B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1"

Transkripsi

1

2 B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

3 TEMA : ISU PENTING DALAM PAMSIMAS : GENDER, DISABILITAS DAN STUNTING TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan: Konsep Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Yang Berwawasan Gender dan Disabilitas Keterkaitan Pembangunan AMPL sebagai Strategi untuk Pencegahan Resiko Stunting WAKTU : 2 x 45 menit B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 2

4 Selain Isu Gender, pada pelaksanaan Program Pamsimas III ada dua isu penting baru yang perlu mendapat perhatikan seluruh pelaku program Pamsimas. Dua isu baru yang dimaksud adalah Isu Stunting Risk Reduction (Penurunan Prevalensi Balita Pendek) dan Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas. Dua isu ini juga merupakan Isu Baru dan perlu dikaji pada daerah masing-masing untuk dimasukkan dalam Dokumen RAD AMPL setiap kabupaten Isu Gender Isu tentang Gender sudah menjadi fokus perhatian program Pamsimas sejak pelaksanaan Pamsimas I di tahun 2008 sampai dengan pelaksanaan Pamsimas III saat ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya prinsip Kesetaran Gender sebagai salah satu prinsip program, yaitu Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan maupun laki-laki, untuk mengambil keputusan, berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Selain itu secara rutin mulai Pamsimas I, II dan III Program Pamsimas memiliki Gender Action Plan (GAP) atau Rencana Tindak Kesetaraan Gender, dimana pada GAP terdapat ukuran/indikator capaian Program Pamsimas untuk kesetaraan gender. Aspek-aspek gender dalam pembangunan air minum dan sanitasi biasanya menekankan peran laki-laki sebagai pembuat keputusan dan perempuan sebagai pekerja fisik. Dalam tatanan tersebut, perempuan mengambil air, membuang limbah dan menjaga kebersihan. Penekanan pada kerja fisik tersebut memandang perempuan sebagai penerima manfaat yang pasif. Kesimpulannya adalah laki-laki bertanggung jawab terhadap pengadaan air dan sanitasi masyarakat sedangkan perempuan bertanggung jawab terhadap pengadaan air dan sanitasi di rumah. Dalam sebuah pendekatan gender, seringkali diasumsikan bahwa laki-laki dan perempuan akan mengembangkan diri mereka sendiri. Perempuan biasanya dalam posisi dibawah (sub ordinate) dan peran aktifnya dapat ditiadakan yang terjadi adalah hak untuk menentukan sesuatu bukan lagi milik masyarakat tetapi hanya menjadi milik laki-laki dalam masyarakat. Masyarakat harus menyadari relevansi keterlibatan perempuan dan dalam setiap tahap menyadari bagaimana perempuan dan kegiatan mereka dapat menyumbang untuk B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 3

5 kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Partisipasi perempuan semestinya lebih dari sekedar sumbangan tenaga. Ia juga harus berpartisipasi delam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumberdaya. Isu Stunting Risk Reduction (Penurunan Prevalensi Balita Pendek) Indonesia telah mengalami kemajuan dalam menurunkan angka kemiskinan dari 16,6% menjadi 12,5% pada tahun 2011, namun demikian kekurangan gizi pada anak masih tetap menjadi masalah. Riskesdas 2010 memperlihatkan bahwa prevalensi gizi kurang (Berat Badan menurut Umur di bawah standar) pada anak usia di bawah lima tahun telah menurun hingga di bawah 18%, tetapi prevalensi anak pendek (yang untuk selanjutnya disebut stunting) masih tinggi dan termasuk menjadi masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi stunting pada tahun ,6% atau diperkirakan anak Indonesia dikategorikan stunting. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalam waktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Stunting terkait erat dengan gangguan perkembangan kognitif dan produktivitas. Pada saat dewasa seringkali mengalami keterbatasan fisik, mudah terserang penyakit menular dan tidak menular serta rendahnya kemampuan kognitif yang menyebabkan hilangnya kesempatan kerja. Semua hal tersebut bersama-sama meminimalkan potensi penghasilan seumur hidupnya. Untuk pencegahan anak stunting, terdapat bukti-bukti ilmiah yang kuat tentang intervensi gizi yang efektif untuk pencegahan anak stunting. Intervensi tersebut adalah intervensi spesifik atau intervensi langsung dan intervensi sensitif atau intervensi tidak langsung. Salah satu bentuk Intervensi sensitif adalah upaya peningkatan kualitas lingkungan misalnya air bersih, fasilitas sanitasi dan kebiasaan-kebiasaan bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun dan buang air besar di jamban. Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas Penyandang disabilitas adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan jangka panjang baik fisik, mental, intelektual atau sensorik lain. Keterbatasan penyandang disabilitas menghambat interaksinya untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Pembangunan sarana air minum dan sanitasi yang inklusif adalah kegiatan pembangunan yang melibatkan dan bermanfaat bagi semua anggota masyarakat. Pembangunan inklusif terjadi ketika seluruh lapisan masyarakat termasuk orang dengan disabilitas menikmati proses-proses dan hasil pembangunan secara sama. Pembangunan inklusif mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat termasuk kelompok yang terpinggirkan. Pembangunan inklusif disabilitas adalah pembangunan yang melibatkan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan pembangunan dengan basis setara orang lain. Pembangunan inklusif disabilitas dilakukan untuk mencapai kesetaraan hak azasi manusia bagi B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 4

6 orang dengan disabilitas dan memastikan partisipasi penuh serta akses terhadap seluruh aspek kemasyarakatan. Hak penyandang disabilitas untuk dapat berpartisipasi penuh, efektif dan inklusif di kehidupan sosial berdasarkan persamaan telah dinyatakan dalam Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas dimana Indonesia telah meratifikasi konvensi tersebut. Pembangunan inklusif disabilitas ini menjadi perhatian dalam kerangka kerja pengamanan lingkungan dan sosial dalam program yang dilakukan Bank Dunia. Penyandang disabilitas harus berpartisipasi dan mendapat manfaat dari proses pembangunan. Program Pamsimas B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 5

7 Amati dan perhatikan kasus-kasus dibawah ini. Diskusikan secara berkelompok Isu Stunting Perhatikan Alur dibawah ini. Kemudian diskusikan pertanyaan-pertanyaannya untuk merumuskan jawabannya Berdasarkan alur program diatas, menurut anda apa kaitan Program Pamsimas dengan Upaya Pemerintah untuk menurunkan angka stunting? B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 6

8 Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas Perhatikan potongan arikel dibawah ini : Menurut anda apakah dengan menerapkan Universal Design dalam membuat suatu perencanaan sudah dapat disebut sebagai Inklusif Penyandang Disabilitas? Jelaskan B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 7

9 Bagaimana pengalaman anda dalam pelibatan kelompok disabilitas dalam kegiatan Pamsimas serta pengalaman anda dalam merencanakan kegiatan yang tanggap terhadap kebutuhan kelompok disabilitas Isu Gender Program Pamsimas merupakan salah satu program penyediaan sarana air minum dan sanitasi yang berwawasan gender. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Berwawasan Gender? Bagaimana pengalaman anda dalam melibatkan kelompok perempuan dalam setiap tahapan Pamsimas? B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 8

10 Desa Tanjung Sari merupakan salah satu Diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda untuk mendapatkan jawaban. 1. Desa Tanjung Sari merupakan salah satu desa sasaran Pamsimas Tahun Diketahui dari data Puskesmas bahwa Desa Tanjung Sari memiliki sejumlah masyarakat dengan keterbatasan khusus atau kelompok disabilitas. Kelompok Disabilitas yang dimaksud berada pada dua dusun, yaitu Dusun A dan Dusun B. Pada dusun A terdapat 5 orang dengan keterbatasan fisik berupa keterbatsan penglihatan/tuna netra dan keterbatasan cacat fisik. Sementara di Dusun B ada 2 orang dengan keterbatasan fisik yang keduanya adalah siswa sekolah dasar setempat. Sebagai program yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi, maka Pamsimas perlu melakukan upaya agar kelompok disabilitas dapat terlibat dan merasakan manfaat dari hasil kegiatan Pamsimas. Sebagai seorang DC, apa yang akan anda lakukan agar kelompok disabilitas tersebut dapat terlibat dan merasakan manfaat dari Program Pamsimas. Bagaimana pengalaman anda terkait merencanakan kegiatan yang tanggap terhadap kelompok disabilitas! B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 9

11 2. Gender Action Plan atau Rencana Tindak Kesetaraan Gender pada Program Pamsimas III memuat 12 kegiatan dengan indikator capaian gender masing-masing (Lampiran Tiga Pedoman Umum Program Pamsimas Tahun 2016). Coba anda gunakan indikator-indikator tersebut untuk melakukan analisa capaian GAP di kabupaten anda masing-masing. Gunakan Format seperti dibawah ini untuk melihat kemajuan pelaksanaan GAP di kabupaten anda. Pilih kegiatan-kegiatan yang memang dilaksanakan di tingkat kabupaten. KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN Setelah selesai, simpulkan berapa persen kegiatan yang sudah memenuhi indikator gender yang diminta? Dan strategi apa yang akan anda lakukan agar kegiatan lain juga dapat memenuhi indikator gender yang diminta? B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 10

12 TIM PENYUSUN 1. Ketua CPMU Pamsimas, up Tanozisochi Lase 2. Kepala Staff CPMU Pamsimas, up Riche Noviasari 3. Wakil Ketua CPMU Pamsimas, up Essy Aslah 4. Koordinator Bidang Infrastruktur CPMU Pamsimas, up Suryanto 5. Kepala Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Fitri Peranginangin 6. PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Novi Rindani 7. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Henny Wardhani Simarmata 8. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah II Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Prameshwari 9. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Suryaningtyas KONSULTAN PAMSIMAS (CMAC) 10. Program Sustainability Advisor, up Danny Sutjiono 11. Co Team Leader CMAC, up Ari Alam 12. Capacity Building Specialist CMAC, up Herry Septiadi 13. Local Institutional Strengthening Specialist CMAC, up Simon Djuangga 14. Water Supply and Sanitation Specialist CMAC, up Poppy Harsutiani 15. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 2 CMAC, up Kukuh Pranandana 16. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 1 CMAC, up Agus Danar Dono 17. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 3 CMAC, up Aan Juansah 18. Human Resources Management CMAC, up Irfan Rais 19. Management Information System CMAC, up Agustinus 20. Grafik Designer CMAC, up Akhmad Taufik Pulungan 21. Assistant Community Building Specialist CMAC, up Johan Khadafi 22. Assistant Community Development and Gender Specialist, up Nur Nanda Budiani TASK TEAM BANK DUNIA TIM ROMS PAMSIMAS 23. Provincial Coordinator Provinsi Jawa Barat, up Esfrizal 24. Provincial Coordinator Provinsi Sulawesi Utara, up Sudirman 25. Co. Provincial Coordinator Provinsi Nusa Tenggara Timur, up Herman Umbu R. Zogara 26. Local Government Specialist Provinsi Sumatera Utara, up Febri Fauza 27. Local Government Specialist Provinsi Bengkulu, up Wiharnastyono 28. Local Government Specialist Provinsi Bangka Belitung, up Ruliansyah 29. Local Government Specialist Provinsi Riau, up Agus Suprianto 30. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Sulawesi Selatan, up Jasman Kurnia 31. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Kalimantan Selatan, up Zulkifli,SE 32. Water Supply and Sanitation Specialist Provinsi Yogyakarta, up Tatang Uba L B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 11

B u k u 2 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 2 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 2 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 2 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 2 TEMA SUB TEMA TUJUAN : PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TINGKAT KABUPATEN DAN DESA UNTUK SHARING SERTA KOLABORASI

Lebih terperinci

B u k u 8 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 8 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 8 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 TEMA SUB TEMA : Monev dan Pelaporan : Pelaksanaan Monitoring dan Uji Petik TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan : TUJUAN 1. Prinsip pelaksanaan uji petik

Lebih terperinci

Lampiran Surat No. : UM.01.01/600/PAM BM/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017 Perihal

Lampiran Surat No. : UM.01.01/600/PAM BM/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017 Perihal V Lampiran Surat No. : UM.01.01/600/PAM BM/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017 Perihal : Peserta Undangan Rapat Kerja Program Pamsimas III TA 2017 Gelombang III dan IV Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu

Lebih terperinci

Lampiran Surat No. : UM Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017

Lampiran Surat No. : UM Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu 1. Ketua CPMU Pamsimas,

Lebih terperinci

B u k u 10 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 10 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 10 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 TEMA : Review Rencana Kerja SUB TEMA : TUJUAN WAKTU : Peserta mampu melakukan review dan melakukan pemutakhiran terhadap rencana kerja : 3 x 45 menit

Lebih terperinci

Lampiran Surat No. : UM.01.01/760/PAM BM/VII/2017 Tanggal : 5 Juli 2017 Perihal

Lampiran Surat No. : UM.01.01/760/PAM BM/VII/2017 Tanggal : 5 Juli 2017 Perihal Lampiran Surat No. : UM.01.01/760/PAM BM/VII/2017 Tanggal : 5 Juli 2017 Perihal : Peserta Rapat Kerja Pelaksanaan Program Pamsimas III Kepada Yth. A. Narasumber Pusat 1. Ketua CPMU Pamsimas, up Agus Ahyar

Lebih terperinci

B. Task Team Bank Dunia PESERTA. C. Tingkat Provinsi PPMU (1 orang Ketua) dari: 1. Provinsi Nusa Tenggara Timur 2. Provinsi Kalimantan Selatan

B. Task Team Bank Dunia PESERTA. C. Tingkat Provinsi PPMU (1 orang Ketua) dari: 1. Provinsi Nusa Tenggara Timur 2. Provinsi Kalimantan Selatan Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/106 Tanggal : 25 April 2017 Perihal : Peserta Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Gelombang III Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu

Lebih terperinci

Lampiran Surat No. : UM Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017

Lampiran Surat No. : UM Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/49 Tanggal : 3 Maret 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu 1. Ketua CPMU Pamsimas,

Lebih terperinci

B. Task Team Bank Dunia

B. Task Team Bank Dunia Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/95 Tanggal : 20 April 2017 Perihal : Peserta Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Gelombang II Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu

Lebih terperinci

B. Task Team Bank Dunia

B. Task Team Bank Dunia Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/112 Tanggal : 25 April 2017 Perihal : Peserta Undangan Lokakarya Peningkatan Keberlanjutan Desa Program Pamsimas TA 2017 Gelombang IV Kepada Yth. A. Narasumber dan Pemandu

Lebih terperinci

B u k u 7 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 7 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 7 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 TEMA SUB TEMA : 7. PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN PELAKU PROGRAM : 7.1 Pendampingan dan Peningkatan Kapasitas bagi Dinas Pengelola Program TUJUAN : WAKTU Peserta

Lebih terperinci

B u k u 5 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 5 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 5 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 TEMA : 5. Pengendalian kegiatan Tingkat Masyarakat Berbasis SIM SUB TEMA : 5.1 Pengendalian Kegiatan Perencanaan Tingkat Masyarakat TUJUAN : Peserta terampil

Lebih terperinci

Kepada Yth. B. PEMANDU

Kepada Yth. B. PEMANDU Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/342 Tanggal : 7 November 2017 Perihal : Undangan Lokalatih Bagi Panitia Kemitraan (Pakem) Program Pamsimas Tahun 2017 Regional III Kepada Yth. A. NARASUMBER 1. Kasubdit

Lebih terperinci

B. PEMANDU. Kepada Yth.

B. PEMANDU. Kepada Yth. 081336263742 Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/340 Tanggal : 7 November 2017 Perihal : Undangan Lokalatih Bagi Panitia Kemitraan (Pakem) Program Pamsimas Tahun 2017 Regional II Kepada Yth. A. NARASUMBER

Lebih terperinci

B. Task Team Bank Dunia. C. Satker PSPAM Kalimantan Selatan

B. Task Team Bank Dunia. C. Satker PSPAM Kalimantan Selatan Lampiran Surat No. : UM.01.01/826.B /PAM BM/VII/2017 Tanggal : 24 Juli 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Kualitas Implementasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Program Pamsimas Kepada Yth. A.

Lebih terperinci

Kepada Yth. B. PEMANDU

Kepada Yth. B. PEMANDU Lampiran Surat No. : UM.02.06-Ca/337 Tanggal : 7 November 2017 Perihal : Undangan Lokalatih Bagi Panitia Kemitraan (Pakem) Program Pamsimas Tahun 2017 Regional VI Kepada Yth. A. NARASUMBER 1. Kasubdit

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/463 Tanggal : 29 November 2016 Daftar Undangan Undangan Pelatihan Peningkatan Keberlanjutan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional I TA 2016 Kepada Yth. A. NARASUMBER

Lebih terperinci

A. NARASUMBER DAN PEMANDU

A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran Surat No. : UM.01.17/Ca/Pamsimas/245 Tanggal : 31 Oktober 2017 Perihal : Undangan Rapat Kerja DPP Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Program PAMSIMAS TA. 2017 Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lebih terperinci

B u k u 3 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

B u k u 3 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 B u k u 3 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1 TEMA : Review Penyusunan dan Pemantauan Pelaksanaan RAD AMPL SUB TEMA : 3.1 Latar Belakang, Kedudukan dan Fungsi RAD AMPL TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan:

Lebih terperinci

Nomor : UM Ca/424 Tanggal : 14 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional IV TA 2016

Nomor : UM Ca/424 Tanggal : 14 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional IV TA 2016 Rabu-Jumat/23-25November2016 Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/424 Tanggal : 14 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional IV TA 2016 Kepada Yth. A. NARASUMBER

Lebih terperinci

Perihal : Undangan Pelatihan Peningkatan Keberlanjutan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional III TA 2016

Perihal : Undangan Pelatihan Peningkatan Keberlanjutan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional III TA 2016 Perihal : Undangan Pelatihan Peningkatan Keberlanjutan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Regional III TA 2016 Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/417 Tanggal : 9 November 2016 Daftar Undangan Undangan Pelatihan

Lebih terperinci

Senin Rabu / 5-7 Desember 2016

Senin Rabu / 5-7 Desember 2016 Senin Rabu / 5-7 Desember 2016 Lampiran I Nomor : um.02.06-ca/458 Tanggal : 29 November 2016 Daftar Undangan Undangan Pelatihan Pengisian Database SIM Asosiasi SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota Regional

Lebih terperinci

UM Ca/33 Reviu Modul Pelatihan Fasilitator Pamsimas TA Januari 2018

UM Ca/33 Reviu Modul Pelatihan Fasilitator Pamsimas TA Januari 2018 Lampiran I Nomor : Hal : Tanggal : UM.02.06-Ca/33 Reviu Modul Pelatihan Fasilitator Pamsimas TA. 2018 24 Januari 2018 Kepada Yth : a. Bappenas Kasubdit Air Minum, Direktorat Permukiman dan Perumahan. b.

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.06.02-Ca/419 Tanggal : 9 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Pengelola Program Pamsimas III Regional III TA 2016 (PPMU dan DPMU) Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/422 Tanggal : 14 November 2016 Daftar Undangan Undangan Pelatihan Pengisian Database SIM Asosiasi SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota Regional IV Tahun 2016 Kepada Yth.

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/418 Tanggal : 9 November 2016 Daftar Undangan Undangan Pelatihan Pengisian Database SIM Asosiasi SPAMS Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2016 Kepada Yth. A. NARASUMBER

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/452 Tanggal : 24 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Pengelola Program Pamsimas III Regional I TA 2016 (PPMU dan DPMU) Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.06.02-Ca/419 Tanggal : 9 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Pengelola Program Pamsimas III Regional III TA 2016 (PPMU dan DPMU) Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 KERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 1. Latar Belakang Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia balita merupakan masa di mana proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dalam jumlah

Lebih terperinci

l~ tur Pen. um :f :y

l~ tur Pen. um :f :y Nomor Lampiran K E MEN T E R I A N P EKE R l A A N U MUM DIREKTORAT lenderal CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM Jl. PAmMURA NO. 20, KEBAYORAN BARU - JAKARTA 12110. TELP: 021-72796823, Fax: 021-72796905

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Nanda 081931174243 Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/455 Tanggal : 25 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Pengelola Program Pamsimas III Regional II TA 2016 (PPMU dan DPMU) Kepada Yth. A. NARASUMBER

Lebih terperinci

B. Task Team Bank Dunia. C. Satker PSPAM Kalimantan Selatan

B. Task Team Bank Dunia. C. Satker PSPAM Kalimantan Selatan Lampiran Surat No. : UM.01.01/ 826.A /PAM BM/VII/2017 Tanggal : 24 Juli 2017 Perihal : Undangan Lokakarya Peningkatan Kualitas Implementasi Bidang Pengelolaan Keuangan dan SIM Program Pamsimas Kepada Yth.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil analisis data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2005) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi kurang pada anak usia sekolah yaitu

Lebih terperinci

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lampiran I. Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU Lampiran I Nomor : UM.02.06-Ca/423 Tanggal : 14 November 2016 Daftar Undangan Undangan Lokalatih Pengelola Program Pamsimas III Regional IV TA 2016 (PPMU dan DPMU) Kepada Yth. A. NARASUMBER DAN PEMANDU

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Ibu Nomor : UM.01.11.ca/Pamsimas/12 Jakarta, 1 Februari 2012 Lampiran : 1 (satu) set Kepada Yth: (Daftar Terlampir) di T e m p a t KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA D I R E K T

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, untuk itu setiap negara harus dapat mengurangi

Lebih terperinci

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN SAMBUTAN Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN 2011-2015 Jakarta, 28 Februari 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun Development Goals (MDGs) yang disepakati seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, menetapkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum Anak-anak usia sekolah di Nusa Tenggara Timur harus rela berjalan berkilo-kilo guna mendapatkan air minum untuk kebutuhan keluarga. Selain itu, pemerintah juga mempunyai komitmen global MDG (Millennium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations International

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations International BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut United Nations International Children s Emergency Fund

Lebih terperinci

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan Meningkatkan akses terhadap sanitasi Mengubah tantangan menjadi peluang Kondisi sanitasi di kota-kota kecil di Indonesia masih sangat memprihatinkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN atau 45% dari total jumlah kematian balita (WHO, 2013). UNICEF

BAB I PENDAHULUAN atau 45% dari total jumlah kematian balita (WHO, 2013). UNICEF BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Gizi merupakan penentu kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health Organization (1) pada tahun 1984 mendefinisikan diare sebagai berak cair tiga kali atau lebih

Lebih terperinci

Nomor : UM /PAMBM/XI/763 Jakarta, 4 November 2016 Lampiran : 1 (satu) set

Nomor : UM /PAMBM/XI/763 Jakarta, 4 November 2016 Lampiran : 1 (satu) set KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A D I R E K T O R A T P E N G EMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM SATUAN KERJA PENGEMBANGAN AIR MINUM

Lebih terperinci

: ~tt /Dt.6.03/07/2014

: ~tt /Dt.6.03/07/2014 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor Lampiran Perihal : ~tt /Dt.6.03/07/2014 : Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Kepemanduan untuk

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : UM Ca/110 Tanggal, 26 Mei 2014

Lampiran Surat No : UM Ca/110 Tanggal, 26 Mei 2014 Lampiran Surat No : UM.02.06-Ca/110 Tanggal, 26 Mei 2014 Daftar Undangan Acara Lokalatih Bagi Pengelola Program Pamsimas II Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Lama Regional I TA 2014 Kepada Yth. Nara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012). 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam proses pembangunan ekonomi. Permasalahan kemiskinan dialami oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : UM Ca/109 Tanggal, 26 Mei 2014

Lampiran Surat No : UM Ca/109 Tanggal, 26 Mei 2014 Lampiran Surat No : UM.02.06-Ca/109 Tanggal, 26 Mei 2014 Daftar Undangan Acara Lokalatih Bagi Pengelola Program Pamsimas II Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Baru Regional I TA 2014 Kepada Yth. Nara

Lebih terperinci

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018 Kepada Yth. A. TINGKAT PUSAT a. Bappenas 1. Kasubdit Air Minum, Direktoar

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan ibu rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat. Kompleksnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stunting adalah keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi internasional

Lebih terperinci

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak pendek atau stunting adalah kondisi anak yang. gagal mencapai potensi pertumbuhan linear sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Anak pendek atau stunting adalah kondisi anak yang. gagal mencapai potensi pertumbuhan linear sehingga BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Anak pendek atau stunting adalah kondisi anak yang gagal mencapai potensi pertumbuhan linear sehingga tinggi badannya kurang dibandingkan dengan tinggi badan anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah stunting masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus kekurangan gizi pada anak balita yang diukur dengan prevalensi anak balita gizi kurang dan gizi buruk digunakan sebagai indikator kelaparan, karena mempunyai

Lebih terperinci

LESSON LEARNED PENGIMPLEMENTASIAN UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 DI TINGKAT PROPINSI

LESSON LEARNED PENGIMPLEMENTASIAN UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 DI TINGKAT PROPINSI LESSON LEARNED PENGIMPLEMENTASIAN UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 DI TINGKAT PROPINSI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact Oleh : Arief Setyadi Persyaratan Gender dalam Program Compact Perempuan Bekerja Menyiangi Sawah (Foto: Aji) Program Compact memiliki 5 persyaratan pokok, yakni: 1. Analisis ERR di atas 10%, 2. Analisis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Program Pamsimas II TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT MANAGEMENT UNIT [CPMU] 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, apabila ditinjau dari angka kesakitan dan kematian. Dimana dari data berdasarkan kajian

Lebih terperinci

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah Akses Universal Tahun 2019

warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah Akses Universal Tahun 2019 meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, dengan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak yang sehat merupakan anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang normal, sesuai dengan umur mereka. Anak yang sehat memiliki status

Lebih terperinci

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi 1. Gambaran Umum: Latar Belakang: AQUA berkomitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium dan Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus Global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi LAMPIRAN 1 PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2013 Status Gizi No Provinsi Gizi Buruk (%) Gizi Kurang (%) 1 Aceh 7,9 18,4

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II A. Latar Belakang Program Pamsimas dalam pelaksanaan kegiatannya didukung oleh para tenaga pelaksana/konsultan mulai dari tingkat

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : um ca/194 Tanggal, 18 Agustus 2014

Lampiran Surat No : um ca/194 Tanggal, 18 Agustus 2014 Lampiran Surat No : um.02.06-ca/194 Tanggal, 18 Agustus 2014 Daftar Undangan Acara Lokalatih Bagi Pengelola Program Pamsimas II Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Baru Regional III TA 2014 Nara Sumber

Lebih terperinci

30 DIMANA DILAKSANAKAN? 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS

30 DIMANA DILAKSANAKAN? 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS Daftar Isi 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 30 DIMANA DILAKSANAKAN? 18 APA ITU PAMSIMAS? Tujuan Sasaran Sasaran Lokasi 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS 36 LOKASI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sedang menghadapi masalah gizi ganda, yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari kemajuan jaman pada latar

Lebih terperinci

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.

SOSIOSFIR. Sosiosfir. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar. SOSIOSFIR 1 Sosiosfir Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar. Pola pikir seseorang: Sikap, pengetahuan, kepercayaan dan norma. Pola pikir menentukan perilaku 2 1 Perilaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk gizi. Hal ini terbukti dari penentapan perbaikan status gizi yang merupakan

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011 No. 07/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) DKI Jakarta Tahun 2011 A. Penjelasan Umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yaitu masih dijumpainya anak-anak yang menderita gizi kurang dan buruk serta meningkatnya jumlah anak yang mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015 Oleh: Ketua CPMU Pamsimas DISAMPAIKAN DALAM ACARA RAPAT KOORDINASI PROGRAM PAMSIMAS REGIONAL BARAT BATAM, 27 30 SEPTEMBER 2015 KPI Program Pamsimas OUTLINE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah kondisi dimana ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. Masalah kemiskinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2017 dengan menggunakan data sekunder hasil Riskesdas 2013 dan SKMI 2014 yang diperoleh dari laman resmi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kemiskinan merupakan isu sentral yang dihadapi oleh semua negara di dunia termasuk negara sedang berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan menjadi masalah kompleks yang

Lebih terperinci

DIREK DIREKT. Nomor Lampiran. Daftar. Terlampir di. Perihal. tugas. : Hotel Grasia Jl. S. Parman. Tempat. Semarang. 3. Kepala Satker. 7. Pertinggal.

DIREK DIREKT. Nomor Lampiran. Daftar. Terlampir di. Perihal. tugas. : Hotel Grasia Jl. S. Parman. Tempat. Semarang. 3. Kepala Satker. 7. Pertinggal. Nomor : UM. 0205/Pamsimas/VIII/426 Lampiran : 1 (satu) set Kepada Yth.: Daftar Terlampir di Tempat KEMENTERIAN P EKER JAAN UMUU M DIREK TORATT JEND ERAL CIPTA KARYA DIREKT ORAT PENGEE MBANG AN AIR MINUM

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS 1. LATAR BELAKANG Mengingat PAMSIMAS merupakan program yang dilaksanakan dalam jangka waktu yang cukup panjang

Lebih terperinci

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan. S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan semua proses yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Pada intinya pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014 KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) BAGI KOORDINATOR PROVINSI DAN FASILITATOR KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014 1. Latar Belakang Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program

Lebih terperinci