Perbandingan Sumber Penerimaan Negara
|
|
- Handoko Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kepatuhan perpajakan di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pada tahun 2015, jumlah Wajib Pajak (WP) yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan adalah WP dan yang menyampaikan SPT tahunan hanyalah WP. Dengan kata lain, tingkat kepatuhan pajak baru mencapai 60,27% (Arifin 2016). Padahal Pemerintah Indonesia sangat bergantung terhadap penerimaan pajak untuk saat ini, seperti dapat dilihat pada grafik 1.1, Grafik 1.1 Perbandingan Sumber Penerimaan Negara 100,0% Perbandingan Sumber Penerimaan Negara 80,0% 60,0% 40,0% 69,5% 67,3% 73,2% 72,9% 72,5% 73,6% 75,2% 74,2% 82,9% 86,3% 20,0% 30,5% 32,7% 26,8% 27,1% 27,5% 26,4% 24,8% 25,8% 0,0% 17,1% 13,7% Penerimaan Perpajakan Penerimaan Bukan Pajak Sumber: Badan Pusat Statistik 2016 Grafik 1.1 menunjukkan bahwa selama tahun 2004 hingga 2016 porsi penerimaan negara yang berasal dari pajak semakin meningkat. Tahun 2004, kontribusi pajak untuk penerimaan negara adalah 69,5% dan cenderung naik setiap tahunnya hingga mencapai puncaknya di 2016 yaitu sebesar 86,3%. 1
2 2 Pemerintah berusaha meningkatkan penerimaan pajak, salah satunya dengan program pengampunan pajak (tax amnesty). Program yang mulai dilaksanakan di tahun 2016 ini bertujuan agar WP mengungkap aset yang belum dilaporkan di SPT. Hal ini akan meningkatkan basis data pajak, namun bukan berarti tingkat kepatuhan pajak akan ikut meningkat, begitu pun perilaku penggelapan pajak. Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rasio perpajakan Indonesia di tahun 2016 adalah 10,3%, turun dibanding tahun 2015 yaitu 10,7%, dan angka ini tertinggal dibanding Thailand dan Malaysia yang mencapai 15% (Ariyanti 2017). Usaha peningkatan kepatuhan pajak dan penurunan penggelapan pajak dapat dilakukan dengan perbaikan internal di Direktorat Jenderal Pajak dan juga komunikasi edukasional terhadap wajib pajak. Komunikasi edukasional yang lazim dilakukan di Indonesia adalah melalui penyebaran informasi terkait sanksi hukum perpajakan. Namun, terdapat beberapa metode komunikasi edukasional untuk mencegah perilaku penggelapan pajak. Contohnya seperti yang dijelaskan dalam teori deterensi.teori deterensi menyatakan ada tiga mekanisme untuk mencegah perilaku ilegal: (1) ancaman hukum, (2) ancaman penolakan sosial (sanksi informal), (3) ancaman rasa bersalah (kesadaran moral) (Kaplan, Newberry, and Reckers 1997). Terdapat beberapa penelitian yang mengkaji efektivitas dari ketiga mekanisme dalam teori deterensi. Namun penelitian-penelitian tersebut masih memberikan hasil yang belum konsisten. Violette (1989) menemukan komunikasi edukasional yang efektif adalah melalui komunikasi sanksi hukum yang masih
3 3 berlaku. Namun, penelitian oleh Grasmick dan Scott (1982) menemukan bahwa ancaman rasa bersalah (kesadaran moral) adalah mekanisme yang paling efektif dibanding sanksi hukum maupun sanksi sosial.handayani (2015) melakukan studi kasus pada WP di Kantor Pelayanan Pajak Sleman dan menemukan bahwa etika lebih berpengaruh dibanding sanksi pajak dalam mempengaruhi kepatuhan pajak. Perbedaan hasil penelitian-penelitian tersebut muncul antara lain karena tidak dimasukkannya faktor karakteristik individu dalam penelitian. Setiap individu yang diteliti dalam penelitian sebelumnya dianggap memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini memasukkan karakteristik individu, yaitu penalaran moral sebagai moderasi dari efektivitas komunikasi edukasional dalam mempengaruhi kepatuhan pajak. Penelitian dari Roth dan Scholz(1989) menemukan bahwa keyakinan moral adalah faktor yang signifikan dalam menentukan kepatuhan. Penelitian dari Kaplan dkk.(1997) juga menemukanetikaberpengaruh positif terhadap kepatuhan pajak. Penelitian ini mencoba melihat hubungan antara penalaran moral dengan intensi penggelapan pajak, dengan lebih spesifik ingin melihat apakah seseorang yang memiliki penalaran moral yang tinggi cenderung memiliki intensi yang rendah untuk menggelapkan pajak dibanding seseorang yang memiliki penalaran moral yang rendah. Penelitian ini diharapkan berkontribusi menyediakan data empiris untuk pengambil kebijakan dalam menentukan strategi komunikasi edukasional yang efektif untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan menurunkan penggelapan pajak. Penelitian ini juga berkontribusi untuk melihat adanya pengaruh penalaran moral
4 4 terhadap penggelapan pajak sehingga dapat melihat peran edukasi etika dalam dunia pendidikan di Indonesia. 1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah seseorang dengan penalaran moral yang tinggi memiliki intensi yang lebih rendah untuk menggelapkan pajak dibanding seseorang dengan penalaran moral yang rendah? 2. Bagaimana bentuk komunikasi edukasional yang efektif untuk seseorang yang memiliki penalaran moral yang tinggi dan seseorang yang memiliki penalaran moral yang rendah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik penalaran moral individu terhadap intensinya untuk menggelapkan pajak. Kemudian penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan komunikasi edukasional yang mempunyai pengaruh terhadap intensi penggelapan pajak dengan interaksi oleh penalaran moral 1.4 Motivasi Penelitian Dibandingkan negara negara di ASEAN, rasio pajak di Indonesia sangatlah rendah. Rasio pajak Indonesia menempati peringkat kedua terbawah dari seluruh negara negara ASEAN. Padahal, pajak merupakan penyokong terbesar pendapatan negara dengan menyumbang 86,3% dari seluruh penerimaan negara di
5 5 tahun Hal ini menyebabkan perlunya penelitian-penelitian yang dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan penerimaan pajak. Penelitian penelitian tentang hubungan etika terhadap kepatuhan pajak telah banyak dilakukan di Indonesia. Namun, penelitian tentang bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi niat membayar pajak masih terbatas pada bentuk komunikasi sanksi hukum. Penggelapan pajak masih saja terjadi walaupun komunikasi terkait sanksi hukum telah digencarkan oleh pemerintah. Bahkan yang terbaru, kasus penggelapan pajak di Indonesia menyeret adik ipar dari Presiden Joko Widodo. Komunikasi edukasional yang tepat perlu dirancang dalam mengurangi intensi penggelapan pajak. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai motivasi untuk melihat komunikasi edukasional dalam bentuk sanksi hukum dan kesadaran moral yang cocok untuk setiap karakteristik individu, yang dalam hal ini diinteraksi oleh penalaran moral yang tinggi dan rendah. 1.5 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk: 1. Praktisi, dalam hal ini untuk Direktorat Jenderal Pajak berupa pengembangan komunikasi edukasional kepada wajib pajak agar lebih patuh membayar pajak dan mengurangi tindakan penggelapan pajak. 2. Literatur, sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang terkait dengan hubungan penalaran moral dan pengambilan keputusan perpajakan serta sebagai referensi dalam meneliti komunikasi edukasional di Indonesia.
6 6 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun secara sistematis dalam lima bab dalam susunan sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, motivasi, serta kontribusi yang dihasilkan dari penelitian ini. Bab II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan landasan teori yang diacu dalam pengembangan hipotesis, serta tinjauan pustaka atas penelitian penelitian terdahulu dan juga hipotesis dari penelitian ini. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan sampel, cara pengumpulan data, dan metode yang digunakan untuk mengolah data dan mengujinya. Bab IV ANALISIS DAN DISKUSI Bab ini menjelaskan tentang hasil pengolahan data serta pembahasan terkait hasil tersebut. Bab V PENUTUP Bab ini menyimpulkan hasil penelitian, keterbatasan dari penelitian, serta saran untuk penelitian penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN. pajak, mengikuti tarif PPh yang berlaku di negara-negara tetangga yang relatif lebih rendah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan peraturan baru bagi wajib pajak badan yang berlaku pada tahun 2009 berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang notabenenya masih tergolong sebagai negara berkembang tentunya masih berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan pendapatan negara yang diperoleh dari iuran rakyat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pendapatan negara yang diperoleh dari iuran rakyat yang tidak mendapatkan jasa timbal balik dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telah terjadi kenaikan tax ratio yang cukup besar. 14,8 trilyun, tahun 2000 sebesar Rp.16,9 trilyun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak diberlakukannya reformasi perpajakan, penerimaan negara dari sektor pajak terus meningkat. Telah terjadi kenaikan tax ratio yang cukup besar semenjak dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pajak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu faktor penting yang berperan bagi kelangsungan hidup negara. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kondisi hidup masyarakat dengan pemberian fasilitas kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah melaksanakan berbagai kegiatan yang didanai dengan pajak untuk meningkatkan kondisi hidup masyarakat dengan pemberian fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Satu, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah menganalisis penerapan sistem e-filing sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Satu, maka penulis dapat mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan pendapatan terbesar negara yang didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber bagi penerimaan negara dan mempunyai peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber bagi penerimaan negara dan mempunyai peranan sangat penting untuk mencukupi pembiayaan dan pengeluaran pemerintah yang setiap tahunnya selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015 meningkatkan pendapatan negara sebesar 7,8% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan perpajakan (http://www.kemenkeu.go.id/laporan-keuanganpemerintah-pusat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar, terbukti dari data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2010-2014 bahwa sekitar 86,2%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu sumber penerimaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Dampak Pelaksanaan Program Kebijakan Sunset Policy terhadap Jumlah Penyampaian SPT Tahunan pada KPP Pratama Tangerang Timur Program Kebijakan Sunset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak saat itulah Indonesia menganut Self Assessment System. di Indonesia memberi kepercayaan kepada pengusaha kena pajak dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki Pembangunan Jangka Panjang pemerintah Indonesia berusaha menggalakkan sumber penerimaan negara khususnya sumber utamanya yaitu dari sektor pajak. Langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi suatu negara, dan sumber penerimaan tersebut digunakan dalam proses pembangunan suatu negara. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan oleh setiap warga negara yaitu dengan membayar pajak. Sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewajiban setiap warga negara adalah untuk membela dan menjunjung tinggi harkat dan martabat negerinya. Salah satu wujud membela negara yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang diwajibkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang diwajibkan kepada seluruh warga negara untuk meningkatkan pembangunan negara. Kegiatan kenegaraan sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peran pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun. Ini dapat terlihat dari peningkatan besarnya porsi
Lebih terperinciJudul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK
Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : 1406043033 ABSTRAK Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak dijelaskan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKSES INFORMASI KEUANGAN UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN MENJADI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lain- lain. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Untuk meningkatkan pertumbuhannya, pemerintah Indonesia terus melaksanakan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor pajak. Penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai keperluan-keperluan rumah tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 74,6% dari Rp1.822,5 penerimaan negara tahun 2016 (www.pajak.go.id). Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang mempengaruhi secara signifikan pembangunan di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan penerimaan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini bangsa Indonesia sedang dan akan terus melaksanakan pembangunan nasional di berbagai bidang guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penerimaan Dalam Negeri, (dalam miliar rupiah)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan, hal tersebut terbukti dari angka yang terdapat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. 1.1 Latar Belakang Indonesia pada tahun 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Upaya untuk mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sumbernya dapat diperbaharui (renewable resource) sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pajak adalah sumber utama pembiayaan negara dan pembangunan nasional yang sumbernya dapat diperbaharui (renewable resource) sesuai dengan perkembangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara nominal maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepatuhan pajak merupakan masalah klasik yang dihadapi di hampir semua negara yang menerapkan sistem perpajakan (Hutagaol, 2007). Kepatuhan Wajib Pajak dalam
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Ketetapan Pajak. Penerbitan.
No.187, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Surat Ketetapan Pajak. Penerbitan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki berbagai permasalahan perpajakan yang umumnya juga ditemui di negara lain, misalnya rendahnya kepatuhan pajak, rendahnya penerimaan pajak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Self assessment system ini baru akan berhasil dengan baik apabila syaratsyarat diatas dapat dipenuhi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagian besar Negara di dunia ini memiliki sistem perpajakan untuk membiayai pengeluaran pemerintahnya. Tidak terkecuali dengan Indonesia di mana pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui. Berbeda dengan pajak yang mempunyai umur tidak terbatas, dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3 penerimaan Negara saat ini dihasilkan dari pajak. Pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.03/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 23/PMK.03/2008 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETETAPAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengamatan perpajakan Center Taxation analysis (CITA)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengamatan perpajakan Center Taxation analysis (CITA) rendahnya tingkat kepatuhan bayar pajak menjadi indikator rendahnya serapan pajak oleh pemerintah. Wajib
Lebih terperinciABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman
Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Persepsi atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan pada Kemauan Ikut Tax Amnesty Nama : Ni Luh Elya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 Pajak adalah kontribusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat dapat dicapai melalui pembangunan nasional dalam berbagai aspek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara. Pemerintah negara-negara di dunia menaruh perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi sebagian besar negara, tak terkecuali Indonesia sebagai negara berkembang, pajak merupakan unsur paling penting dalam menopang anggaran penerimaan negara.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting dan harus dimiliki oleh suatu entitas sebagai dasar keamanan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian internal merupakan komponen yang sangat penting dan harus dimiliki oleh suatu entitas sebagai dasar keamanan dan pengelolaan operasi pada sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Negara mendapatkan penerimaan dari banyak sumber yaitu sektor migas, pajak, sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dana APBN diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dana APBN diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan pembangunan.apbn merupakan pendapatan negara yang berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi terbesar pemasukan negara yang digunakan untuk pembangunan negara. Meskipun pendapatan negara dari sektor pajak paling tinggi dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pajak pada hakikatnya memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan karena pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diberikan kepada Negara, hibah, wasiat, dan pajak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menjalankan pemerintahan, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut berasal dari berbagai sumber penghasilan antara lain kekayaan alam, barang-barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Di Indonesia salah satu penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. i iii iv vi viii x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8 1.3 Maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. pajak, yaitu dengan memperluas subyek dan obyek pajak atau dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta masyarakat mengumpulkan dana untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti perkembangan. Perbaikan dan perubahan mendasar selalu dilakukan dalam segala aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pajak sebesar 70% terhadap total penerimaan negara. Kontribusi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat yang disetorkan kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan walaupun tanpa mendapat balas jasa secara langsung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya untuk membiayai pembangunan, pemerintah telah bertekad untuk secara perlahan tetapi pasti melepaskan ketergantungan dari bantuan luar negeri dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan tumpuan sumber penerimaan negara Indonesia. Hal ini terlihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menunjukkan bahwa sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi. Berbagai usaha telah dilakukan oleh segenap aparat Direktorat Jenderal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Melalui pembayaran dan pelaporan pajak, pelaksanaan pembangunan nasional seperti infrastruktur umum ditingkatkan
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Rerangka Penelitian 25. xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Rerangka Penelitian 25 xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penerimaan pajak tahun 2012 diperkirakan mencapai 74,8 persen dari total perkiraan penerimaan negara (Suplemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara yang dikategorikan berkembang masih memerlukan pembangunan pada berbagai aspek. Sumber pendanaan aktivitas pembangunan negara diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat, hal ini ditujukan agar pembangunan tersebut berjalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk mensejahterakan masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
Lebih terperinci: : ABSTRAK
Judul : Persepsi Tax Amnesty sebagai Pemoderasi pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara Nama : Andini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan aktivitas negara dengan cara mengurangi utang diluar negeri dan meningkatkan pendapatan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, perencanaan diperlukan agar laba dapat dicapai dalam perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya orang mendirikan perusahaan untuk mencapai laba. Oleh karena itu, perencanaan diperlukan agar laba dapat dicapai dalam perusahaan yang dibangun. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan semakin majunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan semakin majunya ekonomi suatu negara tentu akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membangun bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyelenggarakan pemerintah umum dan melaksanakan pembangunan membutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut semakin meningkat seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun WP Terdaftar WP yang
BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih relatif rendah, berdasarkan survey tentang kepatuhan yang pernah diadakan Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2012, penerimaan pajak Indonesia menyentuh 980,5 trilyun rupiah atau 73% dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pendapatan Indonesia berasal dari dua sumber, yaitu penerimaan dalam negeri dan hibah. Penerimaan dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pajak merupakan salah satu simbol eksistensi suatu negara karena menjadi salah satu bukti bahwa pemerintahan negara tersebut diakui oleh rakyat. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan Negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan demi mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan masyarakatnya. Ini sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dari negara Indonesia, yaitu sebesar 67% dari total pendapatan negara. Selama lebih dari dua dasawarsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara sebesar 1.201,7 triliun. Namun dalam perubahan pada APBNP,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk pembangunan dan belanja negara. Dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2015,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber-sumber penerimaan negara Indonesia berasal dari berbagai sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. S.H. dalam bukunya Mardiasmo (2011):
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah negara memerlukan pembangunan untuk mendukung perekonomiannya baik dalam sarana dan prasarana. Sumber pembiayaan negara salah satunya adalah pajak. Menurut Prof.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan tanpa mendapat jasa timbal secara langsung dan digunakan untuk membayar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan dari sektor pajak. Potensi penerimaan yang tinggi dan realisasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Potensi penerimaan yang tinggi dan realisasinya yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak Penghasilan merupakan pajak pemerintah pusat yang dipungut oleh negara berdasarkan sistem self assessment. Pajak Penghasilan berkontribusi sebesar 47,01% dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan bagian yang cukup potensial sebagai penerimaan Negara maupun Daerah. Pajak yang dikelola pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Merosotnya perekonomian Indonesia pada tahun 2015 mendorong pandangan positif pemerintah untuk dapat mencapai perekonomian yang lebih baik di tahun kedepannya. Dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. anggota Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) di Kota Bandung
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Pelaku Usaha Distro anggota Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) di Kota Bandung untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu seperti negara-negara berkembang lainya Indonesia gencar melakukan pembangunan. Tujuan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting dalam menopang keberlanjutan pembangunan suatu negara selain sumber penerimaan lainnya yaitu penerimaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Variabel sanksi pajak memperlihatkan pengaruh yang positif dan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian yang diungkapkan pada awal laporan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel sanksi pajak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dari besarnya jumlah penghasilan yang diterima oleh perusahaan tersebut. Dengan seiring dengan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan pemerintah mengenai penerimaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sektor pajak merupakan sektor yang sangat diandalkan oleh pendapatan Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia guna mencapai masyarakat adil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia guna mencapai masyarakat adil dan makmur seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945, tentu memerlukan biaya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Penerimaan Perpajakan 2012-2013 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, realisasi sementara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang masih melakukan banyak pembangunan dan perbaikan diberbagai sektor untuk memajukan negara dan bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tren pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi pada beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi pada beberapa tahun terakhir tidak berlanjut sejak tahun 2013. Badan Pusat Statistik (2015) mencatat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. materiil maupun spiritual. Dalam merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. Pembangunan di segala bidang merupakan tanggung jawab pemerintah dan rakyat Indonesia.
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas dan Koneksi Politik pada Tax Avoidance
Judul : Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas dan Koneksi Politik pada Tax Avoidance (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia) Nama : Ni Kadek Yuliani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo (2011) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rasio pajak di Indonesia, sebagai salah satu tolok ukur kepatuhan wajib pajak dalam melakukan pemenuhan kewajiban pajak, tergolong rendah. Sebagai gambaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor perpajakan. Penerimaan dalam sektor perpajakan cenderung stabil dan terus meningkat setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1 adalah kontribusi wajib kepada negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara bukan pajak (PNBP), penerimaan pajak, dan hibah. daerahnya dengan memungut pajak. Jumlah penduduk di Indonesia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang memerlukan anggaran yang cukup besar tiap tahunnya untuk melakukan pembangunan nasional.
Lebih terperinci