BAB III. Laporan Pelaksanaan Magang. kepada perusahaan yang akan ditempati dalam pelaksanaan magang kerja. Perusahaan

Transkripsi

1 BAB III Laporan Pelaksanaan Magang 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum mahasiswa melakukan kegiataan praktek kerja magang terlebih dahulu mahasiswa mengajukan surat ijin magang yang diberikan oleh pihak kampus kepada perusahaan yang akan ditempati dalam pelaksanaan magang kerja. Perusahaan yang menjadi tempat magang penulis adalah Bank Indonesia Pusat. Bank Indonesia pusat berada di Jl.MH Thamrin No.2, Jakarta 10110, Indonesia. Proses magang tersebut dimulai pada tanggal 13 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Agustus Dalam pelaksanaan praktek kerja yang dilakukan oleh penulis selama kurang lebih satu bulan 7 hari kerja pada Bank Indonesia yang beralamat di Jl. MH Thamrin 2 Jakarta Indonesia, penulis ditempatkan pada bagian Direktorat Statistik dan moneter, Bank Indonesia. Sebelum magang pada Bank Indonesia, penulis diberikan pengarahan oleh pihak Sumber Daya Manusia Bank Indonesia yaitu Ibu Tita Damayanti, Ibu Tita Damayanti Memberikan Tata Tertib yang berlaku pada Bank indonesia, tata tertib tersebut mengenai antara lain sebagai berikut : 1. Jam kerja dimulai pada pukul WIB sampai dengan pukul WIB, Istirahat yaitu pukul WIB sampai dengan pukul WIB dan para pegawai disini harus benar-benar disiplin waktu. 2. Berpakaian harus rapih dan sopan 3. Berprilaku yang ramah dan sopan 4. Setiap hari selasa dan jumat di wajibkan memakai pakaian BATIK 29

2 30 5. Usaha didalam menyelesaikan tugas yang diberikan secara benar dan bertanggung jawab. Sebelum memulai kegiatan praktek kerja penulis terlebih dahulu menemui Ibu Tita di bagian PSDM untuk mengambil surat penempatan satuan kerja. Setelah itu penuls kemudiaan menuju kebagian DSM, yaitu tempat dimana penulis dialokasikan untuk praktek kerja. Kemudian penulis menemui Bapak Agus Warsono selaku Peneliti Ekonomi Muda Senior dan selanjutnya penulis diperkenalkan kepada segenap pegawai yang berada di lingkup kerja bagian SDM. Selanjutnya penulis diberikan pengarahan tentang ruang lingkup yang harus dilakukan oleh penulis pada saat pelaksanaan magang. Penulis dipersilahkan untuk memahami terlebih dahulu mengenai seluk beluk dan juga peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan tersebut, selain itu penulis melihat dan mempelajari bagaimana suasana lingkungan kerja yang sesungguhnya sehingga dalam melakukan aktifitas kerja penulis sudah mengenal lingkungan kerjanya. Untuk pertama kalinya penulis diberikan kesempatan oleh salah satu staff SDM untuk mencoba suatu pekerjaan. Setelah selesai diberi pengarahan dan penjelasan, penulis diberi waktu untuk mempelajari hal-hal yang sudah dijelaskan dan beradaptasi sekaligus lagsung melaksanakan kegiatan magang di hari pertama. Komunikasi yang baik antara penulis dan staf, suasana yang menyenangkan, sehingga penulis dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. 3.2 Kegiatan Selama Magang Kegiatan magang dilaksanakan selama 5 (lima ) hari kerjaa dalam seminggu yaitu hari Senin sampai jumatdengan jam kerja mulai pukul sampai dengan pukul WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu serta hari besar penulis libur dalam kegiataan magang. Kegiatan ini dilakukan selamaa 1 bulan 7 hari.

3 31 Dalam setiap harinya penulis selalu bekerja sesuai dengan jam-jam kerja yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Selama pelaksanaan magang penulis tidak mengalami kesulitan dengan tugas-tugas/pekerjaan yang diberikan, karena walaupun disana ada beberapa bagian yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda namun semuanya saling membantu dan mendukung satu sama lainnya.dibawah ini penulis akan menjelaskan kegiatan yang dilakukan selama magang, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan non rutin Kegiatan Rutin Kegiatan setiap hari nya selama magang, yaitu : 1. Updating data base dana dan kredit bulan juni Penyempurnaan tabel indikator terkini ekonomi dan moneter. 3. Menyusun data base dana pihak ketiga milik pemerintah daerah di Laporan Berkala Bank Umum (LBBU). 4. Updateing data kredit property Kegiatan Non Rutin Adalah kegiatan yang dilakukan tidak setiap harinya karena kegiataan ini bersifat mendadak yaitu menggantikan pekerjaan pegawai lain yang disebabkan karena pegawai yang bersangkutan ada pekerjaan lain yang lebih penting, seperti : a. Menerima Telepon dari satuan kerja lain b. Fotocopy. 3.3 Masalah pada Unit Kerja Selama mengikuti kegiataan praktek kerja magang pada Bank Indonesia khususnya di bagian DSM (Direktorat Statistik dan Moneter ) penulis menemukan suatu permasalahan. Masalah timbul karena beberapa faktor diantaraanya manusiaanya itu sendiri dan faktor teknis, yang tentunya dapat menghambat

4 32 kelancaran aktifitas kerja. Penulis menemukan beberapa masalah ada bagian DSM (Direktorat Statistik dan Moneter, dan masalah itu dikelompokan menjadi 2 (dua) bagian yaitu masalah kebijakan dan masalah operasional Masalah Kebijakan Masalah kebijakan yang dapat penulis amati selama melakukan praktek kerja adalah : a. Masalah di DSM (Direktorat Statistik dan Moneter) adalah kurangnya efisiensi waktu dari bank umum untuk masuknya data ke dalam Laporan Bank Umum (LBU). b. Masalah informasi mengenai kondisi dan kinerja keuangan serta kegiatan di Laporan Bank Umum (LBU) Masalah Operasional Masalah operasional yang ditemui oleh penulis antara lain : Fasilitas komputer yang kurang memadai. 3.4 Pembahasan Masalah Untuk membahas permasalahan yang terjadi dibagian Direktorat Statistik Moneter (DSM), baik masalah kebijakan maupun masalah operasional, penulis tentunya berusaha mengidentifikasik sumber atau penyebab dari permasalahan tersebut oleh karena itu penulis mengemukakan beberapa alternatif permasalahan yang dihadapi Masalah yang tentu ada latar belakang penyebabnya yaitu di antaranya : 1. Masalah Kebijakan a. Karena terlalu banyaknya data dari laporan Bank Umum (LBU) sehingga sulit untuk dikontrol. b. Bank kecil masih banyak yang kurang memahami Laporan Bank Umum (LBU) yang mengakomodasi sistem pengawasan Bank berbasis resiko secara konsolidasi.

5 33 2. Masalah Operasional Fasilitas komputer yang kurang memadai Komputer merupakan bagian penting didalam ruang lingkup kerja khususnya di bagian DSM, karena sebagiaan besar kegiaatanya menggunakan komputer, maka tidaklah heran apabila ada beberapa komputer dalam kondisi rusak atau error system maka pekerjaan pada bagian tersebut menjadi terhambat. Sebagian komputer yang terdapat disana sering mengalami eroor system, yang disebabkan kondisi komputer yang sudah tidak layak pakai dan tidak adanya perawatan sehingga rentan terhadap virus dan aka berdampak pada aktifitas kerja menjadi tidak lancar Beberapa Alternatif Pemecahan Masalah Dari permasalahn-permasalahan yang ada diatas, maka penulis mencoba untuk membahas pemecahanya, yang kemungkinan nantinya dapat berguna bagi perusahaan dalam rangka memantapkan kinerja perusahaan dan juga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. A. Alternatif Pemecahan Masalah Kebijakan Yang Disarankan Dari masalah kebijakan yang terjadi di lingkungan kantor terutama bagian DSM (Direktorat Statistik dan Moneter) terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah yang penulis kemukakan,yaitu : 1. Sistem pelaporan Bank belum sepenuhnya mengakomodasi tata cara pelayanan keuangan, menurut Bank harus merubah core Banking karna Bank belum seluruhnya memerlukan biaya dan kapasitas SDM yang memadai agar dapat sesuai dengan standar yang diterapkan. 2. Dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka dipandang perlu untuk melakukan penyempurnaan sistem dan format

6 34 laporan yang selama ini digunakan untuk pelaporan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Bulanan Bank Umum (LBBU) sehingga diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan informasi yang lebih utuh, komprehensif dan berkualitas. B. Alternatif Pemecahan Masalah Operasional Yang Disarankan a. Masalah Fasilitas komputer adalah kurang memadai dalam hal kualitasnya, oleh karena itu alternatif pemecahan masalah yang penulis kemukakan, adalah Melakukan Pengontrolan dan evaluasi secara berkala terhadap fasilitas komputer. Dengan pengontrolan secara berkala. Fasilitas komputer yang sering rusak atau error system dapat dihindari kerusakan yang akan terjadi. Selain itu, tersedianya teknisi handal sekaligus programer yang dapat mengoptimalkan dan memperbaiki komputer sehingga tidak perlu membeli komputer baru. b. Bagian DSM dapat mengadukan masalah ini kepada Direktorat Sektor Manajemen Intern yang bertugas sebagai penyedia logistik Bank Indonesia dengan mengajukan permohonan untuk menyediakan komputer baru.