Jakarta, Desember 2016 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jakarta, Desember 2016 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Perkenan, Bimbingan dan Ridho-Nya, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya serta dapat meningkatkan kinerjanya dalam mengemban tugasnya dan dapat menyelesaikan Laporan Kinerjanya (LaKIP). Laporan Kinerja (LaKIP) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan pada Tahun Anggaran Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun dan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun yang secara berjenjang diturunkan dari Nawacita Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebagai salah satu Unit Organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden No. 15 i

3 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, antara lain menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Selama tahun 2016, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan telah melaksanakan program Pengembangan Pembiayaan Perumahan yang terdiri dari 2 Indikator Kinerja Program (IKP) yaitu: 1. Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah; 2. Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan. Akhir kata, semoga laporan kinerja (LaKIP) ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban Unit Organisasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada masyarakat atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi. Jakarta, Desember 2016 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISTILAH... viii LAMPIRAN... ix IKHTISAR EKSEKUTIF... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Kedudukan Tugas Pokok Fungsi Struktur Organisasi Permasalahan Utama Sistematikan Penyajian Laporan BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tujuan dan Sasaran Strategis Arah dan Kebijakan Strategi Arah Kebijakan Strategi Kerangka Regulasi Program dan Kegiatan Kerangka Kelembagaan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun BAB III KAPASITAS ORGANISASI Sumber Daya Manusia (SDM) Sarana dan Prasarana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Realisasi Anggaran BA. 033, BA dan BA Analisa Kapasitas Organisasi Efektifitas dan Efisiensi iii

5 BAB V PENUTUP Kesimpulan Rekomendasi LAMPIRAN... iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Gambar 1.9 Bapak Menteri PUPR didampingi Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan pada saat wawancara dengan media terkait Ground Breaking General Land Bekasi... 2 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan mewakili Bapak Menteri PUPR dalam acara Musda ke VII REI Provinsi NTT guna Menyukseskan Program Satu Juta Rumah... 2 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan melaksanakan kegiatan dalam rangka Pencanangan Percepatan Implementasi Dalam Mendukung Program Pembangunan Satu Juta Rumah... 4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Permbiayaan Perumahan... 5 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Bersama Para Pimpinan Eselon II Dilingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan... 5 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan... 7 Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan... 8 Struktur Organisasi Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan Struktur Organisasi Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Gambar 1.10 Struktur Organisasi Direktorat Bina Sistem Permbiayaan Perumahan Gambar 1.11 Struktur Organisasi Direktorat Evaluasi Bantuan Permbiayaan Perumahan Gambar 1.12 Struktur Organisasi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Gambar 1.13 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan bersama Direktur Utama BLU-PPDPP dan para Direktur di lingkungan BLU-PPDPP Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Saat Menyampaikan Sambutan Pada Acara Indonesia Banking Expo Dan Menjawab Pertanyaan Dari Media Cetak/Elektronik Bapak Menteri PUPR Saat Menerima Dokumen UU TAPERA Yang Telah Disahkan Oleh DPR-RI Pembangunan Perumahan Bagi MBR Melalui Bantuan Subsidi FLPP di Daerah Bukit Sambirejo Provinsi JawaTengah Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Saat Penandatanganan PKO Bersama SMF dan ASBANDA Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Menyampaikan Paparannya Pada Acara Expo Di Bursa Efek Indonesia v

7 Gambar 2.6 Kerangka Kelembagaan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Gambar 3.1 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Jabatan Gambar 3.2 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Golongan Gambar 3.3 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenjang Pendidikan Gambar 3.4 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenis Kelamin Gambar 3.5 Jumlah (%) Pegawai Non PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Gambar 4.1 Pembangunan perumahan bagi MBR dengan menggunakan dana subsidi Pemerintah melalui FLPP di Kabupaten Tasikmalaya Gambar 4.2 Pembangunan perumahan bagi MBR dengan menggunakan dana subsidi Pemerintah melalui FLPP di Mataram, Provinsi NTB Gambar 4.3 Rapat pembahasan dalam rangka Penerimaan Bantuan Pinjaman Luar Negeri dari Bank Dunia vi

8 DAFTAR TABEL Tabel II.1 Kegiatan Prioritas Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Anggaran Tabel III.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Jabatan Tabel III.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Golongan Tabel III.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Jenjang Pendidikan Tabel III.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenis Kelamin Tabel III.5 Jumlah Pegawai Non PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel III.6 Jumlah Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel III.7 Pagu Anggaran Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel IV.1 Capaian Kinerja Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tabel IV.2 Capaian Indikator Kinerja Tabel IV.3 Penyaluran Dana KPR-FLPP Tahun Tabel IV.4 Penyaluran Dana SSB Tahun Tabel IV.5 Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel IV.6 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dan Tahun 2015 (Tahun Sebelumnya) Tabel IV.7 Penyaluran Dana KPR-FLPP Berdasarkan Bank Pelaksana Tahun Tabel IV.8 Regulasi di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel IV.9 MoU di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel IV.10 PKO di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun Tabel IV.11 Capaian Indikator Kinerja Tabel IV.12 Tabel IV.13 Penyaluran Dana KPR-FLPP Berdasarkan Provinsi Tahun Realisasi Kinerja Dan anggaran Pada Unit Kerja Eselon II vii

9 DAFTAR ISTILAH BLU-PPDPP Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan BMN Barang Milik Negara BPD Bank Pembangunan Daerah BPJS Badan Pemberi Jaminan Sosial BP2BT Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan BUM Bantuan Uang Muka DJPpP Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan FLPP Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan IKP Indikator Kinerja Program KPR Kredit Pemilikan Rumah LJK Lembaga Jasa Keuangan LKB Lembaga Keuangan Bank LKBB Lembaga Keuangan Bukan Bank MBR Masyarakat Berpenghasilan Rendah MoU Memorandum of Understanding NPK Norma, Peraturan, dan Kriteria PK Perjanjian Kinerja PKO Perjanjian Kerjasama Operasional PMN Penyertaan Modal Negara PNS Pegawai Negeri Sipil PUPR Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SDM Sumber Daya Manusia SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional SMF Sarana Multigriya Finansial SP3K Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit SSA Subsidi Selisih Angsuran SSB Subisidi Selisih Bunga SSM Subsidi Selisih Margin Tapera Tabungan Perumahan Rakyat TWP Tabungan Wajib Perumahan viii

10 LAMPIRAN Lampiran I : Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Lampiran II : Penjelasan Singkat Mengenai Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampiran III : Perjanjian Kinerja Masing-Masing Unit Kerja Eselon II Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan; Lampiran IV : Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Online Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Lampiran V : Daftar Isian Pelaksanaan anggaran (DIPA) BA. 033 Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan; Lampiran VI : Daftar Isian Pelaksanaan anggaran (DIPA) BA. 033 Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan; Lampiran VII : Daftar Isian Pelaksanaan anggaran (DIPA) BA Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan; Lampiran VIII : Revisi ke 01 Daftar Isian Pelaksanaan anggaran (DIPA) BA Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan tanggal : 21 Desember 2016; Lampiran IX : Daftar Isian Pelaksanaan anggaran (DIPA) BA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan; Lampiran X : Notulen Rapat Tentang Pembiayaan KPR Sejahtera Dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Tanggal 16 Nopember 2016; Lampiran XI : Surat Kejaksaan Agung Republik Indonesia Nomor B-1514/D/Dek/12/2016, Tertanggal 29 Desember 2016; Lampiran XII : Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. ix

11 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun , telah dijabarkan Visi jangka menengah, yaitu Mewujudkan sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan dalam bidang pembiayaan perumahan adalah: (1) mengembangkan skema-skema bantuan pembiayaan perumahan, sebagai upaya meningkatkan keterjangkauan MBR untuk menempati hunian yang layak; (2) meningkatkan jumlah lembaga keuangan yang mendapat fasilitas bantuan pembiayaan perumahan, sebagai upaya memperluas akses MBR untuk mendapatkan KPR; (3) Mendorong pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan, khususnya pembiayaan jangka panjang, sebagai upaya menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan; (4) mendorong dan meningkatkan investasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; dan (5) meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembiayaan perumahan. Untuk mencapai apa yang telah tertuang dalam pernyataan visi, misi, tujuan, strategi kebijakan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, ditetapkan Program Pengembangan Pendanaan dan Sistem Pembiayaan Perumahan sebagai program teknis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebagai Unit Organisasi Eselon I. Sedangkan Sasaran Program (Outcome) dari Program Pengembangan Pendanaan dan Sistem Pembiayaan Perumahan adalah Meningkatnya rumah tangga berpenghasilan rendah yang menghuni dan atau memiliki rumah layak huni yang mendapat bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan. Pada tahun 2016, target penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar unit rumah dan Bantuan Subsidi Selisih Bunga sebesar unit rumah, sehingga total target keseluruhan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sesusai yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja adalah sebesar unit rumah. Target tersebut belum dapat direalisasikan dikarenakan pencapaian kinerjanya hanya mencapai unit rumah atau x

12 setara dengan 34,76%. Capaian tersebut terdiri dari capaian: 1) Indikator Kinerja Program (IKP) 1: Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat dari target 8,93% hanya dapat terealisasi sebesar 3,11% atau dengan capaian sebesar 34,76%; dan capaian IKP 2: Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan dari target 23,95% hanya dapat terealisasi sebesar 8,33% atau dengan capaian sebesar 34,76%. Total anggaran yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp ,- yang terdiri dari : BA. 033 sebesar Rp ,- BA sebesar Rp ,- BA sebesar Rp ,- Secara umum, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Untuk itu, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan akan terus berupaya dan berkinerja lebih giat dengan menyempurnakan kebijakan yang telah ada, mengoptimalkan pencapaian Sasaran Program, meningkatkan kinerja melalui pengembangan sumber daya manusia dan akan selalu berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga serta para pemangku kepentingan (stakeholder) di bidang pembiayaan perumahan sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan di tahun mendatang. xi

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan komitmen global, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun menetapkan bahwa sasaran pokok pembangunan perumahan dan kawasan permukiman jangka panjang adalah terpenuhinya rumah yang layak huni dan terjangkau yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan yang memadai, yang harus didukung oleh sistem pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien dan akuntabel. Dalam rangka mewujudkan sasaran pokok tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melaksanakan berbagai program pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun yang dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) pada instansi Pemerintah sudah dicanangkan sejak pemberlakuan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan diterapkan secara bertahap mulai tahun Dalam penyusunan ABK, setiap instansi Pemerintah terlebih dahulu harus menyusun Rencana Strategis atau strategic planning. Dari sisi evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari APBN, Presiden RI telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti dari Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang menyebutkan bahwa Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja, Unit Organisasi dan Kementerian Negara/Lembaga menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. 1

14 Upaya perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain: Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja. Dalam Laporan Kinerja ini disusun dan dikoordinasikan dengan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR dan Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR sebagai koordinator penyusunan Laporan Kinerja di internal Kementerian PUPR, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai koordinator penyusunan Laporan Kinerja di lingkungan instansi pemerintah. Gambar 1.1 : Bapak Menteri PUPR didampingi Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan pada saat wawancara dengan media terkait Ground Breaking General Land Bekasi Gambar 1.2 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan mewakili Bapak Menteri PUPR dalam acara Musda ke VII REI Provinsi NTT guna Menyukseskan Program Satu Juta Rumah 2

15 1.2 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka kedudukan, tugas, dan fungsi Direktorat Jenderal Pembiayaan adalah sebagai berikut: Kedudukan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dipimpin oleh Direktur Jenderal Tugas Pokok Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem pembiayaan perumahan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah; d. pengendalian pelaksanaan bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah; e. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembiayaan perumahan; f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembiayaan perumahan; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembiayaan perumahan; 3

16 h. pelaksanaan administrasi direktorat jenderal pembiayaan perumahan; dan i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Gambar 1.3 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan melaksanakan kegiatan dalam rangka Pencanangan Percepatan Implementasi Dalam Mendukung Program Pembangunan Satu Juta Rumah 4

17 Struktur Organisasi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dibantu oleh beberapa Unit Kerja Eselon II seperti yang tertuang dalam berikut ini : Gambar 1.4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Gambar 1.5 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan bersama para pimpinan Eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 5

18 Adapun secara rinci Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan adalah sebagai berikut : 1) Sekretariat Direktorat Jenderal; Tugas : Melaksanakan pemberian dukungan pengelolaan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Fungsi : pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana; pelaksanaan administrasi anggaran serta evaluasi dan pelaporan anggaran pelaksanaan urusan keuangandan penatausahaan barang milik negara pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal; dan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi advokasi hukum, pemberian pertimbangan hukum serta penyelenggaraan komunikasi publik Direktorat Jenderal. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas: a. Bagian Anggaran dan Evaluasi; b. Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana; c. Bagian Keuangan dan Umum; dan d. Bagian Hukum dan Komunikasi Publik. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumhan adalah sebagai berikut: 6

19 Gambar 1.6 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 2) Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan; Tugas : Melaksanakan koordinasi dan penyusunan standar dan keterpaduan perencanaan, strategi pembiayaan dan analisis pasar perumahan, kemitraan, pengelolaan data dan informasi, serta pemantauan dan pelaporan di bidang pembiayaan perumahan Fungsi : pelaksanaan koordinasi dan penyusunan standar dan keterpaduan perencanaan direktorat jenderal pembiayaan perumahan; pelaksanaan koordinasi penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembiayaan perumahan; penyiapan strategi pembiayaan dan analisis pasar perumahan; penyiapan dan pengelolaan data dan informasi di bidang pembiayaan perumahan; 7

20 koordinasi dan pembinaan perencanaan program dan administrasi kerja sama dan kemitraan; pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program di bidang pembiayaan perumahan; dan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. Direktorat Perencanaan Permbiayaan Perumahan terdiri atas: a. Subdirektorat Standar dan Keterpaduan Perencanaan; b. Subdirektorat Strategi Pembiayaan dan Analisa Pasar Perumahan; c. Subdirektorat Kemitraan; d. Subdirektorat Data dan Informasi; e. Subdirektorat Pemantauan dan Pelaporan; dan f. Subbagian Tata Usaha. Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Pembiayaaan Perumahan adalah sebagai berikut: Gambar 1.7 Struktur Organisasi Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan 8

21 3) Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan; Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pola pembiayaan perumahan Fungsi : penyusunan rencana dan laporan di bidang pengembangan pola pembiayaan perumahan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan pola pembiayaan dan investasi perumahan; penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pola pembiayaan rumah umum, rumah swadaya dan mikro perumahan; penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan pola investasi rumah tapak dan rumah susun; pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah; dan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. Direktorat Pola Permbiayaan Perumahan terdiri atas: a. Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan; b. Subdirektorat Pola Pembiayaan Rumah Umum; c. Subdirektorat Pola Pembiayaan Rumah Swadaya dan Mikro Perumahan; d. Subdirektorat Pola Investasi Perumahan dan Subbag Tata Usaha. Struktur Organisasi Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan adalah sebagai berikut: 9

22 Gambar 1.8 Struktur Organisasi Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan 4) Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan; Tugas : Melaksanakan penyiapan pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan. Fungsi : penyusunan rencana dan laporan di bidang pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan; penyiapan penyusunan rumusan dan pelaksanaan fasilitasi kebijakan pendayagunaan sumber pembiayaan primer; penyiapan penyusunan rumusan dan pelaksanaan fasilitasi kebijakan pendayagunaan sumber pembiayaan sekunder; penyiapan penyusunan rumusan dan pelaksanaan fasilitasi kebijakan pendayagunaan sumber tabungan perumahan; 10

23 penyiapan penyusunan rumusan dan pelaksanaan fasilitasi kebijakan pendayagunaan sumber pembiayaan lainnya; dan pelaksanaan tata usaha Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan. Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan terdiri atas: a. Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan; b. Subdirektorat Sumber Pembiayaan Primer; c. Subdirektorat Sumber Pembiayaan Sekunder; d. Subdirektorat Sumber Tabungan Perumahan dan Pembiayaan Lainnya; dan e. Subbagian Tata Usaha. Struktur Organisasi Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan adalah sebagai berikut: Gambar 1.9 Struktur Organisasi Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan 11

24 5) Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan. Tugas : Melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembiayaan perumahan. Fungsi : penyusunan rencana dan laporan di bidang bina sistem pembiayaan perumahan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bina sistem pembiayaan perumahan; penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi pelembagaan sistem pembiayaan perumahan di wilayah I meliputi Sumatera, Provinsi Banten, DKI, dan Jawa Barat; penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi pelembagaan sistem pembiayaan perumahan di wilayah II meliputi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimanatan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara; dan penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi pelembagaan sistem pembiayaan perumahan di wilayah meliputi III Sulawesi, Maluku dan Papua. Direktorat Bina Sistem Permbiayaan Perumahan terdiri atas: a. Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan; b. Subdirektorat Sistem Pembiayaan Wilayah I; c. Subdirektorat Sistem Pembiayaan Wilayah II; d. Subdirektorat Sistem Pembiayaan Wilayah III; dan e. Subbagian Tata Usaha. Struktur Organisasi Direktorat Bina Sistem Permbiayaan Perumahan adalah sebagai berikut: 12

25 Gambar 1.10 Struktur Organisasi Direktorat Bina Sistem Permbiayaan Perumahan 6) Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Tugas : melaksanakan penyiapan pengendalian pelaksanaan kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah Fungsi : penyiapan koordinasi rencana dan penyusunan laporan kinerja direktorat di bidang evaluasi bantuan pembiayaan perumahan; penyiapan pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan di wilayah I meliputi Sumatera; penyiapan pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan di wilayah II meliputi Jawa dan Bali; penyiapan pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan di wilayah III meliputi Kalimantan dan Sulawesi; 13

26 penyiapan pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan di wilayah IV meliputi Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua; pelaksanaan tata usaha Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Direktorat Evaluasi Bantuan Permbiayaan Perumahan terdiri atas: a. Subdirektorat Evaluasi Wilayah I; b. Subdirektorat Evaluasi Wilayah II; c. Subdirektorat Evaluasi Wilayah III; d. Subdirektorat Evaluasi Wilayah IV; dan e. Subbagian Tata Usaha. Struktur Organisasi Direktorat Evaluasi Bantuan Permbiayaan Perumahan adalah sebagai berikut: Gambar 1.11 Struktur Organisasi Direktorat Evaluasi Bantuan Permbiayaan Perumahan 14

27 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyusun peraturan, kebijakan dan skema/mekanisme penyaluran subsidi/bantuan pembiayaan perumahan dalam pelaksanaan penyaluran anggaran subsidinya dibantu oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP) dengan cara mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Adapun tugas dan fungsi unit kerja Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan : Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka kedudukan, tugas, dan fungsi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sebagaimana diuraikan berikut ini. : Kedudukan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan adalah unsur pendukung dalam pelaksanaan program pengembangan pembiayaan perumahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan dipimpin oleh Kepala Pusat yang selanjutnya disebut Direktur Utama. Tugas Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan merupakan unit organisasi non eselon yang mempunyai tugas melaksanakan penyaluran dan pengelolaan dana pembiayaan perumahan. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan menyelenggarakan fungsi: 15

28 a. Pelayanan pembiayaan perumahan; b. Pengelolaan keuangan; c. Pengelolaan operasi kegiatan; d. Pengelolaan urusan umum dan hukum; e. Pelaksanaan pemeriksaan intern; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. Susunan organisasi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sebagaimana gambar di bawah ini: Gambar 1.12 Struktur Organisasi Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dewan Pengawas Direktur Utama Satuan Pemeriksa Intern Direktur Layanan Direktur Keuangan Direktur Operasi Direktur Umum dan Hukum Divisi Pemasaran Divisi Perencanaan dan Anggaran Divisi Teknologi Informasi Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Kerjasama Divisi Tata Laksana Keuangan Divisi Database Divisi Hukum Divisi Verifikasi Divisi Akuntansi Divisi Pemantauan dan Evaluasi Divisi Humas Divisi Rumah Tangga dan Aset 16

29 Gambar 1.13 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan bersama Direktur Utama BLU-PPDPP dan para Direktur di lingkungan BLU-PPDPP 1.3 Permasalahan Utama Beberapa isu strategis yang perlu mendapatkan penanganan secara komprehensif untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni dan terjangkau bagi MBR: 1. Peningkatan daya beli atau kemampuan masyarakat untuk membeli rumah kurang sebanding dengan peningkatan harga jual rumah Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar US (dolar Amerika) dan harga minyak Tahun 2016 yang cenderung turun mengakibatkan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga memberikan dampak pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya MBR. Dampak yang sangat terasa adalah pada lapisan masyarakat yang rentan, yaitu masyarakat pekerja di mana resiko pemutusan hubungan kerja sangat mungkin terjadi pada mereka. Resiko ini memberikan dampak pada kemampuan atau daya beli (purchasing power) untuk sektor perumahan. Disamping berdampak langsung kepada masyarakat, juga berpengaruh pada sektor perbankan, institusi keuangan, serta sektor konstruksi perumahan mengingat kondisi finansial dari masing-masing sektor tersebut saling terkait satu sama lain. Salah satu komponen dasar harga rumah yaitu tanah juga turut melambung harganya, akibatnya harga jual rumah semakin meningkat. Hal tersebut 17

30 memberikan dampak pada seluruh lapisan masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki rumah. 2. Penggalangan, Pemupukan dan Pemanfaatan dana yang belum optimal Dana-dana di luar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih sangat terbuka kemungkinannya untuk digalang, dipupuk dan dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan perumahan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dana-dana tersebut bersumber dari dana masyarakat, dana tabungan perumahan, dana asuransi, dana pensiun dan dana-dana lainnya. Saat ini, dana masyarakat umumnya disimpan dalam instrumen keuangan jangka pendek seperti deposito, giro, tabungan, dan instrumen surat berharga lainnya. Sejatinya, dana-dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan dengan masa tenor panjang seperti untuk pembiayaan perumahan. 3. Pengelolaan dana secara berkesinambungan Dana-dana yang dimanfaatkan untuk pembiayaan perumahan dan kawasan permukiman sangatlah terbatas. Saat ini, dana yang digunakan untuk bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR, sebagian besar berasal dari dana APBN yang semakin lama semakin terbatas ketersediaannya. Oleh karena itu, ke depan pengelolaan dana yang ada harus dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini perlu didukung dengan berbagai aturan yang memberikan peluang untuk mengelola dana-dana secara lebih fleksibel, tidak hanya yang bersumber dari dana APBN, tetapi juga dari dana-dana non APBN. 4. Sinergi antara para pemangku kepentingan (stakeholders) bidang pembiayaan perumahan yang belum optimal Sistem pembiayaan perumahan mestinya didukung oleh seluruh stakeholders pembiayaan perumahan. Namun sampai saat ini hal itu masih belum sepenuhnya terjadi. Sehingga masih sering dijumpai halhal yang menghambat sistem pembiayaan perumahan seperti: belum optimalnya pemanfaatan sumber-sumber dana jangka panjang, 18

31 perangkat peraturan yang belum mendukung operasionalisasi pasar pembiayaan sekunder perumahan, pasar pembiayaan primer perumahan yang belum efisien, dan belum sepenuhnya penerapan pembangunan perumahan yang berbasis kawasan permukiman. Secara garis besar permasalahan umum yang terjadi dalam pembiayaan perumahan dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Masih terbatasnya bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR untuk memiliki Rumah Sejahtera, termasuk masih terbatasnya skema/pola bantuan pembiayaan perumahan (availability) bagi masyarakat berpenghasilan rendah; 2. Masih rendahnya daya beli atau kemampuan (affordability) MBR pada sektor perumahan, baik untuk membeli rumah yang disediakan oleh pengembang maupun untuk meningkatkan kualitas rumah yang sudah tidak layak huni; 3. Masih terbatasnya akses MBR ke lembaga keuangan untuk mendapatkan KPR (accessibility) terutama keluarga di sektor informal; dan 4. Masih terjadinya mismatch dalam pembiayaan perumahan akibat sedikitnya ketersediaan dana murah jangka panjang dalam pembiayaan perumahan (sustainability) Dalam pelaksanaan kinerjanya tahun 2016 untuk mewujudkan visi dan misi organisasi tidak selamanya tanpa kendala dan permasalahan. Permasalahan dan kendala utama yang dihadapi pada tahun 2016 ini adalah masih belum optimalnya penyerapan subsidi dana pembiayaan perumahan melalui skema mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan juga Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka (BUM). Sehingga hal ini berpengaruh besar dalam capaian realisasi kinerja baik secara keuangan maupun fisik. 1.4 Sistematika Penyajian Laporan Laporan Kinerja (LaKIP) ini menggambarkan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan pada tahun anggaran Capaian Kinerja di tahun anggaran 2016 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja tahun 19

32 anggaran 2016 yang telah ditandatangani antara Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sebagai tolok ukur keberhasilan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. Dengan pola pikir tersebut, sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tahun 2016, disusun sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama dan isu strategis yang sedang dihadapi organisasi; Bab II Perencanaan Kinerja Pada bab ini disajikan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 meliputi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016; Bab III Kapasitas Organisasi Pada bab ini disajikan secara ringkas Kapasitas Organisasi tentang Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bab IV Akuntabilitas Kinerja 4.1. Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pada sub bab ini disajikan capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 20

33 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 3. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 4. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Realisasi Anggaran BA. 033 Dan BA. 999 Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Analisa Kapasitas Organisasi Pada sub bab ini diuraikan mengenai kapasitas organisasi khususnya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja (PK). 4.4 Efektifitas dan Efisiensi Pada sub bab ini diuraikan mengenai efektifitas dan efisiensi didalam menjalankan kinerjanya dengan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia guna untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja (PK). Bab V Penutup Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan rekomendasi dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2016 serta langkahlangkah apa yang akan dilakukan untuk kedepannya. 21

34 BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Kondisi Umum Rumah merupakan hak dasar setiap Warga Negara Indonesia karena kebutuhan dasar manusia setelah pangan dan sandang adalah rumah. Pada tingkatan dasar rumah merupakan tempat berlindung dari berbagai macam gangguan, baik cuaca, binatang, maupun manusia lain. Rumah juga berfungsi sebagai sarana penting dalam membangun moral dan persemaian budaya yang selanjutnya menentukan kualitas generasi bangsa di masa yang akan datang. Tantangan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan hak dasar manusia itu sangatlah besar dan kompleks khususnya dalam rangka pemenuhan perumahan. Dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang terus meningkat, menyebabkan semakin pentingnya kebutuhan rumah dalam rangka pemenuhan sarana kehidupan bagi masyarakat. Masalah lainnya yaitu belum optimalnya pemanfaatan sumbersumber dana jangka panjang bagi pembiayaan perumahan melalui intermediary lembaga pembiayaan sekunder perumahan. Hal ini disebabkan karena minimnya dukungan perangkat-perangkat peraturan untuk operasionalisasi lembaga pembiayaan sekunder perumahan tersebut. Kondisi ini secara langsung menjadi faktor penyebab utama belum optimalnya pasar pembiayaan sekunder perumahan. 22

35 Dalam pasar pembiayaan primer perumahan hampir sama dengan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Sampai saat ini kondisi pasar pembiayaan primer perumahan di Indonesia masih belum efisien baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Tingginya biaya pengurusan perijinan dan sertifikasi tanah, belum tuntasnya permasalahan pengalihan hak tanggungan secara global dari kreditur lama ke kreditur baru, serta eksekusi hak tanggungan atas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) macet atau gagal bayar yang membutuhkan waktu yang lama ini semua merupakan masalah yang masih sering terjadi jika dlihat dari sisi penawaran. Sedangkan dari sisi permintaan, diantaranya adalah belum adanya standarisasi dokumen KPR dan standarisasi desain KPR.Dengan kondisi itulah biaya pembangunan rumah yang dibangun oleh pengembang maupun perorangan dinilai masih cukup tinggi. Gambar 2.1 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan saat menyampaikan sambutan pada acara Indonesia Banking Expo dan menjawab pertanyaan dari media cetak/elektronik Potensi dan Permasalahan Potensi atau Peluang Pembiayaan Perumahan dalam rangka meningkatkan daya beli dan aksesibilitas MBR, antara lain: Sumber-Sumber Pembiayaan yang dapat digalang dan dimanfaatkan melalui pelembagaan yang terintegrasi, antara lain: 23

36 Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) FLPP merupakan mekanisme bantuan pembiayaan perumahan melalui penyediaan dana murah jangka panjang yang berasal dari APBN yang dipadukan dengan dana bank penerbit KPR dengan menggunakan metode blended financing. Dengan blended financing diharapkan tingkat suku bunga KPR dapat diturunkan, khususnya untuk KPR yang diperuntukkan bagi MBR. Dengan kebijakan ini diharapkan tingkat suku bunga KPR dapat ditekan dan dipertahankan sebesar 1 (satu) digit sepanjang masa tenor pinjaman. Ke depan diupayakan agar sumber pembiayaan FLPP tidak hanya sebatas dari dana APBN namun juga melibatkan dana-dana jangka panjang lainnya seperti dana Taperum-PNS atau lainnya. Tabungan Perumahan Rancangan Undangan-undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) telah disahkan menjadi undang-undang (UU) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam Rapat Paripurna ke-19 DPR RI masa persidangan III tahun , di gedung DPR RI, pada hari Selasa, tanggal 23 Pebruari Gambar 2.2 : Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat berpidato dan menerima Dokumen UU TAPERA yang telah disahkan oleh DPR-RI 24

37 Tabungan Perumahan merupakan pelembagaan pembiayaan perumahan dimana masyarakat melakukan kontribusi dengan membayar iuran sebelum mendapatkan KPR. Untuk mewujudkan itu, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono bersama-sama dengan DPR sudah menyiapkan RUU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Tabungan Perumahan pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu, Tabungan Wajib Perumahan (compulsory saving), Perjanjian Tabungan Uang Muka dan Cicilan (contractual saving), dan tabungan sukarela perumahan (voluntary saving for housing). Tabungan perumahan merupakan salah satu konsep mobilisasi dana masyarakat melalui cara menabung pada Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Khusus untuk contractual saving Pemerintah dapat saja memberikan insentif atas nilai uang yang ditabung oleh masyarakat. Dengan contractual saving, masyarakat mengumpulkan sejumlah uang yang akan digunakan sebagai uang muka untuk memanfaatkan fasilitas kredit dari LJK (dalam hal ini Bank) dengan keuntungankeuntungan tertentu, seperti suku bunga pinjaman yang lebih rendah, masa pinjaman yang bisa lebih lama, dan lain sebagainya. Bank sebagai pengelola contractual saving menerima tabungan dari masyarakat. Tabungan tersebut dikenakan bunga tertentu dan ditambah dengan dana pendamping dari Pemerintah. Hal ini dilakukan untuk memberikan insentif pada masyarakat untuk menabung uang muka pada Bank sebelum mendapatkan fasilitas pinjaman perumahan (KPR) dari Bank tersebut. 25

38 Apabila skema tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, Pemerintah dapat menempuh alternatif lain yaitu melalui integrasi tabungan perumahan kedalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Apabila langkah ini yang dilakukan maka Pemerintah harus merevisi 2 Undang- Undang, yaitu Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dana Jangka Panjang Dana-dana jangka panjang yang ada saat ini seperti Dana Haji, Dana Asuransi, Dana Pensiun, Dana BPJS, Dana Taperum-PNS, dan Dana TWP TNI/POLRI dapat didayagunakan untuk membantu pembiayaan perumahan. Penempatan dana-dana jangka panjang tersebut pada dasarnya dapat ditempatkan melalui pembelian obligasi yang diterbitkan oleh Bank BTN, KIK-EBA yang diterbitkan PT. SMF atau deposito pada Bank BTN. Dengan menempatkan dana-dana jangka panjang pada instrumen keuangan yang diterbitkan oleh lembagalembaga yang mempunyai fokus dalam pembiayaan perumahan maka mismatch pembiayaan perumahan diharapkan dapat diatasi. Namun hal tersebut masih belum terwujud, diperlukan upaya-upaya terobosan agar dana-dana tersebut dapat didayagunakan untuk pembiayaan perumahan, antara lain melalui revisi peraturan perundang-undangan yang mengatur penempatan dana-dana tersebut atau melalui penerbitan instruksi presiden. Bank BTN sebagai bank untuk pembiayaan perumahan BTN pertama kali menyalurkan KPR bersubsidi pada tahun 1976, tepatnya pada tanggal 10 Desember 26

39 1976.Pada waktu itu, Bank BTN menerbitkan KPR untuk 17 unit rumah dengan total nilai kredit sebesar Rp. 37 juta. Bank BTN ditunjuk sebagai Bank untuk membiayai pembangunan perumahan berdasarkan SK Menkeu No. B.49/MK/1/1974. Mengingat Bank BTN mempunyai pengalaman yang sangat panjang dalam pembiayaan perumahan (KPR Program), maka untuk mendukung pembiayaan perumahan bagi MBR Pemerintah dapat mendorong Bank BTN menjadi bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan. Sebagai bank fokus dalam pembiayaan perumahan Bank BTN dapat memiliki portfolio pembiayaan perumahan hingga 85%. Sementara bank umum terkendala regulasi karena portofolio mereka maksimal hanya 20% di KPR. Dengan langkah ini diharapkan pembiayaan bagi penyediaan rumah bagi MBR dapat dipenuhi. Gambar 2.3 : Pembangunan Perumahan Bagi MBR Melalui Bantuan Subsidi FLPP di Daerah Bukit Sambirejo Provinsi Jawa Tengah 27

40 Bank BTN sendiri sebenarnya sudah menyiapkan diri ke arah sana dengan meluncurkan BTN Housing Finance Center (HFC). Melalui HFC, Bank BTN berusaha menjadi integrator pemangku kepentingan perumahan. Dari sisi demand misalnya, Bank BTN mempunyai berbagai produk KPR. Sedangkan dari sisi supply, selain menyediakan Kredit Konstruksi juga menyediakan fasilitas pinjaman seperti kredit lahan. Dengan HFC, Bank BTN akan merambah riset dan advisory di bidang perumahan. BTN HFC dalam implementasinya nanti akan memiliki 3 fungsi utama yaitu Learning Center, Research Center dan Advisory Center. Learning Center akan menjadi pusat edukasi perbankan dan pembiayaan perumahan Indonesia dengan berbagai bentuk program pelatihan seperti seminar, workshop dan short course yang bersertifikasi serta online subscription sebagai portal ilmu pengetahuan. Research Center merupakan pusat informasi dan inovasi perbankan dan pembiayaan perumahan Indonesia dengan berbagai program riset terkait pasar, pelaku usaha, serta tren industri perumahan. Dari kegiatan riset yang sudah dilakukan dan teruji kebenarannya akan dimasukkan dalam BTN Housing Index yang menjadi pusat data terkait dengan bisnis property. BTN Housing Index akan memperkuat posisi Bank BTN sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan. Disamping itu BTN Housing Index akan menjadi sumber informasi bagi para pelaku bisnis dan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual unit properti di Indonesia. Sementara Advisory Center merupakan pusat konsultasi properti dan pembiayaan perumahan yang 28

41 membantu melakukan analisa perumusan kebijakan dan regulasi bagi pemerintah serta mengadakan jasa konsultasi dengan pelaku industri. Lembaga Keuangan Bank/ Lembaga Keuangan Bukan Bank (Koperasi/ Multifinance). Dalam upaya membuka lebih banyak lagi akses MBR ke lembaga pembiayaan, maka Pemerintah dapat memperluas kerjasama dengan Lembaga Keuangan Bank (LKB) baik Bank Umum Nasional, BPD maupun BPR, atau dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti koperasi dan microfinance. PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) Keberadaaan PT. SMF sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan perlu ditingkatkan perannya, baik melalui penambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk meningkatkan likuiditas maupun melalui revisi Perpres No. 1 Tahun 2008, khususnya revisi mengenai batas waktu pemberian fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi LKB dan LKNB. Berdasarkan Perpres tersebut batas waktu pemberian fasilitas likuiditas adalah tahun Namun mengingat sampai saat ini peran PT. SMF sebagai lembaga intermediary dana jangka panjang masih belum optimal, maka untuk mendukung pembiayaan perumahan pemberian fasilitas likuiditas tersebut masih sangat diperlukan. Gambar 2.4 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan saat penandatanganan PKO bersama SMF dan ASBANDA 29

42 Untuk dapat melakukan penyaluran bantuan subsidi dengan mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Pemerintah telah membentuk Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan sistem pembiayaan perumahan nasional yang berkelanjutan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Ke depan pelembagaan BLU-PPDPP harus didorong untuk dapat diterapkan di tingkat Provinsi atau Kabupaten/ Kota, khususnya yang memiliki kapasitas fiskal yang besar. Penerapan BLU di daerah (BLUD) dapat menjadi instrumen dalam mengelola anggaran yang fleksibel demi kepentingan masyarakat luas. BLU/BLUD dapat mengelola APBN/APBD melewati tahun fiskal berjalan, sehingga lebih fleksibel dalam perencanaannya. Selain itu, BLU/BLUD juga dapat menerima pendapatan operasional dari layanan yang diberikan, dan dapat dimanfaatkan kembali tanpa perlu disetor ke kas Negara/Daerah terlebih dahulu. Pemanfaatan sumber dana di luar APBN/APBD Dana-dana yang ada di Perusahaan-Perusahaan Milik Negara dan Perusahaan-Perusahaan Swasta pada dasarnya dapat dimanfaatkan baik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) maupun program Corporate Social Responsibility (CSR). Program Kemitraan merupakan program perguliran dana sedangkan Bina Lingkungan merupakan program dana hibah. Saat ini, pemanfaatan dana yang ada di Perusahaan-Perusahaan, baik BUMN maupun Swasta, masih belum optimal 30

43 khususnya untuk pembiayaan maupun pendanaan perumahan. Gambar 2.5 : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan menyampaikan paparannya pada acara expo di Bursa Efek Indonesia Perumahan menjadi urusan wajib Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kota/Kabupaten. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Pemerintah Daerah), perumahan merupakan salah satu bidang yang menjadi urusan wajib Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kota/ Kabupaten. Dalam rangka menyelenggarakan urusan wajib tersebut Pemerintah Daerah tentunya harus berperan aktif membantu pemenuhan perumahan bagi masyarakatnya baik dari sisi supply maupun demand. Peran aktif Pemerintah Daerah dari sisi supply antara lain dapat berupa : o o o o Pemberian kemudahan dalam perizinan; Penyediaan PSU; Perintisan (penyediaan) Land Banking; dan Penetapan zonasi untuk rumah sejahtera. Sedangkan dari sisi demand, Pemerintah Daerah dapat menyediakan anggaran (APBD) untuk bantuan sebagian pembiayaan perumahan bagi MBR sebagai pendamping bantuan pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah. Dalam upaya membantu agar pemberian bantuan tersebut dapat dilaksanakan secara lebih akuntabel dan lebih tepat sasaran maka Pemerintah akan mengembangkan berbagai instrumen yang dapat dijadikan landasan oleh Pemerintah Daerah dalam menentukan masyarakat mana yang menjadi prioritas untuk 31

44 mendapatkan bantuan. Instrumen tersebut salah satunya housing queue. Housing queue adalah suatu alat ukur untuk menentukan kebijakan pemberian bantuan pembiayaan perumahan bagi masyarakat dengan memperhatikan berbagai hal, yaitu antara lain tempat lahir, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga dan pendapatan. Selain instrumen di atas, Pemerintah juga akan menyiapkan instrumen lain untuk membantu Pemerintah Daerah seperti Indeks Keterjangkauan (IK) dan analisis kelayakan finansial untuk investasi pembangunan berbasis kawasan. Indeks Keterjangkauan adalah suatu indeks yang dapat memberikan gambaran kepada Pemerintah Daerah tentang kemampuan secara umum masyarakat di wilayahnya untuk memenuhi kebutuhan rumah. Nilai Indeks Keterjangkauan akan berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Dari pengembangan yang sudah dilakukan, jenis Indeks Keterjangkauan yang paling mudah digunakan oleh Pemerintah Daerah adalah Indeks Keterjangkauan yang menggunakan konsep defisit anggaran. Di beberapa negara, Indeks Keterjangkauan digunakan untuk mengukur kemampuan masyarakat di suatu wilayah untuk mendapatkan pinjaman pembelian rumah sesuai harga yang ada di pasaran. Pemeringkatan Indeks Keterjangkauan menunjukkan seberapa terjangkaunya harga rumah. Semakin rendah nilai Indeks Keterjangkauan, semakin terjangkau harga rumah bagi masyarakat di wilayah tersebut. Sampai saat ini Indeks Keterjangkauan dalam kepemilikan rumah di Indonesia belum diterapkan, baik dalam lingkup Kabupaten/Kota 32

45 maupun Provinsi. Jika pun sudah, nilai Indeks Keterjangkauan yang tersedia belum mencerminkan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi yang terjadi. Indeks Keterjangkauan dapat digunakan sebagai instrumen dalam merumuskan kebijakan jenis dan skim bantuan pembiayaan bagi MBR. Sedangkan analisis kelayakan finansial untuk investasi pembangunan berbasis kawasan adalah bagian dari penilaian untuk mengetahui kelayakan proyek yang diusulkan oleh investor dalam jangka waktu tertentu ditinjau dari aspek ekonomi, terutama yang berkaitan dengan finansial atau keuangan. Analisis kelayakan finansial suatu proyek investasi dilakukan untuk mengetahui atau memprediksi sejauh mana kemampuan dalam menghasilkan keuntungan, pengembalian pinjaman, likuiditas dan stabilitas. Ketimpangan penyediaan perumahan di Indonesia terjadi baik pada sisi supply maupun demand. Tingginya permintaan tidak berbanding lurus dengan ketersediaan rumah. Faktor penyebabnya juga beragam. Mulai dari keterbatasan lahan, kebijakan yang masih kurang efektif, kemampuan pelaku usaha, serta mahalnya pasokan bahan baku menjadi aspek yang menghambat penyediaan rumah. Dari sisi permintaan, faktor pembiayaan yang terbatas menjadi kendala utama. Walaupun banyak bank di Indonesia menawarkan produk KPR, tetapi umumnya berbiaya tinggi karena tidak didukung oleh dana jangka panjang. Mengingat adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, seluruh LKB sangat selektif dalam memilih calon debitur. Sejauh ini, Lembaga Keuangan Bank (LKB) sangat kurang dalam 33

46 memfasilitasi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap. Akibatnya mereka mendapatkan kesulitan dalam membiayai pembangunan/ perbaikan rumah walaupun dilakukan secara swadaya. Sementara itu, peran Pemerintah Daerah dalam pembiayaan perumahan masih belum optimal. Pemerintah Daerah sampai saat ini masih fokus pada pendanaan infrastuktur perumahan. Kedepan kita mengharapkan agar Pemerintah Daerah terlibat secara aktif dalam pembiayaan perumahan, baik melalui penerbitan obligasi perumahan maupun melalui pelembagaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pembiayaan perumahan. Dana kelolaan BLUD sifatnya bergulir dan apabila dikelola secara good governance akan sangat membantu dalam pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Sampai saat ini baru 1 (satu) Kota yang sudah menerapkan BLUD pembiayaan perumahan yaitu kota Solo. Ke depan Pemerintah harus mendorong kota-kota besar dan metropolitan lainnya untuk menerapkan BLUD pembiayaan perumahan Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Nasional tahun untuk menjadikan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan azas gotong royong melalui pembangunan nasional yang lebih cepat, kuat, inklusif serta berkelanjutan, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjabarkan Visi tersebut ke dalam Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu sebagai berikut: 34

47 Visi Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Misi Misi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, adalah: 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi; 2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim; 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua ; 4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antar daerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI; 5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang 35

48 terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan menetapkan visi dan misi bidang pembiayaan perumahan. Visi dan Misi penyelenggaraan pembiayaan perumahan didasarkan pada kondisi yang ideal, dengan memperhatikan kondisi yang ada, potensi kapasitas yang dapat ditumbuhkembangkan, serta sistem nilai yang melandasi tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Visi Mewujudkan Sistem Pembiayaan Perumahan Jangka Panjang yang Berkelanjutan, Efisien, dan Akuntabel. Misi Misi yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi bidang pembiayaan perumahan, adalah: 1. Mengembangkan skema-skema bantuan pembiayaan perumahan, sebagai upaya meningkatkan keterjangkauan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menempati hunian yang layak; 2. Meningkatkan jumlah lembaga keuangan yang mendapat fasilitas bantuan pembiayaan perumahan, sebagai upaya memperluas akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR); 3. Mendorong pemanfaatan sumber sumber pembiayaan, khususnya pembiayaan jangka panjang, sebagai upaya menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan; 4. Mendorong dan meningkatkan investasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 36

49 5. Meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembiayaan perumahan Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan pembangunan perumahan bidang pembiayaan perumahan adalahmeningkatkan daya beli dan aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ke lembaga pembiayaan perumahan yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien dan akuntabel. Sasaran Strategis adalah penjabaran dari misi dan merupakan hasil akhir yang diinginkan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terlaksananya penyusunan dan diseminasi Norma, Peraturan dan Kriteria (NPK) di bidang pembiayaan perumahan, termasuk rumusan atas turunan peraturan perundangundangan mengenai perumahan dan kawasan permukiman; 2. Meningkatnya jumlah masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah, yang dapat mengakses lembaga pembiayaan perumahan melalui pilihan-pilihan model (skema) pembiayaan yang semakin sesuai, terjangkau, cepat dan berkelanjutan; 3. Terlaksananya dukungan dan fasilitasi untuk pengembangan operasionalisasi pasar pembiayaan primer perumahan dan pasar pembiayaan sekunder perumahan, termasuk penambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF), dan mendorong penerbitan regulasi yang mendukung pemanfaatan dana jangka panjang untuk pembiayaan perumahan; 4. Tersedianya infrastruktur operasionalisasi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi pembiayaan perumahan, atau setidaknya mengintegrasikan tabungan perumahan rakyat kedalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN); 37

50 5. Meningkatnya peran/partisipasi dan kapasitas Lembaga Keuangan Bank (LKB) khususnya peran Bank BTN yang lebih besar, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan stakeholders dalam pembiayaan perumahan rakyat dengan tetap memperhatikan aspek good governance; 6. Berkembangnya pola-pola bantuan pembiayaan perumahan yang semakin efisien dan efektif; 7. Meningkatnya penempatan dana jangka panjang ( Dana Haji, Dana Asuransi, Dana Pensiun, Dana Badan Pemberi Jaminan Sosial (BPJS), Dana Tabungan Perumahan PNS, dan Dana Tabungan Wajib Perumahan (TWP) TNI/POLRI ), sebagai instrumen keuangan yang dapat mendukung pembiayaan pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah; 8. Terlaksananya bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi pembiayaan rumah sejahtera tapak sebanyak unit; 9. Terlaksananya bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi pembiayaan satuan rumah susun sederhana milik sebanyak unit; 10. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi pembiayaan KPR/KPA Sarusun Sewa Beli sebanyak unit; 11. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi Kredit Konstruksi sebanyak unit; 12. Terlaksananya bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bagi KPR Swadaya sebanyak unit; 13. Terlaksananya bantuan uang muka sebanyak unit Arah Kebijakan dan Strategi Arah Kebijakan Arah kebijakan pembiayaan perumahan tahun , adalah sebagai berikut: 38

51 1. Pengembangan regulasi dan kebijakan untuk menciptakan iklim yang kondusif, serta koordinasi pelaksanaan kebijakan di tingkat Pusat dan Daerah; 2. Terkait dengan KPR Rumah Umum Peningkatan penerbitan KPR-FLPP Rumah Umum baik untuk rumah tapak maupun rumah susun; Pengembangan skema pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau, efisien dan akuntabel; 3. Terkait dengan bantuan pembiayaan bagi pembangunan rumah yang dilakukan secara swadaya (KPR-FLPP Rumah Swadaya): Penyiapan infrastruktur dan skema pembiayaan, khususnya bagi MBR yang bekerja pada sektor Informal; Penyiapan sistem delivery KPR-FLPP Rumah Swadaya; Merintis kerjasama dengan Lembaga Jasa Keuangan untuk penerbitan KPR-FLPP Rumah Swadaya; 4. Peningkatan peran Bank BTN yang lebih besar dalam menunjang pembiayaan perumahan rakyat; 5. Peningkatan peran lembaga pembiayaan sekunder baik melalui peningkatan nilai sekuritisasi aset, penerbitan obligasi dan pemberian pinjaman (refinancing); 6. Penyiapan insfrastruktur operasionalisasi Tapera seperti pembentukan lembaga pengelola dan peraturan perundangundangan atau mendorong integrasi tabungan perumahan rakyat kedalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN); 7. Penempatan dana jangka panjang (Dana Haji, Dana Asuransi, Dana Pensiun, Dana BPJS, Dana Taperum-PNS, dan dan TWP TNI/POLRI) pada instrumen keuangan yang mendukung pembiayaan perumahan; 8. Mendorong peran serta Pemerintah Daerah dalam pembiayaan perumahan, khususnya melalui perintisan penerbitan obligasi daerah, perintisan penerapan pembiayaan swadaya mikro 39

52 perumahan, dan penerapan BLUD pembiayaan perumahan melalui: sosialisasi, fasilitasi, advokasi dan penyiapan kelembagaan Strategi Strategi kebijakan pembangunan perumahan bidang pembiayaan, adalah sebagai berikut: 1. KPR-FLPP Rumah Umum Memperluas kerjasama dengan Lembaga Jasa Keuangan dan instansi terkait untuk meningkatkan penerbitan KPR Rumah Umum; Memperluas skema pembiayaan (sisi demand dan supply); Mengembangkan skema bantuan uang muka untuk kelompok MBR tertentu; Mendorong pembentukan lembaga Multifinance khusus KPR program; Menyusun segmentasi kebijakan bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR; Meningkatkan Sosialisasi kepada Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (Pengembang); 2. KPR-FLPP Rumah Swadaya Mengembangkan skema bantuan pembiayaan perumahan untuk MBR sektor informal; Mengembangkan kelembagaan yang mendukung bantuan pembiayaan perumahan untuk MBR sektor informal; Mengembangkan skema penjaminan KPR-FLPP Rumah Swadaya; Memfasilitasi linkage program antara LKB dan LKBB; Memfasilitasi pemberdayaan lembaga keuangan; Melakukan ujicoba skema KPR Rumah Swadaya; Mendorong pembentukan lembaga Multifinance khusus KPR program; 40

53 Menyusun segmentasi kebijakan bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR; Melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan; 3. Peningkatan peran Bank BTN yang lebih besar Memfasilitasi penerbitan peraturan yang dapat mendorong Bank BTN menjadi Bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan; Mendorong penempatan dana Taperum PNS, dana TWP TNI/POLRI di Bank BTN; Mendorong penempatan dana Haji, Dana Pensiun, Dana Asuransi, dan Dana BPJS di Bank BTN; 4. Peningkatan peran lembaga sekunder Melakukan kerjasama dengan PT. SMF dalam rangka peningkatan kapasitas stakeholders pembiayaan perumahan; Mendorong revisi Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan; 5. Penyiapan insfrastruktur operasionalisasi Tapera atau integrasi tabungan perumahan rakyat ke dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Mendorong/memfasilitasi pembentukan Badan Pengelola Tapera atau mendorong amandemen Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang BPJS; Mendorong/memfasilitasi penerbitan peraturan turunan Undang-Undang Tapera atau peraturan hasil amandemen Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang BPJS; Mengembangkan pemanfaatan dana Tapera untuk memfasilitasi MBR sektor informal, penyediaan uang muka, dan penyediaan lahan; 41

54 Menciptakan link antara Tapera dengan industrialisasi perumahan; 6. Penempatan dana jangka panjang (Dana Haji, Dana Asuransi, Dana Pensiun, Dana BPJS, Dana Taperum-PNS, dan Dana TWP TNI/POLRI) pada instrumen keuangan yang mendukung pembiayaan perumahan Memfasilitasi penerbitan peraturan yang dapat mendorong penempatan dana Haji, Dana Pensiun, Dana Asuransi, dan Dana BPJS dalam instrumen keuangan yang mendukung pembiayaan perumahan; Mendorong penempatan dana Taperum-PNS, dan Dana TWP TNI/POLRI di Bank BTN. 7. Mendorong peran serta Pemerintah Daerah dalam pembiayaan perumahan (Obligasi Daerah dan BLUD pembiayaan perumahan): Menjalin kerjasama dengan beberapa Kota Metropolitan dan Kota Besar dalam rangka penyiapan penerbitan obligasi daerah dan penerapan BLUD pembiayaan perumahan; Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam identifikasi proyek perumahan yang feasible dibiayai melalui obligasi daerah. Memfasilitasi penyiapan penerapan BLUD pembiayaan perumahan khususnya di kota/ kabupaten yang mempunyai kapasitas fiskal yang memadai. Memfasilitasi beberapa kota untuk menerapkan sistem pembiayaan swadaya mikro perumahan Kerangka Regulasi Regulasi-regulasi yang akan disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun adalah: 42

55 1. Rancangan Peraturan Presiden; Rancangan Perpres terkait dengan pembentukan dan pengelolaan Badan Pengelola (BP) Tapera 2. Rancangan Peraturan Pemerintah; Rancangan Peraturan Pemerintah yang akan disiapkan merupakan pendelegasian kewenangan pengaturan yang diamanatkan dari Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Undang-Undang Nomor. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 3. Rancangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rancangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan disiapkan untuk mendukung pelaksanaan penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dan NPK sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan amanat Pasal 118 ayat 2, pasal 122 ayat 1, pasal 123 ayat 2 dan 3 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 yaitu: Peraturan Menteri PU-PR tentang skema dan mekanisme KPR-FLPP untuk rumah tapak dan rumah susun; Peraturan Menteri PU-PR tentang skema dan mekanisme KPR-FLPP sewa beli; Peraturan Menteri PU-PR tentang skim dan mekanisme KPR- FLPP untuk rumah swadaya; Peraturan Menteri PU-PR tentang skim dan mekanisme bantuan uang muka, Peraturan Menteri PU-PR tentang skim dan mekanisme Kredit Konstruksi, Norma, Pedoman dan Kriteria (NPK) yang mengatur pemberdayaan sistem pembiayaan Norma, Pedoman dan Kriteria (NPK) yang mengatur pemberdayaan Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan 43

56 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam pengerahan dan pemupukan dana Norma, Pedoman dan Kriteria (NPK) yang mengatur pembentukan badan hukum pembiayaan perumahan dan kawasan permukiman Norma, Pedoman dan Kriteria (NPK) yang mengatur tentang pemberian kemudahan dan atau bantuan pembiayaan pembangunan dan perolehan rumah umum dan rumah swadaya bagi MBR 2.7. Program dan Kegiatan Untuk menjalankan kebijakan-kebijakan bidang pembiayaan perumahan tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai 1 (satu) program, yaitu Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan, dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan; 2. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan; 3. Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan; 4. Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan; 5. Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan; 6. Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan; dan 44

57 7. Dukungan Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan, yang dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-P2DPP). Kegiatan Prioritas Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tahun 2016, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II.1 Kegiatan Prioritas Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 No. Kegiatan Prioritas Unit Kerja 1 Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan 2 Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan 3 Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan : - KPR-FLPP Swadaya; Kredit Konstruksi; KPR-FLPP Sarusun - Pengembangan skema investasi pembiayaan perumahan 4 Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan : - Fasilitasi Penyiapan RPP Turunan Undang-undang TAPERA - Memfasilitasi pemanfaatan CSR untuk pendanaan/pembiayaan perumahan - Pendayagunaan/mobilisasi sumbersumber dana bagi pembiayaan perumahan 5 Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan : - Pembinaan (Desiminasi dan Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan 45

58 Bimbingan Teknik) terkait pembinaan perumahan kepada Stakeholder di daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota dan LKB/LKBB) khususnya merintis terbentuknya BLUD dan pembiayaan mikro perumahan 6 Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan : - Monitoring penyaluran KPR-FLPP dalam meningkatkan ketepatan sasaran penerima bantuan 7 Dukungan Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan : - Sosialisasi dalam bentuk Pameran, Iklan Media Cetak dan Elektronik Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP) 46

59 2.8. Kerangka Kelembagaan Kerangka kelembagaan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan secara lengkap dalam melaksanakan program dan kegiatan tersebut, dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.6 Kerangka Kelembagaan Direktorat Jenderal pembiayaan perumahan 47

60 2.9. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2014 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan pentingnya komitmen setiap pimpinan dalam mencapai kinerja yang telah ditetapkan dan diperjanjikan. Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Disamping itu, untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 telah disusun secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Perjanjian Kinerja ini disusun mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun , Renja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dan DIPA Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 48

61 Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Anggaran 2016 No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 1 Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan 2 Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 1) Tingkat aksesiblitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah 1) Presentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan Target Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun ,93 % 23,95 % 49

62 BAB III KAPASITAS ORGANISASI 3.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam upaya pembangunan suatu organisasi yang berkesinambungan, Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat vital dalam proses pencapaian tujuan. Untuk kepentingan tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk senantiasa meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan. Dalam kerangka organisasi terdapat hubungan antara kinerja perorangan dengan kinerja organisasi. Suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh sekelompok orang yang aktif berperan sebagai pelaku, dengan kata lain tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya upaya yang dilakukan oleh orang dalam atau aparatur organisasi tersebut. Sumber daya manusia Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan , saat ini dengan rincian sebagai berikut: Tabel III.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jabatan No Menurut Jabatan Jumlah 1 Eselon I 1 2 Eselon II 6 3 Eselon III 24 4 Eselon IV 47 5 Jabatan Fungsional Umum 67 TOTAL

63 Gambar 3.1 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Jabatan 1% 8% 31% 60% Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Tabel III.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Golongan No Menurut Golongan Jumlah 1 Golongan I 4 2 Golongan II 8 3 Golongan III 87 4 Golongan IV 46 TOTAL

64 Gambar 3.2 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Menurut Golongan 3% 5% 32% 60% Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Tabel III.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenjang Pendidikan No Menurut Jenjang Pendidikan Jumlah 1 S3 4 2 S S D3 2 5 SMA 15 6 SMP 1 7 SD 4 TOTAL

65 Gambar 3.3 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenjang Pendidikan 1% 3% 3% 1% 11% 41% 40% S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD Tabel III.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenis Kelamin No Menurut Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-Laki 88 2 Perempuan 57 TOTAL

66 Gambar 3.4 Jumlah (%) Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan PerumahanTahun 2016 Menurut Jenis Kelamin 39% 61% Laki-Laki Perempuan Tabel III.5 Jumlah Pegawai Non PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 No Pegawai Non PNS Jumlah 1 Operasional (Honorer) 62 2 Satpam 9 3 Pengemudi 5 4 Pramubakti 16 5 Tenaga Ahli Muda 46 TOTAL

67 Gambar 3.5 Jumlah (%) Pegawai Non PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Dalam suatu organisasi Sumber Daya Manusia merupakan unsur terpenting dalam mendukung tercapainya kinerja suatu organisasi. Saat ini jumlah Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebanyak 145 orang, sehingga dalam pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan secara optimal diperlukan peningkatan jumlah pegawai yang signifikan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. Secara teknis, sumber daya manusia merupakan penunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan apabila mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, dan profesional di bidangnya, apalagi sumber daya manusia yang dimiliki mempunyai motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, maka pencapaian kinerja akan semakin baik. Sebagai upaya perbaikan untuk pengembangan sumber daya manusia, perlu dilakukan penyusunan roadmap pengembangan sumber daya manusia dengan terencana dan terstruktur. Untuk tahun anggaran 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan melakukan dan melaksanakan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cara menerima pegawai kontrak (outsourcing) sarjana strata 1 dan strata 2 (S1 dan S2) yang dikontrak melalui kegiatan-kegiatan swakelola pada setiap unit kerja Eselon II selain itu juga ditunjang oleh tenaga operasional (honorer) yang didanai dari APBN 55

68 tahun angggaran 2016 sehingga secara keseluruhan Sumber Daya Manusia (SDM) pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan baik yang PNS maupun non PNS berjumlah 283 orang. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan didalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melakukan upaya-upaya antara lain melalui: 1. Pelaksanaan capacity building Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. 2. Pelatihan disiplin Pegawai Negeri Sipil. 3. Pendidikan dan Pelatihan Tata Naskah Dinas dan Kearsipan. 4. Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Bidang Pembiayaan Perumahan 5. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Bidang Pembiayaan Perumahan 6. Pendidikan dan Pelatihan Kehumasan dan Keprotokolan 7. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan 8. Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan dengan mengikut sertakan dalam pertemuan atau seminar/workshop. Dengan ditingkatkannya kemampuan sumber daya manusia melalui pengembangan kompetensi pegawai, diharapkan akan memberikan motivasi dan semangat kerja untuk meningkatkan pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. 3.2 Sarana dan Prasarana Fasilitas kerja yang merupakan sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai. Faktor yang diperhitungkan untuk meningkatkan gairah kerja pegawai adalah fasilitas kerja yang memadai dan dapat membantu pegawai dalam mengerjakan tugasnya. Hal ini cukup beralasan sebab fasilitas kerja merupakan faktor yang mempengaruhi manajemen sarana dan prasarana suatu organisasi dalam mendukung proses berjalannya suatu organisasi. Sistem penyelenggaraan pemerintah secara menyeluruh telah mengalami perubahan baik di pusat maupun di daerah dengan berbasis 56

69 kinerja, tingkat capaian yang berdasarkan pada kinerja serta pelayanan yang prima, untuk mencapai keberhasilan kinerja yang baik pegawai pemerintah diharapkan mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana yang telah ditetapkan. Sejalan dengan perkembangan teknologi membuka konsekuensi dengan tuntutan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi, sarana dan prasarana jika tidak disiapkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi akan mengalami ketertinggalan atau keterbelakangan di segala bidang. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu proses manajemen sarana dan prasarana agar lebih menjamin bahwa unit kerja ini sudah tersedia sarana dan prasarana yang cukup sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung berbagai kegiatan, tugas dan fungsi yang sesuai, cepat, tepat dan bermanfaat. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja pasal 3 yang menjelaskan tentang penataan sarana dan prasarana kerja, antara lain: kelancaran proses pelaksanaan pekerjaan; kelancaran hubungan kerja intern dan ekstern antar pejabat/pegawai; memudahkan sistem komunikasi; kelancaran tugas pengawasan dan pengamanan; dan memudahkan pengamanan arsip dan dokumentasi. Untuk menyikapi hal tersebut diatas, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Pada tahun 2016 ini, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sedang melakukan penataan ruang kerja guna mendukung sarana dan prasarana untuk proses kelancaran pekerjaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebagaimana yang tertuang dalam Permendagri tersebut di atas. Adapun sarana dan prasarana yang menunjang kinerja pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 57

70 Tabel III.6 Jumlah Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 No. Nama Barang Jumlah 1 CCTV-Closed Circuit Television 5 2 Alat Penghancur Kertas 25 3 LCD Proyector/infocus 16 4 Access Control System 3 5 Handy Cam 1 6 Digital Camera 5 7 Mini Komputer 2 8 P.C Unit 5 9 Note Book Komputer Unit Lainnya Printer (Peralatan Personal Komputer) Scanner (Peralatan Personal Komputer) Air Conditioning (AC) Lemari Kayu 2 15 Exhaust Fan 3 16 Televisi 6 17 Aset Tetap Lainnya dan Renovasi 3 18 Lemari Besi/Metal Filling Cabinet 10 58

71 No. Nama Barang Jumlah 20 Laser Pointer 6 22 Laptop 4 23 Camera Digital 2 24 Rak Terminal Vencing 1 25 Switching Matrix and Server 2 26 Iradium Satelite Mobile Phone 3 27 Server 2 28 Mesin fotocopy merk Konica Minolta 4 29 Kendaraan Dinas Operasional Roda Empat 42 BMN 20 Sewa Kendaraan Dinas Operasional Roda Dua (BMN) 8 Sumber : SIMAK BMN Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mendapatkan alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Murni (APBN) Bagian Anggaran (BA) 033 yang digunakan untuk membiayai kegiatan yang tercantum dalam Rencana Strategis yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan untuk melaksanakan Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan. Pagu anggaran pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan pada tahun anggaran 2016 setelah dilakukannya revisi adalah sebesar Rp ,- (dua belas trilyun sembilan ratus tiga belas milyar 59

72 empat ratus enam puluh enam juta seratus tiga puluh satu ribu rupiah) yang terdiri dari BA. 033 sebesar Rp ,- (dua ratus dua puluh empat milyar seratus tujuh puluh satu juta dua ratus lima belas ribu rupiah) yang dibagi kedalam dua unit kerja yaitu Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (seratus empat puluh delapan milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah) dan satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (tujuh puluh lima milyar seratus tujuh puluh satu juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) untuk BA sebesar Rp ,- (Sepuluh trilyun seratus dua puluh tujuh milyar sembilan ratus tiga puluh satu juta rupiah) yang terdiri dari pengelolaan dana bergulir sebesar Rp ,- (sembilan trilyun dua ratus dua puluh tujuh milyar sembilan ratus tiga puluh satu juta rupiah) dan dana proyeksi pengembalian pokok sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar Rp ,- (sembilan ratus milyar rupiah). serta BA sebesar Rp ,- (dua trilyun lima ratus enam puluh satu milyar tiga ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus enam belas ribu rupiah), yang menaungi dana subsidi selisih bunga dan bantuan uang muka. Adapun rincian pagu anggaran tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan adalah sebagai berikut: 60

73 Tabel III.7 Pagu Anggaran Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 NO KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT PAGU AWAL PAGU REVISI PAGU REVISI (18 MARET 2016) (26 JULI 2016) (1) (2) (3) (4) (5) (5) A Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan I. a SATUAN KERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan I. b SATUAN KERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA (*) BA (*) Penyaluran Bantuan Uang Muka & Subsidi Selisih Bunga II. a SATUAN KERJA BLU PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan Dukungan Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan II. b SATUAN KERJA BLU PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA BA Bantuan Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan TOTAL B A. 033 TOTAL B A dan B A

74 Berdasarkan Tabel III.7 Pagu pelaksanaan anggaran BA. 033 pada masing-masing unit kerja Eselon II adalah sebagai berikut : Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Delapan Puluh Satu Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Tiga Belas Milyar Empat Ratus Dua Juta Lima Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah) Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Dua Belas Milyar Tujuh Ratus Sebelas Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Rupiah) Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Tiga Belas Milyar Seratus Sembilan Puluh Dua Juta Sembilan ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah) Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Dua Belas Milyar Lima Ratus Lima Puluh Satu Juta Seratus Liam Puluh Lima Ribu Rupiah) Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,- (Lima Belas Milyar Tiga Ratus Empat Puluh Lima Juta Sembilan Ribu Rupiah) Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP) sebesar Rp ,- (Tujuh Puluh Lima Milyar Seratus Tujuh Puluh Satu Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) 62

75 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 4.1. Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pengukuran capaian kinerja Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi Indikator Kinerja Program (IKP) pada Perjanjian Kinerja Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan Tahun Dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan , Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai 1 (satu) Program, yaitu Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan". Dengan Sasaran Program sebagai berikut: a. Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan, dengan Indikator Kinerja Program (IKP), yaitu: Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat, dengan target sebesar 8,93% dan b. Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan pembiayaan perumahan, dengan Indikator Kinerja Program (IKP), yaitu: Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan, dengan target sebesar 23,95%. Kedua Sasaran Program tersebut telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 antara Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menggunakan dua mata anggaran yaitu BA 033 dan BA 999. Tingkat 63

76 capaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel IV.1 Capaian Kinerja Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan No Target Sasaran Indikator Target Capaian % Program Kinerja Program Capaian 2019 Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 1. Meningkatnya Tingkat 22,88% 8,93% 3,11% 34,76% rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah 2. Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan pembiayaan perumahan Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 61,36% 23,95% 8,33% 34,76% Sumber: Data Realisasi FLPP dan SSB per 30 Desember 2016 Berikut ini akan diuraikan capaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan berdasarkan Sasaran Program dan Indikator 64

77 Kinerja Program yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan. A. Sasaran Program 1 (Pertama) Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan. Sasaran Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan rumah tangga berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak melalui bantuan fasilitas pendanaan pembiayaan perumahan. Indikator Kinerja Program (IKP) untuk mencapai Sasaran Program ini adalah Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat. Dalam rangka meningkatkan rumah tangga berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Salah satunya adalah dengan melalui bantuan fasilitas pendanaan pembiayaan perumahan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan. Dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016, target Sasaran Program Pertama adalah sebesar 8,93%. Target tersebut diperoleh dari besarnya target bantuan pembiayaan perumahan tahun 2016 berupa penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak unit ditambah dengan bantuan dana subsidi selisih bunga sebanyak unit, dibandingkan dengan sasaran Sub Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam RPJMN , yaitu sebesar 5,9 juta unit rumah tangga. 65

78 Sasaran Sub Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam RPJMN sebanyak 5,9 juta unit rumah tangga tersebut, terdiri dari: 1. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga dari anggaran Pemerintah dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal khususnya masyarakat berpenghasilan rendah menjadi 5 juta rumah tangga di tahun 2019; 2. Mendorong keswadayaan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan tempat tinggal yang layak untuk 2,2 juta rumah tangga untuk mendukung penurunan angka kekurangan rumah; dan 3. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni untuk 1,5 juta rumah tangga, termasuk dalam rangka penanganan kawasan permukiman kumuh. Untuk capaian Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan selama tahun 2016 sudah menyalurkan dana bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak unit sedangkan bantuan dana Subsidi Selisih Bunga sudah tersalurkan sebanyak unit sehingga total yang sudah tersalurkan sebanyak unit rumah. Gambar 4.1 : Pembangunan perumahan bagi MBR dengan menggunakan dana subsidi Pemerintah melalui FLPP di Kabupaten Tasikmalaya 66

79 Gambar 4.2 : Pembangunan perumahan bagi MBR dengan menggunakan dana subsidi Pemerintah melalui FLPP di Mataram, Provinsi NTB Untuk menghitung indikator tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah sebagai berikut : A Target Indikator Kinerja Sasaran Pertama = x 100 % B1 + B2 + C Keterangan : A = Total unit rumah yang mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan dari anggaran pemerintah melalui FLPP dan SSB B1 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran pemerintah sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah B2 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran non pemerintah (swasta) sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah 67

80 C = Jumlah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dari tahun sebanyak 1,5 juta unit rumah tangga dari anggaran pemerintah dan non pemerintah. Sehingga apabila diformulasikan menjadi : unit Target Indikator Kinerja 1= x100 % Unit Sehingga didapatkan nilai sebesar 3,11% untuk pencapaian indikator kinerja yang pertama. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah mekanisme bantuan pembiayaan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui penyediaan dana murah jangka panjang yang berasal dari APBN yang dipadukan dengan dana bank penerbit KPR dengan menggunakan metode blanded financing sebagai pokok kredit. Untuk tahun 2016, proporsi pembiayaannya adalah 90% dari dana APBN melalui BA. 999 dan 10% dana dari Bank Pelaksana. FLPP merupakan terobosan dalam pembiayaan perumahan yang telah dikembangkan oleh Pemerintah sejak tahun 2010 berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bunga rendah dan besarnya tetap selama masa angsuran KPR. Saat ini, pengelolaan FLPP dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU- P2DPP) melalui lembaga perbankan. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 pasal 30 ayat (1) untuk mendanai program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, dialokasikan dana bergulir sebesar Rp ,- (Sembilan Trilyun Dua Ratus Dua Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu Juta Rupiah), dimana jumlah tersebut termasuk untuk alokasi kurang bayar FLPP tahun anggaran sebesar 68

81 Rp ,- (Lima Trilyun Enam Ratus Lima Puluh Enam Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Dua Juta Rupiah). berdasarkan Alokasi anggaran sebesar Rp ,- Undang-Undang nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 pasal 30 ayat (1) untuk mendanai program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dapat direalisasikan bila telah dilakukan/sesuai dengan hasil pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Selain bersumber dari APBN Tahun 2016 penyaluran bantuan subsidi FLPP juga menggunakan anggaran dari proyeksi penerimaan kembali dana bergulir FLPP sampai dengan akhir tahun 2016 yaitu sebesar Rp ,- (Sembilan ratus milyar rupiah). Dalam pelaksanaannya selama tahun 2016 hanya dapat terealisasi sebanyak (lima puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh) unit KPR- FLPP. Realisasi ini apabila dibandingkan dengan sasaran Sub Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam RPJMN , yaitu sebesar 5,9 juta unit rumah tangga adalah sebesar 3,11%. Sehingga, capaian kinerja realisasi ini masih jauh dari target yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2016 (8,93%) atau hanya dapat tercapai sebesar 34,76% dari jumlah unit rumah yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV.2. Tabel IV.2 Capaian Indikator Kinerja INDIKATOR KINERJA Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah TARGET REALISASI % 8,93 % 3,11% 34,76% 69

82 Tabel IV.3 Penyaluran Dana KPR-FLPP Tahun 2016 No Bulan Realisasi (Rupiah) Realisasi (Unit) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL Sumber : BLU PPDPP 2016 Adapun penjelasan dari realisasi penyaluran bantuan subsidi KPR FLPP untuk tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut : 70

83 Sesuai dengan Undang-Undang nomor 14 tahun 2015 tantang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 pasal 30 ayat (1) untuk mendanai program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dialokasikan dana bergulir sebesar Rp. 9,23 Trilyun. Jumlah tersebut termasuk untuk alokasi kurang bayar Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun sesuai dengan hasil pemeriksaan BPKP. Selain bersumber dari APBN diproyeksikan penerimaan kembali dana bergulir FLPP tahun 2016 adalah sebesar Rp. 900 Milyar. Sehingga untuk program FLPP tahun 2016 tersedia dana sejumlah Rp. 10,13 Trilyun. Jumlah tersebut dianggarkan untuk membiayai KPR Sejahtera sebanyak unit. DIPA dana bergulir FLPP nomor : SP.DIPA /2016 ditetapkan tanggal 29 Juni Dalam DIPA dianggarkan dana bergulir FLPP sejumlah Rp. 9,23 Trilyun, termasuk dengan data tagihan dana FLPP tahun 2014 dan 2015 yang belum dibayarkan untuk menyalurkan sebanyak unit, sehinggga target untuk realisasi tahun 2016 sejumlah unit. Dari jumlah unit rumah sebanyak unit dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5,65 Trilyun tidak dapat dicairkan sehubungan masih memerlukan review dari BPKP yang berkaitan dengan alokasi kurang bayar penyaluran dana FLPP untuk tahun Terkait penyaluran pembayaran dana FLPP, kurang bayar tahun Menindaklanjuti hasil rapat pada hari Rabu, tanggal 16 Nopember 2016, yang bertempat di kantor Wakil Presiden RI, menginstruksikan agar : Tunggakan tahun 2014 senilai Rp. 546 Milyar dibayarkan pada tahun 2016; Sedangkan tunggakan tahun 2015 senilai Rp. 5,01 Trilyun dikonversi menjadi subsidi bunga dan mulai dibayarkan pada tahun 2016 jika memungkinkan. Jika tidak, maka dianggap sebagai tungggakan yang akan dibayarkan tahun 2017 sesuai dengan kondisi keuangan pemerintah. 71

84 Menindaklanjuti intruksi Wakil Presiden RI, telah ditetapkan DIPA Revisi Nomor: SP DIPA /2016 tanggal 21 Desember dengan catatan pada halaman IV DIPA; Sejumlah Rp.4,93 triliun tidak dapat dicairkan dan dikonversika menjadi subsidi selisih bunga sesuai intruksi wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian anggaran dana FLPP yang tersedia adalah Rp.5,19 triliun yng terdiri dari DIPA sebesar Rp.4.29 triliun dan proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp.900 miliar. Jumlah dana tersebut dapat membiayai bantuan perumahan untuk Rp unit KPR Sejahtera. Realisasi anggaran DIPA FLPP tahun 2016 adalah sebesar Rp.4,29 triliun. Nilai tersebut adalah 100% dari total anggaran DIPA FLPP tahun Sedangkan untuk pengembalian pokok adalah Rp.1.26 triliun. Nilai tersebut adalah 140,35% dari proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp.900 miliar. Realisasi penyaluran dana FLPP sampai dengan bulan Desember 2016 adalah Rp.5,63 triliun untuk Unit KPR Sejahtera. Jumlah tersebut adalah 60,97% dari total target unit bantuan tahun 2016 sejumlah unit KPR Sejahtera, sesuai dengan pagu awal DIPA yaitu Rp.9,23 triliun. Dari DIPA tahun anggaran 2016 sebesar Rp.9,23 triliun yang didalamnya terdapat anggaran untuk kurang bayar FLPP tahun 2015, ternyata tidak dapat dialokasikan oleh karena kondisi keuangan Negara. Gambar 4.3 : Rapat pembahasan dalam rangka Penerimaan Bantuan Pinjaman Luar Negeri dari Bank Dunia 72

85 Memperhatikan dan menindaklanjuti arahan dari Bapak Wakil Presiden RI, pada rapat hari Rabu, tanggal 16 Nopember 2016, yang bertempat di kantor Wakil Presiden RI, serta diperkuat dengan terbitnya surat dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia Nomor: B-1514/D/Dek/12/2016, tertanggal 29 Desember 2016, yang ditujukan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Perihal Review dan Kajian Hukum terkait proses kurang bayar dana bergulir Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun , yang menyatakan TP4 Pusat sependapat dengan arahan Bapak Wakil Presiden RI yang dituangkan dalam notulen rapat Wakil Presiden RI Nomor 113/Ka.Setwapres/KK.04.01/11/2016, tertanggal 30 Nopember 2016, dan ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden RI, Bapak Mohamad Oemar tentang Pembiayaan KPR sejahtera dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Adapun permasalahan lainnya yang menyebabkan tidak tercapainya indikator kinerja Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dipengaruhi oleh rendahnya penyaluran Bantuan Subsidi Selisih Bunga yang hanya mencapai unit dengan realisasi keuangan Rp ,- dari total pagu anggaran sebesar Rp ,- sehingga tidak mencapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yaitu unit. Hal ini disebabkan Adapun hal ini dikarenakan terlambatnya proses penyusunan Peraturan Menteri yang berkaitan dengan penyaluran bantuan subsidi yaitu, Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang mulai diberlakukan 45 hari kalender sejak diundangkan tanggal 73

86 14 Juli Untuk penyerapan Bantuan Subsidi Selisih Bunga dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV.4 Penyaluran Dana SSB Tahun 2016 No Bulan Realisasi (Rupiah) Realisasi (Unit) 1 s/d akhir Rp Desember TOTAL Sumber : Satuan Kerja SSB BUM 2016 Hal tersebut yang membuat rendahnya capaian pada realisasi SSB sehingga membuat rendahnya kinerja pada sasaran Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan. 74

87 Tabel IV.5 Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan TARGET TARGET RENSTRA 2016 TARGET PERJANJIAN KINERJA 2016 REALISASI 2016 % REALISASI TERHADAP PERJANJIAN KINERJA 1. Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat 22,88% ( Rumah Tangga) 3,81% ( ) Rumah Tangga) 8,93% ( Rumah Tangga) 3,11% ( Rumah Tangga) 34,76% 2. Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan pembiayaan perumahan Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 61,36% ( Rumah Tangga) 10,23% ( ) Rumah Tangga) 23,95% ( Rumah Tangga) 8,33% ( Rumah Tangga) 34,76% Keterangan: Untuk realisasi Tahun 2016 tidak mencapai dari target Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dan kurang dari target pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun

88 Memperhatikan bahwa di dalam anggaran dana DIPA FLPP tahun 2016 sebesar Rp. 9,23 Trilyun, yang di dalamnya termasuk untuk membayar atas unit kurang bayar FLPP tahun sebesar Rp. 5,65 Trilyun ( unit) sehingga anggaran untuk membayar penyaluran dana subsidi FLPP tahun 2016 adalah sebesar Rp. 3,58 Trilyun. Untuk tahun 2016 juga dialokasikan anggaran dari proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp. 900 Milyar. Anggaran sebesar Rp. 3,58 Trilyun ditambah anggaran sebesar Rp. 900 Milyar bila dikonversi ke jumlah unit rumah maka akan dicapai sebanyak unit, kenyataannya dalam realisasi penyaluran anggaran subsidi FLPP sampai dengan akhir tahun 2016 adalah sebanyak unit. Bila memperhatikan jumlah realisasi tersebut maka capaian penyaluran subsidi FLPP sudah melebihi target dari unit. Kelebihan target di atas dikarenakan antara lain : Dapat direalisasikannya pencairan anggaran FLPP kurang bayar tahun 2014, sebesar Rp. 546 Milyar; Alokasikan anggaran dari proyeksi pengembalian pokok yang dapat disalurkan sebesar Rp. 1,26 Trilyun (melebihi dari Rp. 900 Milyar). Namun, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu tahun 2015, capaian kinerja FLPP dan Subsidi Selsisih Bunga untuk realisasi tahun 2016, bisa dikategorikan (dikatakan) menurun hal ini dikarenakan dalam anggaran tahun 2016 adanya alokasi anggaran tunggakan pembayaran FLPP kurang bayar tahun Capaian kinerja FLPP pada tahun 2015 adalah sebanyak unit dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp ,00. Realisasi tahun 2015 tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan bagi rumah tangga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau dengan tingkat aksesibilitas sebesar 1,30% untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV.5. 76

89 Tabel IV.6 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dan Tahun 2015 (Tahun Sebelumnya) NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan TARGET REALISASI % REALISASI TARGET BERDASARKAN PERJANJIAN KERJA REALISASI % REALISASI TERHADAP PERJANJIAN KINERJA 1. Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan 2. Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan pembiayaan perumahan Tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 0,98% ( Rumah Tangga) 2,64% ( Rumah Tangga) 1,30% ( Rumah Tangga) 3,48% ( Rumah Tangga) 131,67% 8,93% ( Rumah Tangga) 131,67% 23,95% ( Rumah Tangga) 3,11% ( Rumah Tangga) 8,33% ( Rumah Tangga) 34,76% 34,76% 77

90 Dalam penyaluran dana FLPP Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tidak secara langsung menyalurkan dana FLPP kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah namun melibatkan Bank Pelaksana didalam penyalurannya. Adapun sebaran capaian penyaluran FLPP oleh Bank Pelaksana sebanyak unit dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel IV.7 Penyaluran Dana KPR-FLPP Berdasarkan Bank Pelaksana Tahun 2016 No. Bank Pelaksana Unit Nominal 1 BTN BTN Syariah Artha Graha BNI BRI BRI Syariah Bank Mayora Bank Mandiri Bank BJB Bank Jatim Bank Jateng Bank Kalsel Bank Kalteng Bank Nagari Bank NTB Bank NTT Bank Papua Bank Riau Kepri Bank Sumselbabel Bank Sumut Bank Sumut Syariah Bank Sultra Bank Sumselbabel Syariah Bank Jambi Bank BJB Syariah TOTAL Untuk mendukung penyaluran dana pembiayaan perumahan dan mendorong tercapainya tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan berupaya secara kontiunitas menciptakan iklim yang kondusif dalam pembangunan perumahan. Hal tersebut dapat dilihat dari capaian 78

91 kinerja regulasi dan kerjasama bidang pembiayaan perumahan, yaitu sebagai berikut: Produk hukum yang terbit terkait dengan pembiayaan perumahan sebanyak 9 peraturan yang terdiri dari Undang-Undang, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri PUPR, dan Keputusan Menteri PUPR. Selain itu, saat ini sedang dirancang Rancangan Peraturan Pemerintah mengatur Undang-undang no 1 Tahun 2011 mengenai Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan UU no. 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Peraturanperaturan tersebut akan dijelaskan pada tabel berikut: No Tabel IV.8 Regulasi di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Nomor Tanggal Tentang Pengundangan Pengundangan 1 UU No. 4 Tahun Peraturan Pemerintah No.64 Tahun Perpres Nomor 3 Tahun Perpres No. 101 Tahun Keppres Nomor 26 Tahun Keppres Nomor 67 Tahun Inpres Nomor 1 Tahun Inpres Nomor 3 Tahun 2016 Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan Pembentukan Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Komite Tabungan Perumahan Rakyat dari Unsur Profesional. Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Tabungan Perumahan Rakyat Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Tanggal 24 Maret 2016 Tanggal 29 Desember 2016 Tanggal 12 Januari 2016 Tanggal 06 Desember 2016 Lembar Negara Tahun 2016 Nomor 5962 Tanggal 7 Juni 2016 Tanggal 17 Nopember 2016 Tanggal 8 Januari 2016 Tanggal 14 April

92 No Nomor Pengundangan 9 Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/ Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/ Kepmen PUPR Nomor 361/KPTS/M/ Kepmen PUPR Nomor 552/KPTS/M/ Kepmen PUPR Nomor 782/KPTS/M/ Kepmen PUPR Nomor 848/KPTS/M/2016 Tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Perubahanatas Peraturan Menteri PUPR nomor 21/PRT/M/2016 tentangkemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pembentukan Sekretariat Panitia Seleksi Calon Anggota Komite Tabungan Perumahan Rakyat Dari Unsur Profesional Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran KPR Bersubsidi, Batasan Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak dan Satuan Rumah Susun, serta Besaran Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan Pembentukan Keanggotaan Panitia Antar Kementerian Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden Tentang Fungsi, Tugas, Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Komisoner dan/atau Deputi Komisoner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat Pembentukan Keanggotaan Panitia Antar Kementerian Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat Tanggal Pengundangan Tanggal 16 Juni 2016 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 892 Diundangkan di Jakarta Pada Tanggal 15 Juli 2016 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1034 Tanggal 9 Juni 2016 Tanggal 28 Juli 2016 Tanggal 6 Oktober 2016 Tanggal 25 Oktober

93 AMANAT UU 4 TAHUN 2016 TENTANG TAPERA Dalam UU ini diamanatkan 7 PP namun disepakati hanya menjadi 2 PP 1 RPP tentang Penyelenggaraan Tapera 2 RPP tentang Penyertaan Modal 1. Masih dalam pembahasan substansi teknis antara K/L terkait. 2. Belum masuk dalam tahap pembahasan PAK 1. Menjadi tanggungjawab Kemenkeu 2. Belum mulai pembahasan Penyaluran dana bantuan kemudahan bantuan pembiayaan perumahan tidak terlepas dari kerjasama antara pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Lembaga keuangan seperti Bank dan lembaga keuangan lainnya. Terdapat 31 Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan lembaga keuangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel IV.9 MoU di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Nomor MoU No Lembaga Tanggal MoU Pihak 1 Pihak 2 Kementerian PUPR Bank Penyalur Status BANK UMUM 1 PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 29-Jul-16 02/PKS/Dp/ /MoU/DIR /2016 selesai 2 PT. Bank BRISyariah 29-Jul-16 03/PKS/Dp/2016 B.013- BRIS/ selesai 3 PT. Bank Artha Graha International, Tbk 03-Aug-16 06/PKS/Dp/ /DIV- PRODEV&E B/PKS/VIII/2 016 selesai 4 Bank Mayora 26-Aug-16 10/PKS/Dp/ /PKS/B M- KPUPR/CSL selesai 81

94 /VIII/ PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 30-Aug-16 11/PKS/Dp/ /SLN/PK S/2016 selesai 6 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 10-Oct-16 20/PKS/Dp/2016 DIR.PKS/72/ 2016 selesai 7 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17-Oct-16 25/PKS/Dp/2016 B DIR/KRK/10 /2016 proses 8 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk proses verifikasi dokumen 9 PT. Bank Syariah Mandiri perlu verifikasi dokumen minat kembali BPD 1 PT. BPD Nusa Tenggara Barat 2 PT. Bank BJB Syariah 3 PT. BPD Nusa Tenggara Timur 03-Aug-16 04/PKS/Dp/2016 PJ/01.17/70.2 7/0045/ Aug-16 05/PKS/Dp/ /MOU/DIR -PB/ Aug-16 07/PKS/Dp/ /MOU- BNTT/VIII/2016 selesai selesai selesai 4 PT. BPD Riau Kepri 23-Aug-16 08/PKS/Dp/ /MoU/2016 selesai 5 PT. BPD SulutGo 23-Aug-16 09/PKS/Dp/ /PKS/DIR/ KRD- KSF/VIII/2016 selesai 6 PT. BPD Jateng 30-Aug-16 12/PKS/Dp/ /HT /KRD/2016 selesai 7 PT. BPD Daerah Istimewa Yogyakarta 08-Sep-16 13/PKS/Dp/ /OM 0004 selesai 82

95 8 PT. BPD Jawa Barat & Banten 13-Sep-16 14/PKS/Dp/ /PKS/DIR- KPR/2016 selesai 9 PT. BPD Sumsel Babel 15-Sep-16 15/PKS/Dp/ /DIR/P/2016 selesai 10 PT. BPD Kalimantan Tengah 28-Sep-16 16/PKS/Dp/2016 DPT.12/PKS- 094/IX-16 selesai 11 PT. BPD Jambi 28-Sep-16 17/PKS/Dp/ /BPDJ. KRD/2016 selesai 12 PT. BPD Papua 28-Sep-16 18/PKS/Dp/ A/PKS- BPD/IX/ Bank Kalsel 03-Oct-16 19/PKS/Dp/ /MoU/KRD/ BKS/2016 selesai selesai 14 Bank BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) 15 PT. BPD Jawa Timur 16 PT. BPD Sulawesi Tenggara 17 PT. BPD Sumatera Utara 13-Okt /PKS/Dp/2016 PKS/116/DIR/ Oct-16 23/PKS/Dp/ /280/SP/D IR/KRD.AGR. RTL 13-Oct-16 24/PKS/Dp/ /PKS/Dir. BPD/X/ Oct-16 26/PKS/Dp/ /Dir/DRt- KPUW2/SPj/2 016 selesai selesai proses selesai (kurang cap bank) 18 PT. Bank Kalbar proses 19 PT. Bank Sulselbar proses 20 PT. BPD Kaltim perlu verifikasi dokumen minat kembali 83

96 Lembaga Lainnya 1 PT. SMF & ASBANDA 14/PKS/Dp/2015 (MoU) 1/PKS/Dp/2016 (PKO) selesai 2 PT. IBPA 13-Oct-16 21/PKS/Dp/ /MOU /PHEI/ selesai Tabel IV.10 PKO di Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 DAFTAR BANK PELAKSANA YANG MELAKUKAN PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL (PKO) DENGAN SATUAN KERJA SUBSIDI SELISIH BUNGA (SSB) DAN SUBSIDI BANTUAN UANG MUKA (SBUM) TAHUN ANGGARAN 2016 NO BANK PELAKSANA TANGGAL NOMOR SATKER NOMOR BANK PELAKSANA JENIS PKO KETERANGAN 1 PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT. Bank Tabungan Negara Syariah (Persero), Tbk. 2 PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT. Bank Tabungan Negara Syariah (Persero), Tbk. 3 PT. BPD Nusa Tenggara Barat 29-Juli Juli Juli Juli Agustus /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/DIR/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 115/PKS/DIR/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 116/PKS/DIR/2016 SSB Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 116/PKS/DIR/2016 SSB Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening PJ/01.17/70.27/004 6/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 84

97 4 PT. BPD SulutGo 5 PT. BPD Nusa Tenggara Timur 23-Agustus Agustus /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKO/DIR/KRD- KSF/VIII/ /PKS- BNTT/VIII/2016 SBUM SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening NO BANK PELAKSANA TANGGAL NOMOR SATKER NOMOR BANK PELAKSANA JENIS PKO KETERANGAN 6 PT. BPD Riau Kepri 7 PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. 8 PT. Bank Negara Indonesia, (Persero), Tbk. 9 PT. BPD Daerah Istimewah Yogyakarta 10 PT. Bank Jabar Banten Syariah 11 PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah 12 PT. Bank Mayora 23-Agustus Agustus September September September September September /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKO/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 02/DIV- PRODEV&EB/PKS/ VIII/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 194/SLN/PKS/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 0177/OM 0004 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 021/PKS/DIR- KS/2016 B.056-BRIS/ /PKS/BM- DJPP/CSL/IX/2016 SBUM SBUM SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 85

98 13 14 PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi PT. Bank Pembangunan Daerah Papua 28- September September /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKO.BPDJ/ B/PKS- BPD/IX/2016 SBUM SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening NO BANK PELAKSANA TANGGAL NOMOR SATKER NOMOR BANK PELAKSANA JENIS PKO KETERANGAN PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 10-Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/Satker -DJPB/ /PKS/DIR- KPR/ /HT.01.04/KRD /2016 PKS/117/DIR/ /280.1/SP/DIR/K RD.AGR.RTL SBUM SBUM SBUM SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening 97.1/DIR/P/2016 SBUM Telah Melakukan Penandatanganan dan Telah Melakukan Pembukaan Rekening B. Sasaran Program 2 (Kedua) Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan pembiayaan perumahan. Sasaran Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kekurangan tempat tinggal (backlog), melalui bantuan pendanaan 86

99 pembiayaan perumahan. Indikator Kinerja Program (IKP) untuk mencapai Sasaran Program ini adalah Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan Adapun untuk target Sasaran Program Kedua adalah sebesar 23,95%. Target tersebut diperoleh dari besarnya target bantuan pembiayaan perumahan tahun 2016 berupa penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak unit ditambah dengan bantuan dana subsidi selisih bunga sebanyak unit yaitu unit dibandingkan dengan jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran pemerintah sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit Untuk capaian Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan selama tahun 2016 sudah menyalurkan dana bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak unit sedangkan bantuan dana Subsidi Selisih Bunga sudah tersalurkan sebanyak unit sehingga total yang sudah tersalurkan sebanyak unit rumah. ntuk menghitung capaian indikator Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan adalah sebagai berikut : A Target Indikator Kinerja Sasaran Kedua = B1 x 100 % Keterangan : A = Total unit rumah yang mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan dari anggaran pemerintah melalui FLPP dan SSB B1 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan 87

100 rendah dari anggaran pemerintah sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah Sehingga apabila diformulasikan menjadi : unit Target Indikator Kinerja 1= x100 % Unit Sehingga didapatkan nilai sebesar 8,33% untuk pencapaian indikator kinerja yang kedua. atau hanya dapat tercapai sebesar 34,76% dari jumlah unit rumah yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel IV.11. Tabel IV.11 Capaian Indikator Kinerja INDIKATOR KINERJA Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan TARGET REALISASI % 23,95 % 8,33% 34,76% Capaian kinerja ini dicerminkan dalam capaian penurunan backlog tahun 2016 per provinsi pada tabel berikut ini: Tabel IV.12 Penyaluran Dana KPR-FLPP Berdasarkan Provinsi Tahun 2016 No. Provinsi Unit Rp. 1 Bali Bangka Belitung Banten Bengkulu DKI Jakarta Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Tengah

101 No. Provinsi Unit Rp. 10 Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kep. Riau Lampung Maluku Utara NAD Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Yogyakarta TOTAL Realisasi Anggaran BA. 033, BA dan BA Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan BA.033 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp ,- sampai saat ini baru bisa terserap sebesar Rp ,- (87,12%) sesuai SPM dan SP2D dengan realisasi fisik sebesar 95,26%. Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan dengan BA.033 Pagu Anggaran sebesar Rp sampai saat ini baru terserap Rp (86,17 %) sesuai SPM dan Rp (86,14%) sesuai dengan SP2D dengan realisasi fisik sebesar 90,92%. Untuk Total realisasi penyerapan anggaran BA.033 pada Direktorat Jenderal Pembiayaan 89

102 Perumahan hanya dapat terserap sebesar Rp ,- (86,80%) sesuai SPM dan Rp (86,80%) sesuai SP2D dengan realisasi fisik sebesar 93,79%. Untuk BA dengan Pagu Anggaran sebesar Rp ,- (Bantuan Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sampai saat ini baru terserap Rp ,- (55,56%) sesuai SPM dan SP2D dengan realisasi fisik sebesar 55,56%. Sedangkan untuk BA dengan Pagu Anggaran sebesar Rp ,- (Penyaluran Bantuan Uang Muka dan Subsidi Selisih Bunga) sampai saat ini hanya terserap Rp ,- (21,98%) sesuai SPM dan SP2D dengan realisasi fisik sebesar 21,97% Anggaran BA yang dikelola oleh Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan untuk Penyaluran Bantuan Uang Muka dan Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp ,- dengan jumlah target unit rumah. Jumlah unit tersebut didapat dari anggaran untuk program Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp ,-. Adapun realisasi untuk BA untuk penyaluran Subsidi Selisih Bunga hanya mencapai unit. Masih rendahnya realisasi penyaluran subsidi selisih bunga disebabkan Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah mulai diberlakukan 45 hari kalender sejak diundangkan tanggal 15 Juli Proses selanjutnya adalah dilakukannya sosialisasi atas Peraturan Menteri tersebut. Menindaklanjuti atas Peraturan Menteri dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Opersional (PKO) bersama Bank-bank Pelaksana. Akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi Selisih Bunga (SSB)/Subsidi Selisih Margin (SSM) baru akan dimulai pada bulan Agustus Sebagai tindak lanjut hal tersebut, dilakukan pengajuan permohonan pencairan dana dari Bank-bank Pelaksana yang dilanjutkan dengan proses verifikasi oleh pihak Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, sehingga progres realisasi kinerja anggaran baru dapat direalisasikan pada bulan Oktober

103 Rendahnya capaian kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dari target perjanjian kinerja yang telah ditetapkan, disebabkan beberapa hal, antara lain: Peran Pemerintah Daerah yang belum optimal dalam memperhatikan dan melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat perihal pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016, Instruksi Presiden Nomor 3 Tahn 2016 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 26 Tahun 2016); Masih kurangnya dukungan dari Bank-Bank Non-Pemerintah dalam memfasilitasi bantuan subsidi pembiayaan perumahan; Keterbatasan pihak Pengembang Perumahan (Developer), dalam memasok kebutuhan jumlah rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, hal ini dikarenakan masih sangat terbatasnya atau sulitnya proses perizinan pembangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat; Masih kurangnya informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah tentang bantuan penyaluran subsidi pembiayaan perumahan; dan Jauhnya lokasi perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dibangun oleh pengembang dari pusat kota, dimana Masyarakat Berpenghasilan Rendah melakukan kegiatan sehari-hari dan aktivitas usahanya. Adapun realisasi kinerja dan anggaran pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan per unit kerja Eselon II dan BLU-PPDPP dapat dilihat pada tabel berikut : 91

104 Tabel IV.13 Realisasi Kinerja Dan Anggaran Pada Unit Kerja Eselon II MATRIK REALISASI KINERJA DAN ANGGARAN PADA UNIT KERJA ESELON II DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PU-PR STATUS : 30 DESEMBER 2016 REALISASI RENCANA SISA ANGGARAN PAGU REVISI PAGU REVISI NO KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT PAGU AWAL KEUANGAN ( SPM ) FISIK KEU FISIK SELF BLOCKING SETELAH SELF (18 MARET 2016) (26 JULI 2016) (Rp.) (%) (%) (%) (%) BLOCKING (1) (2) (3) (4) (5) (5) (6) (7) (8) (7) (8) (9) (10) A Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan ,98 47,10 100,00 100, I. a SATUAN KERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA ,12 95,26 100,00 100, Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan ,71 94,51 100,00 100, Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan ,71 94,51 100,00 100, Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan ,84 99,82 100,00 100, Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan ,84 99,82 100,00 100, Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan ,50 89,68 100,00 100, Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan ,50 89,68 100,00 100, Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan ,77 98,56 100,00 100, Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan ,77 98,56 100,00 100, Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan ,17 98,76 100,00 100, Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan ,17 98,76 100,00 100, Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan ,14 94,06 100,00 100, Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan ,14 94,06 100,00 100, I. b SATUAN KERJA PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA (*) ,55 9,55 100,00 100, BA Penyaluran Bantuan Uang Muka & Subsidi Selisih Bunga (*) ,55 9,55 100,00 100, II. a SATUAN KERJA BLU PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA ,17 90,92 100,00 100, Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pembiayaan Perumahan ,17 90,92 100,00 100, Dukungan Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan ,17 90,92 100,00 100, II. b SATUAN KERJA BLU PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN - BA ,56 55,56 100,00 100, BA Bantuan Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ,56 55,56 100,00 100, TOTAL B A. 033 TOTAL B A dan B A ,80 93,79 100,00 100, ,28 46,28 100,00 100,

105 Berdasarkan Tabel IV.12 realisasi capaian Pagu pelaksanaan anggaran BA. 033 pada masing-masing unit kerja Eselon II adalah sebagai berikut : Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (84,71%), dengan realisasi fisik sebesar 94,51%; Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (98,84%), dengan realisasi fisik sebesar 99,82%; Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (83,50%), dengan realisasi fisik sebesar 89,68%; Direktorat Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (94,77%), dengan realisasi fisik sebesar 98,56%; Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (93,17%), dengan realisasi fisik sebesar 98,76%; Direktorat Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (81,14%), dengan realisasi fisik sebesar 94,06%; dan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP) sebesar Rp ,-. Dari total Pagu tersebut realisasi keuangan yang dapat dicapai sebesar Rp ,- (86,17%), dengan realisasi fisik sebesar 90,92%. 93

106 4.3. Analisa Kapasitas Organisasi Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM Direkotrat Jenderal Pembiayaan Perumahan terdiri dari Eselon I sebanyak 1 (satu) orang, Eselon II sebanyak 6 (enam) orang, Eselon III sebanyak 24 (dua puluh empat) orang, Eselon IV sebanyak 47 (empat puluh tujuh), jabatan fungsional umum sebanyak 67 (enam puluh tujuh) orang, sehingga total PNS sebanyak 145 (seratus empat puluh lima) orang. Dilihat dari jumlah PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tahun 2016 menurut golongan terdiri dari Golongan I sebanyak 4 (empat) orang, Golongan II sebanyak 8 (delapan) orang, Golongan III sebanyak 87 (delapan puluh tujuh) orang, dan Golongan IV sebanyak 46 (empat puluh enam) orang. Ditinjau dari tingkat pendidikan jumlah SDM terdiri dari S3 sebanyak 4 (empat) orang, S2 sebanyak 57 (lima puluh tujuh) orang, S1 sebanyak 59 (lima puluh sembilan) orang, D3 sebanyak 2 (dua) orang, SLTA sebanyak 15 (lima belas) orang, SLTP sebanyak 1 (satu) orang, SD sebanyak 4 (empat) orang. Adapun jumlah pegawai non PNS yang mendukung kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan pada tahun 2016 adalah, tenaga operasional (honorer) sebanyak 62 (enam puluh dua) orang, tenaga satuan pengamanan sebanyak 9 (Sembilan) orang, pengemudi sebanyak 5 (lima) orang, pramubakti sebanyak 16 (enam belas) orang. Selain pegawai PNS dan non PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan melakukan kontrak individual dengan tenaga ahli muda (TAM) sebanyak 48 (empat puluh delapan) orang. Sehingga total pegawai non PNS berjumlah 140 (seratus empat puluh) orang. Berkaitan dengan jumlah pegawai PNS Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, khususnya yang menduduki jabatan struktural terdapat 5 jabatan struktural eselon IV yang kosong (tidak ada pejabatnya), hal ini dikarenakan pejabat struktural tersebut telah pensiun dan ada pula yang sedang menjalankan tugas belajar. Sampai dengan saat ini kekosongan jabatan struktural tersebut masih belum dilakukan penggantian atau pengisian jabatan. 94

107 4.4. Efektifitas dan Efisiensi Dalam rangka pemberian dukungan kepada Pemerintah dalam menyalurkan bantuan dana subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghassilan rendah (MBR) dengan mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunnga/Bantuan Uang Muka (SSB/BUM) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan turut berperan aktif di dalam program pembangunan Satu Juta Rumah, dimana program ini adalah salah satu program percepatan proyek-proyek strategis Pemerintah yang telah dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2013 dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun Di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada tahun anggaran 2016 untuk BA. 033, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, mengalami revisi DIPA. Adapun revisi DIPA pertama pada tanggal 18 Maret 2016, dimana anggaran pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan perumahan mengalami pemotongan anggaran untuk dialokasikan pada kegiatan operasionalisasi penyaluran subsidi SSB/BUM sebesar Rp ,- (Lima milyar rupiah). Selain itu, juga mengalami revisi DIPA kedua sebesar kurang lebih Rp ,- (self blocking) revisi DIPA kedua dilakukan dan dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/ Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran Pelaksanaan kegiatan pada Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan telah melakukan efisiensi pelaksanaan anggaran baik pada kegiatan kontraktrual maupun kegiatan swakelola yang terkait dengan tugas dan fungsinya, maka terjadi efisiensi di dalam penggunaan Pagu anggaran yang ada. Walaupun demikian semua paket-paket pekerjaan masih dapat berjalan dengan efektif, sehingga produk (output) pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan anggaran BA. 033 masih dapat dicapai 100%. Selain dari pada itu Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 95

108 telah melakukan efisiensi anggaran, dimana dari Pagu angggaran sebesar Rp ,- dikurangi Rp ,-hasilnya Rp ,-. Setelah diberlakukannya self blocking, maka sisa anggaran sebesar kurang lebih Rp ,- atau telah terjadi efisiensi anggaran sebesar 9,11%. 96

109 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Laporan Kinerja (LaKIP) Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR merupakan laporan pertanggungjawaban atas kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun dan Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dituangkan dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun Laporan Kinerja (LaKIP) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 berisi akuntabilitas kinerja yang merupakan capaian Indikator Kinerja Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun Penyusunan Laporan Kinerja ini telah mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam analisis capaian Indikator Kinerja Kegiatan dilakukan analisis pencapaian tahun Selain itu juga dilakukan analisis keberhasilan capaian kinerja, permasalahan atau kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah kebijakan penanganan serta rekomendasi yang sebaiknya dilakukan dalam peningkatan kinerja di tahun mendatang. Dari analisis akuntabilitas kinerja dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 dalam pelaksanaannya masih belum dapat mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Hal ini tampak pada pencapaian 97

110 Indikator Kinerja Program pada tahun 2016, yang hanya tercapai 34,76%. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala antara lain : Untuk penyaluran bantuan subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (BA ), dari Pagu anggarannya sebesar Rp ,- yang terdiri dari DIPA Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp ,- ditambah proyeksikan penerimaan kembali dana bergulir FLPP tahun 2016 sebesar Rp ,- terdapat angggaran sebesar Rp ,- untuk alokasi kurang bayar FLPP tahun anggaran , dan untuk alokasi kurang bayar FLPP tahun 2015 sebesar Rp. 5,01 Trilyun tidak dapat direalisasikan. Anggaran sebesar Rp. 5,01 Trilyun dianggap sebagai tungggakan yang akan dibayarkan tahun 2017 sesuai dengan kondisi keuangan pemerintah. Anggaran BA yang dikelola oleh Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan untuk Penyaluran Bantuan Uang Muka dan Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp ,- dengan jumlah target unit rumah. Jumlah unit tersebut didapat dari anggaran untuk program Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp ,-. Adapun realisasi untuk BA untuk penyaluran Subsidi Selisih Bunga hanya mencapai unit dengan realisasi anggarannya sebesar Rp ,- Adapun hal ini dikarenakan terlambatnya proses penyusunan Peraturan Menteri yang berkaitan dengan penyaluran bantuan subsidi yaitu, Peraturan Menteri PUPR No. 26/PRT/M/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang mulai diberlakukan 45 hari kalender sejak diundangkan tanggal 15 Juli Kurangnya jumlah kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memenuhi kopetensi baik dari segi kuantitas maupun kualitas guna menunjang pelaksanaan kegiatan, khususnya dalam penyaluran bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Bantuan Uang Muka (BUM). 98

111 5.2 Rekomendasi Dalam mengatasi berbagai kendala dan tantangan tersebut dan untuk meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, perlu melakukan langkah-langkah antara lain : Peningkatan Mutu baik dari segi kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan kopetensi bagi pegawai baik PNS maupun non PNS. Sangat diperlukannya perencanaan program kegiatan yang lebih terukur dan akurat, guna dapat terealisasinya pelaksanaan anggaran yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan target capaian kinerja yang telah disepakati dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK). Perlunya segera dilakukan review Rencana Strategi (Renstra),Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, agar dapat dijadikan sebagai target didalam capaian kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Sangat diperlukannya peran aktif, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) dan Perbankan baik pemerintah maupun swasta, serta para pengembang (developer), dalam berkontribusi dan bersinergi guna mendukung terealisasinya pembangunan perumahan sekaligus tersalurkannya bantuan subsidi pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR). Perlunya penyebaran informasi yang lebih luas tentang penyaluran bantuan subsidi pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR). Dengan disusunnya Laporan Kinerja (LaKIP), Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016, diharapkan dapat memberikan gambaran sekaligus informasi kinerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sepanjang tahun 2016 kepada pihak-pihak terkait, serta sebagai masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016, sebagai salah satu Unit Organisasi (Unor) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 99

112 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telepon/Fax (021) , (021) Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama Jabatan Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama Jabatan : Maurin Sitorus : Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan : M. Basuki Hadimuljono : Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat Perjanjian Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pihak pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. 2. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. PIHAK KEDUA JAKARTA, OKTOBER 2016 PIHAK PERTAMA M. BASUKI HADIMULJONO MAURIN SITORUS

113 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NO. SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA AWAL TARGET (1) (2) (3) (4) (5) Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 1 Meningkatnya rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan 2 Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 1) Tingkat aksesiblitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah 1) Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan REVISI 8,18 % 8,93 % 21,93 % 23,95 % Kegiatan Anggaran Awal Revisi 1 Pengembangan Pembiayaan Perumahan BA Rp ,00 Rp ,00 BA Rp ,00 Rp ,00 BA Rp ,00 Rp ,00 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT JAKARTA, OKTOBER 2016 DIREKTUR JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN M. BASUKI HADIMULJONO MAURIN SITORUS

114 PENJELASAN PERJANJIAN KINERJA Bapak Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan dengan Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran Jumlah Unit Pada Anggaran Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (BA ) TA adalah Unit. Jumlah unit di atas didapat dari bantuan pembiayaan perumahan ke bank pelaksana untuk rumah tangga berpenghasilan rendah yang berasal dari DIPA TA dengan target unit rumah ditambahkan dengan bantuan pembiayaan perumahan yang berasal dari proyeksi pengembalian pokok yang diterima sampai dengan akhir tahun 2016 dengan target unit rumah sehingga diperoleh unit. 2. Jumlah Unit Pada Anggaran Bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) (BA ) TA adalah Unit. Jumlah unit di atas didapat dari anggaran untuk program Subsidi Selisih Bunga sebesar Rp ,- sehingga diperoleh unit. 3. Total Unit (Rumah) adalah : Unit. Total unit didapat dengan menjumlahkan unit pada anggaran FLPP sebesar unit dengan unit pada anggaran SSB sebesar unit sehingga diperoleh unit. 1. Untuk menghitung indikator tingkat aksesibilitas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah sebagai berikut : A Target Indikator Kinerja 1 = B1 + B2 + C x 100 % Keterangan : A = Total unit rumah yang mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan dari anggaran pemerintah melalui FLPP dan SSB B1 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran pemerintah sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah B2 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran non pemerintah (swasta) sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah C = Jumlah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dari tahun sebanyak 1,5 juta unit rumah tangga dari anggaran pemerintah dan non pemerintah.

115 Sebagai contoh : Untuk mengisi item (Nomor) 1 Dalam Tabel Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut : unit Target Indikator Kinerja 1 = x 100 % Unit Sehingga didapatkan nilai sebesar 8,9323% Pembulatan 8,93% 2. Untuk menghitung indikator kinerja persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan sebagai berikut : A Target Indikator Kinerja 2 = B1 x 100 % Keterangan : A = Total unit rumah yang mendapatkan bantuan pembiayaan perumahan dari anggaran pemerintah melalui FLPP dan SSB B1 = Jumlah unit rumah tangga yang mendapat pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah dari anggaran pemerintah sesuai dengan target RPJMN Tahun sebanyak 2,2 juta unit rumah Sebagai contoh : Untuk mengisi target indikator kinerja (Nomor) 2 Dalam Tabel Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut : unit Target Indikator Kinerja 2 = unit x 100 % Sehingga didapatkan nilai sebesar 23,9549% Pembulatan 23,95%

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136 1/18/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Verifikasi Upload Download Forum Diskusi Utilitas NO UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016 GO LAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN (REGULER) PER UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016 STATUS 18 Januari 2017 ; 09:02:17 WIB DOKUMEN DIPA PAGU e MONITORING SPM e MONITORING REALISASI SP2D e MONITORING KEU (%) KEU (%) dalam ribuan PROGRES FISIK (%) 1 SETJEN , ,03 98,44 2 DITJEN SDA , ,52 94,15 3 DITJEN BM , ,70 88,43 4 DITJEN CK , ,92 87,46 5 DITJEN PnP , ,03 93,06 6 DITJEN BK , ,95 98,50 7 DITJEN PbP , ,87 93,79 BA , ,79 48,78 8 ITJEN , ,18 94,10 9 BPIW , ,17 90,06 10 BALITBANG , ,51 96,26 11 BPSDM , ,87 98,67 TOTAL , ,22 90,52 Informasi Teknis : Bagian Pemantauan dan Evaluasi Biro Perencanaan Anggaran dan KLN Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Telp / Fax (021) / / emonitoring06@gmail.com 1/1

137 1/18/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Verifikasi No Kode Nama Satuan Kerja VERIFIKASI DATA PER SATUAN KERJA TA 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Dokumen DIPA Pagu (Rp Ribu) Realisasi SP2D Realisasi SPM Progres emonitoring Paket Fisik (Rp Ribu) % (Rp Ribu) % (Akun) (Pengadaan) (%) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN , ,98 21, BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN , ,56 55,56 Total , ,79 48,78 Tanggal Kirim 6 Jan :12:09 PM 5 Jan :24:31 PM Upload Download Forum Diskusi Utilitas 1/1

138 1/6/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Rekapitulasi Paket Kontraktual Data Paket SPSE Kurva S Rencana Keuangan Rencana Fisik Foto Progres Permasalahan PPK Seluruh GO Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran Per Paket Pekerjaan TA 2016 PEMBIAYAAN PERUMAHAN Verifikasi Upload Download Forum Diskusi Utilitas No Kode Program/Kegiatan/Output/Paket/Sub Paket Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Penguatan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pemutakhiran Data Kepegawaian Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pendampingan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pengelolaan Peningkatan Kapasitas Pegawai Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pembentukan Karakter Pegawai Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Bimbingan Teknis Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Dukungan Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Konsolidasi dan Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Fasilitasi Dokumentasi Informasi Hukum Bidang Pembiayaan Perumahan Kuantitas Target Satuan AU/ F/ NF AU P/ L/ K/ S Akun RPM PLN TOTAL Pagu (Rp Ribu) Paket Rencana Pengadaan Realisasi (Rp Ribu) Progres (%) RPM PLN TOTAL Keu Fisik Pagu Blokir Laporan (1) LAP AU AU ,20 89,20 0 1(1) LAP AU AU ,11 81,15 0 1(1) DOK AU AU ,99 83,15 0 1(1) LAP AU AU ,04 99,15 0 1(1) LAP AU AU ,49 90,15 0 1(1) LAP AU AU ,33 100, (1) LAP AU AU ,82 95,05 0 1(1) LAP AU AU ,75 98,70 0 1(1) LAP AU AU ,51 100,00 0 1(1) LAP AU AU ,12 90,10 0 1(1) LAP AU AU ,70 87,15 0 Keterangan 1/11

139 1/6/2017 e Monitoring Online Pembinaan Peraturan Perundang Undangan Bidang Pembiayaan Perumahan Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Bidang Pembiayaan Perumahan Masukan Teknis Pengalihan Rumah Umum Yang Mendapatkan Bantuan Dan Atau Kemudahan Pembiayaan Dari Pemerintah Masukan Teknis Pemanfaatan Sumber Biaya Untuk Kepentingan Lain Di Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman Masukan Teknis Pemanfaatan Sumber Biaya Untuk Kepentingan Lain Di Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman Fasilitasi dan Koordinasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat Bidang Pembiayaan Perumahan Fasilitasi dan Koordinasi Kerjasama Ditjen Pembiayaan Perumahan Penyusunan Pedoman Persyaratan Rumah Layak Huni Dalam Rangka Perlindungan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Penyusunan Bantuan Perolehan Rumah Bersubsidi Sebagai Bentuk Perlindungan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pelaksanaan Strategi Media Informasi Pembiayaan Perumahan Penyebaran Informasi Melalui Media Cetak Dan Elektronik Publikasi Melalui Media Cetak dan Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Fasilitasi Diskusi Bidang Pembiayaan Perumahan Layanan Kehumasan Bidang Pembiayaan Perumahan Fasilitasi Penyelenggaraan Keprotokolan Penyusunan Administrasi Anggaran Pembiayaan Perumahan 1(1) LAP AU AU ,34 99,40 0 1(1) LAP AU AU ,46 75,10 0 1(1) DOK AU AU ,78 85,10 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP AU AU ,35 80,10 0 1(1) LAP AU AU ,62 80,10 0 1(1) DOK AU AU ,19 89,10 0 1(1) DOK AU AU ,20 88,15 0 1(1) LAP AU AU ,85 88,15 0 1(1) LAP AU AU ,14 100, LAP NF K Tahunan ,14 100, (1) LAP AU AU ,12 63, (1) LAYANAN AU AU ,32 89,10 0 1(1) LAP AU AU ,07 85,10 0 1(1) LAP AU AU ,51 100, operasional 1(1) LAYANAN AU AU ,55 96, Rapat Persiapan dan koordinasi 1 KEG AU AU ,93 85, Rapat Pembahasan 1 KEG AU AU ,63 79, Evaluasi penyusunan laporan 1 KEG AU AU ,00 50, Penyusunan SOP Pengelolaan Anggaran Bidang Pembiayaan Perumahan Pemantauan Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal PembiayaanPerumahan Pembentukan Komisioner dan Deputi 1(1) LAP AU AU ,00 100,00 0 1(1) LAP AU AU ,99 100, /11

140 1/6/2017 e Monitoring Online Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat Sebagai Amanat Pelaksanaan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2016 Tentang TAPERA 1(1) DOK AU AU ,62 23, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Gaji dan Tunjangan 12(12) BULAN AU AU ,93 94, Administrasi Kegiatan (PPK1) 12(12) BULAN AU AU ,80 100, Administrasi Kegiatan (PPK2) 12(12) BULAN AU AU ,82 100, Operasional Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan Operasionalisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Operasional Kegiatan Perkantoran dan Pimpinan Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai/Satpam/Sopir Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh 12(12) BULAN AU AU ,77 99, (12) BULAN AU AU ,72 99, (12) BULAN AU AU ,01 98, (12) STEL AU AU ,95 100, STEL F K Tahunan ,95 100, (12) BULAN AU AU ,88 100, Perbaikan Sarana Gedung 1 1(12) KEG F K ,00 100, Perbaikan Sarana Gedung 1 KEG F Perbaikan Peralatan/ Perlengkapan Kantor Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor Perawatan Kendaraan Bermotor roda4/6/10 K Tahunan ,00 100,00 0 1(12) KEG AU AU ,37 100,00 0 1(12) KEG AU AU ,73 90, (12) BULAN AU AU ,47 97, langganan daya dan jasa 12(12) BULAN AU AU ,37 100, Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Kantor Bertingkat 2 Pemeliharaan Gedung/Bangunan Kantor Bertingkat Operasional Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 12(12) LAYANAN NF K ,98 100, LAYANAN NF K Tahunan ,98 100, (10) BULAN NF K ,00 100, BULAN NF K Tahunan ,00 100, (12) BULAN AU AU ,23 98, Perbaikan Sarana Gedung 2 12(12) Bulan Layanan F S ,00 100, Pemeliharaan Gedung/Bangunan Kantor Bertingkat 1 Pemeliharaan Gedung/Bangunan Kantor Bertingkat 3 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 2(2) Bulan Layanan AU AU ,00 100, (12) Bulan Layanan AU AU ,11 98, Unit Data dan Informasi 1(142) ALAT F S ,99 99, Pengadaan Server 1 ALAT F K Tahunan ,00 96, /11

141 1/6/2017 e Monitoring Online Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 418 Unit Peralatan dan Mesin 1 418(417) ALAT F K ,00 100, Peralatan dan Mesin 2 1(1) UNIT AU AU ,55 0, Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan Dokumen kebijakan dan strategi, analisis makro, program dan pengembangan sistem informasi pembiayaan perumahan Analisis Dampak Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Terhadap Kebijakan Bantuan Pembiayaan Perumahan Analisis Dampak Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Terhadap Kebijakan Bantuan Pembiayaan Perumahan Analisis Pasar Perumahan untuk Pengembangan Kebijakan Bantuan Pembiayaan Perumahan Analisis Pasar Perumahan untuk Pengembangan Kebijakan Bantuan Pembiayaan Perumahan Harmonisasi Kebijakan dan Strategi Pembiayaan Perumahan dengan Para Pemangku Kepentingan Bidang Pembiayaan Perumahan Analisis Potensi Pasar Perumahan Tahun 2017 dan Proyeksi Tahun 2018 Konsinyasi Pelaksanaan Program Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Penyusunan Rencana kerja Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Penyiapan Dekonsentrasi Bidang pembiayaan Perumahan Penyusunan Aplikasi Pengelolaan Data Bantuan Pembiayaan Perumahan Penyusunan Aplikasi Pengelolaan Data Bantuan Pembiayaan Perumahan Penyusunan Materi Teknis Kebijakan Alternatif Bantuan Pembiayaan Perumahan bagi MBR Penyusunan Materi Teknis Kebijakan Alternatif Bantuan Pembiayaan Perumahan bagi MBR Pengelolaan Data dan Informasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Pendataan penerbitan Perijinan Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Barat Pendataan penerbitan Perijinan Dokumen (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP AU AU ,08 100,00 0 1(1) DOK AU AU ,94 100, (1) DOK AU AU ,36 100, (1) DOK AU AU ,89 100,00 0 1(1) DOK NF K ,91 100, (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP AU AU ,63 100, (1) DOK NF K ,00 100, /11

142 1/6/2017 e Monitoring Online Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Barat Pendataan penerbitan Perijinan Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Tengah Pendataan penerbitan Perijinan Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Tengah Pendataan penerbitan Perijinan Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Timur Pendataan penerbitan Perijinan Pembanginan Perumahan di Kabupaten/Kota Tertentu Wilayah Timur 1 DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, Laporan evaluasi kinerja 3 Laporan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal PembiayaanPerumahan Laporan Kinerja Direktorat Perencanaan Pembiayaan Perumahan Pemantauan dan Pelaporan Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Perumahan MOU kerjasama pembiayaan perumahan Penyusunan Rencana Kerjasama pembiayaan Perumahan dengan Lembaga Jasa Keuangan, Pelaku Pembangunan Perumahan, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Tahun Penyusunan Rencana Kerjasama pembiayaan Perumahan dengan Lembaga Jasa Keuangan, Pelaku Pembangunan Perumahan, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Tahun Penyiapan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Perumahan dengan Lembaga Jasa Keuangan, Pelaku Pembangunan Perumahan, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Penyiapan Perjanjian Kerjasama Luar Negeri di Bidang Pembiayaan Perumahan Penyusunan Rencana Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri di Bidang Pembiayaan Perumahan Penyusunan Rencana Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri di Bidang Pembiayaan Perumahan 1(1) LAP AU AU ,14 99,97 0 1(1) LAP AU AU ,65 99,50 0 1(1) LAP AU AU ,95 99, MOU DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(39) DOK AU AU ,89 99,90 0 1(1) DOK AU AU ,72 99,80 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Operasional Direktorat 12(12) BULAN AU AU ,06 98, /11

143 1/6/2017 e Monitoring Online Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Materi teknis, NSPK, rencana dan strategi, pengembangan pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak, rumah susun dan rumah swadaya Penyusunan Rencana Kerja Sub Direktorat Perencanaan dan Pelaporan Penyusunan Rencana Kerja Sub Direktorat Pola Pembiayaan Rumah Umum Penyusunan Rencana Kerja Sub Direktorat Pola Pembiayaan Rumah Swadaya dan Mikro Perumahan Penyusunan Rencana Kerja Sub Direktorat Pola Investasi Perumahan Penyusunan Kriteria Pengembang yang Mendapatkan Bantuan dan/atau Pembiayaan Perumahan Kajian Penentuan Suku Bunga Kredit/ Margin Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi Penyusunan Rumusan Pola Kepemilikan Rumah Melalui Sewa Beli Penyusunan Rumusan Pola Kepemilikan Rumah Melalui Sewa Beli Penyusunan Skim Pembiayaan Mikro Perumahan Untuk Pembangunan Perumahan Swadaya Secara Berkelompok Penyusunan Skim Pembiayaan Mikro Perumahan Untuk Pembangunan Perumahan Swadaya Secara Berkelompok Pola Pelaksanaan Pembiayaan pembangunan/perbaikan Rumah Swadaya Pola Pelaksanaan Pembiayaan pembangunan/perbaikan Rumah Swadaya Penyusunan Pedoman Investasi Rusunawa Melalui Pemanfaatan Tanah Wakaf Penyusunan Pedoman Investasi Rusunawa Melalui Pemanfaatan Tanah Wakaf Rumusan Rapermen pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak dan rumah susun, dan rumah swadaya Penyiapan Bahan Rumusan untuk Review Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Terkait Pemberian Bantuan dan/atau Kemudahan Pembiayaan Perumahan FASILITASI DUKUNGAN PERATURAN MENTERI TERKAIT SKIM DAN MEKANISME KREDIT/PEMBIAYAAN PERUMAHAN SWADAYA Fasilitasi Dukungan Peraturan Menteri Materi Teknis (1) DOK AU AU ,46 90, (1) DOK AU AU ,05 90, (1) DOK AU AU ,77 90, (1) DOK AU AU ,61 90, (1) DOK AU AU ,36 89,00 0 1(1) DOK AU AU ,74 94, (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, Rapermen (1) DOK AU AU ,74 100,00 0 1(1) DOK AU AU ,25 89, /11

144 1/6/2017 e Monitoring Online Terkait Skim dan Mekanisme Kredit/ Pembiayaan Mikro Perumahan 1(1) DOK AU AU ,36 93, Penyiapan Bahan Rumusan Penyusunan Rapermen Investasi Perumahan 1(1) DOK AU AU ,34 93, Laporan evaluasi kinerja 1 Laporan Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pola Pembiayaan Perumahan 1(1) LAP AU AU ,58 90, Operasional Pelaksanaan Subsidi Bunga Kredit Perumahan dan Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan Pembuatan Aplikasi Subsidi Bunga Kredit Perumahan Dan Subsidi Dan Bantuan Uang Muka 12(12) LAYANAN AU AU ,49 74, DOK NF K Tahunan ,69 27, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Layanan Perkantoran 12(12) BULAN AU AU ,18 97, Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Layanan teknis pendayagunaan sumber sumber pembiayaan perumahan PENYIAPAN RENCANA MOBILISASI DANA DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM SEJUTA RUMAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN SUMBER PEMBIAYAAN PERUMAHAN Penyusunan Materi Teknis Peraturan Pelaksanaan Tabungan Perumahan Rakyat Penyusunan Materi Teknis Peraturan Pelaksanaan Tabungan Perumahan Rakyat Penyiapan Materi Teknis Pedoman Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Bank dalam Pembiayaan Perumahan Penyiapan Materi Teknis Pedoman Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Bank dalam Pembiayaan Perumahan Penyiapan Materi Teknis Pedoman Pembentukan Unit Pengelola KPR Pada Lembaga Jasa Keuangan di Daerah dalam Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Penyiapan Materi Teknis Pedoman Pembentukan Unit Pengelola KPR Pada Lembaga Jasa Keuangan di Daerah dalam Pendayagunaan Sumber Pembiayaan PENYIAPAN PETA POTENSI SUMBER PEMBIAYAAN LAINNYA DALAM PEMBIAYAAN PERUMAHAN PENYIAPAN PETA POTENSI SUMBER PEMBIAYAAN 52 Lmbg Keuangan/Perusahaan LAP AU AU ,41 99, LAP AU AU ,69 99, DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, /11

145 1/6/2017 e Monitoring Online LAINNYA DALAM PEMBIAYAAN PERUMAHAN Penyusunan Masukan teknis Pedoman pemanfaatan Dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Pembiayaan Perumahan 1(15) Lembaga Keuangan NF K ,00 100, Penyusunan Masukan teknis Pedoman pemanfaatan Dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Pembiayaan Perumahan 1 DOK NF K Tahunan ,00 100, Penyiapan masukan teknis Pedoman Pemanfaatan Dana jangka Panjang untuk Pembiayaan Perumahan 1 DOK NF K ,00 100, Penyiapan masukan teknis Pedoman Pemanfaatan Dana jangka Panjang untuk Pembiayaan Perumahan 1 DOK NF K Tahunan ,00 100, Penyusunan Materi Teknis Peraturan Pelaksanaan Pemberdayaan Lembaga Jasa Keuangan serta Pelaksanaan Kemudahan dan/atau Bantuan Pembiayaan dalam Sistem Pembiayaan Perumahan dan Kawasan permukiman 1 DOK NF K ,00 100, Penyusunan Materi Teknis Peraturan Pelaksanaan Pemberdayaan Lembaga Jasa Keuangan serta Pelaksanaan Kemudahan dan/atau Bantuan Pembiayaan dalam Sistem Pembiayaan Perumahan dan Kawasan permukiman 1 DOK NF K Tahunan ,00 100, Fasilitasi dan Koordinasi Pendayagunaan Lembaga Jasa Keuangan Untuk Mendukung Pembiayaan Swadaya Masyarakat Fasilitasi dan Koordinasi Penyiapan Materi Kebijakan Pendayagunaan Sumber Pembiayaan dari Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Dalam Pembiayaan Perumahan Fasilitasi dan Koordinasi Percepatan Bank Pelaksana Dalam Penyaluran Dana Pinjaman dan Sekuritisasi Pembiayaan Perumahan Fasilitasi dan Koordinasi Penyiapan Produk Layanan Baru dan Peningkatan Volume Penyaluran Dana Pinjaman dan Sekuritisasi Dalam Pembiayaan Perumahan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Pada Lembaga Jasa Keuangan Fasilitasi dan Koordinasi Percepatan Pendayagunaan Dana Jangka Panjang Investor Institusional Dalam Pembiayaan Perumahan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Tabungan Perumahan 1(2) Lembaga Keuangan AU AU ,06 95, (30) Lembaga Keuangan AU AU ,63 100, LAP AU AU ,39 100, LAP AU AU ,70 100, (5) Lembaga Keuangan AU AU ,97 100, LAP AU AU ,56 100, Lembaga Keuangan AU AU ,93 98, Laporan evaluasi kinerja 1 Laporan operasional 1(1) LAP AU AU ,88 98, /11

146 1/6/2017 e Monitoring Online Rapat Persiapan dan koordinasi 1 LAP AU AU ,00 41, Rapat Pembahasan 1 LAP AU AU ,00 41, Evaluasi penyusunan laporan 1 LAP AU AU ,00 90, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor 12(12) BULAN AU AU ,24 96, Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Materi teknis dan pedoman pembinaan serta pelaksanaan diseminasi sistem pembiayaan perumahan Penyusunan Materi Teknis Pemberian Bantuan Pembiayaan Perumahan dan kawasan Permukiman melalui Badan Layanan Umum Daerah Penyusunan Materi Teknis Pemberian Bantuan Pembiayaan Perumahan dan kawasan Permukiman melalui Badan Layanan Umum Daerah Penyusunan Materi Teknis Pengelolaan Kredit Mikro Perumahan melalui Lembaga Keuangan Mikro Penyusunan Materi Teknis Pengelolaan Kredit Mikro Perumahan melalui Lembaga Keuangan Mikro Pengembangan Pedoman Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman Penyusunan Multimedia Pembinaan Pembiayaan Perumahan Pemberian Bantuan Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah I Pemberian Bantuan Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah II Pemberian Bantuan Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah III Pembayaran Tunggakan TA 2015 PT. INTIMULYA MULTIKENCANA Layanan teknis pembinaan dan bantuan teknis pada lembaga jasa keuangan, pemerintah, dan pemerintah daerah di wilayah Penggandaan Modul Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah I Penggandaan Modul Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah II Penggandaan Modul Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan 7 Dokumen/ Materi Teknis (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK AU AU ,92 98, (1) DOK AU AU ,95 100,00 0 1(1) DOK AU AU ,85 98,00 0 1(1) DOK AU AU ,35 96, (1) DOK AU AU ,67 96, DOK AU AU ,00 100, Pemda/ Lembaga Keuangan DOK AU AU ,93 100, DOK AU AU ,96 100, DOK AU AU ,97 100, /11

147 1/6/2017 e Monitoring Online Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah III Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah I Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah II Pemberian Bantuan Teknis Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wilayah III 1(121) DOK AU AU ,09 98, (109) DOK AU AU ,47 100,00 0 1(88) DOK AU AU ,74 98, Laporan evaluasi kinerja 2 Laporan Penyusunan LAKIP Direktorat Bina Sistem Pembiayaan Perumahan Penyusunan Laporan Kinerja Pelaksanaan Pembinaan Sistem Pembiayaan, Diseminasi, NSPK, dan Bantuan Teknis 1(1) LAP AU AU ,55 98,00 0 1(1) LAP AU AU ,55 98, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor 12(12) BULAN AU AU ,91 100, Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Dokumen rencana pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN PENYUSUNAN PEDOMAN EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN PENYUSUNAN PEDOMAN EVALUASI DAMPAK PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN KOORDINASI PELAKSANAAN PENGENDALIAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN EVALUASI PELAKSANAAN RUMAH BERSUBSIDI ATAS PENERAPAN KONSEP HUNIAN BERIMBANG EVALUASI PELAKSANAAN RUMAH BERSUBSIDI ATAS PENERAPAN KONSEP HUNIAN BERIMBANG Laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan di wilayah PEMANTAUAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH I EVALUASI DAN ANLISIS PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH I PEMANTAUAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH II EVALUASI DAN ANALISIS PELAKSANAAN BANTUAN Dokumen (1) DOK AU AU ,09 98, (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK AU AU ,49 90, (1) DOK NF K ,00 100, DOK NF K Tahunan ,00 100, Laporan (1) LAP AU AU ,82 96, (1) LAP AU AU ,85 90, (1) LAP AU AU ,82 90, (1) LAP AU AU ,05 97, /11

148 1/6/2017 e Monitoring Online PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH II PEMANTAUAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH III Evaluasi dan Analisis Pelaksanaan Bantuan Pembiayaan Perumahan Wilayah III PEMANTAUAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN WILAYAH IV Evaluasi dan Analisis Pelaksanaan Bantuan Pembiayaan Perumahan Wilayah IV Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah I Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah I Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah II Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah II Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah III Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah III Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah IV Tahun Evaluasi Dampak Pelaksanaan Program FLPP Wilayah IV Tahun (1) LAP AU AU ,46 85, (1) LAP AU AU ,75 93,00 0 1(1) LAP AU AU ,78 90, (1) LAP AU AU ,82 98, (1) LAP NF K ,00 100, LAP NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP NF K ,00 100, LAP NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP NF K ,00 100, LAP NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP NF K ,00 100, LAP NF K Tahunan ,00 100, Laporan evaluasi kinerja 2 Laporan PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KONSOLIDASI LAPORAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN 1(1) LAP AU AU ,88 90,00 0 1(1) LAP AU AU ,94 95, Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor 12(12) BULAN AU AU ,53 95, Total ,12 95, /11

149 1/19/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Verifikasi No Kode Nama Satuan Kerja BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PUSAT PENGELOLAAN DANA PEMBIAYAAN PERUMAHAN VERIFIKASI DATA PER SATUAN KERJA TA 2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Dokumen DIPA Pagu (Rp Ribu) Realisasi SP2D Realisasi SPM Progres emonitoring Paket Fisik (Rp Ribu) % (Rp Ribu) % (Akun) (Pengadaan) (%) , ,39 90, PEMBIAYAAN PERUMAHAN , ,12 95,26 Total , ,87 93,79 Tanggal Kirim 11 Jan :17:29 AM 30 Des :45:19 PM Upload Download Forum Diskusi Utilitas 1/1

150 1/19/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Rekapitulasi Paket Kontraktual Data Paket SPSE Kurva S Rencana Keuangan Rencana Fisik Foto Progres Permasalahan PPK Seluruh GO Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran Per Paket Pekerjaan TA 2016 BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN Verifikasi Upload Download Forum Diskusi Utilitas No Kode Program/Kegiatan/Output/Paket/Sub Paket Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Dukungan Penyaluran Bantuan Pembiayaan Perumahan Dokumen promosi, perencanaan Pusat Pengelola Dana Bantuan Pembiayaan Perumahan (BLU), legal dan bantuan hukum Pelaksanaan Konsultasi Penyaluran FLPP Penyelenggaraan Pameran Rumah Rakyat Penyelenggaraan Pameran Rumah Rakyat Jakarta Jambi Penyelenggaraan Pameran Rumah Rakyat Banyuwangi Kendari Kuantitas Target Satuan AU/ F/ NF AU P/ L/ K/ S Akun RPM PLN TOTAL Pagu (Rp Ribu) Paket Rencana Pengadaan Realisasi (Rp Ribu) Progres (%) RPM PLN TOTAL Keu Fisik Dokumen (2) DOK F S ,73 100,00 0 3(3) DOK F S ,71 100, DOK F 1 DOK F K Tahunan K Tahunan ,00 100, ,00 100,00 0 Pagu Blokir Keterangan Penyelenggaraan Marketing dan Komunikasi Pameran Rumah Rakyat 1 DOK F K Tahunan ,00 100, Pembuatan Materi Audio Visual Penyaluran FLPP 1(1) DOK F S ,83 100, Survei Kepuasan Pelanggan 2(2) DOK NF K ,00 100, Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan Reviu Tata Kelola Keuangan Dana Pembiayaan Perumahan Reviu Rencana Strategis Bisnis PPP TA Penyusunan Rencana Kerja Pusat Pembiayaan Perumahan Tahun 2016 Reviu dan Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran 1 DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK F S ,32 100,00 0 1(1) DOK F S ,33 100,00 0 1(1) DOK F S ,28 98,75 0 1(1) DOK AU AU ,12 100, /4

151 1/19/2017 e Monitoring Online Reviu Naskah Akademis Remunerasi Pegawai BLU PPP 1(1) DOK F S ,60 87, Disain Sistem Pelayanan 2(2) DOK NF K ,00 100, Disain Sistem Pelayanan 1 DOK NF Dukungan Manajemen di Bidang Layanan Pembinaan dan Pengembangan Komunitas (Community Development) K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK F K ,94 65,54 0 1(1) DOK F S ,56 73, Kajian Multiplier Effect Program FLPP 2(2) DOK F S ,59 98, Kajian Multiplier Effect Program FLPP Kajian Pertumbuhan Pasar Perumahan MBR (Demand) Kajian Pertumbuhan Pasar Perumahan MBR (Demand) Analisa Pertumbuhan Supply Perumahan Bagi MBR Analisis Pertumbuhan Supply Perumahan Bagi MBR Kajian model pengelolaan dana bantuan pembiayaan perumahan Penyusunan sistem dan pelaksanaan investasi dana pembiayaan perumahan Penyusunan kebijakan manajemen keuangan Penyusunan kebijakan manajemen keuangan PPDPP Dukungan manajemen bidang keuangan dan pembiayaan perumahan Pengembangan fasilitas pengelolaan dana 1 DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 2(2) DOK F S ,64 99, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 2(2) DOK F S ,82 97, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 2(2) DOK F S ,32 97,32 0 1(1) DOK F S ,87 98,00 0 2(2) DOK F S ,17 100, DOK NF K Tahunan ,00 100,00 0 2(2) DOK F S ,84 95,84 0 1(1) DOK F S ,52 86, Monitoring Penerimaan PNBP 2(2) DOK F S ,58 95, Penyusunan Monitoring Penerimaan PNBP 1 DOK F K Tahunan ,00 100, Audit Internal PPDPP 1(1) DOK F S ,20 94, Penyelenggaraan Manajemen Resiko 1(1) DOK F S ,60 54, Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Penyelenggaraan Layanan Hukum dan Perundangan 2(2) DOK F S ,92 98, DOK F K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) DOK F S ,68 91,68 0 1(1) DOK F S ,87 76, /4

152 1/19/2017 e Monitoring Online Evaluasi Penyelenggaraan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) Layanan kerjasama dan rekonsiliasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Pengembangan Kerjasama Kelembagaan (Business to Business) Persiapan Pembahasan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Lembaga Keuangan Pembahasan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Lembaga Keuangan Rekonsiliasi dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Penyelenggaraan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Lembaga Keuangan Laporan keuangan, informasi, evaluasi dan pembinaan Pendampingan Pemeriksaan Laporan Keuangan Penyediaan Jasa Audit Independen (KAP) Penyusunan Laporan Keuangan TA (1) DOK F S ,11 98, Lembaga Keuangan (14) LAP F S ,46 96,55 0 1(25) LAP F S ,92 68, LAP F S ,72 79, (20) LAP F S ,36 100, LAP F S ,00 100, Laporan (1) LAP F S ,31 95,00 0 1(1) LAP NF K ,49 100,00 0 6(6) LAP F S ,03 100, Penyusunan Laporan SPIP Tahun (1) LAP F S ,29 100, Verifikasi Tagihan Pembiayaan Perumahan Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen PPDPP Pengelolaan Infrastruktur Jaringan PPDPP Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Koreksi Penyaluran Dana PPDPP Reviu dan Pengembangan SOP Direktorat Operasi Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Penyaluran Dana PPDPP UNIT F S ,82 77,82 0 1(1) LAP F S ,16 100,00 0 1(1) LAP F S ,28 95,00 0 1(1) LAP F S ,17 71,17 0 1(1) LAP F S ,82 100,00 0 1(1) LAP F S ,16 89, Pengembangan Organisasi PPDPP 1(1) LAP F S ,32 97, Peningkatan Kompetensi Pegawai PPDPP Fasilitasi Penyelenggaraan Kehumasan dan Keprotokolan 1(1) LAP F S ,44 100,00 0 1(1) LAP F S ,31 100, Penyusunan Laporan BMN 3(3) LAP F S ,97 90, Digitalisasi Arsip 1(1) LAP F K ,00 0, Penyusunan Dokumen Kontrak 1(1) DOK F S ,70 90,00 0 Pembuatan Aplikaasi Sistem 3/4

153 1/19/2017 e Monitoring Online Kepegawaian 1(1) LAP NF K ,00 100, Pengembangan Sistem Kepegawaian Penyusunan Blueprint Sistem Informasi Manajemen PPDPP Penyusunan Blueprint Sistem Informasi Manajemen PPDPP Penyelenggaraan Good Coorporate Goverment (GCG ) 1 LAP NF K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP F K ,00 100, LAP F K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP F S ,43 99, Reviu Atas Laporan Keuangan 1(1) LAP F S ,43 100, Konfirmasi dan Pencairan Dana Bantuan Pembiayaan Perumahan 1(1) LAP F S ,29 55, Pengembangan Data MBR 1(1) LAP F K ,00 100, Paket Pengembangan Data MBR 1 LAP NF Pendayagunaan Data Strategis Pembiayan Perumahan K Tahunan ,00 100,00 0 1(1) LAP F S ,79 77, Laporan evaluasi kinerja 1 Laporan Laporan Evaluasi Kinerja 1(1) LAP F S ,66 97, Layanan Perkantoran Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Bulan Layanan (12) BULAN NF S ,91 69, (12) BULAN F S ,99 95, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 51 Unit Peralatan dan Mesin 51(51) UNIT F S ,56 100,00 0 Total ,39 90, /4

154 1/18/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Rekapitulasi Paket Kontraktual Data Paket SPSE Kurva S Rencana Keuangan Rencana Fisik Foto Progres Permasalahan PPK Seluruh GO Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran Per Paket Pekerjaan TA 2016 Verifikasi Upload Download Forum Diskusi No Kode Program/Kegiatan/Output/Paket/Sub Paket Target Kuantitas Satuan AU/ F/ NF AU P/ L/ K/ S Akun RPM PLN TOTAL Pagu (Rp Ribu) Paket Rencana Pengadaan Realisasi (Rp Ribu) Progres (%) RPM PLN TOTAL Keu Fisik Program Penyelenggaraan Jalan Pengelolaan Dana Bergulir Dana Bergulir Pembiayaan Perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Fasilitas Likuiditas Pengembalian Pokok 1 (95913) Paket (87390) UNIT NF S ,64 52, (8523) UNIT NF S ,60 85,60 0 Total ,56 55,56 0 Pagu Blokir Keterangan Utilitas 1/1

155 1/18/2017 e Monitoring Online Informasi Umum Satker PEMBIAYAAN PERUMAHAN Ubah Profil Log Out Laporan Format Raker Rekapitulasi Paket Kontraktual Data Paket SPSE Kurva S Rencana Keuangan Rencana Fisik Foto Progres Permasalahan PPK Seluruh GO Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran Per Paket Pekerjaan TA 2016 Verifikasi Upload Download Forum Diskusi No Kode Program/Kegiatan/Output/Paket/Sub Paket Target Kuantitas Satuan AU/ F/ NF AU P/ L/ K/ S Akun RPM PLN TOTAL Pagu (Rp Ribu) Paket Rencana Pengadaan Realisasi (Rp Ribu) Progres (%) RPM PLN TOTAL Keu Fisik Program Pengembangan Perumahan Pengelolaan Dan Penyusunan Laporan Subsidi Subsidi Bunga Kredit Perumahan 1 Paket SUBSIDI BUNGA KREDIT PERUMAHAN Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan SUBSIDI BANTUAN UANG MUKA PERUMAHAN 1(1) PKT AU AU ,38 19, Paket (1) PKT AU AU ,81 24,79 0 Total ,98 21,97 0 Pagu Blokir Keterangan Utilitas 1/1

156 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun 2015 tentang APBN TA B.Dengan ini disahkan Alokasi Anggaran Untuk: 1. Kementerian Negara/Lembaga 2. Unit Organisasi 3. Provinsi SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 : (033) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT : (08) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN : (01) DKI JAKARTA NOMOR : SP DIPA /2016 DS: Revisi ke 04 Tanggal : 16 September Kode/Nama Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN Sebesar : Rp ( SERATUS EMPAT PULUH DELAPAN MILIAR SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN JUTA SEMBILAN RATUS TUJUH PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH ) Untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Kode dan Nama Fungsi dan Sub Fungsi : 06 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN Kode dan Nama Program dan Kegiatan : C. Sumber Dana Berasal Dari : 1. Rupiah Murni 2. PNBP PNBP TA Berjalan 3. Pinjaman/Hibah Luar Negeri - Pinjaman Luar Negeri - Hibah Luar Negeri Rp. Terlampir - Hibah Dalam Negeri Langsung D. Pencairan dana dilakukan melalui : 1. KPPN JAKARTA V (139) Rp E. Pernyataan Syarat dan Ketentuan(Disclaimer) Rp. Rp. Rp. Rp Pinjaman/Hibah Dalam Negeri Pinjaman Dalam Negeri - Hibah Dalam Negeri 5. Hibah Langsung - Hibah Luar Negeri Langsung 6. SBSN PBS Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp Jumlah Uang 1. DIPA Petikan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari DIPA Induk (Nama Program, Unit Organisasi dan Kementerian Negara/Lembaga). 2. DIPA Petikan ini dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi dengan kode pengaman berupa digital stamp sebagai pengganti tanda tangan pengesahan (otentifikasi). 3. DIPA Petikan berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan satker dan pencairan dana/pengesahan bagi Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara. 4. Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan. 5. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran yang tertuang dalam DIPA Petikan sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 6. Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan (berdasarkan bukti-bukti yang ada). 7. DIPA Petikan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember Jakarta, 07 Desember 2015 A.N MENTERI KEUANGAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN ttd. ASKOLANI NIP

157 Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN LAMPIRAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 DS: Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Rp Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Rp Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan Rp Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Rp Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Rp Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Rp Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Rp Halaman 1 dari 1

158 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 I A. INFORMASI KINERJA DS: Kementerian Negara/Lembaga : (033) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Iwan Nurwanto, M.soc.Sc Unit Organisasi : (08) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN Bendahara Pengeluaran : Irwan Agus Mulyana, SE Provinsi : (01) DKI JAKARTA Pejabat Penanda Tangan SPM : Kadino Trimono, SSt, M.Si Kode/Nama Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : I A Fungsi 06 PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM Sub Fungsi Program Hasil (Outcome) PEMBANGUNAN PERUMAHAN Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 01 Meningkatnya rumah tangga berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan 02 Menurunnya kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan IKU Program Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Keluaran (Output) Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 01 Tingkat aksesibiltas terhadap bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan untuk rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah 02 Persentase penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan 5315 Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Jumlah Laporan Kehumasan dan Keprotokolan 002 Jumlah Laporan Keuangan 003 Jumlah Laporan Penataan Organisasi, Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi 004 Jumlah Laporan Penyusunan Peraturan Perundang - undangan dan Pembinaan 005 Jumlah Laporan Perencanaan, Pembinaan dan Manajemen Kepegawaian 006 Jumlah Laporan Pertimbangan/ Opini Hukum dan Pendampingan Hukum 007 Jumlah dokumen anggaran bidang pembiayaan perumahan 008 Jumlah laporan evaluasi kinerja Setditjen 009 Jumlah layanan perkantoran Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya Direktorat Jenderal Pembiayaan 29,00 Laporan Perumahan Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 142,00 Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 418,00 Unit Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan 001 Jumlah MOU kerjasama dengan lembaga keuangan, pemerintah dan pemerintah daerah 002 Jumlah MOU kerjasama luar negeri bidang pembiayaan perumahan 003 Jumlah dokumen analisis makro bidang pembiayaan perumahan 004 Jumlah dokumen data pengembangan sistem informasi bidang pembiayaan perumahan

159 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 I A. INFORMASI KINERJA DS: Kementerian Negara/Lembaga : (033) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Iwan Nurwanto, M.soc.Sc Unit Organisasi : (08) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN Bendahara Pengeluaran : Irwan Agus Mulyana, SE Provinsi : (01) DKI JAKARTA Pejabat Penanda Tangan SPM : Kadino Trimono, SSt, M.Si Kode/Nama Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : I A. 2 Indikator Kinerja Kegiatan Keluaran (Output) Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 005 Jumlah dokumen kebijakan dan strategi bidang pembiayaan perumahan 006 Jumlah dokumen perencanaan bidang pembiayaan perumahan 007 Jumlah dokumen rumusan standar dan kriteria bantuan dan kemudahan 008 Jumlah laporan evaluasi kinerja pembiayaan perumahan 009 Jumlah layanan perkantoran Dokumen kebijakan dan strategi, analisis makro, program dan pengembangan sistem informasi 13,00 Dokumen pembiayaan perumahan Laporan evaluasi kinerja 3,00 Laporan MOU kerjasama pembiayaan perumahan 41,00 MOU Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Jumlah Laporan evaluasi kinerja direktorat 002 Jumlah Rumah Tangga yang Mendapat Fasilitas Bantuan uang Muka 003 Jumlah layanan perkantoran 004 Jumlah materi teknis pengembangan pola investasi perumahan 005 Jumlah materi teknis pengembangan pola pembiayaan mikro 006 Jumlah materi teknis pengembangan pola pembiayaan rumah swadaya 007 Jumlah materi teknis pengembangan pola pembiayaan rumah tapak dan rumah susun 008 Jumlah materi teknis/dokumen rencana dan strategi pengembangan pola pembiayaan perumahan 009 Jumlah rumusan NSPK pola pembiayaan perumahan 010 Jumlah rumusan Rapermen pola pembiayaan mikro 011 Jumlah rumusan rapermen pola investasi perumahan 012 Jumlah rumusan rapermen pola pembiayaan rumah swadaya 013 Jumlah rumusan rapermen pola pembiayaan rumah tapak dan rumah susun Keluaran (Output) Materi teknis, NSPK, rencana dan strategi, pengembangan pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak, rumah susun dan rumah swadaya 10,00 Materi Teknis Rumusan Rapermen pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak dan rumah susun, dan 4,00 Rapermen rumah swadaya Laporan evaluasi kinerja 1,00 Laporan

160 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 I A. INFORMASI KINERJA DS: Kementerian Negara/Lembaga : (033) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Iwan Nurwanto, M.soc.Sc Unit Organisasi : (08) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN Bendahara Pengeluaran : Irwan Agus Mulyana, SE Provinsi : (01) DKI JAKARTA Pejabat Penanda Tangan SPM : Kadino Trimono, SSt, M.Si Kode/Nama Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : I A Layanan Operasional Bantuan Pembiayaan Perumahan 12,00 BULAN LAYANAN Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan 5318 Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Jumlah Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki produk/program pembiayaan swadaya masyarakat 002 Jumlah Lembaga jasa keuangan yang memiliki tabungan perumahan 003 Jumlah dokumen rancangan kebijakan terkait tabungan perumahan 004 Jumlah dokumen rancangan peraturan terkait perusahaan pembiayaan sekunder perumahan 005 Jumlah dokumen rencana pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan 006 Jumlah laporan evaluasi kinerja direktorat 007 Jumlah layanan perkantoran 008 Jumlah lembaga jasa keuangan lainnya yang memiliki portofolio pembiayaan perumahan 009 Jumlah lembaga jasa keuangan yang memiliki portofolio pembiayaan perumahan 010 Jumlah perusahaan yang mengalokasikan dana CSR untuk pembiayaan perumahan 011 Jumlah prosentase peningkatan pembiayaan sekunder perumahan untuk pembiayaan perumahan 012 Jumlah prosentase portofolio dana jangka panjang BPJS, tabungan haji, dana pensiun, asuransi, bapertarum PNS, dan TWP TNI/ POLRI untuk pembiayaan pembangunan perumahan 013 Jumlah rumusan NSPK pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan Keluaran (Output) Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Layanan teknis pendayagunaan sumber-sumber pembiayaan perumahan 52,00 Lmbg Keuangan/Perus ahaan Laporan evaluasi kinerja 1,00 Laporan Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Jumlah laporan evaluasi kinerja direktorat 002 Jumlah laporan pelaksanaan diseminasi NSPK pembiayaan perumahan di wilayah I 003 Jumlah laporan pelaksanaan diseminasi NSPK pembiayaan perumahan di wilayah II 004 Jumlah laporan pelaksanaan diseminasi NSPK pembiayaan perumahan di wilayah III 005 Jumlah layanan perkantoran

161 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 I A. INFORMASI KINERJA DS: Kementerian Negara/Lembaga : (033) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Iwan Nurwanto, M.soc.Sc Unit Organisasi : (08) DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN Bendahara Pengeluaran : Irwan Agus Mulyana, SE Provinsi : (01) DKI JAKARTA Pejabat Penanda Tangan SPM : Kadino Trimono, SSt, M.Si Kode/Nama Satker : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : I A. 4 Indikator Kinerja Kegiatan 006 Jumlah lembaga jasa keuangan, pemerintah provinsi, pemerintah daerah di wilayah I yang memperoleh pembinaan dan bantuan teknis 007 Jumlah lembaga jasa keuangan, pemerintah provinsi, pemerintah daerah di wilayah II yang memperoleh pembinaan dan bantuan teknis 008 Jumlah lembaga jasa keuangan, pemerintah provinsi, pemerintah daerah di wilayah III yang memperoleh pembinaan dan bantuan teknis 009 Jumlah materi teknis/ dokumen pedoman pembinaan sistem pembiayaan perumahan 010 Jumlah materi teknis/dokumen rencana pelaksanaan pembinaan sistem pembiayaan perumahan Keluaran (Output) Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Materi teknis dan pedoman pembinaan serta pelaksanaan diseminasi sistem pembiayaan perumahan Layanan teknis pembinaan dan bantuan teknis pada lembaga jasa keuangan, pemerintah, dan pemerintah daerah di wilayah 7,00 Dokumen/ Materi Teknis 318,00 Pemda/ Lembaga Keuangan Laporan evaluasi kinerja 2,00 Laporan Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Jumlah dokumen rencana pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan 002 Jumlah laporan evaluasi kinerja direktorat 003 Jumlah laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan bantuan pembiayaan wilayah I 004 Jumlah laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan bantuan pembiayaan wilayah II 005 Jumlah laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan bantuan pembiayaan wilayah III 006 Jumlah laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan bantuan pembiayaan wilayah IV 007 Jumlah layanan perkantoran Keluaran (Output) Dokumen rencana pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan 4,00 Dokumen Laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan 12,00 Laporan perumahan di wilayah Laporan evaluasi kinerja 2,00 Laporan Layanan Perkantoran 12,00 Bulan Layanan Jakarta, 07 Desember 2015 a.n. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIS JENDERAL ttd. Ir. TAUFIK WIDJOYONO, MSc. NIP

162 Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 I B. SUMBER DANA DS: Halaman : I B Anggaran Tahun 2016 Rp Ket : a. Pinjaman Luar Negeri (1) Valuta Asing US$ Pagu 0 Rp. Ekuivalen Rupiah 0 1. Rupiah Murni Rp (2) RPLN US$ 0 Rp PNBP Rp. 0 b. Hibah Luar Negeri (1) Valuta Asing US$ 0 Rp Pinjaman/Hibah Luar Negeri Rp. 0 (2) RHLN US$ 0 Rp Pinjaman/Hibah Dalam Negeri Rp. 0 c. Pinjaman Dalam Negeri IDR 0 5. Hibah Langsung Rp. 0 d. Hibah Dalam Negeri IDR 0 6. SBSN PBS Rp. 0 e. Hibah Luar Negeri Langsung IDR 0 2. Rincian Pinjaman / Hibah : f. Hibah Dalam Negeri Langsung IDR 0 (dalam ribuan rupiah) No. SUMBER PINJAMAN DAN HIBAH PAGU TAHUN INI RINCIAN DANA BERDASARKAN DANA PENDAMPING No. NPP/H per Tahun No. Register CARA PENARIKAN 1. Pinjaman Luar Negeri 2. Hibah Luar Negeri 3. Pinjaman Dalam Negeri 4. Hibah Dalam Negeri 1) Mata Uang NPP/H 2) Ekuivalen USD 3) Ekuivalen Rupiah 1) PP 2) PL 3) RK 4) LC 5) - Kode Uraian Kode Dana Kode Dana Rp. Pdp Rp.LN Rp.Loc.Cost NPP/H : Naskah Perjanjian Pinjaman dan/atau Hibah

163 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 II. RINCIAN PENGELUARAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : II. 1 Kewenangan : (KP) (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER DANA PEGAWAI BARANG MODAL [51] [52] [53] [57] [58] BELANJA BANTUAN SOSIAL LAIN-LAIN JUMLAH SELURUH LOKASI/ KPPN CARA PENARIKAN/ REGISTER PEMBIAYAAN PERUMAHAN Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan RM @ Layanan Perkantoran RM @ Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi RM Peralatan dan Fasilitas Perkantoran RM Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan Dokumen kebijakan dan strategi, analisis makro, program dan pengembangan sistem informasi pembiayaan perumahan

164 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 II. RINCIAN PENGELUARAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : II. 2 Kewenangan : (KP) (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER DANA PEGAWAI BARANG MODAL [51] [52] [53] [57] [58] BELANJA BANTUAN SOSIAL LAIN-LAIN JUMLAH SELURUH 01 RM @ Laporan evaluasi kinerja LOKASI/ KPPN CARA PENARIKAN/ REGISTER 01 RM MOU kerjasama pembiayaan perumahan RM Layanan Perkantoran RM Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Materi teknis, NSPK, rencana dan strategi, pengembangan pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak, rumah susun dan rumah swadaya RM @ Rumusan Rapermen pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak dan rumah susun, dan rumah swadaya 01 RM Laporan evaluasi kinerja RM

165 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 II. RINCIAN PENGELUARAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : II. 3 Kewenangan : (KP) (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER DANA PEGAWAI BARANG MODAL [51] [52] [53] [57] [58] Layanan Operasional Bantuan Pembiayaan Perumahan BELANJA BANTUAN SOSIAL LAIN-LAIN JUMLAH SELURUH LOKASI/ KPPN CARA PENARIKAN/ REGISTER 01 RM Layanan Perkantoran RM Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Layanan teknis pendayagunaan sumber-sumber pembiayaan perumahan RM @ Laporan evaluasi kinerja RM Layanan Perkantoran RM Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Materi teknis dan pedoman pembinaan serta pelaksanaan diseminasi sistem pembiayaan perumahan RM @

166 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 II. RINCIAN PENGELUARAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : II. 4 Kewenangan : (KP) (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER DANA PEGAWAI BARANG MODAL [51] [52] [53] [57] [58] BELANJA BANTUAN SOSIAL LAIN-LAIN JUMLAH SELURUH LOKASI/ KPPN CARA PENARIKAN/ REGISTER Layanan teknis pembinaan dan bantuan teknis pada lembaga jasa keuangan, pemerintah, dan pemerintah daerah di wilayah RM @ Laporan evaluasi kinerja RM Layanan Perkantoran RM Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Dokumen rencana pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan RM @ Laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan di wilayah RM @ Laporan evaluasi kinerja RM @ Layanan Perkantoran

167 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 II. RINCIAN PENGELUARAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi : (033) : (08) : (01) Kode/Nama Satker : (400812) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : II. 5 Kewenangan : (KP) (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUMBER DANA PEGAWAI BARANG MODAL [51] [52] [53] [57] [58] BELANJA BANTUAN SOSIAL LAIN-LAIN JUMLAH SELURUH 01 RM @ LOKASI/ KPPN CARA PENARIKAN/ REGISTER JUMLAH Jakarta, 07 Desember 2015 a.n. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIS JENDERAL ttd. Ir. TAUFIK WIDJOYONO, MSc. NIP

168 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 III. RENCANA PENARIKAN DANA DAN PERKIRAAN PENERIMAAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi Kode/Nama Satker NO KODE : (033) : (08) : (01) : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN URAIAN SATKER KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA JANUARI RENCANA PENARIKAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Halaman : III. 1 (dalam ribuan rupiah) PEMBIAYAAN PERUMAHAN RENCANA PENARIKAN DANA JUMLAH SELURUH BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan BELANJA BARANG Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan BELANJA BARANG Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan BELANJA BARANG Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan BELANJA BARANG Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan

169 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 III. RENCANA PENARIKAN DANA DAN PERKIRAAN PENERIMAAN DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi Kode/Nama Satker NO KODE : (033) : (08) : (01) : (400812) PEMBIAYAAN PERUMAHAN URAIAN SATKER KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN DKI JAKARTA JANUARI RENCANA PENARIKAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Halaman : III. 2 (dalam ribuan rupiah) BELANJA BARANG JUMLAH SELURUH Jakarta, 07 Desember 2015 a.n. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIS JENDERAL ttd. Ir. TAUFIK WIDJOYONO, MSc. NIP

170 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 IV. C A T A T A N DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi Kode dan Nama Satker : [033] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT : [08] DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN : [01] DKI JAKARTA : [400812] PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : IV. 1 (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN KODE URAIAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN Jumlah Dana yang tidak dapat dicairkan Rp. 51 BELANJA PEGAWAI Rp. 52 Belanja Barang Rp Program Pengembangan Pembiayaan Perumahan 5315 Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Perumahan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Lainnya(RM) Disposisi: Layanan Perkantoran Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Uang Makan PNS(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Uang Honor Tetap(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja uang lembur(rm) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan 5316 Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data Informasi serta evaluasi Kinerja Pembiayaan Perumahan Dokumen kebijakan dan strategi, analisis makro, program dan pengembangan sistem informasi pembiayaan perumahan Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Honor Output Kegiatan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Profesi(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp. 600 Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan 5317 Pengembangan Pola Pembiayaan Perumahan Materi teknis, NSPK, rencana dan strategi, pengembangan pola pembiayaan mikro, investasi, rumah tapak, rumah susun dan rumah swadaya Belanja Jasa Konsultan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/Pemotongan Penghematan/pemotongan 5318 Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan Layanan teknis pendayagunaan sumber-sumber pembiayaan perumahan Honor Output Kegiatan(RM)

171 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 IV. C A T A T A N DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi Kode dan Nama Satker : [033] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT : [08] DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN : [01] DKI JAKARTA : [400812] PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : IV. 2 (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN KODE URAIAN Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp pemotongan Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Profesi(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Pemotongan Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan 5319 Pembinaan Sistem Pembiayaan Perumahan Materi teknis dan pedoman pembinaan serta pelaksanaan diseminasi sistem pembiayaan perumahan Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Honor Output Kegiatan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Konsultan(RM) Catatan sebesar Rp digunakan untuk pembayaran tunggakan tahun lalu Belanja Sewa(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Profesi(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja perjalanan biasa(rm) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Layanan teknis pembinaan dan bantuan teknis pada lembaga jasa keuangan, pemerintah, dan pemerintah daerah di wilayah Belanja Jasa Konsultan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan 5320 Pengendalian Kemudahan dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Dokumen rencana pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Konsultan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja perjalanan biasa(rm) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Laporan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaksanaan pengendalian bantuan pembiayaan perumahan di wilayah Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Jasa Konsultan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan

172 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : DIPA /2016 IV. C A T A T A N DS: Kementerian Negara/Lembaga Unit Organisasi Provinsi Kode dan Nama Satker : [033] KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT : [08] DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN : [01] DKI JAKARTA : [400812] PEMBIAYAAN PERUMAHAN Halaman : IV. 3 (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN KODE URAIAN Belanja perjalanan biasa(rm) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota(RM) Disposisi: Laporan evaluasi kinerja Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Belanja Bahan(RM) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan Layanan Perkantoran Penghematan/pemotongan Belanja perjalanan biasa(rm) Disposisi: Tidak Dapat Dicairkan Rp Penghematan/pemotongan Jakarta, 07 Desember 2015 a.n. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKRETARIS JENDERAL ttd. Ir. TAUFIK WIDJOYONO, MSc. NIP

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 21/PRT/M/2016 TENTANG KEMUDAHAN DAN/ATAU BANTUAN PEROLEHAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya lebih memberikan kemudahan dan/atau bantuan perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, perlu dilakukan perubahan terhadap persyaratan kredit pemilikan rumah bersubsidi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883);

227 Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16); 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881); 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan Dan/Atau Bantuan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 892); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 21/PRT/M/2016 TENTANG KEMUDAHAN DAN/ATAU BANTUAN PEROLEHAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2016 Tentang Kemudahan Dan/Atau Bantuan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 892) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 10 diantara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan dua ayat, yakni ayat (4a) dan (4b) sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) Kelompok sasaran penerima KPR Bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

228 - 3 - a. memiliki KTP; b. tidak memiliki rumah; c. belum pernah menerima subsidi perolehan rumah berupa pemilikan rumah dari Pemerintah; d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e. memiliki SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sesuai peraturan perundang-undangan; dan f. memiliki penghasilan tidak melebihi batas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) yang dibuktikan dengan slip gaji yang disahkan oleh pejabat yang berwenang atau surat pernyataan penghasilan dari yang bersangkutan untuk penghasilan tidak tetap yang diketahui oleh kepala desa/lurah tempat KTP diterbitkan. (2) Dalam hal kelompok sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berstatus suami istri, dipersyaratkan keduanya tidak memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi perolehan rumah berupa pemilikan rumah dari Pemerintah. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c dikecualikan untuk PNS/TNI/POLRI yang pindah domisili karena kepentingan dinas. (4) Ketentuan pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku hanya untuk satu kali. (4a) Dalam hal kelompok sasaran penghasilannya tidak melebihi batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dikecualikan dari persyaratan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e. (4b) SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e disyaratkan bagi kelompok sasaran yang memiliki NPWP lebih dari 1 (satu) tahun, sedangkan yang memiliki NPWP kurang dari 1 (satu) tahun harus menyerahkan SPT tahunan PPh Orang Pribadi pada tahun berikutnya

229 - 4 - kepada Bank Pelaksana. (5) Analisis kelayakan untuk mendapatkan KPR Bersubsidi dan pemenuhan persyaratan sebagai kelompok sasaran pemohon KPR Bersubsidi dilaksanakan oleh Bank Pelaksana. (6) MBR yang berpenghasilan tidak tetap yang bekerja di sektor informal dapat melakukan penyetoran dana untuk pembayaran angsuran KPR Bersubsidi kepada Bank Pelaksana secara harian atau mingguan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Pelaksana. 2. Ketentuan Pasal 25 ayat (4) diubah, diantara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (4a) dan ayat (6) dihapus sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Bank Pelaksana harus melakukan verifikasi dan bertanggung jawab atas ketepatan kelompok sasaran KPR Sejahtera secara legal formal. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi: a. pemeriksaan administrasi terhadap dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1); b. analisa kelayakan dan kemampuan mengangsur pemohon KPR Sejahtera; dan c. pemeriksaan fisik bangunan rumah, prasarana dan sarana, serta utilitas umum. (3) Fisik bangunan rumah dan prasarana dan sarana, serta utilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c telah siap dihuni, dan sekurangkurangnya harus dilengkapi dengan: a. atap, lantai dan dinding yang memenuhi persyaratan teknis keselamatan, keamanan dan kehandalan bangunan; b. terdapat jaringan distribusi air bersih perpipaan dari PDAM atau sumber air bersih lainnya yang berfungsi;

230 - 5 - c. utilitas jaringan listrik yang berfungsi; d. jalan lingkungan yang telah selesai dan berfungsi; dan e. saluran/drainase lingkungan yang telah selesai dan berfungsi. (4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d belum terpenuhi, Bank Pelaksana dapat melaksanakan perjanjian KPR Sejahtera apabila telah memenuhi persyaratan: a. pelaku pembangunan menyerahkan bukti pembayaran biaya penyambungan listrik dari PLN; b. dihapus; b1. jalan lingkungan paling sedikit telah dilakukan perkerasan badan jalan dan berfungsi; b2. ada pernyataan dari pelaku pembangunan bahwa: 1) bersedia menyelesaikan jalan lingkungan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak perjanjian kredit/akad pembiayaan KPR Sejahtera; dan 2) bersedia menyerahkan jaminan kepada Bank Pelaksana berupa dana yang ditahan paling sedikit 2 (dua) kali nilai jalan lingkungan yang belum terselesaikan berdasarkan penilaian (appraisal) Bank Pelaksana. b3. ada surat pernyataan dari calon debitur/nasabah menerima kondisi jalan lingkungan dan/atau listrik sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b1. (4a) Dalam hal pelaku pembangunan belum menyelesaikan jalan lingkungan sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b2, maka Bank Pelaksana: a. menunjuk badan usaha jasa konstruksi untuk menyelesaikan jalan lingkungan paling lambat 1 (satu) bulan dengan menggunakan dana jaminan pelaku pembangunan; atau

231 - 6 - b. menyerahkan dana jaminan pelaku pembangunan kepada debitur atau nasabah untuk menyelesaikan jalan lingkungan. (5) Bank Pelaksana membuat daftar rekapitulasi kelompok sasaran yang lolos verifikasi dan menerbitkan surat pernyataan verifikasi. (6) Dihapus. 3. Ketentuan Pasal 38 ayat (4) diubah, diantara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (4a) dan ayat (6) dihapus sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut: Pasal 38 (1) Bank Pelaksana harus melakukan verifikasi dan bertanggung jawab atas ketepatan kelompok sasaran KPR SSB atau KPR SSM secara legal formal. (2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi: a. pemeriksaan administrasi terhadap dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1); b. analisa kelayakan dan kemampuan mengangsur pemohon KPR SSB atau KPR SSM; dan c. pemeriksaan fisik bangunan rumah, prasarana dan sarana, serta utilitas umum. (3) Fisik bangunan rumah dan prasarana dan sarana, serta utilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c telah siap dihuni, dan sekurangkurangnya harus dilengkapi dengan: a. atap, lantai dan dinding yang memenuhi persyaratan teknis keselamatan, keamanan dan kehandalan bangunan; b. terdapat jaringan distribusi air bersih perpipaan dari PDAM atau sumber air bersih lainnya yang berfungsi; c. utilitas jaringan listrik yang berfungsi; d. jalan lingkungan yang telah selesai dan berfungsi;

232 - 7 - e. saluran/drainase lingkungan yang telah selesai dan berfungsi. (4) Dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d belum terpenuhi, Bank Pelaksana dapat melaksanakan perjanjian KPR SSB atau KPR SSM apabila telah memenuhi persyaratan: a. pelaku pembangunan menyerahkan bukti pembayaran biaya penyambungan listrik dari PLN b. dihapus. b1. jalan lingkungan paling sedikit telah dilakukan perkerasan badan jalan dan berfungsi; b2. ada pernyataan dari pelaku pembangunan bahwa: 1) bersedia menyelesaikan jalan lingkungan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak perjanjian kredit/akad pembiayaan KPR SSB atau KPR SSM; dan 2) bersedia menyerahkan jaminan kepada Bank Pelaksana berupa dana yang ditahan paling sedikit 2 (dua) kali nilai jalan lingkungan yang belum terselesaikan berdasarkan penilaian (appraisal) Bank Pelaksana. b3. ada surat pernyataan dari calon debitur/nasabah menerima kondisi jalan lingkungan dan/atau listrik sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b1. (4a) Dalam hal pelaku pembangunan belum menyelesaikan jalan lingkungan sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b2, maka Bank Pelaksana: a. menunjuk badan usaha jasa konstruksi untuk menyelesaikan jalan lingkungan paling lambat 1 (satu) bulan dengan menggunakan dana jaminan pelaku pembangunan; atau b. menyerahkan dana jaminan pelaku pembangunan kepada debitur atau nasabah untuk menyelesaikan jalan lingkungan.

233 - 8 - (5) Bank Pelaksana membuat daftar rekapitulasi kelompok sasaran yang lolos verifikasi dan menerbitkan surat pernyataan verifikasi. (6) Dihapus. 4. Ketentuan Pasal 53 ditambahkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a) sehingga Pasal 53 berbunyi sebagai berikut: Pasal 53 (1) Bank Pelaksana wajib menghentikan KPR Bersubsidi dalam hal: a. Kelompok sasaran penerima bantuan dan/atau kemudahan pembiayaan memberikan pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf g atau Pasal 37 ayat (1) huruf g yang diketahui kemudian tidak benar dan/atau tidak dilaksanakan; dan/atau b. Kelompok sasaran penerima bantuan dan/atau kemudahan pembiayaan tidak menempati rumah sejahtera tapak atau satuan rumah sejahtera susun secara terus-menerus dalam waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2); (2) Bank Pelaksana wajib mengembalikan kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (2a) Dalam hal kelompok sasaran penerima bantuan dan/atau kemudahan pembiayaan melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) huruf a dan/atau huruf b, kelompok sasaran wajib membayar pajak pertambahan nilai (PPN) terutang sesuai peraturan perundangundangan. 5. Ketentuan Pasal 54 ayat (1) diubah, ayat (1) huruf e dihapus, dan diantara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (1a), ayat (1b) sehingga Pasal 54 berbunyi sebagai berikut:

234 - 9 - Pasal 54 (1) Kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan perumahan yang harus dikembalikan oleh Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (2) terdiri dari: a. sisa pokok dana FLPP; b. manfaat dana FLPP; c. subsidi bunga kredit perumahan; dan/atau d. subsidi bantuan uang muka perumahan. e. dihapus. (1a) Pengembalian sisa pokok dana FLPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a oleh Bank Pelaksana paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak penghentian KPR Sejahtera. (1b) Pengembalian manfaat dana FLPP, subsidi bunga kredit perumahan, dan subsidi bantuan uang muka perumahan oleh Bank Pelaksana paling lambat 1 (satu) bulan sejak penghentian KPR Bersubsidi. (2) Manfaat dana FLPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dihitung dari: a. sejumlah dana yang merupakan selisih antara dana yang dihitung berdasarkan bunga pasar dengan dana yang dihitung berdasarkan bunga/marjin/sewa KPR Sejahtera; b. dana sebagaimana dimaksud pada huruf a dihitung sejak KPR Sejahtera dibayarkan kepada Bank Pelaksana sampai dengan penghentian KPR Sejahtera; c. bunga pasar sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan suku bunga Bank Pelaksana pada saat akad. (3) Contoh perhitungan manfaat dana FLPP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam perjanjian kerjasama operasional. 6. Diantara Pasal 73 dan Pasal 74 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 73A sehingga berbunyi sebagai berikut:

235 Pasal 73A Pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini diberlakukan 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak Peraturan Menteri ini diundangkan. Pasal II Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Juli 2016 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, ttd. M. BASUKI HADIMULJONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Juli 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1034 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kepala Biro Hukum, Siti Martini NIP

236

KATA PENGANTAR. Lapo ran Ki ner ja Di rek tora t J end era l Pem bia yaan Pe rum aha n 20 15

KATA PENGANTAR. Lapo ran Ki ner ja Di rek tora t J end era l Pem bia yaan Pe rum aha n 20 15 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LaKIP) Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum... 1 1.2 Potensi dan Permasalahan... 4 1.2.1 Potensi atau Peluang Pembiayaan Perumahan... 4 1.2.2 Permasalahan Pembiayaan

Lebih terperinci

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat Direktorat Jenderal Pembiayaan PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA. 2018 Ditjen. Pembiayaan Disampaikan dalam rangka: Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2017 Oleh:

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN Konsep Entitas Objek Bidang Perumahan Rakyat

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-033.08-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Oleh: Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yogyakarta, 13 Agustus

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM

PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN TANTANGAN, VISI, DAN ARAHAN PROGRAM MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS JAKARTA, 25 NOVEMBER 2013 Outline Isu dan Tantangan Perumahan dan Permukiman Kebijakan dan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Penyediaan Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Penyediaan Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Penyediaan Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 Disampaikan oleh: Direktur Permukiman dan Perumahan, Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN Konsep Entitas Objek Bidang Perumahan Rakyat Dan

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5863 KEUANGAN. Perumahan Rakyat. Tabungan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 55) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA]

[RENCANA AKSI DIREKTORAT RUMAH SWADAYA] TAHUN 2016 0 KATA PENGANTAR Rencana Aksi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi dan unit kerja sebelum melaksanakan tugas dan kegiatannya. Direktorat Rumah, sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa agar pengadaan barang/jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan

I. PENDAHULUAN. Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia. Selain itu, kebutuhan

Lebih terperinci

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.401, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera Tapak. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda

2015, No perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Bantuan Uang Muka Bagi Masyarakat Berpenghasilan Renda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1477, 2015 KEMENPU-PR. Aksesibilitas Kredit. Rumah Subsidi. Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bantuan. Uang Muka. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1 BAB 1 PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar. BAB 1. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Nomor 15/SE/IX/2015 tentang pedoman penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja dijelaskan bahwa perjanjian kinerja (PK) merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG PERATURANMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN UANG MUKA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS KREDIT/PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 13 /PERMEN/M/2006 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT TETAP BADAN PERTIMBANGAN TABUNGAN

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.917, 2011 BAPPENAS. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci