BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Alur dari rancangan sistem yang di implentasikan adalah sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Alur dari rancangan sistem yang di implentasikan adalah sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Alur Sistem Alur dari rancangan sistem yang di implentasikan adalah sebagai berikut: 1) User mengaktifkan wireless network pada perangkat mereka, dan mencoba terhubung ke access point terdekat. 2) Setelah terhubung, user akan diarahkan ke halaman hotspot, untuk melakukan login. 3) Ketika user memilih untuk login,sistem akan terhubung ke Google login authentication. Google login authentication akan merespon permintaan sistem. 4) Sistem akan meminta otentifikasi login kepada Google, lalu akan me-redirect ke halaman Google login. 5) Sistem akan melakukan validasi,bila validasi berhasil, user akan diminta untuk memperbolehkan sistem mengambil informasi dari Google. 6) Alamat user akan diproses, dan diteruskan untuk dicatat ke dalam RADIUS server. 7) User telah dapat menggunakan layanan internet di area sekitar access point, dan secara otomatis telah terhubung kedalam satu sistem Single Sign On ke dalam Google Apps. 124

2 125 Gambar 4.1 Diagram alur sistem hotspot Politeknik Bandung. Diagram alur sistem hotspot diatas menjelaskan mengenai pergerakan arah aliran kerja dari sebelum user terhubung dengan sistem hotspot hingga sukses

3 126 terhubung dan telah bisa menggunakan layanan internet serta servis lainnya yang ditawarkan lewat Google Apps. 4.2 Topologi Topologi Sistem Lama. Gambar 4.2 Topologi Lama di area Politeknik Bandung. Topologi sistem lama memperlihatkan penyebaran beberapa access-point pada sejumlah area di Politeknik Bandung. Untuk melakukan akses terhadap hotspot di sistem yang lama, user perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke kantor

4 127 Direktorat IT dari Politeknik Bandung, yang kemudian akan dilakukan proses pengaturan proxy secara manual oleh Direktorat IT kepada perangkat yang ingin digunakan untuk mengakses layanan internet lewat hotspot tersebut. Login ID yang dipakai untuk terhubung kedalam sistem hotspot dan mengakses layanan internet pun berbeda dengan Login ID untuk layanan , kustomisasi terhadap password dari Login ID tersebut pun tidak diijinkan untuk dirubah sesuai kemauan user.

5 Topologi Sistem Baru. Berikut ini adalah gambar topologi pada saat implementasi di Politeknik Bandung: Gambar 4.3 Topologi Implementasi di Politeknik Bandung. Sistem yang baru ini diimplementasikan pada salah satu access point yang berada di area Politeknik Bandung dengan menggunakan Mikrotik sebagai router-nya dan terhubung dengan RADIUS yang digunakan sebagai servernya.

6 Spesifikasi perangkat Router Mikrotik dan Access Point Perangkat Minimum Router Wireless RB751U-2HND Tabel 4.1 Spesifikasi RB-751 Spesifikasi RB751U 2HND CPU AR MHZ Current Monitor Tidak ada Main Storge / NAND 64MB RAM 32MB Integrated Wireless 1 Wireless Standarts b/g/n Wireless Tx Power 30dbm Integrated Antena Ya Antenna Gain 2 x 2.5 dbi Power Supply 18 Volt Gambar 4.4 RouterBOARD RB-751.

7 Perangkat Optimal Router Wireless RB951G-2HND Tabel 4.2 Spesifikasi RB-951 Spesifikasi RB951G-2HND CPU AR MHz Current Monitor Tidak ada Main Storage/NAND 64MB RAM 128MB Wireless Standarts b/g/n Wireless Tx Power 30dbm Integrated Antenna Ya Antenna Gain 2 x 2,5dBi Power Supply 18 Volt Gambar 4.5 RouterBOARD RB-951. Perangkat lunak yang digunakan: Mikrotik Router OS versi 5.0

8 Radius Server Processor: RAM: Hard Disk: NIC: Pentium IV 1.8 Ghz atau lebih tinggi. 512MB atau lebih 20 GB atau lebih 1 buah NIC 10/100 Mbps Full Duplex atau lebih Perangkat lunak yang digunakan: - Linux Slackware versi 14.0 sebagai Operating System - MySQL versi 5.0 atau lebih tinggi - Apache Server versi Perangkat Lain RJ 45 Ethernet Connector System Gambar 4.6 RJ-45.

9 132 Power Supply 18 Volt Gambar 4.7 Power Supply. Perangkat yang diperlukan untuk mengakses layanan hotspot: Layanan non-wireless: PC/Laptop o Processor : Pentium IV 1.8 Ghz atau lebih tinggi. o RAM : 512MB atau lebih o Hard Disk : 20 GB atau lebih o NIC : 10/100 Mbps Full Duplex atau lebih. o Telah memiliki program web browser. Layanan wireless : PC/Laptop o Processor : Pentium IV 1.8 Ghz atau lebih tinggi.

10 133 o RAM : 512MB atau lebih o Hard Disk : 20 GB atau lebih o NIC : Wireless NIC o Telah memiliki program web browser. Perangkat lain o Memiliki NIC yang dapat mengakses WLAN. o Telah memiliki fasilitas web browser Proses Konfigurasi dan Instalasi Sistem Instalasi Linux - Boot installer, ketik perintah root. Gambar 4.8 Layar Boot.

11 134 Perintah root digunakan untuk memasuki akses sebagai Super User yang memiliki akses menyeluruh pada Linux yang bersangkutan. - Buat partisi dengan perintah cfdisk. Gambar 4.9 Partisi Hard Disk. Perlu dilakukan partisi atas Hard Disk yang akan digunakan pada Linux Slackware, untuk membedakan memori utama dengan memori penyimpanan yang ada.

12 135 Gambar 4.10 Hasil Akhir Partisi. Tampilan menunjukkan hasil setelah dilakukan partisi pada memori utama dengan nama SDA1. - Jalankan perintah Setup untuk melakukan pengaturan, dan buat. Swap. Gambar 4.11 Pemilihan Swap.

13 136 Lakukan pemilihan terhadap memori mana yang akan dijadikan Swap bagi sistem yang akan berjalan. - Format partisi hard disk. Gambar 4.12 Format Partisi. Lakukan Format terhadap memori utama yang baru saja di partisi agar sistem yang ada didalamnya benar-benar baru dan bersih dari masalah seperti Bad Block.

14 137 - Konfigurasi paket instalasi. Gambar 4.13 Konfigurasi Paket Instalasi. Pilih paket-paket instalasi yang akan diinstal kepada Linux Slackware, pilih hanya paket yang diperlukan saja agar memori yang terpakai dapat dihemat seringan mungkin.

15 138 - Instalasi Linux Loader (LILO). Gambar 4.14 Instalasi LILO. Tampilan berikut menampilkan Instalasi terhadap Linux Loader yang akan digunakan sebagai loader terhadap Operating System Linux nya, pilih Simple untuk melakukan instalasi secara otomatis.

16 139 - Instalasi selesai. Gambar 4.15 Instalasi Linux Slackware Selesai. Instalasi terhadap Linux Slackware yang akan digunakan telah selesai, langkah selanjutnya yaitu dilakukan reboot terhadap sistem Instalasi dan Konfigurasi MySQL Penyiapan data - Meng extractfilemysql root@host:~# tar MySQL tar.gz - Membuat directory di var/run

17 140 - Mengganti ownership root@slackware:~# chown -R mysql.mysqll /var/run/mysql/ Instalasi MySQL root@slackware:~# slackpkg install mysql Konfigurasi MySQL pada Slackware - Membuat MySQL user dan MySQL group root@slackware:~# groupadd mysql root@slackware:~# useradd -G mysql -d /var/lib/mysql -s /bin/false MySQL - Membuat MySQL configuration (my.cnf) root@slackware:~# ls -l /etc/ grep my root@slackware:~# cp /etc/my-medium.cnf /etc/my.cnf Pembuatan Database MySQL - Menjalankan MySQL Daemon root@slackware:~# /usr/bin/mysqld_safe &

18 141 Gambar 4.16 Operasi Daemon. Tampilan berikut menunjukkan operasi Daemon yang digunakan untuk langkah awal pembuatan database pada MySQL yang bersangkutan. - Membuat database root@slackware:~# mysql_install_db --user=mysql

19 142 Gambar 4.17 Pembuatan Database Tampilan menunjukkan bahwa proses pembuatan Database pada MySQL telah berhasil dilakukan, kemudian langkah-langkah akan dilanjutkan dengan membuat tabel didalam database tersebut Konfigurasi FreeRADIUS Dengan MySQL - Membuat tabel baru: create database radius; use radius; source /usr/local/freeradius /etc/raddb/sql/mysql/schema.sql; show tables; - Pada /usr/local/freeradius /etc/raddb/users, tambahkan # pada setiap baris.

20 143 - Pada /usr/local/freeradius /etc/raddb/radiusd.conf, hapus tanda # pada $INCLUDE sql.conf - Pada usr/local/freeradius /etc/raddb/sql.conf, konfigurasikan: sql { database = "MySQL" driver = "rlm_sql_${database}" server = "localhost" #port = 3306 login = "root" password = "******" radius_db = "radius" Instalasi PHP - Download program PHP pada tar.bz2/from/a/mirror - Ekstraksi file PHP root@host:~# tar jxf php tar.bz2 - Pindah ke tempat file PHP di extract

21 144 - Prekonfigurasi./configure --prefix=/www Gambar 4.18 Prekonfigurasi. Pada tampilan ditunjukan proses prekonfigurasi yaitu fase sebelum proses instalasi terhadap PHP dilakukan dengan mempersiapkan semua file-file yang dibutuhkan untuk diinstal nantinya. - Instalasi PHP dengan make install

22 145 Gambar 4.19 Proses Instalasi. Proses instalasi sedang berjalan, dan sistem melakukannya dengan menggunakan semua paket data yang telah di-ekstrak pada folder PHP tersebut. Gambar 4.20 Instalasi Selesai. Setelah proses instalasi selesai, maka tampilan akan kembali ke folder terakhir kita berada, yaitu didalam folder php Instalasi FreeRADIUS Pada Linux Slackware

23 146 - Pada saat instalasi, Linux Slackware tidak menyertakan paket FreeRADIUS sehingga harus dilakukan instalasi paket RADIUS dari luar. Berikut ini cara instalasi FreeRADIUS pada Linux Slackware - Pada tahap pertama, download terlebih dahulu paket data FreeRADIUS dalam bentuk.tar.gz untuk mempermudah proses instalasinya. - tar zxf FreeRADIUS -server tar.gz untuk melakukan ekstraksi paket data FreeRADIUS Gambar 4.21 Proses ekstraksi FreeRADIUS. Tampilan berikut merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan ekstrak terhadap paket data FreeRADIUS. - Masuk kedalam folder data yang telah diekstrak lewat cd FreeRADIUS -server-

24 Gambar 4.22 Perpindahan ke directory FreeRADIUS. Tampilan berikut menunjukkan perindahan direktori kedalam direktori FreeRADIUS. - Konfigurasi paket data FreeRADIUS yang telah di extract./configure Gambar 4.23 Konfigurasi data FreeRADIUS.

25 148 Jalankan perintah./configure untuk melakukan konfigurasi terhadap paket data FreeRADIUS yang telah diekstrak. - Buat file data package FreeRADIUS dengan menggunakan perintah make Gambar 4.24 Make FreeRADIUS. Tampilan berikut menunjukkan digunakannya perintah Make untuk melakukan pengecekkan terhadap paket-paket FreeRADIUS yang telah diekstrak di dalam folder FreeRADIUS.

26 149 - Install FreeRADIUS dengan menggunakan perintah make install Gambar 4.25 Instalasi FreeRADIUS. Tampilan menunjukkan bahwa setelah melakukan ekstraksi terhadap paket FreeRADIUS, dilakukan proses instalasi dengan perintah Make Install. - Setelah selesai make install check, jalankan RADIUS server dengan perintah radiusd -

27 150 X Gambar 4.26 Aktivasi FreeRADIUS. Tampilan diatas menunjukan bahwa RADIUS telah dijalankan dan siap untuk memproses request - request yang dilakukan terhadap server Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik Instalasi WinBox - Download perangkat lunak WinBox untuk membantu proses konfigurasi pada exe. - Jalankan winbox.exe.

28 151 Gambar 4.27 Tampilan WinBox. - Klik kotak... - Pilih MAC address dari router yang digunakan, isi Username dan Password, klik Connect.

29 152 Gambar 4.28 Hotspot Hosts. Terlihat tampilan dari hosts pada sistem hotspot yang sedang berjalan beserta informasi MAC Address, alamat IP, serta informasi Transfer rate data yang terjadi. Gambar 4.29 Hotspot Server Profile General

30 153 Tampilan berikut menunjukkan pengaturan terhadap profile server hotspot yang akan digunakan, meliputi alamat dari profile hotspot beserta direktori halaman yang digunakan sebagai captive portal dari hotspot tersebut Gambar 4.30 Hotspot Server Profile Login. Menampilkan protokol yang digunakan pada saat terjadi proses login dalam hotspot profile yang bersangkutan.

31 154 Gambar 4.31 Hotspot Server Profile RADIUS. Pada tab RADIUS, centang bagian Use RADIUS yang akan menandakan pada profile hotspot tersebut menggunakan RADIUS sebagai server.

32 155 Gambar 4.32 Walled Garden. Tampilan Walled Garden yang berisi alamat-alamat tujuan yang diperbolehkan untuk diakses walau user belum terotentikasi. Di dalam Walled Garden ini ditambahkan login.nucleusidea.com yang merupakan alamat web tempat salah satu file yang digunakan sebagai konfigurasi disimpan.

33 156 Gambar 4.33 Tampilan Log MikroTik saat ada user yang Login. Berikut ini adalah Screenshot dari tampilan Router Mikrotik saat user sudah login Konfigurasi Google Apps Login sebagai admin Google Apps. Pilih menu Advanced Tools pada Dashboard Google Apps

34 157 Gambar 4.34 Advanced Tool. Setelah dilakukan Login kedalam Google Apps dengan menggunakan akun administrator, pilih menu advanced tool untuk dapat masuk ke pengaturan protokol otentikasi yang akan dipakai. Pilih menu Federated Login using Open ID Centang pilihan Setup OpenID Provider - Allow users to sign in to third party websites using OpenID.

35 158 Gambar 4.35 Setup OpenID Provider. Centang pilihan allow users to sign in to third party websites using Open ID untuk mengaktifkan protokol Open ID yang akan digunakan pada sistem Hotspot dengan menggunakan akun Google Apps yang bersangkutan. 4.5 Hasil Uji Coba Berikut ini adalah screenshot dari sistem hotspot single sign-on pada Politeknik Bandung.

36 159 Gambar 4.36 Halaman Captive Portal. Menampilkan Halaman Captive Portal awal yang digunakan sebagai halaman utama sebelum user terotentikasi kedalam sistem hotspot yang ada. Akses internet keseluruh alamat diluar yang tertulis pada Walled Garden akan dilempar ke halaman Captive Portal ini.

37 160 Gambar 4.37 Halaman Login. Halaman login yang akan ditampilkan ke layar ketika user telah memilih button sign in with Google pada halaman sebelumnya yaitu halaman Captive Portal.

38 161 Gambar 4.38 Halaman Invalid. Apabila user salah dalam melakukan otentikasi, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa username atau password yang telah dimasukkan adalah salah, dan tetap berada pada halaman yang sama.

39 162 Gambar 4.39 Halaman Verifikasi. Setelah otentikasi username dan password user berhasil dilewati, maka akan muncul halaman verifikasi, dimana dilakukan verifikasi terhadap servis yang akan dilakukan sistem terhadap data user pemilik akun beserta informasi apa saja yang dibutuhkan oleh sistem yang bersangkutan. Pilih Allow untuk melanjutkan.

40 163 Gambar 4.40 Halaman Landing. Setelah seluruh proses otentikasi dan pengambilan informasi yang dibutuhkan selesai dan sukses, maka user telah mendapatkan akses layanan internet. Sistem kemudian akan melanjutkan kedalam halaman Landing yang berisi beberapa menu seperti cek status untuk melihat status kuota yang dimiliki oleh user yang bersangkutan, menu Mulai Browsing untuk dapat mulai melakukan browsing pada website, kemudian terdapat pula menu akses Google Apps sebagai layanan lain disamping layanan internet, yang dapat digunakan untuk menjalankan servis dari Google Apps.

41 164 Gambar 4.41 Halaman Cek Status. Halaman Cek Status akan berisi beberapa informasi seperti total kuota yang dimiliki oleh user yang bersangkutan, beserta dengan informasi jumlah kuota yang telah terpakai, dan sisa kuota yang belum terpakai. Username dari user yang sedang login juga turut ditampilkan di bagian atas.

42 165 Gambar 4.42 Halaman Google Apps. Halaman Berikut merupakan halaman setelah memilih menu Akses Google Apps yang akan digunakan untuk menjalankan layanan Google Apps yang dimiliki user, seperti cek , cek jadwal kuliah, chatting dengan teman sekelas atau dosen, penyimpanan secara Cloud, melihat list contact, membuat Grup dengan teman, ataupun mengerjakan lembar kerja tugas secara bersamaan dalam sites dengan teman.

43 Evaluasi Berdasarkan hasil kuesioner evaluasi, didapatkan data sebagai berikut: 1. Apakah anda puas dengan sistem hotspot baru yang menggunakan Google Account sebagai sarana login? Gambar 4.43 Tingkat Kepuasan Login Menggunakan Google Account. Dari data yang didapat, seluruh responden merasa puas dengan sistem baru, yang menggunakan Google Account sebagai sarana login. 2. Apakah anda puas dengan sistem kuota / pengaturan bandwidth yang baru? Gambar 4.44 Sistem Pengaturan Bandwidth yang Baru.

44 167 Dari data yang didapatkan dari responden, lebih dari 80% pengguna puas dengan sistem pengaturan bandwidth yang baru. 3. Apakah pengimplementasian Google Apps memudahkan aktivitas seharihari anda di kampus? Gambar 4.45 Peran Google Apps Dalam Kegiatan Kampus. Dari data yang didapatkan dari responden, lebih dari 85% pengguna merasa bahwa adanya layanan Google Apps mempermudah aktivitas sehari-hari pengguna di kampus Politeknik Bandung. 4. Apakah dengan adanya sistem baru yang menggunakan single sign-on membuat anda semakin sering mengakses layanan hotspot Polban?

45 168 Gambar 4.46 Penggunaan Layanan Hotspot Sistem Baru Setelah Implementasi. Seluruh responden menyatakan bahwa setelah sistem hotspot yang baru telah di implementasi, para pengguna semakin sering menggunakan layanan hotspot Polban. 5. Apakah anda puas dengan kemudahan untuk mengakses beberapa layanan yang berbeda pada satu halaman? Gambar 4.47 Kepuasan Mengakses Banyak Layanan Dalam Satu Halaman.

46 169 Lebih dari 85% responden merasa puas akan kemudahan mengakses beberapa layanan yang berbeda, hanya dengan satu halaman. 6. Secara keseluruhan, dari skala 1-5, berapa tingkat kepuasan yang anda rasakan dari sistem hotspot yang baru? Gambar 4.48 Tingkat Kepuasan Pengguna. 1. Sangat tidak puas 0 0% 2. Kurang puas 4 8% 3. Biasa saja 8 16% 4. Cukup puas 35 70% 5. Sangat puas 3 6% Dari data yang didapatkan dari responden, diketahui bahwa, secara keseluruhan, responden merasa puas dengan sistem hotspot yang baru.

47 170 Berdasarkan sistem baru yang telah berjalan, maka evaluasi dapat dilakukan dengan mengacu pada pedoman teori 5 Faktor Manusia Terukur sebagai berikut: Time To Learn Waktu yang digunakan user untuk mempelajari dengan sistem yang baru, serta mengoperasikannya cenderung menjadi lebih efektif dibanding sistem sebelumnya, karena dengan menggunakan sistem jaringan hotspot yang baru, user mendapatkan 2 sosialisasi sekaligus, dimana salah satunya kemudahan dalam melakukan akses internet dan servis lain yang terintegrasi hanya dengan 1 akun, dan juga sekaligus sosialisasi terhadap diberlakukannya penggunaan Google Apps di Politeknik Bandung. Selain itu, pemberlakukan sistem bandwidth yang baru pun menjadikan user yang ingin melakukan akses download diatas 50MB menjadi lebih mudah karena tidak perlu melakukan pengajuan permintaan tolong untuk download ke network administrator dari Politeknik Bandung. Speed of Performance Kecepatan Kinerja yang perlu dialami user dalam menjalankan suatu fungsi ataupun servis yang terhubung menjadi semakin cepat, karena dengan mempergunakan sistem yang baru, user tidak perlu repot-repot lagi melakukan registrasi atau pendaftaran, maupun mengantri untuk melakukan suatu konfigurasi perangkat yang ingin digunakan untuk mengakses internet terlebih dahulu ke bagian Direktorat IT Politeknik Bandung. Selain itu, dengan sistem

48 171 yang baru, user sekaligus mendapatkan keuntungan lain dengan terintegrasi nya servis-servis lain diluar dari layanan internet, yang secara langsung didapatkannya tanpa perlu melakukan registrasi maupun otentikasi ulang. Rate of Error by User Pada sistem yang baru, persentase error yang dapat terjadi karena kesalahan user pun menjadi lebih kecil dibanding dengan sistem sebelumnya, karena dengan penggunaan 1 akun untuk beberapa servis dan layanan sekaligus, menjadikan user tidak perlu repot mengingat beberapa akun sekaligus yang memiliki identity berbeda-beda, baik dari username, maupun password sebagai sarana otentikasi saat ingin melakukan akses dari masingmasing servis atau layanan yang tersedia. Keamanan pun meningkat seiring dengan berkurangnya identity yang harus diingat oleh user. Selain itu, error yang mungkin terjadi karena kelalaian user dalam melakukan konfigurasi perangkat yang ingin digunakan untuk mengakses internet pun dihilangkan, karena pada sistem yang baru, tidak berlu diberlakukan konfigurasi apapun dari sisi user-nya. Retention Over Time Sistem yang baru diimplementasikan tidak membebani daya ingat user dengan tampilan yang membingungkan meskipun terdapat berbagai macam

49 172 servis berupa pilihan-pilihan menu dari sistem Single Sign-On yang dapat digunakan. Subjective Satisfaction Berdasarkan keseluruhan data kuesioner evaluasi yang telah dibagikan, sekitar 70% user merasa cukup puas, dan 6% merasa sangat puas terhadap sistem yang baru diimplementasikan tersebut secara keseluruhan, karena berbagai macam kemudahan yang ditawarkan didalamnya, seperti diberlakukan hanya 1 akun saja untuk melakukan akses terhadap layanan internet sekaligus servis lain yang menjadi bagian dari sistem Single Sign-On. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, user yang telah mengakses dan menggunakan sistem hotspot yang baru, merasa bahwa waktu yang digunakan untuk dapat terhubung dengan internet menjadi semakin cepat, tidak memerlukan waktu yang lama, dan tidak perlu repot lagi melakukan registrasi dan pengaturan perangkat yang akan digunakan ke bagian Direktorat IT Polban. Persentase user untuk melakukan error yang dapat terjadi karena kelalaian user yang dapat menurunkan tingkat keamanan seperti lupa password pun menjadi semakin kecil, karena user diberi kebebasan untuk mengatur hal tersebut, dan juga user dimudahkan dengan penggunaan 1 akun saja untuk mengakses beberapa servis sekaligus. Tingkat kepuasan yang didapat dari data yang berhasil dikumpulkan pun menunjukkan bahwa lebih dari 70% user merasa puas dengan implementasi sistem yang baru tersebut.

LAMPIRAN. : Bagaimana pendapat anda dengan sistem baru ini?

LAMPIRAN. : Bagaimana pendapat anda dengan sistem baru ini? L1 LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara dengan Staff Resepsionis 2. Hasil Wawancara dengan Staff IT 3. Instalasi Linux Slackware 4. Instalasi MySQL pada Linux Slackware 5. Instalasi PHP pada Linux Slackware 6.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia internet telah berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan teknologi nirkabel, telah menjadi suatu hal yang lazim bagi masyarakat pada zaman ini. Layanan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Lunak Berikut ini adalah daftar spesifikasi perangkat lunak yang direkomendasikan agar

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menyangkut tentang implementasi dari perancangan yang ada dalam bab 3 meliputi implementasi pengaturan fitur piranti jaringan

Lebih terperinci

Instalasi Joomla 1.7

Instalasi Joomla 1.7 Instalasi Joomla 1.7 Pada bab ini akan membahas mengenai langkah-langkah instalasi Joomla 1.7 di komputer. Sebelum mempelajari fitur-fitur yang ada di Joomla 1.7 Anda perlu menginstalnya terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Rumah dan toko Buanjar Photocopy terdapat koneksi internet dengan kecepatan 10 Mbps dari ISP (Internet Service Provider) Indihome. Semua user yang berada di tempat

Lebih terperinci

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik Oleh : Muhammad Rifqi PUSAT SISTEM DAN SUMBERDAYA INFORMASI UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA 2014 SK Rektor UGM No43./2011 1. Penamaan AP di seluruh UGM adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL. Dosen Pengampu : I Wayan Ordiyasa,S.Kom.,M.T. INSTRUKTUR : Putra Wanda S.Kom.,MTCNA

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL. Dosen Pengampu : I Wayan Ordiyasa,S.Kom.,M.T. INSTRUKTUR : Putra Wanda S.Kom.,MTCNA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2014 Dosen Pengampu : I Wayan Ordiyasa,S.Kom.,M.T. INSTRUKTUR : Putra Wanda S.Kom.,MTCNA PRAKTIKUM 10 USER MANAGER PADA MIKROTIK

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER

INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER Alfa Ziqri INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER alfa@hackermail.com Abstrak UserManager merupakan fitur AAA server yang dimiliki oleh Mikrotik. Sesuai kepanjangan AAA (Authentication, Authorization dan

Lebih terperinci

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE PENGENALAN MIKROTIK Pendahuluan Dalam pembuatan modul ini, berikut beberapa hardware dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Monitoring dan User Management pada PT Patra Jasa adalah hardware, - CPU Pentium IV 2.4 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Monitoring dan User Management pada PT Patra Jasa adalah hardware, - CPU Pentium IV 2.4 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Sarana yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Sistem Traffic Monitoring dan User Management pada PT Patra Jasa adalah hardware, software, dan brainware.

Lebih terperinci

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz 212 b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz Memory (RAM) : 256 MB Hard Disk : 40 GB 4.2.2 Perangkat Lunak yang dibutuhkan a. Perangkat lunak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat akan informasi-informasi yang terbaru dan selalu terupdate.

BAB 1 PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat akan informasi-informasi yang terbaru dan selalu terupdate. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi di era globalisasi ini tentunya semakin besar pula kebutuhan masyarakat akan informasi-informasi yang terbaru dan selalu terupdate.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema Hotspot

Gambar 1. Skema Hotspot BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Server Jaringan Server merupakan suatu pelayan untuk user pada sebuah jaringan yang dibangun dimana server memberikan layanan berupa penyampaian request dari user ke tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Karya Dan Implementasi Proses Implementasi Private Cloud dilakukan setelah satu server dan satu wireless router selesai di konfigurasi. Sistem operasi yang di gunakan

Lebih terperinci

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1 Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1.1 Persiapan Instalasi Sistem operasi DEPDIKnux adalah sistem operasi yang dibuat dari Debian Linux serta di kustomisasi khusus untuk ICT Center yang terhubung

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Infrastruktur Sistem Penyewaan Dan Operasional Harian Setelah melakukan analisa dan pengembangan sistem, pada tahap selanjutnya akan lakukan proses implementasi sistem.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

Mikrotik dapat di install di PC dengan menggunakan beberapa cara, yaitu:

Mikrotik dapat di install di PC dengan menggunakan beberapa cara, yaitu: Instalasi Mikrotik RouterOS Sebelum melakukan instalasi hal yang perlu diperhatikan adalah level lisensi, perhatikan manual lisensi atau daftar list harga software. Perbedaan dari tiap lisensi adalah pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 DASAR HUKUM... 2 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN... 2 1.4 KELUARAN... 3 SIMAR... 4 2.1 DEFENISI... 4 2.2 MANFAAT... 4 2.3 FLOWCHART...

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router MERANCANG BANGUN DAN MENGKONFIGURASI SEBUAH WIFI ROUTER BERFUNGSI SEBAGAI GATEWAY INTERNET, HOTSPOT, DHCP SERVER,BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL, KEMUDIAN INTERNET TERSEBUT DISHARE KE CLIENT MELALUI JALUR

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI KEAMANAN LAYANAN PROXY PROXY RADIUS

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI KEAMANAN LAYANAN PROXY PROXY RADIUS Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI KONFIGURASI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS MOCHAMMAD TAUFIQ http://opiq.jardiknas.net/ / Tutorial kali ini saya ingin membahas bagaimana mudahnya membangun router+hotspot authentikasi menggunakan Mikrotik OS.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Verifikasi Warkat Berbasis Website Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

Panduan Pengelolaan Hosting

Panduan Pengelolaan Hosting Panduan Pengelolaan Hosting Berikut ini kami berikan pengelolaan umum untuk hosting yang sering dilakukan. Secara umum, ada 2 bagian besar, yaitu Pengelolaan Control Panel dan Manajemen File dengan FTP

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi 352 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Magang Setelah melakukan analisis dan perancangan solusi terhadap permasalahan yang telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi yang Diperlukan 4.1.1 Spesifikasi Piranti Keras Spesifikasi piranti keras yang digunakan saat pengujian aplikasi The Perfect Novel adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Praktikum 13 Konfigurasi Keamanan Layanan Proxy

Praktikum 13 Konfigurasi Keamanan Layanan Proxy Praktikum 13 Konfigurasi Keamanan Layanan Proxy A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan instalasi, konfigurasi keamanan proxy server. 2. Memahami dan mampu melakukan instalasi dan konfigurasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI 10 BAB III IMPLEMENTASI 3.1 Topologi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Konfigurasi 1. Konfigurasi Modem Via Winbox a) Buka winbox untuk masuk ke Routerboard 11 Gambar 3.2 Tampilan Winbox b) Lalu klik Connect,

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bagian implemenatasi ini, akan dijelaskana mengenai rencana Kebutuhan Sumber Daya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bagian implemenatasi ini, akan dijelaskana mengenai rencana Kebutuhan Sumber Daya Aplikasi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implemenatasi ini, akan dijelaskana mengenai rencana implementasi yang meliputi kebutuhan sumber daya aplikasi, cara instalasi aplikasi dan

Lebih terperinci

INSTALASI MOODLE DI LAPTOP/PC DENGAN WINDOWS 7

INSTALASI MOODLE DI LAPTOP/PC DENGAN WINDOWS 7 1 INSTALASI MOODLE DI LAPTOP/PC DENGAN WINDOWS 7 Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Pendahuluan Banyak portal e- learning yang dikembangkan dengan LMS Moodle. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas perancangan pembangunan web server dan komunikasi antara server dan client dengan menggunakan komunikasi lokal wi-fi sebagai media komunikasi antara server

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi

BAB III PEMBAHASAN. Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi BAB III PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil kerja praktek yang dilakukan di Pusat Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi analisis pengguna, analisis kebutuhan perangkat,

Lebih terperinci

2.1 Instalasi Joomla Secara Lokal

2.1 Instalasi Joomla Secara Lokal Instalasi Joomla Sebelum belajar membuat web, kita perlu menginstal perangkat lunak yang dibutuhkan oleh Joomla. Sebenarnya Anda dapat menginstal perangkat lunak komponen Joomla secara terpisah, tetapi

Lebih terperinci

Membangun Webserver. Dengan menggunakan freeradius pengelolaan login user berbasis web dan dapat menangani sampai ribuan client dari banyak AP

Membangun Webserver. Dengan menggunakan freeradius pengelolaan login user berbasis web dan dapat menangani sampai ribuan client dari banyak AP Dalam mengelola keamanan Jaringan wireless bisa diterapkan mekanisme login akses client secara terpusat menggunakan FreeRadius server (open source) atau Mikrotik UserManager (Licensed Level 6) Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Kerja Praktek Tempat dari kerja praktek ini berada di PT. JalaWave Cakrawala tepatnya di kantor cabang Kosambi yang berlokasi di Kompleks Segitiga Emas jalan Jend. A. Yani

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi minimum sebagai berikut: Server yang dibutuhkan sebagai Internet gateway di PT.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi minimum sebagai berikut: Server yang dibutuhkan sebagai Internet gateway di PT. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Sumber Daya yang Dibutuhkan 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Dalam membangun sistem ini, dibutuhkan kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Bayu Lesmana Putra bayu.lesmana@raharja.info Abstrak Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. Salah satu fitur yang cukup populer dan banyak

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bab ini akan menjelaskan metode yang diterapkan dalam skripsi ini. Metode yang digunakan adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu Analysis, Design,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

Cara Install User Manager Di MikroTik

Cara Install User Manager Di MikroTik User Manager adalah salah satu fitur user management di mikrotik atau yang disebut aplikasi RADIUS Server, yang bisa kita aplikasikan untuk managemen user : Hotspot user. PPP (PPtP/PPPoe) user. DHCP user.

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan di bahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. IV.1.1. Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan Panduan Instalasi 1.Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut. Untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi 105 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Dalam implementasi, sistem solusi yang dikembangkan dibangun dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi minimum sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Berbasis Android Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA PEMBANGUNAN SISTEM OPTIMASI ADMINISTRASI BLOCKING DOMAIN STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah melakukan analisis dan perancangan untuk sistem backup yang akan dibangun. Maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian terhadap sistem backup.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN : \ SISTEM PENGAMANAN DAN PEMANTAUAN JARINGAN HOTSPOT DENGAN IDENTIFIKASI MAC ADDRESS DI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Jackman Toii Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Terbagi atas dua bagian, yaitu : Tabel 4.1 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras Server. 10/100 Mbps

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Terbagi atas dua bagian, yaitu : Tabel 4.1 Kebutuhan Minimum Perangkat Keras Server. 10/100 Mbps BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sarana yang Diperlukan 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Terbagi atas dua bagian, yaitu : 1. Perangkat keras untuk server Tabel 4.1 Kebutuhan Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI Implementasi adalah tahap penerapan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan 138 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Penerapan aspek Teknologi Informasi dalam bentuk sebuah website merupakan solusi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pihak PT. Karyananda

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi Panduan Instalasi 1. Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Sumberdaya yang Dibutuhkan Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa kebutuhan yang harus disiapkan. Kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Fax Server, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan implementasi terdapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI 4.1 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK. Dalam pembuatannya aplikasi monitoring ini didukung dengan penggunaan aplikasi perangkat lunak JetBrain Php Storm 2017.1 versi PS-171.3780.104

Lebih terperinci

Panduan Instalasi Drupal 7 di Localhost

Panduan Instalasi Drupal 7 di Localhost Panduan Instalasi Drupal 7 di Localhost T Farhan Alian tfarhanz@gmail.com http://teukufarhan.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2006 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Laporan Praktek Debian Server

Laporan Praktek Debian Server Laporan Praktek Debian Server 1. Instalasi Debian Melalui Virtual Box 2. Konfigurasi IP pada Debian 3. Konfigueasi DNS Server Debian 4. Konfigurasi Web Server Debian Oleh Riki Arjun Pratama Kelas XII TKJ

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik

TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER. IP Hotspot Mikrotik Nama : Zulian Fajar Ardianto NIM : 13111109 Kelas : 22/Malam Prodi : Teknik Informatika Tanggal : 10 Juni 2015 TUGAS E-LEARNING JARINGAN KOMPUTER IP Hotspot Mikrotik A. Fitur pada Hotspot Mikrotik Hotspot

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

Membangun Website dengan Joomla!

Membangun Website dengan Joomla! ! Joomla! adalah salah satu Content Management System (CMS) yang banyak digunakan saat ini karena Joomla! menawarkan kemudahan dalam meng-update isi website, pengaturan tampilan Website dan pengelolaan

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan Zimbra Collaboration Suite dengan menampilkan hasil pembuatan mail server yang telah dikerjakan. 4.1 Instalasi

Lebih terperinci

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 67-79 ISSN: 0854-4743 SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS Gesit Singgih

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TOMATO FIRMWARE PADA LINKSYS WIRELESS ROUTER DENGAN PROSES AUTHENTIFICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING MENGGUNAKAN RADIUS SERVER

IMPLEMENTASI TOMATO FIRMWARE PADA LINKSYS WIRELESS ROUTER DENGAN PROSES AUTHENTIFICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING MENGGUNAKAN RADIUS SERVER IMPLEMENTASI TOMATO FIRMWARE PADA LINKSYS WIRELESS ROUTER DENGAN PROSES AUTHENTIFICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING MENGGUNAKAN RADIUS SERVER Rochmad Nurul Hidayat 1 Computer Networking Laboratory,Informatics

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 116 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk mengimplementasikan aplikasi yang telah dirancang, digunakan spesifikasi perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan yang akan dijabarkan

Lebih terperinci