SIMULASI PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

Transkripsi

1 SIMULASI PINTU AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Nama : Alvino Christian NPM : Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Jalinas, SKom., MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

2 Latar Belakang Masalah Banjir adalah suatu peristiwa di mana terjadi peluapan air yang berlebihan di suatu tempat Banjir merupakan hal yang sangat lumrah dan biasa terjadi di setiap negara, tak terkecuali negara Indonesia. Salah satu sarana yang digunakan untuk mengurangi banjir adalah dengan membuat pintu-pintu air pada bendungan untuk mengatur jalannya aliran air. Oleh karena itu, peranan pintu air untuk mengatur jalannya air sangat besar sekali, sehingga dipakailah sistem buka tutup pada pintu air untuk mengatur jalannya air sesuai dengan kondisi masing-masing pintu air. Saat ini proses pengaturan pintu-pintu air pada bendungan hanya difokuskan untuk di alirkan ke satu sungai saja. Padahal, sistem otomatis untuk mengatur proses pembagian kapasitas air bias saja dibuat, sehingga tidak hanya bergantung kepada satu sungai yang besar saja. Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk membuat Simulasi Pintu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8535.

3 Batasan Masalah Dalam penulisan ini penulis mempunyai batasan dimana alat hanya berfungsi untuk mengendalikan pintu untuk membuka serta menutup secara otomatis. Penulisan makalah ini membahas jenis jenis komponen yang digunakan, cara pembuatan alat, cara kerja, dan hasil yang dikeluarkan. Rangkaian ini menggunakan Minsys ATMEGA8535 yang dalam pemogramannya menggunakan bahasa C. Sensor air sebagai pusat pengatur pergerakan dan aplikasi AVR untuk memprogram mikrokontroler.

4 Tujuan Adapun tujuan penulisan Tulisan Ilmiah ini adalah: Penulisan ini bertujuan untuk mempermudah sistem buka tutup pada pintu air untuk mengatur jalannya air sesuai dengan kondisi ketinggian air. Penulisan ini juga membantu menjelaskan rancangan sebuah alat tersebut secara lengkap kepada pembaca serta membuat suatu prototype atau hasil percobaan dan keunggulan dari alat ini.

5 Blok Diagram

6 Blok Aktivator Aktivator merupakan tegangan awal untuk mengaktifkan rangkaian, yang mana sumber tegangan tesebut diberikan kepada seluruh rangkaian. Jika telah diberi aktivator, maka rangkaian akan aktif. Aktivator pada rangkaian ini adalah power atau daya sebesar 12V, Power memberikan tegangan pada seluruh blok. Blok Input Pada blok input ini, device yang digunakan adalah Sensor Air. Pada sensor ini, terbagi menjadi 2 bagian. Sensor Air Level 1 dan Level 2. Sensor Air Level 1 sebagai inputan untuk kondisi yang akan diterima oleh prosesor yang kemudian diproses untuk menggerakan motor 1. Sensor Air Level 2 sebagai inputan untuk kondisi yang akan diterima oleh prosesor yang kemudian diproses untuk menggerakan motor 2.

7 Blok Proses Mikrokontroller ATMega8535 disini berfungsi sebagai kontrol pusat dari rangkaian Pintu Air Otomatis. Seluruh inputan logika yang masuk kepada Mikrokontroler ATMega8535, diproses, dan kemudian menghasilkan output berupa gerakan motor DC. Blok Output Pada blok output ini, menggunakan 2 buah Motor DC. Output yang dihasilkan adalah putaran kedua Motor DC yang bergerak searah dan berlawanan jarum jam. Yang mana hasil output putaran Motor DC tersebut sudah di proses melalui program pada Mikrokontroler.

8 Penjelasan Flowchart Langkah awal adalah mengaktifkan sumber tegangan (Aktivator ON). Kemudian ATMega8535 menginisialisasi semua port input dan output. Kemudian tentukan input dari Sensor Air 1 dan 2. Setelah itu tentukan apakah S1=0. Jika kondisi tersebut terpenuhi maka pintu 1 akan terbuka, jika tidak maka pintu 1 akan tetap tertutup. Tentukan juga apakah S2=0 atau tidak. Jika kondisi tersebut terpenuhi maka pintu 2 akan terbuka, jika tidak maka pintu 2 akan tetap tertutup dan kembali ke langkah 3.

9 Analisa Program #include <mega8535.h>. void main (void) { PORTA=0xFF; DDRA=0x00; PORTD=0xFF; DDRD=0xFF; while(1) { switch (PINA) { case 0xFE : PORTD=0x20;break; case 0xBE : PORTD=0x00;break; case 0xEF : PORTD=0x10;break; case 0x7F : PORTD=0x00;break; case 0x7E : PORTD=0x20;break; case 0xEC : PORTD=0x80;break; case 0xCC : PORTD=0x00;break; case 0xCE : PORTD=0x40;break; case 0xAE : PORTD=0x00;break; case 0xAF : PORTD=0x10;break; case 0xCF : PORTD=0x00;break; default : PORTD=0x00;}}}

10 Pengoperasian Alat Berikut adalah cara mengoperasikan alat Simulasi Pintu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8535: 1. Aktifkan sumber tegangan +12V. 2. Biarkan sensor air tidak terkena air. Kemudian, masukan air ke dalam maket agar sensor air pada tingkat yang pertama terkena air, lalu perhatikan output apa yang dihasilkan oleh alat Pintu Air Otomatis ini. 3. Tambahkan air ke dalam maket, sehingga sampai mengenai sensor air pada tingkat kedua dan perhatikan output apa yang dihasilkan oleh alat Pintu Air Otomatis. 4. Keluarkan air sedikit demi sedikit, sehingga air yang mengenai tembaga pada sensor air tidak mengenai tembaga lagi kemudian perhatikan output apa yang dihasilkan oleh alat Pintu Air Otomatis ini.

11 Tabel Pengamatan Input No. Sensor 2 Sensor 1 ( Tingkat 1) Output Pintu 1 Pintu 2 1 Kering Kering Tertutup Tertutup 2 Kering Basah Terbuka Tertutup 3 Basah Basah Terbuka Terbuka

12 Kesimpulan Simulasi Pintu Air Otomatis merupakan sebuah alat yang bekerja berdasarkan kondisi pada sensor air (ketinggian air) dimana output atau keluaran dari alat ini berupa pergerakan motor DC untuk membuka dan menutup Pintu Air. Berikut ini adalah output dari alat Pintu Air Otomatis ini : Jika sensor Air belum terkena air, maka pintu air tertutup. Jika sensor Air (tingkat pertama) terkena air, maka pintu pertama terbuka. Jika sensor Air (tingkat kedua) terkena air, maka pintu kedua terbuka Jika Air surut dan sensor air tingkat 2 tidak terkena air lagi, maka pintu kedua tertutup. jika Air surut dan sensor air tingkat 1 tidak terkena air lagi, maka pintu pertama tertutup.

13 Saran Berikut ini merupakan saran dari penulis, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk pembuatan alat yang serupa disarankan agar membuat dengan kondisi yang lebih banyak dari kondisi yang digunakan oleh penulis. 2. Dalam pembuatan maket disarankan untuk membuat lebih baik dan lebih bagus. 3. Buatlah simulasi dengan menggunakan pintu lebih dari 2.

14 Terima Kasih