BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan tradisional merupakan makanan khas yang sudah dikenalkan oleh nenek moyang secara turun temurun dan dikonsumsi oleh masyarakat dalam wilayah tertentu. Makanan yang khas merupakan bagian dari suatu budaya yang sangat penting. Maka terciptalah makanan di Indonesia yang beragam jenis, rasa, dan bahan dasarnya. Dengan resep tradisional yang diolah dan disajikan secara sempurna dapat menciptakan makanan yang nikmat bagi konsumen (Marwanti, 2000: ). Makanan sudah menjadi identitas suatu daerah sejak dulu, karena dapat mencerminkan budaya dari daerah tersebut. Ciri khas makanan disuatu daerah dapat diketahui mulai dari rasa dominan, cara penyajian, hingga bumbu yang terlibat di dalamnya yang disajikan dalam momentum manusia di daerah itu sendiri. (Aristia, 2010). Di provinsi Sumatera Selatan tepatnya di kota Palembang terdapat salah satu makanan khas yaitu Pempek. Pempek merupakan makanan kuliner khas kota Palembang yang tidak hanya populer di kota asalnya, tetapi juga dikenal dan digemari hampir di seluruh Indonesia. Dengan cita rasa yang lezat dan gurih maka tak jarang banyak masyarakat yang menyukai Pempek Palembang. Di Semarang sudah terdapat beberapa kedai pempek, mulai dari kedai kecil-kecilan hingga restoran. Kedai pempek yang menyediakan makanan kuliner khas Palembang selain sebagai jasa penyedia pelayanan makanan pempek, tentu juga sangat membutuhkan beberapa hal yang dapat menunjang perkembangannya seperti manajemen yang baik, sumber daya yang berkualitas, serta adanya strategi pemasaran yang tepat. Namun dengan ketatnya persaingan diperlukan ciri khas tersendiri yang dapat memperjelas ciri khas mereka, seperti dengan adanya suatu branding. 1

2 2 Brand atau merk adalah identitas pada suatu produk. Dengan adanya brand maka dapat meningkatkan daya saing dan sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk, karena brand juga dapat berperan dalam hal promosi. Hal utama dalam sebuah branding adalah membuat sebuah produk atau bisnis terlihat berbeda dengan kompetitor-kompetitornya (Haig, 2004:1). Pentingnya suatu branding dalam sebuah marketing, maka dalam menciptakan suatu branding yang melekat dalam ingatan konsumen, seharusnya juga melakukan kegiatan marketing yang efektif dan efisien, agar produk bisa dikenal dan dibeli oleh konsumen. Untuk itu setiap kedai pempek juga harus mempunyai identitas yang kuat, agar bisa memperkuat identitas pada kedai pempek tersebut serta dapat dikenal oleh publik terutama bagi pelanggannya. Sebuah identitas visual mempunyai makna yang sangat penting bagi suatu perusahaan, tampilan visual yang berbeda yang berhubungan dengan perusahaan disebut sebagai aspek visual yang merupakan bagian dari keseluruhan merek. Untuk memperkuat identitas merek suatu produk, visual branding merupakan unsur yang sangat penting dan diperlukan. Karena visual merupakan salah satu komponen penting dalam identity branding. Namun, untuk kepentingan branding penerapan visual harus memperhatikan media yang digunakan, tempat yang dituju untuk branding, audience yang ditarget, area untuk display, dan jenis kegiatan yang diselenggarakan.. Kegunaaan Visual Branding pada dasarnya adalah untuk mendiferensiasikan brand agar terlihat berbeda dari kompetitornya. Sudah banyak kedai pempek yang ada di Kota Semarang, salah satunya adalah kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Perancangan visual branding ini dilakukan dengan latar belakang yang penting yaitu untuk meningkatkan citra serta daya tarik dari kedai pempek itu sendiri supaya lebih dikenal oleh masyarakat, karena kedai pempek ini masih kurang dikenal oleh masyarakat di Semarang sedangkan kedai ini sudah berdiri sejak tahun 1982, yang artinya sudah berdiri sejak lama di Kota Semarang. Selain itu menurunnya omset dari tahun ke tahun yang menjadi salah satu permasalahan dalam pembuatan perancangan ini.

3 3 Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun omset dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming ini mengalami peningkatan 100% di tahun 2013 sebesar Rp yang kemudian pada tahun 2014 turun menjadi 80% sebesar Rp ,- dan berikutnya di tahun 2015 hingga sekarang semakin menurun menjadi 67% yaitu sebesar Rp ,-. Hal ini dikarenakan adanya pesaing yang banyak bermunculan dan kurang dikenalnya Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Gambar 1.1 Grafik Omset Tahunan Sumber : Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming

4 4 Setiap kedai pempek memiliki keunggulan yang berbeda-beda dan memiliki cita rasa tersendiri. Dalam perancangan visual branding ini, dipilih Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming sebagai target perancangan visual branding guna mengangkat citra dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming menjadi lebih baik, serta sebagai pendukung promosi kedai pempek tersebut yang mempunyai identitas visual yang berbeda dari kedai pempek lainnya supaya lebih dikenal oleh masyarakat di Semarang dan kota-kota sekitarnya serta menjadi daya tarik masyarakat Semarang untuk mencoba berwisata kuliner di kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang visual branding yang sesuai dengan karakter Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming? 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan penulisan ini untuk merancang visual branding yang sesuai dengan citra yang ingin dibentuk oleh kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. 1.4 Manfaat Perancangan 1. Penulis Manfaat perancangan visual branding bagi penulis adalah untuk melihat sejauh mana penulis dapat menerapkan teori-teori Desain Komunikasi Visual yang telah didapat dibangku perkuliahan. Selain itu juga bisa menjadi bahan referensi dalam berkarya serta pertimbangan dalam merancang konsep karya yang sejenis. 2. Klien Manfaat perancangan visual branding bagi klien adalah sebagai alat jual dan promosi. Dari perancangan visual branding ini dapat dijadikan sebagai alat jual bagi sebuah kedai pempek untuk produknya yang akan

5 5 dikembangkan sebagai kekuatan yang mencerminkan sebuah produk itu sendiri. Melalui visual branding yang baik, pelanggan akan mengidentifikasi dan menjaga loyalitasnya terhadap produk yang dihasilkan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming yang merupakan produk dengan berkualitas baik. 3. Masyarakat Manfaat perancancangan visual branding ini bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Semarang adalah memberikan informasi mengenai wisata kuliner di Kota Semarang 1.5 Batasan Masalah Agar masalah yang diangkat tidak melebar pada yang lain dan lebih fokus, maka penulis membatasi masalah dalam membuat perancangan visual branding. 1.6 Metodologi Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada perancangan visual branding ini dengan menggunakan metode kualitatif. (Sugiyono, 2012:226) Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh penulis, maka perlu dilakukan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Data juga didapat melalui teori-teori yang sudah ada tentang visual branding dan pentingnya sebuah branding untuk suatu usaha, melakukan wawancara kepada narasumber yang terkait untuk mencapai hasil yang diinginkan dan dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan owner kepada konsumen. Setelah itu dilakukan analisis dengan menggunakan analisis SWOT sehingga menghasilkan konsep perancangan.

6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi (Sugiyono, 2012:226) ditambah dengan metode brainstorming (Roestiyah 2012:75) supaya informasi yang didapat dihasilkan dari ide-ide yang terkumpul, dievaluasi dan menghasilkan kata kunci yang dapat memecahkan suatu permasalahan. a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan langsung kepada pemilik kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming untuk memperoleh data serta informasi lengkap mengenai kedai pempek tersebut. Selain wawancara dengan pemilik, penulis akan wawancara dengan konsumen agar mengetahui tanggapan para konsumen terhadap kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming b. Observasi Pengamatan yang akan dilakukan oleh penulis adalah melihat secara langsung ke tempat, untuk mengetahui dan mengamati minat target audience terhadap Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. Selain itu, metode observasi ini digunakan untuk mengetahui tanggapan oleh responden tentang perlu atau tidaknya rencana perancangan visual branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. c. Dokumentasi Dokumentasi yang dihasilkan dari foto suasana dan kegiatan yang dilakukan pada warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. d. Brainstorming Pengumpulan data mengenai perancangan ini diperoleh dari brainstorming antara penulis dengan pemilik kedai Pempek.

7 Metode Analisis Data Metode analisa data yang dibuat penulis menggunakan analisa S.W.O.T, menurut Start dan Hovland (2004:30) adalah metode perancangan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi, kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman dalam suatu proyek bisnis. A. Strenght: Mengkaji kekuatan atau kelebihan dari warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. B. Weakness: Mengkaji kelemahan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. C. Opportunities: Meneliti potensi yang bisa dikembangkan dari Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming agar dapat menarik lebih banyak konsumen. D. Threat: Meneliti ancaman-ancaman yang dapat menjadi hambatan warung Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

8 Bagan Penelitian Latar Belakang Pentingnya visual branding pada identitas suatu brand Bagaimana melakukan perancangan visual branding Pempek Palembang Cek Ming melalui Desain Komunikasi Visual yang baik bagi konsumen? Rumusan Masalah dan Tujuan Masalah Penelitian Merancang visual branding yang sesuai dengan karakter warung Pempek Palembang Cek Ming sehingga dapat mudah dikenali oleh masyarakat Metodologi Penelitian Kualitatif Metode Pengumpulan Data Wawancara - observasi- dokumentasi Metode Analisis Data Analisa SWOT Data Permasalahan Data Klien Data Audience Analisa SWOT Segmentasi Audience Konsep Perancangan Proses Kreatif Final Design Gambar 1.2 Bagan Penelitian Sumber: Lina Eka Fajrin

9 9 1.7 Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dengan Teori Seputar Permasalahan Visual Branding Definisi dari Branding merupakan usaha untuk memperkuat suatu brand. Definisi branding menurut Duncan yakni, process of creating brand image that engages the hearts and minds of customers (2005:71). Branding merupakan aspek yang terpenting dalam sebuah bisnis karena kekuatan brand yang akan menentukan sebuah usaha akan sukses atau tidak. Kesuksesan brand juga berarti kesuksesan usaha. Hal paling utama dalam sebuah branding adalah membuat sebuah produk atau bisnis terlihat berbeda dengan kompetitorkompetitornya. Akan tetapi, visual branding bukan hanya persoalan logo atau iklan, melainkan juga termasuk service dan process, yaitu kemampuan sebuah brand untuk memberikan standar pelayanan tinggi dan konsisten (Kartajaya, 2002:14). Menurut Amalia E. Maulana (Brand Consultant & Ethnographer), Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Branding tidak hanya tentang memenangkan hati target pasar anda supaya memilih brand anda,melainkan lebih penting lagi agar pelanggan bisa melihat anda sebagai satu-satunya yang terbaik yang mampu memberikan solusi untuk mereka.

10 10 Adapun tujuan Branding menurut Amalia E. Maulana adalah : 1. Dapat menyampaikan pesan dengan jelas 2. Dapat memastikan kredibilitas anda 3. Dapat menguhubungkan target pasar atau konsumen secara emosional 4. Dapat menggerakkan atau memotivasi konsumen 5. Dapat memastikan terciptanya kesetiaan pelanggan Visual branding yang sukses akan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumen, mendorong pertumbuhan bisnis yang berulang dan meningkatkan kesehatan ekonomi perusahaan. Solusi jangka panjang yang berpengaruh pada tim khusus suatu perusahaan untuk memamerkan keunikan dari brand mereka. (David, 1996:315). Suatu brand yang baik meliputi: 1. Dapat menyampaikan pesan dengan jelas 2. Menciptakan kesetiaan pembeli 3. Dapat menghubungkan dengan target pasar yang lebih personal 4. Memotivasi pembeli 5. Dapat menjamin kredibilitas pemilik brand tersebut Oleh karena itu kita harus memahami dengan baik apa yang diinginkan calon konsumen kita supaya strategi branding yang telah dirancang sebelumnya dapat berjalan dengan sukses. Visual Branding menurut InfoVis.net adalah pengaruh yang diakibatkan oleh suatu bentuk visual untuk mendifferensiasikan brand. Differensiasi artinya membedakan brand tersebut dari brand kompetitor,

11 11 sehingga dapat terlihat menonjol dibanding yang lain dan paling mudah diingat audiensnya. Jadi, yang dimaksud visual branding disini dimaksudkan adalah pembentukan merek suatu produk dengan tujuan untuk meningkatkan citra dari produk Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming di mata khalayak. Produk yang sedang dibentuk mereknya untuk menuju proses pemasaran, dibuat suatu identitas visual yang berfungsi selain sebagai identitas khusus juga untuk lebih memperkenalkan produk tersebut kepada para target audiens. Oleh karena itu branding tidak hanya membuat konsumen memilih kita dibanding brand kompetitior lainya tapi juga memberikan pemikiran bahwa kita adalah satu satunya jalan keluar dari permasalahan mereka Tinjauan Pustaka dengan Teori Teori seputar Perancangan Mengolah Analisis SWOT Pengertian analisis SWOT menurut Daniel Start dan Ingie Hovland (2004:30) adalah, analisis SWOT merupakan instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Menurut pengertianku.net, analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.

12 Langkah-langkah dalam penyusunan dengan metode SWOT : a. Mengidentifikasi strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin tidak disusun berdasarkan usaha menghadapi gejala perubahan lingkungan eksternal yang ada, melainkan berupa strategi warisan yang ada sejak lama b. Menentukan kategorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi saat ini masih sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis di masa mendatang c. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh usaha dan masih mungkin terjadi di masa mendatang d. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan lingkungan-usaha yang ada Teori Warna Dalam perencanaan visual branding menurut Henry Dreyfuss warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Secara objektif atau fisik, warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan. Sementara secara subjektif atau psikologis, warna adalah sebagian dari pengalaman indra penglihatan. (Swasty, Wirania. 2010:6) Dari pemahaman tersebut dapat dijelaskan bahwa warna selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

13 13 Menurut Sanyoto (2005) warna adalah spektrum tertentu yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna (warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat dipermukaan benda. Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo Da Vinci (1490). Teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Issac Newton (1704). Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning, biru (Red, Yellow, Blue, atau RYB).Pencampuran warna dari warna dasar tersebuut banyak dipakai oleh para pelukis,percetakan,dan lain-lain. Sedangkan, menurut Prang (1876) warna dapat dibagi dalam beberapa bagian. Sistem warna tersebut dinamakan Prang System, meliputi: a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau. b) Value, adalah terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, serta Additive Color/RGB Color System Teori Logo Menurut logoresources.com, dalam menciptakan suatu logo suatu perusahaan ataupun lembaga bukanlah proses yang sederhana dan mudah dilakukan. Karena terkait dengan tujuan di masa depan, maka prosesnya harus terencana melalui berbagai pertimbangan yang cermat dan matang. Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidak serumit sekarang. Awalnya logo hanya berupa bentuk yang tak

14 14 terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh pengrajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar. Jadi pada perancangan visual branding ini, sebuah logo merupakan bagian penting dari pondasi visual branding suatu perusahaan. Karena dengan adanya logo dari suatu perusahaan, suatu identitas dari perusahaan tersebut dapat mudah dipahami dan diingat oleh konsumen dan dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada konsumen, logo juga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai aplikasi media. Selain itu pula, fungsi logo dalam perancangan visual branding ini sebagai suatu pembeda yang unik dari kompetitornya. A. Jenis Logo Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian yaitu: 1). Logotype, yaitu logo yang tersusun dari bentuk rangkaian huruf yang dapat dibaca. 2). Logogram, yang tersusun dari bentuk gambar Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari logotype dan logogram. B. Elemen Estetis Pembentuk logo Sebagai bagian dari perencanaan identitas visual suatu brand, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati suatu produk atau perusahaan. Logo tak bisa lepas dari elemen-elemen seni rupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna, ruang, tipografi, dan lainlainnya. Diperlukan kepekaan terhadap elemen estetika desain, antara lain adalah sebagai berikut:

15 15 1). Garis Pengertian garis menurut leksikon grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga membentuk suatu goresan. Penggunaan garis sebagai elemen simbol pertama kali diperkenalkan oleh Neurath ( ) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan simbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype berkembang menjadi bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik. 2). Bentuk Pengertian bentuk menurut leksikon grafika adalah sebuah wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat, segi tiga, dan sebagainya. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa emosional tertentu. Hal tersebut bisa dipahami, karena pada bentuk mempunyai muatan kesan secara kasat mata. Ada yang berpendapat bahwa bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dihalangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun pendapat itu dapat dibantah, karena ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

16 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing, tipografi adalah suatu ilmu yang mempelajari seluk-beluk mengenai huruf. Seni menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus sehingga membantu pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca secara maksimal. Huruf-huruf dekoratif dan script memiliki limitasi dalam penggunaannya, tak seperti halnya jenis huruf-huruf mainstream yang memiliki kompatibilitas untukdigunakan dalam berbagai tujuan. Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan untuk keperluan dan tujuan tertentu seperti dalam desain logo, label, judul buku, ataupun menu hidangan. (Sihombing, 2010) Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan atau manual hingga digital. Berikut disajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut: a). Roman, ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. b). Egyptian, adalah jenis huruf yang memiliki kaki atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, dan stabil. c). Sans Serif, Pengertian Sans Serif adalah huruf tanpa kaki. Jadi huruf jenis ini tidak memiliki kaki pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

17 17 d). Script, Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat keakraban. e). Miscellaneous, merupakan jenis huruf pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah dengan hiasan maupun ornamen. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Dalam pemilihan jenis huruf yang digunakan pada suatu perancangan visual branding, harus memperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Maka dari itu, pemilihan tipografi yang benar membantu menyampaikan informasi yang ingin disampaikan secara tepat serta unsur yang ada di dalamnya juga harus memancarkan suatu informasi yang ingin disampaikan Teori Layout a. Pengertian Layout/Tata Letak Menurut Surianto Rustan seorang ahli desain, layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa membuat layout itu sama dengan membuat desain (Rustan 2008:2) Menurut Tom Lincy, prinsip-prinsip layout terdiri dari beberapa hal berikut (Kusrianto, 2007:277) : 1. Kesederhanaan Prinsip kesederhanaan berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia didalam menerima informasi. Manusia secara insting ingin kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun dalam

18 18 penyerdehanan harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi disampaikan. 2. Kontras Kontras sangan diperlukan guna menarik perhatian,memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Berikut tips yang dapat menarik perhatian terhadap pesan yang akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilih huruf display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna dan terdapat tekstur dalam latar belakang memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan 3. Keseimbangan Keseimbangan adalah suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi. Keseimbangan dapat berupa keseimbangan formal dengan susunan yang simetris. Susunan simetris memberikan kesan formal, seimbang, dapat dipercaya. Sebaliknya, susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, energi dan pesan yang tidak formal. 4. Keharmonisan Keharmonisan adalah sesuatu yang memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu: a. Harmoni dalam segi bentuk Merupakan adanya keserasian dalam penempatan elemen grafis, dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana bentuk untuk tujuan apa desain dibuat.

19 19 b. Harmoni dari segi warna Warna mempunyai pengaruh yang sangat besar karena tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah memiliki arti berani dan lain sebagainya. Ketepatan dalam memilih warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif Teori Fotografi Menurut Amir Hamzah Sulaiman seorang ahli fotografi dalam bukunya yang berjudul Petunjuk Untuk Memotret fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang memiliki arti: foto artinya cahaya dan grafi artinya menulisa, jadi fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya atau melukis dengan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya. Alat paling popular yang digunakan untuk menangkap cahaya adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,digunakan bantuan alat ukur yang disebut lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer dapat mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital, film sudah tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO. Dari seluruh penjelasan teori diatas, penulis menjadi lebih mudah dalam pembuatan konsep perancangan berdasarkan teori dari visual branding, branding, SWOT, warna, logo, tipografi, layout dan fotografi yang akan disesuaikan dengan citra kedai Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming.

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. A Tugas Akhir Perancangan. Semester X /2017

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming. A Tugas Akhir Perancangan. Semester X /2017 LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Visual Branding Pempek Palembang Gajahmada Cek Ming A14.7801 Tugas Akhir Perancangan Semester X - 2016/2017 LINA EKA FAJRIN A14.2012.01349 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak

Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak Tipografi Definisi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI Dasar - Dasar Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

10/2/2012. Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design. Definisi. Kelebihan iklan visual..(2) Desain Komunikasi Visual

10/2/2012. Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design. Definisi. Kelebihan iklan visual..(2) Desain Komunikasi Visual Kelebihan iklan visual..(1) Dasar Design Diyah Ayu Amalia Avina Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya d_avina@ub.ac.id Grab attention Stick in memory Comment belief lebih mudah dikenali dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Hofstetter dalam Juhaeri (2012), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif

4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK 4.1 Keterlibatan Praktikan Dalam Proyek Kreatif 4.1.1 Peranan Praktikan Dalam Proyek Kreatif Penulis sebagai praktikan ditempatkan sebagai Junior Desainer Grafis di PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cafe tempat yang tidak asing terdengar di telinga semua orang, cafe sendiri biasanya menjadi tempat untuk melepas penat dan lelah setelah berutinitas seharian.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan

BAB 4 KONSEP. Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Landasan Teori Pemasaran Landasan teori pemasaran yang digunakan adalah pemasaran jasa (Booms dan Bitner,1981) yaitu: produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Desain Grafis Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Menurut data yang diberikan PT.KCJ terhitung volume pengguna Commuter Line pada tahun 2016, mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. Analisa Data

BAB IV ANALISA DATA. Analisa Data BAB IV ANALISA DATA IV.1 Analisa Kecukupan Data Data yang penulis kumpulkan baik itu dat primer maupun sekunder, selanjutnya penulis gunakan sebagai referensi dan literatur dalam perancangan ulang (re

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo Deli's Studio Photo & Printing, seperti yang telah terencana pada analisis data dan konsep desain yang

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui survey di lapangan dengan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Tabloid Wanita Indonesia ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal Prinsip Desain Komunikasi Visual Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Imunisasi Campak Di Denpasar Bali Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR

REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR Valentina Agel Febriana 1, Muhammad Ariffudin Islam 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis Grafis dalam bahas inggris disebut graphic diartikan sebagai goresan yg berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan mencetak, desain diartikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 LANDASAN TEORI: 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual memiliki 3 fungsi,yakni : Untuk menyampaikan informasi (to inform) Untuk mencerminkan identitas (to

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Definisi Katalog Katalog adalah alat publikasi yang digunakan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Grafis memungkinkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide desain a. Pembuatan identitas visual Angel eyes yang sesuai karakter b. Perancangan material dan media aplikasi yang lebih meyakinkan konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepanjangan dari UKM adalah Usaha Kecil dan Menengah. Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 mengartikan usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 1.1 Landasan Teori 4.1.1 Tipografi dan Layout 1.1.1.1 Tipografi Menurut Jefkins (1996, p248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi sebuah desain, dalam desain komunikasi visual mempunyai peranan yang sangat penting, dalam penciptaan sebuah desain harus melalui tahap yang sesuai dengan kaidah kaidah pada

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA. ini adalah metode penelitian kualitatif sehingga dapat menjadi dasar dan sumber

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA. ini adalah metode penelitian kualitatif sehingga dapat menjadi dasar dan sumber 3.1 Metode Penelitian BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA Untuk meredesign logo Deli s Studio Photo & Printing sebagai upaya meningkatkan Brand Awareness, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. kicker eyebrows, credit line, caption, foto, headline, deck, initial caps, box,

BAB 4 KONSEP DESAIN. kicker eyebrows, credit line, caption, foto, headline, deck, initial caps, box, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Metode & Landasan Teori 4.1.1 Layout Layout merupakan sistem penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai sebuah logo yang akan digunakan dalam Kerja Praktik yang disusun

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai sebuah logo yang akan digunakan dalam Kerja Praktik yang disusun BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab III ini akan dijelaskan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai sebuah logo yang akan digunakan dalam Kerja Praktik yang disusun menjadi sebuah laporan. 3.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori 17 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Identity Membuat identitas brand adalah salah satu kegiatan branding. Menurut Alina Wheeler di dalam bukunya Designing Brand Identity, sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kuliner adalah salah satu bisnis yang berkembang di Indonesia. Indikatornya adalah banyaknya bermunculan rumah makan di Indonesia yang beragam akibat adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dari hasil analisa yang dilakukan juga brief yang didapatkan dari klient, dalam upaya mengoptimalkan unsur positif serta meminimalkan unsur negatif

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Definisi multimedia menurut Suyanto (2003:82) dalam bukunya Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Multimedia sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan PT Berkah Jaya Kreasindo (BJK) memberikan kebebasan dalam mengembangan pengaplikasian ilmu disain yang telah terima praktikan di pendidikan untuk dapat dipraktekan

Lebih terperinci

Pertemuan X. Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. Pemrograman Web. Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri.

Pertemuan X. Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. Pemrograman Web. Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri. Pertemuan X Ali Tarmuji, S.T., M.Cs. 1 Materi minggu ini: (Opimasi grafik + Integrasi Desain + Programming) 1. Konsep Dasar Desain web 2. Image Slice (mecah gambar) 2 KONSEP DASAR DESAIN WEB 3 Konsep Keseimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan CD pembelajaran interaktif ini. Pada bab ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa Sign

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi a. Visual Pendekatan komunikasi dengan visual yang dilakukan dalam perancangan media informasi Gaya Kebaya

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara 12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cover merupakan media komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, dan ilmu pengetahuan. Salah satu daya tarik pada media bacaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo adalah identitas yang sangat penting yang wajib diperlukan untuk sebuah perusahaan, karena bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas, selain itu juga logo

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web. Konsep Dasar Desain Web (2) 20/01/2012. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web. Konsep Dasar Desain Web (2) 20/01/2012. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Pokok Bahasan Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Konsep Dasar Desain Web Konsep Keseimbangan Merupakan hasil susunan satu atau lebih elemen dari desain yang sama antara yang satu

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout

Pokok Bahasan. Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Pokok Bahasan Konsep Dasar Desain Web Konsep Pewarnaan Tipografi Layout Konsep Dasar Desain Web Konsep Keseimbangan Merupakan hasil susunan satu atau lebih elemen dari desain yang sama antara yang satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN III.1 Pendekatan Komunikasi Strategi dalam pendekatan komunikasi wisata Pantai Gedambaan ini dibuat dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

TIPOGRAFI SEBUAH ILMU TENTANG HURUF

TIPOGRAFI SEBUAH ILMU TENTANG HURUF TIPOGRAFI SEBUAH ILMU TENTANG HURUF Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: corporate identity, redesain, logo

1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: corporate identity, redesain, logo PERANCANGAN ULANG CORPORATE IDENTITY CV. INDO PRO IT SOLUTION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN Arditya Janitra Wisnu 1, Siti Hadiati Nugraini 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual pada Wikipedia merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Agar permasalahan bisa diatasi dan tujuan dapat dicapai maka dibutuhkan strategi. Permasalahan yang ditemukan mengenai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 73 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Dalam proses sketsa rancangan ulang pada logo Yayasan AP Foundation ini, untuk sketsa rancangan yang telah dibuat akan dibuat kedalam format

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan layout yang disesuaikan dengan teknologi dan kamera masa kini, didukung dengan penggunaan garis bantu dan elemen desain yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Dalam laporan ini, penulis menemukan beberapa permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s Studio Photo & Printing.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang media promosi booklet LPTB Susan Budihardjo sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori psikologi wanita dewasa madya

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori psikologi wanita dewasa madya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori psikologi wanita dewasa madya Masa setengah baya bagi wanita, sama seperti masa remaja, yang tidak dapat dikatakan anak-anak, namun belum bisa

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER 1.1 Tipografi Pada Judul Film Horor Film merupakan media komunikasi dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Bentuk imaji

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Gaya illustrasi yang dipakai adalah gaya illustrasi yang bersifat fun dengan penggunaan vector tools, khususnya karena target audience utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa informasi bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN APLIKASI IDENTITAS BLOODS CLOTHING

BAB II PERANCANGAN APLIKASI IDENTITAS BLOODS CLOTHING BAB II PERANCANGAN APLIKASI IDENTITAS BLOODS CLOTHING II.1 Pengertian Identitas Identitas suatu merek adalah sesuatu yang bentuk tampilan, nama, simbol, dan sebagainya. Identitas tersbut ditukukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Simbol Menurut Veronica Napoles dalam bukunya Corporate Identity Design, menjelaskan ada 3 kategori dasar simbol, yaitu typographic, abstract, descriptive, atau

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Publikasi buku merupakan salah satu industri yang berkembang saat ini, begitupun juga penerbit-penerbit baru yang bermunculan dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki identitas visual yang mencerminkan suatu visi untuk dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan keunikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai jenis kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan kain-kain tersebut termasuk salah satu bagian dari kesenian

Lebih terperinci