BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN"

Susanto Lie
6 tahun lalu
Tontonan:

1 196 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, serta analisa data mengenai usulan perbaikan cara kerja dengan peta tangan kiri dan tangan kanan dengan menggunakan metode MTM beserta usulan layout secara keseluruhan dan sistem kerja 5S pada perakitan sepatu Buccheri di PT. Vigano CiptaPerdana, adalah 1. Perakitan sepatu Buccheri akan melalui 5 tahapan yaitu tahap penggambaran & pembentukkan pola sepatu (SI) Tahapan menjahit perakitan sepatu setengah jadi (SII) perakitan sol luar + hak sepatu (SIII) perakitan sol dalam + busa hingga menjadi sepatu Siap pakai (SIV). Dapat disimpulkan bahwa cara kerja yang dilakukan pada SI sampai dengan SIV masih banyak ditemukan adanya cara kerja yang sering menghasilkan gerakan-gerakan tidak efektif terutama pada SII dan SIII, oleh karena itu dilakukan pendefinisian gerakan kerja dengan metode MTM untuk memantau lebih jauh dan fokus bahwa gerakan-gerakan tidak efektif tersebut sangatlah merugikan. Yang terjadi pada SI adalah tidak leluasa dan fleksibel didalam melakukan penggambaran yang diakibatkan meja kerja yang kotor akan sampahsampah kulit yang berantakan di atas meja; Pada area SII, cara kerja

2 197 yang dilakukan lebih dipersulit oleh tidak layaknya area kerja yang tidak memenuhi prinsip ekonomi gerakan dengan peralatan yang sangat banyak dan tidak beraturan sehingga pada saat menarik kulit menjadi terhambat dan peralatan banyak yang hilang karena tidak teratur dan kesulitan didalam menggapai sepatu yang Belum dan sudah dirakit karena pada lokasi yang sama; pada SIII lebih dihadapkan adanya peralatan setelah perakitan sepatu setengah jadi yang tidak disimpan kembali di bawah laci meja.; Kemudian cara kerja di SIV lebih pada pengalokasian sesudah dan sebelum dirakit pada lokasi yang sama, sehingga mata menjadi lebih harus fokus, yang menyebabkan cepat lelah. 2. Dari segi layout secara keseluruhan sebelumnya tidak mengikuti satu perjalan tapan produksi sepatu Buccheri, sehingga kapasitas sepatu yang harus dicapai sangat terbatas karena jarak antara tapan yang satu ke tapan berikutnya secara berurutan saling berjauhan, seperti halnya area pelipatan kulit sepatu yang akan dialokasikan ke bagian area penggambaran & pembentukkan pola sepatu (SI)sejauh = 7,10m; Dan SI ke area menjahit adalah sejauh 8,80m; dari area menjahit ke perakitan sepatu setengah jadi (SII) adalah sejuah 8,80m; dan untuk SII dan SIII yaitu perakitan sol luar + hak sepatu berada pada 1 area kerja; sehingga dari SIII ke SIV yaitu perakitan sol dalam + busa adalah sejauh 5,50m. Perlu diketahui bahwa ruangan layout secara keseluruhan sebelumnya

3 198 terbagi dalam 3 ruangan yang terdiri dari ruangan I seluas 10,60m x 7m melingkupi area pelipatan kulit, SI, dan SIII + SII; ruangan II seluas = 7m x 4m melingkupi SIV yaitu perakitan sol dalam dan busa; ruangan III seluas = 4m x 3,6m melingkupi area menjahit. 3. Dari ruang lingkup sistem kerja yang dianut oleh PT. Vigano CiptaPerdana yaitu 3 R, belum dapat berjalan dengan semestinya. Dalam hal ini sangat mempengaruhi cara kerja yang dihasilkan dan lambat laun akan mengarah pada kualitas sepatu yang dihasilkan dan kesehatan pekerja juga akan menjadi terganggu. Dengan sistem kerja 3R yang Belem terlaksana dengan baik, maka akan sangat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan yaitu rata-rata hanya 248 buah perhari, dengan rata-rata perakitan 1 buah sepatu = 1,93 menit. Sedangkan untuk mencapai satu kapasitas produksi yang lebih besar dari 248 buah tersebut, maka harus dilakukan kerja lembur. Untuk meminimasi hal tersebut yaitu tidak melakukan kerja lembur,maka diusulkan sistem kerja 5 S dan usulan layout secara keseluruhan dengan jarak yang lebih dekat dan ergonomis, serta pelaksanaan 5 S yang sangat mempengaruhi cara kerja operator yang melingkupi waktu kerja yang dihasilkan. Dimana 5 S menawarkan kondisi lingkungan dan area kerja yang layak dengan penataan peralatan yang ergonomis, dimana cara kerja sebelumnya menghasilkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dan efisien, sehingga untuk usulan 5 S ini mampu menghasilkan 314 buah

4 199 sepatu dalam sehari, dengan waktu perakitan 1 sepatu adalah 1,53 menit, lebih Hemat 0,4 menit, dan adanya peningkatan produksi sebanyak 66 buah sepatu. 5.2.Saran 1. Diberlakukannya 5S pada semua pekerja yang bergerak di bagian produksi terutama perakitan sepatu Buccheri. 2. Pada meja perakitan pada penggambaran pola sepatu, akan disediakan satu tempat pembuangan sisa kulit tidak terpakai di sebelah kanan meja. 3. Semua peralatan baik dibagian penggambaran pola sepatu; perakitan sepatu setengah jadi; perakitan sol luar + hak sepatu harus disimpan di bawah laci meja dan peralatan serta area kerja harus dalam keadaan bersih seperti semula. 4. Pada perakitan sepatu setengah jadi akan dibuatkan 2 rak sepatu, yang ke 1 di bagian kiri untuk patung sepatu dan yang ke 2 untuk sepatu yang sudah dirakit. 5. Sebaiknya meja perakitan sol dalam + busa akan dibuatkan rak sepatu yang diposisikan di sebelah kanan agar seiring gerakan tangan sehingga lebih mempermudah operator disaat perakitan dan operator tisak perlu ragu dan bingung didalam merakit sepatu dengan sol dalam + busa. 6. Disediakannya 14 buah rak sepatu dan 10 troli yang penyimpanannya di area perakitan sepatu setengah jadi dan sejumlah 9 buah rak

5 200 dialokasikan di perakitan sepatu setengah jadi dan 5 buah rak sepatu di area perakitan sol dalam + busa. 7. Setelah melakukan perakitan sepatu, maka patung sepatu harus disimpan kembali ke rak sepatu, agar patung sepatu tidak hilang dan jelas penyimpanannya. 8. Layout usulannya terbagi dalam 3 ruangan, yaitu ruangan 1 dekat pintu masuk adalah untuk aktivitas penggambaran dan pembentukkan pola sepatu; melipat kulit sepatu; area menjahit, dengan luas 11 m x 3 m. Ruangan ke-2 terdiri atas perakitan sepatu setengah jadi yang merangkap fungsi untuk area kerja perakitan sol luar + hak sepatu dengan luas 7,60 m x 7 m; ruangan yang ke-3 adalah untuk perakitan sol dalam + busa dengan luas 7,60 m x 4 m, sehingga layout yang diusulkan didasarkan pada tahapan produksi sepatu. Dengan ini jarak yang ditempuh jauh lebih Hemat dibandingkan sebelumnya yaitu Area pelipatan kulit Area penggambaran & pembentukkan pola sepatu = 1,50 m; Area penggambaran & pembentukkan pola sepatu Area kerja menjahit = 3,50 m; Area kerja menjahit Area perakitan sepatu setengah jadi + sol luar + hak sepatu = 7,30 m; Area perakitan sepatu setengah jadi + sol luar + hak sepatu Area perakitan sol dalam + busa = 4,50 m

6 Kipas angin akan ditambahkan ke semua ruiangan kerja pabrik dan ventilasi akan dirombak dan diperbesar lagi agar siklus udara lancar dan operator tidak kepanasan dan capat lelah karena keringatan. 10. Bagi pekerja yang dapat menjalankan 5S tersebut dengan keadaan layout yang sudah diperbaiki begitu juga area kerja yang sudah ergonomis akan dinilai pada akhir bulan dan mendapatkan bonus bagi yang dapat melaksanakannya. Dan bagi yang melanggar akan mendapatkan satu teguran / sanksi. 11. Semua pekerja diwajibkan menggunakan seragam dengan semestinya.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara