ANALISIS PENGELOLAAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK PASCABAYAR DAN PRABAYAR PADA B RIGHT PLN BATAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGELOLAAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK PASCABAYAR DAN PRABAYAR PADA B RIGHT PLN BATAM"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGELOLAAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK PASCABAYAR DAN PRABAYAR PADA B RIGHT PLN BATAM TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: VIVI OCTAVIANI PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014 i

2 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Vivi Octaviani NIM : Tanda Tangan : Tanggal :21 Juli 2014 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbil alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam. Tanpa pertolongan-nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala petunjuk, bimbingan, serta bantuan kepada: 1. Direktur Politeknik Negeri Batam Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto. 2. Bapak Hendra Gunawan, S.E.,M.Sc selaku dosen wali. 3. Dosen pembimbing penulis Ibu Ely Kartikaningdyah, S.E.,M.Si yang meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dari awal pembuatan proposal hingga penyelesaian tugas akhir ini. iv

5 4. Dosen penguji penulis Ibu Nanik Lestari, SE,M.S,Ak dan Bapak Rahmat Hidayat, M.AB. 5. Bapak Buyung Abdul Zalal selaku pimpinan B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan Magang Industri. 6. Bagian Billing Management Bapak Junaidi yang telah memberikan ilmu yang sangat banyak kepada penulis terkait kegiatan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. 7. Seluruh karyawan/ti B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini. 8. Mama tercinta yang selalu memberikan do a, dukungan, serta bantuan materil kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir. 9. Bang Ari dan Yuk Risma yang selalu mendukung dari jauh. 10. Genk Alaykun Annisa Hanifah Farras, Ayu Sri Dewayani, Hanita Dwisari, Lira Annisa Hamidah yang selalu menemani selama tiga tahun kuliah di Politeknik Negeri Batam. 11. Dwi Anugerah Lestari yang selalu membantu memformat tugas akhir ini. 12. Sahabat-sahabat penulis Rimby, Icha, Rika, Lola, Reni, Sity, Sherly. 13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 14. Miss Silver yang selalu menemani penulis kemana pun. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga tugas akhir ini jauh dari v

6 kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu selanjutnya. Apabila terdapat kesalahan kata, itu semata-mata merupakan kekhilafan penulis, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Batam, 21 Juli 2014 Penulis Vivi Octaviani vi

7 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Vivi Octaviani NIM : Program Studi : Akuntansi Jenis Karya : Tugas Akhir/Skripsi/Karya Ilmiah demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Negeri Batam Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas tugas akhir saya yang berjudul: Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Politeknik Negeri Batam berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Politeknik Negeri Batam Pada tanggal : 21 Juli 2014 Yang menyatakan (Vivi Octaviani) vii

8 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Vivi Octaviani : Akuntansi : Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam Penelitian ini membahas penjualan Energi Listrik yang dilakukan B right PLN Batam diantaranya adalah penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan pengelolaan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar, bagaimana pengakuan dan pencatatan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar, dan apakah pengakuan dan pencatatan yang dilakukan B right PLN Batam sudah sesuai dengan PSAK No 23. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara dan dokumentasi yang dikumpulkan, disusun dan diolah sehingga diperoleh gambaran penjualan tunai dan penjualan kredit. Penulis menarik kesimpulan bahwa penjualan yang dilakukan B right PLN Batam adalah penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. Penjualan energi listrik prabayar menggunakan metode cash basis sedangkan penjualan energi listrik pascabayar dengan metode accrual basis. Pengakuan dan pencatatan yang dilakukan oleh B right PLN Batam sudah sesuai dengan teori dan PSAK No 23. Kata kunci: Prabayar, pascabayar, cash basis, accrual basis, PSAK No 23. viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... i LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II... 6 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Penjualan Pengertian Piutang Pengakuan dan Pencatatan Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan menurut Pernyataan Standard Akuntansi (PSAK) No 23 (2012)... 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAN Metodologi Penelitian Gambaran Umum Perusahaan ix

10 BAB IV PEMBAHASAN Pengelolaan Penjualan Energi Listrik di B right PLN Batam Pengakuan dan Pencatatan B right PLN Batam Perbandingan Pengakuan dan Pencatatan B right PLN Batam dengan Teori BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR GAMBAR Gambar Struktur Organisasi B right PLN Batam Gambar Grafik Pelanggan B right PLN Batam Gambar Flowchart Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Prabayar Gambar Flowchart Pembelian Token Listri Prabayar Gambar Flowchart Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Pascabayar xi

12 DAFTAR TABEL Tabel Perbandingan Listrik Prabayar dan Pascabayar Tabel Tarif Listrik B right PLN Batam Tabel Tarif Biaya Keterlambatan Pembayaran B right PLN Batam Tabel Pembelian Token Pelanggan Prabayar VA Tabel Pembelian Token Pelanggan Prabayar VA Tabel Tabel Perbandingan Energi Listrik Prabayar dan Pascabayar Tabel Perbandingan Pengakuan dan Pencatatan pada B right PLN Batam dengan Teori xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Lampiran VI Lampiran VIII Lampiran IX : Laporan Magang Perusahaan : Pembelian Token Pelanggan Prabayar : Informasi Tagihan Pelanggan Pascabayar : Pelaksanaan Pemutusan Sementara : Berita Acara Pembongkaran : Permintaan Sambung Kembali : Struk Pembayaran Tagihan Listrik : Jurnal Memorial xiii

14 DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntansi Keuangan (IAI). (2012). Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan. Jakarta. Kieso, E. D., Weygandt, J. J., & Kimmel, D. P. (2011). Financial Accounting IFRS Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.. (2011)Intermediate Accounting 12th Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc. Simamora, H. (2000). Manajemen Pemasaran Internasional. Surabaya: Pustaka Utama. Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang B right PLN Batam, sebagai penyuplai tenaga listrik utama di wilayah Batam, Rempang dan Galang serta sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) memiliki tugas untuk turut mendukung kemajuan wilayah layanannya. Sebagai agen yang bertugas untuk membangun kegiatan usaha yang berkaitan dengan kelistrikan serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong peningkatan ekonomi, B right PLN Batam senantiasa meningkatkan kapasitas pembangkit, keandalan sistem dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Total pelanggan B right PLN Batam sampai dengan bulan Maret tahun 2014 adalah sebanyak pelanggan. Sebanyak pelanggan yang tercatat menggunakan listrik pascabayar dan pelanggan yang menggunakan listrik prabayar. Sehubungan dengan meningkatnya permintaan listrik akibat dari berkembangnya pertumbuhan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga menjadi daya tarik investor, maka B right PLN Batam terus melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pasar/pelanggan seperti menggunakan strategi fuel mix untuk produksi tenaga listrik serta listrik prabayar. Strategi fuel mix menghasilkan komposisi ideal penggunaan bahan bakar dalam proses produksi. B right PLN Batam mengutamakan penggunaan pembangkit berbahan bakar yang lebih ekonomis dalam melayani kebutuhan listrik yang andal, ekonomis dan berkesinambungan. Sehingga harga jual listrik 1

16 2 terjangkau, sedangkan listrik prabayar menjadi solusi kepada pelanggan dengan menawarkan beberapa kemudahan dan lebih fleksibel. Listrik prabayar mulai diperkenalkan kepada pelanggan pada bulan Oktober tahun 2010, dengan memberikan beberapa kemudahan misalnya dapat mengendalikan sendiri pemakaiannya, yaitu pelanggan cukup dengan membeli voucher atau dapat disebut dengan token sesuai dengan nominal yang dikehendaki. Nominal token yang disediakan mulai dari Rp sampai dengan Rp Melalui listrik prabayar, untuk menggunakan listrik pelanggan diharuskan melakukan pembayaran terlebih dahulu sehingga dapat mengurangi piutang yang tak tertagih pada B right PLN Batam. Dengan demikian pelanggan tidak dikenakan biaya keterlambatan dan menjaga privasi pelanggan dengan tidak dilakukan pembacaan kwh meter setiap bulan. Pada listrik pascabayar pelanggan dapat mengkonsumsi energi listrik terlebih dahulu dan melakukan pembayaran 1 (satu) bulan kemudian ketika diterbitkan tagihan sesuai dengan jumlah pemakaian. Pelanggan diberikan waktu untuk melunasi tagihan listrik mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 setiap bulannya. Apabila pelanggan tidak melakukan pembayaran pada tanggal tersebut maka akan dikenakan Biaya Keterlambatan (BK) sesuai tarif dan daya yang tersambung, serta dilakukan pemutusan sementara dengan cara mencabut MCB yang terdapat di rumah pelanggan tersebut. Ketika terdapat pelanggan yang melakukan tunggakan selama 3 (tiga) bulan maka B right PLN Batam akan melakukan pembongkaran rampung sambungan listrik pelanggan tersebut. Pada sistem pascabayar ini B right PLN Batam melakukan proses pengakuan dan pencatatan dari penjualan energi listrik setiap bulannya. Berdasarkan latar

17 3 belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul ANALISIS PENGELOLAAN PENJUALAN ENERGI LISTRIK PASCABAYAR DAN PRABAYAR PADA B RIGHT PLN BATAM. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana perbandingan pengelolaan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar pada B right PLN Batam. b. Bagaimana pengakuan dan pencatatan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar pada B right PLN Batam. c. Apakah pengakuan dan pencatatan penjualan energi listrik pada B right PLN Batam sudah sesuai dengan PSAK No Batasan Masalah Batasan data dalam penelitian ini adalah: a. Laporan penjualan energi listrik B right PLN Batam. b. Informasi biaya tagihan listrik pelanggan prabayar dan pascabayar dengan daya VA dan VA. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian: a. Untuk mengetahui perbandingan dan pengelolaan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar pada B right PLN Batam.

18 4 b. Untuk mengetahui pengakuan dan pencatatan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar pada B right PLN Batam. c. Untuk mengetahui apakah pengakuan dan pencatatan penjualan energi listrik pada B right PLN Batam sudah sesuai dengan PSAK No Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Umum Sebagai informasi tambahan bagi pihak-pihak lain atau konsumen yang terkait dalam permasalahan perbandingan pengelolaan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar pada B right PLN Batam. b. Perusahaan Dapat menambah masukan bagi perusahaan yang terkait dalam mempromosikan sistem penjualan energi listrik prabayar. c. Penulis Dapat menambah referensi bagi penulis dalam mengetahui perbedaan yang terjadi pada sistem prabayar dan pascabayar di B right PLN Batam. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memahami masalah yang akan dibahas oleh penulis, maka dalam penyusunan laporan ini penulis membagi kedalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

19 5 Bab II Tinjauan Pustaka Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan pengakuan dan pencatatan penjualan tunai, penjualan kredit dan piutang. Bab III Metodologi Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan Berisi tentang waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, gambaran instansi yang menjadi objek penelitian dan struktur organisasi perusahaan. Bab IV Pembahasan Berisi tentang pembahasan pengakuan dan pencatatan penjualan serta analisis data data dalam penelitian. Bab V Penutup Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab IV dan saran yang berguna bagi kemajuan perusahaan.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penjualan Menurut Soemarso (2004) penjualan adalah penjualan barang dagang oleh perusahaan, penjualan dapat dilakukan secara kredit dan tunai. Menurut Kieso (2013) penjualan tunai adalah pendapatan penjualan, seperti halnya pendapatan jasa, dicatat ketika dihasilkan. Pendapatan penjualan dihasilkan ketika barang dialihkan dari penjual ke pembeli. Sedangkan pengertian penjualan kredit menurut Kieso (2013) adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual, dapat ditagih 30 sampai dengan 60 hari dan merupakan piutang terbuka yang berasal dari pelunasan kredit jangka pendek. 2.2 Pengertian Piutang Menurut Kieso (2013) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar (jangka pendek) atau piutang tidak lancar (jangka panjang). Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar. 2.3 Pengakuan dan Pencatatan Pengertian pengakuan menurut Kieso (2013) adalah proses untuk mencatat atau memasukan secara formal suatu pos dalam akun dan laporan keuangan entitas. Sedangkan menurut Simamora (2000) pencatatan adalah pembuatan suatu catatan 6

21 7 pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi, terukur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan pengakuan dan pencatatan adalah proses untuk mencatat pembukuan yang terjadi secara sistematis dan teratur. Metode pengakuan pendapatan menurut Kieso (2013) di golongkan menjadi 2 metode: a. Accrual Basis (Dasar Akrual) Metode dasar akrual adalah dimana pendapatan diakui pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas diterima. b. Cash Basis (Dasar Kas) Dasar kas adalah jika pendapatan dan beban diakui berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Pendapatan dari penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Menurut Kieso (2013), jurnal yang dicatat pada transaksi penjualan tunai adalah: Kas xxx Pendapatan xxx

22 8 Jurnal pencatatan menurut Kieso (2013) pada penjualan kredit: 1. Ketika perusahaan melakukan penjualan kepada pelanggan Piutang Usaha xxx Penjualan xxx 2. Ketika perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan atas penjualan kredit: Kas xxx Piutang Usaha xxx 3. Penghapusan piutang langsung piutang ragu-ragu ketika pelanggan tidak dapat melakukan pembayaran: Beban Kerugian Piutang xxx Piutang Usaha xxx 4. Penyisihan piutang tak tertagih Cadangan Kerugian Piutang xxx Beban Kerugian Piutang xxx 5. Penerimaan kembali piutang tak tertagih Piutang Usaha xxx Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx Kas xxx Piutang Usaha xxx

23 9 2.4 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan menurut Pernyataan Standard Akuntansi (PSAK) No 23 (2012) a. Pengertian pendapatan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas untuk entitas itu sendiri. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan ekuitas. b. Pengukuran pendapatan Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Jika nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara andal, maka pendapatan tersebut diukur

24 10 pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. c. Penjualan jasa Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: 1. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal 2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas 3. Tingkat penyesuaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal 4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal. Tingkat penyelesaian transaksi dapat ditentukan dengan berbagai metode. Entitas menggunakan metode yang dapat mengukur secara andal jasa yang diberikan. Bergantung pada sifat transaksi, metode tersebut dapat mencakup: 1. Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan 2. Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang dilakukan; atau 3. Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa

25 11 yang dilaksanakan hingga tanggal tertentu yang dimasukkan dalam biaya yang terjadi hingga tanggal tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang dilakukan atau akan dilakukan dimasukkaan ke dalam estimasi total biaya transaksi tersebut. Jika hasil transaksi terkait dengan penjualan jasa tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan. d. Pengungkapan Entitas mengungkapkan: 1. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa 2. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut,termasuk pendapatan yang berasal dari: a. Penjualan barang b. Penjualan jasa c. Bunga d. Royalti e. Dividen; dan 3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAN 3.1 Metodologi Penelitian Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2014 sampai dengan 25 Mei 2014 di B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan yang berlokasi di jalan Engku Putri Batam Centre. Objek penelitian ini adalah laporan penjualan, dan perhitungan biaya penagihan energi listrik pelanggan pada B right PLN Batam Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang dilakukan selama berlangsungnya tahap magang industri. Penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang mengetahui detail tentang penjualan energi listrik pascabayar dan prabayar pada B right PLN Batam untuk memperoleh informasi yang akurat. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengertian listrik pascabayar? 2. Apakah pengertian listrik prabayar? 3. Apakah perbedaan dari sistem prabayar dan pascabayar? 4. Berapakah jumlah pelanggan prabayar untuk wilayah Batam? 5. Berapakah jumlah pelanggan pascabayar untuk wilayah Batam? 6. Bagaimanakah cara pembelian voucher pada sistem prabayar? 12

27 13 7. Jelaskan proses terjadinya piutang pada listrik pascabayar! 8. Kapankah piutang pelanggan dapat dikatakan piutang ragu-ragu? 9. Bagaimanakah penetapan biaya keterlambatan untuk pelanggan pascabayar? b. Dokumentasi Penulis mengumpulkan informasi terkait perlakuan akuntansi dengan metode dokumentasi. Dengan mengumpulkan data yang terkait penjualan energi listrik pascabayar dan prabayar di B right PLN Batam Analisis Data Analisis data dalam pembahasan ini, penulis melakukan analisis deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, disusun dan diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah penjualan tunai, penjualan kredit dan pencatatan piutang di B right PLN Batam. 3.2 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT PLN Batam sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Umum (PIUKU) dengan wilayah kerja Batam, Rempang dan Galang, senantiasa komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dengan senantiasa menyediakan listrik dan keandalanya merupakan upaya yang terus dilakukan PT PLN Batam. Kiprah pengelolaan ketenagalistrikan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Batam, awalnya dilakukan oleh Pertamina, tepatnya pada tahun Pertamina dipercaya sebagai instansi pertama yang mengelola daerah industri Pulau Batam. Bermodalkan PLTD yang memiliki daya pasang cukup

28 14 rendah, 2 x 188 KvA, sehingga waktu itu listrik hanya bisa dirasakan oleh Pertamina dan perumahan karyawannya saja. Seiring dengan perkembangan Batam yang mulai meningkat, akhirnya tahun 1976 pemerintah Indonesia membentuk Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (OPDIPB) untuk mengelola kota yang berbentuk Kalajengking ini dimana Kepala OPDIPB diserahkan ke tangan Menteri Penertiban Aparatur Pembangunan JB Sumarlin. Sejak itu, semua proyek yang dikelola Pertamina diambil alih oleh OPDIPB, termasuk pengelolaan ketenagalistrikan. Bisnis ketenagalistrikan saat itu dikelola Unit Pelaksana Teknis Otorita Batam (UPT OB). Kapasitas pembangkit pun masih rendah, hanya sebesar 17,5 MW. Setelah tugas JB Sumarlin usai, tepat tahun 1978 Ketua Otorita Batam dipegang oleh Prof Dr Ing Bj. Habibie. Dalam pimpinan Habibie, Batam sudah mulai diarahkan sebagai kota industri. Listrik sebagai kebutuhan vital dalam industri dan kalangan usaha, tentu membutuhkan pasokan listrik dan mulai saat itu dilakukan pembangunan PLTD di Sekupang dan Batuampar. Total daya terpasang pada periode sebesar 45,5 MW dan disalurkan ke daerah Sekupang dan Batuampar. Perkembangan Batam pada saat itu tidak dapat terbendung lagi. Investorinvestor asing sudah mulai melirik potensi yang ada di Batam. Otorita Batam saat itu cukup kewalahan mengelolanya, sehingga satu persatu dilepas, termasuk bisnis ketenagalistrikan. Akhirnya, pada 1 Januari 1993 berdasarkan kesepakatan pemerintah dan OB, pengelolaan ketenagalistrikan diserahkan ke PT PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam. Berdasarkan keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN, selaku Pemegang saham PT PLN

29 15 (Persero) dalam surat No S-23/M-PM-PBMUN/2000 tanggal 23 Agustus 2000, pada tanggal 3 Oktober 2000, status PT PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam berubah menjadi PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) dengan status sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), sebagai unit mandiri yang mengelola kelistrikan dari hulu sampai hilir. Pada Juni 2008 B right PLN Batam melakukan rebranding menjadi B right PLN Batam. Sampai dengan bulan Maret 2014, B right PLN Batam memiliki kapasitas terpasang 390 MW dan daya mampu MW dengan beban puncak MW. Di sisi produksi, sejak tahun 2004 B right PLN Batam menerapkan fuel mix strategy, dan sampai dengan tahun 2014 komposisi pemakaian energi bahan bakar gas sebesar 68.41% dan menggunakan bahan bakar batu bara 31.59% Visi dan Misi a. Visi Menjadi perusahaan energi yang utama di Indonesia. b. Misi Kami menyediakan tenaga listrik secara efisien dan andal serta jasa lainnya dalam bidang energi untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat melalui pelayanan yang terbaik dan bertumpu pada sumber daya manusia Tujuan dan Nilai Perusahaan a. Tujuan Perusahaan Menyediakan tenaga listrik dan energi lainnya. b. Nilai Perusahaan 1. Perhatian dalam tindakan.

30 16 2. Cerdas dalam pekerjaan kita. 3. Pengertian dalam pikiran kita. 4. Dapat diandalkan dalam perilaku kita Jasa Perusahaan Salah satu produk utama yang disediakan oleh B right PLN Batam kepada masyarakat adalah listrik prabayar dan pascabayar dengan perbandingan sebagai berikut: Tabel 3.1 Perbandingan Listrik Prabayar dan Pascabayar NO Listrik Prabayar Listrik Pascabayar 1 Memerlukan pencatatan meter yang memerlukan biaya. Pencatatan meter yang tidak akurat dapat menjadi sumber susut atau keluhan Pelanggan 2 Pelanggan yang tidak membayar rekening bulanan setelah waktu tertentu, dilakukan pemutusan penyambungan 3 Pelanggan yang terlambat membayar rekening bulanan dikenakan denda keterlambatan 4 Pelanggan membayar Uang Jaminan Pelanggan(UJL) pada saat melakukan Penyambungan Baru 5 Rekening bulanan memperhitungkan biaya beban 6 Pelanggan kurang dapat mengendalikan pemakaian tenaga listrik karena tidak terkait dengan jumlah stroom yang tersedia Sumber: Data diolah Tidak ada pencatatan meter sehinggasumber susut dan keluhan dapat diminimalisasi atau dihilangkan Tidak ada pemutusan aliran listrik karena tidak ada pembayaran rekening bulanan Tidak dikenakan denda keterlambatan karena pembayaran dilakukan sebelum energi listrik dikonsumsi Pelanggan tidak dikenakan uang jaminan pelanggan (UJL) pada saat melakukan penyambungan baru Dalam menghitung energi listrik yang dikonsumsi tidak memperhitungkan biaya beban Mengendalikan sendiri pemakaian, sesuai dengan stroom yang tersedia

31 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Organisasi B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan

32 18 Dari struktur diatas dapat diuraikan tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Services Business Unit Tugas: 1. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan. 2. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan. 3. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan. b. Corporate Customer Tugas: 1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. 2. Pengelolaan administrasi pelanggan. 3. Pendistribusian tenaga listrik, pengoperasian, pemeliharaan jaringan dan gardu distribusi di wilayah kerjanya secara efisien dan efektif. c. Contact Centre & Quick Respon Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan pelanggan yang meliputi: 1. Informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya. 2. Administrasi pelanggan. 3. Rencana penjualan.. 4. Kehumasan. d. Services Support Tugas: 1. Survei perencanaan kebutuhan material dan pasang Sambungan Rumah (SR) dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) untuk pekerjaan PB/PD.

33 19 2. Merencanakan operasi dan pemeliharaan distribusi. e. Administration Tugas: 1. Merencanakan pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan dalam bidang admistrasi dan keuangan. 2. Pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit. 3. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan. f. Retail Customer Representative Office Tugas: 1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. 2. Informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya. 3. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan Perkembangan Total Pelanggan B right PLN Batam Grafik Total Pelanggan B right PLN Batam per Tahun Pelanggan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Gambar 3.2 Grafik Pelanggan B right PLN Batam

34 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan Penjualan Energi Listrik di B right PLN Batam Adapun dalam melakukan pengelolaan transaksi penjualan energi listrik B right PLN Batam menggunakan dua sistem penjualan yaitu penjualan energi listrik prabayar dan penjualan energi listrik pascabayar. Listrik prabayar dapat digunakan apabila pelanggan sudah melakukan pengisian token sesuai dengan nominal yang dikehendaki oleh pelanggan tersebut. Token adalah pulsa listrik isi ulang yang telah di sediakan oleh B right PLN dengan nominal mulai dari Rp sampai dengan Rp Pelanggan dapat memperoleh token melalui atm, loket bank, e-banking, phone banking, dan sms banking. Keunggulan dari listrik prabayar antara lain: 1. Bebas biaya beban. 2. Bebas Uang Jaminan Langganan (UJL). 3. Bebas Biaya Keterlambatan (BK). 4. Bebas sanksi pemutusan. 5. Bebas dari pencatat meter. 6. Pembayaran sesuai pemakaian. Berbeda dengan listrik pascabayar, pada listrik pascabayar pelanggan dapat menggunakan energi listrik terlebih dahulu, dan melakukan pembayaran kemudian setelah terbitnya tagihan sesuai dengan jumlah pemakaian pelanggan. Pembayaran listrik pascabayar dapat dilakukan di loket pelayanan listrik PLN, kantor pos, dan atm. Pada listrik pascabayar pelanggan tidak akan mengalami mati lampu seketika, karena tidak perlu melakukan pengisian token. Namun pada 20

35 21 listrik pascabayar terdapat biaya beban, sanksi pemutusan, dan terdapat petugas pencatat meter setiap bulannya. Bagi calon pelanggan yang akan mengajukan Permohonan Pasang Baru/Sambung Kembali maka dapat mendatangi tempat-tempat sebagai berikut: 1. Area Pelayanan Batam Centre. 2. Area Pelayanan Nagoya. 3. Area Pelayanan Tiban. 4. Area Pelayanan Batu Aji (SP Plaza). Pada penelitian ini, pengelolaan penjualan yang akan dibahas adalah penjualan energi listrik rumah tangga pada pelanggan prabayar dengan daya VA (10 amper) dan VA (16 amper), penjualan energi listrik rumah tangga pada pelanggan pascabayar dengan daya VA (10 amper) dan VA (16 amper). Adapun tarif yang ditentukan B right PLN Batam sesuai dengan tabel dibawah ini: NO Golong an Tarif Batas Daya Tabel 4.1 Tarif Listrik B right PLN Batam Biaya Beban (Rp/kVa/bulan) Biaya Pemakaian (Rp/kWh) Prabayar (Rp/kwh) 1 S-1/TR 220 VA - Sesuai TDL PT PLN (Persero) 450 VA s.d. Sesuai TDL PT S-2/TR Sesuai TDL PT PLN (Persero) 900 VA PLN (Persero) VA Sesuai TDL PT S-2/TR s.d Sesuai TDL PT PLN (Persero) PLN (Persero) VA S-2/TR 3 S-3/TR 4 R-1/TR R-1/TR Diatas VA s.d. 200 VA Diatas 200 kva 250 VA s.d. 900 VA VA s.d VA Sesuai TDL PT PLN (Persero) Blok I : < 60 jam nyala = 303 Blok II : > 60 jam nyala berikutnya = 440 Blok WBP = 629 Blok LWBP = 527 Sesuai TDL PT PLN (Persero) Blok I : < 20 kwh = 396 Blok : > 20 kwh s.d. = 422 II 60 kwh Blok III: > 60 kwh =

36 22 NO Golong an Tarif 5 R-2/TR 6 7 R-3/TR B-1/TR B-1/TR 8 B-2/TR 9 B-3/TM 10 I-1/TR I-1/TR 11 I-2/TR Batas Daya Diatas VA s.d VA Diatas VA 250 VA s.d. 900 VA VA s.d VA Diatas VA s.d. 200 kva Diatas 200 kva 450 VA s.d. 900 VA VA s.d. 14 kva Diatas 14 kva s.d. 200 kva Biaya Beban (Rp/kVa/bulan) Biaya Pemakaian (Rp/kWh) Prabayar (Rp/kwh) Blok I : < 120 jam nyala = 520 Blok II : >12O jam nyala = 705 Blok I : < 120 jam nyala = 961 Blok II : > 120 jam nyala = Blok I : <100 jam nyala = Blok II : > 100 jam nyala = Blok WBP = Blok LWBP = Blok I : <120 jam nyala = 833 Blok II : > 120 jam nyala = 832 Blok I : <120 jam nyala = 833 Blok II : > 120 jam nyala = 832 Blok WBP = 983 Blok LWBP = I-3/TM 13 P-1/TR 14 P-2/TM Diatas 200 kva 450 VA s.d. 200 kva Diatas 200 kva Blok LWBP = 895 <350 jam nyala = 985 Blok WBP >=350 jam nyala = 985 Blok WBP Blok WBP = Blok LWBP = P-3/TR M/TR,T Sesuai peraturan tarif Multiguna - - M,TT = Sumber: Data diolah Dari tabel 4.1 dapat terlihat bahwa jenis golongan tarif listrik dibedakan atas Sosial (S1, S2, S3), Rumah Tangga (R1, R2, R3), Bisnis (B1, B2, B3), Industri (I1, I2, I3), dan Pemerintahan (P1, P2) dimana dari setiap golongan tersebut terdapat perbedaan biaya beban dan biaya pemakaian terutama untuk penjualan energi listrik pascabayar. B right PLN Batam akan membebankan biaya keterlambatan apabila pelanggan terlambat melakukan pembayaran biaya tagihan

37 23 listrik. Berikut tarif biaya keterlambatan yang telah ditentukan B right PLN Batam: Tabel 4.2 Tarif Biaya Keterlambatan Pembayaran B right PLN Batam Batas Daya Tarif (Rp per Bulan) 450 VA s/d 900 VA VA VA VA s/d VA VA s/d VA 3% atau minimal > VA 3% atau minimal Sumber: Data diolah Pada tabel 4.2 dijelaskan bahwa biaya keterlambatan yang ditetapkan tanpa bunga dan dihitung perbulan dengan tujuan agar tidak memberatkan pelanggan. Biaya keterlambatan yang harus dibayar oleh pelanggan sesuai dengan besarnya daya yang tersambung pada rumah pelanggan tersebut Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Prabayar B right PLN Batam Pada listrik prabayar B right PLN Batam menyediakan golongan tarif sosial, rumah tangga, dan bisnis. Daya listrik prabayar untuk golongan tarif rumah tangga mulai dari VA hingga lebih dari VA. Bagi calon pelanggan yang akan mengajukan pemasangan energi listrik prabayar harus melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh B right PLN Batam. a. Persyaratan Pasang Baru/Sambung Kembali untuk pelanggan rumah tangga: 1. Surat Pernyataan. 2. Fotokopi KTP / SIM / Pasport. 3. Bukti kepemilikan / Akta Jual Beli / Sertifiat Tanah / Surat Kavling / Surat Hibah / Surat Keterangan RT dan RW atau Lurah setempat.

38 24 4. Fotokopi Rekening Listrik tetangga terdekat. 5. Sketsa Lokasi / Peta Lokasi (PL) apabila diperlukan. 6. Surat Kuasa diatas Materai jika diwakilkan. 7. Menandatangani SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) diatas Materai. 8. Melunasi tunggakan lain yang menjadi kewajiban pemohon (untuk pelanggan yang memiliki tunggakan). 9. Melampirkan Sertifikat Laik Operasi (SLO). b. Flowchat Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Prabayar Gambar 4.1 Flowchart Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Prabayar

39 25 c. Prosedur Pasang Baru Pelanggan Prabayar: 1. Mulai dari pelanggan yang mengajukan permohonan pasang baru dengan mendatangi customer service. 2. Costomer service akan memberikan surat permohonan pasang baru kepada tim survey. 3. Tim survey akan melakukan survey ke lokasi alamat calon pelanggan tersebut. 4. Apabila permohonan pelanggan tersebut tidak disetujui, maka customer service akan membuatkan surat penolakan. Apabila permohonan pelanggan diterima maka pelanggan harus melakukan pembayaran atas Biaya Pemasangan. 5. Setelah pelanggan melakukan pembayaran, maka customer service akan memberikan surat perintah kerja kepada bagian penyambungan. 6. Apabila sudah dilakukan penyambungan energy listrik, maka customer service akan mengupdate data pelanggan, dan menyimpan arsip di gudang AIL (Arsip Induk Langganan).

40 26 d. Flowchat Pembelian Token Prabayar Gambar 4.2 Flowchart Pembelian Token Prabayar Token listrik prabayar dapat dapat diperoleh pelanggan dengan cara: 1. Pelanggan dapat mendatangi Area Pelayanan B right PLN terdekat dengan menemui customer service. 2. Tunjukkan ID Pelanggan atau Nomor Seri Meteran (Terdapat pada kartu berwarna hijau bertuliskan Kendali Prabayar ) kepada customer service yang melayani. 3. Beritahukan nilai nominal jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli. Misalnya Rp Tunggu beberapa menit, maka pelanggan akan menerima 20 digit token listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima (resi)/dikirim ke nomor HP pelanggan. Setelah pelanggan selesai melakukan pengisian token, maka pelanggan dapat langsung mengisi token listrik prabayar dengan cara:

41 27 1. Memasukkan 20 digit nominal token tersebut ke meter prabayar dengan cara menekan tombol sesuai dengan angka yang tertera pada struk pembelian diakhiri dengan tombol enter. 2. Pada layar kwh meter akan menampilkan tulisan accept yang artinya token berhasil masuk kedalam kwh meter. Apabila pada kwh meter terdapat tulisan reject maka ulangi lagi pengisian token seperti langka pada No Selanjutnya kwh meter akan menampilkan sejumlah unit kwh yang dibeli/tersedia/sisa. 4. Apabila token pada kwh sudah hampir habis (contoh sisa 5 kwh) maka akan ada bunyi alarm (BIP)/lampu sinyal warna merah menyala lebih cepat pertanda token akan habis. 5. Maka segeralah melakukan pembelian token kembali. Berikut adalah contoh penjualan energi listrik prabayar yang dilakukan B right PLN Batam kepada salah seorang pelanggan rumah tangga pada bulan Desember 2012 dengan data sebagai berikut: Contoh 1. Rumah Tangga dengan Daya VA (10 amper). IDPL : NO METER : DISTRIBUSI : PLN BATAM RAYON/UNIT : TIBAN - TIBAN NAMA : SUHANDI ALAMAT : KK PR VILLA SAMPURNA No.02 INDEX/TARIF/KDPT/DAYA : 43 / R1BT / VA MERK-TYPE METER : METBELOSA/OBE_STSP_E TGL PSG/KDJMUT/TGLJMUT : /B/ GARDU : XXX HUJ KOORDINAT X : KOORDINAT Y : %PPJ%PPN%ANGSURAN : 6 / 0/ 50 KODESTATUS/KIRIM/TGUPDATE : 1 / 1/ /10:15:01

42 28 TANGGAL AKTIF/NONAKTIF : / Tabel 4.3 menjelaskan transaksi pembelian token pelanggan prabayar selama satu bulan, dengan daya VA (10 amper) adalah sebesar Rp Tabel 4.3 Pembelian Token Pelanggan Prabayar NOME T TARIF DAYA TGL BAYAR RP BPJU RP BELI PEM KWH NO TOKEN NAMA BANK R /12/ MEGA SYARIAH R /12/ MEGA SYARIAH R /12/ BII - AJS R /12/ BII - AJS Sumber: Data diolah Contoh 2. Rumah Tangga dengan Daya VA (16 amper). IDPL : NO METER : DISTRIBUSI : PLN BATAM RAYON/UNIT : NAGOYA - NAGOYA NAMA : PT SUMBER MULIA MANDIRI ALAMAT :KK PR PURI CASABLANCA No.20 B RT RW No.Dlm.RT INDEX/TARIF/KDPT/DAYA : 44 / R2BT / 3500 VA MERK-TYPE METER : ITRON/ITR_STSP_E TGL PSG/KDJMUT/TGLJMUT : /D/ GARDU : BLC BLC KOORDINAT X : KOORDINAT Y : %PPJ%PPN%ANGSURAN : 6 / 0 / 50 KODESTATUS/KIRIM/TGUPDATE : 1 / 1 / /09:20:01 TANGGAL AKTIF/NONAKTIF : / Tabel 4.4 menjelaskan transaksi pembelian token pelanggan prabayar selama satu bulan, dengan daya VA adalah sebesar Rp NOME T TAR IF DAYA Tabel 4.4 Pembelian Token Pelanggan Prabayar TGL BAYAR RP BPJU RP BELI PEM KWH NO TOKEN NAMA BANK R /12/13 56, , Mandiri R /12/13 27, , Mandiri Sumber: Data diolah

43 Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar B right PLN Batam Pada listrik pascabayar B right PLN Batam menyediakan golongan tarif mulai dari sosial, rumah tangga, bisnis, industri, dan pemerintahan. Daya yang disediakan untuk pelanggan rumah tangga mulai dari daya 250 VA sampai dengan diatas VA dengan biaya beban dan biaya pemakaian yang berbeda-beda. Sejak diberlakukan energi listrik prabayar, maka untuk pelanggan yang akan mengajukan pemasangan energi listrik pascabayar, hanya diperbolehkan mengajukan pemasangan tarif bisnis dengan daya mulai dari VA (16 amper). Bagi calon pelanggan yang akan mengajukan pemasangan energi listrik pascabayar harus melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh B right PLN Batam. a. Persyaratan pasang baru/sambung kembali untuk pelanggan rumah tangga: 1. Surat Pernyataan. 2. Fotokopi KTP / SIM / Pasport. 3. Bukti kepemilikan / Akta Jual Beli / Sertifiat Tanah / Surat Kavling / Surat Hibah / Surat Keterangan RT dan RW atau Lurah setempat. 4. Fotokopi Rekening Listrik tetangga terdekat. 5. Sketsa Lokasi / Peta Lokasi (PL) apabila diperlukan. 6. Surat Kuasa diatas Materai jika diwakilkan. 7. Menandatangani SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) diatas Materai.

44 30 8. Melunasi tunggakan lain yang menjadi kewajiban pemohon (untuk pelanggan yang memiliki tunggakan). 9. Melampirkan Sertifikat Laik Operasi (SLO). b. Flowchart Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Pascabayar Gambar 4.3 Flowchart Pengajuan Pasang Baru Pelanggan Pascabayar c. Prosedur Pengajuan Pasang Baru bagi Pelanggan Pascabayar: 1. Mulai dari pelanggan yang mengajukan permohonan pasang baru dengan mendatangi customer service. 2. Costomer service akan memberikan surat permohonan pasang baru kepada tim survey. 3. Tim survey akan melakukan survey ke lokasi alamat calon pelanggan tersebut. 4. Apabila permohonan pelanggan tersebut tidak disetujui, maka customer service akan membuatkan surat penolakan. Apabila permohonan

45 31 pelanggan diterima maka pelanggan harus melakukan pembayaran atas Biaya Pemasangan. 5. Setelah pelanggan melakukan pembayaran, maka customer service akan memberikan surat perintah kerja kepada bagian penyambungan. 6. Apabila sudah dilakukan penyambungan energy listrik, maka customer service akan mengupdate data pelanggan, dan menyimpan arsip di gudang AIL (Arsip Induk Langganan). 7. Setiap bulannya B right PLN Batam akan melakukan kegiatan Rute Baca Meter (RBM). 8. Setelah selesai kegiatan Rute Baca Meter oleh petugas, maka petugas akan melakukan perhitungan kwh yang telah digunakan pelanggan tersebut. 9. Apabila petugas sudah selesai melakukan perhitungan kwh meter, maka akan dibuatkan tagihan listrik pelanggan. 10. Pelanggan harus melakukan pembayaran atas tagihan listrik,. 11. Apabila pelanggan tidak memiliki tunggakan, maka bagian pembukuan akan mencatat piutang yang telah dilunasi. Pelanggan yang memiliki tunggakan, maka akan dilakukan pengawasan tunggakan piutang listrik oleh fungsi pengawasan kredit. 12. Pada saat pelanggan yang memiliki tunggakan melakukan pembayaran, maka fungsi pembukuan akan mencatat piutang yang dilunasi. Pelanggan yang tetap tidak melakukan pelunasan, maka B right PLN Batam akan melakukan pemutusan rampung energy listrik yang tersambung di rumah pelanggan.

46 32 Berikut adalah contoh pengelolaan penjualan energi listrik pascabayar yang dilakukan B right PLN Batam dengan daya VA (10 amper) dan VA (16 amper). Contoh 1. Rumah Tangga dengan Daya VA (10 amper). Nama : Sri Murniati Alamat : KK BTN Tiban 12 Tiban ID Pelanggan : Tarif / Daya : VA (10 Amper) Rekening Bulan : Desember 2013 Catatan Meter Tanggal LPWP WBP Total KVARH St Meter Akhir 29/Nov/2013 7, St Meter Awal 29/Okt/2013 7, Selisih ST Meter Faktor Kali 1 x 1 1 x 1 1 x 1 Pemakaian KWH Total Biaya Beban...Rp Biaya Pemkaian a. Biaya LWBP LWBP Baru...20 x Rp 601 Rp LWBP Lama... b. Biaya WPB WPB Baru...40 x Rp 601 Rp WPB Lama... c. Biaya KVARH KVARH Baru... KVARH Lama... d. Biaya BLOK 3 BLOK 3 Baru x Rp 601 Rp BLOK 3 Lama Rupiah PTL Bruto (1 + 2)...Rp Rupiah PTLB Rupiah Diskon Jumlah Rupiah PTL Netto...Rp PPJ...6% x Rp Rp PPN... 9.Lain-Lain a. Biaya Sewa Trafo/Pemakaian Trafo/Kapasitor b. Anggsuran TS/BK/BP 10. Materai Invoice... Jumlah Tagihan Rp

47 33 Cara perhitungan Biaya Tagihan Listrik B right PLN Batam: Biaya Beban Rp Biaya Pemakaian Rp Rupiah PTL Bruto Rp Rupiah PTLB Rp Jumlah Rupiah PTL Netto Rp PPJ 6% x Rp Rp Jumlah Tagihan Rp Pada pelanggan rumah tangga dengan daya VA akan dikenakan biaya Rp 601 per kwh. Contoh 1 menjelaskan dengan total pemakain 258 kwh, sehingga diperoleh jumlah tagihan listrik pelanggan tersebut adalah sebesar Rp Contoh 2. Rumah Tangga dengan Daya VA (16 amper). Nama : PT ADHYA BUMI BATAM Alamat : KK PR Bukit Indah Sukajadi ID Pelanggan : Tarif / Daya : VA (16 Amper) Rekening Bulan : Desember 2013 Catatan Meter Tanggal LPWP WBP Total KVARH St Meter Akhir 28/Nov/ , St Meter Awal 28/Okt/ , Selisih ST Meter Faktor Kali 1 x 1 1 x 1 1 x 1 Pemakaian KWH Total Biaya Beban...Rp Biaya Pemkaian a. Biaya LWBP LWBP Baru x Rp 798 Rp LWBP Lama... b. Biaya WPB WPB Baru... WPB Lama... c. Biaya KVARH KVARH Baru... KVARH Lama...

48 34 d. Biaya BLOK 3 BLOK 3 Baru... BLOK 3 Lama Rupiah PTL Bruto (1 + 2)...Rp Rupiah PTLB Rupiah Diskon Jumlah Rupiah PTL Netto...Rp PPJ...6% x Rp Rp PPN... 9.Lain-Lain a. Biaya Sewa Trafo/Pemakaian Trafo/Kapasitor b. Anggsuran TS/BK/BP 10. Materai...Rp Invoice... Jumlah Tagihan Rp Cara perhitungan Biaya Tagihan Listrik B right PLN Batam: Biaya Beban Rp Biaya Pemakaian Rp Rupiah PTL Bruto Rp Rupiah PTLB Rp Jumlah Rupiah PTL Netto Rp PPJ 6% x Rp Rp Materai Rp Jumlah Tagihan Rp Pada pelanggan rumah tangga dengan daya VA (16 amper) akan dikenakan biaya Rp 798 per kwh. Contoh 2 menjelaskan dengan total pemakaian 584 kwh, sehingga diperoleh jumlah tagihan listrik pelanggan tersebut adalah sebesar Rp Dari ke contoh diatas terlihat jelas bahwa dengan daya yang berbeda, maka biaya tagihan pelanggan akan terdapat perbedaan nominal. Semakin besar daya listrik yang tersambung maka akan semakin besar jumlah tagihan listrik pelanggan.

49 Perbandingan Energi Listrik Prabayar dan Pascabayar Tabel 4.5 Tabel Perbandingan Energi Listrik Prabayar dan Pascabayar NO Listrik Pascabayar Listrik Prabayar 1 Memerlukan pencatatan meter yang memerlukan biaya. Pencatatan meter yang tidak akurat dapat menjadi sumber susut atau keluhan Pelanggan 2 Pelanggan yang tidak membayar rekening bulanan setelah waktu tertentu, dilakukan pemutusan penyambungan 3 Pelanggan yang terlambat membayar rekening bulanan dikenakan denda keterlambatan 4 Pelanggan membayar Uang Jaminan Pelanggan(UJL) pada saat melakukan Penyambungan Baru 5 Rekening bulanan memperhitungkan biaya beban 6 Pelanggan kurang dapat mengendalikan pemakaian tenaga listrik karena tidak terkait dengan jumlah stroom yang tersedia 7 Tagihan Listrik Pelanggan dengan daya VA (10 Amper) pada bulan Desember Rp Tagihan Listrik Pelanggan dengan daya VA (16 Amper) pada bulan Desember Rp Tidak ada pencatatan meter sehingga sumber susut dan keluhan dapat diminimalkan atau dihilangkan Tidak ada pemutusan aliran listrik karena tidak ada pembayaran rekening bulanan Tidak dikenakan denda keterlambatan Pelanggan tidak dikenakan uang jaminan pelanggan (UJL) pada saat melakukan penyambungan baru Dalam menghitung energi listrik yang dikonsumsi tidak memperhitungkan biaya beban Mengendalikan sendiri pemakaian, sesuai dengan stroom yang tersedia Tagihan Listrik Pelanggan dengan daya VA (10 Amper) pada bulan Desember Rp Tagihan Listrik Pelanggan dengan daya VA (16 Amper) pada bulan Desember Rp Sumber: Data diolah 4.2 Pengakuan dan Pencatatan B right PLN Batam Pengakuan dan Pencatatan Penjualan Energi Listrik Prabayar B right PLN Batam menetapkan sistem pengakuan dan pencatatan terhadap penjualan energi listrik prabayar dengan cara Cash Basis yaitu pendapatan atas penjualan energi listrik diakui pada saat diterimanya kas. B right PLN Batam akan

50 36 menerima sejumlah uang tunai atas pembelian energi listrik yang dilakukan oleh pelanggan prabayar sesuai dengan nominal token yang tertera. Jurnal dibawah ini adalah contoh penjurnalan atas pengakuan dan pencatatan yang di lakukan B right PLN Batam atas penjualan energi listrik prabayar dengan daya VA dan VA a. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Kas Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp b. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Kas Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp Pengakuan dan Pencatatan Penjualan Energi Listrik Pascabayar Sistem pengakuan dan pencatatan yang dilakukan B right PLN Batam pada penjualan energi listrik pascabayar adalah dengan cara kredit. Metode yang digunakan untuk pengakuan adalah metode Accrual Basis yaitu pendapatan diakui ketika terjadinya suatu transaksi bukan pada saat kas diterima. Contoh penjurnalan yang dilakukan B right PLN Batam pada penjualan energi listrik pascabayar adalah sebagai berikut: a. Pada saat perusahaan melakukan penjualan kepada pelanggan 1. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp

51 37 2. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp b. Pada saat perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan sampai dengan tanggal 20 setiap bulannya. 1. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Kas Rp Piutang Listrik Rp Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Kas Rp Piutang Listrik Rp c. Pada saat terdapat piutang lancar di perusahaan Piutang lancar terjadi ketika pelanggan belum melakukan pembayaran dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 setiap bulannya, maka B right PLN Batam akan melakukan pencabutan Mini Circuit Breaker (MCB) pada rumah pelanggan tersebut. B right PLN Batam melakukan pengakuan dan pencatatan terhadap piutang lancar, dengan jurnal yang sama seperti pengakuan dan pencatatan yang dilakukan pada penjualan energi listrik tetapi ditambah dengan biaya keterlambatan. Berikut adalah contoh penjurnalannya: 1. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp

52 38 2. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Rp Penjualan Tenaga Listrik Rp d. Piutang Ragu-Ragu Piutang ragu-ragu pada B right PLN Batam adalah pengalihan dari piutang lancar ke piutang ragu-ragu apabila pelanggan tetap tidak melakukan pelunasan selama 3 (tiga) bulan, dan B right PLN Batam akan melakukan pembongkaran kwh listrik yang tersambung pada rumah pelanggan tersebut. Contoh jurnal pengakuan dan pencatatan yang dilakukan B right PLN Batam pada piutang ragu-ragu yang terjadi adalah sebagai berikut: 1. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Ragu-Ragu Rp Piutang Listrik Rp Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Piutang Listrik Ragu-Ragu Rp Piutang Listrik Rp e. Penerimaan Kembali pada Piutang Ragu-Ragu Pelanggan yang melakukan pelunasan kembali atas piutang ragu-ragu yang telah terjadi, maka harus membayar biaya keterlambatan, biaya penyambungan daya kembali dan pelunasan piutang ragu-ragu. Penjurnalan yang dilakukan B right PLN Batam atas penerimaan kembali piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

53 39 1. Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Beban Penyisihan Piutang Rp Penyisihan Piutang Rp Kas Rp Biaya Penyambungan Rp Biaya Piutang Ragu-Ragu Rp Stroom Awal Rp Biaya PPJ (%) Rp Bea Materai Rp Pelanggan dengan daya VA Nama Akun Debit Kredit Beban Penyisihan Piutang Rp Penyisihan Piutang Rp Kas Rp Biaya Penyambungan Rp Biaya Piutang Ragu-Ragu Rp Biaya Piutang PPJ Rp Stroom Awal Rp Biaya PPJ (%) Rp Bea Materai Rp B right PLN Batam akan melakukan penyambungan listrik kembali setelah dilunasi oleh pelanggan dan secara otomatis B right PLN Batam akan menyambungkan energi listrik prabayar dengan daya mulai dari VA (10 amper) untuk pelanggan rumah tangga. 4.3 Perbandingan Pengakuan dan Pencatatan B right PLN Batam dengan Teori Pengakuan dan pencatatan pada jurnal yang dilakukan B right PLN Batam sudah sesuai dengan teori yang ada, tidak terdapat perbedaan pencatatan atas transaksi penjurnalan yang dilakukan oleh B right PLN Batam. Tabel 4.6 kesesuaian transaksi penjualan B right PLN Batam dengan teori.

54 40 Tabel 4.6 Perbandingan Pengakuan dan Pencatatan pada B right PLN Batam dengan Teori Teori NO Transaksi Sesuai 1 Jurnal atas penjualan token listrik prabayar Jurnal ketika B right PLN Batam melakukan 2 penjualan kepada pelanggan Pascabayar 3 Jurnal ketika B right PLN Batam menerima pembayaran dari pelanggan pascabayar Jurnal ketika terjadi piutang lancar pada 4 pelanggan pascabayar Jurnal ketika terjadi piutang ragu-ragu pada 5 pelanggan pascabayar Jurnal atas penerimaan kembali terhadap 6 piutang ragu-ragu Sumber: Data diolah Tidak Sesuai Pengakuan dan pencatatan jurnal yang dilakukan oleh B right PLN Batam sesuai dengan teori yaitu PSAK No 23 Tahun 2012 tentang pendapatan. Pendapatan B right PLN Batam meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan untuk perusahaan itu sendiri. Jumlah yang ditagih untuk pihak ketiga, seperti Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dan Biaya Materai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan. Penghasilan dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) akan diserahkan oleh B right PLN Batam kepada Kantor Dinas Pendapatan Daerah dan penghasilan atas Biaya Materai diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pajak. Jasa yang diberikan untuk dipertukarkan dengan jasa yang tidak serupa, seperti B right PLN Batam memberikan jasa listrik, maka pelanggan harus melakukan pembayaran dengan uang cash. Apabila biaya tagihan listrik tidak dapat tertagih maka B right PLN Batam mengakui sebagai beban,

55 41 bukan sebagai penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula. Jumlah pendapatan B right PLN Batam dapat diperhitungkan secara baik dan akurat, sesuai dengan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. Penyelesaian suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diperhitungkan secara benar.

56 42 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada penjualan energi listrik prabayar dikenal istilah token yang berarti pulsa listrik isi ulang, dengan nominal yang sudah ditetapkan oleh B right PLN mulai dari Rp sampai dengan Rp Pelanggan prabayar harus melakukan pengisian token terlebih dahulu untuk dapat menggunakan energi listrik, pelanggan prabayar tidak perlu membayar Biaya Keterlambatan (BK), Uang Jaminan Langsung (UJL) dan tidak ada pencabutan Mini Sircuit Breaket (MCB) ketika terlambat mengisi ulang token. Sedangkan pada pelanggan pascabayar dapat melakukan pembayaran ketika terbit surat tagihan atas pemakaian energi listrik. Pada energi listrik pascabayar dikenakan Uang Jaminan Langsung (UJL), pelanggan yang terlambat melakukan pembayaran maka akan dikenakan Biaya Keterlambatan (BK) serta pemutusan Mini Sircuit Breaket (MCB) yang terdapat di rumah pelanggan tersebut. Apabila selama 3 (tiga) bulan pelanggan tetap tidak melakukan pelunasan atas tagihan tersebut, B right PLN Batam akan memutuskan rampung sambungan energi listrik yang terpasang pada rumah pelanggan. 2. B right PLN Batam melakukan pengakuan dan pencatatan yang berbeda pada penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. Energi listrik prabayar menggunakan pengakuan dan pencatatan dengan metode cash basis yaitu

57 43 mengakui langsung kas yang diterima ketika pelanggan melakukan pembelian token. Pada energi listrik pascabayar pengakuan dan pencatatan yang dilakukan dengan metode accrual basis yaitu kas diakui ketika pelanggan sudah melakukan pembayaran atas tagihan listrik. 3. Pengakuan dan pencatatan yang dilakukan PT PLN Batam sudah sesuai dengan PSAK No 23 Tahun 2012 tentang Pendapatan. PT PLN Batam mengakui pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan untuk perusahaan itu sendiri. Jumlah yang ditagih untuk pihak ke tiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir untuk perusahaan. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. B right PLN Batam hendaknya tidak terlalu jauh dalam membedakan tarif per kwh antara energi listrik prabayar dan pascabayar, agar masyarakat tidak merasa dirugikan. 2. B right PLN Batam hendaknya tidak terlalu sering melakukan pemadaman listrik, demi kenyamanan seluruh pelanggan.

58 LAMPIRAN 44

59 45

60 46

61 47

62 48

63 49

64 50

65 51

66 52

67 53

68 54

69 55

70 56

71 57

72 58

73 59

74 60

75 61

76 62

77 63

78 64

79 65

80 66

81 67

82 68

83 69

84 70

85 71 MAGANG INDUSTRI di B RIGHT PLN BATAM UNIT BISNIS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Magang Industri Oleh: Vivi Octaviani PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM 2014

86 72

87 73 LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa: Nama : Vivi Octaviani NIM : Telah melaksanakan Magang Industri di B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan mulai tanggal 25 Februari 2014 sampai dengan tanggal 25 Mei 2014

88 74 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbil alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Magang Industri di B right PLN Batam. Tanpa pertolongan-nya mungkin penulis tidak akan lancar menjalankan Magang Industri ini dengan baik. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia. Kegiatan Magang Industri ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala petunjuk, bimbingan, serta bantuan kepada: 15. Dosen pembimbing penulis Ibu Ely Kartikaningdyah, S.E.,M.Si yang meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dari awal pembuatan proposal hingga penyelesaian tugas akhir ini. 16. Bapak Buyung Abdul Zalal selaku pimpinan B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan Magang Industri.

89 Bagian Billing Management Bapak Junaidi yang telah memberikan ilmu yang sangat banyak kepada penulis terkait kegiatan penjualan energi listrik prabayar dan pascabayar. 18. Bagian Administration Service Business Bapak Imul, Bu Nana, Bu Rafika, Bu Wiwin, Bang Supriman, Bang Angga yang sudah membantu dan suka mengejek. Hehehe Bapak Indra dan Kak Indah yang selalu sabar ngasih stempel. 20. Seluruh karyawan/ti B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini. 21. Miss Silver yang selalu menemani penulis kemana pun. Dalam penulisan laporan magang industri ini penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga laporan magang ini jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan magang ini. Akhir kata, semoga laporan Magang Industri ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu selanjutnya. Apabila terdapat kesalahan kata, itu semata-mata merupakan kekhilafan penulis, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Batam, 21 Juli 2014 Penulis Vivi Octaviani

90 76 DAFTAR ISI 1.Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Ruang Lingkup Usaha Perusahaan Deskripsi Kegiatan Magang Industri Deskripsi Kerja Lokasi Unit Kerja Rincian Tugas Tanggung Jawab Target yang Diharapkan Kendala yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan Tugas Deskripsi Alat dan Produk Perangkat Lunak/Perangkat Keras yang Digunakan Data dan Dokumen yang Diolah/Dihasilkan Hal-Hal Lain Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran Lampiran Log Book Kegiatan

91 77 1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PLN Batam sebagai Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Umum (PIUKU) dengan wilayah kerja Batam, Rempang dan Galang, senantiasa komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dengan senantiasa menyediakan listrik dan keandalanya merupakan upaya yang terus dilakukan PT PLN Batam. Kiprah pengelolaan ketenagalistrikan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Batam, awalnya dilakukan oleh Pertamina, tepatnya pada tahun Pertamina dipercaya sebagai instansi pertama yang mengelola daerah industri Pulau Batam. Bermodalkan PLTD yang memiliki daya pasang cukup rendah, 2 x 188 KvA, sehingga waktu itu listrik hanya bisa dirasakan oleh Pertamina dan perumahan karyawannya saja. Seiring dengan perkembangan Batam yang mulai meningkat, akhirnya tahun 1976 pemerintah Indonesia membentuk Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (OPDIPB) untuk mengelola kota yang berbentuk Kalajengking ini dimana Kepala OPDIPB diserahkan ke tangan Menteri Penertiban Aparatur Pembangunan JB Sumarlin. Sejak itu, semua proyek yang dikelola Pertamina diambil alih oleh OPDIPB, termasuk pengelolaan ketenagalistrikan. Bisnis ketenagalistrikan saat itu dikelola Unit Pelaksana Teknis Otorita Batam (UPT OB). Kapasitas pembangkit pun masih rendah, hanya sebesar 17,5 MW. Setelah tugas JB Sumarlin usai, tepat tahun 1978 Ketua Otorita Batam dipegang oleh Prof Dr Ing Bj. Habibie. Dalam pimpinan Habibie, Batam sudah mulai diarahkan sebagai kota industri. Listrik sebagai kebutuhan vital dalam industri dan kalangan usaha, tentu membutuhkan pasokan listrik dan mulai saat itu

92 78 dilakukan pembangunan PLTD di Sekupang dan Batuampar. Total daya terpasang pada periode sebesar 45,5 MW dan disalurkan ke daerah Sekupang dan Batuampar. Perkembangan Batam pada saat itu pun tak dapat terbendung lagi. Investor-investor asing sudah mulai melirik potensi yang ada di Batam. Otorita Batam saat itu cukup kewalahan mengelolanya, sehingga satu persatu dilepas, termasuk bisnis ketenagalistrikan. Akhirnya, pada 1 Januari 1993 berdasarkan kesepakatan pemerintah dan OB, pengelolaan ketenagalistrikan diserahkan ke PT PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam. Berdasarkan keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN, selaku Pemegang saham PT PLN (Persero) dalam surat No S-23/M-PM-PBMUN/2000 tanggal 23 Agustus 2000, pada tanggal 3 Oktober 2000, status PT PLN (Persero) Wilayah Khusus Batam berubah menjadi PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam) dengan status sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), sebagai unit mandiri yang mengelola kelistrikan dari hulu sampai hilir. Dan pada Juni 2008 PT PLN Batam melakukan rebranding menjadi b right PLN Batam. Sampai dengan bulan Maret 2014, b right PLN Batam memiliki kapasitas terpasang 390 MW dan daya mampu MW dengan beban puncak MW. Di sisi produksi, sejak tahun 2004 b right PLN Batam menerapkan fuel mix strategy, dan sampai dengan tahun 2014 komposisi pemakaian energi bahan bakar gas sebesar 68.41% dan menggunakan bahan bakar batu bara 31.59%.

93 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi perusahaan energi yang utama di Indonesia b. Misi Kami menyediakan tenaga listrik secara efisien dan andal serta jasa lainnya dalam bidang energi untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat melalui pelayanan yang terbaik dan bertumpu pada sumber daya manusia.

94 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 1 Struktur Organisasi PT PLN Batam Dari struktur pada gambar 1 dapat diuraikan tugas dan wewenang sebagai berikut: g. Services Business Unit Tugas: 4. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan. 5. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan.

95 81 6. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan. h. Corporate Customer Tugas: 4. Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. 5. Pengelolaan administrasi pelanggan. 6. Pendistribusian tenaga listrik, pengoperasian, pemeliharaan jaringan dan gardu distribusi di wilayah kerjanya secara efisien dan efektif. i. Contact Centre & Quick Respon Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan pelanggan yang meliputi: 5. Informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya. 6. Administrasi pelanggan. 7. Rencana penjualan. 8. Kehumasan. j. Services Support Tugas: 3. Survei perencanaan kebutuhan material dan pasang Sambungan Rumah (SR) dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) untuk pekerjaan PB/PD. 4. Merencanakan operasi dan pemeliharaan distribusi. k. Administration Tugas:

96 82 4. Merencanaan pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan dalam bidang admistrasi dan keuangan. 5. Pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit. 6. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan. l. Retail Customer Representative Office Tugas: 4. Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. 5. Informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya. 6. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 1.4 Ruang Lingkup Usaha Perusahaan Salah satu produk utama yang disediakan oleh B right PLN Batam adalah energi listrik prabayar dan pascabayar dengan perbandingan sebagai berikut: Tabel 1 Perbandingan Energi Listrik Prabayar dan Listrik Pascabayar NO Listrik Prabayar Listrik Pascabayar 1 Memerlukan pencatatan meter yang memerlukan biaya. Pencatatan meter yang tidak akurat dapat menjadi sumber susut atau keluhan Pelanggan Tidak ada pencatatan meter sehinggasumber susut dan keluhan dapat diminimalisasi atau dihilangkan

97 83 NO Listrik Prabayar Listrik Pascabayar 2 Pelanggan yang tidak membayar rekening bulanan setelah waktu tertentu, dilakukan pemutusan penyambungan 3 Pelanggan yang terlambat membayar rekening bulanan dikenakan denda keterlambatan 4 Pelanggan membayar Uang Jaminan Pelanggan(UJL) pada saat melakukan Penyambungan Baru 5 Rekening bulanan memperhitungkan biaya beban 6 Pelanggan kurang dapat mengendalikan pemakaian tenaga listrik karena tidak terkait dengan jumlah stroom yang tersedia Tidak ada pemutusan aliran listrik karena tidak ada pembayaran rekening bulanan Tidak dikenakan denda keterlambatan karena pembayaran dilakukan sebelum energi listrik dikonsumsi Pelanggan tidak dikenakan uang jaminan pelanggan (UJL) pada saat melakukan penyambungan baru Dalam menghitung energi listrik yang dikonsumsi tidak memperhitungkan biaya beban Mengendalikan sendiri pemakaian, sesuai dengan stroom yang tersedia

98 84 Grafik total pelanggan B right PLN Batam mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut: Grafik Total Pelanggan B'right PLN Batam per Tahun Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun Pelanggan Gambar 2 Perkembangan Total Pelanggan B right PLN Batam Deskripsi Kegiatan Magang Industri Deskripsi Kerja Lokasi Unit Kerja Penulis melakukan kegiatan magang industri di B right PLN Batam Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan pada bagian Billing Management dan Administration Service Business.

99 Rincian Tugas 1. Billing Management: a. Mensortir dokumen piutang ragu-ragu. b. Input data perintah kerja. c. Membuat peta rumah pelanggan. d. Input data survei tarif. e. Mencetak data pengubahan daya. f. Input daftar detail pasang baru. g. Mencetak daftar pengiriman perintah kerja ke distribusi penyambungan dengan sistem AP2T. Pada saat pekerjaan yang dibebankan kepada penulis telah selesai dikerjakan, maka penulis harus melapor kepada karyawan yang memipmin di bagian Billing Management. 2. Administration Service Business: a. Memeriksa kelengkapan dokumen pembayaran kontrak rekanan. b. Input form verifikasi pembayaran surat perjanjian kerjasama dan nota dinas. c. Mencetak surat perjanjian kerjasama. d. Menyusun surat perjanjian kerjasama. Pada saat pekerjaan yang dibebankan kepada penulis telah selesai dikerjakan, maka penulis harus melapor kepada karyawan yang memimpin di bagian Administration Service Business.

100 Tanggung Jawab Tanggung jawab yang wajib dipatuhi penulis adalah sebagai berikut: a. Mematuhi semua peraturan yang ada di perusahaan. b. Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan tepat waktu. c. Masuk kantor tepat waktu pada pukul WIB pada hari Senin sampai dengan Jumat d. Jika tidak dapat hadir dikarenakan suatu halangan, maka wajib memberi kabar kepada pembimbing di perusahaan Target yang Diharapkan Target yang harus dicapai penulis adalah dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tepat waktu Kendala yang Dihadapi Dalam Menyelesaikan Tugas Selama berlangsungnya kegiatan magang industri ini tidak lepas dari beberapa kendala yang dihadapi penulis. Masalah yang dihadapi bisa dari dalam maupun luar B right PLN Batam sendiri. Penulis akan mencoba menjelaskan beberapa kendala yang penulis hadapi sehari-hari: a. Kurangnya tempat untuk para peserta magang. b. Keterbatasan data yang diberikan perusahaan. c. Keterbatasan waktu dalam penelitian ini. d. Keterbatasan informasi dari perusahaan.

101 87 Deskripsi Alat dan Produk Perangkat Lunak/Perangkat Keras yang Digunakan Komputer Printer Telephone Stabillo Stampel Pensil Paper clip

102 88 Pembolong kertas Kertas HVS Roll binder Post it Mesin foto copy Scanner Data dan Dokumen yang Diolah/Dihasilkan a. Laporan piutang pelanggan ragu-ragu Laporan ini berisi data dan nominal pelanggan yang belum melakukan pelunasan piutang listriknya.

103 89 b. Data perintah kerja Dokumen ini berisi surat perintah kerja untuk dilaksanakan survei pada lokasi yang akan disambungkan daya listrik. c. Daftar detail pasang baru Berisi daftar para calon pelanggan yang mengajukan pemasangan daya listrik. d. Data pengubahan daya Data para pelanggan yang mengajukan untuk dilakukan pengubahan daya yang sudah tersambung. e. Peta rumah pelanggan Peta yang digunakan petugas survei untuk mendatangi rumah pelanggan. f. Nota Dinas Bukti yang digunakan untuk mencetak surat perjanjian kerja sama. g. Surat perjanjian kerjasama Surat yang berisi kontrak kerjasama antara PT PLN Batam dengan rekanan. Hal-Hal Lain Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Uraian prosedur penerimaan kas yang terjadi di perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Awal proses penerimaan kas dimulai dari pelanggan yang melakukan transaksi pembayaran atas tagihan listrik. Pelanggan memberikan sejumlah uang kepada kasir bank yang bekerja sama dengan B right PLN Batam. 2. Setelah menerima uang, kasir bank akan membuatkan struk sebagai bukti pembayaran dan menyerahkan kepada pelanggan dan menyimpan satu rangkap struk sebagai arsip dokumen.

104 90 3. Bagian Penagihan akan memeriksa tagihan pelanggan melalui sistem P2APST untuk mengetahui pelanggan yang telah melakukan pembayaran. 4. Keuangan akan membuatkan rekon perhari berdasarkan sistem P2APST untuk dibandingkan dengan rekonsiliasi dari Bank. Kemudian bagian keuangan akan menerbitkan berita acara pelunasan rekening listrik pelanggan. 5. Pada akhir proses penerimaan kas, berita acara pelunasan rekening listrik pelanggan akan di otorisasi oleh bagian keuangan dan pimpinan Kantor Pelayanan. Berikut Flowchart Penerimaan Kas B right PLN Batam: Gambar 2 Flowchart Penerimaan Kas B right PLN Batam

Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam

Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam Analisis Pengelolaan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam Ely Kartikaningdyah Vivi Octaviani Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29861 ely@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam

Analisis Pengelolaan Penjualan Energi Listrik Pascabayar dan Prabayar pada B right PLN Batam Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis vol. 2, no. 2, 2014, 190-199 ISSN: 2337-7887 (print version) Article History eceived 13 October 2014 Accepted 17 November 2014 Analisis Pengelolaan Energi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 39 BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG Nama : Tri Anggun Mulyati NPM : 45209750 Jurusan : D3 Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Aris Budi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung Piutang PT. PLN (Persero) ada dalam lampiran Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 348.K/010/DIR/2007, yaitu : Piutang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 48 TAHUN 2000 TANGGAL : 31 MARET 2000 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK LAMPIRAN I GOLONGAN DASAR LISTRIK No. GOLONGAN BATAS DAYA KETERANGAN 1. S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai sangat kecil (tegangan rendah) 2. S-2/TR 250 VA s.d 200 kva Tarif S-2

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. No.314, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD PROSEDUR PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG Nama : Wizi Tri Septyaningsih NPM : 42209955 Program Studi : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi berlangsung dengan begitu pesat, salah satu buktinya adalah penggunaan teknologi komputer pada berbagai perusahaan, baik

Lebih terperinci

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PT.PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan cara pembayaran

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT Perusahaan Listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat mempertahankan diri

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : KARINA AYU PUTRI NIM: 2013410998 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T No.485, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penyaluran Tenaga Listrik PT. PLN. Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF TENAGA LISIK UNTUK KONSUMEN YANG DISEDIAKAN OLEH PT. PELAYANAN LISIK NASIONAL TARAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era sebelum tahun 1980 di Indonesia, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari Kasmir (2008,

Lebih terperinci

KEPPRES 104/2003, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

KEPPRES 104/2003, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 104/2003, HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA *51348 (KEPPRES) NOMOR 104 TAHUN 2003 (104/2003)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mendampingi dan mengarahkan penulisan selama melakukan kegiatan. yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelaksanaan praktek kerja industri ini, bidang yang dikaji adalah bidang pelayanan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Tanjung Karang yang dibimbing dan diarahkan oleh salah

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, ! ^- _ ^s.tcr ti. ^;. ^ ^n... ''j "", 'wi.. r^c % ^. ^ : ^,. ^^..::_.Jr:.: ^Jli'.^,._..^_1\_ r. -.^ :^, y zy `^ n ^ - - ^3 ^..^=:^`` ^_^.JLJ ^^- ^:r_ PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG Menimbang : KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP PROSES TERBENTUKNYA PIUTANG PADA PT PLN BATAM UNIT BISNIS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN

PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP PROSES TERBENTUKNYA PIUTANG PADA PT PLN BATAM UNIT BISNIS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP PROSES TERBENTUKNYA PIUTANG PADA PT PLN BATAM UNIT BISNIS DISTRIBUSI DAN PELAYANAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: ANNISA HANIFAH

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG 25 BAB III DATA DAN PEMBAHASAN 3.1. DATA UMUM 3.1.1. Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG Visi : Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.417, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Pencabutan. TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar No.1790, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN ESDM. Tingkat Mutu. Pelayanan. Biaya. Penyaluran. Tenaga Listrik. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG 3.1. Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong Pengumpulan data mengenai upaya penanganan komplain PT. PLN Rayon Gombong

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai untuk membantu kesejahteraan masyarakat banyak dan didorong oleh kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 417, 2016 KEMEN-ESDM. PT. PLN. Penyaluran Tenaga Listrik. Pelayanan. Biaya. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08

Lebih terperinci

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL

TARIF DASAR LISTRIK UNTUK KEPERLUAN PELAYANAN SOSIAL LAMPIRAN I DASAR LISTRI UNTU EPERLUAN PELAYANAN SOSIAL PRA BAYAR BATAS DAYA BIAYA PEMAAIAN DAN BIAYA kvarh (Rp/kVArh) 1. S-1/TR 220 VA - Abonemen per bulan (Rp) :14.800-2. S-2/TR 450 VA 10.000 Blok I :

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga

BAB IV PEMBAHASAN. Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kerjasama Produksi dan atau Penyiaran dengan Pihak Ketiga Penerimaan kerjasama produksi dan penyiaran dengan pihak ketiga merupakan penerimaan yang diperoleh dari jasa penayangan

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015 Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015 Mengacu Permen ESDM No. 09 Tahun 2015, Permen ESDM No: 31 Tahun 2014 & Permen ESDM No. 33 Tahun 2014 P T P L N ( P e r s e r o ) J l. T r u n o j o y o B l

Lebih terperinci

1. S-1/TR 220 VA Golongan tarif untuk keperluan pemakaian sangat kecil. 2. S-2/TR 250 VA s.d. 200 kva

1. S-1/TR 220 VA Golongan tarif untuk keperluan pemakaian sangat kecil. 2. S-2/TR 250 VA s.d. 200 kva LAMPIRAN I GOLONGAN DASAR LISTRIK GOLONGAN KETERANGAN TR/TM/TT *) 1. S-1/TR 220 VA Golongan tarif untuk keperluan pemakaian sangat kecil. 2. S-2/TR 250 VA s.d. 200 kva Golongan tarif untuk keperluan pelayanan

Lebih terperinci

Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam

Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam Analisis Collection Period Dalam Upaya Penurunan Piutang Tunggakan Listrik Pelanggan Pada PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam Ely Kartikaningdyah, Eka Faradila Shinta Politeknik Batam Parkway Street,

Lebih terperinci

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 1998 TANGGAL 4 MEI 1998 GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK No. Golongan Batas Daya Keterangan Tarif 1. S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535 TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535 Diajukan Sebagai Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara

DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara DATA PENDUKUNG PT. Perusahaan Listrik Negara PELAYANAN Pasal 1 (Ketentuan Umum) 1. Listrik Prabayar (LPB) adalah Produk layanan pemakaian tenaga listrik yang menggunakan meter elektronik prabayar dengan

Lebih terperinci

NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN

NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN LAMPIRAN I NO. GOLONGAN TARIF BATAS DAYA KETERANGAN 1 S-1/TR 220 VA Tarif S-1 yaitu tarif untuk keperluan pemakai sangat kecil (tegangan rendah). 2 S-2/TR 250 VA s.d 200 Tarif S-2 yaitu tarif untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, dunia usaha dan teknologi yang terjadi di Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004Error! Bookmark not defined. YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak terlepas dari peran listrik sebagai penunjang kehidupan, Segala perangkat elektronik yang dipakai manusia untuk beraktifitas pasti membutuhkan listrik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2003 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN 2004 YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENURUNAN NILAI AKTIVA TETAP PEMBANGKIT PT PELAYANAN LISTRIK NASIONAL BATAM

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENURUNAN NILAI AKTIVA TETAP PEMBANGKIT PT PELAYANAN LISTRIK NASIONAL BATAM PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENURUNAN NILAI AKTIVA TETAP PEMBANGKIT PT PELAYANAN LISTRIK NASIONAL BATAM TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: ASTRI LINASMI 3111001044

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendapatan 1. Definisi Pendapatan Teori akuntansi menyatakan bahwa pendapatan mempresentasikan capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.885, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Perubahan. MINERAL NOMOR 09 TAHUN 2014 TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK

GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK LAMPIRAN I GOLONGAN TARIF DASAR LISTRIK NO. GOLONGAN TARIF TR/TM/TT BATAS DAYA KETERANGAN Golongan tarif untuk keperluan pemakaian 1. S-1/TR 220 VA sangat kecil. Golongan tarif untuk keperluan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng 2.1 Struktur Organisasi PLN Area Cengkareng yang diresmikan pada tanggal 7 Juni 2010, merupakan gabungan dari Area

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyedia energi listrik dituntut

Lebih terperinci

Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Pulsa Murah

Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Pulsa Murah 1 of 8 5/3/2014 12:43 PM Cara Mudah Menghitung Tarif KWh listrik PLN prabayar Cara menghitung KWh PLN prabayar, Sistem ini memiliki keunggulan dimana pelanggan bisa menentukan sendiri pemakaian listriknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran tenaga listrik di zaman modern ini merupakan hal yang sangat penting dan berguna sebagai sumber tenaga. Karena dengan adanya listrik kita dapat melakukan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1404, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Listrik. Penyediaan. Penghitungan. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemba

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemba No.963, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ESDM. Tenaga Listrik. 10 MW. PLTA. Pembelian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEMBELIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak dan perlindungan konsumen merupakan salah satu hal yang menarik untuk dibahas, karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010 BAB IV ANALISIS 4.1 Pelaksanaan Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 atas Jasa Teknik pada PT PLN (Persero) Area Garut Sebelum membahas lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Globalisasi sekarang ini, dunia usaha dan teknologi yang terjadi di Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyaknya peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Listrik merupakan sumber energi dan penerangan yang menjadi kebutuhan dasar bagi manusia untuk menjalankan segala bentuk aktivitas operasional dalam pengendalian

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN TARIF TENAGA LlSTRIK YANG DISEDIAKAN OlEH PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

SOLUSI SISTEM LISTRIK PRABAYAR UNTUK APARTEMEN. PT. Meisys Technology Komplek Surapati Core F-18 Jl. PHH. Mustopa No.

SOLUSI SISTEM LISTRIK PRABAYAR UNTUK APARTEMEN. PT. Meisys Technology Komplek Surapati Core F-18 Jl. PHH. Mustopa No. SOLUSI SISTEM LISTRIK PRABAYAR UNTUK APARTEMEN PT. Meisys Technology Komplek Surapati Core F-18 Jl. PHH. Mustopa No. 39 Bandung 40192 Ringkasan (Executive Summary) Pengelola gedung membeli listrik dari

Lebih terperinci

Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007

Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007 Alat Penghemat Listrik, Optimasi Daya, Bukan Menghemat Monday, 12 March 2007 Semakin beratnya beban atau biaya hidup akibat naiknya harga sejumlah komponen pokok, nyatanya mampu membuka celah bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Proses terbentuknya Perusahaan Umum Listrik Negara dengan singkat PLN telah berlangsung melalui perjalanan sejarah bangsa

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN USAHA DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KETENAGALISTRIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG NOMOR 83 TAHUN 2001 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertahankan kelangsungan penyediaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN TUGAS AKHIR ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

Bentuk Dokumen Keluaran

Bentuk Dokumen Keluaran 40 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat

Lebih terperinci

METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM

METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM METODE PENETAPAN HARGA WAJAR TERHADAP PRAKTIK TRANSFER PRICING DI KPP PRATAMA BATAM TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh : Muhammad Fadli 3110911009 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. PSAK. Politeknik. Ilmu Pelayaran. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 89 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK TAHUN YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Sumber pendapatan Hotel Grand Sahid Jaya dibagi menjadi 3, yaitu Food & Beverage, Room dan Space Rental. Pendapatan food & beverage berasal dari 6 outlet restoran

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Terhadap Piutang Pada Unit Bisnis Infrastruktur PT PLN Batam

Perlakuan Akuntansi Terhadap Piutang Pada Unit Bisnis Infrastruktur PT PLN Batam Perlakuan Akuntansi Terhadap Piutang Pada Unit Bisnis Infrastruktur PT PLN Batam Shinta Wahyu Hati 1) Yulia Nababan 2) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461 shinta@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

commit to user BAB V PEMBAHASAN

commit to user BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN A. Prosedur Pelayanan Penyambungan Listrik Baru di PLN Di PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam melayani penyambungan listrik baru terdapat prosedur -prosedur yang harus dilakukan dan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : TRY ANDIKA MEGARANI NIM : 2013411022 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN Novi Nugrahani Politeknik Negeri Malang nugrahani19@gmail.com ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI a. "Biaya Pengaliran Kembali" adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan dalam rangka pengaliran Gas kembali sebagai akibat adanya penutupan pengaliran

Lebih terperinci

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002 Draft 7 Maret 2003 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002 TENTANG JUAL BELI, SEWA JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PROSES PENANGANAN KELUHAN PASIEN DI BAGIAN FRONT OFFICE RUMAH SAKIT BUNGA PERIODE JANUARI APRIL 2009 SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PROSES PENANGANAN KELUHAN PASIEN DI BAGIAN FRONT OFFICE RUMAH SAKIT BUNGA PERIODE JANUARI APRIL 2009 SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PROSES PENANGANAN KELUHAN PASIEN DI BAGIAN FRONT OFFICE RUMAH SAKIT BUNGA PERIODE JANUARI APRIL 2009 SKRIPSI ALIN PUJI RAMDHANI NPM : 0706215234 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi listrik di Indonesia. Pada awalnya PT. PLN ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGOPERASIAN AUTOMATIC METER READING (AMR)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGOPERASIAN AUTOMATIC METER READING (AMR) LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGOPERASIAN AUTOMATIC METER READING (AMR) Diajukan untuk memenuhi persyaratan Penyelesaian Kerja Praktek (S1) Oleh : YUSUF ALI AKBAR 41412110059 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. oleh. I Putu Widarma Pinatih NIM

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. oleh. I Putu Widarma Pinatih NIM MEKANISME PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENERANGAN JALAN (PPJ) ATAS PENGGUNAAN LISTRIK PASCABAYAR OLEH PELANGGAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JATIM AREA JEMBER Mechanism of Collecting,

Lebih terperinci