Kelas 1 Pengertian Broker

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kelas 1 Pengertian Broker"

Transkripsi

1 Kelas 1 Pengertian Broker 1. Broker Peranan broker bagi trader individu sangatlah penting. Tetapi ingat! Tidak semua broker dapat membawa kita ke puncak keuntungan. Jika salah pilih broker, alih-alih untung, yang ada malah pailit! Broker: Siapakah Gerangan Dirimu? Selamat! Setelah Sekolah TK, berarti kita telah mengenal forex secara garis besar. Nah, sebagai pelajaran pertama di Sekolah Dasar Forex Kelas 1 ini, kita akan belajar lebih mendalam mengenai broker. Di TK, kita telah mempelajari sekilas bahwa broker adalah "jembatan" yang menghubungkan trader dengan pasar forex yang rumit. Namun sebenarnya, broker tidak hanya cukup dipelajari sampai di situ. Masih ada misteri yang dikandung oleh Sang Broker ini. Mari kita pelajari bersama. Asal-Usul Broker Broker forex online sebenarnya adalah cikal bakal modernisasi trading forex (perdagangan forex). Seperti yang telah kita pelajari di TK, pada tahun 90-an sebelum internet populer, memasuki pasar forex sangatlah sulit dikarenakan tingginya biaya transaksi. Selain itu, pada masa itu pemerintah juga masih sangat membatasi gerak-gerik bisnis valuta asing. Namun akhirnya, sebuah lembaga pengawas dan pelindung perdagangan berjangka dan komoditas di Amerika Serikat, yang disebut dengan CFTC (Commodities Futures Trade Commission), memutuskan untuk membuka saja pintu perdagangan forex terutama forex secara online. Dari situlah akhirnya broker forex lahir sebagai agen yang menjembatani trader forex dengan pasar. Setelah populernya internet, bisnis forex perlahan-lahan mulai dikenal dan diminati masyarakat. Dan trading forex akhirnya dilakukan dengan cara yang sangat praktis. Kita tinggal membuka rekening pada sebuah broker forex online terpercaya. Terpercaya? Memangnya ada yang tidak terpercaya? Ya! Ada juga lho broker forex yang tidak terpercaya. Seiring dengan boomingnya bisnis forex, orang-orang berwatak culas yang ingin mengambil keuntungan cepat dari jalan yang tidak halal, memilih untuk menjelma menjadi broker forex abal-abal alias broker forex penipu. Saat ini banyak sekali broker-broker yang berdiri di luar sana, dan trader yang cerdas harus pandai-pandai memilih broker yang jujur. Nah, agar tak tertipu, terlebih dahulu mari kita kenali dulu jenis-jenis broker di kelas selanjutnya. 2. Jenis-Jenis Broker Broker dapat dibedakan menjadi dua jenis: Dealing Desk (DD) dan No Dealing Desk (NDD). Broker DD disebut juga dengan Market Makers, sementara broker NDD terbagi menjadi dua jenis, yaitu Straight Through Processing (STP) dan Electronic Communication Network + Straight Through Processing (ECN+STP). Bagannya adalah sebagai berikut: Broker DD Broker DD memperoleh keuntungan melalui spread. Broker DD ini dapat dikatakan menciptakan pasar dan nilai tukar buatan mereka sendiri untuk para klien. Mungkin kesannya ada sedikit manipulasi, namun sebenarnya tidak. Market maker tetap menyediakan pilihan sell dan buy dan mereka tidak peduli mana nantinya yang akan dipilih oleh trader. Keunggulan dari broker DD ini biasanya adalah fasilitas yang mereka tawarkan seperti leverage yang tinggi hingga 1:1000, bebas bunga, spread kecil (terkadang fixed spread), bonus-bonus menarik, hingga dengan melakukan transfer langsung dengan pihak ketiga. Pokoknya segala hal yang sekiranya membuat orang tertarik untuk memilih mereka sebagai broker. Kekurangan dari broker DD adalah, karena broker ini adalah market maker alias bandar, maka mereka akan mencari keuntungan dengan melawan trading kliennya dengan cara memperlambat eksekusi order, server sering down atau gangguan, harga yang freeze, dilarang menggunakan teknik tertentu atau apapun agar trading kita loss. Karena jika kita loss, maka mereka akan profit. Jika kita loss $1000 maka mereka akan mendapat income $1000. Gambaran ini adalah gambaran kasar. 1

2 Tidak ada salahnya apabila ada beberapa dari kita yang ingin bergabung dengan broker DD ini, dengan syarat, carilah broker besar yang teregulasi alias legal, sehingga jika kita menang, mereka mampu membayar kemenangan kita. Dengan teregulasi dan legal, maka "kecurangan" mereka tidak akan terlewat batas dan dapat dipertanggungjawabkan. Broker NDD Seperti namanya NDD atau No Dealing Desk yang berarti tanpa melalui "meja" dealing, broker inilah yang memiliki arti broker sebagai jembatan. Broker NDD mengambil keuntungan dari spread yang tidak mungkin bisa fix karena mereka menyesuaikan dengan market dan biasanya spreadnya sedikit lebih besar daripada broker DD. Broker DD ini tidak melawan trading kita, sehingga mereka lebih senang apabila kita profit, bahkan broker NDD cenderung "welcome" terhadap trader scalper atau trader yang melakukan trading dengan volume sedikit-sedikit tapi sering. Karena jika kliennya profit maka mereka juga akan profit karena klien tersebut dapat membayar spread. Ada dua jenis broker NDD. Pertama yaitu ECN. Broker ECN ini benar-benar berfungsi seperti bank-bank besar yang mempertemukan penjual dan pembeli yang menjadi klien mereka. Karena broker jenis ini benar-benar menggambarkan market yang sesungguhnya, maka biasanya leverage yang mereka tawarkan tidak akan besar. Jenis kedua adalah broker STP (Straight Through Processing). Broker STP adalah broker yang ordernya dilempar lagi ke broker yang lain, yang tentunya bukan broker DD. Kombinasi broker DD dan NDD biasa disebut dengan broker Hybrid. Broker jenis ini pada umumnya menjadi jembatan bagi order dengan lot yang kecil (micro atau mini) dan apabila ada order dengan lot besar maka ia akan memprosesnya dengan ECN atau STP. 3. Cara Mengenali Broker Jujur Atau Tipuan Pada sub bab sebelumnya, kita sudah mengupas apa itu broker. Bagaimana? Sudah cukup paham bukan? Nah, di sub-bab ini, kita akan belajar cara mengenali broker abal-abal dengan broker jujur. Tujuannya tentu saja agar uang yang kita maksudkan untuk menjadi modal trading forex benar-benar "dicemplungkan" ke market, bukan dibawa lari demi keuntungan Si Broker penipu itu sendiri. Sebelum memilih broker ingatlah 5T: 1. Teregulasi Seperti bank, broker-broker yang beroperasi juga harus ada yang mengatur agar tidak ada pihak yang dirugikan. Jika yang mengatur bank-bank adalah bank sentral, broker forex pun juga mempunyai "broker sentral" atau yang disebut dengan regulator. Kalau di Indonesia, regulator atau pengawas ini bernama Bappebti. Dan berikut adalah daftar badan regulator dunia: o Amerika Serikat: NFA dan CFTC o Inggris: FSA o Australia: ASIC o Swiss: SFBC o Jerman: BaFIN o Perancis: AMF Broker yang jujur akan selalu dengan bangga menyatakan bahwa mereka telah teregulasi dengan badan pengawas perdagangan valuta asing, karena menjadi anggota badan regulator tersebut itu juga tidak mudah. Banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah broker untuk menjadi broker yang benar-benar diakui. Jadi, sebelum menyetorkan uang, hendaknya kita pastikan dulu apakah broker pilihan kita menjadi member salah satu badan regulasi di atas. 2. Terlalu Manis Jangan mudah percaya dengan broker yang beriklan bahwa dengan bertrading pada mereka maka kita tidak akan pernah rugi. Jika ada broker yang menyatakan demikian maka broker tersebut adalah SCAM! Bisnis apapun, tidak ada yang bisa berkelit dari kerugian secara total. Dalam berbisnis, yang ada adalah meminimalkan kerugian, bukan menghilangkannya. Untuk itu, apabila mengetahui tawaran-tawaran yang terlalu manis seperti keuntungan 1000 persen, spread yang sangat-sangat murah, atau hal-hal lain yang manis namun tak masuk akal, sebaiknya pikirkanlah lagi. 3. Trading Platform Online forex trading berarti segala macam aktivitas trading akan dijalankan melalui platform broker tersebut. Trading platform broker pilihan kita nantinya harus stabil dan mudah dipahami user. Pahamilah betul-betul apa saja yang ditawarkan pada trading platform tersebut. Pemahaman platform sangat penting agar kita tidak melewatkan satu informasipun berkaitan dengan trading dan uang kita. 4. Tentang Deposit, Penarikan, Dan Eksekusi Sebelum memilih broker, pastikan bahwa deposit, penarikan (withdrawal) dan eksekusi order kita teraplikasi dengan benar. Apabila kita mendapat untung, pastikan dahulu bagaimana alur penarikannya nanti. Pastikan juga, apabila ada ketidaksesuaian apakah uang yang kita depositkan bisa kembali atau tidak atau segala hal yang berhubungan dengan deposit, penarikan, dan eksekusi harus jelas alurnya. 5. Terdapat Customer Service Aktif Ini juga penting. Pastikan bahwa broker pilihan kita mempunyai alamat kantor yang jelas atau setidaknya memiliki nomor telfon atau aktif yang dapat dihubungi sewaktu-waktu terkait dengan trading kita. Nah, setelah tahu bagaimana dan seperti apa broker abal-abal dan jujur, sekarang saatnya kita belajar jenis - jenis analisis. Ada Tiga Analisis Dominan yang paling umum digunakan oleh para trader. 2

3 Kelas 2 Jenis-Jenis Analisis Ada tiga macam analisis dalam forex dengan keunggulan masing-masing yang bisa membantu kita mendatangkan profit. Masalahnya, kita mesti pandai-pandai memilih. Pilih jenis analisis yang mana? Cap, cip, cup, kembang kuncup... Eits, tapi sebelumnya ada yang harus kita lakukan terlebih dahulu, yaitu mengenali diri. Tenang, kita tak perlu bangkit dari duduk dan pergi berkaca atau menemui orangtua untuk belajar sejarah tentang masa kecil atau leluhur kita. Yang dimaksud mengenali diri di sini adalah mengenali tipe kita sebagai trader, sesuai dengan tiga jenis analisis dalam trading Forex. Gambar tersebut memperlihatkan seorang pembaca koran yang gemar memburu berita, dengan mudah kita bisa mengenalinya sebagai analis fundamental. Seorang analis teknikal yang sedang memeluk erat tas berisi laptop, yang nantinya akan digunakannya untuk menilik pergerakan grafik. Dan yang terakhir sosok analis sentimen pasar, yang lebih cenderung mengamati pergerakan pasar dan trend. Nah, kira-kira sosok manakah yang cocok dengan karakter kita? Tiga Jenis Analisis Uraian singkat tentang tiga karakter dari gambar di atas memberi kita gambaran mengenai macam-macam analisis, yaitu: 1. Analisis Teknikal 2. Analisis Fundamental 3. Analisis Sentimen Pasar Untuk pengertian masing-masing, kita akan membahasnya di pelajaran berikutnya. Akan selalu ada perdebatan di antara trader tentang "mana analisis yang terbaik" di antara tiga jenis analisis tersebut. Sejujurnya sih, tidak ada analisis yang lebih baik di antara analisis teknikal, fundamental, dan sentimen. Perhatikan bangku analisis pasar di bawah ini. Jika diibaratkan, tiga analisis pasar sama seperti gambar bangku di atas. Jika meremehkan satu saja analisis lainnya, bisa jadi kita jatuh terjengkang. mending kalau sekedar jatuh. Nah, kalau jatuh miskin? Jadi, jangan pernah meremehkan atau terlalu mengagung-agungkan satu analisis dibanding analisis lainnya. 1. Analisis Teknikal Inti dari analisis ini adalah mengamati pergerakan harga. Itu saja. Lalu bagaimana cara kita menganalisis pergerakan harga? Well, sebenarnya cukup mudah. Caranya adalah dengan melihat histori dari pergerakan harga dan dari data yang telah tersedia, kita bisa memperkirakan bagaimana pergerakan pair mata uang DAN ke mana dia akan bergerak. Prinsip dari analisis ini adalah kepercayaan bahwa, "sejarah akan selalu berulang". Situasi boleh berbeda, tetapi pergerakan harga akan selalu sama. Sehingga setiap Analis Teknikal akan selalu mencari pola sama yang terbentuk sebelumnya. Dari sana mereka akan memiliki gambaran bagaimana harga akan bergerak. Analisis Teknikal identik dengan grafik. Para analis teknikal percaya selain sebagai peta pergerakan harga, grafik adalah pencatat data histori trading. Dari sanalah para analis ini mendapatkan "bocoran" "Bukankah jika melihat grafik yang sama, kita akan memiliki hasil analisis yang sama?" tentang pergerakan harga. Oh, tidak kawan. Meski kita menganalisis grafik yang sama, bahkan dalam satu ruangan, analisis kita akan berbeda. Sebab Analisis Teknikal SANGATLAH subjektif. Sama berbedanya seperti dua orang yang melihat gajah dari depan dan belakang. Yang terpenting di atas semuanya adalah memahami konsep dasar teknikal analisis, jadi kita tak perlu menjedotkan kepala ke tembok saat nanti topik menjadi lebih serius. Misalnya seperti Fibonacci, Support and Resistance, atau Japanese Candlestick... Tidak. Kita tidak sedang membicarakan lilin dari Negeri Sakura. "Lalu, apa nama-nama aneh di atas itu?" Dengar Kawan, nama-nama aneh itulah yang akan membantu kita untuk mendapatkan profit. Jadi mulai sekarang, siapkan diri untuk menghafalkan nama-nama aneh dalam dunia trading Forex dan jadikan mereka sebagai mantra keberhasilanmu. 3

4 2. Analisis Fundamental Berbeda dengan Analisis Teknikal yang berkutat dengan grafik, Analisis Fundamental mengharuskan kita untuk tahu lebih banyak tentang dunia dan isu-isu global. Singkat kata, kita wajib melek berita. Mulai dari masalah ekonomi, sosial, dan politik yang mempengaruhi supply dan demand harus kita ketahui. Kita tentu belum lupa pelajaran dasar ekonomi saat sekolah dulu, bukan? Tentang hukum supply dan demand yang mempengaruhi harga. Tapi jangan pikir cara analisis tipe ini akan semudah itu. Sebab ada banyak berita di dunia yang menjadi data kita, namun tidak semua data tersebut dapat kita gunakan sebagai analisis pergerakan market. Di sinilah kesulitan Analisis Fundamental, kita dituntut untuk jeli mengamati dan membaca data. Kesulitan membayangkannya? Oke, mari kita langsung terjun ke praktiknya saja. Misalnya kita trading menggunakan pair USD/JPY: Pada pair ini yang menjadi base adalah USD, sehingga mata uang inilah yang akan menjadi penentu aksi (buy atau sell) kita. Jika kita membaca berita yang menunjukkan kemungkinan pemerintah Jepang akan menurunkan nilai Yen, aksi yang mesti kita lakukan adalah BUY USD/JPY. Sebaliknya, jika Dolar memberi sinyal-sinyal penguatan maka order yang harus kita lakukan adalah SELL USD/JPY. Singkat kata, Analisis Fundamental adalah tentang baik-buruknya ekonomi sebuah negara. Ketika baik, kita harus melakukan sell atau buy, ketika ekonomi sebuah negara memburuk. Nantinya, kita akan mempelajari data ekonomi mana yang memengaruhi gerak harga mata uang dan mengapa demikian. Kita akan mengetahui siapa Gubernur The Fed dan bagaimana setiap kata yang diucapkannya mampu mengubah nilai mata uang, serta bagaimana harga penjualan ritel mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara. Tapi...kita tidak akan mempelajarinya sekarang. Karena jam pelajaran ini hampir habis. Analisis Fundamental adalah cara menganalisis mata uang dari kuat atau lemahnya ekonomi suatu negara. Oke, mari istirahat!! Singkatnya, 3. Analisis Sentimen Pasar Jika dua analisis sebelumnya mengharuskan kita memelototi grafik dan memasang telinga untuk setiap berita yang dirilis, Analisis Sentimen Market mewajibkan kita untuk melatih insting trader kita untuk mengetahui ke mana pasar akan bergerak. Dalam kata lain, kita harus menjadi cenayang Forex ketepatan seperti Paul si Gurita. "Haha...bercanda, kok." Kenyataan pahit tentang trading Forex adalah kita tidak bisa mengandalkan satu pun, baik informasi pasar maupun rilis berita) sebagai data analisis. Sebab, terkadang market bisa memberi berita yang mengecoh. Sementara setiap negara bisa saja merilis beritanya secara bersamaan dan menyebabkan pergerakan harga tak stabil. Satu-satunya yang bisa diandalkan jika hal ini terjadi adalah pendapat serta insting kita, untuk mengatasi sentimen pasar. Sebab kita bukan Bernanke, yang bisa menggerakkan pasar hanya dengan melontarkan beberapa kata saja. Pada Analisis Sentimen Pasar yang menjadi senjata utama adalah diri kita sendiri sebagai trader. Kita nanti akan bertugas untuk memperkirakan bagaimana "mood" pasar saat ini, apakah sedang bullish atau bearish. Selain itu, kita jugalah yang memegang kontrol bagaimana nantinya kita akan mengaplikasikan sentimen pasar ke dalam strategi trading kita. Kita boleh saja tak mengacuhkan sentimen pasar, tapi sayang sekali kalau kita tak mau melirik analisis ini. Sebab, kemampuan menaksir sentimen pasar bisa menjadi tool yang penting bagi trading kita. Tertarik? Kita nanti akan bahas lebih lanjut tentang sentimen pasar nanti. 4

5 Analisis Terbaik Setelah mempelajari tiga analisis sebelumnya, pasti pertanyaan yang muncul di benak kita saat ini adalah "analisis mana yang terbaik?" Setiap analisis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi...ingat satu pelajaran penting tentang ketiga analisis: tidak ada analisis yang terbaik dan terburuk di antara ketiganya. Mereka hanya melihat market dari sisi yang berbeda Jadi, pilih analisis yang paling nyaman dan menguntungkan bagi kita. Lebih sempurna bila kita bisa menggunakan ketiga. Sebab, faktor-faktor fundamental mempermudah kita melihat seperti apa sentimen market. Sedangkan Analisis Teknikal menolong kita melihat sentimen pasar dan memilih framework yang tepat untuk trading kita. Nah, mari kita mengingat kembali inti dari tiga analisis yang sebelumnya telah kita pelajari: 1. Analisis Teknikal : mempelajari pergerakan harga dari grafik. 2. Analisis Fundamental : mengamati bagaimana perkembangan situasi ekonomi sebuah negara 3. Analisis Sentimen Pasar : menentukan trend pasar, apakah bullish atau bearsih, berdasarkan prospek saat ini atau yang akan datang. Sebenarnya ketiga analisis tersebut dapat kita manfaatkan bersamaan agar dapat menemukan ide trading yang brilian. Faktor fundamental akan membentuk sentimen pasar, sedangkan analisis teknikal membantu kita untuk memvisualisasikan sentimen tersebut dan menggunakannya untuk membentik framework trading kita. Masih ingat dengan bangku tiga kaki yang kita pelajari sebelumnya. Selalu ingat, bahwa dengan ketika kaki tersebut kita dapat duduk dengan nyaman. Tetapi ambil saja satu, kita akan segera jatuh. "Lalu bagaimana caranya memanfaatkan ketiga analisis tersebut ke dalam trading kita?" Misalnya nih, kita sedang duduk di depan komputer dan menunggu pergerakan dari pair yang kita gunakan untuk trading, katakanlah EUR/USD. Suatu ketika kita melihat kesempatan trading. Segeralah kita menjual EUR/USD. Tapi, belum sampai jari kita meraih mouse, mendadak terjadi perubahan. Tiba-tiba saja 100 pip bergerak ke arah berlawanan. Tanpa kita tahu salah satu bank besar di Eropa gulung tikar. Kini sentimen semua orang tertuju pada pasar Eropa dan semua orang berbondong-bondong trading di arah berlawanan. Pada studi kasus semacam di atas, kita bisa memanfaatkan ketiga jenis analisis. Jangan bergantung pada satu analisis saja. Kita harus menyeimbangkan penggunaan mereka. Dengan demikian, kita bisa meraup banyak keuntungan dari trading Forex. 5

6 Kelas 3 Jenis-Jenis Order Dalam forex tak ubahnya seperti berada di restoran internasional dengan pelayan dari berbagai negara, karena itu kita mesti menguasai "bahasa order" dalam forex supaya tidak salah terima pesanan. Mestinya menikmati profit, eh...malah dapat loss. Nyaris serupa dengan pengertian "order" dalam dunia kuliner, dalam trading Forex kata ini mengisyaratkan apa yang ingin kita lakukan terhadap transaksi trading kita. Misalnya jika kita ingin "memesan" openposition atau close-position. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis order yang diterima oleh broker kita. Beberapa order memiliki istilah sederhana, sedangkan beberapa yang lain akan terdengar seperti menu makanan. Oke, mari kita langsung ke TKP! 1. Order Order Normal 1. Order Market Ini adalah jenis order paling sederhana dalam trading, yang perlu kita lakukan adalah buy atau sell pada harga terbaik yang tersedia. Misalnya, nih, harga jual untuk EUR/USD saat ini adalah dan harga beli adalah Jika ingin membeli EUR/USD di pasar, maka kita akan membelinya di harga Kita akan klik order buy dan platform trading kita secara otomatis akan mengeksekusinya pada harga tersebut. 2. Order Limit-Entry Ini adalah order yang dapat kita gunakan untuk buy di bawah harga market atau sell di atas harga market, pada harga tertentu. Contohnya, EUR/USD saat ini tengah diperdagangkan di harga Kita ingin trading short saat harga mencapai angka Kita bisa memilih: a. Duduk menunggu di depan komputer sampai akhirnya pair tersebut menyentuh harga , lalu klik order sell. Atau... b. Kita bisa mengatur order limit pada , kemudian kita bisa pergi keluar dengan teman-teman. Dengan order Limit-Entry platform trading kita akan dengan otomatis mengeksekusi order sell pada harga terbaik yang disediakan oleh pasar. 3. Order Stop-Entry Order ini adalah kebalikan dari Limit-Entry. Dia berguna untuk melakukan aksi buy di atas harga market atau sell di bawah harga market, pada kisaran harga tertentu. Misalnya saja GBP/USD saat ini sedang diperdagangkan pada harga dan saat ini sedang bergerak naik. Jika kita yakin harga akan meneruskan pergerakkannya saat ini dan menyentuh angka , maka kita bisa mengatur order Stop-Entry pada angka tersebut. 4. Order Stop-Loss Order ini adalah tipe order yang dihubungkan pada trading dengan tujuan untuk mencegah kerugian semakin parah, ketika harga bergerak di luar perkiraan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengingat order ini. Seandainya GBP/USD yang tadinya bergerak naik dari kisaran ke , ehh, ternyata di tengah penantian panjang kita, pair itu malah berbalik dan turun ke Untungnya...kita sempat memasang Stop-Loss sehingga kita "hanya" rugi 10 pip. 5. Order Trailing-Stop Order Trailing-Stop adalah tipe order yang dipasang pada trading ketika harga mengalami fluktuasi. Katakanlah kita ingin trading short untuk pair USD/JPY di angka , dengan Trailing-Stop pada pip 20. Artinya, kita sudah menentukan Stop-Loss pada Ketika harga bergerak turun dan menyentuh angka , maka order Trailing-Stop kita secara otomatis akan turun menjadi Hanya saja, dengan order ini kita akan stagnan di harga tersebut dan (TIDAK BERGERAK). Trailing-Stop tidak akan melebar saat harga bergerak berlawanan dengan keinginan kita. Singkat kata, setelah berhenti di kisaran , harga tersebut tidak akan bergerak lagi jika tiba-tiba harga bergerak ke angka Dengan order Trailing-Stop trade kita akan tetap terbuka selama harga tidak bergerak melawan 20 pip yang sebelumnya telah kita tentukan pada order Trailing-Stop. Begitu harga menyentuh Trailing-Stop kita, maka order Stop-Loss akan terpicu dan posisi kita akan ditutup. 6

7 2. Order-Order Aneh Nah, sekarang kita sampai pada order aneh bin ajaib. Tapi jangan khawatir, saat klik order tersebut kita tidak akan mengecil atau membesar seperti Alice in Wonderland. Kalau toh ada yang mengecil itu pasti adalah presentase rugi kita, dan kalau ada yang membesar adalah presentase untung kita. Bukankah kita ini adalah Al in Forexland. Hehe Order Good 'Till Cancelled (GTC) Order unik pertama ini aktif di market sesuai dengan keinginan kita. Jika kita membatalkan order ini, maka seketika dia akan segera menyingkir dari layar komputer kita. Broker kita tidak bisa membatalkan order ini kapanpun. Karena itu, kita harus berhati-hati dan mengingat bahwa kita telah menjadwalkan order ini dalam trading. 2. Order Good for the Day (GFD) Berbeda dengan menu order sebelumnya, GFD tetap aktif hingga di akhir trading kita pada hari itu. Karena Forex adalah pasar yang buka 24-jam, ini artinya trading kita (khususnya trader Asia) mengikuti pasar sesi Sidney dan Tokyo. Dimulai pukul 4:00 dan berakhir pada pukul 14:00. Namun untuk keterangan lebih lengkap, ada baiknya kita bertanya pada broker kita. 3. Order One-Cancels-the-Other (OCO) ini adalah perpaduan dari order stop-loss dan/atau dua entri. Dua order pada satu harga dan durasi yang bervariasi ditempatkan di atas dan di bawah harga pair mata uang pada saat ini. Saat salah satu order dieksekusi, order yang lain akan secara otomatis dibatalkan. Misalnya saja pada pair USD/JPY yang berada pada harga Kita ingin buy pada harga pada level resistance untuk mengantisipasi break-out, atau berinisiatif melakukan sell jika harga jatuh di bawah harga Dengan order ini kita bisa melakukan dua order tersebut. Sehingga saat harga sampai pada angka 96.85, order buy kita secara otomatis akan aktif. Sementara order sell pada akan spontan dibatalkan. 4. Order One-Triggers-the-Other (OTO) Berbeda dengan order OCO, order OTO hanya akan bereaksi ketika order sebelumnya terpicu. Umumnya order ini digunakan ketika seorang trader ini mengambil profit dan melakukan stop-loss level lebih dulu, bahkan sebelum trader tersebut masuk ke dalam arena trading. Misalnya saja, saja saat ini pair EUR/USD berada pada kisaran Ketika melihat grafik kita yakin, begitu menyentuh angka , pair tersebut akan mengalami reversal dan bergerak turun ke kisaran Sayangnya, kita tidak bisa menunggu sampai pair menyentuh angka tersebut. Ada kencan ke pedalaman Papua, sehingga kita takkan bisa melihat lebih lanjut perkembangan trend market. Nah, supaya kita tidak melewatkan tangkapan besar selama kencan, kita bisa mengatur sell limit pada dan di saat yang sama, menempatkan order buy limit pada , dan untuk berjaga-jaga stop-loss pada Order OTO hanya akan menempatkan order buy limit dan stop-loss jika order sell yang kita lakukan pertama kali terpicu."jadi, kesimpulannya...???" Pusing membaca dan memahami jenis-jenis order aneh di atas? Jangan khawatir. Umumnya, ketika trading kita hanya memerlukan order-order dasar (seperti order market, limit entry, stop-entry, stop-loss, dan trailing-stop). Lalu untuk apa kita tadi membaca order di atas?! Hei, tenang, Kawan... Coba berpikir positif dan memandang jauh ke depan. Tidak mungkin kita akan bertahan dan tetap di posisi trader amatir untuk seumur hidup, kan? Pasti pelan-pelan kita akan menjadi trader pro dan veteran. Pada saat itulah kita akan memerlukan order di atas agar bisa berinovasi pada saat trading. Tapi ingat! Jangan macam-macam selama kita masih ingusan dan baru bergabung dalam dunia Forex. Kita cukup beradaptasi dengan broker, paham kapan melakukan buy atau sell, tahu kapan membatasi entri dan menghentikannya, serta membatasi kerugian kita sebelum mengeksekusi trading. 7

8 Kelas 4 Jenis-Jenis Grafik Memilih grafik tak ubahnya seperti memilih jenis kendaraan. Jika cocok dengan grafik tersebut dan bisa membacanya dengan mudah, kita akan bisa melaju dengan cepat dan sampai di tujuan dengan segera, yaitu profit. Tapi kalau tidak? Kita akan berakhir berputar-putar di tempat. Ada tiga jenis grafik yang populer dalam dunia trading Forex, yaitu: 1. Grafik Line (Line Chart) 2. Grafik Bar (Bar Chart) 3. Grafik Candlestick (Candlestick Chart) Nah, sekarang ayo kita pelajari tiga jenis grafik yang nantinya akan akrab dengan mata kita. 1. Grafik Line Grafik yang berupa garis sederhana ini menampilkan garis dari satu harga penutupan (closing price) ke harga penutupan berikutnya. Ketika dihubungkan oleh satu garis, kita bisa melihat pergerakan umum harga dari suatu pair mata uang pada satu periode waktu. Berikut adalah contoh dari grafik ini: 2. Grafik Bar Grafik bar sedikit lebih kompleks dibanding grafik garis. Dia menunjukkan opening dan closing price, berikut rata-rata tertinggi dan terendah harga suatu pair mata uang. Bagian bawah dari bar vertikal mengindikasikan harga terendah pada periode trading saat itu, sedangkan bagian atas bar menunjukkan harga tertinggi yang dibayar. Bar vertikal itu sendiri mewakili range (jarak) trading suatu mata uang secara keseluruhan. Kekusutan horisontal pada sisi kiri bar menunjukkan opening price, sedangkan pada kekusutan pada sisi kanan mengindikasikan closing price. Berikut adalah contoh dari bar charts: Catatan yang harus kita perhatikan dari pelajaran ini adalah kata bar mengacu pada sepotong data pada sebuah grafik. Sebuah bar secara sederhana mewakili satu segmen waktu, entah apakah itu sehari, satu minggu, atau satu jam. Ketika kita melihat kata 'bar' bergerak ke depan, pastikan kita paham time frame mana yang dimaksud oleh bar tersebut. Grafik bar disebut juga grafik "OHLC", sebab dia mewakili Open, the High, the Low, dan the Close dari suatu mata uang tertentu. Berikut adalah contoh dari bar harga: Open : garis horisontal kecil di sebelah kiri yang mewakili opening price. High : puncak garis vertikal yang menggambarkan harga tertinggi pada suatu periode waktu. Low : bagian bawah garis vertikal yang menunjukkan harga terendah pada satu periode waktu. Close : garis horisontal kecil di sebelah kanan yang mewakili closing price. 8

9 3. Grafik Candlesticks Informasi yang disediakan oleh candlestick tidak jauh berbeda dengan grafik bar. Hanya saja grafik ini memberi variasi format grafik yang lebih menarik dibanding dua pendahulunya. Candlestick masih menunjukkan pergerakan harga tinggi-ke-rendah melalui garis vertikal. Perbedaannya adalah pada grafik candlestick, bagian batang lilin (badan) di bagian tengah menunjukkan jarak antara harga pembukaan dan penutupan. Sederhananya, jika bagian tengah berisi atau berwarna menandakan mata uang tersebut ditutup (closed) lebih rendah dari opening price-nya. Pada contoh di bawah ini warna-pengisi yang digunakan adalah hitam. Untuk blok yang diwarnai, bagian puncak dari blok adalah opening price, sedangkan bagian bawah dari blok tersebut adalah closing price. Jika closing price lebih tinggi dari opening price, maka bagian tengah menjadi "putih" atau kosong. Perbedaan warna pada candlestick juga memiliki manfaat lain, dan bukan hanya sebagai penyemarak grafik trading yang sudah membosankan. Dengan memperhatikan warna pada candle, kita bisa membaca grafik lebih cepat. Misalnya saja kita akan langsung mengenali up-trend atau downtrend, atau bahkan melihat tanda-tanda reversal akan terjadi, dengan memerhatikan warna candle. Berikut adalah contoh grafik candlestick untuk pair EUR/USD Tujuan utama grafik candlestick adalah untuk mengatasi kebosanan trader. "Sesederhana itu?!" Oh, ayolah...jangan katakan kalian tidak bosan melihat garis naik-turun dan bar yang bergerak di layar komputer. Pasti terbersit kebosanan dalam diri kita. Nah, di sinilah manfaat grafik candlestick. Sebab pada dasarnya informasi yang ditampilkan oleh candlestick dan OHLC tidak jauh berbeda. Namun secara umum candlestick punya kelebihan dibanding dua grafik yang lain, yaitu: Mudah dibaca dan dianalisis. Sehingga menjadi chart yang sempurna bagi para trader pemula dan mereka yang baru menekuni trading Forex. Mudah digunakan. Mata kita segera beradaptasi pada informasi dalam notasi bar. Hasil riset juga membuktikan sesuatu yang visual akan memudahkan pemahaman seseorang. Siapa tahu, kita bisa memanfaatkan hal ini dalam trading. Nama-nama kece pola grafik candlestick memudahkan kita untuk mengingat arti dari pola tersebut. Misalnya shooting star. Hebat untuk mengidentifikasi perubahan arah market (reversal), dari up-trend ke down-trend, atau sebaliknya. Tapi kita akan mempelajari hal ini nanti. 9

10 Kelas 5 Support Dan Resistance Support dan resistance selalu dikaitkan dengan analisis teknikal. Tapi bukan berarti kaum trader fundamental tidak boleh mempelajarinya. Justru sebaliknya, sangatlah penting mempelajari support dan resistance, agar kita bisa menaksir harga di masa depan, bukan hanya gebetan. Di Kelas 5 ini kita akan mendalami materi tentang Support dan Resistance. Jika melihat chart pergerakan harga, dua kata tersebut pasti akan sering sekali disebutkan. Memahami chart sendiri saja terkadang masih bingung, ditambah lagi dengan belum memahami istilah support dan resistance, wah, sempurnalah kebingungan kita! Tenaang! Kita akan pahami kedua istilah tersebut perlahan-lahan sampai paham. Mari perhatikan! Pasar forex sangat dinamis dan harga yang terbentuk adalah hasil dari aktivitas jual beli. Pembeli cenderung mendorong harga untuk naik, sementara penjual biasanya akan menciptakan tren yang menurun. Singkatnya, arah pergerakan harga menggambarkan mana yang lebih kuat, pembeli atau penjual. Support dan resistance ini sejatinya adalah sebuah konsep untuk memahami analisa teknikal. Dan setiap orang biasanya akan memiliki pemahaman sendiri mengenai support dan resistance. Mari perhatikan gambar berikut: Gambar tersebut menunjukkan market yang tren-nya sedang bullish atau naik. Support adalah sebuah tingkat atau level harga dimana pembeli memiliki posisi yang kuat dan mendominasi kontrol pasar sehingga harga tidak akan turun lebih jauh. Nah, titik support tersebut adalah titik terendah yang dicapai sebelum harga memantul ke atas. Sedangkan, resistance adalah sebuah level dimana penjual mendominasi kontrol pasar sehingga harga tidak akan naik lebih jauh lagi. Nah, titik resistance ini adalah titik tertinggi yang dicapai sebelum akhirnya memantul ke bawah. Saat harga naik mendekati titik resistance, biasanya investor akan masuk mengambil posisi jual, sedangkan saat harga turun mendekati titik support biasanya para investor akan membacanya sebagai peluang yang bagus untuk melakukan aksi beli. Kondisi seperti itu biasanya akan cenderung berulang sehingga titik support atau resistance tidak sampai tertembus. Namun, apabila support atau resistance tertembus, maka hal itu disebut dengan break dan akan membentuk titik support dan resistance yang baru. Titik resistance yang tertembus akan menjadi titik support sembari titik resistance yang baru akan kembali terbentuk. Dan penting untuk diingat, level support dan resistance bukanlah sebuah angka yang pasti. Artinya, tidak seorang pun yang dapat menentukan dengan pasti dimana akan terjadi support dan dimana akan terjadi resistance. Support dan resistance biasanya adalah sebuah perkiraan yang disesuaikan dengan history yang telah terjadi dan dapat dihitung menggunakan indikator Fibonacci Retracement Level atau pivot point. Teknik lain untuk memperkirakan level support dan resistance adalah dengan cara pengamatan visual dengan menarik garis pada level dimana pergerakan naik atau turun sulit berlanjut. Dan garis penentuan itu biasanya tidak sama di tiap-tiap trader, tergantung bagaimana mereka membaca trend yang sedang berlangsung. Intinya, menentukan titik support dan resistance ini membutuhkan pengalaman yang cukup lama. Mengenal Trend Line Istilah lain yang akan ditemui dalam trading forex adalah Trend Line atau garis tren. Trendline ini akan sering dijumpai dalam membaca grafik analisa teknikal dan perannya cukup penting terutama untuk menentukan posisi kita dalam trading, apakah kita sebaiknya melakukan sell atau buy. Trend dalam forex diartikan sebagai kecenderungan harga. Harga akan bergerak dalam satu arah, apakah itu naik maupun turun. Trend harga naik disebut dengan uptrend, sebaliknya tren harga turun disebut dengan downtrend.. 10

11 Perhatikan gambar grafik berikut: Ada beberapa hal penting yang perlu diingat mengenai trendline: 1. Untuk menggambar trendline yang valid dibutuhkan setidaknya dua puncak atau dasar, tetapi harus ada setidaknya tiga puncak atau dasar untuk mengonfirmasi sebuah trendline. Semakin banyak titik-titik harga yang dihubungkan maka akan semakin valid garis trend tersebut, dan semakin kuat menahan titik-titik support atau resistance pada pengujian berikutnya. 2. Semakin valid sebuah garis trend maka akan semakin diperhatikan dan ditaati oleh para pelaku pasar. 3. Semakin curam sebuah garis trend menggambarkan kondisi pasar yang semakin bullish (bila curam kearah atas) atau semakin bearish (bila curam kearah bawah). 4. Jangan pernah menggambar sebuah trendline dengan memaksanya agar sesuai dengan market! Jika tidak sesuai, berarti trendline tersebut tidak valid. Memperhatikan tren adalah sebuah metode pengamatan harga yang paling dasar. Apabila trend cenderung naik atau uptrend, maka pasanglah posisi beli. Sedangkan ketika trend cenderung menurun atau downtrend, maka posisi yang disarankan adalah posisi jual. Adapula sebuah trend dimana harga tidak naik maupun turun, posisi seperti itu dinamakan sideways. Kondisi sideways terjadi biasanya saat market di Eropa atau Amerika masih tutup atau pasar yang sedang menunggu rilis berita besar. Pada saat trend sedang sideways, disarankan untuk tidak open posisi. Sebuah trend dapat diprediksi keberlangsungannya dengan bantuan indikator Moving Average atau Parabolic SAR. Apa itu indikator? Kita akan pelajari lebih lanjut di tingkat SMP. Jika kita sudah memahami tentang trendline, maka di kelas ini kita akan lanjutkan untuk mnegenal lebih lanjut tentang channel. Apa itu channel? Apakah ada hubungannya dengan program TV? Hehehe! Tentu saja tidak. Channel dalam forex adalah salah satu tool yang digunakan dalam analisis teknikal yang fungsinya sama seerti trendline, yaitu menentukan posisi buy atau sell dengan tepat. Secara sederhana, channel adalah garis trend yang digambar secara paralel, dan baik puncak maupun dasarnya adalah area yang berpotensi mengalami support atau resistance. Gambarnya adalah seperti berikut: Langkah untuk menggambar garis channel cukup mudah. Untuk channel naik atau up channel, kita cukup menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis uptrend lalu geserlah garis tersebut ke posisi baris yang menyentuh puncak yang paling baru. Hal ini harus dilakukan bersamaan saat membuat garis trendline. Sedangkan untuk membuat garis channel turun atau down channel, cukup dengan menarik garis paralel pada sudut yang sama seperti garis downtrend. Kemudian garis tersebut digeser ke posisi yang menyentuh titik lembah yang paling baru. Sebagai catatan, ketika harga menyentuh dasar trendline, hal ini dapat digunakan sebagai tanda untuk area beli. Sebaliknya, jika menyentuh trendline yang lebih tinggi, hal ini dapat digunakan sebagai tanda untuk area jual. Ada tiga jenis channel dalam forex: 1. Channel Ascending (rerata tinggi yang lebih tinggi dan rerata rendah yang lebih tinggi) 2. Channel Descending (rerata tinggi yang lebih rendah dan rerata rendah yang lebih rendah) 3. Channel Horizontal (keadaan mendatar) 11

12 Hal-hal yang perlu diingat dalam channel: Ketika menggambar garis channel, kedua garis trendline nya haru paralel satu sama lain Secara umum, dasar channel dianggap sebagai zona beli, sementara puncak channel dianggap sebagai zona jual Terakhir, jangan membuat gambar secara paksa! Jika garisnya tidak cocok dan tidak paralel berarti channel tersebut tidak dapat digunakan sebagai acuan. Bounce Dan Break Nah, sampai di sini, kita telah mempelajari dasar dari analisis teknikal. Analisis teknikal sepintas memang nampak rumit (dan aslinya memang rumit sih! hehe), tetapi akan sangat membantu kalau kita berhasil memahaminya. Pada dasarnya, level support dan resistance dapat dipahami dengan dua ide sederhana yaitu: pantulan (bounce) dan break. Bounce Dalam bahasa Indonesia, bounce artinya pantulan. Jika diperhatikan, level support dan resistance terjadi tetap setelah adanya bounce ini. Terkadang sebagian trader masih melakukan kekeliruan dengan cara memasang order mereka secara langsung pada saat terjadi support atau resistance, lalu dengan penuh harap mereka menunggu trading mereka tersebut mencetak profit. Iya sih, cara tersebut awalnya memang akan efektif, tetapi metode trading semacam ini biasanya menganggap bahwa harga pasti akan bergerak mencapai level support atau resistance tertentu padahal harga sebenarnya belum mencapai level tersebut. Mungkin sebagian dari kita pernah bertanya-tanya,"kenapa tidak buka oder tepat pada saat support atau resistance saja ya? Kan harganya jadi lebih gampang diperkirakan tuh waktu itu?" Perlu diingat, perlu kehati-hatian jika kita ingin memakai strategi bounce ini. Kita harus memastikan terlebih dahulu apakah level support atau resistance masih akan bertahan. Sebaiknya jangan langsung membeli pada saat itu juga, tapi tunggulah sampai harganya memantul dulu, baru masuk dan pasang posisi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan salah analisis, siapa tahu bukannya bouncing, tetapi yang terjadi malah breakout. Lebih baik waspada di awal daripada terlanjur basah bukan? Break Pergerakan harga adalah suatu hal yang tidak bisa diatur seenak hati kita. Mungkin semua trader pernah bermimpi untuk pasang order saat level support atau resistance saja dan terus profit dengan cara itu. Tapi kembali lagi, itu hanya mimpi. Pada kenyataannya, level support dan resistance seringkali break. Sehingga, kita tidak bisa hanya mengandalkan bounce. Kita perlu tahu apa yang harus kita lakukan jika pada akhirnya level support dan resistance tertembus. Nah, ada dua cara untuk menghadapi kondisi break. Pertama, dengan cara Tembak Langsung. Ini adalah cara yang paling simpel karena kita hanya perlu jual atau beli ketika harga telah secara meyakinkan menembus zona support atau resistance. Ya, kuncinya ada pada kata "meyakinkan", karena kita hanya akan bisa entry dengan mudah ketika harga melewati level support atau resistance yang telah nampak jelas. Dengan kata lain, cara Tembak Langsung ini bisa diasumsikan bahwa trader harus melihat dengan mata kepalanya sendiri saat level support atau resistance tertembus agar yakin untuk melakukan open posisi. Yang kedua adalah Cara Konservatif. Misalnya, kita membeli pair EUR/USD dan mengharapkan pair tersebut naik setelah bouncing dari level support. Tetapi ternyata, level support tersebut malah break dan posisi kita sekarang loss dengan saldo yang perlahan-lahan jatuh. Jika berada dalam posisi seperti itu, maka hanya ada dua pilihan: pasrah menerima kekalahan dan menutup posisi ATAU menahan trading kita dan berharap harga akan naik lagi. Pilihan kedua itulah yang disebut dengan Cara Konservatif Jangan lupa bahwa setiap kali kita menutup posisi, kita menutupnya dengan melakukan transaksi yang berlawanan. Misalnya, jika kita menutup posisi beli pair EUT/USD pada atau di dekat titik breakeven, maka trading kita harus impas, caranya dengan melakukan transaksi jual EUR/USD dengan jumlah yang sama. Nah, jika penjualan mencukupi dan penutupan posisi yang merugi tersebut terjadi pada level support yang tertembus, maka harga akan berbalik dan jatuh lagi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa level support menjadi resistance ketika ia mengalami break. Syarat utama untuk menjalankan cara konservatif ini adalah bersabar. Daripada masuk tepat pada saat break, lebih baik tunggu hingga berbalik sampai level support atu resistance tertembus dan membuka posisi pada saat harga memantul kembali. PS: Level support dan resistance tidak selalu dapat diprediksi secar mulus seperti penjelasan di atas. Pullback bisa saja tidak akan terjadi. Pergerakan harga adalah rahasia Tuhan. Jadi, selalu gunakan Stop Loss pada setiap posisi trading Anda dan jangan pernah berharap keajaiban terjadi pada posisi yang jelas-jelas sudah kalah. Perhitungkan trading kita masak-masak ya, Kawan! 12

13 Kelas 6 : Candlestick Apa Itu Candlestick Jepang? Tidak, kita tidak sedang membicarakan lilin buatan Negeri Sakura itu, apalagi sampai membandingkannya dengan lilin buatan negara kita. Pada kelas ini kita akan membicarakan lebih lanjut mengenai Grafik Candlestick. Candlestick Jepang diciptakan oleh Steven Nison, yang terinspirasi dari salah seorang broker Jepang. Nison tertarik pada fakta bahwa bangsa Jepang telah lebih dulu mengenal analisis teknikal, yang mereka gunakan untuk jual-beli beras. Beras?! Hei, kita tidak berpikir tiba-tiba saja masyarakat baheula bisa trading, kan? Lagipula tidak mungkin mereka melakukan trading dengan beras, ikan, jagung di jaman itu. Nah, berkat keuletan Nison yang gigih mempelajari tentang teknik trading candlestick Jepang, kini kita bisa menikmati grafik yang memiliki pola unik ini. Jadi, apa itu candlestick Forex? Tidak ada kata yang bisa menjelaskan apa itu sebenarnya candlestick Forex. Cara terbaik untuk menjelaskannya adalah lewat gambar. Coba tengok gambar di bawah: Candlestick dapat digunakan pada time-frame apapun. Baik satu hari, satu jam, atau tiga puluh menit. Mana pun yang kita inginkan! Sebab candlestick digunakan untuk menggambarkan price action pada timeframe yang dipergunakan oleh trader. Candlestick dibentuk menggunakan open, high, low, dan close pada periode waktu yang dipergunakan. Jika "close" berada di bagian atas "open", maka candlestick kosong (biasanya berwarna putih) yang muncul di grafik. Jika "close" berada di bagian bawah "open", maka yang muncul pada grafik adalah candlestick yang berisi (biasanya berwarna hitam). Serangkaian candlestick kosong atau berisi biasanya disebut "real body" atau cukup "body". Garis tipis yang muncul di atas dan di bawah body menggambarkan range high atau low, yang juga dikenal dengan sebutan "shadow". Bagian atas dari upper shadow disebut "high". Bagian bawah dari lower shadow disebut "low". Lilin yang Seksi dengan Bayangan Aneh Layaknya manusia, candlestick memiliki ukuran tubuh yang bebeda. Dan ketika trading menggunakan grafik ini, hal pertama yang mesti kita perhatikan adalah "keseksian" masing-masing candlestick. Tubuh candlestick yang semampai mengindikasikan buying (pembelian) atau selling (penjualan). Semakin semampai tubuhnya, maka semakin intens pula tekanan buy atau sell. Ini berarti entah buyer atau seller memiliki posisi yang lebih kuat dan memegang kendali. Sedangkan tubuh candlestick yang pendek menandakan sedikitnya aktivitas buy atau sell. Di kamus gaul Forex, bulls identik dengan buyers (pembeli) sedangkan bears identik dengan sellers (penjual). Candlestick berwarna putih menunjukkan tekanan buying yang kuat. Semakin tinggi semampai tubuh candlestick, semakin melambung closing price dari opening-nya. Kemunculan candle ini mengisyaratkan harga naik tajam dari open ke close dan buyer cukup agresif. Singkat kata, si banteng (bulls) menyeruduk beruang (bears) hingga jatuh terjengkang! Candlestick yang berwarna (hitam) mengisyaratkan kuatnya tekanan selling. Semakin tinggi semampai tubuh candlestick ini, maka semakin merosot closing price dari opening-nya dan menandakan keagresifan seller. Dengan kata lain, kali ini beruang (bears) membalas dendamnya dengan menarik tanduk banteng (bulls) dan menghempaskan mereka ke tanah. Bayangan Misterius Selain tubuh yang seksi, satu lagi yang tak boleh kita lewatkan dari sosok candlestick: bayangannya yang misterius. Bagian tubuh candle yang tak kalah pentingnya ini memberi petunjuk penting mengenai sesi trading. 13

14 Upper shadows (bayangan teratas) menandakan sesi tinggi (high session), sedangkan lower shadow menunjukkan sesi rendah (low session). Jika sebuah candlestick memiliki bayangan yang panjang, berarti aksi trading muncul setelah open dan close. Sebaliknya, candlestick dengan bayangan pendek menandakan aksi trading terjadi di dekat open dan close. Nah, bagaimana jika sebuah candlestick memiliki upper shadow yang panjang dan lower shadow pendek? Hal ini berarti pembeli menggerakkan badan mereka dan harga beli melonjak tinggi. Namun karena satu-dua hal, pembeli datang dan mengembalikan harga ke kisaran semula pada opening price, serta mengakhiri sesi trading. Sebaliknya, ketika candlestick memiliki lower shadow yang panjang dan upper shadow pendek berarti para seller berusaha membuat harga menurun, tetapi gagal. Sebab buyer datang dan mendorong harga kembali untuk mengakhiri sesi, untuk mencegah pergerakan embali ke arah opening price. 1. Pola-Pola Dasar Candlestick Spinning Tops Candlestick dengan bayangan upper yang panjang, lower shadow, serta tubuh riil yang lebih kecil disebut Spinning Tops. Pola ini mengindikasikan ketidakpastian antara buyer dan seller. Tubuh candle yang kecil, baik yang kosong atau pun berisi, menunjukkan pergerakan dari open ke close. Sedangkan shadow mengindikasikan pertarungan buyer dan seller, tapi tak seorang pun dari mereka yang menang. Meski sesi trading dibuka dan ditutup dengan sedikit perubahan, secara signifikan harga bergerak lebih tinggi dan rendah di saat yang bersamaan. Tak seorang pun di antara buyer maupun seller yang berada di atas angin. Pola Spinning Tops identik dengan kebuntuan. Pola Spinning Tops juga mengisyaratkan kemungkinan reversal. Perbedaan hanya terjadi kapan pola ini muncul. Jika Spinning Tops muncul saat up-trend, hal ini menandakan tidak terlalu banyak buyer yang ada di arena trading. Sebaliknya, bila dia muncul saat down-trend, mengisyaratkan tidak begitu banyak seller. 2. Marubozu Nama pola ini terdengar aneh. Tapi karena kelas ini tentang Candlestick (Jepang--> BOLD), maka biasakanlah telinga dan mata kita dengan nama-nama aneh ala ninja dan samurai. Walau sejujurnya gambar pola ini tidak semengerikan prajurit shogun. Atau shinobi Naruto. Tanpa bayangan (shadow), keterangan pada pola ini hanya mengandalkan ada atau tidaknya warna pada tubuh candle. Petunjuk untuk tinggi dan rendah sama seperti open dan close. Marubozu berwarna putih berisi batang lilin panjang tanpa bayangan. Open price sama dengan low price, sedangkan close price sama dengan high price. Pola candle ini sangat bullish, sebab dia menunjukkan bahwa saat ini buyerlah yang memegang kendali. Kemunculan Marubozu putih biasanya menjadi bagian awal dari keberlanjutan bullish atau pola reversal bullish. Marubozu berwarna hitam berisi batang lilin panjang tanpa bayangan. Open price sama dengan high price, sedangkan close price sama dengan low price. Pola candle ini menunjukkan trend bearish, sebab dia menandakan bahwa seller memegang kendali atas price action. Kemunculan Marbozu hitam biasanya mengisyaratkan keberlanjutan tren bearish atau pola reversal bearish. 3. Doji Candlestick Doji memiliki persamaan open dan close price, sebab batang lilin mereka sangat pendek yang terlihat seperti garis tipis. Pola Doji menunjukkan ketidakpastian atau perebutan posisi antara buyer dan seller. Harga bergerak di atas dan di bawah open price selama sesi trading, tetapi ditutup pada posisi di dekat open price. Karena tak satupun yang bisa memegang kendali, ujung-ujungnya seller dan buyer berakhir seri. Ada empat macam tipe candlestick Doji. Panjang upper dan lower shadow bervariasi, mengakibatkan candlestick terlihat seperti salib, salib yang terbalik, atau tanda plus. Kata "Doji" sendiri mengacu pada bentuk singular dan plural. Saat Doji muncul dalam grafik kita, perhatikan baik-baik candlestick yang muncul sebelumnya. Jika sebuah Doji terbentuk setelah satu seri candlestick dengan batang kosong dan memanjang (seperti Marubozu berwarna putih), ini berarti Doji memberi sinyal bahwa buyer mulai lelah dan melemah. Agar harga terus naik, dibutuhkan lebih banyak buyer. Tapi sayangnya, hal itu tidak terjadi. 14

15 Saat hal ini terjadi, seller menunggu saat yang tepat untuk masuk ke dalam arena trading sambil menjilati sumpit dan mangkuk mereka. Jika Doji terbentuk setelah satu seri candlestick dengan batang berwarna dan memanjang (seperti Marubozu berwarna hitam), berari Doji memberi sinyal bahwa seller mulai melemah dan kelelahan di pertempuran trading. Supaya harga terus turun, dibutuhkan lebih banyak seller lagi, sayangnya mereka semua telah hijrah karena badai tsunami. Ketika hal ini terjadi, buyer sudah berdiri di tepi arena trading dengan mulut berbusa dan mata mengincar harga rendah. Sementara penurunan terjadi dengan cukup signifikan, namun agar terjadi reversal, dibutuhkan kekuatan beli dari para buyer. Karena itu pertajam penglihatan kita dan cari candlestick putih yang close di atas candlestik hitam-panjang yang open. Pola Candlestick Single - Para Samurai yang Kesepian Selamat datang kembali ke kelas. Sudah beristirahat? Sudah kenyang dan tidak kehausan lagi, kan? Nah, mari kita lanjutkan pelajaran kita tentang candlestick Jepang, yang sedikit lebih rumit daripada sebelumnya. Hammer dan Hanging Man "Apa ini? Kenapa begitu masuk kelas aku disambut dengan pelajaran seperti ini?" Tenang, tenang...kita tidak akan membicarakan tentang sejarah hukum pancung atau rajam di sini. Ingat, ini kelas trading Forex. Bukan kelas ala Freddy Kroeger atau Ibu Dara. Yang dimaksud dengan Hammer dan Hanging Man di sini adalah pola candlestick yang menyerupai "palu" dan "pria yang digantung". Bentuk kedua pola ini memang sama, tetapi sangat berbeda dalam makna. Hal ini bergantung pada pada price action sebelumnya. Dua-duanya memiliki tubuh mungil (hitam atau putih), lower shadow yang panjang, dan upper shadow yang absen atau pendek. Di bawah adalah gambar pola Hammer dan Hanging Man. Nah, ini adalah penampakan bagaimana kedua pola ini jika muncul dalam rangkaian candlestick. Hammer adalah pola reversal bullish yang terbentuk saat downtrend. Istilah "hammer" sendiri diambil dari aksi pasar yang memalu (hammering) keluar dari bawah. Ketika harga jatuh, Hammer memberi sinyal kalau bagian bawah nyaris tersentuh dan harga perlahan akan mulai kembali bangkit. Lower shadow yang panjang mengindikasikan bahwa seller menekan harga ke kisaran terendah, tapi buyer mampu mengantisipasi hal ini dan segera melakukan close di di sekitar open. "Apa ini berarti ketika kita melihat Hammer terbentuk pada down-trend, kita bisa segera melakukan order buy?" Wooow, wooow, wooow, tidak secepat itu Kawan. Ada beberapa tanda bullish yang mesti kita konfirmasi sebelum menarik pelatuk dan melepas peluru-order. Salah satu konfirmasi yang umum digunakan oleh trader adalah menunggu candlestick berwarna putih muncul di dekat open di sebelah kanan Hammer. Ciri-ciri Bullish Pada Pola Hammer di Down-trend 1. Shadow panjangnya sekitar dua atau tiga kali dari batang candle yang asli. 2. Sedikit atau tidak ada upper shadow sama sekali. 3. Batang candle yang asli berada di dekat titik teratas akhir di range trading. 4. Warna batang candle tidak terlalu penting. 15

16 Hanging Man adalah pola reversal bearsih yang dijadikan tanda puncak atau level resistance yang kuat. Ketika harga melonjak, formasi Hanging Man mengisyaratkan kalau jumlah seller melebihi buyer. Lower shadow yang panjang pada candle tipe ini menunjukkan bahwa pembeli berusaha menekan harga ke kisaran rendah pada sesi trading. Namun buyer sanggup membalas serangan seller dan mendorong harga, walau hanya sampai di dekat open. Kemunculan pola Hanging Man mestinya menjadi alarm bagi trader, sebab hal ini berarti tidak ada buyer tersisa untuk menciptakan momentum dan menjaga harga tetap naik Ciri-ciri Mengonfirmasi Pola Hanging Man Lower shadow yang panjangnya sekitar dua-tiga kali dari batang candle yang asli. Sedikit atau tidak ada upper shadow sama sekali. Batang candle yang asli berada di dekat titik teratas akhir pada range trading. Warna batang candle tidak terlalu penting, meski batang candle berwarna hitam lebih bearish dibanding batang candle berwarna putih. Hammer inverted (terbalik) muncul sewaktu harga merosot dan mengindikasikan kemungkinan reversal. Upper shadow-nya yang panjang menunjukkan kalau buyer berusaha untuk menawarkan harga lebih tinggi. Pada sesi trading semacam sering terjadi pertarungan antara dua samurai dari Klan Buyer dan Klan Seller, yang berusaha memegang kendali. Klan Seller mengeluarkan jurus mereka dan berusaha menekan harga. Sayangnya, taktik itu diketahui oleh mata-mata Klan Buyer dan mereka segera menutup sesi trading mereka di dekat open. Karena seller tidak bisa menekan harga lebih rendah lagi, hal ini memberi indikasi yang baik. Sebab kemunculan pola ini berarti semua orang ingin membeli semua hal yang telah inginkan dan terjual. Dan kalau tidak ada buyer, maka satu-satunya yang tersisa adalah tidak lain dan tidak bukan adalah buyer! Pola Shooting Star adalah pola reversal bearish dan memiliki tampilan yang sama sejperti pula Hammer Terbalik. Bedanya adalah pola ini hanya muncul ketika harga melonjak. Bentuk pola ini memberi petunjuk pada trading ini bahwa harga dibuka pada kisaran rendahnya, berreli, hanya untuk terjatuh sekali lagi. Peristiwa tersebut mengindikasikan upaya buyer untuk mendorong naik harga, tetapi seller melakukan serangan baik dan mengalahkan mereka. Ini adalah tanda bearish yang definit karena semua samurai dari Klan Buyer telah diberantas habis oleh Klan Seller, dan tidak lagi bersisa di arena trading. Baiklah, kelas "Pola Candlestick Single - Para Samurai yang Kesepian" telah selesai. Yuk, jalan-jalan sebentar dan menghirup udara segar, sebelum kembali meneruskan kelas berikutnya". Pola Candlestick Double - Legenda Pasangan Tanabata yang Sehati Dahulu kala ada pasangan yang hidup rukun dan penuh cinta, yang mendapat kutukan terpisah seumur karena melalaikan tugasnya. Namun karena hati mereka yang selalu terpaut, para dewa akhirnya mengijinkan mereka untuk bertemu satu kali dalam satu tahun, yakni pada perayaan Tanabata yang jatuh pada tanggal tujuh bulan ketujuh. Nah, pasangan yang sehati juga muncul dalam grafik candlestick Jepang. Bedanya, kita tidak perlu menunggu setahun sekali untuk melihat mereka bertemu. Dan sekalinya bertemu, pasangan candlestick ini bisa membuat kita membuat perayaan dalam arti sebenarnya! Engulfing Candle Pola Bullish Engulfing adalah pola dua candle yang menandakan kemungkinan terjadinya kenaikan harga yang kuat. Hal ini terjadi ketika candle bearish yang segera diikuti oleh candle bullish yang lebih besar. Kemunculan candle kedua tersebutlah yang "menelan" (engulfs) candle bearish. Yang berarti buyer sedang mengasah pedangnya dan bersiap menyambut kenaikan harga setelah down-trend atau periode konsolidasi harga. Sementara itu, Pola Engulfing Bearish adalah kebalikan dari pola bullish. Pola jenis candle ini muncul ketika candle bullish segera diikuti oleh candle bearish yang "menelannya". Ini menandakan seller berkuasa terhadap buyer dan penurunan harga dapat terjadi kapanpun. 16

17 Tweezer Bottom Dan Top Tweezer adalah duo candlestick dengan pola reversal. Jenis pola candlestick ini biasanya muncul setelah up-trend atau down-trend yang berkepanjangan, mengindikasikan bahwa reversal akan segera terjadi. Nah, coba kita lihat bagaimana formasi candlestick terlihat seperti Kengyu (Bintang Altair) dan Orihime (Bintang Vega), sepasang Candle Tweezer Oke, setelah memahami apa dan bagaimana Tweezer Candle terbentuk, sekarang saatnya kita mengenal lebih jauh duo candle yang sehati ini. Tweezer paling efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Candle pertama serupa dengan trend secara umum. Jika harga bergerak naik, maka candle pertama menunjukkan pergerakan bullish. Candle kedua kebalikan dari trend umum. Jika harga bergerak naik, maka candle kedua menunjukkan pergerakan bearish. Shadow (bayangan) kedua candle semestinya memiliki panjang yang sama. Tweezer Top seharusnya memiliki rata-rata tinggi yang sama, begitu pula dengan Tweezer Bottom. Pola Candlestick Triple - Tiga Ninja Legendaris Pelengkap formasi pola candlestick berikutnya adalah pola candlestick triple. Rangkaian grafik candlestick Jepang tidak akan lengkap tanpa kehadiran mereka ini. Yuk, langsung saja kita kenali pola-pola candlestick triple ini! Evening dan Morning Star Morning Star dan Evening Star adalah pola tiga candlestick yang bisa kita temukan di akhir sebuah trend. Biasanya ketiga candle ini menandakan reversal yang bisa dikenali lewat ciri-ciri berikut: Candle yang pertama menandakan bullish, merupakan bagian dari up-trend yang baru saja terjadi. Candle kedua memiliki batang yang lebih kecil, mengisyaratkan bahwa ketidakpastian yang terjadi di pasar. Candle ini bisa berarti bullish atau bearish. Candle ketiga akan mengonfirmasi bahwa reversal akan terjadi, bersamaan dengan candle menutup di atas titik tengah dari candle pertama. Three White Soldiers dan Black Crow Pola Three White Soldiers terbentuk ketika tiga candle bullish panjang mengikuti downtrend, memberi sinyal bahwa reversal tengah terjadi. Pola candlestick jenis ini dianggap sinyal bullish yang paling mencolok, apalagi jika dia muncul setelah downtrend yang berkepanjangan dan periode singkat konsolidasi harga. Candle pertama dari ketiganya disebut "reversal candle", yang kemunculannya bisa menandakan akhir downtrend atau mengisyaratkan bahwa periode konsolidasi harga yang mengikuti downtrend berakhir. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi agar pola ini dianggap valid: 17

18 1. 2. Candle kedua haruslah lebih besar ketimbang candle sebelumnya dan mesti berada di puncak, tanpa meninggalkan sumbu atau hanya menyisakan sedikit saja. Candle terakhir harus berukuran sama seperti candle kedua dengan sedikit atau tidak ada bayangan sama sekali. Pola candlestick three black crows adalah kebalikan dari three white soldiers. Pola ini terbentuk ketika tiga candle bearish mengikuti uptrend yang kuat dan mengindikasikan bahwa akan segera terjadi reversal. Agar pola three black crows dianggap sah, candle kedua harus lebih besar dibandingkan candle pertama dan harus berada dekat dengan bagian rendah. Sementara candle ketiga harus berukuran sama atau lebih besar dai candle kedua dengan sedikit atau tanpa bayangan yang lebih rendah. Three Inside Up and Down Formasi candlestick three inside up adalah pola trend-reversal yang ada di bawah downtrend. Pola ini mengindikasikan downtrend akan segera berakhir dan uptrend akan segera terbentuk. Ada tiga hal yang harus terpenuhi agar pola three inside up dapat terbentuk dengan valid: Candle pertama harus ada di puncak uptrend dan ditemani oleh candlestick bullish yang panjang. Candle kedua harus terbentuk mulai dari bagian tengah candle pertama. Candle ketika mesti berada di bawa candle rendah pertama untuk mengkonfirmasi bahwa sellers menguasai uptrend. Contekan Candlestick Jepang Oke, Kawan, berhenti scroll mousemu sekarang ini juga kalau kau melewati semua pelajaran sebelumnya dan langsung lompat ke bagian ini. Laman ini memang contekan untuk pelajaran "Candlestick Jepang", tapi bukan berarti kita boleh langsung mencontek. Jadi...mari kembali ke jalan yang benar dan mulai membaca pelajaran "Candlestick Jepang" mulai dari awal, baru kembali ke laman ini untuk memantabkan pengetahuan kita. Baiklah, untuk pelajar Forex yang telah mempelajari pelajaran sebelumnya, silakan simpan atau bookmark laman ini. 18

19 Kelas 7 Indikator-Indikator Umum 1. Bollinger Bands Yay! Selamat datang di tingkat Sekolah Forex Tingkat Menengah. Berbeda dengan beberapa tingkat sebelumnya di mana kita hanya mempelajari materi-materi dasar dalam dunia trading Forex, di sini kita akan mempelajari beberapa tool yang bisa dipilih untuk dimasukkan ke dalam kotak trading tool kita. Tak ubahnya seperti tukang bangunan... Yah, oke, kedengarannya memang tidak terlalu keren. Mari kita ubah jadi arsitek. Ehem! Tak ubahnya seperti arsitek, setiap trader harus memiliki kotak peralatan yang bisa diraih dan dibuka kapan saja, setiap kali kita memerlukannya. Jadi, saat memerlukan satu tool untuk satu situasi tertentu, kita tak perlu lari. Atau dalam kasus trading forex menggerakkan tangan kita dan membuka situs-situs tertentu, hanya untuk mencari tool yang cocok untuk situasi trading saat itu. Kalau dalam dunia arsitek ada AutoCad, penggaris, juga maket sebagai tool. Di dalam dunia trading yang menjadi tool adalah indikator. Semakin banyak tool yang ada di dalam kotak, semakin tinggi daya adaptasi kita terhadap situasi market yang sering berubah-ubah. Kalau kita fokus pada situasi trading tertentu, kita juga bisa memilih beberapa tool saja untuk dimasukkan ke dalam kotak trading tool kita. Menjadi ahli dalam satu hal lebih baik, dibanding sekadar bisa banyak hal tapi tak memiliki pengetahuan yang baik. Lagipula, kedengarannya keren kalau kita mengenalkan diri sebagai Mr. X, ahli Bollinger Band. Atau Profesor Y, M.A. (alias Moving Average). Ya, kan? Hehe... Jutaan Cara Berbeda, Meraup Pip Ada berbagai cara untuk mendapatkan pip dan di sini kita akan belajar tentang berbagai indikator, yang menjadi tool untuk kita kumpulkan ke dalam kotak kita. Yah, kita mungkin tidak akan memerlukan semua indikator. Tapi rasanya akan lebih baik jika kita bisa membuka kotak trading tool dan menemukan apa pun alat yang kita perlukan, tanpa perlu bertanya pada tetangga? (Apalagi kalau tetangga trader kita miskin sinyal...). Jadi, ayo, kita langsung belajar! a. Sejarah Bollinger Bands Bollinger Bands dikembangkan oleh John Bollinger. Kecewa pada Paul McCartney dan John Lennon yang menolaknya masuk sebagai anggota Beatles, Bollinger akhirnya membentuk grupnya sendiri: Bollinger Bands. Oups! Bercanda. Haha! Oke, kali ini kita akan serius belajar. Bollinger Bands dikembangkan oleh John Bollinger bukan guyonan. Dia menggunakan indikator ini untuk mengukur volatilitas pasar. Secara sederhana, indikator Bollinger Bands menunjukkan pada kita kapan pasar tidak bersuara dan kapan pasar BERISIK!. Sewaktu pasar tidak bersuara, bands berkontraksi alias mengerut. Sedangkan saat pasar BERISIK!, bands akan berekspansi atau melebar. Perhatikan gambar di bawah ini. Grafik tersebut menunjukkan pada saat harga bergerak tenang, tak bersuara. Bands bergerak merapat. Sewaktu harga bergerak naik, bands akan melonggar. Hanya itu saja?! Secara sederhana memang seperti itu. Tidak ada hal yang rumit dalam Bollinger Bands. Yah... memang ada sejarah tentang Bollinger Bands, bagaimana menghitungnya, seperti apa formula matematikanya. Dan lain sebagainya. Tapi kita tak perlu semua itu. SeputarForex merasa yang terpenting dari sebuah teori adalah bagaimana pengaplikasiannya. Karena itu, dalam pelajaran ini hanya ada pelajaran inti dan pengaplikasian Bollinger Bands ke dalam praktik trading kita. Jangan khawatir, ini bukan berarti tidak ada penjelasan lebih jauh mengenai Bollinger Bands. Kalau penasaran dengan bagaimana sebenarnya indikator ciptaan John Bollinger ini, kita bisa klik salah satu artikel SeputarForex atau search di dalam situs SeputarForex. Ada banyak artikel yang ditulis oleh tim kami. 19

20 b. Pantulan Bollinger Satu hal yang mesti kita ingat tentang Bollinger Bands bahwa harga memiliki kecenderungan untuk kembali ke tengah bands. Inilah alasan mendasar muncul istilah "Pantulan Bollinger" (Bollinger Bounce). Coba tilik grafik di bawah ini dan tebak, ke mana harga bergerak selanjutnya. Kalau jawabannya down, selamat! Jawaban itulah yang tepat. Seperti yang bisa kita lihat, harga kembali bergerak turun menuju bagian tengah dari bands. Apa yang baru saja kita simak adalah Bollinger Bounce tipe klasik. Penyebab mengapa lonjakan ini terjadi adalah karena Bollinger Bands bergerak seperti level support dan resistance yang dinamis. Semakin lama time frame kita, para bands ini akan "bermain" semakin kuat. Banyak trader telah mengembangkan sistem yang berkembang pesat pada lonjakan-lonjakan tersebut dan strategi ini sempurna bila digunakan pada saat pasar ranging dan tidak ada trend yang jelas di sana. Nah, sekarang mari kita perhatikan bagaimana cara menggunakan Bollinger Bands ketika pasar bergerak. c. Tekanan Bollinger Istilah Tekanan Bollinger (Bollinger Squeeze) cukup menjelaskan apa maksud hal ini. Pada saat bands tertekan, biasanya ini mengisyaratkan breakout yang akan segera terjadi. Jika candle mulai menembus di atas puncak salah satu band, maka pergerakan akan cenderung berlanjut ke atas. Jika candle mulai menembus di bawah bagian terendah band, hal ini menandakan harga akan meneruskan pergerakannya ke bawah. Perhatikan grafik. Kita bisa melihat bagaimana bands tertekan. Harga baru menembus di tertinggi. saja atas mulai band Nah, berdasarkan informasi ini, tebak ke mana harga akan bergerak selanjutnya? Kalau jawabanmu maka...anda benar! naik, Inilah bagaimana tipikal Bollinger Squeeze bekerja. Strategi ini didesain agar kita mampu menangkap pergerakan harga sedini mungkin. Memang, kejadian ini tidak terjadi tiap hari, tapi kita bisa menemukannya beberapa kali dalam seminggu jika kita memasang time fram 15 menit pada grafik. Ada beberapa hal yang bisa kita manfaatkan dari Bollinger Bands, tetapi ini adalah strategi paling umum yang sering dihubungkan dengan "para pemain" band ini. Nah, saatnya menaruh indikator ini ke dalam kotak peralatan sebelum berpindah ke indikator selanjutnya 20

21 2. Moving Average Convergence Divergence Tool trading ini digunakan oleh sebagian besar trader untuk mengidentifikasi pergerakan rata-rata (moving averages) yang mengindikasikan munculnya trend baru, yang bisa berupa bullish atau bearish. Ketika tercipta trend bullish atau bearish, kita tak perlu khawatir. Lagipula prioritas utama kita dalam bertrading adalah menemukan trend, entah naik atau pun turun, yang bisa kita manfaatkan untuk meraup untung. Dengan grafik MACD, kita akan melihat tiga angka yang biasa digunakan untuk setting grafik ini. Angka pertama adalah jumlah periode yang digunakan untuk menghitung moving average yang cepat. Angka kedua adalah jumlah periode yang digunakan untuk pada moving average yang lamban. Angka ketiga adalah jumlah bar yang digunakan untuk menghitung moving average dari perbedaan antara moving average yang cepat dan lamban. Misalnya saja kita melihat angka "12, 26, 9" sebagai parameter MACD (yang umumnya adalah setting default untuk sebagian besar grafik). Beginilah makna dari angka-angka tersebut: Angka 12 mewakili 12 bar moving average sebelumnya yang lebih cepat Angka 26 mewakili 26 bar moving average sebelumnya yang lebih lamban Angka 9 mewakili 9 bar moving average dari selisih dua jenis moving average, yang terwujud dari garis vertikal yang disebut histogram (garis hijau pada grafik di atas). Di kalangan trader berkembang kesalahpahaman sehubungan dengan garis-garis MACD. Dua garis yang muncul BUKANLAH pergerakan rata-rata (moving averages) dari harga. Sebaliknya, dua garis tersebut adalah PERBEDAAN dari pergerakan rata-rata antara dua moving average. Pada contoh di atas, moving average yang cepat adalah gambaran pergerakan rata-rata dari perbedaan antara moving average 12 dan 26 periode. Sedangkan moving average yang lamban menggambar rata-rata dari garis MACD sebelumnya. Sekali lagi, dari contoh di atas, itu akan diwakili oleh moving average 9 periode. Artinya...kita mengambil rata-rata dari 9 periode terakhir dari garis MACD yang bergerak dengan cepat dan menempatkannya sebagai moving average kita dengan pergerakan yang lamban. Hal ini akan memberikan garis pergerakan rata-rata harga yang lebih akurat. Histogram ini akan menggambarkan perbedaan antara pergerakan rata-rata yang cepat dan lamban. Jika kita melihat grafik yang sebenarnya, kita bisa menangkap bahwa (ketika dua moving average bergerak terpisah, histogram akan menjadi lebih besar. Inilah yang disebut dengan divergence karena moving average yang lebih cepat ber-diverging, atau bergerak menjauh dari moving average yang lebih lamban. Ketika moving averages bergerak mendekati satu sama lain, histogram menjadi lebih kecil. Inilah yang disebut dengan convergence karena moving average yang lebih cepat ber-converging atau bergerak mendekati moving average yang lebih lamban. Dan inilah mengapa, Kawan Moving Average Convergence Divergence dinamakan MACD. Hah...panjang sekali penjelasan untuk istilah yang begitu pendek, M-A-C-D. Eits, jangan salah! Tidak ada salahnya kita belajar mengenai sejarah bukan, apalagi sejarah yang bisa membuat kocek kita semakin tebal. Nah, sekarang kita tahu mengenai MACD. Selanjutnya, apa sih yang bisa dilakukan kawan kita si MACD untuk kita (dan rekening kita)! 21

22 Trading Menggunakan MACD Dari keterangan sebelumnya kita sekarang tahu ada dua macam moving average dengan "kecepatan" yang berbeda. Dan tentu saja, moving average yang lebih cepat akan cenderung akan segera bereaksi terhadap pergerakan harga, jika dibandingkan moving average yang lebih lamban. Ketika trend baru muncul, garis yang cepat (fast line) akan terlebih dulu bereaksi dan nantinya akan bersilangan dengan garis yang lamban (slower line). Ketika "crossover" semacam ini muncul dan fast line mulai "diverge" atau menjauhi slower line, peristiwa ini mengindikasikan bahwa trend baru telah terbentuk. Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa fast line bersilangan dengan slower line kemudian bergerak di bawah garis tersebut dan secara tepat mengindikasikan kemunculan downtrend yang baru. Perhatikan, ketikan kedua garis tersebut saling silang, histogram untuk beberapa saat menghilang. Hal ini disebabkan perbedaan antara kedua garis yang pada saat itu adalah 0. Ketika downtrend mulai terbentuk dan fast line menyimpang (diverge), menjauh dari slow line, histigram menjadi semakin besar. Hal ini mengindikasikan trend yang menguat, bisa jadi uptrend atau downtrend. Mari perhatikan grafik di bawah. Pada grafik EUR/USD 1-jam seperti contoh di atas, fast line bergerak bersilangan dengan slow line sementara histogram menghilang. Hal ini mengisyaratkan bahwa downtrend akan segera mengalami reverse (pembalikan). Sejak saat itu, EUR/USD mulai melesat ke atas, bersamaan dengan dimukainya uptrend baru. Bayangkan hal ini terjadi pada trading kita; setelah menunggu sekian lama akhirnya terjadi crossover. Wush! Mendadak kita bisa untung 200 pip berkat bertemunya dua garis MACD. Satu kelemahan MACD. Secara natural, moving average cenderung bergerak lebih lamban ketimbang pergerakan harga. Hal ini disebabkan moving average tidak lebih dari alat pencatat sejarah pergerakan harga. Karena MACD mewakili moving average dari moving average lainnya dan diperhalus oleh moving average lainnya, kita bisa bayangkan bahwa akan muncul lag. Meski demikian MACD tetap menjadi tool favorit banyak trader. 22

23 3. Parabolic SAR Selama ini kita telah mengenal indikator yang hanya terfokus pada bagaimana menangkap awal dari sebuah trend yang baru. Meski penting bagi kita untuk mengidentifikasi trend yang baru, namun tahu di mana sebuah trend akan berakhir juga sama pentingnya. Trading akan terasa sempurna bila kita tahu, kapan waktu yang pas untuk melakukan entry dan exit. Ada satu indikator yang bisa membantu kita untuk menentukan di mana kirakira sebuah trend akan berakhir adalah Parabolic SAR (Stop And Reversal). Parabolic SAR menggunakan titik atau poin untuk menunjukkan pembalikkan potensial dari pergerakkan harga di dalam grafik. Kita bisa lihat pada gambar di atas bahwa titik-titik pada grafik bergerak dari bagian bawah candle pada saat uptrend, menuju ke atas candle pada saat trend berbalik menjadi downtrend. Trading Menggunakan Parabolic SAR Keunggulan Parabolic SAR adalah dia mudah digunakan, bahkan oleh trader baru. YAY! Cara membaca indikator ini adalah ketika titik-titik ada di bawah candle itu berarti dia memberi sinyal pada kita agar memasang order buy. Sebaliknya, titik-titik seperti semut itu berada di atas candle, hal ini berarti saatnya kita pasang order sell. Eh, cuma begitu saja? Yap! Mudah sekali, kan? Hehe... Parabolic SAR bisa jadi adalah indikator yang paling mudah untuk dibaca karena dia hanya memberi gambaran pergerakan harga, apakah naik atau turun. Dengan karakteristik semacam ini, Parabolic SAR cocok digunakan pada market yang sedang trending, mengalami rally panjang, atau downturns. Jangan pernah sekali-kali menggunakan indikator ini pada market yang choppy, di mana harga bergerak sideways. Menggunakan Parabolic SAR Untuk Keluar Trade Selain untuk mengenali akhir dari sebuah trend dan order apa yang mestinya dipasang, kita juga bisa menggunakan Parabolic SAR untuk menentukan apakah kita harus close trading kita atau tidak. Mari lihat bagaimana Parabolic SAR bekerja sebagai sinyal exit trading pada pair EUR/USD: Pada saat EUR/USD mulai merosot di akhir April, pair ini terlihat seakan tidak akan berhenti sampai dia menyentuh titik dasar neraka. Trader yang sebelumnya sempat melakukan trading tipe short atas pair ini, pasti bertanya-tanya seberapa lama EUR/USD akan lanjut melorot seperti itu. Di awal Juni, tiga titik terbentuk di akhir harga, memberi sinyal bahwa downtrend telah berakhir dan saatnya untuk keluar (exit) dari trading shorts. Jika kita dengan keras kepala tidak mau menutup trading karena mengira EUR/USD akan kembali melanjutkan penurunannya, tanpa sadar kita telah menghapus semua profit yang kita dapat, sebab pair ini pada akhirnya akan kembali merangkak naik (bahkan mungkin melambung) ketika mendekati harga Pelajaran selanjutnya : Stochastic 23

24 4. Stochastic Di pelajaran kali ini kita akan mempelajari indikator Stochastic. Serupa dengan indikator di pelajaran sebelumnya Parabolic SAR, Stochastic juga membantu trader untuk menentukan di mana sebuah trend akan berakhir. Stochastic pada dasarnya adalah oscillator yang mengukur kondisi overbought dan oversold pada pasar. Karakter dua garis pada indikator ini mirip dengan karakter garis MACD; bahwa satu garis bergerak lebih cepat ketimbang garis lainnya. Trading dengan Stochastic Meski memiliki persamaan dengan Parabolic SAR, namun yang membedakan keduanya adalah kemampuan Stochastic, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stochastic membantu trader seperti kita untuk memastikan kapan pasar dalam kondisi overbought dan kapan saatnya ia oversold. Stochastic dihitung dengan skala 0 hingga 100. Ketika dua garis stochastic berada di atas angka 80 (titik-titik merah yang terhubung menjadi garis pada grafik di atas), maka hal ini mengisyaratkan bahwa pasar dalam kondisi oversold. Sederhananya, pada saat pasar oversold kita pasang buy, dan sebaliknya, kita memasang sell jika market overbought. Nah, sekarang mari perhatikan grafik di atas. Seperti yang bisa kita lihat, Stochastic menunjukkan bahwa pada saat itu pasar sedang dalam kondisi overbought selama beberapa waktu. Berdasarkan informasi ini, bisakah kau menebak ke arah mana harga bergerak? Jika jawabanmu adalah merosot ke bawah, maka...yap! Kau benar. Karena pasar berada dalam kondisi overbought untuk waktu yang cukup lama, pembalikan (atau yang lebih dikenal dengan istilah reversal) sudah pasti akan terjadi. Itulah sekilas penjelasan mengenai Stochastic.Banyak trader menggunakan indikator Stochastic dengan berbagai cara, namun tujuan utama dari indikator ini adalah menunjukkan pada kita kapan dan di mana kira-kira pasar akan berada dalam kondisi overbought atau oversold. Seiring berjalannya waktu, kita pasti akan belajar menggunakan Stochastic dan mampu menyesuaikannya hingga menjadi bagian dari ciri khas trading kita. Sudah paham mengenai Stochastic? Sip. Mari lanjut ke pelajaran berikutnya: RSI. 24

25 5. Relative Strength Index Fungsi dari indikator Relative Strength Indeks, atau yang lebih umum dikenal dengan istilah RSI, tidak jauh berbeda dengan Stochastic. Dia mampu mengenali kondisi overbought dan oversale pada pasar. RSI juga memiliki skala 0 hingga 100. Satu-satunya perbedaan adalah indikasi oversold dan overbought. RSI mengindikasikan kondisi oversold ketika pembacaan berada di bawah skala 30, sedangkan pembacaan di atas skala 70 mengindikasikan overbought. Trading dengan RSI Penggunaan RSI tidak jauh berbeda dengan Stochastic. Kita bisa menggunakannya untuk memilih titik teratas dan titik terbawah, tergantung pada kondisi pasar apakah sedang overbought atau oversold. Di bawah ini adalah contoh grafik 4-jam dari pair EUR/USD. Dari gambar grafik di atas tampak bahwa pair tersebut anjlok dalam skala mingguan terakhir, dan merosot sekitar 400 pips pada kurun waktu dua minggu. Pada tanggal 7 Juni, EUR/USD telah diperdagangkan di bawah Akan tetapi, RSI merosot di bahwa 30 dan memberi sinyal bahwa seller telah kabur dari pasar dan kemungkinan harga tidak akan bergerak lagi. Harga pair tersebut baru akan berbalik dan mengarah kembali ke atas beberapa minggu kemudian. Menentukan Trend dengan RSI RSI adalah salah satu trading tool yang paling populer di antara trader. Penyebab tingginya popularitas indikator ini adalah karena fungsi keduanya, yaitu untuk mengkonfirmasi formasi trend. Jika kita sedang mencari kemungkinan terbentuk uptrend, maka jangan ragu untuk melirik RSI dan pastikan dia berada di atas angka 50. Sebaliknya, jika menurut kita mencari kemungkinan terbentuknya downtrend, maka pastikan kalau RSI berada di bawah 50. Pada bagian awal grafik di atas, kita bisa melihat kemungkinan terbentuknya downtrend. Nah, agar tidak terjebak sinyal palsu, kita bisa menunggu RSI melewati garis di bawah 50 untuk mengkonfirmasi terbentuknya trend. Tak beberapa lama kemudian, membuktikan bahwa downtrend akan terbentuk, RSI bergerak turun melewati 50. Downtrend pun akhirnya terkonfirmasi. 25

26 6. Average Directional Index Average Directional Index adalah contoh laind ari oscillator. Indikator yang biasa disingkat ADX ini memiliki skala antara 0 hingga 100. Pembacaan di bawah 20 mengindikasikan trend yang lemah, sedangkan pembacaan di atas 50 mengisyaratkan trend yang kuat. Tidak seperti stochastic, ADX tidak menentukan apakah trend yang terbentuk saat itu adalah bullish atau bearish. Dia hanya mengukur kekuatan dari trend yang saat ini sedang terbentuk. Oleh karena itulah ADX umumnya digunakan untuk menentukan apakah pasar sedang tak bergerak (ranging). Atau dia sedang membentuk trend yang baru. Coba perhatikan grafik di bawah ini: Pada contoh pertama di grafik tersebut, ADX terlihat tak bergerak di bawah 20 dari akhir September hingga awal Desember. Dari grafik pair EUR/CHF di atas tampak bahwa pair tersebut terjebak di dalam range pada periode tersebut. Namun di awal Januari, ADX mulai merangkak naik ke atas 50, memberi sinyal bahwa trend yang kuat akan segera terbentuk. Nah, coba lihat bagian kanan grafik. Euro sedang menyeret Swissy naik dari dasar range dan meneruskan pergerakan mereka hingga terbentuk uptrend yang kuat. Dan...boom! 400 pips siap kita panen! Sekarang mari perhatikan contoh berikutnya: Seperti contoh pertama, ADX bergerak melayang seperti hantu di bawah angka 20 untuk beberapa waktu. Pada saat pair EUR/CHF juga sedang raging. Namun tak lama kemudian ADX pun menampakkan pergerakkannya dan melesat melewati angka 50 dan EUR/CHF pun melakukan break out di atas range. Dan...voila! Uptrend yang kuat akhirnya terbentuk. Dan kita, Kawan, sudah mendapatkan 300 pips di tangan kita. Gampang sekali, kan? Tapi satu hal mengenai ADX yang bisa menjadi batu sandungan bagi trader pemula; dia tidak bisa menentukan dengan pasti apakah order yang pas bagi kita untuk situasi tertentu adalah buy atau sell. ADX hanya memberitahu kita bahwa trend yang sedang berlaku cukup aman bagi kita. Jika di tengah trading ADX mulai merosot di bawah 50 lagi, ini berarti uptrend atau downtrend yang sedang terjadi mulai melemah dan saatnya untuk mengunci profit. Trading Menggunakan ADX Cara trading dengan menggunakan indikator ADX adalah menunggu terjadinya breakout pertama sebelum menentukan apakah kita akan trading long atau short. Atau kita bisa menggabungkan ADX dengan indikator lainnya, khususnya yang mampu mengidentifikasi arah pergerakan pair, apakah ke bawah atau ke atas. Selain itu, karena ADX fokus pada keamanan trend, ia juga berfungsi untuk memberitahu apakah kita bisa menutup (close) trading lebih awal. Khususnya ketika terjadi pergerakan sideways. Dengan bantuan ADX, kita bisa mengunci pip yang kita dapat sebelum rugi. 26

27 7. Ichimoku Kinko Hyo Ichimoku Kinko Hyo (IHK) adalah indikator yang memperkirakan momentun harga serta menentukan level support dan resistance di masa yang akan datang. Pakai satu dapat tiga manfaat sekaligus. Umumnya indikator ini digunakan pada pair yang mencantumkan JPY sebagai pasangannya. Sebelum menjelaskan bagaimana sih cara kerja Ichimoku Kinko Hyo ini, ada baiknya jika kita mengetahui tentang makna dari nama indikator yang berasal dari Jepang ini. Ichimoku berarti "sekilas; lirikan; sekali pandang", kinko bermakna "kesetimbangan", sedangkan hyo adalah "grafik" dalam bahasa Jepang. Jadi, ichimoku kinko hyo adalah "satu lirikan pada grafik kesetimbangan". "Hm...rasa-rasanya aku nggak paham, deh." Oke, mari langsung saja terbang ke dunia grafik IKH. Bagaimana? Sudah paham? Ehehehe...oke, maaf. Kami memang berniat menggoda. Oke, mari langsung saja kita membahas tentang grafik ini. Dimulai dari beberapa istilah yang akan sering muncul saat kita mempelajari grafik ini. 1. Kijun Sen (garis biru): disebut juga garis standar atau garis dasar. Garis ini didapat dengan menghitung rata-rata tinggi (highest high) dan rendah (lowest low) untuk 26 periode terakhir. 2. Tenkan Sen (garis merah): dikenal juga sebagai garis balik dan didapat dengan menghitung rata-rata tinggi (highest high) dan rata-rata rendah (lowest low) untuk sembilan periode terakhir. 3. Chikou Span (garis hijau): disebut dengan lagging line. Dia adalah harga penutupan pada hari ini yang dibentuk dari 26 periode sebelumnya. 4. Senkou Span (garis jingga): garis senkou yang pertama didapat dengan menghitung rata-rata Tenkan Sen dan KiJun Sen, kemudian dibentuk untuk 26 periode ke depan. Garis Senkou yang kedua ditentukan dengan menghitung rata-rata tinggi (highest high) dan rata-rata rendah (lowest low) untuk 52 periode terakhir dan dibentuk untuk 26 periode ke depan. Bagaimana? Sejauh ini pelajaran tentang indikator Ichimoku Kinko Hyo bisa dicerna? Yah...kita tidak perlu mengingat setiap kata dari pengertian garis-garis indikator. Cukup memahami dan tahu bagaimana menerjemahkan mereka pada saat trading. 27

28 Trading Dengan Ichimoku Kinko Hyo Sebelum kita menilik garis Kijun, mari simak garis Senkou terlebih dulu. Jika harga berada di atas garis Senkou maka garis atas berfungsi sebagai level support pertama, sementara garis bawah berperan menjadi level support kedua. Jika harga berada di bawah garis Senkou maka garis bawah membentu level resistance pertama, sedangkan garis atas sebagai level resistance kedua. Garis Kijun berperan sebagai indikator pergerakan uang di masa depan. Jika harga lebih besar ketimbang garis ini, bisa jadi harga akan terus bergerak naik. Sebaliknya, jika harga berada di bawah garis biru dapat dipastikan harga akan terus turun. Garis Tenkan adalah indikator tren pasar. Jika garis ini bergerak naik atau turun, hal ini mengisyaratkan bahwa pasar sedang trending. Jika garis merah bergerak secara horizontal, ia memberi sinyal bahwa pasar sedang bergerak ranging atau bergerak sideway. Nah, sekarang giliran garis Chikou. Jika garis ini melewati harga dengan arah dari bawah ke atas dan menjadi sinyal buy untuk kita. Sebaliknya, jika garis hijau bergerak melewati harga dari atas ke bawah, ini berarti ichimoku memberikan sinyal sell bagi kita. Sekarang setelah menyimak penjelasan dari SeputarForex, mari kita intip lagi grafik Ichimoku Kinko Hyo. Kali ini dengan penjelasan sinyal-sinyal trade. Memang sih, indikator ini terlihat jauh lebih kompleks ketimbang indikator-indikator sebelumnya. Tapi kelebihan Ichimoku Kinko Hyo adalah dia memiliki level support dan resistance, crossovers, oscillators, dan indikator trend. Semuanya dikemas dalam satu paket! Naujubile, kan, Cang, Cing, Mak, Babe? Sip markusip, setelah mempelajari grafik-grafik umum dalam forex, sekarang saatnya kita belajar bagaimana sih, memanfaatkan semua indikator tersebut dalam satu grafik. Let's go, traders! 28

29 8. Mengaplikasikan Semua Indikator Sekarang setelah mengetahui cara kerja sebagian besar indikator, saatnya kita melompat masuk ke dalam kubangan lumpur Forex. Seperti iklan salah satu deterjen dengan slogan "berani kotor itu baik", jadi mari berkotor ria dengan beberapa contoh grafik dan cara kerja indikator. Di dunia trading yang ideal, kita bisa memilih salah satu indikator dari Bollinger Bands, MACD, Parabolic SAR, atau yang lain, kemudian mematuhi mengikuti apapun yang diinformasikan oleh indikator tersebut. Sayangnya, dunia yang sempurna dan ideal tidak ada. Sama seperti semua indikator tersebut yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itulah sebabnya, di pelajaran kali ini kita akan mempelajari cara mengaplikasikan beberapa indikator ke dalam grafik dengan tujuan agar masing-masing indikator saling mengoreksi, sehingga bisa menutupi kekurangan satu sama lain. Tidak sedikit trader yang menggunakan tiga indikator saat trading dan mereka tidak akan trade, kecuali ketiga indikator yang mereka gunakan memberikan sinyal yang sama. Jika Bollinger Bands Bertemu Stochastic Pada contoh yang pertama, kita memiliki grafik pergerakan pair EUR/USD dengan time fram empat-jam serta menggunakan indikator Bollinger bands dan Stochastic. Oleh karena pasar terlihat bergerak sideways, kita mesti fokus pada pantulan Bollinger. Perhatikan sinyal-sinyal "sell" dari Bollinger bands dan Stochastic. EUR/USD tampak merayap sampai ke puncak band yang merupakan level resistance. Sementara itu, di saat yang sama Stochastic sampai di area overbought yang menandakan bahwa harga akan segera anjlok. Apa yang terjadi kemudian? EUR/USD jatuh sekitar 300 pips. Jika trade short, bisa dipastikan pada saat itu juga kita mendapatkan profit yang sangat besar. Beberapa saat kemudian, harga akan menyentuh bagian bawah band, yang merupakan level support pada indikator Bollinger bands. Hal ini berarti pasangan euro dan greenback bisa saja memantul dari titik tersebut. Dengan Stochastic di area oversold, artinya kita harus trade long. Jika kita melakukannya sesuai instruksi kedua indikator tersebut, bisa dipastikan kita akan mendapat sekitar 400 pips! Wohoo! Saat RSI Bertemu MACD Kali ini kita akan mempelajari penggunaan RSI dan MACD pada satu grafik Pada grafik di atas kita bisa melihat RSI telah berada di area overbought dan memberi sinyal "sell". Tak lama kemudian MACD melintas ke bawah (downward crossover), yang juga memberi sinyal "sell". Dan seperti yang bisa kita lihat, harga memang menurun dari titik tersebut. Beri applaus dong, untuk dua indikator kita yang canggih ini. Beberapa saat kemudian RSI bergerak turun ke area oversound dan memberi sinyal "buy". Beberapa jam kemudian, MACD melintas ke atas (upward crossover) dan sepakat dengan RSI bahwa saatnya "sell". Dari titik tersebut, harga menanjak dengan mantap. Pip..piripip pip! Kita mendapatkan banyak pips dengan bantuan dua indikator tersebut. Mungkin untuk beberapa waktu lamanya kita menghabiskan waktu untuk menemukan indikator mana yang sesuai dengan karakter dan gaya trading kita, tapi jangan khawatir. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pengalaman yang kita dapat, lambat laun kita akan mendapat indikator yang tepat untuk kita. Mungkin saja perpaduan indikator MACD, Stochastic, dan RSI cocok bagi beberapa orang. Namun untuk sekelompok orang lainnya, ketiga indikator tersebut sama sekali tidak menarik minatnya. Setiap trader, bahkan mereka yang profesional dan memberi kesan sebagai kelompok "the untouchables", pernah mengalami masa di mana mereka harus mencari kombinasi indikator yang sempurna bagi trading mereka. Indikator yang akan selalu mampu memberi sinyal yang tepat. Dan sayangnya, hal semacam ini tidak ada di dunia, Kawan. Oleh sebab itulah sedari awal kelas satu ini kami memberikan berbagai indikator berikut keterangannya, agar kita semua mempelajari mereka hingga akhirnya kita memahami karakter setiap indikator dan bagaimana ia bereaksi terhadap pergerakan harga. Sehingga pada satu titik kita memiliki ide mana indikator yang tepat untuk dikombinasikan dan sesuai dengan gaya trading kita. 29

30 9. Indikator Mana Yang Paling Menguntungkan Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Setelah pusing menghadapi indikator, sekarang kita sampai di pelajaran yang paling menyenangkan: berapa banyak profit yang bisa dihasilkan satu indikator? Terkesan matre? Tak usah malu, bukankah ini tujuan utama kita mempelajari indikator; untuk mendapatkan keuntungan sebanyakbanyaknya. Jadi untuk apa kita memasukkan indikator yang hanya berfungsi sebagai penghias grafik? Agar lebih mudah memahami seberapa efektif tiap indikator, tim seputarforex memutuskan untuk mengambil tabel dari hasil riset sekelompok trader: Indikator Parameter Peraturan Kaver dan pasang long-position saat harga closing harian melintas di bawah band terendah Bollinger Bands (30,2,2) MACD (12,26,9) Kaver dan pasang short-position saat harga closing melintas di atas band teratas Kaver dan pasang long-position saat MACD1 (yang cepat) melintas di atas MACD2 (yang lamban) Kaver dan pasang short-position saat MACD1 melintas di bawah MACD2 Kaver dan pasang long-position saat harga closing harian melintas di atas ParSAR Parabolic SAR (.02,.02,.2) Stochastic (14,3,3) Kaver dan pasang short-position saat harga closing melintas di bawah ParSAR Kaver dan pasang long-position saat Stoch %K melintas di atas 20 Kaver dan pasang short-position saat Stoch %K melintas di bawah 80 Kaver dan pasang long-position saat RSI melintas di atas 30 RSI Ichimoku Kinko Hyo (9) Kaver dan pasang short-position saat RSI di bawah 70 Kaver dan pasang long-position saat garis konversi (conversion line) melintas di atas garis dasar (base line) (9,26,52,1) Kaver dan pasang long-position saat garis konversi (conversion line) melintas di bawah garis dasar (base line) Tabel di atas merupakan penelitian dari sekelompok trader dengan menggunakan pair EUR/USD dengan time frame hairan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Mereka trading menggunakan 1 lot (100,000 unit) dalam satu waktu tanpa menetapkan stop loss atau mengambil profitnya (take profit). Yang dilakukan para peneliti tersebut adalah tutup dan mengganti posisi begitu sinyal baru muncul. Artinya, jika semula kita mengambil long position kemudian indikator memberi sinyal agar kita order sell, maka kita harus menutup trading dan membuka short position yang baru. Dan itu artinya, kita telah memanfaatkan situasi dengan baik. Kini saatnya beralih ke contoh. Terlepas dari keuntungan dan kerugian yang sebenarnya, dalam contoh tersebut kita memasukkan total pip untung/rugi dan penurunan terbesar. Meski dalam penelitian stop loss tak pernah dipergunakan, namun kami TIDAK MENYARANKAN trading tanpa stop loss. Berikut adalah tabel dari hasil penelitian kelompok trader tersebut: Jumlah Strategi Rugi/Laba dalam Pips Rugi/Laba dalam % Penurunan Maksimal Trade Beli-Dan-Tunggu 1-3, Bollinger Bands 20-19, MACD 110 3, Parabolic SAR 128-9, Stochastic 74-20, RSI 8-18, Ichimoku Kinko Hyo 53 30, Data tersebut menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima-tahun terakhir, indikator yang menunjukkan performa terbaik adalah Ichimoku Kinko Hyo. Indikator tersebut telah menghasilkan total keuntungan sebesar $ atau 30.35%. Artinya, dalam lima tahun terakhir, rata-rata keuntungan yang didapat adalah sekitar 6% per tahun. Sayangnya, indikator yang lain tidak terlalu menguntungkan. Misalnya saja indikator Stochastic menunjukkan laba minus 20.72%. Lebih jauh, semua indikator mengacu pada penurunan substansial antara 20% sampai 30%. Meski demikian, hal ini tidak berarti Ichimoku Kinko Hyo adalah indikator terbaik, sedangkan indikator lainnya sama sekali tak bermanfaat. Sebaliknya, penelitian para trader ini menunjukkan bahwa semua indikator tersebut tidak banyak memberi manfaat jika mereka berdiri sendiri. Oleh karena itu, sebagai trader kita perlu belajar bagaimana menggunakan setiap tool trading dan mengombinasikannya agar mendapatkan sistem yang bekerja baik bagi trading kita. 30

31 Kelas 8 Fibonacci Dan Moving Averages 1. Pengertian Dasar Fibonacci Selamaaat! Sekarang kita sudah berada di tingkat SMP. Sekolah baru, kelas baru, materi baru. Materi tingkat SMP mungkin akan (sedikit : dikasih garis coret) lebih memusingkan dibanding tingkat SD. Hehehe.. Tapi, jangan khawatir! Kita akan mempelajarinya bersama-bersama dan tutor-tutor andalan Sekolah Forex dari Seputar Forex ini akan selalu siap membantu kita. Oke, let's hit it! Sejarah Singkat Fibonacci Perhitungan menggunakan Fibonacci nantinya akan sering ditemui dalam trading, jadi sebaiknya kita berusaha untuk memahaminya seperti kita berusaha memahami "si dia". Pada dasarnya Fibonacci tidak ada hubungannya dengan spaghetti walaupun sama-sama berasal dari Italia. Secara umum, Fibonacci adalah metode perhitungan matematika yang dicetuskan oleh seorang matematikawan asal Italia, Leonardo Fibonacci Da Pisa. Mungkin tak banyak yang tahu, Fibonacci ini sebenarnya hanya menyempurnakan hasil pemikiran matematikawan asal India, Gopala Chandra. Jika permasalahan yang dihadapi oleh Gopala adalah bagaimana mendistribusikan barang secara cepat dengan menggunakan kantung, maka lain lagi masalah yang dihadapi Fibonacci. Fibonacci mendapatkan ilham dalam menemukan keajaiban deret Fibonacci dari masalah perkembangbiakan kelinci. Sepasang kelinci betina dan jantan dikawinkan lalu ditempatkan di sebuah kandang yang terisolir untuk kemudian dihitung berapa pasang kelinci yang dihasilkan apabila pasanganpasangan kelinci berikutnya produktif. Hasil yang didapat cukup mencengangkan. Ternyata, populasinya terus bertambah dengan rasio yang itu-itu saja. Dan hasil akhir yang didapat adalah 144 pasang yaitu pada deret ke 12. Bagaimana bisa begitu? Jadi begini, temuan Fibonacci yang dikenal sebagai deret Fibonacci muncul dengan rangkaian 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144,...,dst. Rangkaian tersebut diperoleh dengan dimulai dari menjumlahkan angka 1+1=2, kemudian menjumlah 2+3=5, 5+8=13, dst. Nah, yang menarik dari deret Fibonacci tersebut, jika kita bagi salah satu angka dengan satu angka setelahnya maka hasil yang didapatkan adalah nilai desimal 0,618 (dengan pembulatan). Contohnya adalah sebagai berikut: 2 : 3 = 0,667 3 : 5 = 0,600 5 : 8 = 0,625 8 : 13 = 0, : 21 = 0, : 34 = 0, : 55 = 0, : 89 = 0, : 144 = Lalu jika kita balik pembagiannya, dengan cara sebagai berikut: 13 : 8 = : 13 = : 89 = 1.62 pembagian dari angka seterusnya akan menghasilkan angka desimal yang sama, dan itulah yang disebut dengan rasio emas. Yang mencengangkan, disadari atau tidak, aplikasi deret Fibonacci ini muncul secara nyata di alam. Contohnya adalah jumlah kelopak bunga aster, inti bunga matahari, kepakan sayap kupu-kupu, dan beberapa contoh lainnya bisa dibaca di artikel berikut bukti nyata teknis fibonacci di alam. Atau jika masih tidak percaya, bisa dibuktikan sendiri dengan melakukan observasi di kebun tetangga. hehehe! Bersyukurlah kita karena fenomena deret Fibonacci tersebut ternyata sudah dihitung dan sudah diolah oleh para ahli sehingga bisa diaplikasikan ke dalam trading forex tanpa kita harus susah payah menghitungnya sendiri. Mari kita telaah lebih lanjut di sub bab berikutnya! 31

32 2. Fibonacci Retracement Di kelas ini kita mulai masuk ke bagaimana penerapan Fibonacci ke trading Forex. Untuk diketahui, sebenarnya ada banyak ragam Fibonacci, ada Fibonacci Arc, Fan, Expansion, dan Retracement. Nah, di kita akan pelajari yang terakhir, yaitu Fibonacci retracement. Indikator Fibonacci retracement akan sangat berguna pada saat market sedang trending. Saat Uptrend Ide dasar dari indikator ini adalah buy di level support Fibonacci retracement ketika trend sedang naik dan sell pada level resistance Fibonacci retracement pada saat trend sedang turun. Langkah pertama untuk memakai indikator ini adalah menghubungkan "swing high" dengan "swing low". Swing high adalah candlestick yang berada di antara candle-candle yang lebih tinggi di sebelah kanan dan kirinya. Swing low adalah candlestick yang lebih rendah dibandingkan dengan candle di sebelah kanan dan kirinya. Nah, jika sudah menemukan swing high dan swing low-nya, kemudian tarik dengan garis Fibonacci agar harga Support dan Resistance-nya terbentuk. Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan gambar berikut: Level-level Fibonacci retracement ada lima, antara lain 0.236, 0.382, 0.500, 0.618, Dan hampir semua platform trading sudah memiliki fasilitas lengkap untuk indikator Fibonacci retracement yang akan secara otomatis menghitung dan trader tinggal memasangnya saja. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar grafik uptrend berikut: Grafik tersebut menggambarkan pergerakan mingguan pair AUD/USD yang dirangkum selama tiga bulan. Pertama, kita tentukan swing low dan swing highnya. Nah, swing low kita tentukan di angka pada tanggal 20 April lalu tarik kursor ke swing high di angka pada tanggal 3 Juni. Yup! Level-level fibonacci retracementnya ditampilkan secara otomatis oleh platform. Dari grafik tersebut, kemudian didapatkan gambaran tingkat retracementnya antara lain 0,7955 (0.236), 0,7764 (0.382), 0,7609 (0.500), 0,7454 (0.618), dan 0,7263 (0.764). Selanjutnya, dari gambaran grafik tersebut dapat diambil suatu prediksi bahwa harga AUD/USD tersebut kemungkinan akan turun atau ter-retrace dari high terakhir sehingga ada peluang untuk menemui level support pada salah satu level Fibonacci tersebut karena para trader akan memasang order buy setelah harga kembali naik untuk bergerak sesuai tren semula. 32

33 Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi pada harga selanjutnya. Ternyata harga bergerak melewati level dan berlanjut turun pada beberapa minggu berikutnya. Pergerakan harga bahkan sempat menyentuh tetapi tidak sampai close di bawah level tersebut, sehingga besar kemungkinan bahwa level tersebut adalah level support. Tunggu beberapa saat, apakah harga bergerak naik jika ya, segera pasang order buy untuk mendapatkan profit pada trade long-term atau jangka panjang. Saat Downtrend Pengunaan indikator Fibonacci pada saat downtrend kurang lebih sama seperti pada uptrend. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan grafik GBP/USD dengan time frame 4 jam berikut ini: Nah, dari grafik tersebut, kita dapatkan bahwa Swing High berada pada posisi pada tanggal 22 Maret pukul GMT dan 20 jam kemudian, Swing Low didapatkan di posisi pada tanggal 25 Maret. Level-level retracement-nya antara lain (23.6%), (38.2%), (50.0%), dan (61.8%). Ekspektasi dari downtrend adalah jika harga mengalami retrace pada posisi rendah tersebut, maka kemungkinan akan muncul resistance di salah satu level Fibonacci sehingga, trader bisa bersiap untuk memasang order sell atau jual di sana karena jika jarum candle sempat mencapai level Fibonacci biasanya akan melanjutkan penurunan, sedangkan jika badan candle yang menyentuh level Fibonacci maka akan ter-breakout. Oke, mari kita lihat apa yang terjadi berikutnya pada grafik berikut ini: Bagaimana? Keren kan? Pasar mencoba untuk naik, sempat terhenti di bawah level 38,2% sebelum menyentuh level fibo 50,0%. Jika kita memiliki beberapa order baik di tingkat 38,2% atau 50,0%, kita bisa menciptakan pips di kedua level tersebut. Pada dua contoh tersebut, kita melihat bahwa harga menjumpai suatu level support atau resistance sementara pada level-level Fibonacci retracement. Karena indikator Fibonacci ini banyak dipakai oleh para trader, level-level tersebut dengan sendirinya mengisi level-level support dan resistancenya. Satu hal yang perlu dicatat adalah, harga tidak selalu memantul dari level-level retracement ini. Level-level retracement ini lebih tepat disebut sebagai "area menarik" atau justru sebagai "zona merah" alias zona yang membahayakan. Selengkapnya akan dibahas di kelas selanjutnya. Yang terpenting di sini adalah, penggunaan indikator Fibonacci ini harus betul-betul dikuasai dan tak boleh sembarangan meletakkan order di level-level retracement. Hampir semua hal di dunia ini perlu perhitungan, Bung! Jika Fibonacci semudah itu, tentu market akan selalu trend dan takan ada orang rugi di dunia ini. Fibonacci yang nampak canggih pun berpotensi gagal. Gagal? Ya, mari kita bahas ke kelas berikutnya. 33

34 Kapan Fibonacci Dikatakan Gagal Fibonacci yang canggih ini pun ternyata tak selalu menuntun kita ke jalan yang benar alias profit. Di kelas ini, kita akan ungkapkan sisi gelap Fibonacci tersebut. Mari kita perhatikan grafik GBP/USD 4 jam di bawah ini: Kita sama-sama melihat bahwa pair GBP/USD tersebut berada dalam kecenderungan akan menurun dan kita tergoda untuk memakai indikator Fibonacci agar dapat melihat titik entry yang baik. Kita pasang Swing High di level dan Swing Low di sekitar level 1,4799. Tampak bahwa beberapa candle pair tersebut tersangkut di level 50,0%. Mengetahui pergerakan harga yang tertahan di level Fibonacci 50 itu, kita pun serta merta memasang sell short dengan semangat juang '45 demi cita-cita yang hampir tergapai di depan mata. Lalu, apa yang terjadi? Perhatikan grafik selanjutnya berikut: Ternyata, swing low yang kita pilih tersebut adalah bagian dasar dari sebuah downtrend dan market justru mulai untuk reli di atas titik Swing High. Jangankan cita-cita tercapai, yang ada justru akun kita yang melunglai. Terutama jika kita tidak melakukan manajemen risiko sebelumnya. Wah, bisa begitu ya? Terus, bagaimana ini? Kita ambil saja hikmahnya. Walaupun level Fibonacci membukakan peluang yang lebar bagi kita untuk meraih profit tinggi, namun yakinlah, tidak akan ada peramal di dunia ini yang akan selalu benar, begitupun perhitungan Fibonacci. Tak seorang pun yang tahu apakah harga terlebih dahulu akan mundur ke titik atau tidak, atau bisa saja harga justru menembus level atau sebelum berbalik arah, atau yang paling parah harga justru sama sekali tak menyentuh level Fibonacci. Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa pasar tidak selalu akan melanjutkan uptrend setelah menemukan support/resistance sementara, sebaliknya, justru akan terus melewati Swing High atau Swing Low terakhir. Masalah lain yang umum dalam menggunakan perhitungan Fibonacci adalah menentukan Swing Low dan Swing High yang jitu. Itulah kelemahan indikator Fibonacci ini, apabila keliru menarik garis atau tertukar dengan titik level lain, hasilnya bisa berbeda sangat jauh. Pemahaman tiap orang dalam membaca grafik terkadang berbeda, time frame yang diterapkan juga berbeda, begitupula bias fundamental pun berbeda. Yah, bisa dikatakan penggunaan semua indikator, termasuk Fibonacci, memang subjektif. Dibutuhkan banyak latihan untuk menggunakan indikator Fibonacci ini sehingga dapat mengasah kepekaan trader dalam menggunakannya secara tepat. Nah, jika telah memahami Fibonacci secara mendasar, di kelas berikutnya kita akan mencoba belajar mengkombinasika Fibonacci dengan Support Dan Resisstance. 34

35 3. Mengkombinasikan Fibonacci dengan SR Oke, di kelas ini kita akan belajar mengenai cara mengkombinasikan Fibonacci dengan support dan resistance. Lah, mengapa harus dikombinasi? Bukannya indikator Fibonacci sendiri sudah hebat ya? Begini, kalau dimisalkan dengan Film Power Ranger, Ranger Merah memang bisa saja berjuang sendirian, tetapi akan lebih kuat jika ia digabungkan dengan Ranger-Ranger yang lain. Begitu juga dengan Fibonacci yang akan berfungsi lebih optimal jika dikombinasikan. Salah satu cara yang terbaik adalah mengkombinasikan Fibo dengan memerhatikan level-level support dan resistance yang potensial lalu kita lihat apakah mereka searah dengan level-level Fibonacci retracement atau justru menyimpang. Apabila searah, maka kemungkinan harga untuk memantul atau retracement di level tersebut sangatlah besar. Semakin sering level sebuah harga tersentuh support atau resistance dan tidak breakout, maka level tersebut menjadi level yang paling potensial. Semakin besar timeframe kita, maka level support resistance nya pun akan semakin kuat. Mari kita lihat contoh berikut ini: Itu adalah sebuah grafik mingguan mata uang USD/CHF yang sedang uptrend. Mengingat grafik ini uptrend, maka kita akan mencari moment dimana harga melakukan retracement secara sempurna dengan memasang entry long di level Fibonacci retracement. Lantas, pada dimana kita akan melakukan entry? Dan kapan kita entry? Baiklah, sekarang kita tentukan Swing Low pada tanggal 11 Januari di posisi dan Swing High pada posisi pada tanggal 19 Februari. Kemudian kita lihat hasilnya di sini: Oke, dari sini, terjawab pertanyaan dimana kita melakukan entry akan terjawab. Selain itu, kita pun sudah punya sebuah gambaran untuk menemukan kemungkinan posisi entry yang paling solid. Mari kita mundur sedikit dan lihatlah bahwa harga adalah sebuah level resistance yang baik pada waktu itu dan hal tersebut hanya terjadi sejajar dengan level Fibo retracement 50.0%. Sekarang level tersebut terbreakout, dan berubah menjadi support sekaligus posisi yang baik untuk menempatkan buy. Jika kita memasang order di posisi sekitar level Fibonacci 50.0%, maka sebuah kesempatan emas telah berada di depan mata. Akan ada beberapa momen yang cukup menegangkan terutama pada pengujian kedua level support tanggal 1 April. Harga mencoba menembus level support namun gagal untuk close posisi di bawahnya. Pada akhirnya, pair tersebut terbreakout melewati Swing High dan melanjutkan uptrend. Trik ini juga bisa dilakukan pada grafik dengan kecenderungan menurun atau downtrend. Kuncinya, dengan mencari level harga yang tampaknya pernah menjadi sebuah area yang paling diminati. Dengan demikian, akan ada sebuah kesempatan besar bahwa harga akan memantul dari level-level ini. Mengapa begitu? Ada beberapa alasan. Pertama, seperti yang telah kita ketahui, level support dan resistance adalah area yang baik untuk memasang order buy sell karena area itu adalah area yang paling diamati pula oleh trader lain. Kedua, karena trader yang menggunakan Fibonacci tool bukan hanya kita, maka akan ada kemungkinan bahwa trader lain pun juga akan melakukan strategi yang sama dengan kita. Sehingga, akan semakin memperlebar kesempatan bagi kita untuk memperoleh profit akibat banjirnya order pada level harga tersebut. Meskipun perhitungan tersebut tidak menjamin bahwa harga akan memantul dari level-level tersebut, setidaknya kita masih bisa percaya diri akan trading yang sedang kita jalankan. Ingatlah selalu bahwa trading akan selalu bergantung pada probabilitas alias kemungkinan. Sehingga, akan lebih baik bertrading di area yang kemungkinan profitnya lebih tinggi, karena membuka kesempatan profit yang lebih tinggi pula. 35

36 4. Mengkombinasikan Fibonacci dengan Trendline Salah satu tool yang bagus untuk diduetkan dengan tool Fibonacci adalah analisis garis trend atau trendline. Seperti yang sudah kita ketahui, levellevel Fibonacci akan berfungsi paling baik saat market sedang trending, jadi cocok bukan? Oke, kita ingat bahwa kapanpun sebuah pair mata uang sedang mengalami downtrend atau uptrend, maka para trader dapat menggunakan leve-level Fibonacci retracement sebagai cara jitu untuk mengambil keuntungan dari trend. Nah kalau begitu, mengapa kita tidak cari saja level-level Fibonacci yang tepat berimpit dengan trend? Baik, mari kita perhatikan grafik AUD/JPY berikut ini. Kita lihat, harga tengah mengalami kenaikan trend jangka pendek dalam beberapa hari. Mungkin sebagian dari kita akan berpikiran, "Waah, uptrendnya boleh juga tuh! Sepertinya lumayan juga kalau saya buy AUD/JPY meskipun cuma buat trade jangka pendek saja. Tunggu pair kena trendline sekali lagi deh, terus saya pasang buy." Well, sebelum kita benar-benar mengaplikasikan rencana kita tersebut, ada baiknya untuk kita tengok dulu kotak tool forex kita dan tadaa..mari kita ambil Fibonacci tool dan lihatlah harga yang terjadi secara lebih akurat. Kita pasang level-level Fibo retracement dengan swing low pada dan swing high pada 83. Kemudian perhatikan bagaimana level Fibonacci 50.0% dan 61.8% berpotongan dengan trendline yang naik tersebut. Apa yang terjadi? Level Fibo 61.8% pun tercapai, karena harga memantul di sana sebelum kembali ke atas. Jika kita memasang sebuah order pada level tersebut, itu berarti entry order kita sudah tepat! Beberapa jam kemudian setelah menyentuh trendline, harga pun melambung dan terus terumbul di atas swing high. Nah, kurang keren apa coba tool seperti ini? Seperti yang kita lihat, tool Fibonacci tersebut sangat bermanfaat, bahkan saat kita berencana untuk enter pada pengujian ulang trendline. Kombinasi levl support resistance dari kedua garis diagonal dan horizontal tersebut dapat diartikan bahwa trader lain pun sedang mengamati level yang sama dengan kita. Tetapi jangan lupa, seperti drawing tool yang lainnya, drawing trendline pun dapat sangat subyektif. Kita tak pernah tahu apakah trader lain pun menarik garis yang sama seperti garis kita. Namun satu hal yang pasti adalah, trend sedang terbentuk! Jika sebuah trend sedang terbentuk, kita haru segera menyadari bahwa ada sebuah kesempatan emas untuk memetik profit, salah satu caranya adalah dengan menggunakan tool Fibonacci untuk mengetahui entry poin yang potensial. 36

37 5. Mengkombinasikan Fibonacci dengan Candlestick Yup, setelah di kelas sebelumnya kita menduetkan Fibonacci tool dengan level-level support resistance dan trendline, di kelas ini kita akan kembali mempelajari duet Fibonacci dengan tool yang lain, dan tentu saja tak kalah dahsyatnya. Hadirin sekalian, perkenalkan pasangan duet ketiga untuk Fibonacci tool...candlestick. Silakan berikan tepuk tangan meriah! hehehe. Masih ingat kan, kita pernah mempelajari pola-pola candlestick di kelas yang telah lalu. Dalam mengkombinasikan tool Fibo dengan pola candlestick, yang perlu kita cari sebenarnya adalah candlestick yang exhaustive, artinya candlestick mendalam. Jika kita telah mampu mengatakan kapan tekanan buying dan selling habis, itu berarti kita pun akan mendapatkan petunjuk kapan harga akan meneruskan trending. Oke, untuk selanjutnya, kita akan gunakan istilah "Fib Stick" agar lebih singkat. Grafik di atas adalah gambar grafik EUR/USD yang sedang megalami downtrend tetapi pergerakannya nampak terhenti sesaat. Akankah ada kesempatan untuk entry dengan downtrend yan seperti ini? Hohoho, jangan khawatir! Itulah gunanya tool Fibonacci diduetkan dengan stick, untuk membantu trading kita. Dari chart tersebut, swing high kita ambil pada tanggal 3 Maret pada posisi dan swing low pada tanggal 6 Maret di posisi Anggap saja, kita ini bertrading pada hari Jumat dan ingin menentukan kapan sebaiknya kita enter lagi setelah akhir pekan jika grafik yang terjadi seperti demikian. Wadaw! Ternyata saat kita kembali membuka chart kita setelah liburan akhir pekan, pair EUR/USD tersebut telah membuat lompatan dari harga closingnya Jumat lalu. Sementara level Fib 50.0% masih, para pembeli akhirnya mengambil pair yang lebih tinggi. Kita memutuskan untuk menunggu dan melihat saja apakah level Fib 61.8% dapat tercapai. Pada akhirnya, candle terakhir pun bullish dengan indah dan barangkali saja harga nantinya akan terus melonjak. Nah, sudah lihat kan gambar grafik di atas? Muncullah doji berkaki panjang yang menginjak level Fib 61.8%. Hayoo, ingat tidak, apa artinya kasus seperti ini? Yup, inilah yang disebut dengan exhaustive candle alias candle stick mendalam. Terus kalau begitu, apakah tekanan beli telah mereda? Apakah resistance terbentuk di level Fibonacci? Ya, bisa jadi. Tradertrader kemungkinan juga sedang memperhatikan level Fibonacci tersebut. Apakah sudah waktunya untuk short? Karena kita tak tahu jawabnya, makanya kita harus menerapkan manajemen risiko, tapi dilihat dari grafik kemungkinan terjadinya reversal nampaknya cukup meyakinkan. 37

38 Jika trading kita terlikuid tepat setelah doji terbentuk, keuntungan yang kita dapatkan akan cukup menggiurkan. Sesaat setelah doji, harga terhenti sebentar sebelum akhirnya merosot ke bawah. Waaw, candlenya semua berwarna merah, artinya, harga close lebih rendah daripada harga open dan para pembeli tampaknya memang sudah cukup lelah, sehingga para penjual pun melonjak dan mengambil kendali. Akhirnya, harga pun kembali turun ke swing low dan artinya, pergerakan sebanyak 500 pip! Yuhuu, kita kayaaa! Mencari "Fib Stick" dapat sangat bermanfaat mengingat Fib stick dapat mengisyaratkan kita apakah level Fibonacci akan terbentuk atau tidak. Jika kita merasa bahwa harga seperti terulur-ulur pada level Fibonacci, maka berarti mungkin saja para trader lain saat itu sedang memasang order pada level-level tersebut. Hal seperti itu dapat kita jadikan sebagai sebuah konfirmasi lebih lanjut bahwa sedang terjadi support atau resistance pada harga tersebut. Hal lain yang menyenangkan dari Fib Stick ini adalah, kita tak perlu menempatkan limit order pada level-level Fib. Kita hanya perlu memperhatikan apakah support atau resistance akan terjadi sejak kita memantau "zona" tersebut, tanpa perlu mengetahui levelnya secara spesifik. Merasa memiliki bakat terpendam menggunakan candlestick? Di sinilah saatnya untuk unjuk gigi. Kita bisa menunggu agar Fib Stick terbentuk tepat di bawah atau di atas level Fib agar bisa mendapat konfirmasi lebih lanjut apakah kita sudah waktunya memasukkan order. Jika Fib Stick tidak terbentuk, maka kita tinggal trade saja pada harga pasar, karena sekarang kita sudah memiliki beberapa konfirmasi tentang level-level mana yang dapat terbentuk. 38

39 6. Ekstensi Fibonacci Pemakaian Fibonacci selanjutnya adalah untuk menemukan target. Gagasan umum dari sebuah uptrend adalah untuk mengambil keuntungan pada sebuah perdagangan yang panjang pada level ekstensi harga Fibonacci. Kita dapat menentukan level-level ekstensi Fibonacci (Fibonacci Extension) dengan melakukan tiga tahap 'klik' dengan mouse kita. Pertama, klik pada sebuah swing low yang mencolok, kemudian seret kursor dan kli pada swing high yang paling baru. Terakhir, seret kursor kembali ke arah bawah dan klik-lah satu level retracement apa saja. Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan, maka akan tampil level-level ekstensi harga yang menunjukkan rasio serta level-level harga yang berhubungan. Asyik kan? Oke, grafik di atas adalah grafik contoh USD/CHF yang pernah kita bahasa di materi sebelumnya. Level Fibonacci 50% terbentuk secara kuat karena level support, setelah tiga kali uji, dan pair akhirnya melanjutkan uptrend-nya kembali. Pada grafik di atas, kita bahkan bisa mengetahui bahwa harga naik di atas swing high sebelumnya. Sekarang mari kita pasang tool ekstensi Fibonacci untuk melihat dimanakah kiranya tempat yang bagus untuk mengambil keuntungan. Berikut inilah hal-hal yang akan terjadi setelah retracement pada swing low terbentuk: Harga reli di sepanjang jalan menuju level 61.8%, yang berbaris di dekat swing high sebelumnya Harga tersebut jatuh kembali ke level 38.25, dimana ia mencapai support Harga kemudian reli dan mencapai resistance pada level 100% Beberapa hari kemudian, harg reli lagi sebelum mencapai resitance pada level 161.8%. Dari contoh tersebut, seluruh level-level retracement 61.8%, 100%, dan 161.8% adalah tempat yang tepat untuk mengambil keuntungan. Sekarang, mari kita melihat contoh penggunaan level-level ekstensi Fibonacci pada downtrend. Kalau sudah ada downtrend seperti ini, kita mengambil profitnya dari perdagangan pendek pada level ekstensi Fibonacci, karena pasar biasanya mencapai support pada level-level tersebut. Berikut ini adalah contoh grafik downtrend EUR/USD yang pernah kita pakai di materi Fib Stick. 39

40 Pada gambar tersebut, kita melihat sebuah bentuk doji tepat di bawah level Fibonacci 61.8%. Harga kemudian berbalik akibat para penjual yang kembali masuk, dan menyeret harga turun kembali ke swing low. Okey, mari kita pasang tool ekstensi Fibonacci untuk melihat dimanakah gerangan titik terbaik untuk memetk keuntungan jika kita pasang pada level retracement 61.8%. Inilah hal-hal yang terjadi setelah harga berbalik dari level retracement Fibonacci: Harga mencapai support pada level 38.2% Level 50.0% terbentuk sebagai support awal, dan kemudian menjadi sebuah area interest Level 61.8% pun juga menjadi sebuah area interest sebelum harga tertutup untuk menguji swing low sebelumnya Jika kita lihat di depannya, maka kita akan temukan bahwa level ekstensi 100% juga bertindak sebagai support Kita bisa mengambil profit pada level 38.2%, 50.0%, atau 61.8%. Level-level tersebut bertindak sebagai support, kemungkinan karena para trader lain pun sedang memperhatikan level-level profit taking yang sama dengan kita. Contoh tersebut mengilustrasikan bahwa harga menemui setidaknya support atau resistance pada level-level ekstensi Fibonacci, memang tidak selalu demikian, tapi biasanya cukup memudahkan kita untuk mengambil keuntungan dan memasang manajemen risiko. Jangan lupa, setiap fasilitas biasanya memiliki kelemahan. Dalam hal ekstensi Fibonacci ini, masalahnya yaitu tidak adanya cara untuk mengetahui level ekstensi Fibonacci yang menyediakan resistance. Beberapa dari level-level tersebut mungkin bisa menjadi support atau resistance mungkin juga tidak. Masalah lainnya adalah menentukan swing low untuk memulai pemasangan level-level ekstensi Fibonacci. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan swing low terakhir seperti yang sudah kita lakukan pada contoh; cara lainnya adalah dari swing low terendah pada 30 bar terakhir. Yang lainnya, intinya adalah tidak ada satu pun cara yang benarbenar tepat, namun jika sering berlatih, kita tentu akan mudah menemukan celahnya dan menetukan Swing poinnya. Intinya, dalam menggunakan ekstensi Fibonacci, kita harus bijak dalam menilai berapa lama lagi tren akan berlanjut. Jadi, mari kita belajar bersama bagaimana cara menentukan kekuatan sebuah tren. 40

41 7. Menempatkan Stop Dengan Fibonacci Pada dasarnya, memasang stop loss pada akun trading kita tak kalah pentingnya degan memasang take profit. Kita tidak boleh asal memasuki sebuah trade menggunakan level-level Fibonacci tanpa memiliki arah jalan keluar yang jelas, karena jika demikian, maka penggunaan tool Fibonacci hanya akan menjadi bumerang saja bagi akun kita. Di kelas ini, kita akan mempelajari beberapa teknik untuk memasang stop loss ketika kita memutuskan untuk memercayai level-level Fibonacci sebagai "asisten" kita dalam bertrading. Metode pertama adalah dengan memasang stop tepat setelah melewati Fibonacci. Artinya, jika kita berencana untuk masuk pada level Fibo 38.2%,maka kita tempatkan stop loss kita menembus level 50.0%. Jika kita merasa bahwa level 50.0% tersebut akan tercapai, maka pasanglah stop melewati level 61.8%, begitu seterusnya. Sederhana bukan? Mari kita perhatikan grafik EUR/USD yang sama seperti yang pernah kita pelajari di kelas Fibonacci yang lalu. Jika kita telah mantap untuk enter di level 50.0%. maka bisa kita pasang order stop loss pada level Fib 61.8%. Hal tersebut dilakukan dengan pengertian bahwa level 50.0% akan menjadi sebuah poin resistance. Oleh karena itu, jika harga nantinya melonjak melampaui poin tersebut, maka gagasan trade kita jadi tak berlaku lagi. Kelemahan dari metode pemasangan stop ini adalah ketergantungannya yang sangat pada kesempurnaan entry kita. Memasang sebuah stop pada urutan level Fibonacci memiliki artian bahwa kita telah sangat percaya diri bahwa area support atau resistance akan terbentuk. Dan, seperti yang telah kita bahas di awal, menggunakan drawing tool atau tool gambar bukanlah sebuah ilmu pengetahuan yang eksak. Pasar mungkin saja melonjak lalu menghantam stop kita, dan akhirnya bergerak searah dengan trading kita. Jika sudah demikian, maka kita hanya bisa tersenyum kecut dan menelan penyesalan yang mendalam. Hehehe.. Yah, bagaimanapun kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi bukan? Tapi keuntungan lebih yang tak tercapai tentu akan lebih baik daripada merugi, jadi segera pasang stop loss dan relakanlah keuntungan lebih itu pergi bersama tren. Jadi, metode seperti ini akan lebih cocok bagi trader yang bertrading jangka pendek atau intraday. Sekarang, jika kita ingin sedikit lebih aman, cara lainnya adalah dengan memasang stop loss melewati swing hgh atau swing low yang trebaru. Tipe penempatan stop loss seperti itu akan memberikan kita ruang lebih untuk bernapas dan memberi kesempatan yang lebih baik bagi pasar untuk bergerak mendukung perdagangan kita. Seandainya harga pasar melampaui swing high atau swing low, mungkin saja akan ada sebuah pembalikan trend. Artinya, rencana trading kita sudah terlambat untuk diterapkan. Memasang stop loss yang lebih besar kemungkinan akan berdampak paling baik jika dipakai pada tradejangka panjang, trade tipe swing atau berayun, atau kita bisa juga memadukannya dengan metode "scalling in" yang akan di bahwa di kelas lain nanti. Stop yang lebih besar juga harus disesuaikan dengan size position kita. Jika kita cenderung untuk trade pada size position yang sama, kita dapat mengalami kerugian besar terutama jika kita enter pada level-level Fib yang satu tingkat di bawah level yang seharusnya. Hal ni juga dapat menyebabkan terjadinya rasio reward-torisk yang tidak menguntungkan, karena stop loss kita terlalu lebar, sehingga tidak sebanding dengan potensi keuntungan kita. 41

42 Jadi, cara mana yang lebih baik? Sebenarnya sih, sama saja dengan memakai kombinasi tool Fibonacci retarement dengan support resistance, trend lines, dsb., intinya kan untuk mendapatkan posisi entry yang terbaik. Tapi, kembali lagi, kita harus benar-benar menguasai penggunaan tool-tool tersebut untuk menganalisa keadaan yang sedang terjadi di pasar untuk membantu kita menentukan poin stop loss yang baik. Sebisa mungkin, kita jangan cuma mengandalkan level-level Fibo dengan poin support dan resistance sebagai dasar penempatan stop loss. Ingat, penempatan stop loss bukanlah sesuatu yang saklek dan pasti, tetapi jika kita memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan berapa tool sekaligus, maka peluang kita jadi lebih besar untuk mendapatkan exit poin yang baik, ruang bagi trading untuk bernapas, serta reward to risk ratio yang tak terlalu merugikan kita. 8. Ringkasan Fibonacci Level-level kunci Fibonacci yang perlu diperhatikan adalah level 23.6%, 38.2%, 50.0%, 61.8%, dan 76.4%. Dan beberapa diantaranya yang paling sering tercapai adalah level 38.2%, 50.0%, dan 76.4%. Biasanya, levellevel tersebut akan dimasukkan sebagai pengaturan bawaan (default setting) pada sebuah software Fibonacci retracement. Jika software trading kita tidak memiliki tool Fibonacci, jangan khawatir, kita masih bisa memakai kalkulator Fibonacci sebagai gantinya. Para trader menggunakan level-level retracement Fibonacci sebagai support dan resistance yang potensial. Mengingat akan ada sejumlah trader lain yang memperhatikan level-level yang sama dan menerapkan metode penempatan buy dan sell yang sama dengan kita, maka level-level support dan resistance yang telah diperkirakan bisa saja terpenuhi dengan sendirinya. Kunci level-level ekstensi Fibonacci adalah 38.2%, 50.0%, 61.8%, 100%, 138.2% dan 161.8%. Para trader menggunakan level-level ekstensi Fibonacci sebagai area resistance dan support yang potensial untuk memasang target profit. Sama dengan, Fibonacci retracement, ekstensi Fibonacci juga dapat memenuhi ekspektasi kita karena banyk trader yang menggunakan perhitungan yang sama dengan kita. Kunci dari penerapan level-level Fibonacci pada grafik adalah dengan menentukan poin swing high dan swing low dengan tepat. Swing High adalah candlestick dengan setidaknya dua ketinggian yang lebih rendah pada kedua sisi kiri dan kanan dari dirinya sendiri. Sedangkan swing low adalah candlestick dengan setidaknya dua tingkat rendah yang lebih tinggi pada kedua sisi kiri dan kanan dari sebuah candle. 9. Pengertian Dasar Moving Average Moving average adalah metode sederhana membaca pergerakan harga dari waktu ke waktu. "Moving average" di sini berarti kita menggunakan rata-rata harga penutupan (closing price) dari pair mata uang dari beberapa periode. Jika diaplikasikan pada grafik, moving average akan terlihat seperti berikut: Layaknya indikator pada umumnya, moving average digunakan untuk membantu kita memprediksi harga di masa depan. Dengan melihat bagian landai dari moving average, kita bisa memastikan potensi arah pergerakan harga pasar. Seperti yang telah dituliskan di awal, moving average adalah metode sederhana untuk membaca pergerakan harga. Ada beberapa tipe moving average dan masing-masing memunyai level pembacaan pergerakan harga yang berbeda, namun mereka memiliki karakteristik yang sama, yakni dengan memuluskan pergerakan harga. Secara umum, semakin mulus moving average maka semakin lamban ia bereaksi terhadap pergerakan harga. Sebaliknya, semakin fluktuatif (choppy), maka semakin cepat moving average bereaksi terhadap pergerakan harga. Untuk membuat moving average lebih mulus, kita harus mendapatkan rata-rata penutupan harga atas periode waktu yang lebih panjang. 42

43 Sebelum menggunakan indikator ini untuk trading, pertamatama kita harus memahami dua tipe moving average, yaitu: 1. Simple moving average 2. Exponential moving average Selain itu, kita tahu bagaimana menghitung kedua tipe moving average tersebut, sekaligus mengerti pro dan kontra dari masing-masing. Hal-hal mendasar semacam ini penting bagi kta, sebelum kita belajar untuk menguasai metode dan strategi yang kompleks. 10. Simple Moving Average Simple moving average adalah jenis moving average yang paling sederhana. Yah, kita bisa menebaknya dari namanya. Hehehe... Pada dasarnya, simple moving average dihitung dengan menambahkan periode terakhir "X" pada penutupan harga, kemudian membaginya dengan X. Hehehe... bingung?jangan khawatir, di pelajaran ini kita akan memelajari semuanya tentang simple moving average sampai semuanya jelas. Jika kita memplot 5 periode simple moving average pada grafik 1-jam, secara otomatis kita menambah harga penutupan 5 jam terakhir, kemudian kita tinggal membagi jumlah tersebut dengan angka 5. Dan...hoopla! Kita mendapatkan rata-rata harga penutupan dalam jangka waktu lima jam terakhir. Kita tinggal menderetkan semua harga penutupan rata-rata dan kita mendapatkan moving average. Jika kita hendak memplot 5-peroiode simple moving average pada grafik 10-menit, kita harus menambah harga penutupan dari 50 menit terakhir kemudian membagi 5 hasil tersebut. Jika kita memplot 5 periode simple moving pada grafik 30-menit, kita harus menambah harga penutupan dari 150 menit terakhir lalu membagi 5 hasil tersebut. Dan ketika kita akan memplot 5 periode simple moving average pada grafik 4 jam... eh, apa? Tak perlu contoh lagi? Yah, baiklah kalau gambaran tentang penghitungan simple moving average. Perlu kita ketahui, sebagian besar software grafik akan melakukan penghitungan ini untuk kita. Kenapa kita membahas pelajaran yg membosankan ini, kalau software grafik akan dengan otomatis? Hei, bukankah sedari awal SeputarForex bukannya penting bagi kita untuk mengetahui hal paling dasar? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana mengatur dan memodifikasi indikator. Selain itu, memahami bagaimana sebuah indikator bekerja berarti kita dapat menyesuaikan dan menciptakan berbagai strategi sementara situasi pasar berubah. Tidak berbeda dengan sebagian besar indikator lainnya, moving average beroperasi dengan penundaan. Karena kita mengambil ratarata dari sejarah harga di masa lampau, kita benar-benar hanya melihat jalur umum pergerakan harga beberapa waktu yang lalu. Kita juga melihat arah umum dari pergerakan harga jangka pendek di masa mendatang. Meski demikian, menguasai moving average tidak akan membuat kita menjadi semacam cenayang Forex. Berikut adalah contoh bagaimana moving average membaca pergerakan harga dengan memuluskannya. Pada grafik di atas, kita memplot tiga simple moving average (SMA) yang berbeda dalam grafik 1-jam pair USD/CHF. Seperti yang bisa kita lihat, semakin lama periode SMA, semakin ia tertinggal di belakang harga. Perhatikan bagaimana SMA 62 bergerak menjauh dari harga saat ini dibanding SMA 30 dan 5. Hal ini karena SMA 62 menambah harga penutupan dari 62 periode terakhir dan membaginya menjadi 62. Semakin lama periode yang kita gunakan untuk SMA, semakin lamban dia bereaksi terhadap pergerakan harga. SMA pada grafik tersebut menunjukkan sentimen keseluruhan dari pasar pada saat tersebut pada saat ini. Sekarang kita bisa melihat bahwa USD/CHF sedang ngetrend. Ketimbang melihat harga pasar saat ini, moving average memberi kita pandangan umum, dan sekarang kita bisa memperkirakan arah umum pergerakan harga di masa mendatang. Dengan penggunaan SMA, kita dapat mengetahui apakah sebuah pair sedang trending up, trending down, atau sekadar ranging. Ada satu masalah dengan simple moving average; mereka rentan terhadap lonjakan. Ketika hal ini terjadi, SMA bisa jadi memberikan sinyal palsu. Kita mungkin berpikir trend baru sedang terbentuk tetapi pada kenyataannya tidak terjadi apapun. Pada pelajaran berikutnya, kita akan memelajari hal ini sekaligus mengenalkan jenis moving average yang lain demi menghindari masalah ini. 43

44 11. Exponential Moving Average Seperti yang kita bicarakan pada pelajaran sebelumnya, simple moving average dapat dikacaukan oleh lonjakan pada pergerakan harga. Maka pada pelajaran kali ini kita akan memelajari hal ini. Misalnya kita memplot SMA 5-periode pada grafik harian EUR/USD. Maka harga penutupan untuk akan menjadi seperti ini: Hari pertama : Hari kedua : Hari ketiga : Hari keempat : Hari kelima : Perhitungan simple moving menjadi seperti ini: 5 hari terakhir average akan ( ) / 5 = Mudah, kan? Lalu bagaimana jika terjadi rilis berita di hari kedua yang membuat euro merosot, dan membuat EUR/USD anjlok dan ditutup pada harga Mari lihat bagaimmana efeknya pada SMA 5-periode. Well what if there was a news report on Day 2 that causes the euro to drop across the board. This causes EUR/USD to plunge and close at Let s see what effect this would have on the 5 period SMA. Hari pertama : Hari kedua : Hari ketiga : Hari keempat : Hari kelima : Maka perhitungan simple moving verage akan menjadi seperti ini: ( ) / 5 = Hasil dari simple moving average akan menjadi sangat rendah dan dia akan memberi gambaran pada kita, bahwa harga bergerak turun, sementara pada kenyataannya hari kedua hanyalah sekadar peristiwa yang terjadi sekali, akibat hasil menyedihkan dari laporan ekonomi. Pada pelajaran kali ini secara khusus kita belajar bagaimana simple moving average terkadang terlalu sederhana untuk kejadian yang terkadang bisa jadi kompleks. Seandainya saja ada satu cara di mana kita bisa menyaring lonjakan-lonjakan semacam itu, sehingga kita tidak memiliki anggapan salah atas pembacaan harga. Eh...tunggu dulu, kalau diingat-ingat rasanya ada satu cara. Ah, iya! Metode itu bernama Exponential Moving Average. Exponential moving averages, atau disingkat EMA, menaruh perhatian pada periode yang paling baru. Jika diterapkan pada contoh di atas, EMA akan fokus pada harga beberapa hari terakhir, yaitu harga di hari ketiga, keempat, dan kelima. Artinya, lonjakan yang terjadi pada hari kedua tidak akan masuk dalam hitungan EMA, sehingga tidak memiliki efek berarti terhadap moving average seperti ketika kita menghitung dengan simple moving average. Bila kita memikirkan hal ini kembali, hal ini akan lebih masuk akal karena inilah yang dilakukan EMA yaitu menegaskan aktivitas yang dilakukan oleh trader baru-baru ini. Mari lihat grafik 4-jam USD/JPY untuk melihat dengan lebih jelas bagaimana SMA dan EMA akan terlihat bila berdampingan. Pada grafik di atas perhatikan bagaimana garis merah, yang mewakili EMA 30, tampil sebagai harga terdekat dibanding garis biru, SMA 30. Ini artinya EMA secara akurat menampilkan pergerakan harga paling akhir. Penyebabnya adalah EMA lebih terfokus pada apa yang terjadi baru-baru ini. Ketika bertrading, hal yag paling penting adalah mengetahui apa yang SAAT INI dilakukan oleh para trader, ketimbang apa yang mereka kerjakan minggu lalu atau sebulan yang lalu. 44

45 12. Simple Moving Average Versus Exponential Moving Average Saat ini, kita mungkin bertanya-tanya, di antara kedua jenis moving average mana yang lebih baik? Simple moving average atau exponential moving average? Pertama-tama, mari kita bahas exponential moving average. Ketika kita menginginkan moving average yang akan merespon pergerakan harga lebih cepat, maka EMA jangka pendek adalah cara terbaik untuk mendapatkannya. EMA jangka pendek dapat membantu kita untuk menangkap trend lebih awal, sehingga kita berpeluang mendapatkan profit besar. Bahkan, semakin awal kita menangkap tren, semakin lama kita bisa memanfaatkannya demi meraup semua profit. Yahoo! Sayangnya, menggunakan EMA membuat kita berpeluang menangkap sinyal palsu pada periode konsolidasi harga. Yaaah... Sebab, respon moving average begitu cepat terhadap harga, kita mungkin berpikir sebuah trend sedang terbentuk, padahal bisa jadi itu hanya sekedar lonjakan harga biasa. Inilah akibatnya jika kita memiliki indikator yang terlalu cepat merespon. Sementara itu, dengan simple moving average apa yang kita dapat adalah kebalikannya. Saat kita mengingatkan moving averae yang lebih lamban dan lebih mulus dalam merespon pergerakan harga, maka SMA dengan periode panjang adalah jawabannya. SMA akan bekerja dengan baik bila kita menggunakan time frame yang lebih lama, sebab dengan demikian kita bisa mendapatkan gambaran keseluruhan dari tren. Meski SMA memiliki respon yang lebih lamban pada pergerakan harga, dia dapat menyelamatkan kita dari berbagai sinyal palsu. Masalahnya, saking lambannya ia dapat menghambat langkah trading dan membuat kita ketinggalan harga entri, bahkan trading sekaligus! Kita tentu pernah mendengar kisah tentang kelinci dan kura-kura. Fabel mengenai dua binatang tersebut adalah analogi termudah untuk perbandingan antara kedua jenis moving average. Kura-kura berjalan dengan lamban, seperti SMA, sehingga kita bisa saja ketinggalan laju tren. Meski demikian, kura-kura memiliki tempurung yang kuat untuk melindungi diri. Tak jauh berbeda dari kura-kura, SMA akan membantu kita agar tidak terkecoh sinyal palsu. Di pihak lain, kelinci begitu tangkas dan cepat, seperti EMA. Dia membantu kita untuk menangkap awal tren dengan risiko terkecoh sinyal palsu. Pro Kontra Jadi, mana Berikut adalah tabel yang akan membantu kita untuk mengingat pro dan kontra dari SMA dan EMA. SMA MA Memberikan gambaran grafik mulus dan mengeliminasi Bergerak cepat dan sempurna dalam sebagian besar sinyal palsu. menunjukkan ayunan harga terbaru. Bergerak lamban, yang bisa saja mengakibatkan Cenderung menyebabkan sinyal palsu dan ketertinggalan pada sinyal sell dan buy. memberikan sinyal menyimpang. yang lebih baik antara SMA dan EMA? Sebenarnya semua tergantung pada keputusan kita. Sebagian besar trader memiliki plot moving average yang berbeda, agar mereka memiliki berbagai sudut pandang atas pasar dan tren. Bisa jadi mereka menggunakan periode moving average yang lebih panjang untuk mencari tahu seperti apa gambaran tren secara keseluruhan. Kemudian menggunakan periode yang lebih pendek pada EMA agar mendapatkan waktu yang baik untuk memasuki trade. Ada beberapa strategi trading yang dibentuk sesuai karakteristik moving average, tapi kita akan memelajari hal ini pada pelajaran yang lain. Sekarang saatnya istirahat! Yuk, cari grafik dan mulai mempraktikkan pengetahuan moving average kita. Mari mencoba beberapa jenis moving average dan bereksperimen dengan periode yang berbeda, dengan begitu kita akan tahu moving average yang mana, yang cocok untuk kita. 45

46 13. Pengaplikasian Moving Average Satu cara kegunaan moving average adalah untuk membantu kita menentukan tren. Cara paling sederhana adalah dengan memplot moving average tunggal pada grafik. Ketika pergerakan harga cenderung tetap berada di atas moving average, berarti dia memberi sinyal bahwa harga saat ini sedang berada di uptrend umum. Jika pergerakan harga cenderung tetap berada di bawah moving average, maka hal ini mengindikasikan bahwa dia berada pada downtrend. Masalahnya adalah metode ini terlalu sederhana. Katakan saja, USD/JPY saat ini sedang mengalami downtrend, tetapi rilis berita mengakibatkan nilai pair ini melonjak. Kita bisa lihat harga saat ini berada di atas moving average. Pada saat ini kita pasti berpikir: "Wah...sepertinya pair ini akan mengubah arahnya! Saatnya membeli pecundang ini! Muahaha!" Dengan begitu saja, kita tergoda dan membeli miliaran unit karena yakin bahwa USD/JPY akan segera naik. Tapi... Woupsy! Kita terjebak sinyal palsu. Karena, meski bereaksi pada rilis berita, tetapi tren tetap berlanjut dan harga terus anjlok. Apa yang dilakukan beberapa trader, dan yang disarankan oleh SeputarForex, adalah memplot beberapa moving average dalam grafik. Bukan sekadar satu. Hal ini memberi kita sinyal yang lebih jelas apakah pair tersebut masih mengalami uptrend atau downtrend, bergantung pada order moving average. Pada uptrend, moving average yang "lebih cepat" berada di atas moving average yang "lebih lamban". Sedangkan untuk downtrend, yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya, kita punya dua MA: MA 10-periode dan 20-periode. Pada grafik keduanya akan tampak seperti ini: Di atas adalah grafik harian USD/JPY. Pada masa uptrend, SMA 10-periode akan berada di atas SMA 20-periode. Seperti yang bisa dilihat, kita dapat menggunakan moving average untuk menunjukkan apakah sebuah pair sedang mengalami uptrend atau downtrend. Dengan kombinasi indikator MA dan pengetahuan kita atas garis-garis tren, akan membantu kita untuk menentukan posisi. Apakah kita harus pasang short-position atau long-position. Kita juga bisa mencoba menggunakan lebih dari dua moving average pada grafik. Asalkan garis-garis tersebut sesuai dengan order. Garis yang lebih cepat hingga lebih lamban pada uptrend, garis yang lebih lamban hingga lebih cepat pada downtrend, dengan demikian kita bisa memastikan apakah pair incaran kita berada di uptrend atau downtrend. 46

47 Kelas 9 Pivot Point 1. Pengertian Pivot Poin Dalam Forex Trader profesional dan para pengguna pasar memanfaatkan pivot poin untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial. Simpelnya, pivot poin serta level support dan resistance adalah area di mana arah pergerakkan harga dapat berubah kapan pun. Alasan mengapa banyak trader memilih untuk menggunakan pivot poin adalah sifat dasar indikator ini, yang cenderung objektif dalam mengamati pergerakan grafik. Berbeda dengan beberapa indikator sebelumnya, yang sama sekali tidak melibatkan kehatihatian. Secara umum, pivot poin sebenarnya serupa dengan level Fibonacci. Perbedaannya adalah dalam Fibonacci masih terdapat pandangan subjektif, terutama pada saat indikator ini mencomot pergerakan Swing Highs dan Swing Lows. Sementara pivot poin dapat menggunakan metode yang sama untuk menghitung pergerakan tersebut. Banyak trader yang terus mengawasi pergerakan dua level ini dengan lekat. Kita mesti melakukan hal yang sama. Pivot poin sangat bermanfaat khususnya bagi trader jangka pendek yang mengincar profit dari pergerakan kecil harga. Layaknya level support dan resitance, kita dapat memilih untuk trade pada saat terjadi bounce atau saat terjadi break pada kedua level tersebut. Trader range-bound menggunakan pivot points untuk mengenali titik-titik reversal. Trader tipe ini menilai pivot points sebagai area di mana mereka bisa menempatkan order buy atau sell. Sementara trader breakout memanfaatkan pivot poin untuk mengenali level kunci yang perlu dijebol (broken) agar dapat mengenali gerakan yang diklasifikasikan sebagai breakout nyata. Berikut ini adalah contoh dari pivot poin yang terjadi pada grafik EUR/USD dengan time frame 1-jam: Seperti yang bisa kita lihat, level support dan resistance horizontal ditempatkan pada grafik kita. Perhatikan bagaimana pivot poin memudahkan kita untuk membaca grafik! Berikut penjelasan singkat akronim yang tertera pada grafik: PP : Pivot Poin S : Support R : Resistance Untuk sementara, inilah yang perlu kita ingat. Jangan terlalu memusingkan "S1 sudah pasti support" atau "R1 sudah pasti resistance". Kita akan mempelajarinya nanti. Pada pelajaran berikutnya, kita akan mempelajari bagaimana menghitung pivot poin. Yuk, langsung lanjut! 47

48 2. Cara Menghitung Pivot Poin Pivot poin serta level support dan resistance dihitung dengan menggunakan open, high, low, close dari sesi trading terakhir. Oleh karena forex adalah pasar yang buka 24-jam, kebanyakan trader menggunakan waktu tutup sesi New York yaitu pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan sesi trading pada hari sebelumnya. Berikut adalah penghitungan pivot poin: Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3 Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus: 1. Level support dan resistance pertama: Resistance pertama (R1) = (2 x PP) Low Support pertama (S1) = (2 x PP) High 2. Level support dan resistance kedua: Resistance kedua = PP + (High - Low) Support kedua = PP - (High - Low) 3. Level support dan resistance ketiga: Resistance ketiga = High + 2(PP - Low) Support ketiga = Low - 2(High - PP) Ingat, beberapa software grafik cenderung fokus pada level intermediate atau mid-point. Pada dasarnya, kedua level tersebut adalah mini level antara pivot poin utama serta level support dan resistance. Bagi para pembenci aljabar jangan khawatir, karena kita tak perlu melakukan penghitungan ini sendiri. Sebagian software akan secara otomatis melakukannya. Pastikan bahwa kita telah memasang konfigurasi pada setting sehingga software dapat menggunakan harga dan waktu closing dengan tepat. Untuk menghitung pivot poin, kita dapat menggunakan kalkulator pivot poin. Kalkulator pivot poin sangat membantu, terutama jika kita ingin melakukan beberapa tes untuk melihat bagaimana kondisi pivot poin sebelumnya. Sekali lagi, salah satu keunggulan indikator ini adalah sifat objektifnya, sehingga kita dapat dengan mudah menguji bagaimana harga bereaksi terhadap indikator ini. Yuk, lanjut ke pelajaran berikutnya: menentukan range trading dengan pivot poin 48

49 3. Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin Meski memiliki istilah lain tak perlu pusing saat menggunakan pivot poin, sebab penggunaan indikator ini tak jauh berbeda seperti saat kita memanfaatkan level support dan resistance. Layaknya level support dan resistance umumnya, harga akan secara berulang menguji kedua level tersebut. Semakin sering pair mata uang menyentuh level pivot kemudian berbalik, maka semakin kuat level tersebut. Sejatinya, "pivoting" bisa kita pahami secara sederhana sebagai "mencapai level support atau resistance dan kemudian berbalik". Jika level pivot bertahan di satu titik, hal tersebut bisa menjadi kesempatan trading yang baik bagi kita. Misalnya, pada saat harga bergerak mendekati level resistance teratas, kita bisa pasang "sell" dan menempatkan order "stop" tepat di atas resistance. Bila harga bergerak mendekati level support, yang perlu kita lakukan adalah sebaliknya; memasang "buy" dan tempatkan order "stop" tepat di bawah level support. Gampang, kan? Cara kerja indikator ini tidak jauh berbeda dengan sistem kerja level support dan resistance yang biasanya. Agar lebih mudah memahami cara kerja indikator ini, mari kita perhatikan grafik GBP/USD dengan time frame 15-menit di bawah ini: Kita bisa lihat bahwa harga sedang bergerak di sekitar support level S1. Jika yakin bahwa harga akan bertahan lama di sana, maka yang mesti kita lakukan adalah pasang order "buy" di pasar kemudian tempatkan order "stop-loss" di bawah level support berikutnya. Tapi bagi trader dengan aliran konservatif, kita bisa memasang order "stop" yang cukup luas. Jika harga bergerak melewati level support S2, kemungkinan besar harga tidak akan bergerak kembali ke atas. Hal ini karena level support S1 dan S2 akan berubah menjadi level resistance. Untuk trader dengan darah agresif, jika kita yakin bahwa level support pada S1 akan bertahan, maka kita bisa memasang order "stop" tepat di bawah level support S1. Untuk bisa mendapatkan keuntungan, kita bisa memasang target pada PP atau R1, yang juga dapat berperan sebagai level resistance. Nah, sekarang mari kita lihat apa yang terjadi jika kita memasang order "buy" pada pasar. Dan... voila! S1 tampaknya memenuhi takdirnya sebagai level support! Jika sedari awal kita telah mengincar PP sebagai titik untuk mengambil profit, maka dapat dipastikan bahwa harga akan segera menyambar TP kita. Hyahooo! Tapi tentu saja, tidak semua pergerakan harga bisa sesederhana itu. Kita tidak bisa bergantung pada level pivot poin. Kita harus memperhatikan, apakah pivot poin sejajar dengan level support dan resistance sebelumnya. Supaya mendapatkan konfirmasi yang lebih jelas, kita bisa menggunakan pivot poin dengan bantuan analisis candlestick atau indikator lainnya. Misalnya, jika kita melihat doji terbentuk di atas S1, atau indikator stochastic mengisyaratkan kondisi oversold di pasar, maka kemungkinan besar S1 akan bertahan sebagai support pergerakan harga. Selain itu, pada sebagian besar kesempatan, secara umum trading terjadi di antara level support dan resistance pertama. Harga terkadang akan bergerak di sekitar level kedua. Dan sesekali dia akan menguji level ketiga. Kita juga harus sepenuhnya paham bahwa terkadang harga akan menembus semua level seperti bagaimana tendangan CR7 menembus gawang lawan di pertandingan sepakbola. Kalau hal itu terjadi, apa yang sebaiknya kita lakukan? Apa kita mesti mempertahankan trade kita saat ini dan untuk beberapa saat menjadi pecundang, yang hanya bisa melihat akun kita terus menyusut? Atau kita harus mengambil kesempatan dan mencuri beberapa pip dari pasar? Pada pelajaran selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana Memainkan Break Dengan Pivot Poin. 49

50 4. Memainkan Break Dengan Pivot Poin Layaknya sistem level support dan resistance, level pivot poin tidak akan bertahan lama. Pivot poin memang dapat digunakan untuk range trading, tapi tidak selamanya. Ada waktunya di mana level pivot poin gagal untuk bertahan dan pada saat inilah kita harus siap sedia dengan beberapa peralatan trading, yang akan mampu mengatasi masalah pada situasi semacam ini. Seperti yang telah ditunjukkan pada pelajaran sebelumnya Menentukan Range Trading Dengan Pivot Poin, ada dua cara utama untuk trade breakout: cara agresif atau cara aman. Kedua cara tersebut akan bekerja dengan baik, sesuai dengan karakterisktik kita sebagai trader. Hanya saja kita mesti ingat, jika memilih cara aman, yang artinya kita menunggu harga menguji level support atau resistance, ada kemungkinan kita akan melewatkan pergerakan awal. Mari perhatikan grafik EUR/USD dengan time-frame 15-menit berikut, untuk mengamati trade breakout menggunakan pivot poin. Pada grafik tersebut kita bisa melihat EUR/USD menciptakan reli yang kuat. Pair tersebut dibuka dengan sebuah celah di atas pivot poin. Harga menciptakan pergerakan ke atas yang kuat, sebelum kemudian berhenti sejenak di level R1. Tak lama, resistance tertembus dan pair mata uang tersebut melompat sejauh 50 pips! Jika tergolong trader agresif yang kita lakukan adalah menangkap pergerakan awal dan merayakan kemenangan, layaknya anggota tim U19 yang berhasil menjebol pertahanan lawan. Jebret! Sebaliknya, jika cenderung memiliki karakteristik trader yang mencari aman dan menunggu retest dari pergerakan harga atas level resistance, kita akan menjadi seorang trader awam yang menyedihkan. Sebab harga tidak melakukan retest setelah menembus level R1. Dan hal serupa terjadi pada level R2! Hiks... hiks... Perhatikan bagaimana bulls EUR/USD juga berusaha bergerak menuju level R3. Meski menggiurkan, tapi jika menggunakan metode agresif, kita akan terjebak. Hal ini karena harga gagal mempertahankan pergerakannya dan menembus level R3. Jika order "stop" kita terlalu rapat, maka trading kita akan diberhentikan pada saat itu juga. Namun apa yang terjadi tak lama kemudian akan mengejutkan kita, ternyata harga berhasil tembus level R3. Perhatikan bagaimana retest juga terjadi pada garis resistance yang tertembus. Amati bagaimana pair ini lalu berbalik, begerak menembus dan melewati R3. Pada saat itu juga tercipta kesempatan untuk trading dengan short-position ketika terjadi retest pada level resistance-yang-berubahmenjadi-support dan kembali-berubah-menjadi-resistance. Bingung? Oke, kita bisa membaca penjelasan itu kembali, kok. Hehehe... Nah, ingat, pada saat level support tertembus, biasanya level tersebut akan berubah menjadi level resistance. Konsep "role reversal" atau pergantian peran ini juga terjadi pada level resistance yang tertembus dan menjadi level support. Ini adalah saat di mana kita bersikap bijak dan mengambil keputusan bermain aman. 50

51 Menempatkan Order Stop dan Target dengan Breakout Salah satu kesulitan menggunakan teknik trading breakout adalah menentukan posisi untuk menempatkan order "stop". Tidak seperti trading range di mana kita mencari break atas pivot poin pada level support dan resistance, yang kita cari adalah pergerakan harga yang kuat dan cepat. Begitu sebuah level tertembus, secara teori, kemungkinan besar level tersebut menjadi support-yang-berubah-jadi-resistance. Jika mengambil long-position dan harga menembus R1, kita bisa menempatkan stop tepat di bawah R1. Sekarang mari kembali pada grafik EUR/USD untuk melihat di mana kita bisa menempatkan order stop dan meraup keuntungan. Pada contoh kali ini, begitu melihat harga menembus level R1, kita harus menempatkan stop tepat di bawah R1. Jika yakin harga akan terus bergerak ke atas, kita terus berada di posisi kita dan menggerakkan stop secara manual untuk melihat apakah ada kemungkinan pergerakkan harga terus berlanjut. Kita mesti terus mengamati grafik dengan teliti dan terus menempatkan stop sesuai dengan pergerakan harga. Kita akan mempelajari hal ini lebih lanjut pada pelajaran berikutnya. Sementara itu, jika kita menggunakan metode atau indikator lainnya, faktor yang mesti diperhatikan adalah risiko menggunakan trading breakout. Pertama-tama, kita tidak akan pernah tahu apakah pergerakan harga akan berlanjut atau tidak. Bisa saja kita berpikir harga akan terus naik, tapi yang tertangkap adalah puncak (top) atau bagian bawah (bottom) dari pergerakan harga, yang artinya kita telah tertipu. Kedua, kita tidak pernah bisa yakin jika yang terjadi adalah breakout yang sebenarnya, atau pergerakan liar yang terjadi akibat rilis berita penting. Lonjakan pada gerakan volatil adalah peristiwa umum yang selalu terjadi setiap kali berita dirilis, jadi pastikan untuk terus memperhatikan berita dan waspada pada apa yang akan terjadi pada hari atau minggu ini menurut kalender forex. Terakhir, tak jauh berbeda dengan trading range, adalah keputusan yang bijak untuk melompat pada level kunci support dan resistance yang lain. Kita mungkin berpikir R1 tertembus, tapi gagal menyadari bahwa level resistance yang kuat baru saja melewati R1. Harga bisa saja bergerak menembus dan melewati R1, menguji level resistance kemudian anjlok. Pelajaran selanjutnya : Menggunakan Pivot Poin Untuk Memperkirakan Sentimen Pasar 51

52 5. Menggunakan Pivot Poin Untuk Memperkirakan Sentimen Pasar Ada satu cara lain untuk menggunakan pivot poin dalam strategi trading kita, yakni dengan menaksir sentimen pasar. Tujuan dari pelajaran ini adalah agar kita paham dan bisa membaca kecenderungan para trader pada saat itu, apakah mereka cenderung memasang order buy atau sell. Kita bisa menggunakan pivot poin seperti garis pada lapangan sepak bola. Bergantung pada sisi mana bola, yang dalam kasus Forex berarti harga, berada, kita bisa mengetahui siapa yang saat ini memiliki kekuasaan. Apakah buyer atau seller? Jika harga bergerak ke atas dan menembus level pivot poin, ini adalah isyarat bila harga mengalami bullish dan kita harus segera memasang order buy atas mata uang. Bayangkan saja kita sedang kelaparan dan ada tawaran makan soto. Langsung sikat saja, cuy! Berikut adalah grafik yang menjadi contoh apa yang terjadi jika harga tetap berada di atas level pivot poin. Pada contoh di atas kita melihat pair EUR/USD sempat terpecah dan dibuka kembali di atas level pivot poin. Harga kemudian bergerak naik dan terus melambung ke atas hingga menembus level resistance. Sekarang bayangkan jika harga justru anjlok dan menembus level pivot poin ke bawah, maka kau harus segera menjual pair seperti batu bara panas yang bisa melubangi kantung uang kita. Keberadaan harga di bawah level pivot poin akan memberi sinyal sentimen bearish dan seller memiliki kekuasaan atas sesi trading pada saat itu. Nah, mari kita lihat grafik GBP/USD berikut. Pada grafik di atas kita bisa melihat harga sedang menguji ketahanan level pivot poin, yang bertahan sebagai level resistance. Hal berikutnya yang kita tahu harga melanjutkan penurunan dan terus merosot. Jika kita mampu membaca petunjuk sebelumnya, bahwa harga akan terus berada di bawah level pivot poin dan menjual pair tersebut, tak pelak kita akan meraup keuntungan yang besar. Bagaimana tidak, GBP/USD anjlok 300 pips. 52

53 Tentu saja, kita tidak bisa selalu mendapatkan keuntungan sebab terkadang apa yang terjadi di lapangan forex tidak sama seperti seperti dalam contoh kasus. Kadang ketika kita mengira trader sedang berada di posisi bearish atas pair, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Pair malah berbalik dan membumbung ke atas! Pada contoh berikutnya jika kita melihat harga anjlok, menembus level pivot poin, dan terjual, maka kita akan menjadi pecundang besar yang menyedihkan. Pada sesi perdagangan Eropa EUR/USD berbalik dan melonjak lebih tinggi sebelum kemudian menembus pivot poin. Bukan hanya itu, pair tersebut akhirnya bertahan di atas level pivot poin, menunjukkan bagaimana buyer membubarkan diri. Sekarang kita tahu bahwa ternyata trader adalah sekumpulan manusia labil. Pandangan seorang trader atas sebuah mata uang bisa berubah-ubah dari hari ke hari, bahkan dari sesi ke sesi. Inilah sebabnya kita tidak bisa begitu saja pasang order buy ketika harga berada di atas pivot poin atau menjual saat harga ada di bawah. Akan tetapi bila kita menggunakan indikator pivot poin untuk sistem trading sederhana seperti demikian, ada baiknya jika kita mengombinasikannya dengan indikator lainnya agar dapat membaca sentimen pasar secara keseluruhan. Oke...mari lanjut ke pelajaran selanjutnya: Metode Lain Perhitungan Pivot Poin. Metode Lain Perhitungan Pivot Poin Meski disarankan untuk menggunakan metode standar perhitungan pivot poin, tetapi kita wajib tahu bahwa ada beberapa cara lainnya untuk menghitung pivot poin. Pada pelajaran kali ini kita akan membicarakan tentang metode-metode tersebut sekaligus formula perhitungannya. Pivot Poin Woodie Formula: R2 = PP + High - Low R1 = (2 X PP) - Low PP = (H + L + 2C) / 4 S1 = (2 X PP) - High S2 = PP - High + Low C: Closing Price H: High L: Low Pada formula di atas kita bisa memerhatikan perhitungan pivot poin sangatlah berbeda dari metode standar. Selain itu, agar perhitungan sesuai dengan level support dan resistance, kita mesti menggunakan perbedaan antara level tinggi dengan level rendah pada sehari sebelumnya, atau yang dikenal sebagai range. 53

54 Berikut adalah contoh perhitungan pivot poin Woodie yang diaplikasikan pada pair EUR/USD. Pivot poin Woodie, level support, dan level resistance adalah garis yang solid, sedangkan garis berbentuk titik-titik mewakili level yang dihitung dari metode standar. Karena memiliki formula yang berbeda level yang didapatkan dari perhitungan Woodie berbeda dari level yang diperoleh dari metode standar. Beberapa trader memilih untuk menggunakan formula Woodie karena lebih terfokus dan mempertimbangkan harga penutupan (closing price) dari periode sebelumnya. Sementara beberapa trader lainnya memilih formula standar karena banyak trader yang menggunakannya, yang membuat formula ini cukup menjanjikan. Pada beberapa peristiwa, karena resistance dapat berubah menjadi support (begitu pula sebaliknya), jika memilih untuk menggunakan formula Woodie, kita mesti memerhatikan kedua level tersebut. Hal ini dikarenakan keduanya dapat menjadi area incaran trader. Pivot Poin Camarilla Formula: R4 = C + ((H-L) x ) R3 = C + ((H-L) x ) R2 = C + ((H-L) x ) R1 = C + ((H-L) x ) PP = (H + L + C) / 3 S1 = C - ((H-L) x ) S2 = C - ((H-L) x ) S3 C - ((H-L) x ) S4 = C - ((H-L) x ) C: Closing Price H: High L: Low Formula Camarilla serupa dengan formula Woodie. Dia juga meggunakan harga penutupan dan range pada hari sebelumnya untuk menghitung level support dan resistance. Satu-satunya perbedaan adalah kita harus menghitung delapan level utama (empat level support dan empat level resistance). Selain itu, setiap level tersebut harus dikalikan dengan m ultiplier-nya (kelipatannya). Konsep utama dari pivot poin Camarilla adalah perhitungan ini berdasarkan gagasan bahwa harga memiliki kecenderungan natural untuk kembali ke rata-rata, atau dalam hal ini, harga penutupan di hari sebelumnya. Pernah mendengar hal ini? Gagasan utama dari formula Camarilla adalah kita harus membeli atau menjual saat harga mencapai level support atau resistance ketiga. Akan tetapi juka harga melesat dan menembus level S4 atau R4, ini berarti tren intraday kuat dan saatnya untuk melompat ke dalam kereta formula Camarilla! 54

55 Perhatikan bagaimana perhitungan memberikan level-level yang berbeda (garis solid) dibanding level metode standar (garis berbentuk titik). Seperti yang terlihat pada grafik di atas, penekanan diberikan pada harga penutupan sebagai kebalikan dari pivot poin. Karena fakta ini, ada kemungkinan level resistance berada di bawah pivot poin atau level support berada di atasnya. Perhatikan bagaimana semua level support dan resistance berada di atas pivot poin Camarillo. Pivot Poin Fibonacci Formula: R3 = PP + ((High - Low) x 1.000) R2 = PP + ((High - Low) x.618) R1 = PP + ((High - Low) x.382) PP = (H + L + C) / 3 S1 = PP - ((High - Low) x.382) S2 = PP - ((High - Low) x.618) S3 = PP - ((High - Low) x 1.000) C: Closing Price H: High L: Low Level pivot poin Fibonacci ditentukan dengan menghitung pivot poin seperti pada metode standar. Berikutnya kalikan range pada hari sebelumnya dengan level Fibonacci yang sesuai. Kebanyakan trader menggunakan retracement 38.2%, 61.8%, dan 100%. Terakhir, tambah atau kurangi yang didapatkan terhadap pivot poin dan...hoopla! Kita sudah mendapatkan level pivot poin Fibonacci. Perhatikan grafik di bawah untuk melihat bagaimana level tersebut dihitung dengan metode Fibonacci (garis solid) berbeda dengan level yang dihitung dengan metode standard (garis dalam bentuk titik). Logika dibelakang perhitungan ini adalah banyak trader yang menggunakan rasio Fibonacci. Orangorang menggunakan level retracement, moving average, dan lain-lain. Maka timbul gagasan untuk menggunakannya pada pivot poin. Bukankah level Fibonacci dan pivot poin digunakan untuk menemukan support dan resistance. Dengan begitu banyak trader yang mencari level-level tersebut, Fibonacci dan pivot poin dapat menjadi indikator andalan kita. Metode Terbaik Seperti semua variasi indikator lainnya yang telah kita pelajari sejauh ini, tidak ada metode yang terbaik. Semuanya tergantung pada bagaimana kita mengombinasikan pengetahuan pivot poin dengan tool lainnya di dalam kotak trading tool kita. Perlu kita ketahui kebanyakan software yang melakukan perhitungan otomatis secara normal menggunakan metode standar dalam menghitung level pivot poin. Tapi dengan mengetahui bagaimana menghitung semua level tersebut sendiri, kita bisa mencoba masing-masing metode dan melihat mana yang sesuai dengan kta. Yuk, cetak poin dengan pivot! 55

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK

SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK SEKOLAH FOREX SEMESTER PENDEK Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 2.2. Analisa Teknikal Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga.

Lebih terperinci

Bagian 1 Keajaiban Lilin

Bagian 1 Keajaiban Lilin Bagian 1 Keajaiban Lilin Apa itu candlesticks? Candlesticks adalah representasi grafis dari pergerakan harga pasar yang ditentukan dalam periode waktu. Sebuah candle dapat mewakili pergerakan harga yang

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 3.1.1. Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

Panduan MetaTrader 4. oleh Admiral Markets Trading Camp

Panduan MetaTrader 4. oleh Admiral Markets Trading Camp Panduan MetaTrader 4 oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi 1. Pendahuluan 2. Pengaturan MetaTrader 4 2.1 Mengunduh MT4 2.2 Memasang MT4 2.3 Masuk MT4 3. Gambaran Elemen Utama Pendahuluan MT4 adalah

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016 INSIDE THIS ISSUE : PROYEKSI PANJANG IMPULSIVE WAVE Dalam teori Elliott Wave terdapat dua

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

2.6. Tipe Chart Line Charts Bar Charts

2.6. Tipe Chart Line Charts Bar Charts 2.6. Tipe Chart Mari kita lihat tiga jenis chart yang paling populer : Line chart Bar chart Candlestick chart Sekarang, kami akan menjelaskan masing-masing grafik. Line Charts Sebuah Line Chart ditarik

Lebih terperinci

STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE

STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE STRATEGI TRADING DENGAN FIBONAICI 99,9 % PROFITABLE Basunjayafx Hal 0 Fibonacci Itu Siapa? Kita akan menggunakan rasio Fibonacci dalam perdagangan kita sehingga Anda lebih baik belajar dan mencintainya

Lebih terperinci

CHART PATTERN. Dalam penggalan chart atau grafik di atas dapat terlihat bahwa puncak terbentuk dua kali.

CHART PATTERN. Dalam penggalan chart atau grafik di atas dapat terlihat bahwa puncak terbentuk dua kali. CHART PATTERN DOUBLE TOP Sebuah Double Top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan. TOP atau puncak adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik

Lebih terperinci

Asas Candlestick Corak

Asas Candlestick Corak Asas Candlestick Corak Spinning Tops Candlestick dengan shadow atas yang panjang, shadow long lower rendah dan kecil badan sebenardipanggil spinning tops. Warna real body tidak adalah sangat penting. Corak

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

VERSI PROFESIONAL. Hirose Financial Ltd.

VERSI PROFESIONAL. Hirose Financial Ltd. VERSI PROFESIONAL Hirose Financial Ltd. info@hirosecs.com LION Binary Options Quick Start Guide Tabel Daftar Isi Halaman Platform Binary Desain Platform 3 7 Pembayaran Cara Melakukan Deposit 8 9 Cara Melakukan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- Pokok bahasan Latar belakang Pemahaman dasar power candle Bermain power candle dengan warna (reversal& continuation trend) Doji

Lebih terperinci

tutorial IM Futures Trader User Guide

tutorial IM Futures Trader User Guide tutorial IM Futures Trader User Guide 01 Daftar Isi Install IM Futures Trader Membuka Account Membuka Demo Account Membuka Real Account Screen Utama IM Futures Trader Market Watch Window Grafik / Chart

Lebih terperinci

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM CandlestiCk Pattern Kita telah mengenal candlestick chart sebagai salah satu jenis chart yang populer di kalangan para trader. Konon, chart jenis ini pertama kali digunakan

Lebih terperinci

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER 21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 4 : Juli Agustus 2016 MENGENAL VOLATILITAS DALAM TRADING Dalam trading terdapat istilah volatilitas. Kita mungkin pernah

Lebih terperinci

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

Berbeda dengan teknik scalping biasa yang mungkin cukup 1 OP/candle. Dengan akumulasi 10 candle (misal candle 6 pips) hanya 60 pips.

Berbeda dengan teknik scalping biasa yang mungkin cukup 1 OP/candle. Dengan akumulasi 10 candle (misal candle 6 pips) hanya 60 pips. Teknik Harian Tanpa Analisis 1. Untuk Trading harian, pertama lihat lebih dahulu arah pergerakan candel di D1. Bila candel naik 5 pips dari Open pertama berarti siap-siap ambil posisi Buy. Sebaliknya bila

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

Habits Candlestick. Rule entry nya yaitu :

Habits Candlestick. Rule entry nya yaitu : Habits Candlestick Materi awal langsung ke Sistem Entry ya. Sistem entry yang saya gunakan itu saya beri nama Habits Candlestick yang saya ambil dasarnya dari 1% candlestick. Metode entry sama seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES Nur Resti 48209527 Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES LATAR BELAKANG Emas merupakan salah satu jenis komoditi yang paling banyak

Lebih terperinci

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 1 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 1 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 1 Primary Apakah Forex Itu? Ketika Anda memutuskan untuk mengikuti pelatihan ini, tentu terlebih dahulu Anda telah pernah mendengar mengenai Forex. Sebagai pendahuluan, kita akan membahas mengenai

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade www.olymptrade.com 2 Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade Daftar Isi Strategy... 4 Rata-Rata Pergerakan... 5 Binary Gambit... 9 Professional MACD... 16

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

PARANORMAL FOREX JILID 1. Dasar Perhitungan Analisa

PARANORMAL FOREX JILID 1. Dasar Perhitungan Analisa PARANORMAL FOREX JILID 1 Dasar Perhitungan Analisa AMAZING STRATEGY FOREX TRADING PREDIKSI NYARIS AKURAT SEBELUM MARKET BERGERAK By PARANORMAL FOREX Assalamu alaikum wr wb, Salam Trader! Perkenalkan kami

Lebih terperinci

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1 Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL ririkyunita@yahoo.co.id 1 2 Di Wall Street ada pepatah Bull makes money bear makes money but pig gets slaughtered 3 Harga bergerak dalam trend tertentu yang akan terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan FOREX I. Konsep Trading Forex Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan elektronik. Forex sendiri merupakan singkatan dari Foreign exchange yang merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Forex atau Foreign Exchange yang biasa kita sebut dengan valas merupakan sebuah model investasi yang banyak dipakai pada saat ini. Berbeda dengan money changer,

Lebih terperinci

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

APA ITU MARGIN. 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi. Lot

APA ITU MARGIN. 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi. Lot 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi Lot Forex spot diperdagangkan dalam jumlah tertentu yang disebut lot. Ukuran standar untuk lot adalah 100.000 unit. Ada juga mini, mikro, dan lot ukuran nano yaitu masing-masing

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB) 08:15 11:00 (WIB) 07:00 13:05 (WIB) 2 nd

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab III dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan tantang analisis tren pergerakan harga saham dengan menggunakan metode Parabolic SAR, analisis kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London.

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London. BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). Di dalam pasar komoditas istilah loco berarti di. Berasal dari bahasa latin locus yang berarti tempat.

Lebih terperinci

Perwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1

Perwakilan Resmi Broker FBS Konsultasi Trading Forex Gratis 1 WWW.ASIAFBS.COM INTRODUCING BROKERS FBS MARKETS Inc. PERWAKILAN RESMIS BROKER FBS di INDONESIA Phone : 0853-5226-5900 E-mail : admin@asiafbs.com YM : asiafbs AsiaFBS.com adalah Introducing Broker (IB)

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

Mother Candle E-book

Mother Candle E-book Mother Candle E-book ALL RIGHTS RESERVED. Dilarang menulis ulang merubah isi dari Ebook ini tanpa seijin dari www.forexmerahputih.blogspot.com. Kalau masih diketahui ada yang merubah PDF ini menjadi Word

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar 1. STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2. STEP 2 Login ke platform MT4 3

DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar 1. STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2. STEP 2 Login ke platform MT4 3 DAFTAR ISI HAL Kata Pengantar 1 STEP 1 Cara Download dan Install Platform MT4 2 STEP 2 Login ke platform MT4 3 STEP 3 Menampilkan chart Candlestick dan mengubah Time Frame 5 STRATEGI TRADING DENGAN PLATFORM

Lebih terperinci

Pembuatan Market Expert Advisor pada Currency Market menggunakan Fibonacci, Stochastic dan MACD Indicator

Pembuatan Market Expert Advisor pada Currency Market menggunakan Fibonacci, Stochastic dan MACD Indicator JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 55-60 55 Pembuatan Market Expert Advisor pada Currency Market menggunakan Fibonacci, Stochastic dan MACD Indicator Anthony Hadi, Murtiyanto Santoso dan

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Please note:

Lebih terperinci

MEMULAI TRADING DENGAN PLATFORM METATRADER

MEMULAI TRADING DENGAN PLATFORM METATRADER MEMULAI TRADING DENGAN PLATFORM METATRADER Sebelum membaca tutorial ini, apabila anda belum pernah menggunakan Platform MetaTrader dan belum melakukan instalasi, silahkan membaca panduan lengkap instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Exchange Market (Forex) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan internet dan kinerja komputer modern membuka pandangan baru dalam berbagai bidang kegiatan manusia. Terdapat beberapa macam bisnis di era global

Lebih terperinci

Pelajari Cara Menggunakan Software Streamster Marketiva.

Pelajari Cara Menggunakan Software Streamster Marketiva. Pelajari Cara Menggunakan Software Streamster Marketiva. Download streamster di : http://www.marketiva.com/_getclient.ncre?name=streamster&version=latest Kemudian Instal Di PC Anda. Jalankan Software Streamster

Lebih terperinci

3. Selanjutnya akan muncul tampilan utama dari Aplikasi Metatrader 4 seperti gambar di bawah ini :

3. Selanjutnya akan muncul tampilan utama dari Aplikasi Metatrader 4 seperti gambar di bawah ini : LAMPIRAN Tutorial menggunakan aplikasi Metatrader 4 : 1. Download aplikasi dari http://www.metatrader4.com dan lakukan proses instalasi software metatrader 4, setelah itu isikan proses registrasi demo

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER 6

SEKOLAH FOREX SEMESTER 6 SEKOLAH FOREX SEMESTER 6 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! Divergence Trading Bagaimana jika ada cara trading dengan risiko rendah untuk sell di dekat top atau

Lebih terperinci

The direction of market the way the market is moving

The direction of market the way the market is moving Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil

Lebih terperinci

Meta Trader 4 for iphone User Guide

Meta Trader 4 for iphone User Guide Meta Trader 4 for iphone User Guide Hirose Financial Ltd. Email: info@hirosecs.com PIN BB: 2B39FB3C FB: Hirose Financial Indonesia LINE: hirose_indonesia Daftar Isi Hal Instalasi MT4 2 Buat Akun Demo 2

Lebih terperinci

THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT

THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT THE POWER OF FIBONACCI RETRACEMENT Pada ebook kali ini saya mencoba membahas lebih detail tentang penggunaan Fibonacci retracement. Dimana indikator ini dapat sangat membantu rekan-rekan trader untuk menuai

Lebih terperinci

Support & Resistance

Support & Resistance Support & Resistance Konsep dari Support dan Resistance merupakan 2 attribut dari analisa teknikal dan umumnya digunakan oleh para pemula yang baru belajar trading. Artikel disini akan berusaha memberikan

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI LAPORAN

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia.

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia. BAB III SISTEM MARGIN TRADING FOREX ONLINE DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA A. Profil PT. First State Futures Surabaya 1. Definisi PT. First State Futures Perusahaan PT. First State Futures Surabaya

Lebih terperinci

dapat digambarkan secara jelas.

dapat digambarkan secara jelas. b. Pola Elliott Wave Skala Besar Gambar 4.26 Pola Elliott Wave Skala Besar 1 Des 06 31 Jan 07 Pada gambar di atas terlihat bahwa pola Elliott Wave skala besar terbentuk dari kumpulan wave skala kecil.

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

Hal-hal yang Perlu dipahami dalam Trading

Hal-hal yang Perlu dipahami dalam Trading Hal-hal yang Perlu dipahami dalam Trading By admin. Filed in forex online, investasi, marketiva indonesia, trading indeks, trading komoditi, trading valas online Forex atau Foreign Exchange atau biasa

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN TIM RISET LAPORAN TEKNIKAL HARIAN DISCLAIMER & DISCLOSURES Please read the disclaimer and the disclosures which can be found at the end of this report KECENDRU NGAN TIMEFRAME STRATEGI / POSISI Harap dicatat:

Lebih terperinci

MAHIRFOREX BELAJAR FOREX PEMULA SOLUSI CEPAT TEPAT BELAJAR FOREX. Belajar Forex Pemula. Oleh : Dinda Furqon.

MAHIRFOREX BELAJAR FOREX PEMULA SOLUSI CEPAT TEPAT BELAJAR FOREX. Belajar Forex Pemula. Oleh : Dinda Furqon. MAHIRFOREX SOLUSI CEPAT TEPAT BELAJAR FOREX BELAJAR FOREX PEMULA Oleh : Dinda Furqon www.mahirforex.com DAFTAR ISI PENDAHULUAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMULAI TRADING FOREX PEMAHAMAN DASAR DAN LANGKAH-LANGKAH

Lebih terperinci

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing Candle Pattern Part 1 1. Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN Sebelum kita memulai pembahasan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Cara membaca candlestiks.

Pendahuluan. Cara membaca candlestiks. Pendahuluan. Cara membaca candlestiks. Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan YME,karena atas seizin Nya saya boleh menulis ebook sederhana ini tentang materi forex. Ebook tentang forex yang berjudul

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN KOMODITI ON-LINE TRADING

PERATURAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN KOMODITI ON-LINE TRADING PERATURAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN KOMODITI ON-LINE TRADING WAKTU TRADING a. Valuta Asing Dimulai pada hari: Senin pukul 04.00 WIB sampai dengan hari Sabtu pukul 04.00 WIB (SUMMER) b. Logam Mulia (XAU/USD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

Memulai Trading dengan Platform MetaTrader

Memulai Trading dengan Platform MetaTrader Memulai Trading dengan Platform MetaTrader Copyright BelajarForexPro.com Website : http://www.belajarforexpro.com Email : support@belajarforexpro.com WARNING : Dilarang mengcopy, mempublikasi, memodifikasi,

Lebih terperinci

PERATURAN TRANSAKSI INDEX SAHAM JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & INDEX SAHAM KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR]

PERATURAN TRANSAKSI INDEX SAHAM JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & INDEX SAHAM KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR] PERATURAN TRANSAKSI JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR] PT AGRODANA FUTURES Effective : Januari 2014 1. Trading Time Table JEPANG HONGKONG KOREA 1 st SESSION: 06:45 13:25 (WIB)

Lebih terperinci