LAPORAN AKHIR PKM-KC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PKM-KC"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PKM-KC PEMANFAATAN WAJAN SEBAGAI ANTENNA VSAT APLIKASI DVB-S DALAM MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS Oleh : Agung Lulut Tirto Prabowo D Rasyid Prasetiyo D Sri Maya Sari Nainggolan D Aldi Ferdian Yudhistira D AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012

2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Wajan sebagai Antena VSAT untuk Aplikasi DVB-S dalam meningkatkan Diversifikasi Industri Tumah Tangga di Kabupaten Banyumas. 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Agung Lulut Tirto Prabowo b. NIM : D c. Jurusan : Teknik Telekomunikasi d. Universitas/Institut/Politeknik : Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Keramat Raya, Banjarmasin f. Alamat D309003@yahoo.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Wahyu Pamungkas, S.T., M.T. b. NIDN : c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Pembina I No 10, Purwokerto Telp Biaya kegiatan total : a. Dikiti : Rp ,00 b. Sumber lain : - Purwokerto, 15 Juni 2012 Menyetujui, Ketua Jurusan/Program Studi/ Departemen/ Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan (Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) NIDN Wakil Direktur (Agung Lulut Tirto Prabowo) NIM. D Dosen Pendamping (Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) (Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) NIDN NIDN

3 ABSTRAK Secara umum penggunaan antena parabola yaitu untuk menangkap siaran televisi dari satelit. Pada awalnya siaran melalui antena parabola masih menggunakan sistem analog yang kemudian berubah menjadi format digital setelah menggunakan sistem MPEG2 (Motion Pictures Expert Group Version 2). Salah satu aplikasi untuk siaran televisi digital adalah DVB-S (Digital Video Broadcasting-Satellite), DVB-S merupakan teknologi yang digunakan untuk menampilkan siaran televisi digital dari satelit. Karena jarak antara stasiun bumi dan satelit yang sangat jauh maka dibutuhkan antena yang berdiameter cukup besar untuk dapat menangkap sinyal dari satelit. Dengan alasan mahalnya antena parabola dengan bahan dasar alumunium maka dirancang sebuah antena yang terbuat dari wajan yang dikenal dengan sebutan antena Wajan Bolic. Antena wajanbolic dirancang dengan menggunakan wajan berbahan dasar seng drum berdiameter 120 cm dan menggunakan LNB (Low Noise Block) jenis C- Band yang dipointing pada satelit Palapa D untuk siaran TVOne menggunakan aplikasi DVB-S sebagai digital satellite receiver yang nantinya akan ditampilkan dalam siaran digital pada televisi. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Antena wajanbolic dapat digunakan untuk menangkap sinyal dari satelit dan menampilkan tampilan berupa siaran digital pada media visual, sehingga dapat dijadikan solusi terhadap mahalnya biaya antena parabola saat ini. Kata Kunci: Wajanbolic, MPEG2, DVB-S, LNB.

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan dan menjalankan PKM- KC yang berjudul Pemanfaatan Wajan Sebagai Antenna VSAT Untuk Aplikasi DVB-S Dalam Meningkatkan Diversifikasi Industri Rumah Tangga di Kabupaten Banyumas yang dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan akhir penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir ini, terutama kepada : 1. Wahyu Pamungkas, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing, atas segala bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis. 2. Dwi Januarita A.K, S.T., selaku Kasie. Kemahasiswaan yang membantu dalam pembuatan laporan akhir. 3. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan kesempatan dan dana untuk melaksanakan program yang telah penulis susun/ 4. Seluruh tim pengajar AKATEL yang telah meluangkan waktunya untuk membantu program PKM-KC dan semua pihak yang telah mendukung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang memerlukannya. Purwokerto, 15 Juni 2012 Tim Penulis

5 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi saat ini tentang media komunikasi, antena parabola dengan segala perlengkapannya menjadi salah satu perangkat hardware yang bisa diklasifikasikan ke dalam barang mewah karena harganya yang cukup mahal, kemunculan antena parabola di dorong dengan kurang puasnya penonton akan siaran yang diterima di dalam negeri baik dari segi mutu siaran maupun kualitas gambar. Hal inilah yang mendorong lahirnya perancangan antenna yang terbuat dari bahan dasar wajan untuk aplikasi DVB-S. Dimana antenna parabola tersebut diganti dengan antenna yang terbuat dari wajan atau sering disebut Antenna Wajanbolic.Antenna yang biasanya terbuat dari wajan dengan bahan utamanya aluminium akan dirancang kembali dengan menggunakan wajan berlapiskan besi dari seng drum, dimana seng drum mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Sangat jarang digunakan wajan sebagai bahan dasar pembuatan antenna, khususnya antenna parabola. Dengan begitu masyrakat tidak memandang rendah wajan, yang selama ini hanya digunakan untuk penggorengan namun dapat juga dijadikan sebagai antenna khususnya antenna VSAT (Very Small Aperture Terminal). Tujuan dari pembuatan alat ini untuk meningkatkan diversifikasi produk industri rumah tangga di Kabupaten Banyumas khususnya.dengan mengetahui bahwa wajan dapat berguna sebagai antenna, maka potensi industri rumah tangga untuk membuat wajan berbahan aluminium menjadi bertambah. Dengan begitu industri alat rumah tangga ini dapat membuat wajan sesuai dengan spesifikasi antenna wajanbolic yang bermacam-macam dari konsumen. 2. Perumusan Masalah Perumusan masalah berdasarkan uraian diatas yaitu bagaimana cara merancang serta pemanfaatan antenna VSAT untuk aplikasi DVB-S bagi masyarakat dengan menggunakan wajan sebagai perangkat utamanya. 3. Tujuan Program Adapun tujuan dari pembuatan wajanbolic ini, yaitu : a. Dapat menghasilkan antenna VSAT yang lebih baik dibandingkan dengan antenna parabola yang sudah ada, baik dari segi kualitas maupun harga. b. Dapat lebih mengoptimalkan fungsi dari wajan, sehingga mampu mengispirasi masyarakat bahwa kegunaan dari wajan itu sendiri bukan hanya untuk menggoreng, tetapi juga dapat digunakan untuk antenna WIFI dan antenna VSAT. c. Sebagai solusi terhadap mahalnya antenna parabola saat ini, Karena diharapkan mampu memberikan alternative kepada masyarakat untuk bisa menggunakan antenna wajanbolic sebagai parabola dalam harga yang jauh lebih murah dan efisien.

6 4. Luaran yang Diharapkan Sebuah prototype antenna yang terbuat dari wajan yang dapat digunakan sebagai antena parabola (VSAT) dalam menangkap siaran DVB-S. 5. Kegunaan Program Ada beberapa kegunaan yang bisa diperoleh dengan adanya program ini, antara lain : 1) Dapat menjadikan wajan sebagai antenna penangkap siaran DVB-S. 2) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang membuat industri wajan di Kabupaten Banyumas. 3) Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para perancang elektronika untuk mengembangkan antenna wajanbolic. 4) Dapat mengganti fungsi dari antenna parabola dengan harga yang lebih murah. II. TINJAUAN PUSTAKA WAJAN Pengetahuan tentang material teknik telah berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal ini ikut berperan dalam kemajuan teknologi bagi peradaban manusia sekarang ini termasuk teknologi di bidang pangan. Pengaplikasian bahan-bahan pangan yang sering digunakan oleh ibuibu rumah tangga khusunya wajan tidak disadari dapat dijadikan sebuah perangkat yang dapat mendukung kemajuan teknologi pada saat ini. Salah satu dari hasil pengembangan teknologi ini adalah material yang digunakan pada wajan umumnya. Wajan adalah alat memasak terbuat dari besi atau logam lain yang diletakkan di atas kompor atau tungku dan digunakan untuk wadah makanan yang akan diolah, dimana bahan utama wajan terbuat dari bahan aluminium. Aluminium tersebut umumnya dilapisi dengan Teflon/ besi seng drum untuk suatu tujuan tertentu. Karateristik dari wajan, merupakan benda dimana berdasarkan sifat menghantarkan panas (konduktor panas). DVB-S (Digital Video Broadcasting - Satellite) DVB-S adalah singkatan dari Digital Video Broadcasting Satellite, DVB-S merupakan perangkat tambahan yang menggunakan demodulasi standard untuk menampilkan siaran TV digital, aplikasi ini merupakan alat media penerima siaran satelit atau Digital Satellite Receiver yang merupakan media inputan siaran TV digital dari satelit yang berupa sinyal downlink yang diterima oleh antena parabola dan kemudian ditampilkan berupa siaran digital oleh media visual. ANTENA Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari media udara ke kabel. Karena antena merupakan perantara dari media kabel ke udara atau sebaliknya maka antena harus mempunyai sifat yang tepat (match) dari media pencatunya. Antenna parabola berbentuk seperti piringan. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit. Antena wajanbolic untuk aplikasi DVB-S terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Reflector berbentuk parabola yang

7 menggunakan wajan, Tabung sensitif antenna (LNB C-Band) dan Kabel coaxial. Adapun gambar rancangan antena sebagai berikut ; Gambar 1. Konfigurasi Antenna Parabola Untuk VSAT Keterangan : Dw : Diameter wajan. dw : Kedalaman wajan. Fw : Focus wajan. III. METODE PENDEKATAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah experiment, yaitu merancang antena wajan bolic untuk menampilkan siaran TV digital menggunakan receiver DVB-S Pengumpulan Data a) Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan cara mengambil dan mencari literatur yang berhubungan dengan materi tentang Komunikasi Satelit, Teori Antena Propagasi dan Fisika dasar. b) Desain dan Implementasi Metode ini merupakan perancangan komponen-komponen dalam pembuatan prototype antena wajanbolic serta penerapannya pada sistem DVB-S. IV. PELAKSANAAN PROGRAM 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program dilaksanakan sejak keluarnya pengumuman hasil proposal. Program dilaksanakan di Kampus Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto. 2. Tahapan Pelaksanaan Adapun tahap pelaksanaan program yang dilakukan dimulai dari Perancangan Antena, Pointing Antena, dan Pengujian Hardware. 3. Instrumen Pelaksanaan Instrumen yang digunakan untuk melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang karya cipta ini adalah sebagai berikut : a) Seperangkat Televisi. b) Seperangkat Receiver DVB-S2 Matrix Prolink.

8 c) Sattelite Meter (SM) merek Tri Max d) Wajan berbahan dasar seng drum berdiameter 1,2 meter. e) LNB (Low Noise Block) jenis C-Band. f) Cable coaxial 75 ohm, ± 20 meter g) Tabung besi berdiameter 2,5 inci, panjang ± 1,5 meter. h) Aluminium Foil. i) Perkakas (Tool Box). 4. Rancangan dan Realisasi Biaya Rancangan biaya pelaksanaan program PKM-KC dan realisasi biaya pelaksanaan dapat dilihat pada lampiran. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pelaksanaan program PKM-KC dapat dilihat dari ketercapaian target luaran melalui pengukuran beberapa parameter pada akhir program. Ketercapaian target luaran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Ketercapaian target luaran No Program Kerja Target Keberhasilan 1 Perancangan Prototype Antena terinstalasi di 95 % Antena wajanbolic lingkungan AKATEL 2 Pointing Antena pada Receiver dapat menangkap 85% satelit PALAPA D sinyal satelit PALAPA D 3 Nilai C/N melebihi batas Menghasilkan nilai 100% minimal (5 db) 4 Solusi pengganti mahalnya antena VSAT C/N >5 db Menampilkan tampilan pada media visual berupa siaran digital dengan harga lebih efisien 98% Total ketercapaian 94,5 % Dalam pengujian antena wajan bolic sebagai pendukung aplikasi DVB- S, digunakan receiver dengan pembanding menggunakan satellite meter, pengujian ini dilakukan di AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO pada hari Senin tanggal , pukul WIB. 1. Langkah pertama melakukan konfigurasi pada satellite meter untuk mendapatkan siaran. Berikut adalah konfigurasi pada Satellite meter : Pada saat akan melakukan konfigurasi satellite meter, terlebih dahulu menghubungkan receiver dengan antena wajanbolic menggunakan kabel coaxial seperti gambar di bawah ini :

9 (a) (b) Gambar 1. (a) Pemasangan kabel coaxial dari wajan bolic, (b) Pemasangan kabel coaxial pada Satellite meter a. Berikut adalah proses pemilihan satellite pada satellite meter dan tampilan pada satellite finding. (a) (b) Gambar 2. (a) Memilih satellite finding, (b) Tampilan satellite finding Menu satellite finding digunakan untuk menampilkan konfigurasi yang meliputi pengaturan mengenai satelit yang dituju, frekuensi siaran yang dicari, dan jenis polarisasi yang digunakan. Hasil siaran yang didapatkan, diambil sample yaitu TV ONE. Untuk nilai C/N yang didapat yaitu sebesar 6.1 dbi Gambar 3. Hasil tampilan pada Satellite Meter.

10 b. Salah satu hasil siaran yang didapatkan pada proses pointing adalah TV ONE. TV ONE mempunyai strength sebesar 67% dengan quality 37%. Satelit yang menyiarkan siaran TV ONE adalah palapa D. Siaran TV ONE terdapat pada frekuensi 3787 dengan symbol rate Setelah melakukan percobaan pada Satellite meter, langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan penayangan siaran pada Televisi sebagai media visual umum di mata masyarakat. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengetesan siaran ; a. Menghubungkan Receiver DVB-S dengan antena wajanbolic dengan menggunakan kabel coaxial. Gambar 4. Kabel coaxial terpasang pada receiver b. Memasang kabel RCA (Round Current Audio) untuk menghubungkan Receiver dan Televisi. {Jika TV yang digunakan support HD, maka bisa menggunakan kabel HDMI (High-Definition Multimedia Interface) pada port yang tersedia}. (a) (b) Gambar 5. (a) kabel RCA terpasang pada receiver. (b) kabel RCA terpasang pada TV c. Melakukan konfigurasi pada Receiver. Satelit yang digunakan adalah PALAPA D, dan siaran yang akan ditampilkan adalah TV ONE. (a) (b) Gambar 6. (a) Konfigurasi satelit pada receiver DVB-S. (b) Melakukan proses pencarian siaran pada satelit.

11 3. Tampilan siaran televisi setelah proses pencarian. Gambar 7. Hasil tampilan siaran TV ONE Dalam pembuatan wajanbolic, efisiensi biaya yang dihasilkan adalah sebagai berikut ; Tabel 3. Efisiensi biaya dengan menggunakan antena wajanbolic Jenis Antena Parabola Harga dari hasil survey Antena wajanbolic 3.9 feet ± Rp 570, Parabola Mesh (C-Band) 8 feet ± Rp 770, Parabola Mesh (C-Band) 10 feet ± Rp 875, *Harga komponen secara detail dapat dilihat pada lampiran Secara umum keberhasilan program ini sebesar 94,5 %. Nilai tersebut diperoleh dari hasil ketercapaian target luaran yang telah ditentukan. Beberapa program belum mencapai target yang optimal, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain dalam proses pointing, untuk kegiatan pointing hanya dapat dilakukan ketika cuaca cerah saja, sehingga hanya dapat terlaksana beberapa kali. VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Untuk dapat menangkap sinyal downlink dari satelit secara maksimal, penempatan antena wajan bolic ditempatkan pada tempat yang terbuka. 2. Untuk nilai C/N yang didapat melebihi batas minimal (5dB) yaitu sebesar 6.1 db. 3. Hasil persentase yang didapat dalam penggunaan perangkat receiver dan Satellite meter adalah; strength=67% dan quality=37%. 4. Satelit yang menyiarkan siaran TV ONE adalah palapa D. Siaran TV ONE terdapat pada frekuensi 3787 dengan symbol rate Penggunaan wajanbolic sebagai pendukung aplikasi DVB-S menjadi solusi murah untuk dapat menikmati layanan broadcasting dari satelit. B. Saran Perancangan antena wajan bolic bisa dikembangkan untuk penggunaan motor penggerak pada reflector-nya sehingga pencarian siaran satelit

12 akan terasa lebih mudah dan pemakaian LNBF jenis Ku-Band atau gabungan C-Band dan Ku-Band untuk frekuensi band-nya. VII. DAFTAR PUSTAKA 1. Pratama, G. A. (2010). LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN DAN IMPLEMENTASI WAJAN BOLIC UNTUK APLIKASI DVB-S (Digital Video Broadcast-Satellite). 2. Anon. (1993, September). Wikipedia. Dipetik Oktober Sabtu, 2011, dari 3. Pratama, G. A. (2010). Design and Implementation Pan Bolic for DVB-S application 4. Dish, H. o. (2011, Agustus Jum'at). Antena Parabola. Dipetik Oktober Sabtu, 2011, dari Wikipedia: 5. Hikmaturokhman, Alfin Pengantar sistem komunikasi satelit. Akatel SandhyPutra. Purwokerto. 6. Clark,Arthur C Extra Terrestrial Relay. Inggris. 7. Pamungkas, Wahyu Diktat Kuliah Komunikasi Satelit. Akatel Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto.

13 LAMPIRAN A. PERBANDINGAN HARGA ANTENA WAJANBOLIC DENGAN ANTENA PARABOLA DI PASARAN ; No Komponen Harga 1 Paragon 8 feet Rp495, LNB Yuri C-Band Rp90, Receiver Venus Rp110, Pipa/Tiang Rp55, Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20, Total Rp770, Paragon 10 feet Rp600, LNB Yuri C-Band Rp90, Receiver Venus Rp110, Pipa/Tiang Rp55, Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20, Total Rp875, Wajan bolic 3.9 feet Rp300, LNB Yuri C-Band Rp90, Receiver Venus Rp110, Pipa/Tiang Rp55, Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20, Total Rp575, B. LIST SIARAN SATELIT PALAPA D UNTUK FREKUENSI C-BAND Nama Freq Pol Symbol rate TV ONE 3787 H 5632 TVRI NASIONAL 3765 H 5555 RCTI 3774 H 6520 KBS World Indonesia 3836 V 2097 Feeds 3918 H 3500 BALI TV 3926 H 4208 SCTV 3745 H 6250 ANTV 4055 V 5632 INDOSIAR 4074 V 6510 Al-manar TV 4080 H 6500 Metro TV 4080 H Global TV 4080 H NHK WORLD TV 4080 H TV Space Toon 4080 H TPI 4084 V 6700

14 C. LAPORAN KEUANGAN 1) Rancangan Anggaran Biaya (RAB) No PENGELUARAN HARGA 1 Bahan Habis pakai a. Kertas A4 1 rim Rp ,- b. Materai 1 buah Rp ,- c. Foto copy dan jilid laporan Rp ,- Jumlah Rp ,- 2 Komponen perangkat a. Wajan diameter 1,2 m, rb Rp ,- b. LNB C-Band 2 75 ribu Rp ,- c. Tabung Besi 2,5, 4Kg, 150 cm, 2 50 rb Rp ,- d. Coaxial 75 ohm, ± 10 m, 2 30 rb Rp ,- e. Aluminium Foil Rp ,- f. Las dudukan reflector (mounting), rb Rp ,- g. Cat besi Rp ,- h. Semen 1 sack Rp ,- Jumlah Rp ,- 3. Peralatan Penunjang PKM a. Gergaji besi Rp ,- b. Cutter Rp ,- c. Bor listrik Rp ,- d. Kunci inggris Rp ,- e. Pengaduk semen Rp ,- f. Ember Rp ,- g. Kuas Rp ,- h. Tang Rp ,- Jumlah Rp ,- 4. Perjalanan a. Transport untuk 5 x 5 kali Rp ,- Jumlah Rp Biaya lain-lain a. ATK Rp ,- Jumlah Rp ,- Jumlah Total Rp ,- 2) Pemasukan No Sumber Jumlah 1 DIKTI Rp ,00 Total Rp ,00

15 3) Pengeluaran No Tanggal Pengeluaran Receiver Matrik Prolink Rp ,00 LNBF YURI C-BAND Rp90.000, /03/2012 LNB Hansen Sing Rp40.000,00 Kabel Coaxial 20m Rp40.000,00 Konektor T Rp10.000, /04/ Buah Wajan Besi Rp ,00 Ongkos transport Rp10.000,00 Penyangga LNB Rp20.000, /03/2012 Baut dan Mur Rp10.000,00 Mounting dan Tiang Rp ,00 Ongkos transport Rp10.000,00 10 kg Semen Rp15.000, /04/2012 Cat Avian Rp42.000,00 Tiner 1 botol Rp8.000,00 Kuas Rp7.000, /04/2012 Alumunium foil reff 8x3 Rp13.000, /04/ buah Lem fox Rp24.000, /04/2012 Batere Alkaline Rp11.700,00 Kertas F4 70 gram (1 rim) Rp29.500, /04/2012 Kompas Rp ,00 ATK Rp78.000, /05/2012 Print Materi PKM-KC Rp12.900, /05/2012 Buku (logbook) Rp16.000, /05/2012 Kertas A4 70 gram (1 rim) Rp25.800, /05/2012 Foto copy Rp6.500, /05/2012 Foto copy Rp7.600, /05/2012 Prolink wireless presenter Rp , /06/2012 USB HUB 4 port Rp35.000, /06/ buah mur+baut Rp6.800,00 Transportasi Rp12.000, /06/2012 Receiver Venus Rp ,00 Tutup LNB Rp5.000,00 Kabel Coaxial 15 m Rp15.000, /06/2012 Toolkit Rp ,00 Transportasi Rp10.000, /06/2012 ATK Rp ,00 Cat avian 1 kg Rp41.000,00

16 Isi ulang pulsa Power bank bazel 9000mAh Isi ulang pulsa Printer Canon 1P 2770 Parkir Sewa mobil + Supir /06/2012 Bensin Konsumsi + Akomodasi TOTAL PEMAKAIAN DANA SISA DANA Rp21.000,00 Rp ,00 Rp11.000,00 Rp ,00 Rp1.000,00 Rp ,00 Rp74.950,00 Rp ,00 Rp0,00

Desain Dan Implementasi Wajan Bolic Untuk Aplikasi Dvb-S

Desain Dan Implementasi Wajan Bolic Untuk Aplikasi Dvb-S Desain Dan Implementasi Wajan Bolic Untuk Aplikasi Dvb-S Wahyu Pamungkas,Eka Wahyudi,Gilang Aditya Pratama Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra Purwokerto Abstrak Secara

Lebih terperinci

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2 Wahyu Pamungkas 1 Eka Wahyudi 2 Anugrah Ahmad Fauzi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1 Wahyu@stttelematikatelkom.ac.id,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S

ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S Wahyu Pamungkas 1, Eka Wahyudi 2, Achmad Nasuha 3 1,2,3, Program Studi D3 Telekomunikasi, Akatel Sandhy Putra Purwokerto53147

Lebih terperinci

Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2

Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2 Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2 Wahyu Pamungkas 1, Eka Wahyudi 2, Anugrah Ahmad Fauzi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1 wahyu@st3telkom.ac.id,

Lebih terperinci

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2005 MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT LAB

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis dan Perancangan Kebutuhan Sistem Perangkat Lunak

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis dan Perancangan Kebutuhan Sistem Perangkat Lunak BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis dan Perancangan 3.1.1 Kebutuhan Sistem 3.1.1.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada pokok pembahasan ini adalah Skype yang merupakan aplikasi komunikasi P2P.

Lebih terperinci

Membuat Antena Wajan Bolik Untuk Menangkap Sinyal WiFi

Membuat Antena Wajan Bolik Untuk Menangkap Sinyal WiFi Membuat Antena Wajan Bolik Untuk Menangkap Sinyal WiFi Jaringan tanpa kabel atau wireless networking merupakan cara yang cepat, mudah untuk membangun jaringan, juga merupakan alternativ paling ekonomis

Lebih terperinci

MEMBUAT WAJANBOLIK untuk WIRELESS INTERNET

MEMBUAT WAJANBOLIK untuk WIRELESS INTERNET MEMBUAT WAJANBOLIK untuk WIRELESS INTERNET by LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan jarak jangkauan wireless LAN diperlukan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antenna standard Antena eksternal

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL WAJAN BOLIC. Oleh : Muhammad Luthfi Baihaqi

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL WAJAN BOLIC. Oleh : Muhammad Luthfi Baihaqi JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL WAJAN BOLIC Oleh : Muhammad Luthfi Baihaqi 3.33.12.2.15 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

TEKNOLOGI ANTENA WAJAN BOLIC UNTUK PEMAHAMAN MATERI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS) DI SMA BATIK 1 SURAKARTA. Oleh : Pris Priyanto

TEKNOLOGI ANTENA WAJAN BOLIC UNTUK PEMAHAMAN MATERI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS) DI SMA BATIK 1 SURAKARTA. Oleh : Pris Priyanto TEKNOLOGI ANTENA WAJAN BOLIC UNTUK PEMAHAMAN MATERI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS) DI SMA BATIK 1 SURAKARTA Oleh : Pris Priyanto Pendahuluan Kurikulum 2004 memasukkkan mata pelajaran Teknologi Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH WARNA REFLEKTOR ANTENA PARABOLA JENIS SOLID DAN MESH TERHADAP KUALITAS SINYAL PADA APLIKASI DVB-S

ANALISIS PENGARUH WARNA REFLEKTOR ANTENA PARABOLA JENIS SOLID DAN MESH TERHADAP KUALITAS SINYAL PADA APLIKASI DVB-S ANALISIS PENGARUH WARNA REFLEKTOR ANTENA PARABOLA JENIS SOLID DAN MESH TERHADAP KUALITAS SINYAL PADA APLIKASI DVB-S HENDRI LESMONO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA Miswardi 1), Pony Sedianingsih 2), Neilcy Tjahja Mooniarsih 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH LNB C-BAND DAN KU-BAND ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA DVB-S

ANALISIS PENGARUH JUMLAH LNB C-BAND DAN KU-BAND ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA DVB-S ANALISIS PENGARUH JUMLAH LNB C-BAND DAN KU-BAND ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER PADA DVB-S Wahyu Pamungkas,S.T.,M.T 1, Eka Wahyudi,S.T 2, Siti Haniah 3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Akatel

Lebih terperinci

1. CARA MEMILIH DAN MEMASANG ANTENA TV YANG EFEKTIF

1. CARA MEMILIH DAN MEMASANG ANTENA TV YANG EFEKTIF 1. CARA MEMILIH DAN MEMASANG ANTENA TV YANG EFEKTIF 1. Cara Memilih dan Memasang Antena TV yang Efektif. Gambar 1. Antena Televisi Sering kita dibuat jengkel bila suatu saat sedang melihat suatu siaran

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY Asep Saadilah 1, Fitri Imansyah 2, Dedy Suryadi 3 Prodi Teknik Elektro, Jurusn

Lebih terperinci

Media Transmisi Jaringan

Media Transmisi Jaringan Media Transmisi Jaringan Medium Transmisi pada Telekomunikasi Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX. Pada dasarnya

Lebih terperinci

1. Cara Memilih dan Memasang Antena TV yang Efektif.

1. Cara Memilih dan Memasang Antena TV yang Efektif. 1. Cara Memilih dan Memasang Antena TV yang Efektif. Gambar 1. Antena Televisi Sering kita dibuat jengkel bila suatu saat sedang melihat suatu siaran TV tiba-tiba terganggu karena gambar atau suara siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, layanan telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam modernisasi kehidupan manusia dan menjadi sangat diperlukan dalam tiap aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT 3.1. Perencanaan Ruas Bumi (Ground Segment) Jaringan VSAT terdiri dari satu satelit dan dua stasiun bumi sebagai pemancar dan penerima. Jaringan VSAT mampu untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

Panduan Pemasangan Lebih dari Satu Satellite yang terhubung ke Dekoder OrangeTV C-Band.

Panduan Pemasangan Lebih dari Satu Satellite yang terhubung ke Dekoder OrangeTV C-Band. Panduan Pemasangan Lebih dari Satu Satellite yang terhubung ke Dekoder OrangeTV C-Band. Sebelum melakukan proses ini, pastian bahwa Dekoder OrangeTV akan terhubung ke lebih dari satu LNB yang sedang aktif

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk 3.1. Perencanaan Ruas Bumi Ruas bumi adalah semua perangkat stasiun bumi konsentrator Cipete (hub) termasuk semua terminal di lokasi pelanggan (remote).

Lebih terperinci

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. :: TEKNOLOGI VSAT Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture

Lebih terperinci

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel: Sesi 3 Medium Transmisi Danny Kriestanto 2 Medium Transmisi Guided Media Unguided Media Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Memperkenalkan tipe-tipe medium transmisi pada jaringan komputer 4 Guided Media,

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom MEDIA TRANSMISI Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom OVERVIEW Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

BAB I PENDAHULUAN. global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group Laporan Tugas Akhir-BAB I BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA WAJAN BOLIC DAN ANTENA KALENG DALAM MENANGKAP SINYAL WIFI

PEMBUATAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA WAJAN BOLIC DAN ANTENA KALENG DALAM MENANGKAP SINYAL WIFI PEMBUATAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA WAJAN BOLIC DAN ANTENA KALENG DALAM MENANGKAP SINYAL WIFI Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Bayu Nur

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 425-890 MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENCARI SINYAL WIFI SECARA OTOMATIS

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENCARI SINYAL WIFI SECARA OTOMATIS PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENCARI SINYAL WIFI SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : Bambang Herdianto Septrianing

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Jaringan VSat. Pertemuan X

Jaringan VSat. Pertemuan X Jaringan VSat Pertemuan X Pengertian VSat VSAT atau Very Small Aperture Terminal adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan terminalterminal stasiun bumi dengan diameter yang sangat kecil.

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI 412-810 MHZ LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh : ANA INGIN

Lebih terperinci

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING Satellite News Gathering (SNG) adalah peralatan yang mentransmisikan sinyal informasi yang bersifat sementara dan tidak tetap dengan menggunakan sistem stasiun bumi uplink

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND

ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND Ifandi, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 430-1000 MHz DENGAN GAIN 9 dbi LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGENDALI PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C2051 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G Abdullah Habibi Lubis, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 268 / DIRJEN / 2005 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 268 / DIRJEN / 2005 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 268 / DIRJEN / 2005 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT SET TOP BOX SATELIT DIGITAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

Jenis media transmisi

Jenis media transmisi Media Transmisi Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat

Lebih terperinci

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) Tri Ferga Prasetyo 1, Ade Bastian 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Bikin Antenna Wireless 2.4 GHz WajanBolic

Bikin Antenna Wireless 2.4 GHz WajanBolic Bikin Antenna Wireless 2.4 GHz WajanBolic Solusi Antenna Wireless murah LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan jarak jangkauan wireless LAN diperlukan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antenna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan

Lebih terperinci

Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta.

Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta. Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta. Nama : Tisnandi NPM : 15409644 Jurusan : TEKNIK ELEKTRO Dosen Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi.,

Lebih terperinci

Antena WajanBolic Kado Ultah Kemerdekaan Ke 62 Untuk Rakyat

Antena WajanBolic Kado Ultah Kemerdekaan Ke 62 Untuk Rakyat Antena WajanBolic Kado Ultah Kemerdekaan Ke 62 Untuk Rakyat Ditulis oleh kang deden di/pada 27 Agustus, 2007 LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan jarak jangkauan wireless LAN diperlukan antena eksternal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi dan teknologi saat ini, manusia memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Salah satu

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia mulai marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun

Lebih terperinci

ANTENA WAJANBOLIC PENGUAT SINYAL ACCESS POINT

ANTENA WAJANBOLIC PENGUAT SINYAL ACCESS POINT ANTENA WAJANBOLIC PENGUAT SINYAL ACCESS POINT PARALEL : TF-A Nama Kelompok : 1. Marie Karunia Sari (0834010126) 2. Erna Tri Wahyu.N. (0834010214) 3. Arif Firmansyah (0834010219) 4. Dwi Cahyo Wicaksono

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR ARAH ANTENA BERDASARKAN LEVEL SINYAL CAHAYA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh : FANI MELISA SEMBIRING MERRY

Lebih terperinci

Siaran Televisi Digital Indonesia Siap Dinikma5

Siaran Televisi Digital Indonesia Siap Dinikma5 SiaranTelevisiDigitalIndonesiaSiapDinikma5 Selasa,3Maret200916:25WIB Jakarta,(ANTARANews) SiarantelevisidigitalIndonesiasudahmulaibisa dinikmaj konsumen atau sesuai target semula yang akan diujicobakan

Lebih terperinci

Medium Transmisi. Guided Media

Medium Transmisi. Guided Media Medium Transmisi Dalam jaringan komputer, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu hal yang memegang peranan penting selain hardware dan software adalah medium transmisi. Jika digolongkan berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE

ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE TUGAS AKHIR ANALISA INTERFERENSI FM TERHADAP LINK TRANSMISI SATELIT INTERMEDIATE DATA RATE Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Disusun Oleh : Nama : Meiza Andina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan pembangunan e-government, kalangan pemerintah daerah (pemda) seringkali menemui kendala terbatasnya sarana komunikasi di wilayahnya. Banyak faktor

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MEDIA TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T MEDIA TRANSMISI Budhi Irawan, S.Si, M.T Transmisi Data Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada : 1.Kualitas signal yang ditransmisikan 2.Karakteristik media transmisi MEDIA TRANSMISI DATA Wire (Kabel)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH Mulyana Sandi 1), Taufik Baidawi 2) 1) AMIK BSI Sukabumi Email:info@mulyanasandi.web.id 2) AMIK BSI Sukabumi Email:tfb_bdw@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV POINTING ANTENA PARABOLA PADA SATTELITE NEWS GATHERING

BAB IV POINTING ANTENA PARABOLA PADA SATTELITE NEWS GATHERING BAB IV POINTING ANTENA PARABOLA PADA SATTELITE NEWS GATHERING 4.1 Pendahuluan 4.1.1 Pengertian Antena Controller RC3000 Gambar 4.1 Antena Controller RC3000 Antena Controller RC3000 dirancang untuk digunakan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

Mengenal ragam dan model kabel audio video

Mengenal ragam dan model kabel audio video Mengenal ragam dan model kabel audio video Pendahuluan Untuk perangkat hiburan kita mengenal kabel sinyal dan kabel listrik. Kabel sinyal dibagi menjadi menjadi dua yaitu sinyal audio (suara) dan sinyal

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) Disusun Oleh : Tommy Hidayat 13101110 S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2017

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz BAB III PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz 3.1 Perencanaan Suatu Antena Yagi Dari rumus-rumus antena yang diketahui, dapat direncanakan suatu antena yagi. Perancangan antena ini meliputi beberapa hal, diantaranya:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, televisi juga merupakan sebuah sarana hiburan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. informasi, televisi juga merupakan sebuah sarana hiburan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan suatu kebutuhan yang mendukung dalam penyampaian informasi dan komunikasi. Kebutuhan masyarakat akan informasi didukung dengan beberapa media, salah

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia

sinyal yang dihasilkan pada berbagai tahap. RF amplifier adalah perangkat luar yang harus dipasang sangat dekat dengan antena untuk mengurangi kerugia BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sistem jamming Sistem jamming dirancang untuk memberikan sinyal noise yang dapat dikonversi menjadi sinyal RF dari berbagai bandwidth sampai 36 MHz. Persyaratan untuk menjamming

Lebih terperinci

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi Januari - Juni 2013 32 Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi Ivan Nurizal Sakti, Sugeng Purbawanto, Suryono Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

Berexperimen Komunikasi Data Kecepatan Tinggi Pada Band GHz

Berexperimen Komunikasi Data Kecepatan Tinggi Pada Band GHz Berexperimen Komunikasi Data Kecepatan Tinggi Pada Band GHz Onno W. Purbo, YC0MLC Mungkin tidak banyak anggota Amatir Radio Indonesia (ORARI) yang menyadari bahwa tingkat penggalang (YC) dan Penegak (YB)

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pointing Antena VSAT Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Alat Pointing Antena VSAT Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Alat Pointing Antena VSAT Berbasis Mikrokontroler Imam MPB 1, Eka Wahyudi 2, Fajar Aristiyanto 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1,2,3 JL. DI Panjaitan No. 128

Lebih terperinci

Antenna Super J-Pole untuk 70 cm Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

Antenna Super J-Pole untuk 70 cm Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana Hal 1 dari 6 halaman Antenna Super J-Pole untuk 70 cm Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana Gambar antena Super J-Pole dapat dilihat berikut ini. Seperti sudah Penulis janjikan dalam LEMLOKTA Edisi 10 yang lalu,

Lebih terperinci

Antenna wajanbolic 3G harus ditune untuk dapat beresonansi di frekuensi uplink yaitu 1.95GHz.

Antenna wajanbolic 3G harus ditune untuk dapat beresonansi di frekuensi uplink yaitu 1.95GHz. Antenna Wajanbolic Dan Bazoka 3G Onno W. Purbo Hal yang paling sering membuat pusing kepala adalah sinyal yang pas pasan apalagi di lokasi yang kurang menguntungkan. Salah satu solusi yang mungkin akan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN WAJAN BOLIC DAN PROVIDER TELEKOMUNIKASI TERHADAP DAYA PENERIMAAN SINYAL DI DESA CIBUNTU

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN WAJAN BOLIC DAN PROVIDER TELEKOMUNIKASI TERHADAP DAYA PENERIMAAN SINYAL DI DESA CIBUNTU ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN WAJAN BOLIC DAN PROVIDER TELEKOMUNIKASI TERHADAP DAYA PENERIMAAN SINYAL DI DESA CIBUNTU Halim Agung et al. ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN WAJAN BOLIC DAN PROVIDER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011) ISBN

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011) ISBN ANALISIS KENAIKAN NILAI AUPC TERHADAP PENURUNAN NILAI Eb/No KARENA REDAMAN HUJAN PADA TEKNOLOGI VSAT SCPC TERHADAP LINK BUDGET ARAH UPLINK DAN DOWNLINK Wahyu Pamungkas 1, Anggun Fitrian 2, Sri Karina P

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI )

LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI ) LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI ) Disusun oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah Mustaqim (11305144032/2011) Mita Rahayu (10514131013/2010) Dwi Sugianti

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ANTENA BICONICAL UHF UNTUK APLIKASI KANAL TV

RANCANG BANGUN ANTENA BICONICAL UHF UNTUK APLIKASI KANAL TV RANCANG BANGUN ANTENA BICONICAL UHF UNTUK APLIKASI KANAL TV Widya Purwanti Mahardhika 1, Budi Aswoyo 2, Akuwan Saleh 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

PROSEDUR INSTALASI DAN TROUBLESHOOT JARINGAN VSAT PADA MODEM HN 7700S DI PT. SANATEL

PROSEDUR INSTALASI DAN TROUBLESHOOT JARINGAN VSAT PADA MODEM HN 7700S DI PT. SANATEL PROSEDUR INSTALASI DAN TROUBLESHOOT JARINGAN VSAT PADA MODEM HN 7700S DI PT. SANATEL Frederick Alexander, Eka Purwa Laksana Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur Ji.Ciledug

Lebih terperinci

PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE

PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE PENINGKATAN JARAK JANGKAUAN WIRELESS LAN DENGAN CIRCULAR WAVEGUIDE LAPORAN TUGAS AKHIR OLEH: HAPSARI IRA PUSPITA 02.50.0050 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Jenis-jenis Antena pada Wireless

Jenis-jenis Antena pada Wireless Jenis-jenis Antena pada Wireless Pengertian Antena Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud

Lebih terperinci

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 06 Media Transmisi Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012 1 2 3 Konfigurasi Sistem Transmisi Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi satelit tidak dapat terlepas dari bumi yang kita diami ini, sesuai dengan kegunaan sistem tersebut yang memang untuk memenuhui kebutuhan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2] BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi begitu pesat, dari generasi ke generasi lahir berbagai inovasi yang merupakan objek pembaharuan penunjang kehidupan manusia. Di bidang komunikasi

Lebih terperinci

Analisis Redaman Hujan pada Frekuensi C- Band dan Ku-band untuk Komunikasi VSAT- TV pada Daerah Tropis

Analisis Redaman Hujan pada Frekuensi C- Band dan Ku-band untuk Komunikasi VSAT- TV pada Daerah Tropis JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-1 Analisis Redaman pada Frekuensi C- Band dan Ku-band untuk Komunikasi VSAT- TV pada Daerah Tropis Ervin Nurdiansyah dan Achmad

Lebih terperinci

SKRIPSII BOLIC DISUSUN OLEH: JURUSAN

SKRIPSII BOLIC DISUSUN OLEH: JURUSAN SKRIPSII ANALISIS PENGARUH DIAMETER DAN BAHAN TERHADAP PENERIMAAN SINYAL ANTENAA WAJAN BOLIC DISUSUN OLEH: NAMA : ARIA HENDRAWAN NIM : 20040120023 JURUSAN TEKNIKK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III RADIO MICROWAVE

BAB III RADIO MICROWAVE 26 BAB III RADIO MICROWAVE 3.1. Sistem Telekomunikasi Gelombang Mikro Pancaran Radio Bumi, menggunakan frekuensi tertentu yang dipancarkan melalui antena sehingga dapat diterima oleh receiver pada area

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT 1 OUTLINES 1. Sistem komunikasi satelit 2. Arsitektur sistem komunikasi Satelit 3. Implementasi komunikasi satelit dalam kehidupan

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI 430-1000 MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh :

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON

KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON TUGAS AKHIR Oleh : LUCKY WIBOWO NIM : 06.50.0020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Telah diinformasikan pada bab 1 bahwa di mall Senayan City system Master Antenna Televisi (MATV) digunakan untuk mendukung aktifitas serta memenuhi kebutuhan penyewanya

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Dasar- dasar Penyiaran STASIUN RELAY SISTEM SATELIT CARA KERJA STASIUN RELAY DAN SATELIT Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Template Modul

Lebih terperinci

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu: CARA KERJA SATELIT Primo riveral primo@raharja.info Abstrak Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang di tempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem transmisi data, media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar dan penerima. Baik sinyal analog maupun digital dapat dipancarkan melalui media transmisi

Lebih terperinci

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, spesifikasi alat, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT MANDIRI

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT MANDIRI LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT MANDIRI PELATIHAN PENGGUNAAN SISTEM PENGHITUNG PH AIR PADA TAMBAK IKAN BERBASIS MIKROKONTOLLER DI TANJUNG IBUS KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT Oleh: Tim Pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Dalam berkomunikasi kita tidak lepas dari teknologi. Karena teknologi memiliki hubungan yang erat dengan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi digital dalam paruh dekade terakhir mencuat dari pusat-pusat kekuatan teknologi modern yang merupakan revolusi teknologi dalam bidang televisi. Untuk itu bangsa

Lebih terperinci

MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA

MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA Roni Kartika Pramuyanti Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro Universitas Semarang Email: ronikartika@ymail.com ABSTRAK Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE OPTIMALISASI PARAMETER JARINGAN ANTENNA VSAT

BAB III METODE OPTIMALISASI PARAMETER JARINGAN ANTENNA VSAT BAB III METODE OPTIMALISASI PARAMETER JARINGAN ANTENNA VSAT 3.1 Prosedur Instalasi VSAT Standar Operasional Prosedur lnstallasi VSAT adalah suatu standar installasi yang harus diterapkan pada saat installasi

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi dengan Frekuensi 2,4 GHz

Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi dengan Frekuensi 2,4 GHz Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Februari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional TeknikElektro Itenas Vol.1 No.3 Perancangan dan Implementasi Reflector Antena Wifi dengan Frekuensi 2,4 GHz NUGRAHA

Lebih terperinci