V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi

1 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Singkat Perusahaan Menjelang akhir abad ke-19, masyarakat Eropa dilandai berbagai perubahan sosial, akibat muncunya revolusi. Perubahan-perubahan tersebut telah membawa dampak yang tak terelakkan dalam populasi, termasuk peningkatan angka kematian bayi. Di negara Swiss satu dari lima anak telah meninggal sebelum mencapai umur satu tahun. Tergerak oleh situasi ini, maka pada tahun 1967 di sebuah kota kecil Vevey di Swiss, seorang ahli farmasi kelahiran Jerman, berusaha melakukan perubahan. Beliau menciptakan formula baru berupa makanan suplemen untuk bayi yang mengandung nutrisi tambahan yang bertujuan membantu memberikan pilihan bagi para ibu yang tidak dapat memberikan air susunya sebagaimana mestinya. Penemuan berupa sereal bubuk susu terbukti efektif dalam membatu mengurangi angka kematian bayi. Produk tersebut langsung popular dikalangan ibu dan dokter anak setempat. Keberhasilan ini kemudian dikembangkan lebih jauh denga tujuan menyediakan nutrisi yang tepat bagi seluruh masyarakat. Pada akhir abad ke-19, produk Nestle telah memasuki kepulauan Indonesia. Produk pertama yang hadir di Indonesia adalah susu kental manis. PT. Nestle Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang merupakan cabang dari Nestle International. Pabrik Nestle saat ini terletak di Jawa Timur yaitu di Waru, Sidoarjo yang memproduksi susu bubuk dan MILO. Lokasi pabrik lainnya terletak di Tanggerang, Banten dan Lampung. Pemasaran produk-produk yang dihasilkan PT. Nestle Indonesia ditangani oleh kantor pusat di Jakarta, sedang pabrik hanya memproduksi sebanyak yang telah ditetapkan dalam program yang ditentukan bersama oleh pimpinan. Distributor produk-produk Nestle Indonesia semua dipegang oleh perusahan Muara dan Sumber Segar. Sekarang telah dibentuk kerja sama (join venture) antara PT. Nestle Indonesia dengan kedua perusahaan distributor tersebut.

2 34 Susu segar yang diterima oleh PT, Nestle Indonesia diperoleh dari koperasi-koperasi yang tergabung dalam GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia). Koperasi yang ada di Jawa Timur berjumlah 100 buah koperasi. Sedangkan yang menjadi pemasok utama PT. Nestle Indonesai adalah koperasi SAE PUJON, KUD Batu, KUD Nongkojajar, KUD Ngantang dan KUD Grati. Daerah pemasaran Nestle di bagi ke dalam empat wilayah kantor penjualan, yaitu: 1. Kantor wilayah penjualan I Kantor ini berlokasi di Jl. M.G. Manurung I Km. 9.3, Kelurahan Tanjung Merawa, Medan 2. Kantor wilayah penjualan II Kantor ini berlokasi di Jl. Paus No. 91, Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta. 3. Kantor wilayah penjualan III Kantor ini berlokasi di Jl. Berbek Industri I/23. Komp. SIER, Waru Surabaya, Jawa Timur. 4. Kantor wilayah penjualan IV Kantor ini berlokasi di Jl. Kapasan Raya 3 ( Makasar Industrial Estate), Makasar, Sulawesi Tengah. Produk yang dihasilkan PT Nestle Indonesia, terbagi dalam tiga jenis, yaitu : 1. Susu Kental Manis, dengan merk Carnation, Tjap Nona, Milk Maid dan Tea Pot. 2. Susu Bubuk Instan, denga nama dagang Dancow Instant Growth Plus, Dancow Choco Growth Plus, Dancow Choco 6+, Dancow 3+ DHA dan Dancow Fruity. 3. Susu Bubuk Non-Instant, dengan nama jual Dancow Standart High Iron, Dancow Honey 6+ Calsi, Dancow Honey 3+, Dancow Vanila 3+, Dancow Plain 1+ DHA dan Dancow Vanilla 1+ DHA.

3 Komitmen dan Keterlibatan Manajemen PT. Nestle Indonesia sadar akan fakta bahwa kesuksesan dari perusahaan merupakan cerminan dari profesionalisme, tingkah laku dan sikap tanggung jawab dari pihak manajemen dan pekerjanya. Oleh karena itu pengerahan orang yang tepat, pengembengan serta pelatihan yang diadakan sangatlah penting. Hal tersebut merupakan komitmen dari perusahaan ini dalam membuat suatu hubungan kerja sama. Departemen yang terlibat dalam hubungan kerja sama dengan penyalur dinamakan Lintas Fungsi (Cross Fungtional Team) yang terdiri dari : a. Purchasing Department Departemen ini berfungsi mengkoordinasikan proses serta aktivitas yang berkaitan dengan pencarian bahan (material sourching) yakni seleksi penyalur dan mengkomunikasikan kualitas kemasan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan kepada penyalur yang bersangkutan, menerima komentar atau perbaikan proposal serta memastikan semua spesifikasi yang diberikan telah diterima. Fungsi lainnya yaitu bertanggung jawab untuk menangani semua hal yang berkaitan dengan perniagaan. b. Manufacturing- Packaging Services Departemen ini berperan dalam mengembangkan produk baru dan menyesuaikan formula yang telah tercipta dalam skala industry. Dalam pengembangan produk baru, departemen ini harus mengutamakan kualitas dan keamanan pangan dengan menggunakan bahan mentah, kemasan serta proses yang tepat. Departemen ini juga bertanggug jawab dalam mengkoordinasikan formulasi, standar, spesifikasi dan kondisi perakitan untuk semua produk yang di produksi. c. Quality Assurance Departement Departemen ini bertanggung jawab dalam pembautan sistem Supplier Quality Assurance, mengkoordininasi penilain penyalur (supplier assessment) serta secara resmi memberi penyetujuab terhadap penyalur kemasan (supplier approval ). Hal ini dilaksanakan agar dapat memastikan bahwa kemasan yang digunakan dalam produksi serta ketika produk

4 36 dilepas kepasaran memenuhi standar kualitas, dengan cara bertanggung jawab dalam praktek pengimplementasiaa darai sistem kualitas yang relevan. d. Regulatory Affairs Departement Departemen ini memiliki peran dalam mengikuti perkembangan dari peraturan dan bertanggung jawabdalam memastikan bahwa produk yang di produksi dan dijual memenuhi peraturan yang berlaku di tempat produk tersebut dipasarkan. Unit ini berperan aktif dalam memantau perkembangan peraturan yang berlaku dengan menyediakan masukan yang dibutuhkan mengenai peraturan apa saja yang dibutuhkan ketika kemasan baru akan digunakan. 5.3 Struktur Organisasi Kedudukan tertinggi di PT. Nestle Indonesia dipegang olah seorang Direktur Utama yang membawahi bagian pemasaran, keuangan dan akuntansi serta divisi teknik yang seluruhnya berkedudukan di Jakarta. Sedangkan pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo di pimpin oleh seorang Vice President yang bertanggung jawab kepada Direktur Teknik. Direktur Teknik ini juga membawahi Agriculture Service yang membina koperasi susu dan bekerja sama dengan koperasi susu membina peternak. Dalam memimpin pabrik, Vice President dibantu oleh bidang-bidang produksi, Administrasi, Quality Assurance, Keteknikan dan HRD (Human Resources and Development), bagian PPC ( Production Planning Control ) dan bagian gudang. Tugas Vice President adalah mencapai target produksi yang telah ditetapkan oleh pimpinan pusat yaitu melalui pembicaraan dengan pemasaran, divisi teknik dan wakil dari pabrik. Target produksi uang disepakati harus memperhitungkan berbagai hal antara lain ketersediaan stok, keadaan pasar, kapasitas pabrik dan ketersediaan sumber daya dan bahan mentah. Tugas bagian Quality Assurance adalah mensupervisi sistem mutu telah diterapkan dengan baik., untuk menjamin agar produk yang dihasilkan telah memenuhi semua persyaratan yang telah di tetapkan. Tugas bagian HRD adalah membina administrasi personil dan kesejahteraan yang dalam pelaksanaannya

5 37 dibantu olek seksi Goverment Relation, kesehatan, penjaga keamanan serta petugas kebersihan dan pelayanan. Sub seksi yang terakhir ini bertanggung jawab antara lain dalam masalah-masalah sosial seperti menyiapkan makanan dan minuman, mencuci pakaian seragam, membersuihkan ruangan dan bertanggung jawab pada blok sosial. Sub bagian Government Relation berhubungan dengan intansi pemerinta. Bagian ini mengurus segala keperluan yang dibutuhkan perusahaan seperti izin kerja, dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kelancaran perusahaan dan sebagainya. Bagian administrasi dibagi menjadi sub bagian pembelian, sub bagian akuntansi pembukuan. Bagian keteknikan dibagi menjadi lima sub bagian yaitu keteknikan dibaigian pengisian dan pengemasan, sub bagian bengkel teknik, sub bangian kelistrikan, sub bagian pelayanan umum dab sub bagian di bidang alatalat produksi. Bagian PPC bertanggung jawab mengatur agar penggunaan bahan-bahan, alat-alat, tenaga dan mesin-mesin seefisien mungkin dalam memenuhi target yang telah ditetapkan. Bagian produksi dibagi menjadi Manufacturing Service Specialist, Manufactuirng I dan II. Manufacturing Service Specialist bertugas untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap produk-produk yang dihasilkan. Manufactuirng I dibagi menjadi produksi susu cair, produksi susu bubuk serta prose alomerasi untuk menghasilkan susu bubuk Dancow Choco. Sedangkan Manufactuirng II di bagi menjadi Milo, sereal dan bagian pengisian dan pengemasan (Filling Packing).