BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Menurut Satzinger (2005:6) Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang berfungsi bersama untuk mencapai beberapa hasil. Menurut Williams dan Sawyer (2005:457) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Stair dan Reynolds (2011:8), Sistem adalah kumpulan elemenelemen atau komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut O Brien dan Marakas (2010:26), Sistem adalah seperangkat komponen yang saling terkait, memiliki batas jelas, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengolah input dan menghasilkan output yang teroganisir. Sistem memiliki 3 fungsi utama: Input : Kegiatan memperoleh dan merakit elemen yang masuk ke dalam sistem untuk kemudian diproses. Processing : Proses pengolahan elemen kemudian ditransformasi dengan konversi input menjadi output. Output : Pemindahan elemen yang telah diolah dari proses transformasi ke dalam bentuk yang bisa digunakan dan sesuai dengan tujuan akhir pengolahan elemen. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan Informasi Menurut Rainers dan Cegielski (2011:10), Informasi adalah kumpulan data yang telah diolah dan terorganisir sehingga memiliki arti dan nilai bagi penggunanya. Menurut Stair dan Reynolds (2011:5), Informasi adalah kumpulan dari faktafakta yang teroganisir dan telah diolah sehingga memiliki nilai tambah dibalik nilai dari fakta individu itu sendiri. 7

2 8 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari informasi adalah kumpulan fakta fakta yang telah diolah sehingga memiliki nilai dan bermanfaat bagi penggunanya Sistem Informasi Menurut Doom (2009:14), Sistem Informasi adalah kumpulan dari perlengkapan, jasa dan manusia yang saling terintegrasi untuk mendukung pembuatan, penyimpanan, pengelolaan dan proses informasi. Menurut O Brien dan Marakas(2010:4), Sistem Informasi adalah kumpulan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan prosedur yang teroganisir bertujuan untuk melakukan kegiatan menyimpan, mengambil, mengubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Dari definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah komponen komponen yang terdiri dari manusia, hardware, software, jaringan, kebijakan dan prosedur yang berinteraksi satu sama lain untuk melakukan pemprosesan informasi di dalam organisasi Bisnis Menurut Anderson (2011:9) menyatakan bahwa bisnis fokus dalam hal membuat, mengambil, dan menyampaikan nilai baik bagi pihak pembeli maupun penyedia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:209), Bisnis merupakan usaha dagang atau usaha yang dilakukan secara komersial di dunia perdagangan. Menurut Harvard Business School Publishing Corporation (2006:vii), bisnis adalah bagaimana cara menciptakan atau menambah pelanggan bagi perusahaan. Berdasarkan definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan yang dilakukan penyedia / penjual dalam menawarkan barang atau jasa yang dimiliki kepada pembeli guna memperoleh keuntungan bagi individu atau organisasi.

3 Proses Menurut Stair dan Reynolds (2011:6), Proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling terkait yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Münch, Armbrust, Kowalczyk, dan Soto (2012:11), Proses adalah sekumpulan langkah langkah yang tersusun sedemikian rupa untuk mencapai suatu tujuan dalam hal ini sebagai penggerak dalam melakukan suatu kegiatan. Dari definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses merupakan serangkaian kegiatan yang tersusun dan saling terkait untuk mencapai suatu tujuan Business Process Menurut Doom (2009:9), Bisnis proses adalah struktur aktivitas yang terorganisir yang dilakukan dalam organisasi. Menurut Rainers dan Cegielski (2011:7), Bisnis proses adalah kumpulan aktivitas yang saling berhubungan serta menghasilkan produk atau jasa yang bernilai bagi organisasi, rekan kerja dan konsumen. Dari definisi definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bisnis proses adalah sekumpulan kegiatan yang saling terhubung dalam menghasilkan barang / jasa yang akan ditawarkan kepada pihak pembeli guna memperoleh keuntungan bagi individu ataupun organisasi Manajemen Menurut Plunkett, Allen, dan Attnerc(2013:4), Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan manajer oleh satu orang atau lebih untuk mengatur dan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menggunakan fungsi yang ada pada perusahaan(planning, organizing, staffing, leading, and controlling) serta mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan(informasi, material, dana dan manusia). Menurut Griffin (2011:7), Manajemen adalah sebuah kegiatan yang melibatkan empat kegiatan utama yakni planning and decision making, organizing, leading and controlling.

4 10 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi dengan memaksimalkan fungsi sumber daya yang ada melalui 4 kegiatan yang diantara lain adalah planning, organizing, leading, and controlling Maintenance Menurut Mishra dan Pathak (2012:1), Maintenance adalah sebuah kegiatan untuk merumuskan persyaratan terhadap sistem yang akan dikembangkan yang kemudian menyediakan fasilitas untuk mendukung sistem yang akan dikembangkan tersebut agar sesuai dengan tujuan awal. Menurut Ramesh dan Bhattiprolu (2006:3), maintenance adalah tindakan yang harus diambil ketika sebuah aplikasi tidak berjalan sebagaimana harusnya. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa maintenance merupakan kegiatan pengembangan terhadap suatu aplikasi yang perlu dibenahi karena tidak berjalan sebagaimana mestinya dan tidak sesuai dengan tujuan awal dari aplikasi tersebut Bug Tracking System Menurut Perusahaan Kogent Solution (2008:591), bug adalah kekurangan tidak terduga yang ditemukan pada komputer atau dapat dikatakan kesalahan, kelemahan, ketidaksempurnaan yang ditemukan di dalam satu buah aplikasi. Sedangkan Bug tracking system sendiri adalah aplikasi yang digunakan untuk mencatat segala informasi terkait bug tersebut guna membantu programmer pada aplikasi yang mereka bangun. Segala informasi yang dicatat dalam aplikasi bug tracking system seperti kapan bug mulai muncul pertama kali, langkah langkah untuk mengatasi bug terkait, nama aplikasi dan versi aplikasi terkait bug tersebut, Operating System yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang terkait bug tersebut, dan juga informasi tipe dari bug itu sendiri. Menurut Rex Black (2013:147), Bug tracking system adalah suatu program atau aplikasi yang memungkinkan tim proyek untuk melaporkan,

5 11 mengatur dan menganalisa bug yang ditemui guna sebagai laporan mengenai bug untuk dilakukan analisa dan mengelolanya. Menurut Peet James (2004:118), bug tracking system adalah dokumentasi online yang mencatat informasi informasi dasar mengenai bug dan apa saja yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait. Menurut Saty Raghavachary, Matt Pharr, David Luebke, Thomas Strothotte (2010:50), langkah langkah yang harus diambil ketika menemukan bug pada aplikasi seperti, mencatatnya terlebih dahulu bug terkait beserta versi dari aplikasi tersebut, melakukan cek pada forum forum diskusi untuk menemukan apakah masalah terkait benar bug ataukah hanya fitur yang belum dipahami, ada pula membuat sebuah tahapan tahapan proses yang memicu munculnya bug tersebut, dan terakhir mencatatnya pada bug tracking system mengenai informasi informasi bug dan deskripsi detil dari permalahan tersebut sehingga menghambat aktifitas dalam aplikasi terkait. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bug tracking system adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mencatat seluruh informasi bug didalam kegiatan maintenance serta bagaimana proses penyelesaiannya terhadap bug bug terkait Business Process Management Menurut Jeston dan Nelis (2008:11), Business Process Management (BPM) dalam buku Business Process Management Practical Guidelines to Succesful Implementations adalah pencapaian dari tujuan organisasi melalui peningkatan, manajemen dan pengendalian proses bisnis yang penting. Menurut Rainers dan Cegielski (2011:9), Business Process Management adalah teknik manajemen yang termasuk metode serta alat bantu untuk mendukung kegiatan perancangan, analisis, implementasi, manajemen dan optimisasi proses bisnis organisasi. Menurut Paul Harmont (2008:11), BPM adalah suatu manajemen disiplin yang berfokus kepada peningkatan performa perusahaan dengan mengelola bisnis proses perusahaan.

6 12 Ini sangat penting untuk diketahui oleh leadership dan manajemen bahwasanya tidak ada garis akhir atau batasan untuk melakukan peningkatan terhadap bisnis proses, sehingga dapat dikatakan bahwa program tersebut harus di maintain secara terus menerus/berkelanjutan. Gambar 2.1 BPM program framework Organization Strategy Phase Fase ini termasuk memastikan bahwa strategi organisasi, visi, tujuan strategi, bisnis dan executive drivers dapat dimengerti atau dipahami secara jelas oleh anggota tim proyek. Tujuannya harus memastikan bahwa BPM proyek mempunyai hubungan secara jelas dengan strategi organisasi dan nilai tambahannya. Setiap organisasi dan setiap proyek seharusnya memberikan waktu untuk memahami strategi organisasi dan memastikan bahwa proyek dapat menambahkan nilai terhadap hasil strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika proyek secara jelas tidak bisa membuktikan bahwa ada nilai tambahan kepada organisasi dan arah strategis, maka proyek tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan. Tujuan dari fase ini tidak untuk menggambarkan bagaimana untuk mengembangkan sebuah strategi organisasi, tetapi menggambarkan bagaimana

7 13 strategi organisasi, manajemen proses, dan proses individu terhubung dan saling mempengaruhi. Fase organization strategy outputs akan memberikan nilai masukan ke dalam fase lainnya dalam framework: Dalam membuat proses arsitektur untuk organisasi, tujuan dan sasaran secara spesifik didalam strategi organisasi akan memerlukan pemahaman yang secara jelas. Ketika membangun ruang lingkup proyek, tim proyek harus memastikan bahwa proyek tersebut mempunyai dampak objektif terhadap tujuan organisasi. Hasil dari fase ini harus diwakili dan diambil ke dalam fase innovate, yang dimana fase innovate terdapat proses baru yang akan dikembangkan sehingga memerlukan acuan/dasar yang selaras dengan strategi organisasi Process Architecture Phase Process architecture adalah hubungan antara strategi organisasi dan fase Launch pad. Fase ini adalah dimana proses arsitektur di rancang. Proses arsitektur dalam artian dimana perusahaan menetapkan suatu aturan, prinsip, guidelines dan model untuk implemetasi BPM kedalam keseluruhan organisasi. Proses arsitektur memastikan bahwa : Proses desain ulang, atau baru dikembangkan saling terkait dengan tujuan organisasi dan sesuai dengan strategi organisasi Proses selaras dengan jalan bisnis yang dilakukan dan mampu menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan. Proses selaras dengan arsitektur IT dan aplikasi, yang dimana sebagai pendukung proses yang sekarang dan kedepannya. Proses selaras dengan proses yang terkait. Semua informasi yang relevan dan keputusan dalam proses dapat dikumpulkan bersama. Keputusan yang relevan dan high-level proses dapat dipahami secara mudah.

8 14 Sebuah process architecture bisa berjalan jika yang pertama, process architecture selaras dengan strategi organisasi dan tujuan, dan yang kedua, selaras dengan bisnis, organisasi dan arsitektur IT. Satu-satunya jalan untuk mengembangkan dan me-maintain sebuah dynamic architecture secara efektif dan efisien adalah dengan memastikan bahwa suatu proses arsitektur dapat menjamin semua pemicu, pertimbangan dan kebijakan dapat diperhitungkan saat pengembangan, maintain, dan menggunakan arsitektur. Ada poin-poin yang bisa menjadi acuan sebagai proses arsitektur yang baik: Harus ada sebuah aturan, prinsip, dan model untuk proses Harus ada dasar untuk rancangan dan realisasi dari proses yang ada di organisasi Proses yang ada harus berkaitan dengan strategi organisasi dan tujuan Proses harus selaras dengan arsitektur bisnis, informasi dan arsitektur teknis, yang setara dengan organisasi pengendali arsitektur perusahaan. Proses harus mudah untuk dipahami dan diterapkan oleh semua stakeholders terkait. Process architecture harus dinamis, yang dimana mudah untuk beradaptasi apabila terjadi perubahan proses, bisnis dan perusahaan. Organization process view mewakili pandangan high-level dalam suatu organisasi dari sudut pandang proses. Proses dalam organisasi tersebut terbagi dalam tiga level,yakni : Strategic processes pada level ini mewakili strategy processes, yang harus memastikan bahwa adanya pokok utama, dan dilanjutkan dengan pertemuan satu sama lain, serta objektif masing - masing. Core processes pada level ini mewakili dari aktifitas bisnis utama dari suatu organisasi

9 15 Support processes pada level ini mewakili proses yang tidak utama, yang mendukung proses utama dalam organisasi Organization process view diagram mempunyai beberapa tujuan : Seharusnya digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang ada didalam organisasi kepada semua anggota staf dan stakeholders. Bisa ditempatkan kedalam keseluruhan posisi penting yang ada di organisasi. Akan membantu dalam memahami aktifitas utama dan prioritas oleh semua bagian manajemen dan staf untuk organisasi dari sudut pandang proses dan fokus untuk BPM. Keuntungan dalam mengembangkan suatu organization process view adalah kita tidak hanya mempunyai high-level model perusahaan yang bisa digunakan untuk menghubungkan dengan lower-level proses tetapi juga mengikutsertakan manajemen dalam proses pemodelan Launchpad phase Fase ini tidak hanya menyediakan cara untuk memulai, tetapi juga untuk melengkapi langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun proyek agar sukses. Fase ini ada 3 hasil utama : Pemilihan dimana untuk memulai awal proyek BPM dalam organisasi. Persetujuan dari tujuan proses dan visi, dilakukan ketika prosesnya sudah dipilih. Pembentukan proyek yang sudah dipilih. Process selection matrix (PSM) adalah suatu cara untuk menunjukan semua proses bisnis dalam unit bisnis yang dituangkan kedalam satu halaman. Selanjutnya, PSM adalah cara yang ideal dalam memahami dan menampilkan kompleksitas proses, jumlah proses dan high-level proses metrics yang terdapat didalam bisnis. Sumbu vertical (main processes) berasal dari end-to-end processes developed. Sumbu horizontal (scenarios) merupakan dimensi yang

10 16 menyediakan analisis yang lebih detail dari proses yang tercatat dalam sumbu vertical (main processes). Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa perpotongan sel dari sumbu horizontal dan vertical menggambarkan suatu proses bisnis secara individual. Process worth matrix adalah cara yang sangat berguna untuk menentukan proses bisnis apa yang sebaiknya di investasi. Berikut adalah penjelasan dari Process Worth Matrix : Asset : Proses yang memberikan keuntungan bagi perusahaan/proses yang menghasilkan uang untuk perusahaan. Liability : Proses yang merugikan perusahaan/proses yang membebani perusahaan. Identity : Proses yang menjadi identitas perusahaan sekaligus membedakan perusahaan dari kompetitor. Priority : Proses yang mendukung aktifitas dari identity process. Background : Proses operasional yang berjalan setiap hari di perusahaan. Mandated : Proses yang dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan Understand phase Fase ini tentang memahami secara cukup dari lingkungan proses bisnis yang sekarang untuk membolehkan fase innovate mengambil alih. Tujuan dari fase ini adalah membuat anggota tim proyek dan bisnis untuk mendapatkan cukup pemahaman tentang proses bisnis yang sekarang sehingga dapat memperbolehkan innovate phase untuk memulai. Fase Understand ini menggambarkan situasi dari proses yang berjalan sekarang dalam organisasi dan mendefinisikan proses-proses potensial untuk dikembangkan nantinya. Poin yang paling penting disini bahwa tim proyek dan bisnis mencari cara untuk bisa memahami proses yang sekarang. People capability matrix (PCM) akan memberikan informasi yang berguna tentang lingkungan sekarang dan yang akan datang. Jika situasi yang akan datang banyak sekali perbedaan dengan situasi sekarang, maka PCM tidak bisa menjadi acuan atau dasar yang tepat untuk situasi yang sekarang

11 17 melainkan untuk memahami perbedaan atau jarak antara kemampuan yang ada didalam organization dan bagaimana mereka merubahnya untuk masa depan. Sumbu horizontal menggambarkan kemampuan utama atau kemampuan yang dibutuhkan oleh masing-masing proses untuk melengkapi tugas atau aktifitas. Sumbu vertical menggambarkan end-to-end proses model, kumpulan proses atau proses individual. Kemudian kemampuan utama dinilai dalam beberapa tingkatan antara 1,2 dan 3. Yang dimana 1 adalah kemampuan utama yang wajib dimiliki dan 3 adalah kemampuan yang diharapkan untuk dimiliki tetapi tidak wajib Innovate phase Ini adalah fase kreatif dari sebuah proyek dan sering menjadi bagian paling menarik. Fase ini tidak hanya melibatkan tim proyek dan bisnis tetapi juga melibatkan stakeholders yang bersangkutan internal maupun eksternal. Tujuan dari fase ini adalah membuat proses yang ada didalam ruang lingkup proyek seefesien dan seefektif mungkin untuk memenuhi harapan stakeholders yang sekarang dan yang akan datang. Mengatur arah dan tujuan untuk innovate phase adalah langkah yang sangat kritikal dan salah satu fase yang perlu ditangani secara cepat. Inovate phase adalah seperti memulai bermain game yang dimana jika kita tidak mengetahui cara dan aturan bermain game tersbut maka akan sulit untuk dimainkan dan memenangkannya. Oleh karena itu mengatur aturan adalah salah satu langkah awal yang penting dalam fase ini Develop phase Fase ini terjadi dalam membangun semua komponen untuk implementasi proses bisnis baru. Dan harus dipahami bahwa kata membangun dalam konteks ini bukan hanya sekedar membangun IT. Tetapi juga bisa melibatkan membangun semua infrastruktur People phase Ini adalah fase kritikal dari framework yang bisa melibatkan sebagian dari proyek kedalam resiko jika tidak ditangani sepenuhnya dan dengan standar

12 18 yang tinggi. Tujuan fase ini adalah untuk memastikan bahwa aktifitas, peran, dan tolak ukur performa sesuai dengan strategi organisasi dan tujuan proses. People phase biasanya akan dilakukan bersamaan dengan developed phase dalam proyek. Dan hasil dari fase ini harus berhasil, kegagalan dalam fase ini bukanlah jadi pilihan. Fase ini tidak terlibat dengan kegiatan mechanical melainkan tim proyek diwajibkan agar dapat mengalokasikan waktu yang dibutuhkan sesuai dengan yang diperlukan agar proyek tersebut dapat berhasil. Suatu organisasi harus melakukan beberapa pendekatan untuk melakukan peningkatan program dengan urutan sebagai berikut : Processes memperoleh proses secara efisien dan efektif dan juga menambahkan nilai tambah ke strategi organisasi. Structure mendapatkan peran dan struktur secara tepat untuk dapat membantu proses yang baru. People setelah langkah processes dan structure dilaksanakan, maka barulah kita bisa mengevaluasi performa atau kinerja mereka. RASCI model adalah method yang sangat berguna untuk membantu mengidentifikasi aktifitas, peran, dan tanggung jawab selama berjalannya fase people dalam proyek. Model ini membantu untuk menggambarkan secara jelas apa yang seharusnya diselesaikan oleh siapa untuk membuat proses baru dapat dilaksanakan oleh mereka. RASCI adalah singkatan dari : R = Responsibility orang yang mempunyai masalah atau aktifitas. A = Accountable orang yang harus memberi persetujuan sebelum melakukan aktifitas. S = Supportive orang yang bisa menyediakan sumber daya atau informasi lain untuk aktifitas tersebut. C = Consulted orang yang mempunyai banyak informasi. I = Informed orang yang harus diinformasikan atas proses dan hasil aktifitas tersebut. Urutan untuk menyelesaikan RASCI model sebagai berikut :

13 19 1. Identifikasi semua aktifitas yang ada di people phase dan mencatat keseluruhan aktifitas di dalam sumbu vertical. 2. Identifikasi semua peran yang akan terlibat dalam aktifitas yang akan datang, dan tulis siapa saja yang berperan di sumbu horizontal dan melengkapi semua sel yang ada di table dengan R, A, S, C, dan I untuk setiap aktifitas. 3. Mengatasi jarak dan tumpang tindih. Yang dimana situasi bisa terjadi dimana tidak adanya R, R lebih dari satu, atau tidak adanya A dalam suatu aktifitas. Sebagai aturan umum, bahwa setiap aktifitas harus memiliki satu R dan sekurang-kurang mempunyai satu A Implement phase Fase ini dimana semua desain dan pengembangan peningkatan proses akan dijalankan. Keputusan untuk melakukan implementasi akan berdampak kebeberapa aspek yang ada di proyek seperti bagaimana mendesain atau mendesain ulang, bagaimana melakukan pengembangan dan testing, dan seterusnya. Proyek sering kali gagal karena implementasi hanya dibatasi sebagai proyek penutup dan hanya melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada user dan stakeholders tentang manfaat dan solusi bagi organisasi. Jalan terbaik untuk memastikan pengimplementasian berjalan dengan lancar adalah memulai melakukan pertimbangan terhadap masalah implementasi yang di proyek Realize value phase Banyak dari project manajer dan organisasi percaya bahwa proyek sudah diselesaikan setelah proyek tersebut telah dijalankan dan user senang. Jauh dari kenyataan, bahwasanya suatu proyek dapat dikatakan telah selesai ketika proyek tersebut dijalankan dan semua target bisnis telah tercapai secara keseluruhan. Dalam proyek, semua stakeholders harus mengetahui dan memahami apa nilai dan manfaat dari proyek tersebut, agar nantinya pada bagian akhir dari proyek para stakeholders mengetahui apakah proyek telah mencapai nilai yang

14 20 diharapkan tahu adanya penambahan nilai ketika proyek tersebut selesai. Ada pernyataan dari pemerintah Inggris mengatakan bahwa banyak dari proyek perubahan bisnis gagal memberikan keuntungan bisnis. Dalam perhitungan persen dari sistem yang mendukung perubahan bisnis tidak memberikan keuntungan apapun. Dari statistik tersebut, kita dapat menghindarinya atau setidaknya meminimalisir dampaknya terhadap proyek BPM jika mengikuti langkah dari framework. Secara umum aturan yang dapat diterima untuk pengendalian, pengelolaan, dan realisasi nilai bisnis adalah menagement bisnis. Business management mewujudkan tujuan bisnis menjadi keuntungan yang dimana bisa diukur, dilacak, dan realisasi. Jika organisasi memilih untuk tidak melaksanakan benefit management secara tepat resiko proyek tidak sesuai dengan stakeholders harapkan akan meningkat. Bisnis mempunyai beberpa macam pengendali yang dikendalikan secara langsung oleh strategi dan tujuan organisasi, secara bersamaan dengan kebutuhan pelanggan dan tipe manfaat yang tersedia didalam organisasi. Ketika proyek dijalan secara baik, maka keuntungan akan mudah didapatkan dari proyek dan feedback ke dalam pengendalian awal bisnis dan strategi organisasi Sustainable performance phase Pengembangan proses tanpa adanya keberlanjutan bisa dibilang dengan usaha yang sia-sia, yang dimana praktek pengembangan akan cepat menghilang dengan adanya bisnis yang semakin meningkat dan berubah. Tujuan dari fase ini adalah memastikan kegiatan pengembangan akan dilakukan secara berkelanjutan dan membuatnya menjadi bagian dari bisnis yang dilakukan seperti biasa. Investasi yang cukup dalam semua proyek harus di-maintain dan ditingkatkan lebih lagi, tentu tidak dikurangi atau disusutkan. Fase sustainability ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk membuat dan menyampaikan nilai kepada semua stakeholders secara terus menerus. Sustainability adalah tentang memahami apa yang pelanggan harapkan, baik itu sekarang dan dimasa yang akan datang, yang dimana akan mempengaruhi strategi organisasi, design, dan tindakan organisasi selanjutnya.

15 21 Pada fase ini akan merincikan bagaimana bisa melakukan improvement secara mandiri, yaitu dengan melakukan evaluasi ketika proyek sudah selesai dan mencari improvement yang lainnya, yang dimana nanti akan dapat dilakukan dalam proyek selanjutnya. Improvement secara mandiri adalah langkah kecil dan memiliki ruang lingkup yang terbatas. Strategi organisasi yang berkelanjutan harus bisa menentukan beberapa mekanisme formal untuk memastikan bahwa itu tidak hanya akan menjaga investasi yang dilakukan dalam proses yang ada di proyek, tetapi juga meninjau ulang penerapan proyek ke dalam proses yang berjalan sekarang dan proses yang akan datang. Untuk manajemen organisasi harus mampu untuk mengatur atau mengelola proses bisnis yang relevan, berikut penjabarannya : 1. Satu atau lebih pengukuran kinerja harus lebih spesifik atau detail. Pengukuran ini termasuk ke dalam kriteria efektifitas atas proses yang akan dievaluasi dan seharusnya sudah termasuk kuantitas dan kualitas dari kinerja. 2. Manajemen harus mempunyai gambaran pokok dari proses awal hinga akhir yang dimana manajer akan mampu untuk memahami dampak dari aktifitas yang dikelola. 3. Manajement seharusnya mempunyai informasi yang cukup tentang bagian-bagian dari semua proses, ini tidak hanya berhubungan ke hasil dari semua proses, tetapi juga ke karakteristik proses tersebut seperti eror, masalah utama, pekerjaan yang sedang berjalan dan pengerjaan ulang. 4. Manajemen harus memiliki penilaian informasi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pada tiap level yang tidak pasti dan selalu berubah-ubah. 5. Manajemen harus mempunyai informasi yang cukup agar dapat memproses informasi umum yang beredar sehingga dapat mengolah dan menjadikannya informasi yang berguna. 6. Jika hasil yang diharapkan sulit atau bahkan tidak tercapai, maka pihak manajemen harus mendiskusikannya dengan pihak

16 22 manajemen yang lebih tinggi untuk membahas solusi agar hasil yang diharapkan dapat tercapai Business Process Management and Notation Menurut Allweyer(2010, p10), Business Process Management and Notation awalnya dikembangkan dari Business Process Management Initiative(BPMI) institute, yang dipimpin oleh Stephen A. White dari IBM pada tahun Tujuan utamanya adalah membuat sebuah notasi yang terstandarisasi dan otomatisasi proses. Setiap proses yang berjalan dalam perusahaan dapat dibuat dalam bentuk notasi-notasi agar lebih mudah dimengerti. Pada tahun 2005, BPMI digabungkan dengan Object Management Group(OMG), dikarenakan BPMI bukan sebuah perusahaan berbadan hukum. OMG dikenal sebagai sebuah perusahaan standarisasi software, seperti UML( Unified Modified Languange). Pada tahun 2006, BPMN versi 1.0 telah resmi diterima sebagai OMG Standard. Kemudian berkembang menjadi BPMN versi 2.0 yang kemudian berganti nama menjadi Business Process Management and Notation Activity diagram Activity diagram merupakan jenis workflow diagram yang menggambarkan aktivitas pengguna di dalam sistem secara berurutan. Di bawah ini merupakan penjelasan simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram: Swimlane Merupakan area persegi pada activity diagram yang mewakili seluruh aktivitas di dalamnya. Starting activity Merupakan awal dari aktivitas di dalam sistem. Activity Merupakan aktivitas yang dilakukan di dalam sistem. Decision activity Merupakan aktivitas yang harus dipilih. Concurrent activities

17 23 Merupakan aktivitas yang dilakukan secara bersamaan atau paralel, biasanya diawali dengan synchronization bar. Synchronization bar Merupakan simbol di dalam activity diagram yang digunakan untuk mengendalikan pemisahan atau penyatuan beberapa aktivitas. Ending activity Merupakan akhir dari aktivitas di dalam sistem Literatur Review terkait dengan BPM terdahulu Seperti halnya tertulis pada jurnal Amer, Aziz, dan Hamza(2014) menyatakan bahwa pengembangan BPM yang dilakukan pada perusahaan perusahaan kecil menengah di Mesir tidak hanya membahas tentang melakukaan automisasi didalamnya saja. Pada dasarnya perusahaan kecil menengah di Mesir melakukan kegiatan bisnis mereka secara manual tanpa campur tangan komputer untuk memasukkan ataupun mengolah data. Namun dengan dilakukan BPM, perusahaan kecil menengah itu diharapkan menjadi perusahaan yang lebih terautomisasi sehingga alur bisnis pun dapat terkendali dan menghasilkan performa yang lebih baik. Namun kegiatan BPM tidak berhenti sekedar melakukan automisasi pada proses bisnis, tujuan utama dari BPM sendiri adalah untuk mengetahui kegiatan mana yang dilakukan secara berulang ulang dalam pengambilan solusi dan keputusan, sehingga perusahaan tidak perlu memikirkan masalah yang sama berulang ulang kali melainkan cukup dengan memanfaatkan solusi yang pernah digunakan sebelumnya mengingat target utama dari penelitian jurnal ini adalah perusahaan perusahaan jasa di Mesir yang kegiatan bisnisnya tergantung atas keinginan para pelanggannya. Pada jurnal Kristiyanti (2012) memaparkan bagaimana peran dari perusahaan kecil menengah ini di dalam persaingan ekonomi. Melihat banyaknya perusahaan kecil menengah di Indonesia mengakibatkan banyak terjadi persaingan bisnis antar perusahaan. Hal yang ingin dilihat penulis adalah bagaimana perusahaan kecil dengan kemampuannya hanya dalam skala kecil dapat bersaing dengan usaha lain agar tetap bertahan dan terus maju.

18 24 Pada jurnal Singh dan Chaturvedi (2011) memaparkan bagaimana bug tracking system dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki bug yang terdapat dalam sistem mereka dan juga dengan adanya bug tracking system ini membantu dalam melihat status daripada bug yang sedang diperbaiki sehingga bug dapat di-control dengan baik. Bug juga bisa terdapat dalam berbagai fase perkembangan software seperti analisis, perancangan sistem, coding, testing, impelentasi, dan kegiatan maintenance sistem sehingga dengan adanya bug tracking system tersebut akan memudahkan kerja dari programmer atau user dari bug tracking system tersebut karena status perbaikan bug dapat disimpan sehingga dapat dilanjutkan kembali tanpa harus keliru dengan perbaikan yang dilakukan sebelumnya. Selain itu bug tracking system juga dapat dibuat baik oleh pihak luar perusahaan ataupun dapat dikembangkan oleh internal perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

19 Kerangka Berpikir Literature Review Textbook,Journal Survei & Observasi PT. Inkombizz Problem Kegiatan Maintenance Business Process Management Solusi Bug Tracking System Organization Strategy Latar belakang, visi&misi, struktur perusahaan Job description Process Architecture Proses bisnis berjalan Process-people-technologi Launch Pad Masalah, Menentukan visi, misi, nilai dan tujuan PSM, PWM, Pemecahan Masalah Issues-Solution-Business-Benefits Understand Pemahaman masalah, ABC, PCM Innovate Proses bisnis baru, updated PSM, updated ABC Develop Process-Technology-Requirment User Interface Bug Tracking System People PCM updated, RASCI Model Struktur organisasi baru Job description baru Implement Process-People-Technology updated, solusi, Software Manual Simpulan & Saran Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

20 26

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut O brien & Marakas (2010) adalah kombinasi dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini, penulis membahas tentang teori - teori yang relevan yang digunakan dalam penyusunan karya ini. Teori-teori yang akan dibahas terkait dengan teori BPM, proses bisnis

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi sangat dibutuhkan bagi semua manusia dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari hari dimana teknologi tersebut berguna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Teknologi Informasi dapat dimanfaatkan guna memenuhi berbagai macam jenis kebutuhan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Business Process Management 2.1.1 Sistem Menurut Rainer et al (2011, p2), sistem adalah sekumpulan komponen komponen yang bekerja sama dan berkolaborasi antara satu sama

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB 1 LATAR BELAKANG PENELITIAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, meningkatnya perusahaan yang bergerak di bidang baik barang maupun jasa dengan skala enterprise, khususnya dengan produk layanan

Lebih terperinci

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat

BAB 1. sebagai alat pendukung dalam pengambilan keputusan dan juga sebagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi informasi tidak hanya digunakan sebagai pendukung dalam aktivitas suatu perusahaan melainkan telah digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya perbedaan suatu wilayah atau Negara, mengakibatkan timbulnya perbedaan dari segi sumber daya alam, iklim, struktur ekonomi dan letak geografis. Sehingga berdampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Umum 2.1.1. Sistem Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi ([http

Lebih terperinci

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi landasan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi landasan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi landasan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 2.1.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p6), sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses

BAB II DASAR TEORI II.1 Pekerjaan II.2 Proses BAB II DASAR TEORI Bab ini akan membahas dasar teori yang melandasi penulisan tesis ini yaitu pekerjaan, proses, struktur organisasi, sistem informasi, sistem informasi yang peduli proses, teknik pemodelan

Lebih terperinci

Christin Adelina Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Helenna Priscilia Setiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan

Christin Adelina Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. Helenna Priscilia Setiawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI ENTERPRISE RESOURCES PLANNING (ERP) DENGAN METODE BUSINESS PROCESS MANAGEMENT (BPM) PADA PT ESTETIKA SE LARAS (DEPARTEMEN HUMAN RESOURCES DAN GENERAL AFFAIR) Christin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Bab ini berisi teori-teori dasar atau teori umum beserta sumber dan pengarangnya. Teori dasar berikut menjadi dasar dan panduan yang digunakan dalam menyusun

Lebih terperinci

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak

136 Pemeliharaan Perangkat Lunak 8.1 Pengertian Pemeliharaan Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

Information System Analysis and Design

Information System Analysis and Design Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Definisi strategi secara umum adalah rencana tindakan atau kebijaksanaan yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan. Dan menurut beberapa ahli, strategi adalah arah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Program Aplikasi Penjualan pada Butik Sally Lovely Berbasis Web Menggunakan PHP yang berlokasi di Jalan Bidadari No. 9 Flores NTT.

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana

Lebih terperinci

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

Developing an Enterprise Architecture Management Plan Developing an Enterprise Architecture Management Plan Learning Objectives LOGO Memahami tujuan dari rencana pengelolaan EA Melihat format contoh untuk rencana pengelolaan EA Memahami jenis konten yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu pada seluruh bidang industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka. Pembaharuan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Persoalan tata kelola TI menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Beberapa hal yang akan mendasari untuk membantu pencapaian

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012 KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012 Dasar Kebijakan: Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Penulis mengadakan objek penelitian

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto Menetapkan Strategi SI Sistem dan informasi sudah ada dan dijalankan secara normal Strategi harus mengidentifikasi apa yang sebenarnya diperlukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Latar Belakang CMMI (Capability Maturity Model Integration) Menurut Dennis M. Ahern, Aaron Clouse, dan Richard Turner, dalam buku mereka yang berjudul CMMI Distilled: A Practical

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis Persaingan di dunia usaha yang sangat ketat dewasa ini terjadi karena setiap perusahaan berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Rancang Bangun, teori

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil Analisa Proses Software Acquisition dan Keterkaitannya Dengan Analisa Manulife Business dan IT Strategy Dengan Pendekatan CobiT Untuk dapat memenuhi strategi

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI PEMESANAN MENU MENGGUNAKAN PERANGKAT WI-FI PADA RIVER SIDE RESTAURANT PALEMBANG Fauzie 2006250091

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki berbagai macam aspek dikehidupan, kecepatan serta kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi telah membuat banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) dalam perusahaan saat ini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyedia layanan saja, tetapi lebih jauh lagi penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Sistem yang digunakan dalam perancangan game pilihan berganda Bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan Macromedia Flash. Game pilihan berganda ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah

Lebih terperinci

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem Analisa sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi

Lebih terperinci

III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER

III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER 11.1 Sistem Berbasis Komputer (Computer-based System) Sistem berbasis komputer bertujuan untuk mendukung berbagai fungsi bisnis atau untuk

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci