Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Transkripsi

1 HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN RUANG RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DI RSUP M. JAMIL PADANG Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT This study aims to determine the relationship of student perception factors toward the management of inpatient satisfaction in Clinical Practice of Nursing at Dr M. Jamil Padang. The descriptive study was correlation with cross sectional approach. The population in this study was all students who have carried out clinical nursing practice in inpatient Dr M. Jamil Padang. The study was analyzed using univariate and bivariate with chi square test. The results showed that more than half (55.2% of the students) are not satisfied in nursing and clinical practice, more than half (53.4%). There is a significant relationship between student perception about inpatient management with satisfaction of nursing students in clinical practice. It is needed to increase the ability of clinical skills assessment form directly to the students. Keywords (Key Word): perception -satisfaction - nursing students ABSTRAK Praktek klinik keperawatan mahasiswa di ruang rawat inap merupakan wahana yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menterjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam pembelajaran nyata yang merupakan variasi dari kemampuan intelektual dan ketrampilan psikomotor. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Faktor Persepsi Mahasiswa dalam Pengelolaan Ruang Rawat Inap Terhadap Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawatan di RSUP M. Jamil Padang. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah melaksanakan praktek klinik keperawatan di ruang rawat inap RSUP M. Jamil Padang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan chi square test. Hasil menunjukkan bahwa lebih dari separo (55,2% mahasiswa) tidak puas dalam praktek klinik keperawata dan lebih dari separo (53,4%) Pengelolaan Ruang Rawat Inap kurang. Didapatkan. Ada hubungan bermakna antara Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan. Perlu peningkatkan kemampuan keterampilan klinik berupa penilaian langsung kepada mahasiswa saat melkukan tindakan keperawatan diruangan, Menyediakan lingkungan praktek yang dibutuhkan mahasiswa, adanya ruang khusus untuk diskusi mahasiswa keperawatan Keywords (Key Word): Persepsi, Kepuasan- Mahasiswa 56

2 Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015 PENDAHULUAN Praktek klinik keperawatan mahasiswa di ruang rawat inap merupakan wahana yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menterjemahkan pengetahuan teoritis ke dalam pembelajaran nyata yang merupakan variasi dari kemampuan intelektual dan ketrampilan psikomotor. Melalui praktek klinik keperawatan memberikan manfaat mampu mengadakan inovasi dalam pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan, membina sikap dan tingkah laku profesional, menerapkan metode baru sesuai perkembangan pengetahuan dan teknologi keperawatan, meningkatkan keahlian dan keterampilan prosedur tindakan keperawatan serta meningkatkan mutu keperawatan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah. Standar kompetensi dan kurikulum D3 keperawatan (Dep Kes RI (2006), mahasiswa keperawatan yang praktek klinik keperawatan di ruang rawat inap secara khusus bertujuan mengembangkan profesionalisme dalam upaya meningkatkan kualitas penampilan kerja, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kerja sama dalam tim kesehatan secara harmonis serta memberikan pengalaman belajar awal dalam proses memperkenalkan mahasiswa kepada kondisi kerja nyata bidang kesehatan. Kepala ruangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kegiatan keperawatan di ruangan. Menurut Astuti Yuni Nursani (1996), bahwa kepala ruangan merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan dan di rumah sakit termasuk salah satu manager keperawatan yang melakukan fungsi supervisi adalah kepala ruangan. Dep Kes RI (1999), juga menyatakan bahwa salah satu tugas kepala ruangan yaitu melaksanakan fungsi pengawasan atau supervisi. Keberhasilan praktek klinik keperawatan mahasiswa sangat ditentukan bagaimana pengelolaan ruang rawat inap selama praktek mahasiswa. Kegiatan praktek klinik ini akan dipersepsikan mahasiswa sebagai bentuk pengalaman yang dibutuhkan sesuai harapannya. Semakin besar pengalaman yang didapatkannya sesuai dengan yang diharapkan, maka akan menimbulkan kepuasan kerja selama praktek. Sebagaimana menurut Oliver (1980) dalam Supranto (2001) bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil yang dirasakannya dengan harapannya Menurut Abraham Maslow 57

3 Indrawati; Hubungan Faktor Persepsi,,,,,,,,,,,, hal bahwa kepuasan seseorang sangat ditentukan oleh pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkatan/hirarki meliputi : pemenuhan kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, pengakuan dan aktualisasi. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa mahasiswa praktek keperawatan kurang mendapat pengawasan dari kepala ruangan. Mahasiswa menyatakan kurang dilibatkan dalam diskusi dan pemecahan masalah, tidak selalu diajak saat melakukan prosedur tindakan keperawatan, jarang di dampingi oleh pembimbing saat melakukan prosedur tindakan keperawatan, serta masih menumpuknya mahasiswa di tempat ruang perawat atau station perawatan karena tidak disediakan tempat/ruang khusus selama praktek di ruangan. Menjawab fenomena tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Faktor Persepsi Mahasiswa dalam Pengelolaan Ruang Rawat Inap Terhadap Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawatan di RSUP M. Jamil Padang tahun METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.untuk mengetahui Hubungan Faktor Persepsi Mahasiswa dalam Pengelolaan Ruang Rawat Inap Terhadap Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawatan di RSUP M. Jamil Padang tahun Penelitian dilaksanakan di Prodi keperawatan Padang Jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Prodi Keperawatan Padang. yang telah melaksanakan praktek klinik keperawatan di ruang rawat inap yang sama. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Keperawatan Padang yang mewakili kelompok populasi yang telah melaksanakan praktek klinik keperawatan di ruang rawat inap yang sama. Pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner yang berisi pernyataan yang berhubungan dengan variabel penelitian yang harus dijawab oleh responden. Untuk kuesioner pada variabel bebas dan terikat dikembangkan sesuai indikator variabelnya. Analisa data secara univariat dan bivariat secara komputerisasi menggunakan dengan chi square test. 58

4 Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015 HASIL PENELITIAN Responden penelitian semua mahasiswa tingkat III Prodi Keperawatan Padang yang telah mengikuti praktek klinik keperawatan di RSUP DR. M. Djamil a. Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawata Padang semester V Tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 46 orang wanita dan 12 orang pria. Secara umum hasil penelitian sebagai berikut; Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawatan di RSUP M.Jamil Padang Tahun 2013 Kepuasan Mahasiswa dalam Praktek Klinik Keperawatan f % Tidak Puas Puas ,2 44,8 Total Tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari separo responden (55,2%) tidak puas dalam praktek klinik keperawatan. b. Persepsi Mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Persepsi Mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap di RSUP M.Jamil Padang Tahun 2013 Persepsi Mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap f % Kurang 31 53,4 Baik 27 46,6 Total Tabel 2 menunjukkan bahwa lebih dari separo (53,4%) Persepsi mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap kurang. c. Hubungan Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan. Tabel 3. Distribusi Frekwensi responden berdaarkan Persepsi mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan di RSUP M.Jamil Padang Tahun 2013 Pengelolaan Ruang Rawat Inap Kepuasan Mahasiswa Total Tidak Puas Puas F % f % f % P Value Kurang 19 61, , Baik 7 25, , Total 26 44, , ,015 59

5 Indrawati; Hubungan Faktor Persepsi,,,,,,,,,,,, hal Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan tidak puas paling tinggi pada Pengelolaan Ruang Rawat Inap kurang yaitu sebesar 61,2% dibandingkan dengan Pengelolaan Ruang Rawat Inap baik yaitu 25,9% Hasil uji statistic didapatkan nilai Pv = 0,015 (p<0,05) maka didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara Persepsi mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan di RSUP M.Jamil Padang Tahun PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan tidak puas paling tinggi pada Persepsi mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap kurang yaitu sebesar 61,2% dibandingkan dengan Persepsi mahasiswa tentang Pengelolaan Ruang Rawat Inap baik yaitu 25,9% Hasil uji statistic didapatkan nilai Pv = 0,015 (p<0,05) maka didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan di RSUP M.Jamil Padang Tahun Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penggunaan keterampilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perawat-perawat lain dibawah pengawasannya untuk pembagian tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai. Menurut Kron (1987), menyatakan bahwa agar tujua keperawatan tercapai diruang rawat inap diperlukan berbagai kegiatan dalam menetapkan keterampilan kepemimpinan. Salah satu kegiatan keterampilan kepemimpinan yang terkait adalah pemberian bimbingan. Marquis dan Houstan (1994), mengemukakan bahwa bila bawahan menerima perhatian khusus dari pemimpin maka kinerja akan meningkat. Hal ini sesuai dengan sebaran jawaban persepsinya tentang kepemimpinan pembimbing klinik. Sebagian besar mahasiswa menyatakan diberi kesempatan dalam melakukan tindakan keperawatan 51% dan menyatakan tidak setuju bila tidak diarahkan dalam melakukan tindakan keperawatan diruangan sehingga sebagaimana diyatakan Robbin (2001) 60

6 Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015 bahwa kepuasan kerja sebagai tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dapat dicapai. Burred an Rofle (1990), menyatakan bahwa supervisi klinis adalah sebagai proses formal dimana seorang siswa terlibat dalam pengalamannya dengan orang yang lebih berpengalaman untuk belajar dan meningkatkan keahlian terapan melalui penggunaan bahan dan permasalahan sehingga dapat diselesaikan secara lebih baik. Berdasarakan sebaran jawaban mahasiswa tentang persepsinya terhadap supervisi kepala rikan masukanangan masih ditemukan 15% kurang membantu memberikan masukan tentang alternative pemecahan masalah yang dihadapi, 17% kurang memotivasi semangat kerja mahasiswa selama praktek keperawatan. Menurut Hezberg bahwa supervise merupakan salah satu factor yang berkaitan dengan kontak pekerjaan yang dapat menentukan kepuasan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasul penelitian disimpulkan bahwa lebih dari separo mahasiswa TK III Prodi Keperawatan tidak puas dalam praktek klinik keperawatan. Lebih dari separo Pengelolaan Ruang Rawat Inap kurang baik. Ada hubungan bermakna antara Pengelolaan Ruang Rawat Inap dengan kepuasan mahasiswa dalam praktek klinik keperawatan di RSUP M.Jamil Padang Disarankan bagi Manajemen Rumah Sakit agar dapat meningkatkan kemampuan keterampilan klinik berupa penilaian langsung kepada mahasiswa saat melkukan tindakan keperawatan diruangan, memberikan pujian kepada mahasiswa bila melakukan dengan benar, memberikan umpan balik kepada mahasiswa terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan. Menyediakan lingkungan praktek yang dibutuhkan mahasiswa, adanya ruang khusus untuk diskusi mahasiswa keperawatan. Bagi institusi pendidikan keperawatan. Meningkatkan kerjasama dan kesepakatan secara teknissistem praktek mahasiswa yang diterapkan diruangan. 61

7 Indrawati; Hubungan Faktor Persepsi,,,,,,,,,,,, hal DAFTAR PUSTAKA Aditama. Tj (2004). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi kedua. Universitas Indonesia, Jakarta Arwani & Supriyatno (2005). Manajemen Bangsal Keperawatan, Jakarta, EGC Azrul. A (1996). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. DepKes RI.(2001) Pedoman Pelayanan RS Kelas B, Cetakan pertama, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, 1 Pusdiknakes DepKes RI. (2006) Pedoman Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan bagi Pendidikan Diploma III Keperawatan, Jakarta Pusdiknakes BPPSDM DepKes RI (2006) Standar Pembelajaran Praktik DIII Keperawatan, Jakarta Gillies, DA. (1994) Manajemen Keperawatan suatu Pendekatan, Edisi 2., terjemahan Illinois : WB : W.B. Saunders Company Hadi, M (2003) Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Kinerja perawat Pelaksana pada Rumah Sakit berbasis Militer dan Non Militer di Jakarta, Tesis, Jakarta: Program Pasca Sarjana FIK-UI Handoko, T. (1998). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi 2. BPPE. Yogyakart 62