 154 Tahun 2016 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB 155 Tahun 2016 Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang 156 memenuhi syarat kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut jenis jamban dan Kabupaten/Kota di 157 Provinsi NTB Tahun 2016 Desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat 158 Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 159 menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut status hygiene 160 sanitasi di Povinsi NTB Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xi

13 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 Tempat pengelolaan makanan dibina dan diuji petik di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase ketersedian obat dan vaksin di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilkan di Provinsi NTB Tahun 2016 Persentase sarana kesehatan (Rumah Sakit) dengan kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) level I di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah posyandu menurut strata dan Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) menurut Kabupaten/Kota Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah desa siaga menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga medis si fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keperawatan di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kefarmasian di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan di fasilitas kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga gizi di fasilitas kesehatan di provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keterapian fisik di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga keteknisian medis di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Jumlah tenaga kesehatan lain di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xii

14 Tabel 80 Tabel 81 Jumlah tenaga penunjang/pendukungkesehatan di fasilitas kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi NTB Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan derajat hidup masyarakat setinggi-tingginya. Dalam agenda prioritas pembangunan nasional, pembangunan kesehatan diarahkan untuk mengimplementasikan Nawa cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan selama kurun waktu tahun B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: BAB I BAB II PENDAHULUAN : Memuat tentang latar belakang, tujuan dan sistematika penyajiannya. : GAMBARAN UMUM Menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Nusa Tenggara Barat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

16 meliputi letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan kesehatan. BAB III BAB IV BAB V BAB VI Lampiran : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat. : SITUASI UPAYA KESEHATAN Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. : PENUTUP Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. : Berisi 81 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

17 BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah provinsi yang terdiri dari 2 (dua) pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa dengan sekurangnya 332 pulau-pulau kecil dengan garis pantai yang terbentang seluas kilometer, terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 yang mengatur tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Provinsi NTB terletak diantara bujur timur dan lintang selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia - Sebelah Barat : Selat Lombok/Provinsi Bali - Sebelah Timur : Selat Sape/Provinsi NTT Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

18 Secara administratif Provinsi NTB terdiri dari 10 kabupaten/kota yakni Kota Mataram, Kab.Lombok Barat, Kab.Lombok Utara, Kab.Lombok Tengah, Kab.Lombok Timur, Kab.Lombok Utara, Kab.Sumbawa Barat, Kab.Sumbawa Besar, Kab.Dompu, Kota Bima dan Kab.Bima dengan 116 kecamatan serta desa/keluruhan. Luas wilayah Provinsi NTB adalah ,19 km2 terdiri dari daratan seluas ,15 Km2 (40,87%) dan perairan laut seluas ,04 Km2 (59,13%) dengan panjang garis pantai km, dengan pembagian Pulau Lombok seluas 4.738,65 km² (23,51%) atau 1/3 luas Provinsi NTB dan Pulau Sumbawa dengan luas ,50 km² (76,49%) atau 2/3 dari luas daratan Provinsi NTB. Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2016 No Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km 2 ) *) Kecamatan *) Desa/Kelurahan **) 1 Lombok Barat 1, Lombok Tengah 1, Lombok Timur 1, Sumbawa 6, Dompu 2, Bima 4, Sumbawa Barat 1, Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima Jumlah 20, Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 B. Kependudukan Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah geografis selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan kesehatan. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun , jumlah penduduk tahun 2015 mencapai jiwa. Kemudian tahun 2016 sesuai hasil proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota (berdasarkan jumlah penduduk tahun sebelumnya) dan BPS kabupaten/kota, jumlah penduduk NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

19 diperkirakan mencapai jiwa. Penduduk Provinsi NTB di setiap kabupaten/kota tercantum pada tabel II.2 berikut. NO Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2016 Kabupaten/kota Jumlah Penduduk Laki-laki Penduduk Perempuan Rasio Jenis Kelamin Kepadatan Penduduk per km 2 1 Lombok Barat 665, , , Lombok Tengah 921, , , Lombok Timur 1,173, , , Sumbawa 452, , , Dompu 233, , , Bima 473, , , Sumbawa Barat 137,072 62,580 61, Lombok Utara 221, , , Kota Mataram 459, , , Kota Bima 159,736 76,701 79, JUMLAH PROVINSI 4,897,895 2,373,351 2,524, Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 Pada tabel II.2 terlihat bahwa penduduk Provinsi NTB lebih banyak berdomisili di Pulau Lombok dibandingkan dengan Pulau Sumbawa. Penduduk terbanyak ada di Kabupaten Lombok Timur yaitu 1,173,781 jiwa dan yang terendah ada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan 137,072 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan yang ditunjukkan dengan sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100, artinya setiap 100 penduduk perempuan berbanding 94 penduduk laki-laki. Akan tetapi berdasarkan kabupaten, ada 3 (tiga) kabupaten yakni Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Sumbawa Barat mempunyai rasio jenis kelamin di atas 100, sedangkan kabupaten dengan sex ratio terendah adalah Kabupaten Lombok Timur yakni 87, artinya setiap 100 perempuan di Lombok Timur berbanding 87 dengan lakilaki di wilayah tersebut. Luas wilayah daratan NTB sekitar ,7 m2, dengan kepadatan penduduk sebesar 242,85 jiwa. Kota Mataram merupakan kota terpadat di NTB dengan kepadatan sebesar 7.492,89 orang per km 2, diikuti oleh Lombok Tengah dengan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

20 kepadatan 762,96 orang per km 2 dan terendah Sumbawa dengan orang per km 2. Padatnya penduduk Kota Mataram disebabkan karena sebagai ibukota Provinsi NTB memiliki banyak daya tarik seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya, sehingga banyak menarik pendatang untuk menetap. Struktur penduduk NTB didominasi oleh penduduk usia muda, artinya 30% atau lebih penduduk NTB berusia dibawah 15 tahun. Piramida penduduk NTB berbentuk limas, semakin ke atas tampak semakin mengecil. Piramida penduduk NTB tahun 2016 terlihat pada gambar II.2 berikut. Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun 2016 PEREMPUAN LAKI-LAKI , , , , , ,000 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2016 Gambar II.2 menunjukkan bahwa penduduk di NTB baik laki-laki maupun perempuan terbanyak pada kelompok usia muda (0 14 tahun). Kelompok usia muda adalah investasi sekaligus menjadi beban bagi negara, mereka akan menjadi generasi emas apabila sejak dini menjadi perhatian negara dan mendapat jaminan terhadap akses atau fasilitas berkualitas. Sebaliknya kelompok usia muda akan menjadi beban negara apabila tidak ditangani dengan baik termasuk beban besar dalam investasi sosial terutama pengembangan sumber daya manusia dan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Program Generasi Emas NTB termasuk didalamnya ASHAR merupakan salah satu upaya investasi SDM sejak dini yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. Diharapkan dengan program tersebut, akan lahir generasi emas di NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

21 Penduduk NTB kedua terbanyak adalah kelompok umur tahun, merupakan usia produktif. Herbert N Casson dalam How to Live 80 year s Old menyatakan bahwa kerugian besar bagi suatu negara apabila ada warganya yang cakap dan baik meninggal sebelum umur 50 tahun karena negara belum mengecap manfaat dari jasa-jasanya. Maksudnya, di usia muda produktif agar berlomba-lomba mengukir prestasi dan melakukan sesuatu yang bermakna sehingga tidak menjadi beban bagi masyarakat ataupun negara. Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) merupakan ratio yang sangat penting, karena nilai ratio ketergantungan dapat menggambarkan beban tanggungan ekonomi kelompok usia produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok tidak produktif baik usia muda ( 0-14 tahun) dan usia 65 tahun keatas. Dilihat dari piramida penduduk, Provinsi NTB memiliki usia tidak produktif yang lebih dominan dibandingkan yang berusia produktif, konsekuensinya adalah pendapatan dari penduduk usia produktif terserap pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan anak dan lansia. Data tahun 2016, menunjukkan rasio beban ketergantungan sebanyak 55,55%, dalam artian untuk setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung 56 orang penduduk bukan usia produktif (0-14 tahun dan 65+). C. Ekonomi Salah satu indikator ekonomi yang mencerminkan produktivitas perekonomian suatu daerah adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB merupakan total nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada kurun waktu tertentu. PDRB mencakup pendapatan dari factor-faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016 atas dasar harga berlaku mencapai 116,25 triliun rupiah dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,82 % (termasuk subkategori pertambangan Bijih Logam), di mana pertumbuhan selama 5 tahun terakhir tampak sangat berfluktuasi. Kondisi ini dipengaruhi oleh naik turunnya produksi konsentrat tembaga/emas/perak PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

22 Struktur perekonomian suatu daerah mencerminkan kekuatan dan sekaligus ketergantungan daerah bersangkutan terhadap sektor tertentu. Berdasarkan penghitungan PDRB tahun berlaku (2016) share pertanian sebesar 21,33%, lebih rendah dari pertambangan dan penggalian yang memiliki share sebesar 21,83%. Dengan tidak mengikutsertakan nilai tambah subkategori pertambangan bijih logam, maka share pertanian menjadi sebesar 26,38% pada tahun Sementara itu share kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor meningkat menjadi 15,34%. Kategori industri yang diharapkan dapat menggeser posisi pertanian untuk menuju proses industrialisasi hanya memiliki peranan 4,80%. (Sumber : Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, Tahun 2017) D. Pendidikan Pendidikan adalah salah satu indikator penting dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator pendidikan dapat dilihat dari kemampuan baca tulis (melek huruf) dan rata-rata lama sekolah. Semakin tinggi tingkat melek huruf penduduk, maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah. Angka melek huruf pada kelompok umur 10 tahun keatas di Provinsi NTB tahun 2016 mencapai 88,68%. Jika dirinci menurut komposisi jenis kelamin, kemampuan baca tulis penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kemampuan baca tulis lakilaki sekitar 92,32%, sedangkan perempuan adalah 85,35%. Dengan kata lain, perempuan yang buta huruf lebih banyak dibandingkan laki-laki. Gambar II.3 Angka Melek Huruf di Provinsi NTB dan Nasional Tahun persen (%) NTB Nasional Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS, 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

23 Gambar II.3 memperlihatkan bahwa angka melek huruf dari tahun ke tahun terus meningkat. Angka Melek Huruf di Provinsi NTB lebih rendah daripada rata-rata nasional artinya penduduk yang buta huruf di Provinsi NTB masih lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Indikator pendidikan yang lain adalah Rata-Rata Lama Sekolah. Rata-Rata Lama Sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk 15 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Berikut disajikan tabel rata-rata lama sekolah di Provinsi NTB tahun Gambar II.4 Rata-Rata Lama Sekolah di Provinsi NTB Tahun Tahun Rata-Rata Lama Sekolah Sumber: Badan Pusat Statistik, Gambar II. 4 memperlihatkan bahwa rata-rata lama sekolah sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 selalu mengalami peningkatan. Beberapa riset menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap kemampuan masyarakat menyerap dan menerima informasi kesehatan, yang selanjutnya akan memacu awareness (kesadaran) masyarakat terhadap kesehatannya. E. Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan sosial dalam hal ini dilihat dari persentase penduduk miskin dan pengeluaran per kapita penduduk untuk makanan dan non makanan. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

24 ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jumlah Penduduk miskin di Provinsi NTB dalam kurun waktu 2011 s.d terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011, jumlah penduduk miskin hampir mencapai sembilan ratus ribu orang atau 19,73% dari jumlah penduduk di tahun Keadaan tahun 2012, persentase penduduk miskin berkurang sekitar 1 (satu) persen dibandingkan tahun sebelumnya dan berkurang lagi menjadi 17,97% dan 17,24% keadaan tahun 2013 dan 2014 serta 16,59% di tahun Untuk tahun 2016, jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB mencapai jiwa atau 16,07%, menurun 0.52% dibandingkan tahun Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB Tahun Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017 Pada gambar II.5 terlihat bahwa setiap tahun terjadi penurunan persentase penduduk miskin. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki komitmen yang kuat untuk mengentaskan kemiskinan, komitmen tersebut diwujudkan dengan meluncurkan program-program unggulan seperti PIJAR (sapi, jagung, rumput laut) dan paket kredit lunak serta program pembangunan ekonomi lainnya. Program pembangunan ekonomi tersebut memberi dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat menengah bawah dan ini memberikan dorongan untuk dapat keluar dari kemiskinan. Indikator kesejahteraan dari aspek ekonomi dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi. Pengeluaran rumah tangga merupakan fungsi dari pendapatan, artinya Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

25 semakin tinggi pendapatan, pengeluaran rumah tangga cenderung semakin meningkat. Pada tahun 2016, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk NTB adalah ,6 rupiah untuk makanan dan ,6 rupiah untuk pengeluaran bukan makanan. Secara keseluruhan, pengeluaran penduduk NTB per bulan per kapita adalah rupiah, meningkat dari tahun 2015 dengan rupiah. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pendapatan penduduk NTB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apabila dilihat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang, nilai pengeluaran per kapita untuk makanan lebih besar daripada pengeluaran per kapita non makanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan makanan masih mendominasi pengeluaran rumah tangga. Akan tetapi nilai pengeluaran makanan pada tahun 2016 tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, berbeda dengan pengeluaran non makanan yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibanding tahun 2015 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut : Gambar II.6 Nilai Pengeluaran Per Kapita Makanan dan Non Makanan di Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 dan 2016 (dalam ribuan rupiah) Makanan Non Makanan Sumber: Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, BPS, Tahun 2017 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

26 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama yakni lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Indikator utama derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. A. Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan program pemberantasan kemiskinan. Kemiskinan akan menurunkan daya beli masyarakat, sebaliknya pada masyarakat yang berada diatas garis kemisikinan, daya belinyacenderung lebih tinggi sehingga akan meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan gizi; mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Data Angka Harapan Hidup setiap tahun dirilis BPS yang diperoleh melalui survei. Angka Harapan Hidup sangat dipengaruhi oleh kasus atau angka kematian bayi. Apabila melihat trend angka kematian bayi yang cenderung menurun, maka diperkirakan AHH NTB akan mengalami peningkatan. Bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2011 diperkirakan mempunyai usia harapan hidup 62,41 tahun, dan bayi yang dilahirkan tahun 2012 usia harapan hidupnya mencapai 62,73 tahun. Tahun 2013 Usia Harapan Hidup NTB sebesar 64.7 tahun (dengan metode perhitungan baru BPS) mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 64,9 tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

27 atau meningkat sebesar 0,2 tahun dan kembali meningkat pada tahun 2015 menjadi 65,38 tahun atau meningkat sebesar 0,48 tahun. Kemudian pada tahun 2016 Angka Harapan Hidup meningkat menjadi 65,48 tahun.peningkatan Angka Harapan Hidup tersebut sebagaimana terlihat pada gambar berikut. Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun Angka Harapan Hidup NTB Nasional Sumber: BPS Provinsi NTB Tahun 2016 Gambar III.1 terlihat bahwa setiap tahun AHH di Provinsi NTB mengalami peningkatan, akan tetapi masih dibawah AHH nasional. Angka kematian bayi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi AHH Provinsi NTB. Peningkatan AHH menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB. B. Angka Kematian Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan serta program pembangunan kesehatan lainnya dapat dilihat dari kejadian kematian masyarakat dari waktu ke waktu. Angka kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui data survei sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan jumlah kasus. Tinggi rendahnya angka kematian, secara umum dipengaruhi erat dengan tingkat kasus kematian bayi, balita dan ibu maternal (hamil, melahirkan, nifas). Angka kematian Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

28 yang akan disajikan berikut ini adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). B.1 Angka Kematian Ibu (AKI) Kematian ibu menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah persalinan atau berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera. Berdasarkan SDKI 2012 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian ibu di NTB tahun 2012 sebesar 251 per kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus kematian ibu di Provinsi NTB selama tahun 2016 adalah 92 kasus, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan 95 kasus. Trend jumlah kematian ibu tahun terlihat pada tabel gambar berikut. Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun kasus kema3an ibu NTB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun Gambar III.2 menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu di Provinsi NTB cenderung fluktuatif, namun apabila dicermati lebih lanjut, dalam 3 (tiga) tahun terakhir jumlah kematian ibu menunjukkan progres positif atau cenderung menurun. Untuk tahun 2016, kematian ibu terbanyak tetap berada di Kabupaten Lombok Tengah Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

29 dengan 26 kasus dan belum ada kabupaten yang ditetapkan sebagai Kabupaten AKINO (Angka Kematian Ibu Nol). Jumlah kematian ibu di kabupaten/kota secara rinci dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 6. Kejadian kematian ibu terbanyak pada tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yakni terjadi pada saat nifas sebesar 56,52%, sedangkan kejadian kematian ibu bersalin sekitar 28,26%, dan kematian ibu pada saat hamil sekitar 15,22%. Berdasarkan kelompok umur, kematian ibu banyak terjadi pada usia tahun sebanyak 63,04%, usia 35 tahun sebanyak 28,26% dan usia<20 tahun sebanyak 8,70%. Informasi mengenai tingginya jumlah kematian ibu bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer). Salah satu upayanya adalah melalui pembuatan pedoman Rencana Aksi Nasional (RAN) program percepatan penurunan AKI, yang memuat program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, bahkan penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran. B.2 Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Angka Kematian Balita kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk karena indikator ini merupakan refleksi sosial ekonomi yang terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak, status gizi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. Laporan rutin (pencatatan) petugas kesehatan di Provinsi NTB mencatat bahwa kasus kematian balita pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun Kasus kematian balita pada tahun 2015 adalah kasus, terdiri dari kasus kematian bayi dan 66 kasus kematian anak balita dari kelahiran hidup, sedangkan kasus kematian balita tahun 2016 adalah kasus, terdiri dari kasus kematian bayi dan 78 kematian anak balita dari kelahiran hidup. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

30 Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. AKB adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). AKB Provinsi NTB telah mengalami penurunan dalam kurun waktu , namun masih diatas angka nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup mengalami penurunan menjadi 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI Perbandingan data AKB Provinsi NTB dengan data AKB Indonesia tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun per 1000 kelahiran hidup Target MDGs Indonesia NTB Sumber : BPS Provinsi NTB Tahun 2012 Gambar III.3 memperlihatkan bahwa AKB Provinsi NTB masih di atas angka nasional, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan atau program-program yang mempunyai daya ungkit kuat untuk menurunkan AKB. AKB berpengaruh signifikan terhadap Usia Harapan Hidup (UHH), penurunan AKB akan meningkatkan UHH. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

31 Berdasarkan laporan, tahun 2016 jumlah kasus kematian bayi adalah kasus dari kelahiran hidup, turun dibandingkan tahun 2015 dengan kematian bayi dari kelahiran hidup. Kasus kematian bayi yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Kasus Kema3an Bayi Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun Mtr Lobar KLU Loteng LoKm Sbw KSB Dompu Bima Kt.Bima NTB , , , , , ,006 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.4 menunjukkan bahwa kematian bayi terbanyak terjadi di Lombok Timur. Jumlah penduduk dan luas wilayah terbesar di Provinsi NTB menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian bayi di Kabupaten Lombok Timur. Mendekatkan dan memudahkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tersebar di wilayah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan, meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan melalui pelatihan kontinyu terutama tetang kesehatan reproduksi serta sosialisasi yang lebih intens adalah beberapa upaya yang diharapkan dapat menekan kasus kematian pada bayi. C. Angka Kesakitan (Morbiditas) Morbiditas adalah keadaan sakit atau terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi yang mengacu pada angka kesakitan, yaitu jumlah Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

32 orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko. Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil. Kasus penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Provinsi NTB berdasarkan Laporan Bulanan (LB1) Kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada gambar berikut. Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2016 Infeksi Akut lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat GastriKs 267, , , ,234 Infeksi Akut pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit Tekanan Darah Tinggi Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 248, , , ,044 Penyakit Kulit Infeksi 81,693 GastriKs 95,770 Diare (termasuk tersangka Kolera) 79,005 Penyakit Kulit Infeksi 91,671 common cold 72,874 common cold 73,160 Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas 70,765 Penyakit Kulit Allergi 72,377 Penyakit Kulit Allergi 53,159 Diare (termasuk tersangka Kolera) 63,095 Asma 46,789 Observasi Febris 48,374 Sumber: Laporan Kesakitan Kabupaten/Kota Tahun Gambar III.5 memperlihatkan bahwa 10 penyakit terbanyak pada tahun 2016 sebagian besar sama dengan tahun 2015, dengan kunjungan terbanyak adalah infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas. Kondisi ini erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan masyarakat. Hal yang patut diwaspadai dari data kunjungan tahun 2016 adalah peningkatan yang cukup signifkan pada penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas. Perubahan life style kearah negatif seperti kurang aktifitas Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

33 fisik, lebih sering mengkonsumsi fast food, junk food dan faktor stress adalah beberapa faktor yang memicu tingginya angka kejadian hipertensi. Provinsi NTB juga dihadapkan juga pada masalah beban ganda. Di satu sisi kasus penyakit infeksi masih tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif juga meningkat. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak sehat masih menjadi faktor utama disamping lingkungan dan pelayanan kesehatan. Berikut ini akan di uraikan kondisi program pemberantasan dan pengendalian penyakit di Provinsi NTB tahun C.1. Penyakit Menular Langsung C.1.1 Tuberkulosis (TB) Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. TB adalah penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV/AIDS dan hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun cukup tinggi. Gejala utamanya adalah batuk selama 2 minggu atau lebih, batuk disertai dengan gejala tambahan yaitu dahak, dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari 1 bulan. Tujuan penemuan dan penanggulangan penyakit TB adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Provinsi NTB, pada tahun 2015 dilaporkan bahwa jumlah seluruh pasien TB (semua tipe) mencapai orang, dan sebanyak orang diantaranya merupakan kasus baru BTA+. Sedangkan untuk tahun tahun 2016, jumlah seluruh pasien TB adalah orang, dengan orang merupakan kasus TB baru BTA+. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, maka kasus TB pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 1,8%. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

34 Distribusi jumlah penderita di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 7. Data suspek TB tahun 2016 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun Jika pada tahun 2015 suspek TB yang diperiksa sebanyak orang, maka tahun 2016 sebanyak orang atau menurun 14,62%. Hal yang patut dicermati dari penurunan suspek TB yang diperiksa tahun 2016 adalah berimbas pada terjadinya penurunan pasien TB BTA positif dibandingkan tahun 2015, yakni dari orang menjadi orang. Namun jika di lihat dari proporsi penemuan BTA+ terhadap suspek, pada tahun 2016 meningat menjadi 11,48% jika di bandingkan dengan tahun 2015 sebesar 10,69%. Salah satu indikator kinerja pengendalian penyakit TB adalah Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate (CNR), yakni angka yang menunjukan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan (trend) penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Case Notification Rate (CNR) pada tahun 2015 adalah 123,20, mengalami penurunan tahun 2016 menjadi Pencapaian ini menggambarkan hasil yang kurang baik dimana seharusnya capaian CNR meningkat 5% tiap tahun. Hal ini disebabkan menurunnya penemuan kasus baru di layanan kesehatan terutama puskesmas sebagai layanan primer. Kedepannya diharapkan tidak hanya puskesmas tetapi juga layanan primer lain seperti klinik swasta, dokter praktek swasta, dan Rumah Sakit dapat menjaring kasus baru TB lebih banyak lagi. Untuk pasien TB anak (0-14 tahun), jumlah kasus yang ditemukan juga mengalami penurunan, dari 237 orang tahun 2015 menjadi 147 orang tahun Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB tahun ,52% dan angka ini jauh menurun di bandingkan proporsi pasien TB anak tahun 2015 yaitu 4%. Angka kematian selama pengobatan yang ditimbulkan akibat TB paru pada tahun 2016 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 3 per penduduk tahun 2015 menjadi 8 per penduduk tahun Sedangkan untuk angka kesembuhan (Cure Rate) pada tahun 2016 mencapai 80,63%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan angka kesembuhan 84,22%. Angka ini dibawah angka minimal yang harus dicapai yaitu 85%. Oleh karena itu untuk Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

35 program penanggulangan TB sangat perlu untuk memperhatikan jumlah pasien dengan hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default dan pindah. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate/SR) menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terjadi sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 91,64% tahun 2015 menjadi 91,18% tahun Data keberhasilan pengobatan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9.Trend keberhasilan pengobatan (SR) di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.6 Tren Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru, Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru di Provinsi NTB Tahun ,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, diobak kesembuhan pengobatan lengkap SR Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.6 memperlihatkan bahwa SR pengobatan TB Paru cenderung fluktuatif. Mengingat TB adalah kasus yang membutuhkan penanganan yang lama dan bersifat menular, maka dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak dalam penanggulangannya. Penjangkauan suspek yang lebih intens dan luas, sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakat, pelatihan yang kontinyu bagi petugas kesehatan serta dukungan dalam penganggaran adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kejadian TB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

36 C.1.2 Pneumonia Balita Pneumonia merupakan salah satu penyakit gangguan sistem pernafasan (paruparu), yang biasanya diderita oleh anak-anak atau lanjut usia yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan berkurang). Penyakit ini tergolong penyakit ringan apabila segera ditangani dengan tepat dan cepat, tetapi bisa menjadi penyakit berbahaya dan mematikan apabila tidak ditangani dengan baik. Pada bayi atau balita umumnya terjadi pada balita dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Upaya pemberantasan penyakit Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Perkiraan penderita Pneumonia balita pada tahun 2016 adalah balita. Penderita ditemukan dan ditangani sebanyak kasus (84.56%). Hasil lengkap per kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 10. Berikut ditampilkan perkiraan kasus Pneumonia balita dan penderita yang ditemukan dan ditangani di Provinsi NTB tahun Gambar III.7 Perkiraan Kasus dan Trend Penemuan dan Penanganan Pneumonia di Provinsi NTB Tahun balita Perkiraan penderita Pneumonia Balita 55,000 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Penderita ditemukan dan ditangani ,442 52,397 53,989 54,220 33,291 32,536 26,005 27,836 28,138 26,631 25,502 27,513 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

37 Gambar III.8 menunjukkan bahwa trend penderita (balita) pneumonia ditemukan dan ditangani tahun 2016 mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan tahun Hal ini dapat dicapai dengan kerjasama dan kerja keras baik lintas sektor maupun lintas program serta kesadaran masyarakat akan sanitasi, dimana hal tersebut harus terus ditingkatkan. Kegiatan lomba desa/lingkungan sehat dan program pembangunan rumah sehat adalah salah satu upaya yang mendukung pencapaian tersebut. C.1.3 HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, jumlah kasus yang ditemukan sangat sedikit dibandingkan dengan kenyataannya. HIV/AIDS patut mendapat perhatian serius dari semua pihak mengingat ekses yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat luas. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, maka Provinsi NTB berpotensi sebagai tempat terjadinya penularan HIV-AIDS. Demikian juga sebagai salah satu daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri, kemungkinan terjadinya penularan HIV-AIDS cukup besar. Kasus HIV-AIDS ditemukan di seluruh kabupaten/ kota se-provinsi NTB. Jumlah kasus baru di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran tabel 11. Berdasarkan laporan VCT rumah sakit/puskesmas dan laporan rutin AIDS kabupaten/kota tahun 2016, jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan mengalami penurunan dibandingkan tahun Jumlah kasus yang ditemukan tahun 2015 adalah 67 kasus HIV dan 99 kasus AIDS, sedangkan tahun 2016 adalah 62 kasus HIV, dan 87 kasus AIDS. Jumlah kematian karena AIDS di Provinsi NTB tahun 2015 sebanyak 14 kasus, mengalami penurunan menjadi 9 kasus tahun Penemuan penurunan kasus dan penurunan angka kematian AIDS yang cukup signifikan antara lain dipengaruhi oleh penambahan jumlah VCT di kabupaten/kota, penjangkauan ke polulasi kunci lebih banyak, dukungan pendanaan untuk kegiatan mobile VCT yang cukup baik dan kerjasama serta kerja keras semua pihak untuk menanggulangi HIV/AIDS. berikut. Perkembangan penemuan kasus baru HIV-AIDS terlihat pada gambar Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

38 Gambar III.8 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun orang Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar III.8 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, temuan kasus baru HIV positif ataupun AIDS cenderung fluktuatif. Kondisi ini perlu mendapat perhatian semua pihak mengingat dampaknya di masyarakat terutama bagi generasi muda. Konsistensi dan komitmen dari decision maker, petugas kesehatan, lembaga swadaya, masyarakat umum dan keluarga sangat dibutuhkan dalam upaya penangulangguan dan penanganan HIV/AIDS, tidak hanya dukungan dalam bentuk kebijakan, pendanaan, tetapi juga dukungan moril. Kegiatan pengendalian HIV-AIDS dilakukan juga melalui pengamatan terhadap hasil skrining/penapisan darah saat donor darah. Pada tahun 2015 dari pendonor yang sampel darahnya diperiksa, ditemukan 55 sampel darah yang positif HIV. Untuk tahun 2016, jumlah sampel darah yang diskrining adalah sampel, dan ditemukan 81 positif HIV Kasus Baru HIV Kasus Baru AIDS KemaKan AIDS Provinsi NTB adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh turis domestik maupun mancanegara. Sebagai daerah tujuan wisata, bukan hanya efek positif yang akan timbul, tetapi juga dampak negatifnya. Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah penyebaran penyakit infeksi menular seksual (IMS) lainnya, antara lain penyakit syphilis. Berdasarkan laporan, pada tahun 2015 jumlah kasus IMS (syphilis) sebanyak 63 orang, mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

39 55 orang dan banyak terjadi pada kelompok umur tahun. Penyebaran kasus IMS di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11. Kasus yang dilaporkan adalah jumlah penderita yang berobat ke sarana puskesmas dan jaringannya, sehingga jumlah penderita sebenarnya di populasi belum terdeteksi. Trend kasus baru IMS di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.9 Trend Kasus Baru IMS (Syphilis) di Provinsi NTB Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.9 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 kasus IMS sphylis sedikit mengalami penurunan. Agar jumlah kasus IMS dapat tertangani secara menyeluruh, maka diperlukan sistem pelaporan kasus dari sarana pelayanan kesehatan yang baik dan tertib. Kedepan, diharapkan semua sarana pelayanan kesehatan dapat memberikan laporan, sehingga gambaran sebaran penyakit sphylis dapat diperoleh. C.1.4 Diare Diare adalah gangguan buang air besar/bab ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di masyarakat, penyakit yang berbasis lingkungan terutama karena masih buruknya kondisi sanitasi dasar, Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

40 lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare dapat berakibat fatal dan menjadi penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Gambar III.10 Cakupan Penderita Diare ditangani di Provinsi NTB Tahun , kasus/orang 250, , , ,000 50, , , , , , , persen (%) perkiraan kasus Diare Diare ditangani Persentase ditangani Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Pada gambar III.10 terlihat bahwa cakupan penanganan diare di Provinsi NTB tahun 2016 mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun Hal ini disebabkan oleh tingginya angka perkiraan kasus diare yang ditetapkan. Angka perkiraan kasus diare menjadi lebih tinggi karena adanya perubahan angka kesakitan diare pada tahun 2016, yaitu 270/1000 penduduk. Cakupan penanganan diare di kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2015 terlihat pada lampiran tabel 13. C.1.5 Kusta Indonesia oleh WHO ditetapkan sebagai salah satu kawasan endemik kusta. Penyakit ini tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun bisa menimbulkan kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat bakteri penyebab kusta, maka kecacatan dapat dihindari. Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normal terhadap bakteri tersebut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

41 Provinsi NTB adalah salah satu provinsi yang memiliki prevalensi tinggi terhadap penyakit kusta. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah kasus baru kusta tahun 2016 adalah 231 kasus, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan 301 kasus. Kasus terbanyak yang ditemukan di tahun 2016 adalah tipe Multi Basiler yakni 184 kasus, sedangkan tipe Pauli Basiler hanya 47 kasus. Angka penemuan kasus baru kusta atau new case detection rate (NCDR) pun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015, yakni dari 6,25 per penduduk menjadi 4,72 per penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa dan Kota Bima. Data lengkap di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 14. Penemuan kasus baru kusta di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun kasus MB PB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.11 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 terjadi penurunan temuan kasus kusta tipe MB dan tipe PB dibandingkan tahun Penurunan ini kemungkinan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena keberhasilan program pencegahan penyakit kusta atau sebaliknya karena kurang maksimalnya kegiatan penemuan kasus baru kusta. Hal yang patut diwaspadai adalah peningkatan kasus kusta MB atau kusta basah karena tingginya resiko penularan kepada orang lain. Sosialisasi ataupun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

42 edukasi yang kontinyu perlu terus ditingkatkan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran penyakit tersebut. Tingkat penularan penyakit kusta di masyarakat menggunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara penderita baru. Pada tahun 2015 penderita kusta usia 0-14 tahun sebanyak 6,64% diantara penderita baru, menurun drastis pada tahun 2016 menjadi 2.60%. Untuk keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat 2. Jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru tahun 2015 sebanyak 13 orang (4,32%) atau Angka kecatatan tingkat 2 sebanyak 0,27 per penduduk, mengalami penurunan menjadi 6 orang (2,60%) atau dengan kata lain, kejadian kecacatan tingkat 2 sebanyak 0,12 per penduduk. Prevalensi rate penyakit kusta di Provinsi NTB tahun 2015 sebesar 0,65 per penduduk, mengalami sedikit penurunan di tahun 2016 menjadi 0,47 per penduduk. Data prevalensi rate di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran tabel 16. Trend prevalensi rate kusta di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.12 Prevalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun per penduduk PR Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.12 memperlihatkan Prevalensi Rate (PR) Kusta di Provinsi NTB masih cukup tinggi. Walaupun demikian, cakupannya masih cukup baik yaitu masih di bawah batas toleransi (1 per penduduk). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

43 Indikator lainnya terkait pengendalian dan penanggulangan penyakit kusta adalah angka penderita kusta tipe PB dan MB selesai berobat (Release From Treatmen/RFT). Jumlah penderita kusta PB baru tahun 2015 yang selesai berobat sampai dengan tahun 2016 sebesar 90,91%. Jumlah penderita kusta MB baru tahun 2015 yang selesai berobat sampai tahun 2016 sebesar 81,47 %. Angka penderita kusta selesai berobat terlihat pada gambar berikut. Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun persen PB MB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.13 memperlihatkan cakupan selama 6 (enam) tahun terakhir, penderita Kusta baik tipe PB maupun tipe MB yang selesai berobat mengalami penurunan dibandingkan tahun Presentase penderita kusta yang selesai diobati pada tahun 2016 untuk tipe PB belum memenuhi target nasional, sedangkan tipe MB belum memenuhi target. Target Nasional penderita kusta selesai berobat (RFT) untuk tipe PB >95% dan tipe MB >90%. C.2. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) C.2.1 AFP Non Polio Acute Flaccid Paralysis (AFP) bukan nama penyakit atau gejala suatu penyakit tetapi merupakan kumpulan gejala acute+flaccid+paralysis dari gejala penyakit utama Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

44 (GBS, Myelitis Transerva, Poliomielitis), gejala penyakit penyerta/coincidence, gejala/tanda komplikasi suatu penyakit pada fase flaccid, dan gejala dari suatu akibat pengobatan. AFP adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yg sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa (trauma), dikatakan akut karena terjadi kurang dari 2 minggu, dikatakan flaccid karena tipe/ jenis defek motoriknya bersifat lunglai, lemas,layuh bukan kaku, serta terdapat penurunan tonus otot dan dikatakan paralisis karena infeksinya itu mengakibatkan defek pada sistim saraf pusat tertentu sehingga mengakibatkan otot (terutama pada ekstremitas bawah) mengalami penurunan fungsinya untuk berkontraksi dan cenderung lemas dan layuh, sehinga fungsi motorisnya menurun atau hilang kalau sudah parah. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, pada tahun 2016 di Provinsi NTB ditemukan 45 kasus AFP non polio, mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan 48 kasus atau menurun sebesar 6,25%. Pada tahun 2016 Kabupaten Dompu menempati urutan teratas temuan kasus terbanyak, yaitu 11 kasus. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 18, sedangkan trend penemuan kasus AFP non polio di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.14 Trend Kasus dan Rate AFP Non Polio di Provinsi NTB Tahun Kasus Rate kasus AFP Rate Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

45 Gambar III.14 memperlihatkan bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir, jumlah kasus AFP non polio fluktuatif. Kasus AFP non polio cenderung meningkat sejak tahun 2013 sampai tahun 2015 dan menurun di tahun Meningkatnya temuan kasus AFP non polio perlu mendapat perhatian serius terutama dalam upaya meningkatkan kekebalan terhadap infeksi virus tersebut. Penyediaan vaksin gratis oleh pemerintah dan sosialisasi yang kontinyu adalah upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya. C.2.2 Tetanus Neonatorum (TN) Tetanus neonatorum (TN) terdapat di seluruh dunia tetapi insidens di negara maju sudah sangat jarang terjadi, namun masih menjadi masalah di negara-negara berkembang karena sanitasi yang kurang baik dan imunisasi yang belum mencapai sasaran. Tetanus Neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia di bawah 28 hari. Perjalanan penyakitnya biasanya terjadi lebih cepat dan lebih serius dan berbahaya serta memiliki tingkat morbiditas yang tinggi. Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus Tetanus Neonatorum, sedangkan pada tahun 2016 ditemukan 1 kasus Tetanus Neonatorum, yang terjadi di Kabupaten Dompu dan penderita tersebut meninggal. Penemuan kasus dan kematian Tetanus Neonatorum selama kurun waktu dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun orang/kasus kasus TN meninggal Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

46 Gambar III.15 memperlihatkan bahwa kejadian kasus Tetanus Neonatorum sejak tahun sangat fluktuatif, namun untuk tahun 2016 ditemukan hanya 1 kasus Tetanus Neonatorum. Upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi TT pada semua wanita subur atau wanita hamil trimester III, penyuluhan, bimbingan dan pendampingan pada dukun beranak dalam perawatan tali pusat serta menjaga kondisi tetap steril saat persalinan diharapkan tetap efektif untuk mencegah terjadinya Tetatnus Neonatorum. C.2.3 Campak Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, bersifat akut, sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Campak atau nama lainnya Measles atau Rubeola umumnya menyerang anak-anak, remaja atau dewasa muda yang tidak terlindungi dengan imunisasi atau belum pernah terkena campak. Setelah beberapa lama terinfeksi, biasanya akan muncul bercak atau ruam berwarna merah kecoklatan. Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih. Pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 642 kasus dan tidak ditemukan kasus kematian akibat campak,menurun signifikan pada tahun 2016 menjadi 171 kasus atau menurun sebesar 73,36% dengan 1 kasus kematian yaitu di Kota Bima. Berdasarkan lokasi temuan, tahun 2016, kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Penyebaran kasus campak di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 20. Kasus campak di Provinsi NTB termasuk tinggi. Trend kasus campak di Provinsi NTB tahun dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

47 Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun Kasus Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.16 terlihat bahwa dalam 6 (enam) tahun terakhir kasus temuan campak sangat fluktuatif, namun yang patut menjadi perhatian adalah peningkatan yang sangat signifikan pada tahun Untuk itu, edukasi tentang pencegahan dan pengobatan campak harus semakin ditingkatkan terutama pada kelompok beresiko tinggi seperti anak-anak dan wanita usia subur yang belum pernah imunisasi atau terkena campak. Mencegah penderita campak banyak melakukan aktifitas di luar rumah untuk menghindari penyebaran virus melalui udara dan melakukan pencegahan sekunder seperti penyaringan untuk mendeteksi dini penyakit campak terutama pada anak-anak adalah upaya lain untuk mencegah atau menurunkan kasus campak di masyarakat. C.2.4 Polio Indonesia adalah salah satu negara yang dinyatakan bebas polio oleh WHO pada tahun 2014, akan tetapi karena penularan polio masih terjadi di Afganistan, Pakistan dan Nigeria sedangkan mobilitas penduduk dari negara tersebut dari dan ke Indonesia masih sangat tinggi, maka Indonesia masih beresiko tertular. Penyakit polio atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh virus, menyerang sistim syaraf dan sangat menular. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

48 Pada tahun 2012, 2013, dan 2015 di Provinsi NTB tidak terdapat kasus polio, namun pada tahun 2014 terdapat 6 kasus polio yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 4 kasus polio di Kota Mataram. Trend kasus polio di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun kasus Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Pada gambar III.17 terlihat bahwa pada tahun 2016 ditemukan 4 kasus polio. Hal tersebut perlu diwaspadai, karena dimungkinkan akan terjadi penularan yang lebih luas lagi. Imunisasi polio merupakan salah satu strategi pemutusan rantai penularan polio guna menekan terjadinya kasus polio. Pencapaian imunisasi polio rutin pada tahun 2016 sudah mencapai 100%, artinya hampir seluruh anak 5 tahun kebawah mendapat imunisasi polio. Sehingga perlu di lakukan pengkajian yang lebih, mengapa dengan cakupan imunisasi polio yang sudah 100%, masih terjadi kasus polio. Untuk menjaga dan meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan menuju eradikasi polio, dukungan dan keterlibatan seluruh pihak adalah faktor yang sangat menentukan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah pemberian vaksin gratis kepada seluruh anak agar mendapat kekebalan optimal, karena polio biasanya lebih banyak menyerang anak-anak, walaupun terkadang orang dewasa juga bisa terkena polio. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

49 C.2.5 Hepatitis B Hepatitis B adalah masalah kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini bersifat menular, biasanya melalui cairan tubuh dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Virusnya lebih mudah ditularkan dibandingkan dengan virus HIV, sehingga biasanya seseorang tidak menyadari kalau mereka mengidap penyakit ini. Sejak tahun Departemen Kesehatan telah melaksanakan pilot project vaksinasi Hepatitis B di Pulau Lombok Provinsi NTB, di mana kekerapan HBsAg-emia tertinggi di Indonesia dan kebijaksanaan ini diteruskan ke 27 provinsi lainnya. Bila program vaksinasi berhasil, diharapkan pada tahun 2016 (satu generasi kemudian) Hepatitis B bisa diberantas dan bukan merupakan persoalan kesehatan masyarakat lagi. Infeksi hepatitis B terjadi akut atau kronis. Biasanya infeksi akut terjadi pada orang dewasa, dan akan sembuh dalam beberapa bulan apabila kekebelan tubuh baik. Sedangkan infeksi kronis lebih sering terjadi pada anak-anak, sehingga prioritas program vaksinasi hepatitis B adalah bayi serta anak-anak, karena jika bayi terkena infeksi misalnya sewaktu persalinan karena ibunya menderita hepatitis B maka lebih dari 90% akan menjadi hepatitis kronik. Apabila yang terkena anak-anak yang lebih besar maka keadaan kronisitas menurun hanya menjadi 20-30% saja. Sedangkan jika orang dewasa yang terkena maka keadaan kronik hanya terjadi pada 4-50% saja. Pada tahun 2014 terdapat 28 kasus Hepatitis B, sedangkan untuk tahun 2015 dan 2016 tidak ditemukan kasus hepatitis B pada anak-anak. Trend penyakit Hepatitis B di Provinsi NTB dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

50 Gambar III.18 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.18 memperlihatkan bahwa terjadi kestabilan kasus hepatitis B yang yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016, yaitu 0 kasus. Pemberian imunisasi adalah salah satu faktor yang berkontribusi menekan angka kejadian hepatitis B, disamping peningkatan awareness masyarakat terhadap penyakit tersebut. C.3 Penyakit Menular Bersumber Binatang (PB2) C.3.1 Deman Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat. Penyakit DBD sebagai salah satu penyakit menular, sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTB karena penyebarannya yang cepat, berpotensi kematian dan semua kabupaten/kota sudah pernah terjangkit DBD. Pada tahun 2015 jumlah kasus DBD yang ditemukan adalah kasus, meningkat sangat signifikan menjadi kasus atau mengalami peningkatan sebesar 152,61% di tahun Kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

51 Sumbawa, Lombok Timur dan Kota Mataram. Data terinci mengenai kasus DBD yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 21). Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar III.19 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun kasus (orang) 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, Kasus , ,340 3,385 IR Insidence Rate per penduduk Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Pada gambar III.19 terlihat Insidence Rate tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015 bahkan melampaui ambang batas yang ditetapkan secara nasional yakni <40/ penduduk, dengan kasus meninggal 32 orang. Kebersihan lingkungan dan pola hidup yang kurang baik, kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit DBD yang cenderung mengarah ke upaya kuratif serta kurangnya upaya promotif ataupun preventif masyarakat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tetap tingginya kejadian DBD di masyarakat. C.3.2 Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit dan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk, namun jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

52 lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau kronis dan dapat berdampak luas terhadap kualitas hidup, ekonomi, serta dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota, jumlah suspek malaria di tahun 2016 adalah orang, orang dilakukan pemeriksaan darah dan ditemukan positif malaria sebesar kasus, menurun dibandingkan tahun 2015 dengan kasus. Lombok Timur masih menjadi kabupaten dengan kasus positif malaria terbanyak. Untuk selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran (tabel 22). Indikator keberhasilan pengendalian penyakit malaria adalah penurunan Annual Parasite Incidence (API) sampai di bawah 1. API Provinsi NTB sudah mencapai dibawah 1 sejak tahun 2011 dan hingga saat ini, ada 3 (tiga) kab/kota yaitu Kota Mataram, Kab. Lombok Tengah dan Kota Bima secara nasional sudah dinyatakan eliminasi malaria. Capaian API tahun 2016 adalah 0,28 y a n g a r t i n y a c a p a i a n s a n g a t baik karena masih di bawah 1. Perkembangan insiden malaria sejak tahun 2011 s/d 2016 dapat dilihat pada gambar berikut. 3.5 Gambar III.20 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun API, per 1000 penduduk Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar III.20 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, angka kesakitan malaria mengalami penurunan dibandingkan tahun Beberapa upaya untuk Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

53 menekan termasuk pencegahan terjadinya kasus malaria telah diupayakan antara lain dengan mendistribusikan kelambu berinsektisida untuk semua rumah di daerah endemis malaria dan juga khusus untuk ibu hamil di daerah rendah kasus malaria, serta pemberian obat anti malaria terbaru DHP (dihidropiperaquine) untuk memutus rantai penularan. Selain itu, penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dianjurkan dilakukan terus menerus oleh puskesmas-puskesmas dan Dinas Kesehatan kab/kota. C.4 Penyakit Tidak Menular (PTM) Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan Diabetes Melitus (DM). Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, sebagian besar prevalensi PTM pada tahun 2013 dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 mengalami peningkatan. Diperkirakan pada tahun 2013 terdapat sekitar 3 juta orang penyandang stroke di Indonesia, 11 juta penyandang Asma, 5 juta penyandang DM, dan 3 juta penyandang tumor/ kanker, 9 juta penyandang PPOK, 3,5 juta penyandang PJK, 800 ribu penyandang gagal jantung, dan 500 ribu penyandang gagal ginjal kronik. Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014), mencatat bahwa kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat dan menjadi beban utama penyakit sejak tahun 2000 yang ditunjukkan dengan semakin tingginya proporsi PTM dibandingkan Penyakit Menular (PM) dan akibat cedera. Tahun 2000, proporsi PTM mencapai 49%, sedangkan PM sebesar 43% dan cedera 8%. Proporsinya tidak mengalami pergeseran di tahun 2010, bahkan mengalami peningkatan secara angka proporsi yakni PTM meningkat menjadi 58%, PM turun menjadi 33% dan cedera menjadi 9%. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi terbesar PTM yakni asma, PPOK, kanker, DM, hipertyroid, hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, stroke terdapat Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

54 pada penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan. Sedangkan untuk PTM gagal ginjal, batu ginjal dan penyakit sendi banyak terjadi di daerah pedesaan. Peningkatan kasus PTM kemungkinan akan terus berlanjut seiring dengan perubahan life style atau perilaku masyarakat seperti kurang olahraga atau aktifitas fisik, pola makan dengan gizi tidak seimbang, lebih banyak mengkonsumsi fast food atau junk food, perokok dan lingkungan yang tidak bebas asap rokok. Di Provinsi NTB, faktor resiko dan PTM yang dilaporkan kabupaten/kota adalah hipertensi, obesitas dan pemeriksaan kanker leher rahim dan payudara. Deteksi dini faktor resiko PTM di semua tingkatan pelayanan kesehatan, penanggulangan faktor resiko PTM dan pencegahan dan penanggulangan faktor resiko PTM berbasis masyarakat merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menekan resiko atau angka kematian akibat PTM. Salah satu deteksi dini faktor resiko PTM adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah yang dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Sampai dengan tahun 2016 belum semua kabupaten melaporkan hasil pencatatan pengukuran tekanan darah, sehingga data yang tercatat belum mewakili seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB. Deteksi dini dilakukan pada penduduk usia 18 tahun. Dari penduduk usia 18 tahun, jumlah penduduk yang telah dilakukan pengukuran tekanan darah adalah jiwa. Data tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa dan penduduk yang telah dilakukan pengukuran tekanan darahnya sebanyak jiwa. Hasil pengukuran tekanan darah di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 24). Pemeriksaan terhadap faktor resiko dan ataupun obesitas dilakukan di Puskesmas dan jaringannya. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB, Kabupaten/kota yang melaporkan data tentang obesitas adalah 5 kabupaten/kota yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Kota Mataram dan Kota Bima. Dari 5 kabupaten/kota tersebut ditemukan orang terdeteksi obesitas atau 7,3% dari orang yang dilakukan pemeriksaan obesitas. Hasil pemeriksaan obesitas di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 25). Deteksi resiko PTM untuk kanker serviks dan payudara dapat dilakukan dengan deteksi dini kanker leher rahim dengan skrining Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara (Clinical Breast Examination/CBE) yang dilakukan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

55 oleh petugas Puskesmas yang telah dilatih. Dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB, hanya 1 kabupaten yang tidak melaporkan hasil pemeriksaan leher rahim dan payudara yakni Kabupaten Lombok Utara. Pemeriksaan dilakukan pada perempuan berusia tahun. Jumlah perempuan berusia tahun pada tahun 2016 adalah jiwa, yang melakukan pemeriksaan adalah jiwa dan ditemukan IVA Positif 290 kasus dan 61 kasus benjolan/tumor. Cakupan pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 26). C.5 Kejadian Luar Biasa (KLB) Dewasa ini kejadian wabah penyakit atau Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah merupakan masalah global, sehingga mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (foodborne disease) dan kejadian wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di berbagai negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi juga di negara-negara maju. Kejadian luar biasa (KLB) yang sering terjadi di Indonesia mempunyai makna sosial dan politik tersendiri oleh karena peristiwanya yang demikian mendadak, mengenai banyak orang dan dapat menimbulkan banyak kematian. Kejadian luar biasa (KLB) didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kondisi timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Penanggulangan KLB telah menetapkan kriteria kerja KLB yaitu : 1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal. 2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya. 3. Peningkatan kejadian/kematian >2 kali dibandingkan dengan periode sebelumnya. 4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan >2 kali bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya. 5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan >2 kali dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun sebelumnya. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

56 6. CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50 % atau lebih dibanding CFR periode sebelumnya. 7. Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikkan >2 kali dibandingkan periode yang sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya. KLB terjadi hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi NTB kecuali Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Peningkatan frekuensi terjadinya KLB dan beragamnya jenis KLB sepatutnya menjadi perhatian semua pihak dan perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kejadian tersebut dan mendapatkan solusi yang tepat dan cepat. Rincian jenis KLB yang terjadi di Kabupaten/Kota pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 27). D. Status Gizi Masyarakat Status gizi dapat memberikan gambaran derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah yang diukur melalui berbagai indikator antara lain status gizi balita, GAKI, KEK, dan anemia zat besi. Penilaian status gizi masyarakat biasanya menggunakan indikator status gizi balita. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Jika keseimbangan ini terganggu, maka cenderung terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini dapat tercermin dari perubahan pada berat badan (BB) atau tinggi badan (TB). Penilaian status gizi dilakukan setiap tahun di lakukan melalui survei Pemantuan Status Gizi (PSG). Rincian hasil pengukuran status gizi menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan tinggi badan menurut umur (TB/U) di Provinsi NTB tahun dapat dilihat pada tabel berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

57 Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2015 dan 2016 Indeks BB/U PB/U atau TB/U Klasifikasi Status Gizi Persentase (%) Gizi lebih 1,00 0,6 Gizi Baik 82,11 79,1 Gizi Kurang 13,77 17,2 Gizi Buruk 3,12 3,0 Underweight 16,89 20,2 Normal 65,31 70,0 Pendek (Stunted) 21,68 21,7 Sangat Pendek (Severely Stunted) 13,01 8,3 Stunting 34,69 29,9 Gemuk 6,08 2,4 Normal 85,04 87,9 BB/PB atau BB/TB Kurus (Wasted) 6,71 7,7 Sangat Kurus (Severely Wasted) 2,17 2,0 Wasting 8,88 9,76 Sumber : Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB tahun 2015 dan 2016 Hasil pengukuran status gizi balita berdasarkan berat badan per umur per kabupaten/kota se-nusa Tenggara Barat tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.21 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2016 % Mtr Lobar KLU Loteng Lotim KSB Sbw Dompu Bima Kt.Bima NTB Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Sumber: Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB Tahun 2016 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

58 Pada gambar III.21 terlihat bahwa prevalensi gizi buruk terbesar ada di Kabupaten Sumbawa Barat, sedangkan untuk prevalensi gizi kurang terbesar di Kabupaten Dompu. Masalah gizi kurang dan gizi buruk menurut indeks BB/U masih menjadi persoalan di NTB, sehingga memerlukan penanganan yang komperhensif dan terpadu baik itu lintas sektor dan lintas program dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Penilaian menggunakan indeks BB/U memberikan gambaran kondisi status gizi balita pada saat sekarang, sehingga tidak diketahui dengan pasti apakah kekurangan berat badan (kurang gizi atau gizi buruk) itu disebabkan oleh bentuk badan yang kurus-tinggi atau gemuk-pendek. Karena itu diperlukan indeks pengukuran lain, yaitu PB/U atau TB/U. Panjang badan atau Tinggi badan akan memberikan sumbangan berat badan yang cukup meskipun kondisinya kurus. Indikator panjang badan atau tinggi badan menurut umur memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya KRONIS sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan. Klarifikasi lebih lanjut untuk melihat dua indeks yang lainnya (PB/U atau TB/U dan BB/PB atau BB/TB) sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran penanganan yang lebih tepat. Pada tabel III.1 menunjukkan bahwa balita NTB masih ada yang berpostur stunted. Indikator panjang atau tinggi badan dapat mencerminkan gizi masa lalu anak, yaitu gizi ketika masih dalam kandungan hingga 2 tahun pertama kehidupannya. Penanganan masalah pendek (stunted) harus menjadi perhatian kita bersama, strategi penanganan untuk anak-anak pendek tersebut adalah dengan memperbaiki jumlah dan bioavabilitas mikronutrien dalam diet dengan cara meningkatkan konsumsi makanan bersumber hewani dan bukannya meningkatkan asupan energi. Selain itu perlu adanya intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan karena akan sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat, disamping meningkatkan sosialisasi untuk memperbaiki pola asuh terutama dalam pemberian makanan pada anak dan gizi anak selama dalam kandungan. Status gizi seorang anak berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah provinsi NTB telah menginisiasi program Generasi Emas NTB (GEN), yang merupakan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

59 program terpadu berbagai sektor dengan fokus tumbuh kembang pada anak. Program ini dimulai dari pemantauan ibu hamil yang menjadi sasaran yang dilakukan oleh tenaga terlatih GEN, yaitu Kader GEN dan Pendamping Desa. Disamping itu, terkait dengan pelaksanaan GEN, jajaran Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Kesehatan se-ntb melaksanakan kegiatan Aksi Kepedulian yang dikenal dengan program Aksi Mahasiswa untuk Seribu Hari Pertama Kehidupan, yang merupakan bagian dari program Aksi Seribu Hari atau disingkat ASHAR. Program GEN merupakan program jangka panjang Pemerintah Provinsi NTB, dengan tujuan pada tahun 2025 akan lahir generasi unggul, generasi emas dari NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

60 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program pembangunan kesehatan yang diupayakan dalam pokok-pokok program. A. Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan dan peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang diarahkan ke fasilitas kesehatan. A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dapat digambarkan melalui cakupan K1 dan K4. Cakupan pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar di bawah ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

61 Gambar IV. 1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun persetnase K K Target Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.1 memperlihatkan cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil tahun 2016 mengalami sedikit penurunan dibandingkan cakupan tahun Cakupan K4 tahun 2011 s/d 2015 kesemuanya masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 95%. Cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil menurut kabupaten/kota pada tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran (tabel 29). Cakupan K1 di semua kabupaten/kota telah mencapai target keculi di Kota Bima. Sedangkan cakupan K4 di Provinsi NTB yang telah mencapai target hanya di kabupaten Lombok Timur (98,12%). Ibu hamil mendapatkan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kunjungan K1 sampai K4. Cakupan imunisasi TT tahun 2016 terlihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

62 Gambar IV. 2 Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2+ Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun persentase Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt.Bim a TT TT NTB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.2 memperlihatkan bahwa cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 ratarata di Provinsi NTB tahun 2016 belum mencapai target. Cakupan TT-1 di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 32,32% (target 95%) sedikit mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2015 sebesar 39,1%. Cakupan TT-2 +di Provinsi NTB juga menurun cukup signifikan menjadi 77,72% pada tahun 2016 (target 90%), jika dibandingkan cakupan tahun 2015 sebesar 86.2%. Kabupaten Lombok Tengah dan Bima cakupan TT-2 + nya sudah melebihi target yang ditetapkan. Salah satu kesakitan pada ibu hamil adalah anemia yang dapat menyebabkan kematian ibu karena perdarahan pada saat persalinan. Anemia karena defisiensi zat besi sebagai penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Ibu hamil saat ANC diberikan tablet Fe 90 tablet untuk pencegahan dan pengobatan anemia gizi besi. Cakupan pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk ibu hamil di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

63 Gambar IV. 3 Cakupan Pemberian Tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk Ibu hamil di Provinsi NTB Tahun persen Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB FE FE Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016 di Provinsi NTB, cakupan pemberian tablet Fe-1 mencapai 101,25% dan tablet Fe-3 sebesar 92,07% sehingga dapat diartikan bahwa belum semua ibu hamil mendapatkan tablet Fe-3 sebanyak 90 tablet. ANC juga mendeteksi resiko terjadinya komplikasi kehamilan diantaranya abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu dan ketuban pecah dini. Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak orang atau 116,9% dari perkiraan bumil dengan komplikasi kebidanan. Cakupan Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani melebihi dari 100% dikarenakan perkiraan bumil dengan komplikasi jumlahnya lebih sedikit dibandingkn dengan bumil komplikasi yang sesungguhnya ditemukan dan ditangani. Data cakupan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33). A.1.2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2016 sebesar 91,83% berarti sekitar 8,17% persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (seperti: dukun beranak). Cakupan ini meningkat jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2015 yaitu 91,7%. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 29). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

64 Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi NTB tahun dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar IV. 4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Komplikasi dan kematian ibu serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa persalinan. Hal ini dapat disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang professional (memiliki kompetensi kebidanan). Pada tahun 2016, jika cakupan pelayanan K4 dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan lebih rendah 4,77% daripada cakupan pelayanan K4 ibu hamil, dapat diartikan sekitar ibu hamil yang sudah mendapatkan pelayanan K4, pada saat persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan. Untuk tahun-tahun berikutnya, diharapkan dapat terus melakukan pengawasan pada ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan K4 agar pada saat memasuki masa persalinan dapat tetap tertangani oleh tenaga kesehatan. A.1.3 Pelayanan Nifas Peningkatan kesehatan ibu pasca persalinan antara lain melalui peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu nifas yang diberikan minimal tiga kali mulai enam jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini komplikasi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

65 yang mungkin terjadi pada ibu nifas dan pemberian kapsul vitamin A IU. Capaian pelayanan ibu nifas dan ibu nifas mendapatkan vitamin A pada tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. persen Gambar IV. 5 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Tahun Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt.Bima NTB Yan Nifas Kapsul Vit A Bufas Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.5 memperlihatkan bahwa pada tahun 2016, terdapat kabupaten/kota yang cakupan ibu nifas mendapatkan vitamin A lebih besar daripada ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu Kabupaten Lombok Barat, dan Kota Mataram. Hal ini harus dicermati, karena pemberian vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu indikator dalam pelayanan kesehatan pada ibu nifas, sehingga dapat diartikan bahwa ada ibu nifas yang hanya mendapatkan vitamin A saja namun pelayanan lain yang harus dipenuhi saat pelayanan kesehatan pada ibu nifas tidak di berikan. A.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi perlu pemecahan masalah sejak dari hulu, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

66 Pasangan Usia Subur (PUS) Provinsi NTB tahun 2016 sebanyak pasangan. Peserta KB baru pada tahun 2016 sebanyak orang meningkat jika dibandikan dengan peserta KB baru pada tahun 2015 yaitu sebanyak orang. Peserta KB aktif pada tahun 2016 sebanyak orang menurun dari jumlah KB aktif pada tahun 2015 sebanyak orang. Peserta KB baru pada tahun 2016 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 25,15% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 74,85% sedangkan peserta KB aktif pada tahun 2016 menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 27% dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 73%. Data lebih lengkap tentang KB Baru dan KB Aktif dapat di lihat pada lampiran (tabel 34 dan 35). Gambar IV. 6 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru dan KB aktif di Provinsi NTB Tahun 2016 PIL 15,22% KB Baru LAINNYA 0.36 % IMPLAN 18,23 % IUD 7.58 % MOP 0.40% MOW 0,64% LAINNYA 0.06% KB Ak3f PIL 16,03% IUD 12,27% IMPLAN 16,38 % MOP 0,56% MOW 1,94 % SUNTIK 54,43 % SUNTIK 50,66 % KONDOM 2,09% KONDOM 3.16 % Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.6 memperlihatkan bahwa peserta KB baru dan KB aktif sebagian besar menggunakan KB suntik, karena penggunaan KB suntik tidak memerlukan banyak tahap yang sulit, termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat dan akses untuk memperoleh layanan KB suntik relatif lebih mudah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

67 Pada tahun 2016 tingkat partisipasi pria sebagai peserta KB aktif masih rendah, hal ini dapat dilihat dari penggunaan kontrasepsi kondom yang hanya 1,1% dan MOP 0,4%. A.3 Pelayanan Kesehatan Anak A.3.1 Pelayanan Kesehatan Neonatal Bayi baru lahir atau neonatal adalah bayi yang berumur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatal minimal 3 kali selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatal: (1) Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 jam setelah lahir; (2) Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir; (3) Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatal. Cakupan kunjungan neonatal (KN1) pada tahun 2016 sebesar 97,12% meningkat jika diandingkan dengan tahun 2015 yaitu 95,94%. Kunjungan neonatal lengkap (KN3) pada tahun ,03% juga meningkat dari tahun ,01%. Cakupan KN dirinci menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 38). Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir. Yang termasuk neonatal resiko tinggi antara lain Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

68 yaitu BBLR, asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, hypotermi, hypertermi dan tetatus neonatorum. Risiko terbesar kematian neonatal terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2016 capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB sebesar 86,47%, hal tersebut dapat diartikan sekitar 13,53% neonatal resiko tinggi/dengan komplikasi belum tertangani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. Kemungkinan lain, hal tersebut terjadi karena perkiraan kasus neonatal dengan komplikasi yang ditetapkan lebih besar dari kasus neonatal komplikasi yang sesungguhnya terjadi. Capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 33). Neonatal resti yang ditangani termasuk penanganan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang merupakan salah satu faktor yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Pada tahun 2016 dari bayi yang ditimbang, sebanyak bayi atau 3,96% adalah bayi lahir dengan BBLR. Banyaknya kasus bayi lahir dengan BBLR di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 37). A.3.2 Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi: (1) kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari 2 bulan; (2) Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 5 bulan; (3) Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 8 bulan; (4) Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 11 bulan. Cakupan pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2016 mencapai 94,81% dari proyeksi bayi artinya masih terdapat bayi yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK), Pemberian vitamin A Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

69 IU (6-11 bulan), konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA serta penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan. Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 7 Cakupan UCI Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2016 desa/kelurahan Loba r Lote ng LoK m Sbw Dmp u Bima KSB KLU Mtr Kota Bima Desa/Kelurahan ,135 Desa/Kelurahan UCI ,029 % Desa/Kelurahan UCI NTB persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.7 memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan rata-rata di Provinsi NTB tahun 2016 adalah 90,66% menurun jika dibandingkan capaian UCI tahun 2015 yaitu sebesar 91,37%. Kabupaten/Kota yang belum mencapai UCI 90% adalah Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kota Bima. Hal ini disebabkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

70 antara lain karena kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat imunisasi. Cakupan pemberian imunisasi BCG, DPT1-HB1, DPT3-HB3, Polio 3 dan campak untuk bayi di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. persen Gambar IV. 8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.8 memperlihatkan cakupan imunisasi BCG, Polio 4, DPT 3+HB 3, Polio 4 dan Campak di Provinsi NTB pada tahun Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Bima capaiannya sudah mencapai 100% untuk setiap jenis imunisasi. Cakupan imunisasi pada tahun 2016 meningkat dibandingkan cakupan imunisasi yang sama pada tahun Untuk imunisasi dasar lengkap (IDL) target tahun 2016 adalah 95%. Kabupaten/Kota yang cakupan IDLnya sudah mencapai target adalah Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Bima, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Cakupan imunisasi di setiap kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 42 dan 43). Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Kampanye peningkatan ASI ekslusif diberikan kepada masyarakat terutama kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif dilakukan Kota Bima BCG POLIO DPT3+HB CAMPAK NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

71 bertujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar di bawah ini. p e r s e n Gambar IV. 9 Cakupan ASI Ekslusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.9 memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi rata-rata di Provinsi NTB sebesar 86,63% meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 76,88%. Lobar Loteng LoKm Sbw Dmpu Bima KSB KLU Mtr Kt. Bima % ASI EKSKLUSIF NTB Bayi umur 6-11 bulan mendapatkan kapsul vitamin A IU, pemberian kapsul vitamin A pada usia ini dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak serta menunjang penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

72 Gambar IV. 10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A IU di Provinsi NTB Tahun 2016 orang 600, , , , , ,000 - Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98, ,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14, ,955 MENDAPAT VIT A 64,748 94, ,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13, ,446 % NTB persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.10 memperlihatkan bahwa cakupan bayi (6-11 bulan) rata-rata di Provinsi NTB tahun 2016 yang mendapat kapsul vitamin A UI mencapai 93,05%. Cakupan bayi yang mendapat vitamin A UI untuk Kabupaten Lombok Utara dan Dompu sudah mencapai 100 %. A.1.5 Pelayanan Kesehatan Balita Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA dan pemberian Vitamin A dosis tinggi ( UI). Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

73 Gambar IV. 11 Cakupan Anak Balita (12-59 bulan) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2015 dan Tahun persen Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Kt Bima NTB Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.11 memperlihatkan bahwa rata-rata cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 85,02%, meningkat jika dibandingkan capaian tahun 2015 yaitu 84,57%. Pemantauan pertumbuhan pada anak dapat dilakukan dengan pengukuran berat badan anak balita setiap bulan dan dicatat pada Buku KIA/KMS. Pemantauan pertumbuhan dilakukan pada kelompok baduta (bawah dua tahun/anak 0-23 bulan) dan balita. Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok baduta di Provinsi NTB tahun 2016, yang ditimbang sebanyak 83,80% dari sasaran baduta yang dilaporkan dan sebanyak 1,37% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan baduta di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 45). Hasil pemantauan pertumbuhan pada kelompok balita di Provinsi NTB tahun 2016, yang ditimbang hanya sebanyak 80,26% dari balita yang dilaporkandan sebanyak 1,66% berada di bawah garis merah (BGM). Data cakupan penimbangan balita di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 47). Pemberian Vitamin A dosis tinggi ( UI) pada balita di kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

74 Gambar IV. 12 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2016 orang 600, , , , , ,000 - Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima BALITA (6-59 BULAN) 65,715 98, ,350 47,965 41,940 45,525 15,572 22,138 43,688 14, ,955 MENDAPAT VIT A 64,748 94, ,327 43,290 42,466 43,290 14,698 22,268 29,898 13, ,446 % NTB persen Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.12 memperlihatkan cakupan vitamin A untuk balita di Provinsi NTB adalah sebesar 93,05% dan Kabupaten yang cakupannya mencapai 100% adalah Kabupaten Lombok Dompu dan Lombok Utara. A.3 Perbaikan Gizi Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2016 di Provinsi Nusa Tenggara Barat diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu penurunan prevalensi kurang gizi, melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat, penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Surveilan gizi melalui laporan rutin penemuan kasus gizi buruk yang sudah dikonfirmasi BB/PB atau BB/TB, perkembangannya dari tahun adalah sebagai berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

75 Gambar IV. 13 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun ,200 1,000 1,092 kasus Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.13 memperlihatkan bahwa kasus gizi buruk yang ditemukan di Provinsi NTB selama 6 tahun terakhir masih cukup besar, namun sejak tahun 2011 hingga 2015 menunjukkan perkembangan yang baik, dimana jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan semakin menurun. Namun pada tahun 2016 kasus gizi buruk kembali meningkat menjadi 403 kasus. Jika diprediksikan berdasarkan hasil PSG tahun 2016, prevalensi gizi buruk sebesar 3,0% dari jumlah balita yang dilaporkan di Provinsi NTB yaitu lebih kurang 500 ribu balita. Sehingga bisa dipredikisikan sekitar lebih kurang 15 ribu kasus balita gizi buruk di Provinsi NTB, maka penemuan kasus gizi buruk yang terlaporkan masih sangat rendah, berarti masih banyak kasus gizi buruk yang tidak ditemukan atau terpantau oleh petugas kesehatan. Dengan demikian perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan penemuan kasus gizi buruk di masyarakat seperti mengoptimalkan pemantauan pertumbuhan anak di posyandu dan pemberian makanan pada anak sesuai standart. A.3 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia di Provinsi NTB adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi Health Promoting School artinya sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Kesemuanya akan tercapai Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

76 bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilakukan lewat Trias program UKS meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat. Aspek pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat dan melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD/MI. kabupaten/kota Gambar IV. 14 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB Tahun Lobar Loten g LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.14 memperlihatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebesar 89,78% sehingga ada sebagian siswa kelas 1 SD/setingkat yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Kabupaten/Kota yang sudah 100% memberikan pelayanan/penjaringan kesehatan pada Siswa kelas 1 SD/setingkat adalah Kabupaten Sumbawa dan yang cakupannya terendah adalah Kabupaten Dompu. Rata-rata cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB tahun 2016 sedikit meningkat jika dibandingkan cakupan tahun 2015, seperti yang terlihat pada grafik di atas. Kota Bima Pelayanan kesehatan untuk anak sekolah juga termasuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi perlu ditanamkan sejak dini, termasuk saat anak mengenyam pendidikan dasar. Anak usia sekolah memiliki kontribusi yang cukup tinggi pada kunjungan di poli gigi dengan kasus kerusakan gigi yang mengakibatkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun NTB

77 gigi tersebut harus dicabut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan memutuskan mata rantai kasus kerusakan gigi dan menurunkan angka kesakitan gigi. Walaupun kegiatan pelayanan kesehatan gigi di sekolah dalam program UKGS telah berjalan cukup lama namun dampak program UKGS terhadap status kesehatan gigi murid sekolah dasar belum memuaskan. Selain pemeriksaan gigi siswa (kuratif), program UKGS juga yang berorientasi pada kegiatan preventif dan promotif yang bersifat masal dan individual seperti demonstrasi sikat gigi bersama. Kegiatan demonstrasi sikat gigi bersama yang dilakukan oleh siswa SD/setingkat pada tahun 2016 di Provinsi NTB hanya dilaporkan oleh 5 Kabupaten/Kota, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 15 Cakupan SD/MI untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun Jumlah SD/MI Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar IV.15 memperlihatkan bahwa cakupan SD/MI yang melaksanakan demonstrasi sikat gigi masal masih rendah. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 51). LoKm Sumbawa Dompu KLU Mataram JUMLAH SD/MI JML SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seutuhnya termasuk didalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

78 Kunjungan pasien gigi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pencabutan gigi masih menjadi kasus yang paling sering dilakukan di Puskesmas. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif, tindakan tersebut dilakukan karena sudah tidak ada alternatif lainnya, hal ini disebabkan karena perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan dengan baik. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Provinsi NTB terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun ,000 25,000 Kasus 20,000 15,000 10,000 5, Pencabutan Gigi Tetap 28,417 19,556 17,798 19,845 17,682 14,637 Tumpatan Gigi Tetap 14,214 12,352 10,840 11,012 11,533 10,310 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.16 memperlihatkan pelayanan kesehatan gigi khususnya pencabutan gigi tetap pada tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2015, namun angka pencabutan gigi tetap lebih tinggi dari angka tumpatan gigi tetap. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena sebagian besar masyarakat memilih mencabut gigi daripada mempertahankan, sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang cara perawatan gigi yang baik sedini mungkin. Rasio tumpatan dan pencabutan gigi meningkat dari 0,65 pada tahun 2015 menjadi 0,70 pada tahun Hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB, jumlah pencabutan gigi tetap lebih banyak dibandingkan tumpatan gigi tetap (rasio rendah), hanya Kabupaten Lombok Barat dan Kota mataram yang tumpatan gigi tetap lebih besar daripada pencabutan gigi tetap. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat masih kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dan masih Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

79 rendahnya promosi kesehatan gigi dan mulut.rasio tumpatan gigi dan pencabutan gigi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat dalam lampiran (tabel 50). A.5 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah penduduk kelompok usia lanjut semakin besar. Namun perbaikan pada pelayanan kesehatan usia lanjut belum menjadi perhatian. Cakupan usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun persen yankes usila Tahun Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Gambar IV.17 memperlihatkan bahwa usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2016 hanya 37,89% dari jumlah usia lanjut yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa kabupaten/kota di Provinsi NTB belum memperhatikan pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut yang merupakan kelompok usia beresiko. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

80 A.6 Promosi Kesehatan Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu dan mengerti, mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kegiatan merupakan gabungan berbagai kegiatan termasuk di dalamnya kunjungan rumah dan penyebaran informasi kesehatan. B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. B.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian pembangunan di bidang kesehatan yang diwujudkan antara lain sebagai penyelenggara berbagai upaya pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan kesehatan. Peran serta dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dalam bentuk pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan, dana sehat, asuransi sosial di bidang kesehatan dan berbagai bentuk pembiayaan kesehatan prabayar. Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi NTB cukup positif. Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2016 sebanyak 67,36% dari total penduduk, dan kesemuanya merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hal ini dikarenakan jamkesda dan asuransi swasta ataupun asuransi perusahaan sudah terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

81 B.2 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Cakupan rawat jalan selama tahun 2016 sebesar 64,7% sedikit menurun dibandingkan cakupan pada tahun 2015 yaitu79,5%. Cakupan rawat inap pada tahun 2016 juga mengalami penurunan menjadi 4,1% dari 10,1% pada tahun 2015, walaupun cakupan tersebut masih terbilang kecil atau rendah. Penyebab rendahnya cakupan rawat inap kemungkinan karena rendahnya angka kesakitan masyarakat atau rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penduduk. Jumlah total kunjungan penduduk ke Puskesmas baik rawat jalan dan rawat inap tahun 2016 sebanyak orang (61,56%), menurun jika dibandingkan kunjungan penduduk ke Puskesmas pada tahun 2015 yaitu sebanyak orang (82,37%). B.3 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan. Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan fasilitas perawatan, peningkatan mutu dan sarana rumah sakit antara lain sebagai berikut: B.3.1 Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di Rumah Sakit Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death Rate/GDR) tahun 2016 pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah sakit umum yang ada, rata-rata sebesar 32,36 per 1000 pasien keluar, sedangkan angka yang dapat ditolerir maksimum 45 per 1000 pasien keluar. Namun secara keseluruhan angka GDR di NTB masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 55). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

82 B.3.2 Angka Kematian Penderita yang Dirawat 48 jam Dari 13 rumah sakit umum yang melapor pada tahun 2016, rata-rata angka kematian penderita yang dirawat 48 jam (Net Death Rate/NDR) di Provinsi NTB sebesar 16,27per 1000 pasien yang keluar. Namun angka tersebut juga masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada di Provindi NTB melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 55). B.3.3 Pemakaian Tempat Tidur Rata-rata pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) pada tahun 2016 sudah mencapai angka ideal yaitu 69,34% (BOR Ideal= 60%-80%). Angka tersebut tidak dapat menggambarkan keadaan keseluruhan karena masih ada rumah sakit yang belum melaporkan capaian BOR. Pada 13 rumah sakit yang melapor dari 26 rumah sakit umum yang ada, hampir semua rumah sakit yang melapor mempunyai tingkat pemanfaatan cukup ideal kecuali 2 rumah sakit yaitu RSUD As Syifa dan RS Stikes Mataram di Kota Bima. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). B.3.4 Lama Rawat Pasien Rata-rata lama rawat seorang pasien (Length of Stay/LOS) di 13 rumah sakit yang melapor pada tahun 2016 adalah 3 hari, angka tersebut naik bila dibandingkan nilai LOS tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka tersebut berada di bawah nilai LOS ideal yaitu antara 6-9 hari. Angka LOS di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). B.3.5 Tempat Tidur Tidak Ditempati Angka Tempat Tidur Tidak ditempati (Turn of Interval/TOI) menunjukkan efisiensi penggunaan tempat tidur, dimana angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari. Pada tahun 2016 rata-rata TOI di 13 rumah sakit yang melapor adalah 1 hari. Kondisi Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

83 ini turun dari rata-rata TOI tahun 2015 sebesar 2 hari. Angka TOI di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 56). C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan, sehingga perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggata keluarga. Pada akhirnya keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat pula. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Penilaian sebuah rumah tangga dikatakan telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat adalah bila rumah tangga telah melaksanakan 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga, yaitu : 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berumur 6 (enam) bulan 3. Menimbang balita ke Posyandu 4. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari 5. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari 6. Cuci tangan menggunakan sabun 7. Memberantas jentik minimal 1 (satu) minggu sekali (PSN) 8. Menggunakan air bersih Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

84 9. Menggunakan jamban sehat 10. Tidak merokok dalam rumah/ruangan. Hasil pemantauan rumah tangga pada tahun 2016, dari rumah tangga yang dipantau (3,2% dari jumlah rumah tangga yang ada) sebanyak (33,55%) rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2015 sebanyak rumah tangga dipantau (3% dari total rumah tangga yang ada). Rumah tangga yang dipantau tahun 2016 sedikit meningkat daripada rumah tangga dipantau tahun Pencapaian rumah tangga yang ber-phbs di Provinsi NTB masih sangat rendah sehingga perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan capaian tersebut. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya PHBS kepada masyarakat umum, anak sekolah, ibu balita dll, melakukan pemantauan PHBS secara rutin dan menyeluruh untuk semua rumah tangga yang ada. Selain itu perlu juga merangkul kader, tokoh masyarakat dan para pengambil kebijakan untuk ikut serta menggerakkan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 57). D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi, sarana pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan pengembangan wilayah sehat. D.1 Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak dari tanah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

85 Pada tahun 2015 terdapat rumah yang belum memenuhi syarat, untuk selanjutnya rumah yang belum memenuhi syarat tersebut akan dibina pada tahun Namun pembinaan tidak dapat dilakukan pada semua rumah yang belum memenuhi syarat. Pembinaan dilakukan pada rumah saja (39,74%). Hasil pembinaan diperoleh bahwa sebanyak 45,54% atau rumah yang dibina memenuhi syarat. Sehingga sampai dengan tahun 2016 terdapat rumah sehat atau 68,62% dari seluruh rumah yang ada. Rumah sehat terbanyak berada di Kota Mataram, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Cakupan rumah sehat di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 58). D.3 Akses terhadap Sumber Air Minum Keluarga Air minum yang layak yang dapat diakses oleh masyarakat masih sangat minim. Masalah kemiskinan sebagai salah satu penyebab rendahnya kemampuan penduduk mengakses air minum yang layak. Selain itu masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan, rendahnya kualitas bangunan septic tank dan masih buruknya sistem pembuangan limbah juga mempengaruhi ketersedian sumber air minum. Pada tahun 2016 penduduk di Provinsi NTB yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum layak sebanyak 80,36%. Air minum layak tersebut diperoleh melalui sarana sumur gali terlindung memenuhi syarat 45,93% dan perpipaan yang memenuhi syarat (PDAM, BPSPAM) sebanyak 41,95% dan sisanya diperoleh melalui jaringan non perpipaan yang memenuhi syarat seperti sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung dan penampungan air hujan. Cakupan akses air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 59). D.4 Kualitas Air Minum Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII tahun 2002, Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan persyaratan kualitas air minum. Dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum, Dinas Kesehatan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

86 Kabupaten/Kota dapat menentuan parameter kualitas air yang akan diperiksa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan air, instalasi pengolahan air dan jaringan perpipaan. Pada tahun 2016, dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB, seluruhnya melaporkan hasil pemeriksaan kualitas air minum di penyelenggara air minum. Sampel air minum yang diperiksa adalah sampel. Dari sampel air minum tersebut 776 sampel atau 63,19% yang memenuhi syarat (fisik, bakteriologi dan kimia). Rincian hasil pemeriksaan kualitas air minum di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 60). D.5 Akses terhadap Jamban Sehat Akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat, saat ini memang masih menjadi masalah serius di Provinsi NTB. Masih tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat (open defecation), menjadi salah satu indikator rendahnya akses ini. Penduduk yang mempunyai akses sanitasi layak (Jamban Sehat) pada tahun 2016 sebanyak 79,80%, artinya sebanyak 20,20% penduduk tidak mempunyai akses sanitasi yang layak. Dari 79,80% penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak tersebut, jenis sarana jamban yang digunakan adalah 9,47% menggunakan jamban komunal memenuhi syarat, jamban leher angsa memenuhi syarat 87,46%, jamban plengsengan memenuhi syarat 2,25% dan jamban cemplung memenuhi syarat 0,82%. Data penggunaan jamban di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 61). D.5 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bertujuan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya berbudaya hidup bersih, mengubah perilaku masyarakat dengan menitikberatkan pemberdayaan masyarakat. Program STBM telah dimulai sejak tahun Kemudian pada tahun 2008 dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

87 Berbasis Masyarakat. Lima pilar dalam STBM yang menjadi tujuan penerapan program di pedesaan yaitu tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan memakai sabun, mengelola air minum dan makanan di rumah tangga, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman serta pengelolaan sampah. Capaian desa/kelurahan yang melaksanakan STBM pada tahun 2016 sebanyak desa dari desa/kelurahan yang ada (96,9%). Cakupan desa Stop BABS (SBS) sebanyak 471 desa/kelurahan atau 41,50% dan desa/kelurahan STBM sebanyak 13 desa/kelurahan atau 1,15%. Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 62). D.6 Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Tempat-tempat umum (TTU) memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap TTU dilakukan untuk mewujudkan lingkungan TTU yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya. Sanitasi TTU harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. TTU semacam itu meliputi sarana pendidikan/sekolah, sarana kesehatan dan hotel. Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa TTU yang memenuhi syarat di Provinsi NTB sebanyak 71,78%. Berarti sebanyak 28,22% TTU tidak memenuhi syarat. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat di sarana TTU banyak masyarakat berkumpul. Ironisnya lagi, sarana kesehatan yang terdiri dari puskesmas dan rumah sakit, tidak seluruhnya memenuhi syarat kesehatan. Puskesmas yang memenuhi syarat kesehatan hanya 79,8% dan rumah sakit yang Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

88 memenuhi syarat kesehatan sebesar 84,8%. Cakupan TTU yang memenuhi syarat di kabupaten/kota lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran (tabel 63). D.6 Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat. TPM yang dimaksud meliputi jasaboga atau catering, rumah makan dan restoran, depot air minum (DAM), industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan sebagainya. Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Hasil inspeksi sanitasi tahun 2016 di kabupaten/kota diperoleh hasil bahwa TPM yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebesar 49,09% dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 22,92%. Cakupan TPM menurut status hygiene sanitasi di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 64). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

89 E. Pelayanan Kefarmasian Salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu adalah manajemen logistik obat yang mencakup pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat. Pada tahun 2016 rata-rata ketersediaan 20 jenis obat dan vaksin di Puskesmas se Provinsi NTB sebesar 84,44%. Gambaran tentang ketersediaan obat dan vaksin di Kabupaten/Kota se Provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar IV. 18 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas menurut Kabupaten/Kota se Provinsi NTB Tahun 2016 p e r s e n Lobar Loteng LoKm Sbw Domp u Bima KSB KLU Mtr Kt Bima % ketersediaan obat dan vaksin Sumber: Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2016 NTB Dari gambar IV.18 diketahui bahwa tidak ada Kabupaten yang cakupan ketersediaan obat dan vaksin nya 100% dan yang paling rendah cakupannya adalah Kabupaten Bima. Obat dan vaksin sebanyak 20 item tersebut harus tersedia di seluruh Puskesmas, agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan pengobatan yang maksimal kepada masyarakat di wilayahnya. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

90 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. A. Sarana Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS Umum, RS Khusus, Puskesmas dan jaringannya, sarana produksi dan distribusi kefarmasian dan sarana pelayanan lainnya (seperti Balai pengobatan/klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional). Rincian sarana pelayanan kesehatan tercantum pada lampiran (tabel 67). A.1 Rumah Sakit Umum Rumah Sakit umum yang ada di Provinsi NTB sampai akhir tahun 2016 sebanyak 26 Rumah Sakit. Berdasarkan pemilikan/pengelola terdistribusi sebagai berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

91 Tabel V.1 Jumlah Rumah Sakit Umum berdasarkan Pengelola di Provinsi NTB Tahun 2016 Kabupaten/Kota Pemilikan/Pengelola Pem.Prov NTB Pem.Kab/Kota TNI/Polri Swasta Jumlah Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Mataram Kota Bima Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Tabel di atas memperlihatkan penyebaran RS di Provinsi NTB tidak merata. Unit rumah sakit di Provinsi NTB sudah lebih dari cukup dimana tercatat dari segi kepemilikan sebanyak 14 RS pemerintah dan 12 RS swasta. Namun penyebaran atau tataletak RS masih tidak merata. Masih ada Rumah Sakit yang tidak menjangkau atau tidak mencukupi dalam hal layanan kecukupan tempat tidur karena lebih banyak Rumah Sakit berada di Pulau Lombok daripada di Pulau Sumbawa. A.2 Rumah Sakit Khusus Sesuai tipe pelayanan, selain Rumah Sakit Umum juga terdapat Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit Khusus menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit dan disiplin ilmu tertentu atau mempunyai fungsi primer. Di Provinsi NTB terdapat 2 buah Rumah Sakit Khusus yaitu Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

92 A.3 Puskesmas dan Jaringannya Menurut Permenkes No 75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas di Provinsi NTB tahun 2016 berjumlah 159 Puskesmas yang terdiri dari 132 Puskesmas rawat inap dan 27 Puskesmas non rawat inap. Jumlah puskesmas di Provinsi NTB tahun 2016 terlihat pada tabel berikut. Kabupaten/ Kota Tabel V.2 Jumlah Puskesmas di Provinsi NTB Tahun Tahun 2015 Tahun 2016 Rawat Inap Non Rawat Inap Jumlah Rawat Inap Non Rawat Inap Jumlah Lobar Loteng Lotim Sumbawa Dompu Bima KSB KLU Mataram Kota Bima Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun Tabel di atas memperlihatkan bahwa ada perubahan tipe puskesmas pada tahun Pada tahun 2015 puskesmas non rawat inap sebanyak 30 buah, sedangkan tahun 2016 puskesmas non rawat inap sebanyak 27 buah. Sebanyak 3 puskesmas non rawat inap beralih menjadi puskesmas rawat inap pada tahun Puskesmas rawat inap atau puskesmas perawatan merupakan puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

93 Rasio puskesmas terhadap penduduk relatif tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, rasio puskesmas 3,28 terhadap penduduk dan pada tahun ,25 terhadap penduduk. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, puskesmas dibantu oleh jaringannya yaitu puskesmas keliling dan puskesmas pembantu. Puskesmas keliling di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebanyak 230 buah dan puskesmas pembantu sebanyak 565 buah, terinci sebagai berikut. Tabel V.3 Jumlah Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu di Provinsi NTB Tahun 2016 Kabupaten/Kota Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu 8 47 Bima Sumbawa Barat Lombok Utara 6 30 Mataram Kota Bima Jumlah Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 A.4 Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Sarana produksi dan distribusi kefarmasian yang ada di Provinsi NTB yaitu usaha kecil obat tradisional sebanyak 3 buah, pedagang besar farmasi sebanyak 2 buah, apotek sebanyak 219 buah, toko obat sebanyak 74 buah dan penyalur alat kesehatan sebanyak 2 buah. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

94 A.5 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) persen Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). A.3.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Data posyandu menurut strata di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 69). Posyandu di Provinsi NTB menurut strata tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gambar V.1 Persentase Posyandu menurut Strata di Provinsi NTB Tahun 2016 Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr MANDIRI PURNAMA Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun Kota Bima MADYA PRATAMA Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Pada tahun 2016, jumlah posyandu sebanyak posyandu. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak posyandu. Posyandu yang aktif hanya sebanyak atau sebanyak 51,27% dari seluruh posyandu yang ada. Posyandu aktif merupakan posyandu pada strata purnama dan mandiri. Rasio

95 posyandu terhadap 100 balita pada tahun 2016 adalah 1,36 per 100 balita, artinya terdapat posyandu yang mempunyai sasaran lebih dari 100 balita. Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 6,22 artinya setiap desa mempunyai sekitar 6 posyandu. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan rasio posyandu terhadap desa/kelurahan tahun 2015 yaitu 6,17 per desa/kelurahan. A.3.2 Pos Kesehatan Desa Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Poskesdes di harapkan sebagai pusat pengembangan dan koordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa, misalnya Posyandu dan warung obat desa (WOD). Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat 865 poskesdes, bertambah 30 poskesdes dari keadaan pada tahun 2015 sebanyak 835 poskesdes. Jumlah poskesdes di setiap kabupaten/kota tahun 2016 terlihat pada gambar berikut. Gambar V.2 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di kabupaten/kota se- Provinsi NTB Tahun Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr Desa/Kelurahan Poskesdes Kota Bima Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

96 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar V.2 memperlihatkan bahwa ada sebagian desa/kelurahan di Provinsi NTB pada tahun 2015 belum mempunyai poskesdes, kecuali desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Lombok Utara, hal ini terlihat dari jumlah poskesdes lebih besar dari jumlah desa/keluarahan yang ada di Kabupaten tersebut. A.6 Desa Siaga Desa Siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Pada tahun 2016 di Provinsi NTB terdapat desa/kelurahan Siaga dari desa/kelurahan yang ada. Desa Siaga aktif adalah desa yang mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Distribusi desa/kelurahan di kabupaten/kota terlihat pada gambar berikut Gambar V.3 Desa/Kelurahan Siaga di Provinsi NTB Tahun 2016 Lobar Loteng LoKm Sbw Dompu Bima KSB KLU Mtr MANDIRI PURNAMA MADYA PRATAMA Kota Bima Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

97 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar di atas memperlihatkan bahwa desa/kelurahan siaga dengan strata pratama lebih dominan daripada strata lainnya, bahkan di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur dan Bima sebagian besar desa/kelurahannya adalah desa/kelurahan siaga dengan strata pratama. B. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya. Jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada tahun 2016 sebanyak orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah tenaga di Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta dan tidak termasuk tenaga kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi. Proporsi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

98 Gambar V.4 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 Gambar V.4 memperlihatkan bahwa proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebanyak 35% dan bidan sebanyak 20% dari tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB. Data terinci tentang tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran (tabel 72-80). Tenaga dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit sebanyak 315 orang. Kondisi ini lebih rendah daripada kondisi tahun 2015 dimana dokter spesialis sebanyak 373 orang. Rasio dokter spesialis per penduduk di Provinsi NTB tahun 2016 sebesar 6 per penduduk. Rasio dokter spesialis ini berada di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 11 per penduduk (target 2019). Tenaga dokter umum di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 680 orang dan rasio dokter umum adalah 14 per penduduk. Rasio dokter umum di Provinsi NTB masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 45 per penduduk (target 2019). TENAGA KETERAPIAN FISIK 0% TENAGA TEKNISI MEDIS 5% KESEHATAN LINGKUNGAN 3% KEFARMASIAN 3% TENAGA KESEHATAN LAIN 3% TENAGA TENAGA GIZI 3% KESEHATAN MASYARAKAT 2% PENUNJANG KESEHATAN 18% PERAWAT GIGI 1% DOKTER 6% Tenaga dokter gigi di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak 146 dengan rasio 3 per penduduk. Rasio dokter gigi di Provinsi NTB masih dibawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 13 per penduduk (tahun 2019). DOKTER GIGI 1% Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun BIDAN 20% PERAWAT 35%

99 Tenaga perawat di fasilitas kesehatan yang ada Provinsi NTB sebanyak dan rasio tenaga perawat adalah 118 per penduduk, masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 180 per penduduk (tahun 2019). Tenaga bidan di fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi NTB sebanyak orang dengan rasio 65 per penduduk, masih di bawah target rasio yang ditetapkan berdasarkan Kepmenko Bid.Kesra No.54 Tahun 2013 yaitu sebesar 120 per penduduk (tahun 2019). C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan se-provinsi NTB tahun 2016 diperoleh dari berbagai sumber yaitu APBD kabupaten/kota se-ntb, APBD Provinsi NTB, APBN (Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Kesehatan Nasional, Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber pemerintah lainnya,swasta dan masyarakat. berikut. Pembiayaan kesehatan se-provinsi NTB tahun 2016 dapat dilihat pada gambar Gambar V.5 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2016 APBN 2,33% PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0% APBD PROVINSI 2,17% APBD KAB/KOTA 95,40% Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2016 dan Subag Proglap Dinas Kesehatan Prov NTB, Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

100 Pada tahun 2016 anggaran kesehatan se-provinsi NTB tercatat sebanyak Rp ,- atau Rp perkapita/tahun. Jika dibandingkan dengan penyataan WHO bahwa anggaran kesehatan yang ideal untuk menjamin terselenggaranya program/pelayanan kesehatan esensial adalah sebesar US$34/kapita atau sekitar Rp /kapita (1 US$ = Rp ), berarti anggaran kesehatan di kabupaten/kota masih dibawah patokan tentang kecukupan anggaran kesehatan di kabupaten/kota. Anggaran kesehatan berasal dari APBD kabupaten/kota yaitu dari Dinas Kesehatan dan RSUD sebanyak Rp ,- (95%) dari total anggaran kesehatan se-provinsi NTB. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa anggaran untuk bidang kesehatan adalah 10% dari anggaran daerah di luar gaji. Jika Belanja Langsung dari APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi berjumlah Rp ,- dan total APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2016 adalah Rp ,- berarti anggaran untuk bidang kesehatan di luar gaji sudah memenuhi target yaitu sekitar 10,87%. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

101 BAB VI KESIMPULAN Hasil pembangunan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2016 memperlihatkan beberapa keberhasilan. Antara lain peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB sampai tahun 2016, walaupun AHH Provinsi NTB tersebut masih dibawah AHH nasional. Peningkatan AHH tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB. Pada tahun 2016, terjadi penurunan kasus kematian ibu dari tahun sebelumnya, sama halnya dengan kasus kematian bayi dan balita juga menurun jika dibandingkan kasus kematian bayi dan balita pada tahun Selain hal tersebut di atas, masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dari belum tercapainya cakupan beberapa program dan kegiatan sesuai target yang diharapkan dan masih tingginya angka kesakitan beberapa penyakit. Berdasarkan hasil kinerja tersebut perlu ditelaah lebih lanjut terkait keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan pembangunan kesehatan sebagai bahan perencanaan pembangunan kesehatan dan pengambilan keputusan di Provinsi NTB. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

102 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram, Tahun Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram, Tahun Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, Mataram, Tahun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-provinsi NTB, Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, tahun Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2016, Mataram, tahun Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun

103 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 20,169 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 2,373,351 2,524,544 4,897,895 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.6 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 55.5 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 94.0 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 52,497 50, ,132 Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati ,006 bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati ,084 Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 92 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 89 per Kelahiran Hidup Tabel 6 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

104 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 2,373 1,487 3,860 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA % Tabel 7 CNR kasus baru BTA per penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 3,487 2,339 5,826 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB per penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 2.52 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan per penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus HIV Kasus Tabel Jumlah Kasus AIDS Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Jumlah Kasus Syphilis Kasus Tabel Donor darah diskrining positif HIV % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 2.60 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2.60 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.12 per penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta per Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 2.98 per penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel 19 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

105 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 1 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD % Tabel Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) per penduduk berisiko Tabel Case Fatality Rate Malaria % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi % Tabel Persentase obesitas % Tabel Persentase IVA positif pada perempuan usia tahun 2.01 % Tabel % tumor/benjolan payudara pada perempuan tahun 0.42 % Tabel Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan % Tabel Pelayanan Ibu Nifas % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel Penanganan komplikasi kebidanan % Tabel Penanganan komplikasi Neonatal % Tabel 33 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

106 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 48 Peserta KB Baru % Tabel Peserta KB Aktif % Tabel Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Pelayanan kesehatan bayi % Tabel Desa/Kelurahan UCI % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi % Tabel Imunisasi dasar lengkap pada bayi % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel Baduta ditimbang % Tabel Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Pelayanan kesehatan anak balita % Tabel Balita ditimbang (D/S) % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.70 Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal sekolah Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sekolah Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut % Tabel Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan % Tabel 53 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

107 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS per pasien keluar Tabel Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS per pasien keluar Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS % Tabel Bed Turn Over (BTO) di RS Kali Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 1.35 Hari Tabel Average Length of Stay (ALOS) di RS 3.13 Hari Tabel 56 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat % Tabel Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak % Tabel Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan % Tabel Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) % Tabel Desa STBM 1.15 % Tabel Tempat-tempat umum memenuhi syarat % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum RS Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 RS Tabel Jumlah Puskesmas Rawat Inap Tabel Jumlah Puskesmas non-rawat Inap Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu Tabel 67 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

108 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 98 Jumlah Apotek Tabel RS dengan kemampuan pelayanan gadar level % Tabel Jumlah Posyandu 7, Posyandu Tabel Posyandu Aktif % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 1.36 per 100 balita Tabel UKBM Poskesdes Poskesdes Tabel 70 Polindes Polindes Tabel 70 Posbindu Posbindu Tabel Jumlah Desa Siaga 1, Desa Tabel Persentase Desa Siaga % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel Jumlah Dokter Umum Orang Tabel Rasio Dokter (spesialis+umum) per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Orang Tabel Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 2.98 per penduduk 111 Jumlah Bidan 3, Orang Tabel Rasio Bidan per penduduk per penduduk Tabel Jumlah Perawat 2, , , Orang Tabel Rasio Perawat per penduduk per penduduk Tabel Jumlah Perawat Gigi Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan - Rp Tabel APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita - Rp Tabel 81 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

109 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA KELURAHAN PENDUDUK (km 2 ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km Lombok Barat 1, , , Lombok Tengah , , Lombok Timur 1, ,173, , Sumbawa 6, , , Dompu 2, ,142 57, Bima 4, , , Sumbawa Barat 1, ,072 34, Lombok Utara ,377 70, Kota Mataram , , Kota Bima ,736 40, JUMLAH (KAB/KOTA) 20, ,897,895 1,362, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

110 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,367 93, , ,610 70, , ,680 51,851 98, ,311 36,064 68, ,673 39,699 71, JUMLAH 2,373,351 2,524,544 4,897, ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 56 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

111 TABEL 3 NO PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS VARIABEL PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: LAKI-LAKI+ PEREMPUAN a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD b. SD/MI c. SMP/ MTs d. SMA/ MA e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II g. AKADEMI/DIPLOMA III h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi NTB, 2016 JUMLAH PERSENTASE Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

112 TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN JUMLAH PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI MATI HIDUP + MATI JUMLAH KELAHIRAN PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI Lombok Barat 17 7, ,230 6, ,704 13, ,934 2 Lombok Tengah 25 10, ,122 9, ,244 19, ,366 3 Lombok Timur 29 13, ,708 13, ,120 26, ,828 4 Sumbawa 25 4, ,671 4, ,395 8, ,066 5 Dompu 9 2, ,768 2, ,703 5, ,471 6 Bima 21 4, ,882 5, ,058 9, ,940 7 Sumbawa Barat 9 1, ,573 1, ,272 2, ,845 8 Lombok Utara 8 2, ,402 2, ,190 4, ,592 9 Kota Mataram 11 3, ,864 4, ,617 8, , Kota Bima 5 1, ,767 1, ,632 3, ,399 JUMLAH (KAB/KOTA) 52, ,987 50, , , ,922 ANGKA LAHIR MATI PER KELAHIRAN (DILAPORKAN) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

113 TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH KEMATIAN NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN NEONATAL BAYI a ANAK ANAK ANAK BALITA NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA BAYI a BALITA BAYI a BALITA BALITA Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) , ,084 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

114 TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KEMATIAN IBU JUMLAH LAHIR NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU HIDUP < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH tahun tahun tahun tahun Lombok Barat 17 13, Lombok Tengah 25 19, Lombok Timur 29 26, Sumbawa 25 8, Dompu 9 5, Bima 21 9, Sumbawa Barat 9 2, Lombok Utara 8 4, Kota Mataram 11 8, Kota Bima 5 3, JUMLAH (KAB/KOTA) 103, ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 89 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

115 TABEL 7 NO KABUPATEN KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PUSKESMAS JUMLAH SELURUH JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ JUMLAH PENDUDUK KASUS TB KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L P L P L+P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , , , Lombok Tengah , , , , Lombok Timur , ,212 1,173, , , Sumbawa , , , Dompu 9 117, , , Bima , , , Sumbawa Barat 9 69,477 67, , Lombok Utara 8 106, , , Kota Mataram , , , Kota Bima 5 78,394 81, , JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2, , ,860 3, , , CNR KASUS BARU TB BTA+ PER PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

116 TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TB PARU NO KABUPATEN PUSKESMAS SUSPEK % BTA (+) BTA (+) TERHADAP SUSPEK L P L + P L P L + P L P L + P Lombok Barat 17 2,314 1,865 4, Lombok Tengah 25 3,587 2,039 5, Lombok Timur 29 1,511 1,614 3, , Sumbawa , Dompu 9 5,466 5,654 11, Bima 21 1,694 1,713 3, Sumbawa Barat 9 1, , Lombok Utara , Kota Mataram , Kota Bima #DIV/0! #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 17,661 15,066 33,628 2,373 1,487 3, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

117 TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI* ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) L P L + P L ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE) P L + P ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur , Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 2,582 1,604 4,186 2, , , ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: * kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

118 TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PNEUMONIA PADA BALITA NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI PENDERITA L P L + P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 33,897 32,393 66,290 2,163 2,067 4,229 3, , , Lombok Tengah 25 46,602 51,524 98,126 2,973 3,287 6,260 1, , , Lombok Timur 29 60,234 69, ,350 3,843 4,410 8,253 4, , , Sumbawa 25 24,477 23,487 47,965 1,562 1,498 3, , Dompu 9 11,125 10,977 22, , Bima 21 21,224 24,301 45,525 1,354 1,550 2, , Sumbawa Barat 9 8,550 8,345 16, , Lombok Utara 8 10,646 11,491 22, , Kota Mataram 11 22,711 23,221 45,932 1,449 1,481 2,930 2, , , Kota Bima 5 7,670 7,970 15, JUMLAH (KAB/KOTA) 247, , ,962 15,767 16,768 32,536 14, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

119 TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KELOMPOK UMUR L P L+P H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR L P L+P L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR 1 4 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN Sumber: - Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

120 TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV POSITIF HIV L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % UTD PMI Lombok Barat 21,441 3,352 24,793 21, , , UTD RSUD Praya 3, ,945 3, , PMI Kabupaten Lombok Timur 7, ,822 7, , UTD-PMI KAB. Sumbawa 4, ,608 4, , RSUD Dompu UTD RSUD Bima 5,165 #DIV/0! #DIV/0! 5, #DIV/0! #DIV/0! RSUD AS SYIFA SUMBAWA BARAT #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! JUMLAH 37,061 5,040 47,266 36, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 DONOR DARAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

121 TABEL 13 NO KABUPATEN PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET PENEMUAN L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , , ,132 17,562 18,356 35,917 13, , , Lombok Tengah , , ,955 23,538 26,247 49,786 11, , , Lombok Timur , ,212 1,173,781 29,515 33,869 63,384 27, , , Sumbawa , , ,496 12,470 11,965 24,435 7, , , Dompu 9 117, , ,142 6,354 6,236 12,590 3, , , Bima , , ,890 12,726 12,864 25,590 3, , , Sumbawa Barat 9 69,477 67, ,072 3,752 3,650 7,402 2, , , Lombok Utara 8 106, , ,377 5,749 6,205 11,954 3, , , Kota Mataram , , ,314 12,263 12,540 24,803 3, , , Kota Bima 5 78,394 81, ,736 4,233 4,392 8,626 3, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 2,373,351 2,524,544 4,897, , , ,486 81, , , ANGKA KESAKITAN DIARE PER PENDUDUK 270 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS L DIARE DIARE DITANGANI P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

122 TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BARU NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

123 TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER PENDUDUK 0 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

124 TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS TERCATAT NO KABUPATEN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

125 TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA PB a RFT PB RFT MB L P L + P PENDERITA MB a L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! Lombok Tengah #DIV/0! Lombok Timur #DIV/0! #DIV/0! Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat #DIV/0! Lombok Utara #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Kota Mataram #DIV/0! Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

126 TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) Lombok Barat , Lombok Tengah , Lombok Timur , Sumbawa , Dompu 9 82, Bima , Sumbawa Barat 9 42, Lombok Utara 8 69, Kota Mataram , Kota Bima 5 45,530 3 JUMLAH (KAB/KOTA) 1,510, AFP RATE (NON POLIO) PER PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.98 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 1,510,826 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

127 TABEL 19 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DIFTERI PERTUSIS JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

128 TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0.6 JUMLAH KASUS PD3I Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

129 TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur , Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 1,759 1,626 3, INCIDENCE RATE PER PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

130 TABEL 22 NO KABUPATEN PUSKESMAS KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA SUSPEK MENINGGAL CFR POSITIF L P L+P L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P Lombok Barat 17 9,586 9,124 18,710 9,586 13,124 22, Lombok Tengah 25 2,954 3,268 6,222 2,954 3,268 6, Lombok Timur 29 26,964 15,836 42,800 26,964 15,836 42, Sumbawa 25 2,278 2,139 4,417 2,278 2,139 4, Dompu 9 2,354 1,876 4,230 2,354 1,876 4, Bima 21 9,225 7,944 17,169 9,225 7,944 17, Sumbawa Barat 9 4,721 2,024 6,745 4,721 2,024 6, Lombok Utara 8 2,582 3,565 6,147 2,582 3,565 6, Kota Mataram 11 2,725 2,725 3 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! Kota Bima 5 1, ,098 1,800 1,012 2, JUMLAH (KAB/KOTA) 61,946 46, ,263 62,464 50, , , JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 2,373,351 2,524,544 4,897,895 ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER PENDUDUK BERISIKO Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

131 TABEL 23 NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BARU DITEMUKAN PENDERITA FILARIASIS L P L+P L P L+P Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS JUMLAH SELURUH KASUS Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

132 TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 18 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , , ,752 3, , , Lombok Tengah , , ,076 5, , , Lombok Timur , , , , , , Sumbawa , , ,859 17, , , , , , Dompu 9 64,171 63, , #DIV/0! 2646 #DIV/0! 4592 #DIV/0! 6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 737 #DIV/0! 904 #DIV/0! 1641 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 44,915 44,430 89,345 3, , , Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 4920 #DIV/0! 4729 #DIV/0! 9649 #DIV/0! 9 Kota Mataram , , ,290 12, , , , , , Kota Bima 5 0 2,018 #DIV/0! 5,005 #DIV/0! 7,023 #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312,800 1,472,922 2,785, , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

133 TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , , ,752 4, , , Lombok Tengah 25 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 Lombok Timur , , , , , , Sumbawa 25 20,269 12,931 33,200 17, , , Dompu 9 74,908 75, , #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 Bima 21 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 Kota Mataram , , ,434 3, , , Kota Bima 5 55,193 59, ,206 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 645, ,591 1,424, , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA 15 TAHUN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN OBESITAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

134 TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , Lombok Tengah 25 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 Lombok Timur 29 44,637 2, Sumbawa Dompu 9 59, Bima 21 64, Sumbawa Barat Lombok Utara 8 #DIV/0! 4 #DIV/0! 0 #DIV/0! 9 Kota Mataram , Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 317,180 14, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination PEREMPUAN USIA TAHUN PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

135 TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN THN THN THN THN THN THN 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P I JENIS KEJADIAN LUAR BIASA KLB di Kab. Lombok Barat YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) 1 DBD Des Jan Jan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! DBD Pebr Pebr pebr #DIV/0! #DIV/0! 0.74 #DIV/0! S. Mers Corv Juni Juni 2011 Juli #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - CFR (%) II KLB di Kab. Lombok Tengah 1 AFP (AN. MAULIDA) 2 AFP (AN. LOLA MAULITA) Batuklian g Batuklian g Peresak Peresak 6 JANUARI JANUARI DESEMBER JANUARI JANUARI JANUARI ,286 2, #DIV/0! ,286 2, #DIV/0! - - AFP (AN. LINDA DWI 11 JANUARI Pujut Kawo ANGGARA PUTRI) 2016 JANUARI JANUARI ,352 1,743 3, #DIV/0! - - AFP (AN. NAOVAL Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI 4 Ganti ABDURRAHMAN RIDHO) Timur ,546 2,121 3, #DIV/0! - 5 AFP (AN. ANWAR IBRAHIM) Praya 10 JUNI 10 JUNI 10 JUNI Ganti Timur ,546 2,121 3, #DIV/0! AFP (AN. SISWANDANA IBNU Batuklian 6 Barabali SEPTEMBE SEPTEMB SEPTEMB SALEH) g R 2016 ER 2016 ER ,559 2,347 3, #DIV/0! - 7 AFP (an. Rizal ) Praya Timur Ganti 22 Des Des Des ,546 2,121 3, #DIV/0! - 8 AFP (an. Husna Aula Putri) Praya Timur Landah 22 Des Des Des , #DIV/0! Campak (an. Naila Sigit) Praya Batujangki 1 Desember 1 1 Barat h 2016 Desember Desember ,024 1, #DIV/0! CHIKUNGUNYA Batuklian 14 MARET 14 MARET 15 MARET Bujak g ,935 4,732 8, KERACUNAN PANGAN Praya Gerantung 6 JANUARI 6 6 Tengah 2016 JANUARI JANUARI ,651 1,779 3, KERACUNAN PANGAN Kopang Wajagesen 9 JANUARI 9 9 g 2016 JANUARI JANUARI ,913 4,624 8, KERACUNAN PANGAN Batuklian 5 MARET 5 MARET 5 MARET Pagutan g ,408 3,874 7, KERACUNAN PANGAN Praya 11 MEI 12 MEI Mangkung 11 MEI 2016 Barat ,534 6,594 12, KERACUNAN PANGAN Praya Mertak 31 JULI 31 JULI 2 Tombok AGUSTUS ,819 2,974 5, III 16 Keracunan Pangan Jonggat Batutulis 13 Des Des Des ,338 1,543 2, MEI 17 KIPI (AN. AFANDI D PUTRA) Jonggat Gemel 20 MEI KIPI (AN. LALU AZRIL INSANI 18 PUTRA) KLB di Kab. Lombok Timur Janapria Langko 24 MARET MARET MEI MARET ,948 2,130 4, #DIV/0! ,167 2,659 4, #DIV/0! - 1 Chikungunya ,695 3,211 5, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun ,413 2,915 5, Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

136 TABEL 27 (Lanjutan) JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN THN THN THN THN THN THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P DBD ,209 7,227 13, ,078 3,449 6, ,238 2,328 4, ,490 1,551 3, ,473 2,873 5, ,600 2,010 3, ,326 3,825 7, ,722 9,364 17, #DIV/0! ,695 3,211 5, #DIV/0! ,687 3,193 5, , #DIV/0! ,004 3,897 6, #DIV/0! ,488 1,830 3, #DIV/0! ,722 9,364 17, #DIV/0! ,209 7,227 13, #DIV/0! ,775 2,197 3, #DIV/0! ,989 4,772 8, #DIV/0! ,658 3,138 5, #DIV/0! ,209 7,227 13, #DIV/0! Keracunan Makanan ,158 7,526 14, ,279 6,049 11, ,112 1,194 2, Septembe 16 Septem 16 Septem ,109 2,632 4, #DIV/0! Campak , , Tetanus Neonatorum ,466 1,738 3, #DIV/0! - 6 Malaria ,247 2,504 4, IV KLB di Kab. Sumbawa V KLB di Kab. Dompu 1. Keracunan Makanan , VI KLB di Kab. Bima 1 Keracunan Nasi Minyak Parado Parado Rato #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 DBD Sanggar Sandue #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Piong #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Oi Saro #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - Kore #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Taloko #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - Lambu Kaleo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - MadapangDena #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Campak Palibelo Roi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Difteri Wawo Riamau #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

137 TABEL 27 (Lanjutan) JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA/KEL WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN DIKETAHUI DITANGGU- LANGI AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN THN THN THN THN THN THN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%) 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Rabies Donggo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - VII KLB di Kab. Sumbawa Barat VIII KLB di Kab. Lombok Utara 1 KLB DBD #DIV/0! IX KLB di Kota Mataram 1 Keracunan makanan (Mi goreng) /10/16 19/10/16 19/10/ Keracunan makanan (Cilok) /10/16 25/10/16 25/10/ Keracunan makanan (Manjareal) 1 1 1/11/16 1/11/16 1/11/ Keracunan makanan (Biskuit 4 MP ASI) 1 1 2/12/16 2/12/16 3/12/ X KLB di Kota Bima 1 DBD #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CHIKUNGUNYA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! CAMPAK #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

138 TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KLB DI DESA/KELURAHAN NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DITANGANI <24 JAM % Lombok Barat 17 #DIV/0! 2 Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa #DIV/0! 5 Dompu Bima Sumbawa Barat #DIV/0! 8 Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

139 TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS NO KABUPATEN PUSKESMAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES IBU NIFAS K1 K4 JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat , , Lombok Tengah 25 21,906 21, , ,910 18, , , Lombok Timur , , Sumbawa 25 10,552 10, , ,073 9, , , Dompu , , Bima 21 11,252 11, , ,742 9, , , Sumbawa Barat 9 3,723 3, , ,553 2, , , Lombok Utara 8 5,700 5, , ,442 4, , , Kota Mataram 11 9,701 9, , ,260 8, , , Kota Bima 5 4,252 3, , ,059 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 116, , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

140 TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 15,349 2, , , , , , Lombok Tengah 25 21,906 6, , , , , , Lombok Timur 29 28,457 9, , , , , , Sumbawa 25 10,552 3, , , , Dompu 9 6, , , Bima 21 11,252 7, , , , , , Sumbawa Barat 9 3,723 1, , Lombok Utara 8 5, , , Kota Mataram 11 9,701 5, , , Kota Bima 5 4,252 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 37, , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

141 TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat ,647 2, , , , , Lombok Tengah , Lombok Timur 29 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4 Sumbawa 25 88,546 3, , , Dompu 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 6 Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 8 Lombok Utara 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 Kota Mataram 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 10 Kota Bima 5 3, JUMLAH (KAB/KOTA) 414,279 6, , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

142 TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 15,349 15, , Lombok Tengah , , Lombok Timur , , Sumbawa , , Dompu , , Bima , , Sumbawa Barat , , Lombok Utara , , Kota Mataram , , Kota Bima , , JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

143 TABEL 33 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN Σ % L P L + P L P L + P Σ % Σ % Σ % Lombok Barat 17 15,349 3, ,801 7,109 13,910 1,020 1,066 2, , Lombok Tengah 25 21,906 4, ,319 10,305 19,624 1,398 1,546 2,944 1, , , Lombok Timur 29 28,457 5, ,046 13,824 25,870 1,807 2,074 3,881 1, , , Sumbawa 25 10,552 2, ,895 4,697 9, , , Dompu 9 6,078 1, ,784 2,742 5, Bima 21 11,252 2, ,012 5,218 10, , Sumbawa Barat 9 3, ,863 1,521 3, Lombok Utara 8 5,700 1, ,556 2,627 5, Kota Mataram 11 9,701 1, ,806 4,606 8, , Kota Bima 5 4, ,899 1,967 3, JUMLAH (KAB/KOTA) 116,970 23, ,981 54, ,598 7,647 8,192 15,840 6, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI L PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

144 TABEL 34 NO KABUPATEN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MKJP IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM PESERTA KB AKTIF % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % Lombok Barat 17 13, , , , , , , , , Lombok Tengah 25 17, , , , , , , , , , Lombok Timur 29 12, , , , , , , , , Sumbawa 25 11, , , , , , , , Dompu 9 4, , , , , , , Bima , , , , , , Sumbawa Barat 9 2, , , , , , , Lombok Utara , Kota Mataram 11 12, , , , , , , , Kota Bima 5 2, , , , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 77, , , , , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

145 TABEL 35 NO KABUPATEN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % Lombok Barat 17 1, , , , , , Lombok Tengah , , , , , , Lombok Timur 29 1, , , , , , , Sumbawa 25 2, , , , , , Dompu , , , Bima , , , Sumbawa Barat , , , Lombok Utara Kota Mataram 11 2, , , , , , Kota Bima , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 9, , , , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang NON MKJP % MKJP + MKJP + NON NON MKJP MKJP Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

146 TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PUS PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat ,374 15, , Lombok Tengah ,555 27, , Lombok Timur ,543 41, , Sumbawa 25 79,069 14, , Dompu 9 46,470 3, , Bima 21 82,197 5, , Sumbawa Barat 9 23,303 2, , Lombok Utara 8 37, , Kota Mataram 11 72,393 10, , Kota Bima 5 27,727 4, , JUMLAH (KAB/KOTA) 948, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

147 TABEL 37 NO KABUPATEN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7, , , Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 9, , , Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 13, , , Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4, , , Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2, , , Bima 21 4,837 5,034 9,871 4, , , Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1, , , Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2, , , Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3, , , Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50, ,132 52, , , , , , P L + P L BBLR P L + P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

148 TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) JUMLAH BAYI NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L + P L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7, , , , , , Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10, , , , , , Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11, , , , , , Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4, , , , , , Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2, , , , , , Bima 21 5,012 5,218 10,230 4, , , , , , Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1, , , , , , Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2, , , , , , Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3, , , , , , Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1, , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54, ,598 50, , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

149 TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN NO KABUPATEN PUSKESMAS 0-6 BULAN L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 6,478 6,102 12,580 6, , , Lombok Tengah 25 9,308 #DIV/0! #DIV/0! 8, Lombok Timur 29 11,676 13,372 25,048 10, , , Sumbawa 25 2,256 2,298 4,553 1, , , Dompu 9 10,431 9,992 20,423 9, , , Bima 21 4,275 4,417 8,692 3, , , Sumbawa Barat 9 1,625 1,758 3,383 1, , , Lombok Utara 8 2,100 2,268 4,368 1, , , Kota Mataram 11 4,647 #DIV/0! #DIV/0! 3, Kota Bima , , JUMLAH (KAB/KOTA) 39,742 40,996 94,692 34, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

150 TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PELAYANAN KESEHATAN BAYI JUMLAH BAYI NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6, , , Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 8, , , Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 11, , , Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4, , , Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2, , , Bima 21 5,012 5,218 10,230 4, , , Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1, , , Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2, , , Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3, , , Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54, ,598 48, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

151 TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN DESA/KELURAHAN UCI % DESA/KELURAHAN UCI Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

152 TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS BAYI DIIMUNISASI JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 7,141 6,653 13,794 7, , , , , , Lombok Tengah 25 10,040 9,182 19,222 10, , , , , , Lombok Timur 29 13,584 13,032 26,616 12, , , , , , Sumbawa 25 4,622 4,373 8,995 4, , , , , , Dompu 9 2,747 2,693 5,440 2, , , , , , Bima 21 4,837 5,034 9,871 4, , , , , , Sumbawa Barat 9 1,566 1,267 2,833 1, , , , , , Lombok Utara 8 2,368 2,172 4,540 2, , , , , , Kota Mataram 11 3,842 4,609 8,451 3, , , , , , Kota Bima 5 1,750 1,620 3,370 1, , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 52,497 50, ,132 51, , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

153 TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT) BAYI DIIMUNISASI DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4 a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 7, , , , , , , , , , , , Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19,624 10, , , , , , , , , , , , Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 15, , , , , , , , , , , , Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4, , , , , , , , , , , , Dompu 9 2,784 2,742 5,526 2, , , , , , , , , , , , Bima 21 5,012 5,218 10,230 5, , , , , , , , , , , , Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1, , , , , , , , , , , , Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2, , , , , , , , , , , , Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 4, , , , , , , , , , , , Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1, , , , , , , , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54, ,598 55, , , , , , , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3 L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

154 TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN) NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BAYI MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A JUMLAH JUMLAH L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P ΣƷ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % Lombok Barat 17 6,801 7,109 13,910 6, , , ,576 25,229 51,805 26, , , ,377 32,338 65,715 33, , , Lombok Tengah 25 9,319 10,305 19, , ,283 41,219 78, , ,602 51,524 98, , Lombok Timur 29 12,046 13,824 25,870 13, , , ,188 55, ,480 41, , , ,234 69, ,350 55, , , Sumbawa 25 4,895 4,697 9,593 4, , , ,487 20,885 38,372 16, , , ,382 25,582 47,965 21, , , Dompu 9 2,784 2,742 5,526 3, , , ,183 18,231 36,414 17, , , ,967 20,973 41,940 21, , , Bima 21 5,012 5,218 10,230 4, , , ,904 19,083 34,987 14, , , ,224 24,301 45,525 19, , , Sumbawa Barat 9 1,863 1,521 3,384 1, , , ,134 6,054 12,188 6, , , ,997 7,575 15,572 7, , , Lombok Utara 8 2,556 2,627 5,183 2, , , ,153 8,802 16,955 8, , , ,709 11,429 22,138 10, , , Kota Mataram 11 3,806 4,606 8,412 3, , , ,197 17,079 35,276 12, , , ,003 21,685 43,688 15, , , Kota Bima 5 1,899 1,967 3,866 1, , , ,680 5,390 11,070 5, , , ,579 7,357 14,936 7, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 50,981 54, ,598 42, , , , , , , , , , , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

155 TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 13,476 12,763 26,239 12,971 12,277 25, Lombok Tengah 25 21,036 19,765 40,801 18,000 16,851 34, Lombok Timur 29 25,904 29,698 55,602 23,462 26,908 50, Sumbawa 25 8,721 10,465 19,186 7,824 8,052 15, Dompu 9 5,843 5,344 11,187 5,256 5,026 10, Bima 21 9,297 11,158 20,455 6,467 7,762 14, Sumbawa Barat 9 2,644 2,642 5,286 2,075 2,112 4, Lombok Utara 8 4,560 4,921 9,481 4,310 4,653 8, Kota Mataram 11 9,307 8,542 17,849 4,987 4,294 9, Kota Bima 5 3,031 2,917 5,948 2,253 2,144 4, JUMLAH (KAB/KOTA) 103, , ,033 87,605 90, , , , , BGM JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

156 TABEL 46 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 26,576 25,229 51,805 26, , , Lombok Tengah 25 37,283 41,219 78,502 29, , , Lombok Timur 29 48,188 55, ,480 41, , , Sumbawa 25 17,487 20,885 38,372 17, , , Dompu 9 18,183 18,231 36,414 9, , , Bima 21 15,904 19,083 34,987 17, , , Sumbawa Barat 9 6,134 6,054 12,188 6, , , Lombok Utara 8 8,153 8,802 16,955 7, , , Kota Mataram 11 18,197 17,079 35,276 12, , , Kota Bima 5 5,680 5,390 11,070 5, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 201, , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 L MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) P L + P Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

157 TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) DITIMBANG L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 33,291 31,727 65,017 31,432 30,023 61, , Lombok Tengah 25 49,350 46,992 96,342 39,261 37,434 76, , Lombok Timur 29 56,426 64, ,122 49,464 56, , , Sumbawa 25 21,802 26,162 47,964 18,004 18,476 36, Dompu 9 12,515 11,005 23,520 11,292 10,486 21, Bima 21 23,246 27,896 51,142 14,290 17,148 31, Sumbawa Barat 9 7,056 7,132 14,188 6,205 6,307 12, Lombok Utara 8 10,646 11,492 22,138 9,687 10,456 20, Kota Mataram 11 22,810 21,285 44,095 13,022 11,913 24, Kota Bima 5 7,132 6,957 14,089 4,742 4,610 9, JUMLAH (KAB/KOTA) 244, , , , , , , , , BALITA % (D/S) L BGM P L+P Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

158 TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KASUS BALITA GIZI BURUK NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L P L+P Σ % Σ % Σ % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat #DIV/0! Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

159 TABEL 49 NO KABUPATEN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat 17 12,826 #DIV/0! #DIV/0! 12, Lombok Tengah 25 10,263 10,393 20,656 9, , , Lombok Timur 29 13,773 12,833 26,606 13, , , Sumbawa 25 16,611 15,611 32,222 16, , , Dompu 9 6,372 6,372 12,744 2, , , Bima 21 5,362 5,420 10,782 4, , , Sumbawa Barat 9 1,650 1,496 3,146 1, , , Lombok Utara 8 2,537 2,319 4,856 2, , , Kota Mataram 11 4,280 4,040 8,320 4, , , Kota Bima 5 1,252 1,126 2, , JUMLAH (KAB/KOTA) 62,100 59, ,536 55, , , ,919 3, CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L P L + P JUMLAH SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) % Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

160 TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KABUPATEN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN Lombok Barat 17 1,670 1, Lombok Tengah Lombok Timur 29 1,567 2, Sumbawa , Dompu , Bima 21 #DIV/0! 7 Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram 11 4,555 2, Kota Bima , JUMLAH (KAB/ KOTA) 10,310 14, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

161 TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL JUMLAH % SD/MI MENDAPAT % YAN. GIGI JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % Lombok Barat #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 2 Lombok Tengah ,263 10,393 20,656 9, , , ,514 #DIV/0! #DIV/0! 15, Lombok Timur ,505 75, ,693 19, , , ,925 4,451 9,375 4, , , Sumbawa ,425 3,155 6, Dompu , , Bima 21 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 7 Sumbawa Barat 9 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! 8 Lombok Utara ,812 7,573 15,385 1, , , ,114 2, , Kota Mataram ,278 #DIV/0! #DIV/0! 3, ,446 #DIV/0! #DIV/0! 2, Kota Bima ,608 7,899 16, , , , JUMLAH (KAB/ KOTA) 3, , , , ,744 32, , , ,031 6,816 48,806 6, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

162 TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS L P L+P L % P % L+P % Lombok Barat 17 19,018 21,757 40,775 4, , , Lombok Tengah 25 27,362 30,418 57,780 20, , , Lombok Timur 29 44,702 51,297 95,999 7, , , Sumbawa 25 17,087 16,395 33,482 1, , , Dompu 9 6,898 6,982 13,880 3, , , Bima 21 17,704 17,011 34,715 2, , , Sumbawa Barat 9 3,295 2,203 5,498 2, , , Lombok Utara 8 17,599 18,205 35,804 5, , , Kota Mataram 11 3,243 3,316 6,559 1, , , Kota Bima 5 4,956 5,819 10,775 5, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 161, , ,267 55, , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

163 TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH % L P L+P L P L+P Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 2,401, PBI APBD 41, Pekerja penerima upah (PPU) 442, Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 237, Bukan pekerja (BP) 56, Jamkesda 119, Asuransi Swasta Asuransi Perusahaan JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3,299, Sumber: - Seksi Akreditasi dan Jaminan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

164 TABEL 54 NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat 247, , ,598 2,015 3,427 5, ,538 2 Puskesmas di Lombok Tengah 159, , ,406 5,896 7,563 13, ,480 3 Puskesmas di Lombok Timur 244, , ,222 13,434 16,078 29,512 4,094 3,005 7,099 4 Puskesmas di Sumbawa 128, , ,657 5,651 5,949 11,600 2,017 1,356 3,373 5 Puskesmas di Dompu 57,566 69, ,009 1,405 1,649 3, Puskesmas di Bima 112,070 8, Puskesmas di Sumbawa Barat 48,044 61, ,235 1,199 1,181 2,380 1,297 1,201 2,498 8 Puskesmas di Lombok Utara 84,347 90, ,525 2,186 2,526 4, Puskesmas di Kota Mataram 155, , ,677 2,815 3,543 6, Puskesmas di Kota Bima 60,623 83, , ,697 1, ,718 SUB JUMLAH I 1,186,143 1,629,955 2,928,168 35,319 42,895 87,056 10,934 7,958 19,120 1 RSUD Patuh Patut Pacju 9,293 16,698 25,991 3,734 5,728 9, RSUD Praya 50,720 15, RSUD Dr. R. Soedjono Selong 47,096 53, ,606 8,120 12,786 20, RSI Namira Selong 15,125 14,110 29,235 3,026 4,230 7,256 5 RS Risa Sentra Medika Selong 8,188 15,413 23,601 2,232 3,443 5,675 6 RSUD Kab. Sumbawa 30,190 29,205 59,395 5,865 6,065 11, RSUD Dompu 23,391 25,756 49,147 6,089 9,524 15, RSUD Bima RSUD As Syifa 10,885 1,350 1,995 3, RSUD Tanjung 6,442 8,268 14,710 2,263 2,443 4, RSUD Kota Mataram 177,323 16, RS Dr. Agung Kota Bima 10,399 14,467 24, , RS Stikes Mataram, Kota Bima SUB JUMLAH II 150, , ,622 33,387 47, , Klinik di Lombok Timur 16,577 6,189 22, Klinik di Sumbawa Barat SUB JUMLAH III 17,290 6,248 23, JUMLAH (KAB/KOTA) 1,353,620 1,813,710 3,167,330 68,911 90, ,283 11,078 8,113 19,419 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 2,373,351 2,524,544 4,897,895 2,373,351 2,524,544 4,897,895 CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

165 TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO NAMA RUMAH SAKIT a L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P RSUD Patuh Patut Pacju 120 3,734 5,728 9, RSUD Praya 190 7,000 8,507 15, RSUD Dr. R. Soedjono Selong 291 8,120 12,786 20, , RSI Namira Selong 96 3,342 3,914 7, RS Risa Sentra Medika Selong 66 22,232 3,442 25, RSUD Kab Sumbawa 135 5,576 5,394 10, RSUD Dompu 178 7,006 8,607 15, RSUD Bima , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RSUD As Syifa 100 1,350 1,995 3, RSUD Tanjung 80 2,154 2,326 4, RSUD Kota Mataram , #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! RS Dr. Agung Kota Bima , RS Stikes Mataram, Kota Bima KABUPATEN/KOTA Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT 1,731 61,222 53, ,312 1,628 1,816 4, , GDR NDR Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

166 TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO NAMA RUMAH SAKIT a JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) JUMLAH HARI PERAWATAN JUMLAH LAMA DIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI) RSUD Patuh Patut Pacju 120 9,462 33,681 43, RSUD Praya ,507 52,243 51, RSUD Dr. R. Soedjono Selong ,906 67,852 78, RSI Namira Selong 96 7,256 23,834 23, RS Risa Sentra Medika Selong 66 25,674 15,419 14, RSUD Kab Sumbawa ,970 48,827 37, RSUD Dompu ,613 42,088 45, RSUD Bima ,524 58,240 49, RSUD As Syifa 100 3,345 12,621 9, RSUD Tanjung 80 4,480 18,900 42, RSUD Kota Mataram ,848 52,354 47, RS Dr. Agung Kota Bima 44 1,276 11,312 2, RS Stikes Mataram, Kota Bima , KABUPATEN/KOTA , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

167 TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 RUMAH TANGGA NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH % DIPANTAU JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS % BER- PHBS Lombok Barat ,777 3, , Lombok Tengah ,882 5, , Lombok Timur ,358 6, , Sumbawa ,868 5, , Dompu 9 57,907 11, , Bima ,606 3, Sumbawa Barat 9 34,044 1, Lombok Utara 8 70,229 1, Kota Mataram ,620 2, Kota Bima 5 1,050 1, JUMLAH (KAB/KOTA) 1,323,341 42, , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

168 TABEL 58 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH SELURUH RUMAH PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN Lombok Barat , , ,288 7, , , Lombok Tengah , ,539 32, , , Lombok Timur , , ,483 48, , , Sumbawa ,650 77, ,055 27, , , Dompu 9 55,170 30, ,373 24, , , Bima ,905 68, ,945 15, , , Sumbawa Barat 9 31,260 21, ,265 9, , , Lombok Utara 8 53,469 30, ,925 11, , , Kota Mataram ,264 83, ,979 17, , Kota Bima , ,801 5, , JUMLAH (KAB/KOTA) 1,312, , , , , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG RUMAH DIBINA SYARAT (RUMAH SEHAT) BELUM JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % SYARAT Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

169 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK NO KABUPATEN PUSKESMAS PENDUDUK JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH % Lombok Barat ,132 89, ,860 82, ,125 2,028 10,757 1,064 6, , ,060 2,130 15,239 1,850 13,334 37, ,735 35, , , Lombok Tengah ,955 91, ,875 74, , , , , , ,678 49, ,582 49, , , Lombok Timur 29 1,173, , , , ,994 21,231 92,828 20,823 90, , , , ,154 85, ,592 80, ,651 1,009, Sumbawa ,496 23, ,873 20,920 94,253 4,017 16,230 3,597 15,881 4,679 14,520 4,570 14,397 7,088 46,456 6,496 43, , , , , ,216 38, , , Dompu 9 233,142 3,564 23,201 3,228 21,733 1,027 7, ,411 10,827 61,821 10,773 61, , , , , ,315 78,190 14,178 78, , Bima ,890 7, , ,539 10,539 10,533 89, , Sumbawa Barat 9 137,072 15,627 85,012 15,760 84, , , ,701 43,165 10,695 43, , Lombok Utara 8 221,377 11,767 56,198 9,108 56, , , , , , ,978 30, , , Kota Mataram ,314 15,039 75,195 15,039 75, , , , , , ,595 66, , , Kota Bima 5 159,736 1,136 17,146 1,040 16, , ,694 17,277 95,702 16,973 93, , , ,496 29,929 5,457 29, , JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897, ,399 1,894, ,596 1,807,877 29, ,357 27, ,673 33, ,765 59, , ,018 73,608 6,659 70,202 1,900 38, ,831 5,021 23,621 3,209 20, ,225 1,621, ,259 1,650,864 3,935, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016

170 TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM JUMLAH % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

171 TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA KOMUNAL JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JENIS SARANA JAMBAN LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA % PENDUDUK PENGGUNA PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT) JUMLAH % Lombok Barat ,132 24, ,833 20, , , ,688 78, , #DIV/0! 570, Lombok Tengah , , , , , , , #DIV/0! 3,417 9,065 3,241 9, , Lombok Timur 29 1,173, #DIV/0! 226, , , , ,963 14,739 2,623 13, , Sumbawa , , , , ,381 73, , , Dompu 9 233, , , , ,960 33, , ,934 7,860 1,774 6, , Bima ,890 23,199 93,417 23,199 93, , ,968 63, , #DIV/0! 374, Sumbawa Barat 9 137, #DIV/0! 31, ,456 31, , #DIV/0! , Lombok Utara 8 221, , , , ,924 39, , #DIV/0! , Kota Mataram , #DIV/0! 110, , , , #DIV/0! #DIV/0! 456, Kota Bima 5 159,736 10,799 44,916 10,797 44, ,415 98,429 23,415 98, #DIV/0! 321 1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 4,897,895 60, ,128 55, , ,132 3,628, ,853 3,418, , ,455 21,749 88, ,979 34,005 8,263 32, ,908, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

172 TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JUMLAH DESA/ NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA STOP BABS KELURAHAN DESA MELAKSANAKAN STBM DESA STBM (SBS) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 1,135 1, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

173 TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 YANG ADA TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN NO KABUPATEN PUSKESMAS SARANA PENDIDIKAN SD SLTP SLTA SARANA KESEHATAN PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM BINTANG HOTEL NON BINTANG JUMLAH TTU JUMLAH % SARANA PENDIDIKAN RUMAH SAKIT SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG UMUM Lombok Barat Lombok Tengah , Lombok Timur , , Sumbawa Dompu #DIV/0! Bima #DIV/0! Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima #DIV/0! JUMLAH (KAB/KOTA) 3,955 1, ,821 2, , JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH SARANA KESEHATAN % JUMLAH % JUMLAH % HOTEL JUMLAH % TEMPAT-TEMPAT UMUM JUMLAH % Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

174 TABEL 64 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH TPM TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % JASA BOGA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

175 TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT JASA BOGA JUMLAH TPM DIBINA RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIBINA JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI JASA BOGA JUMLAH TPM DIUJI PETIK RUMAH MAKAN/ RESTORAN DEPOT AIR MINUM (DAM) MAKANAN JAJANAN TOTAL PERSENTASE TPM DIUJI PETIK Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

176 TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas (%) No. Nama Obat Bentuk Sediaan Mataram Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Lombok Utara Sumbawa Barat Sumbawa Dompu Bima Kota Bima % 1 Albendazole Tablet Amoxicillin 500 mg Tablet amoxicillin Syrup Deksametason Tablet Diazepam 5 mg/ml Injeksi Efinefrin (adrenalin) 0,1% ( sebagai HCl ) Injeksi Fitomenadion ( Vitamin K ) Injeksi Furosemid 40 mg Tablet Garam Oralit Serbuk Glibenklamid Tablet Kaptopril Tablet Magnesium Sulfat 20% Injeksi Metil Ergometrin Maleat 0,200 mg - 1 ml Injeksi Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet Oksitosin Injeksi Parasetamol 500 mg Tablet Tablet Tambah Darah Tablet Vaksin BCG Injeksi Vaksin TT Injeksi Vaksin DPT / DPT-HB / DPT-HB-Hib Injeksi RATA - RATA Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

177 TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP JUMLAH TEMPAT TIDUR ,465 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN ,088 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL BANK DARAH RUMAH SAKIT UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI INDUSTRI OBAT TRADISIONAL USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL PRODUKSI ALAT KESEHATAN PEDAGANG BESAR FARMASI APOTEK TOKO OBAT PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

178 TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT KHUSUS JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

179 TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF NO KABUPATEN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

180 TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS DESA/ KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 1, Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

181 TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO KABUPATEN PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KELURAHAN DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH % Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima JUMLAH (KAB/KOTA) 1, , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

182 TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 DOKTER DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk S3 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

183 TABEL 73 NO UNIT KERJA BIDAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 PERAWAT a PERAWAT GIGI L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

184 TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA KEFARMASIAN NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN a APOTEKER TOTAL L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

185 TABEL 75 NO UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 KESEHATAN MASYARAKAT a KESEHATAN LINGKUNGAN b L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

186 TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA NUTRISIONIS DIETISIEN L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 TOTAL Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

187 TABEL 77 NO UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA KETERAPIAN FISIK TOTAL FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK 1.12 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

188 TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA RADIOGRAFER L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP PENDUDUK Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN TENAGA KETEKNISIAN MEDIS REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIK REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN TEKNISI TRANSFUSI DARAH TEKNISI KARDIOVASKULER JUMLAH Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

189 TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAIN TENAGA KESEHATAN LAINNYA TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

190 TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANG ADMINISTRASI STAF PENUNJANG TEKNOLOGI STAF PENUNJANG PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN JURU TENAGA PENUNJANG KESEHATAN LAINNYA TOTAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Puskesmas di Lombok Barat Puskesmas di Lombok Tengah Puskesmas di Lombok Timur Puskesmas di Sumbawa Puskesmas di Dompu Puskesmas di Bima Puskesmas di Sumbawa Barat Puskesmas di Lombok Utara Puskesmas di Kota Mataram Puskesmas di Kota Bima SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RSUD Patuh Patut Pacju RSUD Praya RSUD Dr. R. Soedjono Selong RSI Namira Selong RS Risa Sentra Medika Selong RSUD Kab Sumbawa RSUD HL Manambai Abdul Kadir RSUD Dompu RSUD Bima RSUD Sondosia RSUD As Syifa RSUD Tanjung RSUD Kota Mataram RSUD Provinsi NTB RS Jiwa Provinsi NTB RSAD REM Wira Bhakti Mataram RS Bhayankara Mataram RS Universitas Mataram RS Katolik Sant Antonius Mataram RS Islam Siti Hajar Mataram RS Risa Sentra Medika Mataram RS Harapan Keluarga Mataram RS Biomedika Mataram RS Grha Ultima Medika Mataram RSIA Permata Hati Mataram RS PKU Muhammadiyah SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) , , SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DI LOMBOK BARAT INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) , , Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

191 TABEL 81 NO SUMBER BIAYA ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2,014,276,180, a. Dinas Kesehatan 1,261,917,384, Belanja Langsung : 862,325,822, * DAU 272,737,933, * DAK 280,882,855, * JKN 211,626,297, * DBHCHT 37,223,892, * RBA BLUD 48,972,599, * DBHPR 10,882,243, Belanja Tidak Langsung : 399,591,561, b. RSUD 752,358,796, Belanja Langsung : 639,100,631, * DAU 124,552,189, * BLUD 335,129,876, * DAK 136,705,549, * DBHCHT 22,793,576, * DBHPR 11,919,439, * DID 8,000,000, Belanja Tidak Langsung 113,258,165, APBD PROVINSI (Dinas Kesehatan) 45,749,342, Belanja Langsung : 25,124,907, Belanja Tidak Langsung : 20,624,434, APBN : 49,298,418, Dana Dekonsentrasi 49,298,418, Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - Lain-lain (sebutkan) 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 2,040,842, GF 424,080, MCAI 1,616,762, SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA/PROV 2,111,364,783,971 18,945,424,904,269 % APBD KESEHATAN KAB/KOTA/PROV THD APBD KAB/KOTA/PROV ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 431,076 Sumber: - Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2016 Lampiran Profil Kesehatan Provinsi NTB

192

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR. Mataram, Agustus 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas semua limpahan berkah dan perkenan- Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 9 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 113.883 115.084

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara = Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Praya, Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah

KATA PENGANTAR. Praya, Januari 2014 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-nya maka Profil Kesehatan Lombok Tengah 2013 dapat diselesaikan. Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 dapat diterbitkan.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJENE PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta ala, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga buku "Profil Kesehatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LOMBOK BARAT TAHUN 2015 NO INDIKATOR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 3.538 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 135 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 128.162

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK Assalammu alaikum Wr.Wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dan karunianya maka buku Profil Dinas Kesehatan Kota Depok

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 214 Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI JL. PANDANARAN 156 BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 dapat diterbitkan untuk merespon

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42 Desa/Kel

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 RESUME PROFIL INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 71.681 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 6113 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 6.648.190 6.678.117

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, bahwa atas Rahmat dan karunianya, telah diterbitkan Buku

Lebih terperinci

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta KATA PENGANTAR Profil Kesehatan merupakan data dan informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi Kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH PETA WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-nya maka Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) 2921033, Fax. (0376) 2922926, Kode Pos 83612 Email: dinkeskablotim@gmail.com

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN Jl. M. Natsir Simpang Ampek telp/fax (0753) 7464101 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur dan syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-nya, telah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Juli 2011. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat

KATA PENGANTAR. Mataram, Juli 2011. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia dan limpahan rahmatnya Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 ini dapat

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN PEMERINTAH DINAS KESEHATAN Jalan Ahmad Yani No. 100 Selong Telp. (0376) 2921033, Fax. (0376) 2922926, Kode Pos 83612 Email: dinkeskablotim@yahoo.co.id KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2015 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat Profil Kesehatan Kabupaten BatangTahun 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS KESEHATAN DRAFT ProfiI Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2014 Rakyat Sehat Kualitas Bangsa Meningkat i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 200 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 63 Desa/Kel Tabel

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci