LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit )"

Transkripsi

1 ferryandriyanto, S. Pd. Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode C) LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit ) 1. Perjanjian Tuntang ditandatangani pada tanggal a. 11 September 1911 b. 12 September 1912 c. 13 September 1913 d. 14 September 1914 e. 15 September 1915 f. 16 September Landrent System yang diterapkan di Indonesia oleh Thomas Stamford Raffles merupakan adopsi dari kebijakan ekonomi Inggris yang diberlakukan di a. Nepal b. Liberia c. Siria d. Libanon e. Myanmar f. India 3. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda di pulau Saparua dipimpin oleh a. Kasan Mukmin b. Thomas Mattulessia c. Hidayat d. Lang Lang e. Buyasin f. Demang Loman 4. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda di pulau Saparua dipimpin oleh a. Diponegoro b. Antasari c. Si Singamangaraja d. Tuanku Imam Bonjol e. Pattimura f. Teuku Umar 5. Gerakan Ratu Adil muncul pertama kali di a. Tapanuli b. Kediri c. Sidoarjo d. Minangkabau e. Ciomas f. Banjar 6. Gerakan Ratu Adil pertama dipimpin oleh a. Raden Akhlad b. Mohammad Idris c. Dermojoyo d. Kyai Kasan Mukmin e. Sadikin f. Kyai Demang Loman 7. Salah satu tokoh perlawanan rakyat aceh dan merupakan suami dari Cut Nyak Dien adalah

2 a. Kohler b. Sultan Muhammad Dawoh Syah c. Panglima Polim d. Teuku Umar e. Teuku Ibrahim f. Teungku Cik Di Tiro 8. Gerakan protes petani di Surabaya dipimpin oleh a. Sadikin b. Arpan c. Mohammad Idris d. Sukaemi e. Raden Akhlad f. Dermojoyo 9. Untuk menyelamatkan rakyat dari kelaparan, Pattimura menyerahkan diri dan dihukum mati. Pemimpin perlawanan digantikan oleh a. Raden Ajeng Kartini b. Cut Nyak Dien c. Christina Martha Tiahahu d. Thomas Mattulessia e. Tuanku Imam Bonjol f. Si Singamangaraja 10. Tokoh yang mengusulkan agar rakyat Aceh diadu domba terlebih dahulu sebelum diserang habis-habisan adalah a. Van den Bosch b. Kohler c. Swieten d. Van der Heyden e. Dr. Snouck Hurgronje f. J.B. Van Heutz 11. Pangeran Antasari merupakan pimpinan perlawanan rakyat terhadap Belanda di a. Aceh b. Bali c. Sulawesi Selatan d. Minangkabau e. Tapanuli f. Banjar 12. Perlawanan rakyat Tapanuli terhadap Belanda dipimpin oleh a. Si Singamangaraja XI b. Si Singamangaraja XII c. Si Singamangaraja XIII d. Si Singamangaraja XIV e. Si Singamangaraja XV f. Si Singamangaraja XVI 13. Tuanku Imam Bonjol merupakan pimpinan perlawanan rakyat terhadap Belanda di a. Tapanuli b. Minangkabau c. Banjar d. Aceh e. Sulawesi Selatan f. Bali

3 14. Tuanku Imam Bonjol merupakan pimpinan perlawanan rakyat terhadap Belanda di a. Sumatera Barat b. Sumatera Utara c. Sulawesi Selatan d. Kalimantan Selatan e. Aceh f. Bali 15. Gerakan Ratu Adil di Kediri di pimpin oleh a. Raden Akhlad b. Mohammad Idris c. Dermojoyo d. Kyai Kasan Mukmin e. Sadikin f. Kyai Demang Loman 16. Gerakan protes petani di Semarang dipimpin oleh a. Arpan dan Mohammad Idris b. Arpan dan Raden Akhlad c. Arpan dan Sukaemi d. Mohammad Idris dan Raden Akhlad e. Sukaemi dan Mohammad Idris f. Sukaemi dan Raden Akhlad 17. Gerakan protes petani di Semarang dipelopori oleh para a. pejabat b. bangsawan c. guru d. kusir gerobak e. pemuka agama f. sarjana 18. Tokoh perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap Belanda, kecuali a. Pangeran Antasari b. Kyai Demang Loman c. Haji Nasrun d. Haji Buyasin e. Pangeran Tamjid Illah f. Kyai Lang Lang 19. Tokoh perlawanan rakyat Kalimantan Selatan terhadap Belanda, kecuali a. Pangeran Hidayat b. Gusti Matsaid c. Pangeran Mas Natawijaya d. Tumenggung Surapati e. Gusti Matraiz f. Tumenggung Naro 20. Serangan Belanda pertama ke Aceh terjadi pada tanggal a. 3 Februari 1871 b. 4 Maret 1872 c. 5 April 1873 d. 6 Mei 1874 e. 7 Juni 1875 f. 8 Juli Serangan Belanda pertama ke Aceh dilakukan dengan kekuatan

4 a tentara b tentara c tentara d tentara e tentara f tentara 22. Serangan Belanda pertama ke Aceh dipimpin oleh a. Mayor Jenderal J. H. R. Kohler b. Letnan Jenderal Swieten c. Van der Heyden d. Dr. Snouck Hurgronje e. Kolonel J.B. Van Heutz f. Hans Christoffel 23. Serangan Belanda kedua ke Aceh dilakukan dengan kekuatan a orang tentara b orang tentara c orang tentara d orang tentara e orang tentara f orang tentara 24. Serangan Belanda kedua ke Aceh dipimpin oleh a. Van der Heyden b. Dr. Snouck Hurgronje c. Kolonel J.B. Van Heutz d. Hans Christoffel e. Mayor Jenderal J. H. R. Kohler f. Letnan Jenderal Swieten 25. Tokoh Belanda yang berhasil menundukkan Aceh Raya adalah a. Mayor Jenderal J. H. R. Kohler b. Letnan Jenderal Swieten c. Van der Heyden d. Dr. Snouck Hurgronje e. Kolonel J.B. Van Heutz f. Hans Christoffel 26. Tokoh Belanda yang berhasil merebut ibukota Aceh adalah a. Mayor Jenderal J. H. R. Kohler b. Letnan Jenderal Swieten c. Van der Heyden d. Dr. Snouck Hurgronje e. Kolonel J.B. Van Heutz f. Hans Christoffel 27. Saat berhasil direbut Belanda, ibukota Aceh disebut a. Mahkotaraja b. Mahkotaratu c. Istanaraja d. Istanaratu e. Kotaraja f. Kotaratu 28. Perhatikan strategi berikut 1) Memusatkan perhatian pada daerah yang telah dikuasai

5 2) Membangun pos-pos penjagaan yang dikelilingi suatu daratan luas tanpa pohon dan rumah 3) Menghubungkan pos-pos dengan jaringan telepon Strategi di atas merupakan strategi yang digunakan Belanda yang disebut siasat a. concentratie-fortress b. region-fortress c. one-fortress d. concentratie-stelsel e. region-stelsel f. one-stelsel 29. Perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Diponegoro dibantu oleh a. Pangeran Mangkuratan, Putri Sekar, Sentot Alibasyah Prawirodirdjo b. Putri Sekar, Kyai Mojo, Pangeran Mangkuratan c. Pangeran Mangkubumi, Kyai Mojo, Pangeran Mangkuratan d. Kyai Mojo, Pangeran Mangkuratan, Pangeran Mangkubumi e. Pangeran Mangkuratan, Kyai Mojo, Sentot Alibasyah Prawirodirdjo f. Sentot Alibasyah Prawirodirdjo, Kyai Mojo, Pangeran Mangkubumi 30. Daerah yang tidak pernah dijadikan markas oleh Pangeran Diponegoro saat melakukan perang gerilya adalah a. Selarong b. Plered c. Kelud d. Pengasih e. Pegunungan Menoreh f. Dekso 31. Daerah yang menjadi markas pertahanan terakhir Pangeran Diponegoro saat melakukan perang gerilya adalah a. Dekso b. Pengasih c. Plered d. Kelud e. Selarong f. Pegunungan Menoreh 32. Pangeran Diponegoro adalah putra dari a. Sultan Hamengkubuwono VI b. Sultan Hamengkubuwono V c. Sultan Hamengkubuwono IV d. Sultan Hamengkubuwono III e. Sultan Hamengkubuwono II f. Sultan Hamengkubuwono I 33. Nama lain Pangeran Diponegoro adalah a. Raden Ontowiryo b. Raden Ontoseno c. Raden Ontorejo d. Raden Ontonegoro e. Raden Ontodipo f. Raden Ontowono 34. Putra Si Singamangaraja XII yang dibuang ke luar daerah Tapanuli adalah a. Tapian, Sabidan, Pakilin b. Sabidan, Pakilin, Buntai

6 c. Pakilin, Buntai, Barita d. Buntai, Barita, Pangarandang e. Barita, Pangarandang, Tapian f. Pangarandang, Tapian, Sabidan 35. Putra Si Singamangaraja XII yang diasuh oleh pendeta Belanda di Pea Raja adalah a. Tapian, Sabidan b. Sabidan, Pakilin c. Pakilin, Buntai d. Buntai, Barita e. Barita, Pangarandang f. Pangarandang, Tapian 36. Putri Si Singamangaraja XII yang gugur saat berakhirnya perang Tapanuli adalah a. Barita b. Pangarandang c. Tapian d. Sabidan e. Pakilin f. Buntai 37. Tuanku Imam Bonjol meninggal pada tanggal a. 7 Desember 1865 b. 6 November 1864 c. 5 Oktober 1863 d. 4 September 1862 e. 3 Agustus 1861 f. 2 Juli Tokoh yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol adalah a. Tuanku Tambusi b. Tuanku nan Renceh c. Datuk Bendaharo d. Tuanku Pasaman e. Malim Basa f. Sentot Alibasyah Prawirodirdjo 39. Setelah Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan oleh Belanda, perang perlawanan diteruskan oleh a. Tuanku Tambusi b. Tuanku nan Renceh c. Datuk Bendaharo d. Tuanku Pasaman e. Malim Basa f. Sentot Alibasyah Prawirodirdjo 40. Perlawanan terhadap pemerintah Belanda di Sumatera Barat dimulai dengan perang saudara antara a. kaum Dayak dengan kaum Asmat b. kaum Minang dengan kaum Kabau c. kaum Adat dengan kaum Padri d. kaum Dayak dengan kaum Padri e. kaum Minang dengan kaum Dayak f. kaum Adat dengan kaum Asmat 41. Pimpinan perlawanan rakyat Sumatera Barat terhadap Belanda sebelum Tuanku Imam Bonjol antara lain

7 a. Malim Basa, Tuanku Tambusi, Datuk Bendaharo b. Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman, Malim Basa c. Tuanku Pasaman, Malim Basa, Tuanku Tambusi d. Malim Basa, Tuanku Tambusi, Tuanku nan Renceh e. Tuanku Tambusi, Tuanku nan Renceh, Datuk Bendaharo, f. Tuanku nan Renceh, Datuk Bendaharo, Tuanku Pasaman 42. Tokoh Belanda yang mengajak Pangeran Diponegoro berunding tetapi kemudian berkhianat adalah a. Louis Napoleon Bonaparte b. Herman Willem Daendels c. Gubernur Jenderal Van der Capellen d. Jenderal De Kock e. Van den Bosch f. Van den Berg 43. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh 44. Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh 45. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh 46. Gerakan Angkatan Umat Islam dipimpin oleh 47. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh

8 48. Komandan pertempuran Jawa Tengah yang diangkat oleh pemberontak Kartosuwiryo adalah f. Sekarmaji 49. Gerakan Amir Fatah merupakan pemberontakan DI/TII di wilayah a. Brebes, Tegal, Pekalongan b. Tegal, Pekalongan, Kebumen c. Pekalongan, Kebumen, Kudus d. Kebumen, Kudus, Magelang e. Kudus, Magelang, Brebes f. Magelang, Brebes, Tegal 50. Gerakan Angkatan Umat Islam merupakan pemberontakan DI/TII di wilayah a. Brebes b. Tegal c. Pekalongan d. Kebumen e. Kudus f. Magelang 51. Pemberontakan Batalyon 426 merupakan pemberontakan DI/TII di wilayah a. Brebes, Tegal b. Tegal, Pekalongan c. Pekalongan, Kebumen d. Kebumen, Kudus e. Kudus, Magelang f. Magelang, Brebes 52. Gerakan Angkatan Umat Islam dapat di tumpas oleh pasukan Divisi Diponegoro di bawah pimpinan a. Letkol Sarbini b. Letkol M. Bachrun c. Letkol Ahmad Yani d. Letkol Soeharto e. Kolenel M. Yasin f. Iskandar Muda 53. Operasi militer untuk menumpas gerakan Amir Fatah disebut a. Operasi Pagar Betis b. Operasi Bratayudha c. Operasi Merdeka Timur d. Pasukan Siliwangi e. Divisi Diponegoro f. Gerakan Banteng Negara 54. Tujuan pemberontakan DI/TII Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo adalah mendirikan negara sendiri yang terpisah dari RI yaitu a. Negara Islam b. Negara Islam Indonesia c. Republik Islam d. Republik Islam Indonesia

9 e. Republik Islam Serikat f. Republik Islam Indonesia Serikat 55. Front Demokrasi Rakyat (FDR) dibentuk di a. Batang b. Kendal c. Ponorogo d. Purwodadi e. Surakarta f. Madiun 56. Front Demokrasi Rakyat (FDR) dibentuk pada tanggal a. 24 Desember 1946 b. 25 Januari 1947 c. 26 Februari 1948 d. 27 Maret 1949 e. 28 April 1950 f. 29 Mei Front Demokrasi Rakyat (FDR) terdiri atas a. Partai Sosialis, PKI, Pesindo, PBI, Sarbupri b. PKI, Pesindo, PBI, Sarbupri, PNI c. Pesindo, PBI, Sarbupri, PNI, Masyumi d. PBI, Sarbupri, PNI, Masyumi, NU e. Sarbupri, PNI, Masyumi, NU, Partai Sosialis f. PNI, Masyumi, NU, Partai Sosialis, PKI 58. PKI menyusun politbiro (dewan politik) dengan ketua a. Maruto Darusman b. Amir Syarifuddin c. Suripto d. Sarjono e. Sumarsono f. Muso 59. PKI menyusun politbiro (dewan politik) dengan sekretaris pertahanan a. Maruto Darusman b. Amir Syarifuddin c. Suripto d. Sarjono e. Sumarsono f. Muso 60. Muso tewas tertembak dalam pengejaran di a. Madiun b. Batang c. Kendal d. Ponorogo e. Purwodadi f. Surakarta

Perkembangan Bangsa Barat.

Perkembangan Bangsa Barat. Perkembangan Bangsa Barat KEMUNDURAN VOC Tahun 1799, VOC mengalami masa kemunduran. Kemunduran tersebut diakibatkan oleh faktorfaktor berikut. Gencarnya persaingan dari negara Prancis dan Inggris. Korupsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 Disusun Oleh : Kelompok 5 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5 LATAR BELAKANG TOKOH PEMIMPIN KRONOLOGIS PETA KONSEP PERLAWANAN

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit )

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit ) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode D) ferryandriyanto, S. Pd. 1. Kekecewaan Kahar Muzakar karena keinginannya menggabungkan

Lebih terperinci

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN Saya siswa kelas 5A Siap Belajar dengan Tenang dan Tertib dan Antusias Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Senin, 08 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Gambar 5.8 merupakan salah satu bentuk upaya mewariskan nilai- nilai perjuangan di suatu daerah kepada generasi yang tidak mengalami perjuangan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode E) Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Preanger Stelsel mewajibkan rakyat Indonesia untuk menanam

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Setelah kabinet Amir Syarifuddin jatuh, atas persetujuan presiden KNIP memilih Hatta sebagai Perdana Menteri. Jatuhnya Amir Syarifuddin membuat kelompok kiri kehilangan basis

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta didik dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

Materi Sejarah Kelas XII IPS

Materi Sejarah Kelas XII IPS 2. Perjanjian Roem Royen Perjanjian Roem-Royen merupakan perundingan yang membuka jalan ke arah terlaksananya.konferensi Meja Bundar yang menjadi cikal bakal terwujudnya Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pendidikan dan sesuai dengan pokok bahasan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pendidikan dan sesuai dengan pokok bahasan. Salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan

Lebih terperinci

KLIPING PAHLAWAN NASIONAL RADEN AJENG KARTINI

KLIPING PAHLAWAN NASIONAL RADEN AJENG KARTINI KLIPING PAHLAWAN NASIONAL RADEN AJENG KARTINI Lahir 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, Hindia Belanda, meninggal 17 September 1904 (umur 25) di Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda Nama Panggilan Raden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan? KELAS 4 TEMA 5 SUB TEMA. Apa tujuan Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa? 2. Apakah Gajah Mada bisa disebut sebagai pahlawan pada masa Kerajaan Majapahit? Jelaskan! 3. Hitunglah operasi berikut ini: a.

Lebih terperinci

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang

Lebih terperinci

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL www.bimbinganalumniui.com 1. Pada tahun 1811, seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia telah berhasil direbut oleh... a. Alfonso d Albuqueque b. Lord Minto c. Bartholomeus Diaz d. Thomas Stamford

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS

Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam disintegrasi bangsa TUGAS SMAN 1 CIGUGUR Jl.Sukamulya no 12 Cigugur Kuningan Tlp. 0232873840 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI EVALUASI Pergolakan dan pemberontakan dalam negri yang mengancam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

Perang Paderi Bonjol (Sumatera barat) Tuanku Imam Bonjol (Peto Syarif/Mohammad Shahab)

Perang Paderi Bonjol (Sumatera barat) Tuanku Imam Bonjol (Peto Syarif/Mohammad Shahab) RANGKUMAN SEJARAH NASIONAL TEST TKD CPNS Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajahan Belanda Perang perjuangan Periode Lokasi Tokoh Perang Rakyat Maluku 1817 Saparua dan pulau-pulau Pattimura (Thomas

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP BANGSA BARAT

PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP BANGSA BARAT PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP BANGSA BARAT A. Latar Belakang 1. Masuknya Belanda ke Indonesia Pada mulanya para pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon Portugis.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XII / Ganjil Bentuk Soal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC

Untung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC Untung Suropati Untung Suropati lahir di Bali pada tahun 1660. Ia hidup pada masa Amangkurat II yang pernah memberikan restu kepadanya untuk menaklukan pasuruan. Menurut Babad Tanah Jawi, semasa kecil,

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Modul ke: PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui sejarah Pancasila Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Bangsa Gayo menurut daerah kediaman dan tempat tinggalnya dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut Tawar, Gayo Linge yang

Lebih terperinci

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA 1996 A 89 RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA PAHLAWAN NASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 077/TK/TAHUN 1993 PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13 Kurikulum 2006/2013 Kelas XII Sejarah PERJUANGAN MENGHADAPI PERGOLAKAN DALAM NEGERI SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP 2006 & K-13 Standar Kompetensi 1. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun BAB V KESIMPULAN Sri Sultan Hamengkubuwono IX naik tahta menggantikan ayahnya pada tanggal 18 Maret 1940. Sebelum diangkat menjadi penguasa di Kasultanan Yogyakarta, beliau bernama Gusti Raden Mas (GRM)

Lebih terperinci

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME KOLONIALISME DAN IMPERIALISME Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

Sikap Kepahlawanan dan

Sikap Kepahlawanan dan Bab 6 Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme Pernahkah kamu menonton film tentang peperangan? Bagaimana usaha para prajurit untuk memperjuangkan sebuah kemenangan? Mereka tentu berusaha keras dan rela berkorban

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, banyak sudah yang telah dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak sekali peristiwa yang dialami

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nama Sekolah : SMK AL-ISHLAH CILEGON Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Jumlah : 30 PG, 5 uraian Kelas/ Program

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah. Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi

Lebih terperinci

Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum.

Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum. Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H., M.S. Dr. H. Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M.H. Dr. Anwar Usman, S.H., M.H. Prof. Dr. Aswanto, S.H., M.Si., DFM. Prof. Dr. Maria Farida Indrati,

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Muso menganjurkan agar FDR melebur diri ke dalam PKI. Anjuran tersebut diungkapkan Muso setelah ia kembali

Lebih terperinci

Konflik dan Pergolakan di Indonesia

Konflik dan Pergolakan di Indonesia Konflik dan Pergolakan di Indonesia 1948-1965 Tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. Sedangkan tahun 1965 merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

Sejarah Penjajahan Indonesia

Sejarah Penjajahan Indonesia Sejarah Penjajahan Indonesia Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi

Lebih terperinci

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris (1811-1816) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah didasarkan pada pemikiran pokok mengenai hak penguasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA A. KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Kolonialisme berasal dari kata koloni yaitu daerah pendudukan. Pada awalnya istilah kolonialisme diartikan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A

PR IPS. Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A Nama : Akbar Ananda (02) Kelas : 6A PR IPS 11. Sebutkan 10 macam rumah adat beserta provinsinya! Jawab: 1) Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD). Rumah Adat : Rumah Krong Bade 2) Provinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Bab 1Perubahan Dan Keberlanjutan dalam Masyarakat Indonesia... 1

DAFTAR ISI Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Bab 1Perubahan Dan Keberlanjutan dalam Masyarakat Indonesia... 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Pelajaran IPS ini dalam bentuk isinya

Lebih terperinci

STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA SAMPAI DENGAN ABAD KE-20 Ba in

STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA SAMPAI DENGAN ABAD KE-20 Ba in PENDALAMAN MATERI SEJARAH INDONESIA PPG DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI STRATEGI PERLAWANAN BANGSA INDONESIA TERHADAP PENJAJAHAN BANGSA EROPA SAMPAI DENGAN ABAD KE-20

Lebih terperinci

BAB II PENERAPAN MODEL MIND MAP DI KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH DAERAH DALAM MELAWAN PENJAJAH

BAB II PENERAPAN MODEL MIND MAP DI KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH DAERAH DALAM MELAWAN PENJAJAH BAB II PENERAPAN MODEL MIND MAP DI KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH DAERAH DALAM MELAWAN PENJAJAH A. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Pendidikan IPS Ilmu pengetahuan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia. I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012. Gambar 2.13 Danau Tondano, usai pemusnahan hunian di atas air.

Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012. Gambar 2.13 Danau Tondano, usai pemusnahan hunian di atas air. Sumber: Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan), 2012. Gambar 2.13 Danau Tondano, usai pemusnahan hunian di atas air. Perang Tondano II berlangsung cukup lama, bahkan sampai agustus

Lebih terperinci

Nyi Ageng Serang Tokoh Wanita Pejuang Bangsa. R. Soelistijanto FIPS IKIP Veteran Semarang

Nyi Ageng Serang Tokoh Wanita Pejuang Bangsa. R. Soelistijanto FIPS IKIP Veteran Semarang Nyi Ageng Serang Tokoh Wanita Pejuang Bangsa R. Soelistijanto FIPS IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Nyi Ageng Serang is a women noble. She lived and married and then she fought against The Netherland Indies

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6

Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi Tes I (Tes Homogenitas) KISI-KISI PENELITIAN TES HOMOGENITAS SEBELUM UJI INSTRUMEN Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Indikator Proses Berfikir C1 C2 C3 C4 C5 C6 Rend

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG 1946 NOMOR 12 TENTANG PEMBAHARUAN KOMITE NASIONAL PUSAT. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG 1946 NOMOR 12 TENTANG PEMBAHARUAN KOMITE NASIONAL PUSAT. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG 1946 NOMOR 12 TENTANG PEMBAHARUAN KOMITE NASIONAL PUSAT. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu diadakan pembaharuan susunan Komite Nasional Pusat; Mengingat : Keputusan Rapat

Lebih terperinci

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi

Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi 1767 1769 SKRIPSI Oleh: A n g g a M a y R a w a n NIM : 050210302229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL Indah Oktaviani, M. Si KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL TPB SEM. II 2017/2018 Kebutuhan 1. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, yang apabila tidak terpenuhi maka dapat menganggu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7 o 11 dan 7 o 36 Lintang

Lebih terperinci

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels Kebijakan kebijakan pemerintah kolonial yaitu: 1. Sietem penyerahan wajib oleh VOC 2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels 3. Sistem sewa tanah oleh Thomas Stamford Raffles 4.

Lebih terperinci

BAB ӏӏ KAJIAN TEORI. 1. Metode Buzz Group dalam Pembelajaran. guna mencapai tujuan yang ditentukan. 16 Dengan demikian, metode

BAB ӏӏ KAJIAN TEORI. 1. Metode Buzz Group dalam Pembelajaran. guna mencapai tujuan yang ditentukan. 16 Dengan demikian, metode BAB ӏӏ KAJIAN TEORI A. Metode Buzz Group 1. Metode Buzz Group dalam Pembelajaran Berdasarkan Kamus Besar bahasa Indonesia metode adalah cara kerja bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - DAFTAR WILAYAH KERJA DAN ALAMAT KANTOR REGIONAL DAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendudukan Jepang di Indonesia Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah meletuskan suatu perang di Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941

Lebih terperinci

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. 2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

TEUKU PANGLIMA POLEM

TEUKU PANGLIMA POLEM TEUKU PANGLIMA POLEM Pendahuluan Dalam sistem dan struktur pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam ditemukan lebih kurang sebanyak tiga puluh tujuh gelar kehormatan sesuai dengan tingkat wibawa, wewenang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang telah dicapai oleh siswa berdasarkan nilai-nilai yang diambil

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 36 menit ) 1. Naskah yang dikenal sebagai teks proklamasi yang otentik adalah a. naskah yang di tulis tangan oleh Soekarno dan masih belum diperbaiki isinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal

Lebih terperinci

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS 2.1. Menganalisis Kolonialisme dan Imperialisme Perkembangan Pengaruh Barat di Barat dan Perubahan Merkantilisme dan Ekonomi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di pada masa Kolonial Demografi, Kapitalisme

Lebih terperinci

BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL. Kata Kunci

BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL. Kata Kunci BAB 12 BERBAGAI PERISTIWA TRAGEDI NASIONAL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang berbagai peristiwa tragedi nasional di Indonesia. Setelah mempelajari materi bab ini kalian diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk

Lebih terperinci