ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PROGRAM KELAS TIGA SMU DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA MERDEKA BOGOR. Oleh FUJI MARIA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PROGRAM KELAS TIGA SMU DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA MERDEKA BOGOR. Oleh FUJI MARIA H"

Transkripsi

1 ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PROGRAM KELAS TIGA SMU DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA MERDEKA BOGOR Oleh FUJI MARIA H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PROGRAM KELAS TIGA SMU DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA MERDEKA BOGOR Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh : FUJI MARIA H PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan YME, atas anugerah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Judul skripsi ini adalah Analisis Efektivitas Bauran Promosi Program Kelas Tiga SMU di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor. Penulis mendapatkan banyak bantuan baik saran dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bpk Ma mun Sarma selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, tenaga serta waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi 2. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP. MM selaku dosen penguji yang telah bersedia menjadi penguji dan memberikan saran serta kritik yang membangun penulis 3. Kedua orang tua terkasih yang selalu memberikan penulis semangat dan doa dalam menyelesaikan studi di ekstensi manajemen 4. Bapak Drs. Siswandi, M.Si dan bapak Martin, S. Pd serta seluruh staf di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian 5. Sahabatku yang terkasih: Junita Siburian, Benardo Nababan, Richard Simanjuntak, Jessi Tambunan, Supardi Manurung, Landes Sibarani dan Mery Nadeak yang telah banyak memberikan bantuan, semangat dan terima kasih buat persahabatannya hingga sekarang 6. Teman-teman satu bimbingan: Nita, Ledyana dan Riris yang selalu menghadapi tiap tahap penelitian bersama-sama 7. Seluruh teman-teman Ekstensi Manajemen terkhusus angkatan 3 buat kekompakkan dan kebersamaannya selama perkuliahan di ekstensi manajemen

4 8. Teman-teman dari Pondok Dame, Naposobulung HKBP Bogor, EXOM (Extension Management) periode , KMKE dan KOMPERS yang memberikan dukungan serta doa yang tak hentinya kepada penulis 9. Sobat Kepompong : Lisnawati manurung, Intan Sitorus, Frangky Manalu, Herlina Tampubolon, Binsar Sitompul dan Dani Situmorang. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan. Bogor, Mei 2010 Penulis

5 ABSTRAK Fuji Maria H Analisis Efektivitas Bauran Promosi Program Kelas Tiga SMU di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor. Di bawah bimbingan Ma mun Sarma. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Pendidikan umumnya didapatkan dari sekolah atau pendidikan formal, meskipun demikian jasa pendidikan dari luar sekolah diminati untuk memperdalam materi. Peluang dalam membuka usaha di bidang pendidikan sangat besar dengan melihat begitu banyak bermunculan lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai bentuk bimbingan belajar dengan metode belajar yang berbeda-beda. Tujuan dalam melaksanakan penelitian ini adalah: (1) Mengindentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka dan (2) Menganalisis efektivitas promosi pada Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara observasi atau pengamatan, wawancara dan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan dokumen-dokumen pendukung dari Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka. Analisis data mengunakan software SPSS for windows dan microsoft Excel, serta menggunakan EPIC Model untuk mengukur efektivitas promosi yang diterapkan. Bauran promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor yaitu : periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan pemasaran langsung, seperti : menyebarkan brosur dan pemasangan spanduk di jalan-jalan yang strategis, try out akbar dan Member Get Member. Promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor dari segi dimensi empathy yang memperoleh skor rata-rata sebesar 3,66 kemudian dimensi persuasion skor rata-rata yang diperoleh 3,75, dimensi impact yang diperoleh 3,56 dan dimensi communication memperoleh skor rata-rata 3,65 yang dapat menyatakan efektif. Jumlah EPIC Rate sebesar 3,66 yang menyatakan bahwa promosi yang dilakukan efektif karena rentang skala penilaian antara 3,428-4,285 dinyatakan efektif.

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 30 April 1986 dari pasangan M. Samosir dan N. br Silitonga. Penulis mengawali pendidikan di SD Budi Mulia Bogor pada tahun 1992 dan lulus pada tahun Kemudian melanjut ke SMP Budi Mulia Bogor ( ) dan SMUN 2 Bogor ( ). Tahun 2004 penulis diterima menjadi mahasiswa di Program Diploma Tiga Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Tahun 2007 penulis melanjutkan studi di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada berbagai organisasi. Pada tahun penulis aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB. Penulis dipercaya menjadi Koordinator Bidang Pembinaan Komisi Persekutuan (KOMPERS) PMK IPB periode 2006/2007. Penulis menjadi anggota pada Extension Of Management Club (EXOM), Departemen SHRD periode 2008/2009. Pada periode tersebut penulis mendapatkan piagam penghargaan sebagai staf terbaik Departemen SHRD serta menjadi staf terbaik di EXOM Club. Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, penulis melakukan penelitian pada tahun 2010 yang berjudul Analisis Efektivitas Bauran Promosi Program Kelas Tiga SMU di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor.

7 DAFTAR ISI ABSTRAK RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Bauran Pemasaran Jasa Bauran Promosi Karakteristik Bauran Promosi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi EPIC Model Penelitian Terdahulu METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Jenis dan Sumber Data Waktu dan Tempat Metode Penarikkan Sampel Pengolahan dan Analisis Data Uji validitas dan reliabilitas Analisis Tabulasi Sederhana Skor Rata-Rata Metode analisis yang digunakan dalam penelitian Halaman iii iv v vii viii ix

8 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lembaga Pendidikan Primagama Sejarah Primagama dan Primagama Merdeka Lokasi Lembaga Pendidikan Primagama Visi, misi dan filosofi Lembaga Pendidikan Primagama Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Gambaran Program Belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Bauran Promosi Primagama Merdeka Karakteristik Responden Hasil Pengolahan Data EPIC Model Analisis Tabulasi Sederhana Skor Rata-Rata Saran Responden Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 56

9 DAFTAR TABEL No 1. Data Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor Skor penilaian jawaban responden dalam kuesioner Bentuk paket program kelas tiga SMU Jumlah responden berdasarkan bentuk promosi Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Jumlah responden berdasarkan jurusan Jumlah responden berdasarkan pendapatan orang tua per bulan Dimensi Empathy responden Dimensi Persuasion responden Dimensi Impact responden Dimensi Communication responden Halaman

10 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor Kerangka pemikiran Gambar struktur organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Jumlah responden berdasarkan asal sekolah Hasil pengukuran dimensi Empathy Hasil pengukuran dimensi Persuasion Hasil pengukuran dimensi Impact Hasil pengukuran dimensi Communication Gambar EPIC Model promosi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor Hasil pengukuran posisi keputusan... 49

11 DAFTAR LAMPIRAN No 1. Lembar kuesioner Pertanyaan wawancara kepada pengelola Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas Analisis tabulasi sederhana Skor rata-rata Halaman

12 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan (http: Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK), dan pendidikan tinggi. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar. Pendidikan Dasar adalah merupakan pendidikan awal selama sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, dan Pendidikan Olahraga. Di akhir masa pendidikan SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat ( Indonesia).

13 Pendidikan umumnya didapatkan dari sekolah atau pendidikan formal, meskipun demikian jasa pendidikan dari luar sekolah diminati untuk memperdalam materi. Peluang dalam membuka usaha di bidang pendidikan sangat besar dengan melihat begitu banyak bermunculan lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai bentuk bimbingan belajar dengan metode belajar yang berbeda-beda. Bimbingan belajar (bimbel) adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih banyak untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya. Berikut beberapa Lembaga Pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan yang berupa bimbingan belajar di Bogor. Tabel 1. Data Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor No Nama Lembaga Alamat Tahun Berdiri Pendidikan 1. Lembaga Jl Perintis Tahun 1982 Pendidikan Kemerdekaan Merdeka B Primagama 25/26 BOGOR 2. PIM Ruko VIP Jl. Pajajaran Tahun 1999 no.8 3. LPP Purnawarman Jl.Sudirman no.35 ± Tahun GO (Ganesha Jalan Mawar Merdeka Tahun 1984 Operation) Bogor 5. BTA Group Jl. Gedong Sawah IV No. Tahun A 6. Bintang Pelajar Jl. Pajajaran Bogor Tahun LP3I Jalan Pajajaran No 88 A Tahun 1989 Villa Indah Pajajaran Bogor 8. Unggul College Jl. Palupuh Raya No. 10, Tahun 1981 Bantarjati Bogor 9. Nurul Fikri Jl. Pajajaran No.10 Tahun 2003 Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor 2009

14 Merebaknya lembaga-lembaga bimbingan belajar ini tetap menimbulkan berbagai reaksi dalam masyarakat. Ada yang menengarai bahwa merebaknya lembaga bimbingan belajar sebagai bentuk komersialisasi dunia pendidikan. Di pihak lain ada yang melihat keberadaan bimbingan belajar sebagai bentuk pengelompokan sosial belajar kemampuan ekonomi (sebab tidak jarang biaya masuk bimbingan belajar jauh lebih mahal dibandingkan dengan SPP sekolah). Beberapa kebijakkan di bidang pendidikan yang diambil oleh pemerintah dan masnyarakat merupakan wujud keseriusan usaha guna mengangkat mutu pendidikan di Indonesia pada persaingan global. Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004 tetap dijalankan meski dalam pelaksanaannya diserahkan kepada kesiapan daerah atau sekolah masing-masing. Hadirnya Lembaga Pendidikan Primagama sebagai salah satu Lembaga Pendidikan non-formal dimaksudkan agar bisa ikut mendukung dan bersinergi dengan pemerintah maupun sekolah dalam mendidik masnyarakat. Sesuai fungsinya, sebagai bimbingan belajar yang menitikberatkan pada pendampingan belajar, Primagama terus berupaya untuk tetap membimbing siswa dalam menambah dan memperkuat materi belajar, pengulangan pelajaran di sekolah serta mengatasi kesulitan materi belajar maupun strategi belajar Gambar 1. Jumlah Lembaga Bimbingan Belajar di Bogor

15 Meningkatnya jumlah lembaga bimbingan belajar dari tahun ke tahun seperti pada Gambar 1, menciptakan persaingan pasar, yakni tidak hanya persaingan antar bentuk bimbingan belajarnya saja, tetapi juga persaingan antar merek dan metode belajar yang ditawarkan. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada keberhasilan usaha yang dilakukan adalah promosi. Bauran promosi ini juga melibatkan persepsi konsumen terhadap promosi yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2008). Oleh karena itu, perlu dikaji sejauh mana promosi yang telah dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka apakah sudah efektif untuk mendapatkan perhatian dari calon siswa bimbingan belajarnya Rumusan Masalah Perkembangan Lembaga Pendidikan di kota-kota besar sudah sangat meluas, termasuk juga di kota Bogor. Di kota Bogor sendiri telah berdiri berbagai bentuk Lembaga Pendidikan yang menawarkan bimbingan belajar di luar pendidikan sekolah salah satunya Lembaga Pendidikan Primagama. Setiap lembaga pendidikan tentunya memiliki strategi promosi yang berbeda untuk mendapatkan perhatian konsumen. Mengacu pada kondisi yang dikemukakan di atas, permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini kali ini adalah : 1. Bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka sebagai salah satu Lembaga yang menawarkan bimbingan belajar di Bogor? 2. Apakah sudah efektif bauran promosi di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka?

16 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dalam melaksanakan penelitian ini adalah: 1. Mengindentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka 2. Menganalisis efektivitas promosi di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus untuk menganalisis kegiatan promosi yang dipengaruhi respon konsumen dalam menentukan efektif atau tidak promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka dengan responden yaitu kelas tiga sekolah menengah umum Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan masukan bagi pihak manajemen dalam menentukan bauran promosi untuk diimplementasikan dalam menghadapi persaingan 2. Memberikan pengetahuan dan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya

17 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Perubahan dan kemajuan secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perubahan dalam mempertahankan pangsa pasar, akibatnya timbul persaingan antar perusahaan dalam menawarkan produknya di pasar. Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasaran agar dapat memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok, untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut asosiasi Pemasaran Amerika dalam buku Manajemen Pemasaran karangan Kotler (2002), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Pemasaran merupakan hasil dari seluruh kegiatan yang menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya dan, dengan manajemen yang baik dan sedikit keberuntungan, memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dihargai oleh para pelanggannya (Hiam dan Schewe, 1994). Sedangkan Lembaga pemasaran terkemuka yang ada di Inggris, yakni BCIM dalam buku Periklanan karangan Jefkins (1993), mendefinisikan pemasaran sebagai proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap identifikasi, antisipasi, serta pemenuhan kebutuhan konsumen, dan dalam waktu bersamaan, menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Bery dalam Hiam dan Schewe (1994) memperkenalkan tujuh elemen bauran pemasaran yang disusun peringkatnya dari yang paling penting sampai yang paling kurang penting, yaitu:

18 1. Kepekaan pelanggan (customer sensitivity): sikap karyawan, perlakuan terhadap pelanggan, dan tanggapan terhadap pelanggan. 2. Produk: mutu, keandalan, dan atribut-atribut produk. 3. Kemudahan atau kenyamanan pelanggan (customer convenience): ketersediaan bagi pelanggan, kenyamanan pelanggan, dan penjualan. 4. Layanan atau jasa (service): layanan purna jual, layanan pra-jual, kenyamanan pelanggan. 5. Harga: Harga yang ditetapkan, syarat-syarat pembayaran, dan kemudahan-kemudahan lainnya (misalnya: potongan harga). 6. Distribusi: aksesabilitas produsen, fasilitas yang dimiliki produsen (penyedia produk/jasa), syarat pembayaran, dan ketersediaan bagi pelanggan. 7. Promosi: periklanan, publisitas, penjualan, layanan purna-jual, dan potongan harga. Proses Manajemen Pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya (manajemen) pemasaran memiliki tujuan yaitu : 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan. 2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan manajemen pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. 3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

19 2.2. Bauran Pemasaran Jasa Bauran pemasaran menurut Kotler (2005) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Tugas para pemasar tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk mencapai sasaran pemasarannya tetapi juga menyusun strategi pendukungnya berupa bauran pemasaran yang sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Manajemen pemasaran bagi pemasaran produk barang terbagi atas empat kebijakan pemasaran yang disebut bauran pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi. Sedangkan bauran pemasaran jasa dikenal dengan Manajemen Jasa terpadu yaitu perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan pemasaran, operasi, sumber daya manusia (SDM) yang penting bagi keberhasilan perusahaan jasa. Sehingga bauran pemasaran untuk produk jasa terdiri dari delapan komponen atau yang dikenal dengan komponen 8P (Lovelock dan Wright, 2005). Komponen tersebut terdiri dari : 1. Produk (Product) Merupakan semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produk jasa lain. 2. Tempat dan Waktu (Place and Time) Merupakan suatu keputusan manajemen tentang kapan, dimana dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. 3. Proses (Process) Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.

20 4. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) Produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Sedangkan kualitas adalah sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. 5. Orang (people) Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi. 6. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education) Merupakan semua aktivitas dan alat yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu. 7. Bukti Fisik (Phisical Evidence) Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas jasa. 8. Harga (Price) Merupakan pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga dan komponen jasa lainnya memperlihatkan kepada manajemen berbagai biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam memperoleh manfaat suatu jasa Bauran Promosi Promosi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler, 2002). Menurut Hiam dan Schewe (1994), promosi adalah semua teknik yang secara persuasive mengkomunikasikan informasi positif tentang produk penjual kepada calon pembeli ; meliputi iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.

21 Definisi-definisi lima perangkat (alat-alat) promosi utama adalah sebagai berikut: 1. Pemasangan iklan Adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. 2. Penjualan personal Adalah presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 3. Promosi penjualan Adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. 4. Hubungan masyarakat Adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Menurut Jefkins (1993), promosi dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Above the line Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan media yang tradisional sebagai sarana penyampaian pesan media yang efektif. Biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan, menggunakan media massa seperti TV, radio, Koran, film serta pembagian brosur. 2. Below the line Bentuk promosi yang tidak seperti biasanya dan dilakukan secara tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa yang dilakukan oleh tenaga penjual, pemberian sponsorship pada suatu kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, dsb.

22 Tugas promosi adalah memastikan bahwa konsumen sasaran mengetahui dan menyukai produk-produk perusahaan. Bauran Promosi terdiri dari 5 cara yang merupakan alat pemasaran (marketing tools), yaitu : Advertising, Direct marketing, sales promotion, public relations & publicity and personal selling. Perusahaan selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan menggantikan alat yang satu dengan yang lain karena lebih hemat dan efektif ( Karakteristik Bauran Promosi Karakteristik dari tiap promotional tools (alat-alat promosi) sebagai berikut: 1. Advertising (Pemasangan Iklan): Presentasi untuk umum Diserap dengan baik karena dapat diulang beberapa kali Kesempatan yang lebih baik untuk memberikan 'arti' produk dengan mendramatisir cetakan, suara, warna. Impersonality, hanya monolog bukan dialog. 2. Sales Promotion (Promosi Penjualan): Menyampaikan informasi lewat komunikasi Memberikan insentif untuk konsumen Mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga. 3. Direct Marketing (Pemasaran Langsung): Melalui surat langsung, telemarketing, electronic marketing dll. Non publik, untuk orang tertentu Mengikuti kebiasaan konsumen Up to date 4. Public Relations & Publicity (Hubungan Masyarakat): Kepercayaan yang tinggi Off-guard, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman Dramatisasi

23 5. Personal selling (Penjualan Personal): Paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, memberi keyakinan dan tindakan konfrontasi personal Menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen Adanya respon langsung dari konsumen Menurut Kotler dan Andreasen (1995) ada lima jenis perbedaan karakteristik masing-masing bauran promosi, yaitu : 1. Periklanan Komersil (Point Advertising) : segala bentuk periklanan dengan membeli sejumlah ruang atau tempat dalam media komunikasi formal. Biasa dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya. 2. Periklanan Sosial (Unpaid advertising) : pesan yang disampaikan dengan bentuk periklanan ini biasa disebut iklan layanan masyarakat. 3. Promosi penjualan (Sales promotion) : insentif jangka pendek yang diberikan untuk mendorong tindakan membeli produk barang / jasa menunjukkan perilaku tertentu. 4. Pemberitaan (Publicity) : senada dengan periklanan melalui media formal, namun informasi yang termuat berbentuk laporan berita. 5. Penjualan tatap muka (Personal Selling) : penyampaian informasi secara oral tentang suatu penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan mendorong sasaran melakukan transaksi. Ada tiga keunggulan penjualan tatap muka jika dibandingkan dengan periklanan, yaitu: 1. Konfrontasi pribadi : melibatkan hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih 2. Perkembangan : memungkinkan terjadi segala jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan yang tidak berbelit-belit sampai persahabatan pribadi yang mendalam. 3. Respon : membuat audiens merasa memiliki tanggung jawab karena telah mendengarkan wiraniaga bicara atau karena telah menyita waktunya.

24 Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi menurut Jefkins (1993), meliputi: 1. Jenis produk yang dipasarkan Perusahaan yang memasarkan consumer goods lebih banyak menggunakan iklan kemudian sales promotion, personal selling dan public relation. Untuk industrial goods, lebih banyak menggunakan personal selling, kemudian sales promotion, iklan dan public relation. 2. Push Vs Pull Strategy Push Strategy : Meliputi kegiatan pemasaran (terutama sales force dan promosi penjualan) yang diarahkan pada saluran perantara (intermediari) untuk membujuk mereka agar mau memesan dan membawa produk untuk dipromosikan kepada end users. Pull Strategy : Meliputi kegiatan pemasaran (terutama iklan dan promosi untuk konsumen) yang diarahkan pada end users untuk membujuk mereka agar meminta produk tersebut pada perantara sehingga perantara kemudian memesan produk tersebut ke perusahaan. 3. Buyer-readiness stage Efektivitas dan biaya masing-masing promotional tools berbeda pada tiap-tiap tahapan proses pembelian. Iklan dan Publisitas adalah yang paling efektif pada tahap awal proses pembelian, sedangkan personal selling dan sales promotion adalah yang paling efektif untuk tahapan selanjutnya. 4. Product Life cycle Stage Efektivitas dan biaya promotional tools juga berbeda pada tiap tahap siklus hidup produk. Dalam tahap Introduction, iklan dan publisitas akan efektif, kemudian diikuti dengan sales promotion untuk membujuk orang agar mau mencoba dan personal selling untuk dapat mengkover distribusi yang luas. Dalam tahap Growth, semua tools dapat diredam karena tingkat permintaan cukup tinggi. Pada tahap Maturity, sales promotion,

25 advertising dan personal selling semuanya menjadi penting untuk dilakukan. Pada tahap Decline, sales promotion harus terus dilaksanakan, iklan dan publisitas dikurangi dan salesman dapat memberi perhatian yang minimal untuk produk ini. 5. Company Market Rank Merek-merek ranking teratas lebih banyak menggunakan iklan daripada sales promotion, sedangkan untuk merek-merek rangking dibawahnya, ketika profitabilitas menurun, akan lebih banyak menggunakan sales promotion daripada iklan EPIC Model Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan EPIC model, Durianto et all (2003). EPIC model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, EPIC Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and Communications EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam EPIC model. A. Dimensi Empathy (Empati) Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.

26 B. Dimensi Persuasion (Persuasi) Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk. C. Dimensi Impact (Dampak) Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek, dan model. D. Dimensi Communications (Komunikasi) Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Kemudian, pesan

27 ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi, harus mendekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian Penelitian Terdahulu Menurut M. Imaduddin (Tahun 2003) yang berjudul Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor menganalisis efektivitas promosi yang dilakukan PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor menyimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan terbukti efektif dalam menjaga nasabah yang dimilikinya, serta meningkatkan kualitas dari nasabah tersebut. Sedangkan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Napitupulu, R.P.S (Tahun 2009) dengan judul Analisis Efektivitas Promosi pada LPP Purnawarman Bogor dapat disimpulkan kegiatan promosi yang dilakukan bertujuan menarik perhatian konsumen agar mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor dan melakukan transaksi/pendaftaran sehingga dapat meningkatkan jumlah perolehan siswa dan menciptakan brand awareness di masnyarakat luas. Menurut FB. Yudi dalam Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 6 Desember 2005, menyimpulkan Efektivitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan didapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variable dimensi berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Komunikasi menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan.

28 Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilaksanakan dengan tujuan utama membahas efektivitas terhadap kegiatan promosi yang dilakukan. Dalam penelitian ini selain mengetahui efektivitas bauran promosi dan membahas kegiatan promosi yang telah dilakukan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka.

29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Lembaga Pendidikan Primagama memiliki visi dan misi dalam menjalankan bisnis di bidang pendidikan. Visi dan misi ini diwujudkan dalam bauran pemasaran perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh strategi pemasaran yang paling tepat untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan yang menawarkan program bimbel (bimbingan belajar). Upaya tersebut tidak mudah karena pasar biasanya sudah dihuni oleh pemain-pemain lama yang sudah menduduki posisi mapan di pasar. Promosi adalah salah satu bagian penting dari pemasaran karena berhubungan dengan usaha yang secara persuasive mengkomunikasikan informasi positif tentang produk penjual kepada calon pembeli sehingga dapat memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan. Melalui promosi, diharapkan dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi dirancang dengan kreatif dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian disebut bauran promosi. Bauran promosi meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas. Kegiatan promosi yang efektif akan mampu mendukung strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan pasar. Oleh karena itu, promosi yang efektif penting untuk diketahui. Efektivitas promosi dapat dilihat dari bagaimana respon konsumen terhadap bauran promosi yang diterapkan apakah sudah seperti yang diharapkan. EPIC Model adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur efektivitas promosi. Kegiatan promosi yang telah diterapkan dan jumlah konsumen yang menjadi siswa-siswi dari Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka dapat diketahui melalui data historis lembaga tersebut. Selain data historis juga menggunakan kuesioner. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui respon

30 konsumen terhadap bauran promosi yang dijalankan. Dengan menggunakan EPIC Model, penulis dapat menganalisis efektivitas promosi yang diterapkan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka. Alur pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Visi dan Misi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran Promosi Periklana n Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Penjualan Personal Mengukur Efektivitas Promosi dengan EPIC Model 3.2. Jenis dan Sumber Data Efektivitas Bauran Promosi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara observasi atau pengamatan, wawancara dan pengisian kuesioner. Data Primer diperoleh dari

31 lembar kuesioner untuk siswa/i dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 1 dan wawancara pengelola Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka, Kuesioner pertanyaan wawancara dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 2. Penyebaran kuesioner ditujukan untuk mengetahui respon responden terhadap promosi yang dilakukan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan dokumen-dokumen pendukung dari Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor yang berlokasi di Mall Merdeka B-26 telepon (0251) Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai April Metode Penarikan Sampel Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang bisa dapat digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan, sedangkan sampel adalah elemen yang mewakili populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah seluruh siswa jenjang pendidikan menengah kelas tiga sekolah menengah atas pada Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka pada tahun ajaran 2009/2010 yang memenuhi kriteria populasi dan bersedia menjadi responden. Responden penelitian ini yaitu tingkat sekolah menengah kelas tiga terdiri dari dua jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS, jumlah siswa/i yang berada kelas IPA 81 orang sedangkan jurusan IPS berjumlah 19 orang, sehingga jumlah keseluruhan populasi 100 orang. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan metode sensus Pengolahan dan Analisis Data Uji validitas dan reliabilitas Kuesioner dibuat untuk memperoleh data primer mengenai topik penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana tanggapan reponden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pembuatan kuesioner perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya

32 pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan, reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk /faktor laten yang umum. Maksudnya adalah bagaimana hal yang spesifik dapat menjelaskan sesuatu yang umum. Uji validitas dapat dilakukan melalui beberapa tahap pengujian validitas alat ukur, yaitu mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur, melakukan uji coba pengukuran pada sejumlah responden minimal 30 responden, dengan jumlah minimal ini, skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya seperti berikut: n ( xy) ( x) ( y) r hitung =.. (1) (n x 2 ) ( x) 2 n y 2 )-( y) 2 Di mana : r hitung x y n = nilai koefisien Pearson = skor pernyataan = skor total = jumlah responden Syarat uji validitas di mana hasil yang diperoleh lebih dari r tabel (0,361). Uji reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu teknik mencari keandalan, yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai seperti Rumus ini ditulis sebagai berikut : k σ b 2 r 11 = 1-.. (2) k 1 σ t 2

33 Di mana : r 11 k σ t 2 = realiabilitas instrument = banyak butir pertanyaan = varian total σ b 2 = jumlah varian butir Keandalan atau reliabilitas diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free from random error). Kesalahan acak akan menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran. Jika ingin merasa yakin bahwa nilai dari kuesioner dapat mencerminkan tingkat pengaruh keputusan konsumen secara andal, penelitian yang dilakukan harus menunjukkan tingkat keandalan data yang tinggi. Koefesien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefesien yang dapat diterima yaitu di atas 0, Analisis Tabulasi Sederhana Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk prosentase. Rumus ini ditulis sebagai berikut : P = fi x100%.. (3) fi Di mana : P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu. fi = banyaknya jumlah responden Skor Rata-Rata Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

34 Rumus : x= fi.wi.. (4) fi Di mana : x = rata rata berbobot fi = frekuensi wi = bobot Setelah itu digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut : Rs = R( bobot ).. (5) M Di mana ; R ( bobot ) = bobot terbesar bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot Langkah terakhir adalah menentukan EPIC Rate dengan rumus: EPIC Rate = x Empahty + x Persuasion + x Impact + x Communicaton (6) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian Analisis data mengunakan software SPSS for windows dan microsoft Excel, serta menggunakan EPIC Model untuk mengukur efektivitas promosi yang diterapkan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner kepada responden diuji melalui skala Likert. Skor untuk setiap jawaban responden dalam kuesioner dapat dilihat dalam Tabel 2.

35 Tabel 2. Skor penilaian jawaban responden dalam kuesioner Jawaban Singkatan Skor Sangat tidak setuju Tidak setuju Cukup Setuju Sangat setuju STS 1 TS 2 C 3 S 4 SS 5

36 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Sejarah Primagama dan Primagama Merdeka Lembaga Pendidikan Primagama telah berdiri 28 tahun berkecimpung dan mengabdikan diri di dunia pendidikan. Sejak didirikan oleh Purdi E. Chandra di Yogyakarta pada tanggal 10 Maret 1982 hingga sekarang Primagama tetap berkembang dengan penuh keyakinan akan komitmennya di dunia pendidikan serta pengelolaan yang profesional. Kini Primagama tidak hanya eksis, tapi juga telah menjadi bimbingan belajar ternama sekaligus terbesar di Indonesia dan tercatat dalam daftar museum rekor Indonesia (MURI) pada tahun 1999 sebagai bimbingan belajar terbesar di Indonesia dan memiliki banyak outlet ( Salah satu outlet yang telah berdiri ± 11 tahun yaitu Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka yang berlokasi di Mall Merdeka B-26 Bogor. Sebagai knowledge institution, dalam konteks pendidikan Primagama tetap konsisten dengan positioning sebagai pendamping belajar sekaligus mitra sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sesuai dengan tugasnya pendidikan formal (sekolah) berupaya menerjemahkan kurikulum pendidikan dengan lebih berkonsentrasi pada transfer konsep-konsep dasar sementara Primagama lebih menitikberatkan pada penguatan konsep materi (reinforcement), perbaikan dan pengulangan materi pelajaran yang diberikan di sekolah (remedial), pengayaan dan pengembangan materi pelajaran sekolah (enrichment), penanganan terhadap masalah belajar baik kesulitan materi pelajaran maupun strategi belajar (consulting-conselling) dan pengerjaan variasi soal serta strategi belajar menuju proses pencapaian prestasi belajar yang optimal (accelerated learning). Banyaknya muatan materi pendidikan yang harus dikuasai, pengulangan materi yang sepenuhnya belum dipahami bisa saja menjadikan siswa kewalahan dalam menyikapi dan mengorganisir cara belajar. Perubahan kebijakkan pemerintah dalam hal pendidikan sering menimbulkan keresahan dan kecemasan di kalangan para siswa maupun orang tua. Di sinilah Primagama mengambil peran

37 dengan penajaman sistem pengajaran Problem Solving yang pada implementasinya lebih menekankan pada pemecahan masalah secara universal. Penambahan materi di luar jam bimbingan belajar diharapkan dapat mengatasi kebuntuan belajar siswa dalam hal materi pelajaran maupun strategi belajar (Instructional Guidance), informasi dan pengkajian arah kebijakkan pendidikan secara makro maupun lingkup otonomi daerah serta bagaimana menyikapi kebijakkan-kebijakkan dunia pendidikan (Educational Guidance) serta penanganan masalah pribadi baik yang berkaitan dengan psikomotorik maupun afektif siswa (Personal Guidance) Lokasi Lembaga Pendidikan Primagama Kantor pusat dari Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka bertempat di Graha Primagama Jalan Diponegoro 89 Yogyakarta telepon (0274) , Lokasi Lembaga Pendidikan Primagama yang menjadi tempat penelitian berada di salah satu outlet di Bogor yaitu bertempat di Mall Merdeka B- 26 telepon (0251) Visi, Misi dan Filosofi Lembaga Pendidikan Primagama Visi dari Lembaga Pendidikan Primagama yaitu menjadi institusi pendidikan luar sekolah yang terkemuka, terunggul dan terbesar di Indonesia. Misi dari Lembaga Pendidikan Primagama sendiri, yaitu : 1. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai lembaga pendidikan luar sekolah yang terdepan dalam prestasi. 2. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai tempat bagi karyawan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan bersamasama mewujudkan kesejahteraan. 3. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai mitra kerja yang handal bagi relasi. 4. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai tempat bagi setiap insan untuk berprestasi, berkreasi dan mengembangkan diri. 5. Menjadikan Lembaga Pendidikan Primagama sebagai aset pendidikan nasional dan kebanggaan masyarakat. Filosofi dari Lembaga Pendidikan Primagama : 1. Bekerja adalah ibadah.

38 2. Senantiasa bekerjasama. 3. Berkarya sepanjang hayat. 4. Berkembang dalam keselarasan, keserasian dan kebanggaan Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Keberadaan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka selama ini juga didukung oleh SDM yang menjadi staf dan tenaga pengajar yang profesional yang mampu mentransformasikan produk-produk Primagama yang berkualitas mutunya sangat terjaga, karena itu Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada Gambar 3. Kepala Cabang : Drs. Siswandi, M.Si Staff. Adm. Cabang Humas/Marketing : Abdul Martin, S.Pd. Staff. Adm. Cabang Keuangan : Dini Widianti, A.md Tentor Berikat Manajemen (TBM): 1. Bagian Akademik : Eka Ainun Cahya, S.Si 2. Bagian Kesiswaan : Wulandari, S.E T-Smart Office Boy :Yusuf Gambar 3. Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka

39 Keterangan: Kepala Cabang Tujuan jabatan: 1. Menyelengarakan operasional kantor cabang secara mandiri, efisien, efektif dan produktif. 2. Menyelengarakan Proses Belajar Mengajar secara optimal dan teratur. Tugas Utama: 1. Merancang dan menyelenggarakan even pemasaran secara professional. 2. Merekrut dan membina tentor serta karyawan secara berkelanjutan. 3. Merancang dan menciptakan aliran kas keuangan secara sehat dan melaporkannya secara rutin kepada Departemen Keuangan. 4. Menciptakan sekaligus menjaga nama baik Lembaga Pendidikan Primagama. Tugas Tambahan: 1 Menjalin hubungan kerja kepada relasi secara optimal (Media Cetak dan Elektronik, Percetakan, Sekolah, Depdiknas). Tanggung jawab: 1. Tercapainya perolehan jummlah siswa dan pendapatan sesuai target. 2. Terkendalinya pembelajaan/biaya operasional kantor cabang. 3. Terciptanya hubungan kerja tentor dan karyawan yang harmonis. 4. Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di Sekolah Favorit dan PTN. Lain-lain: 1. Melaporkan kegiatan operasional kepada General Manajer. 2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Departemen dan Kepala Bidang. 3. Dapat mendelegasikan sebagian tugas kepada bawahan. Staff. Adm. Cabang Humas/Marketing Tujuan jabatan: 1. Menyelengarakan even promosi yang menarik, berkualitas dan bernuansa akademis.

40 2. Menciptakan negosiasi dan transaksi penjualan sebanyak mungkin. Tugas Utama: 1. Menyiapkan sarana publikasi berupa brosur, undangan, iklan radio, Koran dan lain-lain. 2. Menyiapkan ruang atau gedung secara prensentatif untuk even promosi beserta fasilitas pendukung lainnya. 3. Menyediakan narasumber yang menarik minat para siswa. 4. Melakukan direct mile kepada calon siswa secara berkala setelah even terselenggara. 5. Menjalin kerjasama yang baik kepada pihak Sekolah dan Depdiknas. Tugas Tambahan: 1. Mengarsip dengan baik alamat para siswa guna menciptakan pembelian berulang untuk kelas berikutnya ditahun yang akan datang. 2. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh Pimpinan cabang. Tanggung jawab: 1. Tercapainya perolehan jummlah siswa yang diharapkan sesuai target. 2. Tercapainya jumlah pendapatan sesuai target. 3. Terciptanya citra lembaga yang baik dan prestisius. 4. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan proaktif. Lain-lain: 1. Melaporkan kegiatan operasional kepada Kepala Cabang. 2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Cabang dan Kepala Cabang Pembantu. 3. Dapat mendelegasikan sabagian tugas kepada bawahan. Staff. Adm. Cabang Keuangan Tujuan jabatan: 1. Memberikan pelayanan administrasi keuangan dan personalia di Kantor Cabang. 2. Menyelengarakan pelatihan dan pembinaan bagi tentor dan karyawan.

41 3. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan produktif. Tugas Utama: 1. Menyiapkan sarana administrasi keuangan dan personalia berupa kas bank, buku piutang, blanko penilaian kinerja, presensi karyawan, dll. 2. Membuat jadwal penarikan piutang secara optimal. 3. Menyiapkan jadwal pembayaran biaya operasional. 4. Menyiapkan buku besar angsuran pembayaran bimbingan. 5. Membuat laporan tertulis keuangan secara rutin ke Keuangan Pusat. Tugas Tambahan: 1. Melaporkan siswa yang mengundurkan diri. 2. Mengarsip dengan baik semua bukti pemasukan, pengeluaran, dan laporan keuangan bulanan. 3. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh Pimpinan cabang. Tanggung jawab: 1. Tercapainya cash flow keuangan yang lancar, tercatat dan sehat sesuai RAPB. 2. Terkendalinya biaya operasional Kantor Cabang. 3. Penarikkan piutang yang efektif dan terkendali sisa piutang angsuran siswa di akhir tahun. 4. Terciptanya kesesuaian besarnya saldo dengan kondisi riil keuangan. 5. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan produktif. Lain-lain: 1. Melaporkan kegiatan operasional kepada Kepala Cabang. 2. Secara proaktif melakukan koordinasi kerja dengan Pimpinan Cabang dan Kepala Cabang Pembantu. 3. Dapat mendelegasikan sabagian tugas kepada bawahan.

42 Tentor Berikat Manajemen (TBM) Tujuan jabatan: 1. Menyelengarakan kegiatan atau proses belajar mengajar dengan lancer, profesional dan berkualitas sehingga siswa mampu menyerap dan menguasai pelajaran dengan baik. Tugas Utama : 1. Mengajar sesuai bidang studinya dengan tepat waktu (sesuai jadwal), tepat materi (sesuai GBPP) dan menarik minat siswa. 2. Melaksanakan evaluasi belajar untuk para siswa sesuai jadwal. 3. Menginventarisir dan menguasai soal-soal CAWU, EBTANAS, UMPTN dan soal-soal lain yang ada pada modul atau Paket Soal Latihan (PSL). 4. Melakukan kooordinasi kerja dengan para tentor lainnya dalam rangka meningkatkan prestasi diri sendiri dan siswa secara keseluruhan. 5. Mampu menjadi kooordinator bidang studi dan Pembina bagi para tentor honorer. Tugas Tambahan: 1. Mengganti kekosongan jam mengajar tentor lainnya yang berhalangan. 2. Berpatisipasi pada even evaluasi belajar siswa maupun even promosi pemasaran. 3. Melaksanakan tugas lain atas pelimpahan tugas yang diberikan oleh kepala cabang. Tanggung jawab: 1. Hadir untuk mengajar sesuai bidang studi dan jadwal yang disepakati. 2. Meningkatkannya nilai evaluasi belajar para siswa. 3. Meningkatnya jumlah kehadiran siswa secara berkualitas. 4. Menjaga sopan dan santun dan nama baik lembaga. 5. Menjamin kelancaran pengajaran yang meliputi perencanaan, proses dan evaluasi di kantor cabang.

43 Lain-lain: 1. Bersedia untuk tidak mengajar pada bimbingan belajar lain di dalam maupun di luar jam kerja selama berstatus tentor Primagama. 2. Bila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada kepala cabang paling lambat dua hari sebelumnya. Tentor Smart (Tentor Honorer) Tujuan jabatan: 1. Menyelengarakan kegiatan atau proses belajar mengajar dengan lancer, profesional dan berkualitas sehingga siswa mampu menyerap dan menguasai pelajaran dengan baik. Tugas Utama : 1. Mengajar sesuai bidang studinya dengan tepat waktu (sesuai jadwal), tepat materi (sesuai GBPP) dan menarik minat siswa. 2. Melaksanakan evaluasi belajar untuk para siswa sesuai jadwal. 3. Menginventarisir dan menguasai soal-soal CAWU, EBTANAS, UMPTN dan soal-soal lain yang ada pada modul atau Paket Soal Latihan (PSL). 4. Melakukan kooordinasi kerja dengan para tentor lainnya dalam rangka meningkatkan prestasi diri sendiri dan siswa secara keseluruhan. Tugas Tambahan: 1. Mengganti kekosongan jam mengajar tentor lainnya yang berhalangan. 2. Berpatisipasi pada even evaluasi belajar siswa maupun even promosi pemasaran. Tanggung jawab: 1. Hadir untuk mengajar sesuai bidang studi dan jadwal yang disepakati. 2. Meningkatkannya nilai evaluasi belajar para siswa. 3. Meningkatnya jumlah kehadiran siswa secara optimal. 4. Menjaga sopan dan santun dan nama baik lembaga. 5. Menjamin kelancaran pengajaran yang meliputi perencanaan, proses dan evaluasi di kantor cabang.

44 Lain-lain: 1. Bersedia untuk tidak mengajar pada bimbingan belajar lain di dalam maupun di luar jam kerja selama berstatus tentor Primagama. 2. Bila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada kepala cabang paling lambat dua hari sebelumnya. 3. Sifat hubungan kerja adalah kemitraan. 4. Tidak mendapatkan uang makan, uang transport dan THR, tetapi mendapatkan honorarium dan bingkisan hari raya. Office Boy Tujuan Jabatan : 1. Memberikan pelayanan umum kepada seluruh karyawan guna kelancaran operasional kantor cabang. 2. Menjaga keamanan dan menata parkir kendaraan tamu dan siswa. Tugas Utama : 1. Menata peralatan kerja dan ruang kelas hingga Nampak nyaman dan rapih. 2. Membersihkan ruangan kerja dan ruang kelas setiap hari. 3. Menyiapkan ruang rapat untuk pertemuan karyawan tentor. 4. Merawat tanaman hias dan taman kantor. 5. Menyediakan minuman tamu, karyawan dan tentor. 6. Menjaga keselamatan dan keamanan kantor berikut peralatannya. 7. Melaksanakan foto copy dan kirim surat ke kantor pos. Tugas Tambahan : 1. Turut menjaga keamanan di saat liburan Hari Raya Idul Fitri. 2. Membantu pekerjaan lain guna kelancaran tugas tim. Tanggung Jawab : 1. Terciptanya kebersihan kantor cabang. 2. Tersedianya minuman karyawan setiap hari. 3. Terjaganya kendaraan parker disaat bimbingan belajar. 4. Terawatnya gedung dan peralatan kerja kantor.

45 Lain-lain : 1. Kendaraan hilang bukan tanggung jawab lembaga dan parkir tidak dipungut biaya. 2. Office Boy adalah putra daerah asal cabang Gambaran Program Belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Perihal implementasi dari program Primagama sebagai pendamping belajar utama siswa, Primagama mengedepankan konsep Problem Solving yang telah dirumuskan silabusnya yang meliputi : 1. Instructional Guidance (Pendamping Belajar) Program pendampingan dan perbantuan belajar kepada siswa baik menyangkut materi pelajaran atau teknis belajarnya. 2. Educational Guidance (Pendampingan Pendidikan) Berupa Konsultasi dan penjelasan-penjelasan secara detail mengenai pendidikan secara makro, baik arah ataupun tujuan kebijakan-kebijakan pendidikan. 3. Personal Guide (Pendampingan pemecahan masalah pribadi) Bertujuan membantu para siswa Primagama untuk mengatasi masalahmasalah yang bersifat pribadi sebagai akibat kekurangmampuan individu (siswa) dalam menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan kepribadian, keluarga, persahabatan ataupun lingkungan. Metode Problem Solving dilakukan secara individu (face to face relationship) ataupun klasikal. Metode Klasikal dilakukan berbarengan dengan kegiatan belajar mengajar dengan konsep pengajaran R.E.C. Konsep pengajaran REC (Remedial, Enrichment, Consulting-Conseling) yang dikembangkan oleh Primagama sangat sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa saat ini. R (Remedial) : memberikan materi pelajaran (mengulang, menambahkan sekaligus melengkapi materi pelajaran di Sekolah), karena banyaknya materi yang harus disampaikan oleh sekolah sementara alokasi dan target, baik target waktu maupun materi harus sesuai, sehingga mungkin ada sebagian materi yang tidak tersampaikan secara menyeluruh atau siswa kurang jelas maka Primagama

46 melengkapi atau siswa kurang jelas maka Primagama melengkapi dan memberikan penjelasan secara detail dan lengkap. E (Enrichment) : Primagam memberikan pengayaan materi melaui latihan soal-soal ulangan harian, soal-soal semester, sola-soal UAS (Ujian Akhir Sekola)/ UN (Ujian Nasional), soal-soal SPSB (Soal Penerimaan Siswa Baru) dan soal-soal UMPTN (Ujian Masuk Pergutuan Tinggi Negeri)/ UM-UGM (Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada) dari tahun-tahun sebelumnya. Dan juga diberikan TUC (Tes Uji Coba) UAS/UN maupun UMPTN/UM-UGM secara berkala. C (Consulting) : Setiap tentor Primagama siap melayani kesulitan dan keluhan siswa tentang masalah pelajaran dan belajar baik didalam kelas maupun diluar kelas. Konsultasi yang diberikan bisa masalah pelajaran, mengenai gambaran jenjang pendidikan yang lebih tinggi, masalah pemilihan jurusan, maupun masalah pribadi dan psikologi. Penerapan metode belajar di Primagama, selain lebih memantapkan konsep materi juga menjadikan siswa lebih berpikir kreatif, inovatif dan akan mempengaruhi pola pikir serta kepribadian yang tidak mudah putus asa, tidak hanya sekedar menggunakan nalar atau logika semata. Metode belajar Smart Solution yang dikembangkan Primagama adalah: S (Simple) : Membuat belajar dan penyelesaian soal-soal yang dirasa sulit menjadi mudah diselesaikan. M (Mind) : Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan rumus- rumus yang mudah diingat A (Applicable) : Dapat dan dengan mudah rumus-rumus tersebut diterapkan untuk penyelesaian soal R (Rational) : Penyelesaian soal-soal dengan masuk akal dan tetap sesuai dengan konsep dasar T (Trick) : Cara penyelesaian yang cepat dan mudah sekaligus cerdas

47 Metode lainnya Lembaga Pendidikan Primagama yang membedakan dengan Lembaga Pendidikan yang lain yaitu: tes bakat dan minat dari siswa/i yang dilakukan melalui sidik jari sehingga tiap siswa/i dapat mengetahui arah bakat serta minat tiap siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka ; Fisika tanpa rumus, dimana metode pembelajaran yang diadopsi dari temuan Prof. Yohanes Surya (Gasing = Ga pusing) secara logika dapat memecahkan soal, setiap tentor primagama diberikan pelatihan secara khusus. Sistem serta jaringan bank soal terus dikembangkan oleh Primagama dan dipergunakan sebagai database dan bahan penelitian sebagai upaya peningkatan kualitas materi belajar siswa. Materi pelajaran yang dikemas secara ringkas dan terpadu di dalam panduan belajar sebagai sarana belajar siswa, ditunjang oleh Paket Soal Latihan (PSL) yang meliputi latihan dan prediksi soal-soal Semester, UAN/UAS, PSB dan UMPTN maupun suplemen tambahan berisi soal-soal muatan lokal sangat membantu siswa dalam efektivitas belajar. Evaluasi rutin serta konsultasi dilakukan terutama pada saat pemilihan program studi di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan kemampuan serta kemauan dengan mengacu pada data-data riil siswa. Pemantauan secara rutin oleh Bidang Pusdiklat terhadap tenaga pengajar (tentor), pelatihan-pelatihan materi standar serta materi terbaru baik dengan metode Quantum Learning maupun Quantum Teaching menjadikan tentor lebih akrab, lebih dapat memahami dan mengerti kebutuhan siswa. Fasilitas-fasilitas tambahan diberikan kepada para siswa agar menjadikan mereka lebih tenang untuk belajar di Primagama meliputi Beasiswa Pendidikan bagi siswa yang mempunyai prestasi tinggi serta Dana Perlindungan Siswa (asuransi) yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa yang terkena musibah. Pada program kelas tiga ( kelas 12) Lembaga Pendidikan Primagama memiliki target yang sudah dibuat dalam satu paket dalam program bimbingan belajar. Berikut program Kelas 12 yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka disajikan pada Tabel 3.

48 Tabel 3. Bentuk Paket Program kelas Tiga SMU Program Target Program 3 SMU-IPA - Sukses Ulangan Harian - Sukses Ujian Semester - Sukses di UAN - Diterima di prodi favorit - Peningkatan prestasi akademik di sekolah Mata Pelajaran - PPKN - Bhs Indonesia - Matematika - Fisika, Kimia, Biologi - Bhs Inggris 3 SMU-IPS - Sukses Ulangan Harian - Sukses Ujian Semester - Sukses di UAN - Diterima di prodi favorit - Peningkatan prestasi akademik di sekolah - PPKn - Bhs Indonesia - Matematika - Ekonomi, Sejarah, Sosial dan Geografi - Bhs Inggris 4.3. Bauran Promosi Primagama Merdeka Kegiatan-kegiatan yang menghasilkan kesadaran konsumen akan adanya suatu produk, di samping juga pengetahuan tentang atribut-atributnya yang khas dan diinginkan. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Primagama Merdeka dari Tabel 4. Berdasarkan hasil dari penyebaran kuesioner dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siwa/i mengenal primagama dari bentuk promosi dari brosur/harga promosi yang ditawarkan sebesar 35,6 % dan terbesar kedua yaitu bentuk promosi dari pihak lain seperti dari teman, guru serta orang tua.

49 Tabel 4. Jumlah responden berdasarkan bentuk promosi Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Brosur/harga Promosi yang ditawarkan Spanduk Try out gratis Kunjungan ke sekolahsekolah Pihak lain : teman,guru, orang tua dll Program belajar gratis Kegiatan yang diselenggarakan : Seminar anti narkoba dan special event Total 88 35, , , , ,49 2 0,08 2 0, Keterangan : jawaban responden dapat lebih dari satu 4.4. Karakteristik Responden Penelitian yang dilakukan terhadap siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama menghasilkan beberapa karakteristik yakni meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, asal sekolah, sumber biaya pendidikan serta pendapatan orang tua per bulan. Karakteristik tersebut merupakan gambaran keadaan/kondisi dari siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor. 1. Usia Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini merupakan siswa/i kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berusia antara tahun. Dimana pada bangku kelas tiga lebih banyak mengikuti

50 bimbingan belajar di luar sekolah dengan tujuan pencapaian nilai UAN dan persiapan memasuki perkuliahan dan memilih Perguruan Tinggi Negeri untuk kelanjutan studi. 2. Jenis kelamin Berdasarkan hasil jawaban kuesioner oleh 100 orang responden, diketahui bahwa perbandingan antara pria dan wanita yang menjadi siswa/i Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor terdiri dari 40 persen laki-laki dan 60 persen perempuan. Tabel 5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase Laki-laki Perempuan Total Pendidikan Responden yang merupakan pendidikan SMA kelas tiga terdiri dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Tiap jurusan terbagi menjadi beberapa kelas yang dapat dilihat pada Tabel 6. Dari hasil dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pendidikan SMA lebih banyak dari jurusan IPA yang mengikuti bimbingan belajar yang dilakukan untuk memperdalam materi dari sekolah.

51 Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan jurusan Kelas jurusan Jumlah (orang) 3 IPS1 3 IPA 1 3 IPA 3 3 IPA 4 3 IPA 5 3 IPA 6 3 IPA Excelent Total Asal sekolah Berdasarkan karakteristik asal sekolah, dari sampel yang diteliti asal sekolah dari siswa/i yang mengikuti bimbel di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka berasal dari sekolah di Bogor, yang dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. SMA Negeri 5 yang paling dominan yang mengikuti program bimbingan belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka sebanyak 32 orang. Yang paling terendah yaitu: SMA Negeri 6, SMA Regina Pacis, MAN, SMA Al-Ghazaly, SMA Insan Kamil, SMA Kornita dan SMA Mardi Yuana, dengan jumlah masing-masing satu orang.

52 35 SMA Negeri SMA Negeri 2 SMA Negeri 3 SMA Negeri 4 SMA Negeri 5 SMA Negeri 6 SMA Negeri 9 SMA Negeri 10 SMA Rimba Raya SMA Taruna Andigha SMA BBS SMA Regina Pacis MAN SMA Al-Ghazaly SMA INSAN KAMIL SMA KORNITA SMA Mardi Yuana Gambar 4. Jumlah responden berdasarkan asal sekolah 5. Sumber biaya pendidikan Sumber biaya pendiikan dari hasil dari 100 orang mengisi lembar kuesioner, umumnya sumber biaya pendidikan responden berasal dari orang tua yakni sebanyak 90 persen, sedangkan untuk sumber biaya pendidikan dari keluarga dan beasiswa sebanyak 1 persen. 6. Pendapatan Orangtua per bulan Karakteristik yang terakhir adalah pendapatan orang tua (Tabel 5), pendapatan terbanyak dari orangtua responden Rp Rp adalah 39 persen responden dan sebanyak 7 persen pendapatan orangtua responden di antara Rp sampai Rp Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.

53 Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pendapatan orangtua per bulan Pendapatan orangtua perbulan Jumlah (orang) Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Tidak menjawab Total Hasil Pengolahan Data Validitas adalah dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur sedang realibilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali (Umar, 2002). Hasil penelitian bahwa kuesioner dinyatakan valid karena nilai r untuk masing-masing atribut lebih dari nilai minimum r yang ditetapkan (Lampiran 3). Hasil penelitian dinyatakan reliable jika nilali alphanya lebih dari 0,6. Hasil Pengujian kuesioner dengan n= 30 menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan andal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai alphanya 0,913 ( Lampiran 4) EPIC Model Analisis Tabulasi Sederhana Dalam analisis ini data yang diperoleh dari keempat dimensi diubah ke bentuk prosentase (Lampiran5). a. Dimensi Empathy Dimensi Empathy (empati) digambarkan pada peryataan nomor 1 dan 4, yaitu (1) Promosi Primagama Merdeka sudah baik dan (4) Saya menyukai promosi Primagama Merdeka. Pada hasil yang

54 didapatkan (Tabel 8), sebesar 65 % pada peryataan (1) dan (4) sebesar 45 % memilih setuju terhadap kedua peryataan tersebut. Tabel 8. Dimensi Empathy responden Atribut Bobot Prosentase (%) P1 P4 Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup (C) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL b. Dimensi Persuasion responden Dimensi Persuasion (persuasi) digambarkan pada peryataan nomor 3, 5 dan 7, yaitu (3) Promosi Primagama Merdeka menarik perhatian saya, (5) Promosi Primagama Merdeka menjadikan saya ingin mengikuti program bimbel di Primagama Merdeka dan (7) Promosi yang dilakukan Primagama Merdeka mendorong saya untuk mengikuti program bimbel di Primagama Merdeka. Secara keseluruhan menyetujui pernyataan tersebut. Berdasarkan hasil penyebaran (Tabel 9) kuesioner tersebut didapatkan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peryataan yang diajukan pada peryataan (3), (5) dan (7) sebesar 46%, 62% dan 64%.

55 Tabel 9. Dimensi Persuasion responden Atribut Bobot Prosentase (%) P3 P5 P7 Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup (C) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL c. Dimensi Impact Dimensi Impact (dampak) digambarkan pada peryataan nomor 6 dan 9, yaitu : (6) Promosi yang dilakukan Primagama Merdeka lebih kreatif dibanding yang lain dan (9) Promosi Primagama Merdeka lebih jelas dibandingkan dengan yang lain. Hasil yang diperoleh penggambaran dimensi impact lebih tinggi yang ada yaitu berada di antara setuju dan cukup (Tabel 10). Pada peryataan (6) responden sebsar 47% menyatakan cukup sedagkan pada peryataan (9) menyatakan setuju terhadap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

56 Tabel 10. Dimensi Impact responden Atribut Bobot Prosentase (%) P6 P9 Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup (C) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL d. Dimensi Communication responden Dimensi Communication (komunikasi) digambarkan pada peryataan nomor 2,8,10,11 dan 12, yaitu (2) Promosi Primagama Merdeka mudah dimengerti, (8) Promosi Primagama Merdeka mampu berkomunikasi dengan saya, (10) Promosi Primagama Merdeka lebih jelas dibandingkan dengan yang lain, (11) Metode belajar Smart Sollution Primagama Merdeka dapat membantu anda dalam mengikuti pelajaran sekolah dan (12) Metode belajar Smart Sollution sudah tercermin dari promosi yang dilakukan Primagama Merdeka. Dari keseluruhan hasil prosentase, responden menyatakan cukup pada peryataan (2), (8), (10), (11) dan (12) yang diajukan dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 11.

57 Tabel 11. Dimensi Communication responden Atribut Bobot Prosentase (%) P2 P8 P10 P11 P12 Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup (C) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Skor Rata-Rata Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot (Lampiran 6). a. Dari Tabel 8 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Empathy, seperti pada Gambar 5. Hasil perhitungan skor rata-rata pada dimensi empathy menyatakan Efektif dengan nilai skor rata-rata yaitu : 3,66. 0, ,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 X Empathy Gambar 5. Hasil pengukuran dimensi Empathy

58 b. Dari Tabel 9 diperoleh diperoleh skor rata-rata respon dimensi Persuasion. Nilai skor rata-rata untuk dimensi persuasion sebesar 3,75 yang dapat dinyatakan efektif (Gambar 7). 0, ,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 X Persuasion Gambar 6. Hasil pengukuran dimensi Persuasion c. Dari Tabel 10 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Impact. Berdasarkan hasil skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,56 yang berada pada rentang skala 3,428-4,285 dimana posisi pada rentang tersebut dapat dinyatakan efektif (Gambar 7). 0, ,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 X Impact Gambar 7. Hasil pengukuran dimensi Impact d. Dari Tabel 11 diperoleh skor rata-rata respon dimensi Communication. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari skor ratarata sebesar 3,65 yang berada pada rentang skala 3,428-4,285 yang dapat dinyatakan efektif dapat dilihat pada Gambar 8. 0, ,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 X Communication Gambar 8. Hasil pengukuran dimensi Communication

59 Selanjutnya, rata-rata keseluruhan yaitu EPIC Rate : EPIC Rate = x Empahty + x Persuasion + x Impact + x Communicaton 4 = 3,66 + 3,75 + 3,56 + 3,65 4 = 14,62 = 3,66 4 Dari hasil perhitungan EPIC Model dari keempat dimensi, dimensi Empathy sebesar 3,66 yang menyatakan efektif. Dimensi Persuasion dinyatakan efektif dilihat dari jumlah skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,75. Dimensi berikutnya adalah dimensi Impact yang juga dinyatakan efektif berdasarkan perhitungan skor rata-rata yang menghasilkan nilai 3,56. Sedangkan dimensi yang terakhir yaitu dimensi Communication juga dikatakan efektif dengan nilai yang diperoleh sebesar 3,65. Secara keseluruhan EPIC Rate, rata-rata adalah 3,66, artinya promosi yang dilakukan Lembaga Primagama Merdeka efektif. Keseluruhan grafik dapat dilihat pada Gambar 9.

60 Empathy ,66 = 3,56 = 2 1 3,75 = Impact Persuasion ,65 = 5 6 Communication Gambar 9. Gambar EPIC Model Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Rentang skala penilaian digunakan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 5, maka rentang skala penilaian yang didapat adalah : STES STE TE CE E SE SES 0, ,714 2,571 3,428 4,285 5,412 6,000 Gambar 10. Hasil pengukuran posisi keputusan

61 4.7. Saran dari responden Dalam melaksanakan penelitian, beberapa responden juga aktif dalam memberi saran atau masukan bagi pihak Lembaga Primagama Merdeka Bogor. Responden memberikan masukan yaitu : a. Membuat brosur dan selebaran yang berwarna sehingga orang yang membaca tidak bosan dan dengan warna yang menarik perhatian, juga mengurangi padatnya kata atau kalimat yang menjelaskan program yang ditawarkan kepada responden. b. Menambah variasi dalam hal melakukan promosi dari Lembaga Primagama Merdeka Bogor sehingga informasi yang disebarkan tidak dirasakan kurang oleh siswa/i. c. Mempertimbangkan tentang jumlah siswa/i dalam satu ruangan kelas sehingga kegiatan belajar dan mengajar lebih efektif lagi. Dan membuat suasana belajar yang nyaman bagi siswa/i. d. Memperbanyak lagi program harga promosi yang menarik para siswa/i yang akan memilih Lembaga Primagama Merdeka Bogor sebagai tempat bimbingan belajar mereka Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian dengan EPIC Model yang terdiri dari empat dimensi. Dimensi empathy yang memperoleh skor rata-rata sebesar 3,66 kemudian dimensi persuasion skor rata-rata yang diperoleh 3,75. Skor rata-rata dimensi impact yang diperoleh 3,56 dan dimensi communication memperoleh skor ratarata 3,65. Dari hasil keempat dimensi tersebut berada pada rentang skala 3,428-4,285 yang dapat dinyatakan efektif. EPIC Rate yang diperoleh yaitu 3,66 yang masih dapat ditingkatkan menjadi 4,285 yang berada pada rentang skala sangat efektif dengan meningkatkan nilai skor rata-rata setiap dimensi dalam EPIC Model dalam melakukan promosi, khususnya pada dimensi impact (dampak) dan dimensi communication (komunikasi) yang mendapatkan skor rata-rata lebih kecil dibanding kedua dimensi yang lainnya, dengan melakukan komunikasi kepada konsumen melalui pesan-pesan yang mudah diingat, slogan yang menarik

62 perhatian, simbol produk yang dapat dihubungkan dengan mereknya, dan melakukan pengulangan untuk membentuk proses pengingatan. Pada tahap planning primagama merdeka melakukan promosi menggunakan brosur yang menarik dan berwarna kemudian melibatkan konsumen yang sudah mengikuti program bimbingan belajar di primagama merdeka sebagai bentuk promosi penjualan personal yang efektif dalam peningkatan jumlah siswa/i yang akan mengikuti bimbingan belajar di primagama merdeka. Tahap organizing, primagama merdeka bekerja sama dengan primagama pusat di Yogyakarta. Primagama merdeka melakukan kegiatan promosi setiap tahun ajaran baru. Kepala cabang merancang dan menyelenggarakan even pemasaran secara profesional kemudian staff. adm. cabang humas/marketing yang melaksanakan even promosi yang menarik, berkualitas dan bernuansa akademis. Pada tahap actuating, primagama merdeka melakukan kegiatan try out gratis pada kunjungan ke sekolah-sekolah di kota Bogor dan mengenalkan metode Smart Sollution sehingga menumbuhkan ketertarikan siswa/i akan metode yang ditawarkan oleh primagama. Controlling, tahap yang dilakukan dengan pengontrolan dan pengawasan yang dilakukan primagama merdeka terhadap kegiatan promosi. Berdasarkan perhitungan efektivitas pada dimensi impact (dampak) masih kurang maksimal sehingga primagama merdeka perlu melakukan pengontrolan terhadap dampak yang dapat dirasakan oleh konsumen melalui kegiatan promosi yang akan diselenggarakan. Nilai yang diperoleh dari perhitungan EPIC Model, Lembaga Primagama Merdeka masih belum maksimal sehingga perlu meningkatkan skor rata-rata untuk mencapai skor 4,285 dengan melakukan kegiatan promosi yang lebih memperhatikan pengaruh dari keempat dimensi yaitu emphaty, persuasion, impact dan communication.

63 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Bauran promosi yang telah dilaksanakan oleh Lembaga Primagama Merdeka, yaitu : periklanan, penjualan personal, hubungan masyarakat dan promosi penjualan. Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor melakukan periklanan dengan menyebarkan brosur dan spanduk yang dipasang di jalan-jalan yang strategis di Kota Bogor. Kegiatan penjualan personal yang dilakukan antara lain mengadakan try out di sekolahsekolah atau try out akbar yang bertempat di luar sekolah dapat diikuti oleh seluruh sekolah-sekolah di Kota Bogor. Promosi penjualan personal Member Get Member dengan penawaran pendapatan yang akan didapat oleh siswa/i yang berhasil mengajak temannya, juga berlaku untuk guruguru di sekolah, dengan insentif jangka pendek seperti potongan harga (diskon). Penjualan personal juga dilakukan dengan presentasi ke sekolahsekolah yang berbentuk demo soal dengan SMART SOLLUTION dan doorprize pada saat kegiatan berlangsung, kegiatan tersebut dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Dalam pemasaran langsung Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor melaksanakan kegiatan seminar anti narkoba atau acara special event. Promosi yang dilaksanakan bertujuan untuk menambah jumlah siswa/i yang mendaftar dan bila memungkinkan memenuhi target telah dibuat, masyarakat semakin mengetahui keberadaan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor dan menjalin komunikasi ke sekolah-sekolah. 2. Promosi yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor dari segi dimensi empathy yang memperoleh skor rata-rata sebesar 3,66 kemudian dimensi persuasion skor rata-rata yang diperoleh 3,75. Dimensi impact yang diperoleh 3,56 dan dimensi communication memperoleh skor rata-rata 3,65. Dari keempat dimensi tersebut dapat dinyatakan efektif. Jumlah EPIC Rate sebesar 3,66 yang menyatakan bahwa promosi yang dilakukan efektif. Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka memilih segmen pasar menengah ke atas dengan harga Lembaga

64 Pendidikan lebih tinggi dari kompetitornya. Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka memilih sekolah-sekolah favorit yang ada di perkotaan baik negeri atau swasta serta dari orang tua yang peduli terhadap peningkatan pendidikan yang bisa diperoleh dari bimbingan belajar yang diikuti. Dengan mengedepankan dalam peningkatan prestasi dari siswa/i yang mengikuti bimbingan belajar di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka. Melalui sarana dan prasarana yang memadai untuk kebutuhan kegiatan belajar dan mengajar. B. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk lebih meningkatkan efektivitas promosi Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor, adalah : 1. Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka melakukan kegiatan promosi ke seluruh sekolah-sekolah tidak hanya sekolah-sekolah di daerah perkotaan dan memberikan penjelasan tentang kegiatan promosi yang dilakukan melihat dari nilai yang diperoleh dari keempat dimensi, dimensi impact (dampak) yang mempunyai skor rata-rata yang lebih rendah dibanding ketiga dimensi lainnya. Untuk perbaikan ke depannya Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka dapat melibatkan konsumen dalam pesan yang akan disampaikan dalam bentuk promosi dan melakukan kegiatan evaluasi yang berkelanjutan sehingga terlihat hasil dari kegiatan promosi yang dilakukan. 2. Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor disarankan membuat dokumentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan data-data siswa/i yang pernah mengikuti bimbingan belajar terutama yang sudah berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri sehingga bisa menjadi peningkatan pengetahuan konsumen dan bisa menjadi keunggulan tersendiri dari kompetitor yang bergerak pada bidang yang sama seperti Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor.

65 DAFTAR PUSTAKA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Instrumen Pendataan Pendidikan Non Formal Kota Bogor, Bogor. Durianto, Darmadi, Sugiarto, Anton Wachidin Widjaja dan Hendrawan Supratikno Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif: Strategi, Program, dan Teknik Pengukuran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hiam dan Schewe The Portable MBA Pemasaran (Terjemahan). Binarupa Aksara, Jakarta. Imaduddin, M Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Leuwiliang Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Instintut Pertanian Bogor. Bogor. Jefkins. F Periklanan (Terjemahan). Erlangga, Jakarta. Kotler. P Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Prenhallindo, Jakarta. Kotler. P Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Prenhallindo, Jakarta. Kotler dan Adreasen Strategi Pemasaran untuk Organisani Nirlaba. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Kotler. P. dan G. Amstrong Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Lovelock, C.H. dan L.K. Wright Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Intermasa. Jakarta. Napitupulu, R. P. S Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada LPP (Lembaga Purnawarman Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Instintut Pertanian Bogor. Bogor. Pribadi, O Analisis Efektivitas Iklan TV Dove Shampoo di kota Bogor. Skripsi Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Instintut Pertanian Bogor. Bogor. Rangkuti, F Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sopiah dan Syihabudhin Manajemen Bisnis Ritel. Andi, Yogyakarta. Umar, H Metode Riset Komunikasi Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Umar, H Studi Kelayakkan Bisnis Teknik Menganalisis Rencana Bisnis Secara Komprehensif. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

66 Yudi.FB. Desember Analisis Efektivitas Iklan sebagai salah satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakkan dan Penerbitan PT RAMBANG dengan menggunakan Metode EPIC MODEL Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 3 No 6 Desember www. jurnal Sriwijaya.com. [20 September 2009] [ [ 14 Januari 2010]. Pendidikan. wikipedia indonesia.com [ 14 Januari 2010]

67 LAMPIRAN

68 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian LEMBAR KUESIONER Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA PROGRAM KELAS TIGA SMU DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA MERDEKA oleh Fuji Maria (H ), mahasiswi Penyelengaraan Khusus Sarjana, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Instintut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua Informasi dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan Terima Kasih. I. UMUM Screening : Dari bentuk promosi mana Anda mengenal Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka (Pilihan dapat lebih dari satu dengan cara melingkari) 1. Brosur dan harga promosi yang ditawarkan 2. Spanduk 3. Media Cetak dan Elektronik (Koran dan internet) 4. Penyelenggaraan Tryout gratis 5. Program Belajar Gratis 6. Kunjungan ke sekolah-sekolah 7. Kegiatan yang diselenggarakan seperti : seminar anti narkoba, parade band, dan special event for special school 8. Pihak lain : teman, guru, orang tua, dll 9. Tidak tahu (Jika jawaban yang dipilih tidak tahu maka responden tidak perlu melanjutkan pertanyaan di bawah ini) Lanjutan lampiran 1 Data responden 1. Usia : 2. Jenis Kelamin : 3. Pendidikan : 4. Asal Sekolah :

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Perubahan dan kemajuan secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perubahan dalam mempertahankan pangsa pasar, akibatnya timbul persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.

berikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model. EPIC MODEL Epic model merupakan model analisis efektivitas periklanan yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Epic Model dan mencakup empat dimensi

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional (correlational research). Menurut Mamang (2010), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional (correlational research). Menurut Mamang (2010), penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian korelasional (correlational research). Menurut Mamang (2010), penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Periklanan Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).

BAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135). BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang terus berfluktuasi. Siklus hidup produk yang semakin pendek, tuntutan standard kualitas dan desain

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3. 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dari lima bauran promosi, yaitu promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling), iklan (advertising), hubungan masyarakat (public relation),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lembaga Bimbingan Belajar Primagama 4.1.1. Sejarah Primagama dan Primagama Merdeka Lembaga Pendidikan Primagama telah berdiri 28 tahun berkecimpung dan mengabdikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEZZI UKTOLSEJA H24102038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan industri pariwisata di Indonesia menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin banyaknya alternatif

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian dan persaingan yang ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan memikirkan berbagai langkah dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Melihat kehidupan sekarang ini, mungkin konsumen perlu memiliki perlindungan untuk dirinya selain kegiatan untuk memenuhi kehidupannya seharihari. Di mana dalam hal ini dari pihak asuransi khususnya

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Minat Beli Ulang Hal yang penting bagi perusahaan adalah mempengaruhi pelanggan agar mereka mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa yang disediakan. Pembelian sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti semakin banyaknya jenis kosmetik diproduksi dalam negeri maupun

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara

BAB I PENDAHULUAN. karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA Hartini Prasetyo Wulandari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Pengertian periklanan dan Manajemen Periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai teori dan penelitian yang membahas mengenai defenisi strategi, strategi Push dan Pull, teori pemasaran jasa, strategi bauran pemasaran, dan

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam perekonomian perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

Lebih terperinci

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. Materi 14 Mendistribusikan dan Mempromosikan Produk by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Saluran Distribusi Keberhasilan dari produk apapun tergantung pada bauran distribusi-nya (kombinasi saluran distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci