BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Fenomena penundaan audit atau yang dikenal dengan istilah audit
|
|
- Surya Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena penundaan audit atau yang dikenal dengan istilah audit delay, tidak henti-hentinya dialami perusahaan maupun dilakukan akuntan publik, sehingga masalah penudaan audit senantiasa menarik untuk dibahas, baik bagi kalangan perusahaan sebagai objek audit, auditor sebagai pelaku audit maupun akademisi didalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya tentang audit. Bappepam-LK melalui Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-36/PMK/2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, telah mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan audit independen kepada Bapepam-LK selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Sekalipun tenggang waktu yang diisyaratkan Bapepam-LK sudah cukup lama, namun tidak sedikit perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan audited-nya tidak tepat waktu, Bahkan penundaan audit (audit delay) yang terjadi terkadang jauh melampaui waktu yang telah ditetapkan. Imam Subekti dan Widiyanti dalam Dharma (2008 : 127), menyebutkan bahwa pada tahun 2001 ratarata waktu tunggu pelaporan ke Bapepam dari waktu antara tanggal laporan sampai tanggal laporan auditor independent membutuhkan waktu 98 hari. Jika hal 1
2 2 ini dilihat dari batas waktu 90 hari yang ditetapkan Bapepam, terlihat masih banyak perusahaan publik belum mematuhi peraturan tersebut. Fenomena ini juga masih terjadi pada sebahagian besar perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang laporan keuangannya diaudit Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam-LK hingga saat ini (termasuk perusahaan sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), seperti tercantum pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Audit Delay Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 hingga Tahun 2013 Lama Audit (Hari) No Nama Perusahaan Holcim Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Asahimas Flat Glass Tbk Intikeramik Alamasri Industri Tbk Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Mulia Industrindo Tbk Surya Toto Indonesia, Tbk Alumindo Light Metal Industry Tbk Betonjaya Manunggal Tbk Citra Tubindo Tbk Gunawan Dianjaya Steel Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk Jaya Pari Steel Tbk Krakatau Steel, Tbk Lion Metal Works Tbk Lion Mesh Prima Tbk Pelangi Indah Canindo Tbk Pelat Timah Nusantara Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Barito Pacific Tbk Duta Pertiwi Nusantara Tbk Ekadharma International Tbk Eterindo Wahanatama Tbk Indo Acidatama Tbk Intanwijaya Internasional Tbk Sorini Agro Asia Corporinndo Tbk.*) Unggul Indah Cahaya Tbk Argha Karya Prima Industries Tbk
3 3 Tabel 1.1. (Lanjutan) 30 Asiaplast Industries Tbk Berlina Tbk Sekawan Intipratama Tbk Siwani Makmur Tbk Titan Kimia Nusantara Tbk. (lotte) Trias Sentosa Tbk Yanaprima Hastapersada Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Malindo Feedmill Tbk Sierad Produce Tbk Tirta Mahakam Resources Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Suparma Tbk Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Toba Pulp Lestari Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Gajah Tunggal Tbk Goodyear Indonesia Tbk Indo Kordsa Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Indospring Tbk Multi Prima Sejahtera Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk Nipress Tbk Prima Alloy Steel Universal Tbk Selamat Sempurna Tbk APAC Citra Centertex Tbk Argo Pantes Tbk Century Textil Industry (Centex) PS Tbk Century Textil Industry (Centex) Tbk. (Seri B) Delta Dunia Makmur Tbk Eratex Djaja Tbk Hanson Internasional Seri B Tbk Hanson Internasional Tbk Indorama Syntetics Tbk Nusantara Inti Corpora Tbk Pan Brothers Tbk Panasia Indosyntex Tbk. (Indo Resources) Polychem Indonesia Tbk Asia Pacific Fibers Tbk Ricky Putra Globalindo Tbk Roda Vivatex Tbk Sunson Textile Manufacturer Tbk (Tifico) Teijin Indonesia Fiber Tbk
4 4 Tabel 1.1. (Lanjutan) 78 Unitex Tbk Primarindo Asia Infrastructure Tbk Sepatu Bata Tbk Jembo Cable Company Tbk Kabelindo Murni Tbk Sumi Indo Kabel Tbk Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (Sucaco) Voksel Electric Tbk Sat Nusapersada, Tbk Akasha Wira International Tbk Cahaya Kalbar Tbk.(Wilmar Cahaya Indonesia,) Davomas Abadi Tbk Delta Djakarta Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Mayora Indah Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Prashidha Aneka Niaga Tbk Sekar Laut Tbk Siantar TOP Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Bentoel International Investama Tbk Taisho Pharmaceutical I. Tbk Taisho Pharmaceutical I Tbk (PS) Darya-Varia Laboratoria Tbk Indofarma Tbk Kalbe Farma Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Merck Tbk Pyridam Farma Tbk Tempo Scan Pacific Tbk Mandom Indonesia Tbk Mustika Ratu Tbk Unilever Indonesia Tbk Kedaung Indah Can Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk Langgeng Makmur Industri Tbk Minimum Maksimum Rata - Rata Standar Deviasi *. Laporan Keuangan 31 Mei 2013 Sumber : Lampiran 2 Sumber : IDX Fact Book , diakses tanggal 27 Januari 2015
5 5 Tabel 1.1. di atas menunjukkan audit delay perusahaan manunfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga 2013 tercepat 74 hari, terlama 164 hari. Audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013 melampaui ketentuan Bappepam melalui Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-36/PMK/2003, yaitu 90 hari. Secara rata rata, pada tahun 2011 audit delay perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hari dengan standar deviasi hari, naik menjadi hari dengan standar deviasi pada tahun 2012, kemudian kembali naik menjadi hari dengan standar deviasi pada tahun Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu maka akan dikenakan sanksi administrative berupa denda Rp (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp (lima ratus juta rupiah). Berdasarkan data audit delay pada Tabel 1.1. di atas, dapat dihitung denda perusahaan manunfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011 hingga 2013 sebagai berikut : Tabel 1.2. Denda Audit Delay Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 hingga Tahun 2013 Denda Audit Delay Rata - Rata 16,801, ,025, ,750, Standar Deviasi 17,275, ,530, ,849, Sumber : Lampiran 3
6 6 Tabel 1.2. di atas menunjukkan pada tahun 2011 rata rata denda audit yang diderita perusahaan manunfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 16,801, dengan standar deviasi 17,275,375.70, naik menjadi Rp. 24,025, dengan standar deviasi 18,530, pada tahun 2012, dan terus meningkat hingga mencapai Rp. 32,750, dengan standar deviasi 20,849, Halim (2000 : 83) mengatakan Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikan laporan audit independen. Audit delay yang terjadi tentu saja akan berdampak negatif bagi kelangsungan perusahaan karena lamanya waktu penyelesaian proses audit laporan keuangan (audit delay) akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam publikasi informasi laporan keuangan auditan. Keterlambatan ini akan berdampak pada ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi dan sangat merugikan investor karena dapat meningkatkan asimetri informasi di pasar dan memunculkan rumor yang membuat pasar menjadi tidak pasti. Suwardjono (2002 : 119) mengatakan ketepatan waktu informasi mengandung pengertian bahwa informasi tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan. Dengan demikian, informasi yang memiliki prediksi tinggi dapat menjadi tidak relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Petronila (2007 : 81) mengatakan pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
7 7 terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi, dan pengendalian intern yang kurang baik. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS), khususnya standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Selain itu, standar pekerjaan lapangan memuat pernyataan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai (Trianto, 2006). Hal ini yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan, sehingga publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi terlambat. Banyak faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya penudanaan audit (audit delay), 5 (lima) diantaranya : (1) Ukuran Perusahaan, (2) Opini Auditor, (3) Ukuran Kantor Akuntan Publik, (4) Solvabilitas dan (5) Profitabilitas. Ukuran Perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari besarnya total asset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Hasil penelitian Febrianty (2011 : 317) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifkan terhadap Audit Delay yang berarti bahwa semakin besar Ukuran Perusahaan maka semakin pendek Audit Delay dan sebaliknya semakin kecil ukuran perusahaan makan semakin panjang Audit Delay. Hal ini disebabkan perusahaan besar biasanya memilki sistem pengendalian internal yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Temuan penelitian Febrianty (2011 : 317) tidak sejalan dengan penelitian Kartika
8 8 (2011 : 166) yang menemukan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay, dan penelitian Simbolon (2009 : 71); Widosari (2012 : 92) dan Prasongkoputra (2013 : 67) yang menemukan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi audit delay. Boynton dan Kell dalam Utami (2006:5) yang berpendapat bahwa, Audit Delay akan semakin lama apabila Ukuran Perusahaan yang akan di audit semakin besar. Ini berkaitan dengan semakin besar perusahaan maka semakin banyak jumlah sampel (anak perusahaan) yang harus diambil maka semakin luas juga prosedur audit yang dilakukan. Opini Auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independent atas laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian Widosari (2012 : 92) dan Saputri (2012 : 68) menemukan opini auditor mempengaruhi terjadinya Audit Delay. Pada perusahaan yang tidak menerima pendapat unqualified opinion akan menunjukan Audit Delay yang lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion. Hal ini disebabkan karena peusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion dianggap sebagai kabar buruk, sehingga penyampaian laporan keuangannya akan diperlambat. Pandangan di atas berbeda dengan penelitian Kartika (2011 : 166) yang justeru menemukan opini audit tidak mempengaruhi terjadinya audit delay atas suatu laporan keuangan perusahaan. Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaanya. Pengukuran kantor akuntan publik (KAP) dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan KAP non the big four. Lestari (2010 : 68); Yuliyanti (2011 : 83);
9 9 Widosari (2012 : 92); Saputri (2012 : 68) dan Prasongkoputra (2013 : 67); membuktikan bahwa ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap Audit Delay. Sebagian besar perusahaan yang telah menggunakan jasa audit kantor akuntan publik yang bermitra dengan the big four dapat melakukan auditnya dengan cepat dan efisien. Selain itu, KAP the big four lebih banyak mengeluarkan pendapat going concern perusahaan dari pada KAP non the big four, sehingga banyak menarik klien. Berbeda dengan Simbolon (2009 : 71); Kartika (2011 : 166) dan Febrianty (2011 : 317) yang membuktikan bahwa ukuran KAP tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Audit Delay, karena baik KAP besar maupun KAP kecil memiliki standar audit yang sama yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan audit LK. Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang ataupun jangka pendek. Lestari (2010 : 68); Kartika (2011 : 166) dan Febrianty (2011 : 317) menemukan pengaruh yang signifikan antara Solvabilitas terhadap Audit Delay. Proses pengauditan utang relatif membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengauditan ekuitas, khususnya apabila jumlah debt holder-nya banyak. Berbeda dengan Simbolon (2009 : 71); Prasongkoputra (2013 : 67) dan Yuliyanti (2011 : 83) menemukan bahwa variabel Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan utang yang besar ataupun perusahaan dengan utang kecil sama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap lamanya Audit Delay.
10 10 Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Secara umum, faktor ini diukur dengan menggunakan return on asset (ROA). Dalam kaitannya dengan audit delay, Simbolon (2009 : 71); Lestari (2010 : 68); Saputri (2012 : 68) dan Prasongkoputra (2013 : 68) dalam penelitiannya membuktikan bahwa Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mengumumkan Profitabilitas yang relatif rendah mengacu pada kemunduran publikasi laporan keuangan yang telah diaudit. Berbeda dengan Kartika (2011 : 166) dan Yuliyanti (2011 : 83) yang dalam penelitiannya menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Disamping kelima faktor di atas, beberapa penelitian terdahulu mengungkap beberapa faktor lain diluar kelima faktor di atas, Saputri (2012) dalam penelitiannya membuktikan kompleksitas perusahaan juga mempengaruhi terjadinya audit delay. Berdasarkan fenomena audit delay yang berkembang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, banyaknya faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu audit delay, dan hasil penelitian terdahulu juga masih inkonsisten merupakan ide yang mendasari dan memotivasi peneliti melakukan penelitian lanjutan dengan judul : Analisis faktor faktor yang mempengaruhi Audit Delay Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
11 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini kedalam bentuk pertanyaan penelitian (research question), yaitu : Apakah ukuran perusahaan, opini auditor, reputasi kantor akuntan publik, solvabilitas, profitabilitas dan kompleksitas operasional perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, opini auditor, reputasi kantor akuntan publik, solvabilitas, profitabilitas dan kompleksitas operasional perusahaan terhadap audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, antara lain : a. Bagi Peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya tentang faktor faktor yang mempengaruhi audit delay b. Bagi Peneliti Lanjutan, sebagai bahan masukan didalam melakukan pengembangan hasil penelitian ini.
12 12 c. Bagi Investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi audit delay, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan sebelum melakukan investasi. d. Bagi Praktisi Akuntansi dan Analis Keuangan, sebagai bahan masukan didalam menyikapi fenomena yang berkembang sehubungan audit delay dan faktor faktor yang mempengaruhinya.
LAMPIRAN 1. Daftar Perusahaan yang Memiliki Persentase Tertinggi Angggota Komite. Audit yang Berpendidikan dan Ahli di Bidang Akuntansi dan/atau
LAMPIRAN 70 71 LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang Memiliki Persentase Tertinggi Angggota Komite Audit yang Berpendidikan dan Ahli di Bidang Akuntansi dan/atau Keuangan No Nama Perusahaan Tahun 1 Indocement
Lebih terperinciLampiran 1. Populasi Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
95 Lampiran 1. Populasi Perusahaan Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 2013 No. Populasi Penelitian 1 Holcim Indonesia Tbk. 2 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3 Semen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode
digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode pengamatan mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
47 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Pengertian Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharuskan menaati ketentuan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal, yaitu salah satunya menyampaikan
Lebih terperinciLampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun
79 80 Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010 NO. NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA 2 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI 3 PT Asahimas Flat
Lebih terperinciLampiran 1 Data Sampel Perusahaan
Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan No Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira Inernational Tbk 2 ALKA PT Alaska Industrindo Tbk 3 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel yang menjadi perhatian peneliti.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian tersebut adalah pelaporan laba/rugi perusahaan, ukuran perusahaan,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008:59) objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2008:59) objek penelitian merupakan suatu atribut atau
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan
Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan no perusahaan 1 PT. Alakasa Industrindo Tbk. 2 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk. 3 PT. Apac Citra Centertex Tbk. 4 PT. Aqua Golden Mississipi Tbk. 5 PT. Argo Pantes
Lebih terperinciDaftar Perusahaan Sampel. No Nama Perusahaan Jenis Industri. 1 PT. Astra Graphia, Tbk Elektronik & Elektrik
68 Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel No Nama Perusahaan Jenis Industri 1 PT. Astra Graphia, Tbk Elektronik & Elektrik 2 PT. Multipolar, Tbk Elektronik & Elektrik 3 PT. Metrodata Electronics, Tbk Elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan. Penelitian ini menguji pengaruh utang terhadap kualitas laba pada perusahaan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh utang terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut di BEI dari tahun 2006 sampai 2010. Kualitas laba
Lebih terperinciLAMPIRAN I TABEL PERUBAHAN DAR. PERUSAHAAN Aqua golden missisippi
LAMPIRAN I TABEL PERUBAHAN DAR PERUSAHAAN 2006 2007 2008 2009 Aqua golden missisippi -0.02326 0-0.02381 0.02439 Astra internasional -0.07407 0.125 0-0.1 Astra otoparts -0.08571-0.07895-0.0625-0.1 Sepatu
Lebih terperinciLAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN. 1. Sample Penelitian
LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN 1. Sample Penelitian NO KODE NAMA PERUSAHAAN TAHUN 1 ADES Akasha Wira International Tbk 2013 2014 2015 2 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 2013 2014 2015 3 ALMI Alumindo Light Metal
Lebih terperinciDaftar Populasi dan Perusahaan Sampel
Lampiran 1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 4-1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA X - 2 ADMG POLYCHEM INDONESIA x X x - 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA x X x
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agus R Sartono Manajemen Keuangan, Edisi ketiga, BPFE, Algifari Analisis Teori Regresi:Teori Kasus Dan Solusi, BPFE,
DAFTAR PUSTAKA Agus R Sartono. 1998. Manajemen Keuangan, Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta. Algifari. 2000. Analisis Teori Regresi:Teori Kasus Dan Solusi, BPFE, Yogyakarta. Bambang Riyanto. 1995. Dasar-dasar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. adalah sebagai berikut: laporan keuangan perusahaan, meliputi neraca
43 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN
LAMPIRAN 1 SAMPEL PERUSAHAAN Lampiran Sampel Perusahaan TAHUN Nama perusahaan Kode perusahaan 2013 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ASII 2013 PT ASTRA OTOPARTS Tbk AUTO 2013 PT Indospring TBK INDS 2013 PT Berlina
Lebih terperinci1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk
Lampiran 1. Nama Perusahaan Sampel No Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang dengan pesat. Salah satu faktor perkembangannya adalah tingginya permintaan audit terhadap laporan keuangan.
Lebih terperinciDAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDUSTRI DASAR DAN KIMIA THN No Kode Perusahaan Y X1 X2 X3 2011 1 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3.98914427 0.59677419 0.0106 0.510 2 SMCB PT.
Lebih terperinciTabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia
L1 Tabel II.1 Penelitian Mengenai Tindakan Perataan Laba di Pasar Modal Indonesia Peneliti, Tahun Permasalahan Sampel Metodologi Hasil Anna Suzanti Meneliti apakah ada pengaruh 130 perusahaan Teknik analisis
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran i Populasi Penelitian Kriteria Company
LAMPIRAN Lampiran i Populasi Penelitian Kriteria No Company 1 2 3 Sampel 1 PT. Holcim Indonesia Tbk V V _ 2 PT. Indocement Tunggal Prakasa V V V 1 3 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk V V V 2 4 PT. Arwana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan waktu pelaporan
Lebih terperinci2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk.
Lebih terperinciGrey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut : 5.1.1 Perkembangan Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 2010 No Nama Perusahaan Kode Saham 1 Polychem Indonesia Tbk. ADMG 2 Asahimas Flat Glass Tbk. [S] AMFG 3 Asiaplast Industries Tbk. APLI 4 Arwana Citramulia Tbk. [S] ARNA
Lebih terperinciBAB V. SIMPULAN dan SARAN. memanipulasi aktivitas riil melalui arus kas operasi dan biaya diskresioner. Dari
BAB V SIMPULAN dan SARAN V.. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara khusus,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion
BAB V KESIMPULAN V.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh model prediksi kebangkrutan, opinion shopping, dan reputasi KAP terhadap pemberian opini audit going concern yang dilakukan oleh auditor.
Lebih terperinciNO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI
DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran 1 : Daftar Nama Sampel Perusahaan Terseleksi NO SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA/ INDUSTRI 1 ADES ADES (Akasha Wira International Tbk) Makanan & Minuman 2 AKPI AKPI (Argha
Lebih terperinciLampiran 1. Data Fenomena Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode
Lampiran 1. Data Fenomena Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013 No Nama Perusahaan Tahun 2010 2011 2012 2013 1 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
107 DAFTAR PUSTAKA Altia,Shinta Widosar. Rahardja.2012. Analisis factor - faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 2010. DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING
Lebih terperinciLAMPIRAN. Data Identitas Perusahaan Sampel. 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk. 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
LAMPIRAN Data Identitas Perusahaan Sampel NO KODE NAMA EMITEN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 FAST PT Fastfood Indonesia Tbk 3 MYOR PT Mayora Indah Tbk 4 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 5
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua perusahaan yang go public terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) harus melapor dan memperlihatkan hasil audit independen atas laporan keuangan perusahaannya untuk bisa dibaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneitian Laporan Keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak luar perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk memberikan
Lebih terperincipembuatan produk. Sebuah perusahaan induk dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirnya menghasilkan suatu
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Perusahaan Manufaktur di Indonesia Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan induk dikatakan perusahaan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa (BEI). Obyek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang berfungsi sebagai media untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai bulan Oktober 2010 dan lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Periode No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan
LAMPIRAN Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015 No Nama Perusahaan Jenis Perusahaan 1 Indocement Tunggal Prakasa Industri Dasar dan Kimia 2 Semen Baturaja Industri Dasar dan Kimia 3 Holcim
Lebih terperinciBAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pembahasan tentang analisa pengaruh ukuran dewan komisaris, size, likuiditas, dan profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial pada
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk 3 ASII PT. Astra International Tbk 4 AUTO PT. Astra Otopart Tbk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang tidak diambil secara langsung di lapangan tetapi merupakan data
Lebih terperinciNO KODE NAMA PERUSAHAAN SEKTOR 1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk
Lampiran 1. Daftar Nama Sampel NO KODE NAMA PERUSAHAAN SEKTOR 1 ADES PT. Akasha Wira International 2 AKKU Alam Karya Unggul Industri Dasar 3 ALKA Alaska Industrindo Industri Dasar 4 ALMI Alumindo Light
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun 2012-2015 NO Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia memperlihatkan hal-hal yang baik setahun belakangan dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel NO. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 3 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk 4 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang
Lebih terperinciLampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian
70 Lampiran 1 : Nama Perusahaan Sampel Penelitian No KODE Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk 4 ALMI PT Alumindo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan go public di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan yang semakin
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Laba Kotor, Laba Bersih dan Arus Kas. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien mungkin sehingga
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Populasi perusahaan adalah perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative. Adapun kriteria
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran A Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian No Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 Astra Agro Lestari 1 2 Arwana Citra Mulia - 3 Argha Karya Prima Ind - - 4 Polychem Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang berfungsi sebagai media untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.
20 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan consumer goods yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. 1.2. Populasi dan
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT.
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk 2. ARNA PT. Arwana Citramulia, Tbk 3. ASII PT. Astra International, Tbk 4. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI (dulu BEJ=Bursa Efek Jakarta) diklasifikasikan kedalam 9 sektor yang didasarkan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016. Informasi mengenai penerapan ERP diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : selanjutnya diharapkan bisa meneliti selain di industri manufaktur.
35 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji perbedaan pembayaran dividen pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Berdasarkan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar Perusahaan Sampel
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel NO NAMA PERUSAHAAN KRITERIA 1 2 3 SAMPEL 1 Akasha Wira International Tbk. x - 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. x - 3 Cahaya Kalbar Tbk. x - 4 Davomas Abadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur dengan mengambil data di PT. Bursa Efek Indonesia, tepatnya pada Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas
Lebih terperinciDAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN No Kode Nama Perusahaan. 1. AKPI Argha Karya Prima Industry
Lampiran 1 DAFTAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2013-2015 No Kode Nama Perusahaan 1. AKPI Argha Karya Prima Industry 2. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 3. ASII
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
52 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Belanda di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1912
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan selama satu periode. Laporan ini mempunyai peran yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat,lengkap dan tepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha di Indonesia menyebabkan perusahaanperusahaan besar membutuhkan sumber pendanaan dari luar. Salah satu sumber tersebut adalah penerbitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat, permintaan akan audit laporan keuangan pun semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu (timeliness) pelaporan laporan keuangan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu (timeliness) pelaporan laporan keuangan merupakan elemen pokok bagi laporan keuangan yang memadai (Dyer dan McHugh, 1975) 1. Banyak pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dividend payout ratio, debt ratio, return on equity dan return on assets terhadap
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio, debt ratio, return on equity dan return on assets terhadap nilai perusahaan (PBV) pada
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya.
BAB III Metode Penelitian 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang - orang mulai melakukan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR
35 BAB 3 GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DAN INDUSTRI MANUFAKTUR 3.1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Belanda di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu mengharapkan pertumbuhan usaha yang baik bagi kelangsungan hidup usahanya dan sekaligus dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. selama pelaksanaan penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam bab ini meliputi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil analisis terhadap data yang telah terkumpul selama pelaksanaan penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam bab ini meliputi analisis statistika.
Lebih terperinciLampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun NO Nama Perusahaan Kode
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur NO Nama Perusahaan Kode Kriteria Sam 1 2 3 pel 1 Akasha Wira International Tbk ADES 1 2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA - - 3 Tri
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DAFTAR EMITEN SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA Per 15 April 2011
LAMPIRAN 1. DAFTAR EMITEN SEKTOR INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA Per 15 April 2011 A. Sektor : Aneka Industri A.1. Kelompok Usaha : Alas Kaki 1 BATA PT. Sepatu Bata Tbk 3 SIMM PT. Surya Intrindo Makmur
Lebih terperinciDaftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Kode Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Selama Tahun 2008-2008 FOOD & BEVERAGES 1 DLTA PT Delta Djakarta Tbk. 2 FAST PT Fast Food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini semakin bekembang pesat. Banyaknya perusahaan menunjukan semakin banyak pula dibutuhkan seorang auditor yang profesional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada perkembangan pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan dampak dari peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan, karena setiap perusahaan go public diwajibkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini dapat
Lebih terperinciLAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN
LAMPIRAN A SAMPEL PERUSAHAAN No Kode Nama Perusahaan Sub Sektor 1 ASII Astra Internasional Tbk. Otomotif & Komponen 2 AUTO Astra Otoparts Tbk. Otomotif & Komponen 3 BATA Sepatu Bata Tbk. Alas Kaki 4 BRAM
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian A. Gambaran Data Penelitian Data dan riset dalam penelitian ini diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia dan Valbury Asia Securities yang berada di gedung A lantai 2 Universitas
Lebih terperinciAUTO 10. BATA 11. BIMA 12. BRNA 13. BTON 14. BUDI 15. CPIN 16. DLTA PT 17. DVLA PT 18. EKAD 19. ERTX 20. ETWA 21. FASW 22. GDST
Lampiran 1 Sampel Data Penelitian NO Kode Perusahaan 1. ADES PT Akasha Wira Internasional Tbk 2. AKKU Alam Karya Unggul Tbk 3. ALKA Alaska Industrindo Tbk 4. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 5. AMFG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas laporan keuangan perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu penyusunan atau yang lebih sering didengar dengan audit atas laporan keuangan perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan keuangan. Keterlambatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, pasar modal memiliki peranan tersendiri dalam pembangunan ekonomi, yakni mempertemukan pihak yang memiliki
Lebih terperinciKemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global
Kemampuan Efisiensi Perusahaan Dalam Menghasilkan Laba Pada Sektor Aneka Industri Dan Industri Barang Konsumsi Saat Krisis Perekonomian Global Pendahuluan Adanya PBB sebagai salah satu organisasi dunia,
Lebih terperinciLampiran 1. Checklist Luas Pengungkapan Sukarela
Lampiran 1. Checklist Luas Pengungkapan Sukarela No. Item 1. Informasi Umum Perusahaan (Informasi Strategis) Pernyataan misi Pengenalan Singkat Histori Perusahaan Cuplikan statement keuangan 2 tahun kebelakang
Lebih terperinci