BAB IV HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 10 Surakarta SMP Negeri10 Surkarta berdiri sejak tahun Lokasi SMP Negeri 10 Surakarta berada di Jalan Kartini No. 12 Surakarta yang merupakan pemisahan dari SMP Negeri 3 Surakarta. Sebelum lokasi tersebut didirikan gedung SMP Negeri 10 Surakarta, lokasi ini adalah milik seorang pangeran yang kemudian dijadikan yayasan Van De Venter School oleh Belanda. Semasa pendudukan Jepang, lokasi tersebut dijadikan tempat tahanan orang Belanda. Setelah proklamasi kemerdekaan, sekolah tersebut dijadikan sekolah guru putri (SGP). Pada tanggal 25 November 1945 dilangsungkan kongres Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) dan di tempat tersebut didirikan monumen PGRI. Tempat tersebut kemudian digunakan sebagai asrama tentara setelah SGP pindah. Pada tahun 1945 lokasi tersebut digunakan oleh SMP Negeri 3 Surakarta yang terdiri dari 26 kelas. Pada tahun 1962, SMP Negeri 3 Surakarta dipisah menjadi 2 bagian yang terdiri dari 14 kelas untuk SMP Negeri 3 Surakarta dan 12 Kelas untuk SMP Negeri 10 Surakarta. 2. Visi dan Misi SMP Negeri 10 Surakarta Visi: Terwujudnya sekolah berkualitas formal mandiri yang menghasilkan lulusan yang Terpuji dalam Perilaku dan Prima dalam Prestasi, yang memiliki sikap dan wawasan keimanan, ketakwaan dan budi pekerti yang tinggi, menjunjung tinggi wawasan keunggulan dan hak asasi manusia, serta berpengertian dan berwawasan global. Misi: 1) Mewujudkan standar pelayanan minimum menuju standar nasional pendidikan 2) Mewujudkan kurikulum tingkat sekolah yang komprehensif 3) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif 62

2 63 4) Mewujudkan sistem penilaian yang transparan dan akuntabel 5) Mewujudkan pencapaian Standar Kompetensi Lulusan 6) Mewujudkan sarana dan prasarana sekolah yang optimal untu pencapaian tujuan sekolah 7) Mewujudkan pengelolaan sekolah yang profesional berbasis teknologi informasi 8) Mewujudkan siswa yang berperilaku terpuji 9) Mewujudkan siswa yang unggul dalam prestasi akademik 10) Mewujudkan peningkatan prestasi siswa di bidang olahraga dan seni 11) Mewujudkan citra sekolah unggul 3. Keadaan Fisik SMP Negeri 10 Surakarta a. Keadaan Fisik SMP Negeri 10 Surakarta 1) Luas Tanah : 5011 m 2 2) Jumlah ruang kelas : 21 ruang 3) Ukuran ruang kelas : 1350,2 m 2 b. Keadaan Lingkungan Sekolah 1) Jenis bangunan yang berbatasan a) Sebelah selatan berbatasan dengan jalan perkampungan b) Sebelah timur berbatasan dengan SMP Negeri 5 Surakarta c) Sebelah utara berbatasan dengan SMP Negeri 3 Surakarta d) Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Kartini 2) Kondisi Lingkungan Sekolah a) Ruang kelas cukup luas untuk para peserta didik b) Halaman sekolah yang luas dan terletak di tengah sekolahan c) Ruang guru cukup luas, tapi karena banyaknya jumlah guru ruangan tersebut terlihat padat.

3 64 B. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini membahas tentang pengaruh model pembelajaran Generative Learning terhadap civic knowledge siswa. Variabel dalam penelitan ini adalah model pembelajaran Generative Learning sebagai variabel bebas dan civic knowledge siswa pada kompetensi dasar menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat sebagai variabel terikat. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 10 Surakarta, tetapi hanya pada tingkatan kelas VII. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 212 siswa yang tersebar dalam tujuh kelas. Sedangkan sampel dalam penelitan ini adalah kelas VII D dan VII F yang masing-masing terdiri dari 30 siswa. Jadi sampel dalam penelitan ini berjumlah 60 siswa atau 2,830% dari jumlah populasi. Adapun sampling dilakukan secara acak yaitu melalui undian dengan menggunakan gulungan kertas. Hasilnya yakni kelas VII D sebagai kelas kontrol dan kelas VII F sebagai kelas ekperimen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan ekperimen. Desain penelitian ini adalah true eksperimental design yaitu dengan model posttest only control design. Adapun perlakuan (treatment) yang digunakan berupa model pembelajaran, dimana kelas VII F menggunakan model pembelajaran Generative Learning dan kelas VII D menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket, tes objektif, observasi, dan dokumentasi. Setelah dilakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta yang dipilih sebagai sampel, diperoleh data penelitian sebagai berikut: 1. Data Mengenai Model Pembelajaran Generative Learning a) Dokumentasi Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dokumentasi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang juga dinilai oleh dua orang observer. Lembar analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan untuk menilai RPP yang telah disusun oleh peneliti

4 sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Lembar analisis dokumentasi RPP digunakan sebagai data penunjang untuk memperoleh data kesesuaian RPP kelas eksperimen dengan langkah-langkah model pembelajaran Generatve Learning. Data lembar analisis dokumentasi dilakukan satu kali pada tanggal 4 April RPP dianalisis oleh dua orang obvserver sebagai observer 1 dan observer 2. Kedua observer kemudian memberikan tanda check ( ) pada kolom lembar analisis RPP yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil analisis dokumentasi RPP yang telah dilakukan oleh observer kemudian diperoleh skor 93,75 dari observer 1, sedangkan dari observer 2 yaitu 91,66. Selanjutnya skor yang telah diperoleh dari dua observer di akumulasikan yakni sebesar 185,41 dan diperoleh rata-rata keduanya yakni 92,705, sehingga masuk pada kategori sangat baik. Tabel data dan perhitungan observasi dapat dilihat pada lampiran 9. Kriteria perolehan skor lembar observasi pembelajaran Generatve Learning dapat dikategorikan sebagai berikut: a = Sangat baik b = Baik c = Cukup d = Kurang e. < 60 = Sangat kurang Tabel 4.1. Rangkuman hasil analisis RPP model pembelajaran Generatve Learning kelas VII F (Kelas Eksperimen) Hasil Lembar Analisis RPP Model Pembelajaran Generatve Learning Observer Skor Observer 1 93,75 Observer 2 91,66 Jumlah 185,41 Rata-rata 92,705 Kategori Sangat Baik (Sumber: hasil perhitungan lembar analis RPP, lampiran 9) 65 Berdasarkan tabel perhitungan rangkuman hasil analisis RPP model pembelajaran Generative Learning di atas dapat disimpulkan bahwa Recana

5 66 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model pembelajaran Generative Learning sudah layak untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menerapkan model pembelajaran Generative Learning di kelas eksperimen. b) Pelaksanaan Penelitian Selain menggunakan angket untuk variabel Model Generative Learning juga menggunakan instrumen penunjang yaitu observasi. Observasi dilakukan saat peneliti mengajar di kelas eksperimen yang dilakukan oleh dua orang observer. Observasi dilakukan pada kelas VII F sebagai kelas eksperimen. Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Generatve Learning. Kegiatan observasi dilakukan pada hari sabtu tanggal 4 April dan 18 April 2015 pada jam pelajaran pertama dan kedua. Observasi dilakukan oleh dua orang observer yang mengamati kegiatan peneliti dan siswa selama proses pembelajaran. Kedua observer berada di belakang kelas dengan tujuan agar tidak menganggu konsentrasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Kedua observer bertugas untuk mengamati perilaku siswa secara keseluruhan selama diterapkannya model pembelajaran Generatve Learning oleh peneliti selama proses pembelajaran. Kedua observer kemudian memberikan tanda check ( ) pada lembar observasi model pembelajaran Generatve Learning yang sebelumnya telah diberikan oleh peneliti. Hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer kemudian memperoleh skor 80 dari observer 1, sedangkan dari observer 2 yaitu 82,5. Selanjutnya skor yang telah diperoleh dari dua observer di akumulasikan yakni sebesar 162,5 dan diperoleh rata-rata dari keduanya yakni 81,25, sehingga masuk pada kategori baik Tabel data dan perhitungan observasi dapat dilihat pada lampiran 10. Kriteria perolehan skor lembar observasi pembelajaran Generatve Learning dapat dikategorikan sebagai berikut: a = Sangat baik

6 67 b = Baik c = Cukup d = Kurang e. < 60 = Sangat kurang Tabel 4.2. Rangkuman hasil observasi model pembelajaran Generatve Learning kelas VII F Hasil Lembar Observasi Model Pembelajaran Generatve Learning Observer Skor Observer 1 80 Observer 2 82,5 Jumlah 162,5 Rata-rata 81,25 Kategori Baik (Sumber: Hasil perhitungan lembar observasi, lampiran 10) Berdasarkan tabel rangkuman hasil observasi model pembelajaran Generative Learning di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Generative Learning yang dilakukan oleh peneliti di kelas eksperimen sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Generative Learning. 2. Data Civic Knowledge Siswa Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat a) Tes Civic Knowledge Siswa Kelas Eksperimen Variabel Civic Knowledge siswa merupakan variabel (Y) atau variabel terikat dalam penelitian ini. Data variabel Civic Knowledge siswa diperoleh dengan menggungakan instrumen tes objektif yang terdiri dari 40 butir soal. Setelah dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan pada 30 siswa diluar sampel penelitian diperoleh 30 butir soal yang memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga butir soal tersebut digunakan untuk mengumpulkan data tentang Civic Knowledge siswa kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta tahun 2014/2015 ang mempunyai populasi 212 dan diambil sampel sebanyak 60 yang

7 68 terdiri dari 30 siswa kelas VII D sebagai kelas kontrol dan 30 siswa kelas VII F sebagai kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan data Civic Knowledge siswa pada kelas eksperimen diperoleh skor terendah 76 dan skor tertingi 94. Mean data tersebut adalah 83,9, median 82, dan modus 79. Rentang nilai diperoleh 15, banyak kelas 5,8744 yang kemudian dibulatkan menjadi 6, panjang kelas 2,5 yang kemudian dibulatkan menjadi 3, dan standar devisiasi 4,73. Perhitungan statistik deskriptifnya dapat dilihat pada lampiran 15. Tabel distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3. Distribusi frekuensi skor baku Variabel Civic Knowledge Kelas VII F SMP Negeri 10 Surakarta tahun 2014/2015 NO KELAS INTERVAL f Xi Xi 2 fxi fxi Jumlah (Sumber: Tabel Hasil Tes Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen, lampiran 16) Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi variabel (Y) Civic Knowledge siswa pada kompetensi dasar menjelaskan haikikat kemerdekaan mengemukakan pendapat di kelas eksperimen yaitu kelas VII F SMP Negeri 10 Surakarta tahun 2014/205 dapat diketahui bahwa jumlah nilai terbanyak berada pada rentangan dengan frekuensi 7 responden, sedangkan yang paling sedikit terdapat pada rentangan dengan frekuensi 3 responden. Selengkapnya untuk hasil pengumpulan data Civic Knowledge siswa pada kelas VII F sebagai kelas eksperimen SMP Negeri 10 Surakarta dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut:

8 69 Nilai Tengah Civic Knowledge Siswa Pada Kelas Eksperimen Frekuensi Nilai Tengah Gambar 4.1. Grafik Histogram Data Mengenai Civic Knowledge Siswa Pada Kelas Eksperimen b) Tes Civic Knowledge Siswa Kelas Kontrol Sedangkan hasil perhitungan data Civic Knowledge siswa pada kelas kontrol diperoleh skor terendah 61 dan skor tertinggi 82. Mean dari data tersebut 71,83, median 70, dan modus 67. Rentang nilai diperoleh 21, banyak kelas 5,874 yang kemudian dibulatkan menjadi 6, panjang kelas 3,5 yang kemudian dibulatkan menjadi 4, serta diperoleh standar deviasi 5,97. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada statistik deskriptif lampiran 17. Tabel distribusi frekuensinya dapat dilihat pada tabel berikut:

9 Tabel 4.4. Distribusi frekuensi skor baku kelas Variabel Civic Knowledge Kelas VII D SMP Negeri 10 Surakarta tahun 2014/2015 NO KELAS INTERVAL F Xi Xi 2 fxi fxi ,5 3906,25 187, , ,5 4422, ,5 4970,25 352, , ,5 5550, , ,5 6162, , ,5 6806, ,5 Jumlah ,5 (Sumber: Tabel Hasil Tes Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol, lampiran 18) 70 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi variabel (Y) Civic Knowledge siswa pada kompetensi dasar menjelaskan haikikat kemerdekaan mengemukakan pendapat di kelas kontrol yaitu kelas VII D SMP Negeri 10 Surakarta tahun 2014/2015 dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa, dapat diketahui bahwa jumlah nilai terbanyak berada pada rentangan dengan frekuensi 8 responden, sedangkan yang paling sedikit terdapat pada rentangan dengan frekuensi 2 responden. Selengkapnya untuk hasil pengumpulan data Civic Knowledge siswa pada kelas VII D sebagai kelas kontrol SMP Negeri 10 Surakarta dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut:

10 71 Nilai Tengah Civic Knowledge Siswa Pada Kelas Kontrol Frekuensi ,5 66,5 70,5 74,5 78,5 82,5 Nilai Tengah Gambar 1. Grafik Histogram Data Mengenai Civic Knowledge Siswa Pada Kelas Kontrol C. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum melakukan analisis variansi untk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji prasyarat analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Data yang telah terkumpul dari penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis uji T.Test dua sampel. 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Chi Kuadrat. Hasil uji normalitas dengan taraf signifikansi 0,05 pada masing-masing kelas.

11 72 a) Uji Normalitas Variabel Civic Knowledge siswa pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Hasil uji normalitas tetang Civic Knowledge pada kompetensi dasar menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut dan selengkapnya pada lampiran 16 dan lampiran 18. Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Kelas Harga χ 2 hitung Harga χ 2 tabel Eksperimen 2,733 7,815 Kontrol 3,12 7,815 (Sumber: Hasil uji normalitas, lampiran 16 dan 18) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika χ 2 hitung < χ 2 tabel. Harga χ 2 hitung pada masing-masing variabel dan kelas di atas lebih kecil dari χ 2 tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji Homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlet dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan antara data civic knowledge siswa kelas eksperimen dan civic knowledge siswa kelas kontrol diperoleh nilai sebesar χ 2 hitung = 2,417 sedangkan maka nilai χ 2 tabel = 3,841. Hal ini menunjukkan bahwa χ 2 hitung = 2,417 < χ 2 tabel = 3,841 maka H o diterimadan H a ditolak, artinya harga varians masing-masing kelompok adalah homogen. Jadi dapat disimpulkan variansi populasi kedua kelompok bersifat homogen karena χ 2 hitung lebih kecil daripada χ 2 tabel. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 20.

12 73 D. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah uji prasyarat analisis terpenuhi. Untuk mengetahui uji hipotesis analisis data yang digunakan adalah uji-t. Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan suatu langkah untuk menguji apakah persyaratan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis dapat diterima atau tidak. Hipotesis diterima apabila data yang diperoleh mendukung persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Sebaliknya, ditolak apabila fakta-fakta empiris yang ada tidak dapat mendukung persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Berikut disajikan rangkuman analisis data civic knowledge siswa setelah mendapat perlakuan model pembelajaran Generative Learning. Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Analisis Uji-t Kelas Eksperimen Kelas Kontrol t N Mean SD N Mean SD hitung 30 82,9 6, ,1 4,736 7,4688 (Sumber: hasil uji hipotesis dengan t-test, lampiran 21) Berdasarkan hasil perhitungan di atas untuk perbandingan civic knowledge siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, keputusan uji hasil analisis data dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung sebesar 7,4688 sedangkan t tabel sebesar 2,0017 sehingga H o ditolak dan H a diterima karena t hitung > t tabel atau 7,4688 > 2,0017 (lampiran 21). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara yang menggunakan model Generative Learning dengan model konvensional, dimana hasil dari kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Generative Learning memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandikan dengan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional atau 82,9 > 72,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran Generative Learning Terhadap Civic Knowledge Siswa Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat.

13 74 E. Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah melakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap analisis data. Pembahasan mengenai hasil analisis data selengkapnya adalah sebagai berikut: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Generative Learning Terhadap Civic Knowledge Siswa Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat pada Kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan sampel dua kelas yaitu kelas VII F sebagai kelas eksperimen dan VII D sebagai kelas kontrol. Pada kedua kelas tersebut diberikan model pembelajaran yang berbeda, kelas VII F sebagai kelompok eksperimen digunakan model pembelajaran Generative Learning sedangkan kelas VII D sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran (X) yaitu model pembelajaran Generative Learning, sedangkan variabel terikatnya adalah civic knowledge siswa pada kompetensi dasar menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat (Y). Kegiatan penelitian dimulai dengan melakukan tryout tes yang akan digunakan, gunanya adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes yang akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil tryout yang telah dilakukan maka diperoleh hasil 40 butir soal tes objektif terdapat 30 item soal yang valid. Kemudian setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan hasil koefisien alpha 0,964 untuk soal tes objektif civic knowledge, reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas yang sangat tinggi karena berada pada interpretasi antara 0,800 sampai dengan 1,00.

14 75 Berdasarkan perhitungan keputusan uji hasil analisis data dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung sebesar 7,4688 sedangkan t tabel sebesar 2,0017 sehingga H o ditolak karena t hitung > t tabel. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya perbedaan antara yang menggunakan model Generative Learning dengan model konvensional, sehingga hal tersebut membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya model pembelajaran Generative Learning Terhadap Civic Knowledge Siswa Pada Kompetensi Dasar Menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat dapat dilihat dari rerata antara kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol atau 82,9 > 72,1. Kegiatan dimulai dengan melakukan kegiatan pelajaran di kelas kontrol pada tanggal 1 April 2015 dan pada kelas eksperimen pada tanggal 4 April 2015 saat jam pelajaran tujuh dan delapan untuk kelas VII D sebagai kelas kontrol dan jam pelajaran pertama dan kedua untuk kelas VII F sebagai kelas eksperimen. Pembelajaran di kelas VII D sebagai kelas kontrol dilaksanakan dengan model pembelajaran konvensional. Langkah-langkah kegiatan pelajaran dengan model konvensional adalah sebagai berikut: 1) Apersepsi (pembukaan), 2) Kegiatan inti berupa penyampaian materi pelajaran, 3) Penutup berupa kegiatan penyimpulan. Pada kegiatan pelajaran di kelas kontrol, peneliti melakukan kontrol secara penuh saat kegiatan pelajaran berlangsung. Siswa mendengarkan penjelasan materi kemudian melakukan kegiatan diskusi mengenai materi yang telah disampaikan, setelah itu siswa mengumpulkan hasil diskusi kepada peneliti. Pada kegiatan penutup, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyipulkan kegiatan yang telah dilakukan, tetapi karena tidak ada respon dari siswa maka peneliti menyimpulkan sendiri kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan pembelajaran di kelas VII F sebagai kelas eksperimen menggunakan model Generative Learning. Penelitian dilakukan pada hari sabtu 4 April 2015 dan 18 April 2015 pada jam pelajaran pertama dan kedua, kemudian pada hari sabtu berikutnya pada jam pelajaran pertama. Model Generative Learning memiliki lima langkah pembelajaran yang meliputi: tahap orientasi, tahap pengumpulan ide, tahap tantangan dan restrukturisasi, tahap penerapan, dan tahap melihat kembali.

15 76 Berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan model Generative Learning: 1) Apersepsi dengan pemberian motivasi, tanya jawab, penyampaian tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti yang meliputi penyampaian materi pelajaran, tahap orientasi (siswa diminta untuk mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari), tahap pengumpulan ide (siswa diminta untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai ide-ide sesuai dengan materi), tahap tantangan atau restrukturisasi(siswa diminta untuk membandingkan pendapatnya dengan kelompok lain), tahap penerapan (siswa diberi pertanyaan dan diminta untuk menjawab sesuai dengan konsep yang telah dipelajari), tahap melihat kembali (siswa diminta untuk mengevaluasi konsep lama mereka) 3) Penutup yang meliputi kegiatan merangkum dan menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan, serta memberikan tes objektif kepada siswa. Kelebihan model Generative Learning diantaranya dapat merangsang rasa ingin tahu siswa, dapat meningkatan aktifitas belajar siswa diantaranya dengan bertukar pikiran dengan siswa lain ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Model Generative Learning juga memiliki kekurangan yaitu kemunginan terjadinya miskonsepsi bagi siswa apabila bimbingan dan evaluasi konsep dari guru kurang tepat. Penerapan model Generative Learning dilakukan karena model pembelajaran generatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab persoalan yang terkait, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Bloom (dalam Waluya, 2008) juga mengatakan pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman konsep sangat diperlukan bagi siswa yang sudah mengalami proses belajar. Pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada kaitan dengan konsep yang dimiliki. Dalam pemahaman

16 77 konsep siswa tidak hanya sebatas mengenal tetapi siswa harus dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lain. Aplikasi penggunaan model pembelajaran ini, yaitu menggunakan kelompok kecil supaya siswa bekerja sama dan dapat bertanggung jawab pada tugas yang siswa pegang. Dalam kelompok pembelajaran generatif, siswa diberikan tugas untuk mencari hal-hal yang perlu siswa ketahui dalam kompetensi dasar menjelaskan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat, kemudian siswa mendiskusikannya dengan kelompok masing-masing dan saling memberikan ide, gagasan, dan pendapatnya, lalu siswa mendiskusikan untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah siswa pelajari. Hal ini sejalan dengan pengertian model pembelajaran generatif menurut Grouws yang berpandangan bahwa dalam pembelajaran siswa berpartisipasi aktif dalam membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui proses pembentukan mental sehingga konsep itu terbangun menjadi konsep baru. Dalam penerapan model pembelajaran Generative Learning di kelas VII F SMP Negeri 10 Surakarta siswa mampu memahami apa yang ditugaskan guru, siswa mampu menyelesaikan tugas belajar, siswa mampu memanfaatkan sumber belajar. Pada tahap awal ada beberapa siswa yang belum mengetahui dan memahami penerapannya, sehingga menyebabkan siswa kurang mampu memahami pelajaran dengan baik. Hal tersebut terjadi karena minat dan perhatian serta konsentrasi siswa dalam belajar yang asih kurang. Akan tetapi dalam pertemuan berikutnya sebagian siswa telah mampu menguasai dan memahami tahapan proses model pembelajaran Generative Learning sehingga dirasakan suasan pembelajaran yang baik dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan data berupa hasil tes dengan menggunakan model pembelajaran Generative Learning terhadap penguasaan konsep siswa. Sebelum dilakukan model pembelajaran Generative Learning kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, aktivitas siswa kurang mampu mengemukaan dan mengaplikasikan ide-ide. Pengetahuan itu didapat tidak dengan sendirinya melainkan melalui usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya dan usaha kognitifnya karena pengetahuan bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan. Pembelajaran generatif ini

17 78 mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi edukatif untuk dapat melakukan eksplorisasidan menemukan pengetahuannya sendiri. Dimana tersedianya ruang yang lebih baik bagi keterlibatan siswa di dalam kelas, melakukan eksplorisasi serta menggali secara lebih dalam kemampuan, potensi, dan sikap perilaku yang terbuka. Pembelajaran Generative Learning juga dapat meningkatkan rasa ingin tahun siswa tentang materi kemerdekaan mengemukakan pendapat. Dengan model pembelajaran Generative Learning, beberapa konsep yang dirasakan sulit bagi siswa menjadi lebih mudah dipahami karena pembelajaran terfokus pada ide-ide awal siswa menuju konsep baru. Hal ini sejalan dengan pengertian pembelajaran generatif menurut George Masson yang menyatakan bahwa siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajaran dalam menghubungkan ide-ide baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Model pembelajaran Generative Learning termasuk dalam model pembelajaran berbasis konstruktivisme. Model pembelajaran yang menganut teori belajar konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan prinsip model pembelajaran Generative Learning yang menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sejalan pula dengan pendapat Jonasse (dalam Waluya, 2008) yang mengemukakan bahwa model pembelajaran generatif, are those that require learners consciously and deliberately to relate new information to existing knowledge. Dengan demikian melalui model pembelajaran generatif, pengetahuan yang dimiliki oleh siswa adalah hasil daripada aktivitas yang dilakukan oleh pelajar tersebut dan bukan pengajaran yang diterima secara pasif. Berdasarkan pada pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran Generative Learning merupakan model yang dapat meningkatkan knowledge siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan langkah-langkah pembelajaran model Generative Learning yang berbeda dengan model pembelajaran konvensional sehingga tidak membosankan dan dapat menarik minat siswa saat kegiatan pembelajaran.

18 79 Penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran pada merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan civic knowledge siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan lebih tingginya rata-rata siswa pada kelas eksperimen yaitu 82,9 > 72,1 pada kelas kontrol. Sehingga model pembelajaran Generative Learning memiliki pengaruh yang signifikan terhadap civic knowledge siswa kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta.

PENGARUH PENERAPAN MODEL GENERATIVE LEARNING TERHADAP CIVIC KNOWLEDGE

PENGARUH PENERAPAN MODEL GENERATIVE LEARNING TERHADAP CIVIC KNOWLEDGE PENGARUH PENERAPAN MODEL GENERATIVE LEARNING TERHADAP CIVIC KNOWLEDGE SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN HAKIKAT KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Kondisi Sebelum Penelitian Dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran di MTs Al-Ma arif Gembong yang dilakukan sebelum penelitian, menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain posttest only control design, yaitu menempatkan subyek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bangunrejo. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam enam kelas,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. 06April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta SMP Negeri 14 Yogyakarta berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No. 7, Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. Secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung yang terdistribusi menjadi lima kelas mulai dari VII A hingga VII E. Dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum peserta didik diajar dengan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar Matematika pada materi segitiga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan 8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

No. Kode Nilai No. Kode Nilai 1 E K E K E K E K E K E K-06 36

No. Kode Nilai No. Kode Nilai 1 E K E K E K E K E K E K-06 36 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian Data tentang efektivitas penggunaan metode listening team terhadap motivasi belajar peserta didik diperoleh dari hasil angket yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil data kuantitatif dari instrument

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan 15 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Tunas Mekar Indonesia yang terletak di Jalan Arief Rahman Hakim No. 36 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 01/014, terdiri dari 6 siswa yang

Lebih terperinci

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di 36 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di jalan Patimura Kelurahan Mulyojati 6 B Kecamatan Metro Barat Kota Metro.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC TEACHING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI POKOK HAJI KELAS V SEMESTER II DI MI MIFTAHUL AKHLAQIYAH

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. Keterangan: TABEL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa 8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experiment). Bentuk true experiment yang digunakan adalah posttest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Seputih Banyak tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 224 siswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ajibarang kabupaten Banyumas pada semester genap bulan April tahun ajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian eksperimen ini dilakukan pada bulan November 2013 di Kota Kudus dengan memfokukskan pada dua variabel bebas yaitu Media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 01/013 Kelas VIII semester genap sebanyak 10 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas, yaitu VIIIA-VIIIF dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel dari kelas VII. Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode True Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode True Eksperimental 8 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode True Eksperimental Design (eksperimen yang betul betul) dengan bentuk desain yaitu Posttest-Only

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

Lebih terperinci

A. Populasi dan Sampel

A. Populasi dan Sampel III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Abung Selatan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 013/014

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER

Lebih terperinci