MAKALAH LINGKUNGAN SEKOLAH YANG BERSIH
|
|
- Hengki Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH LINGKUNGAN SEKOLAH YANG BERSIH KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-nya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Berdasarkan standar kelulusan tahun ajaran 2010/2011, diharapkan karya tulis ini dapat membantu saya untuk menempuh tingkat yang lebih tinggi. Berhasilnya karya tulis ini tak luput dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak S. Manihuruk selaku guru pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan saya dalam pembuatan karya tulis ini. 2. Teman-teman dan keluarga yang mau mendukung dan membantu saya dalm menemukan sumber-sumber untuk karya tulis ini. Terselesainya karya tulis ini tak luput dari kekurangan maupun kesalahan. Untuk itu saya mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, sehingga kedepannya saya bisa lebih baik lagi. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca. Lintongnihuta, Februari 2011 Sartony Sihombing DAFTAR ISI 1. Kata pengantar i 2. Daftar isi... ii 3. Bab I Pendahuluan.. 1 a. Latar belakang... 1 b. Tujuan Bab II Pembahasan Bab II Penutup... 6 a. Kesimpulan... 6 b. Saran Daftar pustaka... 7
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan. Tuntutan kebutuhan hidup mendorong kita agar beradaptasi dengan lingkungan melalui berbagai cara sesuai dengan kemampuan kita. Semenjak era globalisasi, kehidupan masyarakat berpengaruh terhadap lingkungannya sendiri, misalnya : 1. Dalam linkungan masyarakat masih banyak orang yang memanfaatkan lingkungannya hanya untuk kepentingan diri sendiri, seperti memanfaatkan lingkungan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. 2. Dalam lingkungan sekolah, siswa membuang sampah dengan sembarangan. Untuk mencegah hal tersebut, dapat dilakukan melalui pendidikan pengelolaan lingkungan hidup, terutama dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat slogan-slogan yang isinya agar menjaga lingkungan sekolah tetap bersih, akan tetapi berdasarkan pengamatan himbauan tersebut diabaikan. Itu semua terjadi akibat kurang dan menurunnya kesadaran para siswa untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih. Untuk itu diperlukan upaya dalam meningkatkan kesadaran dan kualitas lingkungan sekolah yang bersih, melalui proses pembelajaran disekolah, sehingga mampu menanamkan kesadaran itu sendiri, sehingga dapat disebarluaskan. B. Tujuan Secara khusus, tujuan penulisan karya tulis ini adalah : Mendeskripsikan cara dan bentuk penerapan lingkungan sekolah yang bersih. Mendeskripsikan makna atau manfaat lingkungan sekolah yang bersih. Menerapkan lingkungan sekolah yang bersih di berbagai tempat.
3 BAB II PEMBAHASAN A. Penerapan Lingkungan Sekolah yang Bersih Sering kali kita melihat banyak slogan yang tertulis disekitar sekolah tentang kebersihan sekolah, tetapi semua itu diabaikan dan sering kali kita juga melihat para siswa membuang sampah secara sembarangan, sehingga guru menegor dan menasehati, akan tetapi tidak dipatuhi. Itu semua terjadi akibat kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan tersebut terutama di sekolah. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau konsentrasi belajar menjadi tergangguakibat hal tersebut. Untu mencapai hal tersebut, perlu dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita, sehingga kita menjadi disiplin. Hal itu dapat dilakukan dengan cara : a) Mengajak para siswa agar memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan sekolah dari hati nuraninya sendiri. Dalam hal ini dapat dilakukan dari hal yang paling kecil, misalnya : 1. Membuang sampah bekas jajan ke tempat sampah. 2. Membersihkan ruangan kelas sebelum dan sesudah proses belajar dan mengajar. Dengan dilakukannya kedua hal tersebut lingkungan akan menjadi bersih dan proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik, terutama bagi siswa kelas IX yang akan mengikuti UN 2010/2011. b) Jika hal pertama tidak dituruti, guru wajib menegor para siswa yang melanggar ketentuan diatas, misalnya membuang sampah sembarangan. Dengan dilakukannya hal tersebut, para siswa akan takut untuk mengotori sekolah dan bahkan akan sadar tentang kebersihan lingkungan sekolah. c) Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melanggar tata tertib terutama tentang kebersihan lingkungan sekolah. Dalam hal ini sanksi yang perlu diberikan adalah berupa denda maupun penilaian sikap kebersihan lingkungan sekolah, misalnya memberi denda Rp 1.000,- bagi siswa yang tidak melaksanakan kebersihan lingkungan sekolah. d) Memberikan arahan tentang kehidupan sekolah yang berbudaya lingkungan. Untuk membuat sekolah berbudaya lingkungan akan tercermin dari hal-hal berikut : 1. Kebersihan. Kebersihan sangatlah penting, sering kali kita mendengar ungkapan Bersih pangkal sehat.dari ungkapan tersebut kita dapat merasakan betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan manusia. Kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara dan menjaga lingkunga dari yang kotor dengan tujuan mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut guru sekolah dpat melakukan gotong-royong. 2. Kesehatan Lingkungan sekolah. Kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung proses belajar dan mengajar di sekolah. Untuk menjaga kesehatan lingkungan sekolah sering kali kita melihat beberapa kendala, yaitu :
4 Sumber air. Peralatan untuk kebersihan. Saluran pembuangan yang tidak berfungsi. Ruangan kelas yang rusak dan kotor. Untuk mengatasi kendala diatas pemerintah bisa membantu sekolah untuk melaksanakan itu, misalnya : Membangun WC. Memperbaiki ruangan kelas yang rusak. Memberikan alat-alat untuk kebersihan. Dengan tindakan ini, maka kebersihan dan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, sehingga pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan akan terus terlaksana dan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui semua masyarakat bahwa siswa sangatlah disiplin dan patuh akan peraturan yang dibuat. B. Manfaat Lingkungan Sekolah yang Bersih Dalam lingkungan hidup sehari-hari kita melihat dampak lingkungan yang kotor, banyak penduduk sekitar menjadi sakit dan bahkan meninggal akibat bersarangnya kuman penyakit di tempat itu. Maka dari itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita dengan baik. Di sekolah sering kita melihat proses belajar dan mengajar menjadi tidak lancar akibat kurang bersihnya lingkungan sekolah kita, akibatnya sebagian siswa menjadi acuh akan peratuan dan menjadi nakal. Berdasarkan uraian tersebut kita dapat melihat betapa pentingnya kebersihan tersebut untuk kehidupan kita terutama di sekolah, untuk itu menurut pendapat saya ada beberapa manfaat lingkungan sekolah yang bersih, yaitu : Membantu siswa menangkap arahan dari guru ketika proses belajar dan mengajar. Menjadikan kegiatan belajar tentram. Terjaganya nama baik sekolah. Semua peraturan akan terlaksana dan menjadi disiplin. Jadi untuk menciptakan manfaat lingkunag sekolah yang bersih, marilah kita menjaga kebersihan.
5 C. Penerapan Lingkungan Sekolah yang Bersih diberbagai Tempat Penerapan lingkungan sekolah yang bersih dapat diterapkan diberbagai tempat, asalkan kita memiliki kesadaran akan hal tersebut, yaitu : Lingkungan keluarga. Dalam hal ini kita dapat melakukan hal-hal mudah, seperti mengambil sampah di sekitar rumah lalu membakarnya dan menyapu halaman. Lingkungan masyarakat. Setiap sekali setahun mungkin di lingkungan masyarakat diadakan kebersihan bersama atau gotong-royong. Kita dapat membantu, supaya lingkungan sekitar kita menjadi bersih. Setelah kita menerapkan hal tersebut kita akan menerima manfaatnya, seperti: Kita akan terhindar dari penyakit. Lingkungan kita menjadi bersih dan sehat. Kita menjadi akrab dengan sekitar kita. Lingkungan masyarakat akan tentram. PENUTUP A. Kesimpulan BAB III Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengerti dan mengetahui dampak lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar kita jika kotor, serta manfaat lingkungan kita jika bersih. Sehingga melalui uraian tersebut, saya berharap supaya kita membudidayakan lingkungan sekolah yang bersih di sekolah maupun di sekitar kita. B. Saran Melalui karya tulis ini saya mengharapkan beberapa hal : Menanamkan sikap cinta terhadap lingkungan sekolah yang bersih.
6 Menerapkan cara menjaga dan membut lingkungan sekolah yang bersih. Guru lebih aktif dalam mengajak siswa untuk menerapkan tentang kebersihan di sekolah dan sekitar. Sebaiknya sekolah menjadi cerminan kebersihan lingkungan dan memiliki sarana kebersihan yang memadai dan membuat jadwal petugas kebersihan. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Asep Ganda Sadikin, dkk Bahasa Indonesia SMP Kelas II. Bandung: Grafindo. Tika Hatikah, dkk Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA Kelas X. Bandung: Grafindo. Dawud,dkk Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Adrian R. Nugraha Menyelamatkan Lingkungan Hidup dengan Pengelolahan Sampah. Bekasi: Cahaya Pustaka Raga.
7 Makalah Kebersihan Lingkungan Sekolah KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah. Bahwasanya kami telah dapat membuat makalah Kebersihan walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya. Wabilahi Taufik walhidayah Wasalamualaikum wr.wb. Penyusun,
8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Rumusan masalah... 2 BAB II KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH A. Lingkungan... 4 B. Lingkungan Sekolah... 4 C. Lingkungan Kelas... 4 D. Lingkungan Fisik Sekolah... 5 E. Lingkungan Mental dan Sosial... 5 BAB III PENUTUP Penutup DAFTAR PUSTAKA... 14
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih. Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan rumah dari sampah. Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu. B. Tujuan Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain
10 yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara. Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di daerah. Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya. Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun Selain itu, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum maksimal. Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. C. Rumusan Masalah Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan
11 bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempattempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya. 2. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku. 3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran. 4. Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp setiap melanggar 1 tata tertib sekolah. Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah,
12 karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan. BAB II PEMBAHASAN A. Lingkungan Sekolah Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman. Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain:
13 1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan. 2. Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar. 3. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. Mencatat pada buku pelanggaran. 5. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah sembarangan. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga. Kita tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan sampah. Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan bapak/ibu guru. Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaiknya melakukan tindakan yang berswifat mengatasi masalah tersebut, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. melarang siswa membuang sampah sembarangan. 2. guru selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya 3. guru wajib menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. mencatat pada buku pelanggaran 5. memberi sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan. 6. petugas piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
14 Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. 2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih. 3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas. 4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan. B. Bersih Pangkal Sehat Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Sekolah kita ini, seringklai bapak atau ibu guru memberi nasehat kepada kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Tapi masih ada siswa-siswi yang bandel karena tidak membuang sampah pada tempatnya dan hal itu menyebabkan pencemaran lingkungan di sekolah kita. Salah satu ciri untuk mengatasinya dengan tindakan sebagai berikut : 1. Membuang sampah pada tempatnya. 2. Memberi sanksi tersendiri kepada yang melanggar. 3. Diadakannya lomba kebersihan untuk jum at bersih.
15 Dengan demikian sekolah kita akan menjadi bersih dan indah jika di pandang, juga bermanfaat bagi kita dan orang lain. Sebagai murid yang berbudi pekerti luhur kita harus sadar akan bahaya penyakit DBD/demam berdarah dan seharusnya kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Maka dari itu untuk mencapai lingkungan sekolah yang bersih adapun cara-caranya, yaitu sebagai berikut: 1. Kita harus membuang sampah pada tempatnya 2. Didakannya lomba kebersihan atau jum at bersih. 3. Guru wajib mengigatkan karena siswa menganggap kebersihan itu sepele. 4. Memberi sanksi/dicatat pada buku saku. Dengan uraian diatas semoga murid menyadari akan manfaat kebersihan. Kebersihan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar kita dan bila kita menjaga kebersihan insyaallah wabah penyakit demam berdarah tidak menyerang kita. Amin. C. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah Faktor kebersihan adalah salah satu factor yang memicu semangat belajar kita oleh karena itu kebersihan harus dijaga. Tapi apa kenyataannya? Lingkungan disekitar kita kumuh, kotor dan penuh dengan sampah, apa penyebabnya? Para siswa membuang sampah tidak pada tempatnya. Demi tercapainya lingkungan yang bersih, rapi dan indah maka perlu dilakukan tindakan yang dapat menciptakan lingkungan yang ASRI. Adapun caranya yaitu : 1. Membuang sampah pada tempatnya. 2. Guru wajib mengingatkan murid kalau membuang sampah sembarangan. 3. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembaranga. Dengan uraian diatas sehendaknya kita sadar akan kebersiahan sekolah, karena kebersihan sekolah sebagai factor yang dapat mendorong konsentrasi belajar kita.
16 Kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu factor yang mendorong kita untuk lebih semangat lagi dalam kegiatan belajar, oleh karena itu kebersihan harus di jaga, akan tetapi apa kenyataannya..??? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Apa penyebab lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh dan penuh dengan sampah..??? para siswa membuang sampah sembarangan, juga merobek-robek kertas didalam kelas, kalau makan jajan di tempat A,B, maupun C membuang bungkusnya di tempat tersebut dan selain itu para siswa terutama anak laki-laki kalau membuang air kecil tidak di siram. Demi terciptanya lingkungan yang indah dan sehat adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut: 1. Membuang sampah pada tempatnya 2. Mengadakan lomba kebersihan 3. Memberi sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. Menyiram air seni kalau setelah buang air kecil. D. Kerapihan Kita sering melihat siswa yang melanggar aturan-aturan sekolah seperti kerapian dalam memakai baju, baju dikeluarkan dan tidak memakai rompi. Pelanggaran tersebut adalah salah satu yang membuat siswa-siswa sekolah kita tidak tertib. Pelanggaran tersebut sering kita lihat pada teman-teman kita yang nakal. Tentu kita tidak ingin pelanggaran tersebut terjadi. Anak yang suka melakukan pelanggaran tersebut adalah anak yang tidak suka kerapian. Agar tindakan pelanggaran diatas tidak terjadi maka perlu dilakukan tindakan sebagai berikut: 1. siswa harus memasukkan bajunya 2. guru harus menegur dan menasehati siswa yang melakukan pelanggaran tersebut 3. guru wajib mencatat pada buku pelanggaran.
17 4. siswa harus memakai rompi pada jadwal yang telah ditentukan. BAB III PENUTUP Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain- lain. Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.
18 DAFTAR PUSATAKA
19 makalah kebersihan sekolah KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.yang atas izin dan karunianya kami selaku siswa dan penyusun karya tulis dapat menyelesaiakan karya tulis ini dengan keerbatasan yang kami miliki dan penyusunan karya tulis ini. Karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam memenuhi nilai pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Rancah tahun ajaran 2010/2011. Segala petunjuk dan pengarahan serta dorongan dari semua pihak yang mendukung sangat besar manfaat nya bagi kami,untuk itu kami selaku penyusun menghaturkan rasa hormat serta ucapan terima kasih kepada ; 1. Bapak Nana. S.pd,selaku pembimbing mata pelajaran Bimbingan Konseling yang banyak memberikan pengarahan. 2. Bapak Drs. H.Endang Syamsudin M.Pd.I selaku kepala sekolah SMA N 1 Rancah 3. Rekan-rekan yang telah banyak membantu menyelesaikan laporan ini Besar harapan bagi kami bahwasannya karya tulis ini bias member manfaat bagi semua pihak.amin
20 Rancah 28-November-2011 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
23 Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya. 2. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku. 3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran. 4. Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp setiap melanggar 1 tata tertib sekolah B. Maksud dan Tujuan Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan. BAB II PEMBAHASAN Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya.
24 Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimanamana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman. Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain: 1. siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan. 2. petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar. 3. guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. mencatat pada buku pelanggaran. 5. memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah sembarangan. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
25 Bersih Pangkal Sehat acapkali kita menjumpai slogan-slogan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Slogan-slogan tersebut mengajak kita untuk hidup bersih dan sehat, biasanya kita menjumpai slogan-slogan tersebut di berbagai tempat terutama di sekolah diantaranya bersih pangkal sehat, kebersihan adalah sebagian dari iman, jagalah kebersihan. Akan tetapi slogan tersebut tidak kita pedulikan seperti hiasan belaka tanpa kita laksanakan, contohnya masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, merobek-robek kertas di kelas, kalau buang air kecil tidak disiram dan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu juga masih ada lagi contoh-contoh lain yang mencerminkan siswa tidak menjaga kebersihan. Kita tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan sampah. Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan bapak/ibu guru. Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaiknya melakukan tindakan yang berswifat mengatasi masalah tersebut, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. melarang siswa membuang sampah sembarangan.
26 2. guru selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya 3. guru wajib menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. mencatat pada buku pelanggaran 5. memberi sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan. 6. petugas piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar. Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga. KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apakenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
27 2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih. 3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas. 4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan. kebersihan. Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga
28 JAGALAH KEBERSIHAN SEKOLAH Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Sekolah kita ini, seringklai bapak atau ibi guru memberi nasehat kepada kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Tapi masih ada siswa-siswi yang bandel karena tidak membuang sampah pada tempatnya dan hal itu menyebabkan pencemaran lingkungan di sekolah kita. Salah satu ciri untuk mengatasinya dengan tindakan sebagai berikut : 1. Membuang sampah pada tempatnya. 2. Memberi sanksi tersendiri kepada yang melanggar. 3. Diadakannya lomba kebersihan untuk jum at bersih. Dengan demikian sekolah kita akan menjadi bersih dan indah jika di pandang, juga bermanfaat bagi kita dan orang lain.
29 KEBERSIHAN SEKOLAH Banyak slogan yang berbunyi jagalah kebersihan, dan kebersihan sebagian dari iman banyak kita temui disekitar sekolah, tapi seringkali kita melihat sampah yang beserakan di sekitar sekolah. Akan tetapi slogan tadi tidak di pedulikan oleh siswa. Oleh karena itu, banyak sampah yang berserakan dan sampah tersebut menjadi sarang nyamuk sehingga mengakibatkan ancaman bahaya demam berdarah. Sebagai murid yang berbudi pekerti luhur kita harus sadar akan bahaya penyakit DBD/demam berdarah dan seharusnya kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Maka dari itu untuk mencapai lingkungan sekolah yang bersih adapun caracaranya, yaitu sebagai berikut: 1. Kita harus membuang sampah pada tempatnya 2. Didakannya lomba kebersihan atau jum at bersih. 3. Guru wajib mengigatkan karena siswa menganggap kebersihan itu sepele. 4. Memberi sanksi/dicatat pada buku saku.
30 Dengan uraian diatas semoga murid menyadari akan manfaat kebersihan. Kebersihan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar kita dan bila kita menjaga kebersihan insyaallah wabah penyakit demam berdarah tidak menyerang kita. Ami.n.
31 BAB III PENUTUP MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH Factor kebersihan adalah salah satu factor yang memicu semangat belajar kita oleh karena itu kebersihan harus dijaga. Tapi apakenyataannya? Lingkungan disekitar kita kumuh, kotor dan penuh dengan sampah, apa penyebabnya? Para siswa membuang sampah tidak pada tempatnya. Adapun slogan- slogan yang mengajak kita untuk hidup bersih, diantaranya yang berbunyi buanglah sampah pada tempatnya, bersih itu indah, kebersihan adalah sebagian dari iman, bersih pangkal sehat. Sloganslogan tersebut adalah contoh slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan. Demi tercapainya lingkungan yang bersih, rapi dan indah maka perlu dilakukan tindakan yang dapat menciptakan lingkungan yang ASRI. Adapun caranya yaitu : 1. Membuang sampah pada tempatnya. 2. Guru wajib mengingatkan murid kalau membuang sampah sembarangan.
32 3. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembaranga. Dengan uraian diatas sehendaknya kita sadar akan kebersiahan sekolah, karena kebersihan sekolah sebagai factor yang dapat mendorong konsentrasi belajar kita. Kebersihan Dilingkungan Sekolah kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu factor yang mendorong kita untuk lebih semangat lagi dalam kegiatan belajar, oleh karena itu kebersihan harus di jaga, akan tetapi apa kenyataannya..??? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. apa penyebab lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh dan penuh dengan sampah..??? para siswa membuang sampah sembarangan, juga merobek-robek kertas didalam kelas, kalau makan jajan di tempat A,B, maupun C membuang bungkusnya di tempat tersebut dan selain itu para siswa terutama anak laki-laki kalau membuang air kecil tidak di siram. Demi terciptanya lingkungan yang indh dan sehat adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut: 1. Membuang sampah pada tempatnya
33 2. Mengadakan lomba kebersihan 3. Memberi sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan. 4. Menyiram air seni kalau setelah buang air kecil. Dengan demikian diharapkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan sekolah. Kerapihan Kita sering melihat siswa yang melanggar aturan-aturan sekolah seperti kerapian dalam memakai baju, baju dikeluarkan dan tidak memakai rompi. Pelanggaran tersebut adalah salah satu yang membuat siswa-siswa sekolah kita tidak tertib. Pelanggaran tersebut sering kita lihat pada teman-teman kita yang nakal. Tentu kita tidak ingin pelanggaran tersebut terjadi.anak yang suka melakukan pelanggaran tersebut adalah anak yang tidak suka kerapian. Agar tindakan pelanggaran diatas tidak terjadi maka perlu dilakukan tindakan sebagai berikut: 1. siswa harus memasukkan bajunya 2. guru harus menegur dan menasehati siswa yang melakukan pelanggaran tersebut 3. guru wajib mencatat pada buku pelanggaran. 4. siswa harus memakai rompi pada jadwal yang telah ditentukan.
34
35 DAFTAR PUSTAKA * Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan Lingkungan, Jakarta * Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan Lingkungan * Ensklopedia, Hubungan Pribadi dan Lingkungannya * Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Desi Anwar, Surabaya
MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN. Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E
MAKALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN Disusun Oleh : Nama : Iin Mudrikah.I No : 14 Kelas : 9 E SMP NEGERI 2 SRAGEN 2013/ 2014 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa,
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan 2.2 Kebersihan Definisi kebersihan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2002), pelabuhan perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN SMA 02 BATANG TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN KIMIA
ANALISIS LINGKUNGAN SMA 02 BATANG TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN KIMIA Anisa Nur Khasanah Mahasiswa Pendidikan Kimia, annisank721@gmail.com Abstract Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian penting terhadap pencapaian tumbuh kembang anak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter yang kuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan membersihkan diri sejatinya adalah kegiatan yang telah dilakukan manusia sejak kecil dan akan terus dilakukan hingga dewasa karena memiliki dampak
Lebih terperinciPidato singkat tentang lingkungan sekolah. Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak/Ibu Guru yang kami hormati Serta teman-temanku semua yang saya cintai
Pidato singkat tentang lingkungan sekolah Assalamualaikum Wr.Wb Yth. Bapak/Ibu Guru yang kami hormati Serta teman-temanku semua yang saya cintai Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciBAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL
BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar
Lebih terperinciMemelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.
Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene
BAB V PEMBAHASAN A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene Perorangan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui panca indera seseorang (penginderaan) terhadap
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Oleh. untuk mencapai hasil yang maksimal, maka sumber pembangunan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembangunan pada dasarnya adalah perubahan yang menuju lebih baik dalam aspek kehidupan manusia, baik aspek lahiriyah maupun aspek bathiniyah. Menurut konteks
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.
Lebih terperinciterpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak
Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?
Lebih terperinciAna Wahyuningtyas. Untuk SD Kelas iii semester 1. Universitas Sanata Dharma
Ana Wahyuningtyas Untuk SD Kelas iii semester 1 Universitas Sanata Dharma Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya bisa menyelesaikan buku IPA ini. Buku IPA ini diharapkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH
Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari A.
Lebih terperinciPENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)
PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI) (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciSAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Waktu : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah : Siswa-siswa dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela
Lebih terperinciContoh Pidato Persuasif : Kebersihan Lingkungan
Contoh Pidato Persuasif : Kebersihan Lingkungan Assalamualaikum wr.wb Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Surakarta, yang saya hormati Bapak Ibu guru dan karyawan SMA Negeri 5 Surakarta, dan
Lebih terperinciUntuk menjamin makanan aman
Untuk menjamin makanan aman HIGIENE & SANITASI MAKANAN Mencegah kontaminasi makanan oleh mikroba Mencegah perkembangbiakan mikroba Mencegah terjadinya kontaminasi cemaran lain Higiene : upaya untuk memelihara
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal Pemberitahuan bahwa musim hujan telah tiba di Desa Sumbermakmur.
1. Perhatikan penggalan pidato di bawah ini! SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.18 Para warga Desa Sumbermakmur yang saya hormati. Musim hujan telah tiba. Peningkatan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA
Lebih terperinciGambarlah bentuk bak mandi di rumahmu!
Gambarlah bentuk bak mandi di rumahmu! Gambarlah bentuk bak mandi di rumahmu dan tentukan banyak sudut dan banyak sisi dari sisi bak mandi tersebut! Gambar Sisi Bak Mandi Banyak Sisi Bak mandi Banyak Sudut
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 26 TAHUN 2003 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA
DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciKode. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Kode Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang bukan merupakan syarat rumah yang bersih dan sehat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 4 A. LATAR BELAKANG... 4 B. TUJUAN... 4 C. RUMUSAN MAKALAH...
Kata Pengantar Assalamualaikum wr. wb Dengan Mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya dapat menyelasaikan makalah ini walau tidak sedikit hambatan jika tidak dengan izin dan pertolongantuhan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 49 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 49 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak
Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Defenisi Usaha Kesehatan Sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen
Lebih terperinciUNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI
Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Tema : Kesehatan
Lebih terperinciB. Allah Swt. itu Esa. Sikapku. Ayo Kerjakan. Lihat diri sendiri. Lihat gambar ini. Tanyakan pada temanmu, nama dan manfaat setiap anggota tubuh.
B. Allah Swt. itu Esa 1. Lihat diri sendiri. Lihat gambar ini. Tanyakan pada temanmu, nama dan manfaat setiap anggota tubuh. Allah Swt. yang menciptakan itu semua. Ayo Kerjakan.. Sikapku Aku bersyukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era sekarang ini pendidikan sangatlah penting guna mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa kurang lengkap
Lebih terperinciTujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
Lebih terperincikabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak kemajuan teknologi
Lebih terperinciYANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS
Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI Judul Penelitian: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Gambaran Singkat Penelitian
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. SD RSS Perumnas Kerasaan Kec. Pematang Bandar Kab. Simalungun.
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Nama saya adalah Endang S. Siburian/ 111121119, mahasiswa di Program Studi Ilmu Keperawatan Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciINDONESIA. Disusun Oleh : Mardhiana Setyaningrum Kelas D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERAN BK TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA Disusun Oleh : Mardhiana Setyaningrum 11001192 Kelas D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVARSITAS AHMAD DAHLAN
Lebih terperinciBAB IX SANITASI PABRIK
BAB IX SANITASI PABRIK Sanitasi merupakan suatu kegiatan yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan kebersihan, kesehatan, kesejahteraan pekerja, mencegah terjadinya pencemaran
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Penjasorkes Oleh: LALAN DWI KURNIAWAN IX B / 14 NIS 11825 SMP NEGERI 3 PURWOREJO 2011 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dalam suatu negara yang sangat potensial bagi pembangunan nasional. Maka diperlukan bimbingan serta pembinaan
Lebih terperinciPetunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto
1. Tujuan Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto 2. Petunjuk Kerja 2.1. Hal Masuk Sekolah 1) Semua peserta didik harus hadir di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya yang berkaitan dengan makanan dan minuman masih menjadi masalah yang paling sering ditemukan di
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN 20097 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. bagi kehidupan umat manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama dalam
BAB V PEMBAHASAN A. Persepsi Kalangan Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Istiqamah Barabai, Madrasah Aliyah Negeri 2 Barabai, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Barabai Terhadap Konsep Kebersihan.
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang melakukan penelitian
Lebih terperinciAllah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.
Pelajaran 3 Allah Mahapencipta Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Kegiatanku Amatilah gambar berikut ini! Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.4 Gambar 3.3 1. Buatlah pertanyaan dari hasil
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI
Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, PELATIHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin merupakan kunci sukses bagi kegiatan belajar siswa di sekolah, karena dengan disiplin maka setiap siswa akan menciptakan rasa nyaman serta aman belajar bagi
Lebih terperinciTL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3
TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
Lebih terperinciKESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018
KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian PERILAKU MASYARAKAT TENTANG BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN PADA DESA YANG DIBERI INTERVENSI DAN TIDAK DIBERI INTERVENSI GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN GUMAI TALANG
Lebih terperinciHIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6 PERSONAL HIGIENE HIGIENE adalah usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan atau ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan.
Lebih terperinciUU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM
UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan perlu ditetapkan Undang-undang Hygiene
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak didik sebagai generasi penerus bangsa, sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna bagi dirinya masing-masing,
Lebih terperinciGambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT KELAS YUPITER SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA 1 HOTEL Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross. Pada bab sebelumnya, kalian
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN
No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perilaku hidup bersih dan sehat. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
Lebih terperinciMenjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik
1 Hidup Sehat untuk Jadi Anak Hebat Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Kesehatan juga merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada makhluknya. Dengan
Lebih terperinciJL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) KLANGENAN - CIREBON
JL. OTTO ISKANDARDINATA NO. 7 KLANGENAN TELP (0231) 341363 KLANGENAN - CIREBON PANDUAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KLANGENAN BAB I A. Latar Belakang Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpadu dengan lingkungannya dan diantaranya terjalin suatu hubungan fungsional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup dipandang sebagai satu sistem yang terdiri dari subsistem-sistem. Dalam ekologi juga manusia merupakan salah satu subsistem dalam ekosistem
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Kaliyoso terdapat di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah barat
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinci- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI
- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada
Lebih terperincib. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.
1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik
Lebih terperinciTempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek. Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772
PROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT SD Unggulan Muhammadiyah Kretek Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan taufik dan
Lebih terperinciA. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi
BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan
Lebih terperinciBAB. Kesehatan Lingkungan
BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting bagi kecerdasan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas kehidupan
Lebih terperincikotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.
Aturan Permainan A i r M i n u m & S a n i ta s i kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Kurang lebih 4%. Sumber: http://water.usgs.gov/edu/earthhowmuch.html
Lebih terperinciUlar Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Aturan Permainan & A i r M i n u m S a n i t a s i U l a r Ta n g g a A i r M i n u m & S a n i ta s i Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai usaha sadar yang diberikan seseorang guna membentuk kepribadian dan pendewasaan diri merupakan bagian terpenting dalam kehidupan yang tidak
Lebih terperinciKODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG
KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN UMUM Kode Etik [Standar Prilaku] Peserta didik SMP Negeri 12 Kota Serang adalah pedoman tertulis yang merupakan standar
Lebih terperinciketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna
tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah
Lebih terperinciSurat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan
LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah, Higiene Perorangan dan Karakteristik Orangtua dengan Kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciFIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
FIELD BOOK PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN 1 PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN I. RUMAH Rumah merupakan tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun
Lebih terperinci