GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT AWAL BROS BEKASI TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT AWAL BROS BEKASI TAHUN 2012"

Transkripsi

1 GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT AWAL BROS BEKASI TAHUN 2012 ADINDA MEISA ABSTRACT Nosocomial infections are a serious problem for all health care institutions around the world that arise due to failure to perform hand hygiene. Washing hands is the means that have a major influence in deciding the transmission of infection when it's done properly. Based on data from Awal Bros Hospital Bekasi by 75% of nurses who served in the nursing room, did not wash their hands before patient contact. Correlation descriptive study aims to determine nurse handwashing behavior and factors associated. Data was collected through accidental sampling method on 123 nurses. These results indicate poor handwashing behavior of 30.9% and there was a significant association between age, gender, education, and attitude to handwashing behavior in nurses. And there is also no significant association between work units, nosocomial infection prevention training time, knowledge and rules with hand washing behavior. From these findings the hospital needs to be continuous and consistent supervision after training, so that appropriate hand washing procedures would be applied daily. Keywords: Behavior, Hand Wash, Nurses PENDAHULUAN Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang. Kejadian infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien, bahkan dapat menimbulkan peningkatan morbiditas dan mortalitas serta perpanjangan lama hari rawat, akibatnya biaya perawatan meningkat dan akhirnya mutu pelayanan kesehatan akan turun. Usaha pencegahan infeksi nosokomial ini sangat dipengaruhi oleh perilaku petugas kesehatan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan. Cuci tangan adalah sarana yang mudah, murah dilakukan namun mempunyai pengaruh besar dalam memutus penularan infeksi jika dilakukan dengan baik dan benar. Menurut WHO (2005) secara universal tingkat kesalahan proses kebersihan tangan berkisar 50%. Penelitian mengenai perilaku mencuci tangan pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi sampai saat ini belum dilakukan. Data mengenai perilaku mencuci tangan, sebesar 75% perawat yang bertugas di ruang keperawatan hanya melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan ke pasien dan tidak melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien. Penulis juga melakukan observasi di beberapa ruang keperawatan dan menemukan beberapa kesalahan dalam mencuci tangan, yaitu : (1) peneliti menemukan tiga perawat tidak melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan ke pasien, (2) perawat yang hanya melakukan cuci tangan setelah melakukan tindakan ke pasien. Perilaku mencuci tangan pada perawat merupakan salah satu unsur kinerja, karena

2 dengan patuh mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan akan menurunkan kemungkinan kejadian infeksi nosokomial. Dari data yang telah disebutkan sebelumnya menerangkan bahwa perilaku mencuci tangan perawat disana secara umum masih kurang dalam melakukan mencuci tangan sebelum melakukan kontak dengan pasien. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menyusun Penelitian tentang gambaran perilaku mencuci tangan pada perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun KERANGKA KONSEP Variabel Independen Faktor Individu : Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Unit Kerja, Pelatihan, Pengetahuan. Faktor Psikososial : Sikap Faktor Organisasi : Peraturan Variabel Dependen PERILAKU CUCI TANGAN Tujuan penelitian Tujuan Umum Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mencuci tangan pada perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun Tujuan Khusus a. Diketahuinya hubungan antara umur dengan perilaku mencuci tangan perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun b. Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin c. Diketahuinya hubungan antara pendidikan d. Diketahuinya hubungan antara unit kerja e. Diketahuinya hubungan antara waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial f. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan g. Diketahuinya hubungan antara sikap dengan perilaku mencuci tangan perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun h. Diketahuinya hubungan antara peraturan METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer dengan desain kuantitatif yang dianalisa secara analitik. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi dan pengambilan datanya dilakukan pada bulan November Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu sampel yang kebetulan ada pada saat pengambilan sampel penelitian, karena pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja shift siang selama 2 minggu. Besarnya sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus : n = N. Z 1- /2. P ( 1 P ) (N 1). d 2 + Z 1- /2. P ( 1 P ) Berdasarkan rumus diatas maka didapatkan jumlah sampel 123 perawat.

3 Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan data primer yang berupa kuesioner. Kuesioner ini diambil dari penelitian sebelumnya pada penelitian Joko Susilo pada tahun 2009 di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Kuesioner terdiri dari 5 bagian, yaitu : bagian pertama yang berhubungan dengan karakteristik individu, bagian kedua tentang pengetahuan, bagian ketiga tentang sikap, bagian keempat tentang peraturan dan yang kelima tentang perilaku. Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan data primer dan observasi. Data primer dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan tertutup dan terbuka untuk mempermudah responden dalam menjawab. Cara pengisian kuesioner (data primer) terhadap responden dilakukan dengan mengisi sendiri. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah secara manual dan diolah menggunakan komputer, beberapa pengolahan data yang dilakukan adalah: a. Editing, adalah proses pemilihan data langsung ke lapangan sehingga mendapatkan informasi yang benar yang dilakukan dengan memeriksa dan mengamati apakah semua pertanyaan sudah dijawab oleh responden. b. Pengelompokan data dengan sistem recode sesuai dengan hasil ukur dan skala kategori pada tujuan penelitian. c. Coding, yaitu proses pemberian kode yang dianalisis melalui masing-masing jawaban yang telah diberi kode angka sesuai dengan ketentuan sebelumnya. d. Entry Data, memproses data agar dapat dianalisis dengan memasukkan data dari format tulisan ke komputer untuk pengujian secara statistik. e. Cleaning data, jika masih terdapat kesalahan pemasukan data, maka dapat dilakukan revisi atau pembetulan data. f. Scoring, penilaian data dengan memberi skor dilakukan untuk pertanyaan yang menyangkut variabel pengetahuan, sikap, peraturan dan perilaku. Berikut penjelasannya : Variabel pengetahuan Variabel pengetahuan dibagi menjadi kategori baik dan kurang baik. Jumlah pertanyaan variabel ini ada tujuh butir. Terdapat tiga pilihan pada setiap butir pertanyaan. Cara penilaian data dilakukan dengan memberi skor untuk setiap jawaban yang dipilih, skor 2 untuk jawaban yang benar dan skor 1 untuk jawaban yang salah. Responden hanya diperbolehkan menjawab satu pilihan yang dianggap benar. Rentang skor antara Pengkategorian variabel ini diambil dari nilai mean. Variabel sikap Variabel sikap dibagi menjadi dua kategori yaitu sikap positif dan sikap negatif. Jumlah pertanyaan ada delapan butir yang terdiri dari lima pertanyaan positif dan tiga pertanyaan negatif. Pada pertanyaan positif skor yang diberikan adalah : setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi skor 1. Pemberian skor pada pertanyaan negatif adalah kebalikan dari pertanyaan positif yaitu : sangat setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 2. Rentang skor antara Pengkategorian variabel ini dari nilai mean. Variabel peraturan Variabel peraturan dibagi menjadi dua kategori yaitu ada peraturan dan tidak ada peraturan. Jumlah pertanyaan ada 3 dan setiap pertanyaan itu memiliki petanyaan untuk merinci pertanyaan tersebut sebagai pelengkap. Cara penilaian data dilakukan dengan memberi skor untuk setiap jawaban yang dipilih, skor 2 untuk jawaban ya dan skor 1 untuk jawaban tidak. Pengkategorian variabel ini dari nilai mean. Variabel perilaku Variabel perilaku dibagi menjadi kategori baik dan kurang baik. Jumlah

4 pertanyaan variabel ini ada duabelas butir. Cara penilaian data dilakukan dengan memberi skor untuk setiap jawaban yang dipilih, skor 3 untuk jawaban selalu, skor 2 untuk jawaban kadang-kadang dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah. Pengkategorian variabel ini diambil dari nilai mean. Analisis Data Dalam penelitian ini data yang sudah dientry ke komputer, akan dianalisis secara statistik di komputer. Analisis ini dilakukan untuk menjawab tujuan khusus penelitian. Variabel penelitian ini dianalisis menggunakan dua jebis analisa, yaitu: 1. Analisa Univariat yaitu analisa yang digunakan untuk melihat distribusi frekuensi responden serta untuk mendeskripsikan variabel dependen dan independen, analisa berupa informasi yang berguna dan disajikan dalam bentuk tabel. 2. Analisa bivariat, untuk melihat hubungan kedua varabel yaitu variabel independen dan varabel dependen dengan menggunakan penghitungan statistik uji chi square dan uji anova dengan rumus matematika sebagai berikut: Chi Square : Keterangan: X² = Statistik Chi Square O = Nilai Observasi E = Nilai Ekspektasi K = Jumlah Kolom B = Jumlah Baris Df = Degree of Freedom Anova : X² = Ʃ ( O E ) ² Keterangan: Sb 2 = variansi antar perlakuan Sw 2 = variansi dalam perlakuan E Df = ( k 1 ) ( b 1 ) F = Sb 2 Sw 2 Batas kemaknaan yang digunakan adalah 95% (α = 0.5), jika p.value lebih besar dari α (P>0.05), maka kedua variabel tidak memiliki hubungan. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi selama bulan November Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Analisis Univariat 1. Umur Umur responden dikelompokkan menjadi dua yaitu kurang dari atau sama dengan mean dan lebih besar dari mean, dengan nilai mean yang diketahui adalah 28,1. Gambaran distribusi responden menurut umur dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Umur Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Umur Frekwensi Persen (%) mean 68 55,3 > mean 55 44,7 Berdasarkan tabel di atas maka paling banyak responden umurnya kurang dari atau sama dengan mean adalah sebanyak 68 orang (55,3%) Jenis Kelamin Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Gambaran distribusi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.2

5 Tabel Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Jenis Kelamin Frekwensi Persen (%) Laki-laki 10 8,1 Perempuan ,9 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 113 orang (91,9%) Pendidikan Pendidikan responden dikelompokkan menjadi dua yaitu pendidikan tinggi (responden yang memiliki pendidikan S1)dan pendidikan rendah (responden yang memiliki pendidikan D3). Gambaran distribusi responden menurut pendidikan dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Pendidikan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Pendidikan Frekwensi Persen (%) Tinggi 22 17,9 Rendah ,1 Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden memiliki pendidikan rendah yaitu sebanyak 101 orang (82,1%) Unit Kerja Unit kerja responden dikelompokkan menjadi tiga yaitu rawat jalan, rawat inap dan perawatan intensif. Gambaran distribusi responden menurut unit kerja dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Unit Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Unit Kerja Frekwensi Persen (%) Rawat Jalan 19 15,4 Rawat Inap 62 50,4 Perawatan 42 34,1 Intensif Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden bekerja di unit kerja rawat inap yaitu sebanyak 62 orang (50,4%) Waktu Pelatihan Pencegahan Infeksi Nosokomial Waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial responden dikelompokkan menjadi dua yaitu baru (kurang dari atau sama dengan mean) dan lama (lebih besar dari mean), dengan nilai mean yang diketahui adalah 6,61. Gambaran distribusi responden menurut waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Waktu Pelatihan Pencegahan Infeksi Nosokomial Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Pelatihan Frekwensi Persen (%) Lama 67 54,5 Baru 56 45,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden sebagian besar memiliki waktu pelatihan lama yaitu sebanyak 67 orang (54,5%) Pengetahuan Pengetahuan responden dikelompokkan menjadi dua yaitu baik (lebih besar dari mean) dan kurang baik (kurang dari atau sama dengan mean), dengan nilai mean yang diketahui adalah 13,67. Gambaran distribusi responden menurut pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.1.6

6 Tabel Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Pengetahuan Frekwensi Persen (%) Baik 70 56,9 Kurang baik 53 43,1 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 70 orang (56,9%). Tabel Distribusi Responden Menurut Peraturan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Peraturan Frekwensi Persen (%) Ada 41 33,3 Tidak ada 82 66,7 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden sebagian besar menyatakan tidak ada peraturan mencuci tangan yaitu sebanyak 82 orang (66,7%) Sikap Sikap responden dikelompokkan menjadi dua yaitu positif (lebih besar dari mean) dan negatif (kurang dari atau sama dengan mean), dengan nilai mean yang diketahui adalah 15,77. Gambaran distribusi responden menurut sikap dapat dilihat pada tabel Perilaku Perilaku responden dikelompokkan menjadi dua yaitu baik (lebih besar dari mean) dan kurang baik (kurang dari atau sama dengan mean), dengan nilai mean yang diketahui adalah 33,93. Gambaran distribusi responden menurut perilaku dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Sikap Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Sikap Frekwensi Persen (%) Positif ,3 Negatif 23 18,7 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden sebagian kecil memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 23 orang (18,7%) Peraturan Peraturan responden dikelompokkan menjadi dua yaitu ada (lebih besar dari mean) dan tidak ada(kurang dari atau sama dengan mean), dengan nilai mean yang diketahui adalah 10,93. Gambaran distribusi responden menurut peraturan dapat dilihat pada tabel Tabel Distribusi Responden Menurut Perilaku Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Perilaku Frekwensi Persen (%) Baik 85 69,1 Kurang baik 38 30,9 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari seluruh responden sebagian kecil memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (30,9%). Analisis Bivariat Hubungan Umur Dengan Perilaku

7 Tabel Hubungan Umur Dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Umur Perilaku Total OR Baik Kurang Baik (95 % CI) mean 39 57, , ,8 > mean 46 83,6 9 16, (1,61- TOTAL 38 30, , ,99) Bros Bekasi Tahun 2012 Dari tabel diatas, didapatkan jumlah responden yang umurnya kurang dari atau sama dengan mean yaitu sebanyak 68 orang dan yang memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 29 orang (42,6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang memiliki umur kurang dari atau sama dengan mean dengan responden yang memiliki umur lebih dari mean (ada hubungan yang signifikan antara umur dengan perilaku mencuci tangan). Hasil uji statistik juga menghasilkan OR = 3,8 artinya respoden yang memiliki umur kurang dari atau sama dengan mean mempunyai peluang 3,8 kali lebih besar untuk berperilaku kurang baik dibandingkan dengan responden yang memiliki umur lebih dari mean Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Tabel Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Jenis Kelamin Perilaku Mencuci Total Tangan Baik Kurang Baik Laki-laki Perempuan 75 66, ,9 TOTAL 85 69, , OR (95% CI) 1.5 (1,32-1,72) P- Val ue Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku mencuci tangan didapatkan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 10 orang dan semuanya memiliki perilaku mencuci tangan yang baik yaitu sebanyak 10 orang (100%), 0,02 1 P- Val ue 0,00 1 sedangkan jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 113 orang dan yang memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (33,9%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,021 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki dengan responden yang memiliki jenis kelamin perempuan (ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku mencuci tangan). Hasil uji statistik juga menghasilkan OR = 1,5 artinya respoden perempuan mempunyai peluang 1,5 kali lebih besar untuk berperilaku kurang baik dibandingkan dengan responden laki-laki Hubungan Pendidikan Dengan Perilaku Tabel Hubungan Pendidikan Dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Pend idika n Ting gi Rend ah Juml ah Perilaku Total OR Baik Kurang Baik (95 % CI) , , , , ,36 (0,14-0,94) P- Val ue Hasil analisis hubungan antara pendidikan dengan perilaku mencuci tangan didapatkan paling banyak jumlah responden yang memiliki perilaku mencuci tangan kurang baik pada responden yang berpendidikan rendah yaitu sebanyak sebanyak 27 orang (26,7%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,032 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang berpendidikan tinggi dengan responden yang berpendidikan rendah (ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku mencuci tangan). Hasil uji statistik juga menghasilkan OR = 0,36 artinya respoden yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 0,36 kali lebih besar untuk berperilaku kurang baik dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah. 0,0 32

8 5.3.4 Hubungan Unit Kerja Dengan Perilaku Tabel Hubungan Unit Kerja Dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Unit Kerja Perilaku Total P- Baik Kurang Baik Value 0,105 Rawat jalan 13 68,4 6 31, Rawat inap 38 61, , Intensif care Jumlah 85 69, Dari tabel diatas, didapatkan paling banyak jumlah responden yang memiliki perilaku kurang baik pada responden yang bekerja di unit rawat inap yaitu sebanyak 24 orang (38,7%), Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,105 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang bekerja di unit rawat jalan, rawat inap dan intensif care (tidak ada hubungan yang signifikan antara unit kerja dengan perilaku mencuci tangan) Hubungan Waktu Pelatihan Pencegahan Infeksi Nosokomial Dengan Perilaku Mencuci Tangan Tabel Hubungan Waktu Pelatihan Pencegahan Infeksi Nosokomial Dengan Perilaku Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Perilaku Pelatihan Total Baik Kurang Baik Lama 50 74, , Baru 35 62, , Jumlah 85 69, , P- Value 0,105 p = 0,105 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang menyatakan waktu pelatihan lama dengan responden yang menyatakan waktu pelatihan baru (tidak ada hubungan yang signifikan antara waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial dengan perilaku mencuci tangan) Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Tabel Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Pengetahuan Perilaku Total Baik Kurang Baik Baik 53 75, , Kurang baik 32 60, , P- Valu e Jumlah 85 69, , Dari tabel diatas, didapatkan paling banyak responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 70 orang dan yang memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 17 orang (39,6%), sedangkan jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 53 orang (75,7%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,52 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang memiliki pengetahuan baik dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku mencuci tangan). 0,52 Hasil analisis hubungan antara waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial dengan perilaku mencuci tangan didapatkan jumlah responden yang menyatakan waktu pelatihan baru yaitu sebanyak 56 orang dan yang memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 21 orang (37,5%). Hasil uji statistik diperoleh nilai

9 5.3.7 Hubungan Sikap Dengan Perilaku Mencuci Tangan Tabel Hubungan Sikap Dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Sikap Perilaku Total OR Baik Kurang Baik Positif Negatif 10 43, , Jumlah 85 69, , (95 % CI) 3,9 (1,52 9,99) P- Value 0,004 Hasil analisis hubungan antara sikap dengan perilaku mencuci tangan didapatkan dari jumlah responden yang memiliki sikap positif sebanyak 100 orang 25 orang (25%) memiliki perilaku mencuci tangan yang kurang baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,004 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang memiliki sikap positif dengan responden yang memiliki sikap negatif (ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku mencuci tangan). Hasil uji statistik juga menghasilkan OR = 3,9 artinya respoden yang memiliki sikap negatif mempunyai peluang 3,9 kali lebih besar untuk berperilaku kurang baik dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap positif Hubungan Peraturan Dengan Perilaku Tabel Hubungan Peraturan Dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Tahun 2012 Sikap Perilaku Total OR (95 % CI) Baik Kurang Baik Positif Negatif 10 43, , Jumlah 85 69, , ,9 (1,52 9,99) Hasil analisis hubungan antara peraturan dengan perilaku mencuci tangan didapatkan P-Value 0,004 jumlah responden yang menyatakan ada peraturan yaitu sebanyak 41 orang dan yang memiliki perilaku mencuci tangan yang kurang baik yaitu sebanyak 30 orang (73,2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,31 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi perilaku mencuci tangan antara responden yang menyatakan ada peraturan dengan responden yang menyatakan tidak ada peraturan (tidak ada hubungan yang signifikan antara peraturan dengan perilaku mencuci tangan). PEMBAHASAN Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen Hubungan Umur Dengan Perilaku Hasil penelitian membuktikan ada hubungan antara umur dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.001). Hasil ini sesuai dengan teori Gibson dalam Ilyas (2002) yang menyatakan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang diyakini bahwa pengalaman serta keterpajanannya mengenai informasi juga semakin bertambah. Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin bertambahnya umur seseorang maka akan meningkatkan perilaku yang baik. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian astuti dalam Susilo (2009), bahwa usia tua lebih patuh mencuci tangan (60%) dibandingkan dengan usia muda (38.7%) Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.021). Hasil ini sesuai dengan teori Gibson (1987) dalam Ilyas (2002) bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam bertingkah laku karena faktor perbedaan pola asuh, hal ini sama dengan Rosemini dan Kurniyanti dalam Susilo (2009) bahwa jenis kelamin laki-laki dan perempuan berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih karena perbedaan pola asuhnya.

10 6.2.3 Hubungan Pendidikan Dengan Perilaku Hasil penelitian membuktikan ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.032). Hasil ini sesuai dengan teori Gibson bahwa pedidikan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menentukan tindakan serta sikap terhadap sesuatu. Teori Soekanto dalam Susilo (2009) pun menyebutkan bahwa tingkat pendidikan, ekonomi dan status sosial keluarga mempengaruhi seseorang untuk patuh terhadap perilaku yang baik bagi diri dan lingkungannya. Hasil yang sama juga diperoleh Astuti dalam Susilo (2009) bahwa pendidikan tinggi berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mencuci tangan Hubungan Unit Kerja Dengan Perilaku Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara unit kerja dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.105). Hal ini berbeda dengan teori gibson bahwa tempat kerja berpengaruh terhadap kebiasaan individu di dalamnya. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Susilo (2009) yang menyatakan tidak ada perbedaan proporsi kepatuha kebersihan tangan antara responden yang bekerja di unit average care dengan respoden yang bekerja di unit intensive care. Hal ini mungkin karena sudah terbentuk kebiasaan di unit kerja yang membuat responden cenderung untuk berperilaku yang sama dan tidak dapat dirubah dalam waktu singkat hanya dengan metode pelatihan saja Hubungan Waktu Pelatihan Pencegahan Infeksi Nosokomial Dengan Perilaku Mencuci Tangan Hasil penelitian membuktikan tidak ada hubungan yang signifikan antara waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.105). Hasil ini berbeda dengan teori Rowe at al dalam Susilo (2009), bahwa lama waktu pelaksanaan pelatihan akan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perilaku serta pelatihan. Sehingga semakin pendek jarak waktu pelatihan dengan pelaksanaan penelitian akan semakin baik pengetahuan, keterampilan dan perilaku mencuci tangan. Hasil yang berbeda ini dimungkinkan karena kebiasaan mencuci tangan antara responden yang telah lama dan baru mengikuti pelatihan cenderung tidak berubah (mencuci tangan hanya menjadi rutinitas saja). Pelatihan jika tidak disupervisi secara kesinambungan maka hasilnya tidak maksimal karena akan kembali ke perilaku semula sebelum pelatihan. Hasil pelatihan jika tidak diaplikasikan secara terus menerus dalam waktu 6 bulan akan kembali ke perilaku semula lagi Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.52). Hasil penelitian ini berbeda dengan teori Gibson bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menentukan tindakan serta sikap terhadap sesuatu. River (2002) mengemukakan semakin tinggi tingkat pemahaman seseorang terhadap instruksi akan semakin patuh seseorang menjalankan instruksi tersebut. hubunngan tidak bermakna antara pengetahuan dengan perilaku/kebiasaan mencuci tangan dapat dijelaskan dalam teori The Health Belief Model oleh Rosenstock dalam Susilo (2009) yang mengatakan seseorang berperilaku belum tentu didasarkan pada pengetahuan, seperti melakukan pencegahan penyakit tertentu mungkin dikarenakan seseorang tersebut merasa terancam akan terkena penyakit tersebut dan bukan karena pengetahuannya tentang penyakit Hubungan Sikap Dangan Perilaku Mencuci Tangan Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan anatara sikap dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.004). Hasil ini sesuai dengan teori yang disampaikan Notoatmojo, bahwa sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.

11 6.2.8 Hubungan Peraturan Dengan Perilaku Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara peraturan dengan perilaku mencuci tangan (p = 0.43). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Gibson bahwa perilaku indivisu dipengaruhi oleh aturan, penghargaan, dan punishment sehingga individu akan berperilaku baik. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin disebabkan karena kurang optimalnya sosialisasi peraturan mencuci tangan, kurangnya pengawasan dari pihak tim IPCN tentang kewajiban dan pentingnya mencuci tangan, serta tidak adanya sanksi berupa lisan ataupun tulisan bila perawat lalai/tidak mencuci tangan sesuai prosedur dan reward sebagai duta cuci tangan bagi perawat yang melaksanakan dengan baik. KESIMPULAN 1. Paling banyak responden umurnya kurang dari atau sama dengan mean adalah sebanyak 68 orang (55,3%). Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 113 orang (91,9%). Sebagian besar responden memiliki pendidikan rendah yaitu sebanyak 101 orang (82,1%). Sebagian besar responden bekerja di unit kerja rawat inap yaitu sebanyak 62 orang (50,4%). Sebagian besar responden memiliki waktu pelatihan lama yaitu sebanyak 67 orang (54,5%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 70 orang (56,9%). Sebagian kecil responden memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 23 orang (18,7%). Sebagian besar responden menyatakan tidak ada peraturan mencuci tangan yaitu sebanyak 82 orang (66,7%). Sebagian kecil responden memiliki perilaku kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (30,9%). 2. Ada hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan sikap dengan perilaku mencuci tangan perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun Tidak ada hubungan antara unit kerja, waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial, pengetahuan dan peraturan SARAN Bagi Manajemen Rumah Sakit Awal Bros Bekasi 1. Perlu adanya supervisi yang berkesinambungan dari pihak Tim IPCN agar hasil pelatihan mencuci tangan dapat diaplikasikan secara terus menerus dan dapat menjadi kebiasaan perawat yang bersangkutan. 2. Perlu mengoptimalkan sosialisasi peraturan hand hygiene agar perawat mengetahui akan adanya peraturan mencuci tangan yang berlaku di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. 3. Perlu mengoptimalkan pengawasan dari pihak Tim IPCN kepada perawatnya tentang kewajiban dan pentingnya mencuci tangan 5 saat cuci tangan. 4. Perlu adanya sanksi baik berupa lisan dan tulisan apabila perawat lalai/tidak mencuci tangan sesuai prosedur dan reward bagi perawat berupa salah satu penilaian untuk menjadi perawat terbaik rumah sakit, maka dengan demikian akan menjadi suatu kebiasaan dan kejadian infeksi nosokomial dapat diturunkan. 5. Mengadakan ajang duta cuci tangan sebagai apresiasi atau reward bagi perawat yang telah melakukan cuci tangan sesuai prosedur dan dapat menjadi contoh serta menjadi pemicu bagi perawat lainnya berlomba untuk mencuci tangan dengan baik dan benar. Bagi Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, sikap dan ada pula yang tidak signifikan antara unit kerja, waktu pelatihan pencegahan infeksi nosokomial, pengetahuan dan peraturan dengan perilaku mencuci tangan pada perawat di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi tahun 2012, seharusnya kesadaran dan kepatuhan dalam mencuci tangan dijadikan budaya di lingkungan kerja bukan hanya sebagai rutinitas saja.

12 DAFTAR PUSTAKA Aninda, Rindhaninggar Rindu Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Madrssah Ibtidaiyah Yapimda Pejaten Timur Jakarta Selatan Tahun Skripsi. FKM UI Depok. Ashari, Irwan Perilaku Dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Oleh Perawat Di Rumah Sakit. diunduh tanggal 30 November Astuti Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Di RS Medistra Tahun node diunduh tanggal 5 September Azwar, Azrul Pengantar Pendidikan Kesehatan. Jakarta. Binardi, J Manajemen perilaku organisasi. Jakarta : Prenada Media. Depkes RI Ditjen Pelayanan Medik. Petunjuk Penyusunan Pedoman Pengendalian Inseksi Nasokomial Rumah Sakit. Jakarta. Fitria, Rita Analisis Perilaku Cuci Tangan Perawat Pelaksana Di Unit Perawatan Intensif RSUD Budhi Asih Jakarta Tahun Skripsi. FKM UI Depok. Gibson, James L Organisations, 4th Edition. Jakarta : Erlangga. Gibson, James L Organisations, 5th Edition. Jakarta : Erlangga. Hidayat, Azis Alimul Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta : Salemba Medika. Ibrahim, Baihaqi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Sarung Tangan Dalam Kaitan Standar Kewaspadaan Umum Bagi Petugas Laboratorium Klinik Di Kota Cilegon Tahun Skripsi. FKM UI Depok Ilyas, D Kinerja Teori Penilaian dan Penelitian. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan. Depok : FKM UI. Indonesia. BMKG Kumpulan Modul Dasar- Dasar Manajemen. diunduh tanggal 7 Januari Khotimah, Nurul Gambaran Perilaku Cuci Tangan Perawat Selama Pelaksanaan Tindakan Keperawatan di Ruang Asy-Syfa Bangsal Penyakit Dalam RSI Amal Sehat Sragen. / diunduh tanggal 30 November Notoadmodjo, Soekidjo Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. Parsinahingsih, Sri Hunun Dan Supratman Gambaran Pelaksanaan Kewaspadaan Universal Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi Surakarta /463/1d.pdf?sequence=1 Berita Ilmu Keperawatan ISSN , Vol. 1 No.1, Maret 2008 :19-24 diunduh tanggal 30 November Rifao, Veithzal dan Deddy Mulyadi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Pers. Siagian, Sondang P Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta : PT. Bina Aksara. Stoner, Jamea A.F. Management, 2nd edition Jakarta : Relangga. Susilo, Joko Kepatuhan Pada Perawat Yang Telah Mengikuti Pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun Skripsi. FKM UI Depok. Thoha, Miftah Perilaku Organisasi : konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. WHO Guiddelines on Hand Hygiene in Health Care. Genewa.

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: ) JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015 RELATIONSHIP OF NURSING CHARACTERISTICS WITH THE IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash di IGD RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Endiyono 1*, Faisal Dwi Prasetyo 2 1,2 Program

Lebih terperinci

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT PELAKSANA DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG Relationship Management Function Of The

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Peran Kepala Ruang Terhadap Motivasi Kerja 1 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Chanifah 1, Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS 2 1 Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTISEPTIC HAND RUB PADA PENUNGGU PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL DAHLIA KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BREBES Dea Afra Firdausy *),

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013 1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Setyowati

Oleh : Rahayu Setyowati FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) 48 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) NURSES KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION (Study at

Lebih terperinci

OLEH: Hernani L 1 Gerardina Sri Redjeki 2 Sudibyo Supardi 3 ARTIKEL ILMIAH

OLEH: Hernani L 1 Gerardina Sri Redjeki 2 Sudibyo Supardi 3 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA HIV / AIDS DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA 2014 ASSOCIATION

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Jurnal Endurance (3) October 07 (80-84) HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Susi Widiawati Ona Apriana Diah Merdekawati 3 Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Ali Antono ¹, Chilyatiz Zahroh ² ¹ ² Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul

Lebih terperinci

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL (INOS) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN INOS DI RUANG BEDAH RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008

Lebih terperinci

PENGARUH KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN CUCI TANGAN SEBELUM PEMASANGAN INFUS TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS

PENGARUH KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN CUCI TANGAN SEBELUM PEMASANGAN INFUS TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS PENGARUH KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN CUCI TANGAN SEBELUM PEMASANGAN INFUS TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS Suratun, Gustina, Sunardi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email: suratunharyono@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON Faktor Faktor Motivasi Eksternal yang Mempengaruhi Perawat dalam Penggunaan Handscoon dalam Perawatan Luka di Ruang Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH UMUM DAERAH KOTA SEMARANG 3 ABSTRAK Latar belakang : Supervisi adalah salah

Lebih terperinci

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan Teguh Irawan 1 ; Siwi Sri Widhowati 2 1 Prodi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG 1, F. Sri Susilaningsih 1, Afif Amir Amrullah 1 1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ABSTRAK Infeksi nosokomial

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan tidak bisa terlepas dari keselamatan pasien, yang merupakan suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT DENGAN SISTEM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SETJONEGORO WONOSOBO Susindah sugiharti 1, Marsito 2, Rina saraswati 3 1, 2, 3 Jurusan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk mengetahui status kesehatan pasien yang paling utama. Keluarga pasien mempunyai hak untuk diberitahukan tentang

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse s Objective Workload Based on Time and Motion Study

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE Work Motivation Relationship with Nurse Satisfaction in Inpatient Units of Majene General Hospital

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 Athanasia Budi Astuti, Sunarsih Rahayu, Sri Mulyanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HANI HANIFAH 201110201020 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE Sukron 1 I Made Kariasa 2

TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE Sukron 1 I Made Kariasa 2 Page 1 TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE Sukron 1 I Made Kariasa 2 1 Sukron: Mahasiswa Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN (Nurse s Knowledge and Attitude Prevented Nosocomial Infection in Washed Hands Practice) Rita Rahmawati*, Mey Susanti**

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode penelitian ini bersifat kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional dimana semua variabel yang ditetapkan diteliti pada waktu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA Raden R. O. K. Soeprodjo*, Chreisye K. F. Mandagi *, Sulaemana

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL. Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL. Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL Di RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh : M. MUHEN KHOLIDI NIM. 12612230 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014 Ade Irawati 1, Ns. Alini, M.Kep 2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ROKAN HULU MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG SARJANA TAHUN 2014 Ade Irawati 1, Ns. Alini,

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KELENGKAPAN PENCATATAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 Relationship Of Knowledge And Attitudes Of Women With Preterm Labor In

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH 47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB 4 METODE PE ELITIA BAB 4 METODE PE ELITIA 4.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian noneksperimental dengan menggunakan metode survei yang bersifat deskriptif analitik, yang digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** dillaherfina@rocketmail.com, Hp 085263333536 Abstract The purpose of this

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Bahtiar, Yusup Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal.

Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal. Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal. Dwi Ari Mulyani 1, Tri Hartiti 2, Vivi Yosafianti P 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

Lebih terperinci

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**. HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif B. Tempat dan Waku Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Meity Asshela 1), Swito Prastiwi 2), Ronasari Mahaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016 Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016 Deri Ade Pratama *), Dyah Ernawati **) *) Alumni S1

Lebih terperinci

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni 11 BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Iin Inayah dan Wahyuni Stikes Jenderal A.Yani Cimahi RSK. Bhakti Wara Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SRI WULANDARI 201210201141 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Liza Salawati, Nasyaruddin Herry Taufik dan Andi Putra Abstrak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kejadian infeksi nosokomial mengindikasikan rendahnya kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan (Huber, 2010). Pencegahan pengendalian infeksi nosokomial adalah program yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015 Ns. Apriza, M.Kep EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015 Ns. Apriza, M.Kep Dosen S1 Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang

BAB III KERANGKA PENELITIAN. membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel yang BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai Healthcare Associated Infections (HAIs), yaitu infeksi yang berhubungan dengan asuhan pelayanan kesehatan, merupakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Rita Afni Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DI RSUP M. JAMIL PADANG Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI UGD RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA KOTA PONTIANAK NOVERIANSYAH AKBAR NIM I31112077

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI 0 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI ARTIKEL ILMIAH Oleh: RINA MURDYANINGSIH NIM. ST 13061 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI Tiur Dame Uli Silalahi ˡ ², Novy H. C. Daulima ³ 1. Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO Factors Related to The Performance Of Nurses In Inpatient Units Of General Hospital Emergency Lamaddukelleng

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Factors Associated With The Utilization of Health Services in The Health Tamalanrea Makassar City St.Rachmawati,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Obstetri Ginekologi. A.2. Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu Penelitian ini

Lebih terperinci

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI 1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG

UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang Niken.sukesi@yahoo.co.id Abstrak Latarbelakang:

Lebih terperinci