PENGENLAN WICARA UNTUK PERINTAH GERAK ROBOT HUMANOID

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENLAN WICARA UNTUK PERINTAH GERAK ROBOT HUMANOID"

Transkripsi

1 PENGENLAN WICARA UNTUK PERINTAH GERAK ROBOT HUMANOID Lukman Arif Kurniawan, Dr.Tri Arief Sardjono, ST.,MT., Dr. Ir. Djoko Purwanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak Pengenalan wicara adalah sebuah sistem untuk pengenalan suara yang digunakan dengan melatihkan suara pembicara tertentu terhadap sistem ini, untuk kemudian dilakukan penerjemahan terhadap suara tersebut. Dalam hal ini penerjemahan suara dapat diimplementasikan menjadi sebuah nilai tertentu atau berupa tulisan, gerakan dan sebagainya Pada Tugas Akhir ini penulis mencoba membuat sebuah sistem pengenalan wicara sederhana, dimana sistem ini mampu menerima perintah wicara terbatas dari suara manusia secara langsung, yang diterima oleh sebuah tranduser suara dengan menggunakan electret condenser microphone dan kemudian diproses oleh komputer utuk diambil data frekuensi suara. Dari hasil proses ini, maka akan didapat sebuah output berupa frekuensi karakter dominan suara yang diinginkan, sinyal input suara ini akan diterjemahkan oleh komputer menggunakan neural network untuk kemudian dipakai sebagai sinyal input mikrokontroller 1 sebagai master dan disampaikan ke mikrokontroller 2 sebagai slave dalam melakukan gerakan sederhana melalui sebuah robot humanoid sederhana yang telah dibuat sesuai perintah wicara yang telah diucapkan. Dalam melakukan pengaturan keseimbangan badan, robot humanoid ini dibantu oleh sebuah gyroscope. Berdasarkan pengujian didapatkan bahwa kemampuan sistem pengenalan wicara untuk perintah gerak robot humanoid yang dibuat memiliki tingkat keberhasilan sekitar 73,33%. data frekuensi suara. Dari hasil proses ini, maka akan didapat sebuah output berupa frekuensi karakter dominan suara yang diinginkan, sinyal input suara ini akan diterjemahkan oleh komputer menggunakan neural network untuk kemudian dipakai sebagai sinyal input mikrokontroller dalam melakukan gerakan sederhana melalui sebuah robot humanoid sederhana yang telah dibuat sesuai perintah wicara yang telah diucapkan. II. TEORI PENUNJANG Teori yang digunakan meliputii tranduser suara khususnya electret condenser microphone, gyroscope serta perhitungan menggunakan Neural Network menggunakan MLP (multilayer perceptron) dengan metode feedforward dan backpropagation. A. T randuser Suara (Electret Condenser Microphone). Electret adalah sebuah bahan dielektrik yang stabil dengan muatan listrik statis permanen yang tertanam (yang memiliki daya tahan tinggi dan stabilitas materi secara kimia, tidak akan rusak selama ratusan tahun seperti Kata kunci: voice recognition, robot humanoid, neural network, gyroscope. I. PENDAHULUAN Salah satu bukti dari kemajuan teknologi pada masa ini adalah teknologi pengenalan wicara. Pengenalan wicara adalah sebuah sistem untuk pengenalan suara yang digunakan dengan melatihkan suara pembicara tertentu terhadap sistem ini, untuk kemudian dilakukan penerjemahan terhadap suara tersebut. Dalam hal ini penerjemahan suara dapat diimplementasikan menjadi sebuah nilai tertentu atau berupa tulisan, gerakan dan sebagainya[1]. Pada Tugas Akhir ini penulis mencoba membuat sebuah sistem pengenalan wicara sederhana, dimana sistem ini mampu menerima perintah wicara terbatas dari suara manusia secara langsung, yang diterima oleh sebuah tranduser suara dengan menggunakan electret condenser microphone dan kemudian diproses oleh komputer utuk diambil Polytetrafluoroethylene). Gambar 2.1 Bagian Utuh ECM [2] Prinsip kerja tranduser, respon frekuensi yang naik masuk ke mikrofon kondensor timbul dari mekanisme pada gambar 2.2 [3].

2 Gambar 2.2 Prinsip kerja ECM Prinsip kerja ECM yaitu sinyal suara menggetarkan membrane ECM sehingga terjadi perubahan kapasitansi. Ketika terjadi perubahan posisi membran, terjadi perubahan muatan, memberikan arus listrik melalui resistor R. Besar muatan membran tergantung pada besar getaran dan jarak suara terhadap mikrofon. Struktur Kapasitansi membran plat sejajar sesuai oleh persamaan: (2.1) Dimana: Q = muatan magnitudo yang disimpan di tiap plat (C) V= tegangan yang diberikan pada pelat (V) B. Gyroscope Gyroscope adalah perangkat untuk mengukur atau mempertahankan orientasi arah, berdasarkan prinsipprinsip konservasi momentum sudut. Pada dasarnya, sebuah giroskop mekanik adalah roda yang berputar bebas untuk mengambil setiap orientasi perubahan arah. Orientasi perubahan arah ini jauh lebih sedikit mengalami perubahan sebagai respon terhadap torsi eksternal yang diberikan dibandingkan dengan tanpa besar momentum sudut yang terkait dengan rate perubahan putaran gyroscope. Berikut adalah gambar dari gyroscope [4]. di sisi lain, robot berjalan dengan teknik generasi gerak irama pola generator CPG (Central Pattern Generator) dan gerakan refleks dengan mengacu pada model makhluk hidup. Dalam kasus ini, pertama, hanya ZMP itu digunakan untuk mengontrol postur. Kemudian, stabilisasi dengan ZMP dan pola gaya yang dihasilkan dengan gerak refleks CPG dan digabungkan untuk mencapai sebuah gerakan untuk berjalan yang mantap. Untuk tugas akhir ini penulis menggunakan Model CPG yang digunakan sebagai acuan cara simulasi berjalan dan diterapkan pada mesin yang nyata, dan percobaan berjalan dilakukan. Inisialisasi cara berjalan atau gait terhadap waktu untuk yang digunakan penulis adalah menggunakan robot KHR- 2HV. Berikut adalah cara berjalan atau gait yang di ambi dalam beberapa periode waktu yang di pakai sebagai acuan oleh penulis. Gambar 2.4 Penampilan KHR-2HV berjalan dengan kontrol CPG dan postur tubuh dengan menggunakan ZMP[5] Gambar 2.3 Konfigurasi pin Gyroscope Konfigurasi pin axis X dan pin axis Y: 1. ADC : put kecepatan sudut yang diubah menjadi sinyal analog untuk axis X. 2. GND 3. VCC ( 5V ) 4. VCC ( 5V ) 5. GND 6. ADC : put kecepatan sudut yang diubah menjadi sinyal analog untuk axis Y. C. Algoritma Gerak Robot Walking pattern dari sebuah robot humanoid dibedakan menjadi dua, yaitu antara berjalan statis dan berjalan dinamis. Dan di sini akan dijelaskan mengenai berjalan statis. Pada saat ini, ZMP (Zero Moment Point) yang menunjukkan stabilitas dinamis yang digunakan dalam banyak robot, dan lintasan rencana berjalan telah banyak dipelajari. Selain itu, D. Proses Terjadinya Sinyal Wicara Speech (wicara) dihasilkan dari sebuah kerjasama antara lungs (paru-paru), glottis (dengan vocal cords) dan articulation tract (mouth/mulut dan nose cavity/rongga hidung). Untuk menghasilkan sebuah voiced sounds (suara ucapan), paru-paru menekan udara melalui epiglottis, vocal cords bergetar, menginterupt udara melalui aliran udara dan menghasilkan sebuah gelombang tekanan quasi periodic. Gambar 2.5 menunjukkan penampang melintang dari organ wicara manusia. Impuls tekanan pada umumnya disebut sebagai pitch impulses dan frekuensi sinyal tekanan adalah pitch frequency atau fundamental frequency. Sederetan impuls (fungsi tekanan suara) dihasikan oleh vocal cords untuk sebuah suara. Hal ini merupakan bagian dari sinyal voice (suara) yang mendefinisikan speech melody (melodi wicara). Ketika berbicara dengan sebuah frekuensi pitch konstan, sinyal wicara terjadi secara monotonous, tetapi dalam kasus normal sebuah perubahan 2

3 permanen pada frekuensi dapat terjadi. Variasi frekuensi pitch dapat dilihat seperti pada Gambar 2.6. wicara tidak diproduksi. Unvoice (U) dimana vocal cord tidak berfibrasi, dan yang ketiga adalah voiced (V) dimana vocal cord bervibrasi secara periodik sehingga dapat menggerakkan udara ke kerongkongan melalui mekanisme akustik sampai keluar mulut dan menghasilkan sinyal wicara. Gambar 2.5 Organ Wicara Manusia[6] Gambar 2.6 Variasi pada Frekuensi Pitch[6] Impuls pitch merangsang udara di dalam mulut, untuk suara tertentu juga merangsang nasal cavity (rongga hidung). Ketika rongga beresonansi, akan menimbulkan radiasi sebuah gelombang suara yang merupakan sinyal wicara. Kedua rongga beraksi sebagai resonators dengan karakteristik frekuensi resonansi masing-masing, yang disebut formant frequencies. Pada saat rongga mulut dapat mengalami perubahan besar, kita mampu untuk menghasilkan beragam pola ucapan suara yang berbeda. Sinyal wicara merupakan sinyal yang bervariasi lambat sebagai fungsi waktu, dalam hal ini ketika diamati pada durasi yang sangat pendek (5 sampai 100 mili detik) karakteristiknya masih stasioner. Tetapi bilamana diamati dalam durasi yang lebih panjang (> 1/5 detik) karakteristik sinyalnya berubah untuk merefleksikan wicara yang keluar dari pembicara. Gambar 2.7 menunjukkan tiga kondisi dasar sinyal wicara pada manusia. E. Neural Network Neural network adalah salah satu tipe metode learning data dengan menggunakan filosofi jaringan syaraf manusia yang sangat kompleks. ANN (artificial neural network) merupakan sebuah sistem konektifitas yang dikhususkan untuk pemodelan atau pengelompokan dengan prinsip sistem syaraf pusat, Berdasarkan ilmu biologi, ilmu tersebut memberikan sebuah ide bagaimana cara melakukan sebuah kemampuan komputasi dengan ANN untuk menyelesaikan persoalan sensorik dan diharapkan dapat dilakukan dengan cara yang mudah. Multi Layer Perceptron (single-layer dengan tambahan beberapa hidden layer) kemungkinan mempunyai pengaruh yang sangat penting pada neural network sebagaimana yang kita ketahui sekarang. Pada umumnya, perceptron proses pelatihannya bergantung pada aturan pelatihan pola (pattern) yang digunakan, walaupun perceptron merupakan proses pelatihan yang bersifat Self organizing.proses dalam algoritma backpropagation dapat dibagi dalam dua tahap yaitu: Umpan maju (feed forward)[7] Propagasi balik (backpropagation) dan Perubahan bobot (update bobot)[8]. Gambar 2.8 Jaringan Feed Forward dan Backpropagation Algoritma pelatihan neural network yang diuraikan sebagai berikut: Gambar 2.7 Tiga Kondisi Dasar Sinyal Wicara Manusia [6] Salah satu cara dalam menyajikan sebuah sinyal wicara adalah dengan menampilkannya dalam tiga kondisi dasar, yaitu silence (S) atau keadaan tenang dimana sinyal Forward : 1. Data input diperoleh dari sampling suara, dengan weight awal pelatihan random. 2. Kemudian dilakukan perhitungan di node layer1 3. Hasil masing masing node layer1 di sebar menggunakan binary sigmoid function dan didapatkan pula hasil turunannya. 4. Kemudian dilakukan perhitungan yang sama terhadap node node layer berikutnya. 5. Dihitung pula error pada input pertama 3

4 Backward : 1. Didapatkan error pada node 3 2. Update Weight layer 3 3. Kemudian dapat hitung error pada node 2 4. Update Weight layer 2 5. Error pada node 1 dapat diperoleh 6. Update Weight layer 1 7. Gunakan Weight update pada input selanjutnya hingga semua input yang dimasukkan dapat terpenuhi Main program : 1. Masukkan batas error yang dikehendaki terbatas pada jumlah array yang disediakan 2. Ulangi proses forward dan backward hingga terpenuhi batas error yang diinginkan. 3. Setelah terpenuhi batasan error yang digunakan, weight disimpan 4. Weight yang tersimpan dilakukan clustering terhadap input yang didapat saat pendeteksian secara real time, hanya proses forward hingga batas error dipenuhi. III. PERANCANGAN ALAT Pada tahap ini akan dibahas perancangan alat mulai dari desain mekanik, desain elektronik, serta desain software. Perancangan alat dibuat secara bertahap dimulai dari desain mekanik, setelah selesai maka dilanjutka dengan desain rangkaian elektronik atau hardware, dan tahap akhir adalah desain software. A. Perancangan mekanik Perancangan mekanik meliputi perancangan peletakan komponen-komponen robot yang lain. Gambar 3.1 berikut adalah desain mekanik robot yang telah jadi. keseluruhan. Kedua peluh empat motor servo dipasang pada pada hardware mekanik robot. B. Blok Diagram Sistem Sebelum melakukan desain perlu dilakukan survey mengenai keberadaan komponen di pasaran. Hal ini bertujuan agar peletakan komponen dapat tepat pada desain, sehingga memudahkan dalam pembuatannya. Selain itu proses kalkulasi matematis dari tiap karakteristik komponen dapat dilakukan secara cermat. Bagian elektrik dibagi menjadi 2 blok, yaitu bagian slave sebagai kendali motor servo bagian tangan dan kepala, dan bagian master sebagai kendali motor servo bagian kaki dan badan serta kendali ADC dan Gyro. Gambar 3.2 merupakan blok diagram blok diagram elektronik bagian slave. Pada bagian ini mikrokontroler digunakan untuk mengontrol 16 buah motor servo yang menggunakan fasilitas timer 16 bit yaitu timer 1 dan timer 3. Mikrokontroller slave akan mengeluarkan output untuk menggerakkan motor servo ketika mendapat perintah serial dengan mikrokontroller master. Pada bagian master digunakan untuk menangani kendali motor servo bagian kaki, badan, ADC dan Gyro serta menerima perintah serial dari komputer. Gambar 3.3 merupakan blok diagram elektronik bagian master. Servo 1 Servo 2 Servo 3 Servo 4 Servo 5 Servo 6 Servo 7 Servo MICRO SLAVE TIMER 1 & TIMER 3 Servo 10 Servo 11 Gambar 3. 2 Blok diagram elektronik bagian slave USART RX Servo 9 Servo 12 Servo 13 Servo 14 Servo 15 Servo 16 Serial dengan micro master Servo 1 1 MICRO MASTER 9 Servo 9 Servo 2 2 TIMER 1 & TIMER 3 10 Servo 10 Servo Servo 11 Servo Servo 12 Servo Servo 13 Servo Servo 14 Servo Servo 15 Servo Servo 16 Gyro Serial dengan micro slave USART TX ADC channel 1 USART RX Serial dengan komputer Gambar 3.1 Desain Mekanik Robot Tahap pertama dalam pembuatan robot adalah perancangan mekanik. Dengan perancangan mekanik yag didahulukan, maka tahap perancangan selanjutnya dapat disesuaikan. Pada tugas akhir ini, rancangan robot yang akan dibuat memiliki 14 buah servo pada kaki, 7 kaki masing-masing pada tiap kaki dan 4 buah servo pada tiap-tiap tangan serta 1 buah servo pada badan dan kepala, dengan total 24 servo Gambar 3. 3 Blok diagram elektronik bagian master C. Perekaman Sinyal Wicara Perekaman sinyal wicara dilakukan untuk mendapatkan sample data training. Sample tersebut direkam dengan frekuensi sampling sebesar 8 khz dan diubah dalam bentuk format file.dat. Perekaman satu sample sinyal wicara membutuhkan waktu selama 1,5 detik, sehingga 4

5 dengan frekuensi sampling sebesar 10kHz didapatkan data. Dari data sebanyak ini maka dilakukan proses voice detectiony yakni dengan memberikan nilai threshold atau batas agar dianggap sebagai sinyal suara dengan nilai magnitudo sebesar 0,2 dan dengan kerapatan >1700 kali. Nilai ini diambil dengan melakukan pengukuran kerapatan dan nilai magnitudo yang bukan sinyal wicara yakni memiliki magnitudo kurang dari 0,2. Jadi setelah sinyal wicara melewati proses voice detection data yang disimpan adalah sebesar 8000 data. Berikut adalah sample sinyal suara maju sebelum melalui voice detection dan sesuddah melalui voice detection pada gambar 3.4 dan gambar 3.5 selama pelatihan serta kemampuan jaringan untuk memberikan respons yang benar terhadap pola masukan yang serupa dengan pola yang dipakai selama pelatihan. Fungsi aktifasi yang dipakai adalah sigmoid biner yang memiliki nilai antara 0 dan 1. Prinsip dari metode backpropagation ini adalah meliputi 3 fase yaitu fase maju, fase mundur dan modifikasi bobot. Kondisi batas perhentian yang biasa dipakai adalah jumlah iterasi atau jumlah kesalahan. Untuk perhitungan pelatihan algoritma backpropagation dan pengujian menggunakan pemrograman Delphi. Alur dari progam jaringan saraf tiruan ini adalah sebagai berikut: Gambar 3. 4 Sample suara maju sebelum voice detection. Gambar 3. 5 Sample suara maju setelah voice detection D. Algoritma Neural Network Secara umum pengertian neural network atau jaringan saraf tiruan (JST) adalah sebuah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik menyerupai jaringan saraf manusia. Pada kebanyakan kasus, JST merupakan system yang adaptif yang dapat merubah strukturnya berdasarkan informasi yang diterima ke dalam jaringan. Pada tugas akhir ini digunakan Neural Network kategori supervised atau terlatih dengan metode backpropagation. Jaringan saraf tiruan dengan single layer memiliki keterbatasan dalam pengenalan pola sehingga perlu adanya tambahan satu/beberapa hidden layer diantara layer input dan layer output. Meskipun penggunaan lebih dari satu layer tersembunyi mempunyai manfaat untuk beberapa kasus namun tetapi pelatihannya memerlukan waktu yang lebih lama. Maka umumnya orang mulai mencoba dengan sebuah layer tersembunyi dahulu. Pada dasarnya metode back-propagation melatih jaringan untuk mendapatkan keseimbangan antara kemampuan jaringan untuk mengenali pola yang digunakan Gambar 3. 6 Flow chart program. IV. PENGUJIAN ALAT DAN PENGAMBILAN DATA Setelah tahap perancangan alat selesai tahap berikutnya yaitu pengujian alat. Pada tahap ini semua bagian robot dan software akan diuji. A. Pengujian Sensor Gyroscope Pengujian yang dilakuan yaitu untuk output gyroscope dengan tanpa input gerakkan terhadap sumbu axis-x (stabil) akan ditampilkan pada gambar berikut. 5

6 Gambar 4. 1 Respon gyroscope dalam keadaan stabil Gambar 4. 2 Respon gyroscope dengan pergerakkan normal Dari percobaan yang telah dilakukan maka di dapatkan bahwa titik tengah sumbu-x untuk gyroscope dengan pembacaan ADC 10 bit adalah 250. Dari beberapa pengujian yang dilakukan dengan pergerakkan robot didapatkan range yang stabil yakni antara 230 sampai 270 dengan titik tengah 250. B. Pengujian Algoritma Sistem Perekaman Wicara Perekaman sinyal wicara dilakukan untuk mendapatkan sample data training. Sample tersebut direkam dengan frekuensi sampling sebesar 8 khz dan diubah dalam bentuk format file.dat. Perekaman satu sample sinyal wicara membutuhkan waktu selama 1,5 detik, sehingga dengan frekuensi sampling sebesar 10kHz didapatkan data. Dari data sebanyak ini maka dilakukan proses voice detectiony yakni dengan memberikan nilai treshold atau batas agar dianggap sebagai sinyal suara dengan nilai magnitudo sebesar 0,2 dan dengan kerapatan >1700 kali. Nilai ini diambil dengan melakukan pengukuran kerapatan dan nilai magnitudo yang bukan sinyal wicara yakni memiliki magnitudo kurang dari 0,2. Jadi setelah sinyal wicara melewati proses voice detection data yang disimpan adalah sebesar 8000 data. Berikut adalah sample sinyal suara maju sebelum melalui voice detection dan sesudah melalui voice detection pada gambar di bawah ini. Gambar 4. 3 Grafik sinyal suara kanan sebelum dan sesudah voice detection Pada tabel tersebut terjadi kondisi yang sesuai dengan target. Hal ini disebabkan proses pemilihan threshold dan kerapatan yang cukup tepat yakni dengan thresdhold 0,2 dan kerapatan Dari tabel diatas maka didapatkan nilai persentase error per lima kali percobaan yang dilakukan saat itu yaitu maju mempunyai error rata-rata sebesar 0%, kanan mempunyai error rata-rata sebesar 0%, kiri mempunyai error rata-rata sebesar 0%, stop mempunyai error rata-rata sebesar 20%, hand mempunyai error rata-rata sebesar 0%. Dari percobaaan tersebut didapatkan bahwa voice detection ini cukup bagus digunakan karena memiliki error 4%. Tabel 4. 1 Perbandingan hasil kesesuaian voice detection Pola Uji Target Setelah Voice Keberhasilan detection Maju Sukses Uji 2 Maju Maju Sukses Uji 3 Maju Sukses 1 Uji 4 Maju Sukses Uji 5 Maju Sukses Kanan Sukses Uji 2 Kanan Kanan Sukses 2 Uji 3 Kanan Sukses Uji 4 Kanan Sukses Uji 5 Kanan Sukses Kiri Sukses Uji 2 Kiri Kiri Sukses 3 Uji 3 Kiri Sukses Uji 4 Kiri a Sukses Uji 5 Kiri Sukses - Gagal Uji 2 Stop Stop Sukses 4 Uji 3 Stop Sukses Uji 4 Stop Sukses Uji 5 Stop Sukses Hand Sukses Uji 2 Hand Sukses Hand 5 Uji 3 Hand Sukses Uji 4 Hand Sukses Uji 5 Hand Sukses C. Pengujian Algoritma Neural Network Dalam proses algoritma backpropagation neural network ini akan dibagi menjadi dua bagian. Yaitu: proses pelatihan data yang dilakukan pada komputer, yang kemudian diambil bobot atau weight dan threshold yang didapatkan untuk disimpan dan proses pengujian hasil pelatihan data pada secara 6

7 feedforward menggunakan weight atau bobot dan threshold yang telah disimpan tadi. Tabel 4. 2 Tabel target data yang akan dilatihkan No pola Jenis Kata Target 1 Maju Kanan Kiri Stop Hand Kosong Pada proses palatihan ini, didomain frekuensi dan domain waktu menggunakan sebuah hidden layer 1 yang terdiri dari 50 neuron dan 30 buah neuron hidden layer 2, serta output 6 neuron. Untuk layer input memiliki 8000 data input. Neuron pada layer output merupakan target yang diinginkan yaitu maju (100000), kanan (010000), kiri (001000), stop (000100), hand (000010) dan kosong (000001). Pada proses pelatihan data, didapatkan nilai MSE (mean square error) seperti grafik pada gambar 4.6 Dari grafik nilai pada iterasi ke adalah 0, Gambar 4. 4 Tampilan proses learning pada iterasi ke D. Pengujian Hasil Pelatihan Data Bobot yang telah didapatkan dari proses pelatihan data akan digunakan pada proses pengujian. Pengujian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode feedforward. Dari hasil pengujian dengan 5 sample untuk tiap pola data maka didapatkan nilai neuron tiap output dan hasil kesesuain pada target.. Pada tabel 4.3 tersebut ada beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan target. Hal ini disebabkan karena data tersebut memiliki pola yang baru yang tidak dikenali oleh jaring saraf tiruan yang telah dirancang. Dengan adanya pola baru tersebut maka diperlukan pelatihan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari tabel diatas maka didapatkan nilai persentase error per lima kali percobaan yang dilakukan saat itu yaitu maju mempunyai error rata-rata sebesar 20%, kanan mempunyai error rata-rata sebesar 40%, kiri mempunyai error ratarata sebesar 40%, stop mempunyai error rata-rata sebesar 20%, Hand mempunyai error rata-rata sebesar 20%, Kosong mempunyai error rata-rata sebesar 20%. Dari percobaaan tersebut didapatkan bahwa voice detection memiliki error rata-rata 26,67%. Tabel 4. 3 Perbandingan hasil kesesuaian hasil Pola Uji Hasil Target ke- identifikasi Keberhasilan Maju Sukses Maju Uji 2 Maju Sukses Uji 3 Maju Sukses Uji 4 Kanan Gagal Uji 5 Maju Sukses Kiri Gagal Kanan Uji 2 Kanan Sukses Uji 3 Kanan Sukses Uji 4 Maju Gagal Uji 5 Kanan Sukses Kanan Gagal Kiri Uji 2 Kiri Sukses Uji 3 Kiri Sukses Uji 4 Maju Gagal Uji 5 Kiri Sukses Kiri Gagal Stop Uji 2 Stop Sukses Uji 3 Stop Sukses Uji 4 Stop Sukses Uji 5 Stop Sukses Hand Sukses Uji 2 Hand Hand Sukses Uji Stop Gagal Uji 4 Hand Sukses Uji 5 Hand Sukses Kosong Sukses Uji 2 Kosong Kosong Sukses Uji Kosong Sukses Uji 4 (lainnya) Stop Gagal Uji 5 Kosong Sukses 7

8 V. PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dari keseluruhan sistem pada tugas akhir ini, dan berdasarkan data yang telah didapat dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1 Didapatkan range kestabilan gyroscope dengan pembacaan ADC 10 bit pada 230 sampai 270 dengan titik tengah Didapatkan nilai persentase error per lima kali percobaan yang dilakukan untuk algoritma voice detection saat itu yaitu maju mempunyai error rata-rata sebesar 0%, kanan mempunyai error rata-rata sebesar 0%, kiri mempunyai error rata-rata sebesar 0%, stop mempunyai error rata-rata sebesar 20%, hand mempunyai error rata-rata sebesar 0%. Dari percobaaan tersebut didapatkan bahwa voice detection ini cukup bagus digunakan karena memiliki error 4% dan keberhasilan 96%. 3 Didapatkan nilai persentase error per lima kali percobaan yang dilakukan untuk algoritma pengenalan wicara saat itu yaitu maju mempunyai error rata-rata sebesar 20%, kanan mempunyai error rata-rata sebesar 40%, kiri mempunyai error rata-rata sebesar 40%, stop mempunyai error rata-rata sebesar 20%, Hand mempunyai error rata-rata sebesar 20%, Kosong mempunyai error ratarata sebesar 20%. Dari percobaaan tersebut didapatkan bahwa voice detection ini memiliki error rata-rata 26,67% dan keberhasilan 73,33%. [6]Yunus Wicaksono Sugiarso, 2010, Pengembangan Sistem Komunikasi Antar Pemakai Helm, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [7], 2010, Feedforward neural network, <URL: work> [8], 2010, Backpropagation, <URL: RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis dilahirkan di Mojokerto pada tanggal 31 Januari 1989 bernama Lukman Arif Kurniawan. Putra kedua dari dua bersaudara. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai anggota kegiatan komunitas robot di Jurusan Teknik Elektro dan ITS dari tahun 2007 sampai sekarang. Riwayat Pendidikan : o Teknik Elektro ITS Surabaya Jawa Timur, angkatan 2009, o SMAN 1 Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, lulus tahun 2006, o SMPN 1 Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, lulus tahun 2003, o SDN Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur, lulus tahun B. Saran Saran penulis untuk meningkatkan ketepatan proses voice detection, penulis juga di harapkan untuk menambah proses sample suara yang akan dibelajarkan sehingga pada waktu melakukan proses testing error yang didapat berkurang. REVERENSI [1]., 2010, speech recognition, <URL: > [2], 2010, Introduction of Electret Condenser Microphone, <URL: introduction of microphone> [3], 2009, Condenser Mirophone Signal, <URL: erphysics/hbase/audio/ecm>. [4] Robby C, 2006, Gyro Sensor <URL: [5] Yogo Takada, Tomoki Tajiri, Kiyoshi Ogawa and Tomoyuki Wakisaka, 2011, Walking Pattern Generation and Stabilization of Walking for Small Humanoid Robots, Osaka City University, Japan. 8

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA MODUL 2 SINYAL DAN SUARA 2.1. Pembangkitan Sinyal Ucapan pada Manusia Speech (ucapan/wicara) dihasilkan dari sebuah kerjasama antara paru-paru (lungs), pangkal tenggorokan pada pita suara (glottis) dan

Lebih terperinci

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses perekaman dan pengeditan sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR TEORI 2.1. Pembangkitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Suara Manusia Menurut Inung Wijayanto (2013), produksi suara manusia memerlukan tiga elemen, yaitu sumber daya, sumber suara dan pemodifikasi suara. Ini adalah dasar dari teori

Lebih terperinci

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK Saifun Nur 2206 100 146 Pembimbing : Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA

PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI ANTAR PEMAKAI HELM BERBASIS PENGENALAN WICARA DISUSUN OLEH : YUNUS WICAKSONO SUGIARSO NRP.2208204002 PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO ELEKTRONIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode

Lebih terperinci

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL Randy Reza Kautsar (1), Bima Sena Bayu D S.ST M.T (2), A.R. Anom Besari. S.ST, M.T (2) (1)

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PROSODI UNTUK KALIMAT TANYA PADA BAHASA INDONESIA Desi Novianti ABSTRAK

ANALISIS MODEL PROSODI UNTUK KALIMAT TANYA PADA BAHASA INDONESIA Desi Novianti ABSTRAK ANALISIS MODEL PROSODI UNTUK KALIMAT TANYA PADA BAHASA INDONESIA Desi Novianti n_desi_a@yahoo.com ABSTRAK Pada masa sekarang ini, dimana telekomunikasi telah berbasis komputer. Telekomunikasi sudah bisa

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SUARA. : Fadlisyah Bustami M. Ikhwanus. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PENGOLAHAN SUARA. : Fadlisyah Bustami M. Ikhwanus. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PENGOLAHAN SUARA Oleh : Fadlisyah Bustami M. Ikhwanus Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING

MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING TUJUAN 1. Memahami karakteristik sinyal suara dan audio 2. Mampu melakukan pengolahan terhadap sinyal suara dan audio 3. Mampu menggunakan tool untuk pengolahan sinyal

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF Asti Rahma Julian 1, Nanik Suciati 2, Darlis Herumurti 3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, ITS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Desain Perangkat Keras Yang Dikembangkan. Gambar 8. Secara umum sistem perangkat keras telah berhasil dikembangkan sesuai desain dalam Gambar 8. Desain perangkat keras

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance (DESIGN OF FREQUENCY COUNTER SYSTEM FOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE GAS SENSOR) Brilianda Adi WIcaksono 2209 100 014

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini melalui beberapa tahapan penelitian dan mencari informasi tentang data yang dibutuhkan dalam mengerjakan

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK Fany Hermawan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung E-mail : evan.hawan@gmail.com

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

OPTIMASI SENSOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN JENIS LAPANGAN BERBEDA DENGAN METODE NEURAL NETWORK

OPTIMASI SENSOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN JENIS LAPANGAN BERBEDA DENGAN METODE NEURAL NETWORK OPTIMASI SENSOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN JENIS LAPANGAN BERBEDA DENGAN METODE NEURAL NETWORK Sumantri K.Risandriya 1, Jecky A Tarigan *Politeknik Negeri Batam Mechatronics Engineering Study Program

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 Pendahuluan Algoritma Resilient Backpropagation (RPROP) dibagi menjadi dua bagian proses yaitu forward pass dan backward pass Forward pass berfungsi untuk mendapatkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

Identifikasi Jenis Gas di Udara Terbuka pada Sistem Sensor Semikonduktor menggunakan Fast Fourier Transform dan neural Network

Identifikasi Jenis Gas di Udara Terbuka pada Sistem Sensor Semikonduktor menggunakan Fast Fourier Transform dan neural Network Identifikasi Jenis Gas di Udara Terbuka pada Sistem Sensor Semikonduktor menggunakan Fast Fourier Transform dan neural Network Syahrir - 2206100705 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Lebih terperinci

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH Presentasi Sidang Tesis SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH Sugeng Dwi Riyanto 2209204004 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Digunakan untuk meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan. Menggunakan jaringan multilayer. Arsitektur Jaringan Proses belajar & Pengujian

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-59 Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup Muhammad Faris Zaini Fu ad, Achmad

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA 3.1 Perangkat Keras yang Digunakan Untuk menunjang perancangan sistem pengenalan suara, maka digunakan perangkat keras ( Hardware ) dengan spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Perancangan Sistem Kontrol dan Algoritma Untuk Optimalisasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK OLEH ARIF MIFTAHU5R ROHMAN (2200 100 032) Pembimbing: Dr. Ir Djoko Purwanto, M.Eng,

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

Optimalisasi Identifikasi Sidik Jari Menggunakan Metode Neural network pada Sistem Keamanan Sepeda Motor

Optimalisasi Identifikasi Sidik Jari Menggunakan Metode Neural network pada Sistem Keamanan Sepeda Motor JOURNAL OF APPLIED ELECTRICAL ENGINEERING (E-ISSN: 2548-9682), VOL. 1, NO. 1, OCTOBER 2017 14 Optimalisasi Identifikasi Sidik Jari Menggunakan Metode Neural network pada Sistem Keamanan Sepeda Motor Sumantri

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari voice recognition. Voice recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan Eru Puspita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Decy Nataliana [1], Sabat Anwari [2], Arief Hermawan [3] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LISTING PROGRAM... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rentannya kesalahan yang dapat terjadi oleh pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dalam menganalisa, atau ketika mencoba membangun relasi antar fitur yang berjumlah

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

BAB II NEURAL NETWORK (NN)

BAB II NEURAL NETWORK (NN) BAB II NEURAL NETWORK (NN) 2.1 Neural Network (NN) Secara umum Neural Network (NN) adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang dimodelkan berdasarkan jaringan syaraf manusia. NN ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SPEAKER IDENTIFICATION DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF

Lebih terperinci

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si

Oleh : Agus Sumarno Dosen Pembimbing : Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si APLIKASI WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES APPLICATION Of WAVELET RECURRENT NEURAL NETWORK FOR TIME SERIES DATA PREDICTION Oleh : Agus Sumarno 1206 100 706 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Farah Zakiyah Rahmanti

Farah Zakiyah Rahmanti Farah Zakiyah Rahmanti Latar Belakang Struktur Dasar Jaringan Syaraf Manusia Konsep Dasar Permodelan JST Fungsi Aktivasi JST Contoh dan Program Jaringan Sederhana Metode Pelatihan Supervised Learning Unsupervised

Lebih terperinci

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak manusia yang mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Syaraf manusia Jaringan syaraf dengan lapisan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI TEXT-TO-SPEECH CONVERTER BERBAHASA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. xi DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Pembimbing Lembar Pernyataan Keaslian Lembar Pengesahan Penguji Halaman Persembahan Halaman Motto Kata Pengantar Abstraksi Daftar Isi Daftar Gambar Daftar

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Oleh : Hera Firdhausa Katili 2409100073 Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode Nurseno Aqib Fadwi Adi 2209100156 Dosen Pembimbing 1 Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 Ir. Siti Halimah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL POSISI DAN KECEPATAN PADA KAPAL SELAM MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PERANCANGAN SISTEM KONTROL POSISI DAN KECEPATAN PADA KAPAL SELAM MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK PERANCANGAN SISTEM KONTROL POSISI DAN KECEPATAN PADA KAPAL SELAM MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Agus Syahril / 0322013 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Identifikasi Identifikasi merupakan kemampuan untuk mencari, mengambil, melaporkan, merubah, atau memilah data yang spesifik tanpa adanya ambiguitas. Dapat juga dikatakan

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 5, No. 1 (2016) 177-183 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IDENTIFIKASI SUARA MANUSIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan

Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Wajah dengan Metode Back Propagation Jaringan Saraf Tiruan Dian Sa adillah Maylawati Program Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERINTAH SUARA PADA KOMPOR LISTRIK

RANCANG BANGUN PERINTAH SUARA PADA KOMPOR LISTRIK RANCANG BANGUN PERINTAH SUARA PADA KOMPOR LISTRIK Maya Ervinasari 1), M. Taufiqurrohman, S.T., M.T. 2) 1),2) Teknik Elektro, Universitas Hangtuah Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim No. 150, Surabaya Email

Lebih terperinci

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA

ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA Sidang Tesis S2 Teknik Sistem Pengaturan FTI-ITS Surabaya EDY SETIAWAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta),at berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol, atau gabungan dari ketiganya. Dalam perkembangan selanjutnya,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 Peramalan Harga Indeks Saham Hang Seng dengan Menggunakan Jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION ANALISIS DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PENGENALAN SUARA MENJADI TEKS MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF SPEECH TO TEXT APPLICATION USING BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network Neural Network (NN) adalah suatu prosesor yang melakukan pendistribusian secara besar-besaran, yang memiliki kecenderungan alami untuk menyimpan suatu pengenalan yang pernah dialaminya, dengan kata lain

Lebih terperinci

ARIEF SARDJONO, ST, MT.

ARIEF SARDJONO, ST, MT. KONTROL PENJEJAK PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN SISTEM PENGINDERA API DAN POSISI JARAK DENGAN METODE FUZZY LOGIC YOUR SUBTITLE GOES HERE OLEH PUNGKY EKA SASMITA 2209105037 Dr.TRI ARIEF SARDJONO, ST,

Lebih terperinci