PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: NI NYOMAN DEWI AMBARAWATI NIM. E1E PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERITAS MATARAM 2016

2

3 PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 2 BAJUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ni Nyoman Dewi Ambarawati, M. Liwa Ilhamdi, dan H. Muhammad Makki. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah ketercapaian hasil belajar siswa belum mencapai KKM secara maksimal pada mata pelajaran IPA kelas IV. Hasil observasi menunjukkan guru lebih banyak menggunakan metode monoton dan masih kurangnya guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran sehingga kurang menarik perhatian siswa. Yang mengantarkan peneliti untuk melakukan penelitian dengan menerapkan metode kuantum. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Bajur Tahun Pelajaran 2016/2017.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 sik lus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi dengan menggunakan metode Quantum Learning. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan, dimana pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 68,29% dengan nilai rata-rata kelas 70,73 meningkat pada siklus II dengan ketuntasan klasikal 85,36% dengan nilai ratarata kelas 78,53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 2 Bajur tahun ajaran 2016/2017. Kata Kunci : Metode Quantum Learning, Hasil Belajar IPA. ABSTRACT The problems in this research is the learning outcome of students which do not pass the minimum standard in Natural Science subject of grade IV. Observation indicate more teachers using methods monotonus and still lack of the teachers in the use of the media in the process learning so that less draw the attention of students. Which ushers researchers to conduct research by applying a method of quantum. The purpose of this research is t improve learning outcomes ipa students class IV SDN 2 Bajur 2016 /2017 years lesson. Research that used in this research is research act of class ( PTK) consisting of 2 cycles. Every cycle consisting of the planning stages, the action, observation and evaluation and reflection by using the method quantum learning. This research result indicates increased, where cycle I classical completeness of 68,29% wort average class 70,73. This increase in cycle II and classical completeness 85,36% worth average class 78,53. This we can conclude that the application of quantum method can improve learning outcomes students on subject science of grade iv SDN 2 Bajur academic years 2016/2017. Keyword : Method of Quantum Learning, study results science.

4 1. PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual[1]. Sebagai ilmu alam, Ilmu Pengetahuan Alam seharusnya menjadi satu mata pelajaran yang diminati dan disenangi siswa karena ada proses penemuan didalamnya. Namun kenyataannya di lapangan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Agung, S.Pd. selaku wali kelas IV di SD Negeri 2 Bajur, dari jumlah 41 siswa di kelas IV hanya 19 siswa yang mendapatkan hasil belajar di atas KKM. atau dengan persentase 46,3% dan 22 siswa yang mendapat hasil belajar di bawah KKM dengan persentase 53,6%. Dengan KKM yaitu 70. Hal ini disebabkan minat dari diri siswa sendiri masih kurang, sebagian siswa masih menganggap Ilmu Pengetahuan Alam sebagai pelajaran yang kurang menarik minat siswa. Kurangnya minat siswa yang terlihat dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini dikarenakan minat yang dirasakan oleh siswa sendiri, walaupun guru sendiri telah mencoba menarik minat siswa dengan melakukan penemuan-penemuan kecil dengan memanfaatkan alam sekitar. Akan tetapi hal ini juga tidak tampak menarik bagi siswa, keributan-keributan yang terjadi pada saat pembelajaran juga mempengaruhi sehingga siswa tidak dapat berkonsentrasi saat pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Berkaitan dengan hal itu maka dalam suatu proses pembelajaran perlu menerapkan metode dan model pembelajaran yang lebih inovatif. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu pembelajaran dengan mendengarkan musik pada metode Quantum Learning. Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat[2]. Dalam Quantum Learning seorang pendidik harus mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang alamiah serta mampu menyajikan materi pelajaran dengan penuh semangat serta belajar menyeluruh, serta bermanfaat bagi siswa.pembelajaran dengan menggunakan quantum learning terdapat beberapa langkah pembelajaran, yaitu : 1) tumbuhkan, 2) alami, 3) namai, 4) demonstrasi, 5) ulangi, dan 6) rayakan. Kelebihan metode Quantum Learning yaitu: 1) Melibatkan teknologi pendidikan terkini karena mempunyai basis neurosains (cara kerja otak) yang kuat, 2) Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi pembelajaran sesuai modalitas belajar (Somatic -Auditori-Visual- Intelektual) yang dimiliki masing-masing peserta didik., 3) Strategi pembelajaran quantum memberi peluang kepada semua peserta didik untuk mencapai lompatan prestasi belajar secara menakjubkan, 4) Setiap upaya belajar peserta didik dihargai dengan reward yang sepadan, sehingga peserta didik semakin termotivasi belajar untuk mendapatkan reward sebaik-baiknya. sedangkan kekurangan metode Quantum Learning yaitu: 1) Kelemahan utama quantum learning adalah lebih menekankan pada kompetisi individual dalam mencapai prestasi belajar, sehingga aspek sosial dan kerja sama kurang berkembang, 2) Quantum learning lebih menekankan prestasi belajar

5 dalam hal akademik intelektual, namun kurang menaruh perhatian pada aspek moral, karakter, maupun kepribadian [3]. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengajukan penelitian yang berjudul Penerapan Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 2 Bajur Tahun Ajaran 2016/ METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang memiliki langkah -langkah antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, (4) refleksi. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa, data aktivitas siswa dan data aktivitas guru dimana instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) data aktivitas belajar siswa dalam kelas diambil dengan menggunakan lembar observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, (2) data aktivitas guru diambil pada saat pelaksanaan pembelajaran tiap pertemuan diperoleh dari lembar observasi guru,serta (3) data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes evaluasi belajar IPA kepada siswa, dengan beberapa perangkat pendukung pembelajaran ( RPP, LKS dan Instrumen soal pilihan ganda). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Bajur dengan jumlah siswa 41 orang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Ketuntasan individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individu apabila mampu memperoleh nilai 75 sebagai standar ketuntasan belajar minimal. Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut[4]: Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal b. Menghitung Nilai Rata-rata[5]. X X N Keterangan: X : Nilai ata-rata X : Jumlah seluruh skor N : Subjek c. Ketuntasan klasikal[5]. Siswa yang tuntas belajar P = x 100 % Siswa Keterangan: P : Ketuntasan klasikal

6 d. Data Aktivitas Siswa dan Data Aktivitas Guru [6]. Interval Interval Skor Kategori Mi + 1,5 SDi M SMi 67,5 M 72 Sangat Aktif Mi + 0,5 SDi M < Mi + 1,5 SDi 52,5 M < 67,5 Aktif Mi 0,5 SDi M < Mi + 0,5 SDi 37,5 M < 52,5 Cukup Aktif Mi 1.5 SDi M < Mi 0,5 SDi 22,5 M < 37,5 Kurang Aktif 0 M < Mi 1,5 SDi 0 M < 22,5 Tidak Aktif Keterangan: X = rata-rata skor aktivitas siswa 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Bajur dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD. Banyak siswa kelas IV SDN 2 Bajur adalah 41 orang siswa yang terdiri dari siswa dengan jumlah siswa laki-laki 25 orang siswa dan jumlah siswa perempuan 16 orang siswa. Penelitian ini mulai dilaksanakan dari tanggal 25 Agustus 2016 sampai tanggal 2 September 2016, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menerapkan metode Quantum Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Bajur Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Evaluasi siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016 kemudian siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Evaluasi siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 September 2016, metode tes menggunakan soal berupa pilihan ganda yang berjumlah 10 soal pada siklus I dan siklus II Adapun perbandingan hasil penelitian yang dilaksanakan di siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut: Aktivitas Aktivitas guru Nilai Ratarata hasil an Ketuntas belajar siswa Siklus Rata Ratarata Kriteria Kriteria belajar siswa Klasikal rata I 53 Baik 47 Cukup Aktif ,29% II 55 Baik 52,5 Aktif 78,53 85,36% Peningkatan 2 5,5 7,8 17,07% Kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II. Hal ini terlihat pada peningkatan persentase pelaksanaan pembelajaran maupun skor aktivitas guru dan siswa. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pembelajaran siklus I. Skor rata-rata aktivitas mengajar guru sebesar 55 dengan kriteria baik meningkat 2 poin dari siklus I. Sedangkan skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 52,5 dengan kriteria aktif meningkat 5,5 poin dari siklus I. Hasil ini sudah memenuhi kriteria yang diinginkan yakni aktivitas guru minimal berada pada kategori baik dan aktivitas siswa minimal berada pada kategori aktif.

7 Setelah dilakukan kegiatan evaluasi, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 78,53 meningkat 7,8 poin dari siklus I dan ketuntasan klasikal sebesar 85,36% meningkat 17,07% dari siklus I. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 dan ketuntasan klasikal yang diperoleh sudah mencapai kriteria yang diinginkan yaitu sebesar 85%. Keberhasilan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran quantum ini dikarenakan adanya pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan dan juga menghadirkan permainan dalam pembelajaran. Permainan yang dihadirkan dalam pembelajaran mendorong siswa lebih bersemangat dalam belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran juga tidak mudah dilupakan siswa. Keberhasilan pembelajaran juga didukung oleh penerimaan siswa terhadap keberadaan guru. Penerimaan tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan pembelajaran guru senantiasa memberikan pengalaman nyata pada siswa. Guru juga senantiasa menganggap semua usaha yang dilakukan siswa patut dihargai dan dirayakan sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran (Sugiyanto 2010). Selain itu, aktivitas siswa yang ditunjukkkan dengan keterlibatan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat maupun dalam pemanfaatan media gambar maupun media nyata menambah suasana pembelajaran IPA dengan model pembelajaran quantum semakin hidup. Hasil penelitian dan analisis data yang didapatkan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa IV SDN 2 Bajur pada pokok bahasan Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan. Sehingga Metode Quantum Learning dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa baik meningkatkan potensi akademik maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terhadap data hasil penelitian yang telah dilakukan dikelas IV SDN 2 Bajur mengenai penerapan metode pembelajaran kuantum dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh kesimpulan : penerapan metode pembelajran kuantum mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Bajur Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar IPA, ketuntasan belajar secara klasikal siswa dari siklus I hingga siklus II dengan kriteria ketuntasan mimimal (KKM) sebesar 85%. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dengan adanya peningkatan rata-rata kelas untuk siklus I yaitu sebesar 70,73 dengan ketuntasan klasikal sebesar 68,29%. Meningkat pada siklus II, rata-rata kelas sebesar 78,53 meningkat 7,8 poin dari siklus I serta peningkatan ketuntasan klasikal 85,36% meningkat 17,07% dari siklus I. Peningkatan aktivitas guru terlihat dari adanya peningkatan skor rata-rata aktivitas guru yaitu untuk siklus I sebesar 53 dengan kriteria baik menjadi 55 pada siklus II dengan kriteria baik meningkat 2 poin dari siklus I. 2. Saran Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, adapun saran dari peneliti adalah: 1. Bagi guru, Metode Quantum Learning dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam proses pembelajaran di kelas.

8 2. Dalam menerapkan Metode Quantum Learning harus benar-benar diperhatikan beberapa hal, yaitu: a. Pengarahan yang diberikan kepada siswa dalam menyusun pertanyaan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Media yang digunakan harus sesuai supaya menunjang proses pembelajaran karena berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran. c. Dalam memberikan bimbingan individu maupun kelompok harus merata. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan menerapkan Metode Quantum Learning diharapkan dapat menerapkannya pada kelas yang berbeda dan mata pelajaran yang berbeda.

9 DAFTAR PUSTAKA [1] Bahtiar dan Saiful Prayogi Evaluasi Hasil Pembelajaran Sains (IPA). Mataram: CV. Dimensi Raya [2] Deporter Bobbi, Hernacki Mike Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa [3] Shoimin, haris Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Yogyakarta: Ar-ruzz Media. [4] Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [5] Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. [6] Wayan Nurkancana dan Sunartana Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional [7] Arikunto, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [8] Huda, Miftahul Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar [9] Harumni Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. [10] Sobry Sutikno, M Belajar dan Pembelajaran. Lombok : Holistica. [11] Shoimatul Ula S Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media [12] Sukardjo, M, dan Ukim komarudin Landasan Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. [13] Susanto, Ahmad Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana. [14] Suyadi Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya. [15] Winarsih Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning Siswa Kelas III SDN 32 Cakranegara. Skripsi tidak di terbitkan. Mataram: Program S1 PGSD FKIP Universitas Mataram. [16] Pratiwi, Silvy Ria (2013). Penerapan Metode Quantum Learning. diakses tanggal 20 Desember

10