BAB I PENDAHULULAN. lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah da rah Indonesia,
|
|
- Fanny Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULULAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia mempunyai tujuan Negara sebagaimana tersurat dalam alinea keempat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa tujuan Negara antara lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah da rah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa serta melaksanakan perdamaian dunia. Tujuan Negara tersebut dapat tercapai melalui pembangunan nasional. 1 Pembangunan nasional sebagai amanat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan nasional dilaksanakan antara lain melalui pembangunan dibidang ekonom i. 2 Pembangunan Nasional khususnya dibidang perekonom ian tidak terlepas dari pembangunan ketenagakerjaan. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai arti penting bagi pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara materil, oleh sebab itu pembangunan ketenagakerjaan dengan sarana hukum ketenagakerjaan mempunyai karakteristik khusus dalam hubu ngan pengusaha dan pekerja serta pemerintah. Karakteristik tersebut berupa penghapusan sub ordinasi antara 1 Bagus Sarnawa dan Hayu sukiyoprapti,2010, Menejemen Pegawai Negri Sipil, Yogyakarta; Citra Prima Persada, hlm 1. 2 Bagus Sarnawa dan Johan Erwin Isharyanto,2010, Hukum Ketenagakerjaan, Yogyakarta; Laboratorium Ilmu Hukum, hlm 1. 1
2 2 pengusaha dan pekerja. Hubungan ketenagakerjaan yang terjadi adalah keseimbangan dan kesetaraan antara pekerja dan pengusaha. 3 Pada saat ini karakteristik tersebut tercantum dalam ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun Ketenagakerjaan menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nom or 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja. Pengertian perjanjian kerja terdapat dalam Pasal 19 ayat (1) yaitu peranjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha/pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Sehubungan dengan pengertian perjanjian kerja tersebut, maka perjanjian kerja memiliki empat unsur, yaitu : a. Adanya orang dibawah pimpinan orang lain atau perintah b. Adanya penunaian kerja c. Dalam waktu tertentu d. Adanya upah Perjanjian kerja dapat dibuat secara tertulis atau lisan. Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan se suai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) Undangundang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan Perjanjian kerja adalah sah apabila dibuat berdasarkan : 3 Ibid. hlm. iii
3 3 1. Kesepakatan kedua belah pihak 2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum 3. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan 4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan 5. Ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian kerja apabila bertentangan dengan kesepakatan kedua belah pihak dan kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum, maka perjanjian kerja dapat dibatalkan, sedangkan apabila bertentangan dengan adanya pekerjaan yang diperjanjikan dan pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku maka, akibatnya perjanjian kerja batal demi hukum. 4 Perjanjian kerja yang dibuat antara pekerja dengan pemberi kerja menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak. Hak dan kewajiban tersebut dapat dibagi sebagai berikut : a. Kewajiban pekerja/buruh 1) Pekerja/buruh wajib melakukan pekerjaan. 2) Pekerja/buruh wajib mentaati aturan dan petunjuk dari pengusaha. 3) Pekerja/buruh berkewajiban untuk membayar denda atau ganti rugi. b. Kewajiban pengusaha 4 Ibid. hlm 77-78
4 4 1) Kewajiban membayar upah 2) Kewajiban untuk memberikan cuti dan waktu istirahat 3) Kewajiban membuat peraturan perusahaan 4) Kewajiban memberikan perlindungan atas kesehatan, keselamatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. 5) Kewajiban memberikan surat keterangan. Dalam hubungan antara pengusaha dengan pekerjanya sering sekali terjadi masalah terutama dalam hal pengupahan. Pengupahan merupakan masalah yang sangat krusial dalam bidang ketenagakerjaan bahkan, apabila tidak profesional dalam menangani tidak jarang akan menjadi potensi perselisihan serta mendorong timbulnya mogok kerja dan unjuk rasa. 5 Perdebatan tentang nilai upah layak terus terjadi antara pekerja dengan pengusaha. Pekerja menganggap upah yang diterima tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan hidup layak ditambah lagi dengan kenaikan harga - harga kebutuhan bahan pokok setiap tahunnya m enambah derita pekerja, namun di sisi lain, pengusaha menganggap kenaikan upah pekerja akan menambah biaya produksi yang pada akhirnya akan mengakibatkan tidak kompetitifnya iklim usaha di Indonesia. 6 Pengertian mengenai upah diatur dalam Pasal 1 butir 30 U ndangundang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Menurut pasal tersebut upah adalah : 5 Abdul khakim, 2006, Aspek hukum pengupahan. Bandung, PT Citra Aditya Bakti, hlm 1 6 Mukhtar, 2014, Model Penetapan Upah Minimum Pekerja, Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
5 5 hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,kepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Prinsip dasar pengupahan pekerja formal terdapat dalam konstitusi, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 17/MEN/VIII/2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah pertama, mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya, kedua mencerminkan pemberian imbalan atas hasil kerja seseorang, dan ketiga memuat pemberian insentif yang mendorong peningkatan produktifitas kerja dan pendapatan daerah/nasional. 7 Demi mewujudkan pencapaian hidup yang layak pemerintah menetapkan upah minimum yang disesuaikan tiap masing-masing daerah yang berbeda-beda dengan melihat produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Salah satu profesi yang diatur mengenai kewajibannya adalah notaris. Secara umum notaris merupakan pejabat publik yang menjalankan profesinya dalam pelayanan hukum kepada masyarakat, guna memberi perlindungan dan jaminan demi tercapainya kepastian hukum dalam masyarakat. Menjadi notaris tidak hanya bermodalkan pengetahuan dan keterampilan hukum semata tetapi juga harus memiliki moral, etika dan tanggung jawab yang 7 Ahmad Husni, 2014, Pengaturan Pengupahan Pekerja Formal (Perbandingan Antara Undang - undang Nomor 13 Tahun 2003 Dengan Syariah), Usulan Penelitian Unggulan Prodi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 3
6 6 tinggi terhadap profesinya tersebut. Secara sosiologis keberadaan notaris dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan terutama dalam hal un tuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat bukti yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna. Jasa notaris sangat diperlukan karena notaris adalah pejabat yang berwenang untuk membuat akta-akta yang sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang no 2 tahun 2004 tentang jabatan notaris (UUJN). 8 Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) pengertian Kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan (perusahaan dan sebagainya), tempat kerja. 9 Berdasarkan pengertian tersebut, kantor notaris dapat diartikan sebagai tempat dimana notaris bekerja dan menjalankan peran dan fungsinya. Demi kelangsungan kantornya, seorang nota ris memerlukan pekerja yang dapat membantu, baik dalam persiapan dan penyelesaian akta-akta maupun dalam pengadministrasian akta/ surat/ dokumen. 10 Hubungan notaris dan pekerja merupakan hubungan kerja. Dalam hubungan kerja itu para pihak mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 yang mengatur tentang hak dan kewajiban pemberi kerja dan pekerja. Sehubungan dengan notaris mempekerjakan seseorang dikantornya, maka seharusnya notaris juga memperhatikan ketentuan-ketentuan yang 8 Sere Nelly Yana, 2013, Perlindungan Hukum Bagi Pekerja Notaris/PPAT Dalam Pekerjaanya ditinjau Dari Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.Tesis, hlm.5. 9 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989, Jakarta, Balai Pustaka, hlm Hasyimososka.blogspot.co.id/2011/06/system -administrasi-dan-tata-kelola.html?m=1.
7 7 diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan, demi terciptanya asas keadilan serta terwujudnya kesejahteraan pekerja dikantor notaris. Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik mengangkat judul penelitian PERLINDUNGAN UPAH TERHADAP PEKERJA PADA KANTOR NOTARIS DI KABUPATEN SLEMAN. B. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kewajiban Notaris terhadap Undang-undang Ketenagakerjaan? 2. Apakah sistim pengupahan pekerja notaris di Kabupaten Sleman sudah sudah sesuai dengan ketentuan upah minimum? C. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelitian kepustakaan yang dilakukan sebelumnya telah diketahui bahwa ada beberapa penelitian yang mempunyai kemiripan antara lain penelitian yang dilakukan oleh: 1. Sere Nelly Yana, yang mengangkat judul Perlindungan hukum bagi Pekerja Notaris/PPAT dalam Pekerjaanya ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan rumusan masalah sebagai berikut :
8 8 a. Bagaimanakah perlindungan hukum preventif bagi pekerja notaris/ppat dalam menjalankan pekerjaanya? b. Bagaimanakah penyelesaian yang ditempuh apabila haknya sebagai pekerja Notaris/PPAT tidak terpenuhi? Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sere Nelly Yana tersebut focus pada perlindungan hukum bagi karyawan notaris/ppat dalam pekerjaanya ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Silvya Akuareta, yang mengangkat judul Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pendaftaran Karyawan Notaris Sebagai Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di kota Yogyakarta 12 dengan perumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana tanggung jawab Notaris terhadap pendaftaran karyawanya sebagai peserta BPJS di Kota Yogyakarta? b. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan dalam memenuhi tanggung jawab Notaris terhadap pendaftaran karyawanya sebagai peserta BPJS di Kota Yogyakarta? Dalam penelitian yang dilakukan oleh Silvya Akuareta fokus pada Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pendaftaran Karyawan Notaris Sebagai Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di kota Yogyakarta. 11 Sere Nelly Yana, Op. Cit. 12 Silvya Akuareta, 2015, Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pendaftaran Karyawan Notaris Sebagai Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kota Yogyakarta, Tesis, Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
9 9 3. Winda Agustina, yang mengangkat judul : Perlindungan Upah Bagi Calon Notaris Yang Bekerja Magang Di Kantor Notaris 13 dengan rumusan masalah sebagai berikut : a. Apakah undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan perlindungan upah terhadap para calon notaris yang magang di kantor notaris? b. Bagaimanakah status pegawai calon notaris yang magang di kantor notaris? Dalam penelitian yang dilakukan oleh Winda Agustina fokus kepada Perlindungan Upah Bagi Calon Notaris Yang Bekerja Magang Di Kantor Notaris. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas dapat disim pulkan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan dan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Apabila dikemudian hari ditemukan penelitian yang sama dengan penelitian ini, hal tersebut benar-benar diluar sepengetahuan penulis. Maka diharapkan penelitian ini dapat melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang sebelumnya. 13 Winda Agustina, 2011, Perlindungan Upah Bagi Calon Notaris Yang Bekerja Magang Di Kantor Notaris, Tesis, Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok.
10 10 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan bagi pengembangan ilm u hukum khususnya dalam bidang hukum ketenagakerjaan dan kenotariatan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan terutama bagi pejabat hukum yaitu notaris, serta dapat menjadi evaluasi bagi praktisi hukum. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis kewajiban Notaris terhadap Undangundang Ketenagakerjaan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis kesesuaian sistim pengupahan pada pekerja notaris di Kabupaten Sleman sesuai dengan ketentuan upah minimum.
BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang. dalam mendukung pembangunan nasional. Berhasilnya perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, baik material maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu perjanjian tertulis merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang diberikan kewenangan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Notaris merupakan pejabat umum yang diangkat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang diberikan kewenangan secara atributif berdasarkan Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, tidak akan lepas dari apa yang dinamakan dengan tanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kebijakan pemerintah terhadap jabatan notaris, bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD Negara R.I. tahun 1945
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU. Ardy Pramana Putra / D Abstrak
TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU Ardy Pramana Putra / D 101 11 356 Abstrak Pelaksanaan pendidikan ini dilakukan oleh perusahaan di bidang jasa layanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam membuat suatu alat bukti tertulis yang bersifat autentik dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Notaris merupakan pejabat umum yang kedudukannya sangat dibutuhkan dalam membuat suatu alat bukti tertulis yang bersifat autentik dari suatu perbuatan hukum
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa, Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB IX HUBUNGAN KERJA Pasal 50 Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh. Pasal 51 1. Perjanjian kerja dibuat secara tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan konstitusi. Di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan konstitusi. Di dalam Konstitusi terdapat peraturan peraturan yang mengatur mengenai hak hak seorang warga Negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu perusahaan memiliki peraturan dan tata tertib yang mengatur jalannya suatu perusahaan tersebut. Dengan kata lain setiap perusahaan diwajibkan adanya kepemilikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh jaminan sosial untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (3) mengatur bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh jaminan sosial untuk kelangsungan hidupnya
Lebih terperinciAspek Hubungan Kerja dan Perjanjian Kerja di Indonesia. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Aspek Hubungan Kerja dan Perjanjian Kerja di Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Hubungan Kerja Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan terus mengedepankan pembangunan guna meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal sejak masyarakat mengenal hukum itu sendiri, sebab hukum itu dibuat untuk mengatur kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pilar-pilar utama dalam penegakan supremasi hukum dan atau. memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam bidang hukum untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi di bidang hukum merupakan profesi luhur atau terhormat ataupun profesi mulia (nobile officium) dan sangatlah berpengaruh di dalam tatanan kenegaraan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah berdirinya Negara Indonesia, para Foundingfathers (para pendiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah berdirinya Negara Indonesia, para Foundingfathers (para pendiri Negara) Indonesia merumuskan sumber hukum bagi Negara Indonesia yaitu Pancasila sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Kenyataan telah membuktikan bahwa faktor ketenagakerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, ada dua aturan yang wajib dipatuhi oleh seorang Notaris yaitu Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Notaris merupakan salah satu profesi yang mulia, oleh karena itu, untuk tetap memuliakan profesi ini, maka diperlukan suatu aturan untuk mengatur tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu
BAB I PENDAHULUAN Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan, demikianlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pasal 1 ayat (3). Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum. berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3). Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Keberadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, pertanahan, kegiatan sosial, pasar modal, dan untuk kepastian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Notaris sebagai pejabat umum, merupakan salah satu pejabat negara yang dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberikan pelayanan umum kepada masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarganya dengan cara pemberian upah yang sesuai dengan undang-undang dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan pembangunan ketenagakerjaan menurut ketentuan Pasal 4 Undang- Undang No. 13 Tahun 2003, adalah: 1. Memberdayakan dan mendaya gunakan tenaga kerja secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara hukum, pernyataan tersebut diatur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum, pernyataan tersebut diatur di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD) 1945, Pasal 1 ayat (3) yang dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial banyak menimbulkan peristiwa maupun perbuatan hukum. Amanat Undang- Undang yang diemban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian A.1 Pengertian perjanjian Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan, hal ini berdasarkan bahwa perikatan dapat lahir karena perjanjian dan undang undang. Sebagaimana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang sedang giat dilaksanakan oleh
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang sedang giat dilaksanakan oleh segenap rakyat Indonesia mencakup semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik sumber daya alamnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum. bukti yang sempurna berkenaan dengan perbuatan hukum di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Notaris sebagai pejabat umum merupakan salah satu organ Negara yang dilengkapi dengan kewenangan hukum untuk memberi pelayanan umum kepada masyarakat, teristimewa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewajiban seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat. 2 Hukum sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Prinsip Negara hukum menjamin kepastian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke IV, berisi tujuan negara bahwa salah satu tugas Pemerintah Negara Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal sejak masyarakat mengenal hukum itu sendiri, sebab hukum itu dibuat untuk mengatur kehidupan
Lebih terperinciPENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA
0 PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerja/buruh adalah tulang punggung perusahaan adagium ini nampaknya biasa saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi kalau dikaji lebih jauh akan kelihatan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI
Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah. bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dari bernegara sebagaimana yang diatur dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Lebih terperinciHUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003
HUKUM KETENAGA KERJAAN BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 PENGUSAHA PEMERINTAH UU NO 13 TAHUN 2003 UU KETENAGAKERJAAN PEKERJA MASALAH YANG SERING DIHADAPI PENGUSAHA - PEKERJA MASALAH GAJI/UMR MASALAH KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara berkembang yang masih berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya. tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Melihat realitas tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun untuk meningkatkan pembangunan di segala sektor dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan perlindungan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Notaris merupakan jabatan tertentu yang menjalankan profesi dan pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan perlindungan dan jaminan demi tercapainya kepastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan masyarakat memerlukan kepastian hukum. Selain itu, memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang, seiring meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan budaya manusia yang telah mencapai taraf yang luar biasa. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti saat sekarang ini merupakan wujud dari perkembangan budaya manusia yang telah mencapai taraf yang luar biasa. Di dalamnya manusia bergerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertulis untuk berbagai kegiatan ekonomi dan sosial di masyarakat. Notaris
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jabatan Notaris diadakan atau kehadirannya dikehendaki oleh aturan hukum dengan maksud membantu dan melayani masyarakat yang membutuhkan alat bukti tertulis
Lebih terperinciPERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ATAS KARYAWAN PT. CANTIKA MANDIRI PRATAMA DENGAN PT. JAMSOSTEK CABANG JAMBI
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ATAS KARYAWAN PT. CANTIKA MANDIRI PRATAMA DENGAN PT. JAMSOSTEK CABANG JAMBI Oleh : H. Abdul Hariss, S.H., M.H. Prof. Madya Dr. Rusniah Bt Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dan hakikat pembangunan nasional adalah untuk. menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sebagaimana tercantum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dan hakikat pembangunan nasional adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA. Hubungan kerja adalah hubungan antara seseorang buruh dengan seorang
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA A. Pengertian Perjanjian Kerja Hubungan kerja adalah hubungan antara seseorang buruh dengan seorang majikan. Hubungan kerja menunjukkan kedudukan kedua belah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan pasar bebas belum berjalan sepenuhnya. Akan tetapi aroma persaingan antar perusahaan barang maupun jasa, baik di dalam negeri maupun antar negara,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERLINDUNGAN BURUH/PEKERJA INFORMAL DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial guna mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam perkembangannya membentuk organisasi atau badan sosial guna mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini. Organisasi-organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara. pernyataan tersebut menjelaskan bahwa negara wajib memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Untuk dapat mempertahankan
Lebih terperinciPEMBATALAN BEBERAPA KETENTUAN DARI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN
1 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 560 2492 TAHUN 2015 TENTANG PEMBATALAN BEBERAPA KETENTUAN DARI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap interaksi yang dilakukan manusia dengan sesamanya, tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap interaksi yang dilakukan manusia dengan sesamanya, tidak dapat lepas dari etika karena dapat menjaga martabat sebagai makhluk yang sempurna. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan tanah dalam rangka pembangunan bagi pemenuhan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan tanah dalam rangka pembangunan bagi pemenuhan berbagai keperluan semakin meningkat, baik sebagai tempat bermukim maupun untuk kegiatan usaha. Sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Negara Indonesia adalah negara hukum. Semua Warga Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Negara Indonesia adalah negara hukum. Semua Warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dimuka hukum, dan wajib mematuhi hukum yang berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kehadiran notaris sebagai pejabat publik adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat akan kepastian hukum atas setiap perikatan yang dilakukan, berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. robot-robot mekanis yang bergerak dalam tanpa jiwa, karena lekatnya etika pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Notaris sebagai pejabat umum, sekaligus sebuah profesi posisinya sangat penting dalam membantu dalam memberikan kepastian hukum bagi masyarakat Notaris harus
Lebih terperinciHUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN III) HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL copyright by Elok Hikmawati 1 HUBUNGAN KERJA Hubungan Kerja adalah suatu hubungan yang timbul antara pekerja dan pengusaha setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap jasa Notaris tidak dapat dihindarkan karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat terhadap jasa Notaris tidak dapat dihindarkan karena notaris mempunyai peranan penting membantu masyarakat dalam melakukan hubungan hukum, dibutuhkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum sebagai kaidah atau norma sosial yang tidak terlepas dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan pencerminan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan notaris dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bisnis perumahan di perkotaan maupun di pinggiran merupakan sektor yang sangat menjanjikan. Dewasa ini banyak orang yang membeli rumah di perumahan untuk
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN U M U M
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG K E T E N A G A K E R J A A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena buruh kontrak semakin terlihat menaik secara grafik, hampir 70 % perusahaan-perusahaan di Indonesia telah memanfaatkan tenaga kontrak ini sebagai karyawannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya menuntut setiap orang untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu pelaksanaan pekerjaan untuk kepentingan
Lebih terperinci- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH NON PNS.
- 2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama yang mengikat antara dua individu atau lebih.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam masyarakat, individu yang satu senantiasa berhubungan dengan individu yang lain. Dengan perhubungan tersebut diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai tujuan membangun negara yang sejahtera (Welfare State), akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian merupakan instrumen penting dalam membangun negara yang mempunyai tujuan membangun negara yang sejahtera (Welfare State), akan tetapi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asas hukum merupakan jantung dari peraturan hukum. Oleh karena ia merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum, ini berarti bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buruh mempunyai peranan yang penting dalam rangka pembangunan nasional tidak hanya dari segi pembangunan ekonomi namun juga dalam hal mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK 2.1 Perjanjian Kerja 2.1.1 Pengertian Perjanjian Kerja Secara yuridis, pengertian perjanjian diatur dalam Pasal 1313
Lebih terperinciJURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI
JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI RISMAN FAHRI ADI SALDI. NIM : 0810015276. Analisis Terhadap Perjanjian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertentangan tersebut menimbulkan perebutan hak, pembelaan atau perlawanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sengketa adalah suatu pertentangan atas kepentingan, tujuan dan atau pemahaman antara dua pihak atau lebih. Sengketa akan menjadi masalah hukum apabila pertentangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penelitian Anak merupakan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kedua orang tuanya. Setiap anak tidak hanya tumbuh dan berkembang dalam sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupan bermasyarakat tidak bisa terlepas dari hubungan manusia lainnya hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan mahkluk sosial. Interaksi atau hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA. Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA 2.1. Tenaga Kerja Perempuan Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar 1945Pasal 27 ayat (2) berbunyi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masing-masing memiliki cirri khusus yang membedakan dengan yang lainya, perjanjian, subjek serta obyek yang diperjanjikan.
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Perjanjian Kerja Perjanjian kerja merupakan salah satu turunan dasri perjanjian yang dimana masing-masing memiliki cirri khusus yang membedakan dengan yang lainya, yang keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perburuhan dan pengupahan bersifat dinamis dan kompleks mengikuti kepentingan buruh, kepentingan pengusaha dan dukungan pemerintah. Selain itu dengan keadaan ekonomi
Lebih terperinci2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA, PEMBERI KERJA, DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja 2.1.1. Pengertian pekerja rumah tangga Dalam berbagai kepustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ketenagakerjaan adalah bagian integral dari masalah ekonomi, maka masalah pembangunan ketenagakerjaan, juga merupakan bagian dari pembangunan ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun hukum tidak tertulis. Hukum yang diberlakukan selanjutnya akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sistem hukum. Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara hal yang sangat diperlukan adalah ditegakkannya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Peran Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan patokan patokan perilaku, pada kedudukan kedudukan tertentu dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Tanah ditempatkan sebagai suatu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dilakukan dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan hubungan satu sama lain dalam berbagai bentuk. Hubungan tersebut dapat dilakukan antara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi hukum termasuk di dalamnya profesi notaris, merupakan suatu profesi khusus di samping profesi luhur lainnya. Kekhususannya adalah bahwa pada hakikatnya profesi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia, juga turut berpengaruh pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia, juga turut berpengaruh pada dunia kenotariatan. Semakin banyak masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan kehidupan. bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar. Tanah mempunyai peranan yang penting karena tanah merupakan sumber kesejahteraan, kemakmuran, dan kehidupan.
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS
PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS Bambang Eko Mulyono Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan. ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berkebutuhan dan selalu memiliki keinginan untuk dapat memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sesuai kodratnya menjadi seseorang yang dalam hidupnya selalu berkebutuhan dan selalu memiliki keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan hubungan satu sama lain dalam berbagai bentuk. Hubungan tersebut dapat dilakukan antara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lainnya karena ingin selalu hidup dalam. kebersamaan dengan sesamanya. Kebersamaannya akan berlangsung baik
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari hubungan dengan manusia lainnya karena ingin selalu hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN 2.1 Perjanjian secara Umum Pada umumnya, suatu hubungan hukum terjadi karena suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA
1 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA 2.1 Perlindungan Hukum Perlindungan hukum merupakan suatu hal yang melindungi subyek-subyek hukum melalui peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA A. Prinsip Perlindungan Kerja Perlindungan tenaga kerja sangat mendapat perhatian dalam Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan dengan tegas, dalam Pasal 1 angka 3, bahwa Indonesia adalah Negara yang berdasarkan
Lebih terperinci