LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009 DISEMINASI TEKNOLOGI BIO-FLOC DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENERAPAN SISTEM BUDIDAYA UDANG YANG RAMAH LINGKUNGAN. Oleh: Ketua : Ating Yuniarti, S.Pi, M.Aqua Anggota : Ir. Anik Martinah Hariati, M.Sc Arief Setyanto, S.Pi, M.App. Sc Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sesuai Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Kompetitif Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset Dalam Publikasi Domestik dan Internasional (Battch I) Nomor: 026/SP2H/PPM/DP2M/IV/2009 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2009

2

3 RINGKASAN Dalam sistem budidaya udang, pakan udang yang menjadi biomass hanya sekitar 20-30%, sisanya sebanyak 70-80% akan berpotensi mencemari lingkungan.. Dengan semakin meningkatnya jumlah usaha budidaya udang tanpa diimbangi dengan manajemen sistem budidaya yang baik maka akan semakin tinggi pula beban limbah produksi pada perairan sekitar. Beberapa dampak negatif yang timbul adalah masalah eutrofikasi, penurunan kualitas air dan semakin cepat menyebarnya penyakit. Dalam jangka panjang penurunan kualitas air yang terus menerus akan mengancam kelanjutan budidaya tambak udang yang ada. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan sistem budidaya yang akan meningkatkan produksi udang dan merupakan sistem yang ramah lingkungan sehingga akan menjamin keberlanjutan usaha. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk disseminasi dari teknologi bio-floc yang selanjutnya penerapan teknologi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan para petambak. Metode pelaksanaan yang dilakukan terdiri dari : (1) survei pra-kondisi dan pengenalan khalayak sasaran; (2) penyuluhan model budidaya intensif dengan teknologi bio-floc; (3) percontohan sistem budidaya tambak udang dengan teknologi bio-floc serta monitoring; (4) evaluasi keberhasilan program. Percontohan sistem budidaya udang dengan teknologi bio-floc dilakukan pada tambak dengan luas 700m 2 dengan padat penebaran 15ekor/m 2. Pakan yang diberikan pakan buatan sendiri sebesar 4% dari total biomas. Setelah 90 hari pemeliharaan diperoleh hasil produksi vannamei sebesar 100kg atau setara dengan kg/ha. Keuntungan bersih dari produksi dengan menggunakan teknologi ini adalah sebesar Rp ,- per siklus produksi. Terdapat peningkatan keuntungan sebesar Rp ,- dibandingkan dengan budidaya yang biasa dilakukan karena adanya penurunan biaya pakan dan peningkatan produksi udang dengan sistem teknologi yang diterapkan. Selain itu dengan teknologi bio-floc kandungan bahan organik air limbah budidaya udang dapat diturunkan sebesar 39% untuk TAN dan 33% untuk phosphat. Dari hasil kegiatan penyuluhan dan percontohan sistem budidaya udang vannamei dengan teknologi bio-floc seluruh petambak yang mengikuti menyatakan sangat tertarik dan ingin mencoba teknologi ini.

4

5 DAFTAR PUSTAKA Anonimous, Laporan statistik Perikanan Jawa Timur. Surabaya. Avnimelech, Y Carbon/nitrogen ratio as a control element in aquaculture system. Aquculture 176, Avnimelech, Y., Ritvo, G., Shrimp and fishpond soils: processes and management. Aquaculture 220, Boyd, C.E Water quality standards: total suspended solid. Global aquaculture Advocate, 4(1), Crab, R. et al Nitrogen removal techniques in aquaculture for a sustainable production. Aquaculture 270, Cripps. S., & M. Kumar. (2003). Environmental and other impacts of aquaculture. In J. S. Lucas & P. C. Southgate (Eds.), Aquaculture, farming aquatic animals and plants. Carlton, Australia: Blackwell Publishing. Elovaara, Arnold K Shrimp Farming Manual, Practical Technology For Intensive Shrimp Production. Caribbean Press. LTD. 196 Hal. FAO, State of world Fisheries and Aquaculture. FAO. Rome Haliman, R. W. Dan D. Adiwijaya. S Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 Hal. Handajani, H. Dan S. D. Hastuti Budidaya Perairan. UMM Press dan Bayu Media. Malang. 201 Hal. Hargreaves, J.A Photosynthetic suspended-growth systems in aquaculture. Aquac. Eng. 34, Hari, B.; Madhusoodana B.K.; Johny T. Varghese; J.W. Schrama; M.C.J Verdegem The effect of carbohydrate addition on water quality and the nitrogen budget in extensive shrimp culture systems. Aquaculture 252, Jackson, C., Peterson, N., Thompson, P.J., Burford, M., Nitrogen budget and effluent nitrogen components at an intensive shrimp farm. Aquaculture 218, Khairuman, dan K. Amri Budidaya Udang Galah Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka. Depok. 89 Hal. Piedrahita, R.H Reducing the potential environment impact of tank aquaculture effluents through intensification and recirculation. Aquaculture 226, Primavera, J.H Environmental and socioeconomics effect of shrimp farming: the Philippine experience. Infofish International, I (94):

6 Samocha, T.M. et al Use of molasses as carbon source in limited discharge nursery and grow-out systems for Litopenaeus vannamei. Aquacultural Engineering 36, Schneider, O., Sereti, V., Eding, E.H., Verreth, J.A.J Analysis of nutrient flow in integrated intensive aquaculture systems. Aquac. Eng.32, Subaidah, S. Dan S. Harjono Pembenihan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Materi dalam Pelatihan Pembenihan Ikan Multispecies bagi Pengelola BBIP di BBAP Situbondo. Thompson, F.L. Abreu, P.C., Wasielesky, W Importance of biofilm for water quality and nourishment in intensive shrimp culture aquaculture 203,

7