Mohammad Fakhri Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram.
|
|
- Ade Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS PENDEKATAN CLIENT CENTERED THERAPY DAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY TERHADAP KEMATANGAN PENERIMAAN DIRI SISWA DALAM MENENTUKAN PILIHAN PROGRAM STUDI (STUDI DI MADRASAH ALIYAH ANNAJAH AL-HALIMY GUNUNG SARI) Mohammad Fakhri Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas pendekatan Client Centered Therapy dan Rational Emotive Therapy dalam membantu kematangan penerimaan diri untuk mengambil keputusan dalam pemilihan program studi bagi siswa di Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimy Gunung Sari tahun pelajaran 2014/2015. Sampelnya sebanyak 50 siswa kelas I yang ditentukan secara random sampling dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, dua kelompok eksperimen (E1 dan E2) dan sebuah kelompok kontrol (K1). Kelompok E1 mendapat perlakuan (treatment) pendekatan Client Centered Therapy, kelompok E2 mendapat perlakuan pendekatan Rational Emotive Therapy, sedangkan kelompok K1 mendapat perlakuan pendekatan Eclectic Therapy. Dari penelitian ini diperoleh temuan berikut. (1) Pendekatan Rational Emotive Therapy lebih efektif dari pada pendekatan Client Centered Therapy dan Eclectic Therapy sebagai metode dalam membantu siswa untuk mengambil keputusan pemilihan program studi (2) Pemilihan program studi di Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimy Gunung Sari dipengaruhi oleh faktor minat, kemampuan, cita-cita, penyesuaian sosial, sifat kepribadian, penyesuaian vokasional, pendidikan/peningkatan prestasi belajar dan kepercayaan diri. Kata Kunci: Pendekatan Client Centered Therapy, Rational Emotive Therapy, Pemilihan Program Studi. 47
2 Jurnal al-tazkiah, Vol.4 No.1, 2014: A. Pendahuluan Para siswa Madrasah Aliyah yang berada pada tingkat usia perkembangan antara masa remaja dan awal dewasa, secara psikologis mengalami berbagai masalah. Masalah yang di hadapi antara lain adalah masalah pribadi,social,belajar,dan rencana karir.satu diantara karir adalah memilih program studi. Para guru dan konselor sekolah berupaya membantu siswa agar dapat menyesuaikan dirinya dengan baik di sekolah sehingga mereka dapat meningkatkan hasil belajarnya secara optimal. Usaha-usaha bantuan itu dilakukan dengan berbagai cara,antara lain adalah bimbingan kelompok,konseling dan testing. Khusus yang terakhir adalah untuk memahami kemampuan belajar atau kemampuan pembawaan siswa. Dewasa ini Madrasah Aliyah negeri maupun swasta di Indonesia memiliki tenaga khusus untuk membantu siswa, khususnya dalam memilih program studi. Dalam membantu para siswa, konselor mencoba menggunakan berbagai pendekatan konseling. Berbagai pendekatan konseling diasumsikan telah dipelajari baik secara teoritis maupun praktis pada masa pendidikan prajabatan konselor. Namun, bagaimana efektivitas pengaruhnya setiap pendekatan konseling itu terhadap perubahan tingah laku siswa belum pernah diuji secara empiris, walaupun perlu disadari bahwa setiap pendekatan konseling memiliki sumbangan-sumbangan yang unik dan di samping itu juga memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Tidak ada pendekatan konseling yang mampu mencakup segenap dimensi yang unik dari berbagai konseling atau terapi. Tidak ada model teoritis tunggal yang sepenuhnya mencakup segenap aspek yang ada dari berbagai konseling atau terapi. Dua di antara pendekatan konseling dan psikoterapi yang dimaksudkan adalah Client Centered Therapy dan Rational Emotive Therapy. Pendekatanpendekatan tersebut merupakan konsep teoritis dan teknis yang disusun dan dicobakan secara empiris terhadap sampling penelitian dari Dunia Barat. Untuk anak-anak Indonesia uji terhadap keampuhan kedua pendekatan tersebut belum banyak dilakukan. Penelitian ini bermaksud melakukan uji tersebut. 48
3 Efektivitas Pendekatan Client Centered Therapy (Mohammad Fakhri) Suatu upaya penelitian untuk menguji secara empiris efektivitas pengaruh antara suatu pendekatan konseling yang satu dengan pendekatan konseling yang lain terhadap perubahan tingkah laku siswa Indonesia merupakan suatu kajian yang amat penting. Dengan demikian, akan diperoleh suatu data empiris hasil pengujian teoritis seberapa jauh segi keuntungan atau kelemahannya bagi usaha-usaha bantuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh pendekatan Client Centered Therapy dengan Rational Emotive Therapy terhadap kematangan dalam mengambil keputusan pemilihan program studi siswa Madrasah Aliyah. Kedua pendekatan konseling ini penting diteliti sebab kedua pendekatan tersebut memiliki konsep teoritis dan latar belakang filosofis yang berbeda bahkan dapat dikatakan secara ekstrim bertolak belakang. Pendekatan Client Centered Therapy dalam teknik bantuan berfokus pada pengembangan aspek afektif (affective) sedangkan pendekatan Rational Emotive Therapy berpusat pada pengembangan aspek kognitif (Cognitive). 1 Kedua pendekatan tersebut diteliti pengaruhnya terhadap kematangan pengambilan keputusan pemilihan program studi siswa di Madrasah Aliyah. Pemilihan program studi merupakan masalah yang unik bagi siswa Madrasah Aliyah yang dipengaruhi faktor internal siswa,, antara lain adalah bakat, minat, kemampuan, dan faktor eksternal antara lain kriteria persyaratan nilai yang telah ditetapkan. Hal ini sering berakibat timbulnya pertanyaan yang sering diajukan antara lain diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Apakah bakat dan minat sesuai dengan program studi yang dipilih? Apakah kemampuan dan bakat menunjang terhadap cita-cita atau harapan-harapan? Apakah program studi yang dipilih sesuai dengan pekerjaan yang dicita-citakan? Bagaimana menyiapkan diri untuk memperoleh pekerjaan yang dicitacitakan? 1 Gerald Corey, Thery and PRactive of Counseling and Psychotherapy, (California: Monterey, Brooks/cole Publishing Company, 1982), 9. 49
4 Jurnal al-tazkiah, Vol.4 No.1, 2014: Bertolak dari berbagai maslaah tersebut di atas maka perlu diadakan suatu penelitian untuk menjawab secara empiris masalah yang terkandung dalam judul penelitian ini. Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Pertama: Apakah ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh pendekatan Client Centered Therapy dan Rational Emotive Therapy terhadap kematangan penerimaan diri (Self Accceptance) dalam pengambilan keputusan pemilihan program studi siswa Madrasah Aliyah. Kedua: Apakah pemilihan program dipengaruhi oleh faktor internal yang antara lain adalah bakat, minat, kemampuan, dan cita-cita atau harapan dan faktor eksternal yang antara lain adalah persyaratan nilai yang ditetapkan dalam pemilihan program studi di SMA. Ketiga : Apakah metode konseling mempunyai pengaruh yang lebih besar atau sumbangan yang lebih besar terhadap pengambilan keputusan pemilihan program studi di Madrasah Aliyah dari pada faktor-faktor yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan pengaruh efektivitas Pendekatan Client Centered Therapy terhadap kematangan penerimaan (Self Acceptance) dalam pengambilan keputusan pemilihan program studi siswa SMA. Hasil yang diharapkan (expected product) penelitian ini adalah hal-hal berikut: Pertama, informasi empiris tentang metode konseling yang efektif, yang sesuai dengan karakteristik siswa Madrasah Aliyah. Kedua, informasi empiris tentang faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemilihan program studi di Madrasah Aliyah. Hasil penelitian ini berupa temuan ada atau tidaknya perbedaan signifikan, efektivitas antara penggunaan pendekatan Client Centered Therapy dan Rational Emotive Therapy. Hal itu akan menambah khazanah bidang bimbingan konseling yang sekaligus data empiris perbedaan pengaruh kedua pendekatan tersebut terhadap perbedaan sikap dan tingkah laku siswa. Bilamana hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara keduanya, maka bermanfaat bagi konselor dan terapis untuk memilih teknik yang lebih efektif. Selama ini para konselor belum memperoleh informasi secara empiris bagaimana 50
5 Efektivitas Pendekatan Client Centered Therapy (Mohammad Fakhri) aplikasinya pendekatan-pendekatan tersebut bagi anak Indonesia, khususnya siswa-siswa Madrasah Aliyah. Pemilihan program studi di Madrasah Aliyah merupakan masalah yang unik dan penting karena masalah ini merupakan jembatan bagi para siswa untuk meraih cita-cita dalam memperoleh pekerjaan nantinya. Apakah minatnya, bakatnya, kemampuannya telah sesuai dengan pilihan-pilihannya. Terutama pilihan program studinya. Bilamana ditemukan teknik bantuan yang efektif apakah melalui teknik Client Centered Therapy, Rational Emotive Therapy ataukah Eclectic Therapy dalam memecahkan masalah pemilihan program studi tersebut. Jawaban terhadap hal itu memiliki manfaat yang berharga bagi para siswa dalam memahami potensi dirinya. B. Metode Penelitian Prosedur Penelitian ini dilakukan oleh Tim Peneliti yang terdiri dari tiga orang konselor/guru Bimbingan konseling Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimi Gunung Sari. Prosedur ekspremien adalah sebagai berikut. Kelompok E1 diberi perlakuan pendekatan Client Centered Therapy, kelompok E2 diberi perlakuan pendekatan Rational Emotive Therapy, sedangkan kelompok K1 sebagai kelompok kontrol, diberi perlakuan pendekatan Eclecctic Therapy. Pemberian perlakuan dilaksanakan dalam waktu 5 bulan. Pada setiap bulan terdapat 4 kali pertemuan konseling. Waktu pertemuan konseling ± 45 menit. Hasil konseling direkam dalam format konseling. Selain diberikan perlakuan pendekatan konseling tersebut di atas, setiap subyek baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, diberi juga tes kepribadian 16 faktor. Tujuan tes itu adalah untuk mengetahui ciri-ciri kepribadian siswa apakah ada pengaruhnya ciri-ciri keperibadian tertentu terhadap pemilihan program studi di Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimi Gunung Sari. Hasil tes ini direkam dalam format rating scale tes kepribadian. Setelah waktu pemberian perlakuan berakhir, setiap subyek dari ketiga kelompok tersebut diamati secara cermat faktor-faktor kepribadiannya yang meliputi: Social adjustmen, personality criteria, vocational adjustment, aducational 51
6 Jurnal al-tazkiah, Vol.4 No.1, 2014: criteria dan jenis-jenis kriteria yang lain (ketekunan, kepuasan setelah menerima bantuan, kepercayaan diri, sikap optimisme, kedatangan konseling dengan sukarela), dengan digunakan format rating scale, yang terdiri dari 5 skala penilaian. Faktor-faktor kepribadian tersebut ditetapkan sebagai criteria efektivitas metode konseling. 2 Dari hasil penilaian ini diperoleh skor setiap subyek. 1. Subyek Penelitian Subyek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimi Gunung Sari, Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah subyek adalah 50 siswa dan setelah ditetapkan secara random diperoleh duakelompok subyek sebagai kelompok eksperimen, yang masing-masing kelompok berjumlah 15 siswa dan sebuah kelompok subyek sebagai kelompok control berjumlah 20 siswa. 2. Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan digunakan analisis data, yakni: (1) Anava Satu Jalur (Sampel Bebas), untuk menguji Hipotesis I; (2) Regresi Jamak (Multiple Regression) untuk menguji Hipotesis II dan Hipotesis III. Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: Hipotesis I : Ada perbedaan yang signifikan antara Pendekatan Rational Emotive Therapy dengan Client Centered Therapy dan Eclectic Therapy dalam membantu kematangan penerimaan diri (self acceptance) untuk mengambil keputusn pemilihan program studi di Madrasah Aliyah Hipotesis II : Pemilihan program studi di Madrasah Aliyah dipengaruhi faktor-faktor internal antara lain minat, kemampuan dan citacita dan faktor-faktor eksternal antara lain persyaratan nilai. 2 Pietrofesa, John J. et al Counseling: Theory, Research and Practice, Chicago: Rand McNally College Publishing Company. 52
7 Efektivitas Pendekatan Client Centered Therapy (Mohammad Fakhri) Hipotesis III : Metode konseling mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam membantu siswa untuk mengambil keputusan pemilihan program studi di Madrasah Aliyah. C. Hasil Penelitian Hasil Pengujian Hipotesis Setelah diadakan pengujian terhadap Hipotesis I, Hipotesis II, dan Hipotesis III, diperoleh hasil-hasil penelitian sebagai berikut : 1. Ada perbedaan yang signifikan (Nilai F =9, 791; F kritis = 5, 180, tingkat sign = 0,01) antara pendekatan Rational Emotive Therapy dengan Client Centered Therapy dan Eclectic Therapy dalam membantu kematangan penerimaan diri untuk mengambil keputusan pemilihan program studi siswa Madrasah Aliyah. 2. Pendekatan Rational Emotive Therapy lebih efektif digunakan sebagai metode untuk membantu siswa dalam mengambil keputusan pemilihan program studi dari pada pendekatan Client Centered Therapy dan Eclectic Therapy. 3. Pemilihan program studi dipengaruhi faktor-faktor, antara lain adalah minat, kemampuan, cita-cita, penyesuaian sosial, sifat-sifat kepribadian, penyesuaian vokasional, pendidikan/peningkatan prestasi belajar, dan kepercayaan diri. 4. Metode konseling mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam membantu siswa untuk mengambil keputusan pemilihan program studi siswa Madrasah Aliyah. 5. Metode Konseling Rational Emotive Therapy mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam membantu siswa untuk mengambil keputusaan pemilihan program studi di Madrasah Aliyah dari pada metode konseling Client Centered Therapy mempunyai hubungan yang signifikan dengan faktor A (penyesuaian sosial) tingkat sign = 0,002; dengan faktor B (sifat-sifat kepribadian) tingkat sign = 0,0016; dengan faktor C (penyesuaian vokasional) tingkat sign = 0,001; dengan faktor D (Pendidikan/peningkatan prestasi belajar), tingkat sign = 0,0052. Ditinjau dari hasil tes statistic tersebut berarti Ho ditolak, dan H1 diterima (faktor-faktor A,B,C dan D sebagai criteria efektivitas metode 53
8 Jurnal al-tazkiah, Vol.4 No.1, 2014: konseling dalam membantu siswa mengambil keputusan pemilihan program studi). Bila hasil-hasil ini dikaji lebih lanjut maka terlihat bahwa butir 1,2, dan 5 mempunyai kaitan terhadap hipotesis I. hipotesis nol yang sebelum pengujian dianggap benar, ditolak. Penolakan hipotesis nol ini berarti memberikan dasar yang kuat untuk mendukung diterimanya hipotesis alternatif. Sedangkan butir 3 dan 4 mempunyai kaitan terhadap hipotesis II dan III. Pengujian hipotesis memberikan keputusan statistik bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. D. Pembahasan Hasil Penelitian Dua buah simpulan yang dikemukakan di atas pada bagian ini dikaji lebih lanjut dan diartikan dengan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan simpulansimpulan ini dalam praktek pendidikan khususnya kegiatan bimbingan konseling. Secara rasional mungkin para konselor yang mendasarkan pertimbangan kepada simpulan pertama, diharapkan perlu lebih cermat lagi apakah pendekatan Rational Emotive Therapy tersebut sesuai atau tidak dengan sifat-sifat kepribadian konselor itu sendiri. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode konseling adalah kesesuaian pribadi konselor itu sendiri dengan latar belakang filosofis pendekatan konseling yang dipilihnya. 3 Di samping itu faktor lain yang dipertimbangkan adalah masalah-masalah yang menjadi hambatan siswa dalam pemilihhan program studi. Apakah mereka mengalami masalah emosional, rasional atau problem perilaku. Faktor-faktor ini juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode konseling. Jika permasalahan emosional yang menjadi hambatan dalam pemilihan program studi maka cenderung metode konseling Clien Centered Therapy lebih efektif digunakan untuk membantu siswa dari pada metode konseling Rational Emotive Therapy. Namun demikian, perlu juga dipahami bahwa teknik-teknik Client Centered Therapy yang menekankan agar klien bebas mengungkapkan diri, menyatakan diri, dan memutuskan diri rupanya tidak bias diterapkan begitu saja. Lepas dari nilai sosial budaya Indonesia, pendekatan pusat klien (Non Directive), lebih besar 54 3Corsini, Raymond J Current Psychotherapies. Itasca: F.E. Peacock Publisher. 19
9 Efektivitas Pendekatan Client Centered Therapy (Mohammad Fakhri) keberhasilannya bagi klien yang bersifat terbuka dalam menghadapi realitas lingkungannya, dengan tetap berpegang pada pencapaian tujuan akhir bantuan, yaitu kemandirian konsepsi budaya Indonesia, katakanlah Kemandirian Pancasila 4 Dalam mempertimbangkan simpulan kedua perlu juga diperhatikan bahwa faktor pengaruh orang tua dalam konteks sosial budaya Indonesia ini pada sekelompok siswa sangat besar, sehingga berpengaruh secara dominan terhadap pengambilan keputusan pemilihan program studi. Demikian juga pengaruh jurusan-jurusan/program studi yang dianggap paling unggul. Hal ini semuanya perlu diwaspadai oleh seorang konselor dalam membantu siswa untuk memilih program studi di Madrasah Aliyah. E. Simpulan Simpulan umum yang dapat dikemukakan dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Rational Emotive Therapy lebih efektif digunakan sebagai metode dalam membantu siswa untuk mengambil keputusan pemilihan program studi Madrasah Aliyah Annajah Al-Halimy Gunung Sari dari pada pendekatan Client Centered Therapy dan Elclectic Therapy. 2. Pemilihan program studi Madrasah Aliyah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang antara lain adalah minat, kemampuan, cita-cita, penyesuaian vokasional, pendidikan/peningkatn prestasi belajar, dan kepercayaan diri. 4Koentjaraningrat Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia
10 Jurnal al-tazkiah, Vol.4 No.1, 2014: DAFTAR PUSTAKA Blocher, Donald H dan Biggs. Donald H Counseling Psychology in Community Setting. New York : Springer Publishing Company, Inc. Brammer, Lawrence M Therepeutic Psychology, Foundamentals of Counseling and Psychotherapy. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliff. Burgess, Robert G Issues in Educational Research: Qualitative Methods. London and Philadelphia: The Falmer Press. Corey, Gerald Thery and PRactive of Counseling and Psychotherapy. Monterey, California: Brooks/cole Publishing Company. Cormer, William H Interviewing Strategies, For Helpers, Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company. Corsini, Raymond J Current Psychotherapies. Itasca: F.E. Peacock Publisher. Criters, Hohn O Career Counseling. New York: McGraw-Hill Book Company. Dillar, hohn Milton Lifelong Career Planning. Syednye: Charles E.Merrill Publishing Company. Dyer, Wayne W Counseling Techniques that Work, New York; Funk & Wagnalls. Ellis, Albert and Grieger, Russel Handbook of Rasional Emotive Theerapy, New York: Springer Publishing Company, Inc. Herr, Edwin L. and Cramer, Stanley H Career Guidance and Counceling Through the Live Span: Sistematic Approaches. Toronto: Little, brown & Company. Koentjaraningrat Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia. Pietrofesa, John J. et al Counseling: Theory, Research and Practice, Chicago: Rand McNally College Publishing Company. 56
SILABUS TEORI DAN PRAKTEK KONSELING INDIVIDUAL
SILABUS TEORI DAN PRAKTEK KONSELING INDIVIDUAL Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : S-1 Bimbingan Dan Konseling Mata Kuliah/SKS : Konseling Individual Carl Rogers (client Centered
Lebih terperinciKONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MEMBANTU KEMATANGAN KARIR SISWA SMK
KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MEMBANTU KEMATANGAN KARIR SISWA SMK Insan Suwanto 1) 1) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia E-mail: insansuwanto@gmail.com
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SMK BINA SEJAHTERA 1 BOGOR
Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Karir Siswa... FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SMK BINA SEJAHTERA 1 BOGOR Ahmad Mubarik 1 Dra. Endang Setiyowati
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PSIKOTERAPI
TIU : Agar mahasiswa memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk psikoterapi. 1 Pengantar 1. Pengertian psikoterapi arti psikoterapi 2. Tujuan Psikoterapi dalam psikoterapi 3. Unsur Psikoterapi
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING REALITA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN PADA SISWA SMPN 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGARUH KONSELING REALITA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN PADA SISWA SMPN 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Elis Sulistiya, Hj. Jumailiyah, dan Harmoko Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Email:
Lebih terperinciPENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN
14 Pengaruh Rational-emotive Behavioral Therapy Terhadap Peningkatan Strategi Coping Mengatasi... PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKPP72118 Psikoterapi Disusun oleh: Harry Theozard Fikri, S.Psi, M.Psi PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciPsikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy)
Modul ke: Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy) Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendekatan Kognitif Terapi kognitif: Terapi
Lebih terperinciPERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL. Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2
140 Perspektif Terpadu: Alternatif Terbaik atas Konseling Konvensional PERSPEKTIF TERPADU: ALTERNATIF TERBAIK ATAS KONSELING KONVENSIONAL Wening Cahyawulan 1 Arga Satrio Prabowo 2 Abstrak Berbagai teori
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Genogram Dalam Konseling Karir Untuk Meningkatkan...Kelas XII SMA
Pengaruh Penggunaan Genogram Dalam Konseling Karir Untuk Meningkatkan...Kelas XII SMA PENGARUH PENGGUNAAN GENOGRAM DALAM KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII SMA
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PSIKODIAGNOSTIKA 7 : OBSERVASI DAN WAWANCARA
TIU : Agar mahasiswa memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip observasi dan dalam melakukan pemeriksaan psikologis 1 Pengertian A. Pengertian psikodiagnostika Psikodiagnostika : memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciPEMAHAMAN PENDEKATAN KONSELING MAHASISWA BK FIP UNY SEBAGAI CALON KONSELOR JURNAL SKRIPSI. Oleh Siti Dinar Rohmawati NIM.
PEMAHAMAN PENDEKATAN KONSELING MAHASISWA BK FIP UNY SEBAGAI CALON KONSELOR JURNAL SKRIPSI Oleh Siti Dinar Rohmawati NIM. 11104244043 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA
31 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA Iman Setiyanto 1) Dra. Louise B. Siwabessy, M.Pd 2) Dr. Gantina Komalasari, M.Psi 3) Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
20 Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Karir Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING Daeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang ada dikalangan remaja yang berada pada lingkungan sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang ada dikalangan remaja yang berada pada lingkungan sekolah khususnya SMA sangatlah kompleks. Hal ini disebabkan karena kondisi remaja itu sendiri
Lebih terperinciKeefektifan Teknik Self Instruction dalam Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Efikasi Diri Sosial Siswa SMKN 2 Malang
172 Jurnal Jurnal Kajian Bimbingan Kajian Bimbingan dan Konseling, dan Konseling 1, (4), 2016, Vol. 172 178 1, No. 4, 2016, hlm.172 178 Tersedia online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk ISSN: 2503-3417
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru dihadapkan pada karakterisktik siswa yang beraneka ragam dalam kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajar secara lancar dan
Lebih terperinciKEBERHASILAN KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN
KEBERHASILAN KONSELING SINGKAT BERFOKUS SOLUSI MENGATASI PERMASALAHAN Slameto, FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga slameto_uksw@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teori dan teknologi dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia pekerjaan. Bidang
Lebih terperinciKreatifitas dan Kepribadian..I Made Gunawan 1
KREATIFITAS DAN KEPRIBADIAN (Sebuah Kajian Korelasional) I MADE GUNAWAN Staf Pengajar FIP IKIP Mataram GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara
Lebih terperinciGAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN
Gambaran Perencanaan Karir Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Darussalam Bekasi Selatan 13 GAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN Arina Khoirun Nisa 1 Dra.
Lebih terperinci2015 PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK
DAFTAR PUSTAKA ABKIN. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Departemen Pendidikan Nasional. Andersen. P & Vandehey, M. (2012).
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY
0 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY Zulfajri Hidayah (zulfajri.hidayah@ymail.com) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran karier peserta didik. Sugiyono menjelaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
62 BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada Bab. III tentang Metode Penelitian ini akan diawali dengan pembahasan tentang metode penelitian, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai lokasi dan subjek penelitian,
Lebih terperinciHubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani
Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Helmy Firmansyah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA
HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA RINGKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: Ida Ismiati M2A607051 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender
Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Gender oleh : Sigit Sanyata Pelatihan Sadar Gender Untuk Mengoptimalkan Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di Kabupaten Kulonprogo
Lebih terperinciGAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI
Gambaran Kematangan Karir Siswa di SMK Musik Perguruan Cikini 137 GAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI Vika Rusmania 1 Dra. Indira Chanum Chalik, M.Psi. 2 Herdi, M.Pd. 3 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah, meskipun pada dasarnya proses pendidikan dapat dilaksanakan di
Lebih terperinciMENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam
MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam penafsiran instrumen dapat disimpulkan. Menurut Popham (1995:187)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, di mana pun dan kapan pun individu berada. Penelitian Levinson (1985) menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil
244 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan rekomendasi penelitian. Kesimpulan merupakan inferensi dari temuan empiris dan kajian pustaka. Sementara rekomendasi hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terapi rasional emotif behavior adalah terapi yang berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi rasional emotif behavior adalah terapi yang berusaha menghilangkan cara berfikir konseli dengan keyakinan-keyakinan irasionalnya serta menyerang, menetang, mempertanyakan
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA
SILABI MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Manajemen Fasilitas Pendidikan Kode Mata Kuliah : PBK421PEM 214 SKS : 4 (SKS Teori 4, Praktik 0) Dosen : 1. Dr. Suwarjo, M.Si.MM Wahyuningrum H, MM 2. Rosita Endang
Lebih terperinciPenerapan Alat Penilaian Kemampuan Konselor (APKK) Untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Konseling. Elisabeth Christiana 1
Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 Penerapan Alat Penilaian Kemampuan Konselor (APKK) Untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Konseling Elisabeth Christiana 1 Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita individu. Pendidikan secara filosofis merupakan proses yang melibatkan berbagai
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (2) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan manusia menuju kepribadian mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekitarnya. Berkaitan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih dalam naungan serta pengawasan pemerintah. Tujuan dan fungsi lembaga pendidikan
Lebih terperinciJurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012
PENGGUNAAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI (SELF- MANAGEMENT)UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMALASAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII E MTs AL ROSYID DANDER-BOJONEGORO Trio Isnansyah Marwi 1, Drs. Sutijono, M.M 2 ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG
1 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG Muhammad Antos Riady Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang PENDAHULUAN
Lebih terperinciTuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, Selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik
Lebih terperinciBIMBINGAN KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Oleh: Agus Taufiq Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI (Disampaikan pada Pelatihan
Lebih terperinciPenerapan Metode Mind Maping untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karir Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang
Penerapan Metode Mind Maping untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karir Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang Nofi Nur Yuhenita 1*, Indiati 2, Astiwi Kurniati 3 1,2,3 Bimbingan
Lebih terperinciSATUA ACARA PERKULIAHAN
A. IDENTITAS PERKULIAHAN Matakuliah : Psikoterapi Kelas : C dan D Bobot : 2 sks Dosen : M. Anwar Fu ady, M. A. Program Studi : S-1 Psikologi B. LEARNING OUTCOME SATUA ACARA PERKULIAHAN Mahasiswa mampu
Lebih terperinciPENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN CLAY THERAPY DALAM PROGRAM BIMBINGAN UNTUK PESERTA DIDIK TINGKAT SEKOLAH DASAR Aniek Wirastania Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya email: aniek.bk04@gmail.com
Lebih terperinciA. Identitas : Nissa (Nama Samaran)
A. Identitas Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Asal Sekolah Kelas : Nissa (Nama Samaran) : 18 tahun : Perempuan : Islam : Siswa : SMA Negeri 1 Sanden : XII Semester : 1 Alamat B. Deskripsi Kasus
Lebih terperinciBIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI SISWA. Yohana Oktariana ABSTRAK
TRANSAKSIONAL UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI SISWA Yohana Oktariana ABSTRAK Bimbingan kelompok dengan pendekatan analisis transaksional untuk mengembangakan konsep diri siswa. Penelitian dilatarbelakangi
Lebih terperinciPsikologi Konseling Konseling Berbasis Problem
Modul ke: Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Konseling Berbasis Problem Konseling berbasis problem:
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Oleh : Melisa R. Hasanati Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya. Untuk memenuhi kebutuhan
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN MASALAH 1. Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sangat tergantung pada bantuan orang-orang
Lebih terperinciUJI PENSKALAAN RESPON KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (SUATU STUDI UJICOBA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SERIRIT) Oleh I Gusti Ngurah Puger 1
UJI PENSKALAAN RESPON KUESIONER MOTIVASI BELAJAR (SUATU STUDI UJICOBA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SERIRIT) Oleh I Gusti Ngurah Puger 1 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi
Lebih terperinciAnalisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar
Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Oleh: Gito Supriadi ABSTRAK Untuk mendapatkan soal yang berkualitas baik maka perlu dilakukan analisis butir soal, Secara garis besar ada dua cara menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING (KD 311) KD 311 Profesi Bimbingan dan Konseling: S-1, 2 sks, smester 1
1. Deskripsi Mata Kuliah DESKRIPSI MATA KULIAH PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING (KD 311) KD 311 Profesi Bimbingan dan Konseling: S-1, 2 sks, smester 1 Mata kuliah ini merupakan kuliah pengantar untuk memperdalam
Lebih terperinciPengaruh Teknik Pengelolaan Diri Terhadap Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Waktu
Pengaruh Teknik Pengelolaan Diri Terhadap Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Waktu 19 PENGARUH TEKNIK PENGELOLAAN DIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN WAKTU (Studi Eksperimen dalam Layanan Konseling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa Remaja terkadang mereka masih belum memikirkan tentang masa depan mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
Lebih terperinciTEKNIK LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING INDIVIDUAL
Proceedings of The 4 th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010 TEKNIK LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING INDIVIDUAL Dr. Anne
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi secara bertahap tergantung pada
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: ABKIN.
80 DAFTAR PUSTAKA ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: ABKIN. ABKIN & ILO. (2011). Panduan Pelayanan Bimbingan Karir: Bagi Guru Bimbingan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Hal-hal yang harus
Lebih terperinciKEMATANGAN KARIR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) CIKARANG
Kematangan Karir Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cikarang 103 KEMATANGAN KARIR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) CIKARANG Sri Mulyani 1 Th. I. Setiawan 2 Dede Rahmat Hidayat 3 Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciCitra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT
PENGGUNAAN IEKAD DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR Citra Passa Hartadi (cici.dinda@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of
Lebih terperinciEFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract
EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tatang, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm.13. Ibid., hlm.15.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam diri manusia dalam rangka menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin modern dan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA
14 Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih Jurusan IPA Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 72 Jakarta FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA Yuriani Rinni
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH
HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF- REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA UNDERACHIEVER
ISSN : 2085 6601 EFEKTIVITAS TERAPI REALITAS UNTUK MENINGKATKAN SELF- REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA UNDERACHIEVER Suri Mutia Siregar 1*), Wiwik Sulistyaningsih 1 1 Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyaluran dan penempatan siswa pada program peminatan. Program peminatan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terkait perubahan kurikulum dalam pendidikan yang menggunakan acuan kurikulum 2013, terdapat beberapa perubahan system pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Review Materi dan Praktikum. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Psikologi Konseling Modul ke: Review Materi dan Praktikum Fakultas PSIKOLOGI Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Konseling sebagai hubungan membantu
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR MAHASISWA BK FIP UNJ ANGKATAN 2011
76 Efektivitas Layanan Konseling Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Adaptasi Karir Mahasiswa BK... EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR MAHASISWA BK FIP UNJ ANGKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Efektivitas Konseling Rasional Emotif Behavioral Dalam Meningkatkan Self-Regulated Learning Siswa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pendidikan merupakan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini prokrastinasi sudah menjadi fenomena di kalangan umum dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena penunda-nundaan pekerjaan
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016
HUBUNGAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 ABSTRAK HENI DANI ASTUTI. Hubungan Bimbingan Kelompok dengan Minat Belajar Siswa Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksaan konseling bertitik tolak dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya. Pada umumnya teori diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau tugas yang diberikan dengan segenap kemampuannya terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Menurut Lickona (2013:64) Tanggung jawab berarti menjalankan suatu pekerjaan atau tugas (dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja) dengan segenap kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisiensi, bersikap mental dan berwawasan (Wiratno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu isue dalam menghadapi era globalisasi, baik persiapan jangka pendek sesuai AFTA 2003 maupun persiapan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Berbicara tentang pendidikan sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
Lebih terperinciOleh: HESTI NUFRIDA A
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia merupakan masalah yang mendasar dalam era globalisasi, jika kita tidak ingin kalah bersaing dengan negaranegara lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X ARINA MARLDIYAH ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parenting task pada anak
Lebih terperinciJounal Bimbingan Konseling, Volume 1 Nomer , pp Januari
PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM BERINTERAKSI SOSIAL SISWA MADRASAH ALIYAH PURWOASRI KEDIRI Nikmatul Khotimah Elisabeth Christiana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pemenuhan tugas perkembangan tersebut, banyak remaja yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan dari kehidupan individu. Pada fase ini terdapat sejumlah tugas perkembangan yang harus dilalui, untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kualitas tenaga kerja merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya bahwa kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciKONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI, KONSEP MENGAJAR, DAN PERSEPSI PERANAN TERHADAP PENAMPILAN KERJA GURU
KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI, KONSEP MENGAJAR, DAN PERSEPSI PERANAN TERHADAP PENAMPILAN KERJA GURU (Studi Deskriptik-Analitik pada SMA Negeri Se Kabupaten Sumedang) Oleh : Dadang Dahlan ABSTRAK Keberhasilan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED THERAPY DALAM MENGATASI SISWA YANG TERISOLIR DI KELAS VIII F SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciCareer Day Bagi Siswa dan Guru SMA Bimbingan Konseling
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Nomor 1 Maret 2018 e-issn: 2614-6673 dan p-issn: 2615-5273 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License Career
Lebih terperinciyang merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional
yang merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional (Santrock, 2007). Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan
Lebih terperinciDonald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai
Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA LETTER SHARING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA INTROVERT
Afifah, Triyono, Hotifah, Pengembangan Media Letter... 27 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 27-32 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk JKBK JURNAL KAJIAN
Lebih terperinciPsikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dasar Filsafi Carl Rogers Mengenai Manusia Manusia
Lebih terperinci