BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia terutama dalam hal perdagangan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia terutama dalam hal perdagangan."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantong plastik menjadi sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia terutama dalam hal perdagangan. Seperti yang kita ketahui masyarakat di Indonesia masih terbiasa menggunakan kantong plastik. Hal tersebut menyebabkan Sampah dari bahan plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang dan sudah menjadi bagian dari masyarakat di Indonesia. Apapun pembelian barang-barang, baik dalam jumlah besar maupun kecil pasti selalu menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus dan hal tersebut telah menjadi alternatif yang mudah dan praktis dari ritel hingga ke Supermarket 1. Namun banyak penggunaan kantong plastik di indonesia hanya sekali pemakaian saja karena setelah digunakan oleh konsumen, kemudian kantong plastik tersebut dibuang ataupun disimpan didalam rumah dan tidak terpakai lagi setelah itu. Hal itu menyebabkan jumlah kantong plastik di Indonesia kini menjadi tidak terbendung lagi, dan menjadikan indonesia penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia 2. 1 M.Syamsiro, Mengenal Sampah Plastik & Penggunaannya, OlahSampah, diakses dari pada tanggal 03 juli 2016 pukul CNN Indonesia, Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke-dua Dunia, diakses dari pada tanggal 15 Maret 2016 Pukul

2 2 Sejak tahun 1964, produksi kantong plastik terus meningkat setiap tahunnya, dan saat ini berada di sekitar angka 311 juta ton pertahunnya. Angka ini diperkirakan meningkat dua kali lipat lagi dalam 20 tahun ke depan, dan empat kali lipat pada tahun 2050, oleh negara berkembang yang mengkonsumsi plastik termasuk indonesia. Menurut salah satu riset terbaru yang dilakukan oleh Ellen MacArthur Foundation, yang diluncurkan pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, 95 persen dari kemasan plastik hilang setiap tahunnya setelah pemakaian, diperkirakan memakan biaya sekitar $ Milyar. Sementara hanya 5 persen yang dapat didaur ulang secara efektif, kemudian 40 persen ditampung di TPA dan sepertiga dari semua plastik yang diproduksi setiap tahunnya berakhir ke lautan. Ini sama dengan membuang satu truk berisi sampah ke dalam lingkungan laut. Akan tetapi masalah itu bukan hanya tentang berapa jumlah plastik yang berakhir di lautan, namun hal ini juga berkaitan tentang bahan bakar fosil yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang tersebut. Saat ini, produksi plastik di dunia menggunakan sekitar enam persen dari konsumsi minyak global dan tidak memungkinkan pada tahun 2050 nanti jumlah ini bisa saja naik hingga 20 persen. Berdasarkan atas laporan ini memanggil kita untuk memikirkan kembali solusi dalam permasalahan ini secara lengkap, tentang bagaimana cara memakai kantong plastik secara bijak, dan kemudian setelah itu bagaimana kita berurusan dengan pegunungan limbah yang dihasilkannya 3 3 K.N Rosandrani, Plastik di lautan akan lebih banyak dari jumlah ikan pada tahun 2050, National Geographic Indonesia, ( diakses tanggal 10 July 2016)

3 3 Menurut riset yang dilakukan Greenation Indonesia, penggunaan rata-rata kantong plastik per orang di Indonesia telah mencapai angka 700 lembar per tahunnya atau 60 plastik setiap bulannya. Sampah kantong plastik di Indonesia pun kini sudah mencapai angka ton perhari. jika diibaratkan, sama besarnya dengan sebuah pesawat Boeing 747, berarti kurang lebih sekitar 100 milyar kantong plastik yang telah di konsumsi pertahunnya di Indonesia. Selain itu terdapat sebuah Fakta yang sangat mencenangkan dimana dalam proses produksi pembuatan kantong plastik menghabiskan 12 juta barel minyak bumi atau bisa dikatakan setara dengan Rp 11 Triliun. minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang tidak bisa diperbaharui dan kita pun tahu betapa pentingnya minyak bumi untuk pengolahan sumber daya yg lain yang lebih bermanfaat 4. Menurut pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, jumlah limbah plastik di Indonesia sudah terlalu banyak Per tahunnya, masyarakat Indonesia telah menggunakan hampir 10 milyar lembar kantong plastik, dan hampir 95% nya hanya menjadi sampah 5. Kota Jakarta saat ini sedang mengalami siaga terhadap permasalahan sampah kantong plastik. Dari data hasil riset Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta 2016, Sampah kantong plastik telah menyumbang 15,25% dari total ton total 4 Greenation Foundation, Diet Kantong Plastik,( diakses tanggal 11 July 2016) 5 Admin, Hindari Budaya Nyampah, Petungsewu Wildlife Education Center, ( diakses 04 July 2016)

4 4 sampah yang ada di jakarta 6. Jumlah sampah kantong plastik yang telah berlebihan ini berdampak pada penyumbatan di tempat-tempat aliran air atau drainase seperti got, sungai-sungai, pantai dan bahkan di laut. Lebih parahnya lagi limbah kantong plastik ini dapat tertimbun di tanah, sungai dan laut dalam jangka waktu ratusan tahun lamanya. Dan kemudian efek yang ditimbulkan berupa banjir yang bisa melumpuhkan Kota Jakarta. Selain itu waktu paling cepat yang dibutuhkan satu kantong Plastik untuk penguraiannya adalah tahun. Sampah kantong plastik ini kini telah menemukan jalan ke lautan dan menyebabkan bahaya pada satwa liar dilautan. Seperti contohnya adalah kasus plastik yang ditemukan di perut burung laut, hingga kantong plastik yang dimakan oleh kura-kura dan anjing laut, atau microplastic yang bahkan tidak memungkinkan terdapat di perut ikan yang kita konsumsi. Selain itu, Pengaruh dari kantong plastik ini juga apabila tidak digunakan secara bijak pada akhirnya dapat berdampak buruk baik untuk lingkungan maupun untuk kelangsungan hidup manusia secara tidak langsung. Sebagai salah satu contohnya adalah Pembakaran kantong plastik, yang dapat menimbulkan zat-zat beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan hidup manusia. selain itu bahan baku untuk memproduksi plastik pun terbuat dari bahan kimia dan energi yang tidak dapat terbaharukan yang 6 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Data Presentase Komposisi Sampah di Provinsi DKI Jakarta ( diakses 12 Agustus 2016)

5 5 termasuk salah satunya adalah minyak bumi yang lebih baik dihemat dan digunakan untuk keperluan dasar lain yang jauh lebih penting 7. Salah satu tempat penyumbang jumlah plastik terbesar adalah melalui Pusat perbelanjaan atau ritel. Menurut hasil data riset yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah plastik yang dihasilkan 100 toko/gerai anggota APRINDO selama satu tahun telah menghasilkan 10,95 Juta lembar sampah kantong plastik. Dari total gerai yang ada di indonesia, 9,85 Milyar kantong plastik telah dihasilkan 8. Di Indonesia sendiri pertumbuhan industri retail telah berkembang cukup pesat hingga saat ini banyak tersebar pusat-pusat perbelanjaan yang besar di beberapa daerah. Salah satunya adalah di DKI Jakarta. Kota metropolitan sekaligus ibukota indonesia ini telah menjadi pusat sentral bisnis yang strategis bagi para investor, oleh karena itu tidak heran jumlah pusat perbelanjaan atau mall yang berada di DKI Jakarta sudah tumbuh di luar kendali. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kawasan yang semula tidak direncanakan menjadi kawasan bisnis, harus beralih fungsi menjadi kawasan komersil. Menurut data dari salah satu Planolog Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mall yang ada di Jakarta sudah melebihi batas ideal. Hal ini membuat Jakarta menjadi kota dengan mall terbanyak di indonesia bahkan di dunia. Banyaknya jumlah pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta telah mencapai angka 170 lebih dan telah 7 Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Diet Kantong Plastik, ( diakses tanggal 11 July 2016) 8 Biro Humas KemenLHK, Menuju Penerapan Kantong Plastik Berbayar, ( diakses tanggal 20 July 2016)

6 6 melebihi batas ideal dari jumlah penduduknya. Bisa dibayangkan berapa banyak limbah plastik yang dihasilkan oleh mall atau pusat perbelanjaan di ibukota indonesia ini 9. Salah satu ritel besar yang ada di DKI Jakarta adalah Carefour. Carrefour hadir pertama kali di Indonesia sejak tahun Hingga saat ini carefour telah menjadi salah satu ritel terbesar di indonesia. Hal tersebut terbukti dengan tersebarnya 87 gerai gerai carefour di seluruh wilayah indonesia dan 30 diantaranya berada di DKI Jakarta. Carrefour telah bermitra dengan lebih dari pemasok dari seluruh Indonesia yang 70% dari jumlah tersebut termasuk dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Melalui Carrefour, para pemasok ini dapat memberikan akses kepada pelanggan ke puluhan ribu jenis produk yang 90% nya merupakan produk lokal. Selain itu juga Carrefour juga memberikan kemudahan dan kenyamanan berbelanja melalui program Home Delivery. Sehingga belanja murah dan semakin mudah 10. Menjadi salah satu ritel terbesar di indonesia merupakan salah satu prestasi terbaik yang dimiliki carefour, namun di sisi lain, ritel juga di cap sebagai salah satu penghasil sampah plastik terbesar di indonesia terutama di DKI Jakarta. Oleh karena sebagai salah satu bentuk dukungan program pemerintah Indonesia Bebas Sampah 2020, Carefour memiliki sebuah visi untuk menjadi salah satu ritel yang peduli terhadap 9 Eko Priliawito, Jakarta, Kota dengan Mal Terbanyak di Dunia, ( diakses tanggal 12 July 2016) 10 Online Marketing Carrefour, Carrefour gerai ritel pilihan untuk keluarga Indonesia,( diakses tanggal 12 july 2016)

7 7 lingkungan dengan salah satu tujuan utamanya adalah tidak menjadikan kantong plastik sebagai wadah utama dalam berbelanja 11. Salah satu langkah pemerintah dalam mengatas permasalah seputar sampah plastik, pemerintah langsung membuat sebuah kebijakan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang telah melampaui batas dengan mengeluarkan sebuah peraturan untuk menerapkan kantong plastik berbayar sebesar Rp 200 baik kepada ritel dan pelaku usaha maupun bisnis beberapa saat lalu 12. Namun kebijakan tersebut menuai kontroversi dimasyarakat. Dan pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk mencabut kembali kebijakan kantong plastik berbayar tersebut, karena menurut Roy N Mandey selaku Ketua umum Aprindo awalnya tujuan diterapkannya kebijakan kantong plastik berbayar ini adalah sebagai upaya dalam mengurangi jumlah penggunaan kantong plastik di Tanah Air yang sudah tidak terbendung lagi selain itu juga untuk mendukung program pemerintah indonesia bebas sampah tahun Pengelola ritel melakukan uji coba dan hasilnya dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Aprindo. Tapi kenyataannya tetap terjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sedangkan Permen LHK terkait landasan pemungutan biaya palstik tidak segera dikeluarkan. Peritel modern menerima kritikan-kritikan dari masyarakat hingga ancaman tuntutan hukum, karena memungut biaya tanpa adanya peraturan hukum yang 11 Online Marketing Carrefour, Carrefour gerai ritel pilihan untuk keluarga Indonesia,( diakses tanggal 12 july 2016) 12 Okke, Nuraini, Kebijakan Membayar Kantong Plastik Belanja Mulai Diterapkan Februari 2016, National Geographic Indonesia, ( diakses tanggal 11 July 2016)

8 8 kuat. Atas dasar itu, maka Aprindo kini secara resmi telah menghentikan program kebijakan tersebut 13. Salah satu bentuk pencegahan lain penggunaan kantong plastik yang berlebihan adalah Gerakan Diet Kantong Plastik. Greenation Indonesia sebagai penggagas Diet Kantong Plastik adalah salah satu perusahaan yang menawarkan gaya hidup ramah lingkungan melalui produk dan programnya. Sejak berdiri, Greenation Indonesia telah berkomitmen untuk fokus pada isu seputar energy, air, sampah dan udara. Greenation Indonesia memilih masalah sampah plastik sebagai isu lingkungan yang menjadi fokus pertama dalam kiprah bisnisnya. Dorongan ini timbul akibat kejadian longsor gunung sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005 silam. Bencana alam ini begitu memprihatinkan dan menjadi bukti bahwa sampah plastik yang dihasilkan masyarakat jumlahnya menggunung dan jika tidak ditangani dengan baik maka akan membahayakan hidup manusia itu sendiri 14. Namun pada akhirnya baik kebijakan yang dilakukan pemerintah maupun sebuah gerakan yang di gagas oleh greenation indonesia masih dirasa kurang efektif dalam menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu, gerakan konsumen seperti mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja mempunyai sebuah potensi yang besar dalam membawa sebuah perubahan dan dampak yang besar bagi Indonesia dan 13 Pramdia Arhando Julianto, Tas Plastik kini kembali gratis, Masyarakat diimbau tetap Bijak Menggunakannya, ( ap.bijak.menggunakannya, diakses tanggal 1 november 2016) 14 Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Diet Kantong Plastik,( diakses tanggal 15 July 2016)

9 9 dapat berperan penting dalam mengubah perilaku masyarakat indonesia yang rata rata adalah konsumtif Berdasarkan hal hal tersebut, Komunikasi memiliki andil yang besar dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Di era digitalisasi modern ini, masyarakat lebih mudah menerima pesan atau sebuah informasi dalam bentuk visual. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesaamaan mengenai hal yang dikomunikasikan. Dari pengertian ini, maka unsur-unsur atau komponen yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, yaitu: (1.) Komunikator, seseorang yang akan menyampaikan pesan; (2) Pesan, merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang; (3) Media, adalah sarana untuk menyampaikan pesan; (4) Komunikan, orang yang akan menerima pesan. Salah satu sarana untuk penyampaian sebuah pesan atau informasi adalah melalui sebuah iklan. Menurut Klepper, iklan berasal dari Bahasa latin ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Dan mengutip David Ogilvy, bahwa iklan adalah media informasi yang mengandung nilai seni. Dimana makna pesan yang terkandung didalamnya amat sangat diutamakan, iklan juga menampilkan suatu komposisi yang mengandung nilai artistik dan kreatif. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa sebuah iklan harus dikemas dalam bentuk yang menarik, selain pesannya tersampaikan tentu diperlukan juga ide yang menarik dalam penyampaian pesan yang kita inginkan

10 10 Beberapa dekade lalu memang sebuah Iklan yang dikemas dengan kreatif dan berbeda akan menjadi sebuah perhatian kepada khalayak luas sesuai dengan target dan segmennya masing-masing. Namun di era digitalisasi modern seperti sekarang ini Komunikasi Pemasaran telah bertransformasi dan memiliki sebuah perspektif baru yaitu sebagai dialog interaktif antara produsen dan konsumen yang berlangsung selama tahap promosi, penjualan, dan pasca penjualan 15. Dengan tujuan, agar pelanggan mampu menjangkau produk yang dipasarkan. Dibutuhkan sebuah aktifitas khusus yang dilakukan oleh produsen demi menjangkau para konsumennya yaitu dengan melakukan sebuah aktifitas periklanan. Salah satu cara menarik yang dapat menumbuhkan persepsi atau opini yang positif bagi khalayaknya adalah melalui sebuah kampanye periklanan. Kampanye iklan atau advertising campaign, merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu 16. Merujuk pada definisi tersebut, maka setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni, (1) tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu (2) jumlah khalayak sasaran yang besar (3) biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu dan (4) melalui serangkaian tindakan komunikasi yang teroganisasi. 15 Philip Kotler & Gary Amstrong, Management Pemasaran. Penerbit: Pearson Education, Jalaludin Rakhmat, Manajemen Kampanye. Simbiosa Rekatama Media; 2007

11 11 Pembagian media dalam sebuah kampanye iklan perusahaan tidak berpusat hanya pada satu media saja tapi memerlukan berbagai media yang saling terintegrasi. Media tersebut satu sama lain dapat menunjang dalam proses kampanye iklan sebuah perusahaan. Alo Liliweri berpendapat terhadap pembagian jenis-jenis media terbagi menjadi dua yaitu 17 : a. Iklan media above the line (Media lini atas) adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar dan menerpa pesan iklan secara serempak. Media yang termasuk kategori above the line yaitu: surat kabar, majalah, tabloid, televisi, film, radio, dan internet b. Iklan below the line (Media lini bawah) adalah iklan yang menggunakan media khusus. Yang termasuk media - media below the line adalah: leaflet, poster, spanduk, baliho, bus panel, bus stop, point of purchase (POP), sticker, shop sign, flayers, display, dsb Salah satu basis dari kampanye periklanan yang paling efektif saat ini adalah melalui sebuah aktifitas Brand Activation. Brand Activation adalah salah satu bentuk promosi merek yang mendekatkan dengan penggunanya melalui aktivitas pertandingan olahraga, hiburan, kebudayaan, social atau aktivitas publik yang menarik perhatian lainnya (interaksi merek). Brand Activation a brand to life. Banyak konsumen yang tidak percaya lagi pada janji-janji dalam iklan, karena adanya faktor over- 17 Alo liliweri. Dasar-dasar Komunikasi Periklanan. Citra Aditya; Bandung. 1992

12 12 communication dan konsumen sudah semakin meningkat pengetahuannya akan suatu brand. Maka dari itu para pemasar menerapkan Brand Activation untuk membangun merek dan meningkatkan penjualan. Brand Activation ini dapat disebut sebagai proses marketing untuk membangun a brand to life melalui suatu brand experience 18. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam Brand Activation : (1.) Kesesuaian antara brand,event,dan target konsumen, (2.) Key message yang akan dikomunikasikan pada target konsumen. (3.) Mengkomunikasikan fitur utama (brand values),bukannya setiap detil brand tersebut. Berdasarkan hal-hal mendasari tersebut, Dalam hal ini perancang akan membuat sebuah perancangan kampanye periklanan yang berbasis Brand Activation berupa perancangan tas ramah lingkungan (Reusable Bag) sebagai alternatif pengganti dari kantong plastik yang terus meningkat setiap tahunnya yang terintegrasi dengan sistem aplikasi digital dan output offline. karena dalam penyampaian pesan visualnya, pesan dari Brand Activation dapat dengan mudah diterima oleh target audience yang dituju, Memberikan experience secara langsung bagi konsumen, dengan tujuan untuk mencegah penggunaan jumlah kantong plastik yang terus bertambah tiap tahunnya dan juga untuk mengubah perilaku masyarakat di Indonesia terutama dalam hal penggunaan kantong plastik. Dalam hal ini juga perancang akan mengajak carrefour untuk bekerja sama dalam melakukan hal ini karena Carrefour memiliki satu visi yang sama dalam mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Dalam 18 Rashid Saeed, Brand Activation : A Theoretical Perspective. Journal of Marketing and Consumer Research, Vol. 13 No. 5, 2015, Hal 94-95

13 13 perancangan ini, perancang memiliki posisi sebagai seorang Strategic Planning dimana berperan dalam melakukan analisa dan merancang konsep dasar, strategi dan ide ide komunikasi yang kreatif dalam proses perencangan Brand Activation ini yang nantinya akan di visualisasikan kepada seorang creative. 1.2 Permasalahan Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, permasalahannya adalah sampah kantong plastik memiliki konsekuensi terhadap lingkungan yang sangat mahal dan ironisnya diberikan gratis oleh para pelaku dagang. Karena gratis itulah jumlah limbah kantong plastik semakin tidak terbendung lagi jumlahnya di indonesia. Dan salah satu penyumbang terbesarnya adalah melalui pusat perbelanjaan yang ada di DKI Jakarta yang memiliki jumlah Mall terbanyak di dunia. oleh karena itu konsumen perlu dari sekedar kesadaran diri untuk melakukan pengurangan penggunaan kantong plastik. Sebagai seorang Strategic Planner disini perancang akan melakukan analisa dan merancang konsep, strategi dan ide ide dasar yang berkaitan dengan masalah tersebut untuk melakukan perubahan perilaku konsumen terhadap penggunaan kantong plastik yaitu dengan cara Brand Activation.

14 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah untuk menyadarkan dan mengubah perilaku masyarakat dalam menyikapi penggunaan kantong plastik secara bijak dengan memperhatikan dampak-dampak terhadap lingkungan agar bumi dan Indonesia bebas dari sampah kantong plastik dan tidak terjadi banyak masalah dan bencana kedepannya. 1.4 Alasan Pemilihan Judul Alasan mengambil judul Perancangan Strategic Planning dalam Digital Brand Activation Pendekar Plastik di Carrefour DKI Jakarta adalah: a. Menyadarkan dan merubah perilaku masyarakat dalam berbelanja dengan tidak selalu memakai kantong plastik sebagai wadah untuk barang bawaan yang dibelinya. b. Menimbulkan kepedulian masyarakat akan dampak sampah kantong plastik untuk kedepannya. c. Mengajak masyarakat untuk membawa kantong belanjaan sendiri d. Menampilkan cara yang kreatif dan efektif dalam menghadapi masalah Sampah Kantong Plastik dengan Brand Activation. Karena iklan berupa tvc kini sudah kurang efektif

15 Manfaat Perancangan Perancang dapat mengetahui bahwa bukan hal yang mudah dan biasa untuk dapat membuat rancangan strategi dan kreatif dalam Iklan Layanan Masyarakat dengan Brand Activation. Tujuannya adalah untuk menyadarkan dan merubah perilaku masyarakat terhadap penggunaan kantong plastik Manfaat Akademis Dengan adanya perancangan Iklan Layanan Masyarakat dengan Brand Activation diharapkan masyarakat terbuka tentang cara beriklan yang baik, tepat dan kreatif dan dapat memberikan efek terhadap masyarakat dan secara khususnya dalam dunia periklanan dan komunikasi pemasaran mengenai pembuat ide dengan media yang menarik dan kreatif Manfaat Praktis Perancangan dengan Digital Brand Activation ini diharapkan mampu memberikan gambaran kreatif terhadap masyarakat dan khususnya dalam dunia periklanan dan komunikasi pemasaran, sehingga dikemudian hari mereka bisa membuat sebuah invoasi baru dengan media yang menarik dan kreatif dalam menghadapi masalah apapun didalam masyarakat ketika sebuah iklan tidak lagi efektif. Dan juga diharapkan dapat menyadarkan dan mengubah perilaku masyarakat untuk peduli terhadap dampak dari kantong plastik yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantong plastik merupakan sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kantong plastik merupakan sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kantong plastik merupakan sebuah hal yang masih sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada konsumen atau public mengenai keberadaan barang atau jasa yang. buku Komunikasi Pemasaran Modern (2010:16-17) adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada konsumen atau public mengenai keberadaan barang atau jasa yang. buku Komunikasi Pemasaran Modern (2010:16-17) adalah: BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam memasarkan suatu barang atau jasa diperlukan komunikasi pemasaran, karena komunikasi pemasaran merupakan suatu proses penyampaian pesan kepada konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini masyarakat Indonesia khususnya remaja dan dewasa di kota-kota besar lebih sering berbelanja di retail modern, jika berbelanja kebutuhan bulanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan kompeten

BAB I PENDAHULUAN. baik, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan kompeten 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bicara mengenai perkembangan negara Indonesia, pastinya tidak terlepas dari sektor pendidikan Indonesia di mata dunia. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini berbagai Negara mulai merespon terhadap bahaya sampah plastik, terutama sampah yang berupa kantong plastik. seperti di Kenya dan Uganda malah sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai dengan isu globalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor

BAB I PENDAHULUAN. ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat

BAB I PENDAHULUAN. plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sampah plastik adalah salah satu komponen terbanyak yang ada dalam sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana dan dukungan dari infrastruktur

Lebih terperinci

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik

Siaran Pers Untuk disiarkan segera. Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik Siaran Pers Untuk disiarkan segera Jangan Tunda Lagi Untuk Mengurangi Kantong Plastik Jakarta (27/7). Permasalahan sampah kantong plastik membutuhkan penanganan yang serius. Tahun 2016, setiap harinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup merupakan hal yang wajib dilakukan bagi masyarakat dunia. Hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi atau bisa juga disebut material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK Ekadina Dzawil Ulya Universitas Negeri Semarang Email : dinadzawil@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di

BAB I PENDAHULUAN. berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan, lingkungan, perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dapat menghasilkan 5,4 juta ton sampah plastik per tahunnya menurut Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERIKLANAN Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi PERIKLANAN: PEMBANGUN KESADARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini plastik merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahan plastik disukai karena memiliki sifat praktis, mudah, dan kedap air,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Iklan juga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. luas. Iklan juga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas oleh banyak orang, hal ini kemungkinan karena jangkauanya yang luas.

Lebih terperinci

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. JENIS-JENIS IKLAN Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenisjenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari seperti plastik pembungkus permen, makanan, botol air minum, sampo, detergent, kantong plastik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari seperti plastik pembungkus permen, makanan, botol air minum, sampo, detergent, kantong plastik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, kini telah menjadi barang yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia, barang-barang berbahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tas belanja plastik merupakan salah satu benda yang selalu melekat dalam kehidupan kita sehari -hari. Seolah-olah tas belanja plastik telah menjadi bagian di dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya pasar modern akhir-akhir ini membuat para produsen bersaing untuk menawarkan produk dan jasa yang sesuai dengan perkembangan pasar, produsen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Bab III KONSEP PERANCANGAN

Bab III KONSEP PERANCANGAN Bab III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan Brand Activation ini, berdasarkan permasalahannya mengenai penggunaan kantong plastik yang berlebihan yang dihasilkan oleh mall mall besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung sejak jaman kolonial Belanda identik dengan keindahan dan kenyamanannya, dikenal sebagai kota yang indah, sejuk dan nyaman hingga diberi julukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, kecanggihan teknologi informasi-pun semakin berkembang. Diantaranya perkembangan industri periklanan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya

Lebih terperinci

Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Diet memiliki makna BIJAK dalam mengonsumsi.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar

BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR. A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar 40 BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR A. Kronologis pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghitung masalah konsumsi

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Ades Waters Indonesia Tbk, didirikan dengan nama PT. Alfindo Putrasetia di tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali terakhir di tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. Produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah tindakan menginformasikan, memberitahukan ataupun pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk maupun jasa yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi perbincangan di semua kalangan dan telah merubah cara pandang serta pola hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar ±110 pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Jakarta dipadati oleh 8.962.000 jiwa (Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum di Indonesia. Para pelaku bisnis pun melihat hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, kebutuhan pokok manusia terdiri atas kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan sandang adalah kebutuhan akan pakaian; pangan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia usaha ritel di Indonesia cukup pesat. Berdasarkan data AC Nielsen tahun 2008, diketahui bahwa pertumbuhan ritel modern setiap tahunnya

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain kemasan atau dapat disebut juga Packaging adalah salah satu dari sekian banyak hal yang harus menjadi pertimbangan strategis di ketiga elemen Positioning, Diferensisas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh aktivitas alam (bencana alam) atau aktivitas manusia, yang menyebabkan rusaknya keseimbangan ekosistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Peranan komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau kepada orang lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini manusia di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berteriak akan adanya pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Kekhawatiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin ketat. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan keprihatinan masyarakat dunia tentang pentingnya pelestarian lingkungan, hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat pada era modern ini menuntut perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan ekonomi yang dijalankannya. Masing-masing perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Aktifitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan yaitu : berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktifitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Journal Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix yang ditulis oleh Rudi Haryadi (2009:9), kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan empat variabel yang sangat mendukung didalam menentukan strategi pemasaran, kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Komunikasi berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi antara manusia yang satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The Body Shop adalah perusahaan yang sudah terkenal dalam industri kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut Fabricantand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan ukuran. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan eceran misalnya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dan ukuran. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan eceran misalnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan yang ketat di bisnis ritel, berbagai macam pusat perbelanjaan eceran bermunculan dengan bermacam bentuk dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk hidup sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk hidup sosial yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk hidup sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Budaya Menurut Linton, budaya adalah sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu. (sumber: http://www.lintasberita.web.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli/,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan sektor jasa pendidikan tinggi dalam memperebutkan calon mahasiswa semakin ketat. hal tersebut ditandai dengan munculnya perguruan tinggi baik negeri maupun

Lebih terperinci

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan faktor penting dalam sebuah kehidupan. Lingkungan merupakan hal yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah kehidupan makhluk hidup. Keberadaan serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin berkembang pesat. Menurut Data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global menjadi isu yang penting dikalangan masyarakat akhirakhir ini. Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidak seimbangan ekosistem di bumi yang

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini terbagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini terbagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Teori dan Praktek. Teori merupakan pendidikan dimana siswa mendapat materi dari

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Periklanan

Konsep-Konsep Periklanan Modul 11 Konsep-Konsep Periklanan Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dunia periklanan. 1. Pendahuluan Kita telah berkenalan dengan semiotik sambil menerapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan salah satu alat komunikasi yang berperan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui sebuah media. Tanpa disadari hampir setiap hari kita menjumpai

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 68 Lampiran Kuisioner 1 : KUESIONER PENELITIAN Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja sebagai Pengganti Kantong Plastik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh antara citra merek dan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan merek produk Carrefour yang berasal dari produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi sekarang, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghububung

Lebih terperinci