OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM KADMIUM (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TUGAS AKHIR SKRIPSI
|
|
- Shinta Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM KADMIUM (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Oleh : Risanto Wibowo NIM PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 i
2 OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM KADMIUM (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING Oleh: Risanto Wibowo NIM ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi optimum proses elektrokoagulasi untuk menurunkan konsentrasi logam kadmium dalam limbah cair elektroplating. Elektrokoagulasi merupakan gabungan proses elektrolisis dan proses flokulasi-koagulasi. Subjek penelitian ini adalah ion logam kadmium (II). Objek penelitian ini adalah efisiensi elektrokoagulasi terhadap penurunan konsentrasi ion logam kadmium (II) pada limbah cair elektroplating dari sentra kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Kondisi proses elektrokoagulasi yang dipelajari meliputi kombinasi elektroda, waktu proses elektrokoagulasi, ph sistem, dan rapat arus. Efektivitas elektrokoagulasi dilihat dari nilai efisiensi penurunan konsentrasi logam kadmium. Kondisi optimum ditunjukan oleh nilai efisiensi maksimum. Analisis konsentrasi kadmium dalam filtrat akhir menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum proses elektrokoagulasi untuk menurunkan konsentrasi logam kadmium pada kombinasi elektroda Al-Al dengan nilai efisiensi sebesar 63,46%. Waktu proses elektrokoagulasi optimum adalah 30 menit dengan nilai efisiensi sebesar 83,30%. ph sistem optimum adalah 10 dengan nilai efisiensi sebesar 95,37%. Rapat arus optimum adalah 0,00125 A/cm 2 dengan nilai efisiensi sebesar 65,28%. Kata kunci: elektrokoagulasi, kombinasi elektroda, waktu proses elektrokoagulasi, ph sistem, rapat arus. ii
3 OPTIMIZATION OF THE CONDITIONS OF CADMIUM METAL ION (II) ELECTROCOAGULATION PROCESS IN ELECTROPLATING WASTE WATER By: Risanto Wibowo NIM ABSTRACT The purpose of this research is examine the optimum condition of electrocoagulation process against decrease concentration of cadmium metal in electroplating wastewater. Electrocoagulation is a combination of electrolysis process and flocculation-coagulation process. The subject of this research was cadmium metal ion (II). The object of this research was the efficiency of electrocoagulation against decrease concentration of cadmium metal ion (II) in the electroplating wastewater from silver handicraft centers at Kotagede, Yogyakarta. Electrocoagulation process conditions are studied include a combination electrode, electrocoagulation process time, ph system, and current density. Effectiveness of the electrocoagulation seen from the value of efficiency against decrease concentration of cadmium metal. The optimum conditions was shown by a value of maximum efficiency. Analysis concentration of cadmium in the final filtrate using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The result of this research showed that the optimization condition of electrocoagulation process for against decrease concentration of cadmium metal is on Al-Al combinations electrodes with the value efficiency of 63.46%. Optimization of the process time is 30 minutes with the value efficiency of 83.30%. Optimization of the ph system is 10 with the value efficiency of 95.37%. Optimization of the current density is A/cm 2 with the value efficiency of 65.28%. Keywords: electrocoagulation, combination of electrode, electrocoagulation process time, ph system, current density. iii
4 HALAMAN PERSETUJUAN Tugas Akhir Skripsi dengan Judul Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Ion Logam Kadmium (II) dalam Limbah Cair Elektroplating Disusun oleh: Risanto Wibowo NIM Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan Ujian Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan. Yogyakarta, 31 Mei 2017 Mengetahui, Ketua Program Studi Disetujui, Dosen Pembimbing Drs. Jaslin Ikhsan, M.App. Sc.,Ph.D NIP Regina Tutik P, M.Si NIP iv
5 HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir Skripsi Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Ion Logam Kadmium (II) dalam Limbah Cair Elektroplating Disusun oleh: Risanto Wibowo NIM Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Pada tanggal 9 Juni 2017 TIM PENGUJI Nama/ Jabatan Tanda Tangan Tanggal Regina Tutik P, M.Si Ketua Penguji Sunarto, M.Si Penguji Utama I Made Sukarna, M.Si Penguji Pendamping Yogyakarta, 9 Juni 2017 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dekan, Dr. Hartono, M.Si NIP v
6 HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Risanto Wibowo NIM : Program Studi Fakultas : Kimia : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Judul TAS : Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Ion Logam Kadmium (II) dalam Limbah Cair Elektroplating menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri di bawah tema penelitian payung dosen atas nama Siti Marwati, M.Si dan Regina Tutik Padmaningrum, M.Si Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tahun 2016 yang berjudul Model Pengolahan Limbah Cair Elektroplating secara Elektrokoagulasi. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli, jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya. Yogyakarta, 13 April 2017 Yang menyatakan, Risanto Wibowo NIM vi
7 HALAMAN MOTTO Kerjakanlah, Wujudkanlah, Raihlah cita-citamu Dengan memulainya Dari bekerja Bukan hanya Menjadi beban didalam impianmu. vii
8 HALAMAN PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkah dan nikmat yang luar biasa. 2. Kedua orang tua Bapak Didik Prasetya dan Ibu Heni Suharti yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan doa yang tiada henti-hentinya. 3. Saudaraku, Risanto Nugroho yang selalu memberikan semangat dan masukan. 4. Ferdinand Dos Santos, Enny Dwi Cahyanti, dan Resti Syara Ronita yang selalu memberi pendapat dan semangat. 5. Teman-teman Kimia E 2013 dan semua orang yang telah mendukung serta mendoakanku. 6. Almamaterku tercinta, Prodi Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta. viii
9 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains dengan judul Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Ion Logam Kadmium (II) dalam Limbah Cair Elektroplating dapat disusun sesuai harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Regina Tutik Padmaningrum, M.Si selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. 2. Bapak Sunarto, M.Si selaku Penguji Utama yang sudah memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini. 3. Bapak I Made Sukarna, M.Si selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan koreksi perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini. 4. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia dan Koordinator Program Studi Kimia serta Koordinator Tugas Akhir Skripsi Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan nasihat serta saran-saran. 5. Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian. ix
10 6. Bapak Dr. Crys Fajar Partana, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah membimbing akademik selama 4 tahun. 7. Seluruh Dosen, Staf, dan Laboran Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yang telah banyak membantu selama perkuliahan dan penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Harapannya Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya. x
11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN PERNYATAAN... vi HALAMAN MOTTO... vii HALAMAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Batasan Masalah... 4 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Limbah Cair Elektroplating Elektrokoagulasi... Error! Bookmark not defined. xi
12 3. Parameter Operasional pada Proses Elektrokoagulasi... Error! Bookmark not defined. 4. Kadmium... Error! Bookmark not defined. 5. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)... Error! Bookmark not defined. B. Penelitian yang Relevan... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Berpikir... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian... 9 B. Variabel Penelitian... 9 C. Instrumen Penelitian D. Prosedur Penelitian E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Karakterisasi Limbah Cair Elektroplating Awal Karakterisasi Komposisi Pelat Fe dan Al... Error! Bookmark not defined. 3. Optimasi Kombinasi Elektroda pada Proses Elektrokoagulasi Error! Bookmark not defined. 4. Optimasi Waktu pada Proses Elektrokoagulasi... Error! Bookmark not defined. 5. Optimasi ph Sistem pada Proses Elektrokoagulasi... Error! Bookmark not defined. xii
13 6. Optimasi Rapat Arus pada Proses Elektrokoagulasi... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan... Error! Bookmark not defined. 1. Optimasi Kombinasi Elektroda pada Proses Elektrokoagulasi Optimasi Waktu pada Proses Elektrokoagulasi Optimasi ph Sistem pada Proses Elektrokoagulasi Optimasi Rapat Arus pada Proses Elektrokoagulasi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii
14 DAFTAR TABEL Tabel 1. Sifat kimia dan sifat fisika dari logam Kadmium Tabel 2. Hasil Uji Karakterisasi Limbah Cair Awal (Sampe l I) Tabel 3. Data Kandungan Logam pada Elektroda Fe dan Al Tabel 4. Data Konsentrasi Logam Cd dan Efisiensi (%) pada Optimasi Kombinasi Elektroda Tabel 5. Data Konsentrasi Logam Cd dan Efisiensi (%) pada Optimasi Waktu Proses Elektrokoagulasi Tabel 6. Data Konsentrasi Logam Cd dan Efisiensi (%) pada Optimasi ph Sistem Tabel 7. Data Konsentrasi Logam Cd dan Efisiensi (%) pada Optimasi Rapat Arus Tabel 8. Data Berat Flok, Warna Larutan Akhir, dan Bau pada Optimasi Kombinasi Elektroda Tabel 9. Data Berat Flok, Warna Larutan Akhir, dan Bau pada Optimasi Waktu Proses Elektrokoagulasi Tabel 10. Data Berat Flok, Warna Larutan Akhir, dan Bau pada Optimasi ph Sistem Tabel 11. Data Berat Flok, Warna Larutan Akhir, dan Bau pada Optimasi Rapat Arus xiv
15 xv
16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Mekanisme Proses Elektrokoagulasi Gambar 2. Limbah Cair Elektroplating Gambar 3. Elektroda Besi dan Aluminium Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Skema Penyusunan Alat untuk Elektrokoagulasi... Limbah Cair Elektroplating sebelum Proses Elektrokoagulasi.. Rangkaian Alat Proses Elektrokoagulasi Gambar 7. Proses Terbentuknya Flok pada Proses Elektrokoagulasi Gambar 8. Proses Penyaringan Limbah Akhir hasil Elektrokoagulasi.. 48 Gambar 9. Filtrat Hasil Elektrokoagulasi Setelah Penyaringan Pada Optimasi Kombinasi Elektroda Gambar 10. Diagram Batang Hubungan antara Kombinasi Elektroda dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi Kombinasi Elektroda Gambar 11. Grafik Hubungan antara Waktu Proses Elektrokoagulasi dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi Waktu Gambar 12. Filtrat Hasil Elektrokoagulasi Setelah Penyaringan Pada Optimasi Waktu Proses Elektrokoagulasi. 56 Gambar 13. Grafik Hubungan antara ph sistem Elektrokoagulasi dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi ph Gambar 14. Filtrat Hasil Elektrokoagulasi Setelah Penyaringan Pada Optimasi ph Sistem Gambar 15. Gambar 16. Gambar 17. Flok pada Optimasi ph... Grafik Hubungan antara Rapat Arus dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi Rapat Arus... Filtrat Hasil Elektrokoagulasi Setelah Penyaringan Pada Optimasi Rapat Arus xvi
17 Gambar 18. Flok pada Optimasi ph Sistem xvii
18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan % Efisiensi Pengurangan Logam Cd Pada Proses Elektrokoagulasi Lampiran 2. Perhitungan Konversi Kuat Arus menjadi Rapat Arus Lampiran 3. Diagram Alir Prosedur Penelitian Lampiran 4. Data Karakteristik Limbah Cair Elektroplating pada Sampel I Lampiran 5. Data Konsentrasi Awal Limbah Cair Elektroplating pada Sampel II Lampiran 6. Data Karakteristik Elektroda Al dan Fe Lampiran 7. Data Optimasi Elektroda Al-Al Lampiran 8. Data Optimasi Elektroda Fe-Fe Lampiran 9. Data Optimasi Elektroda Al-Fe Lampiran 10. Data Optimasi Elektroda Fe-Al Lampiran 11. Data Optimasi Waktu Elektrokoagulasi (Akhir I) Lampiran 12. Data Optimasi Waktu Elektrokoagulasi (Akhir II) Lampiran 13. Data Optimasi ph (Akhir I) Lampiran 14. Data Optimasi ph (Akhir II) Lampiran 15. Data Optimasi Rapat Arus xviii
19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses elektroplating pada industri perak menghasilkan limbah cair. Limbah cair yang ditimbulkan dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Industri elektroplating merupakan salah satu industri yang mempunyai perkembangan sangat pesat. Perkembangan ini dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak postifinya dapat berupa beragamnya produkproduk elektroplating. Dampak negatifnya adalah meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan khususnya limbah cair yang mengandung ion-ion logam berbahaya bagi lingkungan. Menurut studi karakterisasi kimia yang telah dilakukan pada limbah cair elektroplating dari sentra pengrajin perak di Kotagede Yogyakarta menunjukkan bahwa secara umum limbah cair elektroplating bewarna hijau jernih dan bau khas. Anion yang teridentifikasi secara umum Cl, CN, CNS, C₂O₄ 2, CO₃ 2, NO₂, NO₃, PO₄ 3, S 2, SO₃ 2, dan SO₄ 2. Kation yang teridentifikasi secara umum Ag +, Hg₂ 2+, Pb 2+, Cu 2+, CO 2+, Al 3+, Cr 6+, Fe 2+, Ni 2+ dan Zn 2+ (Siti marwati, dkk, 2008: 11-12). Menurut Ketut Sumada (2006: 27), limbah cair elektroplating mengandung berbagai jenis ion logam berat yang berbahaya bagi lingkungan khususnya perairan sungai. Berbagai jenis ion logam berat yang terkandung dalam air limbah industri elektroplating seperti Cr 6+, Cu 2+, Zn 2+, Ni 2+, Pb 2+, dan Cd 2+. Ion logam yang terkandung pada limbah cair elektroplating khususnya ion logam Cd merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya. Logam Cd berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang 1
20 dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal (Festri Istarani dan Ellina S. Pandebesie, 2014: 53). Berdasarkan uraian tersebut menyatakan bahwa limbah cair elektroplating mengandung kation logam berat yang berbahaya bagi lingkungan perlu dilakukan pengolahan limbah, salah satunya dengan mengurangi kadar logam berat. Beberapa metode untuk pengolahan limbah cair elektroplating telah banyak dilakukan antara lain metode penukar ion, pengendapan kimia, penyaringan dengan membran, dan adsorpsi. Namun kebanyakan metode pengolahan limbah masih bersifat memindahkan logam berat tersebut dari media lingkungan yang satu ke media lingkungan yang lain, contohnya metode adsorpsi. Penggunaan metode tersebut masih memungkinkan adanya limbah untuk kembali ke lingkungan (Siti Marwati, dkk, 2013: 19). Pengurangan logam berbahaya khususnya logam Cd dapat dilakukan dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Proses elektrokoagulasi merupakan gabungan dari proses elektrolisis dan proses flokulasi-koagulasi. (Prayitno dan Hendro Kismolo, 2012: 94-95). Menurut Elfridawati siring-ringo, dkk., (2013: 98), metode elektrokoagulasi memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu merupakan metode yang sederhana, efisien, tanpa penambahan zat kimia sehingga mengurangi residu dan efektif untuk menghilangkan padatan tersuspensi. Elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan limbah yang sederhana dan mudah diterapkan dengan kemampuan yang baik untuk menggumpalkan berbagai pengotor dan polutan, baik organik maupun anorganik. Secara umum keuntungan dari metode ini adalah efisiensi pemisahan yang lebih 2
21 tinggi, sederhana dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, hasil dari proses koagulasi menghasilkan flok (gumpalan) berupa koloid yang mengandung logamlogam. Flok tersebut dapat dimanfaatkan kembali membentuk campuran oksidaoksida logam melalui kalsinasi. Campuran oksida logam yang terbentuk menghasilkan warna tertentu yang akan dimanfaatkan sebagai pewarna glasir keramik. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas elektrokoagulasi adalah kombinasi elektroda, waktu proses, ph sistem, dan rapat arus (Mikko Vepsalainen, 2012: 33). Pada penelitian ini akan dilakukan optimasi kondisi elektrokoagulasi untuk mengurangi kadar logam Cd dalam limbah cair elektroplating. Kondisi yang dioptimasi meliputi kombinasi elektroda, waktu proses, ph sistem, dan rapat arus. Kondisi yang optimum ditunjukkan oleh efisisensi pengurangan logam Cd pada limbah tersebut yang diukur dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang layak untuk dikaji dalam sebuah penelitian, masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain adalah sebagai berikut : 1. Limbah cair elektroplating mengandung logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. 2. Efisiensi elektrokoagulasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga perlu dilakukan optimasi. 3
22 3. Jenis kombinasi elektroda mempengaruhi kadar logam kadmium (II) yang terkoagulasi belum dipelajari. 4. Variasi waktu proses mempengaruhi kadar logam kadmium (II) yang terkoagulasi belum dipelajari. 5. Variasi ph sistem mempengaruhi kadar logam kadmium (II) yang terkoagulasi belum dipelajari. 6. Variasi rapat arus mempengaruhi kadar logam kadmium (II) yang terkoagulasi belum dipelajari. C. Batasan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini sangat luas sehingga perlu dibatasi sebagai berikut : 1. Jenis ion logam yang diteliti adalah ion logam kadmium (II) dalam limbah cair elektroplating yang diambil dari sentra kerajnan perak di Kota Gede Yogyakarta. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi elektrokoagulasi yang dipelajari adalah kombinasi elektroda, variasi waktu elektrokoagulasi, ph sistem, dan kuat arus. 3. Kombinasi elektroda yang digunakan dalam proses elektrokoagulasi adalah Al- Al, Fe-Fe, Fe-Al dan Al-Fe. Elektroda yang digunakan berupa pelat tipis Al berukuran (panjang 7,5 cm, lebar 4 cm dan ketebalan 0,05 mm) dan Fe berukuran (panjang 7,5 cm, lebar 4 cm dan ketebalan 0,1 mm). 4. Variasi waktu yang dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah 30, 60, 90 dan 120 menit. 4
23 5. Variasi ph sistem yang dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah ph awal (2,5), 4, 8 dan Variasi rapat arus yang dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah 0,00125; 0,00375; 0,00625; dan 0,00875 A/cm 2 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Jenis kombinasi elektroda apakah yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II)? 2. Berapakah waktu proses optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II)? 3. Berapakah ph sistem optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II)? 4. Berapakah rapat arus optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II)? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 5
24 1. Mengetahui kombinasi elektroda optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II). 2. Mengetahui waktu proses optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II). 3. Mengetahui ph sistem optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II). 4. Mengetahui rapat arus optimum yang dapat menghasilkan efisiensi terbesar pada proses elektrokoagulasi dalam limbah cair elektroplating untuk mengendapkan ion logam kadmium (II). F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka diperoleh beberapa manfaat antara lain adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat diterapkan dalam pengembangan keilmuan di bidang kimia. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dalam mengolah limbah cair elektroplating. 6
25 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mendapatkan pengalaman mengambil sampel, kerja di laboratorium, melakukan elektrokoagulasi, mendapatkan relasi dalam penelitian, mengetahui laboratorium tempat analisis, dan mampu menganalisis data. 3. Manfaat Bagi Masyarakat a. Penelitian ini memberikan model pengolahan limbah untuk pengrajin perak. b. Penelitian ini dapat mengurangi kadar logam Cd di dalam limbah cair elektroplating yang berbahaya bagi lingkungan. 7
26 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Limbah Cair Elektroplating Kegiatan elektroplating, selain menghasilkan produk yang berguna juga menghasilkan limbah padat dan cair serta emisi gas. Limbah cair berupa air limbah yang berasal dari pencucian, pembersihan dan proses plating. Limbah cair dapat pula mengandung padatan. Air limbah juga mengandung logam-logam berat terlarut dan senyawa-senyawa berbahaya lainnya. Limbah cair elektroplating mengandung ion-ion logam terlarut, pelarut, dan senyawa organik maupun anorganik terlarut lainnya. Sumber utama limbah cair elektroplating berasal dari bak elektroplating (Purwanto dan Syamsul Huda, 2005: 119). Bahan pencemar dalam limbah cair elektroplating yang sering menjadi perhatian adalah ion-ion logam berat karena sifat toksik dari ion-ion tersebut meskipun berada pada konsentrasi yang rendah (ppm), juga bersifat bioakumulasi dalam siklus rantai makanan. Logam berat dapat mengakibatkan keracunan apabila terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup serta dapat menyebabkan kematian apabila kadar dalam tubuh melebihi ambang batas (Muhamad Iksan dan Ita Ulfin, 2012: 1-2). Menurut studi karakterisasi kimia yang telah dilakukan pada limbah cair elektroplating dari sentra pengrajin perak di Kotagede Yogyakarta menunjukkan bahwa secara umum limbah cair elektroplating berwarna hijau jernih dan bau khas. Anion yang teridentifikasi secara umum Cl, CN, CNS, C₂O₄ 2, CO₃ 2, NO₂, NO₃, PO₄ 3, S 2, SO₃ 2, dan SO₄ 2. Kation yang teridentifikasi secara umum Ag +, Hg₂ 2+, Pb 2+, Cu 2+, CO 2+, Al 3+, Cr 6+, Fe 2+, Ni 2+ dan Zn 2+. 8
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan subjek penelitian limbah cair elektroplating. Objek utama penelitian ini adalah efisiensi penurunan kadar ion logam kadmium (II) dalam limbah cair elektroplating. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah cair elektroplating dari sentra industri kerajinan perak di Kotagede Yogyakarta. Sumber limbah adalah limbah cair dari bak elektroplating dan air bekas untuk mencuci benda kerja. Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis FMIPA UNY dan dianalisis di Balai Laboratorium Kesehatan. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah ion kadmium (II). 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah efisiensi elektrokoagulasi terhadap penurunan kadar ion kadmium (II) pada limbah cair elektroplating dari sentra pengrajin perak di Kotagede Yogyakarta. B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah : a. Jenis kombinasi elektroda yang akan dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah Al-Al, Fe-Fe, Fe-Al, dan Al-Fe. 9
28 b. Waktu elektrokoagulasi yang akan dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah 30, 60, 90, dan 120 menit. c. ph sistem yang akan dipelajari dalam proses elektrokoagulasi adalah ph awal limbah (2,5), 4, 8 dan 10. d. Rapat arus yang akan dipelajari dalam proses elektrokoagulasi 0,00125 ; 0,00375 ; 0,00625 ; dan 0,00875 A/cm Variabel kontrol a. Volume limbah : 500 ml b. Sumber limbah : Sentra Kerajinan Perak di Kota Gede, Yogyakarta c. Spesifikasi elektroda : Pelat tipis Al (panjang 7,5 cm, lebar 4 cm dan ketebalan 0,05 mm) dan Fe (panjang 7,5 cm, lebar 4 cm dan ketebalan 0,1 mm) d. Waktu pengambilan sampel : 11 Maret 2016 dan 10 Oktober 2016 e. Jarak antar elektroda : 1 cm f. Kecepatan pengadukan : skala 7 pada rpm tertentu g. Ukuran magnetic bar : 4 cm h. Suhu limbah : 27ºC i. Beaker glass : 1000 ml 3. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah efisiensi pengurangan logam kadmium dalam limbah cair elektroplating. 10
29 C. Instrumen Penelitian 1. Alat-alat yang digunakan adalah : a. Alat SSA b. Magnetic stirer (merk Cimarec) dan magnetic bar c. Power supply DC (merk Cellkit) d. Timbangan analitik e. Penyaring buchner f. ph meter g. Gelas beker 1000 ml h. Gelas ukur 500 ml i. Penyangga elektroda j. Corong kaca k. Termometer l. Stopwatch m. Kabel capit buaya n. Jerigen o. Botol penelitian 2. Bahan yang digunakan adalah : a. Limbah cair elektroplating dari sentra kerajinan perak di Kotagede Yogyakarta b. Pelat Al dan Fe c. Wrap plastic d. Akuades 11
30 e. Aseton f. Kertas saring Whatman no.42 g. Larutan NH4OH 3 M h. Aluminium Foil i. Silika Gel D. Prosedur Penelitian 1. Pengambilan Sampel Limbah Cair Elektroplating Sampel limbah cair elektroplating diambil dari sentra pengrajin perak di Kotagede Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 11 Maret 2016 (sampel I) dan 10 Oktober 2016 (sampel II) di tempat yang sama. Sampel diambil dari bak penampungan hasil elektrolating menggunakan beberapa jerigen kecil ukuran 5 liter. Gambar 2. Limbah Cair Elektroplating Sampel yang telah ditempatkan pada jerigen dibawa ke Laboratoium Kimia Analisis FMIPA UNY untuk dilakukan proses penyeragaman. Perlakuan ini dilakukan menggunakan ember ukuran besar. Semua sampel yang berada pada 12
31 jerigen kecil dimasukan ke dalam satu ember besar, kemudian sampel limbah diaduk secara merata agar limbah bercampur dengan baik. Setelah dihomogenkan sampel dimasukan ke dalam jerigen ukuran besar yang telah dipasangi kain bersih pada bagian lubang masuk jerigen. Kain bersih digunakan untuk menyaring partikel padatan ukuran besar yang ada pada sampel tersebut. Sampel disimpan di Laboratorium Kimia Analisis FMIPA UNY. 2. Karakterisasi Limbah Cair Awal Karakterisasi limbah cair elektroplating yaitu dengan menentukan konsentrasi logam yang akan dihilangkan dari limbah cair elektroplating meliputi konsentrasi logam Cd dan parameter pendukung lain pada penelitian ini. Sampel limbah yang telah dihomogenkan diambil sebanyak 5 liter untuk dikarakterisasi sesuai dengan Baku Mutu limbah cair untuk industri pelapisan logam menurut Peraturan Gubernur Provinsi DIY Nomor 7 Tahun Uji karakterisasi limbah dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Penentuan konsentrasi logam kadmium dilakukan menggunakan AAS dengan spesifikasi metode IKM/5.4.11/BLK-Y. 3. Karakterisasi Komposisi Pelat Fe dan Al Pelat elektroda Fe dan Al (Gambar 3) sebelum digunakan untuk proses elektrokoagulasi dilakukan analisis kandungan logam Cr, Cu, Zn, Pb, dan Cd. Analisis dilakukan di Laboratorium Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Batan dengan menggunakan metode XRF (X-ray Fluoresence). 13
32 Gambar 3. Elektroda Besi dan Aluminium 4. Optimasi Kondisi Proses Elektrokoagulasi Optimasi kondisi operasional proses elektrokoagulasi meliputi optimasi kombinasi elektroda, waktu proses, ph sistem, dan rapat arus. Rangkaian alat yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Skema Penyusunan Alat untuk Elektrokoagulasi (Rajemahadik, C. F, 2013) 14
33 a. Optimasi Kombinasi Elektroda 1) Sebanyak 500 ml limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 ml. 2) Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi limbah cair elektroplating. 3) Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 4) Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu. 5) Pelat elektroda dipasang dengan kombinasi Al-Al, Fe-Fe, Al-Fe, Fe-Al diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda. 6) Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda. 7) Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair elektroplating. 8) Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses. 9) Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan ph. 10) Proses elektrokoagulasi ini dilakukan selama 60 menit. 15
34 11) Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS. Konsentrasi logam Cd yang ada di dalam limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disebut konsentrasi Cd sisa. 12) Data ini digunakan untuk menentukan efisiensi pengurangan logamlogam dalam limbah cair elektroplating. b. Optimasi Variasi Waktu Proses Elektrokoagulasi 1) Sebanyak 500 ml limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 ml. 2) Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi limbah cair elektroplating. 3) Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 4) Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu. 5) Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda. 6) Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda. 7) Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair elektroplating. 16
35 8) Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses. 9) Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan ph. 10) Proses elektrokoagulasi diulang dengan variasi waktu 30, 60, 90, dan 120 menit. 11) Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS. c. Optimasi Variasi ph 1) Sebanyak 500 ml limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 ml. 2) Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi limbah cair elektroplating. 3) ph larutan diatur dengan cara menambahkan NH4OH 3M dikit demi sedikit sampai mencapai ph yang diinginkan dengan menggunakan pipet tetes. Pengaturan ph ini dilakukan sambil diaduk. 4) Variasi ph yang digunakan adalah ph limbah awal (2,5), 4, 8, dan 10. 5) Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 6) Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu. 17
36 7) Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda. 8) Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda. 9) Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair elektroplating. 10) Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses. 11) Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan ph. 12) Proses elektrokoagulasi dilakukan pada waktu proses 30 menit yang diperoleh pada optimasi sebelumnya. 13) Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS. d. Optimasi Variasi Rapat Arus 1) Sebanyak 500 ml limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 ml. 2) Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi limbah cair elektroplating. 18
37 3) ph larutan diatur dengan cara menambahkan NH4OH 3M hingga mencapai ph 10 yang diperoleh pada optimasi sebelumnya. 4) Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 5) Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu. 6) Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda. 7) Rapat arus diatur dengan variasi 0,00125 ; 0,00375 ; 0,00625 ; dan 0,00875 A/cm 2. 8) Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan yang telah disesuaikan dengan kuat arus menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda. 9) Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair elektroplating. 10) Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses. 11) Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya perubahan warna, endapan, adanya gelembung, ph. 12) Proses elektrokoagulasi dilakukan pada waktu 30 menit yang diperoleh pada optimasi sebelumnya. 19
38 13) Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS. E. Teknik Analisis Data Nilai % efisiensi penurunan konsentrasi logam kadmium dalam filtrat akhir dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Efisiensi (%) = Cₒ C₁ Cₒ x 100 % Keterangan : C0 = kadar Cd awal C1 = kadar Cd akhir 20
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berupa data konsentrasi awal logam Cd dalam limbah cair elektroplating, konsentrasi logam Cd dalam filtrat akhir hasil proses elektrokoagulasi dan % efisiensi pengurangan logam Cd hasil optimasi kombinasi elektroda, optimasi variasi waktu proses elektrokoagulasi, optimasi variasi ph sistem, dan optimasi variasi rapat arus. Data yang diperoleh merupakan data dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Analisis FMIPA UNY, Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta, dan Laboratorium Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Batan. Sebelum sampel limbah cair dielektrokoagulasi, sampel dikarakterisasi terlebih dahulu. 1. Karakterisasi Limbah Cair Elektroplating Awal Uji karakterisasi limbah cair awal bertujuan untuk menentukan konsentrasi logam Cd dan parameter pendukung lain pada penelitian ini. Sampel yang digunakan adalah limbah cair elektroplating dari sentra kerajinan perak di Kotagede Yogyakarta. Pengambilan sampel limbah dilakukan pada waktu yang berbeda pada tempat yang sama. Sampel I diambil pada tanggal 11 Maret 2016, sampel II diambil pada tanggal 10 Oktober Penentuan konsentrasi logam Cd awal dilakukan 2 kali pada waktu yang berbeda. Waktu pengujian penentuan konsentrasi logam Cd awal sampel I pada tanggal 19 Maret 2016 dan sampel II pada tanggal 12 Oktober Hasil karakterisasi limbah cair awal (sampel I) ditunjukan pada Tabel 2 dan Lampiran 4. 21
40 Tabel 2. Hasil Uji Karakterisasi Limbah Cair Awal (Sampel I) No Parameter Satuan Hasil Baku Mutu 1 Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau 2 Suhu udara o C 28,4 ± 3 o C thd Suhu sampel o C 28,2 Suhu udara 3 Warna Skala TCU Kekeruhan Skala NTU 1,82-5 Zat padat terlarut mg/l 1694* 1000 (TDS) 6 Klorida (Cl - ) mg/l 37,48-7 Kesadahan mg/l <3,27 - (CaCO3) 8 Sulfat (SO4-2 ) mg/l 1695,00-9 Fluorida (F - ) mg/l 0, Nitrit (NO2 - - N) mg/l <0, Nitrat (NO3 - - N) mg/l 9, Besi (Fe) mg/l 0, Kadmium (Cd) mg/l 0,0865* 0,05 14 Krom Val 6 (Cr 6+ ) mg/l 0,024 0,1 15 Mangan (Mn) mg/l 0, Timbal (Pb) mg/l 0,2947* 0,1 17 Sianida (CN - ) mg/l <0,006 0,2 18 Seng (Zn) mg/l 1,9653* 1 19 Deterjen mg/l 0, Aluminium (Al) mg/l <0, DO mg/l 7,53-22 TSS mg/l Tembaga (Cu) mg/l 11,3455* 0,5 24 Daya Hantar Listrik / Konduktivitas µmhos/cm 2590,0* 1562,5 *) hasil uji parameter melebihi baku mutu Tabel 2 menunjukan bahwa limbah cair awal (sampel I) mengandung logam Cd sebesar 0,0865 ppm. Menurut Baku Mutu limbah cair untuk industri pelapisan logam Peraturan Gubernur Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2016 batas maksimum logam 22
41 1. Optimasi Kombinasi Elektroda pada Proses Elektrokoagulasi Optimasi kondisi proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kombinasi elektroda yang paling optimum untuk mengurangi konsentrasi logam Cd dalam limbah cair elektroplating. Pada uji optimasi kombinasi elektroda dilakukan kombinasi elektroda Fe-Fe, Fe-Al, Al-Fe, dan Al-Al. Sebelum digunakan untuk proses elektrokoagulasi, pelat elektroda Fe dan Al dilakukan analisis kandungan logam. Analisis dilakukan di Laboratorium Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Batan dengan menggunakan metode XRF (X-ray Fluoresence). Jika dilihat dari Tabel 3 pelat elektroda Fe mengandung unsur besi ± 90 % dan plat elektroda aluminium mengandung unsur aluminium ± 60 %. Pada kedua pelat juga mengandung logam lain yang juga terdapat dalam limbah cair elektroplating. Logam Cd juga terdapat dalam pelat Fe dan Al. Ada beberapa tahap utama yang terjadi di dalam metode elektrokoagulasi. Tahap pertama adalah terjadinya reaksi reduksi oksidasi (redoks) dan elektrolisis air di dalam sistem elektrokoagulasi. Reaksi utama yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi dan elektrolisis air : Al 3+ (aq) + 3e - Al(s) E 0 = -1,66 V (1) Fe 2+ (aq) + 2e - Fe(s) E 0 = -0,44 V (2) 2H2O (l) + 2e - H2 (g) + 2OH - (aq) E 0 = -0,830 V (3) Reaksi utama yang terjadi di anoda adalah reaksi oksidasi dan elektrolisis air : Al(s) Al 3+ (aq) + 3e - E 0 = + 1,66 V (4) Fe(s) Fe 2+ (aq) + 2e - E 0 = + 0,44 V (5) 2H2O (l) 4 H + (aq) + O2 (g) + 4e - E 0 = -1,230 V (6) 23
42 Anodik ion logam dan ion hidroksida yang dihasilkan pada permukaan elektroda mengalami reaksi lanjut secara spontan dalam larutan air limbah untuk membentuk hidroksida Fe(OH)2 dan Al(OH)3 (Mollah, M.Y.A, et al, 2004: 202). Media larutan disini adalah limbah cair elektroplating. Alumunium hidroksida dan besi hidroksida yang terbentuk pada sistem elektrokoagulasi mempunyai kemampuan untuk menghilangkan polutan dari limbah dengan penyerapan, pengendapan dan tarikan secara elektrostatik, yang kemudian diikuti oleh terjadinya flokulasi. Adsorpsi merupakan mekanisme flokulasi hidroksida Al(OH)3 terhadap polutan untuk membentuk flok. Polutan ini disebut flok karena ukuran partikel yang sangat kecil. Flok yang terbentuk merupakan hasil pembentukan dari polutan dengan hidroksida besi atau aluminium dan polimer hidroksil-kompleks yang terbentuk pada proses elektrokoagulasi. Proses elektrolisis air pada sistem elektrokoagulasi ini ditunjukan pada reaksi (3) dan (6). Ion H + pada limbah cair elektroplating yang tergolong asam (ph < 3) akan direduksi menjadi gas hidrogen (H2) yang bebas menjadi gelembung. Reaksi total elektrolisis air adalah penguraian air menjadi gas hidrogen dan oksigen. Gelembung gas yang dihasilkan dalam proses elektrolisis menyebabkan polutan yang dibentuk sebagai flok terangkat ke permukaan air limbah. Flok dapat terangkat ke atas pada sistem elektrokoagulasi karena mempunyai ukuran partikel yang relatif kecil. Pada penelitian yang telah dilakukan flok yang terbentuk tidak terangkat ke permukaan air limbah, melainkan melayang-layang di dalam gelas kimia dan menempel pada kedua elektroda yang digunakan. Hal ini terjadi karena pengaruh 24
43 pengadukan pada sistem elektrokoagulasi. Setelah proses elektrokoagulasi dilakukan, terdapat partikel padat yang melayang dan mengendap di dasar gelas kimia. Adanya pengadukan di dalam sistem mempengaruhi efektivitas pembentukan partikel dengan ukuran relatif lebih besar. Pengadukan menyebabkan intensitas tumbukan antar partikel di dalam sistem larutan semakin besar, sehingga menghasilkan penggabungan partikel padatan yang mudah mengendap. Partikel ini disebut endapan. Endapan yang terbentuk mempunyai ukuran partikel yang relatif besar dan cenderung mengendap. Tahap selanjutnya adalah penyaringan limbah hasil proses elektrokoagulasi dengan metode filtrasi mengunakan kertas saring Whatman 42 dan sistem vakum. Pada tahap ini diperoleh endapan yang tertinggal pada kertas saring. Filtrat yang tertampung pada penampung merupakan hasil akhir dari proses elektrokoagulasi. Filtrat hasil penyaringan yang diperoleh berupa larutan jernih tidak berwarna dan tidak berbau. Setelah diperoleh filtrat, lalu dianalisa konsentrasi logam Cd (akhir) menggunakan metode AAS. Berdasar data konsentrasi logam Cd akhir yang diperoleh, dapat dilakukan perhitungan % efisiensi pengurangan konsentrasi logam Cd dalam limbah akhir dan digambarkan dalam bentuk diagram batang seperti Gambar
44 % Efisiensi Al-Al Fe-Fe Fe-Al Al-Fe Kombinasi Elektroda Gambar 10. Diagram Batang Hubungan antara Kombinasi Elektroda dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi Kombinasi Elektroda Gambar 10 menunjukan bahwa pada 4 kombinasi elektroda yang telah dilakukan menghasilkan nilai % efisiensi pengurangan konsentrasi logam Cd tidak berbeda secara signifikan antara kombinasi elektroda satu dengan lainnya. Namun pada kombinasi elektroda Al-Al memiliki nilai % efisiensi pengurangan konsentrasi logam Cd yang paling besar yaitu 63,46 %. Hal ini dapat dinyatakan bahwa pada kondisi proses elektrokoagulasi kombinasi elektroda Al-Al menghasilkan pengurangan konsentrasi logam Cd yang paling optimum. Pada penelitian ini optimasi kombinasi elektroda yang dilakukan ada 4 jenis kombinasi elektroda. Masing-masing kombinasi elektroda menghasilkan reaksi redoks yang berbeda antara satu jenis kombinasi dengan kombinasi elektroda lainnya yaitu reaksi (1) - (6). Reaksi redoks yang terjadi di dalam sistem elektrokoagulasi tergantung pada jenis dan kombinasi eletkroda katoda dan anoda yang digunakan. 26
45 Optimasi kombinasi elektroda yang pertama adalah kombinasi Fe-Fe. Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi dan elektrolisis air, ditunjukan pada reaksi (2) dan (3). Reaksi yang terjadi di anoda adalah elektrolisis air dan terjadinya reaksi oksidasi, ditunjukan pada reaksi (5) dan (6). Pada kombinasi elektroda ini terjadi reaksi setimbang karena mempunyai harga E sel = 0 V. Optimasi kombinasi kedua adalah kombinasi Fe-Al. Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi dan elektrolisis air, ditunjukan pada reaksi (2) dan (3). Reaksi yang terjadi di anoda adalah elektrolisis air dan terjadinya reaksi oksidasi, ditunjukan pada reaksi (4) dan (6). Pada kombinasi elektroda ini terjadi reaksi spontan karena mempunyai harga E sel > 0 V. Optimasi kombinasi ketiga adalah kombinasi Al-Fe. Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi dan elektrolisis air, ditunjukan pada reaksi (1) dan (3). Reaksi yang terjadi di anoda adalah elektrolisis air dan terjadinya reaksi oksidasi, ditunjukan pada reaksi (5) dan (6). Pada kombinasi elektroda ini terjadi reaksi tidak spontan karena mempunyai harga E sel < 0 V. Optimasi kombinasi keempat adalah kombinasi Al-Al. Reaksi utama yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi dan elektrolisis air, ditunjukan pada reaksi (1) dan (3). Reaksi utama yang terjadi di anoda adalah elektrolisis air dan terjadinya reaksi oksidasi, ditunjukan pada reaksi (4) dan (6). Pada kombinasi elektroda ini terjadi reaksi setimbang karena mempunyai harga E sel = 0 V. Harga potensial sel pada masing-masing kombinasi elektroda di atas menunjukan bahwa pada kombinasi elektroda katoda dan anoda (Al-Fe) terjadi reaksi yang tidak spontan. Reaksi tersebut mengakibatkan besi pada anoda tidak 27
46 teroksidasi dengan sempurna dan aluminium pada katoda lebih sukar untuk menghasilkan ion OH -, sehingga kemampuan untuk membentuk hidroksida Fe(OH)2 kurang optimal. Hal tersebut akan berbanding lurus dengan pembentukan flok yang terjadi di dalam sistem elektrokoagulasi ini. Semakin kecil kemampuan untuk membentuk flok, maka kemampuan untuk mengurangi polutan dan konsentrasi Cd dalam limbah cair elektroplating juga semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari berat flok (Tabel 8) dan efisiensi yang diperoleh lebih sedikit dan rendah jika dibandingkan dengan kombinasi elektroda lain yaitu sebesar 51,33 %. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pada kombinasi elektroda Al-Fe tidak optimum untuk mengurangi polutan dan konsentrasi logam Cd dalam limbah cair elektroplating. Berbeda dengan kombinasi elektroda katoda dan anoda (Al-Al). Pada kombinasi elektroda ini terjadi reaksi setimbang karena mempunyai harga E sel = 0 V. Reaksi setimbang adalah reaksi yang berlangsung secara dua arah atau reaksi yang berlangsung bolak-balik. Reaksi setimbang berlangsung secara dinamis, berlangsung secara terus-menerus tanpa henti dengan konsentrasi zat berlangsung pada arah reaksinya. Secara teori pada kombinasi elektroda ini hanya memerlukan sedikit potensial yang diberikan ke dalam sistem elektrolisis agar reaksi elektrolisis dapat terjadi. Pada kombinasi elektroda Al-Al lebih optimum untuk menurunkan logam kadmium dalam limbah cair elektroplating, dibanding dengan kombinasi elektroda yang lain. Hal ini berkaitan dengan dekomposisi potensial atau potensial kerja, dekomposisi potensial adalah potensial eksternal minimal yang harus diberikan kepada sel elektrolitik untuk mengakibatkan proses 28
47 elektrolisis kontinu. Dapat dikatakan bahwa pada kombinasi elektroda Al-Al dapat terjadi reaksi elektrolisis walaupun dengan pemberian potensial dari luar (sumber DC) yang seminimal mungkin, sedangkan potensial yang diberikan pada optimasi kombinasi elektroda ini sebesar 1 V. Reaksi setimbang yang terjadi pada kombinasi elektroda Al-Al di dalam sistem elektrokoagulasi mengakibatkan aluminium pada anoda teroksidasi lebih banyak menghasilkan ion Al 3+ dan elektroda aluminium pada katoda lebih banyak menghasilkan ion OH -, sehingga kemampuan untuk membentuk koagulan hidroksida Al(OH)3 optimal. Jika pembentukan koagulan Al(OH)3 optimal, maka efektivitas pengurangan logam Cd dan polutan lain dalam sistem pengolahan limbah cair elektroplating secara elektrokoagulasi lebih besar. Hal tersebut akan berbanding lurus dengan pembentukan flok di dalam sistem elektrokoagulasi. Flok yang terbentuk pada kombinasi elektroda Al-Al paling banyak dibanding kombinasi elektroda lain, begitu pula efisiensi yang diperoleh paling tinggi dibanding nilai efisiensi dari kombinasi elektroda lain. Efisiensi yang diperoleh pada kombinasi elektroda Al- Al sebesar 63,46 %. Tabel 8 menunjukan bahwa pada 4 kombinasi elektroda menghasilkan berat flok yang berbeda-beda. Kombinasi elektroda Al-Al menghasilkan berat flok paling besar yaitu 0,548 gram. Semakin banyak flok yang terbentuk, maka semakin optimum pengurangan polutan yang ada di dalam limbah cair elektroplating. 29
48 2. Optimasi Waktu pada Proses Elektrokoagulasi Optimasi kondisi proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan waktu proses yang paling optimum untuk mengurangi konsentrasi logam Cd dalam limbah cair elektroplating. Pada uji optimasi variasi waktu proses dilakukan variasi waktu 30, 60, 90 dan 120 menit. Kombinasi elektroda yang digunakan adalah kombinasi elektroda optimum yaitu Al-Al. Setelah proses elektrokoagulasi dilakukan diperoleh data % efisiensi pengurangan konsentrasi logam Cd dalam limbah akhir pada optimasi waktu proses dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 11. % Efisiensi Waktu Proses (menit) Gambar 11. Grafik Hubungan antara Waktu Proses Elektrokoagulasi dengan % Efisiensi Pengurangan Konsentrasi Logam Cd pada Optimasi Waktu Gambar 11 menunjukan bahwa pada kondisi waktu proses 30, 90, dan 120 menit menghasilkan % efisiensi pengurangan logam Cd yang hampir sama. Pada waktu proses 60 menit menghasilkan % efisiensi yang lebih rendah dibanding dengan variasi waktu proses lain. Hal ini dapat dilihat pada penurunan grafik yang cukup signifikan. Penurunan grafik pada waktu proses 60 menit dapat terjadi 30
49 karena logam Cd yang terkandung pada elektroda aluminium melarut dalam bentuk ion Cd 2+ di dalam sistem larutan (filtrat), sehingga menurunkan nilai efisiensi. Pada waktu proses 90 dan 120 menit, ion logam Cd 2+ yang larut kemudian tereduksi menjadi Cd(s) pada batang katoda dan dikurung oleh koagulan Al(OH)3 yang kemudian mengendap (sweep coagulation). Konsentrasi logam kadmium di dalam limbah cair elektroplating sangat sedikit (ppm), sehingga sangat kecil kemungkinan untuk membentuk Cd(OH)2 yang mengendap. Syarat untuk membentuk endapan Cd(OH)2 adalah harus melewati harga Ksp. Oleh karena itu pada kondisi ini tidak memungkinkan. Tereduksinya ion logam Cd 2+ menjadi Cd(s) menaikan nilai efisiensi. Berdasarkan pertimbangan nilai ekonomis dan efisiensi waktu, maka waktu proses optimum adalah 30 menit yaitu menghasilkan % efisiensi sebesar 83,30 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa pada proses pengurangan logam Cd menggunakan metode elektrokoagulasi, parameter waktu proses elektrokoagulasi tidak begitu berpengaruh. Waktu proses elektrokoagulasi yang optimum untuk mengurangi konsentrasi logam Cd dalam limbah cair elektroplating adalah 30 menit. Tabel 9 menunjukan bahwa pada waktu proses 30 dan 90 menit menghasilkan berat flok yang sama-sama sedikit yaitu 0,0635 gram. Pada waktu proses 90 menit menghasilkan berat flok yang cukup banyak yaitu 0,2855 gram. Pada waktu proses 120 menit menghasilkan berat flok yang banyak yaitu 0,3165 gram. Jika dilihat dari kuantitas flok yang semakin banyak pada waktu proses yang semakin lama, ternyata tidak mempengaruhi pengurangan konsentrasi logam 31
OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING
OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ( Enny Dwi Cahyanti )143 OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING OPTIMIZATION OF THE CONDITIONS OF ELECTROCOGULATION METAL
Lebih terperinciOPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING
Optimasi Kondisi Proses.. ( Resti Syara Ronita ) 134 OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING OPTIMIZATION OF THE CONDITION OF CHROMIUM ELECTROCOAGULATION
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a
Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi,
Lebih terperinciStudi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis
Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis Cegara Arung D. 1, Erwin Akkas 2, dan Rahmat Gunawan 2,* 1 Laboratorium Riset Program Studi
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI ABSTRAK Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan
Lebih terperinciI.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT
PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT SWIMMING POOL WATER TREATMENT USING ELECTROCOAGULATION METHOD WITH ALUMINIUM GRAPHITE ELECTRODE Risanto
Lebih terperinciPenyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK
Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciPENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON
PENGARUH ph, DAN WAKTU ELEKTRODEPOSISI TERHADAP EFISIENSI ELEKTRODEPOSISI ION PERAK(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN AGEN PEREDUKSI ASETON THE EFFECT OF ph OF THE SOLUTION, AND ELECTRODEPOSITION
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).
0.45 µm, ph meter HM-20S, spektrofotometer serapan atom (AAS) Analytic Jena Nova 300, spektrofotometer DR 2000 Hach, SEM-EDS EVO 50, oven, neraca analitik, corong, pompa vakum, dan peralatan kaca yang
Lebih terperinciAPLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto
APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Jalan Pakuan PO BOX 452,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan
dan kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan. Rumus untuk perhitungan TSS adalah sebagai berikut: TSS = bobot residu pada kertas saring volume contoh Pengukuran absorbans
Lebih terperinciSUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak
PENGARUH TEGANGAN LISTRIK DAN KECEPATAN ALIR TERHADAP HASIL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM Pb,Cd DAN TSS MENGGUNAKAN ALAT ELEKTROKOAGULASI SUNARDI ** Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKIMIA ELEKTROLISIS
KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya. Namun dalam pemanfaatannya, manusia cenderung melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan suatu bahan pokok yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup yang ada di bumi. Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Riset Material dan Pangan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI. Penelitian ini dilakukan menggunakan sel elektrokoagulasi
Lebih terperinciAbdul Fikar Amigato, Siti Marwati, Regina Tutik Padmaningrum
OPTIMASI POTENSIAL, SUHU LARUTAN, DAN PENGARUH PENGADUKAN PADA ELEKTRODEPOSISI ION LOGAM Ag(I) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN MENGGUNAKAN AGEN PEREDUKSI FORMALDEHIDA OPTIMIZED VOLTAGE, SOLUTION
Lebih terperinciPENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl
Jurnal Atomik, 2018, 03 (1) hal 39-46 PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl A DECREASE IN THE INTENSITY OF DYE RED REMAZOL RB 133 IN
Lebih terperinciKARAKTERISASI SIFAT FISIKA-KIMIA LIMBAH CAIR INDUSTRI ELECTROPLATING
KARAKTERISASI SIFAT FISIKA-KIMIA LIMBAH CAIR INDUSTRI ELECTROPLATING Siti Marwati, Regina Tutik Padmaningrum dan Marfuatun Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciKAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RETNO SUSETYANINGSIH *, ENDRO KISMOLO **, PRAYITNO ** *Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, YLH - Yogyakarta ** Pusat Teknologi Akselerator dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum perkembangan jumlah penduduk yang semakin besar biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan tersebut membawa
Lebih terperinciPENGARUH JENIS ASAM PENDESTRUKSI TERHADAP KADAR LOGAM TEMBAGA TOTAL DAN SENG TOTAL PADA LUMPUR LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN LOGAM SKRIPSI
PENGARUH JENIS ASAM PENDESTRUKSI TERHADAP KADAR LOGAM TEMBAGA TOTAL DAN SENG TOTAL PADA LUMPUR LIMBAH INDUSTRI PELAPISAN LOGAM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK
PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI Satriananda 1 1 Staf Pengajar email : satria.pnl@gmail.com ABSTRAK Air yang keruh disebabkan oleh adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK
KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT Ratni Dewi *) ABSTRAK Limbah perkebunan khususnya limbah cair PKS umumnya mengandung dengan
Lebih terperinciMAKALAH PPM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING. Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.
MAKALAH PPM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING DENGAN PEMANFAATAN KEMBALI LIMBAH ELEKTROPLATING Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.Si FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium riset departemen pendidikan kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Secara garis besar penelitian ini
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI
VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI Andik Yulianto, Luqman Hakim, Indah Purwaningsih, Vidya Ayu Pravitasari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perindustrian di Indonesia semakin berkembang, salah satunya adalah industri elektroplating. Beragam barang perhiasan, peralatan rumah tangga, komponen
Lebih terperinciRACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL
RACE-Vol.4, No.1, Maret 21 ISSN 1978-1979 PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL Oleh Agustinus Ngatin Yunus Tonapa Sarungu Mukhtar Gozali
Lebih terperinciContoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I
Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I Soal No.1 Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag + + e Ag E o = +0.80 V a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Prosedur Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan kali ini secara keseluruhan digambarkan oleh Gambar III.1. Pada penelitian kali akan digunakan alum sebagai koagulan.
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Dewi Masita, Ganjar Samudro dan Dwi Siwi Handayani Program Studi Teknik
Lebih terperinciPELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS
PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS Rizky Prananda(1410100005) Dosen Pembimbing Dosen Penguji : Suprapto, M.Si, Ph.D : Ita Ulfin S.Si, M.Si Djoko Hartanto, S.Si, M.Si Drs. Eko Santoso,
Lebih terperinciPENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS
PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS DECREASING OF BOD AND TSS FROM WASTE IN KETCHUP INDUSTRY WITH ELECTROCOAGULATION METHOD
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013
i ANALISIS KADAR LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) DENGAN EKSTRAKSI PELARUT ASAM SULFAT (H 2 SO 4 ) MENGGUNAKAN ATOMIC ABSORPTION SPECTROFOTOMETRY (AAS) DI SUNGAI DONAN (CILACAP) PADA JARAK 2 KM SESUDAH PT. PERTAMINA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU
85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah
Lebih terperinciMengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif
TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi
Lebih terperinciPENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Ratni Dewi *, Syafruddin, M. Yunus dan Suryani Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, PO Box 90 Lhokseumawe * Email : raihan_annisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciFILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA
FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA Tantri Wahyuni Fakultas Teknik Universitas Majalengka Tantri_wahyuni80@yahoo.co.id Abstrak Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air sangat diperlukan sebagai
Lebih terperinciPEMANFAATAN ION LOGAM BERAT TEMBAGA(II), KROMIUM(III), TIMBAL(II), DAN SENG(II) DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI ELECTROPLATING UNTUK PELAPISAN LOGAM BESI
Pemanfaatan Ion Logam Berat Tembaga(II), Kromium(III), Timbal(II), dan Seng(II) dalam Limbah Cair Industri Electroplating untuk Pelapisan Logam Besi (Siti Marwati, Regina Tutik Padmaningrum dan Marfuatun)
Lebih terperinciPROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK
PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) Budi Utomo 1, Musyawaroh 2, Hunik Sri Runing Sawitri 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV asil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Isolasi Kitin dari Limbah Udang Sampel limbah udang kering diproses dalam beberapa tahap yaitu penghilangan protein, penghilangan mineral, dan deasetilasi untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2016 di Sentra UMKM pengrajin batik khas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Letda Sudjono, Medan Tembung. Lokasi
Lebih terperinciElektrokimia. Sel Volta
TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum tentang pemanfaatan cangkang kerang darah (AnadaraGranosa) sebagai adsorben penyerap logam Tembaga (Cu) dijelaskan melalui
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.
Lebih terperinciI. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan
I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan II. Dasar Teori Sedimentasi adalah pemisahan solid dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak zaman kerajaan Mataram ke-1. Pembatikan merupakan teknik mewarnai kain dengan menempelkan
Lebih terperinciOleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc
Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 KERANGKA PENELITIAN
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Hasil Percobaan Pengumpulan data hasil percobaan diperoleh dari beberapa pengujian, yaitu: a. Data Hasil Pengujian Sampel Awal Data hasil pengujian
Lebih terperinciElektrokimia. Tim Kimia FTP
Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara
Lebih terperinciI. Tujuan. Dasar Teori
I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan
Lebih terperinciLAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet
LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna Benda uji Tabung reaksi berisi laktosa broth Di Pipet Diinkubasi pada suhu 35 ± 0,5ºC selama 24 jam Tahap Pendugaan Gas + dalam 24 jam Gas dalam
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGAMBILAN CHROM PADA LIMBAH ELEKTROPLATING. Firda Herlina
INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 (171-185) PENGAMBILAN CHROM PADA LIMBAH ELEKTROPLATING Firda Herlina Departement Teknik Mesin Universitas Islam Kalimantan, Banjarmasin E-mail: tanyafirda@gmail.com
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI LOGAM BERAT TEMBAGA DARI TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) MENGGUNAKAN ELEKTROLISIS SKRIPSI
ISOLASI DAN KARAKTERISASI LOGAM BERAT TEMBAGA DARI TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) MENGGUNAKAN ELEKTROLISIS SKRIPSI Oleh Aninta Ayuning Tiyas NIM. 071810301028 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciHEAVY METAL IONS EXPLOITING OF Cu(II), Cr(III),Pb(II), AND Zn(II) IN INDUSTRIAL LIQUID WASTE OF ELECTROPLATING FOR THE COATING OF IRON METAL
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 HEAVY METAL IONS EXPLOITING OF Cu(II), Cr(III),Pb(II), AND Zn(II) IN INDUSTRIAL
Lebih terperinciTESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DENGAN METODE ELEKTROLISIS SEBAGAI ALTERNATIF PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI LOGAM BERAT DI SUNGAI JENES, KECAMATAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciEFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA
Jurnal Flywheel, Volume 3, Nomor 1 Juni 10 ISSN : 1979-5858 EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA Hery Setyobudiarso (Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI LOGAM KROMIUM, NIKEL, DAN TEMBAGA DARI AIR LIMBAH ELEKTROPLATING SKRIPSI
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI LOGAM KROMIUM, NIKEL, DAN TEMBAGA DARI AIR LIMBAH ELEKTROPLATING SKRIPSI Oleh Ferisa Wisuda Ningtyas NIM 091810301007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciPenurunan Kadar Logam Berat dan Kekeruhan Air Limbah Menggunakan Proses Elektrokoagulasi
JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 2, NO. 1, MARET 2011: 1-6 Penurunan Kadar Logam Berat dan Kekeruhan Air Limbah Menggunakan Proses Elektrokoagulasi Sutanto 1*, Danang Widjajanto 1, dan Hidjan 2 1. Jurusan
Lebih terperinciOPTIMALISASI METODE ELECTROPLATTING KOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM ZINKUM (Zn) PADA AIR BUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KARET
OPTIMALISASI METODE ELECTROPLATTING KOAGULASI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM ZINKUM (Zn) PADA AIR BUANGAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KARET Abdul Chalik Nasution Fakultas Teknik Universitas Tjuk Nyak Dien
Lebih terperinciPRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI Oleh: Ni Made Ayu Yasmitha Andewi 3307.100.021 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ir. Wahyono Hadi, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan baik udara, tanah, ataupun air banyak terjadi akibat dari aktivitas manusia. Menurut UU No.32 tahun 2009, yang dimaksud dengan pencemaran adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan
BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan menggunakan gabungan metode elektrokoagulasi dan EAPR. Parameter yang digunakan yaitu logam berat Pb, Cu, COD dan ph.
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KROMIUM DAN NIKEL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KROMIUM DAN NIKEL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Wenny Dwi Retna Prihartanti, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai secara umum memiliki tingkat turbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi. Air digunakan hampir di setiap aktivitas makhluk hidup. Bagi manusia, air
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp
Lebih terperinciLokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
BAB HI METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta terletak di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten
Lebih terperinciRedoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP
Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH
TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH Diajukan guna memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S1 pada
Lebih terperinciNama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.
Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH Soemargono, Endang ismiati, dan Lazuardi *) Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Jatim ABSTRACT The principle of process electro-flocculator
Lebih terperinciberat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola
Lebih terperinciBAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN
30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses
Lebih terperinci3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)
3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah cair Menurut PP No 82 tahun 2001 limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair berasal dari dua jenis sumber yaitu
Lebih terperinciPENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA
PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA Abdul Haris, Didik Setiyo Widodo dan Lina Yuanita Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia
Lebih terperinciVOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009
VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA ALUMINIUM Studi Kasus: Limbah Cair Gedung Syarif Thajeb (M), Universitas Trisakti Bambang Iswanto,
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda
Lebih terperinciPERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
94 ISSN 0216-3128 Prayitno, dkk. PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Prayitno, Endro Kismolo Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN
Lebih terperinciIndonesian Journal of Chemical Science
Indo. J. Chem. Sci. 1 (2) (2012) Indonesian Journal of Chemical Science http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs PENURUNAN Cu 2+ PADA LIMBAH INDUSTRI ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN LIMBAH BESI DAN KAPUR
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI
SKRIPSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI Oleh : BAYU PRASMONO PUTRO 0652010024 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSulistyani, M.Si.
Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,
Lebih terperinci(Kode : D-16) PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI PADA PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT Cu DALAM AIR LIMBAH PABRIK TEKSTIL
MAKALAH PENDAMPING Bidang : Kimia (Kode : D-16) ISBN : 978-979-1533-85- PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI PADA PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT Cu DALAM AIR LIMBAH PABRIK TEKSTIL Budi Utami 1), Suryadi Budi
Lebih terperinciBAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu
BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciOPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TEMBAGA (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TUGAS AKHIR SKRIPSI
OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TEMBAGA (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinci