ANALISA HUBUNGAN SISTEM ERP DAN KINERJA SCM DI INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA HUBUNGAN SISTEM ERP DAN KINERJA SCM DI INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISA HUBUNGAN SISTEM ERP DAN KINERJA SCM DI INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Yesica Novrita Devi 1) dan Iwan Vanany 2) 1) Program Studi MMT, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, ABSTRAK Sistem ERP bisa menjadi alat yang berguna bagi perusahaan untuk membangun informasi yang kuat infrastruktur sistemnya dan untuk memungkinkan manajemen untuk melakukan keputusan yang lebih baik, keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Selain itu, sistem ini meningkatkan kualitas produk dan respon pelanggan dan juga meningkatkan berbagi informasi dan kualitas informasi antar departemen yang berbeda dalam perusahaan, serta melampaui batas-batas perusahaan kepada pemasok, pelanggan, dan mitra lain dalam rantai pasokan. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan bisnis secara keseluruhan kinerja, terutama kinerja manajemen rantai pasokan ( SCM ), membantu mencapai keunggulan kompetitif dalam ekonomi global, dan meningkatkan jangka panjang profitabilitas ( Klaus et al, 2000;. Akkermans et al, 2000; Hsu dan Chen, 2004). Dengan mengetahui seberapa pentingnya peran sistem pengukuran kinerja yang dapat terintegrasi dengan baik dan sistem pengukuran kinerja juga harus memiliki alat ukur yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja, bukan hanya di dalam suatu organisasi tetapi juga antar organisasi di dalam rantai pasok. Adapun permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu adakah hubungan antara modul integrasi, perencanaan produksi, manajamen material dan distribusi penjualan dengan kinerja SCM. Dimana tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dari sistem ERP yang mempengaruhi kinerja SCM. Dan didapatkan hasil dari penelitian ini bahwa faktor yang paling dominan pada sistem ERP yaitu modul integrasi yang paling berpengaruh dan kedua meskipun tidak secara signifikan namun juga memberikan pengaruh yaitu modul manajemen material dan distribusi penjualan dalam meningkatkan kinerja SCM di industri manufaktur Indonesia. Sedangkan untuk modul perencanaan produksi cenderung kurang memiliki pengaruh terhadap kinerja SCM di industri manufaktur Indonesia. Kata kunci : sistem ERP, kinerja SCM, rantai pasok PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu aspek fundamental dalam manajemen rantai pasok adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Untuk menciptakan manajemen kinerja yang efektif diperlukan sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi kinerja rantai pasok secara holistik. Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk : i). Melakukan monitoring dan pengendalian; ii). Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada rantai pasok; iii). Mengetahui di mana posisi suatu organisasi relatif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang hendak A-21-1

2 dicapai, dan iv). Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. (Pujawan dan Mahendrawathi, 2010). Sistem ERP bisa menjadi alat yang berguna bagi perusahaan untuk membangun informasi yang kuat infrastruktur sistemnya dan untuk memungkinkan manajemen untuk melakukan keputusan yang lebih baik, keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan tepat waktu.dengan mengetahui seberapa pentingnya peran sistem pengukuran kinerja yang dapat terintegrasi dengan baik dan sistem pengukuran kinerja juga harus memiliki alat ukur yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja, bukan hanya di dalam suatu organisasi tetapi juga antar organisasi di dalam rantai pasok. Berdasarkan referensi pada penelitian sebelumnya dimana hubungan antara sistem ERP dengan kinerja SCM yang telah dibahas oleh peneliti sebelumnya, namun masih ada modul-modul ERP yang belum dibahas yaitu modul distribusi pemasaran dimana pada modul ini merupakan elemen yang penting didalam sistem rantai pasok. Disamping itu, dalam konteks Indonesia, masih sedikit penelitian yang menganalisis keterkaitan antara sistem ERP dengan kinerja SCM terutama pada industri manufaktur. Maka dari itu dibuatlah penelitian tentang hubungan sistem ERP dengan kinerja SCM pada perusahaan manufaktur di Indonesia dengan menambahkan modul distribusi pemasaran. Perumusan Masalah Beradasarkan latar belakang diatas, penelitian ini akan melakukan studi survey terkait dengan keterkaitan hubungan antara beberapa faktor penting dari ERP (integrasi, manajemen material, perencanaan produk dan sales distribution dengan kinerja SCM). Adapun detail tujuan yang spesifik adalah sebagai berikut: 1. Apa hubungan antara integrasi dan kinerja SCM? 2. Apa hubungan antara manajemen material dan kinerja SCM? 3. Apa hubungan antara perencanaan produksi dan kinerja SCM? 4. Apa hubungan antara distribusi pemasaran dan kinerja SCM? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor sistem ERP khususnya dari modul-modul yang ada pada sistem ERP yang mendukung kinerja SCM yaitu integrasi, manajemen material, perencanaan produksi, pengendalian dan distribusi pemasaran. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut penelitian hanya ditujukan pada perusahaan yang telah mengimplementasikan sistem ERP pada perusahaan manufaktur. Manfaat Penelitian Kontribusi dari adanya penelitian ini bagi para praktisi adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi peningkatan kinerja SCM. 2. Mengetahui bahwa modul mana pada sistem ERP yang sangat dominan mempengaruhi kinerja SCM, 3. Mengetahui pada atribut mana yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan modul tersebut dan untuk meningkatkan kinerja SCM dari modul tersebut. A-21-2

3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset hubungan sistem ERP dengan kinerja SCM di perusahaan manufaktur Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari sumber-sumber resiko rantai pasokan (independent variables) pada praktik resiko rantai pasokan (dependent variables) dan untuk memeriksa juga dampak dari praktik resiko rantai pasokan terhadap kinerja resiko rantai pasokan ( outcomes). Berdasarkan pada platform ini, penelitian ini menerapkan studi korelasional daripada studi kausal sebagai tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel atau menggunakan hubungan dalam membuat prediksi. Unit yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdiri dari berbagai sektor. Informasi yang dikumpulkan melalui kuesioner survei akan mencakup sumber resiko rantai pasokan, praktik rantai pasokan, peran sistem ERP yang digunakan oleh perusahaan, dan kinerja rantai pasokan. Dalam pengujian analisa pada penelitian ini menggunakan uji validitas, reliabilitas, faktor analisis, regresi linier berganda. Karena pada penelitian ini memiliki jumlah responden yang sedikit yaitu kurang dari 100, maka dari itu tidak menggunakan SEM dalam pengujian analisanya. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Dan Reliabilitas Sebelum melakukan analisis data lebih lanjut dan penyebaran kuesioner terhadap semua sampel yang menjadi sasaran penelitian, yaitu dari 55 kuesioner yang disebarkan 35 kuesioner yang sudah direspon, dari jumlah populasi sebesar 127 industri manufaktur di Indonesia. Dimana 35 kuesioner itu dijadikan jumlah sampel yang akan diteliti, maka dari itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap responden uji coba. Pada penelitian ini untuk melakukan uji reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach s Alpha dengan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 20. Dengan cara membandingkan nilai Cronbach s Alpha dengan nilai rtabel (0,430). Jika nilai Cronbach s Alpha positif dan lebih besar daripada rtabel, maka instrumen tersebut Reliabel. Pada nilai validitas dan reliabilitas dari setiap indikator-indikator pertanyaan/pernyataan pada setiap faktor dalam konstruk, dimana pada penelitian ini dijelaskan ada 2 konstruk yaitu dimensi sistem ERP dan dimensi kinerja SCM. Pada konstruk dimensi sistem ERP terdapat beberapa faktor yaitu integration, production planning, material management dan sales & distribution. Dan pada konstruk dimensi kinerja SCM terdapat satu faktor yaitu kinerja scm. Dan hasil output uji validitas dan reliabilitas diatas menunjukkan bahwa nilai r-hitung positif dan lebih besar daripada r-tabel maka dapat dinyatakan bahwa instrumen pada semua indikator pada setiap faktor dalam konstruk masing-masing ini Valid dan Reliabel karena nilainya lebih besar dari rtabel = 0,430. Dan dilihat dari rata-rata nilai korelasi yang dimiliki oleh instrumen pada semua indikator pada setiap faktor dalam konstruk masing-masing menunjukkan bahwa termasuk kedalam kriteria berkorelasi kuat. Analisa Demografi Profil Responden Analisa profil responden dilakukan untuk mengetahui profil industri yang diteliti, dimana responden itu sendiri terdiri dari beberapa bidang bisnis manufaktur yang berbeda-beda. A-21-3

4 Langkah untuk mengetahui dan mengerti profil industri akan sangat berguna dalam penelitian Analisa Hubungan Antara Sistem ERP dan Kinerja SCM di Industri Manufaktur. Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner menunjukan demografi profil responden yang dapat dianalisis sebagai berikut : responden pada variabel kepemilikan perusahaan dengan kategori lokal dan asing dari jumlah total 35 perusahaan yang diteliti, menunjukkan bahwa perusahaan lokal yang lebih besar yaitu 66% daripada perusahaan asing 34% yang menjadi responden dimana perusahaan ini sudah mengimplementasikan sistem ERP diperusahaan untuk menunjang kinerja SCMnya. Karena yang menjadi fokus utama bahan pada penelitian analisa hubungan sistem ERP dan kinerja SCM untuk analisa demografi responden adalah perusahaan/industri manufaktur maka yang menjadi kategori dari variabel tipe perusahaan yaitu perusahaan manufaktur. responden pada variabel bidang bisnis memiliki jumlah responden yang terbesar yaitu perusahaan atau industri manufaktur yang berada pada bidang bisnis kertas dan pulp sebesar 23%, bidang bisnis rokok sebesar 14%, bidang bisnis makanan dan minuman sebesar 11%, dan bidang bisnis semen sebesar 11%. responden pada variabel jumlah karyawan didominasi oleh perusahaan yang memiliki jumlah karyawan lebih dari 500 karyawan dengan nilai prosentase sebesar 83%. responden pada variabel batasan geografi didominasi oleh batasan geografi operasi perusahaan di wilayah worldwide yaitu sebesar 57%. responden pada variabel jumlah konsumen didominasi oleh perusahaan yang memliki jumlah konsumen lebih dari 150 konsumen dengan nilai prosentase sebesar 88%. responden pada variabel jumlah supplier didominasi oleh perusahaan yang memiliki jumlah supplier lebih dari 150 supplier dengan nilai prosentase sebesar 66%. responden pada variabel ERP provider didominasi oleh perusahaan yang menggunakan SAP sebagai ERP providernya dengan nilai prosentase sebesar 68%. Dan lainnya ada juga yang menggunakan ERP Provider yang open source atau develop program aplikasi sendiri menyesuaikan kebutuhan dan budget perusahaan. responden pada variabel awal penggunaan sistem ERP didominasi oleh perusahaan yang sudah mengimplementasikan sistem ERP di perusahaannya selama lebih dari 5 (lima) tahun. Dengan nilai prosentase sebesar 60%. responden pada variabel Alasan menggunakan sistem ERP didominasi oleh perusahaan yang memilih alasan menggunakan sistem ERP di perusahaannya yaitu digunakan untuk meningkatkan keseluruhan kinerja bisnis, meningkatkan performa manajemen rantai pasok, meningkatkan pengambilan keputusan, persaingan, mengurangi biaya. Dengan nilai prosentase sebesar 20%. A-21-4

5 Analisa Distribusi Kinerja SCM Berdasarkan analisa distribusi kinerja SCM menunjukkan bahwa dominasi responden menjawab meningkatnya on-time delivery, penurunan biaya-biaya persediaan pada rantai pasokan perusahaan, kualitas hubungan kedekatan antara pemasok dan penyalur terjalin dengan baik, kemampuan supply chain untuk secara konsisten memenuhi janji sesuai yang diharapkan, kemampuan supply chain untuk menyediakan produk pada waktu yang diperlukan. Dengan nilai prosentase masing-masing sebesar 15%, 14%, 11%,10%. Dimana hal ini menunjukkan bahwa kinerja SCM perusahaan berpengaruh terhadap item-item tersebut. Analisis Faktor Analisis faktor adalah analisis yang bertujuan mencari faktor-faktor utama yang paling mempengaruhi variabel dependen dari serangkaian uji yang dilakukan atas serangkaian variabel independen sebagai faktornya. Oleh karena itu prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait dengan korelasi harus memenuhi antara lain: besar korelasi atau korelasi antar variabel harus cukup kuat. Uji Asumsi Analisis Faktor Pada bagian metode penelitian telah disebutkan bahwa analisis faktor membutuhkan terpenuhinya serangkaian asumsi. Pada Hasil uji Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan Barlett s Test of Sphericity pada masing modul yaitu modul Intergration, Production Planning, Material Management, Sales & Distribution dan Kinerja SCM. Dimana dapat dilihat bahwa dari semua nilai hasil uji Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy pada setiap modul memiliki nilai lebih besar dari 0,5, maka analisis faktor pada modul Intergration, Production Planning, Material Management, Sales & Distribution dan Kinerja SCM dapat dilakukan proses analisis ke tahap selanjutnya. Pada Anti-Image Matrices pada kolom Anti-image Correlation, nilai korelasi pada semua modul Intergration, Production Planning, Material Management, Sales & Distribution adalah bernilai lebih dari 0,5. Sehingga analisis faktor pada semua modul sistem ERP dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Sedangkan pada tabel Anti-Image Matrices pada kolom Anti-image Correlation, nilai korelasi pada kinerja SCM terdapat beberapa variabel/indikator yang memiliki nilai kurang dari 0,5, maka dari itu perlu dilakukan uji ulang dengan cara membuang variabel yang memiliki nilai kurang dari 0,5 yaitu variabel k5,k6,k11. Sehingga dapat dihasilkan tabel Anti-Image Matrices pada kolom Anti-image Correlation yang baru dengan nilai korelasi yang terdapat tanda a (arah diagonal) pada kinerja SCM bernilai lebih dari 0,5, maka analisis faktor kinerja SCM dapat dilakukan ke tahap lebih lanjut. Ekstraksi Variabel Pada Analisis Faktor Setelah dilakukan penyeleksian terhadap variabel-variabel, selanjutnya dilakukan proses utama dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap kumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu faktor atau lebih. Dalam melakukan proses ekstraksi pada penelitian ini metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis. Jumlah faktor yang terbentuk dilihat dari nilai Eigen values dari component variable, dengan kriteria bahwa angka eigen values di bawah angka 1 (satu) tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Pada Total Variance Explained pada modul Integration, Production Planning dan Material Management menunjukkan bahwa dari 4 variabel hanya terdapat 1 faktor yang A-21-5

6 terbentuk, dimana angka eigen value diatas 1 (satu). Sedangkan pada tabel Total Variance Explained pada modul Sales & Distribution menunjukkan bahwa dari 5 variabel hanya terdapat 1 faktor yang terbentuk, dimana angka eigen value diatas 1 (satu). Dan juga pada tabel Total Variance Explained pada Kinerja SCM menunjukkan bahwa dari 9 variabel terdapat 2 faktor yang terbentuk, dimana angka eigen value diatas 1 (satu). Componen Matrix Componen Matrix merupakan proses penentuan penyesuaian variabel yang sesuai dengan faktornya, yaitu dilakukan dengan cara membandingkan besar nilai korelasi Factor Loadings pada setiap baris terhadap masing-masing faktor yang terbentuk, dan diambil nilai factor loadings yang terbesar serta mempunyai perbedaan yang jelas pada masing-masing variabel. Faktor-faktor Yang Memiliki Keterkaitan Hubungan Antara Sistem ERP dan Kinerja SCM Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji analisa faktor, pada tabel Component Matrix menunjukkan hasil faktor yang terbentuk diperoleh dari kumpulan variabel-variabel yang memiliki keterkaitan hubungan antara sistem ERP dan kinerja SCM. Dapat dijelaskan bahwa pada masing-masing modul sistem ERP ( Integration, Production Planning, material management dan Sales & Distribution) terdapat 1 faktor terbentuk dengan nilai factor loading lebih dari 0,5. Dan pada kinerja SCM terdapat 2 faktor terbentuk dengan nilai factor loading lebih dari 0,5 dengan variabel yang berbeda. Dimana pada faktor 1 terdiri dari 9 variabel dan pada faktor 2 terdiri dari 2 variabel. Berdasarkan hasil Component Transformation Matrix. Baik Faktor 1 maupun faktor 2 memiliki korelasi sebesar 0,792 yang artinya cukup kuat karena 0,792 > 0,5. Dengan demikian Faktor 1 dan Faktor 2 dapat dikatakan tepat untuk merangkung ke-9 variabel independen. Pada analisis Rotated Component Matrix telah diperoleh bahwa ada 2 faktor yang terbentuk yaitu Faktor 1 dan Faktor 2. Sebagai berikut : Faktor 1 terdiri dari variabel independen sebagai berikut : Penurunan biaya-biaya persediaan pada rantai pasokan perusahaan. Biaya operasional telah dikurangi dalam rantai pasokan perusahaan. Kemampuan supply chain untuk secara konsisten memenuhi janji sesuai yang diharapkan. Kemampuan supply chain untuk menyediakan produk pada waktu yang diperlukan. Kualitas hubungan kedekatan antara pemasok dan penyalur terjalin dengan baik. Meningkatnya on-time delivery Faktor 2 terdiri dari variabel independen sebagai berikut : Kualitas hubungan kedekatan antara pemasok dan penyalur terjalin dengan baik. Kualitas produk telah diperbaiki dalam rantai pasokan perusahaan. Permintaan waktu respon pelanggan dan tingkat pemenuhan secara tepat waktu Kepuasan pelanggan telah meningkat Sehingga faktor-faktor yang terbentuk dapat dideskripsikan sebagai berikut : Faktor 1 disebut perbaikan kinerja SCM didalam perusahaan. Faktor 2 disebut perbaikan kinerja SCm diluar perusahaan (customer & supplier). Analis Regresi Linier Berganda Pada penelitian ini memiliki satu variabel dependen Y yaitu kinerja SCM yang perlu dianalisa keterkaitannya dengan sistem ERP pada beberapa modul (variabel independen X) A-21-6

7 untuk menunjang kinerja SCM di Industri Manufaktur Indonesia. Model tersebut adalah regresi liner berganda ( Mulitivariate Linear Regression). Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) dan tidak signifikan apabila berada dalam daerah Ho diterima. Berikut ini akan dijelaskan langkah dan hasi uji analisis regresi linier berganda. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen sangat terbatas. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,691 atau 69,1%, memberikan makna bahwa proporsi keragaman dalam variabel Kinerja SCM (Y) yang dijelaskan oleh ke-empat variabel bebas di dalam model regresi adalah sebesar 69,1%. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan output data yang dihasilkan bahwa nilai F hitung yaitu 20,033, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual yaitu 30 sebagai df penyebut dan df Regression yaitu 4 sebagai df pembilang dengan tarap signifikan 0,01, sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 4,02. Karena F hitung (20,033) lebih besar dari F tabel (4,02) dan signifikansi 0,000 kurang dari 0,01, maka dapat dikatakan SD, PP, MM dan INT berpengaruh secara simultan terhadap Y. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. H0 yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (β1) sama dengan nol, atau H0 : β1 = 0. Dari hasil output menunjukkan bahwa nilai probabilitas yang lebih kecil dari alpha adalah dari variabel int (Modul Integration). Sedangkan pada variabel pp (Modul Production Planning), mm (Modul Material Management ), sd (Modul Sales & Distribution) memberikan nilai probabilitas yang lebih besar dari alpha. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada variabel int memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SCM. Sedangkan pada variabel pp, mm dan sd memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap perubahan kinerja SCM (Y). Namun, tidak signifikan bukan berarti tidak berpengaruh. Berdasarkan tingkat signifikansi juga dapat dilihat bahwa modul material management berada pada tingkat kedua yang memberikan pengaruh untuk peningkatan kinerja SCM, yang kemudian modul sales & distribution dan production planning. Jadi fungsi yang terbentuk jika di tulis dalam persamaan yaitu menjadi seperti berikut ini : Y = -0, ,846int 0,065pp + 0,107mm + 0,085sd Berdasarkan persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa : pada variabel/faktor yang memiliki nilai positif cenderung memiliki pengaruh untuk meningkatkan kinerja SCM di perusahaan/industri. Pada variabel/faktor yang memiliki nilai negatif cenderung kurang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja SCM di perusahaan/industri. A-21-7

8 Perbedaaan yang mencolok dapat dilihat antara variabel INT dengan MM & SD. Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel/faktor yang dominan pada sistem ERP adalah modul integrasi. Ini berarti bila perusahaan akan lebih baik bila mengimplementasi semua modul pada sistem ERP yaitu INT,PP,MM,dan SD dengan integrasi yang lengkap akan cenderung dapat meningkatkan kinerja SCM. Namun apabila perusahaan hanya mengimplementasikan beberapa modul saja dan tidak terintegrasi secara lengkap maka akan cenderung menyebakan kinerja SCM tidak meningkat. Bila melihat dari atribut pada variabel/faktor modul integrasi berdasarkan analisa demografi responden pada variabel kepemilikan perusahaan lokal dan asing menunjukkan bahwa yang memiliki nilai tertinggi pada atribut ketiga dalam variabel/faktor modul integrasi yaitu Integrasi Perusahaan telah meningkatkan kualitas informasi dalam rantai pasok perusahaan. Kelinieran Dan berikut ini adalah diagram plot untuk melihat kelinieran hasil uji regresi linier berganda dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini. Gambar 4.12 Diagram Plot Regresi Linier Berganda Berdasarkan diagram plot ini menunjukkan bahwa jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak sekitar garis lurus, terlihat bahwa sebaran pada gambar diatas ini masih berada di sekitar sumbu normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas terpenuhi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa data pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa poin dibawah ini : 1. Dari segi sistem ERP pada analisa demografi pada penelitian ini yang didominasi oleh perusahaan lokal yang sudah banyak menerapkan sistem ERP di perusahaannya dengan berbagai jenis bidang bisnis manufaktur, dimana pada penelitian ini responden pada bidang bisnis didominasi oleh industri manufaktur kertas dan pulp, jumlah karyawan lebih dari 500 (lima ratus) karyawan, kawasan operasi industri skala worldwide, jumlah konsumen dan supplier lebih dari 150 (seratus lima puluh), ERP provider yang digunakan yaitu SAP, waktu pengimplementasian lebih dari 5 tahun dan alasan utama dalam mengimplementasikan sistem ERP yaitu digunakan untuk meningkatkan keseluruhan kinerja bisnis, meningkatkan performa manajemen rantai pasok, meningkatkan pengambilan keputusan, persaingan, mengurangi biaya. A-21-8

9 2. Dari segi kinerja SCM pada analisa distribusi kinerja SCM di penelitian ini didominasi responden menjawab meningkatnya on-time delivery, penurunan biaya-biaya persediaan pada rantai pasokan perusahaan, kualitas hubungan kedekatan antara pemasok dan penyalur terjalin dengan baik, kemampuan supply chain untuk secara konsisten memenuhi janji sesuai yang diharapkan, kemampuan supply chain untuk menyediakan produk pada waktu yang diperlukan. Dengan nilai prosentase masing-masing sebesar 15%, 14%, 11%,10%. 3. Dan dari segi analisa hasil pengolahan data disimpulkan bahwa sistem ERP yang memiliki pengaruh terbesar untuk menunjang kinerja SCM di industri manufaktur Indonesia yaitu modul Integration. Karena modul ini mencakup keseluruhan informasi data yang diperlukan dalam menunjang kinerja SCM di dalam industri/perusahaan. Yaitu meliputi perencanaan produksi, manajemen material, penjualan dan pemasaran, hingga finansial harus terhubung dengan baik, supaya dapat membantu meningkatkan kinerja SCM di industri manufaktur. Dan dari penelitian sebelumnya juga di dapatkan hasil bahwa modul Integration memiliki keterkaitan yang sangat kuat untuk menunjang kinerja SCM. 4. Atribut pada modul integrasi yang paling mendominasi dalam mendukung pengaruh modul integrasi terhadap kinerja SCM yaitu Integrasi Perusahaan telah meningkatkan kualitas informasi dalam rantai pasok perusahaan. 5. Modul sales & distribution meskipun dari tingkat signifikan tidak memenuhi, namun juga memberikan pengaruh yang cukup besar nomor tiga dari modul integration, material management dalam peningkatan kinerja SCM di industri manufaktur Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Akkermans et al.(2000) The impact of ERP on Supply Chain Management : Exploratory Findings from A European Delphi Study.Eindhoven University of Technology.Netherland. B Imam Saudi.(2010) Analisis Hubungan Rata-rata IPK dan Lama Studi Mahasiswa ITS Dengan Menggunakan Analisis Faktor. Djarwanto.(2001) Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian.Universitas Sebelas Maret.Surakarta. Gunasekaran et al.(2004) A Framework for supply chain performance measurement. International journal of production economics 87 (2002) Jamshidi Mohammad Javad.(2013) Developing A Model For Supply Chain Management Using Information Technology. Technical Journal of Engineering and Applied Sciences / ,Iran Kevin B, Vinod R, Dan Jeff K.(2005) The impact of enterprise system on corporate performance : A study of ERP, SCM, and CRM System Implementations. Marija J.(2011) IBM SPSS Statistics 19 Guide to Data Analysis. Prentice Hall Inc. A-21-9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini dibagi menjadi lima, yang terdiri dari nama pemilik usaha, jenis kelamin, umur, jenis usaha,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2012:7), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini mencakup Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, khususnya pada UMKM pakaian jadi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Lokasi yang digunakan dalam penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul dan sebagai obyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24 60 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana point pertanyaan yang ada pada lembar kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, dengan subyek penelitian adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian online.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.sugiyono (2009:206) menyatakan bahwastatistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Pengujian ini dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah Bank BTN cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Data 1. Deskripsi data responden Responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah PT. MITRA USAHA CEMERLANG PT. MITRA USAHA CEMERLANG adalah perusahaan yang bergerak dibidang Distributor Elektronik CASIO yang di dirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok) LATAR BELAKANG Perguruan Tinggi Swasta (PTS) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY Nama : Nila Indrasari NPM : 16213436 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah Kusumaningtyas, SE.,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden, kualitas website, kepuasan pelanggan, uji validitas dan reliabilitas, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA AVANZA DI KOTA DEPOK Risnandar 16212478 Latar Belakang Di jaman modern seperti sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Validitas dan Reliabilitas Pretest Pada bab ini akan dijabarkan hasil temuan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses peneliti ini di perkirakan membutuhkan waktu november sampai dengan juni 2016. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2-3 bulan yaitu bulan Nopember 2014 Sampai dengan bulan Januari 2015. untuk menyebarkan kuisioner kepada responden,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu skala psikologi untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sudah mengambil dan lulus mata kuliah Lab. ERP. mahasiswa terhadap hasil dalam pembelajaran Enterprise Resource

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sudah mengambil dan lulus mata kuliah Lab. ERP. mahasiswa terhadap hasil dalam pembelajaran Enterprise Resource BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif strata satu (S1) tahun ajaran 2015-2016, Fakultas Ekonomi, Jurusan akuntansi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menabung di bank syariah. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci