BAB 1 PENDAHULUAN. Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu. Aromaterapi sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. 1 Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial. 2 Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aromaterapi, mulai dari minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Sesuai bentukbentuknya aromaterapi dapat dipergunakan sebagai pewangi ruangan, aroma minyak saat dipijat, berendam, bahkan untuk aroma badan setelah mandi. 3 Ada berbagai jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil, lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih banyak lagi. 2, 3 Dan setiap wangi-wangian tersebut memiliki kelebihan positif yang bermacam-macam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan wanita, dan anti depresi. 2 Dengan aromaterapi yang dapat berperan dalam merelaksasikan pikiran dan mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan emosi yang lebih teratur. 4 Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem 1

2 2 limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dan girus dentatus), paleocortex (korteks piriformis dari girus hipokampalis anterior), mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nuklei septales, hipotalamus, epitalamus, nukleus talamus, dan ganglia basalis. Dalam sistem limbik tidak hanya mengatur tentang emosi, namun juga mengatur memori, dan perilaku. Semuanya dapat saling berkaitan satu sama lain. 5, 6 Memori jangka pendek merupakan suatu ingatan yang membentuk informasi dalam waktu yang relatif singkat dan hanya memuat hal yang relatif sedikit. Dengan demikian, memori tersebut sebagian besar hanya dapat dipertahankan dalam waktu pendek dan informasi yang didapatkan minimal. Pekerjaan atau aktivitas yang menggunakan memori ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Misalnya, dalam pre-test, mahasiswa didikte secara lisan oleh dosen dalam waktu singkat dan harus segera menjawab pertanyaan tersebut. Pada penelitian kali ini, penulis membahas tentang bagaimana pengaruh aromaterapi terhadap memori jangka pendek. Penelitian sebelumnya ada yang sudah meneliti penelitian ini dan menunjukkan adanya hubungan yang menimbulkan efek pada memori. Aromaterapi yang digunakan adalah jenis jasmine dan lavender. Penelitian tersebut mengatakan bahwa pada aromaterapi jasmine mempunyai efek stimulasi dan lavender memiliki efek sedasi saat awal penggunaan. Namun pada kelanjutannya, efek tersebut akan menimbulkan efek yang sebaliknya. 7

3 3 Penelitian tersebut masih hanya terbatas pada dua jenis aromaterapi tersebut, yaitu jasmine dan lavender. 7 Sedangkan jenis-jenis aromaterapi masih banyak jenisnya dan mungkin memiliki aneka ragam efek. Selain itu, efek terhadap memori jangka pendek belum spesifik karena jenis tes yang dilakukan ada berbagai jenis. Dan juga, penelitian tersebut dilakukan di daerah barat, apakah hal tersebut berbeda apabila dilakukan di daerah timur, dilihat dari ras. Hal tersebut masih bisa dicari kecocokannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan aromaterapi sandalwood. Penulis memilih aromaterapi tersebut dikarenakan aromaterapi tersebut belum diketahui secara jelas efek pada memori jangka pendek dan apakah efeknya dapat berpengaruh positif. Selain itu, dalam proses pembelajaran, rangsang yang dipakai biasanya merupakan penglihatan dan pendengaran. Sistem penciuman belum banyak dipakai sebagai media yang sering dilakukan dalam proses pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan memori jangka pendek. Hal tersebut membuat peneliti semakin ingin tahu tentang pengaruh positif aromaterapi sandalwood terhadap memori jangka pendek. Sejauh yang penulis cari tentang informasi penelitian yang dilakukan, belum ada penelitian yang sama persis dengan yang diteliti. Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian baru yang berkembang dari penelitian-penelitian sebelumnya. Diharapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang pengaruh aromaterapi terhadap memori jangka pendek.

4 4 1.2 Permasalahan penelitian Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaikan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: pendek? Apakah aromaterapi sandalwood berpengaruh terhadap memori jangka 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan yang dibahas, maka tujuan penelitian yang diambil, yaitu: Tujuan umum - Mendapatkan informasi tentang pengaruh aromaterapi sandalwood terhadap fungsi memori jangka pendek Tujuan khusus - Menilai fungsi memori jangka pendek saat tidak memakai aromaterapi sandalwood - Menilai fungsi memori jangka pendek saat memakai aromaterapi sandalwood 1.4. Manfaat penelitian a. Memberikan informasi mengenai pengaruh aromaterapi sandalwood pada memori jangka pendek sehingga mampu digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan efek-efek yang telah diteliti.

5 5 b. Memberikan informasi bagi pelayanan kesehatan tentang aromaterapi sandalwood dan memori jangka pendek yang berperan dalam mendukung ilmu kedokteran. c. Memberikan informasi kepada masyarakat luas agar mampu mengetahui tentang efek aromaterapi sandalwood dan memori jangka pendek sehingga dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. d. Memberikan informasi bagi peneliti yang dapat digunakan sebagai pedoman pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya sehingga penelitian dapat berkembang dengan lebih baik.

6 Keaslian penelitian No Penulis Metode Penelitian Hasil 1. Degel J, Koster EP. Eksperimental Aromaterapi Odors: implicit memory jasmine memiliki and performance efek stimulasi dan effects. Chemical lavender memiliki senses. 1999;24(3): efek sedasi pada awal penggunaan. Namun setelah beberapa waktu, efek tersebut akan terjadi sebaliknya Dalton P. Odor perception and beliefs about risk. Chemical senses. 1996;21(4): Cheng A, Chang J, Kida E, Monteath N. Evaluating the anxietyreducing effects of aromatherapy using cognitive and memory tests. Journal of Young Investigators. 2003;9(2). Eksperimental Faktor kognitif meningkat diakibatkan adanya pengaturan pada persepsi indra penciuman. 8 Eksperimental Aromaterapi ylang-ylang dapat meningkatkan tes kognitif dan memori secara tidak langsung dengan cara menurunkan stres. 9

7 7 Penelitian yang diteliti merupakan penelitian baru, yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut adalah: a. Penelitian sebelumnya, perlakuan adalah menggunakan aromaterapi lavender dan jasmine. 7 Pada penelitian ini, perlakuan adalah aromaterapi sandalwood. b. Penelitian sebelumnya mengukur efek kognitif dan memori. 9 Pada penelitian ini mengukur lebih spesifik tentang memori jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aromaterapi merupakan suatu metode pengobatan alternatif yang berasal dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak esensial. Minyak esensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam bentuk lain yang bertujuan untuk mengatur fungsi kognitif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam bentuk lain yang bertujuan untuk mengatur fungsi kognitif, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aromaterapi 2.1.1. Definisi Aromaterapi merupakan suatu bentuk pengobatan alternatif menggunakan bahan tanaman volatil, banyak dikenal dalam bentuk minyak esensial dan berbagai

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi setiap aspek kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari proses stimulus dan respon. Setiap gerakan yang disadari selalu berkaitan dengan stimulus

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter MICHAEL

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aromaterapi 2.1.1. Pengobatan tradisional Menurut Undang Undang nomor 23 tahun 1992 tentang : Kesehatan, pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan di luar

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun oleh : NUR KHOLIFAH FATOLANI B

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun oleh : NUR KHOLIFAH FATOLANI B KARYA TULIS ILMIAH AROMATHERAPI INHALASI LEMON UNTUK MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I NY. N G 2 P 1 A 0 UMUR 36 TAHUN DI BPM WIDI RIANAH GOMBONG KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : DYAH ANGGRAINI PUTRI

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK ABSTRAK PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK Tria Monika Dewi, 1210002, Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar memerlukan proses memori (daya ingat), yang terdiri dari tiga tahap ; yaitu mendapatkan informasi (learning), menyimpannya (retention), dan mengingat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif, Lama Persalinan Kala II, dan Fetal Outcome Aromaterapi lavender terbukti efektif dalam penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia perkuliahan seringkali mahasiswa-mahasiswi mengalami stres saat mengerjakan banyak tugas dan memenuhi berbagai tuntutan. Terbukti dengan prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan

Lebih terperinci

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI LAMPIRAN xiii TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI PADA PASIEN POST OPERSI FAM A. Pengertian

Lebih terperinci

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN Mega Arianti Putri, Ayu Tri Widarti Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Bhakti Husada Mulia

Lebih terperinci

PERBEDAAN MEMORI JANGKA PENDEK SISWA DITINJAU DARI PEMBERIAN AROMATERAPI

PERBEDAAN MEMORI JANGKA PENDEK SISWA DITINJAU DARI PEMBERIAN AROMATERAPI PERBEDAAN MEMORI JANGKA PENDEK SISWA DITINJAU DARI PEMBERIAN AROMATERAPI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : DINI PUJIWATI F 100 050 154 FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA

TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL SECARA INHALASI Disusun oleh: Munawarohthus Sholikha 1106107126 PROGRAM MAGISTER HERBAL DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam

Lebih terperinci

EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014

EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014 EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014 THE EFFECT OF SANDALWOOD (Santalum album Linn) OIL TO IMPROVE SHORT TERM MEMORY IN 2014 Roro Wahyudianingsih

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP HASIL TES POTENSI AKADEMIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 21 MAKASSAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP HASIL TES POTENSI AKADEMIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 21 MAKASSAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI 2017 PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP HASIL TES POTENSI AKADEMIK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 21 MAKASSAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Diusulkan oleh: MUHAMMAD FADLY HAFID C111 14 357 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai kekhususan (Noorkasiani,

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai kekhususan (Noorkasiani, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi wanita adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh serta bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan, yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA. Istiana Nurhidayati* ABSTRACT

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA. Istiana Nurhidayati* ABSTRACT PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA Istiana Nurhidayati* ABSTRACT Elderly experience changes such as physical changes, psychological

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini bidang neuroscience mencakup neuroanatomi, neurofisiologi, neurofarmakologi, dan obat tradisional. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu untuk menggapai cita-cita yang diharapkan yang mungkin sudah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu untuk menggapai cita-cita yang diharapkan yang mungkin sudah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masa perkuliahan adalah masa di mana individu dapat menuntut ilmu untuk menggapai cita-cita yang diharapkan yang mungkin sudah dirancang dari semasa kecil. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil utama minyak atsiri di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil utama minyak atsiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk salah satu negara penghasil utama minyak atsiri di dunia. Terdapat kurang lebih 45 jenis tanaman penghasil minyak atsiri tumbuh di Indonesia, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami fraktur dan bisa menyebabkan kematian lebih dari 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015:

JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 143-147 PENGARUH LEMON INHALASI AROMATHERAPY TERHADAP MUAL PADA KEHAMILAN DI BPS VARIA MEGA LESTARI S.ST.,M.Kes BATUPURU KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam kemampuan yang diperoleh dari proses belajar, termasuk fungsi kognitif. Kognitif menyangkut proses berpikir di otak, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan adaptasi fisik dan psikologis yang besar bagi seorang wanita. Selain itu, perkembangan bayi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014

ABSTRAK. EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014 ABSTRAK EFEK MINYAK SANDALWOOD (Santalum album Linn) DALAM MENINGKATKAN MEMORI JANGKA PENDEK TAHUN 2014 Mai Norryslla, 2014 Pembimbing : Roro Wahyudianingsih,dr.,SpPA Latar Belakang Kekhawatiran terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS MUSIK DAN AROMATERAPI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA UNTUK TIAP TIPE KEPRIBADIAN

PENGARUH JENIS MUSIK DAN AROMATERAPI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA UNTUK TIAP TIPE KEPRIBADIAN Perjanjian No. III/LPPM/2014-03/08-P PENGARUH JENIS MUSIK DAN AROMATERAPI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA UNTUK TIAP TIPE KEPRIBADIAN Disusun Oleh: Dr. Thedy Yogasara, ST, M.EngSc Daniel Siswanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Organisasi atau perusahaan merupakan sebuah tempat dimana pekerja merupakan salah satu bagian penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Bekerja adalah penggunaan tenaga

Lebih terperinci

Aromatherapy Set Harap konfirmasi stock terlebih dahulu via sms/ , sebelum melakukan pemesanan.

Aromatherapy Set Harap konfirmasi stock terlebih dahulu via sms/ , sebelum melakukan pemesanan. Aromatherapy Set Harap konfirmasi stock terlebih dahulu via sms/email, sebelum melakukan pemesanan. Paket Spa Kecil Isi : Garam 50gr, Essential oil, Floating Candle, Sabun 21,500 01001 01002 Paket Massage

Lebih terperinci

PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI

PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI Afrianti Wahyu Widiarti, Suhardi Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi Abstract: Aromatherapy,

Lebih terperinci

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA PUTRI

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA PUTRI PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA PUTRI Henny Juaria * *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu terutama wanita. Pada masa ini, terjadi proses transisi dari masa anak ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan merupakan ilmu yang berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan tujuan untuk mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN LAKI-LAKI DEWASA ABSTRAK PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis L.) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN LAKI-LAKI DEWASA Carlos Hendry F, 2015, Pembimbing 1 : Rosnaeni, dra., Apt Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedah mulut merupakan salah satu bidang dalam ilmu kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi gejala kecemasan sering ditemukan pada pasien tindakan pencabutan gigi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori disimpan di otak dengan mengubah sensitivitas dasar transmisi hipnotis antar neuron sebagai akibat dari aktivitas neuron sebelumnya. Jaras terbaru atau yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG ABSTRAK PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG Vinka Meliari, 1210173 ; Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes, AIF. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan di bidang ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada peningkatan usia harapan hidup (life expectancy) seseorang.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aromaterapi adalah penggunaan minyak atsiri sebagai terapi atau tujuan kesehatan (Buckle, 2003). Praktik penggunaan aromaterapi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognitif merupakan kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan (Gagne, 2004). Fungsi kognitif adalah kemampuan berpikir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60

BAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia atau lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60 tahun), baik itu pria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan mengandung.akan tetapi, pada ibu yang akan menghadapi proses persalinan tersebut tidak jarang diikuti

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Akhir dalam Aspek Fisik dan Kognitif Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dehidrasi merupakan ketidakseimbangan cairan tubuh dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA ABSTRAK PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DAN JAZZ TERHADAP READING COMPREHENSION PADA WANITA DEWASA MUDA Vica Christia Dewi, 2016, Pembimbing I : Julia Windi G., dr., M.Kes. Pembimbing II : Yenni Limyati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan dengan proses belajar dan mengingat, yang erat hubungannya dengan memori. Memori memungkinkan seseorang melakukan tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. World Health Organization (WHO) tahun 2001 menyatakan bahwa depresi berada pada urutan keempat penyakit

Lebih terperinci

UJI EFEK SEDATIF DARI MINYAK CLARY SAGE (SALVIA SCLALAREA, L) PADA MENCIT JANTAN SECARA OLFACTORY AROMATHERAPI

UJI EFEK SEDATIF DARI MINYAK CLARY SAGE (SALVIA SCLALAREA, L) PADA MENCIT JANTAN SECARA OLFACTORY AROMATHERAPI UJI EFEK SEDATIF DARI MINYAK CLARY SAGE (SALVIA SCLALAREA, L) PADA MENCIT JANTAN SECARA OLFACTORY AROMATHERAPI SEDATIVE EFFECT OF CLARY SAGE (SALVIA SCLALAREA, L) ON MICE USING AN OLFACTORY AROMATHERAPY

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PEREMPUAN DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PEREMPUAN DEWASA ABSTRAK PENGARUH MANISAN BUAH PALA (Myristica fragrans Houtt.) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PEREMPUAN DEWASA Ayu Permata Sari, 2010, Pembimbing I Pembimbing II : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr.,m.kes : Sylvia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi, perubahan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah diperlukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN

ABSTRAK. PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN Adriana Marsha Yolanda, 2011 Pembimbing I : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes Pembimbing II : Dr. Iwan Budiman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%

Lebih terperinci

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011 PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW UNIT BUDI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA Sri Adiyati Prodi Keperawatan Magelang Politeknik Kesehatan Semarang ABSTRAK Insomnia merupakan salah

Lebih terperinci

Perbedaam Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida kala I yang Diberi dengan Yang Tidak Diberi Aromaterapi Lavender

Perbedaam Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida kala I yang Diberi dengan Yang Tidak Diberi Aromaterapi Lavender OPEN ACCESS E-ISSN : 549-658 Artikel Hasil Penelitian Diterima : Juli 7 Direview : 8 Juli 7 Dimuat : Agustus November 7 Perbedaam Kecemasan Ibu Bersalin Primigravida kala I yang Diberi dengan Yang Tidak

Lebih terperinci

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat selama ini menganggap penyakit yang banyak mengakibatkan kematian adalah jantung dan kanker. Sebenarnya penyakit gagal ginjal juga dapat mengakibatkan kematian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan seseorang dengan usia lanjut yang mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh terhadap seluruh aspek

Lebih terperinci

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

TUGAS 3 SISTEM PORTAL TUGAS 3 SISTEM PORTAL Fasilitator : Drg. Agnes Frethernety, M.Biomed Nama : Ni Made Yogaswari NIM : FAA 113 032 Kelompok : III Modul Ginjal dan Cairan Tubuh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan

Lebih terperinci

Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS) Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS) Apakah IBS itu? Irritable bowel syndrome (IBS), juga dikenal sebagai "kejang usus besar," adalah gangguan umum. Sementara kebanyakan orang mengalami masalah pencernaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas terhadap penyakit yang mereka alami dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup individu semakin meningkat bersamaan dengan meningkatnya frekuensi kegiatan sehari-hari. Tidak jarang menghadapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, bahwa tujuan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, bahwa tujuan dari 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Klasifikasi Pertanyaan Sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pertanyaan yang

Lebih terperinci

Minyak Esensial PETUNJUK PENGGUNAAN DAN 10 CARA Untuk menggunakan minyak esensial

Minyak Esensial PETUNJUK PENGGUNAAN DAN 10 CARA Untuk menggunakan minyak esensial Minyak Esensial PETUNJUK PENGGUNAAN DAN 10 CARA Untuk menggunakan minyak esensial Semua Tentang Minyak Esensial Apa Itu Minyak Esensial? Tanaman tertentu mengandung zat yang kompleks dan kuat yang dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bulan secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan periodik vagina yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang

BAB III KERANGKA KONSEP. Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Rangsangan mengganggu. Perubahan aktivitas sosial dan lingkungan. Respon perilaku dan emosi terhadap nyeri

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Rangsangan mengganggu. Perubahan aktivitas sosial dan lingkungan. Respon perilaku dan emosi terhadap nyeri BAB 3 KERANGKA KONSEP Stres pada Tahanan Stressor Rangsangan mengganggu Serabut saraf aferen nyeri Aδ dan C Ganglion Trigeminalis Substansi P Jenis kelamin Usia Status pernikahan Lama tinggal Problem focused

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dari 72 tahun di tahun 2000 (Papalia et al., 2005). Menurut data Biro Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. dari 72 tahun di tahun 2000 (Papalia et al., 2005). Menurut data Biro Pusat Statistik BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, khususnya bidang perekonomian, kesehatan, dan teknologi menyebabkan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses dimana kita menghasilkan atau mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi telah melanda setiap bangsa di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Arus ini membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia

Lebih terperinci

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN SIANTAN HULU PONTIANAK UTARA UMI SORAYA NIM I31110020 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan (Asrinah, 2010 dalam Nuraisyah, 2012, hlm. 1).

BAB I PENDAHULUAN. penanganan (Asrinah, 2010 dalam Nuraisyah, 2012, hlm. 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah proses persalinan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi, kondisi psikis maupun penolong yang membantu proses persalinan. Bila salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. epistemologi dan perbedaan status ontologi sekaligus basis aksiologis antara

BAB I PENDAHULUAN. epistemologi dan perbedaan status ontologi sekaligus basis aksiologis antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbedaan metode dalam pengambilan kesimpulan serta dasar epistemologi dan perbedaan status ontologi sekaligus basis aksiologis antara ilmu sains dan ilmu

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG

ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG Elissa Evanti Widjaja, 2011 Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF Pembimbing II : Ellya Rosa

Lebih terperinci

EFEK TERTAWA TERHADAP KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

EFEK TERTAWA TERHADAP KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA ABSTRAK EFEK TERTAWA TERHADAP KEWASPADAAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA Katerina Putri K.W., 2016 Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO Pembimbing II : Ade Kurnia Surawijaya, dr., SpKJ Kewaspadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah menyebabkan racun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas (Armasari et al, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas (Armasari et al, 2012) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan sebuah masalah psikologis yang ditunjukkan dengan sikap khawatir terhadap suatu hal yang dipersepsikan kurang baik oleh individu. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahterahaan lanjut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL. 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL. 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Mean Dan Standar Deviasi Berat Jumlah Makanan Yang DikonsumsiTikus (dalam Gram) Perlakuan Mean dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT ABSTRAK PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT Livia Dwi Buana, Tjoeng, 2015 Pembimbing I : Stella Tinia Hasianna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi penduduk dunia. Hasil pembangunan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi penduduk dunia. Hasil pembangunan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pembangunan disegala bidang memberikan kontribusi yang sangat penting bagi penduduk dunia. Hasil pembangunan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya umur

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci