. PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL)

Transkripsi

1 . PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata 1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun Oleh : Dani Istanto L2A Dwi Kurnianto L2A Semarang, 2007 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. Sutarto Edhisono, Dipl.HE, MT. Ir. Sumbogo Pranoto, Ms NIP NIP Mengetahui Ketua Jurusan Teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Ir.Bambang Pudjianto, MT. NIP

2 KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-nya, kami telah dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Perencanaan Sistem Perlindungan Pantai Kendal dengan baik dan lancar. Tugas Akhir merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana (S1). Tugas Akhir ini mempunyai bobot sebesar empat Satuan Kredit Semester (4 SKS). Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Bambang Pujianto, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Ir. Sutarto Edhisono, Dipl.HE, MT., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingannya hingga selesainya Laporan Tugas Akhir ini. 3. Ir. Sumbogo Pranoto, MS, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingannya hingga selesainya Laporan Tugas Akhir ini. 4. Ir. Hary Budieny, MT selaku dosen wali yang telah memberikan motivasi, nasehat, dukungan dan arahan. 5. Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang atas jasa-jasanya selama kami menuntut ilmu. 6. Orang tua dan seluruh keluarga kami yang selalu mendoakan kami, mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya serta atas dukungan moral, spiritual dan finansial selama ini. 7. Teman-teman seperjuangan khususnya seluruh mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2001 yang telah banyak membantu kami. viii

3 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan untuk penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan penguasaan ilmu rekayasa sipil di Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Semarang, Februari 2007 Penyusun ix

4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Lokasi Perencanaan Sistematika Penyusunan Laporan... 4 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Definisi Pantai Jenis Pantai Penyebab Kerusakan Pantai Aspek Hidro-Oseanografi Angin Peramalan Gelombang di Laut Dalam Gelombang Teori Perhitungan Gelombang Deformasi gelombang Fluktuasi Muka Air Laut Design WaterLevel (DWL) Run-up Gelombang v

5 2.5..Proses Pantai Bentuk Pantai Sifat-Sifat Sedimen Pantai Model Perubahan Garis Pantai Bangunan Pelindung Pantai Revetment Dinding Pantai (Seawall) Groin Jetty Pemecah Gelombang) Program GENESIS Program SMS Pemodelan dengan ADCIRC Pemodelan dengan STWAVE BAB III METODOLOGI 3.1 Persiapan Metode Pengumpulan Data Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisis Data Prediksi Perubahan Garis Pantai dengan Program SMS dan GENESIS Pemecahan Masalah Flow Chart BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi Masalah Analisis Hidro-Oseanografi Pasang Surut vi

6 4.2.2 Angin Fetch Gelombang Periode Ulang Gelombang Penentuan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah Sedimen Analisis Data Tanah BAB V ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI 5.1 Bentuk Pantai Penggunaan Program SMS Hasil Pemodelan dengan ADCIRC Hasil Pemodelan dengan STWAVE Penggunaan Program GENESIS Hasil Analisis Perubahan Garis Pantai Uji Sensitifitas Genesis BAB VI PEMILIHAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 6.1 Perlindungan Pantai Alternatif Bangunan dengan Program GENESIS Pemilihan Bangunan Pelindung pantai BAB VII PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI 7.1 Kriteria Perencanaan Perencanaan Revetment Perhitungan Penurunan ( Settlement ) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Daftar Harga Satuan Barang Dan Upah Daftar Harga Satuan Material Daftar Harga Satuan Upah Tenaga vii

7 8.1.3 Daftar Harga Sewa Alat Analisis Harga Satuan Pekerjaan Analisis Volume Pekerjaan Analisis Harga Pekerjaan Perencanaan Jadwal Proyek Peritungan Tenaga Kerja BAB IX RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT BAB X PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN viii

8 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1.1 Peta Propinsi Jawa Tengah Gambar 2.1 Definisi daerah pantai Gambar 2.2 Mawar angin Gambar 2.3 Fetch Gambar 2.4 Gelombang knoidal Gambar 2.5 Gelombang tunggal Gambar 2.6 Difraksi gelombang di belakang rintangan Gambar 2.7 Longshore and cross shore sedimen transport Gambar 2.8 Dinding pantai (seawall) Gambar 2.9 Groin Gambar 2.10 Seri groin dan perubahan pantai yang ditimbulkan Gambar 2.11 Penempatan jetty Gambar 2.12 Pemecah gelombang lepas pantai Gambar 2.13 Diagram input dan output program GENESIS Gambar 2.14 Konversi sudut gelombang datang Gambar 2.15 Contoh tampilan layar SMS Gambar 2.16 Sket proses pemodelan dengan ADCIRC Gambar 2.17 Register peta bathimetri Gambar 2.18 Scatter yang dibuat dari garis kontur Gambar 2.19 Garis boundary untuk membatasi mesh Gambar 2.20 Mesh yang terbentuk dari gabungan segitiga Gambar 2.21 Sket proses pemodelan dengan STWAVE Gambar 4.1 Peta lokasi abrasi di Kabupaten Kendal Gambar 4. 2 Peta lokasi abrasi di Kecamatan Cepiring Gambar 4 3 Tambak hampir menyatu dengan pantai Gambar 4.4 Sisa bangunan untuk kegiatan wisata yang telah rusak Gambar 4.5 Peta lokasi abrasi di Kecamatan Rowosari Gambar 4.6 Sisi timur groin yang terkena abrasi Gambar 4.7 Groin yang telah rusak terkena ombak Gambar 4.8 Peta lokasi abrasi di Kecamatan Patebon ix

9 31. Gambar 4.9 Pertambakan yang telah menyatu dengan pantai Gambar 4.10 Tanaman mangrove yang tumbang terkena gelombang Gambar 4.11 Peta lokasi abrasi di Kecamatan Kaliwungu Gambar 4.12 Abrasi yang mendekati tambak milik penduduk Gambar 4.13 Abrasi di bagian Timur Breakwater pelabuhan Gambar 4.14 Gambar sket lokasi studi Gambar 4.15 Kondisi pada titik Gambar 4.16 Kondisi pada titik Gambar 4.17 Kondisi pada titik Gambar 4.18 Kondisi pada titik Gambar 4.19 Tingkatan elevasi muka air laut Gambar 4.20 Panjang fetch Gambar 4.21Waverose Tahun Gambar 5.1 Pergerakan arus pada timestep 3600 detik Gambar 5.2 Pergerakan arus pada timestep 7200 detik Gambar 5.3 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.4 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.5 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.6 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.7 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.8 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.9 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.10 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.11 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.12 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.13 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.14 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.15 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.16 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.17 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.18 Pergerakan arus pada timestep detik x

10 62. Gambar 5.19 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.20 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.21 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.22 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.23 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.24 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.25 Pergerakan arus pada timestep 3600 detik Gambar 5.26 Pergerakan arus pada timestep 7200 detik Gambar 5.27 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.28 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.29 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.30 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.31 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.32 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.33 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.34 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.35 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.36 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.37 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.38 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.39 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.40 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.41 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.42 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.43 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.44 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.45 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.46 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.47 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.48 Pergerakan arus pada timestep detik Gambar 5.49 Grafik pengaruh arah gelombang terhadap energi xi

11 93. Gambar 5.50 Grafik frekuensi gelombang terhadap energi Gambar 5.51 Grid pada garis pantai Gambar 5.52 Format input data SHORL Gambar 5.53 Format input data SHORM Gambar 5.54 Input data WAVE Gambar 5.55 Input data SEAWL Gambar 5.56 Format input data SHORC Gambar 5.57 Output File SETUP Gambar 5.58 Output File OUTPT Gambar 5.59 Perbandingan posisi garis pantai antara Tahun 2005 dengan Tahun Gambar 5.60 Perbandingan posisi garis pantai antara Tahun 2005 dengan Tahun Gambar 5.61 Perubahan garis pantai terhadap variasi tinggi dan periode gelombang Gambar 5.62 Perubahan garis pantai terhadap variasi sudut datang gelombang Gambar 5.63 Perubahan garis pantai terhadap variasi diameter butir Gambar 6.1 Penenpatan groin alternatif Gambar 6.2 Perubahan garis pantai dengan groin alternatif Gambar 6.3 Penenpatan groin alternatif Gambar 6.4 Perubahan garis pantai dengan groin alternatif Gambar 6.5 Sket breakwater terhadap garis pantai Gambar 6.6 Penempatan breakwater lepas pantai alternatif Gambar 6.7 Perubahan garis pantai dengan breakwater alternatif Gambar 6.8 Penempatan breakwater lepas pantai alternatif Gambar 6.9 Perubahan garis pantai dengan breakwater alternatif Gambar 6.10 Penempatan seawall atau revetment Gambar 6.11 Perubahan garis pantai dengan seawall atau revetment Gambar 7.1 Penentuan kedalaman pelindung kaki Gambar 7.2 Sket desain revetment xii

12 120. Gambar 7.3 Dimensi tetrapod Gambar 7.4 Dimensi urugan Gambar 7.5 Diagram tekanan tanah xiii