berkualifikasi besar; kompeten Meningkatnya utilitas produk unggulan DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Transkripsi

1 DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SASARAN RENSTR RA TA DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Oleh: Dr. Ir. Darda Daraba, M.Si Konsolidasi Internal Ditjen Bina Konstruksi dalam rangka Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Konstruksi TA Palembang, 8 Maret 2016

2 Rencana Strategis

3 SASARAN PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Meningkatnya kapitalisasi konstruksi oleh investor nasional; Meningkatnya persentase Bad dan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) yang berkualifikasi besar; Meningkatnya tertib penyelenggaraan konstruksi Meningkatnya sumber daya manusia penyedia jasa konstruksi yang kompeten Meningkatnya utilitas produk unggulan

4 PROGRAM DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Sasaran Meningkatnya Tertib PenyelenggaraanKonstruksi Indikator Persentasi kenaikan tingkat tertib penyelenggara an konstruksi Target 2015: 4% 2016: 9% 2017: 9% 2018: 9% 2019: 9% 40%

5 ROAD MAP STRATEGI PERKUATAN SISTEM STRATEGI TUMBUH MELALUI INOVASI SISTEM PENYELE ENGGARAAN KEGIATA AN PEMBINAAN 1. NSPK 2. BIMBINGAN TEKNIK 3. MONITORING DAN EVALUASI 4. PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN 5. SISTEM INFORMASI KONSTRUK KSI YANG TERINTEGRASI STRATEGI DIVERSIFIKASI MELALUI EKSTENSI LINGKUP PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

6

7 6 Area Perubahan Menuju Zona Integritas WBBM 1. Manajemen Perubahan, untuk mengubah sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir, serta budaya kerja pegawai pada unit kerja yang dibangun. Manajemen perubahan yang dibangun meliputi : Target : Meningkatnya komitmen seluruh jajaran dan pegawai Direktorat Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam membangun Zona Integritas menuju WBBM Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada Direktorat t Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sesuai usulan sebaagai zona integritas menuju WBBM; Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kem mungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. 2. Penataan Tatalaksana, untuk meningkatkan efisiensii dan efektivitas sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada unit kerja. Target: Penggunaan teknologi informasi dalam proses integritas menuju WBBM; penyelenggaraan manajemen pemerintahan di zona Meningkatnya efisiensi dan efektifitas proses mana jemen pemerintahan di zona integritas menuju WBBM

8 6 Area Perubahan Menuju Zona Integritas WBBM 3. Penataan Manajemen SDM, untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur, yang didukung oleh sistem rekruitmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi. Target: Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparat tur pada masing-masing g Zona Integritas menuju WBBM; Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing Zona Integritas menuju WBBM; Meningkatkan disiplini SDMaparatur pada masing-masing i Zona Integritas menuji WBBM; Meningkatkan efektivitas manajemen SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBBM; Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBBM. 4. Penguatan Pengawasan, perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan d alam mencapai misi dan tujuan organisasi. Target: Meningkatkan kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan Negara oleh masing-masing bidang pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan Negawa pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; Meningkatkan status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan Negawa pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

9 6 Area Perubahan Menuju Zona Integritas WBBM 5. Penguatan Akuntabilitas, untuk meningkatka an penyelenggaraan pemerintah yang bersih pada unit kerja. Target : Meningkatkan kinerja pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Meningkatkan akuntabilitas instansi pemerintah 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Target: Meningkatkan kualitas pelayanan public (lebih cepat, mudah dan tanpa biaya) pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; Mengusahakan unit pelayanan memperoleh standarisasi pelayanan pada Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

10 Implementas si Pengukuran Kinerja

11 PENGUKUR RAN KINERJA DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI SISTEM PENYELENGGARA PERENCANAAN PROSES PROSES KEBUTUHAN PENGADAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI 25% 25% 25% SUBDIT 1 & 3 SUBDIT 1 SUBDIT 1, 2, 3, 4 Identifikasi Kebutuhan Pelaksanaan SMM, SMK3L, Pemrograman & Pengadaan Pelaksanaan Kontrak Penganggaran AAN (Permen PU No. 5/PRT/M/2015) OUTPUT PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN 25% SUBDIT 1, 2, 3, 4 Kesesuaian Perenc. Teknis Perenc. Kebutuhan SASARAN UTAMA KPI = PENINGKATAN TERTIB PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI : 9% (2016) DJSDA DJBM DJCK 9% 9% 9% DJPP 9%

12 INDIKATOR PEN NILAIAN KINERJA PERENCANAAN KEBUTUHAN 25% Identifikasi Kebutuhan & Kelayakan (12,5%) Pemrograman dan Penganggaran (12,5%) PROSES PENGADAAN 25% Pelaksanaan Pengadaan (25%) PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI 25% SMM(8%) SMK3L(8%) Pelaksanaan Kontrak Konstruksi (9%) PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN Kesesuaian Perencanaan Teknis (12,5%) Perencanaan Kebutuhan (12,5%) 25% TOTAL = TERTIBPENYEL ENGGARAAN KONSTRUKSI

13 TARGET PENGUK KURAN KINERJA (1) DJSDA 184 SATKER 590 PPK DJBM 193 SATKER 791 PPK DJCK 256 SATKER 641 PPK DJPP BALAI: 33 Satker di daerah: 146 satker BALAI: 11 Stk Satker di daerah : 145 satker Provinsi:33 Jumlah Satker di daerah: 165 Provinsi: SATKER Jumlah satker di daerah: PPK TARGET 9% TARGET 9% TARGET 9% TARGET 9%

14 TARGET PENGUK KURAN KINERJA (2) 33 Satker Balai 39 Satker Plk Pelaksana JaringanSumber Air 40 Satker Pelaksana Jaringan Pemanfaat an Air 25 Satker Operasi dan Pemeliharaan 8 Satker Pe embangunan 1 Satker Air Tanah dan Air Baku 28 SNVT Dinas Provinsi 9% 3 BALAI TERDIRI DARI 15 SATKER YANG MENCAKUP SELURUH TAHAP PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

15 TARGET PENGUK KURAN KINERJA (3) 11 Satker Balai 33 Satker Perencanaan & Pengawasan 84 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional 4 Satker Pe elaksanaan Jalan Bebas Hambatan 10 Satker Pelaksanaan Jalan Metropolitan 3 Satker Pelaksanaan Jembatan 32 SNVT Dinas Provinsi 9% 3 BALAI TERDIRI DARI 15 SATKER YANG MENCAKUP SELURUH TAHAP PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

16 TARGET PENGUK KURAN KINERJA (4) 33 Provinsi 33 Satker Ran ndal 33 Satker Pengembangan Kawasan Permukiman 33 Satker Air Minum dan Sanitasi 33 Satker Penataan Bangunan & Lingkungan 32 Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman 9% 3 PROVINSI TERDIRI DARI 15 SATKER YANG MENCAKUP SELURUH TAHAP PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

17 INDIKATOR KINERJA 1: PE ERENCANAAN KEBUTUHAN Rangkaian kegiatan perencanaan awal untuk menetapkan tujuan, strategi, langkah yang harus dilakukan, jadwal, serta kebutuhan sumber daya, terutama pendanaan untuk mencapa ai suatu infrastruktur. (Permen PU No. 05/PRT/M/2015) 25% INDIKATOR 1: IDENTIFIKASI KEBUTUHA AN & KELAYAKAN (12,5%) 1. Kesesuaian dengan Dokumen Rencana Strategis PUPR; 2. Kesesuaian dengan RTR, Rencana Induk (Master Plan) 3. Target Output & Outcome berdasarkan kebutuhan; 4. Identifikasi & pelibatan stakeholder terkait; 5. Studi Kelayakan (Teknis, Ekonomi Sosial dan Dampak Lingkungan); INDIKATOR 2 : PEMROGRAMAN DAN PENGANGGARAN (12,5%) 1. Analisa tingkat kompleksitas infrastruktur; 2. Identifikasi sumber daya; 3. Penyusunan Konsep Teknis Awal; 4. Pemilihan Teknologi; 5. Perhitungan Life cycle cost; 6. Pengelolaan Resiko; 7. Rencana Anggaran; 8. Penetapan metode penyelenggaraan proyek k (project delivery system). 2015

18 INDIKATOR KINERJA 2 : PE ELAKSANAAN PENGADAAN Kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. (Perpres 54/2010) 25% INDIKATOR : 1. Rencana Umum Pengadaan: a. Pemaketan Pekerjaan yang mempertimbangkan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis; b. Metoda/Cara Pelaksanaan PBJ; c. Organisasi PBJ termasuk beban Pokja) ); 2. Persiapan Pengadaan: a. Perencanaan pemilihan PBJ/paket kegiatan; b. Pemilihan Sistem Pengadaan; c. Penetapan Metoda Penyampaian Dokumen & Metoda Evaluasi; d. Penetapan Jenis Kontrak; e. Perhitungan HPS. 3. Pelaksanaan Pengadaan a. Nilai HPS vs Nilai Kontrak; b. Jumlah pengaduan; c. Jumlah lelang gagal

19 INDIKATOR KINERJA 3 : SMM, SM MKE & PELAKSANAAN KONTRAK PERENCANAAN TEKNIS: Rangkaian kegiatan yang berupa proses pemikiran, penciptaan p dan perekayasaan dalam rangka mewujudkan suatu infrastruktur. 25% PELAKSANAAN: Tahap Pelaksanaan Konstruksi adalah rangkaian kegiatan untuk mewujudkan fisikik infrastruktur yang telah ditetapkant dalam tahap perencanaan teknis. (Permen PU No.05/PRT/M/2015) INDIKATOR 1 PERENCANAAN TEKNIS: 1. Review dan Konsensus Target Output dan Outcome; 2. Kriteria rancangan infrastruktur berdasarkan persyaratan teknis dan administrasi; 3. Perencanaan teknis yang terintegrasi; 4. Identifikasi Risiko K3 INDIKATOR 1 PELAKSANAAN: 1. Pre Award Meeting; 2. Organisasi Pelaksana: 3. Jaminan Pelaksanaan 4. Penyerahan Lokasi Kerja; 5. Pre Construction Meeting; 6. Pengukuran & Pemeriksaan Bersama Mco 7. Adendum Kontrak (Lingkup, Harga/Cost Ove er Run, Jadwal/Time Over Run) 8. Sub Kontraktor 9. Penyesuaian Harga 10. Denda/Kompensasi/Pemutusan Kontrak/Perselisihan.

20 INDIKATOR KINERJA 4: PENE ERIMAAN HASIL PEKERJAAN Rangkaian kegiatan pengukuran kinerja hasil pekerjaan berdasarkan kesesuaian dengan perencanaan teknis dan perencanaan kebutuhan, sebagai upaya menjamin keandalan infras struktur sesuai kebutuhan. 25% INDIKATOR: 1. Pembentukan Tim Penerima Hasil Pekerjaan; 2. Perhitungan dan pemeriksaan akhir pekerjaan; 3. Commisioning test; 4. Serah Terima Pertama Pekerjaan; 5. Kelengkapan Dokumen dan Pedoman OP; 6. Serah Terima Akhir Pekerjaan. 7. Pengecekan terhadap perencanaan kebutuhan

21 ERIMA A KASIH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN N PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRU UKSI DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN N JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015

22 CONTOH PERHITUNGAN TERTIB PENYELENGGARAANN PADA 1 PEKERJAAN Nilai Tertib ( 0<T 500 Tidak Tertib 50<T 75 Kurang Tertib 75<T Tertib

23 DATA PROFIL PERENCANAAN 1. KESESUAIAN RENSTRA 2. KESESUAIAN RTR, RENCANA INDUK 3. KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN 4. LIFE CYCLE COST ANALYSIS 5. ANALISA RESIKO PROYEK 6. PEMILIHAN METODA PROJECT DELIVERY PENGADAAN 1. METODA PELELANGAN DAN JENIS KONTRAK 2. KRITERIA EVALUASI 3. NILAI KONTRAK VS HPS 4. BEBAN POKJA 5. JUMLAH PENGADUAN 6. JUMLAH LELANG GAGAL PELAKSANAAN 1. TIMEOVER RUN 2. COST OVER RUN (tambahan waktu/tambahan lingkup dan vol) 3. KESESUAIAN TENAGA AHLI, ALAT 4. JUMLAH KECELAKAAN KERJA PENERIMAAN HASIL PEKERJAAN 1. KESESUAIAN MUTU/ COMMISSIONING TEST 2. LAIK FUNGSI SUMBER DATA Data Lapangan Perencana SPSE SPSE Emonitoring Emonitoring Inspektorat SPSE E monitoring i E monitoring E monitoring BPJS Ketenagakerjaan/Data Lapangan Data Lapangan Proyek Data Lapangan Proyek KPI TEPAT MUTU TEPAT WAKTU TEPAT BIAYA

24 OUTPUT KMP: Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Konstruks; Sistem Pengendalian Pelaksanaan Monev; Sistem Pemeringkatan Badan Usaha (Msukan untuk ksikap) SIKAP); Profil Kinerja Pembinaan Konstruksi OUTPUT KMPK WILAYAH: Data monev Penyelenggaraaan Konstruksi PENGAMBILAN N DATA KINERJA KMP DJBK KMPK WILAYAH FASILITATOR 1 F AS 2 DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI KMPT KPT 1 KPT 2 KPT 3 KPT4 OUTPUT KMPT: Manajemen Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi; Profil Kinerja Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; Sistem Pemeringkatan Standar Penyelenggaraan Konstruksi OUTPUT KPT: Roadmap Pembinaan PBJ, Kontrak, SM3L, SMM; Metoda Pelaksanaan Monev; Profil Penyelenggaraan PBJ, Kontrak, SMK3L, SMM; Rekomendasi Penyempuranaan Kebijakan KETERANGAN: KMP = KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT KMPK WILAYAH = KONSULTAN MANAJEMEN PEMBINAAN KONSTRUKSI WILAYAH KMPT = KONSULTAN MANAJEMEN PEMBINAAN TEKNIS KPT = KONSULTAN PEMBINAAN TEKNIS FAS 3