BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet (www.idx.co.id)"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis dan sumber data didalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dari situs internet ( dan ( berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada periode Sumber data lainnnya berasal dari Indonesian Capital Market Directory ( ICMD ). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan jenis dan sumber data yang digunakan penulis, maka penulis tidak langsun datang ke perusahaan melainkan mengunjungi situs di Bursa Efek Indonesia ( dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Januari Batasan Operasional Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi penelitian pada hal hal sebagai berikut :

2 a. Data laporan yang digunakan adalah laporan keuangan antar sektor yang berbeda pada perusahaan perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan tanggal listing perusahaan. b. Menggunakan rasio keuangan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan antar sektor yang berbeda pada perusahaan perusahaan yang go public dengan cara membandingkan rasio perusahaan yang data keuangannya terdapat pada Rasio rasio keuangan yang diambil didalam penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas (current ratio), rasio solvabilitas (debt to equity ratio), rasio profitabilitas (net profit margin), dan rasio aktivitas (total asset turnover). 3.4 Defenisi Operasional Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : Rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengindentifikasikan kondisi keuangan perusahaan. Jenis jenis rasio keuangan yang dipakai didalam penelitian ini adalah dengan cara membandingkan rasio keuangan perusahaan yang data keuangannya terdapat pada situs Sehingga rasio keuangan yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Menurut Harmono (2009) rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayarkewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa

3 perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Ratio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio) dimana merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut : Current Ratio = Current Asset Current Liabilities 2. Rasio Aktivitas Menurut Harmono (2009) rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Rasio aktivitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah total asset turnover (TATO) dimana merupakan alat untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva didalam penjualan. Rumus untuk menghitung total asset turnover (TATO) adalah sebagai berikut : Total Asset Turnover = Net Sales Average Total Assets 3. Rasio Profitabilitas

4 Menurut Harmono (2009) rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM) dimana merupakan laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Rumus untuk menghitung net profit margin ( NPM ) adalah sebagai berikut : Net Net Pr ofit margin = Income After Net Sales tax 4. Rasio Solvabilitas Menurut Harmono (2009) rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER) dimana rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Total Total Debt Shareholder' s Equity

5 3.5 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menjadikan seluruh objek atau populasi untuk diteliti tetapi dapat juga mengambil sebagian saja dari keseluruhan objek penelitian untuk diteliti. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan non perbankan yang terdiri antar sektor yang berbeda yang melakukan go public tahun di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dari banyak perusahaan antar sektor yang berbeda yang tercatat telah melakukan go public pada tahun terdapat 12 perusahaan yang memenuhi kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut : 1. Sampel yang listing dan menerbitkan laporan keuangan selama 6 tahun berturut turut yaitu tahun Sampel mempunyai laporan tahunan yang berakhir tanggal 31 Desember. Dalam tabel 3.1 berikut adalah 12 nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel penelitian :

6 Tabel 5.1 Daftar Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT Bisi Internasional Tbk. BISI 2 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO 3 PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN 4 PT Elnusa Tbk. ELSA 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG 6 PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. JKON 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS 9 PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA 10 PT Bakri Telecom Tbk. BTEL 11 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES 12 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA Sumber : ICMD (2011) 3.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan didalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi dokumentasi, yang dilakukan dengan meneliti dokumen dokumen yang berasal dari perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.7 Teknis Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif yaitu proses pengumpulan, penyajian, dan meringkas berbagai karakteristik dari data dalam upaya untuk menggambarkan data tersebut secara memadai (Singgih, 2003:32). Alat analisis data ini disajikan dengan menggunakan table distribusi

7 frekuensi absolute yang menggambarkan angka angka presentase, rata-rata, median, kisaran, standar deviasi. 2. Analisis Komparatif Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis komparatif yaitu teknik analisis data yang dilakukan melalui analisis perbandingan. Sebelum diuji, dilakukan perhitungan rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan antar sektor yang berbeda yg melakukan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimaksudkan untuk melihat adanya peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun). Dalam melakukan kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data yang meliputi: a. Menentukan Nilai Rasio Likuiditas, Nilai Rasio Aktivitas, Nilai Rasio Profitabilitas, dan Nilai Rasio Solvabilitas dengan menggunakan rumus: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang mampu membayarkewajiban jangka pendeknya tepat waktu berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Ratio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

8 rasio lancar dimana merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus untuk menghitung current ratio adalah sebagai berikut : Current Ratio = 2. Rasio Aktivitas Current Asset Current Liabilities Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Rasio aktivitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah total asset turnover (TATO) dimana merupakan alat untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva didalam penjualan. Rumus untuk menghitung total asset turnover (TATO) adalah sebagai berikut : Total Asset Turnover = Net Sales Average Total Assets 3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM) dimana merupakan laba bersih dibagi penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya

9 laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Rumus untuk menghitung net profit margin (NPM) adalah sebagai berikut : Net Net Pr ofit margin = Income After Net Sales tax 4. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER) dimana rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rumus untuk menghitung debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Total Total Debt Shareholder' s Equity b. Menentukan tingkat rata-rata (mean) dari seluruh rasio untuk seluruh sampel tahun dengan menggunakan rumus: n Xi _ i=1 X r.j = N

10 Keterangan : _ X = Mean sampel r = Rasio keuangan j = Jumlah perusahaan i = Perusahaan ke n n = Jumlah sampel c. Analisis perkembangan tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat aktivitas, dan tingkat solvabilitas tahun Indipenden Sample T-Test Indipendent Sample T-Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok. Indipenden disini berarti 2 kelompok tersebut tidak saling terkait, tidak saling berhubungan, berasal dari 2 populasi berbeda. (Situmorang, t al.2010:41). Hipotesis yang ada terbagi menjadi 2 yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). H0 menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara nilai CR, TATO, NPM, DER pada Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction. Ha menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara nilai CR, TATO, NPM, DER pada Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction. Dengan menggunakan tingkat signifikansi (ά) 5%. Jika nilai Asyim.sig (2-tailed) > taraf nyata (ά) maka H0 diterima, artinya

11 data penelitian memiliki mean yang tidak berbeda, sebaliknya jika nilai Asyim.sign (2-tailed) < taraf nyata (ά) maka Ha diterima, artinya data penelitian memiliki mean berbeda.

12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public), yang melakukan listing pada tahun Dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, diperoleh 12 perusahaan sebagai objek penelitian. Berikut akan diuraikan secara ringkas mengenai profil perusahaan yang menjadi sampel berdasarkan tanggal listing di BEI, klasifikasi sektor usaha, Nilai Rasio Likuiditas, Nilai Rasio Aktivitas, Nilai Rasio Profitabilitas, dan Nilai Rasio Solvabilitas 1. Tanggal Listing di Bursa Efek Indonesia Tabel 4.1 Tanggal Listing Perusahaan di BEI NO NAMA PERUSAHAAN KODE LISTING 1 PT Bisi Internasional Tbk. BISI PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN PT Elnusa Tbk. ELSA PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. JKON PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA PT Bakri Telecom Tbk. BTEL PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA Sumber : ICMD dan www. Idx. Co. id (data diolah, 2011)

13 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa perusahaan yang listing paling awal di Bursa Efek Indonesia adalah PT Malindo Feedmill Tbk. yaitu pada tanggal 10 Februari Sedangkan perusahaan dengan tanggal listing paling akhir adalah PT Yanaprima Hastapersada Tbk, yaitu pada tanggal 5 Maret Klasifikasi berdasarkan Sektor Usaha. Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa terdapat 9 sektor usaha. Sektor usaha dalam objek penelitian ini didominasi oleh Sektor Agriculture, Forestry and Fishing ada 2 perusahaan, Sektor Animal Feed and Husbandry ada 1 perusahaan, Sektor Mining Service ada 2 perusahaan, Sektor Construction ada 2 perusahaan, Sektor Manufacturing ada 1 perusahaan, Sektor Transportation Service ada 1 perusahaan, Sektor Telecomunication ada 1 perusahaan, Sektor Wholesale and Retail Trade ada 1 perusahaan, serta Sektor Real Estate ada 1 perusahaan.

14 Sumber : ICMD Tabel 4.2 Kalsifikasi Perusahaan berdasarkan Sektor Usaha NO NAMA PERUSAHAAN KODE SEKTOR USAHA 1 PT. Bisi Internasional Tbk. BISI Agriculture 2 PT Sampoerna Agro Tbk. SGRO Agriculture 3 PT Malindo Feedmill Tbk. MAIN Animal Feed and Husbandry 4 PT Elnusa Tbk. ELSA Mining Service 5 PT Indo Tambang Raya Megah Tbk. ITMG Mining Service 6 PT Total Bangun Persada Tbk. TOTL Construction 7 PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama JKON Construction Tbk. 8 PT Yanaprima Hastapersada Tbk. YPAS Manufacturing 9 PT Bakri Telecom Tbk. BTEL Telecomunication 10 PT Ace Hardware Indonesia Tbk. ACES Retail Trade 11 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA Real Estate 12 PT Indonesia Air Transport Tbk. IATA Transportation 3. Nilai Rasio Likuiditas Tabel 4.3 Current Ratio (CR) NO SEKTOR KODE CURRENT RATIO (CR) Agriculture BISI SGRO Animal Feed MAIN Mining Service ELSA ITMG Constructions TOTL JKON Manufacturing YPAS Telecomunication BTEL Retail Trade ACES Real Estate BAPA Transportation IATA Jumlah Rata rata Keseluruhan CR

15 Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Current Ratio tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar

16 4. Nilai Rasio Aktivitas Tabel 4.4 Total Assets Turnover (TATO) NO SEKTOR KODE TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) Agriculture BISI SGRO Animal Feed MAIN Mining Service ELSA ITMG Constructions TOTL JKON Manufacturing YPAS Telecomunication BTEL Retail Trade ACES Real Estate BAPA Transportation IATA Jumlah Rata rata Keseluruhan TATO Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah ) Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar 4.50 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar 2.87 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.15 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Malindo

17 Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.01 dan terendah dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 2.11 dan terendah dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar Nilai Total Assets Turnover tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 1.01 dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Rasio Profitabilitas Tabel 4.5 Net Profit Margin (NPM) NO SEKTOR KODE NET PROFIT MARGIN (NPM) Agriculture BISI SGRO Animal Feed MAIN Mining Service ELSA ITMG Constructions TOTL JKON Manufacturing YPAS Telecomunication BTEL Retail Trade ACES Real Estate BAPA Transportation IATA Jumlah Rata rata Keseluruhan NPM Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah )

18 Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate, sebesar Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bisi International Tbk dari sektor Agricultur, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transport Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Sevice, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation, sebesar Nilai Net Profit Margin tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Indonesia Air Transportation Tbk dari sektor Transportation.

19 6. Nilai Rasio Solvabilitas Tabel 4.6 Debt to Equity Ratio (DER) NO SEKTOR KODE DEBT TO EQUITY RATIO (DER) Agriculture BISI SGRO Animal Feed MAIN Mining Service ELSA ITMG Constructions TOTL JKON Manufacturing YPAS Telecomunication BTEL Retail Trade ACES Real Estate BAPA Transportation IATA Jumlah Rata rata Keseluruhan DER Sumber : www. Idx.co.id ( 20 Januari 2011, data diolah ) Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2005 dimiliki oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2006 dimiliki oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, sebesar 5.53 dan terendah dimiliki oleh PT. Bakrie Telecom Tbk dari sektor Telecomunication, sebesar Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Total Bangun Persada Tbk dari sektor Construction, sebesar 1.89 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar dan terendah dimiliki oleh PT. Ace

20 Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2009 dimiliki oleh PT. Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 6.35 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar Nilai Debt to Equity Ratio tertinggi tahun 2010 dimiliki oleh PT. Bekasi Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, sebesar 4.96 dan terendah dimiliki oleh PT. Ace Hardware Tbk dari sektor Retail Trade, sebesar Deskripsi Nilai Rata Rata Keseluruhan Sektor Perusahaan (CR, TATO, NPM dan DER) Deskripsi nilai rata - rata Rasio Likuiditas (CR), Rasio Aktivitas (TATO), Rasio Profitabilitas (NPM), dan Rasio Solvabilitas (DER) adalah: Tabel 4.7 Rata-Rata Keseluruhan CR, TATO, NPM dan DER Pada Sektor Perusahaan di BEI Periode No Nama Perusahaan Keterangan CR TATO NPM DER 1 PT. Bisi Internasional Tbk PT Sampoerna Agro Tbk PT Malindo Feedmill Tbk PT Elnusa Tbk PT Indo Tambang Raya Megah Tbk PT Total Bangun Persada Tbk PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk PT Yanaprima Hastapersada Tbk PT Bakri Telecom Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT Bekasi Asri Pemula Tbk PT Indonesia Air Transport Tbk Rata rata Keseluruhan Sektor Perusahaan Sumber: (20 Januari 2011, diolah)

21 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 2 sektor perusahaan yang memiliki nilai Rasio Likuiditas di atas rata - rata keseluruhan Rasio Likuiditas Sektor Perusahaan yaitu sebesar Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT. Bisi Internasional Tbk dari sektor Agricultur, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade. Tingginya rasio ini memberikan informasi tentang baiknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek perusahaan sehingga dapat mengurangi hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Aktivitas di atas rata rata total keseluruhan nilai Rasio Aktivitas Sektor Perusahaan yaitu sebesar 1.04, terdiri dari 4 sektor perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain yaitu PT Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, PT Total Bangun Persada Tbk dan PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk dari sektor Construction, serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade. Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Profitabilitas diatas rata rata total keseluruhan Rasio Profitabilitas yaitu sebesar 7.10, terdiri dari 4 perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT. Bisi Internasional Tbk dan PT Sampoerna Agro Tbk dari sektor Agricultur, PT Indo Tambang Raya Megah Tbk dari sektor Mining Service, PT Ace Hardware Indonesia Tbk dari sektor Retail Trade, serta PT Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate.

22 Perusahaan yang memiliki nilai Rasio Solvabilitas diatas rata rata total keseluruhan Rasio Solvabilitas yaitu sebesar 4.10, terdiri dari 2 sektor perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut antara lain PT Malindo Feedmill Tbk dari sektor Animal Feed, serta PT Bekasi Asri Pemula Tbk dari sektor Real Estate. 4.2 Analisis Komparatif (Indipendent Sample T-Test) Uji beda Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji perbedaan antara satu populasi dengan populasi lainnya, yang dimana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan berdasarkan CR, TATO, NPM, DER antar sektor yang satu dengan yang lainnya. Disini sektor yang akan dibandingkan adalah sektor yang memiliki lebih dari 1 perusahaan yaitu Sektor Agricultur dengan Sektor Mining, Sektor Agricultur dengan Sektor Construction dan Sektor Mining dengan Sektor Construction Current Ratio (CR) 1. CR Sektor Agricultur CR Sektor Mining Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji beda CR menggunakan metode Independent Sample T-Test dengan pengolahan data SPSS 18. Group Statistics Tabel 4.8 Group Statistic SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR AGRIKULT MINING

23 Pada tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.9 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Differenc Std. Error 95% Confidence Interval of the F Sig. t df tailed) e Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 8.758E Pada tabel 4.9 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 8.758E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.9 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat

24 dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. CR Sektor Agricultur CR Sektor Construction Tabel 4.10 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR AGRIKULT CONSTRUC Pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) CR Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.11 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. 95% Confidence Interval (2- Mean Std. Error of the F Sig. T df tailed) Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 9.913E

25 Pada tabel 4.11 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 9.913E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.11 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda. 3. CR Sektor Mining CR Sektor Construction Tabel 4.12 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CR MINING CONSTRUC Pada tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) CR Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) CR Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian).

26 Tabel 4.13 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. 95% Confidence Interval (2- Mean Std. Error of the F Sig. t df tailed) Lower Upper CR Equal variances Equal variances not 3.148E Pada tabel 4.13 menunjukkan F-hitung untuk CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.148E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai CR dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) CR Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda.

27 4.2.2 Total Assets Turnover (TATO) 1. TATO Sektor Agricultur TATO Sektor Mining Tabel 4.14 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO AGRIKULT MINING Pada tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.15 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 2.244E O Equal variances not Pada tabel 4.15 menunjukkan F-hitung untuk TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 2.244E17 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena

28 probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.15 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. TATO Sektor Agricultur TATO Sektor Construction Tabel 4.16 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO AGRIKULT CONSTRUC Pada tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) TATO Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian).

29 Tabel 4.17 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. T df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 4.636E O Equal variances not Pada tabel 4.17 menunjukkan F-hitung untuk TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 4.636E14 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.17 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda.

30 3. TATO Sektor Mining TATO Sektor Construction Tabel 4.18 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TATO MINING CONSTRUC Pada tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) TATO Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.19 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper TAT Equal variances 4.256E O Equal variances not

31 Pada tabel 4.19 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai TATO dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) TATO Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda Net Profit Margin (NPM) 1. NPM Sektor Agricultur NPM Sektor Mining Tabel 4.20 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM AGRICULT MINING Pada tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian).

32 Tabel 4.21 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.217E M Equal variances not Pada tabel 4.21 menunjukkan F-hitung untuk NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.217E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.21 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda.

33 2. NPM Sektor Agricultur NPM Sektor Construction Tabel 4.22 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM AGRICULT CONSTRUC Pada tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) NPM Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.23 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.212E M Equal variances not Pada tabel 4.23 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena

34 probabilitas < 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah sama. 3. NPM Sektor Mining NPM Sektor Construction Tabel 4.24 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NPM MINING CONSTRUC Pada tabel 4.24 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) NPM Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian).

35 Tabel 4.25 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper NP Equal variances 3.109E M Equal variances not Pada tabel 4.25 menunjukkan F-hitung untuk NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 3.109E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.25 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai NPM dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) NPM Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda.

36 4.2.4 Debt to Equity Ratio (DER) 1. DER Sektor Agricultur DER Sektor Mining Tabel 4.26 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER AGRICULT MINING Pada tabel 4.26 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Mining. Rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.27 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DER Equal variances 9.998E Equal variances not Pada tabel 4.27 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama)

37 adalah 9.998E15 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.27 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur dengan Sektor Mining adalah berbeda. 2. DER Sektor Agricultur DER Sektor Construction Tabel 4.28 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER AGRICULT CONSTRUC Pada tabel 4.28 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Agricultur dan 2 pada sektor Construction. Ratarata (mean) DER Sektor Agricultur adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian).

38 Tabel 4.29 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DER Equal variances 1.673E Equal variances not Pada tabel 4.29 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 1.673E18 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.29 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Agricultur dengan Sektor Construction adalah berbeda.

39 3. DER Sektor Mining DER Sektor Construction Tabel 4.30 Group Statistic Group Statistics SEKTOR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean DER MINING CONSTRUC Pada tabel 4.30 dapat dijelaskan bahwa jumlah data yang diuji adalah sebanyak 2 pada sektor Mining dan 2 pada sektor Construction. Rata-rata (mean) DER Sektor Mining adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Nilai rata-rata (mean) DER Sektor Construction adalah dengan standar deviasi (akar dari varian). Tabel 4.31 Indipendent Sample T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Lower Upper DE Equal variances 1.105E R Equal variances not Pada tabel 4.31 menunjukkan F-hitung untuk DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua varians populasi adalah sama) adalah 1.105E21 dengan probabilitas Oleh karena itu, karena

40 probabilitas < 0.05 maka H1 diterima atau kedua varians dari populasi tersebut adalah berbeda. Pada tabel 4.31 juga menunjukkan bahwa t-hitung untuk nilai DER dengan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua rata-rata populasi identik) adalah dengan probabilitas Oleh karena itu, karena probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, atau secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua nilai rata-rata (mean) DER Sektor Mining dengan Sektor Construction adalah berbeda Pembahasan Beberapa pertimbangan bagi perusahaan yang akan menetapakan kinerja keuangan yaitu Pertama, Dari segi CR, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka tidak dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Dari segi DER, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Mining jika perusahaan dilihat dari faktor

41 kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Mining berbeda. Kedua, Dari segi CR, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka tidak dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction sama. Dari segi DER, perbandingan Sektor Agricultur dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Agricultur dengan Sektor Construction berbeda. Ketiga, Dari segi CR, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi TATO, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction

42 jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka dapat dibuktikan secara statistik bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi NPM, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik dapat dibuktikan Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda. Dari segi DER, perbandingan Sektor Mining dengan Sektor Construction jika perusahaan dilihat dari faktor kemampuan perusahaan meningkatkan kinerja perusahaannya, maka secara statistik tidak dapat dibuktikan bahwa Sektor Mining dengan Sektor Construction berbeda.

43 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian tentang perbandingan rasio rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan yang melakukan go public sebagai indikator kinerja perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Terdapat perbedaan yang signifikan pada perusahaan antar sektor yang berbeda yang melakukan go public yang terdaftar di BEI untuk periode tahun b. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan antar sektor yang berbeda, baik rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas serta rasio solvabilitas menunjukkan adanya peningkatan kinerja keuangan yang diharapkan. Ini terjadi karena perusahaan perusahaan tersebut mendapatkan dana tambahan dari masyarakat untuk membayar hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan. Perusahaan juga mampu meningkatkan laba dengan tujuan menarik investor sebanyak banyaknya sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualan serta efisiensi perusahaan. Perusahaan juga diharapkan harus mampu semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja perusahaannya di tahun berikutnya.

44 5.2 Saran Berdasarkan analisa yang telah diuraikan diatas ada beberapa saran yang dapat sampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian mengenai Rasio Keuangan ini hanya terbatas pada informasi internal keuangan dalam masing masing perusahaan terutama dari laporan keuangan. Oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya juga menggunakan data keuangan yang akurat. 2. Bagi investor yang bermaksud melakukan investasi sebaiknya memperhatikan rasio keuangan khususnya Rasio profitabilitas karena berdasarkan penelitian rasio tersebut mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laba yang diperoleh setiap tahunnya.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1 ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE 2003 2007 MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 : 3). Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering digunakan adalah laba. PSAK No. 25 tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang sering digunakan adalah laba. PSAK No. 25 tahun 2011 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan perusahaan yang tercermin dalam kinerja manajemennya. Salah satu parameter kinerja perusahaan yang sering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Menurut Nazir (2011) Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Sehingga variabel adalah objek penelitian

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs  dan melalui Indonesian Capital Market Directory BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia yang melalui internet dengan situs www.idx.co.id dan melalui Indonesian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added)

LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added) LAMPIRAN 1 UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV EVA (Economic Value Added) Uji Kolmogorov Smirnov EVA (Economic Value Added) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EVA N 15 Normal Parameters a Mean 1.12E12 Std. Deviation

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja 37 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja keuangan dan harga saham perdana yang mengalami underpricing. Kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: 11211799

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan publik seperti yang terdapat pada pasal 1 angka 22 UUPM lebih menekankan pada kuantitas penyebaran efek tersebut di masyarakat dan aspek

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics Lampiran 1 ed Samples Statistics 1 2 3 4 5 6 7 8 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Current Ratio Sebelum Akuisisi 1,2367 3,12662,07311 Set Sebelum Akuisisi,0587 3,02684,01550 Current Ratio Sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sample Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan properti sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Jenis dan desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

I. PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptives

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Descriptives BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Deskripsi data dari masing-masing variabel penelitian yang meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan sektor indutri kontruksi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan sektor indutri kontruksi 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan sektor indutri kontruksi dan bangunan yang telah go public dan juga tercatat di Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : 27213313 PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM Latar Belakang Dalam pengertian umum laporan keuangan adalah setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut: 1. perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomik yang dapat dipakai untuk penilaian dan pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT RATIO (DR), DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BEI

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT RATIO (DR), DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BEI PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT RATIO (DR), DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DI BEI Diajukan Oleh : SITI QOMARIYAH NIM : 2008-11-054 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek Indonesia) dan diperoleh dari Pusat Riset

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian atas Pengukuran profitabilitas perusahaan ini adalah jenis penelitian komparatif yakni penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN FIRM SIZE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA Dian Pramesti 1*, Anita Wijayanti 2, Siti Nurlaela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini melakukan survey di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pusat referensi pasar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA), (STUDI PADA BANK UMUM GO PUBLIC YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2011) Henry

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan proses pengolahan dan pengujian data yang meliputi pengujian hipotesis yang terdiri dari tujuh hipotesis. Pengujian hipotesis

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE 2008-2012 Nama : Yuyun Fitriyani NPM : 28210809 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dari penelitian adalah PT. Bumi Serpong Damai. Tbk yang beralamat di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang 15322. Periode penelitian dari tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk

METODE PENELITIAN. ada hubungannya dengan masalah yang dianalisis, disajikan dalam bentuk 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah diolah oleh pihak pengumpul data primer serta melalui studi pustaka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala stres kerja tidak muncul dalam waktu yang bersamaan. Kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling. 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kompratif untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Uji beda akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN PT MALINDO FEEDMILL, TBK. DAN ENTITAS ANAK Lusianawati lucyana2193@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE (Studi kasus pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan merupakan Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Chariri dan Ghozali (2007)

BAB II LANDASAN TEORI. biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Chariri dan Ghozali (2007) 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan selisih positif antara pendapatan dalam suatu periode dan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan laba. Chariri dan Ghozali (2007)

Lebih terperinci