Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini"

Transkripsi

1 NERACA KONSOLIDASI Catatan ASET K a s Giro pada Bank Indonesia 2f, 2g, Giro pada bank lain 2f, 5 Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (2.686) (518) Jumlah - bersih Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain 2g, 6 Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (1.811) (2.365) Jumlah - bersih Efek - efek - pihak ketiga 2e, 2h Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai 2l 0 0 Jumlah - bersih Kredit yang diberikan 2e, 2j, 2ac, 8 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 2l ( ) ( ) Jumlah - bersih Tagihan akseptasi 2k, 9 Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (541) (643) Jumlah - bersih Penyertaan saham 2m, Cadangan kerugian penurunan nilai 2l (1) (1) Jumlah - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Beban dibayar di muka 2p, Aset tetap 2n, Dikurangi : akumulasi penyusutan aset tetap (72.992) (75.576) Nilai buku Agunan yang diambil alih 2o, Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif 2l (28.603) (9.606) Jumlah - bersih Aset pajak tangguhan 2y Aset lain - lain 2p, Jumlah aset Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini 2

2 NERACA KONSOLIDASI Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera 2q, Simpanan 2r, 2ac,17 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 2s, Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2t, 19 Pihak ketiga Kewajiban akseptasi pihak ketiga Pinjaman diterima Hutang pajak Pinjaman subordinasi - Pihak ketiga Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif 2l, Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban lain - lain Kewajiban imbalan pasti pasca kerja 2aa, Jumlah kewajiban Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 0 90 EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek dan obligasi rekapitalisasi Pemerintah tersedia untuk dijual Saldo laba (defisit) 2e, 2h, 7 (722) (2.117) Telah ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya ( ) ( ) Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini 3

3 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 Pendapatan dan beban operasional Pendapatan bunga Catatan Pendapatan bunga 2w, Provisi dan komisi kredit 2x Jumlah pendapatan bunga Beban bunga 2w, 30 Beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan dan beban operasional lainnya Pendapatan operasional lainnya Pendapatan provisi dan komisi lainnya 2x Keuntungan atas penjualan efek-efek Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Pendapatan - bersih transaksi mata uang asing Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban (pendapatan) penyisihan kerugian aktiva produktif Beban operasional lainnya Beban karyawan Beban operasi Beban administrasi dan umum 33, Kerugian atas penjualan efek-efek Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Jumlah beban operasional lainnya Pendapatan (beban) operasional lainnya ( ) (98.460) Laba operasional Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap - bersih Kerugian penjualan agunan yang diambil alih - bersih 0 (2) Lain-lain - bersih (31) 144 Pendapatan non operasional - bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban (penghasilan) pajak 2y Beban pajak kini Beban pajak tangguhan Jumlah beban pajak Laba setelah pajak Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 0 (1) Laba bersih Laba bersih per saham (angka penuh) 2z, 34 2,14 1,45 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini 4

4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 Catatan Modal ditempatkan disetor dan Tambahan modal disetor bersih Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek dan obligasi rekapitalisasi Pemerintah tersedia untuk dijual Ditentukan penggunaannya Saldo laba (defisit) Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas Saldo per 31 Desember (2.091) ( ) Kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek dan obligasi rekapitalisasi Pemerintah tersedia untuk dijual 2h 0 0 (26) 0 0 (26) Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret (2.117) ( ) Saldo per 31 Desember (325) ( ) Keuntungan yang belum direalisasi dari efekefek tersedia untuk dijual 2h 0 0 (398) 0 0 (398) Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret (722) ( ) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini 5

5 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 Catatan Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga ( ) ( ) Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) operasional lainnya (37.672) (24.145) Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (55.502) (55.678) Penyesuaian (pembayaran) beban umum dan administrasi (12.111) Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) non operasional (32) 142 Pembayaran pajak penghasilan (5.251) (515) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Penempatan pada bank lain (85.706) Efek-efek ( ) ( ) Kredit ( ) Aset lain-lain (5.854) Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan dan simpanan dari bank lain ( ) Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak (7.884) (2.026) Kewajiban lain-lain (11.769) (7.918) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ( ) Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap (5.117) (4.400) Hasil penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (4.937) (3.968) Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran pinjaman diterima (1.105) (1.143) Pembayaran pinjaman subordinasi (3.655) (3.655) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (4.760) (4.798) Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas ( ) Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode Pengungkapan Tambahan Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah Transaksi bukan kas Tagihan akseptasi Kewajiban akseptasi Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini 6

6 1 UMUM a. Pendirian dan informasi umum Bank PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk. dan Anak Perusahaan ("Bank"), semula didirikan dengan nama PT Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta No. 12 tanggal 7 September 1973 yang dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A. 5/2/12 tanggal 3 Januari 1975 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan No.47. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta No. 74 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 21 Juli 2009 Tambahan No Sedangkan susunan Dewan Komisaris Bank sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 05 tanggal 4 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH tanggal 6 Agustus 2008, dan susunan Direksi Bank sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 51 tanggal 18 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-AH tanggal 27 Juli Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan Undangundang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank memulai operasi komersial sebagai lembaga keuangan bukan bank pada bulan Januari 1975, selanjutnya melakukan operasi komersial sebagai bank umum pada tanggal 24 Februari 1993 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 176/KMK.017/1993. Bank berkantor pusat di Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav , Jakarta Selatan dan per 31 Maret 2010, Bank memiliki 35 kantor cabang, 44 kantor cabang pembantu, 3 kantor kas dan 10 payment point serta 59 jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Seluruh kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment point berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Direksi, sehingga sampai tanggal 31 Maret 2010 menjadi sebagai berikut: 31 Maret Maret 2009 Dewan Komisaris : Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Kiki Syahnakri Komisaris Utama : Kiki Syahnakri Wakil Komisaris Utama : Tomy Winata Wakil Komisaris Utama : Tomy Winata Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma Komisaris Independen : Suryani Purwita (Inge) Komisaris : Suryani Purwita (Inge) Komisaris Independen : Andry Siantar, S.H. Komisaris Independen : Andry Siantar, S.H. Komisaris Independen : Reggie Harjadi Komisaris Independen : Reggie Harjadi Direksi : Direksi : Direktur Utama : Andy Kasih Direktur Utama : Andy Kasih Wakil Direktur Utama : B. Wisnu Tjandra Wakil Direktur Utama : B. Wisnu Tjandra Wakil Direktur Utama : Henny Angelino Nangoi Wakil Direktur Utama : Henny Angelino Nangoi Direktur : Alex Susanto Direktur : Alex Susanto Direktur : R. Rudy Tjandra Direktur : R. Rudy Tjandra Direktur Kepatuhan : Witadinata Sumantri Direktur Kepatuhan : Cecilia Limas, S.H. *) *) Telah meninggal dunia Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan Surat No. 11/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 24 Juli Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp4.394 dan Rp4.281 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: 7

7 31 Maret Maret 2009 Ketua : Reggie Harjadi Reggie Harjadi Anggota : Andry Siantar Andry Siantar Wim Hero Kurniawan Wim Hero Kurniawan Hengki Kusuma Jumlah gaji dan tunjangan dari anggota Komite Audit adalah sebesar Rp617 dan Rp638 masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, jumlah karyawan Bank masing-masing sebanyak dan karyawan. b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 10 Juli 1990, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. SI- 124/SHM/MK.10/1990, Bank melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sejumlah saham dengan nilai nominal (angka penuh) Rp per saham yang merupakan 20% dari modal yang ditempatkan. Selanjutnya saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 19 April 1999, Bursa Efek Surabaya menyetujui permohonan Bank untuk membatalkan pencatatan saham Bank di Bursa Efek Surabaya. Setelah itu Bank melakukan penambahan jumlah saham-saham terdaftar melalui pencatatan saham pendiri, saham bonus, Penawaran Umum Terbatas I, II, III serta penggabungan usaha (merger). Berikut ini adalah kronologis pencatatan saham Bank pada Bursa Efek di Indonesia sejak penawaran umum perdana : Saham yang berasal dari pencatatan saham perdana pada tahun Saham pendiri pada tahun Saham pendiri pada tahun Saham pendiri pada tahun Saham pendiri pada tahun Saham pendiri pada tahun Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada tahun Bagian yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT I pada tahun 2001 ( ) Saham pendiri pada tahun Saham yang diterbitkan dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Bank Artha Graha Pencatatan saham tambahan 2 Peningkatan nilai nominal saham dari (angka penuh) Rp18,48 per saham menjadi (angka penuh) Rp110,88 per saham melalui pengurangan jumlah saham pada tahun 2007 ( ) Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) pada tahun Bagian saham yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT II ( ) Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) pada tahun Bagian saham yang tidak dapat dicatat (parsial delisting) atas PUT III ( ) Jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan pada 31 Maret 2010 disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006). Sedangkan untuk informasi keuangan per 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000). Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. 8

8 Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. b. Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan Bank memiliki Anak Perusahaan yaitu PT Inter-Pacific Securities (IPS) sebesar 99%. IPS bergerak dalam bidang sekuritas dan dalam proses likuidasi. Ikhtisar akun-akun Anak Perusahaan per 31 Maret 2009 yang dikonsolidasikan pada laporan keuangan Bank adalah sebagai berikut: Aset Kewajiban 0 Ekuitas Laba bersih 115 Sejak akhir tahun 2009, laporan keuangan IPS tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Bank. Laba bersih Anak Perusahaan pada tahun 2009 sejumlah Rp115. c. Penjabaran Mata Uang Asing - Mata uang dalam pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. - Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs spot Reuters pada pukul Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek hutang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 yang menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (angka penuh): 1 Dolar Amerika Serikat 9.100, ,00 1 Dolar Australia 8.337, ,87 1 Poundsterling Inggris , ,22 1 Dolar Hongkong 1.170, ,96 1 Yen Jepang 97,65 117,57 1 Dolar Singapura 6.491, ,49 1 Euro Eropa , ,23 d. Giro Wajib Minimum Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober e. Kategori Aset Keuangan Aset keuangan efek dan kredit dikategorikan kedalam : - Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi adalah aset keuangan yang diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar aset keuangan disajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Atas penjualan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada tahun dimana aset keuangan tersebut dijual. - Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan kedalam dimiliki hingga jatuh tempo bila entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo. 9

9 Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan ditambah/ dikurangi premi/ diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto serta biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga. - Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan diklasifikasikan kedalam pinjaman dan piutang bila aset keuangan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebesar biaya perolehan ditambah/ dikurangi premi/ diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto serta biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga. - Tersedia untuk dijual Aset keuangan yang dikelompokkan kedalam tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi, dimiliki hingga jatuh tempo juga pinjaman dan piutang. Aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, setelah dikurangi pajak, diakui dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari aset keuangan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual. Bank dilarang menjual/mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang cukup signifikan kecuali : - Dilakukan saat mendekati jatuh tempo/ tanggal pembelian kembali. - Entitas telah menagih hampir seluruh jumlah pokok aset keuangan. - Kejadian tertentu yang berada diluar kendali entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas. Pelanggaran atas ketentuan ini menyebabkan Bank dilarang untuk mengelompokkan aset keuangannya kedalam dimiliki hingga jatuh tempo selama 2 (dua) tahun. f. Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. h. Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), Credit Linked Notes, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Surat Perbendaharaan Negara (SPN), obligasi korporasi yang diperdagangkan di bursa efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah. Obligasi rekapitalisasi pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka rekapitalisasi bank-bank komersial tertentu di Indonesia. Cadangan kerugian penurunan nilai dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambah/ pengurang terhadap efek-efek. i. Instrumen Keuangan Derivatif Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi: - Karakteristik dan risiko instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko ekonomis kontrak utama. - - Instrumen derivatif mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum. Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat adalah instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. j. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan provisi yang diterima ditambah dengan biaya dikeluarkan yang dapat diatribusikan. Provisi dan biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif bersama dengan pengakuan akrual bunga. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Setiap provisi yang diterima dan biaya yang dikeluarkan yang dapat diatribusikan di amortisasi dengan metode suku bunga efektif selama umur kredit. 10

10 k. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi. l. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006). Sedangkan untuk cadangan kerugian penurunan nilai pada 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000). Dalam penentuan penyisihan kerugian dan kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang perubahan ketiga atas PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen and kontinjensi dengan risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Cadangan kerugian penurunan nilai diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk secara kolektif dan individu sesuai bukti objektif atas instrumen aset produktif. Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif. m. Penyertaan Saham Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan sampai dengan 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Penyertaan diakui sebesar biaya perolehan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. n. Aset Tetap dan Penyusutan Aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang telah dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method). Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut: Persentase Bangunan 5% - 10% Inventaris kantor 10% - 50% Instalasi 10% - 50% Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi dan dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap telah diterapkan oleh Bank efektif sejak tanggal 1 Januari

11 o. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih kecil. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut. p. Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian. q. Kewajiban Segera Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari pelanggan maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank. r. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh pelanggan (diluar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan dari pelanggan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. s. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. t. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Dijual dengan Janji dibeli Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan efek yang dibeli dengan perjanjian dibeli kembali oleh penjual pada harga yang disetujui dan disajikan pada harga penjualan kembali efek tersebut dikurangi dengan bunga yang diterima dimuka. Selisih antara harga beli dan harga jual diperlakukan sebagai bunga yang diterima di muka dan di akui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali. Efek yang diterima tidak dicatat sebagai aktiva dalam neraca karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak penjual. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebesar harga kembali efek yang bersangkutan dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga yang sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aktiva dalam neraca karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) pada 31 Maret 2009 disajikan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000). u. Pinjaman Diterima Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. v. Pinjaman Subordinasi Pinjaman subordinasi dicatat sebesar jumlah kewajiban terhadap pihak ketiga. w. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, setiap provisi/ pendapatan yang diterima dimuka dan biaya yang dapat diatribusikan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif termasuk tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok pinjaman baru dalam rangka restrukturisasi. Pinjaman yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek tidak dapat memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat dibawah peringkat investasi. 12

12 x. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sedangkan lainnya langsung dibukukan sebagai laba/rugi tahun berjalan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. y. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk di kompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan dalam neraca. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. z. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. aa.imbalan Kerja Bank yang berdomisili di Indonesia mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuari yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing perusahaan pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested). ab. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segmen primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. ac. Transaksi dengan pihak hubungan istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan PSAK 7 mengenai Pengungkapan pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 mengenai Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, Pihak hubungan istimewa didefinisikan antara lain: I. Perusahaan di bawah pengendalian Bank; II. Perusahaan asosiasi; III. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan V. Karyawan kunci dan anggota keluarganya. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 13

13 3 KAS Rincian kas adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Jumlah Saldo mata uang termasuk uang yang pada mesin ATM (Automatic Teller Machine) sejumlah Rp2.740 dan Rp2.792 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa dan Yen Jepang. 4 GIRO PADA BANK INDONESIA Rincian giro pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat Jumlah (USD per 31 Maret 2010 dan USD per 31 Maret 2009) Giro Wajib Minimum (GWM) Bank untuk mata uang yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder pada 31 Maret 2010 masing-masing sebesar 5,05% dan 18,69% sedangkan pada 31 Maret 2009 masing-masing sebesar 5,05% dan 18,32%. GWM untuk Dolar Amerika Serikat per 31 Maret 2010 sebesar 1,08% sedangkan per 31 Maret 2009 sebesar 1,04%. Giro Wajib Minimum Bank per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. 5 GIRO PADA BANK LAIN Rincian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A, New York PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta Standard Chartered Bank, New York Wachovia Bank, N.A, New York PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta Bank of China Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura Overseas Chinese Banking Corporation Ltd., Singapura United Overseas Bank Ltd., Singapura Dolar Hongkong Standard Chartered Bank, Hongkong Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London Dolar Australia ANZ, Melbourne Yen Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo

14 Euro Eropa Citibank, N.A. London Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai (2.686) (518) Bersih Kisaran tingkat bunga per tahun: 0% - 4% 0% - 4% Mata Uang Asing 0% - 1% 0% - 1% Giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, ditempatkan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Saldo awal Penyisihan kerugian 30 (145) Jumlah Mata Uang Asing Saldo awal Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (481) 346 Jumlah Saldo akhir *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. 6 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: Bank Indonesia Nilai Nominal Pada bank lain Call money Pinjaman diberikan Jumlah dalam Cadangan kerugian penurunan nilai (1.811) (2.365) Bersih Jangka waktu dan kisaran tingkat bunga per tahun sebagai berikut: Jangka waktu Tingkat bunga per tahun Jangka waktu Tingkat bunga per tahun Bank Indonesia < 1 bulan 6,00% < 1 bulan - 15

15 Pada bank lain Jangka waktu Tingkat bunga Tingkat bunga per Jangka waktu per tahun tahun Call money < 1 bulan 6,10% - 6,20% < 1 bulan 7,75% - 8,25% Pinjaman diberikan > 5 tahun 6,00% - 12,25% > 5 tahun 6,00% - 12,25% Penempatan - 0,00% - 0,00% Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar. Penempatan pada bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 ditempatkan pada pihak ketiga. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Saldo awal Penyisihan kerugian (93) Jumlah Mata Uang Asing Saldo awal Penyisihan (pemulihan) kerugian *) (1.127) 0 Jumlah 0 0 Saldo akhir *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya penempatan. 7 EFEK - EFEK a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 0 (12.853) Obligasi Obligasi Pemerintah Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi 0 (10.776) Premium yang belum diamortisasi Saham 3 3 Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (723) 0 Jumlah tersedia untuk dijual

16 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Obligasi Pemerintah Indonesia Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (60) 0 Jumlah efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah Indonesia Premi yang belum diamortisasi Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing Jumlah Efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0 Bersih b. Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 0 (12.853) Obligasi Obligasi Pemerintah Indonesia FR FR FR FR FR FR FR FR FR FR FR Surat Utang Negara Diskonto yang belum diamortisasi 0 (10.776) Premi yang belum diamortisasi Saham 3 3 Jumlah yang dimiliki hingga jatuh tempo

17 Tersedia untuk dijual Obligasi Pemerintah Indonesia FR FR FR Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (723) 0 Jumlah tersedia untuk dijual Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Obligasi Pemerintah Indonesia ZC FR Kenaikan (penurunan) nilai wajar yang belum direalisasi - bersih (60) 0 Jumlah efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Pemerintah Indonesia Premi yang belum diamortisasi Jumlah efek-efek dalam Mata Uang Asing Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0 Bersih c. Tingkat bunga dan jangka waktu Kisaran tingkat bunga per tahun antara: Sertifikat Bank Indonesia 6,55% - 6,65% 8,25% - 11,50% Obligasi Pemerintah Indonesia 9,50% - 11,75% 0,00% - 12,80% Saham 0,00% 0,00% Mata Uang Asing Obligasi Pemerintah Indonesia 0,00% 6,75% - 7,75% Jangka waktu: Sertifikat Bank Indonesia 1-3 bulan 1-6 bulan Obligasi Pemerintah Indonesia > 15 tahun > 10 tahun Saham > 15 tahun > 15 tahun Mata Uang Asing Obligasi Pemerintah Indonesia - > 10 tahun d. Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Saham

18 Mata Uang Asing Obligasi Pemerintah Indonesia Bersih Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut. e. Nilai wajar efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut: Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 s/d 12 bulan Lebih dari 12 s/d 36 bulan Lebih dari 36 bulan f. Mata Uang Asing Lebih dari 36 bulan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 0 0 Bersih Keuntungan yang direalisasi dari penjualan efek-efek untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp4.975 dan Rp358. Sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek untuk periode yang sama tahun 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp75 dan Rp15. Kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 masing-masing sebesar Rp175 dan Rp356. Sedangkan kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang untuk periode yang sama tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp135 dan Rp67. g. Efek-efek per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga. h. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: Saldo Awal 0 0 Penyisihan (pemulihan) kerugian 0 0 Saldo akhir 0 0 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya efek-efek. 8 KREDIT a. Jenis Kredit Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Revolving loan Pihak ketiga Revolving loan Fixed loan Kredit pemilikan rumah Pinjaman rekening koran Pinjaman karyawan Kredit pemilikan mobil Kredit wirausaha

19 Kredit sindikasi Kredit mahasiswa Pendapatan ditangguhkan Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79) Jumlah rupiah Mata uang asing Pihak ketiga Revolving loan Fixed loan Kredit pemilikan rumah Trust receipt Jumlah mata uang asing Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) Bersih b. Sektor Ekonomi Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Perdagangan Jasa bisnis Pertanian dan pertambangan Industri Konstruksi Perdagangan Restoran dan hotel Transportasi dan komunikasi Jasa bisnis Lainnya Pendapatan ditangguhkan Kredit restruktur KPR ex. BPPN 0 (79) Jumlah rupiah Mata uang asing Pihak ketiga Pertanian dan pertambangan Industri Konstruksi Perdagangan Restoran dan hotel Transportasi dan komunikasi Jasa bisnis Lainnya Jumlah mata uang asing Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) Bersih Sekitar 14,23% dan 19,41%, masing-masing pada 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, dari kredit merupakan kredit kepada usaha mikro dan kecil. c. Jangka Waktu 1) Jangka Waktu Perjanjian Kredit 20

Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini

Catatan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini NERACA KONSOLIDASI Per 30 September 2009 dan 2008 Catatan 2009 2008 ASET K a s 2d, 3 333.140 212.129 Giro pada Bank Indonesia 2e, 2f, 4 567.517 672.534 Giro pada bank lain 2f, 5 Pihak ketiga 233.282 71.914

Lebih terperinci

Catatan 30 Juni Desember 2010

Catatan 30 Juni Desember 2010 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET K a s 2c, 3 232.913 207.578 Giro pada Bank Indonesia 2e, 4 1.199.074 989.938 Giro pada bank lain 2e, 5 Pihak ketiga 49.959 373.360

Lebih terperinci

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. Laporan Keuangan

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. Laporan Keuangan PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. Laporan Keuangan Untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada 31 Maret 2013 dengan Pembanding 31 Desember 2012 dan 31 Maret 2012 (Dalam jutaan rupiah kecuali

Lebih terperinci

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NERACA Catatan A K T I V A Kas 5.067.631.050 5.736.355.575 Giro pada Bank Indonesia 3 26.664.885.011 33.025.383.536 Giro pada bank lain 2c, g, 4 168.227.362 488.064.716 Penyisihan penghapusan (1.683.500)

Lebih terperinci

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL,

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET K a s 2c, 3 162,185 214,633 Giro pada Bank Indonesia 2e, 4 1,482,171 1,318,787 Giro pada bank lain 2e, 5 Pihak ketiga 153,435

Lebih terperinci

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN Daftar Isi. Neraca...

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN Daftar Isi. Neraca... LAPORAN KEUANGAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 Daftar Isi Halaman Neraca....... 1-4 Laporan Laba Rugi..... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas... 7 Laporan Arus

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153 Laporan Keuangan Financial Report PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153 154 PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

Lebih terperinci

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN Daftar Isi. Neraca...

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN Daftar Isi. Neraca... LAPORAN KEUANGAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 Daftar Isi Halaman Neraca....... 1-4 Laporan Laba Rugi..... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas... 7 Laporan

Lebih terperinci

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN Daftar Isi. Neraca

PT BANK MEGA Tbk. LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN Daftar Isi. Neraca LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 Daftar Isi Halaman Neraca....... 1-4 Laporan Laba Rugi..... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas... 7 Laporan Arus Kas.... 8 Catatan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR DAFTAR ISI NERACA ---------------------------------------------------------------------- 1-3 LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR -------------------

Lebih terperinci

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, ASET Kas 2a, 2b, 2f 8.698.261 9.392.615 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, 4 15.045.245 13.421.573 Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi cadangan sebesar Rp12.387 dan Rp71.111 pada tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk

PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008) (MATA UANG RUPIAH) LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Neraca Konsolidasi 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS SURABAYA Nomor Izin Usaha KAP : KEP-608/KM.17/1998 Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 20, Surabaya 60225 Indonesia

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Mata Uang Indonesia) PT BANK BUKOPIN

Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Mata Uang Indonesia) PT BANK BUKOPIN Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Mata Uang Indonesia) PT BANK BUKOPIN LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2002 DENGAN

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

PT Bank Eksekutif Internasional Tbk. Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003-0 - No. 026/AK-LAP/0305 Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. 31 Maret 2010 dan 2009

Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. 31 Maret 2010 dan 2009 Laporan Keuangan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. DAFTAR ISI Laporan Keuangan Halaman N e r a c a 1 Laporan Laba Rugi 5 Laporan Perubahan Ekuitas 6 Laporan Arus Kas 7 N E R A C A A S E T Catatan 2010

Lebih terperinci

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS

DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS DRS. J. TANZIL & REKAN REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS MANAGEMENT CONSULTANTS SURABAYA Nomor Izin Usaha KAP : KEP-608/KM.17/1998 Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 20, Surabaya 60225 Indonesia

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 DAN

Lebih terperinci

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) 0 PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) Daftar

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009

Laporan Keuangan. Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 Laporan Keuangan Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 Laporan Keuangan Konsolidasian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 DAFTAR

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Mata Uang Rupiah) PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar isi

Lebih terperinci

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, dan 2007

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 30 Juni 2009, 31 Desember 2008, dan 2007 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk DAFTAR ISI Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Halaman N e r a c a 1 Laporan Laba Rugi 5 Laporan Perubahan Ekuitas

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. Per 30 September 2009 dan

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. Per 30 September 2009 dan PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III Per 30 September 2009 dan 2008 Halaman Daftar Isi. 1 Neraca Per 30 September 2009 dan 2008 2-3 Laporan Laba Rugi Per 30 September 2009

Lebih terperinci

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk L A P O R A N K E U A N G A N D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN L A P O R A N K E U A N G A N D A F T A R I S I Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen N e r a c a Laporan Laba Rugi Laporan

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) DAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (Mata Uang Rupiah)

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) - 1 - PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Posisi Tanggal POS POS ASET 1. Kas 17,985 2. Penempatan pada Bank Indonesia 400,137 3. Penempatan pada bank lain 48,646 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 MARET 2010 DAN PERIODE 31 MARET 2009 Bapepam LK 0310 . LAPORAN KEUANGAN Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a Laporan Laba Rugi

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 28.470.316 2. Penempatan pada Bank Indonesia 95.635.319 3. Penempatan pada bank lain 24.146.273 4. Tagihan spot dan derivatif 13.102 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.110.663 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.527.736 3. Penempatan pada bank lain 17.394.631 4. Tagihan spot dan derivatif 281 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 18.819.152 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.253.524 3. Penempatan pada bank lain 16.633.391 4. Tagihan spot dan derivatif 722 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Rupiah) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 28 Februari 2017 POS POS 28Feb2017 1. Kas 185,688 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,915,847 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 168.429 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.635.623 3. Penempatan pada bank lain 4.095.092 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 161.787 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.085.281 3. Penempatan pada bank lain 2.369.340 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 156.306 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.571.118 3. Penempatan pada bank lain 3.892.206 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 165.163 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.127.204 3. Penempatan pada bank lain 2.762.823 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 176.975 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.599.806 3. Penempatan pada bank lain 2.854.882 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 139.148 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.351.185 3. Penempatan pada bank lain 1.640.074 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 140.775 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.423.306 3. Penempatan pada bank lain 654.775 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 173.085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.705.512 3. Penempatan pada bank lain 2.425.918 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 155.145 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.308.041 3. Penempatan pada bank lain 3.262.614 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 151.189 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5.421.578 3. Penempatan pada bank lain 3.117.460 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank: PT ANZ INDONESIA Tanggal: No. POS POS ASET 1. Kas 164.913 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.147.125 3. Penempatan pada bank lain 1.843.096 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003

Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal PT BANK TABUNGAN

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 30 September 2015 POS POS 30Sep15 1. Kas 137,212 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,116,116 3. Penempatan pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Agustus 2015 POS POS 31Aug15 1. Kas 171,287 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,870,328 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015 LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.057.179 2. Penempatan pada Bank Indonesia 75.083.342 3. Penempatan pada bank lain 15.603.121 4. Tagihan spot dan derivatif 3.646 5. Surat berharga a. Diukur

Lebih terperinci

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah ) 1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Surya Toto Indonesia Tbk. ("Perusahaan") didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akte yang dibuat

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Bahasa Indonesia

Laporan Keuangan. Bahasa Indonesia Laporan Keuangan Bahasa Indonesia Isi PT ANZ PANIN BANK LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 83 NERACA 84-85 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 LAPORAN LABA

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 141,815 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,356,657 3. Penempatan pada bank lain 33,800 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 185,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,534,935 3. Penempatan pada bank lain 38,088 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 209,114 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,705,292 3. Penempatan pada bank lain 221,849 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 289,333 2. Penempatan pada Bank Indonesia 13,183,565 3. Penempatan pada bank lain 265,575 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 196,193 2. Penempatan pada Bank Indonesia 12,055,101 3. Penempatan pada bank lain 279,544 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 192,670 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,877,411 3. Penempatan pada bank lain 68,243 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 172,862 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,977,356 3. Penempatan pada bank lain 523,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 156,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 10,155,408 3. Penempatan pada bank lain 393,539 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS 1. Kas 171,121 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,245,151 3. Penempatan pada bank lain 323,722 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Juli 2016 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Juli 2016 (Unaudited) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per POS POS ASET 1. Kas 19.388.698 2. Penempatan pada Bank Indonesia 67.181.864 3. Penempatan pada bank lain 19.416.060 4. Tagihan spot dan derivatif 10.901 5. Surat berharga a.

Lebih terperinci